BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah skor hasil tes kelas ke-i

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah skor hasil tes kelas ke-i"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. HASIL PENELITIAN Data yang dperoleh dar peneltan n adalah skor hasl tes kelas ke-i dengan menerapkan model pembelajaran STAD (X ) dan skor hasl tes kelas ke-ii dengan menerapkan pembelajaran nkur (X ). Data tersebut dapat dlhat pada tabel berkut. TABEL. Daftar Skor Hasl Tes Sswa Pada Kelas Ke-I No. Nama Sswa Nla No. Nama Sswa Nla. Ach.Affatul Sholeh 60. Indah Nurul Slva 70. A. Rfq Ardansyah Kartka Lstana Nngrum Agustnsmawat KY. Achmad M. Krsda 60. Alfano Ahmansyah Laely Nur Kartka Sar Alf Estu Wahyun Lestar Eka Fbryant Ananda Yud Santoso M. Iqwan Dw Romadhon Andrean Khorul Putra M. Nur Hdayat Anggt Nur Ulyan Mega Revta Sar Arf tr Nur Cahyan Mer Anjar Wat Atka Mnkhatul Maula P Nourma Yunta 75. Bagas Adtya Prambodo Nova Maqda Istqoh 70. Bagus Indra Pradana Nurul Fadlah Cndy Auda Agustn Nurul Rochmah 60. Daun Lara Gta Rofly Ilmansyah 65

2 3 5. Dah Kurna Sar Raka Pradana Dcky Chorul Lubs Rzma Luckta Wahyu S Dora Lala Sar Sugeng Haryanto Eka Santya Putr 85. Tr Novta Sar Elen Anggelka Putr K. 75. Wahyu Bagus Purnomo Fazzatul Maghfroh Vrsta Veronoca Agustn 90. Farzal Setya Abdn 80. Yuyus Avanto 70. Febrana Putr Zulfkar Ardansyah M. Ibnu Majdu 55 TABEL. Daftar Skor Hasl Tes Sswa Pada Kelas Ke-II No. Nama Sswa Nla No. Nama Sswa Nla. Abdul Majd Hanf Azhar 0. Ab Adansyah 50. Hawn Alana Afrul Rudantoro 0 5. Herta Intan Ttt Munfaat 70. Ajeng kartn Puj L Ngabekt 5 5. Alfan Kurna Prasetyo Pamungkas 5 6. Anang Zakarya M. And Setyawan Arf Febey M. Eka Prasetya 5 8. Arn Frlana M. Fatch Ubadllah Azzul Maulana M. Zdn Maulana 0 0. Burhan Jamaluddn 0 3. Mahendra Andka Putra 65. Chorum Mnd Megawat 70. Dann Setawan 0 3. Moch. Zak Bastom Dedy kusuma Perdana Nkhosa Mardo 50. Dev Dw Nur Yan Nur Nta Sar Dah Ayu Lara Sat Redy Setawan Dcky Prasetyo Rna Lest Fauz Dw Cahyono Utomo Rvad Fartchur Rochman El Nur Alfah Rska Agustna 5 9. Erva Nur Jannah 70. Rohmat Safulloh Rochmawat 50. Sessa Pratama Putra 50. Ver Vernando Wahyu Sujatmko 50. Fta Sar 70. Yunar Permata Sar 65

3 B. ANALISIS DATA Analss data yang dperoleh, melput:. Analss data deskrptf hasl belajar sswa Data hasl tes belajar sswa dgunakan untuk mengetahu ketuntasan belajar sswa secara ndvdu dan klaskal. a. Analss ketuntasan hasl belajar sswa ) Ketuntasan hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD (kelas ke-i). berkut: Dar 5 sswa dperoleh data hasl belajar sepert pada tabel Tabel.3 Hasl Belajar Sswa Kelas Ke-I No. Nama sswa Skor Presentase keterangan (%) Ach.Affatul Sholeh Tdak Tuntas A. Rfq Ardansyah Tuntas 3 Agustnsmawat Tuntas Alfano Ahmansyah Tuntas 5 Alf Estu Wahyun Tdak Tuntas 6 Ananda Yud Santoso Tuntas 7 Andrean Khorul Putra Tdak Tuntas 8 Anggt Nur Ulyan Tdak Tuntas 9 Arf tr Nur Cahyan Tdak Tuntas 0 Atka Mnkhatul Maula P Tdak Tuntas Bagas Adtya Prambodo Tuntas Bagus Indra Pradana Tdak Tuntas 3 Cndy Auda Agustn Tuntas Daun Lara Gta Tuntas 5 Dah Kurna Sar Tuntas

4 5 6 Dcky Chorul Lubs Tuntas 7 Dora Lala Sar Tuntas 8 Eka Santya Putr Tuntas 9 Elen Anggelka Putr K Tuntas 0 Fazzatul Maghfroh Tuntas Farzal Setya Abdn Tuntas Febrana Putr Tuntas 3 M. Ibnu Majdu Tdak Tuntas Indah Nurul Slva Tuntas 5 Kartka Lstana Nngrum Tdak Tuntas 6 KY. Achmad M. Krsda Tdak Tuntas 7 Laely Nur Kartka Sar Tdak Tuntas 8 Lestar Eka Fbryant Tuntas 9 M. Iqwan Dw Romadhon Tuntas 30 M. Nur Hdayat Tuntas 3 Mega Revta Sar Tdak Tuntas 3 Mer Anjar Wat Tuntas 33 Nourma Yunta Tuntas 3 Nova Maqda Istqoh Tuntas 35 Nurul Fadlah Tdak Tuntas 36 Nurul Rochmah Tdak Tuntas 37 Rofly Ilmansyah Tuntas 38 Raka Pradana Tdak Tuntas 39 Rzma Luckta Wahyu S Tuntas 0 Sugeng Haryanto Tuntas Tr Novta Sar Tuntas Wahyu Bagus Purnomo Tuntas 3 Vrsta Veronoca Agustn Tuntas Yuyus Avanto Tuntas 5 Zulfkar Ardansyah Tuntas Berdasarkan tabel.3 dapat dketahu bahwa banyaknya sswa yang tuntas adalah 30 sswa dar 5 sswa atau presentase ketuntasan belajar sswa secara klaskal sebesar 67%, maka pembelajaran dengan

5 6 model pembelajaran STAD pada sub pokok bahasan bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, serta operas penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berada dalam kategor tuntas. ) Ketuntasan hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran nkur (kelas ke-ii). Tabel. Hasl Belajar Sswa Kelas Ke-II No. Nama sswa Skor Presentase keterangan (%) Abdul Majd Tdak Tuntas Ab Adansyah Tdak Tuntas 3 Afrul Rudantoro 0 0 Tdak Tuntas Ajeng kartn Puj L Tuntas 5 Alfan Kurna Prasetyo Tdak Tuntas 6 Anang Zakarya Tdak Tuntas 7 Arf Febey Tdak Tuntas 8 Arn Frlana Tdak Tuntas 9 Azzul Maulana Tdak Tuntas 0 Burhan Jamaluddn 0 0 Tdak Tuntas Chorum Mnd Tuntas Dann Setawan 0 0 Tdak Tuntas 3 Dedy kusuma Perdana Tuntas Dev Dw Nur Yan Tdak Tuntas 5 Dah Ayu Lara Sat Tuntas 6 Dcky Prasetyo 0 0 Tdak Tuntas 7 Dw Cahyono Utomo Tuntas 8 El Nur Alfah Tuntas 9 Erva Nur Jannah Tuntas 0 Rochmawat Tdak Tuntas Ver Vernando Tdak Tuntas Fta Sar Tuntas 3 Hanf Azhar 0 0 Tdak Tuntas Hawn Alana Tdak Tuntas

6 7 5 Herta Intan Ttt Munfaat Tuntas 6 Ngabekt 5 5 Tdak Tuntas 7 Pamungkas 5 5 Tdak Tuntas 8 M. And Setyawan Tdak Tuntas 9 M. Eka Prasetya 5 5 Tdak Tuntas 30 M. Fatch Ubadllah Tdak Tuntas 3 M. Zdn Maulana 0 0 Tdak Tuntas 3 Mahendra Andka Putra Tuntas 33 Megawat Tuntas 3 Moch. Zak Bastom Tdak Tuntas 35 Nkhosa Mardo Tdak Tuntas 36 Nur Nta Sar Tuntas 37 Redy Setawan Tuntas 38 Rna Lest Fauz Tuntas 39 Rvad Fartchur Rochman Tuntas 0 Rska Agustna 5 5 Tdak Tuntas Rohmat Safulloh Tdak Tuntas Sessa Pratama Putra Tdak Tuntas 3 Wahyu Sujatmko Tdak Tuntas Yunar Permata Sar Tuntas Berdasarkan tabel. dapat dketahu bahwa banyaknya sswa yang tuntas adalah 6 sswa dar sswa atau presentase ketuntasan belajar sswa secara klaskal sebesar 37%, maka pembelajaran dengan model pembelajaran nkur pada sub pokok bahasan bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, serta operas penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berada dalam kategor tdak tuntas.

7 8 b. Analss ukuran pemusatan ) Ukuran pemusatan pada nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD (kelas ke-i). Tabel.5 Dstrbus Frekuens Nla Kelas Ke-I Nla ( x ) frekuens ( f ) x. f jumlah Berdasarkan tabel.5 dapat dketahu sebaga berkut: a. Rata-rata (mean) dar nla hasl belajar sswa yang dber model 300 pembelajaran STAD adalah x 7,. 5 b. Nla yang serng muncul (modus) dar hasl belajar sswa yang dber model pembelajaran STAD adalah 60. c. Nla tengah (medan) dar hasl belajar sswa yang dber model pembelajaran STAD adalah 70.

8 9 d. Kuartl a) untuk kuartl pertama ddapat: Letak Q n + 5 +,5 Q data ke- + (data ke- data ke-) 60 + (60-60) 60 Jad kuartl pertama dar data hasl belajar sswa dengan model pembelajaran STAD adalah 60, hal n berart bahwa 5% dar ke- 5 sswa nlanya tdak lebh dar 60, dan 75% nlanya lebh dar 60. b) Untuk kuartl kedua ddapat: Letak Q ( n + ) (5 + ) 3 Jad kuartl kedua dar data hasl belajar sswa dengan model pembelajaran STAD terletak pada data ke-3 yatu 70, hal n

9 50 berart bahwa 50% dar ke-5 sswa nlanya tdak lebh dar 70, dan 50% nlanya lebh dar 70. c) Untuk kuartl ketga ddapat: Letak Q 3 3( n + ) 3 (5 + ) 3,5 Q3 data ke-3 + (data ke-35 data ke-3) 80 + (80-80) 80 Jad kuartl ketga dar data hasl belajar sswa dengan model pembelajaran STAD adalah 80, hal n berart bahwa 5% dar ke- 5 sswa nlanya lebh dar 80, dan 75% nlanya tdak lebh dar 80.

10 5 ) Ukuran pemusatan pada nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran nkur (kelas ke-ii). Tabel.6 Dstrbus Frekuens Nla Kelas Ke-II Nla ( x ) frekuens ( f ) x. f jumlah 65 Berdasarkan tabel.6 dapat dketahu sebaga berkut: a. Rata-rata (mean) dar nla hasl belajar sswa yang dber model 65 pembelajaran nkur adalah x 56, 0. b. Nla yang serng muncul (modus) dar hasl belajar sswa yang dber model pembelajaran nkur adalah 50. c. Nla tengah (medan) dar hasl belajar sswa yang dber model pembelajaran nkur adalah 50. d. Kuartl d) Untuk kuartl pertama ddapat: Letak Q n +

11 5 +,5 Q data ke- + (data ke- data ke-) 50 + (50-50) 50 Jad kuartl pertama dar data hasl belajar sswa dengan model pembelajaran nkur adalah 50, hal n berart bahwa bahwa 5% dar ke- sswa nlanya tdak lebh dar 50, dan 75% nlanya lebh dar 50. e) Untuk kuartl kedua ddapat: Letak Q ( n + ) ( + ),5 Q data ke- + (data ke-3 data ke-) 50 + (50-50) 50

12 53 Jad kuartl kedua dar data hasl belajar sswa dengan model pembelajaran nkur adalah 50, hal n berart bahwa 50% dar ke- sswa nlanya tdak lebh dar 50, dan 50% nlanya lebh dar 50. f) Untuk kuartl ketga ddapat: Letak Q 3 3( n + ) 3 ( + ) 33,75 Q3 data ke-33 + (data ke-3 data ke-33) 65 + (65-65) 65 Jad kuartl ketga dar data hasl belajar sswa dengan model pembelajaran STAD adalah 65, hal n berart bahwa 5% dar ke- sswa nlanya lebh dar 65, dan 75% nlanya tdak lebh dar 65.

13 5 c. Analss ukuran penyebaran ) Ukuran penyebaran pada nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD (kelas ke-i). Berdasarkan tabel.3, maka dapat dsmpulkan: a. Selsh antara nla terbesar dan terkecl (jangkauan) pada nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD adalah 5. b. Varans dan standar devas dar nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD adalah: s n ( x x) n,59 s,9 Dar hasl jangkauan, varans, dan standar devas datas menunjukkan bahwa jarak antara nla sswa kelas ke-i dengan ratarata tdak berbeda jauh. Hal n menunjukkan bahwa seorang guru telah berhasl dalam menyampakan pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD karena prestas belajar sswanya hampr merata.

14 55 ) Ukuran penyebaran pada nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran nkur (kelas ke-ii). Berdasarkan tabel., maka dapat dsmpulkan: a. Selsh antara nla terbesar dan terkecl (jangkauan) pada nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran nkur adalah 0. b. Varans dan standar devas dar nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran nkur adalah: s n ( x x) n 0, s,8 Dar hasl jangkauan, varans, dan standar devas datas menunjukkan bahwa jarak antara nla sswa kelas ke-ii dengan ratarata tdak berbeda jauh. Hal n berart bahwa seorang guru juga telah berhasl dalam menyampakan pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran nkur karena prestas belajar sswanya hampr merata.

15 56 d. Analss vsual grafk ) Data hasl belajar sswa menggunakan model pembelajaran STAD dtentukan dengan vsual grafk. Untuk menganlss nla hasl belajar sswa menggunakan model pembelajaran STAD dengan vsual grafk yatu dengan membuat tabel frekuens terlebh dahulu, langkah-langkahnya sebaga berkut: a) banyak kelas nterval (K) 7 b) rentang (R) c) panjang kelas nterval (P) 7 TABEL.7 frekuens nla kelas ke-i Nla Frekuens jumlah 5 Dar tabel frekuens nla hasl belajar sswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD (kelas ke-i) d atas, maka dapat dbuat grafk yang menunjukkan prosentase nla kelas ke-i sebaga berkut:

16 57 Grafk Nla Kelas Ke-I 5% 6% % 3% % 3% 0% Berdasarkan grafk nla kelas ke-i, maka dapat dsmpulkan sebaga berkut: a. Nla kelas ke-i yang terbanyak terdapat pada nla sebesar % dan sebanyak 0 sswa. Sedangkan nla yang palng sedkt terdapat pada nterval nla 9 98 sebesar 5% dan sebanyak sswa. b. Sswa yang mendapat nla tertngg pada kelas ke-i, yatu pada nterval nla 9 98 sebesar 5% dan sebanyak sswa. Sedangkan sswa yang mendapat nla terendah, yatu pada nterval nla sebesar % dan sebanyak 5 sswa. c. Pada dua nterval nla kelas ke-i, yatu 7 77 dan 78 8 masngmasng terdapat jumlah sswa yang sama besar, yatu terdr dar 6 sswa dan sebesar 3%.

17 58 d. Pada nterval nla 6 70 terdapat 9 sswa dan sebesar 0%, sedangkan pada nterval nla 85 9 terdapat 7 sswa dan sebesar 6%. ) Data hasl belajar sswa menggunakan model pembelajaran nkur dtentukan dengan vsual grafk. Untuk menganlss nla hasl belajar sswa menggunakan model pembelajaran nkur dengan vsual grafk yatu dengan membuat tabel frekuens terlebh dahulu, langkah-langkahnya sebaga berkut: a) banyak kelas nterval (K) 6 b) rentang (R) c) panjang kelas nterval (P) 7 TABEL.8 frekuens nla kelas ke-ii Nla Frekuens jumlah Dar tabel frekuens nla kelas ke-ii datas, maka dapat dbuat grafk yang menunjukkan prosentas nla kelas ke-ii sebaga berkut:

18 59 Berdasarkan grafk nla kelas ke-ii, maka dapat dsmpulkan sebaga berkut: a. Nla kelas ke-ii yang terbanyak terdapat pada nla 7 53 sebesar 3% dan sebanyak sswa.. Sedangkan nla yang palng sedkt terdapat pada nterval nla 75 8 sebesar 7% dan sebanyak 3 sswa. b. Sswa yang mendapat nla tertngg pada kelas ke-ii, yatu pada nterval nla 75 8 sebesar 7% dan sebanyak 3 sswa. Sedangkan sswa yang mendapat nla terendah, yatu pada nterval nla 0 6 sebesar 3% dan sebanyak 0 sswa. c. Pada nterval nla 5 60 terdapat sswa dan sebesar 9%, dan pada nterval nla 6 67 terdapat 7 sswa dan sebesar 6%, sedangkan pada nterval nla 68 7 terdapat 6 sswa dan sebesar 3%.

19 60. Analss data perbedaan hasl belajar sswa Untuk mengetahu perbedaan hasl belajar sswa antara sswa yang mendapat model pembelajaran STAD dengan sswa yang mendapat model pembelajaran dengan nkur adalah dengan menggunakan statstk uj t. Sebelum dgunakan statstk uj t, terlebh dahulu akan dlakukan uj normaltas dar kedua kelas, bak kelas ke-i maupun kelas ke-ii. a. Uj normaltas ) Uj normaltas skor tes kelas ke-i Langkah-langkahnya: a. menentukan rata-rata ( x ) x 7, b. menentukan standar devas, s,9 c. menentukan taraf sgnfkan (α) α 0,5 d. membuat daftar frekuens observas dan frekuens ekspektas, langkah-langkahnya sebaga berkut: a) banyak kelas nterval K + 3,3 log (n) + 3,3 log (5) 6,5 (ambl 7)

20 6 b) rentang skor terbesar skor terkecl c) panjang kelas nterval ( P ) R K 5 Sehngga ( P ) 6, (ambl 7) 7 TABEL.9 Daftar Frekuens Observas Dan Ekspektas Kelas Ke-I Kelas nterval Batas kelas Zbatas kelas Luas Z tabel E O ( O E ) ,5, ,076 3,5 5 0,78 56,5, ,99 6,755 0,570 63,5 0, ,9 9, ,07 70,5 0, ,855 8, ,660 77,5 0, ,636 7,36 6 0,50 8,5, ,0878 3,95 7,3530 9,5, ,039,805 0,83 98,5 jumlah 5,867 E χ ( O E ) E htung 5,867 χ 9,9, dengan db k tabel

21 6 Karena χ 5,8 kurang dar htung tabel χ dar daftar 9,9 dengan db k 3, maka sampel pada kelas ke-i berasal dar populas berdstrbus normal. ) Uj normaltas kelas ke-ii Langkah-langkahnya: a. menentukan rata- rata ( x ) x 56,0 b. menentukan standar devas, s,8 c. menentukan taraf sgnfkan (α) α 0,5 d. membuat daftar frekuens observas dan frekuens ekspektas, langkah-langkahnya sebaga berkut: a) banyak kelas nterval K + 3,3 log (n) + 3,3 log () 6, (ambl 6) b) rentang skor terbesar skor terkecl c) panjang kelas nterval ( P ) R K 0 Sehngga ( P ) 6, 7 (ambl 7). 6

22 63 TABEL.0 Daftar Frekuens Observas Dan Ekspektas Kelas Ke-II Kelas nterval Batas kelas Zbatas kelas Luas Z tabel E O ( O E ) ,5, ,3 5, ,0 6,5 0, ,09 9,056,76 53,5 0, ,0685 3,0 0,3 60,5 0, ,83 8,0 7 0,3 67,5, ,066, ,37 7,5, ,069, , 8,5, jumlah 7, E χ ( O E ) E htung 7, χ 7,8, dengan db k tabel Karena χ htung 7, kurang dar htung tabel χ dar daftar 7,8 dengan db k 3, maka sampel pada kelas ke-ii juga berasal dar populas berdstrbus normal. e. Uj homogentas Uj n dgunakan untuk mengetahu apakah sampel yang dambl homogen atau tdak, untuk mengetahu keadaan tersebut harus dlakukan uj kesamaan dua varan, dengan rumus:

23 6 Varans F htung Varans Terbesar Terkecl F htung,59,0 0, Karena F htung < F tabel yakn,0 <,68, maka kedua varans tersebut homogen. f. Uj t Setelah dketahu bahwa skor tes kedua kelas berdstrbus normal dan mempunya varan homogen, maka akan dlakukan uj t dengan menggunakan uj kesamaan dua rata-rata, dan haslnya adalah: x x t htung s s + n n 7, 56,0,59 0, + 5 5,99 db v s n s n n s + n s n + n

24 65 db v,59 0, + 5,59 0, ,39 85,9 0,3 + 0, Untuk mencar t tabel: t t 0,95(60) 0,95(0),67,658 Jad,,67,658 0, 03 t 0,95(85,9),67 5,9 (0,03) 60,67 0,0056,67 Dar hasl perhtungan dperoleh t htung sebesar 5,99, sedangkan ttabel > t tabel dperoleh sebesar,67. Hasl yang dperoleh menunjukkan bahwa t htung, yang artnya terma H tolak H 0 dengan demkan dapat dsmpulkan bahwa ada perbedaan yang sgnfkan antara hasl belajar sswa yang mendapat model pembelajaran nkur dan sswa yang mendapat model pembelajaran STAD. Karena nla rata-rata kelas ke-i lebh besar dar nla rata-rata kelas ke-ii maka secara rata-rata hasl tu menunjukkan bahwa hasl belajar sswa yang mendapat model pembelajaran STAD lebh bak dar pada hasl belajar sswa yang mendapatkan model pembelajaran nkur pada pokok bahasan aljabar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran:

STATISTIKA. Rumus : 1. Menentukan banyaknya data/responden dari diagram lingkaran: STATISTIKA Jens-jens soal statstka yang serng dujkan adalah soal-soal tentang : 1. Membaca sajan data dalam bentuk dagram. Ukuran pemusatan data 3. Ukuran Letak Data 4. Ukuran Penyebaran Data SOAL DAN

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram

STATISTIKA. A. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram STATISTIKA A. Menyajkan Data dalam Bentuk Dagram. DIAGRAM GARIS Contoh soal Fluktuas nla tukar rupah terhadap dolar AS dar tanggal 8 Aprl 008 sampa dengan tanggal Aprl 008 dtunjukkan oleh tabel sebaga

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT &

UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN LETAK UKURAN GEJALA PUSAT & LETAK Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengena suatu populas atau sampel Ukuran yang merupakan wakl kumpulan data mengena populas atau sampel

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA Hazmra Yozza Izzat Rahm HG Jurusan Matenatka FMIPA Unand LOGO Kompetens Khusus Menghtung ukuran pemusatan data Menghtung ukuran keragaman data 3 4 Menghtung ukuran poss data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas Varians Uj Homogentas Varans I. DUA VARIANS Pengujan hpotess dua varans dlakukan untuk mengetahu varans dua populas sama (homogen atau tdak (heterogen. S dan S merupakan penduga σ dan σ Rumus varans : x ( x S

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag tap-tap 25% frekuens

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA BAB I STATISTIKA 1. PENGENALAN STATISTIKA A. PENGERTIAN DASAR STATISTIKA 1. Statstka dan Statstk Statstka adalah lmu tentang pengolahan dan analss suatu data hngga penarkan kesmpulan dar data tu. Statstk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode peneltan Metode peneltan yang dlakukan adalah metode ekspermen melakukan tes awal dengan pemberan lathan dan pemberkan tes akhr yang kemudan melhat penngkatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci