BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai."

Transkripsi

1 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 2.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan: 1. Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan 2. Kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan 3. Kepuasan terhadap proses layanan kesehatan Kepuasan pasien pengguna Jampersal: - Sangat memuaskan - Memuaskan - Tidak Memuaskan - Sangat tidak memuaskan 4. Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan.

2 Skema 3.1 Kerangka konsep penelitian TABEL 3.1. Definisi Operasional Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan pasien pengguna program Jampersal terhadap Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Skoring Faktor Hal - hal yang Dengan menggunakan Ordinal Dengan skor faktor menyebabkan kuesioner sebanyak 27 penilaian: yang terpenuhinya pernyataan yang Sangat mempenga harapan dan diukur dengan skala memuaskan ruhi keinginan ibu Likert dengan pilihan = kepuasan pengguna jawaban: Memuaskan pasien Jampersal Sangat memuaskan = = pengguna terhadap 4 Tidak Jampersal pelayanan Memuaskan= 3 memuaskan terhadap kesehatan di Tidak memuaskan=2 =47-66 pelayanan fasilitas kesehatan Sangat tidak Sangat tidak kesehatan yang meliputi memuaskan= 1 memuaskan kepuasan akses, = mutu, proses, dan sistem layanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai

3 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai. 4.2 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang sudah pernah menggunakan program jampersal mulai dari masa kehamilan hingga masa nifas, dan melakukan pemasangan alat kontrasepsi di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai yang berjumlah 103 orang.

4 4.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Jumlah sampel ditentukan dengan rumus sebagai berikut: n = N 1+(N x d²) N= besar populasi n= besar sampel d= tingkat kepercayaan yang diinginkan (Notoatmodjo, 2012) Dengan menggunakan rumus tersebut maka besar sample dalam penelitian ini adalah n = (103 x 0,1²) n= 51 orang Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara probability sampling yaitu simple random sampling dengan setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Cara pengambilan sampel dilakukan secara sistem undian terhadap seluruh populasi yang sesuai dengan kriteria inklusi dan telah diberi nomor urut terlebih dahulu, sehingga didapatkan 51 orang responden.

5 4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai dan waktu penelitian dilakukan pada bulan April Mei Adapun alasan pemilihan lokasi dengan pertimbangan yaitu masih ada pengguna Jampersal di Kelurahan Tegal Sari Mandala III yang mengaku tidak puas terhadap pelayanan jampersal dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai tersebut. 4.4 Pertimbangan Etik Penelitian Untuk melindungi hak-hak responden maka peneliti akan melakukan prosedur penelitian yang dimulai dengan Ethical Clearence yang dilakukan oleh komite etik penelitian keperawatan Fakultas Keperawatan, setelah itu meminta izin dari Fakultas Keperawatan kemudian mengajukan permohonan izin pelaksanaan pada bagian penelitian dan pengembangan Kota Medan. Selanjutnya mengajukan permohonan izin ke Camat Medan Denai dan kantor Lurah Tegal Sari Mandala III. Pada pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian kepada responden. Apabila responden setuju maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent) yang telah disediakan oleh peneliti. Bila responden tidak bersedia atau menolak untuk diteliti maka peneliti tidak

6 akan memaksa dan tetap menghormati hak responden. Untuk menjaga kerahasiaan maka nama responden tidak akan dicantumkan pada lembar kuisioner yang diisi oleh responden dan hanya diberi kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian. 4.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang dikembangkan dari referensi buku jaminan mutu pelayanan kesehatan oleh Imbalo Pohan. Lembar kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu data demografi dan lembar format faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan. Data demografi meliputi nama (inisial), usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, komplikasi kehamilan dan persalinan, tempat bersalin dan persalinan anak keberapa. Kuesioner faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai terdiri dari 27 pernyataan yaitu 4 pernyataan tentang faktor kepuasan terhadap akses layanan kesehatan, 7 pernyataan tentang faktor kepuasan terhadap mutu pelayanan kesehatan, 9 pernyataan tentang faktor proses pelayanan kesehatan, 7 pernyataan tentang faktor sistem pelayanan kesehatan. Pernyataan dalam instrumen

7 ini menggunakan skala pengukuran Likert dalam bentuk checklist dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat memuaskan, memuaskan, tidak memuaskan, dan sangat tidak memuaskan. Kuesioner faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai terdiri dari 24 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif diberi skor 4 untuk jawaban sangat memuaskan, skor 3 untuk jawaban memuaskan, skor 2 untuk jawaban tidak memuaskan, dan skor 1 untuk jawaban sangat tidak memuaskan. Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberi skor 1 untuk jawaban sangat memuaskan, skor 2 untuk jawaban memuaskan, skor 3 untuk jawaban tidak memuaskan, skor 4 untuk jawaban sangat tidak memuaskan. Dengan demikian, skor tertinggi yang nantinya diperoleh adalah 108 dan skor yang terendah adalah 27. Untuk penentuan kategori pada tingkat kepuasan digunakan rumus (Hidayat, 2007 dalam Aidha, 2010) dengan rumus: P = Rentang / Banyak kelas Berdasarkan rumus diatas, kepuasan pengguna jampersal diklasifikasikan dalam 4 kelas yaitu sangat memuaskan, memuaskan, tidak memuaskan, dan sangat tidak memuaskan dan pernyataan dengan nilai tertinggi yang diperoleh dari kuesioner ini adalah 108, sedangkan nilai terendah adalah 27. Maka rentang kelas adalah 81,

8 sehingga panjang kelasnya adalah 21 dengan batas interval sebagai berikut : (27-46) sangat tidak memuaskan, (47-66) tidak memuaskan, (67-86) memuaskan, (87-108) sangat memuaskan Pengumpulan Data Untuk melindungi hak-hak responden maka peneliti akan melakukan prosedur penelitian yang dimulai dengan Ethical Clearence yang dilakukan oleh komite etik penelitian keperawatan Fakultas Keperawatan. kemudian mengajukan permohonan izin kepada pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Fakultas Keperawatan ), setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan kemudian mengajukan permohonan izin pelaksanaan pada bagian penelitian dan pengembangan Kota Medan. Selanjutnya mengajukan permohonan izin ke Camat Medan Denai dan kantor Lurah Tegal Sari Mandala III. Setelah mendapatkan izin maka dilakukan pengumpulan data. Peneliti mendatangi langsung responden, kemudian peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya, apabila peneliti telah menemukan calon responden dan jika responden bersedia, dilanjutkan dengan menandatangani informed consent. Setelah diisi, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya. Apabila ada yang tidak lengkap, maka harus dilengkapi hari itu juga dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud pernyataan yang belum diisi, sehingga semua pernyataan terjawab, dan selanjutnya data dikumpulkan untuk dianalisa.

9 4.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010). Uji validitas pada kuesioner ini dilakukan oleh dosen fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara yang berkompeten dibidangnya. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas konsistensi internal karena memiliki kelebihan yaitu pemberian instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen kepada suatu objek studi (Dempsey & Dempsey, 2002 dalam Suweni, 2010). Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan sebelum pengumpulan data kepada sampel yang memenuhi kriteria seperti sampel penelitian sebanyak 30 orang. Uji reliabilitas ini dilakukan di Kelurahan Suka Ramai I Kecamatan Medan Area. Uji reliabilitas ini menggunakan Cronbach Alpha. Teknik ini akan menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,7 atau lebih Analisa Data Setelah data terkumpul maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu memeriksa kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa semua pertanyaan telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua Coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada koesioner

10 untuk mempermudah tabulasi dan analisa data, tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari kuesioner kedalam program komputer dengan menggunakan sitem komputerisasi pengolah data, tahap ke empat cleaning yaitu memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Data ditabulasi diberi nilai sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden. Untuk variabel kepuasan skala ukur yang digunakan adalah skala ordinal dengan hasil pengukuran dibagi menjadi empat kategori kepuasan yaitu: (27-46) sangat tidak memuaskan, (47-66) tidak memuaskan, (67-86) memuaskan, (87-108) sangat memuaskan. Selanjutnya data demografi dan variabel kepuasan akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

11 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai yang diperoleh melalui proses pengumpulan data yang dilakukan sejak 04 April 2014 sampai 16 Mei Penyajian data hasil penelitian meliputi data demografi dan beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Karakteristik Responden Deskripsi karakteristik responden mencakup umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, penghasilan keluarga, tempat bersalin, persalinan anak keberapa, dan komplikasi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 51 responden, berdasarkan karakteristik umur terbanyak berada pada rentang tahun sebanyak 24 responden (47,1%), pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 38 responden (74,5%), pendidikan terakhir rata-rata SMA sebanyak 29 responden (56,9%), mayoritas responden berpenghasilan diatas UMR sebanyak 45 responden (88,2%), adapun pemilihan tempat persalinan paling banyak dilakukan di klinik bersalin sebanyak 41 responden (80,4%) yang kebanyakan persalinan anak pertama

12 dan kedua dengan masing masing sebesar 18 responden (35,5%), dan seluruh responden tidak mengalami komplikasi dari masa kehamilan hingga masa nifas (0%). Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Frekuensi Data Demografi Responden di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai (n=51) Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Usia tahun 20 39, tahun 24 47, tahun 7 13,7 Pekerjaan - IRT 38 74,5 - Wiraswasta 10 19,6 - PNS 3 5,9 Tingkat Pendidikan - SD - SMP - SMA - Diploma - Sarjana - Lain-lain Penghasilan - Dibawah UMR - Diatas UMR Tempat Bersalin - Klinik Bersalin - Rumah Sakit Persalinan ke Komplikasi ,9 21,5 56,9 5,9 9,8 2 88,2 11,8 80,4 19,6 35,3 35,3 17,7 7,8 3,9 0

13 5.1.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Pengguna Jampersal Terhadap Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 51 responden pengguna Jampersal sebanyak 47 responden (92,2%) menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, 2 responden (3,9%) menyatakan sangat puas, dan 2 responden (3,9%) menyatakan pelayanan kesehatan yang diberikan tidak memuaskan. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan Pasien Pengguna Jampersal Terhadap Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai (n=51) Kategori Frekuensi Persentase% Sangat Memuaskan 2 3,9% Memuaskan 47 92,2% Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan 2 0 3,9% 0% Faktor Kepuasan terhadap Akses Layanan Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa mayoritas responden (76,5%) pengguna Jampersal menyatakan puas terhadap faktor akses layanan kesehatan dan 5 % responden menyatakan tidak puas terhadap faktor akses layanan kesehatan.

14 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Faktor Kepuasan terhadap Akses Layanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai(n=51) Kategori Frekuensi Persentase% Sangat Memuaskan 7 13,7 Memuaskan 39 76,5 Tidak Memuaskan 5 9,8 Sangat Tidak 0 0 Memuaskan Faktor Kepuasan terhadap Mutu Layanan Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa mayoritas responden (92,2%) pengguna Jampersal menyatakan puas terhadap faktor mutu layanan kesehatan. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Faktor Kepuasan Mutu Layanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai (n=51) Kategori Frekuensi Persentase% Sangat Memuaskan 4 7,8 Memuaskan 47 92,2 Tidak Memuaskan 0 0 Sangat Tidak 0 0 Memuaskan

15 Faktor Kepuasan terhadap Proses Layanan Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa mayoritas responden (88,2%) menyatakan puas terhadap faktor proses layanan kesehatan dan 2 % responden menyatakan tidak puas terhadap faktor proses layanan kesehatan. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Faktor Kepuasan terhadap Proses Layanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai (n=51) Kategori Frekuensi Persentase% Sangat Memuaskan 4 7,8 Memuaskan 45 88,2 Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan 2 0 3, Faktor Kepuasan terhadap Sistem Layanan Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa mayoritas responden (78,4%) pengguna Jampersal menyatakan puas terhadap faktor sistem layanan kesehatan dan 2% responden menyatakan tidak puas terhadap faktor sistem layanan kesehatan.

16 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Faktor Kepuasan terhadap Sistem Layanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai (n=51) Kategori Frekuensi Persentase% Sangat Memuaskan 9 17,6 Memuaskan 40 78,4 Tidak Memuaskan 2 3,9 Sangat Tidak 0 0 Memuaskan

17 5.2 Pembahasan Kepuasan Pasien Pengguna Jampersal terhadap Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap apa yang diharapkan setelah membandingkan yang dirasakan dengan harapan terhadap produk atau jasa yang digunakan sehingga kepuasan pelanggan adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas pengguna produk dan jasa, sama atau melebihi harapan terhadap produk atau jasa yang digunakan (Muninjaya, 2012). Berdasarkan hasil penelitian didapat mayoritas responden (92,2%) menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi, Candra, Imavike (2012) bahwa mayoritas responden (96%) menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan terkait dengan pelaksanaan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang meliputi beberapa dimensi yaitu fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai (tangible), pelayanan yang sesuai dengan yang ditawarkan (reliability), pengetahuan, kesopanan dan sifat petugas yang dipercaya oleh pelanggan (assurance), kepedulian tenaga kesehatan (empathy), dan kesiapan petugas melayani sesuai prosedur (responsiveness). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Putri, Herawati, dan Mustika (2012) yang menyatakan bahwa sebagian besar ibu bersalin sudah merasa puas terhadap pelayanan persalinan program Jampersal berdasarkan dimensi ketanggapan, empati, dan kenyamanan di BPM Yulia.

18 Kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai tergolong dalam kategori memuaskan, dapat diartikan bahwa pasien merasa pelayanan yang diterima sudah sesuai dengan yang diharapkan (Muninjaya, 2012). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mayoritas karakteristik responden pengguna Jampersal yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan adalah ibu rumah tangga sebanyak 35 orang (75%). Hal ini sesuai dengan teori Psikologi keperawatan, menurut Endang Ekowarni, dalam hal ini jenis pekerjaan dapat mempengaruhi kepuasan pasien atas pelayanan yang diselenggarakan oleh rumah sakit. Misalnya pada pasien profesi pejabat pemerintah menganggap bahwa dokter dan perawat sebagai staff mereka sehingga mereka cenderung seenaknya terhadap kehadiran tenaga kesehatan. Sedangkan pasien berstatus buruh lebih cenderung pasif dan dianggap tidak mampu untuk mempertanyakan kemajuan pengobatan pelayanan (Anjaryani, 2009). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas karakteristik responden pengguna Jampersal yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan adalah responden yang penghasilan keluarganya diatas UMR sebanyak 41 orang (93%). Hal ini sejalan dengan penelitian Anjaryani (2009) bahwa penghasilan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Menurut Green penghasilan merupakan faktor pemungkin yang mempengaruhi perilaku seseorang. Bagi pasien yang berpenghasilan tinggi akan merasa mampu membayar mahal dan mudah merasa puas bila pelayanan

19 sesuai dengan kehendaknya, tetapi yang berpenghasilan rendah bahkan yang mendapatkan keringanan bantuan, mereka akan lebih pasrah dalam menerima pelayanan (Anjaryani, 2009). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa karakteristik pendidikan responden pengguna Jampersal yang paling banyak menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan adalah SMA sebanyak 25 orang (51%). Pendidikan berpengaruh terhadap kepuasan pasien, karena menurut Anjaswarni, et al (2002) makin tinggi tingkat pendidikan klien maka tingkat kepuasannya makin rendah. Hal ini cukup beralasan, karena biasanya orang yang berpendidikan rendah tidak mempunyai harapan yang terlalu tinggi kepada orang lain atas dirinya. Mereka sudah cukup puas bila kebutuhan dasarnya terpenuhi. Sebaliknya, orang yang berpendidikan tinggi biasanya mempunyai harapan yang tinggi terhadap orang lain atas dirinya. Hal ini dicerminkan dengan keinginan diperlakukan berbeda dengan orang lain atau dihargai pendapatnya. Hal ini tentu memacu para penyelenggara kesehatan untuk terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan (Aditama, 2003). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas karakteristik responden pengguna Jampersal yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan adalah responden yang memilih klinik bersalin sebagai tempat persalinan. Berdasarkan wawancara peneliti, mayoritas responden memilih klinik bersalin dikarenakan tempatnya yang mudah dijangkau dan efisiensi waktu. Ketersediaan dan

20 kemudahan menjangkau tempat pelayanan, akses terhadap sarana kesehatan dan transportasi merupakan salah satu pertimbangan keluarga dalam pengambilan keputusan mencari tempat pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ridwan Amirudin (2006) yang menyatakan bahwa keterjangkauan sarana pelayanan kesehatan berhubungan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan (Latifah, 2010). Pemilihan tempat persalinan dan penolong persalinan bisa di pengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan, alat transportasi, letak demografi daerah, dan pengetahuan dalam mencari penolong persalinan yang aman (Wardayani, 2013). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa paling banyak karakteristik responden pengguna Jampersal yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan adalah persalinan anak pertama dan kedua. Peneliti mengasumsikan karena responden pada persalinan anak pertama dan kedua antara lain karena belum mempunyai pengalaman persalinan di fasilitas kesehatan, pelayanan yang diberikan program Jampersal sesuai dengan yang diharapkan dan status ekonomi yang diatas UMR yang menyebabkan semakin meningkatnya kepuasan pasien yang sejalan dengan penelitian Anjaryani (2009) bahwa penghasilan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Menurut Green penghasilan merupakan faktor pemungkin yang mempengaruhi perilaku seseorang. Bagi pasien yang berpenghasilan tinggi akan merasa mampu membayar mahal dan mudah merasa puas bila pelayanan sesuai dengan kehendaknya.

21 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih ada responden yang merasa tidak puas terhadap pelayanan Jampersal yang diberikan (3,9%) hal ini dikarenakan harapan pasien terhadap pelayanan kesehatan tidak sesuai dengan yang diharapkan (Muninjaya, 2012). Peneliti mengasumsikan bahwa masih ada responden pengguna Jampersal tidak puas terkait faktor kepuasan terhadap akses, proses, dan sistem layanan kesehatan yang diberikan yaitu masih ada responden yang merasa sulit mengakses tempat untuk klaim Jampersal, kurangnya perhatian dari tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tidak memadai. Hal ini sejalan dengan penelitian Al Rasyid, Setya, Kizy (2011) yang menyatakan bahwa responden pengguna Jampersal memiliki kecenderungan tidak puas terhadap program Jampersal yang meliputi kenyaman, kinerja, dan prosedur. Responden menganggap petugas kesehatan kurang menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan mereka selama perawatan, lambatnya respon petugas kesehatan dan sulitnya mengajukan klaim program jampersal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Pengguna Jampersal terhadap Pelayanan Kesehatan di Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai 1. Faktor Kepuasan terhadap Akses Layanan Kesehatan Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan dinyatakan oleh sikap dan pengetahuan tentang sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia pada waktu dan tempat saat dibutuhkan, kemudahan memperoleh layanan kesehatan, baik dalam keadaan biasa ataupun keadaan gawat darurat, sejauh mana pasien mengerti

22 bagaimana sistem layanan kesehatan itu bekerja, keuntungan dan tersedianya layanan kesehatan (Pohan, 2007). Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa dari 51 responden pengguna Jampersal menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan. Dilihat dari faktor akses layanan kesehatan sebanyak 39 responden (76,5%) menyatakan puas, sebanyak 7 responden menyatakan sangat puas (13,7%), dan sebanyak 5 responden menyatakan tidak puas (9,8%). Hal ini dapat dilihat dari tingkat kesesuaian antara kenyataan yang diterima dengan harapan pasien, yaitu layanan Jampersal dapat diperoleh setiap saat (60,8%), layanan Jampersal dapat diperoleh ditempat yang terjangkau (74,5%), tenaga Kesehatan memberikan informasi yang jelas mengenai program Jampersal (49%), dan pengurusan sistem klaim jampersal mudah (63,7%). Hal ini dapat diasumsikan bahwa sebagian besar responden tidak kesulitan untuk mendapatkan akses layanan Jampersal saat dibutuhkan baik waktu maupun tempat dan pemahaman yang baik terhadap program Jampersal. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Dewi, Chandra, Imavike (2012) yang menyatakan bahwa jawaban responden terhadap kuesioner dapat digambarkan bahwa masyarakat dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan terkait program Jamprsal sehingga adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih ada responden yang merasa tidak puas terhadap akses layanan kesehatan sebesar 9,8%. Hal ini dapat diasumsikan bahwa masih ada responden kesulitan untuk mengakses layanan Jampersal baik

23 waktu maupun tempat dan pemahaman yang baik terhadap program Jampersal. Berdasarkan semua pernyataan yang diberikan kepada responden terkait faktor akses layanan kesehatan, item pemberian informasi oleh tenaga kesehatan menunjukkan tingkat kepuasan yang paling rendah (37,3%). Hal ini juga yang membuat pasien merasa bahwa adanya kecurangan yang dilakukan terkait fenomena bidan yang menagih biaya kepada pengguna program Jampersal. Untuk itu diharapkan adanya sosialisasi mengenai program pemerintah kepada pengguna Jampersal agar tidak terjadi kesimpangsiuran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Al Rasyid, Setya, Kizy (2011) menyatakan bahwa tentang kecepatan pelayanan prosedur dan kemudahan prosedur dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan merupakan pertanyaan yang paling sering dinilai kurang oleh responden pengguna Jampersal. 2. Faktor Kepuasan terhadap Mutu Layanan Kesehatan Kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan akan dinyatakan oleh sikap terhadap kompetensi teknik dokter dan/atau profesi layanan kesehatan lain yang berhubungan dengan pasien dan keluaran dari penyakit atau bagaimana perubahan yang dirasakan oleh pasien sebagai hasil dari layanan kesehatan (Pohan, 2007). Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa dari 51 responden kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan dilihat dari faktor kepuasan mutu layanan kesehatan sebanyak 47 responden (92,2%) menyatakan puas, 4

24 responden menyatakan sangat puas (7,8%). Hal ini dapat diasumsikan bahwa seluruh responden merasa semua tenaga kesehatan berkompeten dibidangnya dalam menolong pasien saat melakukan pemeriksaan dari masa kehamilan hingga nifas. Berdasarkan data Profil kesehatan Indonesia tahun 2011, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan sejak tahun 2008 sampai tahun 2011 cenderung mengalami peningkatan (Wardayani, 2013). Hal ini terbukti dengan banyaknya responden dalam penelitian ini yang memilih klinik bersalin sebagai tempat bersalin dimana bidan lah yang bertanggung jawab atas pertolongan persalinan dan mayoritas responden (92,2%) pada penelitian ini menyatakan puas yang dapat diartikan bahwa tenaga kesehatan berkompeten dibidangnya. 3. Faktor Kepuasan terhadap Proses Layanan Kesehatan Kepuasan terhadap proses layanan kesehatan, termasuk hubungan antar manusia akan ditentukan dengan melakukan pengukuran perhatian dan kepedulian dokter dan atau profesi layanan kesehatan lain dan tingkat kepercayaan dan keyakinan terhadap dokter (Pohan, 2007). Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa dari 51 responden kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan dilihat dari faktor proses layanan kesehatan sebanyak 45 responden (88,2%) menyatakan puas, 4 responden menyatakan sangat puas (7,8%), dan 2 responden (3,9%) menyatakan tidak puas. Hal

25 ini dapat diasumsikan bahwa mayoritas responden merasa bahwa tenaga kesehatan memberikan perhatian kepada pasien. Sesuai dengan pendapat prayogi (2012) bahwa dukungan dan kepedulian bidan sangat diperlukan agar psikis ibu bisa terangkat saat menjalani proses persalinan dimana faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Dengan begitu ibu bisa lebih kuat, nyaman, percaya diri, dan ringan ketika bersalin. Rasa empati bidan dapat tumbuh lebih dalam, sehingga penghargaan terhadap perjuangan ibu bisa tumbuh lebih sempurna sehingga bidan dituntut untuk sabar dan tenang untuk tetap menenteramkan dan mendukung ibu dalam menjalani proses persalinan. Kepuasan responden pengguna Jampersal terkait faktor proses layanan kesehatan juga dapat dilihat dari tingkat kesesuaian antara kenyataan yang diterima dengan harapan pasien terkait dengan pernyataan mengenai pelayanan yaitu tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang baik selama proses persalinan (82,4%), tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang baik selama masa kehamilan, (78,4%) dan tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang baik selama kunjungan masa nifas (56,9%). Hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa pasien pengguna Jampersal diberikan pelayanan yang baik walaupun Jampersal adalah program pembiayaan dari pemerintah. Dilihat dari persentase diatas mengenai hasil penelitian kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan terkait faktor proses layanan kesehatan, dapat diasumsikan bahwa mayoritas responden merasa bahwa tenaga

26 kesehatan memberikan perhatian dan peduli kepada pasien. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Dewi, Chandra, Imavike (2012) yang menyatakan bahwa kepuasan pasien berdasarkan dimensi empati dapat dilihat dari petugas yang ramah dalam memperlakukan pasien selama perawatan dan petugas cukup memberikan perhatian terhadap kebutuhan pasien selama di ruang perawatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih ada responden yang merasa tidak puas terhadap proses layanan kesehatan sebesar 3,9%. Hal ini dapat diasumsikan bahwa masih ada tenaga kesehatan yang acuh tak acuh kepada pengguna Jampersal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astrid, Kizy, dan Primadani (2012) yang menyatakan bahwa persepsi responden pengguna Jampersal terhadap karyawan kurang baik dikarenakan petugas kesehatan kurang memberikan perhatian kepada pasien pengguna Jampersal. 4. Faktor Kepuasan Sistem Layanan Kesehatan Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan ditentukan oleh sikap terhadap fasilitas fisik dan lingkungan layanan kesehatan (Pohan, 2007). Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa dari 51 orang responden pengguna Jampersal dilihat dari faktor sistem layanan kesehatan bahwa sebanyak 40 responden (78,4%) menyatakan puas, 9 responden menyatakan sangat puas (17,6%), dan 2 responden (3,9%) menyatakan tidak puas. Hal ini dapat diasumsikan bahwa mayoritas responden merasa puas terhadap fasilitas dan lingkungan yang disediakan pelayanan kesehatan bagi pengguna Jampersal. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan

27 yang paling banyak dijawab memuaskan oleh pasien pengguna jampersal adalah kondisi ruang perawatan yang disediakan memadai (70,6%). Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi, Chandra, dan Imavike (2012) yaitu sebanyak 119 responden (83%) dimana mayoritas responden merasa puas terhadap penyediaan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit terkait pelaksanaan program Jampersal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih ada responden yang merasa tidak puas terhadap proses layanan ksehatan sebesar 3,9%. Hal ini dapat diasumsikan bahwa masih ada pengguna Jampersal merasa tidak terpenuhinya fasilitas kesehatan sesuai kebutuhan di ruang periksa dan ruang perawatan seperti kondisi ruang perawatan yang tidak nyaman, petugas administrasi yang tidak ramah dan kurangnya informasi kepada pengguna Jampersal.

28 BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian mengenai kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pengguna Jampersal menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan dimana mayoritas responden pengguna Jampersal pada setiap faktor juga menyatakan puas terhadap faktor akses, mutu, proses, dan sistem layanan kesehatan yang diberikan. 6.2 Rekomendasi 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya penelitian mengenai program pemerintah dilaksanakan setelah beberapa bulan setelah program pemerintah itu dijalankan agar penelitian tersebut lebih bermanfaat dan menjadi masukan bagi pemerintah dan pelayanan kesehatan yang bersangkutan. 2. Bagi Pelayanan Keperawatan Sebagai perawat harus terus memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien agar tercapainya kepuasan pasien dalam hal mutu pelayanan keperawatan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan puas terhadap program Jampersal, tetapi masih ada

29 responden (3,9%) menunjukkan ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan terkait program Jampersal. Diharapkan perlunya perhatian dari tenaga kesehatan khususnya perawat terkait kepuasan pasien khususnya di bidang pelayanan keperawatan. 3. Bagi Pemerintah Peneliti mendapat data pasien pengguna Jampersal disalah satu klinik bersalin mulai Februari 2013, sedangkan program Jampersal sudah ada sejak tahun Untuk itu diharapkan bagi pemerintah untuk lebih aktif mensosialisasikan suatu program bagi masyarakat agar diketahui oleh masyarakat luas. 4. Bagi Masyarakat Hasil penelitian bahwa mayoritas responden pengguna Jampersal menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa program pembiayaan gratis dari pemerintah mendapat perhatian khusus dari petugas kesehatan dengan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna program tersebut. Diharapkan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam menumbuhkan perilaku hidup sehat.

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mengambil ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Manajemen Pemasaran. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2003). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Gina Akmaliah, Johan Budhiana, M.Stat Abstrak Salah satu masalah dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang sariawan (oral trush ) pada anak usia 0-3 tahun. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut : BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian dijelaskan dalam bentuk bagan, di mana sebagai variabel independen adalah pengetahuan Ibu, dan sebagai variabel dependen adalah tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif yang diarahkan untuk mendeskripsikan peran perawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 1. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja petugas Posyandu dan kepuasan ibu pengguna Posyandu di Desa Sei Semayang. Kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain penelitian yang digunakan, subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuwan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian diarahkan untuk mendiskripsikan suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei. Penelitian deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara survei, wawancara menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan dugaan adanya hubungan antara perawatan payudara dengan kecepatan sekresi ASI postpartum primipara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, yaitu penelitian deskriptif untuk mencari hubungan antara dua variabel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menerangkan atau membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah correlation study yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif frekuentif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penilitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian, yaitu hubungan dukungan spiritualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non eksperimental observasional dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Efikasi diri penderita TB Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (umur, status

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Bapak- ibu yang terhormat, Guna lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatancross sectional. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengetahui dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah alur penelitian yang memperlihatkan variabel-variabel yang mempengaruhi dan terpengaruhi. Dengan kata lain dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskritif korelatif yang bertujuan menggambarkan fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

BAB III KERANGKA KONSEP. dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif noneksperimental dengan menggunakan instrumen kuisioner yang diberikan kepada responden. 3.2. Identifikasi Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Deskripsi peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rencangan deskriptif,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rencangan deskriptif, BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rencangan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat data faktual tanpa melihat mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskrtiptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawabaan terhadap pertanyaan penelitian. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan BAB III KERANGKA PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan posyandu lansia. Berdasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka

Lebih terperinci