BAB III KERANGKA PENELITIAN. bagaimana mekanisme koping lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KERANGKA PENELITIAN. bagaimana mekanisme koping lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih"

Transkripsi

1 3.1. Kerangka Konseptual BAB III KERANGKA PENELITIAN Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana mekanisme koping lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.Kerangka konseptual penelitian ini menjelaskan bagaimana mekanisme koping lansia yang muncul karena stres yang dialami dengan berbagai stresor.variabel yang diteliti yaitu koping lansia, yang terdiri dari koping yang adaptif dan maladaptif. Adapun kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut: Stresor pada lansia: - Individu (penurunan fungsi fisik) - Keluarga (kehilangan atau dtinggal anggota keluarga/ pasangan hidup) - Komunitas/lingkun gan (kehilangan pekerjaan) Stres Mekanisme Koping Lansia: -Berfokus pada masalah: active coping, planning, using instrumental support, self distraction, behavioral disengagement - Berfokus pada emosi: religion, positive refarming, acceptance, humor,using emotional support, denial, venting, substance use, self blame Keterangan : = area yang diteliti = area yang tidak diteliti Negatif Positif Skema 1: Mekanisme Koping Lansia 35

2 Definisi Operasional Untuk lebih mudah memahami pengertian dari variabel yang akan diteliti, maka dapat diperhatikan pada tabel definisi operasional berikut ini: Tabel 3.. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Mekanisme Koping Lansia Cara yang dilakukan lansia untuk merespon stres yang dialami akibat perubahan situasi yang mengancam atau menekan, serta menyelesaikan masalah. Meliputi : - Berfokus pada masalah: active coping, planning, using instrumental support, self distraction, behavioral disengagement - Berfokus pada emosi: religion, positive refarming, acceptance, humor,using emotional support, denial, venting, substance use, self blame KuesionerBrief Cope yang terdiri dari 8 pertanyaan yang sebelumnya sudah digunakan oleh Apriska (016) kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner ini menggunakan skala Linkert, untuk pertanyaan positif, yaitu: selalu = 4, sering = 3, kadangkadang =, tidak pernah = 1. Sementara, untuk pertanyaan negatif, yaitu selalu = 1, sering =, kadangkadang = 3, tidak pernah = 4 Mekanisme koping : 1.negatif.positif Ordinal

3 Desain Penelitian BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme koping lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan. 4.. Populasi dan Sampel Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan yang berjumlah 78 orang.jumlah tersebut diperoleh pada saat penelitian dan berkurang sebanyak orang dari data yang diperoleh pada saat melakukan survei awal Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling, yaitu suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 009 dalam Arikunto, 010).Selanjutnya menurut Arikunto (010), pemilihan sampel secara purposive pada penelitian ini berpedoman pada syarat-syarat yang harus dipenuhi.kriteria inklusi sampel pada penelitian ini adalah: a. Tidak sedang dalam kondisi sakit b. Dapat berkomunikasi dengan baik c. Orientasi orang, tempat dan waktu dalam keadaan baik

4 39 Jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi di Graha Resident Senior Karya Karya Kasih Medan yaitu 31 orang Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.Lokasi ini dipilih karena belum pernah dilakukan penelitian tentang mekanisme koping lansia wilayah tersebut serta dekat dengan tempat tinggal peneliti Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakandari tanggal 8 Mei sampai dengan 30 Mei Pertimbangan Etik Penelitian ini dilaksanakan setelah peneliti mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan dan Direksi Graha Resident Senior Kaya Kasih Medan.Penelitian ini memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik. Langkah pertama peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian.responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dipersilahkan untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut (informed consent).responden berhak menolak dan mengundurkan diri selama proses penelitian (autonomy).kerahasiaan catatan mengenai data responden (confidentiality) dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial

5 40 (anomity).kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan dalam penelitian (non-maleficence) serta bermanfaat bagi peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir dan bagi responden untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang digunakan (benefience) Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Kuesioner tentang data demografi responden meliputi: inisialnama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, pekerjaan danstatus perkawinan. b. Kuesioner mekanisme koping yang digunakan dalam peniltian ini dimodifikasi dari Brief Cope yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Apriska (016) dalam skripsi yang berjudul Hubungan Antara Tingkat Kesepian Dengan Mekanisme Koping Pada Lansia Di Unit Pelayanan Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran. Brief Cope ini dikembangkan oleh Charles S. Carver (1997), dimana terdapat 8 pertanyaan dalam kuesioner tersebut, yang terdiri dari14 klasifikasi, yaitu:

6 41 Tabel 4.5.a Kuesioner Brief Cope Nomor Pertanyaan Klasifikasi 1 dan 19 Self distraction koping dengan cara mengalihkan masalah dan 7 Active coping koping dengan cara mengambil keputusan dengan melakukan tindakan untuk mengurangi stres 3 dan 8 Denial koping dengan cara menolak stresnya 4 dan 11 Substance use cara menghilangkan stres dengan menggunakan alkohol/obat 5 dan 15 Using emotional koping dengan cara memperoleh dukungan support emosional atau moral dari orang lain 6 dan 16 Behavioral disengangement koping dengan cara menyerah pada masalah yang dihadapi 9 dan 1 Venting koping dengan cara mengungkapkan ekspresi perasaan 10 dan 3 Using instrumental koping dengan cara mencari bantuan dan saran dari orang lain untuk mengurangi stres support 1 dan 17 Positive reframing koping dengan cara mengambil sisi positif dari masalah yang dihadapi 14 dan 5 Planning koping dengan cara memikirkan masalahnya 18 dan 8 Humor koping dengan cara membuat lelucon 0 dan 4 Acceptance koping dengan cara menerima keadaan yang sedang dialaminya dan 7 Religion koping dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan 13 dan 6 Self blame koping dengan cara menyalahkan diri sendiri

7 4 Tabel 4.5.b Pembagian mekanisme koping Brief Cope berdasarkan klasifikasi Pernyataan Positif Negatif Problem Focused Coping - Active coping - Behavioral - Planning disengangement - Using instrumental support - Self distraction Emotion Focused Coping - Religion - Denial - Positive reframing - Venting - Acceptance - Substance use - Humor - Self blame - Using emotional support Kuesioner disusunmenggunakan skala Linkert, dimana untuk pilihan jawaban selalu (SL) = skor 4, sering (SR) = skor 3, kadang-kadang (KK) = skor, tidak pernah (TP) = skor 1. Untuk mekanisme koping positif ada 8 item, masingmasing item ada pernyataan, skor tertinggi untuk 1 pernyataan adalah 4, jadi skor tertinggi untuk 1 item adalah 8. Jika skor yang diperoleh responden untuk 1 item adalah 7 sampai 8 (misalnya untuk item active coping skornya 7 sampai 8), maka responden tersebut menggunakan active coping sebagai mekanisme koping dan digolongkan ke mekanisme koping positif.begitu juga penilaian untuk mekanisme koping negatif Validitas dan Reliabilitas Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

8 43 yang diinginkan, sehingga dapat dijadikan alat untuk mengukur secara tepat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi (content validity),yaitu validitas yang merujuk pada sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut tujuan tertentu (Setiadi, 013).Polit & Beck (01) menyebutkan nilai validitas untuk CVI adalah 0,8. Uji validitas instrumen ini dilakukan oleh dosendepartemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, yaitu Jenny Marlindawani Purba, S.Kp.,MNS.,Ph.D. Dan oleh beliau kuesioner dalam penelitian ini telah dinyatakan valid, dengan nilai CVI 0,98. Validasi ini dilakukan untuk memperbaiki kata-kata instrumen agar menjadi efektif dan sesuai dengan sasaran serta mudah untuk dimengerti oleh responden. Bagian yang diperbaiki terdapat pada pernyataan planning nomor 14 dan 5, yakni hal ini menjadi masalah dan berpikir keras menjadi berpikir serius. Kemudian pernyataan humor nomor 18 yaitu kata enteng/mudah diganti menjadi mudah dan 8 dengan kalimat gurauan-gurauan tentang masalah yang membuat saya tertekan menjadi guraan/candaan tentang masalah saya Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besarkemampuansuatu instrumen untuk mendapatkan hasil yang konsisten

9 44 saat dipakai ulang. Suatu instrumen dikatakan realibel apabila koefisiennya bernilai lebih besar dari 0,6 (Riduwan, 005). Instrumen telah diujikan kepada 10 orang responden di Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti Medan, dengan karakteristik responden yang sama dan dilakukan pada tanggal 6 sampai dengan 8 April 017. Penghitungan uji realibilitas dilakukan dengan teknik komputerisasi dengan menggunakan analisa Cronbach s Alpha, dengan hasil koefisien reliabilitas sebesar 0, Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan dengan prosedur yakni, pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Komisi Etik dan Dekan di Fakultas Keperawatan USU, kemudian mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan kepada pihak Graha Resident Senior Karya Kasih Medan. Setelah mendapatkan izin penelitian,maka peneliti mengumpulkan data di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan. Pengelola panti memberikan kepada peneliti daftar nama lansia yang terdapat di tempat tersebut. Kemudian, peneliti melakukan pendekatan kepada lansia dengan menemui dan mengukur tekanan darah lansia baik yang sedang berada di ruangan maupun yang sedang duduk santai diluar ruangan.pada saat melakukan pendekatan, peneliti juga menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya.

10 45 Setelah itu,peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta menanyakan kesediaan responden yang sesuai dengan kriteria inklusi.bagi responden yang bersedia, peneliti memberikan informed consentuntuk ditandatangani. Setelah itu, peneliti membacakan isi kuesioner kepada masingmasing responden untuk memperoleh data yang lebih akurat, kemudian responden menjawab sesuai dengan keadaan yang dialaminya saat itu denganmemberi tanda checklist pada jawaban yang diberikan responden di lembar kuesioner. Dalam penelitian ini terdapat orang sampel yang tidak bersedia menjadi responden. Maka peneliti membatalkan responden tersebut dan menggantidengan responden lain yang bersedia. Langkah selanjutnya, peneliti memeriksa kelengkapan data.sehingga data yang kurang lengkap, dapat langsung dilengkapi.kemudian data yang terkumpul dianalisa Analisa Data Dari semua data yang terkumpul, analisa datadilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing, yaitu memeriksa nomor responden dan kelengkapannya serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua coding,yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu melakukan tabulasi dan analisa, tahap ketiga processing,yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer, tahap keempat cleaning,yaitu memeriksa kembali data yang telah dientry untuk mengetahui terdapat kesalahan atau tidak.

11 46 Langkah selanjutnya pengolahan data dengan dijumlah, disusun, dan ditata untuk dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.analisa ini menyajikan data karakteristik responden berupa usia, jenis kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan sebelumnya dan status perkawinan, sertamekanisme koping dari lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.

12 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai mekanisme koping lansia dalam menghadapi stres di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari tanggal 8 Mei sampai dengan 30 Mei 017 di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan dengan jumlah responden sebanyak 31 orang lansia Hasil Penelitian Hasil Penelitian ini dibagi atas dua bagian, yaitu hasil mengenai karakteristik responden dan mekanisme koping lansia dalam menghadapi stres di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan terhadap responden sebanyak 31 orang dengan karakteristik sebagai berikut: usia, jenis kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan sebelumnya, dan status perkawinan. Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Responden Karakteristik Responden Frekuensi (f) Persentasi (%) Usia tahun tahun >90 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Agama Islam Kristen Protestan Katolik ,3 9,0 9,7 45, 54,8,6 35,5 5,8 45

13 46 Budha Hindu Suku Jawa Batak Minang Lain-lain Tingkat Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Lain-lain Pekerjaan Sebelumnya PNS Wiraswasta IRT Lain-lain Status Perkawinan Belum Menikah Menikah Duda/Janda ,1 0 9,7 35,5 3, 51,6 1,9,6 48,4 9,7 6,5 3, 41,9 19,4 35,5 9,0 35,5 35,5 Pada Tabel dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah usia lanjut berusia tahun sebanyak 19 orang (61,3%), jenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang (54,8%), agama Kristen Protestan sebanyak 11 orang (35,5%), suku bangsa lain-lain yang terdiri dari Tionghoa dan Jerman sebanyak 16 orang (51,6%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 15 orang (48,4%), pekerjaan sebelumnya wiraswasta sebanyak 13 orang (41,9%). Status perkawinan Duda/Janda sebanyak 11 orang (35,5%), menikah sebanyak 11 orang (35,5%) Mekanisme Koping Lansia Berikut merupakan tabel distribusi frekuensi dan persentasi, dari uraian jawaban serta mekanisme koping lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.

14 47 Tabel 5.1..a Distribusi Frekuensi dan Persentasi Uraian Jawaban Responden Terkait Mekanisme Koping Lansia No. Pernyataan SL F (%) Frekuensi (Persentasi) SR F (%) KK F (%) TP F (%) 1. Saya sedang mencoba untuk bekerja atau melakukan aktivitas lain untuk mengalihkan pikiran 7 (,6) 1 (38,7) 7 (,6) 5 (16,1). Saya berusaha berkonsentrasi untuk melakukan sesuatu hal sesuai dengan keadaan saya yang sekarang 3 (9,7) 13 (41,9) 11 (35,5) 4 (1,9) 3. Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa masalah ini tidak nyata 3 (9,7) 1 (3,) 7 (,6) 0 (64,5) 4. Saya menggunakan alkohol atau obat lain untuk membuat diri saya merasa lebih baik 5. Saya memperoleh dukungan emosional/ moral dari orang lain (19,4) 6 (19,4) 13 (41,9) 10 (3,3) 5 (80,6) (6,5) 6. Saya menyerah untuk menerima semua kenyataan ini 0 5 (16,1) 5 (16,1) 1 (67,7) 7. Saya mengambil tindakan untuk berusaha membuat keadaan ini menjadi lebih baik 4 (1,9) 14 (45,) 10 (3,3) 3 (9,7) 8. Saya menolak untuk meyakini bahwa hal ini telah terjadi (6,5) (6,5) 7 (,6) 0 (64,5) 9. Saya mengatakan hal-hal untuk menghilangkan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan 1 (3,) (6,5) 16 (51,6) 1 (38,7) 10. Saya memperoleh pertolongan dan nasihat dari orang lain (6,5) 1 (38,7) 14 (45,) 3 (9,7) 11. Saya menggunakan alkohol atau obat lain untuk menolong saya melewati masa sulit ini 1. Saya mencoba melihat sesuatu dengan pandangan yang berbeda agar dapat terlihat lebih positif (19,4) 5 (16,1) 13. Saya mengkritik diri saya sendiri 1 (3,) 14. Saya mencoba untuk menyelesaikan masalah 5 dengan suatu strategi mengenai apa yang (16,1) sebaiknya saya lakukan 8 (5,8) 5 (16,1) 10 (3,3) 10 (3,3) 11 (35,5) 10 (3,3) 5 (80,6) 8 (5,8) 14 (45,) 6 (19,4)

15 Saya memperoleh hiburan dan pengertian dari seseorang 4 (1,9) 13 (41,9) 1 (38,7) (6,5) 16. Saya telah menyerah untuk berusaha menghadapi masalah ini 0 (6,5) 6 (19,4) 3 (74,) 17. Saya mencari sesuatu hal yang baik (hikmah) dari apa yang telah terjadi (6,5) 13 (41,9) 13 (41,9) 3 (9,7) 18. Saya menganggap mudah dan bersenangsenang terhadap masalah saya (6,5) 3 (9,7) 16 (51,6) 10 (3,3) 19. Saya melakukan sesuatu untuk mengurangi beban memikirkan hal tersebut, seperti menonton TV, membaca, melamun atau tidur 11 (35,5) 15 (48,4) 5 (16,1) 0 0. Saya menerima kenyataan dan fakta bahwa hal ini telah terjadi 6 (19,4) 9 (9,0) 1 (38,7) 4 (1,9) 1. Saya mengungkapkan perasaan-perasaan negatif saya kepada orang lain 1 (3,) 3 (9,7) 8 (5,8) 19 (61,3). Saya berusaha menemukan kenyamanan dalam agama saya atau keyakinan spiritual saat saya merasa tertekan 17 (54,8) 10 (3,3) (6,5) (6,5) 3. Saya berusaha untuk mendapatkan saran atau bantuan orang lain tentang apa yang harus saya lakukan saat saya merasa tertekan 7 (,6) 7 (,6) 11 (35,5) 6 (19,4) 4. Saya belajar menerima hidup saya saat saya mendapatkan masalah 4 (1,9) 10 (3,3) 15 (48,4) (6,5) 5. Saya berpikir dengan serius mengenai langkah-langkah yang sebaiknya saya ambil saat saya mendapat masalah 6 (19,4) 1 (38,7) 10 (3,3) 3 (9,7) 6. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas masalah-masalah yang telah terjadi 1 (3,) (6,5) 1 (38,7) 16 (51,6) 7. Saya berdoa atau bermeditasi saat saya merasa tertekan (71,0) 6 (19,4) 3 (9,7) 0 8. Saya membuat gurauan/candaan tentang masalah saya 6 (19,4) 4 (1,9) 10 (3,3) 11 (35,5) Hasil dari analisa pernyataan diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada nomor 4 dan 11, yaitu sebanyak 5 responden (80,6%), yang mengatakan tidak pernah menggunakan alkohol atau obat lain untuk membuat dirinya merasa lebih baik maupun dalam melewati masa-masa sulit.

16 49 Setelah pernyataan diatas dianalisa dan diolah maka didapatkan data mengenai mekanisme koping lansia berdasarkan klasifikasinya yang didistribusikan pada tabel berikut. Tabel 5.1..b Distribusi Frekuensi dan Persentasi Klasifikasi Mekanisme Koping Lansia Pernyataan Frekuensi (f) Persentasi (%) Problem Focused Coping - Active coping - Planning - Using instrumental support - Self distraction - Behavioral disengangement Emotion Focused Coping - Religion - Positive reframing - Acceptance - Humor - Using emotional support - Denial - Venting - Substance use - Self blame ,9 16,1,6 3,3 0 67,7 9,7 16,1 6,5,6 6,5 6,5 0 6,5 Hasil analisa data, diperoleh bahwa lansia mayoritas lansia menggunakan koping yang positif, dimana keseluruhan lansia menggunakan koping religion.koping religion merupakan koping dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan ketika menghadapi stres. Berdasarkan hasil identifikasi dari data klasifikasi mekanisme koping lansia, maka diperoleh frekuensi mekanisme koping lansia yang didistribusikan pada tabel berikut.

17 50 Tabel 5.1..c Distribusi Frekuensi dan Persentasi Mekanisme Koping Lansia Pernyataan Frekuensi (f) Persentasi (%) Mekanisme Koping Lansia Positif Negatif ,1 1,9 Hasil pengumpulan data dari 31 responden, didapatkan data bahwa lansia yang menggunakan koping positif sebanyak 7 orang (87,1%), dan negatif sebanyak 4 orang (1,9%). 5.. Pembahasan Pada pembahasan ini, peneliti akan membahas tujuan dari penelitian yaitu bagaimana mekanisme koping lansia dalam menghadapi stres di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan Mekanisme Koping Lansia Mekanisme koping adalah cara dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan situasi yang mengancam, baik secara kognitif maupun perilaku. Berdasarkan hasil penelitian yang pada 31 responden diperoleh bahwa secara umum lansia di panti tersebut menggunakan mekanisme koping yang positif (87,1%). Hal tersebut dapat dilihat dari masing-masing item koping baik itu koping positif maupun negatif. Koping yang positif terdiri 1 sub, yaitu active coping, planning, using instrumental support, self distraction, religion, positive reframing, acceptance, humor, using emotional support. Sementara untuk koping yang negatif terdiri dari

18 51 5 sub, yaitu behavioral disengangement, denial, venting, substance use, self blame. Mayoritas responden (67,7%) menggunakan koping positif religion, yang merupakan koping dengan cara mendekatkan diri dengan Tuhan ketika menghadapi masalah. Hasil analisa data dari uraian jawaban responden juga menunjukkan bahwa mayoritas responden memilih jawaban selalu dan sering pada koping yang terkait dengan religion, pada pernyataan kuesioner nomor dan 7. Hal tersebut lansia memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan yang baik sehingga koping yang digunakan menjadi positif. Seseorang yang rutin beribadah dengan yang tidak rutin beribadah akan memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi suatu permasalahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Taylor et al. (1997), Craven dan Hirnk (1996 dalam Amir & Indriyani, 014), bahwa krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit, penderitaaan, proses penuaan, kehilangan bahkan kematian. Sikap keyakinan juga dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial budaya. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual agama, karena dengan mengikuti tradisi agama dan spiritual agama, lansia dapat selalu mengingatkan keberadaan dirinya dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada Penciptanya. Hasil penelitian diperoleh data bahwa mayoritas responden beragama Kristen Protestan (35,5 %), dan memiliki suku lain-lain yang didominasi Tionghoa (51,6%). Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Ari (013) tentang koping lanjut usia yang diserahkan keluarga ke panti wredha

19 5 Dharma Bhakti Surakarta, bahwa dengan spritualitas, termasuk hubungan dengan Tuhan, yang baik akan memiliki mekanisme koping yang adaptif dan sebaliknya. Selain koping religion, secara umum responden juga menggunakan koping self distraction (3,3%). Self distraction merupakan koping dengan cara mengalihkan masalah. Hasil analisa data diperoleh bahwa mayoritas responden menjawab sering pada pernyataan nomor 1 dan 19. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup sering untuk mengalihkan pikiran dengan melakukan aktivitas lain seperti membaca dan menonton televisi sehingga beban pikiran menjadi berkurang. Selanjutnya koping yang cukup sering digunakan responden sebanyak,6% adalah koping using instrumental support dan using emotional support. Untuk koping using instrumental support, mayoritas responden menjawab kadang-kadang pada pernyataan nomor 10 dan 3, dan untuk using emotional support, mayoritas responden menjawab sering pada pernyataan nomor 5 dan 15. Hal tersebut menunjukkan bahwa lansia membutuhkan orang lain untuk memperoleh bantuan, saran dan dukungan baik moral maupun emosional dari orang lain untuk mengurangi stres. Sementara untuk koping negatif terdapat responden yang menggunakan koping denial, self blame dan venting. Hasil analisa data menunjukkan bahwa terdapat responden (6.5%) menggunakan koping denial dengan mayoritas responden menjawab tidak pernah pada pernyataan nomor 3 dan 8. Untuk koping self blame, terdapat responden (6.5%) yang menggunakan koping tersebut, dimana mayoritas responden menjawab tidak pernah pada pernyataan

20 53 kuesioner nomor 13 dan 6. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak menyalahkan diri sendiri atas masalah yang telah terjadi. Hasil analisa data, untuk pernyataan koping venting, diperoleh bahwa terdapat responden (6.5%) yang menggunakan koping tersebut, dengan mayoritas responden menjawab kadang-kadang pernyataan nomor 9 dan tidak pernah pada pernyataan nomor 1. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden kadang-kadang mengatakan hal-hal untuk menghilangkan perasaan tidak menyenangkan namun tidak mengungkapkan perasaan-perasaan negatifnya kepada orang lain. Koping yang positif dapat dipengaruhi oleh penerimaan diri terhadap kenyataaan dan kondisi dirinya yang sekarang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa uraian jawaban responden, bahwa dari 0 orang (64,5%) menjawab tidak pernah pada masing-masing pernyataan denial (negatif) nomor 3 dan 8, serta pernyataan behavioral disengangement (negatif) nomor 6 sebanyak 1 orang (67,7%) dan nomor 16 sebanyak 3 orang (74,%). Begitu juga dengan pernyataan acceptance (positif) pada nomor 0 dan 4, sedikit yang menjawab tidak pernah, dimana pada masing-masing nomor sebanyak 4 orang (1,9%) dan orang (6,5%). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Lazarus dan Folkman (1984), bahwa supaya koping dapat dilakukan dengan efektif, seseorang harus dapat menerima, menoleransi dan menyesuaikan diri dengan kenyataan atau situasi yang menekan (negatif).hal tersebut didukung oleh penelitian oleh Suyanta dan Ekowarni (01) tentang pengalaman emosi dan mekanisme koping lansia yang

21 54 mengalami penyakit kronis, bahwa penerimaan diri merupakan aspek penting yang berkenaan dengan pencapaian kebahagiaan bagi lansia.dimana subjek penelitian menyebutkan penyakit yang dialami menjadi faktor penghalang bagi upaya pencapaian kebahagiaan.hal tersebut terlihat dari respon kesedihan dan keputusasaan yang diungkapkan. Hasil analisa data distribusi frekuensi dan persentasi dari uraian jawaban responden, diperoleh bahwa persentasi tertinggi yaitu 5 responden (80,6%) menjawab tidak pernah pada masing-masing pernyataan negatif nomor 4 dan 11 terkait penggunaan alkohol atau pun obat-obatan untuk membantu melewati masa sulit dan membuat diri merasa lebih baik (substance use). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas lansia tidak mengonsumsi alkohol atau obat-obatan untuk menghilangkan stres yang dialami.hal ini juga yang mendukung hasil penelitian dimana koping yang digunakan lansia di panti tersebut mayoritas positif. Sementara itu sebagian besar responden tidak menganggap mudah masalahnya sekalipun memiliki koping yang positif.hal tersebut dapat diidentifikasi dari uraian jawaban responden tentang koping dengan klasifikasi humor pada pernyataan nomor 18 dan 8. Frekuensi responden yang paling banyak menjawab tidak pernah terdapat pada pernyataan 18 sebanyak 10 orang (3,3%) dan 8 sebanyak 11 orang (35,5%). Hal tersebut sesuai dengan penelitian oleh Suyanta dan Ekowarni (01), bahwa terdapat perasaan khawatir, sedih dan putus asa terkait kondisi lansia dengan penyakit kronis yang dialami dan dapat membuat stres. Penelitian Surbakti (008) juga mendukung hal tersebut, dimana mayoritas lansia yang

22 55 pensiun (87,1%), menyatakan akan menyendiri mendapat atau menghadapi masalah. Selain hal tersebut, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi mekanisme koping, yakni karakteristik responden, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan sebelumnya dan status perkawinan. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme koping seseorang. Semakin bertambah usia seseorang, semakin siap pula dalam menerima tantangan. Cox (1984 dalam Tamher dan Noorkasiani, 009) menyebutkan tentang teori aktivitas, yang menyatakan bahwa dari usia pertengahan menuju usia tua memiliki kestabilan kepribadian sebagai individu dalam sistem sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia tahun yaitu sebanyak 19 responden (61,3%) dan yang lainnya terdapat 9 responden (9,0%) usia tahun, serta 3 orang (9,7%) usia >90 tahun, dimana mayoritas koping yang digunakan yaitu positif. Sementara dari 4 responden yang menggunakan koping negatif berada pada usia tahun. Dan keseluruhan responden yang berusia diatas 74 tahun menggunakan koping yang positif. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sahara (010) tentang koping yang digunakan lansia terhadap penyakit kronis yang dideritanya di Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Medan Johor, Medan, bahwa mayoritas usia tahun yaitu sebanyak 33 responden (3%). Usia tahun 15 responden (8,3%) dan 80 tahun keatas sebanyak 5 responden (9,4%). Mayoritas responden setuju atau sangat setuju pada semua jenis koping yang positif.

23 56 Selain usia, jenis kelamin juga dapat mempengaruhi mekanisme koping seseorang. Darmojo, dkk (1999Tamher dan Noorkasiani, 009) mengatakan bahwa wanita lebih siap dalam menghadapi masalah dibandingkan laki-laki, karena wanita lebih mampu menghadapi masalah dibandingkan lai-laki yang cenderung lebih emosional. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mayoritas responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 17 orang (54,8%), sementara responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 14 orang (45,%). Hasil analisa diperoleh bahwa dari 4 responden yang menggunakan koping negatif, terdapat 3 responden laki-laki dan 1 responden perempuan. Bongsoe (007 dalam Agustin dan Ulliya, 008), menyatakan bahwa lakilaki memiliki kecenderungan mengalami depresi yang lebih besar dibandingkan perempuan.ini dapat dilihat dari kejadian bunuh diri yang merupakan salah satu akibat langsung depresi berkepanjangan lebih banyak terjadi pada lansia yang memiliki jenis kelamin laki-laki. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sahara (010) bahwa mayoritas responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 75,5% dan dari hasil penelitian koping yang digunakan oleh lansia menunjukkan mayoritas responden sangat setuju atau setuju pada semua jenis koping yang positif. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dan hasil penelitian di atas bahwa wanita memiliki koping yang lebih baik dibandingkan dengan pria. Pendidikan juga dapat mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan untuk bertindak terkait dengan perubahan-perubahan dalam hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka toleransi dan pengontrolan terhadap

24 57 stresor lebih baik, dimana seseorang akan semakin makin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki (Hamka, 009). Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data bahwa mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 15 orang (48,4%), sementara dari 4 responden yang menggunakan koping negatif diantaranya berpendidikan SMA, dan responden berpendidikan SMP. Jadi, teori tersebut kurang sesuai dengan hasil penelitian ini. Hal tersebut didukung oleh penelitian Sahara (010), bahwa mayoritas responden hanya berpendidikan SD yaitu sebanyak 50,9%, namun dari hasil penelitian menunjukkan responden sangat setuju dan setuju pada semua jenis koping, yang berarti koping lansia tersebut dapat dikatakan baik. Pekerjaan sebelumnya pada lansia juga dapat mempengaruhi tingkat stres yang akhirnya juga mempengaruhi mekanisme koping.fase penyesuaian diri ketika lansia pensiun dari pekerjaan serta rutinitas sebelumnya, dapat menimbulkan konflik akibat adanya perubahan peran, dimana ada lansia yang sebenarnya masih ingin bekerja.jenis pekerjaan juga membawa dampak yang berat, seseorang dengan penghasilan besar adalah yang paling sedikit ingin dipensiunkan (Tamher dan Noorkasiani, 009). Data penelitian menunjukkan lansia dengan pekerjaan sebelumnya PNS berjumlah 1 orang (3,%), wiraswasta 13 orang (41,9%), IRT 6 orang (19,4) dan lain-lain 11 orang (35,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian olehindriana dkk. (010) tentang tingkat stres lansia di panti werdha Pucang Gading, Semarang, bahwa keseluruhan subyek, yakni 3 orang lansia yang diteliti, tergolong stres dengan salah satu alasannya yaitu terdapat perubahan dalam aktivitas sehari-hari. Dan didukung

25 58 oleh penelitian Surbakti (008) tentang stres dan koping lansia di masa pensiun, bahwa sebanyak 30 orang (77%) menyatakan merasa tidak pantas dan berhak untuk bekerja lagi dan 9 orang (74,4%) merasa khawatir jika tidak dapat berinteraksi lagi dengan teman sejawat seperti sebelum pensiun. Status perkawinan memiliki konflik tersendiri bagi setiap individu. Kehilangan pasangan hidup merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stres, termasuk lansia (Indriana dkk., 010). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data responden dengan status perkawinan belum menikah sebanyak 9 orang (9,0%), menikah 11 orang (35,5%), dan dengan status kehilangan pasangan hidup baik duda maupun janda sebanyak 11 orang (35,5%). Hal tersebut didukung oleh penelitian Nursasi dan Fitriyani (00) tentang koping lansia terhadap penurunan fungsi gerak di kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, bahwa para lansia yang masih hidup dengan pasangannya tampak lebih optimal menghadapi keadaan dirinya yaitu dengan melakukan berbagai koping yang adaptif. Kontrol diri yang adaptif paling banyak digunakan yaitu 43,48%, sebaliknya penanggulangan peristiwa yang maladaptif hanya dipilih oleh 19,57% lansia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang termotivasinya lansia mencari informasi tentang kesehatan bagi diri mereka.

26 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 31 responden terdapat 15 orang (48,4%) laki-laki dan 16 orang (51,6%) perempuan. Responden didominasi oleh usia lanjut berumur antara tahun (61,3%), memiliki agama Kristen Protestan (35,5 %), suku lain-lain yang didominasi Tionghoa (51,6%), tingkat pendidikan terakhir SMA (48,4%), pekerjaan sebelumnya wiraswasta (41,9%), serta dengan status perkawinan menikah (35,5 %) dan kehilangan pasangan hidup baik duda maupun janda (35,5%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mekanisme koping yang digunakan lansia dalam menghadapi stres di Graha Resident Senior Kasih Medan adalah positif (87,1%), dimana lansia yang berada Graha Resident Senior Karya Kasih Medan dapat beradaptasi dalam mengatasi masalah ataupun stres yang dialami. Hal tersebut dapat dikarenakan lansia memiliki hubungan dengan Tuhan yang baik, dimana jika dianalisa dari uraian jawaban responden, mayoritaslansia menggunakan koping religion(67,7%), yaitu koping dengan cara mendekatkan diri dengan Tuhan. Selain itu, lansia juga terlihat mampu menerima kenyataan dan kondisi dirinya yang sekarang. 6.. Saran 1. Penelitian Selanjutnya Peneliti mengharapkan untuk penelitian selanjutnya supayameneliti lebih dalam terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi koping. Selain itu, jumlah 59

27 60 sampel yang sedikit juga dapat membuat data menjadi kurang representatif, sehingga peneliti menyarankan supaya jumlah sampel lebih diperbanyak untuk mendukung data yang representatif. Instrumen penelitian yaitu Brief Cope dalam bahasa Indonesia masih menggunakan bahasa yang sulit dimengerti oleh lansia sehingga instrumen perlu dikembangkan kembali dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang khususnya lansia.. Pendidikan Keperawatan Bagi pendidikan keperawatan baik mahasiswa keperawatan maupun institusi supaya lebih banyak mencari informasi atau literatur terbaru terkait mekanisme koping, khususnya lansia.sehingga nantinya dalam dunia kesehatan dapat memberikanpelayanan keperawatan yang optimal. 3. Bagi Keluarga dan Masyarakat Keluarga yangsebagai orang terdekat bagi lansia hendaknya memberikan perhatian kepada lansia.selama penelitian terdapat lansia yang mengungkapkan kerinduannya ketika berkumpul bersama dengan keluarga, sehingga diharapkan keluarga untuk tetap memberi dukungan dengan mengunjungi lansia dan berusaha untuk ikut serta dalam setiap kegiatan lansia selama di panti. 4. Institusi Kesehatan Setempat Pelayanan yang ada sudah di panti tersebut cukup baik.di panti tersebut suasana lingkungan yang nyaman, terdapat kegiatan rohani yaitu berdoa sesuai kegiatan keagamaan Katolik di hari Jumat, serta ada kegiatan senam fisik dan permainan yang melibatkan kognitif.kepada pengelola panti dan pihak yang bertugas diharapkan untuktetap mempertahankan serta meningkatkan tingkat

28 61 kesejahteraan lansia, seperti memfasilitasi kegiatan keagamaan agama lainnya selain Katolik sesuai dengan agama lansia.

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep. Dengan variabel yang diteliti adalah tingkat spiritualitas dengan unsur yang dinilai

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep. Dengan variabel yang diteliti adalah tingkat spiritualitas dengan unsur yang dinilai BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat spiritualitas dan stres pada lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah bentuk konseptual yang menggambarkan proses interaksi dari beberapa variabel yang diteliti sehingga akan memberikan hubungan sebab

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Peran keluarga car 1 Penyedia fasilitas belajar 2 Pendidik 3 Pembimbing Gaya Belajar 4 Model atau teladan hidup Kurang Cukup Baik Visual Auditorial Kinestetik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian, yaitu hubungan dukungan spiritualitas

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual BAB 3 KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian menggambarkan stres dan koping keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang merawat anggota keluarga yang sakit

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara No 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN 57 Lampiran 1 September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Aktivitas Penelitian 2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini 1. Kerangka Penelitian BAB III KERANGKA PENELITIAN Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan dengan beban keluarga dalam mengikuti regimen terapeutik pada anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi

Lebih terperinci

No. Kode Responden. (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU

No. Kode Responden. (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU No. Kode Responden (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU dr.pirngadi Medan Nama peneliti : Abdur Rasyid Sirait

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN Wirdasari Hasibuan*, Ismayadi** ABSTRAK Program pelayanan posyandu

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN Efitri Novalina Siboro*, Iwan Rusdi ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat yang meliputi faktor ketidakpatuhan sehubungan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N LEMBAR PERSETUJUAN Setelah membaca penjelasan penelitian ini dan mendapatkan jawaban atas pernyataan yang saya ajukan, maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian ini, saya mengerti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui strategi penanggulangan stres pada perawat instalasi bedah sentral/ operasi kamar (OK) di rumah sakit X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang ditandai dengan berbagai problematika, seperti perubahan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang ditandai dengan berbagai problematika, seperti perubahan kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa usia lanjut merupakan periode terakhir dalam perkembangan kehidupan manusia yang ditandai dengan berbagai problematika, seperti perubahan kondisi fisik,

Lebih terperinci

( Ernita Novalia B) ( )

( Ernita Novalia B) ( ) Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Koping Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Oleh : Ernita Novalia B Saya adalah mahasiswi Program S-1 Keperawatan Fakultas Keperawatan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Berikut ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum responden penelitian berdasarkan data demografis seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. Sastroasmoro dan Ismael (2011) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Coping 1. Pengertian Strategi Coping Coping berasal dari kata cope yang dapat diartikan menghadang, melawan ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 1 Nama saya adalah Ismu Raudhah/101121010, mahasisiwi di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan metode deskriptif yang mempunyai tujuan membuat gambaran atau uraian atas suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional study. Dalam arti kata luas,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan BAB III KERANGKA PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS DI RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Petunjuk 1. Kuesioner terdiri dari

Lebih terperinci

Penjelasan Tentang Penelitian

Penjelasan Tentang Penelitian Lampiran 1 Penjelasan Tentang Penelitian Saya bernama Monica Sales Sipayung, mahasiswi S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Medan. Saya ingin melakukan penelitian di Desa Pagar Manik dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) Pencitraan Perawat Puskesmas yang Diharapkan oleh Masyarakat

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) Pencitraan Perawat Puskesmas yang Diharapkan oleh Masyarakat SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONCENT ) Pencitraan Perawat Puskesmas yang Diharapkan oleh Masyarakat Di Masa Akan Datang di Puskesmas Sadabuan Kecamatan Padangsidimpuan Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan spiritualitas lansia Suku Batak akibat kehilangan pasangan hidup di Desa Pagar Manik Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Lampiran 4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Lansia di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung Oleh: Istik Laila Sari Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran tentang permasalahan yang akan. diteliti dalam bentuk angka-angka. Pendekatan ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran tentang permasalahan yang akan. diteliti dalam bentuk angka-angka. Pendekatan ini digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe dan dasar penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk menemukan, menjelaskan dan memperoleh gambaran tentang permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Efikasi diri penderita TB Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis. di RSUP Haji Adam Malik Medan

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis. di RSUP Haji Adam Malik Medan Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Pengalaman Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan Saya yang bernama A. N. Dahlia Sinambela/071101048 adalah mahasiswa

Lebih terperinci

Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN SURVEI PENDAHULUAN

Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN SURVEI PENDAHULUAN Lampiran SURAT PERMOHONAN SURVEI PENDAHULUAN Lampiran a SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran b SURAT IJIN PENELITIAN Lampiran SURAT KETERANGAN PENELITIAN Lampiran LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Saya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN. No Kegiatan Februari Maret April Mei September

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN. No Kegiatan Februari Maret April Mei September JADWAL KEGIATAN PENELITIAN No Kegiatan Februari Maret April Mei September 1. Mengajukan judul penelitian 2. Revisi judul penelitian 3. Konsultasi Bab I dan II 4. Revisi Bab I dan II 5. Konsultasi Bab II,

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Memilih Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Oleh : Intan

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia dan kepuasan Lansia Pada

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia dan kepuasan Lansia Pada Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia dan kepuasan Lansia Pada Keluarga di Kelurahan Padang Matinggi Rantauprapat Oleh Khairani Rambe Saya adalah

Lebih terperinci

Jadwal Tentatif penelitian

Jadwal Tentatif penelitian 53 Jadwal Tentatif penelitian No Kegiatan Sept 15 Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Jun 16 Jul 16 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasi (hubungan/ asosiasi) yang mengkaji hubungan antara dua variabel dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Lansia di UPT

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Lansia di UPT Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Hubungan Tingkat Spiritual Terhadap Aktivitas Ritual Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan Saya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah di mana peneliti

Lebih terperinci

Universitas Sumatra Utara

Universitas Sumatra Utara Lembar Persetujuan Menjadi Responden Nama saya adalah Ahmad Syahidin Sinaga, mahasiswa S1 Keperawatan Ekstensi 2012 Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Stres Keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

Surat Persetujuan Menjadi Responden. menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Penelitian

Surat Persetujuan Menjadi Responden. menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Penelitian Lampiran 1 Surat Persetujuan Menjadi Responden Nama saya Nanda Sartika, mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Dampak Kelahiran Anak Pertama pada Ibu yang Melahirkan di RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Dampak Kelahiran Anak Pertama pada Ibu yang Melahirkan di RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Dampak Kelahiran Anak Pertama pada Ibu yang Melahirkan di RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi Saya adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Medan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini bertujuan untuk menarik suatu kesimpulan, menguraikan dan menganalisa suatu

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 2.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur pada Penderita

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur pada Penderita Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Oleh: Vina Prismawati Sagala Saya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Lampiran 1 Judul Peneliti : Tingkat Kecemasan dan Koping Ibu hamil yang Berlatarbelakang Pendidikan Medis dan Non medis dalam menghadapi persalinan di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan data secara terstruktur yang bersumber dari data primer, yaitu kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di mana variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Deskripsi peristiwa

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian usia (geriatri). Penelitian ini mencakup disiplin ilmu penyakit dalam sub bagian lanjut 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

Terima kasih atas pertisipasi Bapk/Ibu dalam penelitian ini. Tanda Tangan : Tanggal :

Terima kasih atas pertisipasi Bapk/Ibu dalam penelitian ini. Tanda Tangan : Tanggal : Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruangan RB2 RSUP HAM Saya adalah Mahasiswi S1 Ekstensi Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Kesehatan Mental Mengatasi Stress / Coping Stress Fakultas Psikologi Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Coping Stress Coping Proses untuk menata tuntutan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

KOPING LANSIA TERHADAP PENYAKIT KRONIS YANG DIDERITA LANSIA DI KELURAHAN KEDAI DURIAN KECAMATAN MEDAN JOHOR MEDAN

KOPING LANSIA TERHADAP PENYAKIT KRONIS YANG DIDERITA LANSIA DI KELURAHAN KEDAI DURIAN KECAMATAN MEDAN JOHOR MEDAN KOPING LANSIA TERHADAP PENYAKIT KRONIS YANG DIDERITA LANSIA DI KELURAHAN KEDAI DURIAN KECAMATAN MEDAN JOHOR MEDAN SKRIPSI Oleh : Heppy Sahara 061101090 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota Gorontalo selama ± 2 bulan mulai Mei s.d Juni 2013. 1.2 Desain Penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Perilaku Caring Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada. Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai

KUESIONER PENELITIAN. Perilaku Caring Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada. Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai KUESIONER PENELITIAN Perilaku Caring Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai I. Kuesioner Data Demografi (KDD) Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

Biaya rental dan print proposal Rp Biaya internet Rp Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp

Biaya rental dan print proposal Rp Biaya internet Rp Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp Lampiran 3 RENCANA ANGGARAN PENELITIAN PROPOSAL Biaya rental dan print proposal Rp 1. Biaya internet Rp 5. Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 5. Fotocopy perbanyak proposal Rp 5. Membeli sumber,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). Survei pada penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ini memiliki beberapa dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ini memiliki beberapa dampak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Terdapat banyak perubahan yang terjadi pada lanjut usia mencakup perubahan-perubahan fisik, mental, psikososial, dan perkembangan spiritual. Perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode penelitian yang digunakan adalah study komparatif yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan data kuantitatif. Pendekatan merupakan

Lebih terperinci

MEKANISME KOPING PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DOWN SYNDROME DI SDLB NEGERI LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG

MEKANISME KOPING PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DOWN SYNDROME DI SDLB NEGERI LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG MEKANISME KOPING PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DOWN SYNDROME DI SDLB NEGERI 107708 LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG Dewi Permata Suri*,Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Konsep adalah abtraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel independen dan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan strategi coping stres pada perawat yang berada

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL. Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL. Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola komunikasi orangtua tunggal yang ditinggal karena kematian maupun perceraian yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasional yaitu bentuk analisis terhadap variabel penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan, bentuk atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. MP-ASI pada bayi di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping

BAB III METODE PENELITIAN. MP-ASI pada bayi di Posyandu Dusun Modinan Banyuraden Gamping BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan point time approach yaitu pendekatan, observasi dan pengumpulan data sekaligus pada suatu

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci