Penyelesaian Model Sistem Gerak Bebas Teredam
|
|
- Fanny Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penyelesaian Model Sistem Gerak Bebas Teredam Oleh: 1 Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng. 1 Teknik Elektro, sigitkus@ub.ac.id Sistem Gerak Bebas Teredam adalah sistem gerak dengan parameter Gaya Luar F(t)=0 dan Peredam d 0. Untuk mengilustrasikan gerak benda pada sistem pegas bebas teredam pada bahasan berikut akan diuraikan tiga kasus, yaitu sistem teredam kurang (underdamped), sistem teredam kritis (critically damped), dan sistem teredam lebih (overdamped), dimana masing-masing ditentukan dari nilai diskriminan pada akar Persamaan Karakteristik. Di sini akan ditunjukkan gambaran/perilaku gerak pada tiga kasus yang dimaksud. Model sistem gerak benda bebas teredam:. +. +=0 Persamaan karakteristik dari model sistem gerak benda bebas teredam adalah:. +.+= sehingga akar-akar persamaan karakteristiknya:, = ± Sistem Teredam Kurang (underdamped), <0 Solusi persamaan gerak benda pada sistem teredam kurang (underdamped) didapatkan jika 4<0, dimana akar-akar persamaan karakteristik adalah:, = ± 4 persamaan solusinya adalah: (lihat pembahasan pada subbab 4.5) =! " #α $ %β&' +! " #α ( %β&' ; "*+,* α= /,β=.#4 & =" #(//0&1 #!34 β +5 46* β& bentuk satu sinus/cosinus persamaan di atas adalah: =78 #(//0&1 9:; #β <&
2 7 =.= <= > = Gerak Benda y(t) Waktu(t) Gambar Osilasi pada Gerak Benda Bebas Teredam Kurang Program MATLAB untuk Gambar Osilasi pada Gerak Benda Bebas Teredam Kurang sebagai berikut: %gerak benda bebas teredam kurang %R=^0.5, alfa=-, beta=8 teta=pi/4 clear all; close all; clc; t=(0:0.01:); yt=^0.5*exp(-*t).*(cos(8*t-pi/4)) plot(t,yt,'k','linewidth',3) hold on amp1=^0.5*exp(-*t) plot(t,amp1,'r','linewidth',) hold on amp=-^0.5*exp(-*t)
3 plot(t,amp,'r','linewidth',) xlabel('waktu(t)','fontsize',14) ylabel('gerak Benda y(t)','fontsize',14) Faktor kosinus!34#β' <& menyebabkan osilasi bernilai antara +1 dan -1. Perioda osilasi jika dilihat pada Gambar bukan perioda asli atau sering disebut sebagai perioda bayangan (quasi-period) atau perioda teredam (dampedperiod), didefinisikan sebagai: A / = B C = B 4B =.#4 &.#4 & Frekuensi dinyatakan sebagai frekuensi bayangan (quasi frequency) atau teredam (damped-frequency), yaitu D / = E F. Sedangkan G"#(//0&1 disebut amplitudo teredam (damped-amplitude). Sistem Teredam Kritis (critically damped), = Pada sistem teredam kritis =4 sehingga akar-akar persamaan karakteristik sama yaitu: Persamaan solusinya :, = =#! +! '& " H(/ 0 I'
4 Gerak Benda y(t) waktu (t) Gambar Gerak Benda pada Sistem Gerak Bebas Teredam Kritis (c 1, c positif) Program MATLAB untuk Gambar Gerak Benda pada Sistem Gerak Bebas Teredam Kritis (c 1, c positif) adalah sebagai berikut: %gerak benda teredam kritis y=(c1+ct)exp((-d)/m)t) %c1=; c=1:5:5; -d/m=- clear all; close all; clc; t=(0:0.01:4); for c=1:5:5 y1=*(exp(-*t)); y=c*t.*(exp(-*t)); yt=y1+y plot(t,yt,'b','linewidth',) hold on end xlabel(' waktu (t)','fontsize',14) ylabel('gerak Benda y(t)','fontsize',14)
5 1 Gerak Benda y(t) waktu (t) Gambar Gerak Benda pada Sistem Gerak Bebas Teredam Kritis (c negatif) Program MATLAB untuk Gambar di atas sebagai berikut: %gerak teredam kritis y=(c1+ct)exp((-d)/m)t) %c1=; c=-0:4:-; -d/m=- clear all; close all; clc; t=(0:0.01:4); for c=-0:4:- y1=*(exp(-*t)); y=c*t.*(exp(-*t)); yt=y1+y plot(t,yt,'b','linewidth',) hold on end xlabel(' waktu (t)','fontsize',14) ylabel('gerak Benda y(t)','fontsize',14)
6 Sistem Teredam Lebih (overdamped), >4 Pada sistem teredam lebih >4 sehingga akar-akar persamaan karakteristik adalah:, = ± Solusi umum persamaan gerak pada sistem teredam lebih adalah: #'&=! " ' +! " ' Pada kenyataannya nilai, <0 sehingga untuk ' maka #'&=. Jika #& kita turunkan, yaitu: #'&=! " ' +! " ' =" '! +! " # ( &' maka M #'&= hanya jika! +! " # ( &' = Jadi secara umum gerak benda pada pegas pada sistem teredam lebih mempunyai perilaku yang sama dengan sistem teredam kritis, yaitu ' maka #'&= dan hanya memiliki satu titik puncak maksimum dan minimum pada '>0 seperti ditunjukkan pada Gambar. Contoh kasus Pengaruh Peredaman: Sebuah sistem gerak benda pada pegas dengan peredam dimodelkan oleh persamaan berikut: +. +=0 #0&=1; #0&=0 Jika d=1, dan 4, tentukan persamaan gerak benda! Bagaimana pengaruh perubahan nilai konstanta peredaman d pada gerak benda? Penyelesaian: persamaan karakteristik dari model persamaan sistem adalah: akar-akar persamaan karakteristik: +.+1=0, = ± 4 a. Jika d=1, 4<0 disebut sistem teredam kurang Akar-akar persamaan karakteristik adalah:
7 , = 1 ± 3 solusi umum persamaan gerak benda: subsitusi y#0&=1, didapatkan: =8 #(//0&1 #=9:; β +> ;@ β& =8 H( I1 P=9:; 3 3 +> ;@ Q ==9:; 0 =1 ==1 subsitusi y #0&=0, didapatkan: =8 #(/&1 P=9:; 3 3 +> ;@ Q M = 1 8#(/&1 P=9:; 3 3 +> ;@ Q +8 #(/&1 P = 3 ;@ > 9:; Q 0= 1 3 #=9:;0&+P> 9:; 0Q 0= 1 3 #1&+P> Q > = 1 3 maka solusi khusus gerak benda sistem teredam kurang adalah: bentuk satu sinus/cosinus: =8 #(/&1 P9:; ;@ 3 Q = 3 8#(/&1 P9:; 3 B 6 Q b. Jika d=, 4=0 disebut sistem teredam kritis Akar-akar persamaan karakteristik adalah:, = 1 solusi umum persamaan gerak benda: subsitusi y#0&=1, didapatkan: =#9 +9 & 8 (1
8 #0&=#9 +9 0& 8 (S 9 =1 subsitusi M #0&=0,, didapatkan: M #0&=9 8 (S #9 +9 0& 8 (S 0=9 9 9 =1 maka solusi khusus gerak benda sistem teredam kritis adalah: =#1+ & 8 (1 c. Jika d=4, 4>0 disebut sistem teredam lebih Akar-akar persamaan karakteristik adalah:, = ± 4 = ± T solusi umum persamaan gerak benda: #&=9 8 U V U W1 =9 8 #($ X& #(( X&1 subsitusi y#0&=1, didapatkan: 1=9 8 ($ XS +9 8 (( XS 1=9 +9 subsitusi y #0&=0, didapatkan: 0=9 8 U VS +9 8 U WS 0=9 # + 3&+9 # + 3& dari dua persamaan konstanta yaitu: 9 +9 =1 dan 9 # + 3&+9 # + 3&=0 diperoleh 9 = + 3 3
9 9 = maka solusi khusus gerak benda sistem teredam lebih adalah: = + T T "#($ T&' + + T T "#(( T&' Pengaruh konstanta redaman d pada sistem gerak benda dijelaskan sebagai berikut: d=1 maka gerak benda #& 0 menurut fungsi " (.\' d= maka gerak benda #& 0 menurut fungsi " (' d=4 maka gerak benda #& 0 menurut fungsi " #(( T&' =" (.T' disimpulkan bahwa pada d= (teredam kritis) gerak benda paling cepat ke posisi setimbang/y(t)=0, sedang paling lama pada d=4 (teredam lebih). Hal ini juga dapat dilihat pada Gambar Gerak Benda y(t) Waktu(t) Gambar Gerak Benda Pada Variasi Nilai Konstanta Redaman (d)
10 Latihan Soal: Tentukan komponen amplitudo, frekuensi dan sudut fasa pada model sistem gerak benda berikut! Gambarkan dengan MATLAB persamaan gerak benda-nya! 1. #&=48 (1 9:; # B&. #&=38 (1 9:; H 3 B 3 I 3. #&=58 (1 9:; H F I X 4. #&=38 (1 9:; #5 B& Tentukan apakah gerak benda berikut diklasifikasikan dalam sistem teredam kurang(underdamped), teredam kritis (critically damped) atau teredam lebih (over damped)! 5. MM +4=0 6. MM M +=0 7. MM +4 M +4=0 8. MM + M + =0 ; >0 9. MM + M + =0 ; >0?@ = 10. MM + M +=0 ; >?@ <0 DAFTAR PUSTAKA [1] Kreyszig, Erwin, Matematika Teknik lanjutan. Jakarta: Gramedia, [] Stroud, K.A., Matematika untuk Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga, [3] Farlow, Stanley J., An Introduction to Diffrenential Equations and Their Applications, McGraw-Hill, Singapore, 1994 [4] Howard, P., Solving ODE in MATLAB, Fall, 007 [5] Thompson, S., Gladwell, I., Shampine, L.F., Solving ODEs with MATLAB, Cambridge University Press, 003 [6] Rosenberg, J.M., Lipsman, R.L., Hunti, B.R., A Guide to MATLAB for Beginners and Experienced Users, Cambridge University Press, 006
Penyelesaian Model Sistem Gerak Bebas Teredam
Penyelesaian Model Sistem Gerak Bebas Teredam Sistem Gerak Bebas Teredam adalah sistem gerak dengan parameter Gaya Luar F(t)=0 dan Peredam d 0. Untuk mengilustrasikan gerak benda pada sistem pegas bebas
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER HOMOGEN ORDE 2 Oleh: Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng
PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER HOMOGEN ORDE 2 Oleh: Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng http://sigitkus@ub.ac.id Pengantar: Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde 2 menjadi dasar penyelesaian persamaan diferensial
Lebih terperinciPENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK ORDE-2 Oleh: Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng
PENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK ORDE-2 Oleh: Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng Dua fenomena fisik berbeda (yaitu: sistem gerak benda pada pegas dan rangkaian listrik) menghasilkan model persamaan matematika
Lebih terperinciFAKTOR INTEGRASI PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE-1 UNTUK MENYELESAIKAN RANGKAIAN RC SIGIT KUSMARYANTO
FAKTOR INTEGRASI PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE- UNTUK MENYELESAIKAN RANGKAIAN RC SIGIT KUSMARYANTO http://sigitkus.lecture.ub.ac.id Persamaan Diferensial Linier Orde- yang berbentuk + PPPP = QQ, P
Lebih terperinciPENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK RL DAN RC SERI Oleh: 1 Ir. SIGIT KUSMARYANTO, M.Eng.
PENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK RL DAN RC SERI Oleh: 1 Ir. SIGIT KUSMARYANTO, M.Eng. 1 Teknik Elektro, http://sigitkus@ub.ac.id Pengantar: Modul ini menjelaskan pemodelan rangkaian listrik RL dan
Lebih terperinciPDB ORDE SATU PADA KURVA TRAYEKTORI ORTOGONAL Oleh: 1 Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng
PDB ORDE SATU PADA KURVA TRAYEKTORI ORTOGONAL Oleh: 1 Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng 1 Teknik Elektro UB, http://sigitkus@ub.ac.id Pengantar: Modul ini mempelajari penerapan Persamaan Diferensial orde satu
Lebih terperinciR +1 R= UR V+1 R= ( ) R +1 R= ( )
Penyelesaian Model Rangkaian Listrik orde-2 Dua fenomena fisik berbeda (yaitu: sistem gerak benda pada pegas dan rangkaian listrik) menghasilkan model persamaan matematika dan solusi yang sama. Perilaku
Lebih terperinciBAB V APLIKASI PD TINGKAT DUA
BAB V APLIKASI PD TINGKAT DUA Tujuan Instruksional: Mampu membuat model PD pada Sistem Gerak Mampu memahami klasifikasi Sistem Gerak Mampu membuat model dan penyelesaian PD pada klasifikasi Sistem Gerak
Lebih terperinciRespons Sistem dalam Domain Waktu. Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 4
Respons Sistem dalam Domain Waktu Respons sistem dinamik Respons alami Respons output sistem dinamik + Respons paksa = Respons sistem Zero dan Pole Sistem Dinamik Pole suatu sistem dinamik : akar-akar
Lebih terperinciGambar 1. Sistem pegas-massa diagram benda bebas
GETARAN MEKANIK Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut.
Lebih terperinciCatatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi
Catatan Kuliah FI111 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Agus Suroso update: 4 November 17 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan. Gerak bolak-balik tersebut
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN 9. POKOK BAHASAN: GETARAN SELARAS (Lanjutan)
RENCANA PEMBELAJARAN 9. POKOK BAHASAN: GETARAN SELARAS (Lanjutan) Di muka telah disebutkan adanya jenis getaran selaras teredam, yang persamaan differensial geraknya diberikan oleh (persamaan (8.1 3b)
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperinciREKAYASA GEMPA GETARAN BEBAS SDOF. Oleh Resmi Bestari Muin
MODUL KULIAH REKAYASA GEMPA Minggu ke 3 : GETARAN BEBAS SDOF Oleh Resmi Bestari Muin PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA 010 DAFTAR ISI DAFTAR ISI i III GERAK
Lebih terperinciPROFIL GETARAN PEGAS DENGAN PENGARUH GAYA LUAR DAN VARIASI FAKTOR REDAMAN SKRIPSI
PROFIL GETARAN PEGAS DENGAN PENGARUH GAYA LUAR DAN VARIASI FAKTOR REDAMAN SKRIPSI Oleh : Rachmad Hadiyansyah NIM : 011810101088 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciMoh. Khairudin, PhD. Lab. Kendali T. Elektro UNY. Bab 8 1
Spesifikasi Sistem Respon Moh. Khairudin, PhD. Lab. Kendali T. Elektro UNY Bab 8 1 Pendahuluan Dari pelajaran terdahulu, rumus umum fungsi transfer order ke dua adalah : dimana bentuk responnya ditentukan
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Untai Orde Tinggi & Frekuensi Kompleks. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I.
Untai Elektrik I Untai Orde Tinggi & Frekuensi Kompleks Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Pada bagian sebelumnya, dibahas untai RC dan RL dengan hanya satu elemen penyimpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial merupakan persamaan yang didalamnya terdapat beberapa derivatif. Persamaan diferensial menyatakan hubungan antara derivatif dari satu variabel
Lebih terperinciGERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana
GERAK HARMONIK Pembahasan Persamaan Gerak untuk Osilator Harmonik Sederhana Ilustrasi Pegas posisi setimbang, F = 0 Pegas teregang, F = - k.x Pegas tertekan, F = k.x Persamaan tsb mengandung turunan terhadap
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG
GEARAN DAN GELOMBANG Getaran dapat diartikan sebagai gerak bolak balik sebuah benda terhadap titik kesetimbangan dalam selang waktu yang periodik. Dua besaran yang penting dalam getaran yaitu periode getaran
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM PEGAS MASSA
SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA Dwi Candra Vitaloka 30, Moh Hasan 31, Rusli Hidayat 32 Abstract.Mass spring system is a system composed of objects that have mass and are connected by a spring. The series of
Lebih terperinciINTRODUKSI Dr. Soeharsono FTI Universitas Trisakti F
INTRODUKSI Dr. Soeharsono FTI Universitas Trisakti F164070142 1 Terminologi getaran GETARAN: Gerak osilasi di sekitar titik keseimbangan Parameter getar: massa (m), kekakuan (k) dan peredam (c) in m,c,k
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR NOTASI xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Tinjauan dan Manfaat I-3 1.3. Batasan
Lebih terperinciRespon Sistem. Nuryono S.W., S.T., M.Eng. Dasar Sistem Kendali 1
Respon Sistem Nuryono S.W., S.T., M.Eng. Dasar Sistem Kendali 1 Respon Sistem Respon sistem adalah perubahan perilaku output terhadap perubahan sinyal input. Respon sistem berupa kurva ini akan menjadi
Lebih terperinciPEMBENTUKAN MODEL : AYUNAN (OSILASI) BEBAS. Husna Arifah,M.Sc
PEMBENTUKAN MODEL : AYUNAN (OSILASI) BEBAS Husna Arifah,M.Sc Email : husnaarifah@uny.ac.id MEMBANGUN MODEL Suatu pegas yang digantungkan secara vertikal dari suatu titik tetap. Diujung bawah pegas diikatkan
Lebih terperinciBAB III SIMPLE VIBRATION APPARATUS
3.1 Tujuan Percobaan BAB III 1. Untuk memahami hubungan antara massa benda, kekakuan dari pegas dan periode atau frekuensi dari osilasi untuk sistem pegas massa sederhana yang mempunyai satu derajat kebebasan..
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem
SISTEM KENDALI OTOMATIS Analisa Respon Sistem Analisa Respon Sistem Analisa Respon sistem digunakan untuk: Kestabilan sistem Respon Transient System Error Steady State System Respon sistem terbagi menjadi
Lebih terperinciTeknik Mesin - FTI - ITS
B a b 2 2.1 Frekuensi Natural Getaran Bebas 1 DOF Untuk getaran translasi 1 DOF, frekuensi natural ω n didefinisikan k ω n 2π f n m rad /s 2.1) dimana k adalah kekakuan pegas dan m adalah massa. Untuk
Lebih terperinciAnalisis Kelakuan Sistem Orde Dua
Program Studi Teknik Telekomunikasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 3 : Analisis
Lebih terperinciUnnes Journal of Mathematics SOLUSI SISTEM OSILASI DUA DERAJAT KEBEBASAN PADA RANGKAIAN PEGAS GANDENG DENGAN PEREDAM DAN GAYA LUAR
UJM 3 (1) (2014) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm SOLUSI SISTEM OSILASI DUA DERAJAT KEBEBASAN PADA RANGKAIAN PEGAS GANDENG DENGAN PEREDAM DAN GAYA LUAR Zumrotul
Lebih terperinciSimulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi Teredam pada Cassy-E
ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2012) Vol.2 No.2 halaman 124 Oktober 2012 Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi Teredam pada Cassy-E 524000 Anto Susilo 1, Mohtar Yunianto
Lebih terperinciTeori & Soal GGB Getaran - Set 08
Xpedia Fisika Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Doc Name : XPFIS0108 Version : 2013-02 halaman 1 01. Menurut Hukum Hooke untuk getaran suatu benda bermassa pada pegas ideal, panjang peregangan yang dijadikan
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL TUNDA LINIER ORDE 1 DENGAN METODE KARAKTERISTIK
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 2 Hal. 45 49 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL TUNDA LINIER ORDE 1 DENGAN METODE KARAKTERISTIK FEBBY RAHMI ALFIONITA,
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI PARAMETER PEREDAM GETARAN AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN BERLANTAI TIGA
PENENTUAN NILAI PARAMETER PEREDAM GETARAN AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN BERLANTAI TIGA OLEH: ETANIA ERLITA NRP. 2409 105 015 PEMBIMBING I: Ir. YERRY SUSATIO, MT. PEMBIMBING II: Lizda Johar M, ST, MT. LATAR
Lebih terperincimenganalisis suatu gerak periodik tertentu
Gerak Harmonik Sederhana GETARAN Gerak harmonik sederhana Gerak periodik adalah gerak berulang/berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak
Lebih terperinciSimulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan Fitriana Ariesta Dewi dan Ir. Yerri Susatio, MT Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA STRUKTUR
BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR Gerakan dari struktur terapung akan dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, dimana terdapat gaya gaya luar yang bekerja pada struktur dan akan menimbulkan gerakan pada struktur. Untuk
Lebih terperinciHAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA
GELOMBAG : Gerak Harmonik Sederhana M. Ishaq Pendahuluan Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala
Lebih terperinciGetaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu
Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu Kunlestiowati H *. Nani Yuningsih **, Sardjito *** * Staf Pengajar Polban, kunpolban@yahoo.co.id ** Staf Pengajar Polban, naniyuningsih@gmail.com
Lebih terperinciEFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh
EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI Oleh Drs. Defrianto, DEA Jurusan Fisika Fmipa UNRI Abstrak Sistem mekanik yang terdiri dari tabung,
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah suatu hubungan yang terdapat antara suatu variabel independen, suatu variabel dependen, dan satu atau lebih turunan dari
Lebih terperinciTUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI
I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara
Lebih terperinciHusna Arifah,M.Sc :Ayunan (osilasi) dipakai.resonansi
Pembentukan Model Ayunan (Osilasi) Dipakai: Resonansi Di dalam Pasal.6 kita telah membahas osilasi bebas dari suatu benda pada suatu pegas seperti terlihat di dalam Gambar 48. Gerak ini diatur oleh persamaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih
Lebih terperinciiii Banda Aceh, Nopember 2008 Sabri, ST., MT
ii PRAKATA Buku ini menyajikan pembahasan dasar mengenai getaran mekanik dan ditulis untuk mereka yang baru belajar getaran. Getaran yang dibahas di sini adalah getaran linier, yaitu getaran yang persamaan
Lebih terperinciSILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Gataran Mekanis Nomor kode : PP 360
SILABUS I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Gataran Mekanis Nomor kode : PP 360 Jumlah SKS : 2 SKS Semester : 7(ganjil) Kelompok mata kuliah : MKK Program Studi?Program : Produksi dan Perancangan
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN. Oleh: Pujiono. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013
ANALISIS RANGKAIAN Oleh: Pujiono Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku
Lebih terperinciBINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)
BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK) Sigit Kusmaryanto http://sigitkus@ub.ac.id I Pendahuluan Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa sehingga menghasilkan sinyal termodulasi.
Lebih terperinciGetaran dan Gelombang
Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Hukum Hooke, Sistem Pegas-Massa Energi Potensial Pegas Perioda dan frekuensi Gerak Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Efek Doppler Gelombang Berdiri
Lebih terperinciHendra Gunawan. 25 April 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II, 013/014 5 April 014 Kuliah yang Lalu 15.11 Persamaan Diferensial Linear Orde, Homogen 15. Persamaan Diferensial Linear Orde, Tak Homogen 15.3 Penggunaan Persamaan
Lebih terperinciSimulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa
Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Oegik Soegihardjo
Lebih terperinciANALISIS DOMAIN WAKTU SISTEM KENDALI
ANALISIS DOMAIN WAKTU SISTEM KENDALI Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani 3 November 0 EL305 Sistem Kendali Respon Sistem Input tertentu (given input) Output = Respon
Lebih terperinciGetaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium
Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium Djoko Untoro Suwarno1,a) 1 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus
Lebih terperinciArdi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ardi Noerpamoengkas 2106 100 101 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Latar Belakang Teknologi pengembangan potensi energi gelombang laut untuk memecahkan
Lebih terperinciGERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3
GERAK OSILASI I. Tujuan Umum Percobaan Mahasiswa akan dapat memahami dinamika sistem yang bersifat bolak-balik khususnya sistem yang bergetar secara selaras. II Tujuan Khusus Percobaan 1. Mengungkapkan
Lebih terperinciOsilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas
OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.
Lebih terperinciModel Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51
KARYA TULIS ILMIAH Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51 WINDARYOTO JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciLAMPIRAN. LAMPIRAN A Data Sheet FR4. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN A Data Sheet FR4 LAMPIRAN B Lampiran B-1 clc clear all %Menghitung Impedansi Karakteristik, Konstanta Redaman, Dan Konstanta Fasa H=[0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.36 0.51 0.71 0.76]%Tebal
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB
GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB Getaran (Osilasi) : Gerakan berulang pada lintasan yang sama Ayunan Gerak Kipas Gelombang dihasilkan oleh getaran Gelombang bunyi Gelombang air
Lebih terperinciKonsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto
Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto Definisi Gerak periodik adalah gerakan maju dan mundur atau melingkar pada lintasan yang sama untuk
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGISIAN PASIR DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA BAJA SCH40 SEAMLESS TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGISIAN PASIR DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA BAJA SCH40 SEAMLESS TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT Oleh, Semuel Boron Membala Dosen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciGELOMBANG OPTIK (FI303)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) GELOMBANG OPTIK (FI303) Dosen: Dr. Andhy Setiawan PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. awan. Kumpulan embun ini bergabung menjadi titik -titik air dan kemudian jatuh
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Curah Hujan Angin yang mengandung uap air dan naik ke atas karena suhu yang makin rendah kemudian mengembun dan berkumpul. Kumpulan embun tersebut membentuk awan. Kumpulan embun
Lebih terperinciKarakteristik Gerak Harmonik Sederhana
Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA
KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA Pertemuan 2 GETARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (15B08019), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 2016 Beberapa parameter
Lebih terperinciDINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)
DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh) ABSTRACT Process dynamics is variation of process performance along time after any disturbances are given into the process. Temperature measurement
Lebih terperinciMINGGUKE KE-5. Learning Outcome:
1/14/1 MINGGUKE KE-5 Learning Outcome: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan : Mampu menjelaskan konsep gaya balik Mampu menyelesaikan persamaan gerak harmonik Mampu menyelesaikan kasus harmonik
Lebih terperinciMateri Pendalaman 01:
Materi Pendalaman 01: GETARAN & GERAK HARMONIK SEDERHANA 1 L T (1.) f g Contoh lain getaran harmonik sederhana adalah gerakan pegas. Getaran harmonik sederhana adalah gerak bolak balik yang selalu melewati
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI. Fatchul Arifin.
SISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI Fatchul Arifin fatchul@uny.ac.id PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 KARAKTERISTIK
Lebih terperinciTUGAS III DINAMIKA. L/2 L/2 y. L/2 L/2 y
TUGS III DINIK Sebut dan jelaskan tiga jenis redaman beserta rumus ang dipakai! Sebut dan jelaskan contoh nata redaman pada struktur! Tentukan frekuensi natural dari balok ang memikul berat pada gambar
Lebih terperinciFisika I. Gelombang Mekanik 01:26:19. Mampu menentukan besaran-besaran gelombang yaitu amplitudo,
Kompetensiyang diharapkan Mampu mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum Mampu menentukan besaran-besaran gelombang yaitu amplitudo, frekuensi, kecepatan, fasa dan konstanta penjalaran.
Lebih terperinciTreefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:
Treefy Education PEMBAHASAN LATIHAN 1 1.a) Bayangkan bola berada di puncak pipa. Ketika diberikan sedikit dorongan, bola akan bergerak dan menabrak tanah dengan kecepatan. Gerakan tersebut merupakan proses
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK ATAP PELAT BESI SEBAGAI PERISAI MEDAN MAGNET DI BAWAH SALURAN TRANSMISI
ANALISIS KARAKTERISTIK ATAP PELAT BESI SEBAGAI PERISAI MEDAN MAGNET DI BAWAH SALURAN TRANSMISI Hendro Tjahjono 1, 1.Pusat Pengembangan Teknologi Keselamatan Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG
1/19 Kuliah Fisika Dasar Teknik Sipil 2007 GETARAN DAN GELOMBANG Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id GETARAN Getaran adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB III : MODEL 19 BAB III MODEL
BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL Model yang akan diturunkan dan dibahas pada bab ini lebih menitikberatkan pada mekanisme korosi dari sudut pandang Teori Keadaan Peralihan bahwa logam terlebih dahulu berubah
Lebih terperinciStudi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul
Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul Haerul Jusmar Ibrahim 1,a), Arka Yanitama 1,b), Henny Dwi Bhakti 1,c) dan Sparisoma Viridi 2,d) 1 Program Studi Magister Sains Komputasi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter Dengan asumsi bahwa kelistrikan di Gedung Direktorat TIK UPI seimbang maka dalam penggambaran bentuk
Lebih terperinciPEREDAMAN OSILASI GETARAN PADA SUATU SISTEM DENGAN PEMODELAN PEGAS-DAMPER MENGGUNAKAN KENDALI LOGIKA FUZZY
PEREDAMAN OSILASI GETARAN PADA SUATU SISTEM DENGAN PEMODELAN PEGAS-DAMPER MENGGUNAKAN KENDALI LOGIKA FUZZY Nazrul Effendy, Singgih I Kurniawan, Intan Putri K dan Nor Agny Susetyo Utami Jurusan Teknik Fisika,
Lebih terperinciPSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier
PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra hanyf@petra.ac.id Abstrak Dalam mempelajari Sistem Linier, mahasiswa
Lebih terperinciFilter Orde Satu & Filter Orde Dua
Filter Orde Satu & Filter Orde Dua Asep Najmurrokhman Jurusan eknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani 8 November 3 EI333 Perancangan Filter Analog Pendahuluan Filter orde satu dan dua adalah bentuk
Lebih terperinciPemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator
Vol. 2 No. Maret 24 ISSN : 854-847 Pemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator Heru Dibyo Laksono,*), M. Revan ), Azano Rabirahim ) ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DASAR SISTEM KENDALI
KARAKTERISTIK DASAR SISTEM KENDALI Karakteristik dasar sistem KENDALI meliputi persoalan : 1. Transient response. 2. Steady state response (ketelitian). 3. Kepekaan (sensitivity) 4. Kestabilan (stability).
Lebih terperinciRANGKAIAN RLC. I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC.
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 155 I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC. RANGKAIAN RLC 2. Untuk mengetahui aplikasi dari rangkaian RLC 3. Untuk mengetahui pengertian dari induktansi,
Lebih terperinciSignal Models {Rangkaian Elektrik} By: Gutama Indra Gandha, M.Eng Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro
Signal Models {Rangkaian Elektrik} By: Gutama Indra Gandha, M.Eng Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Tujuan perkuliahan Mahasiswa mampu membuat model matematis sinyal
Lebih terperinciBAB 2 TEORI DASAR 2-1. Gambar 2.1 Sistem dinamik satu derajat kebebasan tanpa redaman
BAB TEORI DASAR BAB TEORI DASAR. Umum Analisis respon struktur terhadap beban gempa memerlukan pemodelan. Pemodelan struktur dilakukan menurut derajat kebebasan pada struktur. Pada tugas ini ada dua jenis
Lebih terperinciC.1 OSILASI GANDENG PEGAS
Mata Kuliah GELOMBANG-OPTIK OPTIK TOPIK I SUB TOPIK OSILASI GANDENG C. SISTEM OSILASI DUA DERAJAT KEBEBASAN:OSILASI GANDENG Satu derajat kebebasan: Misalkan: pegas yang memiliki satu simpangan Dua derajat
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI
LAPORAN AKHIR MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI PRAKTIKUM UJIAN AKHIR TAKE HOME RATRI BERLIANA 1112100114 Dosen : Sungkono, M.Si. JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciANALISIS GETARAN ROTASIONAL TEREDAM SISTEM BATANG DAN PEGAS TORSIONAL UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI MODEL FLUKTUASI EKONOMI
DOI: doi.org/10.1009/03.snf017.0.cip.04 ANALISIS GETARAN ROTASIONAL TEREDAM SISTEM BATANG DAN PEGAS TORSIONAL UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI MODEL FLUKTUASI EKONOMI Nani Yuningsih 1, a), Kunlestiowati Hadiningrum,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (017) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) F 113 Pemodelan dan Analisis Pengaruh Perubahan Parameter Orifice Sistem Hidrolik Terhadap Gaya Redam yang Dihasilkan dan Respon Dinamis
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI NUMERIK
BAB IV SIMULASI NUMERIK Pada bab ini kita bandingkan perilaku solusi KdV yang telah dibahas dengan hasil numerik serta solusi numerik untuk persamaan fkdv. Solusi persamaan KdV yang disimulasikan pada
Lebih terperinciPenerapan Metode Multiple Scales untuk Masalah Galloping pada DuaSpans Kabel Transmisi
Penerapan Metode Multiple Scales untuk Masalah Galloping pada DuaSpans Kabel Transmisi Eristia Arfi 1 1 Prodi Matematika terapan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciFISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana
MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik
Lebih terperinciJAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK
JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK Kasus-kasus fisika yang diangkat pada mata kuliah Fisika Komputasi akan dijawab secara numerik. Validasi jawaban
Lebih terperinciANALISIS SISTEM KENDALI
ANALISIS SISTEM KENDALI PENDAHULUAN ANALISIS WAKTU ALIH Tanggapan Waktu Alih Orde 1 Tanggapan Waktu Alih Orde Spesifikasi Tanggapan Waktu Alih Penurunan Rumus Spesifikasi Tanggapan Waktu Alih Orde Tinggi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Perangkat Ajar Dalam perancangan dan pembuatan perangkat ajar ini membutuhkan perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun
Lebih terperinciFOURIER Oktober 2013, Vol. 2, No. 2, PENYELESAIAN MASALAH NILAI BATAS PERSAMAAN DIFERENSIAL MATHIEU HILL
FOURIER Oktober 3, Vol., No., 8 PENYELESAIAN MASALAH NILAI BAAS PERSAMAAN DIFERENSIAL MAHIEU HILL Santosa, M. Wakhid Musthofa, & Malahayati 3,, 3 Program Studi Matematika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Lebih terperinciINSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH. Lunde Ardhenta ST., MSc.
INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH Lunde Ardhenta ST., MSc. GALVANOMETER Astatic Galvanometer GALVANOMETER Alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif
Lebih terperinci