BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel"

Transkripsi

1 BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian, yaitu hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen, dimana dukungan spiritualitas mempengaruhi tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat digambarkan seperti skema berikut: Dukungan Spiritualitas : Dukungan Spiritualitas Buruk Dukungan Spiritualitas Baik Kecemasan Kriteria: Ringan Sedang Berat Variabel Independen Variabel Dependen Skema 3.1 Kerangka Penelitian hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi. 36

2 Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional Hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi No Variabel Definisi Alat ukur Skala Hasil Ukur Operasional 1 Dukungan Dukungan Kuesioner yang Ordinal Buruk Spiritualitas yang digunakan (16-39) didapatkan berupa Baik oleh pasien pertanyaan- (40-64) baik pertanyaan yang dukungan spiritualitas umum maupun dukungan spiritualitas khusus menggambarkan tentang dukungan spiritualitas yang terdiri dari 16 butir pertanyaan. Dengan pilihan jawaban: 1. Tidak pernah 2. Kadang-

3 38 kadang 3. Sering 4. Selalu 2 Tingkat Kecemasan Kuesioner yang Ordinal Cemas Kecemasan yang terdiri dari 14 Ringan: dirasakan pertanyaan yang 1-14 pasien akibat dimodifikasi Cemas efek samping dari Hamilton Sedang: yang Anxiety Rating ditimbulkan Scale dengan Cemas dari tindakan kemoterapi pilihan jawaban : 1. Tidak pernah 2. Kadangkadang 3. Sering 4. Selalu Berat: Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif atau hipotesis penelitian. Nursalam (2003) menyatakan hipotesis alternatif ini menunjukkan adanya suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua atau lebih variabel.

4 39 Ha : Ada hubungan antara dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.

5 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek atau akibat yang terjadi pada suatu objek dan penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan (Notoadmojo, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan. 4.2 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan. Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan Januari tahun 2015 hingga Oktober 2016 terdapat 558 pasien kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan. (Sumber, Rekam Medik RSUD Dr. Pirngadi Medan). 40

6 Sampel Adanya keterbatasan biaya, waktu pelaksanaan, tenaga, ruang lingkup penelitian dan sebab lain membuat peneliti hanya menggunakan sebagian dari populasi sebagai sumber data. Sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi disebut sebagai sampel. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian (Nursalam, 2003). Menurut Hidayat (2009), besar sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : nn = NN NNdd Keterangan : n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan, yaitu 15% nn = (0,15) nn = (0,0225) + 1 nn = ,555 nn = 41,16 nn = 41

7 42 Berdasarkan perkiraan rumus di atas, didapatkan bahwa jumlah sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi adalah 41 orang. Di dalam penelitian survei teknik sampling sangatlah penting dan harus diperhitungkan dengan benar sebab teknik pengambilan sampel yang tidak baik akan mempengaruhi validitas hasil penelitian tersebut (Notoadmojo, 2012). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Random (Non Probability Sampling) yaitu pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-mata hanya berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan belaka. Di dalam teknik ini peneliti menggunakan metode Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan peneliti. Adapun yang menjadi syarat sampel dalam penelitian yaitu pasien kanker yang menjalani kemoterapi minimal dua kali, bersedia menjadi responden, pasien dalam keadaan sadar, dapat berkomunikasi dengan baik, dan dapat berbahasa Indonesia dengan baik. 4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan. Adapun alasan peneliti memilih RSUD Dr. Pirngadi Medan sebagai lokasi penelitian karena lokasinya yang berada di pusat kota dan dianggap memenuhi jumlah yang dibutuhkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian tentang hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2017.

8 Pertimbangan Etik Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari institusi pendidikan dan mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada kepala RSUD Dr. Pirngadi Medan. Setelah mendapat izin dari RSUD Dr. Pirngadi Medan, maka peneliti melaksanakan penelitiannya. Peneliti menyerahkan lembar persetujuan penelitian kepada responden, supaya responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak mencantumkan nama responden. Lembar persetujuan tersebut hanya diberi kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti dan apabila responden bersedia maka responden diminta untuk menandatangi surat persetujuan yang telah dibaca dan dipahami. 4.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk lembar kuesioner yang berisi pernyataan tertutup yang harus diisi oleh responden. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoadmojo, 2013). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu data demografi, tingkat kecemasan pasien kemoterapi, dan dukungan spiritualitas pasien kemoterapi.

9 44 1 Data Demografi responden Data demografi responden meliputi : kode responden, inisial nama, usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan per bulan, stadium kanker, frekuensi kemoterapi yang sudah dilakukan pasien. 2 Tingkat kecemasan pasien kemoterapi. Kuesioner tingkat kecemasan ini disusun berdasarkan modifikasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale yang terdiri dari 14 pernyataan. Pernyataan ini menggambarkan tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi. Kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan tertutup dengan menggunakan model skala Likert. Menurut Arikunto (2009), Skala likert merupakan pernyataan perilaku dengan menggunakan respon sebagai penentuan nilai skalanya. Adapun jumlah alternatif respon yang digunakan dalam skala likert yaitu 4 jenis. Dengan menggunakan alternatif respon Tidak Pernah (TP), Kadang- Kadang (KK), Sering (SR), Selalu (SL). Bobot nilai yang diberikan yaitu tidak pernah dengan skor 0, kadang-kadang dengan skor 1, sering dengan skor 2, selalu dengan skor 3. Kuesioner kecemasan ini terdiri dari 14 pernyataan dengan nilai tertinggi 42 dan nilai terendah 1 sehingga rentang sebesar 41, dengan kategori yaitu cemas ringan, sedang dan berat. Hasil pengukuran yang didapatkan pada tingkat kecemasan ringan yaitu 1-14, tingkat kecemasan sedang 15-28, dan tingkat kecemasan berat Dukungan spiritualitas pasien kemoterapi. Kuesioner ini terdiri dari 16 pernyataan, dengan 12 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif.

10 45 Pernyataan positif terdiri dari nomor 1,2,3,4,6,7,8,10,13,14,15,16 dan pernyataan negatif terdiri dari nomor 5,9,11,12. Kuesioner spiritualitas pasien kemoterapi ini menggunakan skala Likert dalam 4 alternatif jawaban yaitu tidak pernah (TP), kadang-kadang (KK), sering (SR), selalu (SL). Untuk pernyataan positif bobot nilai yang diberikan TP = 1, KK = 2, SR = 3, SL = 4, sedangkan untuk pernyataan negatif nilai yang diberikan TP = 4, KK = 3, SR = 2, SL = 1. Hasil pengukuran dari kuesioner dukungan spiritualitas ini adalah tidak baik dan baik. Dukungan spiritualitas tidak baik dengan rentang skor (16-39), dukungan spiritualitas baik dengan rentang skor (40-64). 4.6 Validitas dan Reabilitas Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2013). Untuk mengetahui keakuratan isi dari instrumen ini, maka peneliti melakukan uji validitas isi. Instrumen yang digunakan sudah divalidkan oleh dosen Keperawatan USU dengan hasil valid instrumen dukungan spiritualitas adalah 1 dan instrumen tingkat kecemasan adalah 0,985. Berdasarkan uji validitas isi tersebut, pertanyaan dan pilihan jawaban dalam kuesioner disusun kembali dengan bahasa yang lebih efektif dan

11 46 dengan item-item pernyataan yang mengukur sasaran yang ingin diukur sesuai dengan tinjauan pustaka dan kerangka konsep Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan alat ulut untuk mendapatkan hasil yang konsisten saat dipakai ulang. Uji reliabilitas dilakukan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach Alpha dengan menggunakan program komputerisasi. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai alpha (α) lebih besar atau sama dengan 0,70 (Arikunto, 2006). Berdasarkan hasil komputerisasi didapat koefisien reliabilitas kuesioner dukungan spiritualitas pada pasien yang menjalani kemoterapi sebesar 0,806 dan koefisien reliabilitas kuesioner tingkat kecemasan pasien kemoterapi didapatkan sebesar 0, Pengumpulan Data Penelitian dilakukan setelah memperoleh surat izin dari Fakultas Keperawatan dan mengirimkan surat izin ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan maka peneliti melakukan pengumpulan data.

12 47 Peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat, dan proses pengisian kuesioner, sebelum menanyakan kesediaan untuk ikut terlibat sebagai responden. Kemudian peneliti melakukan pendekatan terhadap calon responden lainnya. Calon responden yang bersedia diminta menandatangani lembar persetujuan. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan menjadi responden, peneliti mulai menjelaskan cara pengisian kuesioner. Peneliti menemani responden saat pengisian kuesioner untuk memastikan bahwa responden dapat mengisi kuesioner dengan benar dan tepat. Apabila responden sudah selesai menjawab semua pernyataan kuesioner, selanjutnya peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban dari responden agar apabila ada jawaban yang kurang lengkap peneliti dapat meminta responden untuk melengkapi jawabannya. Kemudian peneliti melakukan pengambilan data, dan mengucapkan terimakasih kepada responden serta bernjanji tetap menjaga kerahasiaan dan menggunakan data tersebut sebagaimana mestinya. Setelah semua data terkumpul maka peneliti mulai mengolah dan menganalisa data. 4.8 Analisa Data Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul. Peneliti memeriksa kembali semua kuesioner satu persatu yakni identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, kemudian peneliti memberi kode terhadap setiap kuesioner untuk mempermudah dalam melakukan

13 48 tabulasi. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan teknik komputerisasi, kemudian melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang dientri untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Adapun analisa data dalam penelitian ini melalui dua tahapan. Tahap pertama, yaitu analisa univariat yang bertujuan untuk menganalisa variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi. Sedangkan tahap kedua, yaitu analisis bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi. Setelah data diolah, maka didapatkan data dalam bentuk skala ordinal. Analisis antar variabel menggunakan uji statistik Spearman rho s dengan menggunakan bantuan komputerisasi.

14 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Bab ini akan menguraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan Dukungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan, terhadap 41 responden yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2 Juni 2017 di ruangan kemoterapi tulip 2 lantai 6 gedung A RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk analisa univariat dan bivariat sebagai berikut : Analisa Univariat Hasil dari analisa univariat menampilkan tabel distribusi frekuensi dan presentase dari karakteristik responden, dukungan spiritualitas dan tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Karakteristik Demografi Responden Karakteristik demografi responden meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan per bulan, stadium kanker dan frekuensi kemoterapi. Dari 41 responden yang terkumpul sebagian besar responden berada pada usia tahun (n=16; 39,0%), mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (n=33; 80,5%), mayoritas responden menikah 49

15 50 (n=36; 87,8%), sebagian besar respoden berpendidikan SMA (n=22 53,7%), sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga (n= 19; 46,3%), sebagian besar berpenghasilan <Rp per bulan, sebagian besar responden berstadium 2 (n=18; 43,9), sebagian besar frekuensi kemoterapi responden sebanyak 5 kali (n=13; 31,7%). Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Demografi Responden Pasien Kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2017 (N=41) Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) (n=responden) Usia tahun 1 2, tahun 2 4, tahun 9 22, tahun 16 39, tahun 10 24,4 >66 tahun 3 7,3 Jenis Kelamin Laki-laki 8 19,5 Perempuan 33 80,5 Status Pernikahan Belum Menikah 1 2,4 Menikah 36 87,8 Janda 4 9,8 Pendidikan Tidak Sekolah 2 4,9 SD 8 19,5 SMP 7 17,1 SMA 22 53,7 Diploma 1 2,4 Sarjana 1 2,4 Pekerjaaan PNS 2 4,9 Swasta 2 4,9 IRT 19 46,3

16 51 Lain-lain 18 43,9 Penghasilan/bulan < , , ,2 > ,9 Stadium , , , ,9 Kemoterapi ke 2 3 7, , , , , , , , , , , Tingkat Kecemasan Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa mayoritas responden di RSUD Dr. Pirngadi Medan mengalami cemas ringan sebanyak 39 responden (95,1%) dan yang mengalami cemas sedang sebanyak 2 responden (4,9%). Penjelasan tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan (N=41) No Tingkat Kecemasan Pasien Frekuensi (n) Persentase (%) 1 Cemas Ringan 39 95,1% 2 Cemas Sedang 2 4,9%

17 Dukungan Spiritualitas Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pingadi Medan Dukungan Spiritualitas pada pasien yang menjalani kemoterapi dibagi menjadi 2 kategori yaitu buruk dan baik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dukungan spiritualitas pasien kemoterapi seluruhnya adalah baik sebanyak 41 responden (100%). Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Dukungan Spiritualitas pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pingadi Medan Tahun 2017 (N=41) No Dukungan Spiritualitas Frekuensi Persentase 1 Baik % Analisa Bivariat Hubungan Dukungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Hasil dari analisa bivariat ini menampilkan tabel 5.4 yaitu untuk mengetahui hubungan antara dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

18 53 Tabel 5.4 Hasil Analisa Hubungan Dukungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2017 (N=41) Variabel yang dikorelasi r Nilai p Dukungan Spiritualitas dan tingkat kecemasan -0,703 0,000 pasien kemoterapi Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa penggunaan uji Spearman untuk melihat hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan, nilai p sebesar 0,000 < dari nilai level of significance ( ) yaitu 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan nilai r (koefisien korelasi) -0,703 yang menunjukkan korelasi negatif tinggi, hubungan negatif dengan interpretasi kuat. Nilai negatif (-) menunjukkan arah hubungannya terbalik, yakni jika X naik maka Y turun artinya jika pasien mendapatkan dukungan spiritualitas baik maka tingkat kecemasan pasien kemoterapi ringan, begitu sebaliknya.

19 Pembahasan Karakteristik Responden yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Secara rinci pada tabel 5.1 sebagian besar responden kanker yang menjalani kemoterapi berumur tahun yaitu sebanyak 16 orang (39%). Menurut WHO (2011) menyatakan bahwa 80% pasien kanker berada pada umur di atas 50 tahun dan sekitar 24% di bawah 70 tahun. Menurut Ariani (2014), umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya semakin baik. Sebagian besar responden mempunyai latar belakang pendidikan SMA yaitu sebanyak 22 orang (53,7%). Sesuai dengan pendapat Ariani (2014), pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada perkembangan orang lain untuk menuju ke arah cita-cita tertentu untuk mengisi kehidupan sehingga dapat mencapai kebahagiaan. Dimana makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media massa. Pengetahuan erat hubungannya dengan pendidikan, seseorang dengan pendidikan yang tinggi maka semakin luas pula pengetahuan yang dimiliki sehingga lebih mudah untuk

20 55 mengakses informasi-informasi yang berkaitan dengan segala hal yang di alami setiap individu. Sebagian besar bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang (46,3%) dan berpenghasilan <Rp yaitu sebanyak 23 orang (56,1%). Menurut Ariani (2014), pekerjaan merupakan suatu aktifitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dukungan, kecemasan dan depresi, dimana seseorang yang bekerja akan berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden sudah menikah dan masih memiliki pasangan yaitu sebanyak 36 orang (87,8%), dengan adanya dukungan dari keluarga seperti suami atau istri, responden merasa lebih nyaman dan tenang saat menghadapi pengobatan kemoterapi dan efek samping yang akan ditimbulkan. Sebagian besar responden dalam penelitian ini telah menjalani pengobatan kemoterapi ke-6 sebanyak 13 orang (31,7%). Peneliti berasumsi responden mengalami cemas ringan disebabkan responden sudah lebih dari 1 kali menjalani kemoterapi, sehingga responden sudah mempunyai pengalaman dalam menghadapi kemoterapi dan menjalani efeknya.

21 Dukungan Spiritualitas Pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Dukungan spiritualitas adalah suatu sistem yang diberikan oleh seseorang sebagai alat untuk mengalirkan kekuatan yang dipercaya bersumber dari Tuhan yang dapat menyembuhkan penyakit dengan menyelaraskan fungsi dari tubuh, pikiran dan jiwa manusia. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisa menunjukkan bahwa dukungan spiritualitas pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan seluruhnya dalam kategori baik sebanyak 41 orang (100%). Menurut peneliti, hal ini kemungkinan disebabkan karena responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini mendapat dukungan spiritualitas yang baik dari lingkungan sekitarnya oleh sebab itu responden tidak terlalu cemas dalam menjalani pengobatannya dan merasa bahwa keberadaannya sangat dibutuhkan oleh lingkungan sekitarnya sehingga mereka memiliki harapan untuk sembuh dari penyakitnya. Penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian Mutia (2013) mengenai dukungan keluarga dengan kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh menemukan bahwa pasien kanker yang menjalani kemoterapi biasanya akan mengalami perubahan fisik akibat efek samping dari kemoterapi sehingga mempengaruhi hubungan interpersonal orang lain, pasangan hidup dan keluarga. Adanya dukungan keluarga akan sangat membantu pasien dalam menjalani pengobatan, menurunkan kecemasan pasien, meningkatkan semangat hidup serta memberi kekuatan, rasa aman, nyaman dan komitmen pasien untuk tetap menjalani kemoterapi. Menurut

22 57 Taylor (2002 dalam Young, 2007) menyatakan bahwa keluarga merupakan salah satu sumber yang memiliki peran dalam memberikan dukungan spiritualitas yaitu dengan memberikan bantuan doa, membacakan buku atau bernyanyi, menghibur, serta memberi dukungan tertentu yang tak mampu disediakan orang lain oleh sebab itu keluarga merupakan bagian penting dalam proses penyembuhan pasien. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Hamid (2008) yang menyatakan bahwa ketika seseorang merasa stress, takut dan cemas maka individu tersebut akan berusaha mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dengan hasil yang belum pasti. Dukungan spiritual berarti memberikan spirit, dalam hal ini diberikan melalui sistem yang berfungsi sebagai penghubung klien dengan perawat (Bambang, 2000). Menurut Taylor (2002 dalam Young, 2007) dukungan spiritualitas terbagi menjadi dua bagian yaitu : dukungan spiritualitas umum (generalis) yang terdiri dari perawat, dokter, dan pekerja sosial dan dukungan spiritualitas spesialis terdiri dari pemuka agama, guru spiritual, keluarga dan sahabat Tingkat Kecemasan Pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisa menunjukkan sekitar 95,1% pasien mengalami cemas ringan dalam menjalani kemoterapi. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lasma (2014) mengenai Tingkat Kecemasan Pasien Kanker dalam Menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan menyatakan bahwa mayoritas tingkat kecemasan

23 58 yang dialami oleh pasien adalah cemas ringan yaitu sekitar 62,2% hal ini disebabkan oleh pasien yang menjalani kemoterapi lebih dari satu kali memiliki tingkat kecemasan jauh lebih berkurang dibandingkan ketika mereka pertama kali menjalani kemoterapi. Pasien yang telah mendapatkan pengobatan kemoterapi dalam waktu yang lama lebih mampu mengendalikan diri mereka sendiri dengan baik. Burns (1998 dalam Safaria dan Saputra, 2012) mengemukakan emosi ataupun rasa cemas yang dirasakan oleh individu disebabkan oleh adanya dialog internal dalam pikiran individu yang mengalami kecemasan ataupun perasaan cemas. Menurut Safaria dan Saputra (2012) terjadinya kecemasan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh individu tersebut sehingga respon yang akan ditimbulkan tergantung seberapa baik penilaian individu untuk mengenali situasi tersebut, dan tergantung seberapa baik individu tersebut dapat mengendalikan dirinya. Hal ini sejalan dengan teori Blackburn dan Davidson (1994 dalam Safaria dan Sapitura, 2012) menyatakan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi kecemasan dapat berupa pengetahuan yang telah dimiliki subjek tentang situasi yang sedang dirasakan, apakah sebenarnya mengancam/tidak mengancam, serta pengetahuan tentang kemmpuan dirinya untuk mengendalikan dirinya (termasuk keadaan emosi maupun fokus ke permasalahannya) dalam menghadapi situasi. Menurut Lazarus (2003 dalam Safaria dan Saputra, 2012) menyatakan apabila kita mampu mengenali situasi yang mengancam dan kita mampu mengendalikan emosi dan permasalahannya adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi emosi megatif, seperti rasa bosan, marah, takut maupun kecemasan. Ramaiah (2003 dalam Safaria dan Saputra) menyatakan bahwa

24 59 individu yang mendapatkan dukungan yakni dukungan dari keluarga dan temanteman dapat memberikan kesembuhan terhadap kecemasan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nurul (2015) mengatakan keluarga dapat memberikan dukungan dan pertolongan kepada anggota keluarganya yang sakit untuk mengurangi beban psikologi yang dialami oleh pasien akibat penyakitnya tersebut. Dukungan yang bisa diberikan keluarga kepada anggota keluarga yang sakit dapat berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan emosional sehingga dengan adanya dukungan keluarga yang tinggi maka tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani kemoterapi akan semakin rendah bahkan tidak mengalami kecemasan sama sekali Hubungan Dukungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien yang Menjalani Kemoterapi Analisa data yang digunakan adalah spearman yang bertujuan untk mencari kekuatan hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Berdasarkan uji statistik hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi diperoleh nilai r = -0,703 dan nilai p = 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antar variabel dengan hubungan negatif. Arah korelasi yang negatif menunjukkan jika dukungan spiritualitas pasien baik maka tingkat kecemasan pasien rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan.

25 60 Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Febi (2010) mengenai hubungan dukungan emosional keluarga dengan kecemasan pasien yang menghadapi kemoterapi, menunjukkan bahwa dari 50 responden penelitian, 30 responden (60%) berada dalam kategori dukungan emosional keluarga yang tinggi dan rata-rata responden mengalami kecemasan yang rendah. Menurut Taylor (2002 dalam Young, 2007) keluarga merupakan salah satu sumber yang merupakan bagian dari dukungan spiritualitas spesialis. Keluarga memiliki peran penting dalam proses penyembuhan pasien dikarenakan keluarga memiliki ikatan sejarah hidup dengan pasien, mereka mampu memberi dukungan tertentu yang tak mampu disediakan oleh orang lain. Menurut Ramiah (2003 dalam Safaria dan Saputra) kecemasan dapat terhindar jika individu tersebut mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungan di sekitarnya salah satunya adalah dukungan spiritualitas. Dukungan spiritualitas merupakan pemberian bantuan pada pasien untuk melaksanakan otonomi; otonomi dalam kaitan dengan dukungan spiritual berarti membantu pasien sesuai dengan kebutuhan spiritual mereka tanpa mempengaruhi apa yang diyakini oleh pasien (McSherry dan Cash, 2000, dalam Young, 2008). Dukungan spiritualitas yang diberikan dalam suasana kasih, bela rasa, hangat, dan murah hati pada pasien memungkinkan mereka merasa mendapatkan tempat yang aman menyerahkan diri, membangun kedekatan pribadi, dan menjadi pribadi seperti yang mereka kehendaki (Leetun, 1996, dalam Young, 2008). Sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki dukungan spiritualitas yang baik maka individu tersebut memiliki daya semangat dan prinsip hidup yang baik serta

26 61 terhindar dari berbagai masalah emosional dan psikologi yang dialami oleh individu tersebut.

27 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Sebagian besar responden adalah berumur tahun, mayoritas berjenis kelamin perempuan, mayoritas status pernikahan sudah menikah, sebagian besar berpendidikan SMA, sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga (IRT), sebagian besar berpenghasilan < , dan sebagian besar frekuensi kemoterapi ke 6 kali Mayoritas dukungan spiritualitas pasien yang menjalani kemoterapi adalah baik yaitu sebanyak 41 responden (100%) Mayoritas responden yang memiliki kecemasan ringan yaitu 39 responden (95,1%), dan kecemasan sedang sebanyak 2 responden (4,9%) Analisa data yang digunakan adalah Spearman Rho s yang digunakan untuk mencari kekuatan hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan. 62

28 Berdasarkan hasil uji statistik Spearman Rho s hubungan antara dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi didapatkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antar dua variabel dengan hubungan negatif. Arah korelasi negatif menunjukan bahwa jika dukungan spiritualitas responden baik maka tingkat kecemasan responden rendah. Sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan dukungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan. 6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti dapat menyusun beberapa saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keberhasilan dalam memberikan pelayanan dan mengurangi tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi adalah: Untuk Masyarakat Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat sehingga meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat dalam memberikan dukungan spiritualitas baik itu dukungan spiritualitas umum maupun dukungan spiritualitas spesialis kepada pasien yang sedang menjalani kemoterapi sehingga menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi.

29 Petugas/Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelayanan kesehatan yang berperan penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk dapat memberikan dukungan spiritualitas secara maksimal sehingga pasien yang sedang menjalani kemoterapi tidak mengalami kecemasan Pendidikan Diharapkan pihak pendidikan lebih memperkaya kurikulum pembelajaran mengenai dukungan spiritualitas yang harus ditanamkan dalam diri perawat sehingga perawat tidak terfokus hanya memberikan pelayanan pada kebutuhan biologis pasien, tetapi perawat tersebut harus menyadari bahwa pelayanan yang diberikan kepada pasien itu meliputi kebutuhan bio, psiko, sosial, dan spiritual Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis. Dan diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi tambahan, serta memberikan masukan dari keterbatasan penelitian yang telah dilakukan yang meliputi keterbatasan sampel penelitian dan pengawasan dalam pengisian kuesioner serta waktu dalam melakukan penelitian sehingga untuk kedepannya akan menjadi lebih baik lagi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasi (hubungan/ asosiasi) yang mengkaji hubungan antara dua variabel dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain studi diskriptif korelatif untuk menelaah hubungan antara dua variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep. Dengan variabel yang diteliti adalah tingkat spiritualitas dengan unsur yang dinilai

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep. Dengan variabel yang diteliti adalah tingkat spiritualitas dengan unsur yang dinilai BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat spiritualitas dan stres pada lansia di Graha Resident Senior Karya Kasih Medan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dimana akan menggali persepsi mengenai hemodialisis dengan tingkat kecemasan. Pendekatan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlational dengan pendekatan crosss sectional, yaitu jenis penelitian yang menkankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 2.1 Kerangka Konsep Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003)

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003) BAB IIII METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif study korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan rancangan penelitian korelasi (hubungan/asosiasi) dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional Penggunaan desain ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan Rumah Sakit rujukan milik pemerintah. dijl. Osamaliki No. 19 Salatiga. RSUD Kota Salatiga ini memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan Rumah Sakit rujukan milik pemerintah. dijl. Osamaliki No. 19 Salatiga. RSUD Kota Salatiga ini memiliki 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Salatiga. RSUD Salatiga merupakan Rumah Sakit rujukan milik pemerintah kotasalatiga.rsud Salatiga sangat strategis,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA PENELITIAN. pada anggota keluarga yang mengalami halusinasi. Di dalam penelitian ini 1. Kerangka Penelitian BAB III KERANGKA PENELITIAN Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan dengan beban keluarga dalam mengikuti regimen terapeutik pada anggota

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara analitik kuantitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan mencari hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif. Faktor resiko yang diteliti adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat yang meliputi faktor ketidakpatuhan sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Desain yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan metode pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional yaitu bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di mana variabel independen

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN Wirdasari Hasibuan*, Ismayadi** ABSTRAK Program pelayanan posyandu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode penelitian yang digunakan adalah study komparatif yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan BAB III METODE PEELITIA A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku pemeriksaann

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi korelasi karena pada hakekatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka BAB III KERANGKA KONSEP A. Konsep Penelitian Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini bertujuan untuk menarik suatu kesimpulan, menguraikan dan menganalisa suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu menggambarkan hubungan pelayanan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi rawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan praktik pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatancross sectional. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengetahui dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci