BAB III SOLUSI BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SOLUSI BISNIS"

Transkripsi

1 BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisa akar masalah pada bab sebelumnya, dapat di duga bahwa salah satu permasalahan terpenting yang dihadapi Danamon di dalam upaya nya menjadi perusahaan pilihan tempat bekerja adalah, awareness para calon FT dari universitas-universitas deretan atas yang masih kurang terhadap Danamon sebagai salah satu perusahaan yang dapat memberikan values bagi mereka jika mereka bekerja di Danamon. Hal ini berdampak pada minat para FT tersebut untuk menjadikan Danamon berada pada top of mind mereka ketika mereka mencari perusahaan tempat bekerja setelah mereka lulus nanti. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut adalah dengan mengkomunikasikan informasi-informasi tentang Danamon melalui pengembangan program komunikasi (Marketing Communication). Gambar 3.1. Sumber Data Efektif Pembentuk Awareness Sumber : Survey Employer of Choice 2007 (Lighthouse Consulting), Danamon, 2007 Gambar 3.1. menunjukan bahwa sumber informasi yang paling efektif bagi para FT dalam mendapatkan informasi mengenai perusahaan tempat nya bekerja adalah melalui hubungan dengan pihak perusahaan, dan untuk media penghubung lain seperti internet dan media masa masih dirasa kurang efektif. Hal tersebut menandakan bahwa suatu strategi komunikasi yang cukup tepat untuk menyampaikan informasi guna 53

2 meningkatkan awareness para talenta adalah dengan mengembangkan alternatif program komunikasi below the line, dimana dalam kegiatan komunikasi below the line kecenderungan untuk dapat terjadi komunikasi dua arah antara para calon FT langsung dengan pihak perusahaan sangat besar Alternatif Solusi Bisnis Seperti telah diketahui, program komunikasi yang dibutuhkan saat ini adalah program komunikasi yang dapat menjangkau komunikan yang cukup luas, yaitu FT dari top tier universities, yang sekaligus juga dapat memfasilitasi Danamon dalam menyampaikan banyak informasi. Adapun beberapa alternatif solusi yang dilakukan dalam merancang pengembangan program komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Danamon Schooling Danamon Schooling merupakan suatu event yang Danamon lakukan dengan menggandeng salah satu universitas terpilih sebagai penyelenggara acara bersama Danamon. Danamon Schooling mengikut sertakan kelompok mahasiswa dari beberapa universitas deretan atas (kurang lebih sebanyak peserta terseleksi) untuk aktifitas satu minggu di Kampus Danamon (pusat pelatihan Danamon). Program ini merupakan suatu program yang dirancang oleh universitas terpilih dengan berkoordinasi bersama Danamon, dan bertujuan untuk memfasilitasi para peserta nya dalam melakukan self development. Di dalam program ini, para peserta selain diberi kesempatan untuk mendapatkan materi pelatihan berkualitas dari universitas terpilih, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk menyerap banyak informasi mengenai Danamon dan merasakan suasana pelatihan di Danamon. Disamping itu para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk memperluas networking baik dengan pihak internal perusahaan juga dengan sesama peserta terseleksi dari universitas-universitas deretan atas lainnya. Dengan diadakannya program Danamon Schooling ini selain awareness peserta mengenai Danamon akan terbentuk, citra perusahaan di dalam 54

3 komitmennya untuk memfasilitasi para talent nya dalam self development yang berada pada top level attributes dari atribut-atribut penting yang para FT harapkan ada pada tempatnya bekerja juga akan terbentuk. Disamping itu, dengan bekerja bersama universitas terpilih sebagai penyelenggara, maka citra yang baik dari universitas yang bersangkutan akan sedikit banyak ikut melekat kepada citra perusahaan. Tabel 3.1. berikut merupakan gambaran program Danamon Schooling, dimana selain presentasi perusahaan dan aktifitas pelatihan di dalam kelas, akan diadakan pula aktifitas luar ruangan berupa outbond guna meningkatkan kerjasama tim dan motivasi peserta sebelum kegiatan pelatihan di dalam kelas dilakukan. Tabel 3.1. Rundown Program Danamon Schooling Hari Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5 Hari-6 Aktifitas Pengenalan program, presentasi perusahaan, pembagian kelompok peserta, dll Aktifitas luar ruangan (Outbond) In Class Training, Diskusi Kelompok, Mentoring, Sesi Kompetisi Debat, company presentation & gathering dengan Manajemen Danamon, pengumuman posisi point tiap kelompok In Class Training, Diskusi Kelompok, Mentoring, Sesi Kompetisi Debat, company presentation & gathering dengan Manajemen Danamon, pengumuman posisi point tiap kelompok In Class Training, Diskusi Kelompok, Mentoring, Sesi Kompetisi Debat, company presentation & gathering dengan Manajemen Danamon, pengumuman posisi point tiap kelompok Pembagian hadiah, acara pelulusan peserta Danamon Schooling, entertainment show, penutupan program 2. Field Trip Field Trip merupakan kegiatan kerjasama Danamon dengan Universitasuniversitas deretan atas di dalam memberikan kesempatan mendapatkan pengalaman bagi mahasiswanya untuk menjalani kunjungan lapangan satu hari dan mengetahui lebih jauh bagaimana Danamon menjalankan bisnisnya. Di dalam kegiatan ini para peserta diberi kesempatan untuk mendapatkan informasi secara real dan kesempatan untuk membentuk networking dengan pihak internal perusahaan. 55

4 3. Academician Join Project Pada dasarnya program Academician Join Project merupakan program yang serupa dengan progam magang yang sudah dilakukan Danamon yang diberikan kepada para mahasiswa. Perbedaannya dalam program ini pesertanya adalah para dosen dari universitas deretan atas. Pada program ini, para peserta diberi kesempatan untuk merasakan pengalaman sebagai praktisi dalam dunia bisnis yang real. Para peserta diberikan suatu jabatan sementara (temporary position) dengan proyek yang harus diselesaikan dalam jangka waktu selama 3-6 bulan. Pelaksanaan proyek oleh para tenaga pengajar di Danamon dilakukan dengan pengajuan proposal penelitian oleh tenaga pengajar tersebut, dan koordinasi dengan unit bisnis terkait materi penelitian. Dalam program Academician Join Project, Danamon menggunakan salah satu strategi pemasaran dengan menggunakan pihak penghubung (endorser) yang dapat dipercaya oleh para talenta yaitu para tenaga pengajar di universitasnya. Obyektif dari program Academician Join Project selain untuk memfasilitasi para tenaga pengajar untuk mendapatkan pengalaman On the Job Training, juga memberikan informasi yang luas kepada mereka mengenai Danamon. Selanjutnya setelah program selesai para peserta akan kembali ke Universitas asalnya dan berbagi pengalaman yang sudah dirasakannya kepada pihak universitas, dan kepada mahasiswa-mahasiswa didikannya. Dengan demikian word of mouth dari para tenaga pengajar sebagai pihak yang pernah bekerja di Danamon kepada para calonh FT guna meningkatkan awareness mereka terhadap Danamon dapat tercipta melalui aktifitas sehari-hari di Universitas tempatnya berada. 4. Pojok Karir Danamon Pojok Karir Danamon dilakukan dengan bekerja bersama universitasuniversitas deretan atas. Pojok Karir Danamon diadakan dengan membentuk stan di wilayah kampus secara continue dan berkala setidaknya dilakukan satu kali dalam kurun waktu tiga bulan selama 2-3 hari. Pojok Karir Danamon 56

5 dilakukan dengan maksud untuk dapat memfasilitasi para talenta dalam mendapatkan informasi seluas-luasnya mengenai Danamon. Gambar 3.2. Danamon Career Booth Dalam setiap kegiatan Pojok Karir Danamon diadakan, selain dimungkinkan untuk terjadi transfer informasi mengenai Danamon sebagai salah satu pilihan tempat bekerja melalui pembagian brosur kepada para mahasiswa, juga akan disediakan penjaga stan yang merupakan pegawai Danamon, yang dalam aktifitas direct marketing berfungsi sebagai tenaga penjual. Para talenta dapat secara langsung melakukan komunikasi dua arah dengan penjaga stan tersebut. Disamping berfungsi sebagai sarana informasi mengenai Danamon sebagai salah satu perusahaan pilihan tempat bekerja, dalam kegiatan Pojok Karir Danamon, para mahasiswa dapat secara langsung meng-input data pribadi ke dalam data base Danamon dan meng-akses tahap seleksi awal jika mereka berminat untuk ikut serta dalam beberapa kegiatan yang Danamon miliki seperti program magang, program DYLA, program Danamon Schooling, sampai dengan program Field Trip dan usul atas topik-topik yang mereka inginkan dalam program Public Teaching selanjutnya yang akan diadakan di universitas mereka. 57

6 3.2. Analisis Solusi Bisnis Berdasarkan beberapa alternatif solusi yang telah dijelaskan pada sub bab 3.1., selanjutnya akan dilakukan analisis untuk memilih satu alternatif solusi yang paling potensial untuk diterapkan. Guna mendapatkan satu alternatif solusi yang paling potensial maka perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang baiknya terdapat pada beberapa alternatif solusi tersebut, sehingga alternatif solusi yang paling mendekati faktor-faktor tersebut merupakan alternatif solusi yang paling potensial. Adapun faktorfaktor yang perlu ada pada beberapa alternatif solusi adalah sebagai berikut: 1. Ditinjau dari jangkauan komunikasi Sebagaimana telah diketahui untuk jangkauan komunikasi menurut John E. Kennedy & R. Dermawan Soemanagara (2006), terbagi menjadi tiga macam jangkauan, yaitu indvidual, kelompok, dan massa. Dalam penulisan tugas akhir ini, jangkauan yang paling efektif adalah pada jangkauan kelompok, dimana target komunikannya adalah para calon FT dari beberapa universitas deretan atas saja. 2. Ditinjau dari seberapa banyak informasi yang dapat disampaikan Untuk dapat men-transfer informasi yang cukup luas guna meningkatkan awareness para calon FT mengenai Danamon sebagai tempat pilihan bekerja, maka dibutuhkan program komunikasi yang dapat memfasilitasi Danamon untuk menyampaikan informasi yang luas tersebut. Biasanya untuk dapat menentukan apakah program komunikasi tersebut dapat men-transfer informasi yang luas adalah dari seberapa banyak waktu yang tersedia untuk memberikan informasi kepada komunikannya dalam satu kali program komunikasi dilakukan. 3. Ditinjau dari seberapa besar dapat terjadi pembuktian secara langsung oleh komunikan/melibatkan emosi komunikannya. Melihat persaingan dalam mendapatkan talent yang berkualitas (talent war) dewasa ini semakin besar, maka guna menyampaikan informasi mengenai Danamon sebagai perusahaan pilihan tempat bekerja dibutuhkan suatu program 58

7 komunikasi yang dapat melibatkan emosi komunikan/para FT dengan cara memfasilitasi komunikan untuk dapat melakukan pembuktian secara langsung menyangkut informasi yang disampaikan, dimana dengan terjadinya pembuktian secara langsung, tingkat keyakinan komunikan terhadap kebenaran informasi yang diterimanya akan semakin besar, sehingga dengan demikian informasi yang disampaikan akan lebih mudah diterima dalam benak komunikan. 4. Ditinjau dari interaksi dalam penyampaian komunikasi Untuk dapat memastikan bahwa komunikan mendapatkan informasi yang benar-benar mereka butuhkan, maka diperlukan program komunikasi yang dapat memfasilitasi untuk terjadinya komunikasi dua arah, dimana komunikan bukan hanya mendengar informasi dari komunikator saja, tapi juga dapat bertanya secara langsung kepada mereka. Untuk program komunikasi ditinjau dari interaksi dalam penyampaian informasi dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu dialogis communication dan non-dialogis communication. 5. Ditinjau dari hubungan komunikator dengan komunikan Hubungan antara komunikator dengan komunikan dapat berpengaruh terhadap seberapa besar rasa percaya yang mungkin terjadi bagi komunikan terhadap informasi yang diterima dari komunikator. Semakin besar hubungan personal antara kedua pihak, maka akan semakin besar pula kesempatan informasi yang diberikan untuk dapat tertanam dibenak komunikan. 6. Ditinjau dari intesitas kerjasama dengan Universitas Seperti yang telah diketahui, guna memaksimumkan peningkatan minat melalui pembentukan awareness, diperlukan program komunikasi yang dapat lebih melibatkan pihak ke-3, yang dapat membantu Danamon baik dalam memperlancar penyampaian informasi kepada calon FT, juga dalam memperkuat brand name perusahaan di lingkungan universitas dimana calon FT tersebut berada. Sehingga dengan demikian semakin besar intensitas kerjasama dengan pihak ke-3 khususnya universitas-universitas deretan atas, maka akan semakin baik program komunikasi tersebut. 59

8 Setelah diketahui faktor-faktor yang baiknya terdapat pada alternatif solusi, berikut akan dilakukan beberapa pemetaan terhadap alternatif-alternatif solusi yang telah dijelaskan. Gambar 3.3. berikut merupakan pemetaan terhadap alternatif solusi berdasarkan seberapa banyak informasi yang bisa diserap, dan berdasarkan seberapa besar dapat memfasilitasi komunikan untuk melakukan pembuktian secara langsung. Gambar 3.3. Peta Posisi Alternatif Solusi 1 Ditinjau dari banyaknya informasi yang bisa diserap, program Academician Join Project dan Danamon Schooling merupakan program yang paling maksimum, program Pojok Karir Danamon merupakan program yang cukup maksimum, dan program Field Trip merupakan program yang kurang maksimum. Hal tersebut dikarenakan dalam program Danamon Schoooling yang dilakukan dalam jangka waktu satu minggu, sangat memungkinkan untuk Danamon dalam memberikan bermacam informasi kepada calon FT baik melalui presentasi-presentasi tentang perusahaan di dalam kelas, juga melalui komunikasi personal antara pegawai Danamon sebagai komunikator dengan para calon FT sebagai komunikan dalam aktifitas sehari-harinya selama program berlangsung. Sedangkan pada program Academician Join Project, serupa dengan program magang, dengan waktu yang intensif 60

9 yaitu selama 3-6 bulan untuk pelaksanaan proyek oleh tenaga pengajar di Danamon, dalam prosesnya dapat dilakukan transfer informasi yang luas mengenai Danamon kepada tenaga pengajar tersebut, dan selanjutnya pengalihan informasi yang sudah diterima dapat diteruskan kepada target utama komunikan yaitu para calon FT dalam kegiatan perkuliahan sehari-hari secara continue. Masih ditinjau dari banyaknya informasi yang bisa diserap, untuk program Pojok Karir Danamon, informasi yang dapat diserap oleh komunikan cukup maksimum, dikarenakan dengan tersedianya stan di tempat para calon FT menjalankan kegiatannya sehari-hari selama kurang lebih tiga hari, akan menjadi wadah bagi mereka untuk mendapatkan informasi yang luas mengenai Danamon. Sedangkan dalam program Field Trip, informasi yang memungkinkan untuk disampaikan sangat terbatas, dimana Danamon sebagai komunikator hanya bisa fokus pada satu topik bahasan saja mengingat jangka waktu pelaksanaan program yang hanya satu hari. Pembahasan selanjutnya jika alternatif solusi ditinjau dari seberapa besar dapat memfasilitasi komunikannya dalam melakukan pembuktian secara langsung yang dapat melibatkan emosi mereka dalam menerima informasi, program Danamon Schooling dan Field Trip merupakan program yang cukup baik, sedangkan program Academician Join Project dan Pojok Karir Danamon kurang dapat memfasilitasi komunikannya untuk melakukan pembuktian secara langsung. Hal tersebut dikarenakan dalam program Danamon Schooling penyampaian informasinya melibatkan komunikannya untuk melakukan pembuktian secara langsung dalam aktifitas berbasis berbagi pengalaman, yaitu pengalaman untuk merasakan suasana pelatihan di Kampus Danamon, sehingga dengan demikian emosi komunikan dalam menyerap informasi dapat terbentuk. Demikian halnya dengan program Field Trip yang memberikan kesempatan bagi komunikannya untuk melakukan kunjungan lapangan ke Danamon, juga merupakan suatu kegiatan berbasis berbagi pengalaman yang Danamon berikan kepada para calon FT, dimana mereka dapat membuktikan secara langsung dan merasakan suasana bisnis yang Danamon lakukan. Untuk program Academician Join Project para calon FT tidak diberikan kesempatan untuk pembuktian secara langsung, tetapi program ini memberikan 61

10 kesempatan pembuktian secara langsung kepada dosen-dosen dari universitas tempat para calon FT berada. Sehingga yang dimungkinkan untuk terjadi adalah suatu proses penyampaian informasi oleh dosen di sela-sela kegiatan perkuliahan yang sedikitnya dapat membentuk suasana sharing experience yang cukup dapat melibatkan emosi para calon FT sebagai komunikan, karena kegiatan perkuliahan dikelas merupakan satu sesi yang khusus diadakan untuk terjadinya penyampaian informasi dari tenaga pengajar kepada mahasiswanya, sehingga proses transfer informasi tentang Danamon di sela-sela kegiatan perkuliahan walaupun tidak memberikan kesempatan pembuktian secara langsung kepada komunikannya, tetapi cukup dapat melibatkan emosi mereka dalam menerima informasi. Sedangkan untuk program Pojok Karir Danamon, yang proses penyampaian informasinya hanya dengan proses tanya-jawab di lokasi stan saja, merupakan program yang kurang dapat memberikan kesempatan pembuktian secara langsung oleh penerima informasi sehingga upaya untuk melibatkan emosi komunikan agar dapat mempermudah informasi masuk ke dalam benak komunikan pun akan sulit dicapai. Gambar 3.4. berikut merupakan pemetaan untuk menentukan posisi program berdasarkan jangkauan komunikasi, dan berdasarkan interaksi dalam penyampaian informasi. Gambar 3.4. Peta Posisi Alternatif Solusi 2 62

11 Seperti telah diketahui, fokus jangkauan komunikasi dari alternatif program yang diberikan adalah kepada jangkauan komunikasi kelompok, yaitu para calon FT secara luas tetapi hanya khusus pada universitas deretan atas saja. Ditinjau dari jangkauan komunikasi, program Pojok Karir Danamon merupakan program yang paling besar dalam menjangkau komunikan pada zona jangkauan komunikasi kelompok, dimana informasi dari program Pojok Karir Danamon dapat diberikan kepada seluruh mahasiswa disekitar stan Pojok Karir Danamon berada, atau sebagai gambaran jika stan Pojok Karir Danamon diadakan di wilayah fakultas SBM ITB, maka fokus komunikannya dapat menjangkau seluruh mahasiswa SBM ITB tersebut. Jangkauan komunikasi terbesar berikutnya adalah pada program Academician Join Project, dimana pada program tersebut informasi dapat diberikan kepada seluruh mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan perkuliahan dimana dosen yang telah mengikuti program Academician Join Project mengajar. Dan untuk dua program lainnya yaitu Danamon Schooling dan Field Trip, jangkauan komunikasinya lebih terbatas pada mahasiswa yang terseleksi atau yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program tersebut saja, yaitu sekitar peserta. Selanjutnya jika ditinjau dari seberapa besar kemungkinan untuk terjadi interaksi atau komunikasi dua arah dari komunikator dengan komunikan, program Danamon Schooling dan program Pojok Karir Danamon merupakan program yang cukup maksimum, karena dalam program Danamon Schooling melalui kegiatan sehari-hari selama program berlangsung, para calon FT dapat bertanya dan melakukan interaksi dengan mentornya secara langsung. Demikian hal nya pada program Pojok Karir Danamon yang memang diadakan khusus untuk memfasilitasi para calon FT untuk melakukan komunikasi dua arah untuk dapat menyerap informasi mengenai Danamon melalui penjaga stannya, merupakan suatu program yang maksimum dalam memungkinkan untuk terjadinya interaksi antara komunikator dengan komunikan. Masih dalam pembahasan yang sama, untuk program Academician Join Project dan program Field Trip, hampir sama dengan program Public Teaching yang sudah dilakukan Danamon, walaupun memungkinkan untuk terjadi proses komunikasi secara timbal balik, tetapi proses komunikasi dalam program tersebut lebih cenderung merupakan proses peralihan informasi secara satu arah, dimana komunikator lebih banyak bercerita mengenai informasi yang dimilikinya. Perbedaan antara kedua 63

12 program ini, pada program Academician Join Project, interaksi pada kegiatan perkuliahan lebih memungkinkan untuk terjadi dibandingkan dengan interaksi pada program Field Trip yang yang lebih kaku, dimana topik yang akan dibicarakan telah dijadwalkan sebelumnya. Gambar 3.5. Peta Posisi Alternatif Solusi 3 Dan selanjutnya untuk gambar 3.5. merupakan pemetaan untuk menentukan posisi alternatif solusi berdasarkan hubungan komunikator dengan komunikan dan besarnya intensitas kerjasama dengan pihak ke-3. Untuk hubungan komunikator dengan komunikan, dalam program Academician Join Project jelas dosen sebagai komunikator mempunyai hubungan personal yang lebih baik dengan mahasiswanya sebagai komunikan, sehingga informasi-informasi yang disampaikan oleh dosen tersebut dapat menjadi informasi yang dipercaya kebenarannya oleh para FT. Untuk program Danamon Schooling, dengan menjalankan aktifitas bersama-sama antara komunikator dengan komunikan dalam jangka waktu selama satu minggu, maka hubungan personal pun dapat dimungkinkan untuk terbentuk. Tetapi berbeda dengan dua program sebelumnya, dalam program Pojok Karir Danamon dan program Field Trip, hubungan personal antara komunikator dengan komunikan akan sulit tercapai dikarenakan tidak tersedianya wadah yang dapat membentuk kedekatan personal antara komunikator dengan komunikan. Sehingga besarnya tingkat kepercayaan komunikan terhadap informasi yang disampaikan menjadi kurang baik. 64

13 Selanjutnya ditinjau dari seberapa besar intensitas hubungan kerjasama dengan pihak ke-3 khususnya universitas tempat para calon FT berada, program Danamon Schooling yang melibatkan universitas pilihan dalam merancang dan menjalankan program, serta program Academician Join Project yang pesertanya sendiri merupakan tenaga pengajar dari universitas bersangkutan merupakan program dengan intensitas hubungan kerjasama yang terbesar., dibandingkan dua program lainnya yaitu Pojok Karir Danamon dan Danamon Field Trip yang kurang dapat melibatkan universitas di dalam pelaksanaan programnya Kesimpulan Analisis Solusi Bisnis Dari analisis solusi bisnis yang telah dijelaskan pada sub bab 3.2., maka dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat dipenuhi oleh alternatif solusi bisnis yang diberikan, sehingga selanjutnya dapat ditentukan program mana yang paling potensial dan program mana yang kurang potensial untuk diterapkan dalam upaya Danamon menarik minat para calon FT untuk bekerja di Danamon. Tabel 3.2. Matriks Alternatif Solusi Bisnis Alternatif Solusi Danamon Schooling Field Trip Academician Join Project Pojok Karir Danamon Jangkauan Komunikasi (Zona Jangkauan Komunikasi Kelompok) Banyaknya Transfer Informasi Pembuktian Secara Langsung / Melibatkan Emosi Interaksi dalam Penyampaian Komunikasi Hubungan Personal Komunikator - Komunikan Intensitas kerjasama dengan pihak ketiga Seperti ditunjukan pada tabel 3.2., Program Pojok Karir Danamon dan program Field Trip merupakan program yang kurang potensial untuk diterapkan. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa faktor yang kurang terdapat dalam kedua program 65

14 tersebut, yaitu banyaknya informasi yang bisa disampaikan, interaksi dua arah, hubungan personal dari komunikator dengan komunikan, intensitas kerjasama dengan pihak ke-3 pada program Field Trip, dan banyaknya informasi yang bisa disampaikan, kesempatan pembuktian secara langsung, hubungan personal dari komunikator dengan komunikan, intensitas kerjasama dengan pihak ke-3 pada program Pojok Karir Danamon. Sedangkan untuk program Academician Join Project merupakan program yang cukup potensial untuk diterapkan, karena selain jangkauan komunikasinya sangat luas, program tersebut merupakan program yang unik dalam menyampaikan informasi yang luas mengenai Danamon, yaitu melalui tenaga pengajar yang mempunyai hubungan personal yang cukup baik dengan para calon FT melalui kegiatan perkuliahan seharihari, sehingga program tersebut dapat menjadi wadah dalam menyampaikan word of mouth paling efektif tentang Danamon kepada para calon FT. Akan tetapi dalam program ini dikarenakan tidak ditujukan secara langsung kepada para calon FT, maka kesempatan untuk melakukan pembuktian secara langsung terhadap informasi yang diterimanya pun menjadi kurang maksimum. Untuk program yang paling potensial diterapkan adalah program Danamon Schooling, dimana melalui program tersebut Danamon dapat memberikan informasi yang cukup luas mengenai Danamon, dan dapat memfasilitasi komunikannya dalam melakukan pembuktian secara langsung serta memungkinkan untuk terjadinya interaksi dua arah dari komunikator dengan komunikan, dan disamping itu melalui proses aktifitas yang intensif juga dapat membentuk hubungan personal yang lebih intim diantara mereka, sehingga upaya Danamon untuk menciptakan awareness dengan memberikan informasi kepada para calon FT dapat lebih mudah dilakukan dan informasi yang disampaikan tersebut dapat masuk kedalam benak mereka. 66

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Pada bab ini akan membahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis yang dipilih berdasarkan analisis solusi bisnis pada bab sebelumnya dan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 130 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan kajian terhadap temuan yang didapat, maka berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari tinjuan sistem dan praktek implementasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil proyek di Binus Business School (BBS) berdasarkan hasil pengolahan data, antara lain: SWOT a. Kekuatan (Strength) BBS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet kini juga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam dunia bisnis, terutama kegiatan jual - beli. Sudah banyak tersedia di pasaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari laporan penelitian ini, akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan

Lebih terperinci

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 ITB School of Business and Management (SBM-ITB) ITB mulai merencanakan membuka program bisnis dan manajemen sejak tahun 1970. Pada akhir tahun 1980, Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI

RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Hasil analisa tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas layanan MBA ITB 4.1.1 Analisa Karakteristik Demografis Responden 4.1.1.1 Umur Responden yang dijadikan sampel

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil kuesioner market survey yang ada, maka dari persepsi-persepsi yang ingin dibentuk oleh BINUS UNIVERSITY di pasar

Lebih terperinci

Kanvas Strategi Awal

Kanvas Strategi Awal BAB V PEMBAHASAN 5.1 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah seminar merupakan Mata Kuliah Keahlian Program Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah mendapatkan persetujuan dari tim pembina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang kehidupannya tidak dapat dipisahkan dari produk barang maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang kehidupannya tidak dapat dipisahkan dari produk barang maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap orang kehidupannya tidak dapat dipisahkan dari produk barang maupun jasa yang dapat memenuhi setiap kebutuhan. Berbagai macam produk diciptakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004)

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari semua cara penjual untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tugas casual leasing di The Park Mall Solo Baru

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tugas casual leasing di The Park Mall Solo Baru BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tugas casual leasing di The Park Mall Solo Baru Casual

Lebih terperinci

BRANDING HIPMI PEDULI JAWA TENGAH MELALUI KEGIATAN KOMUNIKASI STRATEGIS. Abstrak

BRANDING HIPMI PEDULI JAWA TENGAH MELALUI KEGIATAN KOMUNIKASI STRATEGIS. Abstrak BRANDING HIPMI PEDULI JAWA TENGAH MELALUI KEGIATAN KOMUNIKASI STRATEGIS Abstrak Tugas akhir berupa karya bidang ini dilatarbelakangi oleh badan organisasi baru dibawah naungan HIPMI Jawa Tengah yaitu HIPMI

Lebih terperinci

4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA

4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA 4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA 4.1 Mentoring 4.1.1 Definisi Mentoring adalah program pendampingan dan bimbingan mahasiswa oleh staf akademik selama proses pembelajaran di S1 Prasetiya Mulya. Mentor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Event merupakan bagian dari kegiatan Public Relations. Sebuah acara

BAB I PENDAHULUAN. Event merupakan bagian dari kegiatan Public Relations. Sebuah acara BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Event merupakan bagian dari kegiatan Public Relations. Sebuah acara diselenggarakan untuk membantu humas dalam mencapai tujuannya. Event adalah rangkaian kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT CAREER DAY (Azhar El Hami, S.Psi, Psi & Dr. Diana Harding, S.Psi, M.Si) 1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi dan juga persaingan bebas yang terjadi saat ini, mengharuskan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, komunikasi memegang peranan penting dalam menjalankan pekerjaan dan tugas yang dilakukan. Tanpa adanya komunikasi, kegiatan dan pekerjaan yang

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet yang semakin aplikatif berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet khususnya di Indonesia. Berikut ini tersaji grafik pertumbuhan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Modul ke: 03 Fakultas Program Pascasarjana STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Pokok Bahasan 1. Strategi Pemasaran 2. Strategi Komunikasi 3. Marketing Public Relations Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil survei terhadap 124 responden yang valid dan reliable, dapat disimpulkan bahwa: Terdapat hubungan yang cukup kuat dan positif antara efektivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkomunikasi baik secara personal yaitu berkomunikasi dengan diri sendiri, maupun secara interpersonal yaitu berkomunikasi

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya terhadap tahapan

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Analisis data merupakan tahap di mana data yang diperoleh akan dibahas oleh peneliti baik data yang berasal dari informan (wawancara), pengamatan lapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dikarenakan adanya persaingan ekonomi secara global. Hampir semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dikarenakan adanya persaingan ekonomi secara global. Hampir semua 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini berkembang pesat dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan adanya persaingan ekonomi secara global. Hampir semua perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin tinggi perkembangan dunia usaha akan menimbulkan persaingan produk semakin tinggi. Produsen bersaing dengan produsen lain untuk memikat konsumen dengan harapan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In

Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In Latar Belakang Desain ini disusun untuk memfasilitasi kebutuhan Youth Program 2012 terhadap

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus terus melakukan inovasi yang kreatif dalam menciptakan program-program baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan khalayaknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran. Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran. Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci sebagai berikut : 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. KOKI MARKETAMA berdiri pada tahun 2011 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retailer serta food and beverages. PT. KOKI MARKETAMA memiliki 3 bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Alasan Pemilihan Tema Tumbuhnya tingkat pembangunan saat ini menyebabkan semakin banyak berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Rencana implementasi solusi bisnis yang akan dibahas pada sub bab ini akan difokuskan pada skala Bandung saja. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 57 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Kesimpulan pertama adalah brand awareness Inez memiliki tingkat kepekaan brand yang tinggi namun brand tidak melekat di benak konsumen. Hal ini dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari

Lebih terperinci

Winter School 2017 Cross Culture and Asia Paci c Course. Far Eastern Federal University

Winter School 2017 Cross Culture and Asia Paci c Course. Far Eastern Federal University Winter School 2017 Cross Culture and Asia Paci c Course Far Eastern Federal University Vladivostok, Russia 6-13 Maret 2017 LATAR BELAKANG 1 ar Eastern Federal University (FEFU) adalah Flembaga federal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif. Efektivitas program adalah suatu hal yang menjadi tujuan dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA

4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA 4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA 4.1 Mentoring 4.1.1 Definisi Mentoring adalah program pendampingan dan bimbingan mahasiswa oleh staf akademik selama proses pembelajaran di S1 Prasetiya Mulya. Mentor

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan dukungan hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti. Begitu

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, suatu perusahaan perlu untuk menjadi perusahaan yang dipilih oleh SDM yang berkualitas/talented people sebagai tempatnya berkarya

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD)

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL TENGAH TAHUN 2011 PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) UNIVERSITAS RIAU Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan pada penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pada pasar anak remaja seperti siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS dan PERANCANGAN e-portfolio

BAB 4 ANALISIS dan PERANCANGAN e-portfolio BAB 4 ANALISIS dan PERANCANGAN e-portfolio 4.1 Cara Memasarkan BiNusian 4.1.1 Cara Memasarkan BiNusian Bagi BiNusian Sebagai Pencari Kerja BiNusian bergabung dengan www.binuscareer.com (sebagai pencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah kemajuan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha

Lebih terperinci

Tabel Matriks Hasil Wawancara

Tabel Matriks Hasil Wawancara Tabel Matriks Hasil Wawancara No. Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3 Faktor Lingkungan Eksternal a. Kebijakan 1. Menurut anda, kebijakan apa saja yang mempengaruhi perkembangan KMC? b. Pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Musik merupakan salah satu bidang seni yang paling digemari oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Musik merupakan salah satu bidang seni yang paling digemari oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan salah satu bidang seni yang paling digemari oleh masyarakat. Dewasa ini, pertumbuhan industri musik saat cepat, yang akhirnya berdampak pada semakin

Lebih terperinci

Proposal Corporate Internship PT ARUTMIN INDONESIA PT Arutmin Indonesia

Proposal Corporate Internship PT ARUTMIN INDONESIA PT Arutmin Indonesia 2010 Proposal Corporate Internship PT ARUTMIN INDONESIA PT Arutmin Indonesia Khell Lazuardi (1071001064) Mahasiswa Program Studi Management Universitas Bakrie Program Studi Management Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL 4.1 IMPLEMENTASI STRATEGI EMPLOYER BRANDING DALAM EMPLOYEE VALUE PROPOSITION

BAB 4 HASIL 4.1 IMPLEMENTASI STRATEGI EMPLOYER BRANDING DALAM EMPLOYEE VALUE PROPOSITION BAB 4 HASIL 4.1 IMPLEMENTASI STRATEGI EMPLOYER BRANDING DALAM EMPLOYEE VALUE PROPOSITION Sesuai dengan hasil survey yang diadakan, telah diketahui bahwa ada 3 hal yang membuat karyawan puas bekerja di

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. dengan sendiri-sendiri, apalagi dengan sudah masuknya globalisasi yang

BAB 5 PENUTUP. dengan sendiri-sendiri, apalagi dengan sudah masuknya globalisasi yang BAB 5 PENUTUP Dalam menjalankan usaha atau bisnis tidak lah mudah apabila dikerjakan dengan sendiri-sendiri, apalagi dengan sudah masuknya globalisasi yang mendorong perdagangan bebas. Untuk itu para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis saat ini semakin ketat. Hal ini membuat para pelaku bisnis harus lebih cermat dalam penentuan strategi bisnis agar bisnisnya tetap bertahan

Lebih terperinci

LAPORAN KEPUASAN INDUSTRI PENGGUNA LULUSAN TAHUN 2016 PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN

LAPORAN KEPUASAN INDUSTRI PENGGUNA LULUSAN TAHUN 2016 PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN LAPORAN KEPUASAN INDUSTRI PENGGUNA LULUSAN TAHUN 2016 PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN 1 KATA PENGANTAR Perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam melahirkan generasi cerdas dalam membangun bangsa.fungsi

Lebih terperinci

B. Keterbatasan penelitian

B. Keterbatasan penelitian BAB V PENUTUP Sebuah agensi iklan pasti didalamnya memiliki perbedaan atau keunikan bila dibandingkan dengan agensi iklan lainnya. Meskipun secara keseluruhan tujuan dari agensi iklan adalah untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek komunikasi. Bahkan komunikasi telah menjadi kebutuhan dasar, selain juga dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Middleton dan konsep pengembangan city brand yang relevan dari berbagai

BAB V PENUTUP. Middleton dan konsep pengembangan city brand yang relevan dari berbagai BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari serangkaian kegiatan penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, yang didasarkan atas model perencanaan komunikasi John Middleton dan konsep pengembangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dalam bab ini, seluruh hasil dari pengumpulan data, pengolahan, dan

BAB V PENUTUP. Dalam bab ini, seluruh hasil dari pengumpulan data, pengolahan, dan BAB V PENUTUP Dalam bab ini, seluruh hasil dari pengumpulan data, pengolahan, dan pembahasan penelitian akan disimpulkan menjadi suatu pernyataan yang merupakan akhir dari suatu penelitian. Dimulai dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga semakin ketat hal ini terjadi seiring munculnya beberapa produk obat -

BAB 1 PENDAHULUAN. juga semakin ketat hal ini terjadi seiring munculnya beberapa produk obat - Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui belakangan ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat baik berupa produk maupun jasa. Persaingan dalam produk obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup industri jasa lembaga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup industri jasa lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menentukan keberhasilan usaha yang bergerak pada industri jasa lembaga pendidikan, pada umumnya sepakat bahwa konsumen (calon mahasiswa) memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. dijadikan sebagai pengalaman untuk mengenal dunia kerja. Selama

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. dijadikan sebagai pengalaman untuk mengenal dunia kerja. Selama BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Pelaksanaan KKM Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan suatu kegiatan yang dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk mengenal dunia kerja. Selama melakukan KKM, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Philips merupakan sebuah perusahaan multinasional. kehadirannya sejak tahun 1895 Sampai dengan sekarang. Bola lampu merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Philips merupakan sebuah perusahaan multinasional. kehadirannya sejak tahun 1895 Sampai dengan sekarang. Bola lampu merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Philips merupakan sebuah perusahaan multinasional yang telah ada kehadirannya sejak tahun 1895 Sampai dengan sekarang. Bola lampu merupakan fokus utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari dirumah, ditempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana orang tua serta kerabat juga ikut mengambil bagian dalam memilih perguruan tinggi. Ini

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. BAB V STUDI KASUS Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV. V.1 Deskripsi Umum Studi Kasus Studi kasus dipilih adalah forum

Lebih terperinci

Lesson Plan Entrepreneur Education

Lesson Plan Entrepreneur Education Lesson Plan of Entrepreneurship Education Rencana pembelajaran praktikum semester tiga (Social Entrepreneurship) untuk mahasiswa angkatan 2008 Pert. Topik Aktivitas Keterangan 1 Introduction Pengenalan

Lebih terperinci

Company Profile CV. ASFA SOLUTION

Company Profile CV. ASFA SOLUTION Company Profile of CV. ASFA SOLUTION Alamat : Jl. Pegadaian No. 38 RT. 01 RW. 01 Arjawinangun Cirebon 45162 - Indonesia Tel : (0231) 358630, Ph. 08562121141 Fax : - Email : info@asfasolution.com Website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013

Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 1 Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 Nama (NIM) : Ana Septiana (209000095) Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Facebook Kopi Good Day terhadap Brand Awareness Remaja (Survey pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informasi manajemen yang diharapkan,

BAB I PENDAHULUAN. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informasi manajemen yang diharapkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dimana PR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya

BAB V PENUTUP. D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya 133 BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Untuk menjaga eksistensi suatu merek ini yang membuat Nisrina D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya membrending Nisrina D jilbab serta strategi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. (KKM), Penulis ditempatkan sebagai Public Relations Team pada fungsi

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. (KKM), Penulis ditempatkan sebagai Public Relations Team pada fungsi BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Waktu dan Lokasi Kuliah Kerja Media Penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT Pertamina Marketing Operations Region V Surabaya. Selama melakukan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi seperti saat ini, akan terjadi kompetisi atau persaingan yang tajam di semua sektor bisnis tidak dapat dihindari, baik dalam sektor industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan

Lebih terperinci