BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III BUSINESS MODEL CANVAS"

Transkripsi

1 BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Bab ini menjelaskan mengenai implementasi Business Model Canvas dalam Pooch Village. Business Model Canvas ini terdiri dari Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Key Partnerships, Key Activities, Key Resources. Cost Structure, dan Revenue Streams Customer Segments Pelanggan merupakan kunci bagi perusahaan dalam memperoleh revenue. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk memahami dan mengetahui kebutuhan pelanggan. Segmentasi pelanggan diperlukan agar mengetahui target suatu produk secara jelas. Segmentasi pelanggan menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) terbagi menjadi beberapa jenis segmen yaitu mass market, niche market, segmented, diversified dan multi-sided platform. Namun berbeda halnya dengan Kottler dan Kettler (2009) yang membagi segmentasi pelanggan berdasarkan tingkah laku dan karakter konsumen. Segmentasi pelanggan dapat berasal dari beberapa variabel utama yaitu demografis, geografis dan psikografis. 75

2 76 a. Demografis Usia tahun Segmentasi ini merupakan orang-orang yang merupakan pecinta hewan peliharaan khususnya anjing. Selain di umur tahun, terdapat juga yang merupakan target sekunder yaitu pada umur 9 24 tahun yang merupakan anak-anak, remaja dan dewasa yang senang berinteraksi dengan hewan peliharaan. Menurut Martha Brockenbrough (dikutip dari sebuah artikel pada seorang guru yang sering menjadi kontributor pada surat kabar The New York Time dan pendiri Society of Promotion of Good Grammar and National Grammar Day, 97% anak-anak sangat ingin memiliki hewan peliharaan. Pendapatan diatas Rp setiap bulan Menurut Sunaryo (2013), masyarakat yang memiliki hewan peliharaan memiliki pendapatan minimal Rp setiap bulannya. Pemeliharaan hewan peliharaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit dimulai dari makanan, perawatan, kandang, aksesoris dan pengecekan kesehetan anjing secara rutin. Menurut hasil kuesioner yang dilakukan, terdapat 88% dari total 156 responden yang memiliki anjing peliharaan dengan rata-rata pendapatan diatas Rp per bulannya.

3 77 Socioeconomy Status (SES) menengah ke atas Dengan gaya hidup dan hobi yang tidak sedikit memakan biaya sehingga dibutuhkan gaya hidup yang sesuai dengan target market Pooch Village yaitu SES menengah ke atas. Pada tingkat SES tersebut merupakan kelas dengan daya beli yang potensial. SES di Indonesia mengklasifikasikan konsumen berdasarkan pengeluaran rata-rata per bulan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran rata-rata per kapita pada barang dan jasa di Indonesia meningkat 12,47% semenjak tahun 2010 sampai September Gambar 3. 1 Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan di Indonesia (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013)

4 78 b. Geografis Masyarakat di Jakarta Pooch Village melakukan segmen pelanggan dalam geografis pada orang perkotaan khususnya di DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan daya konsumsi daerah perkotaan lebih konsumtif dan hedonis serta menyukai hal-hal yang baru dan unik. Hal ini merupakan salah satu penunjang untuk pertumbuhan bisnis. c. Psikografis Pencinta dan pemilik anjing Masyarakat yang memiliki hewan peliharaan anjing cenderung lebih terbuka dalam membangun hubungan sosial dan aktif berolahraga. Pemilik hewan peliharaan menjadi lebih aktif karena bermain dengan anjingnya dan rutin mengajak anjingnya jalan-jalan. Komunitas pencinta anjing Memiliki hewan peliharaan meningkatkan hubungan sosial khususnya dengan orang yang memiliki hobi yang sama. Komunitas dapat membantu untuk mengetahui berbagai macam informasi mengenai hewan peliharaan. Tempat berkumpul para pemilik hewan peliharaan mayoritas di tempat terbuka seperti taman. Kafe Pooch Village tentu merupakan suatu tempat berkumpul dengan konsep yang baru dimana para pemilik dan pencinta

5 79 anjing dapat saling berbagi informasi dan bermain bersama anjing peliharaan mereka maupun dengan anjing di kafe Value Propositions Value propositions dari bisnis ini yaitu keunikan konsep dari Pooch Village dibandingkan dengan pesaing lainnya. Pooch Village memiliki konsep One Stop Dog s Solution yaitu menawarkan sebuah tempat yang khusus mengenai anjing, dimana terdapat kafe, klinik hewan, grooming, spa, dan tempat penitipan. Pooch Village juga menjual produk dan aksesoris anjing yang terdapat di dalam kafe. Kafe pada Pooch Village menawarkan suatu konsep kafe yang baru yaitu terdapat banyak anjing yang terawat dan jinak yang dilepaskan dalam ruangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan customer experience dimana konsumen dapat berinteraksi langsung dengan anjing di dalam kafe tersebut. Konsumen dapat membeli makanan ringan dan minuman dalam kafe tersebut. Tidak hanya menjual makanan dan minuman untuk konsumen, kafe juga menjual makanan yang dapat diberikan langsung pada anjing yang terdapat di kafe, aksesoris anjing serta produk-produk perawatan anjing. Selain kafe, Pooch Village memiliki jasa perawatan, penitipan anjing serta klinik hewan. Perawatan anjing pada Pooch Village berupa grooming, spa, dan pengecekan kesehatan. Perawatan dilakukan oleh karyawan yang telah diberi pelatihan khusus di sekolah grooming. Pooch Village menyediakan

6 80 penitipan anjing dengan tempat yang bersih dan anjing diajak jalan-jalan pada waktu tertentu setiap harinya. Penitipan anjing akan dilakukan pengecekan kesehatannya terlebih dahulu jika ditemukan adanya penyakit maka akan segera ditangani secara cepat dan tepat oleh dokter pada klinik hewan Pooch Village. Kebersihan pada tempat penitipan selalu diperiksa dan dilakukan grooming secara gratis pada anjing jika lama penitipan minimal 1 (satu) minggu. Selain itu, terdapat CCTV online pada Pooch Village untuk para pemilik anjing yang menitipkan anjingnya sehingga dapat mengawasi kinerja Pooch Village dalam merawat anjingnya dan melihat keadaan atau kondisi hewan peliharaannya. Hal ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan para pemilik anjing untuk menitipkan hewan peliharaannya di Pooch Village. Pooch Village memiliki proposisi nilai lainnya yaitu melalui karyawan-karyawannya. Setiap karyawan Pooch Village dipilih secara khusus dan dilatih untuk merawat anjing secara benar sehingga selain dapat merawat anjing dengan maksimal, karyawan juga dapat membantu konsumen untuk bermain dengan anjing. Karyawan dilatih agar dapat sigap dan cepat untuk menjaga kebersihan tempat dan juga melayani konsumen secara maksimal. Hal ini untuk menjaga kepuasan konsumen dalam menjalankan bisnis. Pooch Village juga berharap dengan adanya bisnis ini dapat membantu untuk menjalin komunikasi dengan para pencinta dan komunitas pencinta anjing. Melalui komunitas, Pooch Village dapat saling berbagi informasi terbaru dan juga event yang ada dan masukan berupa kritik dan saran mengenai

7 81 Pooch Village sehingga perusahaan diharapkan dapat memahami kebutuhan konsumen dan terus meningkatkan pelayanan yang diberikan Channels Channels menggambarkan bagaimana perusahaan dapat mengkomunikasikan value proporsitions dari produk kepada segmentasi pelanggan. Untuk itu Pooch Village memasarkan produk dan jasanya melalui beberapa channel, yaitu: 1. Advertising Pooch Village memasarkan produk dan jasanya melalui iklan iklan seperti banner, media cetak, brosur dan spanduk. 2. Website Pooch Village membuat sebuah website resmi untuk para pelangan yang tergabung didalam komunitas yang dibuat oleh Pooch Village. Didalam website resmi ini Pooch Village memberikan informasi informasi kepada pelanggan mengenai produk produk Pooch Village, promosi promosi dan event event yang akan diadakan oleh Pooch Village. 3. Selain website, Pooch Village juga mengirimkan kepada para pelanggan yang nya terdaftar di Pooch village. Dimana yang dikirim berupa informasi informasi mengenai produk yang baru, promosi promosi yang baru serta event event yang akan diadakan.

8 82 4. Social Media Semakin meningkatnya pengguna social media menjadikannya sebuah media atau tempat untuk memasarkan produk dan jasa melalui media online. Oleh karena itu, Pooch Village juga menggunakan social media seperti Instagram, Twitter dan Facebook untuk memasarkan produk dan jasanya kepada konsumen. 5. Toko Selain memasarkan produk dan jasa secara online, Pooch Village juga memiliki toko fisik untuk memasarkan produk dan jasa berupa kafe, penitipan, perawatan (grooming dan spa), dan klinik hewan Customer Relationships Customer relationship merupakan cara bagaimana membangun hubungan dan menjalin hubungan dengan segmentasi pelanggan. Customer relationship dibuat dengan tujuan agar para konsumen tetap setia kepada perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan beberapa cara untuk menjaga dan mempertahanakan hubungan yang baik dengan pelanggan diantaranya adalah: 1. Komunitas pencinta anjing Komunitas pencinta anjing sebagai wadah untuk pelangan yang memiliki dan menyukai anjing untuk berbagi dan bertukar informasi mengenai anjing. Pooch Village membuat komunitas pencinta anjing yang

9 83 dinamakan Poochies dimana pelanggan dapat saling berbagi dan bertukar informasi mengenai anjing mereka, cara perawatan dan makanan yang baik untuk anjing. 2. Website Sebagai wadah bagi para pelanggan yang tergabung dalam Poochies, dimana didalam website tersedia forum untuk para pelanggan agar dapat berkomunikasi, baik dengan pelanggan lain maupun dengan pihak Pooch Village. Selain itu website juga berisi promosi -promosi bagi para member serta informasi mengenai event anjing yang diadakan. 3. Pooch Village akan mengirimkan kepada para pelanggan yang tergabung dalam komunitas untuk memberikan informasi informasi terbaru kepada pelanggan mengenai produk,promosi dan event yang akan diadakan oleh Pooch Village. Selain itu pelanggan juga dapat mengirimkan kritik dan saran mereka terhadap pelayanan Pooch Village, sehingga Pihak Pooch Village dapat memperbaik pelayanan yang ada. 4. Social media Social media berperan sebagai tempat berkomunikasi bagi para pelanggan untuk saling bertukar informasi. Selain itu, social media juga berperan sebagai tempat untuk memberikan informasi mengenai promosi promosi yang ada dan tempat untuk menampung kritik dan saran dari pelanggan.

10 84 5. Membership Card Pooch Village memberikan kartu member untuk pelanggan setianya. Kartu dapat di top up untuk pembelian makanan, minuman, aksesoris, dan perawatan. Selain itu setiap pembelian akan mendapatkan point dan jika point sudah terkumpul pelanggan dapat menukarkan dengan hadiah hadiah yang ditawarkan Revenue Streams Revenue streams (sumber pendapatan) dari Pooch Village terbagi menjadi 2 (dua) yaitu pendapatan dari penjualan untuk konsumennya (human) dan anjing(dog). 1. Human Pendapatan ini diperoleh dari penyewaan tempat yang dapat digunakan untuk acara-acara pertemuan, penjualan tiket, penjualan makanan dan minuman. a. Penjualan makanan dan minuman Pooch Village menjual makanan ringan berupa donat atau roti beserta beragam jenis minuman. b. Penyewaan tempat Selain sebagai tempat berkumpul, Pooch Village juga menyewakan tempat untuk mengadakan event seperti gathering dan seminar.

11 85 c. Penjualan tiket Pendapatan melalui penjualan tiket dari acara seperti seminar ataupun biaya pendaftaran dalam kompetisi anjing yang diadakan oleh Pooch Village. 2. Dog Pendapatan ini diperoleh dari penjualan makanan, produk perawatan dan aksesoris anjing, jasa perawatan, dan penitipan anjing, pendapatan dari konsultasi yang dilakukan di klinik hewan dan pendapatan antar jemput anjing. a. Penjualan makanan anjing Pendapatan ini berasal dari hasil penjualan makanan anjing di kafe. Konsumen yang ingin bermain dengan anjing yang ada di kafe biasanya membeli makanan anjing sebagai umpan agar anjing mendekat. b. Penjualan produk perawatan dan aksesoris anjing Konsumen dapat membeli keperluan anjingnya di Pooch Village karena Pooch Village juga menyediakan produk perawatan dan aksesoris anjing. c. Jasa perawatan anjing Konsumen membayar perawatan anjing peliharaannya yang dilakukan di Pooch Village yang berupa grooming atau spa.

12 86 d. Jasa penitipan anjing Pembayaran yang dilakukan konsumen saat menggunakan jasa penitipan Pooch Village. e. Dokter hewan Pembayaran oleh konsumen atau pemilik anjing yang menggunakan jasa dokter pada klinik hewan untuk konsultasi dan vaksinasi pada anjing peliharaannya. f. Pendapatan antar jemput anjing Pooch Village memberikan fasilitas antar jemput anjing dengan mengenakan biaya tambahan jika pemilik anjing tidak dapat mengantarkan anjingnya. Maka bagi perusahaan, biaya antar jemput anjing merupakan pendapatan (revenue) Key Resources Key resources merupakan gambaran dari aset-aset terpenting dari sebuah bisnis dan dapat mendukung bisnis agar dapat berjalan dengan lancar. Berikut merupakan key resources dari Pooch Village: 1. Human a. Bahan baku makanan dan minuman Pooch Village menyediakan kafe yang digunakan komunitas pencinta anjing dan para pemilik anjing untuk dapat berkumpul dan bersantai. Pooch Village menyediakan berbagai makanan dan

13 87 minuman yang dapat dibeli oleh pelanggan untuk dapat menikmatinya sambil bermain dengan anjing, sharing knowledge dengan pelanggan lainnya dan menunggu anjing kesayangan yang sedang melakukan perawatan. Untuk dapat menjual makanan dan minuman maka diperlukan bahan-bahan makanan dan minuman untuk dapat diolah menjadi makanan dan minuman. Bahan-bahan selalu di restock untuk menghindari kekosongan bahan-bahan makanan. b. Karyawan Karyawan merupakan aset penting bagi Pooch Village. Pelayanan yang sigap dan ramah merupakan layanan utama bagi Pooch Village karena Pooch Village memiliki banyak anjing yang berkeliaran di sekitar sehingga membutuhkan karyawan untuk dapat dengan cepat membersihkan semua kotoran binatang dan membersihkan kafe. Karyawan juga membantu dalam menyiapkan makanan dan minuman serta menjual produk-produk dan aksesoris anjing dan melayani pembayaran apabila ingin membeli. Karyawan Pooch Village diberikan pelatihan sehingga ramah dan sigap dalam melayani pelanggan dan membersihkan kafe. 2. Dog a. Dokter hewan Salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Pooch Village adalah klinik hewan yang melayani perawatan dan kesehatan anjing dan diperiksa oleh dokter hewan. Dokter hewan yang melayani merupakan

14 88 dokter yang memiliki sertifikasi sehingga tidak memberikan saran yang salah kepada pelanggan. Dokter hewan pada Pooch Village melayani pemeriksaan anjing yang sakit dan berbagai keluhan tentang penyakit anjing serta bertugas memeriksa anjing yang masuk ke kafe untuk menghindari penularan penyakit kepada anjing lain. b. Peralatan anjing (Grooming dan Hospitality) Untuk dapat memberikan pelayanan yang disediakan oleh Pooch Village seperti grooming dan hospitality maka diperlukan peralatan grooming dan hospitality, untuk dapat memberikan melakukan grooming dan memberikan pelayanan hospitality kepada anjing Key Activities Key activities merupakan hal penting yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis model agar bisnis yang dibuat dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut ini merupakan key activities pada Pooch Village: 1. Menjual makanan dan minuman untuk manusia Menjual makanan dan minuman untuk manusia merupakan satu aktivitas penting Pooch Village karena Pooch Village menyediakan tempat bagi para komunitas, pencinta, dan pemilik anjing dapat berkumpul untuk melakukan berbagai aktivitas. Minuman dan makanan ini dijual untuk para pelanggan agar mengurangi rasa lapar dan haus apabila sedang berkumpul dengan teman, komunitas dan keluarga atau ketika bermain dengan anjing.

15 89 2. Menjual produk makanan, aksesoris dan perawatan anjing Menjual produk makanan, aksesoris dan perawatan anjing merupakan aktivitas utama Pooch Village karena Pooch Village merupakan One Stop Dog s Solution sehingga pelanggan dapat memenuhi semua kebutuhan anjingnya di Pooch Village. Produk-produk makanan yang disediakan oleh Pooch Village adalah berbagai macam makanan anjing yang paling banyak dibeli oleh pelanggan. Aksesoris yang disediakan juga lengkap bagi kebutuhan anjing seperti pakaian, kalung anjing dan lainnya. Serta produk-produk perawatan anjing seperti shampoo, sabun dan obat-obat anjing. 3. Mengadakan event (seminar, gathering, kompetisi) Mengadakan event merupakan aktivitas penting bagi Pooch Village karena mendatangkan pendapatan dalam penjualan tiket seminar. Selain itu, mengadakan event seperti gathering dan kompetisi dapat mempererat hubungan dengan pelanggan. Melalui gathering, para pecinta anjing dapat bertemu dan berkumpul dengan para pencinta anjing lainnya sehingga Pooch Village dapat menjadi sarana yang nyaman untuk sharing dan berkumpul dengan para pencinta najing. Kompetisi yang diadakan oleh Pooch Village adalah berbagai kompetisi yang berhubungan dengan anjing, seperti kompetisi anjing dengan bulu paling indah. Para komunitas pencinta anjing juga dapat mengadakan event di Pooch Village sehingga dapat berkumpul dengan para pencinta anjing dan dapat memperluas komunitas.

16 90 4. Perawatan anjing Pooch Village merupakan One Stop Dog s Solution yang menyediakan semua kebutuhan anjing, sehingga Pooch Village juga menyediakan tempat perawatan anjing bagi pelanggan yang ingin memberikan perawatan kepada anjingnya. Perawatan yang disediakan oleh Pooch Village adalah grooming, spa dan klinik hewan. Kebanyakan anjing ras membutuhkan perawatan seperti grooming unntuk memperindah bulunya. Karyawan yang melakukan grooming merupakan karyawan yang telah berpengalaman atau memiliki sertifikasi grooming. 5. Pelatihan karyawan (Grooming dan Hospitality) Untuk dapat menjaga profesionalitas karyawan maka karyawan diberikan pelatihan seperti grooming dan hospitality sehingga karyawan dapat menguasai cara-cara grooming dan hospitality. Karyawan yang terlatih dapat memberikan pelayanan yang bagus kepada anjing dan membuat pelanggan merasa puas dengan hasil grooming dan hospitality yang diberikan. 6. Pengadaan persediaan kafe Pooch Village menyediakan makanan dan minuman bagi pelanggan yang ingin membeli pada saat sedang berkumpul atau nongkrong. Selain itu, Pooch Village juga menjual berbagai kebutuhan untuk anjing seperti makanan, aksesoris dan produk perawatan anjing. Untuk dapat menjaga ketersediaan barang sehingga tidak mengalami kekosongan barang maka selalu dilakukan pengadaan

17 91 persediaan kafe. Pengadaan barang dapat dilakukan kapan saja tergantung dari sisa jumlah barang Key Partnerships Key partnership merupakan bagian dalam bisnis model yang diperlukan oleh perusahaan, dimana Key partnership berfungsi untuk menjalin hubungan kemitraan dengan pemasok dan mitra mitra lainnya agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Beberapa key partnership yang diperlukan untuk bisnis ini antara lain adalah: 1. Komunitas pencinta Anjing Komunitas pencinta anjing disini berperan sebagai media informasi yang memberikan informasi mengenai anjing untuk penjualan produk seperti makanan anjing yang dikonsumsi dan mereka untuk memberikan informasi mengenai berbagai event yang akan komunitas pencinta anjing lakukan. Selain itu komunitas pencinta anjing juga dapat menjadi salah satu media komunikasi pemasaran yaitu mouth of mouth (pemasaran produk dan jasa dari mulut ke mulut). 2. PERKIN Perkumpulan Kinologi Indonesia (PERKIN) merupakan organisasi yang menjadi induk organisasi penggemar anjing ras di Indonesia. PERKIN adalah organisasi lembaga pendaftaran yang berwewenang mengeluarkan sertifikasi yang berhubungan dengan anjing ras di Indonesia seperti surat

18 92 silsilah (stamboom) anjing ras di Indonesia dan ganti nama pemilik. PERKIN juga merupakan satu satunya penyelenggara resmi kontes anjing ras di Indonesia. Pooch Village bekerja sama dengan PERKIN untuk persetujuan pengadaan kontes anjing serta sertifikatnya. 3. Sekolah Khusus Perawatan Anjing Melakukan perawatan untuk anjing bukan hal yang mudah, hal ini dikarenakan perawatan untuk setiap anjing berbeda. Oleh karena itu Pooch Village bekerja sama dengan sekolah khusus perawatan anjing (grooming) yaitu Jakarta Grooming School untuk memberikan training kepada para karyawan yang dimiliki. Agar para karyawan memiliki pengetahuan mengenai cara merawat anjing yang baik dan tindakan yang perlu diambil untuk menangani anjing yang bemasalah. 4. Kennel Pooch Village bekerja sama dengan beberapa kennel di Jakarta dalam hal penyediaan anjing yang terdapat di kafe untuk bermain dan menemani pengunjung di kafe. Berikut beberapa kennel yang bekerja sama dengan Pooch Village agar menyediakan anjing ras yang berkualitas baik: a. Digi Kennel b. Von Bukit Sion c. Treasure Nebula d. Maximus Dynasty Showdogs e. Arrowhill Kennel f. JMS Castle Spirit Kennel

19 93 5. Pemasok Makanan dan Aksesoris Anjing Pooch Village bekerja sama dengan pemasok makanan dan aksesoris anjing agar mendapatkan makanan dan aksesoris anjing yang murah tetapi berkualitas tinggi Cost Structures Cost structure pada bisnis model menggambarkan biaya apa saja yang menjadi pendukung dalam menjalankan bisnis. Cost structure Pooch Village dibagi menjadi dua kategori, yaitu Human dan Dog. Berikut merupakan cost structure yang diperlukan dalam Pooch Village. 1. Human a. Bahan baku makanan dan minuman Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku makanan keperluan penyediaan makanan dan minuman di kafe. b. Gaji karyawan Biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan yang bekerja di Pooch Village. Gaji yang diberikan kepada karyawan minimal sesuai dengan standar upah minimum regional (UMR). c. Biaya iklan Biaya iklan untuk membayar iklan yang digunakan sebagai media promosi untuk memperkenalkan Pooch Village kepada masyarakat. Iklan yang digunakan adalah spanduk dan flyer.

20 94 d. Legal fee Dalam membuat sebuah bisnis maka diperlukan biaya tambahan yaitu legal fee. Yang termasuk dalam legal fee adalah biaya untuk ijin mendirikan bangunan dan pembuatan nama PT. e. Biaya operasional Biaya operasional yang dikeluarkan adalah untuk membayar biaya kebutuhan sehari-hari seperti listrik, air, tisu, gelas, piring dan pipet. f. Biaya pelatihan karyawan Karyawan-karyawan Pooch Village adalah karyawan dengan profesionalitas tinggi yaitu sigap, ramah dan terlatih untuk melayani pelanggan. Untuk dapat mendukung hal-hal tersebut, maka diperlukan biaya untuk pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Pelatihan yang diberikan dapat berupa pelatihan softskill dan hardskill. 2. Dog a. Shampoo Salah satu biaya yang dikeluarkan adalah untuk membeli shampoo, dikarenakan Pooch Village menyediakan fasilitas perawatan dan grooming sehingga membutuhkan shampoo sebagai salah satu alat untuk mendukung fasilitas tersebut. b. Produk anjing (aksesoris, makanan dan produk perawatan) Untuk menjaga pengadaan persediaan maka Pooch Village selalu menyediakan produk makanan, aksesoris dan produk perawatan anjing seperti shampoo dan alat grooming.

21 95 c. Gaji dokter hewan Pooch Village menyediakan klinik atau tempat perawatan untuk anjing. Untuk dapat mendukung fasilitas tersebut, maka dibutuhkan dokter hewan yang bertugas memeriksa dan mengobati hewan tersebut. Biaya yang harus dikeluarkan adalah untuk membayar dokter hewan karena mempunyai jam praktek di Pooch Village sehingga tergolong dalam karyawan. d. Biaya penjemputan anjing Biaya yang dikeluarkan dalam melakukan antar jemput anjing seperti biaya bahan bakar.

22 Gambar 3. 2 Business Model Canvas Pooch Village (Sumber: Dokumen Penulis) 96

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.

Lebih terperinci

BAB II VALUE PROPOSITION

BAB II VALUE PROPOSITION BAB II VALUE PROPOSITION 2.1. Sejarah Anjing Anjing adalah salah satu hewan menyusui (mamalia) dan pemakan daging (karnivora). Menurut Kaminski dan Pescini (2014), anjing telah mengalami domestikasi (penjinakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Customer Segments (Segmentasi Pelanggan) Jenis segmen pelanggan jaket LED ini terbagi menjadi dua yaitu: penyewa sepeda motor dan pembeli individual. Penyewa Sepeda Motor

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER Strategi Memulai Bisnis MEMBANGUN KONSEP BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANVAS Oleh : Intan N. Sutarto Manajer Operasional BTIC MITI MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA BUSINESS TECHNOLOGY

Lebih terperinci

Griya Pecinta Anjing Di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

Griya Pecinta Anjing Di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Dewasa ini minat masyarakat akan hewan peliharaan cukup tinggi, hewan diminati oleh masyarakat karena dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL

BAB III BUSINESS MODEL BAB III BUSINESS MODEL Business Model Canvas PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce E-Commerce lebih dari sekedar menjual dan membeli produk secara online. E-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini merupakan upaya penulis dalam menggambarkan kanvas model bisnis AtelierAMH. Penelitian mendapatkan data untuk membuat kanvas model bisnis AtelierAMH dari wawancara

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 59 BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL Gambar 3. 1 Final Design Business Model Canvas 3.1 Customer Segment Makanan sehat yang mengandung protein tinggi ini akan dipasarkan kepada beberapa segmen pasar.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Membahas tentang kebutuhan utama manusia adalah salah satunya kebutuhan akan pangan. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Sebagai bisnis yang bergerak di industri makanan, Sushi Dessert menawarkan jenis makanan ringan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. Sebagai bisnis trendsetter di bidang

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teman manusia tertua seperti yang dikutip dalam buku Encyclopedia of Pet

BAB I PENDAHULUAN. teman manusia tertua seperti yang dikutip dalam buku Encyclopedia of Pet BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada zaman dulu sampai sekarang hidup berdampingan dengan hewan peliharaan. Manusia memelihara kucing lebih dari 5.000 tahun. Hal ini terbukti dengan arkeolog

Lebih terperinci

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Banyaknya sarana rekreasi saat ini sangat bermanfaat bagi manusia untuk beristirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Namun sarana rekreasi tersebut tidak memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Rasa ketertarikan itu muncul karena anjing memiliki karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. kita. Rasa ketertarikan itu muncul karena anjing memiliki karakter dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasa ketertarikan manusia untuk memelihara anjing cukup besar, contohnya dengan munculnya berbagai komunitas pecinta anjing yang ada di sekitar kita. Rasa ketertarikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Abah adalah melalui jasa sales, brosur, word of mouth. Pada awal mula berdirinya Bandrek Abah menggunakan strategi word of

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Abah adalah melalui jasa sales, brosur, word of mouth. Pada awal mula berdirinya Bandrek Abah menggunakan strategi word of BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian mengenai implementasi strategi pasar dalam promosi di Bandrek Abah maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, pengaruh dari globalisasi berdampak pada sudut pandang masyarakat terhadap gaya berbusana. Masyarakat modern tidak lagi melihat

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Restoran dan Kafe adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyediakan makanan dan minuman kepada pelanggan. Selain bertujuan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

1 PENDAHULUAN. Latar belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Di Indonesia, kopi menjadi komoditas perkebunan yang sangat digemari oleh penduduk. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan konsumsi kopi di Indonesia secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dengan melihat hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSAT PERAWATAN ANJING DAN KUCING

BAB II TINJAUAN PUSAT PERAWATAN ANJING DAN KUCING BAB II TINJAUAN PUSAT PERAWATAN ANJING DAN KUCING II.1 IDENTIFIKASI PENGGUNA Pada pusat perawatan anjing dan kucing terbagi menjadi empat bagian. Bagian Shelter, bagian klinik, bagian direksi, dan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian dan perancangan, serta metodologi penulisan mengenai klinik perawatan anjing di Kota

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Analisis Target pasar yang didapatkan melalui Hasil Interpretasi dari Pendekatan Psikografik, Demografik dan Perilaku Hasil yang diperoleh adalah 3 Cluster

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv Abstract...

Lebih terperinci

EVALUASI MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

EVALUASI MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 305 EVALUASI MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Melina Setijawibawa Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI

MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI CONTOH Presentasi Proposal Bisnis Wirausaha Muda Denpasar 2017 MANISNYA BISNIS MANISAN SALAK BALI OLEH I WAYAN ADI (Owner BALI ZALACA) PROFIL WIRAUSAHA Nama : I Wayan Adi Usia : 24 Tahun Alamat : Denpasar

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri makanan dan minuman atau restoran merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Karena pada dasarnya orang makan untuk dapat bertahan hidup sehingga

Lebih terperinci

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 552 FORMULASI MODEL BISNIS PADA TOKO SINAR BANGUNAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Imelda Christiani Wongkar Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA C.19 PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA Narto * Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data dan analisis pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: 1. Faktor faktor yang dianggap penting oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur

Lebih terperinci

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bagi para pelaku bisnis konveksi, mungkin kain perca hanya dianggap sebagai bagian dari limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, lain halnya bagi para pelaku

Lebih terperinci

ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS

ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS Fitri Fatimah Patmana Putri 1), Farah Alfanur 2) Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan Konsumen Dalam Memilih Salon Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa faktor-faktor yang dipentingkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG. : Kucing anggora dan peralatan perawatannya : nologaten. Gg selada,seleman Yogyakarta

BAB 1 LATAR BELAKANG. : Kucing anggora dan peralatan perawatannya : nologaten. Gg selada,seleman Yogyakarta BAB 1 LATAR BELAKANG Nama Perusahaan : Meong pus (Cat shop) Bidang Usaha : Peternakan Jenis Produk : Kucing anggora dan peralatan perawatannya Alamat Perusahaan : nologaten. Gg selada,seleman Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN. Segmentasi: Variabel Indikator No Pertanyaan Demografis 1 Usia, Pekerjaan, Penghasilan, dan Kelas Sosial A1, A2, A3, A4

KISI-KISI INSTRUMEN. Segmentasi: Variabel Indikator No Pertanyaan Demografis 1 Usia, Pekerjaan, Penghasilan, dan Kelas Sosial A1, A2, A3, A4 KISI-KISI INSTRUMEN Segmentasi: Variabel Indikator No Pertanyaan Demografis 1 Usia, Pekerjaan, Penghasilan, dan Kelas Sosial A1, A2, A3, A4 Psikografis 1 Motivasi Pembelian A9 2 Informasi Pembelian A10

Lebih terperinci

Internet Marketing untuk Mendukung Strategi Pemasaran

Internet Marketing untuk Mendukung Strategi Pemasaran Internet Marketing untuk Mendukung Strategi Pemasaran Tugas pendukung UTS matakuliah E-BISNIS Dosen : M. Suyanto, Prof.Dr, M.M. Disusun Oleh Nama : Ahmad Nasikin NIM : 09.11.2637 Kelas : 09.S1TI.02 Jurusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? PT. Karya Niaga Makmur didirikan pada November 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ferry Anwar, SE. PT. Karya Niaga Makmur berkantor

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, analisis dan usulan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pada tahap akhir penelitian ini peneliti menarik beberapa kesimpulan.

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

Mengidentifikasi Segmen & Target Pasar

Mengidentifikasi Segmen & Target Pasar Mengidentifikasi Segmen & Target Pasar Mengidentifikasi Segmen Pasar Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar yang besar, luas dan beragam Perusahaan dapat membagi pasar menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 BUSINESS MODEL

BAB 3 BUSINESS MODEL BAB 3 BUSINESS MODEL 3.1 Business Model Canvas Berikut ini adalah business model canvas dari Culinaizer. Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relationship Customer Segment Building Management

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang

Lebih terperinci

Feel the Value of Becoming Our Merchant NCC : One Card, Multiple Benefit

Feel the Value of Becoming Our Merchant NCC : One Card, Multiple Benefit 2014 Feel the Value of Becoming Our Merchant NCC : One Card, Multiple Benefit Office : Jl. Ring Road Timur No. 59 Wonocatur, Banguntapan, Yogyakarta Phone : 0274 452 155 Email : cso@ncc-center.com, FB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hewan mamalia berkaki empat, yaitu anjing merupakan hewan yang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga hewan ini lebih mudah dilatih dan dapat bersosialiasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN 1. Faktor faktor yang dipentingkan oleh konsumen dalam melakukan service motor di bengkel Berlian Pasteur. Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsumen merasa

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORITIS

BAB 2 KERANGKA TEORITIS BAB 2 KERANGKA TEORITIS 2.1 Peluang atau Potensi Pasar Pet Shop Kata Reptilia berasal dari kata repturn yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari hewan yang berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara tidak sengaja

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 46 BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Segmentasi Pelanggan Dari semua model bisnis, hal yang paling penting adalah konsumen. Tanpa adanya konsumen, perusahaan tidak akan mendapat keuntungan dan pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel yang dianggap penting oleh kosumen PT. Sumbar adalah :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Tidak sedikit manusia menjadikan hewan peliharaan sebagai teman dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

private yang ada di RS Dr. Sardjito. BAB V PENUTUP Strategi komunikasi pemasaran layanan private good oriented RS Dr.

private yang ada di RS Dr. Sardjito. BAB V PENUTUP Strategi komunikasi pemasaran layanan private good oriented RS Dr. BAB V PENUTUP Strategi komunikasi pemasaran layanan private good oriented RS Dr. Sardjito pada bab sebelumnya mengantar pada beberapa pemahaman yang dapat disimpulkan sebagai berikut: A. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa kegiatan strategi yang digunakan Legend Coffee dalam

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa kegiatan strategi yang digunakan Legend Coffee dalam BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Legend Coffee, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan strategi yang digunakan Legend Coffee dalam meningkatkan loyalitas pelanggan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman)

Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman) Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman) 1 Analyzing The Situations T: Ada dimana posisi Celebrity Fitness saat ini? J: kami market leader di Indonesia dalam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang dianggap penting oleh pembeli di Apotek Budi adalah sebagai berikut : Obat-obatan yang dijual

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533 PERANCANGAN MODEL BISNIS RVN PLANNER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS DESIGN OF RVN PLANNER

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL BISNIS SANDIWARA STORE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN MODEL BISNIS SANDIWARA STORE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS PENGEMBANGAN MODEL BISNIS SANDIWARA STORE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL DEVELOPMENT SANDIWARA STORE BY USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH 1 Dimas Anggoro, 2 Budi

Lebih terperinci