PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier
|
|
- Harjanti Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Abstrak Dalam mempelajari Sistem Linier, mahasiswa banyak menemui kesulitan untuk membayangkan beberapa konsep, seperti manipulasi sinyal, konvolusi, deret Fourier, dll. John Hopkin University (JHU) telah menyediakan sebuah web yang dapat dipakai untuk mempelajari hal-hal tersebut. Solusi ini mensyaratkan penggunaan internet karena semuanya berbasis web dan menggunakan java script. Solusi web JHU ini menginspirasi lahirnya PSALM (Petra Software for Linear System). PSALM memuat beberapa modul seperti manipulasi sinyal, demo konvolusi diskrit dan kontinyu, dekomposisi sinyal untuk deret Fourier, konsep phasor, kestabilan pada bidang Z dan kestabilan pada bidang s. PSALM terbukti telah membantu mahasiswa untuk mempelajari sistem linier dengan baik. Kata kunci : PSALM, sistem linier, simulasi 1. Pendahuluan [Times New Roman 10, bold] Dalam kuliah Sistem Linier, ada banyak kesalahan umum yang dilakukan mahasiswa karena tidak mengetahui konsep dengan benar. Beberapa mahasiswa mengatakan bahwa kuliah ini sulit dibayangkan. Beberapa yang lain mengatakan bahwa mereka memerlukan bimbingan yang intensif sedangkan sebagian besar memilih belajar malam hari. PSALM didanai oleh Program Hibah Kompetisi A2 Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra. Tujuan utama pembuatan PSALM adalah memfasilitasi mahasiswa untuk belajar sistem linier secara mandiri. Tidak semua hal mampu diakomodasi oleh PSALM, sehingga untuk mempelajari Sistem Linier dengan baik masih memerlukan dukungan program lain seperti MATLAB atau Maple. Secara umum Sistem Linier terdiri dari 4 bagian besar, yaitu dasar sinyal dan sistem, analisis Fourier, transformasi Z dan transformasi Laplace. Oleh karena dasar sinyal dan sistem harus dipahami dengan baik, maka PSALM terfokus pada bagian ini. 2. Pengenalan PSALM PSALM singkatan dari Petra Software for Linear System, yang terdiri dari 7 modul: manipulasi sinyal, dekomposisi sinyal, konvolusi diskrit dan kontinyu, phasor, kestabilan pada bidang Z dan s. PSALM dirancang untuk dipergunakan tanpa instalasi dan dibagikan secara bebas kepada siapa pun. Dengan demikian, PSALM ini dapat dikembangkan untuk dijadikan modul praktikum kuliah Sistem Linier. Bagian berikut akan menjelaskan modul-modul yang terdapat dalam PSALM. Setiap bagian akan dilengkapi dengan contoh penggunaan. Gambar 1 menunjukkan layar pembukaan PSALM dengan default bahasa Indonesia. Pengguna bisa menggantinya menjadi bahasa Inggris. Gambar 1. Tampilan awal PSALM 3. Manipulasi Sinyal Modul ini membantu mahasiswa untuk mempelajari prinsip dasar manipulasi sinyal seperti pencerminan, pergeseran, penguatan dan pelemahan. Selain itu, pengguna juga bisa menggabungkan semuanya itu dalam satu persoalan untuk ditemukan hasil manipulasinya. Manipulasi sinyal yang dilakukan dalam Matlab mengharuskan pengguna menuliskan fungsi matematika dari sinyal yang akan dimanipulasi, Karmen, et a;l (2007). Hal yang sama juga dilakukan untuk Maple. Bagi pengguna yang mengalami kesulitan dalam menemukan sinyal, hal ini tentu saja
2 merepotkan. Hal ini diatasi dalam PSALM dengan menggambar sinyal tersebut pada bidang yang tersedia. Apabila sinyal telah digambar, maka klik pada process akan membuat PSALM menampilkan hasil manipulasinya. Hasil ini sesuai dengan isi parameter A, a, b dan c yang dimasukkan pengguna. Parameter A dan c dipergunakan untuk manipulasi amplitudo dan offset pada sinyal. Parameter b dan c dipergunakan untuk manipulasi pada sumbu waktu, misalnya pergeseran. Sebagai contoh dipergunakan sinyal pada gambar 2. Dengan manipulasi x(-t+3). Dalam hal ini, A=1, a=-1, b=3 dan c=0. Hasil manipulasi ini ditunjukkan pada gambar 3a Gambar 2. Contoh sinyal yang dimanipulasi Gabungan antara manipulasi amplitude dan sumbu waktu juga dapat dilakukan dalam modul ini. Misalnya, manipulasi -3x(2t-5)+1, maka parameter yang dimasukkan adalah A=-3, a=2, b=-5 dan c=1. Hasil manipulasi ditampilkan pada gambar 3b. Modul ini dilengkapi dengan clear all dan clear result. Tombol pertama membersihkan layar untuk bentuk sinyal yang baru sedangkan tombol kedua dipergunakan untuk membersihkan hasilnya saja dengan tetap mempertahankan sinyal yang dimanipulasi. 4. Konvolusi Diskrit dan Kontinyu Permasalahan yang timbul dalam konvolusi adalah kesulitan untuk membayangkan proses yang terjadi. Dalam konvolusi, salah satu sinyal harus dimanipulasi terlebih dahulu, Ferdinando (2010) Modul ini memberikan visualisasi proses tersebut untuk pasangan sinyal yang dapat dipilih. Mula-mula pengguna diminta untuk memilih pasangan sinyal yang akan dipergunakan. Setelah dipilih, kedua sinyal siap divisualisasikan dengan cara menggerakkan mouse ke kiri dan ke kanan. Lihat Gambar 4. Gambar 4. Modul konvolusi diskrit dalam PSALM Gambar 3a. PSALM untuk manipulasi x(-t+3) Bagian teratas menunjukkan bahwa ada sinyal yang tetap dan ada sinyal yang bergerak. Hal ini menegaskan kembali bahwa hanya satu sinyal yang dimanipulasi. Bagian tengah menunjukkan perkalian antar komponen yang bersesuaian. Apabila semua hasil perkalian ini dijumlahkan, maka hasil tunggal akan diletakkan pada posisi waktu yang sesuai dengan posisi pointer mouse. Hal yang sama juga berlaku pada konvolusi kontinyu sebagaimana ditampilkan pada gambar 5. Bagian tengah menunjukkan hasil perkalian antara kedua sinyal setelah salah satu mengalami pergeseran. Jika luasan daerah tersebut dihitung, maka akan diperoleh nilai tunggal yang diletakkan pada posisi waktu yang sama dengan posisi pointer mouse (seperti konvolusi diskrit). Gambar 3b. PSALM untuk manipulasi -3x(2t-5)+1
3 Gambar 5. Modul konvolusi kontinyu dalam PSALM 5. Dekomposisi Sinyal Dalam analisis Fourier, konsep utama yang diberikan adalah melakukan dekomposisi sinyal. Sinyal yang ada dipecah-pecah menjadi sinyal sinusoidal yang apabila dijumlahkan akan menghasilkan sinyal yang semula, Ferdinando (2010). Dengan kata lain, seseorang bisa membuat sebuah sinyal dengan menjumlahkan sinyal pembentuknya. Melalui modul ini, mahasiswa belajar bahwa jumlah sinyal yang digabungkan menentukan kualitas sinyal yang dihasilkan. Semakin banyak sinyal yang dijumlahkan, maka semakin mendekati sinyal yang diinginkan. Hal ini ditunjukkan oleh gambar 6a dan 6b. Pengguna dapat mengubah jumlah sinyal yang digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas sinyal yang dihasilkan. Selain itu, pengguna dapat memilih dua jenis sinyal yang lain, yaitu sinyal kotak dan segitiga. Melalui modul ini, pengguna juga dapat mengamati bahwa dalam beberapa kasus, penjumlahkan ini hanya menggunakan sinyal dengan bilangan harmonic ganjil atau genap. Hal ini dapat diperlihatkan pada saat menambah satu sinyal yang dipergunakan tetapi tidak terjadi perubahan bentuk sinyal penjumlahannya. 6. Phasor Aplikasi analisis Fourier pada rangkaian menggunakan bantuan phasor dalam perhitungan. Permasalahannya adalah mahasiswa belum dapat membayangkan seperti apa phasor itu, terutama bagi mereka yang baru pertama kali belajar tentang sinyal dalam domain frekuensi. Phasor dinyatakan dalam bentuk magnitude dan sudut fasa. Oleh karena itu, sebuah phasor hanya mewakili sinyal sinusoidal dengan satu frekuensi. Gambar 7a. Visualisasi Phasor dengan fasa positif Gambar 6a. Penjumlah 3 sinyal sinusoidal untuk menghasilkan sinyal gigi gergaji. Magnitude phasor dalam gambar 7 adalah jarijari lingkaran bagian sebelah kiri. Jari-jari ini menentukan besarnya amplitude sinyal sinusoidal yang dihasilkan pada bagian sebelah kanan. Perhatikan gambar 7b. Gambar 6b. Penjumlah 10 sinyal sinusoidal untuk menghasilkan sinyal gigi gergaji. Gambar 7b. Visualisasi Phasor dengan fasa positif dan magnitude yang lebih kecil.
4 Sudut fasa adalah sudut yang terbentuk antara jari-jari dengan sumbu x positif. Bagian ini merupakan penunjuk dimulainya sinyal sinusoidal tersebut. Tombol + dan - memberi kesempatan pengguna untuk belajar bahwa ada relasi antara putaran phasor dengan frekuensi sinyal yang diwakilinya. Semakin tinggi frekuensi sinyalnya, semakin cepat putaran phasor tersebut. Gambar 7c menunjukkan perubahan frekuensi yang terjadi saat tombol tersebut ditekan. Gambar 8b. Posisi pole dan RoC yang membuat sistem menjadi tidak stabil untuk n>=0 Modul ini juga menyediakan eksplorasi bidang Z untuk n<0. Pengguna bisa melihat hubungan antara RoC dan unit circle pada kondisi ini, lihat gambar 8c dan 8d. Gambar 7c. Visualisasi Phasor dengan fasa positif dan frekuensi yang lebih besr. 7. Eksplorasi Bidang Z Bidang Z memiliki cirri khas pada unit circle atau sebuah lingkaran berpusat di titik asal dengan jari-jari satu satuan. Analisis kestabilan pada bidang Z sangat dipengaruhi oleh unit circle dan daerah konvergensi atau RoC (Region of Convergence), Gabel (1987). Melalui modul ini, pengguna bisa melihat hubungan antara unit circle dengan RoC. Oleh karena RoC dipengaruhi oleh posisi pole, maka dalam modul ini pengguna dapat menggeser posisi pole untuk melihat kestabilan pada bidang Z. Gambar 8a menunjukkan sistem kausal dengan n>=0. Bagian sebelah kiri terlihat bahwa RoC ini memuat unit circle sehingga sinyal di sebelah kanan menjadi semakin kecil saat waktu bertambah besar. Gambar 8c. Posisi pole dan RoC yang membuat sistem menjadi stabil untuk n<0 Gambar 8d. Posisi pole dan RoC yang membuat sistem menjadi tidak stabil untuk n<0 Gambar 8c memperlihatkan situasi untuk sistem yang stabil karena RoC memuat unit circle. Hal ini konsisten dengan untuk n>=0. Kondisi RoC yang tidak memuat unit circle pada n<0 juga menunjukkan gejala yang sama dengan kondisi n>=0. Gambar 8a. Posisi pole dan RoC yang membuat sistem menjadi stabil untuk n>=0 Kondisi yang tidak stabil ditunjukkan pada gambar 8b. Saat RoC tidak lagi memuat unit circle, maka amplitudo sinyal menjadi semakin besar saat waktu bertambah besar juga. 8. Eksplorasi Bidang s Bidang s dipergunakan dalam transformasi Laplace. Modul ini dibuat dengan tujuan agar pengguna bisa melihat pengaruh posisi pole terhadap kestabilan sistem. Aturan umum menyatakan bahwa sistem dikatakan stabil apabila pole terletak di sebelah kiri bidang s, Gabel (1987).
5 PSALM menggunakan sistem orde 2 untuk menjelaskan hal ini. Kedua pole yang saling conjugate diletakkan pada bidang s. Posisi pole pasti simetris terhadap sumbu horizontal. Pengguna dapat menggeser posisi salah satu pole (karena pole yang lain akan mengikuti) untuk melihat pengaruhnya terhadap kestabilan sistem. Kestabilan sistem ditunjukkan pada bagian bawah modul ini. Gambar 9a menunjukkan posisi pole yang membuat sistem menjadi stabil. Gambar 9b menunjukkan posisi pole yang lain, tetapi tetap membuat sistem menjadi stabil. Pengguna bisa memperhatikan bahwa posisi pole sangat berpengaruh terhadap kestabilan sistem. Gambar 9a. Posisi pole yang membuat sistem menjadi stabil pada sistem pengendalian yang juga memerlukan analisa kestabilan. 9. Diskusi PSALM dirancang sebagai bentuk visualisasi pembelajaran Sistem Linier. Hal ini perlu dilakukan karena banyak konsep dasar Sistem Linier sulit dibayangkan. Semua modul dalam PSALM dirancang agar dapat memberikan penjelasan secara interaktif. Dengan demikian, pengguna dapat belajar secara mandiri konsep dasar dalam Sistem Linier. Oleh karena itu, keberadaan PSALM tidak bisa berdiri sendiri. Instruktur harus menyediakan semacam penuntun seperti buku praktikum yang dapat dibuat sendiri. Hal ini diketahui pada awal implementasi penggunaan PSALM dalam pengajaran. Proses belajar konsep dasar dalam Sistem Linier akan lebih cepat pada saat handout tersebut disediakan. Perbedaan antara implementasi tanpa dan dengan handout telah dilakukan selama 4 semester. Berdasarkan pengamatan itu, handout yang dibuat terbukti membantu proses pembelajaran. Pada modul manipulasi sinyal, pengguna bisa menggunakannya untuk belajar secara mandiri. Soal dapat dirancang sendiri, lalu dikerjakan. Hasilnya dicocokkan dengan perhitungan PSALM. Salah satu kelemahan modul ini terletak pada gaya belajar pengguna. Seharusnya, pengguna mencoba terlebih dahulu dengan menghitung sendiri, baru melihat hasilk perhitungan PSALM. Gaya belajar yang biasanya dilakukan adalah langsung melihat hasil perhitungan PSALM tanpa melakukan perhitungan secara mandiri. Modul konvolusi baik kontinyu maupun diskrit masih harus dikembangkan lagi. Implementasi yang sudah dilakukan masih sebatas memberikan informasi prinsip dan cara konvolusi. Pengguna masih belum dapat menggunakan sinyal yang dirancang sendiri. Secara umum, respon mahasiswa yang pernah menggunakan PSALM sangat positif. Oleh karena itu, PSALM dibagikan secara gratis untuk dapat lebih banyak membantu proses pembelajaran Sistem Linier. 10. Kesimpulan Gambar 9b. Posisi pole yang membuat sistem menjadi stabil Apabila diperhatikan lebih seksama, walaupun kedua sistem pada gambar 9a dan 9b stabil, terlihat bahwa keduanya tetap berbeda. Salah satu yang dapat diamati adalah perbedaan rise time dan maximum overshoot pada kedua gambar tersebut. Jadi, modul ini juga dapat membantu pengajaran PSALM adalah sebuah program visualisasi yang terinspirasi web-based simulation yang dibuat oleh John Hopkins University. Program yang portable ini sangat mudah digunakan dan tidak memerlukan sambungan internet. Instruktur yang menggunakan PSALM perlu melengkapinya dengan sebuah handout yang dirancang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Keberadaan handout ini sangat membantu, bahkan dapat mempercepat proses belajar.
6 Modul manipulasi sinyal merupakan salah satu modul yang menarik karena pengguna bisa melakukan berbagai macam percobaan dengan sinyal yang digambar sendiri. Hal ini membuka peluang bagi pengguna untuk belajar secara mandiri. Satu hal yang perlu diwaspadai dalam hal ini adalah gaya belajar yang salah. Pengguna harus melakukan perhitungan secara mandiri baru melihat hasil perhitungan PSALM secara visual. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka PSALM menjadi tidak bermanfaat. Modul konvolusi memerlukan pengembangan lebih lanjut sehingga pengguna bisa melakukan percobaan seperti halnya pada modul manipulasi sinyal. Dalam implementasi di kelas, PSALM telah mendapat respon yang positif. Hal ini membuka peluang yang lebih besar untuk mengembangkan PSALM menjadi salah satu alat bantu belajar untuk Sistem Linier. Daftar Pustaka: Ferdinando, Hany. (2010): Dasar-dasar Sinyal dan Sistem. Penerbit Andi, Jogjakarta. Gabel, Robert A., Richard A Roberts. (1987): Signals and Linear Systems, 3rd ed. New York. Karmen, Edward R., Bonnie S. Heck. (2007): Fundamental of Signals and Systems Using the Web and MATLAB, 3rd ed. Upper Saddle River, NJ. Ucapan Terima kasih Proyek PSALM didanai oleh Program Hibah Kompetisi A2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra melalui skema Hibah Pengajaran.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEORI DAN ANALISA SISTEM LINIER / IT SEMESTER / SKS : III / 2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEORI DAN ANALISA SISTEM LINIER / IT041225 SEMESTER / SKS : III / 2 Pertemuan Ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Perangkat Ajar Dalam perancangan dan pembuatan perangkat ajar ini membutuhkan perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 1 Kode & Nama : TE141334 Sinyal dan Sistem 2 Kredit : 3 sks 3 Semester : II (dua) 4 Dosen :
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK PARNA RAYA MANADO TAHUN 2010
TAHUN PERTEMUAN : 1 : 100 MENIT Mahasiswa dapat menjelaskan dan Memahami tentang dasardasar Sinyal dan sistem Definisi sinyal dan sistem Ssinyal waktu kontinu dan diskrit Tipe sinyal khusus: eksonential,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : ANALISIS SISTEM LINIER / 3 KODE / SKS / SIFAT : IT / 3 SKS / LOKAL
SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : ANALISIS SISTEM LINIER / 3 KODE / SKS / SIFAT : IT041325 / 3 SKS / LOKAL Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Topik Bahasan : Konsep sinyal dan sistm Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa dapat memaparkan tentang konsep dasar sinyal dan sistem, dasar-dasar sinyal dan sistem. Jumlah : 1 (satu) kali dan memahami
Lebih terperinciMATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER
MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER 1 Deret Fourier 2 Tujuan : 1. Dapat merepresentasikan seluruh fungsi periodik dalam bentuk deret Fourier. 2. Dapat memetakan Cosinus Fourier, Sinus Fourier, Fourier
Lebih terperinci1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dibahas pengaruh dasar laut tak rata terhadap perambatan gelombang permukaan secara analitik. Pengaruh dasar tak rata ini akan ditinjau melalui simpangan
Lebih terperinciDeret Fourier dan Respons Frekuensi
Program Studi Teknik Telekomunikasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 2 : Deret
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL
EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT : Sinyal dan Pemrosesan Sinyal Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui tipe-tipe sinyal, pemrosesan dan aplikasinya Jumlah pertemuan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang penurunan model persamaan gelombang satu dimensi. Setelah itu akan ditentukan persamaan gelombang satu dimensi dengan menggunakan penyelesaian analitik
Lebih terperinciDERET FOURIER. 1. Pendahuluan
DERET FOURIER 1. Pendahuluan Teorema Fourier: Suatu fungsi periodik terhadap waktu, x p (t), dengan perioda dasar T 0, dapat dinyatakan sebagai jumlah tak hingga dari gelombang-gelombang sinusoidal. Fungsi
Lebih terperinciDalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK 4.1 Data Hasil Pengukuran Lapangan Dalam bab ini akan dijelaskan hasil-hasil yang diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Gambaran Umum Pengajaran Mata Kuliah Sistem Pengaturan Dasar
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pengajaran Mata Kuliah Sistem Pengaturan Dasar Mata kuliah Sistem Pengaturan Dasar merupakan mata kuliah yang wajib diambil / dipelajari pada perkuliahan bagi
Lebih terperinciModul 1 : Respons Impuls
Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 1 : Respons Impuls Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciROOT LOCUS. Aturan-Aturan Penggambaran Root Locus. Root Locus Melalui MATLAB. Root Locus untuk Sistem dengan
ROOT LOCUS Pendahuluan Dasar Root Locus Plot Root Locus Aturan-Aturan Penggambaran Root Locus Root Locus Melalui MATLAB Kasus Khusus Analisis Sistem Kendali Melalui Root Locus Root Locus untuk Sistem dengan
Lebih terperinciSpektrum dan Domain Sinyal
Spektrum dan Domain Sinyal 1 Sinyal dan Spektrum Sinyal Komunikasi merupakan besaran yang selalu berubah terhadap besaran waktu Setiap sinyal dapat dinyatakan di dalam domain waktu maupun di dalam domain
Lebih terperinciJaringan Syaraf Tiruan pada Robot
Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.
Lebih terperinciSPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL
SPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL ABSTRAK Lukas N.B. Marbun (0722009) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha Email : lukasnbmarbun@gmail.com Harmonisa
Lebih terperinciBAB 5 SIMULASI INVERTER PWM LIMA-FASA
BAB 5 SIMULASI INVERTER PWM LIMA-FASA 5.1 Pendahuluan Bab ini berisi tentang implementasi inverter lima-fasa pada simulasi dengan metode-metode PWM yang telah dibahas sebelumnya. Simulasi ini ditujukan
Lebih terperinciFilter Orde Satu & Filter Orde Dua
Filter Orde Satu & Filter Orde Dua Asep Najmurrokhman Jurusan eknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani 8 November 3 EI333 Perancangan Filter Analog Pendahuluan Filter orde satu dan dua adalah bentuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Landasan teori dasar / umum yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. 2.1.1 Speaker Recognition Pada
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Kuliah : Pengolahan Sinyal Digital (3 SKS) Kode : ELT 2320 Prasyarat : - Program Studi : Teknik Elektronika (program
Lebih terperinciSIMULASI PENGARUH PENGGUNAAN FILTER BUTTERWORTH PADA MASUKAN SINYAL GETARAN ACAK TERHADAP NILAI RATA-RATA MAGNITUDO
SIMULASI PENGARUH PENGGUNAAN FILTER BUTTERWORTH PADA MASUKAN SINYAL GETARAN ACAK TERHADAP NILAI RATA-RATA MAGNITUDO Orlando Farcend Ficdy Tumbelaka 1), Jotje Rantung 2), Michael Rembet 3) Jurusan Teknik
Lebih terperinciInvers Transformasi Laplace
Invers Transformasi Laplace Transformasi Laplace Domain Waktu Invers Transformasi Laplace Domain Frekuensi Jika mengubah sinyal analog kontinyu dari domain waktu menjadi domain frekuensi menggunakan transformasi
Lebih terperinciFungsi Alih & Aljabar Diagram Blok. Dasar Sistem Kendali 1
Fungsi Alih & Aljabar Diagram Blok Dasar Sistem Kendali 1 Fungsi Alih Dasar Sistem Kendali 2 Model Matematis Sistem Pada Kuliah sebelumnya kita telah mengenal sistem mekanis berikut Kita menurunkan persm.
Lebih terperinciDeret Fourier untuk Sinyal Periodik
x( t T ) x( Analisis Fourier Jean Baptiste Fourier (1768-1830, ahli fisika Perancis) membuktikan bahwa sembarang fungsi periodik dapat direpresentasikan sebagai penjumlahan sinyal-sinyal sinus dengan frekuensi
Lebih terperinciPenggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal
Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal Stefanus Agus Haryono (13514097) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciAplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang
Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Dendy Suprihady /13514070 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011
PERANCANGAN DAN PENALAAN PENGENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIF MENGGUNAKAN SIMULINK Hastuti 1 ABSTRACT This paper describes how to design and to adjust parameters of the PID Controller in order to
Lebih terperinciPengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011
Pengenalan Geogebra Oleh: Hazrul Iswadi Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA Tanggal 10 September 2011 Departemen MIPA Universitas Surabaya A. Apa itu GeoGebra? GeoGebra adalah software gratis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software maupun hardware yang digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem
Lebih terperinciMATERI PENGOLAHAN SINYAL :
MATERI PENGOLAHAN SINYAL : 1. Defenisi sinyal 2. Klasifikasi Sinyal 3. Konsep Frekuensi Sinyal Analog dan Sinyal Diskrit 4. ADC - Sampling - Aliasing - Quantiasasi 5. Sistem Diskrit - Sinyal dasar system
Lebih terperinciIsyarat dan Sistem TE200
TE200 Bondhan Winduratna 2004 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM Topics bahasan dalam MK TE200 : Pendahuluan, Isyarat dan Sistem Tanggapan Impuls, tanggapan step, Konvolusi Model Persamaan Deferensial
Lebih terperinciMEMBUAT OBJECT 3D DENGAN EXTRUDE. Sebuah Ducting dengan dimensi seperti pada gambar 1. Langkah kerja pembuatannya:
MEMBUAT OBJECT 3D DENGAN EXTRUDE Gambar 1 Object Tampak Atas Sebuah Ducting dengan dimensi seperti pada gambar 1. Langkah kerja pembuatannya: 1. Buat Garis bantu seperti pada gambar 2. Garis bantu dibuat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Suatu sistem tenaga listrik dikatakan ideal jika bentuk gelombang arus yang dihasilkan dan bentuk gelombang tegangan yang disaluran ke konsumen adalah gelombang sinus murni.
Lebih terperinciModul 1 : Respons Impuls dan Deret Fourier
Program Studi Teknik Telekomunikasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Praktikum Pengolahan Sinyal dalam Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 1
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RANGKAIAN LISTRIK DAN SISTEM LINIER KODE : IT014230/D3 TK
Perte muan ke 1 02-03-2009 Pokok Bahasan dan Pendahuluaan Mengetahui dan memahami secara umum tentang satuan dasar dan turunannya Mengetahui dan memahami secara umum tentang penulisan beasran berpangkat
Lebih terperinciHAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL
HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciKERANGKA BAHAN AJAR. Mata Kuliah : Sistem Linier Semester: 3 Kode: TE-1336 sks: 3 Jurusan : Teknik Elektro Dosen: Yusuf Bilfaqih
KERANGKA BAHAN AJAR Mata Kuliah : Sistem Linier Semester: 3 Kode: TE-1336 sks: 3 Jurusan : Teknik Elektro Dosen: Yusuf Bilfaqih SISTEM LINIER (TE-1336, 3/0/0 ) Tinjauan Mata Kuliah a. Deskripsi Singkat
Lebih terperinciAplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier
Aplikasi Deret Fourier (FS) 1. Deret Fourier Menurut Fourier setiap fungsi periodik dapat dinyatakan sebagai jumlah fungsi sinus dan cosinus yang tak berhingga jumlahnya dan dihubungkan secara harmonis.
Lebih terperinciKarena deret tersebut konvergen pada garis luarnya, kita dapat menukar orde integrasi dan penjumlahan pada ruas kanan.
Transformasi- 3. Invers Transformasi- Formasi inversi untuk memperoleh dari x(n) dari X() dapat diperoleh menggunakan teorema integral Cauchy yang merupakan teorema penting dalam variabel kompleks. Transformasi-
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
62 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Analisis Masalah yang Dihadapi Persamaan integral merupakan persamaan yang sering muncul dalam berbagai masalah teknik, seperti untuk mencari harga
Lebih terperinciTransformasi Fourier 3.4 Transformasi Fourier
Transformasi Fourier Ibnu Pradipta, 07/252949/TK/33237 Firman Nanda, 07/257710/TK/33529 Jurusan Teknik Elektro & Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 3.4 Transformasi Fourier Untuk membandingkan gambaran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SINYAL DASAR ATAU FUNGSI SINGULARITAS Sinyal dasar atau fungsi singularitas adalah sinyal yang dapat digunakan untuk menyusun atau mempresentasikan sinyal-sinyal yang lain. Sinyal-sinyal
Lebih terperinciPEMODELAN DAN SIMULASI PENGONTROL VIBRASI AKTIF PADA SISTEM BANGUNAN BERTINGKAT ABSTRAK
PEMODELAN DAN SIMULASI PENGONTROL VIBRASI AKTIF PADA SISTEM BANGUNAN BERTINGKAT Yanimi (0722050) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha Bandung, Indonesia Email: yanimi.rao@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:
PROJECT OF AN INTELLIGENT DIFFERENTIALY DRIVEN TWO WHEELS PERSONAL VEHICLE (ID2TWV) SUBTITLE MODELING AND EXPERIMENT OF ID2TWV BASED ON AN INVERTED PENDULUM MODEL USING MATLAB SIMULINK Febry C.N*, EndraPitowarno**
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari
Lebih terperinciI Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *
Simulasi Penggunaan Filter Pasif, Filter Aktif dan Filter Hybrid Shunt untuk Meredam Meningkatnya Distorsi Harmonisa yang Disebabkan Oleh Munculnya Gangguan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSISTEM KENDALI, oleh Heru Dibyo Laksono, M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ;
SISTEM KENDALI, oleh Heru Dibyo Laksono, M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-4462135; 0274-882262; Fax: 0274-4462136 E-mail: info@grahailmu.co.id Hak
Lebih terperinciModul 3 Elektronic WorkBench 5.12
Modul 3 Elektronic WorkBench 5.12 EWB (Electronic WorkBench) adalah salah satu jenis software elektronika yang digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu rangkaian listrik. Perlunya
Lebih terperinciPRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 1 ISYARAT DAN SISTEM
PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 1 ISYARAT DAN SISTEM A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengenali jenis-jenis isyarat dasar. 2. Mahasiswa dapat merepresentasikan isyarat-isyarat dasar tersebut pada MATLAB
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 8 Transformasi Fourier. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 8 Transformasi Fourier Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015
Lebih terperinciB. LANDASAN TEORI Getaran adalah gerak bolak balik melalui titik keseimbangan. Grafik getaran memiliki persamaan: y= A sin ( ωt +φ o)
A. TUJUAN PERCOBAAN. Mengetahui berbagai pola lissajous dengan variasi frekuensi dan amplitudo. Menggambarkan pola-pola lissajous menggunakan fungsi sinusoidal pada sumbu x dan sumbu y 3. Membandingkan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Fakultas/Jurusan : Pengolahan Sinyal Digital / DSP (Digital Signal Processing) : Ilmu Komputer / Teknik Komputer D Minggu 1 Pendahuluan Ruang
Lebih terperincis(t) = C (2.39) } (2.42) atau, dengan menempatkan + )(2.44)
2.9 Analisis Fourier Alasan penting untuk pusat osilasi harmonik adalah bahwa virtually apapun osilasi atau getaran dapat dipecah menjadi harmonis, yaitu getaran sinusoidal. Hal ini berlaku tidak hanya
Lebih terperinciANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 4230
ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 430 TUJUAN: Sinyal dan Sifat-sifat Sinyal Sistem dan sifat-sifat Sisterm Analisa sinyal dalam domain Waktu Analisa sinyal dalam domain frekuensi menggunakan Tools: Transformasi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Pengolahan Sinyal Digital : IT012256 / 3 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi Sub Khusus (TIK) 1 Pendahuluan Ruang lingkup Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB 3. Memasukkan Shapes, Clip Art, Word Art. 1. Memasukkan Shapes
BAB 3 Memasukkan Shapes, Clip Art, Word Art 1. Memasukkan Shapes Adakalanya kita memerlukan gambar bidang datar maupun gambar bangun ruang. Kita tidak perlu repot dan menghabiskan waktu untuk membuat gambar-gambar
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T
Data dan Sinyal Data yang akan ditransmisikan kedalam media transmisi harus ditransformasikan terlebih dahulu kedalam bentuk gelombang elektromagnetik. Bit 1 dan 0 akan diwakili oleh tegangan listrik dengan
Lebih terperinci(GBPP) BARU JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNDIP
(GBPP) BARU JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNDIP Judul Mata Kuliah : Rangkaian Listrik III Nomer Kode / SKS : Diskripsi singkat : Metode transformasi untuk pemecahan persamaan diferensial menawarkan
Lebih terperinciDERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA
Matakuliah: Fisika Matematika DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA Di S U S U N Oleh : Kelompok VI DEWI RATNA PERTIWI SITEPU (8176175004) RIFKA ANNISA GIRSANG (8176175014) PENDIDIKAN FISIKA REGULER
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Nama : Daniel Tjondro Wibowo NRP : 0622010 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria
Lebih terperinci4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC
4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Open Loop Motor DC Pengujian simulasi open loop berfungsi untuk mengamati model motor DC apakah memiliki dinamik sama dengan motor DC yang sesungguhnya. Selain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Dalam kehidupan, polusi yang ada di sungai disebabkan oleh limbah dari pabrikpabrik dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk
Lebih terperinciMODUL I PENGENALAN MATLAB
MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 7 Transformasi Fourier. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 7 Transformasi Fourier Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciCRO (Cathode Ray Oscilloscope)
CRO (Cathode Ray Oscilloscope) CRO (Cathode Ray Oscilloscope) merupakan salah satu piranti pengukuran yang mampu: - memvisualisasikan bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dari suatu rangkaian elektronik
Lebih terperinciMenggambar Grafik Fungsi Matematika dengan Google
Menggambar Grafik Fungsi Matematika dengan Google Muh. Tamimuddin H Dalam pembelajaran matematika visualisasi sangatlah penting. Dalam membuat garis misalnya, kita tentu saja perlu melihat tampilan secara
Lebih terperinciPENGOLAHAN DATA METEOROLOGI = EKSTRAK DATA ANGIN =
Praktikum m.k Meteorologi Laut Hari / Tanggal : Nilai PENGOLAHAN DATA METEOROLOGI = EKSTRAK DATA ANGIN = Nama : NIM : Oleh PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciKesalahan Akibat Integrasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium
Kesalahan Akibat Integrasi pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium Zainal Abidin dan Fandi Purnama Laboratorium Dinamika, Pusat Rekayasa Industri (PAU), ITB, Bandung Email: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciMemulai Google+ 2.1 Registrasi Google+
Memulai Google+ Layanan Gmail memang seolah-olah merupakan pintu gerbang untuk masuk ke berbagai layanan Google yang lain. Untuk memulai Google+ juga demikian. Jadi mula-mula, bukalah terlebih dahulu akun
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerusakan pantai bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi masyara- kat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pantai baik karena ulah manusia maupun karena
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI PADA BIRO KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
PENGEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI PADA BIRO KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni
Lebih terperinciPEMROSESAN SINYAL DIGITAL 1 (MSF4617)
PEMROSESAN SINYAL DIGITAL 1 (MSF4617) RPKPS Pemrosesan Sinyal Digital 1 (MFS4617) Drs. Agfianto Eko Putra, M.Si. PEMROSESAN SINYAL DIGITAL 1 (MSF4617) Drs. Agfianto Eko Putra, M.Si. (NIP 132 092 926)
Lebih terperinciFrekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia
Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI. Fatchul Arifin.
SISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI Fatchul Arifin fatchul@uny.ac.id PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 KARAKTERISTIK
Lebih terperinciElearning Perbanas Panduan Mahasiswa
Elearning Perbanas Panduan Mahasiswa Ed.. 20150320 Panduan Mahasiswa Pengguna elearning Perbanas Ed. 20150320 Daftar Isi Daftar Isi... 1 I. Login ke Elearning Perbanas... 2 II. Melihat Mata Kuliah Anda...
Lebih terperinciProgram MATLAB untuk Sistem Linier dan Prosesing SInyal
Program MATLAB untuk Sistem Linier dan Prosesing SInyal Sigit Kusmaryanto http:/sigitkus.lecture.ub.ac.id Pembangkitan sinyal dasar pada system linier dan pengolahan/prosessing sinyal dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciMenggambar Grafik Menggunakan Winplot
Petunjuk Praktikum Menggambar Grafik Menggunakan Winplot Oleh: Eminugroho Ratna Sari, M.Sc FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menggambar Grafik Menggunakan Winplot
Lebih terperinciSINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014
SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog
Lebih terperinciKontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta
Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 Sistem Diagram Sistem diagram adalah diagram dari sebuah sistem, dengan fungsi atau bagian utamanya diwakili oleh blok yang dihubungkan oleh garis-garis
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Rancangan Awal Pemodelan Blender merupakan software grafis 3 Dimensi yang sangat baik. Tidak hanya menyediakan fasilitas untuk membuat object 3D dengan mudah tapi juga
Lebih terperinciSIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DISKRIT UNTUK MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MATLAB ABSTRAK
SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DISKRIT UNTUK MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MATLAB Discrete Signal Processing Simulation Module for Learnning Using Matlab Muhammad Iqbal 1, Indrarini Dyah ST,.MT [2]., Yuli
Lebih terperinciKENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian motor dc
KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN Konverter dc-dc 4-kuadran merupakan konverter dc-dc yang dapat bekerja secara bidirectional baik arus maupun tegangan kerjanya, sehingga sangat cocok untuk aplikasi
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa
Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Agus R. Utomo Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 E-mail : arutomo@yahoo.com Mohamad Taufik
Lebih terperinciGambar Pilih The Geometer s Skechtpad, seperti pada Gambar 1.2. Gambar 1.2
GEOMETRI TRANSFORMASI PRAKTIUM ke-1 A. Tujuan : Agar mahasiswa dapat: 1. Membuka, merekam hasil kerja dan keluar dari software geometer s sketchpad 2. Mengenal menu-menu yang terdapat pada software geometer
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT
Teknikom : Vol. No. (27) E-ISSN : 2598-2958 PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT Dewi Erla Mahmudah, Muhammad Zidny Naf an 2 STMIK Widya Utama,
Lebih terperinciKata kunci: Fourier, Wavelet, Citra
TRANSFORMASI FOURIER DAN TRANSFORMASI WAVELET PADA CITRA Oleh : Krisnawati Abstrak Tranformasi wavelet merupakan perbaikan dari transformasi Fourier. Transformasi Fourier hanya dapat menangkap informasi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Topik bahasan : Analisis Vektor Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa memahami kalkulus vektor dan dapat menerapkannya dalam bidang rekayasa. Jumlah pertemuan : 3 (tiga ) kali 1, 2 dan 3 1. Mengingat mbali
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient
Teknikom : Vol. No. (27) ISSN : 2598-2958 (online) Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient Dewi Erla Mahmudah, Muhammad Zidny Naf an 2 STMIK Widya
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
Fungsi periodizer kutub tersebut dapat dituliskan pula sebagai: p θ, N, θ 0 = π N N.0 n= n sin Nn θ θ 0. () f p θ, N, θ 0 = π N N j= j sin Nj θ θ 0 diperoleh dengan menyubstitusi variabel θ pada f θ =
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan elektronika daya telah membuat inverter menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mesin-mesin listrik AC. Penggunaan inverter sebagai sumber untuk mesin-mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi industri bahwa tenaga listrik ini harus dikontrol terlebih dahulu sebelum diberikan ke beban.
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 2: PD Variabel Terpisah dan PD Homogen Latihan Rangkuman Tes Formatif
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xiii MODUL 1: PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU 1.1 Pengertian PD Orde Satu dan Solusinya... 1.2 Latihan... 1.7 Rangkuman... 1.9 Tes Formatif 1..... 1.10 PD Variabel
Lebih terperinciPerbandingan trigonometri sin x merupakan relasi yang memetakan setiap x tepat satu nilai sin x yang dinyatakan dengan notasi f : x sinx
MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI Perbandingan trigonometri dari suatu sudut tertentu terdapat tepat satu nilai dari sinus, kosinus dan tangens dari sudut tersebut. Sehingga perbandingan trigonometri
Lebih terperinciKARTU RENCANA STUDI NIM : ANGKATAN : NAMA : SEMESTER : 2 / GENAP PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA THN AKADEMIK : 20
NAMA : SEMESTER : 2 / GENAP PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA THN AKADEMIK : 20 1. MKU11201 Dasar Sistem Informasi 2 2. MKK11217 Struktur Data 2 3. MKK11218 Praktikum Struktur Data 2 4. MKK11213 Basis
Lebih terperinci