PENGARUH PUPUK BOKASHI KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA ULTISOL PUOSU JAYA KECAMATAN KONDA, KONAWE SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PUPUK BOKASHI KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA ULTISOL PUOSU JAYA KECAMATAN KONDA, KONAWE SELATAN"

Transkripsi

1 JURNAL AGROTEKNOS Maret 2014 Vol. 4 No. 1. Hal ISSN: PENGARUH PUPUK BOKASHI KOTORAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA ULTISOL PUOSU JAYA KECAMATAN KONDA, KONAWE SELATAN The Effect of Cow Dirt Bokashi on the Growth and Production of Paddy Rice in Ultisol of Puosu Jaya, Konda District, South Konawe M. TUFAILA *), YUSRINA DAN SYAMSU ALAM Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari ABSTRACT This study aimed to determine the effect of the use of okashi fertilizer on Rice productivity in Ultisol Puosu Jaya, Konda district, South Konawe, conducted on April to Septemer The study was arranged in randomized lock design (RBD) with a single factor pattern, consisted of eight okashi fertilizer treatments with three replications, namely: without okashi fertilizer (K0), dose of 5 tons ha -1 (K1), dose of 7.5 tons ha -1 (K2), dose of 10 tons ha -1 (K3), dose of 12.5 tons ha -1 (K4), dose of 15 tons ha -1 (K5), dose of 17.5 tons ha -1 (K6) and dose of 20 tons ha -1 (K7), so that there were twenty four experimental units. Oserved variales included the growth and production of plants, soil analysis efore and after treatment as well as the analysis of the quality of the fertilizer used. Data were analyzed using analysis of variance followed y Duncan s Multiple Range Test. The result showed that the use of compost at Ultisol dose of 12.5 tons ha -1 (K4) gave the est effect on the growth and production of rice in Ultisol Puosu Jaya, Konda district, South Konawe. However, the effect of this treatment did not significantly different with the effect of dossages of 5 and 7.5 tons ha -1 with reached resultof 7.6 and 8.4 tons ha -1, respectively. Keywords : okashi, rice, Ultisol. 1 PENDAHULUAN Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu komoditas pangan yang penting agi masyarakat Indonesia karena seagian esar penduduk Indonesia menjadikan eras seagai ahan makanan pokok untuk dikonsumsi. Di Indonesia, ada eerapa padi yang diusahakan oleh petani salah satunya adalah padi sawah. Menanam padi sawah telah menjadi kegiatan yang sangat penting agi seagian esar petani di Indonesia. Menurut data BPS Sultra (2011), Kaupaten Konawe Selatan merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pengemangan padi sawah, dimana luas areal sawah yang dimilikinya mencapai ha atau 22,08% dari total luas sawah yang dimiliki Sulawesi Tenggara yaitu ha. Produktifitas tanaman padi sawah di Sulawesi *)Alamat korespondensi: m.tufailahemon@yahoo.co.id Tenggara masih tergolong rendah, dengan produksi rata-rata adalah 4,1 ton ha -1. Untuk Kaupaten Konawe Selatan sendiri, produksi padi sawah hanya mencapai rata-rata 3,8 ton ha -1. Rendahnya produksi padi sawah ini selain dipengaruhi oleh kondisi iklim yang sulit untuk diprediksi utamanya curah hujan, juga dipengaruhi oleh teknik pengelolaan tanah yang elum tepat dalam pemudidayaan padi sawah yang umumnya diusahakan pada tanah Ultisol. Produksi padi sawah secara umum di Kecamatan Konda Kaupaten Konawe Selatan eerapa tahun terakhir ini tergolong rendah yakni pada tahun 2009 mencapai 3,1 ton ha -1 sedangkan pada tahun 2010 hanya mencapai 2,9 ton ha -1 (BPS Konsel, 2011). Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kaupaten Konawe Selatan merupakan salah satu desa yang mengalami penurunan produksi padi sawah pada tahun 2012 yakni hanya mencapai 1,2 ton ha -1. Dimana luas areal persawahan secara keseluruhan yaitu 120 ha. Namun yang terolah

2 Vol. 4 No.1, 2014 Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 19 sekitar 70-80%. Hal ini diseakan karena sistem pengairannya elum terkelola dengan aik masih merupakan sawah tadah hujan. Selain itu, petani Desa Puosu Jaya elum menggunakan teknologi pengelolaan tanah dengan aik khususnya penggunaan ahan organik diantaranya pupuk kandang asal kotoran sapi yang dapat digunakan seagai pupuk okashi. Bokashi merupakan salah satu jenis pupuk yang dapat menggantikan kehadiran pupuk kimia uatan untuk meningkatkan kesuuran tanah sekaligus memperaiki kerusakan sifatsifat tanah akiat pemakaian pupuk anorganik (kimia) secara erleihan. Bokashi merupakan hasil fermentasi ahan organik dari limah pertanian (pupuk kandang, jerami, sampah, sekam seruk gergaji) dengan menggunakan EM-4 (Gao et al., 2012; Atikah, 2013). EM-4 (Efektif Microorganisme-4) merupakan akteri pengurai dari ahan organik yang digunakan untuk proses pemuatan okashi, yang dapat menjaga kesuuran tanah sehingga erpeluang untuk meningkatkan dan menjaga kestailan produksi (Tola et al., 2007; Ruhukail, 2011). Penelitian ini ertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk okashi kotoran sapi terhadap pertumuhan dan produksi padi sawah yang diudidayakan pada tanah Ultisol di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda, Konawe Selatan. BAHAN DAN METODE Percoaan dilaksanakan di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kaupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai pada ulan April sampai Septemer Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah enih tanaman padi sawah lokal yaitu varietas Konawe, kotoran sapi kering 300 kg, dedak 10 kg, sekam 200 kg, gula pasir seanyak 10 sendok makan, larutan mikroa (EM-4) seanyak 20 sendok makan dan air. Alat yang Tael 2. Hasil uji analisis pupuk okashi kotoran sapi digunakan dalam penelitian ini adalah ak kotoran sapi, emer, gemor, sekop, garu, cangkul, parang, meteran, sendok makan, mistar, timangan, ayakan, karung, wadah penyimpanan gaah hasil panen, kamera dan alat tulis menulis. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan perlakuan termasuk kontrol (K0) yang diulang seanyak tiga kali sehingga terdapat 24 unit percoaan : K0 = Tanpa okashi kotoran sapi K1 = okashi kotoran sapi 5 ton ha -1 K2 = okashi kotoran sapi 7,5 ton ha -1 K3 = okashi kotoran sapi 10 ton ha -1 K4 = okashi kotoran sapi 12,5 ton ha -1 K5 = okashi kotoran sapi 15 ton ha -1 K6 = okashi kotoran sapi 17,5 ton ha -1 K7 = okashi kotoran sapi 20 ton ha -1 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Tanah dan Bokashi. Hasil analisis tanah setelah perlakuan dan uji kualitas pupuk okashi kotoran sapi yang dilakukan di Laoratorium Agroteknologi Unit Tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo masing-masing disajikan pada Tael 1 dan Tael 2. Tael 1. Hasil pengamatan eerapa sifat kimia tanah setelah perlakuan Perlakuan ph H2O C-organik (%) KTK (me 100g -1 ) K0 4,9 (M) 1,78 (R) 0,02 (SR) K1 5,5 (AM) 1,89 (R) 0,26 (S) K2 5,7 (AM) 2,15 (S) 0,34 (S) K3 5,9 (AM) 2,09 (S) 0,55 (T) K4 6,0 (AM) 3,21 (T) 0,30 (S) K5 6,0 (AM) 2,11 (S) 0,57 (T) K6 6,0 (AM) 2,15 (S) 0,30 (S) K7 6,1 (AM) 2,42 (S) 0,30 (S) Keterangan: M (masam), AM (agak masam), SR (sangat rendah), R (rendah), S (sedang), T (tinggi) ph C-organik (%) N-total (%) P 2O 5 (mg 100 g -1 ) K 2O (me 100g -1 ) 6,8* 17,09* 0,42* 18,26* 0,22* 6,8-7,4** 9,80-32** 0,40** 10-20** 0,20** Keterangan : *) Hasil analisis pupuk okashi yang digunakan dalam penelitian ini. **) Kriteria mutu pupuk organik domestik erstandar SNI

3 Tinggi tanaman (cm) 20 TUFAILA ET AL. J. AGROTEKNOS Tael 1 menunjukkan ahwa tanah yang dieri perlakuan pupuk okashi kotoran sapi mampu meningkatkan ph tanah yaitu dari ph 4,9 (masam) pada perlakuan K 0 (tanpa perlakuan okashi kotoran sapi) menjadi 5,5-6,1. Perlakuan okashi kotoran sapi juga mampu meningkatkan kadar C-organik tanah dari rendah (1,78%) pada perlakuan K 0 menjadi sedang sampai tinggi (1,89-3,21%) pada perlakuan K 2-K 7. Perlakuan okashi kotoran sapi juga mampu meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dari rendah pada perlakuan K 0 (11,62 me 100g -1 ) menjadi sedang (17,32-23,13 me 100g -1 ) pada perlakuan K 2-D 7. Tael 2 menunjukkan ahwa nilai uji analisis pupuk okashi kotoran sapi yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing parameter yaitu ph seesar 6,8, C-organik 17,09%, N-total 0,42%, P 2O 5 18,26 mg 100 g -1 dan K 2O 0,22 me 100 g -1. Kriteria mutu pupuk organik domestik erstandar SNI masing-masing parameter yaitu ph erkisar antara 6,8-7,4, C-organik erkisar 9,80-32,00%, N-total seesar 0,40%, P-total erkisar mg 100 g -1 dan K-tersedia seesar 0,20 me 100 g -1. Hasil Pengamatan Tanaman Padi Sawah. Hasil rekapitulasi sidik ragam penggunaan okashi kotoran sapi untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi sawah pada tanah Ultisol Puosu Jaya Kecamatan Konda, Konawe Selatan disajikan pada Tael 2. Tael 2. Rekapitulasi hasil analisis ragam pengaruh penggunaan pupuk okashi kotoran sapi terhadap pertumuhan dan produksi padi sawah di Desa Puosu Jaya Variael pengamatan Tinggi tanaman Umur 14 HST Umur 21 HST Umur 28 HST Umur 35 HST Jumlah anakan maksimum Pengaruh okashi kotoran sapi tn tn ** ** * Jumlah anakan produktif * Berat gaah segar * Berat gaah kering * Berat 1000 utir gaah kering tn Keterangan : tn = erpengaruh tidak nyata * = erpengaruh nyata ** = erpengaruh sangat nyata Hasil rekapitulasi sidik ragam menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi pada tanaman padi sawah memerikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28 dan 35 HST. Disamping itu, okashi kotoran sapi memerikan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif, erat gaah segar dan erat gaah kering. Tinggi tanaman (cm). Sidik ragam menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi pada tanaman padi sawah memerikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28 dan 35 HST. Namun, penggunaan okashi kotoran sapi ini menunjukkan pengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman padi sawah umur 14 dan 21 HST. Dinamika pertumuhan tinggi tanaman padi sawah seagaimana disajikan pada Gamar Umur Tanaman (HST) K0 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Gamar 1. Dinamika pertumuhan tinggi tanaman padi sawah Gamar 1 menunjukkan ahwa pada pengamatan umur 14 dan 21 HST tidak memerikan pengaruh nyata, namun pada pengamatan tinggi tanaman umur 28 dan 35 HST perlakuan okashi kotoran sapi memerikan pengaruh sangat nyata. Hasil pengamatan menunjukkan ahwa perlakuan okashi kotoran sapi K4 (dosis pupuk 12,5 ton ha -1 ) memerikan pengaruh yang teraik diandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini diseakan karena unsur hara yang terdapat dalam okashi kotoran sapi tidak dapat langsung diserap oleh tanaman padi sawah, okashi kotoran sapi memutuhkan waktu untuk terdekomposisi secara sempurna agar unsur hara yang terdapat di dalamnya dapat diserap oleh tanaman.

4 Berat gaah segar (g) Jumlah anakan produktif Vol. 4 No.1, 2014 Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 21 Jumlah anakan maksimum. Sidik ragam menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi terhadap tanaman padi sawah memerikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan maksimum. Pengaruh penggunaan okashi kotoran sapi terhadap jumlah anakan maksimum padi sawah disajikan pada Tael 3. Tael 3. Pengaruh penggunaan okashi kotoran sapi terhadap jumlah anakan maksimum tanaman padi sawah Perlakuan Jumlah Anakan Maks Nilai UJBD K K a 2.26 K a 2.32 K a 2.36 K a 2.39 K K K a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak ereda nyata pada taraf Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) α=0,05. Tael 3 menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi memerikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan maksimum tanaman padi sawah. Jumlah anakan maksimum tertinggi diperoleh pada perlakuan K4 (12,5 ton ha -1 ). Hal ini diseakan karena unsur hara yang terdapat dalam okashi kotoran sapi tidak dapat langsung diserap oleh tanaman padi sawah, karena okashi kotoran sapi memutuhkan waktu untuk terdekomposisi secara sempurna agar unsur hara yang terdapat di dalamnya tersedia agi tanaman. Disamping itu, dosis K4 (12,5 ton ha -1 ) diduga dapat menyediakan unsur hara yang cukup dan seimang sesuai yang diutuhkan oleh tanaman padi sawah dalam proses pertumuhannya. Jumlah anakan produktif. Sidik ragam menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi pada tanaman padi sawah memerikan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif. Pengaruh penggunaan okashi kotoran sapi terhadap jumlah anakan produktif tanaman padi sawah seagaimana disajikan pada Gamar Gamar 2. Diagram jumlah anakan produktif tanaman padi sawah Gamar 2 menunjukkan ahwa hasil anakan produktif tanaman padi sawah ereda-eda pada setiap perlakuan. Perlakuan okashi kotoran sapi teraik yaitu perlakuan K4 (12,5 ton ha -1 ) yang ditunjukkan dengan jumlah anakan produktif teranyak. Jumlah anakan produktif semakin meningkat dari kontrol sampai K4 (12,5 ton ha -1 ), namun menurun dari perlakuan K5 sampai K7. Hal ini menunjukkan ahwa pemerian okashi kotoran sapi yang optimal yaitu pada perlakuan K4 (12,5 ton ha -1 ). Pemerian okashi kotoran sapi dapat mempengaruhi hasil anakan produktif tanaman padi sawah. Berat gaah segar (g). Sidik ragam menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi terhadap tanaman padi sawah memerikan pengaruh nyata terhadap erat gaah segar. Diagram erat gaah segar tanaman padi sawah seagaimana disajikan pada Gamar c ac ac a a a a Dosis Pupuk (ton ha -1 ) Gamar 3. Diagram erat gaah segar tanaman padi sawah Gamar 3 menunjukkan ahwa erat gaah segar tanaman padi sawah ereda-eda pada setiap perlakuan. Perlakuan teraik yang menunjukkan erat gaah segar tertinggi adalah perlakuan K4 (12,5 ton ha -1 ). Berat a a c c Dosis Pupuk (ton ha -1 ) a a

5 Berat gaah kering (g) Berat 1000 utir gaah (g) 22 TUFAILA ET AL. J. AGROTEKNOS gaah segar semakin meningkat dari kontrol sampai K4 (12,5 ton ha -1 ), namun menurun dari perlakuan K5 sampai K7. Hal ini menunjukkan ahwa pemerian okashi kotoran sapi optimal yaitu pada dosis K4 (12,5 ton ha -1 ). Pemerian okashi kotoran sapi dapat mempengaruhi produksi gaah segar tanaman padi sawah. Berat gaah kering (g). Sidik ragam menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi pada tanaman padi sawah memerikan pengaruh nyata terhadap erat gaah kering tanaman padi sawah. Diagram erat gaah kering tanaman padi sawah seagaimana disajikan pada Gamar a a Dosis Pupuk (ton ha -1 ) Gamar 4. Diagram erat gaah kering tanaman padi sawah Gamar 4 menunjukkan ahwa erat gaah kering tanaman padi sawah ereda-eda pada setiap perlakuan. Perlakuan teraik yang menunjukkan erat gaah kering tertinggi adalah perlakuan K4 (12,5 ton ha -1 ). Berat gaah kering semakin meningkat dari kontrol sampai K4 (12,5 ton ha -1 ), namun menurun dari perlakuan K5 sampai K7. Hal ini menunjukkan ahwa pemerian okashi kotoran sapi optimal yaitu pada dosis K4 (12,5 ton ha -1 ). Pemerian okashi kotoran sapi dapat mempengaruhi produksi gaah kering tanaman padi sawah. Berat 1000 utir gaah kering (g). Sidik ragam menunjukkan ahwa penggunaan okashi kotoran sapi pada tanaman padi sawah memerikan pengaruh tidak nyata terhadap erat 1000 utir gaah kering tanaman padi sawah. Diagram erat 1000 utir gaah kering tanaman padi sawah seagaimana disajikan pada Gamar 5. a Dosis Pupuk (ton ha -1 ) Gamar 5. Diagram erat 1000 utir gaah kering tanaman padi sawah. Gamar 5 menunjukkan ahwa erat 1000 utir gaah kering tanaman padi sawah ereda-eda pada setiap perlakuan. Perlakuan teraik yang menunjukkan erat 1000 utir gaah kering tertinggi adalah perlakuan K4 (12,5 ton ha -1 ). Berat 1000 utir gaah kering semakin meningkat dari kontrol sampai K4 (12,5 tonha -1 ), namun menurun dari perlakuan K5 sampai K7. Hal ini menunjukkan ahwa pemerian okashi kotoran sapi optimal yaitu pada dosis K4 (12,5 ton ha -1 ). Pemerian okashi kotoran sapi memerikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap erat 1000 utir gaah kering tanaman padi sawah. Pemahasan. Pemerian okashi kotoran sapi memerikan pengaruh terhadap pertumuhan dan hasil tanaman padi sawah. Adanya pengaruh pemerian okashi kotoran sapi terhadap pertumuhan dan hasil tanaman padi sawah karena okashi kotoran sapi mengandung unsur hara yang diutuhkan oleh tanaman padi sawah dalam proses pertumuhan dan perkemangannya. Namun, menurut Tola et al. (2007), pengaruhnya tergantung pada dosis okashi kotoran sapi yang digunakan dalam penelitian. Secara iologi pupuk okashi dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. Mikroorganisme yang menguntungkan dan senyawa organik lainnya yang terdapat dalam pupuk okashi dapat meningkatkan keanekaragaman serta aktivitas mikroa dalam tanah sehingga mampu meningkatkan unsur hara dan menunjang pertumuhan tanaman diantaranya jumlah anakan produktif. Purwani et al. (1997) menyatakan ahwa pupuk okashi mampu mengaktifkan aktivitas sel-sel jaringan meristematik tanaman sehingga akan menghasilkan anakan produktif yang optimal. Selanjutnya menurut

6 Vol. 4 No.1, 2014 Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 23 Sumardi et al. (2007); Soplanit dan Soplanit (2012) juga menyatakan ahwa pupuk okashi mengandung mikroorganisme ermanfaat yang merupakan agian integral dari tanah, mampu menyediakan hara tanaman melalui proses daur ulang serta mementuk struktur tanah yang sesuai untuk pertumuhan tanaman. Dari hasil penelitian menunjukkan ahwa perlakuan pupuk okashi erpengaruh sangat nyata terhadap pertumuhan tanaman padi sawah yang ditunjukkan oleh tinggi tanaman pada umur 28 dan 35 HST. Hasil sidik ragam menunjukkan ahwa pemerian pupuk okashi erpengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif, erat gaah segar dan erat gaah kering. Peningkatan jumlah anakan produktif, erat gaah segar dan erat gaah kering tanaman padi erkaitan dengan meningkatnya serapan hara N, P dan K tanaman. Suplai unsur hara yang cukup, menunjang pertumuhan tanaman dan menghasilkan produksi yang leih tinggi. Diketahui ahwa unsur hara N, P dan K merupakan unsur hara makro primer yang leih anyak diutuhkan tanaman diandingkan unsur hara lainnya. Pada umumnya, tanaman mengandung senyawasenyawa organik. Tanaman tidak dapat melakukan metaolismenya jika kekurangan nitrogen untuk mementuk ahan-ahan penting (Tanaka et al., 2006). Warna pucat pada tanaman yang kekurangan nitrogen karena terhamatnya pementukan klorofil, pertumuhan lamat dan kerdil karena klorofil diutuhkan untuk pementukan karohidrat dalam proses fotosintesis, sehingga akan menghentikan proses pertumuhan dan produksi (Tisdale dan Nelson, 1993). Unsur fosfor diutuhkan tanaman padi selama pertumuhan dan perkemangannya, mulai dari awal pertumuhan vegetatif sampai fase pementukan dan pematangan iji. Hal ini diseakan karena fosfor anyak terdapat di dalam sel tanaman erupa unit-unit nukleotida yang merupakan suatu ikatan yang mengandung fosfor seagai penyusun RNA dan DNA yang erperan dalam perkemangan sel tanaman. Selain itu, fosfor dapat menstimulir pertumuhan dan perkemangan perakaran tanaman karena erperan dalam metaolisme sel dan seagai aktivator enzim (Marschener, 1998). Apaila terjadi kekurangan fosfor maka fosfor di dalam jaringan tua diangkat ke agian-agian meristem yang sedang aktif. Akan tetapi, karena kekurangan unsur ini menghamat seluruh pertumuhan tanaman, maka gejala yang jelas pada daun jarang terlihat (Leiwakaessy dan Sutandi, 2004). Peningkatan P-tersedia dalam tanah diduga akiat dari kemampuan aktifitas mikroorganisme dalam meromak ahan organik yang mengandung asam-asam humat sehingga dapat mengikat fosfor menjadi P- tersedia serta mengikat logam Al dan Fe (Hakim dan Winarso, 2005). Peranan kalium dalam tanaman seagai ion pemawa (carrier) dalam translokasi sejumlah hara terutama nitrogen, mengatur respirasi, transpirasi dan aktivasi enzim yang erperan dalam sintesa karohidrat serta mengatur tekanan osmotik. Khusus untuk tanaman padi, kalium erfungai untuk menguatkan jerami, melancarkan pementukan protein, memperaiki kualitas tanaman, memantu translokasi pati, meningkatkan resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit menjadikan gaah leih ernas dan menurunkan persentase gaah hampa. Kekurangan kalium akan menghamat proses fotosintesa yang erakiat gaah menurun (Pringadi et al., 1999). Bokashi yang ditamahkan ke dalam tanah dapat menyumangkan unsur N, P dan K, sehingga meningkatkan ketersediaan unsurunsur terseut dalam tanah (Syam, 2003; Nguyen dan Shindo, 2011). Secara kimia fungsi ahan organik tanah adalah memerikan sumangan hara melalui proses dekomposisi. Menurut Shindo et al. (2006), terjadinya peningkatan serapan hara tanaman padi dengan peningkatan dosis pupuk okashi karena kondisi tanah menjadi relatif leih aik diandingkan tanpa pemerian pupuk sehingga perakaran tanaman erkemang leih aik dan mampu meningkatkan serapan hara N, P dan K. Bokashi mengandung mikroorganisme tanah efektif seagai dekomposer yang dapat mempercepat proses dekomposisi ahan organik dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara N, P dan K agi tanaman (Wang et al., 2012; Kaya, 2013). Pupuk okashi yang difermentasi dengan EM 4, dapat melarutkan fosfat yang tidak tersedia menjadi tersedia

7 24 TUFAILA ET AL. J. AGROTEKNOS agi tanaman (Wididana, 1997; Ruhukail, 2011). Hasil penelitian menunjukkan ahwa pemerian okashi kotoran sapi dapat meningkatkan pertumuhan dan perkemangan tanaman padi sawah. Pemerian dosis yang semakin tinggi ternyata tidak signifikan dengan pertumuhan dan hasil yang dicapai. Hal ini dapat dilihat pada pemerian okashi kotoran sapi dengan dosis optimal 12,5 ton ha -1 atau setara dengan 7,5 kg petak -1 memerikan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 14 dan 21 HST. Namun erpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28 dan 35 HST. Jumlah anakan maksimum erpengaruh sangat nyata, jumlah anakan produktif erpengaruh nyata, erat gaah segar erpengaruh nyata, erat gaah kering erpengaruh nyata, sedangkan erat 1000 utir gaah kering erpengaruh tidak nyata. Hal terseut karena pada perlakuan K4 diduga telah mengalami dekomposisi ahan organik yang seimang dan terjadi pelepasan antara unsur karon dan nitrogen. Handayanto et al. (1999) menyatakan ahwa pelepasan nitrogen dari ahan organik tergantung pada sifat fisik kimia ahan organik, kondisi lingkungan dan komunitas organisme peromak. Sehingga pemerian okashi kotoran sapi dengan dosis 12,5 ton ha - 1 diduga efektif untuk pertumuhan dan produksi tanaman padi sawah diandingkan dengan pemerian dosis pupuk yang erleihan. Namun, tidak ereda nyata dengan dosis 5 dan 7,5 ton ha -1 terhadap jumlah anakan produktif, erat gaah aik segar maupun kering. Oleh karena itu penggunaan pupuk okashi kotoran sapi dengan dosis yang erkisar 5-7,5 ton ha -1 dianggap telah mampu meningkatkan pertumuhan dan produksi padi sawah yang ditanam pada tanah Ultisol di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kaupaten Konawe Selatan. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan. Aplikasi pupuk okashi kotoran sapi dengan dosis yang erkisar antara 5-7,5 ton ha -1 memerikan pengaruh leih aik terhadap pertumuhan dan produksi padi sawah varietas Konawe yang ditanam pada Ultisol di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kaupaten Konawe Selatan dengan hasil mencapai 7,6 sampai 8,4 ton ha -1. Saran. Perlu penelitian lanjutan mengenai aplikasi pupuk okashi kotoran sapi yang dikominasikan dengan pupuk uatan, terutama pupuk P (pupuk alam seperti guano) untuk mengurangi dosis yang ada sekaligus mampu meningkatkan pertumuhan dan produksi (mengurangi gaah hampa dan jumlah anakan) serta leih memperhatikan serangan hama dan penyakit terhadap pertumuhan dan produksi tanaman padi sawah. DAFTAR PUSTAKA Atikah TA Pertumuhan dan hasil tanaman terung ungu varietas Yumi F1 dengan pemerian eragai ahan organik dan lama inkuasi pada tanah erpasir. Anterior Jurnal 12(2):6-12. BPS Konawe Selatan Konda dalam Angka. Kendari. BPS Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara dalam Angka. Kendari. Gao M, Li J, and Zhang X Responses of soil fauna structure and leaf litter decomposition to effective microorganism treatments in da hinggan mountains, china. Chinese Geographical Science 22(6): Hakim, Winarso, Sifat dan Ciri Tanah Ultisols. Universitas Sumatera Selatan. Handayanto E, Cadisch G, Giller KE Manipulation of quality and mineralization from legume tree prunings y varying nitrogen supply. Plant and Soil 176: Kaya E Pengaruh kompos jerami dan pupuk NPK terhadap N-tersedia tanah, serapan-n, pertumuhan, dan hasil padi sawah (Oryza sativa L). Agrologia. 2(1): Leiwakeessy FM,. Sutandi A Pupuk dan Pemupukan. IPB. Bogor. Marschner H Mineral Nutrition of Higher Plant. San Diego : Academic Press Inc. Nguyen TH, Shindo H Effects of different levels of compost application on amounts and distriution of organic nitrogen forms in soil particle size fractions sujected mainly to doule cropping. Agricultural Sciences 2(3): Pringadi K, Toha AM, Permadi K Pengaruh Pengolahan Tanah dan Pengemalian Mulsa Jerami terhadap Hasil Padi. Bandar Lampung. Purwani JT, Prihatini S, Komariah, Kentjanasari A Pemanfaatan EM4 pada Dekomposisi Bahan Organik di Lahan Sawah. Laporan

8 Vol. 4 No.1, 2014 Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 25 Penelitian Pusat Penelitian tanah dan Agroklimat. Bogor. Ruhukai NL Pengaruh penggunaan EM4 yang dikulturkan pada okashi dan pupuk anorganik terhadap produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di Kampung Wanggar Kaupaten Naire. Jurnal Agroforestri VI(2): Shindo H, Hirahara O, Yoshida M, Yamamoto A Effect of continuous compost application on humus composition and nitrogen fertility of soils in a field sujected to doule cropping. Biology and Fertility of Soils 42(5): Soplanit MCh, Soplanit R Pengaruh okashi ela sagu pada eragai tingkat kematangan dan pupuk Sp-36 terhadap serapan P dan pertumuhan jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol. Agrologia 1(1): Sumardi M, Kasim, Auzar S, Akhir N Respon Padi pada Teknik Budidaya secara Aeroik dan Pemerian Bahan Organik. Jurnal Agrosia 10(1): Syam A Efektivitas pupuk organik dan anorganik terhadap produktivitas padi di lahan sawah. Jurnal Agrivigor 3(3): Tanaka H, Kyaw KM, Toyota K, Motoayashi T Influence of application of rice straw, farmyard manure, and municipal iowastes on nitrogen fixation, soil microial iomass N, and mineral N in a model paddy microcosm. Biology and Fertility of Soils 42(6): Tisdale SL, Nelson WL Soil Fertilizer 3rd Edition. New York. Tola F, Hamzah, Dahlan, Kaharuddin. 2007, Pengaruh penggunaan dosis pupuk okashi kotoran sapi terhadap pertumuhan dan produksi tanaman jagung. Jurnal Agrisistem 3(1):1-8. Wang S, Liang X, Luo Q, Fan F, Chen Y. and Z. Li, Fertilization increases paddy soil organic caron density. Journal of Zhejiang University 13(4): Wididana, G.N., Bercocok Tanam Padi dengan Teknologi EM4. Departemen Kehutanan. Jakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peningkatan pertumuhan jagung melalui pemerian pupuk merupakan usaha untuk memperaiki kondisi pertumuhan jagung dan menamah keseuran tanah. Pemerian pupuk

Lebih terperinci

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Aplikasi Kandang dan Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Application of Farmyard Manure and SP-36 Fertilizer on Phosphorus Availability

Lebih terperinci

MONOSODIUM GLUTAMATE UTILIZATION OF IMPROVING PLANT PACKCOY VEGETATIVE GROWTH (Brassica chinensis L)

MONOSODIUM GLUTAMATE UTILIZATION OF IMPROVING PLANT PACKCOY VEGETATIVE GROWTH (Brassica chinensis L) BioCONCETTA Vol. II No.1 Tahun 2016 ISSN: 2460-8556/E-ISSN:2502-1737 BioCONCETTA: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Wesite: ejournal.stkip-pgri-sumar.ac.id/index.php/bioconcetta MONOSODIUM GLUTAMATE

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG Nerty Soverda, Rinaldy, Irmia Susanti Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa) JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : 2338-3976 PENGARUH PUPUK N, P, K, AZOLLA (Azolla pinnata) DAN KAYU APU (Pistia stratiotes) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa) THE

Lebih terperinci

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22): Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala Application of SP-36 and Cow Manure on the Availability of Phosporus and Phosphorus

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA GROWTH AND YIELD OF SPRING ONION (Allium fistulosum L.) LINDA VARIETY DUE TO CHICKEN

Lebih terperinci

Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS

Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 2008 : 49-58 KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza spp) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DAN SALINITAS THE PERFORMANCE OF SEVERAL RICE (Oryza spp) VARIETIES ON DROUGHT AND

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.) The Effect of Inorganic and Organic Fertilizers

Lebih terperinci

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.3, Juli 2017 (81):

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.3, Juli 2017 (81): Dampak Pemberian Pupuk TSP dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala The effect of Fertilizer TSP and Chicken Manure

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percoaan Penelitian ini dilaksanakan di dalam rumah kaca yang terletak pada ketinggian 1100 m diatas permukaan laut. Tanaman gerera yang digunakan merupakan iit yang

Lebih terperinci

Elli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab

Elli Afrida. Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk Unpab 8 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK A32 DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L.) VARIETAS BREBES Elli Afrida Staf pengajar kopertis Wilayah I dpk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung 18 TINJAUAN PUSTAKA Jagung Kebutuhan jagung di Indonesia semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Upaya peningkatan produksi jagung terus dilakukan melalui usaha secara ekstensifikasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.Tinggi Tanaman Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida pada umur 28 dan 45 HST (lampiran 1), bahwa F-hitung lebih besar

Lebih terperinci

YANG DIKULTURKAN PADA BOKASHI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI KAMPUNG WANGGAR KABUPATEN NABIRE

YANG DIKULTURKAN PADA BOKASHI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI KAMPUNG WANGGAR KABUPATEN NABIRE PENGARUH PENGGUNAAN EM YANG DIKULTURKAN PADA BOKASHI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI KAMPUNG WANGGAR KABUPATEN NABIRE NOVITA L. RUHUKAIL Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL Nurhadiah Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang Email: diah.nurhadiah@yahoo.co.id Abstrak:

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A34104064 PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA JURNAL AGROTEKNOS Maret 2013 Vol. 3 No. 1. Hal 19-25 ISSN: 2087-7706 PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA Growth and Yield of Mustard (Brassica juncea

Lebih terperinci

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola The Effect of Three Kind Manure (Cow, chicken, and goat) to The Vegetative

Lebih terperinci

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Kandang Sapi Dan Fosfat Growth and Production of Peanuts (Arachis hypogaea L.) with Cow Manure and Phosphate Fertilizer Application

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR [RESPONSE TO GROWTH AND YIELD OF PEANUT ON APPLICATION OF ORGANIC SOLIDS AND LIQUIDS DOSAGE FERTILIZER] Deni Suprianto

Lebih terperinci

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung Pemberian Bahan Organik Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung Application of Organic Rice Straw Compost and Rice Ash to Improve Chemical

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dulu. Ada beberapa jenis tomat seperti tomat biasa, tomat apel, tomat keriting,

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Oleh: 1) Dewi Firnia

SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Oleh: 1) Dewi Firnia SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS Nature of Chemistry Ultisols Banten Affect of Processing Soil Tillage and Giving of Compost Oleh: 1) Dewi Firnia 1 Staf Pengajar

Lebih terperinci

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir) PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir) THE EFFECT OF COW MANURE DOSAGE AND NITROGEN FERTILIZER ON GROWTH AND

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis

Lebih terperinci

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice Oleh : Darta Mulyana 1), Sakhidin 2) dan Achmad Iqbal

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK 104 PARTNER, TAHUN 15 NOMOR 1, HALAMAN 104-110 UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK Lena

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Di Sumatra Utara areal pertanaman jagung sebagian besar di tanah Inceptisol yang tersebar luas dan berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Utara

Lebih terperinci

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK AZOLLA DAN PUPUK N PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 13 THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13 Gita

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PLANT GROWTH AND PRODUCTION MUSTARD (Brassica juncea L) WITH GRANT OF MICROORGANISMS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

Oleh TIMBUL SIMBOLON ILMU TANAH DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara

Oleh TIMBUL SIMBOLON ILMU TANAH DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara LAJU EMISI GAS METAN (CH 4 ), SUHU UDARA DAN PRODUKSI PADI SAWAH IP 400 PADA FASE VEGETATIF MUSIM TANAM I AKIBAT VARIETAS DAN BAHAN ORGANIK YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh TIMBUL SIMBOLON 070303021 ILMU TANAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun belum dibarengi dengan program operasional yang memadai. Melalui program revitalisasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Tanah Hasil analisis contoh tanah pada lokasi percobaan dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis tanah pada lokasi percobaan, tingkat kemasaman tanah termasuk

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran. 28 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan 4.1.1 Tinggi Tanaman Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis dan dosis amelioran tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi ciherang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa media tanam yang digunakan berpengaruh terhadap berat spesifik daun (Lampiran 2) dan

Lebih terperinci

APLIKASI PUPUK KANDANG DALAM MEMINIMALISIR PUPUK ANORGANIK PADA PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) METODE SRI

APLIKASI PUPUK KANDANG DALAM MEMINIMALISIR PUPUK ANORGANIK PADA PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) METODE SRI APLIKASI PUPUK KANDANG DALAM MEMINIMALISIR PUPUK ANORGANIK PADA PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) METODE SRI THE APLICATION OF MANURE TO REDUCE OF INORGANIC FERTILEZER IN PADDY (Oryza sativa L.) PRODUCTION

Lebih terperinci

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS RESPONSE OF PLANTING DISTANCE AND GRANUL ORGANIC FERTILIZER DOSAGE DIFFERENT ON GROWTH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat peningkatan

Lebih terperinci

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN [STUDY ON THREE EGG PLANT VARIETIES GROWN ON DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA, ITS EFFECT ON GROWTH

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Jumlah Tandan Pemberian bahan humat dengan carrier zeolit tidak berpengaruh nyata meningkatkan jumlah tandan

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL

PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL 227 PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL Anindita Kusumaningtyas, Yulia Nuraini *, Syekhfani Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BIOFERMENTASI EFFECTIVE MICROORGANISM DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN

IMPLEMENTASI BIOFERMENTASI EFFECTIVE MICROORGANISM DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN IMPLEMENTASI BIOFERMENTASI EFFECTIVE MICROORGANISM DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN Lalu Japa, Ahmad Raksun, Karnan, Didik Santoso Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) 1 Zulkarnain Husny, 2 Yuliantina Azka, 3 Eva Mariyanti

Lebih terperinci

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK 864. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Buana Sains Vol 6 No 2: 165-170, 2006 165 PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Fauzia Hulopi PS Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai ekonomis, serta harus terus dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat

Lebih terperinci

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF 49 PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Pendahuluan Pakan diutuhkan ternak untuk memenuhi keutuhan untuk hidup pokok, produksi

Lebih terperinci

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) EFFECT OF DENSITY AND PLANTING DEPTH ON THE GROWTH AND RESULTS GREEN BEAN (Vigna radiata L.) Arif Sutono

Lebih terperinci

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO Yati Haryati dan Agus Nurawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang, Bandung Email : dotyhry@yahoo.com

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN PADI (ORYZA SATIVA L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAUN GAMAL

RESPON PERTUMBUHAN PADI (ORYZA SATIVA L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAUN GAMAL ISSN Online 2407-6279 Jurnal Galung Tropika, 5 (1) April 2016, hlmn. 20-27 ISSN Cetak 2302-4178 RESPON PERTUMBUHAN PADI (ORYZA SATIVA L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAUN GAMAL Growth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk sayuran unggulan nasional yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat, namun belum banyak keragaman varietasnya, baik varietas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARA SUNGSANG UNTUK MENURUNKAN KEPADATAN ULTISOL. Heri Junedi, Itang Ahmad Mahbub, Zurhalena

PEMANFAATAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARA SUNGSANG UNTUK MENURUNKAN KEPADATAN ULTISOL. Heri Junedi, Itang Ahmad Mahbub, Zurhalena Volume 15, Nomor 1, Hal. 47-52 Januari Juni 2013 ISSN:0852-8349 PEMANFAATAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARA SUNGSANG UNTUK MENURUNKAN KEPADATAN ULTISOL Heri Junedi, Itang Ahmad Mahbub, Zurhalena Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Pertumbuhan Tanaman 4. 1. 1. Tinggi Tanaman Pengaruh tiap perlakuan terhadap tinggi tanaman menghasilkan perbedaan yang nyata sejak 2 MST. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.) J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 172 Vol. 1, No. 2: 172 178, Mei 2013 PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.) Mutiara

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Biru Lancor (Allium

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Biru Lancor (Allium IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian tentang Aplikasi Night soil + Zeolit Guna Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Biru Lancor (Allium ascalonicum) di Tanah Pasir Pantai

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L. Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup banyak digemari, karena memiliki kandungan gula yang relatif tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012). 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu sumber protein nabati yang penting karena mempunyai kandungan protein yang relatif tinggi. Manfaat yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pupuk organik cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL 285 EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL Santika Patna Dyasmara, Syekhfani, Yulia Nuraini * Jurusan Tanah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teoritis 2.1.1. Sawah Tadah Hujan Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi dengan pengairannya sangat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN BOKASHI FESES SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN SORGUM VARIETAS KAWALI. Susisusanty Imban, A. Rumambi*, S. S.

PENGARUH PEMANFAATAN BOKASHI FESES SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN SORGUM VARIETAS KAWALI. Susisusanty Imban, A. Rumambi*, S. S. PENGARUH PEMANFAATAN BOKASHI FESES SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN SORGUM VARIETAS KAWALI Susisusanty Imban, A. Rumambi*, S. S. Malalantang Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK

Lebih terperinci

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah Oleh: A. Madjid Rohim 1), A. Napoleon 1), Momon Sodik Imanuddin 1), dan Silvia Rossa 2), 1) Dosen Jurusan Tanah dan Program Studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu merupakan bahan pangan pokok ketiga setelah beras dan jagung. Daunnya dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam terhadap pertumbuhan jagung masing-masing menunjukan perbedaan yang nyata terhadap tinggi

Lebih terperinci

Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati

Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati Rice Organic Cultivation with Different Times of Manure Application and Biological Fertilizer Application

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH DAMPAK PEMBERIAN PUPUK TSP DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN FOSFOR SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA TANAH INCEPTISOL KWALA BEKALA SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA 120301078

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Agus Hasbianto dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan ABSTRAK Jagung

Lebih terperinci

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University PERTUMBUHAN TANAMAN PADI (Oryza sativa.l) AKIBAT PENGARUH PERSENTASE N (Azolla dan urea) RICE PLANT (Oryza sativa.l) GROWTH CAUSED BY PERCENTAGE OF N (Azolla dan Urea) INFLUENCED Widyana Rahmatika 1 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung (Zea mays L) termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Jagung tidak hanya sebagai bahan pangan, namun dapat juga

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) By Muhamad Kalyubi Under supervisied Ir. Jurnawaty Sjofjan,

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Bahan Humat terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi 4.1.1 Tinggi Tanaman Tinggi tanaman pada saat tanaman berumur 4 MST dan 8 MST masingmasing perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pupuk Bokasi adalah pupuk kompos yang diberi aktivator. Aktivator yang digunakan adalah Effective Microorganism 4. EM 4 yang dikembangkan Indonesia pada umumnya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang mudah untuk diamati dan sering digunakan sebagai parameter untuk mengukur pengaruh dari lingkungan

Lebih terperinci

Sukandar, Nelvia, Ardian Agrotechnology Department, Agriculture Faculty, Universitas of Riau

Sukandar, Nelvia, Ardian Agrotechnology Department, Agriculture Faculty, Universitas of Riau Aplikasi Campuran Kompos TKKS Dengan Abu Boiler dan Pupuk Nitrogen Terhadap Beberapa Komponen Hasil dan Kandungan Protein Beras (The Effect Aplication Compost Mixture With Boiler Ash And Nitrogen Fertilizer

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI (System of Rice Intensification) SKRIPSI Oleh : SRY MALYANA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan dan Produksi Padi pada Berbagai Dosis Pemberian Terak Baja Dengan dan Tanpa Penambahan Bahan Humat Parameter yang digunakan dalam mengamati pertumbuhan tanaman

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) ABSTRAK Noverita S.V. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja-XII Medan Penelitian

Lebih terperinci

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN : ANALISIS TUMBUH DUA VARIETAS TERUNG (Solanum melongena L.) PADA PERBEDAAN JENIS PUPUK ORGANIK CAIR (Growth Analysis of Two Eggplant (Solanum melongena L.) Varieties on Different Types of Liquid Organic

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Karakteristik Tanah di Lahan Percobaan Berdasarkan kriteria Staf Pusat Penelitian Tanah (1983), karakteristik Latosol Dramaga yang digunakan dalam percobaan disajikan

Lebih terperinci

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN Sumarni T., S. Fajriani, dan O. W. Effendi Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaJalan Veteran Malang Email: sifa_03@yahoo.com

Lebih terperinci

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN : PENGARUH PERBEDAAN FORMULA PUPUK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleracea). (The Effect of Different Fertilizer Formula on Chinesse Kale (Brassica oleracea) Growth and Yield) Dewi Kumala Sari

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk majemuk NPK berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun, bobot segar

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 14 III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia dan Fisik Latosol Darmaga Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga yang digunakan dalam percobaan ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Sifat Kimia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Lahan Sawah Tadah Hujan Sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang sangat tergantung pada curah hujan sebagai sumber air untuk berproduksi. Jenis sawah

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang Oktober 2015 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang Oktober 2015 ISBN: PRODUKTIVITAS DUA VARIETAS UNGGUL BARU PADI GOGO DENGAN APLIKASI PUPUK ORGANIK DI LAHAN KERING LAMPUNG SELATAN Soraya 1*) dan Junita Barus 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. ZA. Pagar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Produksi padi nasional mencapai 68.061.715 ton/tahun masih belum mencukupi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro esensial dan secara alami fosfor di dalam tanah berbentuk senyawa organik atau anorganik. Kedua bentuk tersebut merupakan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Kimia Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada lampiran 2. Penilaian terhadap sifat kimia tanah yang mengacu pada kriteria Penilaian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Bobot Segar Daun, Akar, dan Daun + Akar Berdasarkan hasil analisis ragam (Tabel Lampiran 8, 9 dan 10), pemberian pupuk Mikro-Biostimulant Cair berpengaruh

Lebih terperinci