dengan kortikosteroid dan imunosupresan lain dapat mengurangi lesi aktifnefritis lupus
|
|
- Vera Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 dengan kortikosteroid dan imunosupresan lain dapat mengurangi lesi aktifnefritis lupus danmemberikan prognosis yang lebihbaik. Sebaliknya pengobatan yang terlambat akan menyebabkan prognosis yang buruk sebab dapat terjadi gagal ginjal disertai hipertensi. Gagal ginjal, sepsis,miokarditis, dan perdarahan otak merupakan penyebab kematian pada anak dengan nefritis lupus Beberapa efek samping dari pengobatan jangka panjang dengan steroid oralantara lain jerawat, hirsutisme, moon face, obesitas, dan striae perut, dan lain-lain. Meskipun reversibel dengan penghentian atau pengurangan dosis, juga bisa menginduksi terjadinya hipertensi, ulkus peptikum, diabetes mellitus, pankreatitis, osteoporosis,psikosis, dan lain-lain. Penipisan kulit, katarak, glaukoma, osteoporosis,dan osteonekrosis dapat sebagai efek samping yang ireversibel.infeksi adalah komplikasi utama dalam LES dan salah satu penyebab utama kematian.kerentanan terhadap infeksi bertambah dengan penggunaan steroid, terutama infeksi bakteri. Staples et al. menemukan bahwa tingkat infeksi pada pasien rawat inap meningkat 0,43-1,63 per 100 hari di rumah sakit dengan peningkatan dosis steroid sampai lebih dari 50 mg/hari. 16 Terdapat perbaikan prognosis LES anak karena diagnosis yang lebih awal dan pendekatan terapi yang lebih baik. Sehingga anak-anak dan remaja dengan LES yang bertahan hidup bisa memasuki periode kehidupan dewasa dengan berbagai morbiditas, baik efek sekunder karena aktivitas penyakit, efek samping medikasi, maupun komorbid lain. Berbagai morbiditas ini akan mempengaruhi kualitas hidup, meningkatan permasalahan terkait adapatasi fisik dan psikologis pasien dalam menghadapi penyakit kronis yang dideritanya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan seksama untuk mengetahui aktivitas penyakit, pengobatan, efek samping pengobatan pada LES anak untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. 2
2 1.1.Deskripsi Kasus Singkat IDENTITAS PASIEN Nama : an. MH Nama ayah : Bp. B Tanggal lahir : 24 Maret 1999 Umur : 50 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Alamat : Pendul kulon, Sedayu, Bantul Pekerjaan : Petani Masuk RS : Nama ibu : Ny. S No CM : 1 66 xx xx Umur : 48 tahun Tanggal diperiksa : Pendidikan: SD (tidak lulus) Usia : 14 tahun 9 bulan Pekerjaan : Petani Seorang anak perempuan usia 14 tahun 9 bulan, didiagnosa menderita Nefritis LES dengan AIHA pada 9 Januari 2014, dirawat selama 26 hari di bangsal RSUP dr. Sardjito. Anak datang dengan keluhan utama pucat (rujukan RS Panembahan Senopati dengan diagnosis suspek LES & TB paru dalam terapi bulan pertama. 2 tahun sebelum masuk RS anak mulai mengeluh sering muncul bercak merah dan lebam di wajah, tangan, kaki, dengan nyeri sendi, dan merasa mudah lelah. Anak diperiksakan ke RS Panembahan senopati didiagnosis suspek LES & susp TB, diberi terapi tablet kecil dan OAT selama 3 bulan, tetapi bercak merah masih sering muncul terutama jika kecapekan. 9 bulan sebelum masuk RS anak demam, anak dirawat inap di RS Panembahan senopati dengan diagnosis dengue fever. 1 bulan sebelum masuk RS muncul bercak-bercak merah di kaki, muka sembab dan pucat. Pada hari masuk RS (31 desember 2013) keluhan menetap, pasien dirujuk ke RSS. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak perempuan dengan berat badan 34 kg, tinggi badan: 147 cm, lingkar lengan atas: 17 cm, BMI 15,7 ( BMI/U : <p 10), Kesan umum: cukup, compos menti,kurus. Tekanan darah: 110/80 mmhg, frekuensi nadi:98 x/menit, isi dan tegangan cukup, irama teratur, sama pada keempat ekstremitas, frekuensi napas: 20 x/ menit, tipe abdominal, teratur, suhu (aksilla) 37,3 0 C, Leher tidak ada kaku kuduk, limfonodi tidak teraba, vena jugularis tidak meningkat. Dada bentuk normal, simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tidak 3
3 ada retraksi. Jantung iktus tak tampak, tak kuat angkat, konfigurasi jantung kesan tidak membesar, suara I tunggal, suara II mendua tidak konstan, tidak terdengar bising, tidak terdengar gallop, irama teratur. Paru dengan suara vesikular normal, tidak ada suara tambahan.perut tidak distensi, bising usus normal, timpani, dinding perut supel, cubitan perut kembali < 2 detik, turgor dan elastisitas baik, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, anogenital jenis kelamin perempuan, labia mayora menutupi labia minora, belum ada rambut pubes. Pada anggota gerak akral hangat, perfusi jaringan baik, tidak ada sianosis. Status neurologis gerakan bebas, refleks fisiologis positif normal, refleks patologis tidak ada, tonus normal, eutrofi, clonus tidak ada. Kepala normosefal, mesosefal (indeks sefalik 87,5% %), mata konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret, refleks cahaya positif, ada edema palpebra. Hidung tidak ada discharge, tidak terlihat napas cuping hidung, telinga tidak terdapat discharge. Mulut tidak ada sariawan, Tenggorokan faring tidak hiperemis, tonsil tidak membesar, gigi tidak dijumpai caries. Pemeriksaan darah tepi menunjukkan Hb 7,7 g/dl, Hct 23,1 %, AL 5.560, AE 3,3 x10 6 /µl, AT /µl, MCV 70 fl, MCH 23,3 pg, MCHC 33,3 g/dl, RDW 17,9%, retikulosit 0,3%.. Urin rutin : protein +3, glukosa -, keton -, bilirubin +1, urobilinogen normal, nitrit -, blood +3, leukosit esterase 250, berat jenis 1,03, ph 6. BUN urin: 371,6, creatinin urin 46,82, UCT 22,48 ml/menit, protein esbach 2,9% CCT 101,75 ml/menit. Hasil Coomb test direk +3, indirek +1. Imunologi : ANA test 141,7 ( strong positif) anti ds DNA 629,7 ( moderate). MDT: observasi bisitopenia disertai proses inflamasi. Ekokardiografi : efusi pericard ringan. Dari hasil pemeriksaan ini anak didiagnosa dengan Lupus Sistemik Eritematosus berdasarkan kriteria ARA, terdapat 6 dari 11 kriteria yang terpenuhi : malar rash, gangguan hematologi (AIHA), gangguan ginjal (nefritis), serositis (efusi perikard), antibodi antinuklear (anti -ds DNA) positif, 4
4 ANA test positif. Berdasarkan profil antropometri anak: BMI/U : <-2 SD, status antropometri anak adalah gizi kurang. Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama ( LES) disangkal, adik pasien meninggal karena demam lama pada usia 2 tahun, ibu mempunyai riwayat abortus anak ke tiga. Selama hamil ibu kontrol di puskesmas sejak usia kehamilan 2 bulan rutin tiap bulan, selama kehamilan ibu mengalami hipertensi, tidak mengalami muntah berlebihan, tidak ada keputihan. Ibu rutin minum tablet penambah darah dan multivitamin dari puskesmas, mendapat vaksinasi tetanus toksoid (TT) dua kali. Kontrol terakhir satu minggu sebelum persalinan. Riwayat persalinan : anak lahir pada usia kehamilan 9 bulan, secara spontan, di rumah, ditolong dukun, langsung menangis, air ketuban jernih, berat lahir 2500 gram,panjang badan ibu lupa. Riwayat pasca persalinan : setelah lahir dikatakan kondisi anak baik. Anak dibawa kontrol ke puskesmas untuk penimbangan berat badan tiap bulan dan imunisasi. Sejak kecil anak telah mendapatkan imunisasi dasar berdasarkan PPI. Anak mendapat ASI eksklusif selama 2 bulan, mulai usia 3 bulan sudah diberikan makanan pendamping ASI berupa bubur susu. Pertumbuhan, perkembangan dan kepandaian meningkat sesuai usia. Anak terakhir duduk dikelas 1 SMP, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ayah bekerja sebagai petani. Penghasilan per bulan tidak menentu (sekitar Rp ,00). Tinggal di rumah sendiri dengan penghuni 3 anggota keluarga yaitu pasien dan kedua orang tua, rumah semi permanen, sumber air bersih dari sumur, jarak septic tank dari dapur > 10 meter, kamar mandi dan WC ada, pencahayaan baik. Saat perawatan tidak didapatkan infeksi TB pada pasien ini berdasarkan hasil pemeriksaan PPD test negatif dan sputum BTA 3 kali negatif dengan skor TB 3, sehingga terapi OAT dari RS sebelumnya dihentikan. 5
5 Pada awal perawatan anak mendapat terapi menggunakan protokol LES dengan AIHA dilanjutkan dengan protokol Nefritis LES, serta mendapat terapi infeksi saluran kemih dan hipertensi yang dialami pasien selama perawatan. Nefritis pada anak ini diterapi dengan captopril, hipertensi diterapi dengan amilodipin, lisinopril, dan nifedipin jika tekanan darah > p 99. Anak sempat diberikan transfusi darah karena Hb belum membaik dengan pemberian steroid. Nefritis pada anak juga mengalami perbaikan. ISK pada saat perawatan diterapi dengan ampicillin kemudian dilanjutkan dengan ciprofloxacin. Evaluasi laboratorium sebelum pulang : pemeriksaan darah tepi: Hb 9 g/dl, Hct 27,7 %, AL 5500/uL, AE 3,74 x10 6 /µl, AT /µl, MCV 74 fl, MCH 24,1 pg, MCHC 32,5 g/dl, RDW 17,9%. Urin rutin : Berat jenis 1,020, ph 6,5, protein +3, glukosa -, keton -, bilirubin -, urobilinogen normal, nitrit -, blood +3, leukosit esterase 75. Anak pulang dengan berat badan yang tetap yakni 34 kg. Skor SLEDAI anak saat dirawat adalah 19 berdasarkan adanya gangguan ginjal (adanya urinary cast, hematuria, proteinuria, pyuria), gangguan hematologi ( trombositopenia), dan adanya serositis (pericarditis). Skor ini selanjutnya berguna untuk memantau aktivitas penyakit dari pasien dan menentukan prognosis. Anak direncanakan kontrol ke poli imunologi dan nefrologi RSUP Dr. Sardjito tiap bulan, saat awal pemantauan anak dalam terapi bulan ke 2, Evaluasi laboratorium terakhir : pemeriksaan darah tepi: Hb 11,0 g/dl, Hct 32,8 %, AL 8600/uL, AE 4,43 x10 6 /µl, AT /µl, MCV 74 fl, MCH 24,8 pg, MCHC 33,5 g/dl, RDW 18,4%. Urin rutin : Berat jenis <1,005, ph 6,0, protein +2, glukosa -, keton -, bilirubin -, urobilinogen normal, nitrit -, blood +2, leukosit esterase 25. BB terakhir saat kontrol 34 kg, masuk dalam kategori gizi kurang. Infeksi saluran kemih (ISK) pada pasien ini membaik sehingga antibiotik tidak diberikan lagi. 6
6 Terapi terakhir dengan prednison 1 mg/kg/hari, kina 3x330 mg, amlodipin 1x10 mg, lisinopril 1x10 mg. Permasalahan pada pasien ini adalah pasien berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi kurang dan bertempat tinggal di luar kota Yogyakarta sehingga dibutuhkan pemantauan dan pendampingan yang baik untuk kepatuhan kontrol dan memastikan anak mendapatkan managemen yang sesuai untuk terapi & pemantauan jangka panjang untuk pasien. Anak saat ini tidak sekolah oleh karena kondisi sakit dan protokol terapi yang harus dijalaninya, anak terakhir duduk dikelas 1 SMP. Selain itu, dalam tatalaksana kondisi anak, diperlukan adanya kerjasama antara orang tua, puskesmas, rumah sakit daerah dan rumah sakit rujukan pusat agar anak dapat mendapatkan tatalaksana jangka panjang yang baik dan berkesinambungan. Dengan adanya pemantauan, pencatatan dan pendampingan yang baik diharapkan kerjasama antara pusat kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Orang tua diharapkan memahami secara penuh bahwa seorang anak dengan LES memerlukan terapi intensif, berkesinambungan dan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sehingga diperlukan kerjasama yang baik untuk penatalaksanaan dan pengawasan. Pasien ini mempunyai status gizi kurang tetapi beresiko untuk menjadi obese oleh karena efek samping terapi yang didapat, juga berisiko menjadi gizi buruk jika penyakit pasien mengalami perburukan, diharapkan dengan tatalaksana dan pemantauan yang baik status gizi pasien tetap baik. Pada pasien dengan LES risiko infeksi juga meningkat sejalan dengan pemberian obat immunosupresi dan kortikosteroid Tujuan Untuk memperdalam pengetahuan tentang LES berat dan permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul serta memperoleh pengalaman dalam pengelolaan LES berat sesuai dengan protokol yang ada untuk mendapatkan masa remisi yang panjang, menurunkan aktivitas penyakit 7
7 seringan mungkin, menurunkan morbiditas yang timbul akibat penyakit LES berat, agar aktivitas hidup keseharian tetap baik guna mencapai kualitas hidup yang optimal Manfaat Manfaat untuk pasien Manfaat untuk pasien adalah dengan pemantauan dan intervensi yang baik diharapkan pasien LES dapat bertahan hidup dan permasalahan pada pasien yang mungkin timbul dapat dideteksi sedini mungkin sehingga intervensi dini dapat dilakukan dan diharapkan dapat memberikan prognosis yang lebih baik. Dengan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan permasalahan yang muncul pada pasien LES, dan dilakukannya penanganan yang menyeluruh dan berkesinambungan, anak dapat hidup secara optimal dan meningkatkan survival pada pasien mencapai kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari Manfaat untuk keluarga dan lingkungan Manfaat untuk keluarga dan lingkungan adalah keluarga mendapatkan pemahaman tentang LES dengan kondisi lain yang menyertai dan permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi padanya, kewaspadaan dini terhadap permasalahan yang mungkin timbul, tatalaksana dan prognosis anak sehingga dapat berperan aktif (bersama dengan pe tugas kesehatan) dalam memantau perjalanan penyakit dan perkembangan anak dalam semua aspek. Kasus ini diangkat sebagai kasus longitudinal, adalah merupakan bentuk kerjasama antara petugas kesehatan dengan keluarga dalam melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan, perkembangan dan permasalahan yang mungkin timbul pada LES, dan dalam tatalaksananya. 8
8 Manfaat untuk peserta PPDS Manfaat untuk peserta PPDS antara lain menambah pengetahuan tentang kewaspadaan dini terhadap permasalahan yang akan timbul pada pasien LES berat dan protokol yang harus dijalani dalam melakukan pemantauan terhadap petumbuhan dan perkembangan pasien LES dan mendapatkan kesempatan mengelola pasien LES berat yang memerlukan pengobatan dan pemantauan jangka panjang baik terhadap penyakitnya maupun efek terapi yang diberikan Manfaat untuk rumah sakit Manfaat bagi rumah sakit antara lain dengan melakukan pemantauan dan tatalaksana yang sesuai dengan protokol untuk pasien LES berat, yang mencakup perjalanan penyakit dan perkembangannya anak secara menyeluruh dan berkesinambungan, akan bisa meningkatkan mutu pelayanan RS. 9
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ibu selama kehamilan. Ketika ibu hamil mendapatkan infeksi virus rubella maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Congenital Rubella Syndrome (CRS) merupakan suatu kumpulan kelainan kongenital yang terjadi pada anak-anak sebagai akibat dari infeksi rubella pada ibu selama kehamilan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Congenital rubella syndrome (CRS) adalah kumpulan kelainan kongenital yang
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Congenital rubella syndrome (CRS) adalah kumpulan kelainan kongenital yang terjadi pada anak sebagai akibat dari infeksi rubela pada ibu selama kehamilan. WHO memperkirakan
Lebih terperinciLAPORAN JAGA 24 Maret 2013
LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan penyebab penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang sangat mematikan dan merupakan penyakit infeksi
Lebih terperinciLAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN
LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan peyakit autoimun kronis, multisistem, dengan periode peningkatan aktivitas penyakit akibat peradangan di pembuluh darah
Lebih terperinciPROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB) ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL DI POLIKLINIK KIA PUSKESMAS KALITIDU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health
Lebih terperinciKASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,
KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum
Lebih terperinciPortofolio Kasus 1 SUBJEKTIF OBJEKTIF
Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF Pasien Tn.D, 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak 2 malam yang lalu. Selain itu os juga mengeluhkan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan
Lebih terperinciKesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan
ANAMNESIS Nama lengkap FAKULTAS KEDOKTERAN Nama: An. R : 11 tahun : An. R Tempat dan tanggal lahir : 8 Juni 2002 Nama Ayah Pekerjaan Ayah Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat : Tn.D : Swasta : Ny. N : IRT : Jati
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9
Lebih terperinciPENGKAJIAN PNC. kelami
PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR
LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR Diajukan guna melengkapi tugas Komuda Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u
ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u m a h S a k i t I s l a m J a k a r t a, P o n d o k
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1000 gram sampai dengan 1500 gram, umumnya dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tuberkulosis merupakan penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala, dibuktikan dengan ditemukannya tanda tuberkulosis tulang pada fosil vertebra manusia zaman neolitikum
Lebih terperinciKOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta
KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciTATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman Kepala 1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sindrom Waardenburg (SW) adalah kumpulan kondisi genetik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan perubahan warna (pigmentasi) dari rambut, kulit dan mata.
Lebih terperinciLAPORAN JAGA. 26/1/ 2010 pukul WITA 21-22/6/2014 pukul WITA. Jaga : Ludi Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr.
LAPORAN JAGA 26/1/ 2010 pukul 21.00-07.00 WITA 21-22/6/2014 pukul 22.00-06.30 WITA DM Jaga DM : Singgih Jaga : Ludi & Nurul Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr. Dodi Identitas Pasien 1. Nama : An.
Lebih terperinciRiwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma
Identitas Pasien Nama: An. J Usia: 5 tahun Alamat: Cikulak, Kab Cirebon Jenis Kelamin: Perempuan Nama Ayah: Tn. T Nama Ibu: Ny. F No RM: 768718 Tanggal Masuk: 12-Mei-2015 Tanggal Periksa: 15-Mei-2015 Anamnesis
Lebih terperinciSTATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN Identitas a. Nama : Ny T b. Umur : 37 tahun c. Tanggal lahir : 12/09/2014 d. No. MR : 01213903 e. Alamat : Jl. A RT 01 RW 08 f. Telefon : - g. Nama suami : S h. Umur
Lebih terperinciMAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS No. Rekam Medis : 55-13-XX Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama
Lebih terperinciM/ WITA/ P4A0
RESUME 1.Ny. E/35 tahun/mrs 7 Juni 2015 jam 05.15 WITA/ G 3 P 2 A 0 Aterm Inpartu Kala I Fase Aktif, PER 2.Ny. M/17 tahun/mrs 6 Juni 2015 jam 15.30 WITA/ G 1 P 0 A 0 gravid 40 minggu, janin tunggal hidup,
Lebih terperinci1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS
1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan
Lebih terperinciPENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter
Lebih terperinciLAPORAN KASUS. : tambak mulyo RT 1 RW 13 Semarang
LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Alamat Suku : An. Gitariso adha : 4 tahun : Laki-laki : tambak mulyo RT 1 RW 13 Semarang : Jawa Tanggal MRS : 17 Maret 2013 Tanggal pemeriksaan
Lebih terperinciIDENTITAS PASIEN. Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah
ACS STEMI IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.T Jenis Kelamin : Laki-Laki Usia : 46 tahun Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pekerjaan : Pengendara sepeda Alamat :
Lebih terperinciGDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :
Seorang laki laki 54 tahun datang ke RS dengan keluhan kaki dan seluruh tubuh lemas. Penderita juga merasa berdebar-debar, keluar keringat dingin (+) di seluruh tubuh dan sulit diajak berkomunikasi. Sesak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini masyarakat dihadapkan pada berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit Lupus, yang merupakan salah satu penyakit yang masih jarang diketahui oleh masyarakat,
Lebih terperinciKEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING
KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING Pasaribu AS 1) 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ABSTRAK Latar Belakang. Kejang adalah peristiwa yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. A. Pengkajian Keperawatan Dilakukan pada tanggal 24 April 2007 jam 11.00
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Dilakukan pada tanggal 24 April 2007 jam 11.00 WIB. Dengan hasil sebagai berikut : 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku bangsa Agama Alamat
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciDerajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan
BAB III TINJAUAN KASUS Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan secara langsung kepada pasien yang dirawat dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik di ruang C3 Lt.2 RSDK Semarang. Pengumpulan
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 8 Anak menderita HIV/Aids Catatan untuk fasilitator Ringkasan Kasus: Krishna adalah seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dibawa ke Rumah Sakit dari sebuah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 12 Mei 2009 pukul 09.00 WIB di ruang C3Lt1 (penyakit
Lebih terperinciCLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI
CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI Oleh : Dr.Prasetyo Widhi Buwono,SpPD-FINASIM Program Pendidikan Hematologi onkologi Medik FKUI RSCM Ketua Bidang advokasi
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di
Lebih terperinciBAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan
BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,
Lebih terperinciNo HP ANC STATUS : Keterangan :
No HP foto Identitas Data Awal Faktor Nif Pemeriksaan Awal Neon ANC nama HPHT Usia Kehamilan STATUS : Keterangan : RISTI/ NORMAL pesan r risiko fas natus Identitas Ibu Identitas Suami Nama Usia TTL Pendidikan
Lebih terperinciMata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentis Tanda vital: TD: 120/80 mmhg Nadi: 84 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,5 0 C Tinggi Badan: 175 cm Berat Badan: 72 kg Status Generalis:
Lebih terperinciTATALAKSANA SKISTOSOMIASIS. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman 1. Pengertian Skistosoma adalah salah satu penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing trematoda dari genus schistosoma (blood fluke). 2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dengan keluarga KK dampingan.
Lebih terperinci3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)
Lampiran : Surat No. 224/DL.004/V/AMG-2012 Tanggal 15 Mei 2012 Hal : Pemeriksaan Kesehatan MACAM DAN JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit (Anamnesis) 2. Pemeriksaan Fisik (Physical Test) 3.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD Karanganyar dilakukan dengan manajemen 7 langkah
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6 TINDAK LANJUT Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS
Lebih terperinciLEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Para peserta dan orangtua/wali yang terhormat, Medical check up merupakan salah satu tahapan dalam proses Penerimaan Santri Baru (PSB) yang harus diikuti
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan
Lebih terperinciKEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA STATUS ANESTESIOLOGI SPINAL SMF ILMU ANASTESI RS BAYUKARTA. NIM : Tanda tangan :
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA STATUS ANESTESIOLOGI SPINAL SMF ILMU ANASTESI
Lebih terperinciTUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial : dr. Nia Ayu Saraswati
TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial Tutor : dr. Nia Ayu Saraswati Moderator : M. Apriliandy Sharif Sekretaris meja : Utin Karmila Sekretaris papan : Anisa Penidaria Hari, Tanggal : Senin, 07 Januari
Lebih terperinciLAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin
LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1 Edwin 102012096 Diabetes Melitus Dm tipe 1 Diabetes yang bergantung pada insulin di mana tubuh kekurangan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. MS DENGAN SYOK SEPTIK DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 8 DESEMBER 2015 Identitas Pasien Nama : Tn.MS Umur : 80 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Hindu
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1. LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN KELOMPOK (INFORMATION FOR CONSENT) Selamat pagi/siang Bapak/ Ibu/ Saudara/i. Nama saya dr. Dian Prastuty. PPDS Departemen Pulmonologi dan Ilmu
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciKEJANG DEMAM KOMPLEK
Laporan Kasus KEJANG DEMAM KOMPLEK Disusun untuk malaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soebandi Jember Oleh: Nur Ilhaini Sucipto, S.Ked. NIM:052010101047 Pembimbing:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus
Lebih terperinciPrinsip Umum Kegawadaruratan Maternal Neonatal. Sendy Firza Novilia T, S.S.T.Keb
Prinsip Umum Kegawadaruratan Maternal Neonatal Sendy Firza Novilia T, S.S.T.Keb ANGKA KEMATIAN IBU DI KAB. WONOSOBO ANGKA KEMATIAN BAYI Th. 2012 (12.98/1.000 KH) 15.35 15.84 13.47 13.67 12.98 13.1 TARGET
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin
Lebih terperinciI. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS
LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS Oleh: dr. Diana Zahrawardani DOKTER INTERNSHIP ANGKATAN IX PERIODE
Lebih terperinciBAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG A. PENGKAJIAN Tanggal 20 juni 2011, jam 10. 00 WIB 1. a) Biodata pasien Nama Usia Jenis kelamin
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan
BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan
Lebih terperinciIII. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.
Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I
Lebih terperinciLampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Disabilitas intelektual (DI) yang dahulu disebut juga dengan retardasi mental, adalah suatu keadaan dimana adanya keterbatasan kemampuan seseorang untuk belajar pada
Lebih terperinciBED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.
BED SITE TEACHING Dani Dania D - 12100113044 Siti Fatimah - 12100113045 Lisa Valentin S - 12100113001 Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM P3D FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciRESPONSI KASUS NICU BKB-SMK BBLR + SUSP SNAD + IKTERIK NEONATORUM. Oleh: Imam Mardani (H1A ) Pembimbing: dr. Hj. Artsini Manfaati, SpA
RESPONSI KASUS NICU BKB-SMK BBLR + SUSP SNAD + IKTERIK NEONATORUM Oleh: Imam Mardani (H1A 212 026) Pembimbing: dr. Hj. Artsini Manfaati, SpA DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK DI SMF ANAK RSUD
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post
BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan. anak yang penting di dunia karena tingginya angka
BAB I PENDAHULUAN Pneumonia 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang penting di dunia karena tingginya angka kesakitan dan angka kematiannya, terutama pada anak berumur kurang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. T : 5,5 tahun : Perempuan : Jawa : Islam Anak ke : 1 Alamat Diagnosa Medis : Plamongan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS / RESUME DIARE
LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Tempat : RSUD Sunan Kalijaga Demak Hari / Tanggal : Rabu, 11
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung
Lebih terperinciPMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita
Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari 1002300030 POLTEKES KEMENKES MALANG PRODI KEBIDANAN JEMBER 2011 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2-6 MINGGU Tempat Tanggal
Lebih terperinciLaporan Operasi Tonsilektomi
Laporan Operasi Tonsilektomi Oleh: Ahmad Riza Faisal Herze 1110103000034 Pembimbing: dr. Heditya Damayanti, Sp.THT-KL KEPANITERAAN KLINIK THT RSUP FATMAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. ISPA dapat diklasifikasikan menjadi infeksi saluran
Lebih terperinciPreeklampsia dan Eklampsia
Preeklampsia dan Eklampsia P2KS PROPINSI SUMATERA UTARA 1 Tujuan Membahas praktek terbaik untuk mendiagnosis dan menatalaksana hipertensi, pre-eklampsia dan eklampsia Menjelaskan strategi untuk mengendalikan
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN
Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F6. Upaya Pengobatan Dasar HIPERTENSI STAGE II. Disusun Oleh: dr. Deanita Puspitasari
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F6. Upaya Pengobatan Dasar HIPERTENSI STAGE II Disusun Oleh: dr. Deanita Puspitasari PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA JAWA TENGAH 2014 A. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan
BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan keperawatan pada Ny. F dengan diagnosa medis post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini di ruang Bougenville
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Spina bifida adalah salah satu gangguan penutupan neural tubeyang menyebabkan
BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Spina bifida adalah salah satu gangguan penutupan neural tubeyang menyebabkan terjadinya malformasi kongenital dan mempengaruhi sistem saraf. Spina bifida paling mungkin
Lebih terperinciBAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAITUL ATHFAL RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAITUL ATHFAL RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG A. PENGKAJIAN 1. a) Biodata pasien Nama Usia Jenis kelamin Agama Suku bangsa Alamat
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah Catatan untuk fasilitator Rangkuman kasus Maya, 19 tahun yang hamil pertama kali (primi gravida), dibawa ke
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan
Lebih terperinciCarolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Berat badan 2500-4000 gram. Panjang badan lahir 48-52 cm. Lingkar dada 30-35 cm. Lingkar kepala 33-35 cm. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup
Lebih terperinci