BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil proyek di Binus Business School (BBS) berdasarkan hasil pengolahan data, antara lain: SWOT a. Kekuatan (Strength) BBS memiliki tim penyusun case study yang berfokus pada case study perusahaan-perusahaan lokal dan telah dipergunakan langsung dalam proses kegiatan belajar-mengajar. BBS memiliki infrastruktur dan pengalaman yang sudah diakui dalam bidang IT yang dapat dipadukan dengan kurikulum bisnis sehingga para mahasiswa dapat menerapkan teknologi informasi yang berkembang dalam aspek bisnis. Lokasi kampus yang strategis di mana kampus BBS terletak di daerah segitiga emas yang dapat dengan mudah dijangkau. Dosen yang memiliki latar belakang praktisi yang memungkinkan mahasiswa untuk mengetahui lebih baik mengenai lingkungan kerja. Cukup terjangkaunya investasi yang harus dikeluarkan untuk mengikuti program MM di BBS dibandingkan dengan pesaingnya. 115

2 116 b. Kelemahan (Weakness) Kekuatan jaringan alumni yang masih belum terbentuk serta masih belum dikelola dengan baik. Kurangnya jumlah dosen tetap dan dosen yang menjadi referensi baik dari dunia usaha maupun dunia pendidikan. Positioning yang tidak memiliki uniqueness yang memenuhi kebutuhan konsumen dan berbeda dengan kompetitornya. Masih sedikitnya kerjasama dengan pihak industri maupun kompetisi yang dimenangkan oleh BBS. Masih kurangnya intensitas promosi dan masih generiknya konten dari promosi yang dikomunikasikan ke masyarakat. c. Peluang (Opportunity) Jumlah alumni S-1 yang semakin besar dari tahun ke tahun. Infrastuktur IT Binus yang sangat baik mendukung sistem kuliah online yang semakin diminati dan berkembang di Indonesia. Lokasi yang strategis di kawasan segitiga emas merupakan target pasar yang tepat bagi konsumen yang ingin bekerja sambil kuliah. d. Hambatan (Threat) Brand image BBS sebagai sekolah bisnis yang masih belum kuat di masyarakat. Masih banyaknya lulusan Strata-1 yang masih belum merasakan nilai tambah dari pendidikan Strata-2.

3 117 STP a. Segmenting BBS sebagai penyelenggara program magister manajemen memiliki segmen yang secara umum ditujukan untuk konsumen yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-1 dari berbagai jurusan. b. Targeting Target dari program-program yang ditawarkan adalah lulusan S-1 dengan tingkat ekonomi menengah ke atas (upper-middle), baik yang telah maupun belum memiliki pengalaman kerja. Target mahasiswa BBS terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu: MM Young Profesional Target program ini adalah calon mahasiswa yang baru menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 dan memiliki pengalaman kerja 0-2 tahun. MM Profesional Target program ini adalah calon mahasiswa yang telah memiliki pengalaman kerja 2-5 tahun dan ingin memperdalam pengetahuannya di bidang keuangan terapan (Applied Finance) atau strategi pemasaran (Strategic Marketing). MM Executive Target program ini adalah calon mahasiswa yang memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun pada level managerial.

4 118 c. Positioning Dalam menunjukkan kualitas dan mengedepankan aspek bisnis dalam kurikulumnya, BBS memiliki tagline Where Business Is Real. Namun, tagline tersebut masih umum dibandingkan dengan kompetitor yang juga menawarkan keunggulan mendapatkan pengalaman yang serupa dengan yang terjadi di lingkungan bisnis sesungguhnya, contohnya: PPM: A Place to Learn and Grow Prasetiya Mulia: "We are part of Global Community" IPMI: "The Choice of Professionals" MMUI: "Veritas, Probitas, Iustitia" (kebenaran, kejujuran, keadilan) SBM ITB: "Creating new business leaders and entrepreneurs" Marketing mix 1. Faktor-faktor yang menjadi prioritas konsumen dalam memilih suatu program MM dari sekolah bisnis dengan hasil personal interview dengan Manager Marketing BBS ditunjukkan pada Tabel 5.1 berikut:

5 119 Tabel 5.1 Rangkuman Prioritas antara BBS dan Konsumen Yang Sedang Faktor Berjalan di BBS Prioritas Konsumen Pendekatan antara Akademik dan Praktik % Dosen % Network % Kualitas lulusan % Reputasi % Lokasi % Alumni % Kerja sama dengan MM luar negeri % Waktu Kuliah % Biaya Kuliah % Lain-lain % Reputasi oleh yang positif dari institusi pendidikan dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan untuk ikut serta dalam sebuah institusi pendidikan (Gutman and Miaoulis, 2003). Dari hasil survei, reputasi merupakan faktor prioritas yang paling banyak dipilih oleh responden dan terdapat perbedaan dalam urutan prioritas responden dan BBS. Hal ini dapat dijelaskan bahwa reputasi dibangun dari sumber-sumber daya yang ada di dalam kampus itu sendiri. Berdasarkan literatur yang diperoleh, dalam memilih sekolah bisnis, dapat diukur dengan kualitas dan pengalaman dari dosen (Soutar and Turner, 2002), keseimbangan materi kuliah antara teori dan studi kasus, kualitas lulusan (Riset SWA, 2009), reputasi akademik dan research dari para dosen (Cubillo, 2006; Ho, 2008), lokasi kampus, faculty, kurikulum, reputasi akademik dan alumni), dan biaya pendidikan (Ho, 2008). Dalam hal ini, BBS telah

6 120 berusaha untuk memperkuat fondasi untuk mencapai reputasi BBS yang positif. Berikut ini adalah rangkuman hasil survei: a. Faktor-faktor yang menjadi prioritas konsumen dalam memilih program MM dari sekolah bisnis berdasarkan tingkat pendidikannya responden adalah sebagai berikut: Tabel 5.2 Rangkuman Prioritas Konsumen berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Faktor S-1 S-2 Reputasi 56.92% 51.43% Dosen 1.54% 1.43% Pendekatan antara akademik dan praktik 6.92% 8.57% Kerja sama dengan MM luar negeri 2.31% 4.29% Kualitas lulusan 19.23% 8.57% Network 4.62% 0.00% Alumni 0.00% 2.86% Waktu Kuliah 1.54% 12.86% Lain-lain 0.00% 1.43% Biaya 3.08% 0.00% Lokasi 3.85% 8.57% b. Faktor-faktor yang menjadi prioritas konsumen dalam memilih program MM dari sekolah bisnis berdasarkan kelompok tahun kelulusannya S-1 adalah sebagai berikut:

7 121 Tabel 5.3 Rangkuman Prioritas Konsumen berdasarkan Tahun Kelulusan S-1 Responden Prioritas Konsumen Faktor >2001 Reputasi 54.24% 64.10% 53.13% Dosen 1.69% 2.56% 6.25% Pendekatan antara akademik dan praktik 6.78% 2.56% 15.63% Kerja sama dengan MM luar negeri 3.39% 2.56% 3.13% Kualitas lulusan 23.73% 15.38% 15.63% Network 3.39% 5.13% 6.25% Alumni 0.00% 0.00% 0.00% Waktu Kuliah 1.69% 2.56% 3.13% Lain-lain 0.00% 0.00% 0.00% Biaya 1.69% 5.13% 6.25% Lokasi 3.39% 0.00% 9.38% 2. Terdapat faktor-faktor prioritas yang harus diperhatikan lebih mendalam, dikarenakan adanya hubungan antara faktor-faktor prioritas tersebut dengan tingkat pendidikan dan kelompok tahun kelulusan S-1 responden. Faktor kualitas lulusan, waktu kuliah, MM luar negeri, alumni, dan biaya kuliah terdapat hubungan atau dengan kata lain terdapat perbedaan perspektif responden lulusan S-1 dan S-2 sebagai faktor-faktor prioritas pemilihan program MM. Begitu juga dengan kualitas lulusan, memiliki perbedaan perspektif antara kualitas lulusan dengan kelompok tahun kelulusan S-1 responden (tahun kelulusan S , , dan < 2001). 3. Beberapa hal dari marketing mix BBS belum memenuhi keinginan konsumen berdasarkan hasil observasi dan survei. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4 di bawah ini:

8 122 Marketing Mix Tabel 5.4 Rangkuman Prioritas BBS Existing Marketing Mix Faktor Below Meet Product 1. Reputasi Konsumen mengharapkan sebuah sekolah bisnis yang menjadi referensi dalam dunia bisnis 2. Pendekatan akademik dan praktik Pendekatan kurikulum yang digunakan adalah dengan metode Harvard case study 3. Kerja sama dengan MM luar negeri Kerja sama yang diharapkan adalah walaupun MM luar negeri tidak terkenal, namun memiliki spesialisasi pada bidang tertentu yang diminati konsumen. 4. Kualitas Lulusan Kualitas lulusan yang memiliki kemampuan dalam memahami fungsi-fungsi bisnis 5. Network Memiliki kelas yang anggota-anggotanya berlatar belakang pekerjaan yang berbeda-beda 6. Waktu Kuliah Waktu kuliah yang dilaksanakan setelah jam kerja People 7. Dosen Dosen-dosen yang mengajar sekolah bisnis merupakan dosen yang banyak menjadi referensi bagi dunia bisnis 8. Alumni Memiliki alumni yang memiliki jiwa entrepreneur Price 9. Biaya Biaya yang cukup terjangkau Place 10. Lokasi Lokasi kampus yang dekat dengan tempat kerja Promotion 11. Teman 12. Perusahaan 13. Alumni 14. Media Massa 15. Media Elektronik 16. Lain-lain

9 Saran Dari hasil kuisioner diketahui bahwa reputasi memiliki pengaruh yang besar terhadap pemilihan program Magister Manajemen (MM). Reputasi yang positif dari institusi pendidikan dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan untuk ikut serta dalam sebuah institusi pendidikan (Gutman and Miaoulis, 2003). Di sisi lain, Binus Business School hars lebih fokus pada peningkatan reputasi baik untuk program MM, para dosen, maupun profil alumninya. Untuk itu, beberapa saran untuk BBS adalah sebagai berikut: STP Targeting Dari hasil survei, lokasi konsumen yang dekat dengan perkantoran dan dekat dengan tempat tinggal juga merupakan target pasar yang cukup potensial. Untuk itu, BBS disarankan untuk lebih fokus mengembangkan jangkauan marketing khususnya kepada calon mahasiswa yang bekerja di sekitar segitiga emas dan bertempat tinggal di sekitar Jakarta Selatan dengan cara mengundang karyawan dari salah satu perusahaan di daerah segitiga emas pada acara CEO Speak, Case Launch, maupun Book Launch. Marketing mix 1. Saran dari sisi marketing mix adalah sebagai berikut:

10 124 Marketing Mix Product People Promotion Tabel 5.5 Rekomendasi berdasarkan Marketing Mix Factor Reputasi Meningkatkan reputasi baik melalui kerjasama dengan pihak industri atau dunia usaha, membuat seminar Nasional, sekaligus mempublikasikan di media seperti website Binus, majalah, SWA, Kompas, atau Kontan Dosen Mempublikasikan karya maupun kontribusi dosen sehingga mampu dilihat oleh dunia usaha dan masyarakat sehingga dapat menjadi referensi dari dunia usaha, baik melalui media massa maupun dengan cara event Research Exhibition di BBS bagi dosen-dosen yang telah mempublikasikan riset-risetnya. Alumni BBS harus terus meningkatan kurikulum yang dapat menghasilkan kurikulum yang dapat menciptakan lulusan yang mampu menjadi entrepreneur sekaligus mempublikasikan profil alumni-alumni, baik yang telah menjadi entrepreneur maupun yang sukses di bidangnya di website maupun media massa. Alumni Promosi dengan kekuatan word-of-mouth saat open days dari alumni dapat dijadikan opsi event, selain untuk mengakrabkan para alumni, juga menarik perhatian calon mahasiswa untuk mendengarkan pengalaman alumni di BBS. 2. Ranking sebuah organisasi dapat mengukur tingkat keefektifan sekolah bisnis dan meningkatkan reputasi sekaligus brand image (Thomas, 2007). Hal ini dapat dicapai dengan peringkat dari media massa (SWA, Business Week) ataupun organisasi eksternal (BAN, EQUIS). BBS diharapkan fokus untuk menjaga kualitas yang dapat digunakan untuk lolos dalam standar akreditasi yang diinginkan. 3. Develop Educational Materials, Courses, and Programmes Bekerja sama dengan universitas luar negeri dengan mengundang dosen dari universitas luar negeri untuk dapat memberikan

11 125 perkuliahan selama 1 minggu kepada mahasiswa BBS. Dengan mengundang dosen tersebut diharapkan memberikan pengalaman tersendiri bagi mahasiswa dan dapat merasakan langsung bagaimana pembelajaran dari dosen luar negeri. Tidak hanya memperbanyak penggunaan case study baik lokal maupun internasional, namun perlunya disusun format untuk penggunaan case study di dalam perkuliahan sebagai bahan pendukung dosen sehingga mengedukasi dosen untuk standar kualitas yang ditentukan oleh BBS, misalnya standar Harvard. Bekerja sama dengan pihak perusahaan dalam membuat sebuah case study, penelitian, serta karya tulis yang nantinya dapat dipergunakan dalam proses perkuliahan. Kerjasama ini diusahakan merupakan kerjasama eksklusif di mana hanya BBS yang boleh mengembangkan karya tulis ataupun case study yang berguna bagi dunia edukasi untuk perusahaan tersebut (kontrak ekslusif ini untuk meningkatkan kredibilitas BBS di mana kontrak ini dapat memperlihatkan kemampuan BBS dalam menciptakan suatu standart di mana hanya BBS yang dapat melakukan hal tersebut). 4. Provide Educational Services Logistics Mewajibkan para dosen untuk mengikuti workshop penggunaan case study di dalam perkuliahan disesuaikan dengan format yang telah disusun BBS sebelumnya.

12 126 Mewajibkan mahasiswa hadir minimal 1 (satu) kali setiap term dalam kegiatan case study workshop. Mahasiswa diberikan informasi tentang konten yang baik dalam pembuatan studi kasus dan juga membahas salah satu studi kasus yang telah dibuat dengan format yang digunakan oleh BBS. 5. Provide Educational Services Membuat majalah sendiri yang bekerja sama dengan Binus University atau divisi-divisi dari Marketing Communication dan School of Design sebagai media untuk mempublikasikan kolomkolon tentang kampusnya sendiri, cerita-cerita kesuksesan dosen, profil alumni, analisis pasar, cerita pendek, karya-karya tulis, event yang telah diadakan. Contohnya seperti majalah Campus yang banyak membahas banyak program dan dosen di UPH. Membuat milis untuk setiap angkatan yang merupakan bagian dari tanggung jawab divisi Student and Alumni Relation (SAR). Dari milis tersebut, setiap mahasiswa diharapkan dapat bertukar informasi sekaligus mengetahui event-event terbaru maupun prestasi-prestasi terbaru dari BBS. 6. Further Research STP Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai keunikan positioning dari BBS yang memenuhi kebutuhan konsumen namun berbeda

13 127 dengan kompetitor, sehingga BBS bisa lebih unggul dengan keunikannya. Memperkuat positioning juga merupakan salah satu cara membangun reputasi BBS. Pengembangan penelitiannya dapat dihubungkan dengan SWOT. Marketing mix Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai alasan seseorang untuk memilih program Magister Manajemen dihubungkan dengan strategi marketing mix 7Ps yang lebih relevan dengan strategi marketing mix baru untuk sekolah bisnis saat ini (Ivy, 2008).

BAB III METODOLOGI. memperlukan strategi dari yang membedakan antara sekolah bisnis yang satu

BAB III METODOLOGI. memperlukan strategi dari yang membedakan antara sekolah bisnis yang satu BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tuntutan dunia kerja yang semakin membutuhkan karyawan profesional dan unggul dalam keilmuan, membuat kompetisi antarsekolah bisnis penyelenggarakan program Magister

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT mengidentifikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRIORITAS PEMILIHAN PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNTUK PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN PADA BINUS BUSINESS SCHOOL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRIORITAS PEMILIHAN PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNTUK PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN PADA BINUS BUSINESS SCHOOL ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRIORITAS PEMILIHAN PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNTUK PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN PADA BINUS BUSINESS SCHOOL GROUP FIELD PROJECT HENDRO ADINATA (0800736144) YUANA MARDHIANA (0840000943)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Dalam dunia usaha dan semakin tinggi persaingan dalam pasar global, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Bila tidak memiliki strategi yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik,

BAB I PENDAHULUAN. penentu bagi perkembangan sosial dan ekonomi ke arah kondisi yang lebih baik, Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, jenjang pendidikan di perguruan tinggi dirasakan sudah menjadi kebutuhan pendidikan yang pokok bagi masyarakat. Masyarakat memandang

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge ABSTRAK Pemasaran adalah salah satu bagian perusahaan yang memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam meluncurkan sebuah produk kepada konsumen. PT Indomobil Niaga International yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

Jakarta, Juli Tim GFP

Jakarta, Juli Tim GFP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Penulisan tesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 100 responden dengan menggunakan kuantitatif terlebih

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan dan analisa dalam GFP ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Rebranding dan Repositioning yang dilakukan BBS belum

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DAN BRAND

Lebih terperinci

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian ABSTRAK Hypermart adalah salah satu usaha ritel yang terdapat di Bandung Indah Plaza (BIP) yang berdiri sejak BIP melakukan renovasi yaitu pada akhir tahun 2005. Pada awal-awal pembukaan Hypermart penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh agen dan pemborong sebagai kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HARGO SUKSES MANDIRI adalah perusahaan pelayanan yang mengkhususkan diri pada penyedia dan pengelola tenaga kerja jasa keamanan, berdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: strategi bauran pemasaran jasa, pemilihan program studi. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: strategi bauran pemasaran jasa, pemilihan program studi. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang didirikan pada 11 September 1965 di Jalan Prof. drg. Surya Sumantri No 65, Bandung. memiliki banyak fakultas yang dinaunginya, salah satu fakultas

Lebih terperinci

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan?

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan? 71 LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Awal kepada Perusahaan Tahap I 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT XL Axiata Tbk? 2. Apa visi dan misi PT XL Axiata Tbk? 3. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika

BAB I PENDAHULUAN. konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut majalah SWA edisi bulan Januari 2013, lebih dari setengah (55%) konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika dan kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini terjadi seiring dengan semakin

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan pada penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pada pasar anak remaja seperti siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk mengukur brand awareness dari BCKG, kita menyimpulkan bahwa brand awareness BCKG masih relatif rendah. Secara umum, hanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 ITB School of Business and Management (SBM-ITB) ITB mulai merencanakan membuka program bisnis dan manajemen sejak tahun 1970. Pada akhir tahun 1980, Departemen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat tidak berdasarkan tekanan apapun dan murni dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil

Lebih terperinci

SEKILAS PPM MANAJEMEN

SEKILAS PPM MANAJEMEN SEKILAS PPM MANAJEMEN Sejarah Pendirian PPM Manajemen Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Didirikan tanggal 3 Juli 1967 Sang Penggagas Prof. Dr. AM Kadarman, SJ Para Pendiri (ki-ka) Latar belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang terutama di media elektronik memudahkan siapa saja, di mana saja dan kapan saja menggunakannya dengan mudah. Kemudahan ini memberikan manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perguruan tinggi swasta sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus meningkatkan kemampuannya.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan literatur Promosi Menurut ensiklopedia online Wikipedia, promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses pemilihan perguruan tinggi merupakan keputusan besar dimana orang tua serta kerabat juga ikut mengambil bagian dalam memilih perguruan tinggi. Ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT. Sumbar Surya Sejati yang merupakan salah satu distributor oli Pertamina di Sumatera Barat berdiri sejak 6 Oktober 1994. Permasalahan yang muncul pada PT. Sumbar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Caraka Yasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa ekspedisi yang berdiri pada tahun 1985. Dalam 5 tahun terakhir PT Caraka Yasa tidak mencapai target penjualan yang seharusnya yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai salah satu penyelenggara layanan pendididikan mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk melihat brand awareness dari produk Acna Care, dapat disimpulkan bahwa produk Acna Care ternyata belum terlalu dikenal oleh

Lebih terperinci

Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM)

Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM) Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM) Shafira Rizki Aulia 145120400111048 A. ORIENTASI ORGANISASI 1. Identifikasi organisasi a. Citra diri: OPSIM adalah sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salon X adalah salon yang terletak di daerah Pajajaran, Bandung. Salon X mulai berdiri pada tanggal 3 Juni 2006. Masalah yang dihadapi oleh Salon X adalah pendapatan yang diterima oleh Salon X

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis memasuki fase baru dimana persaingan menjadi semakin kompetitif. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Lebih terperinci

BIODATA CALON PESERTA

BIODATA CALON PESERTA FORMULIR PENDAFTARAN BEASTUDI MUDA (MAHASISWA UNGGUL INDONESIA) DIVISI PENDIDIKAN PKPU BIODATA CALON PESERTA Pas Foto x DATA DIRI PENDAFTAR Nama Lengkap Jenis Kelamin Fakultas/Jurusan Golongan Darah Tinggi/Berat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah

Lebih terperinci

Membuka Peluang Usaha di Kalangan Mahasiswa

Membuka Peluang Usaha di Kalangan Mahasiswa Membuka Peluang Usaha di Kalangan Mahasiswa Oleh Lili Adi Wibowo Pada Acara The Most Wanted From Economic Class (Hot Rooms) Himpunan Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS - UPI 1 Tujuan Materi: 1. Memberikan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil kuesioner market survey yang ada, maka dari persepsi-persepsi yang ingin dibentuk oleh BINUS UNIVERSITY di pasar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan kerangka penelitian yang disusun pada bab 3 sebelumnya, maka untuk tahap penelitian sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yakni: tahap penelitian I (tahap

Lebih terperinci

FRANCHISE SEBAGAI GROWTH STRATEGY PADA PURWA CARAKA MUSIC STUDIO (PCMS)

FRANCHISE SEBAGAI GROWTH STRATEGY PADA PURWA CARAKA MUSIC STUDIO (PCMS) FRANCHISE SEBAGAI GROWTH STRATEGY PADA PURWA CARAKA MUSIC STUDIO (PCMS) CASE STUDY KHAIRUL LANGKITANG LUBIS (0800774003) BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN YOUNG PROFESSIONAL BINUS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

STUDI KESENJANGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENTING EKSPEKTASI PELANGGAN DENGAN PERSEPSI DARI KINERJA PERUSAHAAN PADA APARTMENT GRAND CHAMPA

STUDI KESENJANGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENTING EKSPEKTASI PELANGGAN DENGAN PERSEPSI DARI KINERJA PERUSAHAAN PADA APARTMENT GRAND CHAMPA STUDI KESENJANGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENTING EKSPEKTASI PELANGGAN DENGAN PERSEPSI DARI KINERJA PERUSAHAAN PADA APARTMENT GRAND CHAMPA CASE STUDY AJENG DWIYATCITA 0840001315 BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pelaksanaan strategi pemasaran produk consumer banking my First Bjb Cabang Majalengka Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Abstraksi. Sebagai perusahaan supplier kendaraan dari brand otomotif terkemuka dan salah

Abstraksi. Sebagai perusahaan supplier kendaraan dari brand otomotif terkemuka dan salah Abstraksi Sebagai perusahaan supplier kendaraan dari brand otomotif terkemuka dan salah satu yang terbesar di dunia PT. TAM telah memberikan segala fasilitas dan kelebihankelebihan yang dapat mereka tawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya. Minuman isotonik adalah minuman yang dilengkapi vitamin

Lebih terperinci

9. Dan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini.

9. Dan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini. iv KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-nya, sehingga tesis kami yang berjudul PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN BARU PADA PT.SIMEX PHARMACEUTICAL UNTUK MENINGKATKAN BRAND

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN Studi Kasus pada Hotel X Puncak, Bogor

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN Studi Kasus pada Hotel X Puncak, Bogor JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 69-74 STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN Studi Kasus pada Hotel X Puncak, Bogor Oleh: Jan Horas V. Purba Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap 1 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis jasa fotografi saat ini sudah berkembang cukup pesat dengan semakin banyaknya penyedia jasa fotografi di berbagai bidang seperti foto produk, model, bayi, pernikahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini, dibutuhkan segala sesuatu yang lebih cepat dan lebih mudah untuk melakukan suatu proses bisnis. Kebutuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan L57 LAMPIRAN WAWANCARA Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan 3 orang narasumber, yaitu: Bapak Hendry Tamzil, selaku Marketing Manager Perumahan Citra Bapak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat. Era

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI.

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI. ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI Oleh : Iin Hanifa - 1100037206 Randa Purnama Amin - 1100054830 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang perekonomian dan industri, namun agar laju pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman (food and beverage) merupakan salah satu industri yang berkembang di Negara Indonesia, khususnya pada Provinsi Jawa Barat. Industri ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deksriptif mengenai Strategi Bauran Promosi pada Website Autoritel.com sebagai Media Jual Beli Mobil diperoleh data dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisa akar masalah pada bab sebelumnya, dapat di duga bahwa salah satu permasalahan terpenting yang dihadapi Danamon di dalam upaya nya menjadi perusahaan pilihan

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pemasaran Global sudah tidak dapat dihindarkan lagi, terutama Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, merupakan sasaran utama dalam memasarkan produk-produk import. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat sekarang ini menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

Lebih terperinci