BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran terhadap brand asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia dilakukan dengan menyebarkan 200 set kuesioner kepada penduduk yang berdomisili didaerah daerah DKI Jakarta, yang dibagikan secara merata kelima daerah Jakarta yaitu Jakarta selatan, Jakarta barat, Jakarta pusat, Jakarta timur dan Jakarta utara. Setelah dilakukan analisa dan pengolahan terhadap data data yang diperoleh, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Mayoritas masyarakat Jakarta dewasa ini telah mengenal asuransi jiwa, tetapi walaupun sudah mengenal apa itu asuransi jiwa namun masih ada masyarakat yang belum mengerti untuk apakah asuransi jiwa itu diperlukan dan bagaimana kinerja produk dari asuransi jiwa. Masyarakat Jakarta pun mayoritas belum memiliki produk asuransi jiwa karena mereka masih mementingkan kebutuhan yang sifatnya primer, asuransi jiwa sendiri masih merupakan kebutuhan sekunder atau tersier. Ketika masyarakat Jakarta akan memilih suatu produk asuransi jiwa, maka pengaruh yang paling besar adalah karena kebutuhan atau kesadaran pribadi, faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah promosi iklan, rekomendasi dari keluarga dan kerabat, serta fasilitas untuk memiliki asuransi jiwa yang terdapat ditempat mereka bekerja. Dalam memilih perusahaan asuransi jiwa faktor-faktor yang berpengruh adalah produk yang ditawarkan 112

2 113 oleh perusahaan, skala perusahaan, reputasi perusahaan dan referensi dari keluarga maupun kerabat. 2. Pengenalan masyarakat Jakarta terhadap brand PT AXA Life Indonesia sudah cukup baik, sumber informasi masyarakat yang telah mengenal PT AXA Life Indonesia mayoritas karena melihat iklan PT AXA Life Indonesia, sumber informasi lain berasal dari informasi yang dijelaskan oleh agen-agen PT AXA Life Indonesia, event sponsorship yang dilakukan oleh PT AXA Life Indonesia serta dari keluarga, kerabat dan teman. 3. Produk asuransi jiwa yang dimiliki oleh kebanyakan responden adalah produk asuransi jiwa Prudential, produk AXA Life sendiri menepati urutan kedua. Penolakan terhadap PT AXA Life Indonesia terjadi karena kebanyakan responden memilih untuk tidak mempunyai produk asuransi jiwa sama sekali, alasan lain adalah karena responden memilih produk dari perusahaan asuransi jiwa lain, dengan alasan harga premi dan inovasi dari produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentunya hal ini menjadi ancaman bagi pangsa pasar PT AXA Life Indonesia ditengah banyaknya variasi dari produk asuransi jiwa yang masuk ke Jakarta seperti asuransi jiwa syariah. Hal ini berkaitan dengan alasan mengapa masyarakat memilih PT AXA Life Indonesia dibandingkan dengan produk lainnya yang akan dibahas pada poin berikutnya. 4. Responden yang telah memiliki polis PT AXA Life Indonesia tidak menyebutkan keunggulan inovasi produk AXA Life sebagai alasan utama mengapa mereka bergabung dengan PT AXA Life Indonesia. Alasan utamanya adalah program dana pensiun yang ditawarkan oleh PT AXA Life Indonesia,

3 114 jumlah proteksi yang ditawarkan oleh produk AXA Life dan sejumlah responden juga menjawab produk PT AXA Life Indonesia yang likuid dan manajer investasi PT AXA Life Indonesia yaitu PT Schroders Indonesia yang memiliki reputasi yang baik. 5. Secara keseluruhan kinerja PT AXA Life Indonesia sudah baik dan memuaskan, memberikan rasa aman dan nyaman serta kredibilitas PT AXA Life Indonesia sudah cukup baik. 5.2 Saran Berdasarkan strategi strategi yang didapatkan dari analisa faktor internal dan eksternal perusahaan PT AXA Life Indonesia, yaitu kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang ada, maka diperoleh strategi strategi yang diharapkan dapat meningkatkan brand equity dari PT AXA Life Indonesia. Strategi strategi tersebut dibagi strategi jangka pendek yaitu strategi yang perlu dilakukan oleh PT AXA Life Indonesia dalam waktu dekat atau kurang dari dua tahun, dan strategi jangka panjang yaitu strategi untuk kedepannya dalam meningkatkan brand equity dimata masyarakat yang harus berhasil dilakukan dalam waktu dua sampai lima tahun kedepan. Strategi jangka pendek dibagi berdasarkan Buyer yaitu nasabah yang yang sudah memiliki polis PT AXA Life Indonesia perseorangan maupun korporasi. Pangsa pasar PT AXA Life Indonesia sendiri sudah masuk kedalam tiga besar di DKI Jakarta saat ini, namun melihat jawaban dari responden yang menilai bahwa produk AXA Life masih membutuhkan inovasi untuk strategi jangka pendek, karena bukan

4 115 tidak mungkin posisi dari pangsa pasar PT AXA Life Indonesia ini akan tergeser oleh perusahaan perusahaan asuransi jiwa lainnya yang sudah mulai inovatif dengan produknya, hal lain adalah penyampaian informasi mengenai keunggulan keunggulan produk AXA Life yang masih kurang gencar, selama ini PT AXA Life Indonesia sendiri melakukan promosi yang sifatnya hanya untuk membangun awareness saja bukan brand activation. Walaupun PT AXA Life Indonesia secara internal sudah memiliki perceived quality yang baik dan mempunyai nasabah loyal, namun hal itu belum cukup karena secara eksternal PT AXA Life Indonesia harus memikirkan masalah akuisisi pangsa pasar yang sampai saat ini pangsa pasar terbesar bukanlah milik AXA Life. Hal lain yang juga harus diperhatikan oleh PT AXA Life Indonesia adalah lebih gencar komunikasikan positioning mereka kepada masyarakat DKI Jakarta, hal ini dikarenakan secara internal AXA memposisikan sebagai perusahaan asuransi terbesar didunia, namun dalam kenyataannya apabila melihat secara eksternal factor masyarakat tidak melihat skala perusahaan sebagai hal utama dalam memilih asuransi jiwa. Suatu perusahaan yang profit oriented atau business oriented perlu untuk membuat strategi yang fokusnya adalah menguasai pangsa pasar, dengan begitu perusahaan tersebut akan lebih bebas untuk membuat suatu strategi baru. PT AXA Life Indonesia memang sudah membangun perceived quality yang baik yang membuat nasabahnya menjadi loyal sehingga menciptakan brand retention atau repeat buying, namun, tidak dapat dipungkiri tanpa memperluas pasar PT AXA Life Indonesia akan tertinggal dalam persaingan asuransi jiwa di Jakarta. Untuk hal ini, PT AXA Life Indonesia perlu membuat suatu inovasi agar produknya sesuai dengan kebutuhan

5 116 responden masyarakat Jakarta dewasa ini dan membuat positioning yang jelas dipangasa pasar manakah AXA Life akan menjadi yang terdepan. Dalam hal positioning ini juga PT AXA Life Indonesia harus meningkatkan brand awarenessnya untuk meningkatkan brand ekuitasnya. Keuntungan dari brand yang memiliki equity yang tinggi adalah kemampuan untuk bertahan terhadap serangan-serangan dalam persaingan pasar asuransi jiwa melalui strategi agresif yang dilakukan oleh kompetitor. Disamping itu dengan tingginya brand ekuity PT AXA Life Indonesia maka margin tingkat penjualan akan semakin tinggi pula, karena masyarakat yang akan memilih asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia sudah tidak sensitif lagi dengan harga premi AXA Life yang cukup tinggi. PT AXA Life Indonesia dapat meningkatkan brand equitynya dengan melakukan berbagai macam strategi promosi, seperti memberikan tambahan bonus bagi nasabah yang bergabung dengan PT AXA Life Indonesia mulai tahun 2009 ini, bisa gunakan tambahan riders atau bonus premi pertama. Bukan tidak mungkin promosi ini akan menjadi suatu pancingan bagi masyarakat yang ingin memulai membeli produk asuransi jiwa. Pihak manajemen AXA Life pun akan memperoleh keuntungan ketika mereka memikirkan untuk brand extension atau membuat suatu produk baru yang inovatif sesuai dengan kebutuhan pasar dewasa ini, karena apabila brand equitynya sudah tinggi manajemen AXA Life dapat melakukan promosi produk barunya dengan gampang, karena produk baru ini sudah membawa brand equity dari brand yang sudah ada. Secara eksternal, dengan memiliki brand yang memiliki brand equity yang tinggi maka PT AXA Life Indonesia akan lebih mudah dalam negosiasi dengan pihak

6 117 stakeholers seperti supplier, partner maupun pemerintah. Keuntungan secara eksternal lain dengan memiliki brand dengan brand equity yang tinggi adalah kesempatan PT AXA Life Indonesia untuk memiliki aset sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten, karena PT AXA Life Indonesia akan menjadi perusahaan idaman bagi mereka yang berkualitas untuk tumbuh dan berkembang secara karir. Secara keuangan dengan memiliki brand equity yang tinggi maka menjadi intangible value asset yang akan membuat perusahaan tersebut meningkat aktiva perusahaannya. Strategi yang perlu dilakukan oleh AXA Life Indonesia Strategi jangka pendek & jangka penjang STRATEGI JANGKA PENDEK Individu Terus melakukan promosi agar AXA Life menjadi perusahaan Top Of Mind dimasyarakat melalui program above the line maupun below the line Meningkatkan product knowledge AXA Life kepada masyarakat. Meningkatkan program-program promosi atau kerja sama dengan pihak perbankan agar lebih inovatif, sebagai contoh dengan bekerja sama dengan pihak STRATEGI JANGKA PANJANG Individu dan Korporasi Meningkatkan armada agen untuk meningkatkan promosi secara buzz marketing Membuka cabang cabang baru disetiap daerah di DKI Jakarta agar lebih mudah dijangkau oleh calon nasabah Edukasi masyarakat Menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi besar lainnya agar

7 118 perbankan dalam promosi Kartu kredit, KTA dan Syariah (Syariah merupakan produk asuransi jiwa dengan sistem yang dapat menciptakan varian produk baru yang inovatif dalam menjawab kebutuhan masyarakat. berbeda dengan asuransi jiwa tradisional, di mana masyarakat selalu mencari inovasi baru yang menguntungkan.) Korporasi Bekerja sama dengan korporasi korporasi untuk membuat program dana pensiun bagi karyawan Melakukan marketing gathering antara agen-agen PT AXA Life Indonesia yang ada diseluruh Indonesia dan mengundang partner perusahaan Bekerja sama dengan perusahaan penerbangan atau travel agents untuk memberi proteksi kepada setiap penumpang yang bepergian dengan pesawat terbang Tabel 5.1 Saran strategi AXA Life Indonesia

8 Strategi Jangka Pendek Individu Top of mind PT AXA Life Indonesia harus ditingkatkan lagi, menurut hasil penelitian responden mayoritas mengenal brand AXA Life dari promosi atau iklan, maka dari itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk terus memasang iklan melalui jalur above the line atau jalur media elektronik seperti iklan televisi, media cetak atau iklan radio, maupun below the line yaitu melalui pemasangan bilboard yang selama ini menjadi jalur utama PT AXA Life Indonesia dalam beriklan, maupun dengan melakukan kegiatan promosi yang tujuannya adalah brand activation. Melihat target market dari PT AXA Life Indonesia yaitu kelas sosial A dan B, maka media yang paling mewakili adalah seperti iklan di koran kompas, iklan di saluran televisi swasta dan iklan di radio kelas A B untuk kalangan umum, radio dapat menguatkan product knowledge produk AXA Life karena radio mempunyai program talkshow yang dapat mengupas tuntas informasi mengenai suatu brand. Untuk kalangan yang lebih khusus AXA Life dapat memilih jalur media yang segmented, tentunya segmented dalam bidang keuangan dan bisnis seperti majalah Investor, Businessweek, majalah asuransi dan lain-lain. Materi yang harus dipilih berupa product knowledge dan testimonial dari pemegang polis produk AXA Life, karena asuransi jiwa merupakan industri yang cukup unik sehingga tidak mudah bagi masyarakat untuk percaya pada suatu institusi asuransi jiwa, terlebih PT AXA Life Indonesia sendiri merupakan pemain yang cukup baru dalam industri asuransi jiwa di DKI Jakarta. Dengan adanya promosi atau iklan bertajuk

9 120 testimonial masyarakat akan lebih tersentuh dan percaya pada materi yang disampaikan. Inovasi produk. Produk asuransi jiwa adalah produk yang tidak terlalu cepat perubahannya, bahkan bisa dikatakan lambat. Maka dari itu untuk dapat terus bersaing dengan perusahaan asuransi jiwa yang lain di Jakarta, PT AXA Life Indonesia harus terus berinovasi dengan bekerja sama dengan institusi lain seperti perbankan, sebenarnya AXA sudah melakukannya, yaitu AXA Mandiri, AXA Mandiri adalah produk asuransi jiwa yang dijual dikantor cabang bank Mandiri, dengan menggandeng bank Mandiri sebagai salah satu bank yang paling besar di Indonesia maka AXA dengan sendirinya memperluas pangsa pasar, yaitu dengan masuk ke pangsa pasar nasabah bank Mandiri yang jumlahnya sangat banyak diseluruh Indonesia. Namun AXA Mandiri merupakan divisi yang terpisah dari AXA Life Indonesia walaupun dalam satu payung perusahaan, tetapi AXA Life dapat mencontoh langkah yang sudah diambil oleh AXA Mandiri, yaitu bekerja sama dengan institusi perbankan untuk memperluas pangsa pasar. Program-program perbankan yang dapat dijadikan bentuk kerja sama adalah: - Kredit tanpa agunan, contoh: nasabah bank X yang mengambil program kredit tanpa agunan secara otomatis mendapatkan proteksi perlindungan asuransi jiwa. - Kartu kredit, salah satu cara pembayaran polis AXA Life adalah melalui kartu kredit, maka akan lebih mudah apabila PT AXA Life Indonesia bekerja sama dengan pihak kartu kredit, dimana pemilik karu kredit akan

10 121 ditawarkan untuk memperoleh perlindungan asuransi jiwa AXA Life dan pembayaran iuran polis perbulannya akan langsung secara otomatis dimasukan ke tagihan kartu kredit nasabah tersebut setiap bulannya, dan apabila nasabah tersebut ingin membayar dengan cara tahunan maka tagihan per tahunnya akan diakumulasi setiap bulan ditagihan kartu kreditnya. - Syariah, program perbankan syariah kini sedang digemari oleh masyarakat di Jakarta. Sistem syariah sendiri sudah masuk ke pasar asuransi jiwa. Langkah untuk masuk ke pasar syariah ini memang sedang dilakukan oleh PT AXA Life Indonesia, kiat ini dilakukan untuk terus mengikuti tren dan agar dapat bersaing dengan perusahaan asuransi jiwa lainnya dalam memperebutkan pangsa pasar, dan diharapkan di masa yang akan datang PT. AXA Life Indonesia dapat mencapai tujuannya yaitu menjadi preffered company. Korporasi Bekerja sama dengan korporasi captive market (supplier dan corporate client). Ini adalah strategi yang bagus untuk PT AXA Life Indonesia dalam memperluas pangsa pasar, partner dan secara profit, karena korporasi merupakan pasar yang tepat untuk memperluas jaringan yang dapat meningkatkan brand awareness dan brand equity. Kerja sama ini dilakukan untuk memberikan added value agar perusahaan yang bekerja sama dengan PT AXA Life Indonesia akan merasakan manfaat dari PT. AXA Life Indonesia dalam mengelola asuransi jiwa atau dana

11 122 pensiun karyawan-karyawan mereka, disinilah kesempatan perusahaan untuk membuktikan kinerja dan profesionalismenya, dengan menunjukan yang terbaik maka perusahaan tersebut akan puas dan akan merekomendasikan kepada partner mereka yang lain untuk menggunakan PT AXA Life Indonesia sebagai partner bisnis. Cara pemasaran yang berbeda antara korporasi dan individu. Khusus untuk korporasi, PT AXA Life Indonesia sebaiknya menugaskan karyawan mereka yang telah berpengalaman untuk gencar melakukan survey-survey ke perusahaan-perusahaan yang akan dituju,, baik yang sudah memiliki program dana pensiun untuk karyawannya maupun yang belum dengan tujuan menambah pangsa pasar dari unit ke bisnis. Selain menawarkan asuransi jiwa dan kesehatan, program dana pensiun untuk karyawan kini sudah mulai digunakan para pemilik perusahaan untuk ngikat karyawan tetap mereka dengan memberikan dana pensiun. Melakukan kerja sama dengan perusahaan penerbangan dan biro wisata. Melakukan kerja sama dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbangan dan wisata ini bertujuan untuk menawarkan perlindungan asuransi jiwa pada mereka yang ingin bepergian dengan jalur udara. Sifat dari promosi kerja sama ini tidak wajib bagi semua yang ingin bepergian melalui jalur udara, namun bagi mereka yang ingin merasa nyaman dan aman selama penerbangan mereka boleh mengambil polis PT AXA Life Indonesia, tentunya produk ini sedikit berbeda dengan produk konvensional PT AXA Life Indonesia yang

12 123 sifatnya lebih ke investasi atau unit link, produk ini disesuaikan harga preminya, jumlah proteksinya dan tidak digunakan untuk jalur berinvestasi. Inovasi produk dan pengembangan pangsa pasar. Untuk menjawab keinginan nasabah akan keuntungannya yang ia dapatkan dari produk asuransi, AXA Life harus jeli dalam melihat pasar terutama melihat produk yang diinginkan oleh pasar dimasa kini maupun dimasa yang akan datang. Selain mengeluarkan produk-produk baru PT AXA Life Indonesia juga harus mensosialisasikan produk-produk tersebut ke masyarakat. Sehingga akan meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap produk-produk AXA Life. Adapun informasi ini akan menguntungkan bagi calon nasabah PT AXA Life Indonesia, dalam hal ini pengembangan dalam promosi PT AXA Life Indonesia memegang peranan yang sangat penting Strategi Jangka Panjang Individu dan Korporasi Membuka cabang baru agar lebih mudah dijangkau oleh calon-calon nasabah yang tinggal didaerah yang belum terjangkau oleh cabang dari PT AXA Life Indonesia. Hal ini sangat penting karena sebenarnya masih banyak daerah yang memiliki potensi yang cukup baik sebagai daerah pangsa pasar potensial AXA Life yang baru, terutama Indonesia bagian tengah dan timur, tujuan adalah agar AXA Life lebih dikenal masyarakat diseluruh Indonesia. Indonesia bagian timur seperti Irian Jaya terkenal sebagai daerah industri pertambangan, dimana industri

13 124 tersebut memiliki tingkat bahaya kecelakaan dalam bekerja yang cukup tinggi, itu salh satu faktor yang dapat ditangkap oleh PT AXA Life Indonesia sebagai kesempatan untuk memberikan solusi proteksi. Dengan adanya cabang-cabang AXA Life yang baru tersebut pula diharapkan masyarakat akan menjadikan AXA Life sebagai perusahaan asuransi jiwa pertama yang mereka miliki dan menjadi top of mind mereka ketika mereka ditanya tentang perusahaan asuransi jiwa manakah yang pertama kali terlintas dibenak mereka. Corporate social responsibility termaksud salah satu faktor yang dapat dijadikan PT AXA Life Indonesia sebagai peluang dalam memanfaatkan kepedulian industri industri pertambangan terhadap keselamatan karyawan maupun lingkungan industri mereka dengan memberikan proteksi kepada karyawan maupun partner mereka yaitu lingkungan sekitar. Strategi ini dapat juga dijadikan alat untuk mengedukasikan masyarakat yang belum mengenal baik fungsi dari asuransi jiwa. Merekrut agen-agen baru untuk menambah armada agen PT AXA Life Indonesia serta menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi lain di Jakarta untuk menambah daya dan kekuatan dari segi modal usaha maupun menciptakan produk-produk baru sebagai market leader. Dengan bertambah banyaknya jumlah armada agen maka PT AXA Life Indonesia mempunyai kesempatan untuk memperluas pangsa pasarnya, tujuan lainnya adalah buzz marketing atau suatu alat merketing dan promosi PT AXA Life Indonesia kepada masyarakat melalui agen asuransi, mereka memberikan informasi langsung tentang keberadaan dan produk-produk AXA Life kepada masyarakat. Agen juga memberikan

14 125 rekomendasi serta referensi untuk masyarakat agar memiliki polis PT AXA Life Indonesia. Hal ini terbukti melalui penelitian dalam kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa salah satu hal yang paling penting bagi responden dalam memutuskan untuk memilih produk asuransi jiwa adalah berdasarkan referensi dan rekomendasi keluarga, teman atau kerabat, dimana terdapat kemungkinan bahwa keluarga, teman atau kerabat mereka tersebut berprofesi sebagai agen asuransi. Adapun penelitian menunjukan bahwa salah satu sumber informasi responden dalam mengetahui suatu perusahaan asuransi jiwa adalah dari agen-agen asuransi yang sedang menjelaskan dan menawarkan produk asuransi jiwa kepada mereka. Bekerja sama dengan perusahaan asuransi jiwa lain. Tujuan utamanya adalah untuk menggabungkan kekuatan agar dapat memenangkan persaingan di industri asuransi jiwa di Indonesia dimasa yang akan datang. Langkah kerja sama yang dapat dijalin adalah dengan cara joint venture atau merger dengan perusahaan asuransi yang lain. Namun, karena PT AXA Life Indonesia adalah secara aset perusahaan asuransi terbesar didunia maka langkah yang paling mungkin direalisasikan adalah mengakuisisi perusahaan asuransi jiwa lain, dalam rangka mencipatakan suatu inovasi untuk membuat produk-produk yang lebih berinovasi dalam jangka panjang kedepan. Karena kebutuhan masyarakat dimasa yang akan datang akan sangat bervariasi serta pemain-pemain asuransi jiwa baru akan terus berdatangan, dari luar negeri maupun dalam negri. Oleh karena itu, apabila PT AXA Life Indonesia tidak terus melakukan inovasi produk, maka kekhawatiran akan adanya produk baru dari perusahaan lain yang lebih digemari

15 126 akan memangkas pangsa pasar yang selama ini telah dibangun dan dijaga oleh PT AXA Life Indonesia. Saran saran yang penulis tampilkan dalam strategi strategi jangka pendek dan jangka panjang adalah merupakan asupan untuk membantu meningkatkan brand equity produk PT. AXA Life Indonesia di mata responden masyarakat DKI Jakarta.

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R LAMPIRAN K U E S I O N E R Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) di kalangan masyarakat, baik pemegang polis CAR ataupun bukan pemegang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran 1. Pada awal perencanaan thesis, bersama-sama dengan pihak manajemen PT. AXA Life Indonesia, mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi pada brand

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil penyebaran kuesioner 4.1.1 Proses Penyebaran Penyebaran kuesioner dilakukan dengan metode random sampling, sesuai dengan teori Slovin. Jumlah kuesioner yang disebarkan

Lebih terperinci

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat L1 N = 200 Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand AXA Life di kalangan masyarakat, baik pemegang polis AXA atauupun bukan pemegang polis AXA. Kami mengharapkan partisipasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi", semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tabloid NOVA merupakan tabloid wanita yang memiliki kompetensi sangat baik dan memiliki market share terbesar dibandingkan dengan para kompetitornya serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Penentuan nilai tunai pada asuransi jiwa unit link konvensional

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention konsumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI A. Analisis Data Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan fungsi bisnis untuk mengenali kebutuhan konsumen dan menentukan target market yang dituju serta merancang produk dan program yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri barang maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah gender yang jarang terangkat keberadaannya, namun dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup menjanjikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kartu kredit kini makin populer sebagai alat pengganti uang cash, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Kartu kredit kini makin populer sebagai alat pengganti uang cash, bahkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kartu kredit kini makin populer sebagai alat pengganti uang cash, bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern di Indonesia, seperti halnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG 54 BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG A. Analisis Strategi Pemasaran 1. Analisis Diferensiasi Menurut peneliti berdasarakan wawancara

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan melalui fokus permasalahan serta menurut hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2016 ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga perusahaan luar negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai peranan experiential marketing dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

Investor Daily 06/01/2017, Hal. 23 Juni, Asuransi Wajib Sampaikan Rencana Single Presence Policy

Investor Daily 06/01/2017, Hal. 23 Juni, Asuransi Wajib Sampaikan Rencana Single Presence Policy Investor Daily 06/01/2017, Hal. 23 Juni, Asuransi Wajib Sampaikan Rencana Single Presence Policy Koran Sindo 06/01/2016, Hal. 19 Tampung Dana Amnesti Pajak, BCA Life Luncurkan 12 Produk Bisnis Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar yang semakin kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan suatu produk. Beragam motivasi untuk membeli memainkan peranan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perasuransian merupakan salah satu bentuk Lembaga Keuangan Non Bank yang berperan menjadi salah satu pilar perekonomian nasional. Peran tersebut terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, Menetapkan harga dan membuat produk itu secara mudah dijangkau oleh konsumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH 67 BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH A. Persepsi Masyarakat Surabaya Timur Tehadap Bank Syariah Bank syariah mulai berkembang pada era 90an dengan diawali oleh bank Muamalat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner 4.1.1 Proses Penyebaran Penyebaran Kuesioner dilakukan dengan metode random sampling, dimana sesuai dengan teori Slovin, maka jumlah kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, karena manusia tidak dapat menjalani hidupnya secara sendirian. Manusia hidup bersama manusia lainnya, baik demi keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika suatu persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2. 1 PRODUK DAN JASA produk BRINGIN LIFE dibagi menjadi dua kelompok, yakni, produk individu, produk korporasi, Bancassurance, DPLK dan Syariah. Berikut adalah penjelasan mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri keuangan, selain perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukan di dunia asuransi (Rahim:2013).

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukan di dunia asuransi (Rahim:2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih sangat rendah. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 248 juta jiwa, baru 18% yang mengenal asuransi dan hanya 11%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia akan dihadapkan pada ketidakpastian di masa yang akan datang. Ketidakpastian ini sewaktu-waktu dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian. Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life Insurance merupakan salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA

HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA 125 126 LAMPIRAN 1 HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA 127 Lampiran 1. Pertanyaan wawancara HASIL PENGGALIANDATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA (Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal

Lebih terperinci

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE 1 Press Statement UNTUK DISIARKAN SEGERA Kontak Media: Priska Rosalina +62 21 2356 8888 priska.rosalina@acegroup.com ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE Jakarta, 19 Juni 2014 PT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan sangat kompetitif seiring banyaknya kompetitor dari dalam maupun luar negeri yang masuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Marketing Mix Pada Produk Tabungan ib Siaga Di Bank Syariah Bukopin Cabang Semarang. Persaingan Perbankan di Indonesia saat ini semakin ketat, oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah penghindar resiko. Asuransi menguntungkan kehidupan masyarakat dengan mengurangi kekayaan yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi semua perusahaan yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data berikut merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Pekanbaru, Jln. Tuanku Tambusai No.320 ABC Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada sejumlah ketidakpastian yang bisa menyebabkan kerugian finansial di masa yang akan datang. Manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan kota Medan sebagai salah satu pusat perdagangan dan bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling jelas terlihat adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pelaksanaan strategi pemasaran produk consumer banking my First Bjb Cabang Majalengka Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang telah dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun terutama setelah krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi tumbuh 4% (2003), konsumsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber data : Statistik Perbankan Bank Indonesia (2008)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber data : Statistik Perbankan Bank Indonesia (2008) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama empat tahun terakhir ini, bisnis perbankan mengalami perkembangan yang cukup menarik. Perkembangan ini dapat tercermin dari adanya peningkatan dana pihak ketiga

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5896 KEUANGAN OJK. Efek. Perantara. Agen. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 127). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang penting dan membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja. Sumber daya manusia penting karena mempengaruhi efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan khususnya bank pada saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Jabatan Pertanyaan Jawaban. Apakah dengan cara strategi. yang diterapkan Jiwasraya. pelanggan merasa puas?

LAMPIRAN WAWANCARA. Jabatan Pertanyaan Jawaban. Apakah dengan cara strategi. yang diterapkan Jiwasraya. pelanggan merasa puas? LAMPIRAN WAWANCARA Jabatan Pertanyaan Jawaban Kepala Bagian Keuangan Bagaimana strategi dalam Melayani secara prima sesuai dengan produk yang mempertahankan loyalitas kita sajikan. pelanggannya? Apakah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal batas-batas antara negara. Hal ini mengakibatkan sektor jasa mengalami perubahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat berhubungan baik dengan manusia lainnya di dalam lingkungan sosial, tidak hanya secara pasif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, persaingan usaha sudah berkembang sedemikian kompleksnya sehingga upaya untuk mempertahankan daya saing sebuah barang atau jasa, menjadi bertambah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dan perkembangan di segala sektor elektronik dan teknologi semakin meningkat, khususnya di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari laporan penelitian ini, akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data Biro Pusat Statistik, laju pertumbuhan PDB pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 6,5% dari tahun 2010, laju pertumbuhan PDB pada sektor jasa mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan industri rokok di Indonesia saat ini terlihat semakin besar, ini terlihat dari semakin besarnya penerimaan negara dari cukai dan pajak rokok dari tahun ke

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun internasional mulai merambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru dalam dunia perbankan di Indonesia adalah mulai diberlakukannya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bank umum dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika situasi persaingan meningkat, peran pemasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT Citra Keuangan Syariah Comal Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti teori-teori promosi yang ada.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO

RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, 2004. Analisis Ekuitas Merek Busa Pembersih Wajah pada Siswi SMU di Kota Bogor. Di bawah bimbingan KIRBRANDOKO dan ARIEF DARYANTO. Persaingan dalam dunia bisnis saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dan kapabilitas yang dimiliki oleh Bank BTN serta menentukan sumber daya dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dan kapabilitas yang dimiliki oleh Bank BTN serta menentukan sumber daya dan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada dasarnya penelitian ini dibuat untuk mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh Bank BTN serta menentukan sumber daya dan kapabilitas mana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis identik dengan persaingan, yaitu persaingan memperebutkan pelanggan potensial dan mempertahankan pelanggan yang ada. Persaingan bisnis juga terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dana, kliring, hingga settlement. Cara pembayaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dana, kliring, hingga settlement. Cara pembayaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini, pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang konsumsi cenderung meningkat. Berbagai macam cara penawaran produk dilakukan oleh para produsen untuk

Lebih terperinci