III. METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus yang fleksibel dan menyediakan fasilitas yang mendukung proses belajar bahasa Inggris. Selain itu, EF juga dianggap memiliki kualitas yang lebih dibandingkan pesaingnya. Kualitas yang lebih baik menjadi sebuah kekuatan untuk memimpin pasar dan menimbulkan adanya kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen ini harus dijaga karena konsumen yang sudah merasa puas masih ada kemungkinan untuk berpindah apabila ada tawaran yang lebih baik. Namun konsumen yang sangat puas memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk berpindah ke lembaga kursus bahasa Inggris lainnya. Baik secara langsung maupun tidak langsung, EF haruslah memasarkan produk atau jasanya dengan media pemasaran dan strategi yang tepat. Pihak manajemen EF harus memikirkan cara yang efektif untuk membangun positioning yang kuat dibenak konsumen. Marketing adalah elemen yang penting dan menentukan berhasil atau tidaknya sebuah usaha. Marketing tidak saja memikirkan cara agar konsumen mau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, akan tetapi harus mampu menjaga agar konsumen menjadi puas dan bersedia untuk melakukan pembelian ulang dimasa yang akan datang. Dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produknya, pihak manajemen lembaga pendidikan kursus bahasa Inggris English First harus mengetahui bagaimana proses seorang konsumen dalam membuat sebuah keputusan mengenai pembelian suatu produk. Apabila proses tersebut sudah diketahui, maka mereka dapat menarik kesimpulan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi keputusan seorang konsumen dalam memilih suatu produk ataupun jasa yang ditawarkan kepadanya.

2 16 Pengetahuan akan perilaku konsumen sangat diperlukan bagi para pemasar. Hal ini sangat membantu pemasar untuk memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, siapa yang membutuhkan produk tersebut, menentukan bentuk promosi apa yang dapat menarik banyak konsumen, berapa harga yang mau dikeluarkan konsumen untuk memgkonsumsi produk atau jasa tersebut, dan keunggulan apa saja yang dapat diperoleh konsumen dibandingkan dengan produk lembaga kursus bahasa Inggris lainnya. Lembaga Kursus Bahasa Inggris English First Strategi Pemasaran Kebutuhan Pengetahuan Perilaku Konsumen English First Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Rank Spearman Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Analisis faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian Rekomendasi kepada Perusahaan Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian

3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penyebaran kuesioner dilakukan pada murid EF program Trialblazers, Real English dan Conversation. Penelitian ini dilakukan di lembaga kursus bahasa Inggris English First yang berlokasi di Jalan Raya Pajajaran No. 8, Gunung Gede, Bogor pada bulan Maret hingga Mei Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. a. Data primer yaitu data asli yang dikumpulkan secara langsung melalui hasil pengamatan, wawancara dan penyebaran kuesioner. Data ini dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 86 orang responden. Responden diambil secara acak namun proporsional menurut program yang diikutinya. b. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan yang lain. Periset hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk melakukan penelitiannya. Data sekunder didapat baik secara internal yaitu melalui perusahaan maupun secara eksternal yaitu melalui lembaga lain seperti BPS, penelitian terdahulu, studi literatur, jurnal, tabloid, majalah, internet dan sumber-sumber lainnya Metode Pengumpulan Data Data responden diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden terpilih. Responden dalam penelitian ini yaitu murid EF program Trailblazers, Real English dan conversation. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berkaitan dengan profil responden yang terdiri dari pertanyaan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan sumber dana untuk biaya kursus bahasa Inggris. Bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai lima proses pengambilan keputusan konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Bagian

4 18 yang terakhir, yaitu bagian ketiga terdapat pertanyaan mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Metode Penarikan Sampel Metode Penarikan Sampel dilakukan dengan teknik Quota Sampling. Quota Sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana periset menetapkan kuota atau jumlah tertentu untuk sampel yang memiliki karakteristik yang diinginkan di mana kategorinya ditentukan sendiri oleh periset (Istijanto, 009). Berdasarkan perhitungan rumus Slovin (Rangkuti, 007), yaitu : Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi...(1) e = Nilai kritis yang digunakan (10%) Data jumlah populasi ketika penelitian dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1. Dari data (Tabel 1) terlihat bahwa jumlah populasi adalah 600 orang, dengan menggunakan rumus slovin, taraf nyata sebesar 10 persen (e) maka, responden yang diambil adalah 85,71 setara dengan 86 orang responden. Responden yang diambil berdasarkan Quota, yaitu responden yang mengikuti program trailblazers, real english,dan conversation. Tabel 1. Data jumlah populasi Program yang diikuti Jumlah (orang) Trailblazers 50 Real English 95 Conversation 55 Total 600 Sumber : English First Dengan menggunakan rumus slovin diperoleh jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 86 orang. Dengan demikian, responden yang diambil dengan menggunakan quota sampling adalah 36 orang dari program trailblazers, 4 orang dari program real english dan program conversation sebanyak 8 orang.

5 19 Tabel. Data sampel yang diambil Program yang diikuti Jumlah (orang) Persentase (%) Trailblazers 36 41,86 Real English 4 48,84 Conversation 8 9,30 Total Variabel Penelitian Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian program kursus bahasa Inggris. Tabel 3. Operasionalisasi variabel Variabel Indikator Sub-indikator Faktor Budaya Budaya - Nilai - Perilaku keluarga Sub-Budaya - Kebangsaan - Agama - Suku - Daerah Geografis Kelas Sosial - Pekerjaan - Pendidikan - Tempat tinggal - Pendapatan Faktor Sosial Kelompok Acuan - Keluarga - Teman Sekolah - Teman dekat Peran dan Status Faktor Pribadi Usia Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Gaya hidup - Activities - Interest

6 0 Lanjutan Tabel 3 Variabel Indikator Sub-indikator - Opinion Kepribadian dan Konsep Diri Faktor Psikologis Motivasi Persepsi Pembelajaran Keyakinan dan Sikap Pengirim Pesan Siapa yang - Keluarga menyampaikan - Teman Sekolah - Murid EF - Teman dekat Intensitas penyampaian 3.7. Metode Pengolahan Analisis Data Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Kemudian analisis data yang diperoleh dengan korelasi rank spearman, tabulasi silang dan analisis faktor Uji Validitas Setelah kuesioner terbentuk dilakukan sebuah uji validitas untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur dan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mewakili objek yang diamati. Uji validitas ini dilakukan dengan teknik korelasi product moment untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total (Ariestonandri, 006). Uji coba kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner memenuhi syarat untuk dijadikan data utama penelitian. Kuesioner memiliki butir-butir pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak

7 1 berhubungan, maka pertanyaan itu tidak valid, dan akan diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih sahih (Ariestonandri, 006). Rumus yang digunakan : r Keterangan : n XY ( X)( Y) N X ( X) N Y ( Y) r xy = Koefisien product moment X i = Skor responden i pada pertanyaan X Y i = Skor total pertanyaan responden i N = Jumlah responden...() Bila r hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan r tabel pada tingkat signifikasi () 0,05 maka pertanyaan pada kuesioner mempunyai validasi konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pertanyaan tersebut dan layak digunakan Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas kuesioner terhadap variabelnya. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat batas nilai Cronbach s Alpha yang menunjukkan bagaimana tingginya butir-butir kuesioner yang berkorelasi dan berhubungan (Malhotra, 00). Apabila nilai r hitung lebih dari nilai r tabel maka pertanyaan dalam kuesioner dianggap reliabel, konsisten dan relevan terhadap variabel penelitian. Rumus yang digunakan : r 11 k 1 k 1 Dimana : x N N x στ σb...(3)...(4)

8 Keterangan : r 11 k b t = Reliabilitas instrumen (Cronbach s Alpha) = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah Varians butir pertanyaan = Varians total Setelah hasil korelasi hitung diperoleh, kemudian dibandingkan dengan korelasi pada tabel r product moment dengan taraf signifikan 5 persen. Apabila r hitung lebih besar dibandingkan r tabel, maka kuesioner tersebut reliabel Uji Korelasi Rank Spearman Uji korelasi rank Spearman digunakan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian konsumen. Jawaban responden tentang proses pengambilan keputusan pembelian akan menghasilkan data dengan skala pengukuran ordinal. Menurut Sugiyono (005), korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji nyatanya hipotesis asosiatif bila masing-masing peubah yang dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar peubah tidak harus sama. Tahapan kerja pengolahan data dari kuesioner untuk menganalisis hubungan adalah sebagai : proses pengambilan keputusan konsumen a. Memberi skor pada masing-masing jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. b. Memindahkan data ke lembar kerja untuk diolah dan dianalisis dengan program SPSS menggunakan uji korelasi rank Spearman. Rumus koefisien korelasi rank Spearman (Sugiyono, 005) yang digunakan adalah:...(5) = Koefisien korelasi rank Spearman = Selisih ranking tiap pengamatan (X i Y i ) n = Banyaknya pengamatan

9 3 Angka korelasi berkisar antara 0-1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua peubah. Korelasi dapat positif dan negatif, korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar peubah. Artinya, peubah yang satu besar, maka peubah dua semakin besar pula. Sebaliknya, korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya, jika peubah satu besar, maka peubah dua menjadi kecil. Untuk mengetahui nyata atau tidaknya hubungan antara proses keputusan pembelian dengan perilaku pembelian konsumen adalah membandingkan asymtot nyata (peluang) dengan taraf nyata 5% atau membandingkan nilai t hitung dengan t tabel(α/;db). Hipotesis yang digunakan untuk uji nyata adalah : H 0 : r s = 0 (tidak terdapat hubungan) H 1 : r s 0 (terdapat hubungan) Kriteria pengambilan keputusan untuk melihat hubungan proses pengambilan keputusan dengan perilaku pembelian konsumen adalah : Jika peluang (p) > 0,005, maka H 0 diterima dapat dikatakan hubungan kedua peubah nyata. Jika peluang (p) 0,005, maka H 0 ditolak dapat dikatakan hubungan kedua peubah tidak nyata. Untuk memudahkan pengolahan dan penganalisaan data, maka digunakan bantuan software SPSS untuk mengolah data dengan korelasi rank Spearman. Output yang diperoleh tersebut menunjukkan nilai korelasi (r s ) dan nilai peluangnya. Menurut Sugiyono (005), korelasi Rank Spearman menunjukkan kuat tidaknya hubungan antara peubah X dengan peubah Y, sehingga digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi (r s ). Kriteria untuk menginterpretasikan nilai r s dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pedoman interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat lemah 0,0 0,399 Lemah

10 4 Lanjutan Tabel 4 Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Analisis Faktor Analisis faktor merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk menelaah variabelvariabel dalam jumlah besar. Analisis faktor bertujuan untuk mereduksi sejumlah besar variabel asal menjadi sejumlah faktor yang menjelaskan hubungan antar variabel asal tersebut. Pada penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian program kursus bahasa Inggris. Ada dua metode dasar analisis faktor, yaitu Principal Component Analysis (PCA) dan Common Factor Analysis. PCA bertujuan untuk mengetahui jumlah faktor minimal yang dapat diekstrak. Namun, sebelum memilih metode ini peneliti harus yakin dulu bahwa common variance lebih besar dari spesific dan error variance. Common factor analysis mengekstrak faktor hanya berdasarkan common variance. Metode ini dapat dipakai bila tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi laten atau konstruk yang mendasari variabel-variabel asli. Metode ekstraksi yang digunakan dalam analisis faktor adalah Principal Component Analysis (metode komponen utama), yaitu untuk mengelompokkan variabelvariabel ke dalam beberapa komponen utama. Pengolahan dan analisis data diawali dengan pembobotan variabel yang dijadikan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa oleh konsumen. Data yang diperoleh berupa data ordinal berskala likert dengan kisaran 1-5. Skala 1 artinya sangat tidak penting, artinya penting, 3 artinya biasa saja, 4 artinya penting dan 5 artinya sangat penting.

11 5 Selanjutnya dilakukan tahapan proses analisis faktor dengan software SPSS versi 16,0 sebagai berikut : 1. Pemilihan Variabel yang layak untuk dimasukkan dalam analisis faktor. Analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel, untuk itu haruslah ada korelasi yang kuat antara variabelnya. Jika berkorelasi lemah maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor. Metode yang digunakan untuk menguji hal tersebut adalah Bartllet s Test of Sphericity. Kesesuaian analisis faktor diuji dengan menggunakan metode Kaiser Meyer-Olkin (KMO). Angka Measure of Sampling (MSA) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria jika nilai MSA sama dengan satu artinya variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain.. Setelah variabel dipilih dengan MSA, kemudian diekstraksikan dengan metode Principal Component Analysis sehingga menghasilkan satu atau beberapa faktor. 3. Faktor yang terbentuk seringkali kurang menggambarkan perbedaan, sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Untuk itu perlu dilakukan rotasi yang secara geometrik berarti pemutaran sumbu faktor baru dengan bobot baru tanpa perubahan konfigurasi asal. Metode rotasi yang digunakan adalah varimax, karena menitikberatkan pada kesederhanaan kolom-kolom matriks bobotnya, yang berarti beberapa peubah akan mempunyai bobot tertinggi hanya pada satu faktor dan sisanya pada faktor lain, sehingga akan memudahkan dalam interpretasi peubah untuk setiap faktor. 4. Setelah komponen utama terbentuk, maka proses selanjutnya adalah interpretasi hasil dari analisis faktor.

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini ditunjukkan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dalam perusahaan, serta untuk memperbaiki strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Bimoli merupakan pioner dan market leader untuk minyak goreng kemasan bermerek hingga tahun 2012 ini. Para pesaing-pesaingnya terus berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM KURSUS BAHASA INGGRIS PADA ENGLISH FIRST BOGOR. Oleh HANA TSURAYYA H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM KURSUS BAHASA INGGRIS PADA ENGLISH FIRST BOGOR. Oleh HANA TSURAYYA H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN PROGRAM KURSUS BAHASA INGGRIS PADA ENGLISH FIRST BOGOR Oleh HANA TSURAYYA H24061030 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan EF Education merupakan lembaga pendidikan bahasa swasta terbesar di dunia yang mengkhususkan diri dalam bidang pelatihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Pekerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena pekerja adalah yang menggerakan faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN 28 III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu dilakukan di Kotamadya Bogor. Hal ini disebabkan Kota Bogor adalah salah

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian PT KIEC merupakan salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel yang sudah berdiri sejak 16 Juni 1982 bergerak dalam penyediaan properti industri, komersial,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode 46 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode survei adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha batik yang ada di Kabupaten Sleman. Sedangkan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang brtujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan hubungan antar variabel dalam satu kajian. Untuk menetapkan metode penelitian dalam praktek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian yang akan dibahas adalah variabel X dan variabel Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 31 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan penggambaran

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota Bogor. Tiap perusahaan akan mengunggulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti. Desain pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza Bandar Lampung. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni 2015. Penelitian ini untuk mengatahui Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan yang terjadi di industri makanan khususnya makanan ringan (snack) memang cukup ketat. Banyak perusahaan yang menawarkan produk makanan ringan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April sampai dengan september 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April sampai dengan september 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April 2015 sampai dengan september 2015. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObyekPenelitian Obyek dalam penelitian ini adalah para pengusaha yang pernah melakukan promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di instagram. 3.2

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat konsumen akan semakin terbuka dalam menerima segala informasi. Dalam proses memperoleh informasi

Lebih terperinci

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Faktor Menurut J. Supranto (2004), analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari variabel yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci