BAB III BUSINESS MODEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III BUSINESS MODEL"

Transkripsi

1 BAB III BUSINESS MODEL Business Model Canvas PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis model kami ini akan menggunakan pola bisnis model nine building blocks yang dikembangkan oleh Osterwalder dan Pigeur (2010). Bisnis kami memasarkan produk ayam kampung yang sudah diuji kualitasnya melalui sertifikasi standard penyembelihan HALAL, HCCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau Sertifikasi Sistem Keamanan Pangan dan Sertifikasi Produk Mutu Hewan. Adapun proses bisnis yang kami jalankan adalah dengan memberikan modal dan SOP (Standart Opeartioanl Procedure) cara beternak ayam kampung kepada para peternak di daerah sukabumi. Setiap periode tertentu maka kami akan membeli ayam kampung hasil ternak mereka kemudian memulai proses pemotongan hingga proses packaging untuk dikirim ke konsumen melalui jalur distribsui yang digunakan perusahaan. Untuk proses pemotongan dan pengemasan, kami akan menggunakan pihak ketiga yang telah berpengalaman dibidang pemotongan ayam, khususnya ayam kampung 37

2 38 Salah satu langkah yang kami ambil dalam rangka memasarkan produk adalah dengan mendirikan Meat Shop khusus ayam kampung di 2 lokasi, yaitu : Alam Sutera dan Muara Karang. Dimana khusus Meat Shop yang berlokasi di Alam Sutera terdapat restoran di atasnya. Cara pemasaran tersebut nantinya akan bertujuan salah satunya untuk mempopulerkan produk ayam kampung di Indonesia. Osterwalder dan Pigneur (2010) membahas teori tentang nine building blocks yang digunakan sebagai tahap awal pembentukan bisnis baru dan memberikan gambaran proses pembentukan bisnis. Teori ini nantinya akan diaplikasikan pada bisnis peternakan ayam kampung hingga nantinya model bisnis yang dibentuk dapat terealisasi dalam kondisi bisnis yang sebenarnya. Selain itu, teori ini nantinya juga akan membantu penulis mencapai visi dan misi perusahaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Bisnis model kanvas nine building blocks merupakan konsep bisnis yang akan dijalankan secara sederhana. Pendekatan model bisnis kanvas ditampilkan melalui selembar kanvas yang terdiri dari 9 elemen dasar yaitu: value proposition, customer segments, channel, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, cost structure. Tujuan dari pengaplikasian nine building blocks ini adalah untuk secara umum mengetahui siapa pelanggan dari bisnis model yang akan dibuat, mengetahui produk atau jasa apa yang bisnis model ini tawarkan, mengetahui cara yang tepat bagaimana mendistribusikan produk atau jasa yang anda tawarkan kepada pelanggan, mengetahui bagaimana cara memasarkan produk atau jasa dengan efektif, mengetahui

3 39 bagaimana cara anda untuk mendapatkan penghasilan, mengetahui pihak siapa saja yang bisa diajak kerja sama, mengetahui proses kegiatan bisnis yang dilakukan, mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis, dan terakhir adalah mengetahui biaya apa saja yang perlu dikeluarkan dalam merealisasikan bisnis model Customer Segment Menurut Osterwalder & Pigneur (2010), sebuah bisnis model akan menetapkan satu atau banyak consumer segment. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat menentukan pelangan yang akan menjadi fokus penjualan. Pada dasarnya ada beberapa tipe consumer segment, yaitu mass market, niche market, segmented, diversified dan multi-sided platforms. Bisnis ini akan memfokuskan pada tipe consumer segment : mass market. Alasan utama penulis memilih mass market karena ayam kampung merupakan produk yang sudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Dengan kata lain masyrakat memiliki kebutuhan dan masalah yang sebagian besar sama akan prduk ayam kampung Segmentasi Geografis Lokasi memegang peranan penting dalam perkembangan sebuah bisnis, Penempatan lokasi yang tepat akan menjadi nilai tambah dalam bisnis tersebut karena lokasi yang mudah dijangkau konsumen akan secara tidak langsung meningkatkan penjualan, adapun Dari sisi geografisnya, bisnis pengolahan ayam kampung kami memilih tempat di daerah

4 40 Sukabumi selain lokasi yang tidak terlalu jauh dengan Jakarta, daerah Sukabumi dikenal dengan banyaknya peternak ayam kampung rumahan (tradisonal) dan juga kondisi iklim yang cocok untuk ayam kampung tersebut. Dengan iklim yang mendukung maka akan menghasilkan ayam yang berkualitas, dengan begitu akan banyak minat dari pihak distributor untuk membeli ayam kami. Kami menyalurkan produk ayam kampung ke Meat Shop kami sendiri yang berlokasi di 2 daerah yaitu : daerah Jakarta Utara yang merupakan daerah perumahan tempat tinggal menengah keatas dimana para keluarga yang tinggal disana merupakan keluarga dengan karakteristik yang sering berekreasi keluar untuk mencari makanan. Sedangkan daerah kedua kami memilih daerah Alam Sutera karena daerah Alam Sutera telah menjelma menjadi sebuah kota mandiri yang mapan, dinamis dan menjadi primadona di wilayah barat Jakarta. Lokasi ini sangat cocok untuk mengembangkan bisnis The Ayam Kampoeng dimana penduduk daerah ini cenderung lebih educated untuk menerima manfaat dari produk ayam kampung yang kami tawarkan. Khusus area ini Meat Shop akan digabungkan bersama dengan restoran sebagai bentuk promosi produk untuk menarik konsumen yang ingin rekreasi untuk mencari makanan

5 Segmentasi Demografis Adapun segmentasi demografis yang menjadi target dari The Ayam Kampoeng adalah konsumen yang sudah berkeluarga, khususnya Ibu Rumah Tangga dengan rentang usia tahun ke atas yang sudah memiliki edukasi dan peduli kepada kesehatan anggota keluarganya. Target segmentasi ekonomi yang menjadi fokus kami adalah masyarakat kalangan menengah ke atas. Hal ini dikarenakan produk ayam kampung termasuk produk dengan harga premium sehingga kami memfokuskan pada target ekonomi menengah ke atas Segmentasi Psikografis Segmentasi psikografis dari The Ayam Kampoeng adalah gaya hidup, dimana trend sekarang ini adalah back to nature. Dan sebagai salah satu akibatnya adalah masyarakat memulai pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan gizi makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sudah menjadi hal yang umum untuk diketahui oleh masyarakat bahwa ayam kampung memiliki gizi dan kandungan yang lebih baik dari ayam ras. Selain itu masyarakat perkotaan identik dengan kalangan professional yang memiliki rutinitas padat sehigga segala sesuatu dituntut serba cepat dan praktis. Hal inilah yang mendorong kami untuk menyediakan bumbu masak tradisional untuk diolah dengan ayam kampung. Selain itu dengan adanya bumbu yang kami sediakan akan menepis anggapan bahwa ayam kampung hanya enak jika diolah menjadi masakan tertentu saja. Selain itu, dengan

6 42 adanya layanan antar (delivery service) diharapkan dapat memudahkan konsumen menjangkau produk kami. 3.2 Value Proporsition Value Proposition akan memperlihatkan sejauh mana produk atau jasa yang ditawarkan mempunyai nilai yang tinggi menurut para pelanggannya (Osterwalder & Pigneur, 2010). Hal ini juga akan memperlihatkan seberapa inovatif produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan jika dibandingkan dengan para pesaingnya. Value Proposition yang dimiliki bisnis model ini, antara lain : Meat Shop yang berfokus pada produk ayam kampung The Ayam Kampoeng menawarkan daging ayam kampung berkualitas yang sudah diuji kualitasnya melalui sertifikasi serta menawarkan bumbu untuk mengolahnya menjadi makanan jadi. Dengan adanya sertifikasi maka produk ayam kampung kami aman untuk di konsumsi. Adapun tujuan dari adanya Meat Shop adalah untuk menjual daging ayam kampung secara lebih terfokus dan mempopulerkan ayam kampung di mata kalangan masyarakat Indonesia Restaurant on Meat Shop The Ayam Kampoeng juga memiliki restoran yang menjual hasil produk ayam kampung olahan dengan lokasi di atas Meat Shop. Restoran di

7 43 atas Meat Shop ini khusus didirikan hanya di daerah Alam Sutera. Dikarenakan Alam Sutera merupakan daerah berkembang yang sudah menjelma menjadi kota yang mandiri dan dinamis dan diperkirakan akan terus mengalami perkembangan pesat ke depannya. Di daerah tersebut juga terdapat banyak restoran yang menjadi pilihan kunjungan masyarakat Attractive & Educative Packaging Tampilan packaging yang unik akan menarik minat konsumen untuk membeli produk kami dan tentunya pada packaging tersebut akan disertai pesan informatif seputar manfaat ayam kampung. Dengan demikian secara tidak langsung memberikan informasi kepada konsumen tentang keunggulan dari produk ayam kampung kami yang bebas bahan pengawet dan sehat tentunya. Dengan adanya edukasi yang cukup maka diharapkan kesadaran masyarakat akan konsumsi ayam kampung dapat meningkat dibandingkan dengan konsumsi ayam ras. Edukasi yang dilakukan dapat dimulai dengan menyertakan brosur ayam kampung yang dikemas dalam packaging produk. Selain itu edukasi yang diberikan dapat dilakukan dengan cara menampilkan poster di setiap toko dan membuat buletin bulanan yang berisi informasi seputar ayam kampung dimana buletin ini bisa diperoleh di setiap toko kami Delivery Service Dengan padatnya rutinitas masyarakat khususnya di daerah kota besar, hal ini mendorong kami membuka layanan antar sebagai

8 44 bentuk pelayanan kami untuk memudahkan konsumen melakukan pemesanan produk. Tentunya layanan ini memiliki radius jarak tertentu yang disesuaikan lagi dengan lokasi berdirinya Meat Shop Sertification Banyaknya daging unggas lokal yang dijual di toko retail modern (supermarket) diragukan kehalalannya karena tidak sesuai dengan UU No 18/2009 serta Fatwa MUI No 12/2009. Hal inilah yang mendorong The Ayam Kampoeng untuk menjaga kualitas produknya mengikuti standart prosedur yang ada. Sehingga produk yang dikeluarkan oleh The Ayam Kampoeng sudah tidak diragukan lagi kualitas dan keamanannya Channels Jenis saluran yang digunakan The Ayam Kampoeng adalah menggabungkan antara saluran sendiri dengan saluran mitra Saluran Sendiri Salah satu saluran yang kami gunakan utuk mendistribusikan produk kami adalah dengan menyediakan Meat Shop. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab di atas bahwa setiap Meat Shop yang ada berfungsi sebagai sarana untuk mendistibusikan ayam kampung kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen untuk menjangkau perusahaan baik untuk menyampaikan keluhan

9 45 maupun permintaan potensial untuk ikut mendistribusikan produk ayam kampung Saluran Mitra Kami menyadari bahwa produk ayam kampung dengan brand baru seperti yang kami tawarkan memerlukan bantuan koneksi untuk menyalurkan produk kami hingga dapat menjangkau konsumen di berbagai daerah. Hal inilah yang mendorong kami untuk juga menggunakan Saluran Mitra yang nantinya akan menjadi rencana perkembangan bisnis ini kedepannya. Adapun yang menjadi sasaran mitra kerja kami adalah supermarket seperti : Carrefour, Ranch Market, Hero, Food Hall, dimana lokasi mereka sudah menjangkau berbagai daerah di Jabodetabek. Selain itu supermarket yang disebutkan di atas sebagian besar sudah berada di dalam pusat perbelanjaan (mall) sehingga konsumen tidak hanya bisa mendapatkan produk namun bisa juga untuk keperluan lainnya. 3.4 Customer Relationship Perusahaan sadar betapa pentingnya untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, selain untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dengan adanya hubungan maka loyalitas pelanggan terhadap perusahaan akan bertambah, langkah yang kami gunakan adalah sebagai berikut :

10 Personal Assistant The Ayam Kampoeng merupakan distributor ayam kampung yang mengirimkan produk melalui channel sendiri dan channel mitra kepada pelanggan. Channel sendiri yang dimaksud adalah dengan menerapkan Meat Shop pada 2 titik lokasi. Dalam Meat Shop tersebut konsumen akan dilayani oleh pegawai kami yang sudah berpengalaman dan dapat memberikan masukan mengenai produk ayam kampung yang dibutuhkan / diinginkan. Salah satu toko kami menyediakan restoran di atas Meat Shop, dimana pelanggan akan dilayani oleh juru masak yang berpengalaman dalam mengolah produk ayam kampung. Konsumen dapat merasakan cita rasa masakan ayam kampung, yang nantinya akan menjadi inspirasi bagi konsumen dalam mengolah produk ayam kampung di rumah Dedicated Personal Assistant The Ayam Kampoeng menyediakan kemudahan bagi pelanggan yang ingin memesan produk kami untuk diantarkan ke tempat yang diinginkan melalui layanan antar (Delivery Service). Layanan antar ini dibatasi pada area tertentu yang berdekatan dengan lokasi Meat Shop Communities Untuk mempopulerkan produk ayam kampung maka perusahaan kami akan membuat suatu komunitas dimana di dalamnya

11 47 masyarakat dapat saling bertukar pengalaman mengkonsumsi ayam kampung selain itu dengan adanya komunitas maka perusahaan dapat memberikan informasi seputar produk ayam kampung secara rutin dengan maksud agar pengetahuan masyarakat akan produk ayam kampung semakin meningkat. Manfaat lain dengan adanya komunitas maka perusahaan bisa berinteraksi dengan konsumen secara langsung sebagai bentuk feedback yang dapat diterima perusahaan untuk meningkatkan pelayanan maupun kualitas produk Swalayan Bagi konsumen yang memiliki lokasi tidak berdekatan dengan Meat Shop, maka konsumen tetap bisa mendapatkan produk ayam kampung kami melalui channel mitra kami, yaitu : supermarket. Dimana jenis pelayanan di Supermarket akan sedikit berbeda dengan pelayanan Meat Shop karena tidak setiap saat konsumen dapat dilayani oleh pegawai kami. Sehingga konsumen cenderung aktif untuk melayani diri sendiri (Self Service).

12 Revenue Stream Revenue Stream yang diterapkan oleh perusahaan The Ayam Kampoeng adalah sebagai berikut : Sales Pendapatan terbesar dari perusahaan kami adalah dari hasil penjualan produk ayam kampung melalui channel sendiri maupun channel mitra nantinya. Dengan estimasi perkiraan pendapatan Sebagai berikut: - 85% dari pendapatan The Ayam Kampoeng berasal dari penjualan produk di Meat Shop pada 2 lokasi. - Sedangkan sisanya sebesar 15 % dari pendapatan perusahaan berasal dari Restoran tempat pengolahan produk ayam kampung Joint Venture Perusahaan The Ayam Kampoeng memberikan kesempatan bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya untuk kemajuan perusahaan. Dimana investasi tersebut akan digunakan untuk membuka outlet-outlet Meat Shop di berbagai lokasi. Selain itu konsumen yang tertarik dapat ikut berpartisipasi menjadi rekan bisnis kami. Investor dapat berpartisipasi dalam pengembangan usaha namun untuk proses packaging dan pengambilan produk ayam kampung akan tetap dipegang penuh oleh The Ayam Kampoeng.

13 Membership Setiap pelanggan Meat Shop dari The Ayam Kampoeng harus menjadi membership terlebih dahulu untuk melakukan pembelian maupun pemesanan produk. Keuntungan menjadi membership sendiri antara lain : mendapat stamp untuk penukaran produk ayam kampung voucher makan di restoran The Ayam Kampoeng. Untuk biaya pembuatan kartu sendiri, konsumen akan dikenakan biaya sebesar Rp 150,000 dan bebas iuran tahun pertama. Sedangkan untuk tahun berikutnya konsumen akan dikenakan iuran tahunan sebesar Rp 100, Key Resources Untuk menjalankan bisnis ini maka The Ayam Kampoeng membutuhkan sumber daya yang menunjang untuk mencapai target dan tujuan perusahaan. Sumber daya yang dibutuhkan dapat berupa fisik, intelektual, finansial dan manusia Fisik Sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan meliputi adalah aset fisik yang dimiliki perusahaan seperti : peralatan dan kendaraan operasional, display toko (Meat Shop), logo perusahaan, Interactive Packaging, banner, website perusahaan hingga dekorasi untuk

14 50 menciptakan suasana yang menarik dan memberikan kenyamanan bagi konsumen agar mencoba mengunjungi restoran maupun Meat Shop Intelektual Perusahaan ini memiliki tujuan untuk memasarkan produknya ke pasar internasional, maka sangatlah penting bagi perusahaan memiliki sumber daya intelektual, seperti : hak paten, sertifikasi, hubungan mitra kerja hingga peraturan / regulasi pemerintah yang berlaku terkait dengan proses bisnis perusahaan Finansial Untuk memulai bisnis The Ayam Kampoeng dibutuhkan dana yang cukup besar. Hal ini dikarenakan proses bisnis yang cukup kompleks dimulai dari proses packaging ayam kampung, branding, pemasaran produk hingga penjualan secara independent. Untuk pengembangannya, sumber dana dapat diperoleh dari investor yang tertarik untuk membuka Meat Shop atau restoran di daerah yang belum memiliki cabang The Ayam Kampoeng Manusia Untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan seharihari diperlukan sumber daya manusia untuk mendukung kegiatan tersebut. Dimana sumber daya manusia yang dimiliki terbagi sesuai dengan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut :

15 Sumber Daya Restoran The Ayam Kampoeng memiliki restoran sebagai salah satu cara perusahaan dalam memperkenalkan kreasi produk ayam kampung kepada konsumen. Sehingga jumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam Meat Shop min 14 orang dengan sistem shift, dengan komposisi sebagai berikut : juru masak, asisten juru masak, pelayan resoran, dan kasir. Sumber daya yang dimiliki haruslah kompeten dan mengerti tentang seluk beluk produk ayam kampong. Sehingga diperlukan training bagi karyawan perusahaan untuk terus memperbaiki diri dan berkembang ke arah yang lebih baik Sumber Daya Meat Shop Selain restoran, The Ayam Kampoeng memiliki Meat Shop sebagai salah satu cara memasarkan produknya. Dalam menjalankan operasional Meat Shop, The Ayam Kampoeng memerlukan 20 sumber daya orang untuk 2 lokasi Meat Shop. Masing-masing Meat Shop memerlukan 10 sumber daya dengan komposisi sebagai berikut : Manager, Tukang Potong, Kasir, pelayan toko, pelayan delivery service.

16 Key Activities Dalam menjalankan proses bisnis ini maka perusahaan memerlukan (key activities) tindakan tindakan utama yang harus dijalankan perusahaan agar dapar beroperasi dengan baik. Key Activities ini bertujuan untuk memberikan proposisi nilai perusahaan, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan pelanggan dengan perusahaan serta memperoleh pendapatan. Dalam proses bisnis ini, key activities yang dibutuhkan mencakup : Produksi Produksi produk yang dilakukan The Ayam Kampoeng adalah dengan melakukan pengawasan terhadap produksi ayam kampung yang diternakan oleh para peternak yang diberikan modal perusahaan. Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan adalah dengan memberikan bibit hasil kerjasama dengan partnership serta melakukan pengecekan kualitas ayam sebelum dipindahkan ke rumah potong Pemecahan Masalah Masyarakat cenderung belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai manfaat ayam kampung, sehingga pandangan mereka akan produk ayam kampung tidaklah jauh berbeda kandungannya dengan ayam ras. Oleh karena itu salah satu tujuan perusahaan kami berdiri adalah untuk meluruskan pandangan masyarakat mengenai kandungan dan manfaat mengkonsumsi produk ayam kampung. Salah

17 53 satu aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menaggulangi hal diatas adalah dengan memberikan edukasi baik secara langsung (melalui brochure, poster dalam Meat Shop) maupun secara tidak langsung (packaging yang disertai informasi) kepada masyarakat mengenai produk ayam kampung Distribusi Sebelum didistribusikan, produk ayam kampung harus melewati proses pengemasan produk (Packaging), pemberian brand pada produk ayam kampung sehingga menjadi produk baru yang dikenal masyarakat saat ini. Aktivitas yang menjadi kunci dari perusahaan kami adalah pemasaran produk ayam kampung kepada masyarakat yang dilakukan secara modern dan interaktif. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk ayam kampung mudah dijumpai di berbagai lokasi, serta menjadi pilihan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Penjualan Produk Selain menyalurkan produk ayam kampung kepada channel mitra, salah satu key activities perusahaan juga menjual produk melalui Meat Shop sendiri.

18 Key Partnership Key partnership The Ayam Kampoeng dibentuk dengan membangun jaringan yang berguna bagi perjalanan bisnis The Ayam Kampoeng, Jaringan tersebut dimulai dari supplier dimana pada The Ayam Kampoeng supplier yang dimaksud adalah bibit unggul yang merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan pembibitan ayam. Bibit yang disupply oleh supplier tersebut kemudian diberikan kepada para peternak. Sehingga kualitas ayam kampung yang dihasilkan para peternak tidak diragukan lagi. Selain Perusahaan Pembibitan Ayam Kampung, salah satu partnership yang dimiliki The Ayam Kampoeng adalah para peternak. Dimana para peternak ini memiliki peranan untuk pemeliharaan / beternak dengan modal yang diberikan perusahaan. Sedangkan untuk bibit ayam kampung juga diberikan perusahaan melalui hasil kerjasama dengan perusahaan pembibitan ayam untuk dirawat sesuai dengan standart operational procedure (SOP) yang diberikan perusahaan. Selain supplier ayam kampung, The Ayam Kampoeng juga memiliki supplier bahan baku, dimana bahan baku yang dimaksudkan adalah bahan baku terkait pengolahan produk ayam kampung seperti : bumbu dapur, bahan memasak (lada, garam, gula, dll), dan bahan pelengkap lain untuk mengolah produk ayam kampung yang ada di restoran maupun meat shop. Bentuk kerjasama lain yang dimiliki The Ayam Kampoeng adalah dengan perusahaan Rumah Potong yang sudah memiliki sertifikasi dan

19 55 memiliki standrart NKV (Nomor Kontrol Veteriner) sehingga produk ayam kampung yang keluar dari rumah potong tersebut sudah memiliki standart yang bisa layak besaing untuk menghadapi pasar terbuka pada tahun Untuk proses packaging produk ayam kampung, Perusahaan bekerjasama dengan perusahaan industri plastik yang men-ssupply plastik sebagai bahan yang digunakan untuk proses packaging produk The Ayam Kampoeng sebelum dilakukan proses pengiriman. Sehingga produk yang sudah keluar dari proses packaging diharapkan mampu menarik konsumen dengan bentuknya yang menarik dan informatif. Dalam prosesnya The Ayam Kampoeng selain memiliki supplier yang telah di edukasi untuk menghasilkan ayam kampung yang baik, The Ayam Kampoeng juga memiliki key partnership yang lain yaitu perusahaanperusahaan retail yang sudah memiliki nama di Indonesia seperti Carefour, Hypermart, Ranch Market, Food Hall Banyak kegiatan yang nantinya akan dilakukan oleh The Ayam Kampoeng untuk menjaga hubungan dengan para key partnership seperti mengadakan gathering dengan para supplier dan pihak retail yang bekerja sama dengan The Ayam Kampoeng, selain itu The Ayam Kampoeng juga akan memberikan reward atau hadiah kepada supplier yang berhasil menghasilkan ayam kampung yang melebihi target yang ditetapkan bersama.

20 56 Pada akhirnya segala sesuatu yang dilakukan oleh The Ayam Kampoeng terhadap para key partnership bertujuan untuk membina dan memelihara hubungan bisnis yang baik dan terjaga dengan baik agar terbentuk hubungan yang saling menguntungkan kedua pihak Cost Structure Model Bisnis yang digunakan The Ayam Kampoeng menggunakan jenis model nilai (Cost- Driven). Karena fokus dari perusahaan ini adalah pada pencitraan nilai perusahaan di mata masyarakat Indonesia. Produk yang kami tonjolkan ada produk hasil olahan ayam kampung dan produk segar ayam kampung dimana sebagian besar produk ayam lokal yang dijual di pasaran masih belum memiliki sertifikasi / standard yang telah ditentukan (Sertifikasi Halal / Mutu Produk). Nilai ini yang menjadikan perusahaan ini berbeda dan siap bersaing dengan produk ayam kampung / ayam ras lainnya. Struktur biaya dari perusahaan memiliki karakteristik sebagai berikut : Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan untuk setiap kegiatan perusahaan The Ayam Kampoeng adalah sebagai berikut : Biaya Gaji Biaya Gaji merupakan pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan perusahaan setiap periode tertentu. Sehingga meskipun perusahaan dalam kondisi yang tidak baik, biaya ini

21 57 tetap harus dikeluarkan. Adapun biaya gaji yang dikeluarkan sudah mengikuti standart gaji UMR (Upah Minimum Regional ) yang berlaku di masing-masing daerah Biaya Operasional Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya memiliki tanggung jawab untuk membayar biaya operasional seperti : listrik, air, bahan bakar, gas, dan biaya untuk sewa gedung di 2 lokasi tempat membuka Meat Shop Biaya pinjaman bunga dan biaya penyusutan. Dalam pembuatan cost structure, biaya bunga hasil pinjaman untuk modal usaha membuka bisnis juga menjadi tanggung jawab dari perusahaan. Selain itu setiap aset yang dimiliki perusahaan akan memiliki biaya penyusutan dalam periode tertentu. Oleh karena itu biaya penyusutan juga menjadi beban biaya perusahaan Variabel Cost Biaya ini merupakan biaya yang bervariasi secara proporsional tergantung volume barang maupun jasa yang dihasilkan. Biaya variabel yang harus dikeluarkan perusahaan untuk setiap kegiatan perusahaan The Ayam Kampoeng adalah sebagai berikut :

22 Biaya Bahan Baku Perusahaan The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor yang bergerak di bidang pemasaran produk dengan salah satunya adalah memasarkan produk melalui Meat Shop dan restoran. Sehingga tentunya ada biaya bahan baku yang diperlukan untuk mengolah produk tersebut menjadi produk olahan. Besarnya biaya ini akan bergantung pada volume permintaan konsumen pada setiap lokasi Biaya Promosi Agar produk ayam kampung dari perusahaan dikenal masyarakat luas, maka perusahaan memerlukan biaya untuk melakukan promosi. Biaya promosi ini akan dilakukan pada awal periode produk ini dimulai dan akan diadakan lagi untuk mendongkrak penjualan apabila popularitas produk perusahaan menurun. Biaya promosi yang dimaksud dapat berupa : biaya pembuatan iklan, pemasangan iklan, serta biaya event - event yang diadakan perusahaan Economic Of Scale Untuk melakukan proses bisnis maka perusahaan harus memastikan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu hal ini juga bertujuan untuk melihat

23 59 kondisi perusahaan terhadap turn over yang dihasilkan sehingga perusahaan benar-benar melakukan efisiensi dalam proses bisnis. Pada perusahaan The Ayam Kampoeng sendiri terdapat beberapa aktivitas yang harus diperhatikan sesuai (Economic of Scale), yakni sebagai berikut : Biaya Gaji harus sesuai dengan kinerja Perusahaan harus memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk memperkerjakan dan menggaji pegawai disesuaikan dengan produktifitas dari pegawai tersebut. Sehingga tidak terjadi pengeluaran biaya yang sia-sia dikarenakan perusahaan memperkerjakan pegawai lebih dari yang seharusnya Biaya Distribusi Dikarenakan lokasi pengemasan produk ayam kampung yang lumayan jauh dari Meat Shop dan mitra kerja. Maka perusahaan harus benar-benar memastikan bahwa jalur distribusi yang dilalui sudah benar-benar efektif sehingga selain dapat menghemat biaya bahan bakar dan efisiensi waktu Biaya Masing Masing Lokasi Penjualan. Perusahaan harus memastikan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan pada masing-masing lokasi penjualan baik melalui

24 60 saluran sendiri maupun saluran mitra kerja mendapatkan hasil yang sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan Biaya Promosi Dalam proses promosi untuk meningkatkan popularitas ayam kampung, maka perusahaan memerlukan promosi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Adalah wajar jika permintaan produk akan mengalami peningkatan setelah promosi dilakukan. Hal ini harus dikontrol oleh perusahaan untuk memastikan bahwa biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan sesuai dengan peningkatan penjualan produk ayam kampung Economic Of Scope Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan harus dapat memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya dalam lingkup yang lebih besar pada suatu perusahaan. Sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam dimaksimalkan untuk mencapai target dan tujuan perusahaan. The Ayam Kampoeng sendiri terdapat beberapa aktivitas yang harus diperhatikan sesuai (Economic of Scope) khususnya dalam hal Efisiensi Bahan Baku. ayam kampung yang berada di channel sendiri dan channel mitra bisa dimaksimalkan. Penjualan produk melalui Channel Mitra harus tetap diawasi sehingga bila ada produk ayam kampung yang tersisa maupun yang sudah

25 61 lama tidak terjual, maka produk tersebut dapat diolah menjadi produk lainnya dalam restoran yang dimiliki. Begitu pula halnya dengan produk yang ada di Channel Sendiri, setiap detail bahan baku yang tersisa harus dapat dimaksimalkan. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan demo masak produk ayam kampung sebagai salah satu bentuk promosi pada tiap outlet Meat Shop dengan menggunakan produk sisa yang tersisa. Gambar 3.1 Bisnis Model Kanvas The Ayam Kampoeng Key Key Value Customer Customer Partners Activities Proposition Relationships Segments - Peternak Pembibitan Ayam: - Pengemasan Produk - Meat Shop - Personal Assistances - Segmented Market: - Peternak ayam kampung - Perusahaan Plastik - Rumah Potong - Supplier Bahan Baku - Pengawasan Produksi Mass Market : Semua penduduk - Penjualan Produk - Delivery Service - Dedicated Personal Assitance dengan usia 20-60thn - Pemecahan Masalah - Distribusi Key Resources - Restoran - Communities - Education & Packaging - Certification - Swalayan Channels - Fisik - Saluran Sendiri Ibu rumah tangga - Manusia - Saluran Mitra - Intelektual - Keuangan Cost Structure Revenue Streams - Fix Cost : Sallary, rent, etc Sales - Variable Cost : Raw Material, Promotion, Display Membership - Economies of Scale : maximum resources Joint Venture - Economies of Scope : maximum effectivity product Restoran

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Sebagai bisnis yang bergerak di industri makanan, Sushi Dessert menawarkan jenis makanan ringan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. Sebagai bisnis trendsetter di bidang

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Bab ini menjelaskan mengenai implementasi Business Model Canvas dalam Pooch Village. Business Model Canvas ini terdiri dari Customer Segments, Value Propositions, Channels,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce E-Commerce lebih dari sekedar menjual dan membeli produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan

SIMPULAN. pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan 5BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan Simpulan terdiri dari tiga bagian yaitu simpulan mengenai perencanaan keuangan, pemaparan model bisnis dan strategi pengembangan bisnis yang akan dijalankan oleh bisnis kuliner

Lebih terperinci

BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1 Indonesian Food & Beverages Industry Overview Industry Food & Beverage di Indonesia merupakan salah satu sector yang saat ini sedang bertumbuh. Tercatat menurut data

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 59 BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL Gambar 3. 1 Final Design Business Model Canvas 3.1 Customer Segment Makanan sehat yang mengandung protein tinggi ini akan dipasarkan kepada beberapa segmen pasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Membahas tentang kebutuhan utama manusia adalah salah satunya kebutuhan akan pangan. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.

Lebih terperinci

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER Strategi Memulai Bisnis MEMBANGUN KONSEP BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANVAS Oleh : Intan N. Sutarto Manajer Operasional BTIC MITI MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA BUSINESS TECHNOLOGY

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indomarco Prismatama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jaringan ritel waralaba minimarket dengan merek dagang Indomaret. Perusahaan

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL Pattern menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 54) adalah suatu gagasan untuk menangkap ide-ide desain sebagai suatu pola dasar dan deskripsi yang dapat digunakan secara

Lebih terperinci

PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS

PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS 2016 BANGUN USAHA Pemasaran Adm & Keuangan Produksi Organisasi & SDM Penjualan Gagasan/Kreativitas Impian/Motivasi 2 Dari Yang Kecil Bergerak cepat Berpikir besar 3 CITA-CITA

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION

ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 358 ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS PADA TOKO MOI COLLECTION Feliciana Priyono Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja

Lebih terperinci

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 591 DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Kevin Rudy Tulus Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Keramat Bey Berry Keramat Bey Berry merupakan salah satu usaha agrobisnis pemasok strawberry yang telah berdiri selama 13 tahun,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya bisnis ritel di Indonesia disebabkan oleh semakin luasnya pangsa pasar yang membuat produsen kesulitan untuk menjual produknya langsung ke

Lebih terperinci

BAB III BISNIS MODEL KANVAS

BAB III BISNIS MODEL KANVAS BAB III BISNIS MODEL KANVAS Setelah membahas tentang analisa pasar dan industri minuman sehat, gaya hidup sehat untuk golongan middle class income, dan media penjualan yang menggunakan food truck pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Multi Usaha merupakan salah satu perusahaan retail supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB II BISNIS MODEL KANVAS

BAB II BISNIS MODEL KANVAS BAB II BISNIS MODEL KANVAS Bisnis model mendeskripsikan dasar pemikiran bagaimana organisasi diciptakan, disampaikan dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 14). Bisnis model kanvas memberikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...

DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori... DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan. iii Kata Pengantar.. iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel.. ix Daftar Gambar.. xi Daftar Lampiran... xiii Intisari.. xiv Abstract xv Bab

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS MODEL CANVAS

PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS MODEL CANVAS ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2710 PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat pada

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan BAB 1 Pendahuluan 1.1. Pola Hidup Sehat Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan kesehatan dan menjunjung tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan organisasi kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 13 BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Organisasi PT. Swasembada Organis adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertanian. Perusahaan ini bergerak pada tanggal 27 Maret 2008, dan penggegas pendirian

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Peranan UMKM didalam membangun perekonomian Indonesia dapat diperhitungkan dan berperan penting paska krisis moneter 1998, dimana para investor mengalihkan investasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ritel tersebut diakibatkan karena adanya perkembangan usaha manufaktur serta

BAB I PENDAHULUAN. ritel tersebut diakibatkan karena adanya perkembangan usaha manufaktur serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel atau eceran telah menjamur dibanyak tempat di Indonesia, bisa dibilang bisnis ritel sudah sangat pesat dan tentu banyak pesaing. Kemajuan bisnis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan sehari-hari adalah kebutuhan yang krusial dan harus dipenuhi setiap harinya. Kebutuhan sehari-hari atau yang biasa disebut FMCG (Fast Moving Consumer Goods)

Lebih terperinci

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan karena cepatnya waktu yang dibutuhkan

BAB V KESIMPULAN. dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan karena cepatnya waktu yang dibutuhkan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kelayakan dari Bisnis Model Bisnis restoran merupakan sebuah bisnis yang sangat menjanjikan pada saat ini di Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya restoran yang berdiri

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Customer Segments (Segmentasi Pelanggan) Jenis segmen pelanggan jaket LED ini terbagi menjadi dua yaitu: penyewa sepeda motor dan pembeli individual. Penyewa Sepeda Motor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan

Lebih terperinci

BAB 3 BUSINESS MODEL

BAB 3 BUSINESS MODEL BAB 3 BUSINESS MODEL 3.1 Business Model Canvas Berikut ini adalah business model canvas dari Culinaizer. Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relationship Customer Segment Building Management

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA

ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 309-323 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA Muhammad Hakiim Rizqi Bintang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu mega sektor karena mencakup banyak sektor, baik secara vertikal (sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa, keuangan, dan sebagainya), maupun

Lebih terperinci

BAB III DEFINISI MASALAH

BAB III DEFINISI MASALAH BAB III DEFINISI MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Tantangan dunia usaha semakin lama semakin berat dan rumit karena dinamika yang terjadi di pasar. Kebutuhan dan selera konsumen terus mengalami perubahan.

Lebih terperinci

BMC Summary and Simple Example for E2

BMC Summary and Simple Example for E2 BMC Summary and Simple Example for E2 BMC adalah hasil penelitian doktoral yang dibagikan bagi para start-up baik dalam bentuk buku maupun website TOOLS TO CREATE AND ANALYZE BUSINESS MODELS Why BMC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Dalam melakukan perencanaan sebuah bisnis, penting sekali diperlukan adanya bisnis model demi terwujudnya kelancaran bisnis tersebut. Menurut Osterwalder

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Indonesia adalah sebuah negara berkembang dengan jumlah penduduk terpadat ke empat setelah China, India, dan Amerika. Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

KUISIONER TAHAP KETIGA. Mohon memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan

KUISIONER TAHAP KETIGA. Mohon memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan KUISIONER TAHAP KETIGA A. Petunjuk pengisian I (untuk soal no. 1 sampai no. 2) Mohon memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda rumput ( ) pada tempat yang telah

Lebih terperinci

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA Budi Hartono Magister Manajemen budzciamik@hotmail.com Abstrak irepair merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu jasa service produk Apple. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 292 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS Laurentia Priska Boedianto dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Perkembangan bisnis menyebabkan cara pandang setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Perkembangan bisnis menyebabkan cara pandang setiap individu BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia bisnis berkembang dengan pesat tidak hanya terbatas pada sektor-sektor tertentu, melainkan merata pada seluruh sektor bisnis seperti sektor industri

Lebih terperinci

MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI

MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI CONTOH Presentasi Proposal Bisnis Wirausaha Muda Denpasar 2017 MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI OLEH I WAYAN ADI (Owner BALI ZALACA) PROFIL WIRAUSAHA Nama : I Wayan Adi Usia : 24 Tahun Alamat : Denpasar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V 83 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 99 Ranch Market Indonesia berkeinginan untuk melakukan ekspansi dengan membangun gerai supermarket baru di lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

BAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION)

BAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION) 8 BAB 2 VALUE PROPOSITION (DEVELOPMENT & JUSTIFICATION) 2.1 ANALISA PASAR DAN INDUSTRI 2.1.1 PENGERTIAN HOTEL Dalam era modern ini hotel didefinisikan sebagai suatu organisasi yang menyediakan sarana akomodasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari

BAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, dan pengalaman

Lebih terperinci

PROFIL USAHA KRIPIK TALES

PROFIL USAHA KRIPIK TALES PROFIL USAHA KRIPIK TALES SARI MURNI ALAMI A. Pendahuluan SARI MURNI ALAMI adalah perusahaan rumahan atau home industri yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan produk berupa kripik talas. SARI

Lebih terperinci

BAB 2 VALUE PROPOSITION

BAB 2 VALUE PROPOSITION BAB 2 VALUE PROPOSITION 2.1 ANALISA MARKET Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang tinggi, namun tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang memadai untuk dijadikan tempat tinggal. Contohnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Pasar dan Industri II.1.1. SWOT Analysis Ialah salah satu alat analisis untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal berdasarkan kekuatan (strengths), kelemahan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang otomotif perbengkelan yang menyediakan jasa antara lain salon mobil,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang otomotif perbengkelan yang menyediakan jasa antara lain salon mobil, BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Pendawa Auto merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang otomotif perbengkelan yang menyediakan jasa antara lain salon mobil, Sound

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA DAFTAR PERTANYAAN A. Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :. 3. Alamat :. 4. Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu) 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA B. Petunjuk pengisian I (untuk soal no.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS DEVELOPMENT ANALYSIS IN PT. BONLI CIPTA SEJAHTERA USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH Abu Hafs

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri ritel berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih sejak dibukanya peraturan yang memperbolehkan ritel asing memasuki pasar di Indonesia. Menurut hasil survey

Lebih terperinci