BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
|
|
- Hadian Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan dan analisa dalam GFP ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Rebranding dan Repositioning yang dilakukan BBS belum tersampaikan secara jelas atau seperti yang diinginkan BBS kepada mahasiswa, alumni dan perusahaan. Hal ini terbukti masih kuatnya persepi bahwa BBS adalah sekolah bisnis yang kuat di IT atau program S2 untuk bidang IT bukan di manajemen bisnisnya. Selain itu, slogan BBS where business is real sebagai ujung tombak untuk memperkuat atau memposisikan brand BBS belum dapat dipahami secara jelas oleh mahasiswa, alumni dan perusahaan. 2. Masih terdapat berbagai kekurangan dalam Brand performance dari BBS secara internal dan eksternal dan harus segera diperbaiki karena hal ini tidak mendukung proses pencapaian rebranding dan repositioning yang sedang dilakukan BBS. 5.2 Alternatif Solusi Dengan melihat target konsumen BBS yang terbagi atas 2 jenis yaitu Binusian(alumni S1 Binus University) dan NonBinusian serta kemungkinan positioning BBS saat ini yaitu: tetap dengan positioning sekarang dengan slogan Where Business is 77
2 78 Real atau merepositioning kembali dengan slogan dan atribut lainnya yang baru, didapat 4 alternatif solusi atas 2 kondisi diatas: 1. Target: Binusian + Maintaining Current Positioning 2. Target: Binusian + Create New Positioning 3. Target: NonBinusian + Maintaining Current Positioning 4. Target: NonBinusian + Create New Positioning Dari ke4 alternatif solusi diatas diambil 3 alternatif yaitu: 1. Target: Binusian + Maintaining Current Positioning 2. Target: NonBinusian + Maintaining Current Positioning 3. Target: NonBinusian + Create New Positioning Sedangkan alternatif solusi ke4: Target: Binusian + Create New Positioning tidak ditetapkan sebagai pilihan solusi karena: Ulang dari awal Melakukan proses yang sama untuk masalah yang sama akan membuang banyak energi, waktu dan biaya. Proses ini akan memakan banyak konsentrasi eksekutif BBS dalam merancang program dan strategi baru. Dari segi waktu,bbs juga akan tertinggal dengan competitor yang sudah matang/ mantap dengan posisinya sedangkan BBS masih harus menciptakan image di dalam benak konsumen. Tidak konsisten Pihak luar akan melihat BBS sebagai institusi pendidikan yang tidak mempunyai visi yang kuat dan rapuh dalam menentukan strategi marketing. Sehingga akan dengan mudah melakukan rebranding dan repositioning kembali bila BBS tidak melihat efek dari proses rebranding dan repositioning tersebut.
3 79 Putus asa Pihak dalam termasuk karyawan, staff dan dosen akan melihat BBS sebagai sekolah bisnis yang putus asa, yang tidak memiliki integritas dalam pencapaian visinya. Hal ini akan menurunkan kepercayaan dan kesetiaan karyawan dan dosen terhadap BBS. Masalah yang sama mungkin terulang Solusi ini tidak memecahkan akar permasalahan yang ada pada BBS, dan mungkin saja dengan melakukan proses rebranding dan repositioning lagi akan tetapsaja menimbulkan masalah yang sama yang terjadi sekarang. Hal ini merupakan sebuah resiko yang cukup besar yang harus ditanggung BBS, berbeda dengan 3 konsekuensi diatas Alternatif Solusi 1 Target: Binusian + Maintain Current Positioning Solusi ini membidik Binusian yang merupakan konsumen terbesar BBS saat ini dan juga masih menyimpan potensi market yang sangat besar bagi BBS jika dilihat dari jumlah Binusian dan kapasitas BBS yang ada. Binusian juga memiliki ikatan psikologis, seperti yang terungkap dalam proses etnografi, untuk melanjutkan ke BBS karena terdorong ikatan emosi, pergaulan, dan juga kemudahan proses administrasi. Dengan melihat semua faktor diatas, Binusian merupakan sebuah aset yang tak ternilai bagi BBS yang harus selalu dijaga, dipertahankan dan dikembangkan. Posisi yang BBS bidik sekarang dengan slogan Where Business is Real akan sejalan dengan semangat entrepreneurship yang sedang dikembangkan Universitas Binus
4 80 terhadap Binusian. Dengan merasakan semangat yang sama, Binusian akan memiliki kepercayaan dan kenyamanan untuk melanjutkan studinya di BBS. Keuntungan yang didapat dengan melakukan solusi ini antara lain: 1. Effort marketing lebih rendah Effort marketing yang BBS lakukan tidak terlalu besar, baik dalam segi biaya dan waktu. Karena semua proses masih melibatkan unit bisnis dalam korporasi Binus. 2. Adanya potensi market yang besar Melihat lulusan Binusian tiap tahunnya dan kapasitas kelas di BBS, target penerimaan mahasiswa akan dengan mudah tercapai 70% dari kapasitas kelas. 3. Adanya ikatan psikologis Binusian terdorong untuk memilih BBS karena terdorong ikatan emosi, pergaulan, dan juga kemudahan proses administrasi. Jadi BBS merupakan sebuah opsi yang muncul dibenak Binusian apabila akan melanjutkan studinya. Kelemahan dari solusi ini antara lain: 1. Brand awareness BBS rendah di mata masyarakat(perusahaan dan calon mahasiswa nonbinusian) Dengan target Binusian, maka BBS akan kurang dikenal dimata masyarakat dan mungkin saja masyarakat akan memandang BBS tidak laku karena mahasiswa BBS sebagian besar Binusian. 2. Kuatnya persepsi IT Persepsi IT pada BBS untuk diluar target konsumen masih mungkin terjadi serta brand image untuk BBS tidak jelas dan kabur. Mereka yang selain diluar target
5 81 pasar seperti perusahaan dan calon konsumen nonbinusian akan tetap bertanyatanya apa itu BBS. 3. Terbatasnya industri network Dengan sebagian besar mahasiswa yang merupakan Binusian, industri network BBS akan sempit dan terbatas. Kondisi ini akan banyak mengandalkan alumni Binusian yang sudah bekerja di perusahaan untuk dapat meraih industri network dan meningkatkan brand awareness Alternatif Solusi 2 Target: NonBinusian + Maintain Current Positioning Slogan yang merupakan bentuk dari repositioning BBS sekarang yaitu where business is real memiliki prospek yang sangat bagus karena slogan ini memiliki arti yang sangat dalam, simple dan arogan. Dengan cara komunikasi yang tepat baik secara internal maupun eksternal maka akan menjadi sangat powerfull. Target nonbinusian akan melihat bahwa BBS memiliki keunikan dan kekuatan dibidang bisnis dan entrepreneurship. Keuntungan yang didapat dari solusi ini antara lain: 1. Brand awareness BBS yang kuat Dengan fokus target konsumen nonbinusian, otomatis akan banyak advertising dan promosi secara intens, frekuensi tinggi dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dalam BBS akan memiliki brand awareness tinggi, knowledgenya sampai ke konsumen dan memacu konsumen untuk trial BBS
6 82 2. Industri network yang kuat Dengan semakin banyaknya konsumen nonbinusian akan menyebabkan network BBS akan semakin luas, seperti jenis industri, kesempatan kerja, dan internship. 3. Kepercayaan masyarakat meningkat Dengan konsumen yang tidak sebagian besar Binusian akan menimbulkan kesan bahwa BBS merupakan sekolah bisnis yang favorit yang dipilih oleh berbagai alumni universitas lain. Kelemahan dari solusi ini antara lain: 1. Effort marketing yang besar Biaya advertising akan sangat besar karena solusi ini akan menuntut adanya promosi dan iklan secara gencar, skala besar dan dengan frekuensi tinggi. 2. Kurangnya nilai kompetitif BBS Dengan kurangnya nilai kompetitif akan menyulitkan BBS untuk menawarkan promise kepada konsumen. Dengan tidak adanya suatu promise yang menarik kepada konsumen awareness yang tinggi tidak akan sampai pada tahap trial yang dilakukan calon konsumen Alternatif Solusi 3 Target: NonBinusian + Create New Positioning Crafting Global Leader for Carrer in Global Enterprise dengan sistem BinusStanford Business School. Kalimat diatas merupakan sebuah contoh yang bisa mengilustrasikan solusi ke3 ini. Solusi ini lebih mengarah kepada target nonbinusian dengan profesi ekspatriat, entrepreneur sukses, dan professional yang berkarier di global
7 83 enterprise. Dengan kata lain BBS ingin memposisikan sebagai World Business School, jauh mengungguli level kompetitorkompetitornya. Keuntungan yang didapat dari solusi ini antara lain: 1. Brand awareness sangat kuat Melalui kerjasama dengan Stanford University, BBS dapat dengan mudah memperoleh awareness sangat tinggi dalam lingkup di Indonesia. Nama besar Stanford dapat membantu dan mendorong konsumen untuk mewujudkan impian maupun keinginannya untuk dapat berkarir di global enterprise dan bekerja di luar negeri. 2. Industri Network sangat luas Dalam tahap ini justru perusahaan lokal yang mengantri untuk merekrut lulusan BBS. Sehingga dapat dipastikan bahwa untuk sekedar bekerja di Indonesia sudah jaminan, meskipun bukan merupakan target atau visi dari BBS kepada mahasiswanya. 3. Competitive advantage sangat kuat BBS benarbenar mempunyai sebuah tawaran yang unik dan baru di sekolah bisnis di Indonesia. Tidak hanya menawarkan dual degree, yang banyak dilakukan oleh sekolah bisnis lain, tetapi seakanakan menghadirkan Stanford ke Indonesia, seperti INSEADSingapore. 4. Prestasi Internasional Dengan kerja sama dengan Stanford diharapkan BBS dapat menembus 50 Top universitas dunia dan Top 20 Asia.
8 84 Kelemahan pada solusi ini antara lain: 1. Belum memiliki standar sekolah bisnis internasional Standar internasional sebagai syarat intern BBS untuk mengajukan kerjasama sangat berat, banyak yang harus diperbaiki secara umum dan dapat memakan waktu yang lama, sekitar 25 tahun. 2. Nilai investasi yang sangat besar Selain tuntutan biaya advertising dan promosi, biaya untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang bertaraf internasional akan membutuhkan dana yang sangat besar. 3. Potensi market yang sangat terbatas Sejalan dengan visinya BBS akan mempunyai potensi market yang terbatas, selain target konsumen yang terbatas, biaya perkuliahan yang mahal juga secara tidak langsung membatasi market yang ada.
9 Rekomendasi Rekomendasi ini disampaikan, berdasarkan penilaian atas setiap masalah yang ditemukan serta melihat keuntungan dan kelemahan dari alternatif solusi diatas. Rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan brand salience dan performance BBS adalah integrasi antara alternatif solusi 1 dan 2, sebagai berikut: Maintain Current Positioning Where Business is Real Fokus pada target audience NonBinusian sebagai target primer, sedangkan Binusian, lulusan S1 Binus sebagai target sekunder. Alasan dipilihnya rekomendasi ini diantaranya: Where business is real masih merupakan pilihan positioning yang bisa diteruskan bagi BBS untuk disosialisasikan baik di kalangan eksternal maupun internal. Hanya saja dalam menterjemahkan positioning ini, BBS harus konsisten, sehingga tidak terjadi gap antara promise vs performance. Dengan memposisikan sekolah bisnis yang berdasarkan real business maka kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di BBS akan benarbenar relevan dengan kondisi dunia bisnis di Indonesia saat ini. Komunikasi yang berkala dan tepat sasaran
10 86 kepada internal dan eksternal BBS akan memberikan dampak yang lebih maksimal dari positioning yang telah dicanangkan BBS. Namun konsekuensi yang dihadapi oleh BBS dengan memilih rekomendasi diatas adalah diperlukannya usaha yang lebih besar untuk mencapai target diatas dibandingkan dengan usaha yang dilakukan sekarang. Advertising dan promosi secara intensif, frekuensi tinggi dan berkelanjutan adalah hal yang wajib dilakukan oleh BBS untuk meraih calon konsumen nonbinusian, meski dengan marketing cost yang besar. Dan untuk menangkap calon konsumen yang luas ini tidak cukup hanya dengan memberikan real bisnis dan fasilitas sebagai nilai kompetitif, BBS harus menambah nilai kompetitif yang dimilikinya sekarang agar dapat memenangkan persaingan antar sekolah bisnis yang ada di Indonesia. Nilai kompetitif yang dapat diberikan misalnya saja sertifikasi internasional untuk sekolah bisnis (re: Equis) dan kesempatan untuk dual degree. Dengan memilih nonbinusian sebagai target utama maka akan meningkatkan industry network dan awareness dari brand BBS karena semakin banyak calon konsumen non Binusian yang semakin mengenal dan masuk ke BBS. Walaupun demikian, Binusian adalah captive market, sehingga untuk saat ini, juga harus masuk dalam radar dan prioritas yang digarap.
11 Action Plan Untuk mencapai tujuan yang telah ditulis dalam rekomendasi, maka berikut ini adalah saransaran action plan yang lebih kongkrit yang harus dilakukan oleh manajemen BBS, yang terbagi menjadi 4 aspek, diantaranya adalah dari aspek dosen, aspek komunikasi, aspek industry network dan aspek lainlain. 1. Meningkatkan Kualitas Dosen Sebagai salah satu dari kekuatan sekolah bisnis, banyak yang harus dibenahi dari segi kualitas dosen, karena itu pihak BBS harus dengan segera membenahi jajarannya: Memberikan wake up call bagi para dosen yang sering reschedul terutama secara mendadak. Mereview ulang komitmen dari para dosen part timers, sehingga dalam memberikan alokasi slot pengajaran, ini bisa dipertimbangkan disamping nilai IKAD dosen tersebut. Mengadaptasi jenis pertanyaanpertanyaan yang ada di dalam survey yang dibagikan di kelas (IKAD), agar lebih kontekstual dan bisa dijadikan tolok ukur pada situasi yang sebenarnya Memonitor jalannya koordinasi antar dosen, misalnya apakah sudah dilakukan cukup pertemuan dalam tiap mata kuliah
12 88 Memberikan pelatihan ulang terutama untuk bagaimana mengajarkan case dengan baik di kelas, sehingga memiliki standar yang sama untuk setiap dosen dan setiap mata kuliah. 2. Manajemen Komunikasi agar tercipta awarenss yang lebih tinggi terhadap BBS dan menciptakan knowledge dari arti Where business is real yang merupakan kekuatan BBS. Menterjemahkan where business is real dengan baik dalam komunikasi baik internal maupun eksternal. Merekrut dan mempertahankan dosendosen yang memiliki reputasi yang sudah dikenal oleh komunitas bisnis. Ini terutama agar janji where business is real bisa dipenuhi, yaitu dengan portfolio dosen yang hands on (ekspert di bidangnya, sekaligus bisa mengkombinasi antara konsep akademis dan praktek bisnis), jika diperlukan ditambah dengan orangorang yang sudah punya nama di bisnis (tidak harus Roy Sembel, Andre Wongso, Tung Desem Waringin atau Hermawan, tetapi orangorang yang punya kredibilitas dan sudah dikenal di bidangnya dalam komunitas bisnis). Komunikasi secara lebih rutin di mediamedia yang segmented, tidak harus Kompas, agar lebih efisien tetapi menjangkau komunitas bisnis
13 89 Mendorong dosen untuk aktif berbicara dan menulis dalam forumforum bisnis, talkshow radio dan televisi dengan membawa nama BBS. Melanjutkan seminar dan CEO speak secara rutin, dan jika memungkinkan disiarkan atau diliput oleh media. Membuat kartu nama untuk dosen part timers dan mahasiswa, karena dengan biaya yang murah mendapatkan beberapa benefit sekaligus yaitu: o Meningkatkan sense of community dari dosen dan mahasiswa o Meningkatkan awareness melalui lingkaran network yang dimiliki oleh dosen part timer dan mahasiswa o Mempercepat proses word of mouth communication Mulai aktif mengadakan dan mengirimkan mahasiswa ke lombalomba entrepreneurship dan bisnis, baik secara lokal dan internasional Membuat hot news buletin yang berisikan berita dan informasi terbaru di manajemen bisnis Indonesia dan luar negeri. 3. Meningkatkan Industry Network Mendapatkan manfaat dari network para dosen part timers yang mempunyai network yang luas, untuk mendapatkan kesempatan GFP, company visit, dan guest speaker.
14 90 Melakukan kerjasama internship dengan perusahanperusahaan besar di Indonesia. Mengaktifkan BinusCareer dan Binus Alumni Center di BBS demi menjaga relasi BBSalumniperusahaan. Membuka 1 perusahaan konsultasi yang beranggotakan mahasiswa dan alumni untuk benarbenar membawa where business is real dimana bisa terjadi sinkronisasi antara Tugas Group Field Project dengan Binus Consulting Mengaktifkan atau mengintegrasikan Center for Entrepreneurship ke dalam kurikulum. 4. Other aspects / Lainlain Membentuk departemen consumer insights yang khusus didedikasikan untuk BBS sekaligus menjadi team tetap yang menjalankan studi ethnography semacam ini secara periodik dan lebih alert terhadap kebutuhan para stakeholders Mengubah term penerimaan mahasiswa baru dari 3 term menjadi 2 term saja selama setahunnya, agar kegiatan marketing communication dan operasional BBS lebih fokus dan hasilnya lebih bisa dirasakan.
15 91 Meningkatkan standar TOEFL untuk program Young Profesional menjadi 500. Mempersiapkan mahasiswa baru dengan lebih baik, terutama pada masa matrikulasi. Program matrikulasi agar didisain dengan lebih serius, baik untuk waktu, tempat dan materi/aspek yang dikenalkan pada masamasa pertama interaksi mahasiswa dengan BBS.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil proyek di Binus Business School (BBS) berdasarkan hasil pengolahan data, antara lain: SWOT a. Kekuatan (Strength) BBS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil kuesioner market survey yang ada, maka dari persepsi-persepsi yang ingin dibentuk oleh BINUS UNIVERSITY di pasar
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Binus Alumni Center ), kesimpulannya adalah :
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian skripsi dengan judul Program Public Relations dalam membina hubungan baik dengan komunitas alumni Binus University ( studi kasus alumni jurusan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran terhadap brand asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia dilakukan dengan menyebarkan 200 set kuesioner kepada penduduk yang berdomisili didaerah daerah DKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan Identitas Perusahaan
BAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan BINUS CENTER EDUCATION PARTNER Gambar 2. Logo Binus Center Education Partner ( Sumber www.binuscenter.com, 2014 ) BINUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Reksa Abadi Bersama atau dikenal dengan RAB Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur, spesialis menangani
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 77 Fakultas Ilmu Komunikasi yang kampus utamanya berlokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi penting bagi setiap orang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya melanjutkan sekolah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut. Tidak hanya top management
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan faktor penting dalam kehidupan organisasi atau perusahaan karena perusahaan dapat mencapai tujuannya melalui komunikasi yang efektif dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat. Era
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim GFP, program Penyuluhan yang dilakukan oleh PT. EBI terbukti efektif sebagai saluran promosi produk
Lebih terperinci1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 ITB School of Business and Management (SBM-ITB) ITB mulai merencanakan membuka program bisnis dan manajemen sejak tahun 1970. Pada akhir tahun 1980, Departemen
Lebih terperinciPertemuan Pertemuan 7 3
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 3 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Merek, Citra Merek dan Loyalitas merek DESKRIPSI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori teori yang akan digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran teoritis. Teori yang akan digunakan adalah menyangkut Brand dan Personal Branding
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai
Lebih terperinciBab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak
Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi dewasa ini banyak perusahaan atau instansi yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak terkecuali untuk bisnis jasa
Lebih terperinciIMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si
Modul ke: IMC 2 Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication Pink flowers
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication I
Modul ke: Integrated Marketing Communication I Konsep Branding Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication http://www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perguruan tinggi swasta sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus meningkatkan kemampuannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push , belanja online, browsing, bahkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru diciptakan, termasuk teknologi telekomunikasi. Teknologi komunikasi dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin canggih serta mendorong persaingan usaha di Indonesia semakin kompetitif, sehingga menuntut perusahaan-
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (www.kemenperin.go.id).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri makanan dan minuman memiliki prospek pasar yang masih cerah seiring pertumbuhan ekonomi, karena dukungan sumber bahan baku dan populasi masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling bersaing satu sama lain dalam merebut simpati pelanggannya. Di sisi lain, kondisi
Lebih terperinciID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2
ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada perubahan penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Beragam teori yang telah diberikan selama masa perkuliahan dari semester satu hingga semester enam memberikan pemahaman berbeda kepada setiap mahasiswa yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tabloid NOVA merupakan tabloid wanita yang memiliki kompetensi sangat baik dan memiliki market share terbesar dibandingkan dengan para kompetitornya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra yang kuat penting bagi banyak proses pengembangan bisnis dewasa ini. Citra dapat membangun kesetiaan bagi produk lokal maupun global, dan menuntut korporasi baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu pasar akan terus berlomba untuk mencapai target yang diinginkan, target-target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan bersaing untuk memperebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi penduduk Indonesia, baik dilihat secara nasional maupun pada tingkat regional, termasuk penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kehidupan dan kegiatan yang bersifat konsumtif sehingga memudahkan pelaku usaha untuk menawarkan berbagai produk baik barang dan/atau jasa kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia mode di Indonesia pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat dapat dilihat dengan cara memberikan keuntungan bagi industri dibandingkan dengan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan saat ini telah menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi individu, sehingga tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era saat ini, bisnis ritel telah menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ritel
Lebih terperinciBab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi
Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak didefenisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI
BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik produk atau jasa memiliki tujuan untuk terus hidup dan berkembang dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciRKAT PENGEMBANGAN FH UII 2018: OPTIMALISASI INTEGRASI BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PRA RAKORJA TENDIK & DOSEN FH UII 1 & 2 AGUSTUS 2017
RKAT PENGEMBANGAN FH UII 2018: OPTIMALISASI INTEGRASI BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PRA RAKORJA TENDIK & DOSEN FH UII 1 & 2 AGUSTUS 2017 ISU AKTUAL ~ saat IT berkembang pesat ~ nilai-nilai
Lebih terperinci5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang
5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke 21 ini, dapat dirasakan kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis yang bisa berkompetisi dengan optimal atau maksimal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tinjauan Terhadap Objek Studi Penelitian English First (EF)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Saat ini belajar Bahasa Inggris bukan hanya suatu kewajiban, melainkan suatu kebutuhan yang tak bisa dihindari lagi. Kesadaran masyarakat akan perlunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang di mana persaingan usaha semakin ketat sebagai dampak dari globalisasi, membuat perusahaan harus berupaya lebih kuat lagi untuk dapat bersaing dan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan iklan di Indonesia sangat berkembang pesat, oleh karena itu banyak sekali perusahaan-perusahaan Indonesia berlombalomba meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya persaingan produk mie instan di Indonesia membuat produsen menggencarkan usahanya untuk merebut perhatian konsumen salah satunya dengan meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keras untuk memasarkan produknya dikarenakan persaingan yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak pelaku usaha ingin memperkenalkan dan memasarkan produk dan jasanya. Baik usaha yang sedang berkembang dan juga baru, harus berusaha keras
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu sistem ekonomi yang kompetitif dan marketing modern, untuk bertahan dan mengembangkan produknya perusahaan harus melakukan suatu inovasi dan strategi pemasaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisa akar masalah pada bab sebelumnya, dapat di duga bahwa salah satu permasalahan terpenting yang dihadapi Danamon di dalam upaya nya menjadi perusahaan pilihan
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGRIBISNIS dan STRATEGI PEMASARANNYA
PERENCANAAN PRODUKSI AGRIBISNIS dan STRATEGI PEMASARANNYA Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau E-mail: asyahza@yahoo.co.id Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Economic and Business School adalah sekolah bisnis yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) di bawah bendera Telkom University. Dewan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success
Lebih terperinciKERUPUK KARAK BERAS TANPA BORAK, MSG DAN PENGAWET, MENEMBUS PASAR DENGAN BRANDING. Sri Sumarni. 1 ABSTRAK
KERUPUK KARAK BERAS TANPA BORAK, MSG DAN PENGAWET, MENEMBUS PASAR DENGAN BRANDING Sri Sumarni. 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNS Surakarta ABSTRAK UKM Sari Karak adalah produsen kerupuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Hermawan. saat yang sama peran brand akan semakin penting.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Hermawan Kartajaya (2004) brand merupakan nilai
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana orang tua serta kerabat juga ikut mengambil bagian dalam memilih perguruan tinggi. Ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang. Perkembangan ini terutama disebakan oleh semakin berkembangnya teknologi. Perkembangan ini mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah membawa para pelaku dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi ke persaingan yang sangat ketat. Perguruan tinggi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global yang terjadi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.
27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian paling besar. Oleh karena itu, dalam abad millenium seperti sekarang perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan keberlangsungan kehidupan. Dengan pendidikan menjadikan hidup lebih bermakna, mampu mengembangkan potensi
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP
HALAMAN PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI :ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PILIHAN PAKET-PAKET ISI ULANG PULSA IM3 PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA. Nama Mahasiswa : Nurul Mudjarwati NPM. : 0642010109 Jurusan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan mengembangkan strategi promosi yang merupakan salah faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen
Lebih terperinciBAB V REKOMENDASI. Proses transformasi nilai sedang digaungkan di seluruh elemen Pertamina. Untuk
BAB V REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Proses transformasi nilai sedang digaungkan di seluruh elemen Pertamina. Untuk dapat diterima dan diterapkan oleh seluruh karyawan Pertamina di setiap cabang maka diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan industri rokok di Indonesia saat ini terlihat semakin besar, ini terlihat dari semakin besarnya penerimaan negara dari cukai dan pajak rokok dari tahun ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai
Lebih terperinci