PROGRAM PKPP Tahun 2012 PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI KREATIF BAMBU DI KABUPATEN BANGLI KUESIONER AHP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM PKPP Tahun 2012 PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI KREATIF BAMBU DI KABUPATEN BANGLI KUESIONER AHP"

Transkripsi

1 PROGRAM PKPP Tahun 2012 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI KREATIF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KUESIONER AHP PEMETAAN KUALITAS ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INDUSTRI KREATIF BAMBU DI KABUPATEN BANGLI Kode Narasumber No: Perguruan Tinggi / Koperasi / Asosiasi Industri / Pemerintah Daerah (coret yang tidak diperlukan) /04/12 /04/12 R

2 DATA RESPONDEN Nama Lembaga : Nama Responden : Jabatan : Alamat : No. Telepon/HP : No Faks : Alamat laman : Alamat halaman 1

3 NOMENKLATUR DAN DEFINISI adopsi teknologi informasi dan komunikasi adalah kemampuan industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli untuk mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam proses bisnis dalam jangka panjang berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh industri bamboo terkait. alih teknologi informasi dan komunikasi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai teknologi informasi kepada pelaku industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli oleh lembaga, badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan Kabupaten Bangli maupun di luar Kabupaten Bangli dan sebaliknya. faktor yang berpengaruh pada kapasitas Adopsi Repository Bambu adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan mempunyai pengaruh yang signifikan bagi pelaku industri kreatif bambu untuk dapat memanfaatkan repository dalam pelaksanaan proses bisnsi. Faktor tersebut mencakup: 1) pengalaman dalam pemanfaatan Sistem Operasi dan aplikasi berbasis Open Source pada proses bisnis; 2) pengalaman dalam pemanfaatan d-base berbasis Open Source pada proses bisnis; 3) jumlah SDM berkompeten TI; 4) infrastruktur pendukung implementasi repository; 5) jaringan intranet ; 6) jaringan Internet. industri kreatif bambu hulu adalah industri yang menghasilkan bahan baku bagi industri kreatif berbasis bambu yakni industri pengolahan bambu yang menghasilkan bahan bambu yang siap diproses lebih lanjut oleh industi kreatif bambu hilir. industri kreatif bambu hilir adalah industri yang menggunakan produk Industri Kreatif Hulu sebagai bahan baku proses produksi untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi. repository industri kreatif bambu adalah komputer yang digunakan sebagai server untuk menyimpan data/informasi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis industri kreatif bambu. klasifikasi repository industri kreatif bambu berdasarkan cara akses dibagi atas dua jenis yakni (1) repository on-line dimana data/informasi dapat diakses secara on-line sehingga prasyarat pemanfaatan repository jenis ini dalam proses bisnis adalah industri terkait harus mempunyai SDM yang berkompeten di bidang IT dan (2) repository off-line dimana tidak membutuhkan jaringan untuk melakukan akses data/informasi karena sudah dikemas dalam bentuk CD Interaktif dan web lokal sehingga prasyarat kompetensi SDM yang diperlukan lebih rendah dibandingkan repository on-line. klasifikasi repository industri kreatif bambu berdasarkan sifat data/informasi dibagi atas dua jenis yakni (1) repository statik dimana data/informasi dapat diakses tanpa jaringan dengan konten yang tetap sehingga untuk pemanfaatannya tidak harus mempunyai SDM yang siap IT, serta (2) repository dinamik dimana konten data/informasi dapat ditambahkan sehingga untuk pemanfaatannya harus mempunyai SDM yang siap IT. halaman 2

4 pemanfaatan konten repository adalah pemanfaatan konten berupa data/informasi yang diperlukan dalam penyusunan strategi pemasaran produk yang mencakup beberapa elemen, antara lain: 1) segmentasi pasar : Data/informasi dalam repository digunakan untuk mendukung penguatan segmen pasar yang dituju sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan segmen pasar yang mencakup trading house produk industri kreatif, toko souvenir, industri kreatif dalam dan luar negeri, wisatawan domestik dan luar negeri; 2) target pasar : Data/informasi dalam repository digunakan untuk mendapatkan niche market (ceruk/fragment pasar tertentu) yang pada saat bukan merupakan target pasar pelaku pelaku industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli, seperti souvenir khas untuk Pemerintah Kabupaten Bangli; 3) posisi pasar : Data/informasi dalam repository digunakan untuk memperkuat posisi daya saing produk industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli dengan produk sejenis atau substitusinya pada pasar yang menjadi target; 4) diferensiasi : Data/informasi dalam repository digunakan untuk menguatkan derivasi produk industri kreatif sehingga mempunyai kekhasan yang berbeda dengan produk sejenis atau substitusinya yang dihasilkan oleh daerah lain pada pasar yang menjadi target; 5) bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi) : Data/informasi dalam repository digunakan untuk memproduksi produk sesuai dengan keinginan konsumen dengan harga yang bersaing dan distribusi yang memuaskan serta promosi yang efektif dan efisien; 6) penjualan produk : Data/informasi dalam repository digunakan untuk mendukung penjualan produk sesuai dengan keinginan konsumen; 7) branding produk : Data/informasi dalam repository digunakan untuk menguatkan imej konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh industri kreatif sehingga dapat berkesan di hati konsumen dalam jangka panjang; 8) jasa produk : Data/informasi dalam repository digunakan untuk mendukung pengembangan sistem pendukung untuk mendukung penjualan secara baik, terutama berkaitan dengan jasa purna jual; 9) proses produk : Data/informasi dalam repository digunakan untuk mendukung proses produksi sehingga dihasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. halaman 3

5 PENJELASAN KUESIONER 1. Tujuan penggalian data/informasi ini adalah untuk mendapatkan masukan pendapat/pemikiran dari para Narasumber serta pihak-pihak terkait dengan kualitas adopsi TIK bagi pelaku industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli. 2. Bahwa untuk memperoleh mendapatkan masukan pendapat/pemikiran pada point 1 (satu) di atas, maka yang akan dijadikan narasumber dalam survai lapangan ini adalah Pengurus Koperasi Industri Bambu di Kabupaten Bangli, Perguruan Tinggi yang melakukan fasilitasi pengembangan industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli, SKPD terkait dari Pemkab. Bangli yang melakukan fasilitasi pengembangan industri kreatif, serta Asosiasi Industri Kreatif di Kabupaten Bangli. 3. Karena sifat kegiatan survai adalah penggalian data dan informasi sebagai masukan bagi pengembangan industri kreatif bambu di Kabupaten bangli, maka kami menjamin kerahasiaan data/informasi yang diberikan serta tidak akan membawa implikasi apa pun bagi responden. halaman 4

6 PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Penilaian terhadap elemen-elemen permasalahan dari setiap level yang sedang diteliti prioritasnya dalam pemetaan kualitas adopsi TIK pada industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli dinyatakan secara numerik dengan skala angka 1 sampai dengan Angka-angka tersebut menunjukkan suatu perbandingan dari dua elemen pernyataan dengan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat intensitas kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain dengan kriteria sebagai berikut: Intentitas Kepentingan ,4,6,8 Keterangan / definisi (verbal) Sama pentingnya (equal importance) Sedikit lebih penting (moderate importance) Lebih penting (essential /strong importance) Jelas lebih penting (very strong importance) Mutlak sangat penting (extreme importance) Nilai nilai di antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Penjelasan Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen lainnya. Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen lainnya Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara dua pilihan 3. Dalam penilaian kepentingan relatif dua elemen, berlaku aksioma reciprocal, artinya jika elemen i (kolom 1) diberi nilai 5 kali lebih penting dibanding dengan elemen j, maka elemen j harus sama dengan 1/5 kali lebih penting dibanding elemen i. 4. Jika elemen pada Kolom 1 (sebelah kiri) lebih penting dari pada elemen Kolom 2 (sebelah kanan) maka nilai perbandingan ini diisikan pada Kolom 1 dan jika sebaliknya diisikan pada Kolom 2. halaman 5

7 CONTOH PENGISIAN Berikan tanda silang (X) persepsi atau penilaian bapak/ibu terhadap pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan berpedoman pada petunjuk pengisian angket kuesioner. 1. Dalam rangka merumuskan kebijakan pengembangan industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli, menurut pendapat Bapak/Ibu, faktor-faktor utama apakah yang perlu diperhatikan? (bandingkan elemen-elemen sasaran pada kolom 1 dengan elemen-elemen sasaran pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 4 Mendukung Meningkatkan pengembangan kualitas dan sumber bahan baku X produktifitas yang berkualitas SDM secara berkesinambungan Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM Merumuskan regulasi daerah yang tepat Mendukung pengembangan strategi pemasaran produk Artinya : Untuk pertanyaan pada baris pertama diberikan tanda (X) pada kolom jawaban di sebelah kiri yang berarti bahwa: Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM adalah 3 kali lebih penting dibandingkan dengan Mendukung pengembangan sumber bahan baku yang berkualitas secara berkesinambungan. halaman 6

8 DAFTAR INDUSTRI KREATIF DI KABUPATEN BANGLI Kode Nama Industri Kreatif Alamat Kontak Person Telp. / HP / Industri 2 Industri 3 Industri 4 Industri 5 Industri 7 Industri 8 Industri halaman 7

9 PENGEMBANGAN JENIS REPOSITORY INDUSTRI KREATIF BAMBU 1. Dalam pengembangan repository industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli yang akan dilakukan, maka perlu ditetapkan jenis repository sesuai dengan kebutuhan pelaku industri kreatif, maka menurut pendapat Bapak/Ibu, jenis repository manakah yang perlu mendapatkan prioritas untuk dikembangkan? (bandingkan jenis repository pada kolom 1 dengan jenis repository pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 Repository on-line yang bersifat statis Repository on-line yang bersifat dinamis Repository on-line yang bersifat statis Repository on-line yang bersifat statis Repository on-line yang bersifat dinamis Repository on-line yang bersifat dinamis Repository off-line yang bersifat statis Repository off-line yang bersifat statis Repository off-line yang bersifat dinamis Repository off-line yang bersifat statis Repository off-line yang bersifat dinamis Repository off-line yang bersifat dinamis halaman 8

10 2. Pengembangan repository industri kreatif bambu dimaksudkan agar pelaku industri terkait mempunyai dukungan data/informasi dalam melakukan pengembangan strategi pemasaran produk yang dihasilkan. Data/informasi diperlukan dalam penyusunan strategi pemasaran produk yang mencakup beberapa 9 elemen, menurut pendapat Bapak/Ibu, maka konten data/informasi pada repository diprioritaskan untuk mendukung elemen strategi pemasaran produk manakah sesuai dengan kebutuhan pelaku industri kreatif bambu di Kabupaten Bangli: (bandingkan elemen strategi pemasaran pada kolom 1 dengan elemen strategi pemasaran pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 segmentasi target pasar pasar segmentasi posisi pasar pasar segmentasi diferensiasi pasar segmentasi bauran pasar pemasaran segmentasi penjualan pasar produk segmentasi branding pasar produk segmentasi jasa produk pasar segmentasi proses pasar produk target pasar posisi pasar target pasar diferensiasi bauran target pasar pemasaran penjualan target pasar produk branding target pasar produk target pasar jasa produk proses target pasar produk posisi pasar diferensiasi bauran posisi pasar pemasaran penjualan posisi pasar produk branding posisi pasar produk posisi pasar jasa produk halaman 9

11 posisi pasar proses produk diferensiasi bauran pemasaran diferensiasi penjualan produk diferensiasi branding produk diferensiasi jasa produk bauran penjualan pemasaran produk bauran branding pemasaran produk bauran pemasaran jasa produk penjualan branding produk produk penjualan produk jasa produk branding produk jasa produk halaman 10

12 3. Dalam rangka adopsi teknologi TIK pada pemanfaatan repository industri bambu, maka menurut Bapak/Ibu, faktor-faktor manakah yang penting diperhatikan dalam skala prioritas agar adopsi teknologi dalam pemanfaatan repository industri bambu dapat dilakukan secara berkesinambungan: (bandingkan faktor berpengaruh pada kolom 1 dengan faktor berpengaruh pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 pengalaman dalam pemanfaatan Sistem Operasi dan aplikasi berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan Sistem Operasi dan aplikasi berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan Sistem Operasi dan aplikasi berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan Sistem Operasi dan aplikasi berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan d-base berbasis Open Source pada proses bisnis jumlah SDM berkompeten TI infrastruktur pendukung implementasi repository jaringan intranet halaman 11

13 pengalaman dalam pemanfaatan Sistem Operasi dan aplikasi berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan d-base berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan d-base berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan d-base berbasis Open Source pada proses bisnis pengalaman dalam pemanfaatan d-base berbasis Open Source pada proses bisnis jaringan Internet jumlah SDM berkompeten TI infrastruktur pendukung implementasi repository jaringan intranet jaringan Internet halaman 12

14 jumlah SDM berkompeten TI jumlah SDM berkompeten TI jumlah SDM berkompeten TI infrastruktur pendukung implementasi repository infrastruktur pendukung implementasi repository jaringan intranet infrastruktur pendukung implementasi repository jaringan intranet jaringan Internet jaringan intranet jaringan Internet jaringan Internet halaman 13

15 4. Dalam rangka adopsi teknologi TIK pada pemanfaatan repository industri bambu, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi kualitas saat ini dari para pelaku industri kreatif di Kabupaten Bangli ditinjau dari berbagai faktor yang penting agar adopsi teknologi dalam pemanfaatan repository industri bambu dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menurut pendapat Bapak/Ibu, untuk faktor pengalaman dalam pemanfaatan Sistem Operasi dan Aplikasi berbasis Open Source pada proses bisnis maka pelaku industri kreatif manakah yang kondisi kualitasnya saat ini ditinjau dari faktor tersebut paling baik? (bandingkan pelaku industri kreatif pada kolom 1 dengan pelaku industri kreatif pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 Industri 2 Industri 3 Industri 4 Industri 5 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 2 Industri 3 Industri 2 Industri 4 Industri 2 Industri 5 Industri 2 Industri 2 Industri 7 Industri 2 Industri 8 Industri 2 Industri 9 Industri 2 0 halaman 14

16 Industri 2 1 Industri 2 2 Industri 2 3 Industri 2 4 Industri 2 5 Industri 3 Industri 4 Industri 3 Industri 5 Industri 3 Industri 3 Industri 7 Industri 3 Industri 8 Industri 3 Industri 9 Industri 3 0 Industri 3 1 Industri 3 2 Industri 3 3 Industri 3 4 Industri 3 5 Industri 4 Industri 5 Industri 4 Industri 4 Industri 7 Industri 4 Industri 8 Industri 4 Industri 9 Industri 4 0 Industri 4 1 Industri 4 2 Industri 4 3 Industri 4 4 Industri 4 5 Industri 5 Industri 5 Industri 7 Industri 5 Industri 8 Industri 5 Industri 9 Industri 5 0 Industri 5 1 Industri 5 2 Industri 5 3 halaman 15

17 Industri 5 4 Industri 5 5 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 7 Industri 8 Industri 7 Industri 9 Industri 7 0 Industri 7 1 Industri 7 2 Industri 7 3 Industri 7 4 Industri 7 5 Industri 8 Industri 9 Industri 8 0 Industri 8 1 Industri 8 2 Industri 8 3 Industri 8 4 Industri 8 5 Industri 9 0 Industri 9 1 Industri 9 2 Industri 9 3 Industri 9 4 Industri halaman 16

18 halaman 17

19 5. Dalam rangka adopsi teknologi TIK pada pemanfaatan repository industri bambu, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi kualitas saat ini dari para pelaku industri kreatif di Kabupaten Bangli ditinjau dari berbagai faktor yang penting agar adopsi teknologi dalam pemanfaatan repository industri bambu dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menurut pendapat Bapak/Ibu, untuk faktor pengalaman dalam pemanfaatan d-base berbasis Open Source pada proses bisnis maka pelaku industri kreatif manakah yang kondisi kualitasnya saat ini ditinjau dari faktor tersebut paling baik? (bandingkan pelaku industri kreatif pada kolom 1 dengan pelaku industri kreatif pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 Industri 2 Industri 3 Industri 4 Industri 5 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 2 Industri 3 Industri 2 Industri 4 Industri 2 Industri 5 Industri 2 Industri 2 Industri 7 Industri 2 Industri 8 Industri 2 Industri 9 Industri 2 0 Industri 2 1 Industri 2 2 halaman 18

20 Industri 2 3 Industri 2 4 Industri 2 5 Industri 3 Industri 4 Industri 3 Industri 5 Industri 3 Industri 3 Industri 7 Industri 3 Industri 8 Industri 3 Industri 9 Industri 3 0 Industri 3 1 Industri 3 2 Industri 3 3 Industri 3 4 Industri 3 5 Industri 4 Industri 5 Industri 4 Industri 4 Industri 7 Industri 4 Industri 8 Industri 4 Industri 9 Industri 4 0 Industri 4 1 Industri 4 2 Industri 4 3 Industri 4 4 Industri 4 5 Industri 5 Industri 5 Industri 7 Industri 5 Industri 8 Industri 5 Industri 9 Industri 5 0 Industri 5 1 Industri 5 2 Industri 5 3 Industri 5 4 Industri 5 5 halaman 19

21 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 7 Industri 8 Industri 7 Industri 9 Industri 7 0 Industri 7 1 Industri 7 2 Industri 7 3 Industri 7 4 Industri 7 5 Industri 8 Industri 9 Industri 8 0 Industri 8 1 Industri 8 2 Industri 8 3 Industri 8 4 Industri 8 5 Industri 9 0 Industri 9 1 Industri 9 2 Industri 9 3 Industri 9 4 Industri halaman 20

22 halaman 21

23 6. Dalam rangka adopsi teknologi TIK pada pemanfaatan repository industri bambu, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi kualitas saat ini dari para pelaku industri kreatif di Kabupaten Bangli ditinjau dari berbagai faktor yang penting agar adopsi teknologi dalam pemanfaatan repository industri bambu dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menurut pendapat Bapak/Ibu, untuk faktor jumlah SDM berkompeten TI maka pelaku industri kreatif manakah yang kondisi kualitasnya saat ini ditinjau dari faktor tersebut paling baik? (bandingkan pelaku industri kreatif pada kolom 1 dengan pelaku industri kreatif pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 Industri 2 Industri 3 Industri 4 Industri 5 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 2 Industri 3 Industri 2 Industri 4 Industri 2 Industri 5 Industri 2 Industri 2 Industri 7 Industri 2 Industri 8 Industri 2 Industri 9 Industri 2 0 Industri 2 1 Industri 2 2 halaman 22

24 Industri 2 3 Industri 2 4 Industri 2 5 Industri 3 Industri 4 Industri 3 Industri 5 Industri 3 Industri 3 Industri 7 Industri 3 Industri 8 Industri 3 Industri 9 Industri 3 0 Industri 3 1 Industri 3 2 Industri 3 3 Industri 3 4 Industri 3 5 Industri 4 Industri 5 Industri 4 Industri 4 Industri 7 Industri 4 Industri 8 Industri 4 Industri 9 Industri 4 0 Industri 4 1 Industri 4 2 Industri 4 3 Industri 4 4 Industri 4 5 Industri 5 Industri 5 Industri 7 Industri 5 Industri 8 Industri 5 Industri 9 Industri 5 0 Industri 5 1 Industri 5 2 Industri 5 3 Industri 5 4 Industri 5 5 halaman 23

25 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 7 Industri 8 Industri 7 Industri 9 Industri 7 0 Industri 7 1 Industri 7 2 Industri 7 3 Industri 7 4 Industri 7 5 Industri 8 Industri 9 Industri 8 0 Industri 8 1 Industri 8 2 Industri 8 3 Industri 8 4 Industri 8 5 Industri 9 0 Industri 9 1 Industri 9 2 Industri 9 3 Industri 9 4 Industri halaman 24

26 halaman 25

27 7. Dalam rangka adopsi teknologi TIK pada pemanfaatan repository industri bambu, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi kualitas saat ini dari para pelaku industri kreatif di Kabupaten Bangli ditinjau dari berbagai faktor yang penting agar adopsi teknologi dalam pemanfaatan repository industri bambu dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menurut pendapat Bapak/Ibu, untuk faktor infrastruktur pendukung implementasi repository maka pelaku industri kreatif manakah yang kondisi kualitasnya saat ini ditinjau dari faktor tersebut paling baik? (bandingkan pelaku industri kreatif pada kolom 1 dengan pelaku industri kreatif pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 Industri 2 Industri 3 Industri 4 Industri 5 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 2 Industri 3 Industri 2 Industri 4 Industri 2 Industri 5 Industri 2 Industri 2 Industri 7 Industri 2 Industri 8 Industri 2 Industri 9 Industri 2 0 Industri 2 1 Industri 2 2 halaman 26

28 Industri 2 3 Industri 2 4 Industri 2 5 Industri 3 Industri 4 Industri 3 Industri 5 Industri 3 Industri 3 Industri 7 Industri 3 Industri 8 Industri 3 Industri 9 Industri 3 0 Industri 3 1 Industri 3 2 Industri 3 3 Industri 3 4 Industri 3 5 Industri 4 Industri 5 Industri 4 Industri 4 Industri 7 Industri 4 Industri 8 Industri 4 Industri 9 Industri 4 0 Industri 4 1 Industri 4 2 Industri 4 3 Industri 4 4 Industri 4 5 Industri 5 Industri 5 Industri 7 Industri 5 Industri 8 Industri 5 Industri 9 Industri 5 0 Industri 5 1 Industri 5 2 Industri 5 3 Industri 5 4 Industri 5 5 halaman 27

29 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 7 Industri 8 Industri 7 Industri 9 Industri 7 0 Industri 7 1 Industri 7 2 Industri 7 3 Industri 7 4 Industri 7 5 Industri 8 Industri 9 Industri 8 0 Industri 8 1 Industri 8 2 Industri 8 3 Industri 8 4 Industri 8 5 Industri 9 0 Industri 9 1 Industri 9 2 Industri 9 3 Industri 9 4 Industri halaman 28

30 halaman 29

31 8. Dalam rangka adopsi teknologi TIK pada pemanfaatan repository industri bambu, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi kualitas saat ini dari para pelaku industri kreatif di Kabupaten Bangli ditinjau dari berbagai faktor yang penting agar adopsi teknologi dalam pemanfaatan repository industri bambu dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menurut pendapat Bapak/Ibu, untuk faktor jaringan intranet maka pelaku industri kreatif manakah yang kondisi kualitasnya saat ini ditinjau dari faktor tersebut paling baik? (bandingkan pelaku industri kreatif pada kolom 1 dengan pelaku industri kreatif pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 Industri 2 Industri 3 Industri 4 Industri 5 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 2 Industri 3 Industri 2 Industri 4 Industri 2 Industri 5 Industri 2 Industri 2 Industri 7 Industri 2 Industri 8 Industri 2 Industri 9 Industri 2 0 Industri 2 1 Industri 2 2 halaman 30

32 Industri 2 3 Industri 2 4 Industri 2 5 Industri 3 Industri 4 Industri 3 Industri 5 Industri 3 Industri 3 Industri 7 Industri 3 Industri 8 Industri 3 Industri 9 Industri 3 0 Industri 3 1 Industri 3 2 Industri 3 3 Industri 3 4 Industri 3 5 Industri 4 Industri 5 Industri 4 Industri 4 Industri 7 Industri 4 Industri 8 Industri 4 Industri 9 Industri 4 0 Industri 4 1 Industri 4 2 Industri 4 3 Industri 4 4 Industri 4 5 Industri 5 Industri 5 Industri 7 Industri 5 Industri 8 Industri 5 Industri 9 Industri 5 0 Industri 5 1 Industri 5 2 Industri 5 3 Industri 5 4 Industri 5 5 halaman 31

33 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 7 Industri 8 Industri 7 Industri 9 Industri 7 0 Industri 7 1 Industri 7 2 Industri 7 3 Industri 7 4 Industri 7 5 Industri 8 Industri 9 Industri 8 0 Industri 8 1 Industri 8 2 Industri 8 3 Industri 8 4 Industri 8 5 Industri 9 0 Industri 9 1 Industri 9 2 Industri 9 3 Industri 9 4 Industri halaman 32

34 Dalam rangka adopsi teknologi TIK pada pemanfaatan repository industri bambu, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap kondisi kualitas saat ini dari para pelaku industri kreatif di Kabupaten Bangli ditinjau dari berbagai faktor yang penting agar adopsi teknologi dalam pemanfaatan repository industri bambu dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menurut pendapat Bapak/Ibu, untuk faktor jaringan internet maka pelaku industri kreatif manakah yang kondisi kualitasnya saat ini ditinjau dari faktor tersebut paling baik? (bandingkan pelaku industri kreatif pada kolom 1 dengan pelaku industri kreatif pada baris yang sama di kolom 2) KOLOM 1 KOLOM 2 Industri 2 Industri 3 Industri 4 Industri 5 Industri 7 Industri 8 Industri halaman 33

35 5 Industri 2 Industri 3 Industri 2 Industri 4 Industri 2 Industri 5 Industri 2 Industri 2 Industri 7 Industri 2 Industri 8 Industri 2 Industri 9 Industri 2 0 Industri 2 1 Industri 2 2 Industri 2 3 Industri 2 4 Industri 2 5 Industri 3 Industri 4 Industri 3 Industri 5 Industri 3 Industri 3 Industri 7 Industri 3 Industri 8 Industri 3 Industri 9 Industri 3 0 Industri 3 1 Industri 3 2 Industri 3 3 Industri 3 4 Industri 3 5 Industri 4 Industri 5 Industri 4 Industri 4 Industri 7 Industri 4 Industri 8 Industri 4 Industri 9 Industri 4 0 Industri 4 1 Industri 4 2 Industri 4 3 Industri 4 4 halaman 34

36 Industri 4 5 Industri 5 Industri 5 Industri 7 Industri 5 Industri 8 Industri 5 Industri 9 Industri 5 0 Industri 5 1 Industri 5 2 Industri 5 3 Industri 5 4 Industri 5 5 Industri 7 Industri 8 Industri Industri 7 Industri 8 Industri 7 Industri 9 Industri 7 0 Industri 7 1 Industri 7 2 Industri 7 3 Industri 7 4 Industri 7 5 Industri 8 Industri 9 Industri 8 0 Industri 8 1 Industri 8 2 Industri 8 3 Industri 8 4 halaman 35

37 Industri 8 5 Industri 9 0 Industri 9 1 Industri 9 2 Industri 9 3 Industri 9 4 Industri Terima Kasih atas kerjasama yang dilakukan... halaman 36

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010. LAMPIRAN: Daftar Kuesioner & Hasil Olah Data Daftar Kuesioner Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Analisis Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi A. Penjelasan singkat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus 55 LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS). Judul Artikel 1 Analisis Penentuan Prioritas Penunjukan Pejabat Struktural Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus YP. Shafiyyatul

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah: IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Teknologi (BPT) Mekanisasi Pertanian Jawa Barat yang terletak di Jalan Darmaga Timur Bojongpicung, Cihea,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, 98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER

KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER KUESIONER PEMILIHAN SUBKRITERIA PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER Nama : Jabatan : Umur : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian tugas akhir saya yang berjudul Pengukuran Kinerja

Lebih terperinci

Kuisioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT Overseas Commercial Futures

Kuisioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT Overseas Commercial Futures L1 Lampiran 1 Kuisioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT Overseas Commercial Futures Nama : Jabatan : a) Berdasarkan kondisi internal perusahaan 1. Menurut Bapak/Ibu, faktor-faktor apa saja yang

Lebih terperinci

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Analytic Hierarchy Process (AHP) Permasalahan pada AHP didekomposisikan ke dalam hirarki kriteria dan alternatif MASALAH KRITERIA- KRITERIA-2 KRITERIA-n KRITERIA-, KRITERIA-n, ALTERNATIF ALTERNATIF 2 ALTERNATIF m Saya ingin membeli HP

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR

LAMPIRAN KUISIONER DATA UMUM PKL DI KOTA BOGOR 80 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner untuk KUISIONER DATA UMUM DI KOTA BOGOR A. IDENTIFIKASI RESPONDEN A.1. Nama Responden : A.2. Alamat : A.3. Jenis Kelamin : 1 Laki-laki 2 Perempuan A.4. Umur Bapak/Ibu :.Tahun

Lebih terperinci

KUESIONER TERTUTUP. Nama : Umur : Jenis Kelamin :

KUESIONER TERTUTUP. Nama : Umur : Jenis Kelamin : No: KUESIONER TERTUTUP Nama : Umur : Jenis Kelamin : PETUNJUK MENGERJAKAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian. Kerangka pemikiran akan memberikan arah yang dapat dijadikan pedoman bagi para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata dan para pelaku usaha melakukan persaingan yang sangat ketat untuk mengambil simpati para konsumen dan mempengaruhi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas kesediaannya saya ucapakan terima kasih.

KUESIONER PENELITIAN. Atas kesediaannya saya ucapakan terima kasih. LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner SWOT KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini akan digunakan untuk keperluan penelitian skripsi mengenai ANALISA PENGEMBANGAN INDUSTRI BIOFARMAKA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Bagian ini merupakan bab terakhir dari laporan penelitian ini yang berisi kesimpulan hasil penelitian secara keseluruhan serta implikasi dari penelitian yang telah

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Lampiran. Kuesioner AHP PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR ================================================= Kepada Yang Terhormat Bogor, Februari 203

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data 19 4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Papua Barat. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa Papua Barat sebagai wilayah yang mempunyai potensi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha souvenir memiliki peluang pasar yang cukup baik di Indonesia, bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk yang tidak diproduksi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK

ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK 45 ANALISIS KINERJA KUALITAS PRODUK Perilaku konsumen dalam mengkonsumsi dangke dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat setempat. Konsumsi dangke sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan bersifat turun

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PT SAUNG MIRWAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) IDENTITAS RESPONDEN Nama :.. Jabatan :..

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA

LAMPIRAN PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA LAMPIRAN LAMPIRAN A KUISIONER PENENTUAN KRITERIA PENGEMBAGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA SEBAGAI PENUNJANG INDUSTRI KREATIF DI KECAMATAN MAJALAYA Pengembangan Majalaya sebagai salah satu kawasan industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tahapan-tahapan atau urutan proses penelitian mulai dari penelitian awal hingga penelitian akhir. Metodologi penelitian ini terdiri dari 6 tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan 3.1.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT NIC merupakan perusahaan yang memproduksi roti tawar spesial (RTS). Permintaan RTS menunjukkan bahwa dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem

Lebih terperinci

Nama kelompok : Novia Dessy Kartikasari Tyanma Maygirtasari Widya Puteri Ayuningtyas

Nama kelompok : Novia Dessy Kartikasari Tyanma Maygirtasari Widya Puteri Ayuningtyas Nama kelompok : Novia Dessy Kartikasari 115030301111007 Tyanma Maygirtasari 115030307111008 Widya Puteri Ayuningtyas 115030301111004 Apa itu produk dan Jasa? Produk adalah semua yang ditawarkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan membuat beralihnya media periklanan offline ke media online. masalah pada sistem penjualan secara konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan membuat beralihnya media periklanan offline ke media online. masalah pada sistem penjualan secara konvensional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memang telah menjadi kebutuhan dihampir semua aspek kehidupan, hal ini ditandai dengan berkembangnya penggunaan komputer dan internet

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem

Lebih terperinci

4 METODOLOGI PENELITIAN

4 METODOLOGI PENELITIAN 24 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011. Adapun tempat pelaksanaan penelitian yaitu Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke. 4.1

Lebih terperinci

VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat

VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT 7.1. Kinerja Lembaga Penunjang Pengembangkan budidaya rumput laut di Kecamatan Mangarabombang membutuhkan suatu wadah sebagai

Lebih terperinci

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa:

BAB VI. Kesimpulan dan Saran. yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa: BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan analisis data dalam penelitian maka kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan tujuan penelitian bahwa: 1. Evaluasi efektifitas pemanfaatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Perbaikan kualitas udang melalui rantai pengendalian mutu perlu melibatkan unit pengadaan bahan baku, unit penyediaan bahan baku, unit pengolahan, dan laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian CV. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi seragam seperti kaos, jaket, kemeja, sweater yang berada di wilayah kampus.

Lebih terperinci

BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART. 4.1 Strategi Berdasarkan Analisis Porter 5 Forces

BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART. 4.1 Strategi Berdasarkan Analisis Porter 5 Forces BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis faktor kondisi lingkungan internal dan eksternal, maka dalam pembahasan ini dilakukan analisis dan

Lebih terperinci

BAB 2 METODE PENELITIAN A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan web design sebagai media dalam mempromosikan produk Celebrity agar semua orang lebih banyak mengenal Durian Pancake, memberikan kemudahan terhadap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penelitian ini bersifat explanatory dengan teknik survey dengan. Google Form kemudian link-nya dibagikan kepada teman-teman melalui

BAB V PENUTUP. 1. Penelitian ini bersifat explanatory dengan teknik survey dengan. Google Form kemudian link-nya dibagikan kepada teman-teman melalui BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat explanatory dengan teknik survey dengan penyebaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka. dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka. dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Kualitas layanan berpengaruh signifikan pada kepuasan konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT Citra Cahyawati 1) dan M. Yusak Anshori 2) 1) Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

APA ITU TANGKAPAN PROSPEK?

APA ITU TANGKAPAN PROSPEK? Pemasaran di Internet terkadang sepertinya merupakan tugas yang mustahil. Pemasaran Email adalah saluran relatif sederhana dan sangat efektif, menurut Asosiasi Pemasaran Langsung, setiap satu dolar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kajian akan diarahkan pada gambaran profil perusahaan, serta posisinya di antara bank-bank lain yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena bisnis yang muncul saat ini salah satunya mengarah pada peningkatan usaha ekonomi produktif yang termasuk kedalam klasifikasi industri kreatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan dilapangan, merumuskan masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan di berbagai bidang kehidupan, baik di bidang bisnis, pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan di berbagai bidang kehidupan, baik di bidang bisnis, pendidikan, BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat sehingga memberikan kemudahan bagi semua kalangan dan pemanfaatannya bisa dirasakan di berbagai

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP.

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Bahan Ajar: Agribisnis STRATEGI PENETAPAN PASAR SASARAN DAN PENETAPAN POSISI Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau E-mail: asyahza@yahoo.co.id

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Kajian Penelitian Kajian dilakukan di Kabupaten Indramayu. Dasar pemikiran dipilihnya daerah ini karena Kabupaten Indramayu merupakan daerah penghasil minyak

Lebih terperinci

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM DI KOTA KUPANG SABTU, 25 JUNI 2011 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA KUPANG Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Information and

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat Keputusan BPK RI Nomor 23/SK/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metoda Kerja Kerangka Pemikiran Konseptual

III. METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metoda Kerja Kerangka Pemikiran Konseptual 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi kajian tugas akhir ini akan dilakukan di Bekasi Jawa Barat serta melakukan survei melalui online (situs www.shofiatoys.com). Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini akan dijelaskan secara umum mengenai bagaimana latar belakang pemilihan judul proyek, rumusan masalah yang mempengaruhi bagaimana desain proyek nantinya, tujuan proyek,

Lebih terperinci

2 dan minat sehingga dituntut analisis penjualan layanan-layanan yang memudahkan konsumen untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Salah satu aspek

2 dan minat sehingga dituntut analisis penjualan layanan-layanan yang memudahkan konsumen untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Salah satu aspek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aplikasi perangkat lunak komputer dan internet telah berkembang pesat pada dasawarsa ini, demikian pula dengan aplikasi web dan browser internet maupun intranet.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard Lampiran 1 Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard 54 Lampiran 2: Kuesioner Pelanggan Nomor: KUISONER PELANGGAN Kuisoner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian. Bagian pertama merupakan isian mengenai

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Pemasaran? Manajemen pemasaran. Proses pemasaran. Memahami pasar & pelanggan. Konsep inti pasar 4/23/2014

Manajemen Pemasaran. Pemasaran? Manajemen pemasaran. Proses pemasaran. Memahami pasar & pelanggan. Konsep inti pasar 4/23/2014 Manajemen Pemasaran Ponco WP PTI FT UNY 0 Diambil dari beberapa sumber Pemasaran? Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya

Lebih terperinci

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Pendahuluan

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Pendahuluan STRATEGI PENETAPAN PASAR SASARAN DAN PENETAPAN POSISI Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau E-mail: asyahza@yahoo.co.id http://almasdi.unri.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penelitian dan Jumlah Responden Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan usaha di Indonesia kini semakin berkembang. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan semakin marak. Dalam menjalankan kegiatan usaha,

Lebih terperinci

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Mia Rusmiyanti Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah Fiorella Clay yang berjualan secara online.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah Fiorella Clay yang berjualan secara online. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Fiorella Clay yang berjualan secara online. Fiorella Clay adalah bisnis yang bergerak di dalam industri kreatif yaitu clay. Fiorella

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pasar bebas pada era abad ke 21 ini mengakibatkan persaingan sudah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pasar bebas pada era abad ke 21 ini mengakibatkan persaingan sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin meningkat seiring dengan berlakunya sistem pasar bebas pada era abad ke 21 ini mengakibatkan persaingan sudah sangat kompetitif

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UKM

STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UKM STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UKM PENDAHULUAN UKM adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat diperhitungkan di Indonesia karena kontribusinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Manusia merupakan salah satu makhluk sosial yang memiliki berbagai kebutuhan dan keinginan. Berdasarkan tingkat atau intensitasnya, kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan makan kini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan primer saja, namun telah menjadi suatu budaya baru yang berkembang menjadi suatu rangkaian kegiatan mencicipi

Lebih terperinci

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

dengan rincian kegiatan sebagai berikut : LAMPIRAN 43 44 Lampiran 1 : Jadwal Kajian Kajian dilakukan mulai bulan April sampai dengan Juni 2011 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : Kegiatan A. Persiapan April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA TOKO ONLINE

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA TOKO ONLINE KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA TOKO ONLINE Oleh : Anang Dhian Kurniawan 11.11.5417 11-S1TI-11 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 ABSTRAK Bisnis online adalah semua bisnis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan juga pengaruh pada

Lebih terperinci

PANDUAN SETUP AWAL & PEMANFAATAN

PANDUAN SETUP AWAL & PEMANFAATAN PANDUAN SETUP AWAL & PEMANFAATAN Online Marketplace yang dikembangkan untuk Anggota APKOM Semarang Dikembangkan & Didukung oleh : APKOM SEMARANG Sekilas Apkomsemarangmall.com Portal ini dikembangkan untuk

Lebih terperinci

Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM

Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM Indonesia Butuh Aggregator Bisnis Online Untuk KUMKM Tingginya tingkat perkembanganteknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, telah merubah paradigma perdagangan dunia yang seolah-olah tanpa batasan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN ABSTRAK Kondisi ekonomi Indonesia yang terpuruk pada tahun-tahun belakangan ini menyebabkan penurunan di segala bidang termasuk bidang industri sepatu. Untuk menghadapi kondisi tersebut diperlukan strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 49 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Dalam penelitian ini dipelajari upaya-upaya agar agroindustri halal di Indonesia mampu bersaing secara global dan mampu memenuhi

Lebih terperinci

A. KERANGKA PEMIKIRAN

A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Persaingan yang terjadi pada industri minuman ringan membuat setiap industri yang bergerak memproduksi minuman ringan harus selalu mengkaji ulang secara terus-menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga non departemen yang mempunyai tugas sebagai penyelenggara statistik dasar [1]. Penyelenggaraan statistik dasar dilakukan

Lebih terperinci

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) Nungsiati Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jl. Wismarini

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN

VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN 76 VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN Sistem pengembangan klaster agroindustri aren di Sulawesi Utara terdiri atas sistem lokasi unggulan, industri inti unggulan, produk unggulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suci Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suci Rahayu, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan pola hidup masyarakat yang menginginkan kenyamanan dalam berbelanja, kepastian akan harga, dan keanekaragaman barang kebutuhan

Lebih terperinci

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam ABSTRAK Perusahaan Asia Shoes adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu di kota Bandung. Pihak manajemen Perusahaan Asia Shoes menyatakan bahwa permasalahan yang kini tengah dialami Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap faktor-faktor yang menjelaskan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada butik online, penulis memperoleh

Lebih terperinci

CYBERPRENEUR COMPETITION Kementerian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat

CYBERPRENEUR COMPETITION Kementerian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat CYBERPRENEUR COMPETITION 2014 Kementerian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sillicon Valley, USA LATAR BELAKANG 1. Cyberpreneur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Matrix Input AHP. 1. Kriteria Berdasarkan Fokus Peningkatan Kualitas Proses Layanan Pasang Baru

Lampiran 1. Data Matrix Input AHP. 1. Kriteria Berdasarkan Fokus Peningkatan Kualitas Proses Layanan Pasang Baru Lampiran 1. Data Matrix Input AHP 1. Kriteria Berdasarkan Fokus Peningkatan Kualitas Proses Layanan Pasang Baru 97 2. Alternatif Untuk Kriteria Kualitas Harapan Konsumen 98 99 100 3. Alternatif Untuk Kriteria

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan Bab 1 Pendahuluan I. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perang dalam dunia marketing adalah perang antar merek, suatu persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. Wirausaha berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TIK disebut sebagai kesenjangan digital (Smith, 2015). Pada awalnya,

BAB I PENDAHULUAN. TIK disebut sebagai kesenjangan digital (Smith, 2015). Pada awalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenjangan antara masyarakat yang telah dan belum mendayagunakan TIK disebut sebagai kesenjangan digital (Smith, 2015). Pada awalnya, kesenjangan digital didefinisikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal Petunjuk Pengisian a. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antar suatu elemen yang ada di kolom sebelah kiri dengan elemen yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Cirebon adalah kota strategis yang terletak diujung timur pantai utara Jawa Barat, faktor tersebut membuat kota ini berkembang menjadi sebuah kota yang maju. Kemajuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner gambaran umum Bank ABC

Lampiran 1. Kuesioner gambaran umum Bank ABC 59 Lampiran 1. Kuesioner gambaran umum Bank ABC a. Pertanyaan tentang Gambaran Umum Perusahaan 1. Kapan Bank ABC Cabang Pangkalpinang didirikan? 2. Apa visi dan misi Bank ABC Cabang Pangkalpinang? 3. Apa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan, khususnya

Lebih terperinci