BAB IV PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMECAHAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Pemecahan Masalah Perumusan Masalah Penentuan Metoda Riset Studi Literatur Penentuan Variabel Penelitian Desain Kuesioner Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisa Hasil Pengolahan Data Kesimpulan dan Saran Gambar 4.1 Metodologi Pemecahan Masalah Tahapan metodologi dalam pemecahan permasalahan adalah sesuai flow chart pada gambar 4.1 di atas. Diawali dengan langkah Perumusan Masalahan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, yaitu Menentukan karakteristik konsumen Wifone di Bandung dan mengsegmentasikannya berdasarkan tipe produk yang dimiliki. 27

2 4.2. Penentuan Metoda Riset Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut dapat dimulai dengan menentukan metoda riset yang digunakan. Metoda riset yang digunakan pada Proyek Akhir ini adalah Studi Literatur dan Desain Kesioner Studi Literatur Studi literatur ini berfungsi untuk menentukan variabel variabel yang dibutuhkan dalam mengsegmentasikan konsumen Wifone. Variabel variabel ini perlu diidentifikasi untuk memudahkan dalam merancang sebuah kuesioner khususnya kuesioner untuk jasa telekomunikasi. Adapun literatur yang dicari adalah literatur yang berkaitan dengan perilaku konsumen, segmentasi pasar dan juga literatur mengenai dunia telekomunikasi. Untuk dapat mengsegmentasikan pasar secara jelas maka harus dilakukan pemahaman terhadap perilaku konsumen terlebih dahulu. Ada beberapa pengertian dan definisi dari perilaku konsumen menurut pendapat para ahli dalam buku mereka masing masing. Michael R.Solomon (Consumer Behavior : Buying, Having and Being,2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu proses yang melibatkan individual atau grup dalam memilih, membeli, menggunakan atau membuang suatu produk, layanan, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Louden dan Della Bitta (Consumer behavior : Concepts and Applications, 1993) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang dan jasa. Sementara itu, Hanna dan Richard Wozniak (Consumer Behavior : An Applied Approach,2002) berpendapat bahwa perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari aktivitas aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang atau jasa yang dapat diupayakan sehingga ia akhirnya menjadi konsumen. Dari beberapa definisi perilaku konsumen di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang dilakukan individu atau grup dalam memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan. Proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk dan jasa ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai aspek yang saling berinteraksi satu sama lain baik dari aspek internal ataupun eksternal. Perilaku antara konsumen yang satu dengan yang lainnya pun tentunya tidak sama baik dari 28

3 keinginan, kebutuhan, kemampuan, sikap pembelian ataupun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian produk ataupun suatu jasa. Pada hakekatnya perusahaan tidak dapat memahami seluruh perilaku konsumen yang ada dan menguasai seluruh pasar yang tersedia. Ini disebabkan karena pasar yang bersifat heterogen sehingga akan sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani semuanya. Oleh karena itu perusahaan harus memilih bagian pasar yang paling efektif untuk dimasuki. Perusahaan dapat membentuk segmen segmen tertentu yang sekiranya sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan tuntutannya. Dengan strategi segmentasi yang jelas, akan memungkinkan perusahaan untuk menentukan sasarannya dan memposisikan produk atau jasa yang ditawarkan dengan proses komunikasi yang baik kepada konsumennya. Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan konsumen potensial yang memiliki kebutuhan dan pola pembelian yang sama (Karen G.Strouse, Marketing Telecommunications Service,1999). Karena segmentasi pasar terdiri dari beberapa konsumen yang memiliki sifat mirip atau sama, maka perusahaan memiliki kemampuan untuk mencari pengetahuan secara detail tentang karakteristik konsumen mereka. Menurut Nugroho J.Setiadi, agar segmentasi pasar dapat beranfaat, maka segmen yang dihasilkan harus memiliki karakteristik berikut : 1. Dapat di ukur (measurable). Ukuran, daya beli dan profil segmen yang dihasilkan harus dapat diukur 2. Dapat di jangkau (accessible) Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif 3. Cukup besar (substantially) Segmen pasar cukup besar dan cukup menguntungkan apabila digarap. Suatu segmen harus merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus untuk memeriksa. 4. Berbeda (distinctive) Segmen tersebut memiliki karakteristik dan perilaku pembelian yang berbeda dari segmen segmen lain. Segmen segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap pasar yang berbeda pula 29

4 5. Dapat digarap (actionable) Sejauh mama program yang efektif dapat dilaksanakan untuk mengelola segmen yang dibentuk Perusahaan dapat melakukan pengkombinasian konsumen dari beberapa variabel untuk mendapatkan suatu cara yang paling pas dalam mengsegmentasi pasarnya. Namun ada pula perusahaan yang melihat bahwa membangun loyalti kepada brand perusahaan adalah strategi pemasaran yang paling tepat, sehingga beberapa perusahaan melakukan segmentasi pasarnya dengan mengidentifikasi konsumen yang sudah membeli produknya atau konsumen yang paling terpercaya (heavy users). Ada empat variabel utama yang biasa digunakan sebagai dasar dasar untuk mengsegmentasikan pasar yaitu variabel demografi, geografi, psikografi dan perilaku Demografis Demografis merefleksikan statistik vital dari suatu organisasi yang mudah untuk diukur. Dengan segmentasi demografis, faktor demografis dan SES (socioeconomic status) digunakan sebagai dasar dalam mengelompokkan tipe konsumen. Perbedaan dalam usia, ras atau etnik, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan merupakan variabel yang umumnya digunakan oleh perusahaan dan terkadang dikombinasikan dengan indeks yang lebih spesifik seperti ukuran keluarga, kelas sosial dll. (William L.Wilkie, Consumer Behavior, 1994) Faktor faktor demografis ini merupakan dasar yang paling populer untuk mengsegmentasikan konsumen. Salah satu alasannya adalah kebutuhan konsumen, keinginan, dan tingkat penggunaan seringkali amat dekat dengan variabel demografi. Alasan lain adalah aspek demografi lebih mudah diukur daripada aspek yang lainnya. Bahkan kalau segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain seperti kepribadian atau tingkah laku, karakteristik demografi pasti diketahui agar dapat mengetahui pasar, sasaran dan untuk menjangkaunya secara efektif. Untuk dunia telekomunikasi, pembeli dikelompokkan berdasarkan karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan dll yang sekiranya memberikan efek terhadap tipe atau layanan telekomunikasi yang mereka gunakan. 30

5 Geografis Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh tempat tinggal mereka. Sebagai contoh, konsumen yang tinggal di kota memiliki perilaku yang cukup signifikan berbeda dengan konsumen yang tinggal di daerah pedesaan. Segmentasi geografis membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografi seperti negara, kota ataupun komplek perumahan. Untuk penyedia telekomunikasi, segmentasi geografis dilakukan karena adanya keterbatasan jaringan yang dapat disediakan oleh provider. Psikografis Segmentasi psikografis membagi konsumen berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, kepribadian dan gaya hidup. Sebagian besar minat konsumen terhadap suatu produk atau jasa dipengaruhi oleh gaya hidup mereka bahkan sebagian besar produk yang dibeli mencerminkan gaya hidup konsumennya. Gaya hidup terdiri dari aktivitas, minat dan juga opini. Sebagai contoh untuk dunia telekomunikasi, orang orang yang memiliki aktivitas padat dan sering melakukan percakapan akan mencari alat telekomunikasi yang dapat memudahkannya untuk melakukan komunikasi. Untuk produk telekomunikasi yang selalu berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, faktor kecenderungan seseorang dalam menerima teknologi baru juga merupakan faktor yang penting untuk dianalisa. Perilaku Segmentasi perilaku mengelompokkan konsumen berdasarkan pada penggunaan atau reaksi konsumen terhadap suatu produk. Untuk dunia telekomunikasi, perilaku dalam pemakaian produk ini sangat dibutuhkan untuk melihat faktor apa yang banyak dicari oleh konsumen terhadap suatu produk dan fungsi apa saja yang banyak digunakan oleh konsumen telekomunikasi Penentuan Variabel Penelitian Dari studi literatur yang telah dilakukan, khususnya berdasarkan acuan dari Karen G. Strouse (Marketing Telecommunications Service,1999) maka variabel variabel yang diperlukan untuk mengsegmentasikan konsumen Wifone sebagai salah satu alat telekomunikasi dapat ditentukan pada tabel 4.1 berikut 31

6 Tabel 4.1 Variabel Penelitian Variabel Demografi Geografi Psikografis Perilaku thd produk Sub-variabel Jenis kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Ukuran keluarga Pendapatan Pengeluaran Kepemilikan telp rumah Tempat tinggal Aktivitas Kecenderungan menerima teknologi baru Opinion Voice Tarif Preferensi (Importance) Persepsi thd produk Fitur Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Brand Prestige Pengaruh individu lain Voice Tarif Fitur Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Brand Prestige Pengaruh individu lain Spesifik Umum Desain Kuesioner Metoda riset yang digunakan untuk dapat mengsegmentasikan konsumen berdasarkan variabel yang telah ditetapkan adalah dengan menggunakan metoda kuesioner Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan 32

7 daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Bilson Simamora, 2002). Kuesioner dapat bersifat terbuka atau tertutup ataupun keduanya. Disebut terbuka apabila jawaban tidak ditentukan sebelumnya dan disebut tertutup apabila alternatif-alternatif jawaban sudah ditetapkan. Metode ini dipilih karena kuesioner merupakan alat ukur yang paling tepat untuk mengetahui karakteristik konsumen dan juga untuk kemudahan dalam proses pengolahan data. Tipe kuesioner yang digunakan pada proyek akhir ini adalah kuesioner tertutup dan terbuka. Ada sebagian pertanyaan yang menggunakan pilihan jawaban terbuka, karena jawaban tergantung dari opini masing-masing responden Ada empat tipe skala pengukuran yang biasa digunakan untuk merancang kuesioner, yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. Nominal Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi obyek, individual atau kelompok. Sebagai contoh adalah mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan dan area geografis. Dalam mengindentifikasi hal-hal tersebut, digunakan angka-angka sebagai simbol. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk persentase. Ordinal Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini memiliki informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang. Sebagai contoh adalah variabel pendidikan, pendapatan dll. Interval Skala interval digunakan untuk melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar menggunakan angka. Sebagai contoh pertanyaanya yaitu Berapa kali anda berbelanja di supermarket ini? Jawaban berupa angka sebenarnya: a.1 kali, b.2 kali, c. 3 kali, Rasio Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. Contoh pertanyaan Berat badan anda sebelum dan sesudah memakai obat diet ini? 33

8 Pada kuesioner yang akan digunakan pada proyek akhir ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran nominal dan ordinal. Skala ini digunakan untuk pertanyaan pertanyaan yang sekiranya dapat diberikan alternatif jawaban untuk memilih. Sedangkan untuk mengukur tingkat kepentingan serta persepsi konsumen terhadap produk, skala pengukuran yang digunakan yaitu Skala Likert. Skala likert merupakan teknik pengukuran sikap dimana memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka (Bilson Simamora,2002). Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup, dimana pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pada kuesioner ini, skala dirancang untuk mengukur tingkat persetujuan terhadap produk telepon rumah secara umum dan produk Wifone itu sendiri. Pilihan jawaban dibuat dalam 5 pilihan yaitu Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu-ragu, Setuju dan Sangat Setuju. Hal yang perlu diidentifikasi sebelum kuesioner disebarkan, adalah sebagai berikut : 1. Populasi yang menjadi obyek penelitian Populasi responden yang dijadikan obyek penelitian adalah seluruh pelanggan Wifone di area Bandung. 2. Metode Pengambilan Sampel Metode Pengambilan Sampel dilakukan secara acak kepada para pelanggan yang memiliki Wifone 3. Ukuran atau jumlah sampel Dari data yang diperoleh terhitung sampai bulan Januari 2007, jumlah total pelanggan Wifone untuk semua tipe adalah sebesar 1263 pelanggan. Namun karena tipe yang akan dianalisa hanya 3 tipe, yaitu tipe Axesstel P830, Axesstel L800 dan Bridge BRG-F100BK, maka yang digunakan adalah jumlah total pelanggan untuk ketiga tipe ini yaitu sebesar 1181 pelanggan. Penentuan ukuran atau jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin berikut ini: N n = 2 1+ N( e) dimana n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = tingkat error 34

9 Dengan menggunakan rumus dan nilai error yang diharapkan yaitu sebesar 10%, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1181 n = (0.1) n = 92 orang 2 Jadi jumlah sampel minimal yang diambil berjumlah 92 orang. Dalam hal ini penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 180 orang pelanggan Wifone untuk mengantisipasi jika terjadi kesalahan. Jumlah responden ini dibagi menjadi 3 untuk ketiga tipe Wifone yang terdiri dari 60 orang pelanggan Wifone tipe Axesstel P830, 60 orang pelanggan Wifone tipe Axesstel L800 dan 60 orang pelanggan Wifone tipe Bridge-F100BK. Adapun pertanyaan dan pernyataan yang dipakai untuk mengetahui aspek demografi, geografi, psikografi dan perilaku konsumen sesuai dengan variabel yang ditentukan, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Variabel yang diukur beserta bentuk pertanyaannya Variabel Sub-variabel Pertanyaan Jenis kelamin Jenis kelamin Usia Usia Pendidikan Pendidikan akademis terakhir Pekerjaan Pekerjaan Demografi Ukuran keluarga Jumlah anggota keluarga (termasuk responden) Pendapatan Pendapatan Anda dan keluarga setiap bulannya Pengeluaran Pengeluaran Anda dan keluarga setiap bulannya Besarnya rekening telepon rumah setiap bulannya Kepemilikan telp rumah Apakah anda memiliki telepon rumah biasa (telkom) Geografi Tempat tinggal Tempat tinggal anda saat ini di daerah 35

10 Variabel Sub-variabel Pertanyaan Aktivitas Berapa persen anda menghabiskan waktu untuk bekerja /beraktivitas di luar rumah setiap harinya Aktivitas yang rutin anda lakukan di waktu senggang Anda telah berlangganan produk WIFONE selama Psikografis Kecenderungan menerima teknologi baru Preferensi (Importance) Opinion Voice Tarif Fitur Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Brand Prestige Pengaruh individu lain Apakah anda mengikuti perkembangan teknologi telekomunikasi yang terbaru Hal yang mempengaruhi anda untuk membeli produk WIFONE Alasan anda membeli produk WIFONE Kualitas suara adalah faktor yang penting dalam memilih telepon rumah Saya harus mencoba mendengar kualitas suaranya terlebih dahulu sebelum membeli telepon rumah Saya hanya akan membeli telepon rumah yang menawarkan tarif telepon murah Tarif telepon murah merupakan faktor penting dalam membeli telepon rumah Saya menyukai telepon rumah yang memiliki fasilitas tambahan (sms, internet, radio dll) Adanya fitur-fitur tambahan pada telepon rumah merupakan hal yang penting bagi saya Desain telepon yang menarik mempengaruhi keputusan saya dalam membeli telepon rumah Saya hanya membeli telepon rumah yang memiliki desain yang menarik Telepon rumah yang memiliki mobilitas tinggi sangat penting bagi saya Saya hanya membeli telepon rumah yang mudah/bisa dibawa kemana saja Jaminan service yang cepat tanggap pada saat ada gangguan, menjadi faktor yang sangat penting dalam memilih telepon rumah Telepon yang disertai jaminan service yang baik menjadi bahan pertimbangan saya pada saat membeli telepon rumah Saya lebih memilih pembayaran telepon rumah yang bersifat pra-bayar dibandingkan pasca bayar Saya menyukai cara pembayaran telepon rumah yang bersifat pra-bayar Saya hanya mau membeli telepon rumah dari penyedia telekomunikasi yang terkenal saja Saya memperhatikan brand dari telepon rumah tersebut sebelum membeli Saya memilih telepon rumah yang dapat meningkatkan faktor prestige Faktor prestige menjadi bahan pertimbangan saya pada saat membeli telepon rumah Saya memilih operator telepon rumah yang sama dengan keluarga atau teman saya Saran dari keluarga dan teman menjadi bahan pertimbangan dalam membeli telepon rumah 36

11 Variabel Sub-variabel Pertanyaan Voice Wifone memiliki kualitas suara yang jernih Kualitas suara yang dihasilkan oleh produk Wifone sangat baik Tarif Tarif telepon yang ditawarkan produk Wifone sangat murah Wifone merupakan telepon rumah yang menawarkan tarif murah Fitur Wifone memiliki fitur lengkap seperti HP Fasilitas telekomunikasi yang lengkap dimiliki oleh produk Wifone Desain Desain telepon yang dimiliki Wifone sangat menarik Wifone memiliki bentuk telepon yang sangat menarik Wifone memiliki mobilitas tinggi (bisa dibawa kemana saja) Psikografis Perilaku thd produk Persepsi thd produk Mobilitas Service Pilihan pembayaran Brand Prestige Pengaruh individu lain Spesifik Umum Wifone dapat digunakan dimana saja bahkan di luar area rumah sekalipun Service yang diberikan Wifone pada saat terjadi gangguan sangat memuaskan Service dari Wifone cepat tanggap ketika ada pengaduan dari pelanggannya Wifone menawarkan pilihan cara pembayaran(prabayar&pascabayar)yang dibutuhkan konsumennya Cara pembayaran yang bersifat pra-bayar merupakan nilai tambah bagi produk Wifone Wifone merupakan brand layanan telekomunikasi yang cukup terkenal Brand dari Wifone sangat terpercaya Wifone dapat meningkatkan rasa prestige bagi konsumennya Prestige yang tinggi dapat diperoleh ketika menggunakan produk Wifone Wifone sudah memiliki jaringan yang cukup luas Wifone sudah banyak digunakan oleh banyak orang Anda mengetahui produk Wifone melalui Anda sering menggunakan Wifone untuk keperluan Apakah anda pernah menggunakan produk WIFONE di luar area rumah Secara umum, percakapan anda lebih banyak digunakan untuk Tempat anda biasa membeli alat telekomunikasi Media iklan yang menjadi acuan anda untuk memperoleh informasi mengenai dunia telekomunikasi Perkembangan teknologi telekomunikasi yang anda ikuti 37

12 4.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : Mendatangi rumah dan kantor para pengguna Wifone. Responden mengisi kuesioner langsung di tempat dengan dibantu oleh penulis Menanyakan isi pertanyaan kuesioner kepada responden pengguna Wifone via telepon. Dimana data dari nomor telepon pengguna Wifone tersebut sudah penulis dapatkan dari divisi Wifone Dago Bandung Setelah pengumpulan data kemudian dilakukan pengolahan data. Langkah langkah pengolahan data serta analisa yang dilakukan adalah sebagai berikut : Uji reliabilitas, validitas dan analisa preferensi dan persepsi Ketiga analisa ini dilakukan untuk pengolahan data yang menggunakan skala pengukuran berupa skala Likert (importance dan persepsi) 1. Uji reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat keterandalan, kemantapan, konsistensi dan prediktabilitas serta akurasi alat ukur (Kerlinger,1993). Reliabilitas menjadi tingkat keandalan dari kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama (konsisten). Pada alat pengukur fenomena fisik seperti jenis kelamin dan jumlah keluarga, konsisten bukanlah hal yang sulit dicapai. Akan tetapi untuk mengukur fenomena sosial seperti sikap dan persepsi, pengukuran yang konsisten agak sulit untuk di capai dan akan selalu diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran (measurement error). Oleh karena itu, untuk peryataan yang bersifat importance dan persepsi pada kuesioner ini, perlu dilakukan uji reliabilitas terlebih dahulu untuk menunjukkan keterandalan dari alat ukur tersebut. Semakin kecil kesalahan pengukuran, maka makin reliable alat pengukur tersebut. Secara empiris, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang potensial. Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu: 38

13 a. < 0.2 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan b < 0.40 : Hubungan yang kecil (tidak erat) c < 0.70 : Hubungan yang cukup erat d < 0.90 : Hubungan yang erat (reliabel) e < 1.00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) f : Hubungan yang sempurna 2. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuesioner dapat mengukur hal-hal yang sebenarnya ingin diukur. Suatu pernyataan dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diiginkan, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu pada kuesioner ini, setiap variabel yang akan diteliti pada analisa importance dan persepsi, dibuat dalam dua bentuk pernyataan yang berbeda. Ini dilakukan untuk menguji apakah pernyataan yang dibuat sudah mengukur variabel yang ingin diteliti atau diukur. Suatu variabel dianggap valid apabila nilai korelasi antara kedua bentuk pernyataan bernilai diatas Analisis Preferensi dan Persepsi Analisis Preferensi dan Persepsi (Importance Performance Analysis) digunakan untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif dimasa mendatang dengan identifikasi area-area mana saja yang perlu dikonsentrasikan untuk diperbaiki, dipertahankan atau dihilangkan. Analisis ini bertujuan untuk membandingkan tingkat importance (preferensi) yang dibutuhkan konsumen terhadap produk telepon rumah dengan performance (persepsi) konsumen sejauh ini terhadap produk Wifone. Hal ini berguna untuk pengembangan kepuasan pelanggan dengan mengidentifikasi area perbaikan pada atribut Wifone itu sendiri. Atribut yang dianalisa akan dipetakan dalam suatu matrix yang terbagi dalam 4 wilayah atau kuadran, yaitu attributes to improve prioritas utama (A), maintain performace prioritas prestasi (B), attributes to maintain prioritas rendah (C) dan attributes to de-emphasize prioritas akhir (D). Penentuan posisi suatu atribut ke dalam 4 wilayah tersebut tergantung pada nilai rata-rata atribut secara keseluruhan. 39

14 HIGH KUADRAN A KUADRAN B Attributes to improve (prioritas utama) Maintain performance (prioritas prestasi) KUADRAN D KUADRAN C Attributes to de-emphasize (prioritas akhir) Attributes to maintain (prioritas rendah) LOW PELAKSANAAN HIGH Gambar 4.2. Diagram Matriks Importance dan Performance Penjelasan dari masing-masing kuadran tersebut adalah sebagai berikut : Kuadran A (attributes to improve prioritas utama) Kuadran A adalah kuadran yang berisi faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen tapi pada kenyataannya belum sesuai seperti yang diharapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah). Variabel variabel yang masuk kuadran ini harus ditingkatkan dengan cara perbaikan secara terus menerus Kuadran B (maintain performace prioritas prestasi) Kuadran B adalah kuadran yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dan pelaksanaan faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan dirasakan (tingkat kepuasan relatif lebih tinggi). Variabel variabel yang masuk kuadran ini harus dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk / jasa tersebut unggul di mata pelanggan. Kuadran C (attributes to maintain prioritas rendah) Kuadran yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataan pelaksanaannya tidak selalu istimewa. Peningkatan variabel variabel yang masuk kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil. 40

15 Kuadran D (attributes to de-emphasize prioritas akhir) Kuadran yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting dan dirasakan terlalu berlebihan oleh pelanggan. Faktor yang masuk ke dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya. Analisa statistik distribusi frekuensi (deskriptif ) Statistik distribusi frekuensi termasuk pada kategori statistik deskriptif yang digunakan untuk menyusun data yang jumlahnya relatif banyak ke dalam suatu tabel atau diagram frekuensi. Dengan membuat tabel atau diagram frekuensi dari banyaknya data-data penelitian, akan dapat membantu memudahkan membaca data tersebut. Bahkan dapat digunakan untuk mengambil suatu kesimpulan secara deskripsi terhadap berbagai data penelitian. Analisa ini dilakukan untuk pengolahan data kuesioner yang menggunakan skala pengukuran nominal dan ordinal (data selain analisa preferensi dan persepsi). Pengolahan data ini dilakukan untuk setiap tipe produk Wifone Analisa crosstabs Analisa crosstabs berguna untuk menampilkan tabulasi silang (tabel kontingensi) yang menunjukkan suatu distribusi bersama, deskriptif statistik bivariat dan pengujian terhadap dua variabel atau lebih, terutama sekali variabel dalam bentuk kategori (Nugraha Suharto,2007). Pada kuesioner ini, analisa dilihat dari tabel chi-square yang memuat nilai signifikansi dari masing-masing variabel terhadap ketiga tipe Wifone. Tujuannya adalah untuk melihat kecenderungan apakah terdapat perbedaan signifikan antara setiap pertanyaan pada kuesioner dengan hasil jawaban untuk setiap tipe Wifone. Analisa Diskriminan Analisa diskriminan ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kategori atau kelompok dikaitkan dengan variabel yang telah ditetapkan (J.Supranto,2004). Analisa ini digunakan untuk mengetahui variabel apa yang membedakan secara signifikan antara satu tipe Wifone dengan tipe yang lainnya. 41

16 Analisa Klaster Analisa klaster ini bertujuan untuk mengklasifikasi objek ke dalam kelompokkelompok yang relatif homogen, didasarkan pada suatu set variabel yang dipertimbangkan untuk diteliti (J.Supranto,2004). Objek didalam setiap kelompok harus relatif mirip atau sama dan harus berbeda jauh dengan objek dari kelompok lain. Pada proyek akhir ini, pengelompokan dilakukan pada setiap tipe dari Wifone dan didasarkan pada suatu variabel yang telah ditetapkan Hasil Pengolahan Data Hasil Uji Reliabilitas Dari uji reliabilitas yang dilakukan pada analisis preferensi(importance) dan persepsi, diperoleh nilai Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa analisa preferensi dan persepsi bersifat reliabel atau hasil ukur yang telah terjadi dapat dipercaya. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.3. berikut Tabel 4.3 Hasil uji reliabilitas preferensi dan persepsi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Hasil Uji Validitas Uji validitas dilakukan pada analisis importance dan persepsi, dimana kevalidan diukur dari nilai korelasi antara dua bentuk pernyataan berbeda namun mengukur sub variabel yang sama. Adapun sub variabel yang ingin diukur adalah voice, tarif, fitur, desain, mobilitas, service, pilihan pembayaran, brand, prestige dan pengaruh individu lain. Dari hasil pearson correlations untuk semua variabel bernilai diatas 0.3. Ini menunjukkan bahwa pernyataan yang dibuat sudah valid atau sudah mengukur variabel yang ingin diukur. Hasil dari uji validitas(correlations) untuk setiap sub variabel dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut 42

17 Tabel 4.4 Hasil uji validitas (correlations) analisa preferensi dan persepsi Voice Voice2 Tarif Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Voice Voice ** ** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2 il d) Tarif2 Fitur Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Tarif Tarif ** ** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2 il d) Fitur2 Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Fitur Fitur ** ** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2 il d) Brand Brand2 Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Brand Brand ** ** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2 il d)

18 Desain Desain2 Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Desain Desain ** ** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2 il d) Mobilitas Mobilitas2 Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Mobilitas Mobilitas ** ** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Service Service2 Pilihan pembayaran Pilihan pembayaran2 Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Service Service ** ** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2 il d) Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) Pilihan Pilihan pembayaran pembayaran ** **

19 Correlations Prestige Prestige2 Prestige Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 1.724**.000 N Prestige2 Pearson Correlation.724** 1 Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Pengaruh individu lain Pengaruh individu lain2 Pengaruh individu lain Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 1.966**.000 N Pengaruh individu lain2 Pearson Correlation.966** 1 Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) Hasil Analisa Preferensi dan Persepsi Nilai analisa Preferensi dan Persepsi untuk produk Wifone AXW-P830 Tabel 4.5 Nilai Preferensi dan Persepsi Produk Wifone AXW-P830 ATRIBUT RATA - RATA KINERJA PREFERENSI PERSEPSI Voice Tarif Fitur Brand Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Prestige Pengaruh individu lain Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk atribut voice, tarif dan service, pelaksanaannya masih dibawah harapan (tingkat kepentingan) dari konsumen.produk 45

20 Wifone P830. Sedangkan atribut yang lain sudah memenuhi bahkan melebihi harapan dari konsumen Wifone P830. Untuk matriks posisi antara preferensi produk telepon rumah dengan persepsi terhadap tipe Wifone P830 dapat dilihat pada gambar berikut 5 preferensi Voice Tarif Fitur Brand Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Prestige Pengaruh individu lain 0 persepsi Gambar 4.3 Matriks Preferensi dan Persepsi konsumen thd produk Wifone AXW-P830 Berdasarkan matriks di atas, semua faktor kecuali prestige, berada di daerah kuadran B. Artinya faktor-faktor tersebut dianggap penting oleh konsumen dan pelaksanaan faktorfaktor tersebut telah sesuai dengan dirasakan (tingkat kepuasan cukup tinggi). Bagi pengguna Wifone P830, faktor yang memiliki tingkat kepentingan paling tinggi adalah faktor service, namun tingkat kepuasannya tidak sebanding dengan tingkat kepentingannya. Sedangkan faktor prestige dianggap tidak terlalu penting bagi konsume Wifone P

21 IV Nilai analisa Preferensi dan Persepsi untuk produk Wifone L800 Tabel 4.6 Nilai Preferensi dan Persepsi Produk Wifone AXW-L800 ATRIBUT RATA - RATA KINERJA PREFERENSI PERSEPSI Voice Tarif Fitur Brand Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Prestige Pengaruh individu lain Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk atribut voice,tarif, service serta pengaruh individu lain masih dibawah harapan dari konsumen Wifone ini. Sedangkan untuk atribut yang lain, sudah memenuhi bahkan melebihi harapan atau tingkat kepentingan konsumen. Untuk matriks posisi antara preferensi produk telepon rumah dengan persepsi terhadap tipe Wifone L800 dapat dilihat pada gambar berikut 5 preferensi Voice Tarif Fitur Brand Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Prestige Pengaruh individu lain 0 persepsi Gambar 4.4 Matriks Preferensi dan Persepsi konsumen thd produk Wifone AXW-L800 47

22 Berdasarkan matriks di atas, semua faktor kecuali prestige dan brand, berada di daerah kuadran B. Artinya faktor-faktor tersebut dianggap penting oleh konsumen dan pelaksanaan faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan dirasakan (tingkat kepuasan cukup tinggi). Sedangkan untuk prestige dan brand berada di kuadran C, dimana faktorfaktor tersebut dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataan pelaksanaannya tidak terlalu istimewa. Bagi pengguna Wifone L800, faktor yang memiliki tingkat kepentingan paling tinggi adalah faktor tarif, namun tingkat kepuasannya terhadap tarif tidak begitu sebanding dengan tingkat kepentingannya Nilai analisa Preferensi dan Persepsi untuk produk Wifone Bridge-F100BK Tabel 4.7 Nilai Preferensi dan Persepsi Produk Wifone Bridge-100BK ATRIBUT RATA - RATA KINERJA PREFERENSI PERSEPSI Voice Tarif Fitur Brand Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Prestige Pengaruh individu lain Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk atribut voice, tarif dan service masih dibawah harapan dari konsumen Wifone ini. Sedangkan untuk atribut yang lain, sudah memenuhi bahkan melebihi harapan atau tingkat kepentingan konsumen. Untuk matriks posisi antara preferensi produk telepon rumah dengan persepsi terhadap tipe Wifone Bridge-F100BK dapat dilihat pada gambar berikut 48

23 5 preferensi Voice Tarif Fitur Brand Desain Mobilitas Service Pilihan pembayaran Prestige Pengaruh individu lain 0 persepsi Gambar 4.5 Matriks Preferensi dan Persepsi Konsumen thd Produk Wifone Bridge Berdasarkan matriks di atas, semua faktor kecuali prestige dan brand, berada di daerah kuadran B. Artinya faktor-faktor tersebut dianggap penting oleh konsumen dan pelaksanaan faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan dirasakan (tingkat kepuasan relatif lebih tinggi). Sedangkan untuk prestige dan brand berada di kuadran C, dimana faktor-faktor tersebut dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataan pelaksanaannya tidak terlalu istimewa. Bagi pengguna Wifone Bridge, ada tiga faktor yang memiliki tingkat kepentingan paling tinggi yaitu faktor service, tarif dan voice. Namun tingkat kepuasan terhadap faktor-faktor tersebut belum sebanding dengan tingkat kepentingannya Hasil Analisa Statistik Distribusi Frekuensi (Deskriptif) Hasil Analisa Deskriptif untuk variabel demografis Hasil dari kuesioner dikelompokkan berdasarkan tipe dari masing-masing Wifone. Hasil dari analisa frekuensi ini berupa persentase dalam bentuk pie chart, yang menjelaskan karakteristik konsumen Wifone dilihat dari variabel demografis untuk masing-masing tipe. Dari pie chart di bawah ini dapat terlihat bahwa sebagian besar konsumen Wifone berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia berkisar antara tahun. Untuk 49

24 pendidikan akademis terakhir, sebagian besar adalah sarjana (S1) dan Magister (S2) bagi konsumen Wifone tipe P830, Diploma dan Sarjana bagi konsumen tipe Bridge, namun untuk konsumen tipe L800, pendidikan cukup merata dari mulai jenjang SMU, Diploma dan Sarjana. Pekerjaan konsumen Wifone sebagian besar pegawai swasta dan wiraswasta dengan penghasilan sekitar Rp ke atas (untuk tipe P830), <Rp s/d Rp (untuk tipe L800) dan penghasilan yang bervariatif mulai dari <Rp s/d >Rp (untuk tipe Bridge). Konsumen Wifone sebagian besar merupakan keluarga dengan jumlah anggota keluarga berjumlah lebih dari empat orang dengan pengeluaran yang cukup variatif untuk setiap tipenya. Untuk konsumen tipe Wifone P830 dan Bridge, sebagian besar memiliki telepon rumah biasa (telkom) sedangkan konsumen L800 sebagian besar tidak. Dan rekening untuk telepon selama sebulan sebagian besar berjumlah Rp Rp untuk semua tipe. Untuk persentase secara lengkap pada masing masing sub variabel dan tipe dijabarkan dalam gambar 4.6 berikut. 50

25 P830 jenis kelamin L800 jenis kelamin Bridge jenis kelamin pria wanita pria wanita pria wanita 26.67% 26.67% 16.67% 73.33% 73.33% 83.33% usia usia usia 16.67% 3.33% 15.0% thn thn thn thn > 55 thn 16.67% 3.33% 16.67% thn thn thn thn > 55 thn 11.67% 15.0% thn thn thn thn 23.33% 41.67% 30.0% 33.33% 31.67% 41.67% 51

26 P830 pendidikan akademis terakhir L800 pendidikan akademis terakhir Bridge pendidikan akademis terakhir 1.67% 8.33% 16.67% 18.33% SMP/Sederajat SMU/Sederajat Diploma (D1, D2,D3) Sarjana (S1) Magister (S2) 31.67% 8.33% 30.0% SMP/Sederajat SMU/Sederajat Diploma (D1, D2,D3) Sarjana (S1) 1.67% 5.0% 15.0% 15.0% SMP/Sederajat SMU/Sederajat Diploma (D1, D2,D3) Sarjana (S1) Magister (S2) 55.0% 63.33% 30.0% pekerjaan pekerjaan pekerjaan 1.67% 8.33% 5.0% 1.67% 36.67% 8.33% 38.33% PNS Pegawai Swasta Profesional (dokter, pengacara, seniman dll) Wiraswasta Pelajar/Maha siswa Pensiunan/P urnawirawan Ibu rumah tangga 5.0% 13.33% 1.67% 5.0% 43.33% 25.0% 1.67% 5.0% PNS Pegawai Swasta TNI/Polri Profesional (dokter, pengacara,seniman dll) Wiraswasta Pelajar/Mahasiswa Pensiunan/Purnawir awan Ibu rumah tangga 3.33% 13.33% 40.0% 28.33% 1.67% 13.33% Pegawai Swasta TNI/Polri Profesional (dokter, pengacara, seniman dll) Wiraswasta Pelajar/Mahasis wa Ibu rumah tangga 52

27 P830 jml anggota keluarga L800 jml anggota keluarga Bridge jml anggota keluarga 26.67% 3.33% 20.0% 1 orang 2-3 orang 4-5 orang lebih dari 5 orang 30.0% 1.67% 25.0% 1 orang 2-3 orang 4-5 orang lebih dari 5 orang 36.67% 1.67% 16.67% 1 orang 2-3 orang 4-5 orang lebih dari 5 orang 50.0% 43.33% 45.0% pendapatan pendapatan pendapatan 16.67% 21.67% 6.67% 6.67% 26.67% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >= Rp % 1.67% 5.0% 35.0% 33.33% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >= Rp % 15.0% 18.33% 13.33% 20.0% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >= Rp % 18.33% 26.67% 53

28 P830 pengeluaran L800 pengeluaran Bridge pengeluaran 20.0% 26.67% 6.67% 8.33% 18.33% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >= Rp % 5.0% 6.67% 21.67% 18.33% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >= Rp % 25.0% 10.0% 8.33% 21.67% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >= Rp % 26.67% 26.67% rekening telepon rumah rekening telepon rumah rekening telepon rumah 5.0% 10.0% 15.0% 5.0% 28.33% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >=Rp % 8.33% 3.33% 26.67% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >=Rp % 13.33% 16.67% 16.67% 21.67% < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >=Rp % 43.33% 30.0% 54

29 P830 kepemilikan telp rumah biasa L800 kepemilikan telp rumah biasa Bridge kepemilikan telp rumah biasa Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 46.67% 53.33% 53.33% 46.67% 46.67% 53.33% Gambar 4.6 Pie chart analisa deskriptif untuk variabel demografis 55

30 Hasil Analisa Deskriptif untuk variabel geografis Hasil dari analisa deskriptif ini berupa persentase dalam bentuk pie chart, yang menjelaskan karakteristik konsumen setia tipe Wifone dilihat dari variabel geografinya. Dari pie chart di bawah ini dapat terlihat bahwa sebagian besar konsumen Wifone berada di wilayah Bandung Timur, Barat dan Selatan. Untuk persentase dari setiap wilayah untuk masing masing tipe dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut P830 L800 tempat tinggal tempat tinggal 35.0% 15.0% 11.67% Bandung Utara Bandung Tengah Bandung Timur Bandung Barat Bandung Selatan 26.67% Bandung Utara Bandung Tengah Bandung Timur Bandung Barat 16.67% Bandung Selatan 16.67% 20.0% 18.33% 18.33% 21.67% Bridge tempat tinggal 43.33% 15.0% 3.33% 18.33% Bandung Utara Bandung Tengah Bandung Timur Bandung Barat Bandung Selatan 20.0% Gambar 4.7 Pie chart analisa deskriptif untuk variabel geografis 56

31 Hasil Analisa Deskriptif untuk variabel psikografis Hasil dari analisa deskriptif ini berupa persentase dalam bentuk pie chart, yang menjelaskan karakteristik konsumen setiap tipe Wifone dilihat dari variabel psikografinya. Dari pie chart di bawah ini dapat terlihat bahwa sebagian besar konsumen Wifone beraktivitas di luar rumah dengan persentase sekitar %. Aktivitas yang sering dilakukan konsumen Wifone pada waktu senggang adalah membaca, nonton televisi dan jalan jalan bersama keluarga atau teman. Konsumen Wifone sebagian besar telah berlangganan produk ini selama 3 5 bulan dan dilihat dari kecenderungannya dalam mengikuti teknologi baru, konsumen Wifone sebagian besar tidak terlalu sering mengikuti perkembangan teknologi baru. Dari segi alasan dalam membeli Wifone, konsumen wifone tipe P830 dan Bridge sebagian besar membeli karena wifone memiliki layanan internet dan memiliki tarif murah. Namun bagi konsumen Wifone tipe L800, sebagian besar alasan untuk membeli adalah karena tidak memiliki telepon rumah dan juga tarif yang murah. Dan hal yang mempengaruhi pembelian tersebut adalah dari faktor iklan dan juga pengaruh dari individu lain. Untuk persentase secara rinci pada setiap sub variabel dan tipe, dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut 57

32 P830 L800 Bridge Persentase beraktivitas di luar rumah Persentase beraktivitas di luar rumah Persentase beraktivitas di luar rumah 26.67% 5.0% 13.33% < 25 % % % > 75 % 10.0% < 25 % % % 16.67% > 75 % 20.0% 6.67% 26.67% < 25 % % % > 75 % 55.0% 38.33% 35.0% 46.67% Aktivitas di waktu senggang Aktivitas di waktu senggang Aktivitas di waktu senggang 6.67% 8.33% 3.33% 26.67% 28.33% 5.0% 21.67% Tidur Membaca Nonton televisi Mendengark an musik Jalan-jalan bersama keluarga/tem an olahraga Lainnya 10.0% 10.0% 18.33% 28.33% 1.67% 31.67% Tidur Membaca Nonton televisi Mendengarkan musik Jalan-jalan bersama keluarga/teman olahraga 3.33% 8.33% 10.0% 16.67% 26.67% 30.0% 5.0% Tidur Membaca Nonton televisi Mendengarkan musik Jalan-jalan bersama keluarga/teman olahraga Lainnya 58

33 P830 L800 Bridge lamanya berlangganan Wifone lamanya berlangganan Wifone lamanya berlangganan Wifone 2-3 bulan 3-4 bulan 1.67% 4-5 bulan 21.67% 1-2 bulan 5.0% 2-3 bulan 3-4 bulan 1.67% 4-5 bulan 18.33% 1.67% 5.0% 1-2 bulan 2-3 bulan 3-4 bulan 4-5 bulan 76.67% 75.0% 51.67% 41.67% Seing mengikuti perkembangan telekomunikasi Sering mengikuti perkembangan telekomunikasi Sering mengikuti perkembangan telekomunikasi 6.67% Ya Kadang - kadang Tidak Ya Kadang - kadang 10.0% Tidak Ya Kadang - kadang Tidak 48.33% 45.0% 48.33% 41.67% 33.33% 38.33% 28.33% 59

34 Alasan membeli Wifone P830 1% 1% 8% 2% 26% Tarif telepon murah Menaw arkan fitur HP (sms,radio,phonebook dll) Sbg cadangan jika ada gangguan di telepon utama Memiliki layanan internet 5% 2% 4% 4% 3% Alasan membeli Wifone L800 Tarif telepon murah 33% Sbg cadangan jika ada gangguan di telepon utama Tidak mempunyai telepon rumah Brand ESIA/Bakrie Telecom 21% 2% 30% 3% 6% Tidak puas dgn telepon rumah sebelumnya Tidak mempunyai telepon rumah Meningkatkan mobilitas saat menelepon Brand ESIA/Bakrie Telecom Dapat langsung digunakan (langsung kring) Lainnya 13% 23% 13% Tidak puas dgn telepon rumah sebelumnya Menaw arkan fitur HP (sms,radio,phonebook dll) Meningkatkan mobilitas saat menelepon Dapat langsung digunakan (langsung kring) Lainnya Alasan membeli Wifone Bridge 4% 1% 3% 7% 1% 32% Tarif telepon murah Meningkatkan mobilitas saat menelepon Memiliki layanan internet 19% Tidak puas dgn telepon rumah sebelumnya Tidak mempunyai telepon rumah 3% 27% 3% Dapat langsung digunakan (langsung kring) Menaw arkan fitur HP (sms,radio,phonebook dll) Sbg cadangan jika ada gangguan di telepon utama Brand ESIA/Bakrie Telecom Lainnya 60

35 P830 Yang menpengaruhi pembelian Wifone L800 Yang mempengaruhi pembelian Wifone Bridge Yang mempengaruhi dalam membeli Wifone 30.0% 11.67% 5.0% 26.67% Testimonial dari pengguna Wifone Advetorial di media Teman/Keluarg a Iklan Penjual 10.0% 1.67% 1.67% 15.0% 40.0% Testimonial dari pengguna Wifone Advetorial di media Teman/Keluarga Iklan Hasil uji coba produk Penjual 18.33% 3.33% 55.0% Advetorial di media Teman/Kelu arga Iklan Penjual 26.67% 31.67% 23.33% Gambar 4.8 Pie chart analisa deskriptif untuk variabel psikografis 61

36 Hasil Analisa Deskriptif untuk variabel perilaku Hasil dari analisa deskriptif ini berupa persentase dalam bentuk pie chart, yang menjelaskan karakteristik konsumen setiap tipe Wifone dilihat dari variabel perilakunya. Perilaku yang dianalisa adalah perilaku pemakaian secara spesifik (untuk produk Wifone) dan secara umum (untuk produk telekomunikasi). Dari pie chart di bawah ini dapat terlihat bahwa untuk pemakaian Wifone, sebagian besar digunakan untuk percakapan lokal dan internet (untuk tipe Wifone P830 dan L800) dengan percakapan lebih banyak untuk pergaulan. Sumber pengetahuan tentang Wifone sebagian besar diperoleh dari iklan media cetak. Dan walaupun produk Wifone ini bisa dibawa kemana saja, namun sebagian besar konsumen belum pernah menggunakan produk ini diluar area rumah. Untuk perilaku terhadap alat telekomunikasi secara umum, konsumen Wifone lebih mengikuti teknologi telekomunikasi tentang handphone atau telepon dimana tempat yang sering dikunjungi untuk membeli alat telekomunikasi ini adalah electronic centre dan gerai resmi. Untuk media informasi yang digunakan dalam melmperoleh informasi telekomunikasi adalah media televisi dan koran. Persentase secara rinci pada setiap sub variabel dan tipe, dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut 62

37 P830 Percakapan yg sering dilakukan L800 Percakapan yg sering dilakukan Bridge Percakapan yg sering dilakukan 28.33% 30.0% Komunikasi keluarga Komunikasi pergaulan Komunikasi bisnis/usaha 23.33% 26.67% Komunikasi keluarga Komunikasi pergaulan Komunikasi bisnis/usaha 35.0% 23.33% Komunikasi keluarga Komunikasi pergaulan Komunikasi bisnis/usaha 41.67% 50.0% 41.67% Penggunaan Wifone Penggunaan Wifone Penggunaan Wifone 29% 11% 2% 20% 38% Percakapan lokal Percakapan interlokal Percakapan internasional Menghubungi HP Data/Internet 6% 24% 25% 45% Percakapan lokal Percakapan interlokal Percakapan internasional Menghubungi HP 27% 12% 1% 19% 41% Percakapan lokal Percakapan interlokal Percakapan internasional Menghubungi HP Data/Internet 63

38 P830 L800 Bridge menggunakan Wifone di luar area rumah penggunaan Wifone di luar area rumah penggunaan Wifone di luar area rumah Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 10.0% 18.33% 25.0% 75.0% 90.0% 81.67% sumber pengetahuan ttg Wifone sumber pengetahuan ttg Wifone sumber pengetahuan Wifone 1.67% 5.0% 6.67% 10.0% 10.0% 66.67% Keluarga/Sauda ra/suami/istri/a dik/kakak Teman/Rekan Kerja/Kolega Pemberitahuan SMS dari Esia Iklan media cetak (Koran, Majalah,Tabloid dll) Iklan internet (Website, Banner, dll) 5.0% 20.0% 30.0% 15.0% 10.0% 20.0% Keluarga/Saudara/ uami/istri/adik/kak k Teman/Rekan Kerja/Kolega Pemberitahuan SMS dari Esia Iklan media cetak (Koran,Majalah, Tabloid dll) Iklan internet (Website,Banner,E Mail dll) Pengumuman publik (Billboard, Baleho,Spanduk dl 28.33% 10.0% 8.33% 11.67% 5.0% 36.67% Keluarga/Saudara/ uami/istri/adik/kak k Teman/Rekan Kerja/Kolega Pemberitahuan SMS dari Esia Iklan media cetak (Koran,Majalah, Tabloid dll) Iklan internet (Website,Banner,E Mail dll) Pengumuman publik (Billboard, Baleho,Spanduk d 64

39 P830 L800 Bridge Tempat membeli alat telekomunikasi Tempat membeli alat telekomunikasi Tempat membeli alat telekomunikasi 3.33% 1.67% 3.33% 21.67% Electronic Centre Gerai resmi Outdoor outlet Hypermart Residential sales 18.33% 5.0% Electronic Centre Gerai resmi Outdoor outlet Hypermart 1.67% 10.0% 11.67% Electronic Centre Gerai resmi Outdoor outlet Hypermart Lainnya 70.0% 21.67% 55.0% 10.0% 66.67% Media acuan memperoleh info telekomunikasi Media acuan memperoleh info telekomunikasi Media acuan memperoleh info telekomunikasi 21.67% 40.0% Koran Majalah/Tabl oid Televisi Internet 1.67% 1.67% 33.33% Koran Majalah/Tabloid Televisi Internet Lainnya 16.67% 1.67% 25.0% Koran Majalah/Tabloid Televisi Internet Lainnya 45.0% 28.33% 41.67% 15.0% 10.0% 18.33% 65

40 P830 L800 Bridge Perkembangan telekomunikasi yg diikuti Teknologi handphone/t elepon Teknologi internet Lainnya Perkembangan telekomunikasi yg diikuti Teknologi handphone/telepon Teknologi internet Lainnya Perkembangan telekomunikasi yg diikuti Teknologi handphone/tele pon Teknologi internet Lainnya 45.0% 48.33% 51.67% 46.67% 43.33% 41.67% 6.67% 1.67% 15.0% Gambar 4.9 Pie chart analisa deskriptif untuk variabel perilaku 66

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 82 Validasi Responden Apakah anda pengguna WIFONE : a. Ya b. Tidak KUESIONER ANALISA PERILAKU KONSUMEN PRODUK WIFONE DI KOTA BANDUNG Bagian 1 Informasi Umum Responden berikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 118 Lampiran 1. KUESIONER IKLAN MANULIFE TERHADAP BRAND AWARENESS NASABAH PT. ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA DI KOTA MEDAN Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Anda diminta untuk memberikan tanggapan atas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dengan adanya metode penelitian ini diharapkan agar setiap langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan Studi pustaka Observasi Wawancara Perumusan Masalah Penentuan Tujuan serta Manfaat penelitian Batasan Masalah Penentuan populasi dan jumlah sampel

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di wilayah DKI Jakarta, yang meliputi daerah Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, serta Jakarta Pusat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Profil responden digunakan untuk mengetahui gambaran dari konsumen (pengguna Wi-Fi) maupun konsumen potensial yang telah menggunakan fasilitas Wi-Fi yang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER Bersama ini saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Adapun kuesioner ini merupakan survey tentang Analisis Efektifitas Iklan Sari Roti yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bisnis Astrido Grup diawali dengan didirikannya CV Sumber Jaya Motor pada tahun 1974 bertempat di Jalan Batu Tulis Raya

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku dan sikap konsumen dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memakai metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan pertanyaan tertulis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Royal Pizza merupakan salah satu usaha makanan cepat saji yang ikut meramaikan pasar kuliner di Pekanbaru. Usaha ini baru berdiri pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER 110 LAMPIRAN 1 KUESIONER Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i, Saya mahasiswi tingkat akhir sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Iklan dan Promosi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Permasalahan Saat ini, kebutuhan masyarakat akan telepon rumah masih cukup besar. Banyak sekali masyarakat, khususnya yang tinggal di perumahan atau area baru,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

1. LAMPIRAN 1 : KUISIONER

1. LAMPIRAN 1 : KUISIONER 1. LAMPIRAN 1 : KUISIONER 1.1. Kuisioner Penggunaan Flexi Classy PT TELKOM RESPONDEN Nama : No Flexi : Jenis Layanan : Classy PENGANTAR Kami mohon kesediaan Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Tingginya persaingan dalam dunia usaha membuat perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PT Pertamina

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kajian akan diarahkan pada gambaran profil perusahaan, serta posisinya di antara bank-bank lain yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

Lebih terperinci

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Disain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal (causal study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

Lebih terperinci

Nama : Iksannur Hidayatullah Npm : Kelas : 3EA01

Nama : Iksannur Hidayatullah Npm : Kelas : 3EA01 PENGARUH PERSEPSI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MODEM INTERNET SMARTFREN di KALANGAN MAHASISWA GUNADARMA Nama : Iksannur Hidayatullah Npm : 12209315 Kelas : 3EA01 Latar Belakang Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami kemajuan yang pesat dimana saat itu seluruh lapisan masyarakat luas mulai membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir menggambarkan kerangka utama yang digunakan dalam menganalisis kajian yang dilakukan dalam tesis ini. Kegiatan penelitian ini dimulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi responden Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitan yang digunakan adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara spesifik, jelas dan terperinci bagaimana kualitas pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Responden Penulis telah menyebarluaskan kuesioner guna mendapatkan data mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat yang semakin

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil pengolahan data beserta analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 5.1 Pengujian Kuesioner Pretest Pretest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi atau komunikasi di Indonesia sudah sedemikian pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang memasuki dunia globalisasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data populasi responden dilakukan pada bulan Desember 2008 Mei 2009. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara, (1) Penyusunan kuesioner (2) Uji validasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF SEGMENTASI PASAR. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

ANALISIS DESKRIPTIF SEGMENTASI PASAR. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. ANALISIS DESKRIPTIF SEGMENTASI PASAR Pasar bisa dibagi-bagi ke dalam kriteria-kriteria tertentu yang biasa disebut dengan segmen pasar. Menurut Bagyono (2003) segmen pasar adalah kelompok konsumen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian dan Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian dan Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Sugiyono (008:14) Pendekatan kuantitatif adalah: Sebuah pendekatan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri sepeda motor, berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 474a, Bandung. Perusahaan X memproduksi dan merakit sepeda motor, baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan berkembangnya industri dan usaha kecil menengah yang ada di negara tersebut, semakin meningkat maka semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan, diolah dan diproses melalui program spss sehingga dapat diperoleh hasil dan dilakukan analisis. Hasil dan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian menyebabkan semakin banyak bermunculan bentukbentuk usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung mengarah kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di Indonesia di dalam dunia bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha mengelola produknya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG,

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, PENGANTAR PEMASARAN SEGMENTASI PASAR Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, 2010 SUB BAHASAN: 1. Proses segmentasi pasar: Pola dasar, Prosedur, Metode)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses analisis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki zaman globalisasi sekarang ini, memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah merupakan salah

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER

Lampiran 1 KUESIONER Lampiran 1 KUESIONER Dengan hormat, Bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Deltri Mayuni NIM : 7101210003 Jurusan : Manajemen Agri Bisnis Adalah Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir menggambarkan kerangka utama yang digunakan dalam menganalisis kajian yang dilakukan dalam tulisan ini. Analisis perilaku konsumen merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA 3.1 Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta Kiki Adhi Eka Juana NIM.F0299067 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

bermanfaat bagi hasil penelitian yang penulis lakukan.

bermanfaat bagi hasil penelitian yang penulis lakukan. Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA Sehubungan dengan penyusunan skripsi

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap lingkunagan baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci