BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)
|
|
- Susanto Kusuma
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/ jasa yang sama pada suatu pasar. Agar bisnis tersebut dapat terus bertahan dalam menjalankan bisnisnya, mereka harus tetap memperbaiki model bisnis dan kekurangan bisnis secara terus menerus. Menurut Eris Susandi yang merupakan Pengamat kopi dari Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) melihat adanya peningkatan jumlah penikmat kopi berkualitas atau spesialti di Indonesia. Secara umum, menurut Eris yang juga pelatih barista ini mengatakan konsumsi kopi perkapita meningkat 1,3 sampai 1,5 kilogram kopi per kapita per tahun. (Sumber Republika.co.id, Jakarta) Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting bagi Indonesia baik dari segi ekonomi maupun sosial. Dari segi ekonomi menempati salah satu komoditas ekspor penghasil devisa dari sub sektor perkebunan. Dari segi sosial, perkebunan kopi menyediakan lapangan kerja yang cukup besar, karena pengusahaannya banyak dilakukan oleh rakyat. Keberhasilan agribisnis kopi membutuhkan dukungan semua pihak yang terkait dalam proses produksi kopi pengolahan dan pemasaran komoditas kopi. Upaya meningkatkan produktivitas dan mutu kopi terus dilakukan sehingga daya saing kopi di Indonesia dapat bersaing di pasar dunia (Rahardjo, 2012). Kadatuan koffie merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang kuliner. Kadatuan koffie adalah brand yang dikembangkan oleh Tri Anom Agrotektur. Didirikan di desa Mekar Sari, desa ini merupakan salah satu desa pada kecamatan cimaung kabupaten Bandung. Jarak dari Kota Bandung ke Desa Mekar Sari ini sekitar 38 Kilometer. Pada tahun 2013 kadatuan koffie hanya membina 1 kelompok tani yaitu KTH Anggun sari dengan anggota sebanyak 30 orang. Pada tahun tersebut 1
2 Hanya memproduksi kopi dalam bentuk gabah, tercatat produksi kebun sebesar 62,5 ton kopi buah. Sehingga hasil dari buah kopi tersebut bisa menghasilkan kurang lebih 21 ton gabah kopi. Tidak berbeda jauh pada tahun sebelumnya, di tahun 2014 kami hanya menjual dalam bentuk buah kopi dan gabah kopi yaitu dengan harga sebagai berikut. Kopi gabah dijual Rp s/d per kg Kepada yang datang. Hal ini dikarenakan tidak adanya tranportasi atau pengolahan yang terdapat di daerah tersebut. Potensi area perkebunan yang cukup luas dan subur menghasilkan beberapa komoditi yaitu: kopi, rempah-rempah dan hasil bumi. Sehingga area perkebunan disana merupakan suatu peluang besar untuk menghasilkan sentra produksi kopi dan produk komoditi. Gambar 1. 1Logo Kadatuan Koffie Sumber: Kadatuan koffie berdiri karena dilatar belakangi oleh banyaknya mafiamafia atau orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang merampas dan membeli hasil panen petani kopi dengan harga yang rendah dibawah HET (Harga Eceran Terendah) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, banyak sekali hasil panen petani kopi tidak dibayar dan dibawa kabur oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan petani kopi tidak memiliki penghasilan dan menyebabkan mereka malas untuk mengembangkan perkebunan kopi mereka. 2
3 Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Kadatuan Koffie Sumber: Berdasarkan latar belakang tersebut maka pihak kadatuan koffie tergerak untuk memberikan nilai tambah kepada hasil panen petani kopi tersebut dengan cara membeli kopi dalam bentuk buah kemudian pihak petani akan mendapat pembayaran serta mendapat kopi bubuk setiap pembelian 100 kg kopi dalam bentuk buah. Sistem dari kadatuan koffie yaitu menggunakan sistem timbang bayar yang dimana pada saat petani menimbang kopi kepada pihak kadatuan maka langsung dibayar sesuai dengan harga kopi tersebut. Selain itu, pihak kadatuan koffie membuat kesepakatan dengan petani kopi tentang mekanisme pembayaran timbang bayar dengan memberikan pembayaran yang sesuai dengan kualitas. Apabila kualitas kopi yang disetor oleh pihak petani mempunyai kualitas yang baik maka pihak kadatuan koffie membayar biaya timbang bayar pada kisaran harga Rp ,00 sampai Rp ,00. Kualitas kopi dapat di ketahui dengan cara melihat warna biji kopi kalau petani menjual biji kopi yang berwarna merah berarti kopi tersebut kualitasnya bagus, dan sedangkan apabila petani kopi menjual biji kopi dengan 3
4 warna hijau atau campuran antara warna merah dan warna hijau maka itu kopi yang kualitasnya kurang baik. Dengan kualitas yang kurang baik tersebut hasil panen kopi dihargai dengan harga Rp.5.000,00 sampai Rp.7.000,00 per kg. Dengan harga tersebut petani kopi sangat merasa di untungkan dan bahkan dengan adanya sistem timbang bayar para petani kopi lebih memilih menjual hasil perkebunannya kepada pihak kadatuan koffie, Karena kadatuan koffie memberikan nilai tambah kepada petani kopi karena adanya keuntungan yang dihasilkan apabila dijual kepada pihak kadatuan koffie bukan kepada pihak distributor yang lain. Karena tujuan utama dibentuknya UMKM Kadatuan Koffie ini adalah memberdayakan petani kopi di Jawa Barat dengan tetap memberi keuntungan kepada petani kopi. Dahulu masyarakat di desa Mekarsari Kecamatan Cimaung banyak menjual hasil panen kopi mereka kepada pihak distributor lain dengan harga yang cukup murah walaupun kualitas kopi yang dijual sangat baik. Petani terpaksa menjual kopi dengan harga yang rendah karena mereka tidak mempunyai jaringan distribusi yang baik dalam hal penjualan hasil panen sehingga mereka menggantungkan diri kepada keberadaan tengkulak. Kadatuan koffie pun menangkap peluang yang sangat besar dari adanya fenomena ini sehingga kadatuan koffie melakukan pendekatan kepada pihak petani melalui kelompokkelompok tani dengan cara mengajukan kerjasama dalam hal penjualan kopi kepada mereka melalui proses timbang bayar. Hasilnya saat ini, tingkat kesejahteraan petani meningkat bahkan kopi bubuk yang dihasilkan dari pembelian kopi buah dari petani mempunyai kualitas kopi bubuk yang enak dan berdaya saing. Dari hasil panen petani tersebut Kadatuan Koffie dapat menjual berbagai jenis kopi yang ada di Jawa Barat seperti Arabica bukit tunggal, Arabica Jabar, Arabica Manglayang, Arabica Natural Honey, kadatuan luwak liar, kadatuan Pea Bery dan masih banyak lainnya. Dibawah ini merupakan gambar dari produk yang di jual oleh kadatuan koffie: 4
5 Gambar 1. 3 Produk Kadatuan Koffie Sumber : Strategi yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan bisnis dan mencapai tujuannya sangat beragam, salah satunya dengan pengadaan bisnis model kanvas Business Model Canvas. Osterwalder dan Pigneur (2012) mengatakan bahwa sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai. Dapat dikatakan bahwa sebenarnya sebuah organisasi bisnis membutuhkan sebuah model untuk membantu organisasi tersebut agar dapat menciptakan, memberikan dan menangkap nilai yang berkaitan dengan aktivitas organisasi tersebut. Business Model Canvas dapat dijelaskan dengan sangat baik melalui sembilan blok bangunan dasar (The Nine Building Blocks) yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana suatu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya. Kesembilan blok tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis, yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelangsungan finansial. Konsep ini dapat menjadi bahasa bersama yang memungkinkan perusahaan mendeskripsikan dan memanipulasi model bisnis dengan mudah untuk kemudian menciptakan alternatif strategi baru bagi perusahaan. (Alexander Osterwalder 5
6 dan Yves Pigneur, 2012:15), sedangkan Business plan merupakan road map (peta usaha) yang akan menuntun anda agar dalam menjalankan kegiatan usaha tidak mudah tersesat. Organisasi yang tersesat hanya akan membuang-buang biaya dan mendatangkan kerugian. Dengan adanya peta usaha, seorang pebisnis dapat mencapai tujuan dengan lebih cepat dan hemat. Ketika baru mengetahui tentang Business Model Canvas, biasanya orang langsung berfikir bahwa model ini sama dengan Business Plan atau Perencanaan Bisnis. Padahal Business Model Canvas dan Business Plan adalah dua cara yang berbeda dalam mengambil sudut pandang terhadap bisnis. Business Model Canvas dapat dikatakan sebagai sebuah kacamata yang jika digunakan untuk melihat sebuah bisnis, maka bisnis tersebut akan terlihat lebih sederhana dari sebelumnya. Contohnya saja jika didalam Strategic of Management menjelaskan bagaimana sebuah organisasi dapat berjalan dengan beberapa konsentrasi seperti pemasaran, keuangan, SDM, Sistem Informasi dan Produksi. Kelima konsentrasi ini jika dibahas secara keseluruhan dalam Strategic of Management akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan pembahasannya akan sangat panjang. Tetapi, dengan Business Model Canvas kelima konsentrasi tersebut akan disederhanakan kedalam beberapa blok bangun dalam model ini. Business Model Canvas dapat digunakan untuk bisnis kecil maupun besar, untuk bisnis yang sedang berjalan atau bisnis yang akan dibangun. Model ini sudah teruji dan sangat mudah dipelajari sehingga akan sangat mudah memetakan sebuah bisnis jika kita sudah mengerti tentang model ini. Berbeda dengan Business Plan yang masih memposisikan bisnis pada tahap perencanaan yang berarti bisnis yang dibahas belum berjalan atau belum terlaksana. Meskipun, baik dari Business Model Canvas maupun Business plan dapat berfungsi sebagai alat memetakan suatu bisnis, Business Model Canvas memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan Business Plan. Menurut Osterwalder dan Pigneur dalam Melina Setijawibawa (2010:305) mengatakan bahwa Model bisnis dapat dijelaskan dengan sangat baik melalui sembilan blok bangun dasar yang memperlihatkan cara berfikir tentang bagaimana cara perusahaan menghasilkan uang. Sembilan balok bangun tersebut diletakkan pada sebuah susunan yang disebut Business Model Canvas. Business 6
7 Model Canvas terbagi menjadi sembilan bagian utama, yaitu: Customer Segments (Segmen Pelanggan), Value Propositions (proposisi nilai), Channel (Saluran), Customer Relationships (Hubungan Pelanggan), Revenue Streams (Arus Pendapatan), Key Resources (Sumber Daya Utama), Key Activities (Aktivitas Kunci), Key Partnerships (Kemitran Utama) dan Cost Structure (Struktur Biaya). Gambar 1. 4 Business Model Canvas (BMC) Sumber: Osterwalder dan Pigneur (2010) Pengembangan aplikasi visualisasi model bisnis telah dilakukan oleh Osterwalder dan Pigneur (2012) dalam bentuk Business Model Canvas. Penggunaan Business Model Canvas dapat memberikan gambaran mengenai model bisnis perusahaan dan hubungan yang terjadi antar-blok dengan cara yang lebih atraktif. Business Model Canvas juga membantu perusahaan untuk mengenali apa yang menjadi value proposition perusahaan, serta bagaimana membangun dan menjalankan key activities dan key resources dalam menciptakan value proposition dan mendapatkan revenue streams, memahami bagaimana produk yang ditawarkan perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik kepada konsumen hingga sampai ketangan konsumen untuk dikonsumsi. 7
8 Dalam mengelola produknya (kopi), Kadatuan koffie memiliki pabrik sendiri yang mengolah buah kopi hingga menjadi kopi bubuk. Dengan adanya pabrik kopi tersebut sehingga memudahkan pihak Kadatuan Koffie dalam menjalankan bisnisnya, tetapi pihak Kadatuan Koffie masih memiliki kendala dalam mengontrol data bahan baku yang masuk dan barang yang keluar dimana hal tersebut berdampak pada banyaknya barang yang los atau tidak tercatat dalam form barang. Dalam menjalankan bisnisnya kadatuan koffie sudah mempunyai model bisnis kanvas sendiri tetapi belum di terapkan secara maksimal sehingga dalam menjalankan bisnisnya kadatuan koffie masih kurang terarah. Hal ini terjadi karena dalam penerapan BMC (Business Model Canvas) yang dimiliki oleh Kadatuan Koffie belum berjalan secara efektif. Sehingga hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk menjadikan Kadatuan Koffie sebagai objek penelitian. Disisi lain perkembangan didalam dunia bisnis sendiri memiliki daya tarik yang membuat beberapa ahli baik dari kalangan praktisi maupun akademisi menaruh perhatian khusus untuk mengembangkan model bisnis guna mempermudah pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya. Dari pernyataan di atas bahwa perusahaan tidak hanya menjalin hubungan dengan customer saja tetapi juga harus menjalin hubungan baik dengan semua pihak yang termasuk dalam key partnership contohnya pemasok. Namun kadatuan koffie masih berusaha dalam mengembangkan model bisnis mereka dengan berbagai produk yang mereka tawarkan. Dalam pengaplikasian ke sembilan blok bisnis model canvas Kadatuan Koffie, belum memaksimalkan key activities, customer relationship, dan channels. Karena key activites Kadatuan Koffie hanya fokus kepada Manufacturing koffee, dan customer relationship-nya hanya berfokus kepada marketing campaign, product guaranty, bonus and reward. Dan juga untuk channels yang digunakan hanya distributor and agent, website, dan marketing agent. Berdasarkan hal ini peneliti akan melakukan observasi langsung ke pihak kadatuan koffie. Melalui penelitian ini, peneliti akan menggali informasi mengenai ke Sembilan blok bisnis model kanvas yang dimiliki oleh kadatuan koffie. Karena dari informasi yang di peroleh dari pihak 8
9 Kadatuan Koffie mereka masih kesulitan dalam mengontrol jumlah kopi yang masuk ke pabrik dan jumlah kopi yang keluar untuk di edarkan dan juga masih kurangnya media khususnya media social yang digunakan dalam mempromosikan produknya. Kemudian dilakukan analisis mengenai ke Sembilan blok tersebut. Sehingga peneliti dapat mengetahui kekurangan dari bisnis model yang dimiliki. Adapun bisnis model kanvas yang dimiliki oleh Kadatuan koffie dapat dilihat pada gambar di bawah. Gambar 1. 5 Business Model Canvas yang dimiliki oleh Kadatuan Koffie Sumber: Kadatuan Koffie Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan untuk menjadikan perusahaan semakin berkembang. Maka dari itu peneliti memilih UMKM kadatuan koffie sebagai objek penelitian. Dimana peneliti akan menggunakan Model Bisnis Kanvas dan Menganalisis dengan analisis SWOT. Peneliti akan menjabarkan secara terperinci gambaran Business Model Canvas (BMC) dalam menentukan ke Sembilan blok yang terdapat dalam bisnis model kanvas. 9
10 1.2 Fokus Penelitian Dari penjelasan di atas Peneliti akan menganalisis bisnis model kanvas yang sudah dimiliki oleh Kadatuan Koffie, agar kadatuan koffie dapat mengetahui kekurangan yang terdapat dalam bisnis model kanvasnya khususnya dari ke Sembilan blok yang ada yaitu Customer Segments, Value Proposition, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, Cost Structure sehingga pihak kadatuan koffie dapat mengevaluasi terhadap bisnis model kanvas yang dimilikinya dan menjadikan landasan untuk menjadikan perusahaan semakin berkembang dan juga agar lebih terarah dalam menjalankan bisnisnya. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, terdapat beberapa permasalahan pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana Customer Segments yang sudah ditetapkan oleh Kadatuan Koffie? 2. Bagaimana Value Proposition yang sudah ditetapkan oleh Kadatuan Koffie? 3. Bagaimana penerapan Channels untuk model bisnis Kadatuan Koffie? 4. Bagaimana Customer Relationships yang sudah ditetapkan oleh Kadatuan Koffie? 5. Berapa besar Revenue Streams untuk model bisnis Kadatuan Koffie? 6. Bagaimana Key Resources yang sudah dimiliki oleh Kadatuan Koffie? 7. Bagaimana Key Activities yang sudah diterapkan oleh Kadatuan Koffie? 8. Bagaimana Key Partnership yang dimiliki oleh Kadatuan Koffie? 9. Berapa besar Cost Structure untuk model bisnis Kadatuan Koffie? 10
11 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Customer Segments untuk model bisnis Kadatuan Koffie 2. Menentukan Value Proposition untuk model bisnis Kadatuan Koffie 3. Menentukan Channels untuk model bisnis Kadatuan Koffie 4. Menentukan Customer Relationships untuk model bisnis Kadatuan Koffie 5. Menentukan Revenue Streams untuk model bisnis Kadatuan Koffie 6. Menentukan Key Resources untuk model bisnis Kadatuan Koffie 7. Menentukan Key Activities untuk model bisnis Kadatuan Koffie 8. Menentukan Key Partnership untuk model bisnis Kadatuan Koffie 9. Menentukan Cost Structure untuk model bisnis Kadatuan Koffie 1.5 Kegunaan Penelitian Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu sosial, khususnya ilmu di bidang Entrepreneur dalam hal perencanaan Business Model Canvas untuk bisnis kopi Aspek Praktis Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan sumbangan yang berguna kepada berbagai pihak, diantaranya: bagi penulis pribadi, penelitian ini akan menjadi sesuatu yang sangat berarti, karya yang tidak mungkin tergantikan yang dapat memberikan kontribusi ilmu dan pengetahuan. Bagi Kadatuan Koffie, penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan kontribusi dalam merencanakan Business Model Canvas sehingga dapat mempermudah Kadatuan 11
12 Koffie dalam menentukan Customer Segments, Value Proposition, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, Cost Structure yang tepat dan mendorong Kadatuan Koffie untuk menjadi UMKM yang lebih baik lagi. 1.6 Waktu dan Periode Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 15 September 2017 sampai bulan November. 12
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Indeks Beberapa Konsumsi Kelompok Barang/Jasa Triwulan III-2015 (BPS Jawa Barat, 2015)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, pengaruh dari globalisasi berdampak pada sudut pandang masyarakat terhadap gaya berbusana. Masyarakat modern tidak lagi melihat
Lebih terperinciMENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP
MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1
a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat
Lebih terperinciMenyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)
Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Keramat Bey Berry
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Keramat Bey Berry Keramat Bey Berry merupakan salah satu usaha agrobisnis pemasok strawberry yang telah berdiri selama 13 tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT.BONLI CIPTA SEJAHTERA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS DEVELOPMENT ANALYSIS IN PT. BONLI CIPTA SEJAHTERA USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH Abu Hafs
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana
Lebih terperinciTuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat
Lebih terperinciDAFTAR ISI Bab I Pendahuluan. Bab II Landasan Teori...
DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan. iii Kata Pengantar.. iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel.. ix Daftar Gambar.. xi Daftar Lampiran... xiii Intisari.. xiv Abstract xv Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis saat ini telah mendapat tantangan besar dari persainganusaha yang semakin ketat. Para pelaku usaha dituntut untuk dapat menjalankan usaha
Lebih terperinciBUSINESS MODEL CANVAS
BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA
C.19 PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA Narto * Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.
Lebih terperinciBAB III DESAIN AKHIR
62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan
Lebih terperinciBAB II BUSINESS CANVAS
BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kinerja Bank BUMN PT. XYZ pada tahun 2016 mencatat laba bersih sebesar Rp. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp. 9,07
Lebih terperinciPENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom
PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat pada
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI
Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran Nama Mata Kuliah : Kewiraan Kode Mata Kuliah : 0002212008 Semester : Genap SKS : 2 sks Prasyarat : - Nama Dosen Pengampu : Jaka Nugraha, M.AB., MBA Capaian
Lebih terperinciIdentifikasi Model Bisnis pada Sentra Industri Alas Kaki di Kawasan Cibaduyut
Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Identifikasi Model Bisnis pada Sentra Industri Alas Kaki di Kawasan Cibaduyut 1 Berry Cahya Buana, 2 Asnita Frida Sebayang, 3 Meidy Hafidz 1,2,3 Prodi Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciBAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL
BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 BUSINESS MODEL CANVAS Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi strategis di Indonesia. Indonesia adalah produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan
Lebih terperinciANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM
ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM Abstrak STRENGTHENING ANALYSIS OF THE BUSINESS MODEL USING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Green Laundry Sejarah Green Laundry
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Green Laundry Jenis Usaha : Jasa Cuci dan Setrika Nama Peusahaan : Green Laundry Nama Pemilik : Mia Rokayah dan Iskandar Dachlan Lokasi
Lebih terperinciModul Latihan Penyusunan Model Bisnis
+ Modul Latihan Penyusunan Model Bisnis Jurusan Manajemen FEB UB Modul Penunjang Laboratorium Kewirausahaan Sri Palupi Prabandari SE., MM Radityo Putro Handrito SE., MM + Business Model dalam Laboratorium
Lebih terperinciBUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA
BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL BISNIS BENGKEL DOCTOR OTO MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS
PERANCANGAN MODEL BISNIS BENGKEL DOCTOR OTO MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS Zein Hanafi, Kristina Sisilia Administrasi Bisnis Universitas Telkom E-mail : hanafizein1006@gmail.com E-mail : kristina@telkomuniversity.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS MODEL CANVAS
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2710 PERANCANGAN MODEL BISNIS AYAM KASHIBU MENGGUNAKAN MODEL BISNIS KANVAS DESIGN OF THE BUSINESS MODEL AYAM KASHIBU USING BUSINESS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Salon Istilah salon diadaptasi dari bahasa Inggris yang bermakna ruangan atau ruang besar. Terdapat pula pengertian lain berdasar kamus saku Oxford Learner's Pocket Dictionary,
Lebih terperinciANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS
ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL INNOVATION USING BUSINESS MODEL CANVAS IN CULLINARY BUSINESS Fitri Fatimah Patmana Putri 1), Farah Alfanur 2) Prodi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v
DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv Abstract...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas
Lebih terperinciTELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan PEMODELAN
Lebih terperinciANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA
ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 309-323 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS MODEL BISNIS KANVAS GEPREK EXPRESS SAMARINDA Muhammad Hakiim Rizqi Bintang
Lebih terperinciPERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS
PERENCANAAN USAHA MODEL CANVAS 2016 BANGUN USAHA Pemasaran Adm & Keuangan Produksi Organisasi & SDM Penjualan Gagasan/Kreativitas Impian/Motivasi 2 Dari Yang Kecil Bergerak cepat Berpikir besar 3 CITA-CITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience
Lebih terperinciANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016) UNIVERSITAS TELKOM
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2718 ANALISIS PENGUATAN MODEL BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS (STUDI KASUS PADA BISNIS TAS ESGOTADO TAHUN 2016)
Lebih terperinciJURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN p-issn ; e-issn Vol. 14, No. 1, Februari 2018
JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN p-issn 0853-8395; e-issn 2598-5922 Vol. 14, No. 1, Februari 2018 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KERIPIK BAYAM (Amaranthus hybridus) DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL KANVAS:
Lebih terperinci. Baja Bahana Utama terletak di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Baja Bahana Utama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri bahan bangunan yang berdiri pada tahun 2007, seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Hal ini didasarkan pada kesadaran bahwa negara Indonesia adalah negara agraris yang harus melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CREATION
43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.
Lebih terperinciMODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 18 Devyana Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas
Lebih terperinciBUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER
Strategi Memulai Bisnis MEMBANGUN KONSEP BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANVAS Oleh : Intan N. Sutarto Manajer Operasional BTIC MITI MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA BUSINESS TECHNOLOGY
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Sentra Industri Kaos di Kawasan Suci Kota Bandung dengan Menggunakan Pendekatan Model Bisnis
Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Strategi Pengembangan Sentra Industri Kaos di Kawasan Suci Kota Bandung dengan Menggunakan Pendekatan Model Bisnis Strategic Development of Central Shirt Industry
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penghidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Secara umum, pengertian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar masyarakatnya bergerak dalam bidang pertanian. Sektor pertanian tidak saja sebagai penyedia kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan Innovation & Design Center (IDeC) Telkom merupakan salah satu unit bisnis pendukung PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil perkebunan. Salah satu komoditas hasil perkebunan yang dihasilkan adalah teh. Tanaman teh pertama kali masuk Indonesia pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1. Tinjauan Pustaka Istilah kopi spesial atau kopi spesialti pertama kali dikemukakan oleh Ema Knutsen pada tahun 1974 dalam Tea and
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL BISNIS SANDIWARA STORE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS SANDIWARA STORE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL DEVELOPMENT SANDIWARA STORE BY USING BUSINESS MODEL CANVAS APPROACH 1 Dimas Anggoro, 2 Budi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk menopang perekonomian nasional dan daerah, terutama setelah terjadinya krisis ekonomi yang dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia adalah komoditas kopi. Disamping memiliki peluang pasar yang baik di dalam negeri maupun luar
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG
STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PERTANIAN OLEH RIFI YANTI 0810221051 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS TRANSPORTASI CV. PP SERVICES DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4477 PENGEMBANGAN BISNIS TRANSPORTASI CV. PP SERVICES DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS TRANSPORTATION BUSINESS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Business Plan 1. Mengenal Bisnis Anda
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Business Plan Business Plan Menurut Hisrich dan Peters mempunyai pengertian sebagai berikut : The business plan is a written document prepared by the entrepeneur that describe
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan penyokong utama perekonomian rakyat. Sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciEVALUASI MODEL BISNIS PADA CV. SPIRIT WIRA UTAMA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1178 EVALUASI MODEL BISNIS PADA CV. SPIRIT WIRA UTAMA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS EVALUATION OF BUSINESS MODEL AT
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4533 PERANCANGAN MODEL BISNIS RVN PLANNER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS DESIGN OF RVN PLANNER
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BUSINESS MODEL. business model canvas untuk melihat kondisi instansi saat ini :
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BUSINESS MODEL Berikut adalah pertanyaan yang diajukan penulis dalam melengkapi business model canvas untuk melihat kondisi instansi saat ini : 1. Siapa saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara agraris, sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat baik materil dan spiritual. Selain itu peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun 2015, tahun 2016 ini diproyeksikan bisa bertumbuh sekitar 6-7%. Menurut Eddy (2016), perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Tujuannya adalah untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL
BAB III BUSINESS MODEL Business Model Canvas PT. The Ayam Kampoeng merupakan perusahaan distributor ayam kampung yang bergerak di bidang produksi, distribusi dan pengolahan ayam kampung pembangunan bisnis
Lebih terperinciBAB III BUSINESS MODEL CANVAS
BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Bab ini menjelaskan mengenai implementasi Business Model Canvas dalam Pooch Village. Business Model Canvas ini terdiri dari Customer Segments, Value Propositions, Channels,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di Negara-negara berkembang. Sektor pertanian merupakan sumber persediaan bahan makanan dan bahan mentah yang dibutuhkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT Angkasa Pura II merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam layanan jasa kebandaraudaraan di Indonesia khususnya wilayah Indonesia bagian
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai daya saing ekspor komoditas kopi di Indonesia dan faktor-faktor pendorong dan penghambatnya, maka dapat
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 292 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT SELARIS DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS Laurentia Priska Boedianto dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif dengan menggunakan model lima kekuatan porter adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan (David, 2011,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berbasis pada sektor pertanian, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi
Lebih terperinciEVALUASI MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 305 EVALUASI MODEL BISNIS PADA PERUSAHAAN X MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Melina Setijawibawa Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciANALISIS MODEL BISNIS PADA PENGEMBANGAN USAHA OUTBOUND DI VILLA BULEUD
ANALISIS MODEL BISNIS PADA PENGEMBANGAN USAHA OUTBOUND DI VILLA BULEUD Yusuf Mauluddin 1, Aziman Fathurahman 2 Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151
Lebih terperinciDESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 591 DESKRIPSI MODEL BISNIS PADA PT JOYO BEKTI INDAH MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Kevin Rudy Tulus Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen
Lebih terperinciModel bisnis E-commerce Produk Pertanian (Studi kasus pada PT. Limakilo Maju Bersama petani)
Model bisnis E-commerce Produk Pertanian (Studi kasus pada PT. Limakilo Maju Bersama petani) Oleh : Adystiana Yashinta Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran adystiana.yashinta@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 VALUE PROPOSITION
BAB 2 VALUE PROPOSITION 2.1 ANALISA MARKET Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang tinggi, namun tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang memadai untuk dijadikan tempat tinggal. Contohnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Canvas Sebuah bisnis model menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, mengirim, dan menangkap value. Menurut Osterwalder dan Pigneur
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Canvas Canvas adalah sebuah tools analisis yang diciptakan oleh Alexander Osterwalder untuk memetakan model bisnis yang rumit dan kompleks menjadi lebih sederhana sehingga dapat
Lebih terperinciMODEL BISNIS PADA CV FANG YANG WOOD MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS
MODEL BISNIS PADA CV FANG YANG WOOD MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS 26 Verlin Febrin Nyoto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Membahas tentang kebutuhan utama manusia adalah salah satunya kebutuhan akan pangan. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman berkualitas. Salah satu contoh produk yang sangat diperhatian kualitasmya
Lebih terperinciUniversitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Terakreditasi A SK BAN PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 Model Bisnis Cafe The Hungry Belly
Lebih terperinciANALISIS MODEL BISNIS PADA KAFE FRUITEA HOLIC DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALYSIS OF CAFE FRUITEA HOLIC MODEL USING BUSINESS MODEL CANVAS
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2756 ANALISIS MODEL BISNIS PADA KAFE FRUITEA HOLIC DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS ANALYSIS OF CAFE FRUITEA HOLIC MODEL
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena pengusahaannya dimulai dari kebun sampai
Lebih terperinciProduksi Kopi (kg / ha)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Aceh Tengah memiliki sumber daya alam yang cukup beragam dan potensial untuk tujuan investasi baik di bidang pertanian maupun perdagangan. Dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil devisa, sumber pendapatan petani,
Lebih terperinci