LAMPIRAN 1 KUESIONER INVENTOR/INVESTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 KUESIONER INVENTOR/INVESTOR"

Transkripsi

1 100 LAMPIRAN 1 KUESIONER INVENTOR/INVESTOR

2 101 Pertanyaan Wawancara dengan Inventor/Investor INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI KUESIONER INVENTOR/INVESTOR (Dapat diisi oleh Inventor dan Perusahaan/Investor) Pengantar: Daftar pertanyaan ini digunakan untuk mengumpulkan data/informasi untuk keperluan penelitian tesis yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi Melalui Kerjasama Lisensi. Kuesioner ini disusun dengan arah pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui masalah, kebutuhan dan keputusan yang berhubungan dengan strategi komersialisasi jagung hibrida hasil invensi suatu penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh Badan Litbangtan Pertanian. Pada wawancara ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, keseluruhan jawaban merupakan data/informasi yang sahih, oleh karenanya Anda diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan seakurat mungkin berdasarkan pengalaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih sebelumnya untuk bantuan data/informasi yang Anda berikan. Hormat saya Nuning Nama :... Jabatan :... Tanggal pengisian kuesioner... : DAFTAR WAWANCARA TERSTRUKTUR 1. Sejak kapan Anda/Perusahaan Anda melakukan kerjasama dengan Badan Litbangtan? 2. Apakah visi, misi Perusahaan Anda dan tujuan Anda/Perusahaan Anda dalam menjalin kerjasama dengan Badan Litbangtan? 3. Bagaimana proses kerjasama tersebut terjalin? ( ) Dari inventor, kebutuhan komersialisasi. ( ) Dari investor, kebutuhan teknologi. ( ) Dari promosi seperti temu bisnis, pameran, Round Table Meeting yang dilakukan Badan Litbangtan ( ) Sebelumnya sudah ada kerjasama penelitian ( ) Lainnya, sebutkan: Apakah masalah yang Anda/Perusahaan Anda hadapi selama bekerjasama dengan Badan Litbangtan? ( ) Tidak ada ( ) Ada, sebutkan :

3 Faktor-faktor apa yang menjadi pendorong Anda/Perusahaan Anda untuk menjalin kerjasama dengan Badan Litbangtan? a. Teknologi yang dihasilkan unggul dan murah b. Keahlian SDM sudah tersedia di Badan Litbangtan yang mungkin tidak dimiliki oleh investor c. Adanya potensi pasar d. Lainnya, sebutkan : Faktor-faktor apa saja yang menurut Anda menjadi masalah/kendala dalam kerjasama tersebut? a. Pembagian atau proses royalti b. Birokrasi kerjasama yang tidak mudah c. Ketidaksesuaian hasil dari potensi produk yang seharusnya d. Lainnya, sebutkan : Faktor-faktor apa saja yang menurut Anda menjadi kebutuhan/mendukung terjalinnya kerjasama tersebut? a. Adanya fasilitasi pendampingan inventor pada investor b. Pelayanan purna jual yang memuaskan c. Lainnya, sebutkan : Bagaimana strategi komersialisasi invensi yang menurut Anda/Perusahaan Anda optimal? a. Promosi yang tepat sasaran b. Ada pelaksanaan kerjasama penelitian sejak awal, misal untuk varietas ada pra lisensi c. Adanya perencanaan bisnis (business plan) yang jelas d. Lainnya, sebutkan : Apakah Anda/Perusahaan Anda selalu melaksanakan inovasi di dalam melaksanakan proses produksi? Berapa banyak inovasi yang telah dihasilkan? a. Ya, jumlah... buah b. Tidak 10. Apakah Anda/Perusahaan Anda juga melakukan lebih dari satu kerjasama dengan lembaga penelitian? a. Ya, jumlah... buah b. Tidak 11. Menurut Anda faktor-faktor internal di bawah ini dapat dikategorikan sebagai kekuatan dan kelemahan bagi pelaksanaan kerjasama dalam mengkomersialisasikan produk hasil invensi Badan Litbangtan? (mohon coret yang tidak sesuai) a. Kekuatan : SDM, Sarana/Prasarana, Hasil Invensi, Sistem Komersialisasi, Kebijakan Alih Teknologi, Tata Cara Royalti b. Kelemahan : SDM, Sarana/Prasarana, Hasil Invensi, Sistem Komersialisasi, Kebijakan Alih Teknologi, Tata Cara Royalti 12. Menurut Anda faktor-faktor eksternal di bawah ini dapat dikategorikan sebagai ancaman dan peluang bagi pelaksanaan kerjasama dalam mengkomersialisasikan produk hasil invensi Badan Litbangtan? (mohon coret yang tidak sesuai) a. Peluang : Potensi Pasar, Pasar, Kebijakan b. Ancaman : Potensi Pasar, Pasar, Kebijakan 13. Apakah ada anggaran riset di Perusahaan Anda? Jika ada berapa persen?...

4 103 Pertanyaan Wawancara dengan Inventor/Investor INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI KUESIONER INVENTOR/INVESTOR (Dapat diisi oleh Inventor dan Perusahaan/Investor) Pengantar: Daftar pertanyaan ini digunakan untuk mengumpulkan data/informasi untuk keperluan penelitian tesis yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi Melalui Kerjasama Lisensi. Kuesioner ini disusun dengan arah pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui masalah, kebutuhan dan keputusan yang berhubungan dengan strategi komersialisasi jagung hibrida hasil invensi suatu penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh Badan Litbangtan Pertanian. Pada wawancara ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, keseluruhan jawaban merupakan data/informasi yang sahih, oleh karenanya Anda diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan seakurat mungkin berdasarkan pengalaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih sebelumnya untuk bantuan data/informasi yang Anda berikan. Hormat saya Nuning Nama :... Jabatan :... Tanggal pengisian kuesioner :... Kuesioner Kerjasama Berdasarkan Persepsi Investor dan Inventor 1. Dilihat dari Faktor SDM No. Variabel Penilaian Skala Penilaian 1 1. Profil investor dinilai melalui kemampuan modal. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 2. Profil inventor dinilai dari jumlah hasil invensinya. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 3. Profil pelaksana alih teknologi* dinilai dari kemampuannya mengkomunikasikan kebutuhan kerjasama investor dan inventor. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting *) Alih teknologi : proses mengalihkan teknologi untuk upaya komersialisasi/csr 1 Lingkari pilihan yang dipilih

5 Dilihat dari Faktor Sarana 4. Sistem komersialisasi melalui kerjasama lisensi harus memuat kemungkinan pendampingan inventor sehingga risiko hasil yang tidak sesuai dapat ditekan. 5. Kebijakan Alih Teknologi harus didukung oleh organisasi/institusi/perusahaan. 6. Penilaian invensi harus terfokus pada hasil invensi itu sendiri seberapa besar laku dijual. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 7. Tata cara royalti perlu disosialisasikan dengan baik. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 3. Dilihat dari Faktor Teknologi/Hasil Invensi No. Variabel Penilaian Skala Penilaian 1. Kedudukan (posisi) invensi berdasarkan pada kurva daur hidup teknologi 2. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 2. Kebaruan dan langkah inventif. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 3. Tahap pengembangan teknologi yang dicapai saat ini. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 4. Kemudahan pengembangan produksi skala massal. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 5. Daya saing terhadap produk yang sudah ada di pasar. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 2 Kurva daur hidup teknologi berupa kurva sigmoid (kurva s) yang menunjukkan adanya tahap pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan.

6 105 No. Variabel Penilaian Skala Penilaian 6. Fleksibilitas dan kompatabilitas. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 7. Kemungkinan memperoleh technical service dari inventor. 8. Kekhasan invensi dibandingkan dengan teknologi lainnya. 9. Masa umur teknologi yang dihasilkan dapat bertahan pada industri sejenis. 10. Kemudahan teknologi untuk ditiru (rentan plagiasi), sehingga mempengaruhi masa dan nilai lisensi. 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting 1 Tidak Penting 2 Kurang Penting 4 Penting 5 Sangat Penting

7 106 INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISI STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN 3 (Kuesioner ini diisi oleh Inventor dan Investor) Pengantar: Daftar pertanyaan ini digunakan untuk mengumpulkan data/informasi untuk keperluan penelitian tesis yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi Melalui Kerjasama Lisensi. Kuesioner ini disusun dengan arah pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui masalah, kebutuhan dan keputusan yang berhubungan dengan strategi komersialisasi jagung hibrida hasil invensi suatu penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh Badan Litbangtan Pertanian. Pada wawancara ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, keseluruhan jawaban merupakan data/informasi yang sahih, oleh karenanya Anda diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan seakurat mungkin berdasarkan pengalaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih sebelumnya untuk bantuan data/informasi yang Anda berikan. Hormat saya Nuning Menggunakan skala di bawah ini, silahkan lingkari angka yang paling sesuai dengan jawaban Anda No Pertanyaan Tidak Penting Kurang Penting Penting A Penyediaan Layanan Kerjasama 1. Inventor difasilitasi oleh lembaga dalam mengkomersialisasikan hasil invensinya 2. Investor difasilitasi dengan MOU dalam kerjasamanya Informasi produk hasil invensi yang akan dikomersialisasikan dapat diperoleh dengan mudah. 4. Fasilitasi Temu bisnis dan Round Table Meeting termasuk perencanaan bisnis. 5. Investor secara terbuka diberi kesempatan untuk melakukan analisis prospek bisnis sesuai dengan karakter invensinya. Sub Total : B Fasilitasi Pendampingan 6. Inventor memberikanan layanan pendampingan selama kerjasama Investor memperoleh transparansi hasil Fasilitasi pendampingan invensi disesuaikan dengan karakteristik/sifat invensinya. 9. Layanan-layanan tertentu dapat diberikan misalnya dengan lisensi ekslusif. 10. Pendampingan perencanaan bisnis dilakukan dari pihak BPATP sebagai pendamping alih teknologi. Sub Total : C Jaminan aturan kerjasama 11. Tersedianya tata cara kerjasama yang menentukan pembagian royalti bagi inventor dan investor. 12. Layanan perencanaan bisnis dilakukan dalam konteks komersialisasi Rambu-rambu aturan kerjasama ditentukan bersama sesuai dengan karakter invensi. 14. Aturan pendampingan dari inventor dilakukan dalam rangka jaminan mutu hasil. 15. Sanksi dari pelanggaran aturan kerjasama yang telah disepakati untuk dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Sub Total : Total : Sangat Penting 3 Diadaptasi dari WHO Need Assessment Analysis, 2000.

8 107 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI Gambaran Ringkas Ketua Anggota : Dr. Ir. Ma mun Sarma, MS. M.Ec. : Dr. Abdul Kohar Irwanto, MSc. Nuning Nugrahani, SPt. Daftar pertanyaan ini digunakan untuk mengumpulkan data/informasi penelitian yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi Melalui Kerjasama Lisensi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis strategi komersialisasi jagung hibrida hasil invensi melalui model kerjasama lisensi. Kuesioner ini merupakan kuesioner analisis AHP (Analytical Hierarchy Process), dimana akan dilakukan perbandingan menurut intensitas kepentingan pada setiap level dari struktur hirarki keputusannya. Saya sangat mengharapkan informasi yang akurat dari Bapak/Ibu demi keberlanjutan komersialisasi jagung hibrida hasil invensi ataupun produk hasil inovasi Badan Litbangtan lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan lembaga penelitian (kementerian dan/atau non kementerian), peneliti/inventor/ perekayasa, calon investor, maupun calon inventor. Informasi yang didapatkan dari survei ini akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan analisis penelitian. Analisis dan tabulasi akan dilakukan secara gabungan sehingga informasi setiap responden tidak akan diketahui. Atas kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih. Identitas Responden 1. Nama : Jabatan : Alamat Kantor : No.Telp/Faximile : E mail : Jenis Kelamin : A. Laki-laki B. Perempuan 7. Latar belakang Pendidikan : [ ] SMU/SMK [ ] D3/D4 [ ] Sarjana [ ] Pasca Sarjana (S2/S3)

9 108 Petunjuk Pengisian 1. Landasan utama pengisian kuesioner ini adalah sebuah struktur hierarki keputusan dengan komponen komponen lengkap yang disusun berdasarkan literatur, hasil observasi, dan pendapat pihak terkait. 2. Responden yang menjawab adalah investor atau yang ditunjuk perusahaan untuk menjawab dan inventor. 3. Responden memberikan shading atau X pada jawaban yang paling sesuai. 4. Bapak/Ibu/Saudara dimohon untuk membandingkan tingkat kepentingan antar hierarki yang ada. Berdasarkan pendapat dan kepentingan Bapak/Ibu/Saudara harap memberikan penilaian terhadap pilihan tersebut relatif terhadap pilihan yang lain. Perbandingan didasarkan pada tingkat kepentingan setiap strategi terhadap strategi lainnya dengan aturan pemberian nilai tersaji pada tabel berikut: Intensitas Kepentingan Definisi Equal Importance Moderate Importance Strong Importance Very Strong Importance Penjelasan Dua aktivitas memberikan kontribusi sama terhadap tujuan Pengalaman dan penilaian memberikan kontribusi nilai tidak jauh berbeda antara satu aktivitas terhadap aktivitas lainnya Pengalaman dan penilaian memberikan kontribusi nilai kuat berbeda antara satu aktivitas terhadap aktivitas lainnya Satu aktivitas memberikan kontribusi sangat lebih disukai/penting dibandingkan aktivitas lain 9 Extreme Importance 2,4,6,8 Nilai kompromi atas nilainilai di atas Satu aktivitas memberikan kontribusi secara pasti menempati urutan tertinggi dalam tingkatan preferensi Penilaian kompromi secara numeris dibutuhkan semenjak tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan tingkat preferensi Saudara diminta untuk membandingkan tingkat kepentingan antara Peningkatan SDM dan Pelaksana Alih Tekologi 1. Jika Saudara menganggap Peningkatan SDM sama penting dari Pelaksana Alih Teknologi, maka: A Nilai Perbandingan B Peningkatan SDM Pelaksana Alih Teknologi 2. Jika Saudara menganggap Pelaksana Alih Teknologi sangat jelas lebih penting dari Peningkatan SDM maka : A Nilai Perbandingan B Peningkatan SDM Pelaksana Alih Teknologi

10 109 Struktur Hirarki Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi melalui Kerjasama Lisensi Fokus Level 1 STRATEGI KOMERSIALISASI PRODUK HASIL INOVASI (PHI) Faktor Level 2 PENINGKATAN SDM POTENSI PASAR PASAR PENINGKATAN SARANA KETERSEDIAAN HASIL INVENSI Aktor Level 3 PELAKSANA ALIH TEKNOLOGI MANAJER R&D MITRA SWASTA PENGAMBIL KEBIJAKAN KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANG Tujuan Level 4 MENINGKATNYA PHI YG DILISENSIKAN MENINGKATNYA PHI YG DIADOPSI MENINGKATNYA KINERJA PENELITI/INVENTOR Strategi Alternatif Level 5 MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MEMBUAT VALUASI ATAS PRA LISENSI KEGIATAN PROMOSI PHI YG SDH SIAP DILISENSI I. Perbandingan Faktor/Perbandingan Antar Faktor Terhadap Fokus Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu faktor dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas terhadap Strategi Komersialisasi Produk Hasil Inovasi Melalui Optimalisasi Kerjasama pada Badan Litbangtan Pertanian. Faktor (F) dalam Penetapan Strategi Komersialisasi Produk Hasil Inovasi Melalui Optimalisasi Model Kerjasama pada Badan Litbangtan Pertanian, yaitu : 1. Peningkatan SDM (F1) 2. Potensi Pasar (F2) 3. Pasar (F3) 4. Peningkatan Sarana (F4) 5. Ketersediaan Hasil Invensi (F5) Kolom Kiri F1 F1 F1 F1 F2 F2 F2 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan F2 F3 F4 F5 F3 F4 F5 F3 F3 F4 F5 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya. F4 F5

11 110 II. Perbandingan Aktor Terhadap Faktor Aktor yang berpengaruh, yaitu: 1. Pelaksana Alih Teknologi (A1) 2. Manajer R&D Mitra Swasta /Investor (A2) 3. Pengambil Kebijakan Kerjasama (A3) 4. Peneliti / Inventor (A4) 2.1. Perbandingan Aktor terhadap Faktor Peningkatan SDM Faktor Level 2 F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 PENINGKATAN SDM POTENSI PASAR PASAR PENINGKATAN SARANA KETERSEDIAAN HASIL INVENSI Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANG Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor (A) dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor peningkatan SDM. Kolom Kiri A1 A1 A1 A2 A2 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan A2 A3 A4 A3 A4 A3 A4 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya 2.2. Perbandingan Aktor terhadap Faktor Potensi Pasar Faktor Level 2 F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 PENINGKATAN SDM POTENSI PASAR PASAR PENINGKATAN SARANA KETERSEDIAAN HASIL INVENSI Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANGTAN Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor (A) dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor potensi pasar.

12 111 Kolom Kiri A1 A1 A1 A2 A2 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan A2 A3 A4 A3 A4 A3 A4 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya 2.3. Perbandingan Aktor terhadap Faktor Pasar Faktor Level 2 F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 PENINGKATAN SDM POTENSI PASAR PASAR PENINGKATAN SARANA KETERSEDIAAN HASIL INVENSI Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANG Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor (A) dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor Pasar. Kolom Kiri A1 A1 A1 A2 A2 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan A2 A3 A4 A3 A4 A3 A4 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya 2.4. Perbandingan Aktor terhadap Faktor Peningkatan Sarana Faktor Level 2 F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 PENINGKATAN SDM POTENSI PASAR PASAR PENINGKATAN SARANA KETERSEDIAAN HASIL INVENSI Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANG

13 112 Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor (A) dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor peningkatan sarana. Kolom Kiri A1 A1 A1 A2 A2 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan A2 A3 A4 A3 A4 A3 A4 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya Perbandingan Aktor terhadap Faktor Ketersediaan Invensi Faktor Level 2 F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 KETERSEDIAAN HASIL PENINGKATAN SDM POTENSI PASAR PASAR PENINGKATAN SARANA INVENSI Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANGTAN Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor (A) dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap faktor ketersediaan hasil invensi. Kolom Kiri A1 A1 A1 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan A2 A3 A4 A2 A2 A3 A4 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya A3 A4 III. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Elemen tujuan terdiri dari tiga, yaitu: 1. Meningkatnya Produk Hasil Inovasi (PHI) yang dilisensi (T1) 2. Meningkatnya PHI yang diadopsi (T2) 3. Meningkatnya kinerja peneliti/inventor (T3)

14 Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Alih Teknologi (A1) Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANGTAN Tujuan Level 4 T1 T2 T3 MENINGKATNYA PHI MENINGKATNYA PHI YG MENINGKATNYA KINERJA YG DILISENSIKAN DIADOPSI PENELITI/INVENTOR Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap pelaksana alih teknologi. Kolom Kiri T1 T1 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan T2 T3 T2 T3 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya 3.2. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Manajer R&D/Inventor Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANGTAN Tujuan Level 4 T1 T2 T3 MENINGKATNYA PHI MENINGKATNYA PHI YG MENINGKATNYA KINERJA YG DILISENSIKAN DIADOPSI PENELITI/INVENTOR Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh tujuan) terhadap meningkatnya PHI yang diadopsi. Kolom Kiri T1 T1 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan T2 T3 T2 T3 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya 3.3. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Pengambil Kebijakan Kerjasama Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANGTAN Tujuan Level 4 T1 T2 T3 MENINGKATNYA PHI MENINGKATNYA PHI YG MENINGKATNYA KINERJA YG DILISENSIKAN DIADOPSI PENELITI/INVENTOR

15 114 Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh tujuan) terhadap meningkatnya kinerja peneliti/inventor. T1 Kolom Kiri Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan T2 T1 T2 T3 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya 3.4. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Peneliti/Inventor T3 Aktor Level 3 A1 A2 A3 A4 PELAKSANA MANAJER R&D PENGAMBIL KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI MITRA SWASTA KERJASAMA PENELITI/INVENTOR BADAN LITBANGTAN Tujuan Level 4 T1 T2 T3 MENINGKATNYA PHI MENINGKATNYA PHI YG MENINGKATNYA KINERJA YG DILISENSIKAN DIADOPSI PENELITI/INVENTOR Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan tujuan lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh tujuan) terhadap aktor peneliti/inventor. Kolom Kiri T1 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan T2 T1 T2 T2 T3 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya T3 T3 IV. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan Pilihan strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan, yaitu: 1. Peningkatan Produksi Hasil Inovasi yang dilisensi (S1) 2. Peningkatan PHI yang diadopsi (S2) 3. Peningkatan Kinerja Peneliti/Inventor (S3) 4.1. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan Meningkatnya PHI yang dilisensi Tujuan Level 4 T1 T2 T3 MENINGKATNYA PHI MENINGKATNYA PHI YG MENINGKATNYA KINERJA YG DILISENSIKAN DIADOPSI PENELITI/INVENTOR Strategi Alternatif Level 5 S 1 S 2 S 3 MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MEMBUAT VALUASI ATAS PRA LISENSI KEGIATAN PROMOSI PHI YG SDH SIAP DILISENSI

16 115 Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh strategi) terhadap tujuan meningkatnya PHI yang dilisensi. Kolom Kiri S1 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan S2 S1 S2 S3 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya S Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan Meningkatnya PHI yang diadopsi Tujuan Level 4 T1 T2 T3 MENINGKATNYA PHI MENINGKATNYA PHI YG MENINGKATNYA KINERJA YG DILISENSIKAN DIADOPSI PENELITI/INVENTOR Strategi Alternatif Level 5 S 1 S 2 S 3 MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MEMBUAT VALUASI ATAS PRA LISENSI KEGIATAN PROMOSI PHI YG SDH SIAP DILISENSI Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh strategi) terhadap membuat valuasi atas PHI yang diadopsi. Kolom Kiri S1 S1 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan S2 S3 S2 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya 4.3. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan Meningkatnya Kinerja Peneliti/ Inventor S3 Tujuan Level 4 T1 T2 T3 MENINGKATNYA PHI MENINGKATNYA PHI YG MENINGKATNYA KINERJA YG DILISENSIKAN DIADOPSI PENELITI/INVENTOR Strategi Alternatif Level 5 S 1 S 2 S 3 MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MEMBUAT VALUASI ATAS PRA LISENSI KEGIATAN PROMOSI PHI YG SDH SIAP DILISENSI

17 116 Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh strategi) terhadap upaya meningkatkan kinerja peneliti/inventor. Kolom Kiri S1 S1 Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom Kanan S2 S3 S2 Keterangan : Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya. S3 TERIMA KASIH

18 117 Kuesioner Karakteristik Inventor INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI KUESIONER INVENTOR Pengantar: Daftar pertanyaan ini digunakan untuk mengumpulkan data/informasi untuk keperluan penelitian tesis yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi Melalui Kerjasama Lisensi. Kuesioner ini disusun dengan arah pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui masalah, kebutuhan dan keputusan yang berhubungan dengan strategi komersialisasi jagung hibrida hasil invensi suatu penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh Badan Litbangtan Pertanian. Pada wawancara ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, keseluruhan jawaban merupakan data/informasi yang sahih, oleh karenanya Anda diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan seakurat mungkin berdasarkan pengalaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih sebelumnya untuk bantuan data/informasi yang Anda berikan. Hormat saya Nuning Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut ini yang Bapak/Ibu/Sdr. Anggap paling tepat dan isilah titik-titik dengan tanda (X) atau tanda (V) pada tempat yang sudah disediakan. Nama Responden :... Jabatan :... Pendidikan terakhir :... Tanggal pengisian kuesioner : Sejak kapan Anda menjadi Inventor/Peneliti/Perekayasa : ( ) Kurang dari 3 tahun ( ) > 10 tahun ( ) antara 5-10 tahun ( ) antara tahun ( ) Lainnya, sebutkan Apa yang menjadi fokus penelitian/penemuan Anda: ( ) Teknologi Pertanian ( ) Varietas ( ) Pupuk ( ) Produk Pasca Panen ( ) Mesin/Alat Pertanian ( ) Paket Kebijakan ( ) Lainnya, sebutkan Apakah penelitian/penemuan Anda sudah ada yang memperoleh paten atau dilisensikan? ( ) Ya, ada. Sebutkan ada berapa? ( ) Tidak/belum ada 4. Apakah Anda mengerti tentang paten atau lisensi? ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Ragu-ragu 5. Apakah Anda mengerti tentang kemitraan/kerjasama iptek? ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Ragu-ragu 6. Apakah Anda mengenal investor/mitra swasta yang telah melisensikan hasil invensi/penemuan Anda? ( ) Ya ( ) Tidak 7. Apakah menurut Anda ada hasil invensi/penelitian/penemuan Anda ada yang bernilai komersial? ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Ragu-ragu

19 Apakah menurut Anda diperlukan kelembagaan khusus yang menangani komersialisasi hasil-hasil invensi/penelitian/penemuan/perekayasaan Badan Litbangtan? ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Ragu-ragu 9. Apakah Anda mengetahui cara mengkomersialisasi produk hasil invensi/temuan/ perekayasaan Anda? ( ) Ya ( ) Tidak ( ) Ragu-ragu 10. Saran untuk Badan Litbangtan dalam rangka komersialisasi produk hasil inovasi, yaitu:

20 119 Kuesioner Karakteristik Investor INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI KUESIONER INVESTOR (Diisi oleh investor atau yang ditunjuk oleh Perusahaan untuk mengisinya) Pengantar: Daftar pertanyaan ini digunakan untuk mengumpulkan data/informasi untuk keperluan penelitian tesis yang berjudul Analisis Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida Hasil Invensi Melalui Kerjasama Lisensi. Kuesioner ini disusun dengan arah pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui masalah, kebutuhan dan keputusan yang berhubungan dengan strategi komersialisasi jagung hibrida hasil invensi suatu penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh Badan Litbangtan Pertanian. Pada wawancara ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, keseluruhan jawaban merupakan data/informasi yang sahih, oleh karenanya Anda diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan seakurat mungkin berdasarkan pengalaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih sebelumnya untuk bantuan data/informasi yang Anda berikan. Hormat saya Nuning Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan berikut ini yang Bapak/Ibu/Sdr. Anggap paling tepat dan isilah titik-titik dengan tanda (X) atau tanda (V) pada tempat yang sudah disediakan. Nama Perusahaan :... Nama Responden :... Jabatan :... Tanggal pengisian kuesioner : Tahun berdirinya perusahaan : ( ) Kurang dari 10 tahun ( ) Lebih dari 10 tahun ( ) Sebutkan tahun berapa? 2. Bergerak di bidang apa bisnis perusahaan Anda ( ) Pertanian ( ) Penelitian dan Pengembangan ( ) Pemasaran ( ) Konsultan ( ) Lainnya, sebutkan Pendapatan terbesar perusahaan Anda diperoleh dari: ( ) Sektor Jasa ( ) Sektor Riset ( ) Sektor Pemasaran ( ) Sektor Produksi ( ) Lainnya, sebutkan Ada berapa kerjasama yang dikelola di Perusahaan Anda: ( ) < 5 buah ( ) > 5 buah ( ) Lainnya, sebutkan Berapa lama Perusahaan Anda bekerjasama dengan Badan Litbangtan: ( ) < 5 tahun ( ) > 5 tahun ( ) Lainnya, sebutkan Apakah Perusahaan Anda juga melaksanakan kerjasama dengan Lembaga Penelitian lainnya? ( ) Ya ( ) Tidak

21 Selain kerjasama dengan Badan Litbangtan, apakah perusahaan Anda melaksanakan kerjasama dengan Lembaga Penelitian lain? ( ) Non Kementerian/Non Departemen ( ) Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian Daerah ( ) Lainnya sebutkan : Mengapa Perusahaan Anda memilih bekerjasama dengan Badan Litbangtan? ( ) Hasil penelitian telah teruji ( ) Lembaga Penelitiannya profesional ( ) Lain-lain, mohon disebutkan : Darimana Perusahaan Anda mengetahui keunggulan produk hasil inovasi Badan Litbangtan? ( ) Media cetak ( ) Situs web ( ) Informasi lainnya, sebutkan : Saran untuk Badan Litbangtan dalam rangka komersialisasi produk hasil invensi, yaitu:

22 LAMPIRAN 2 KUESIONER EXPERT JUDGEMENT 121

23 122 Daftar Isian untuk Menentukan Rating dari Matriks EFE dan IFE Nama pakar : Tentukan rating dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) berikut ini dengan memberikan (v) pada pilihan Bapak/Ibu Pakar. Pilihan rating pada isian berikut terdiri dari : Rating 4 : pakar berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut superior (berpengaruh amat besar) Rating 3 : pakar berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh diatas rata-rata Rating 2 : pakar berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh rata-rata saja Rating 1 : pakar berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh di bawah rata-rata A. Rating IFE Kekuatan (S1) SDM yang berpengalaman (S1) Lemlit Pertanian yang kuat (S2) Sarana/prasarana (S3) Hasil invensi dibutuhkan (S4) Kebijakan alih teknologi (S5) Kelemahan (W) Pembiayaan Pemerintah (W1) Hasil invensi belum stabil (W2) Sistem Komersialisasi invensi (W3) Birokrasi kerjasama (W4) Royalti Kekayaan Intelektual (W5) B. Rating EFE Peluang (O) Potensi Pasar (O1) Pasar (O2) Kebijakan alih teknologi (O3) Ancaman (T) Persaingan (T1) Hasil invensi (T2) Risiko (T3) Birokrasi kerjasama (T4) Royalti Kekayaan Intelektual (T5)

24 123 Daftar isian Bobot dari Matriks EFE dan IFE Nama pakar : Tentukan bobot atau tingkat kepentingan dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) berikut ini dengan memberikan (v) pada pilihan Bapak/Ibu Pakar. Pilihan bobot (weight) atau tingkat kepentingan faktor eksternal pada daftar isian ini terdiri dari: 0,20 atau 20% : tinggi atau kuat 0,15 atau 15% : di atas rata-rata 0,10 atau 10% : rata-rata 0,05 atau 5% : dibawah rata-rata 0,00 atau 0% : tidak berpengaruh Jumlah bobot seluruh faktor eksternal yang ada di matriks IFE harus sama dengan 1,0 atau 100%. Jumlah bobot seluruh faktor internal yang ada di matriks IFE harus sama dengan 1,0 atau 100%. A. Bobot IFE 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 Kekuatan (S1) SDM yang berpengalaman (S1) Lemlit Pertanian yang kuat (S2) Sarana/prasarana (S3) Hasil invensi dibutuhkan (S4) Kebijakan alih teknologi (S5) Kelemahan (W) Pembiayaan Pemerintah (W1) Hasil invensi belum stabil (W2) Sistem Komersialisasi invensi (W3) Birokrasi kerjasama (W4) Royalti Kekayaan Intelektual (W5) B. Bobot EFE 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 Peluang (O) Potensi Pasar (O1) Pasar (O2) Kebijakan alih teknologi (O3) Ancaman (T) Persaingan (T1) Hasil invensi (T2) Risiko (T3) Birokrasi kerjasama (T4) Royalti Kekayaan Intelektual (T5)

25 124 Daftar Isian Attractiveness Score untuk Matriks QSPM Nama Pakar : Tentukan attractiveness score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk Strategi Pertumbuhan Agresif berikut ini dengan cara memberikan tanda (X) pada pilihan Bapak/Ibu. Pilihan Attractiveness Score (AS) pada isian berikut ini terdiri dari: 1 : berarti not attractive 2 : berarti somewhat attractive 3 : berarti reasonable attractive 4 : berarti highly attractive Attractiveness Score (AS) Kekuatan (S1) SDM yang berpengalaman (S1) Lemlit Pertanian yang kuat (S2) Sarana/prasarana (S3) Hasil invensi dibutuhkan (S4) Kebijakan alih teknologi (S5) Kelemahan (W) Pembiayaan Pemerintah (W1) Hasil invensi belum stabil (W2) Sistem Komersialisasi invensi (W3) Birokrasi kerjasama (W4) Royalti Kekayaan Intelektual (W5) Peluang (O) Potensi Pasar (O1) Pasar (O2) Kebijakan alih teknologi (O3) Ancaman (T) Persaingan (T1) Hasil invensi (T2) Risiko (T3) Birokrasi kerjasama (T4) Royalti Kekayaan Intelektual (T5) Strategi Pertumbuhan Intensif

26 125 Nama Pakar : Tentukan attractiveness score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk Strategi Turn Arround berikut ini dengan cara memberikan tanda (X) pada pilihan Bapak/Ibu. Pilihan Attractiveness Score (AS) pada isian berikut ini terdiri dari: 1 : berarti not attractive 2 : berarti somewhat attractive 3 : berarti reasonable attractive 4 : berarti highly attractive Attractiveness Score (AS) Kekuatan (S1) SDM yang berpengalaman (S1) Lemlit Pertanian yang kuat (S2) Sarana/prasarana (S3) Hasil invensi dibutuhkan (S4) Kebijakan alih teknologi (S5) Kelemahan (W) Pembiayaan Pemerintah (W1) Hasil invensi belum stabil (W2) Sistem Komersialisasi invensi (W3) Birokrasi kerjasama (W4) Royalti Kekayaan Intelektual (W5) Peluang (O) Potensi Pasar (O1) Pasar (O2) Kebijakan alih teknologi (O3) Ancaman (T) Persaingan (T1) Hasil invensi (T2) Risiko (T3) Birokrasi kerjasama (T4) Royalti Kekayaan Intelektual (T5) Strategi Turn Arround

27 126 Nama Pakar : Tentukan attractiveness score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk Strategi Diversifikasi berikut ini dengan cara memberikan tanda (X) pada pilihan Bapak/Ibu. Pilihan Attractiveness Score (AS) pada isian berikut ini terdiri dari: 1 : berarti not attractive 2 : berarti somewhat attractive 3 : berarti reasonable attractive 4 : berarti highly attractive Attractiveness Score (AS) Kekuatan (S1) SDM yang berpengalaman (S1) Lemlit Pertanian yang kuat (S2) Sarana/prasarana (S3) Hasil invensi dibutuhkan (S4) Kebijakan alih teknologi (S5) Kelemahan (W) Pembiayaan Pemerintah (W1) Hasil invensi belum stabil (W2) Sistem Komersialisasi invensi (W3) Birokrasi kerjasama (W4) Royalti Kekayaan Intelektual (W5) Peluang (O) Potensi Pasar (O1) Pasar (O2) Kebijakan alih teknologi (O3) Ancaman (T) Persaingan (T1) Hasil invensi (T2) Risiko (T3) Birokrasi kerjasama (T4) Royalti Kekayaan Intelektual (T5) Strategi Diversifikasi

28 127 Nama Pakar : Tentukan attractiveness score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk Strategi Defensif/Konsolidasi berikut ini dengan cara memberikan tanda (X) pada pilihan Bapak/Ibu. Pilihan Attractiveness Score (AS) pada isian berikut ini terdiri dari: 1 : berarti not attractive 2 : berarti somewhat attractive 3 : berarti reasonable attractive 4 : berarti highly attractive Attractiveness Score (AS) Kekuatan (S1) SDM yang berpengalaman (S1) Lemlit Pertanian yang kuat (S2) Sarana/prasarana (S3) Hasil invensi dibutuhkan (S4) Kebijakan alih teknologi (S5) Kelemahan (W) Pembiayaan Pemerintah (W1) Hasil invensi belum stabil (W2) Sistem Komersialisasi invensi (W3) Birokrasi kerjasama (W4) Royalti Kekayaan Intelektual (W5) Peluang (O) Potensi Pasar (O1) Pasar (O2) Kebijakan alih teknologi (O3) Ancaman (T) Persaingan (T1) Hasil invensi (T2) Risiko (T3) Birokrasi kerjasama (T4) Royalti Kekayaan Intelektual (T5) Strategi Defensif/Konsolidasi

29 LAMPIRAN 3 HASIL OLAH DATA 128

30 129 INVENTOR Prof Inven Faktor SDM (%) Faktor Sarana/Prasarana (%) Prof Inves Prof Alt Siskom KebAlt NilInven TCRoy HASIL REKAPITULASI PERNYATAAN KEBUTUHAN KERJAMA Faktor Hasil Invensi (%) Kurv DT Kebaruan Tah TD Skalmas DaySai FlekKom TechServ KehasTek Umur Plag Skala Sangat Penting Penting Kurang Penting Tdk Penting INVESTOR Skala Prof Inven Faktor SDM (%) Faktor Sarana/Prasarana (%) Prof Inves Prof Alt Siskom KebAlt NilInven TCRoy Faktor Hasil Invensi (%) Kurv DT Kebaruan Tah TD Skalmas DaySai FlekKom TechServ KehasTek Umur Plag Sangat Penting Penting Kurang Penting Tdk Penting Keterangan : Prof Inven : Profil Inventor Siskom : Sistem Komersialisasi Kurv DT : Kurva daur hidup teknologi DaySai : Daya saing Prof Inves : Profil Investor KebAlt : Kebijakan Alih Teknologi Kebaruan : Kebaruan dan langkah inventif FlekKom : Fleksibel & kompatibel Prof Alt : Profil Pelaksana Alih Teknologi NilInven : Penilaian invensi Tah TD: Tahapan penembangan teknologi TechServ : Technical Service TCRoy : Tata cara royalty Skalmas: Kemudahan skala missal KehasTek: Kekhasan teknologi Umur : Umur teknologi Plag : Plagiasi 129

31 130 Hasil Analisis Kerjasama menurut Persepsi Inventor dan Investor Prosentase Pernyataan Faktor SDM menurut Inventor dan Investor Pernyataan dalam % Inventor jagung (n=9) Investor (n=3) Profil inventor dinilai dari jumlah hasil invensinya Profil investor dinilai melalui kemampuan modal Profil pelaksana alih teknologi* dinilai dari kemampuannya mengkomunikasikan kebutuhan kerjasama investor dan inventor =Tidak Penting 2=Kurang Penting 4=Penting 5=Sangat Penting *) Alih teknologi : proses mengalihkan teknologi untuk upaya komersialisasi/csr Prosentase Pernyataan Faktor Sarana menurut Inventor dan Investor Pernyataan dalam % Inventor jagung (n=9) Investor (n=3) Sistem komersialisasi melalui kerjasama lisensi harus memuat kemungkinan pendampingan inventor sehingga risiko hasil yang tidak sesuai dapat ditekan Kebijakan Alih Teknologi harus didukung oleh organisasi/institusi/perusahaan Penilaian invensi harus terfokus pada hasil invensi itu sendiri seberapa besar laku dijual Tata cara royalti perlu disosialisasikan dengan baik Prosentase Pernyataan Faktor Hasil Invensi menurut Inventor dan Investor Pernyataan dalam % Inventor jagung (n=9) Investor (n=3) Kedudukan (posisi) invensi berdasarkan pada kurva daur hidup teknologi * Kebaruan dan langkah inventif Tahap pengembangan teknologi yang dicapai saat ini Kemudahan pengembangan produksi skala massal Daya saing terhadap produk yang sudah ada di pasar Fleksibilitas dan kompatabilitas Kemungkinan memperoleh technical service dari inventor Kekhasan invensi dibandingkan dengan teknologi lainnya Masa umur teknologi yang dihasilkan dapat bertahan pada industri sejenis Kemudahan teknologi untuk ditiru (rentan plagiasi), sehingga mempengaruhi masa dan nilai lisensi

32 131 Hasil Grafik Kerjasama Berdasarkan Persepsi Inventor dan Investor 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Tdk Penting Kurang Penting Penting Prof Inven Prof Alt KebAlt TCRoy Kebaruan Skalmas FlekKom KehasTek Plag Sangat Penting Faktor SDM Faktor sarana Faktor Hasil Invensi Persepsi Kerjasama menurut Inventor 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tdk Penting Kurang Penting Penting Prof Inven Prof Alt KebAlt TCRoy Kebaruan Skalmas FlekKom KehasTek Plag Sangat Penting Faktor SDM Faktor sarana Faktor Hasil Invensi Persepsi Kerjasama menurut Investor

33 132 Hasil Analisis Kebutuhan Persentase Pernyataan Responden terhadap Penyediaan Layanan Kerjasama Pernyataan dalam % Inventor jagung (n=9) Investor (n=3) Inventor difasilitasi oleh lembaga dalam mengkomersialisasikan hasil invensinya Investor difasilitasi dengan MOU dalam kerjasamanya Informasi produk hasil invensi yang akan dikomersialisasikan dapat diperoleh dengan mudah. Fasilitasi Temu bisnis dan Round Table Meeting termasuk perencanaan bisnis Investor secara terbuka diberi kesempatan untuk melakukan analisis prospek bisnis sesuai dengan karakter invensinya = Tidak penting 2=Kurang penting 3=Penting 5=Sangat penting Persentase Pernyataan Responden terhadap Fasilitas Pendampingan Pernyataan dalam % Inventor jagung (n=9) Investor (n=3) Inventor memberikanan layanan pendampingan selama kerjasama Investor memperoleh transparansi hasil Fasilitasi pendampingan invensi disesuaikan dengan karakteristik/sifat invensinya Layanan-layanan tertentu dapat diberikan misalnya dengan lisensi ekslusif Pendampingan perencanaan bisnis dilakukan dari pihak BPATP sebagai pendamping alih teknologi = Tidak penting 2=Kurang penting 3=Penting 5=Sangat penting Prosentase Pernyataan Responden terhadap Jaminan Aturan Kerjasama Pernyataan dalam % Inventor jagung (n=9) Investor (n=3) Tersedianya tata cara kerjasama yang menentukan pembagian royalti bagi inventor dan investor. Layanan perencanaan bisnis dilakukan dalam konteks komersialisasi Rambu-rambu aturan kerjasama ditentukan bersama sesuai dengan karakter invensi Aturan pendampingan dari inventor dilakukan dalam rangka jaminan mutu hasil Sanksi dari pelanggaran aturan kerjasama yang telah disepakati untuk dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku = Tidak penting 2=Kurang penting 3=Penting 5=Sangat penting

34 133 Grafik Analisis Kebutuhan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Lembaga Info Prod analis BP Trans Hasil Lis Eks TC Corp Rambu Sanksi Tdk Penting Kurang Penting Penting Sangat Penting Faktor Layanan Kerjasama Faktor Fasilitasi Pendamping Jaminan Aturan Kerjasama Grafik analisis kebutuhan menurut investor 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Lembaga Info Prod analis BP Trans Hasil Lis Eks TC Corp Rambu Sanksi Tdk Penting Kurang Penting Penting Sangat Penting Faktor Layanan Kerjasama Faktor Fasilitasi Pendamping Jaminan Aturan Kerjasama Grafik analisis kebutuhan menurut investor

35 134 Hasil Pengolahan Horizontal Kombinasi Pengolahan Horizontal antar Unsur Aktor No Faktor/Aktor Pelaksana Altek Manajer R&D Pengambil Kebijakan Peneliti/Inventor 1 Peningkatan SDM Potensi Pasar Pasar Peningkatan Sarana Ketersediaan Hasil Pengolahan Horizontal antar Unsur Tujuan No Aktor/Tujuan PHI Dilisensi PHI yg diadopsi Kinerja Peneliti 1 Pelaksana Altek Manajer R&D Pengambil Kebijakan Peneliti/Inventor Pengolahan Horizontal antar Unsur Alternatif Strategi No Tujuan/Alternatif Pra Lisensi Promosi Valuasi Invensi 1 PHI Dilisensi PHI Diadopsi Kinerja peneliti

36 135 Hasil Pengolahan Vertikal 1. Bobot Aktor Aktor/Faktor Peningkatan SDM Pasar Potensi Pasar Peningkatan Sarana Ketersediaan Invensi Bobot Faktor Bobot Aktor Pelaksana Altek Manajer R&D Pengambil Kebijakan Peneliti/Inventor Bobot Aktor Pelaksana Altek Bobot Aktor Manajer R & D Bobot Aktor Pengambil Kebijakan Bobot Aktor Peneliti/Inventor Bobot Tujuan Pengambil Kebijakan Peneliti/Inventor Bobot Aktor Bobot Tujuan Tujuan/Aktor Pelaksana Altek Manajer R&D Meningkatkan PHI dilisensi Meningkatkan PHI diadopsi Meningkatkan kinerja inventor

37 136 Bobot Tujuan MPD MPD = Meningkatnya PHI yang di lisensi Bobot Tujuan MPA MPA = Meningkatnya PHI yang diadopsi Bobot Tujuan MKP MPP = Meningkatnya Kinerja Peneliti/Inventor 3. Bobot Alternatif Alternatif/Tujuan PHI Dilisensi PHI Diadopsi Kinerja Peneliti Bobot Tujuan Bobot Alternatif Melaksanakan Pra Lisensi Melaksankan Promosi Membuat Valuasi Invensi Alternatif MPL MPL = Melaksanakan Pra Lisensi Alternatif MPP MPP = Melaksanakan Promosi Alternatif MVI MVI = Membuat Valuasi Invensi 136

38 137 Hasil Sintesis Software Expert Choice 2000 Perbandingan Prioritas Faktor terhadap Fokus Strategi Pengembangan Komersialisasi Jagung Hibrida 11/5/2011 7:55:50 AM Page 1 of 1 Model Name: Jagung AHP Priorities with respect to: Goal: Strategi Komersialisasi PHI Combined Meningkatkan SDM.316 Potensi Pasar.136 Pasar.131 Meningkatkan Sarana Prasarana.147 Meningkatkan Ketersediaan Hasi.270 Inconsistency = 0.01 with 0 missing judgments. Nuning

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka analisis penelitian ini diawali dengan pemikiran atas sedikitnya hasil invensi/inovasi teknologi unggulan Badan Litbangtan yang telah

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 56 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Gambaran Umum Badan Litbang Pertanian Badan Litbangtan merupakan lembaga penelitian di bidang pertanian dibawah Kementerian Pertanian yang mengemban tugas, pokok dan fungsi

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Lampiran. Kuesioner AHP PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ================================================= Kepada Yang Terhormat Bogor, Februari 203

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR 80 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner untuk KUISIONER DATA UMUM DI KOTA BOGOR A. IDENTIFIKASI RESPONDEN A.1. Nama Responden : A.2. Alamat : A.3. Jenis Kelamin : 1 Laki-laki 2 Perempuan A.4. Umur Bapak/Ibu :.Tahun

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA LAMPIRAN LAMPIRAN A KUISIONER PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA Pengembangan Majalaya sebagai salah satu kawasan industri

Lebih terperinci

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

dengan rincian kegiatan sebagai berikut : LAMPIRAN 43 44 Lampiran 1 : Jadwal Kajian Kajian dilakukan mulai bulan April sampai dengan Juni 2011 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : Kegiatan A. Persiapan April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010. LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data Daftar Kuesioner Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Analisis Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi A. Penjelasan singkat

Lebih terperinci

Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. Dukungan Pemerintah. Perbaikan Lingkungan

Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak. Dukungan Pemerintah. Perbaikan Lingkungan Lampiran 1. Struktur hierarki AHP limbah industri penyamakan kulit Goal Meminimumkan Limbah Produksi Kulit Samak Faktor Modal Teknologi Kebijakan Industri Dukungan Pemerintah Aktor Pelaku Industri Litbang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat Keputusan BPK RI Nomor 23/SK/

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Invensi perguruan tinggi hendaknya dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Semakin banyak digunakan masyarakat umum tentunya semakin baik. Hal ini sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih

Lebih terperinci

PROGRAM PKPP Tahun 2012 PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI KREATIF BAMBU DI KABUPATEN BANGLI KUESIONER AHP

PROGRAM PKPP Tahun 2012 PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI KREATIF BAMBU DI KABUPATEN BANGLI KUESIONER AHP PROGRAM PKPP Tahun 2012 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI KREATIF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KUESIONER AHP PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvii xix Xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI)

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 A. Umum Rendahnya

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA ERKY ISTYANTO H

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA ERKY ISTYANTO H PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA Oleh ERKY ISTYANTO H 24066013 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, 98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK. Oleh RIHZA SYAFRIZAL H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK. Oleh RIHZA SYAFRIZAL H ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK Oleh RIHZA SYAFRIZAL H24102009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK Rihza Syafrizal.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus 55 LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS). Judul Artikel 1 Analisis Penentuan Prioritas Penunjukan Pejabat Struktural Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus YP. Shafiyyatul

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI NUNING NUGRAHANI

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI NUNING NUGRAHANI ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI JAGUNG HIBRIDA HASIL INVENSI MELALUI KERJASAMA LISENSI NUNING NUGRAHANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI

Lebih terperinci

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan?

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan? 71 LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Awal kepada Perusahaan Tahap I 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT XL Axiata Tbk? 2. Apa visi dan misi PT XL Axiata Tbk? 3. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas kesediaannya saya ucapakan terima kasih.

KUESIONER PENELITIAN. Atas kesediaannya saya ucapakan terima kasih. LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner SWOT KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini akan digunakan untuk keperluan penelitian skripsi mengenai ANALISA PENGEMBANGAN INDUSTRI BIOFARMAKA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN UNTUK BAHAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2010 Kami mengucapkan terima kasih atas ketersediaan untuk turut berpertisipasi dalam mengisi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN Konsep Pengembangan Inkubator Bisnis disusun berdasarkan pengalaman dari berbagai inkubator yang disurvei dan studi literatur atas pelaksanaan praktek terbaik

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data dan Informasi Data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian CV. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi seragam seperti kaos, jaket, kemeja, sweater yang berada di wilayah kampus.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani LAMPIRAN 69 69 Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala

III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala 50 III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1 Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala a. Penentuan Kriteria dan Alternatif : Diperlukan data primer berupa kriteria yang digunakan dalam pemilihan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian

KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI. Judul penelitian KUISIONER PENELITIAN PENENTUAN FAKTOR PENGENDALI dan RATING FAKTOR PENGENDALI Judul penelitian Sebaran dan Ketersediaan Sarana dan Wilayah Pelayanan di Kota Tangerang Selatan IDENTITAS RESPONDEN N a m

Lebih terperinci

FORMULIR PENGUNGKAPAN HKI FRM/DRI/HKI/002 02; 4 Oktober 2013

FORMULIR PENGUNGKAPAN HKI FRM/DRI/HKI/002 02; 4 Oktober 2013 INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT RISET DAN INOVASI Gedung Andi Hakim Nasoetion Lantai 5 Kampus IPB Darmaga 16680, Bogor Telepon dan Fax : (0251) 8624512/8425573 Email : ditrks_ipb@yahoo.com, ditrksipb@gmail.com

Lebih terperinci

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F L A M P I R A N 59 60 61 Lampiran 1. Kuesioner tentang perusahaan Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang Muhammad Evan Zulkarnain F352060215 SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

Universitas Bakrie LAMPIRAN

Universitas Bakrie LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.180,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR IDENTITAS RESPONDEN Nama

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November III. METODE KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel pemerintah kabupaten/kota, secara purposif yaitu Kota Bogor yang mewakili kota kecil dan Kabupaten Bogor yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA SKYNINDO

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA SKYNINDO L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA SKYNINDO Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena jawaban seluruhnya berasal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM INSENTIF PENDAFTARAN PATEN IPB

PANDUAN PROGRAM INSENTIF PENDAFTARAN PATEN IPB PANDUAN PROGRAM INSENTIF PENDAFTARAN PATEN IPB A. Formulir Pengungkapan HKI Menyerahkan Formulir Pengungkapan HKI yang telah diisi (diketik) dan melampirkan Proposal Program Insentif Paten IPB sesuai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... HALAMAN PENGESAHAN......... i ii RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK...... ABSTRACT...... KATA PENGANTAR. iv v vi DAFTAR ISI...... vii DAFTAR TABEL.... viii DAFTAR GAMBAR.......

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di 135 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan studi kasus yang dilakukan pada suatu usaha kecil keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing

Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing L 1 Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan internal

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR Oleh WIDI ADIYANTO H 24066033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN 111 BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN Sekalipun pelaksanaan P2FM-BLPS di Kabupaten Bogor mengalami berbagai kendala, namun program tersebut sangat mendukung kebijakan pemberdayaan

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis PT. Trijaya Pratama Futures. Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan

Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis PT. Trijaya Pratama Futures. Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan L-1 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis PT. Trijaya Pratama Futures Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian mengenai gambaran lengkap tentang hal-hal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard Lampiran 1 Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard 54 Lampiran 2: Kuesioner Pelanggan Nomor: KUISONER PELANGGAN Kuisoner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian. Bagian pertama merupakan isian mengenai

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika Bapak/Ibu berkeberatan untuk mencantumkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Komponen siklus inovasi (Khalil, 2000)

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Komponen siklus inovasi (Khalil, 2000) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan ilmiah tidak selalu memiliki nilai komersial. Produk akhir temuan ilmiah dapat berupa jurnal, buku atau invensi. Penemuan ilmiah yang disebut invensi biasanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan bersifat penelitian eksploratif.

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa materi yang ada di kamus kompetensi saat ini tidak terdapat pada materi yang ada dalam form penilaian saat ini sehingga perlu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB Kantor Hak Kekayaan Intelektual Institut Pertanian Bogor (Kantor HKI-IPB) Gedung Rektorat IPB Lantai 5 Kampus IPB Darmaga,

Lebih terperinci

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Caraka Yasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa ekspedisi yang berdiri pada tahun 1985. Dalam 5 tahun terakhir PT Caraka Yasa tidak mencapai target penjualan yang seharusnya yaitu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN WARALABA MIE JOGJA CABANG BOGOR

KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN WARALABA MIE JOGJA CABANG BOGOR Lampiran 1. Kuisioner Penelitian untuk Mengevaluasi Aktivitas Promosi Mie Jogja yang Dilakukan oleh Restoran Waralaba Mie Jogja Cabang Bogor. KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PROMOSI RESTORAN WARALABA MIE

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR.... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi Masalah.... 8 1.3.Perumusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian. Kerangka pemikiran akan memberikan arah yang dapat dijadikan pedoman bagi para

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA LAMPIRAN 86 87 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Berikut adalah daftar pertanyaan wawancara mengenai analisis lingkungan internal dan eksternal di surat kabar Jurnal Bogor:

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identitas anggota kelompok tani 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 3. Alamat :.. 4. Nama Kelompok Tani :.. 5.

Lampiran 1. Identitas anggota kelompok tani 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 3. Alamat :.. 4. Nama Kelompok Tani :.. 5. LAMPIRAN Lampiran 1. Identitas anggota kelompok tani 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 3. Alamat :.. 4. Nama Kelompok Tani :.. 5. Tahun berdiri :.. 6. Jabatan dalam Kelompok : 7.

Lebih terperinci

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM.

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PADA USAHA MEBEL (Studi Kasus pada UD. Agung Mebel Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat) Nama : Bachtiar Rifai NPM : 10208229 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

Aisman, dan Novizar Nazir FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Aisman, dan Novizar Nazir FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS Aisman, dan Novizar Nazir FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS Di Unand pemikiran yang intensif tentang pendidikan kewirausahaan mahasiswa sudah di mulai awal tahun 2000 Tahun 2001 Mata Kuliah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci