BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika
|
|
- Inge Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan. 1.1 Latar Belakang Indonesia berada di urutan keempat negara berpopulasi terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Populasi penduduk yang mencapai 237,6 juta orang pada 2010 dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia 1,49 % per tahun dan setiap tahun jumlah populasi membengkak 3,5 juta hingga 4 juta orang (Tony Hartawan, 2011). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof A. Chaniago mengatakan, dari hasil pembahasan Rencana Kerja Pemerintah 2016, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2016 dapat mencapai 6,4 sampai dengan 6,6 % (Indra Arief, 2015) Hal ini menyebabkan adanya perkembangan pola hidup yang membuat masyarakat Indonesia untuk lebih produktif. Dengan proyeksi pertumbuhan tingkat ekonomi tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi bisnis yang sangat baik. Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia merupakan kota yang sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional. Salah satu faktor pendukungnya adalah perputaran uang yang terdapat di DKI Jakarta menurut artikel yang berjudul Pengaruh DKI 1
2 2 Jakarta Terhadap Stabilitas Ekonomi Nasional menyatakan bahwa saat ini lebih dari 70 % uang yang beredar di Indonesia berada di DKI Jakarta (Eni Ariyanti, 2014). Peningkatan perekonomian yang diimbangi dengan meningkatnya penghasilan masyarakat mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih modern dan konsumtif. Perubahan ini menyebabkan masyarakat lebih menyukai aktivitas sosial dan cenderung mencari suatu tempat untuk berkumpul, melepas lelah dan bersantai dengan suasana yang nyaman dan hal hal yang bersifat unik dan menarik. Industri kreatif Indonesia beberapa tahun terakhir berkembang cukup pesat. Saat ini industri kreatif sudah menyumbangkan 7,6 % dari Produk Domesti Bruto (PDB) (Pelita, 2015). Artikel tersebut menyebutkan bahwa industri Kreatif di Indonesia memiliki pertumbuhan yang sangat baik dan menurut Kementrian Perindustrian Indonesia, Industri makanan dan minuman dapat tumbuh hingga 13 % pada tahun ini dengan nilai penjualan mencapai 690 triliun rupiah, meski menghadapi sejumlah kendala seperti regulasi, birokrasi, infrastruktur, korupsi, dan kenaikan harga bahan baku (Kementrian Perindustrian Indonesia, 2013). Industri kreatif hiburan dan restoran sebagai tempat berkumpul dan bersantai menjadi bisnis yang sangat menjanjikan dan menguntungkan. Hal ini menyebabkan terjadinya trend dikalangan masyarakat untuk melakukan improvisasi terhadap bisnis yang mereka miliki, yaitu tidak hanya berkompetisi
3 3 dalam produk makanan dan minuman yang ditawarkan, Namun bagaimana mereka dapat memberikan sebuah konsep yang memadukan kenyamanan dan keunikan dari restoran dan tempat hiburan tersebut. 1.2 Perkembangan Industri Industri Rumah Makan Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi rumah tangga di Indonesia mengalami pertumbuhan yang terus meningkat dan menjanjikan bagi pengusaha lokal maupun asing. BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat bahwa rata rata pengeluaran perkapita yang diperuntukkan untuk konsumsi makanan mencapai angka 38,94%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hampir 40% total pendapatan dari masyarakat digunakan untuk kebutuhan pangan. Tabel 1. 1 PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun (Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012)
4 4 Tabel diatas menunjukkan bahwa sektor perdagangan, hotel, restoran pada tahun 2013 menyumbang 13,7 % pada perekonomian Indonesia, sehingga sektor tersebut menduduki posisi ketiga sebagai penyumbang terbesar perekonomian Indonesia. Sustainabilitas bisnis restoran dapat dilihat dalam tabel berikut ini yang menunjukkan pertumbuhan usaha rumah makan di Indonesia dari tahun 2007 hingga 2012.
5 5 Tabel 1. 2 Pengembangan usaha rumah makan berskala menengah dan besar menurut provinsi. (Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012) Berdasarkan tabel diatas perkembangan industri rumah makan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan, hal tersebut terjadi karena kebutuhan akan industri rumah makan sangat tinggi sehingga jumlah rumah makan hampir di setiap wilayah Indonesia mengalami peningkatan khususnya untuk wilayah Jakarta. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan terdapat sekitar 14 investor asing asal tiga negara yakni Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, berencana masuk ke
6 6 industri makanan dan minuman di Indonesia. Minat asing yang semakin tinggi mendorong investasi di industri tersebut sekitar 22% tahun depan menjadi Rp 55 triliun dari tahun ini Rp 45 triliun.(gapmmi, 2014). Saat ini selain tempat untuk memenuhi kebutuhan pangan, kafe dan rumah makan dapat menjadi tempat penunjang aktivitas bisnis dan penghilang rasa suntuk dan jenuh bagi konsumen Industri Kreatif dan Permainan Interaktif Selain faktor pertumbuhan industri rumah makan, salah satu industri yang sedang popular saat ini adalah industri hiburan atau industri kreatif. Berikut ini adalah diagram yang mempetakan industri di Indonesia menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
7 7 Gambar Diagram Pemetaan Indsutri Kreatif Indonesia Tahun 2013 (Sumber : Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2013) Diagram diatas menunjukkan bahwa Industri kreatif memiliki kontribusi dalam perekonomian di Indonesia. Industri kreatif memiliki berbagai macam jenis dan salah satunya adalah game interaktif. Berikut ini adalah Nilai Tambah Bruto (NTB). NTB, yaitu parameter ekonomi yang menggambarkan selisih antara nilai produksi (output) dan biaya antara (biaya yang habis dipakai selama proses produksi) dari suatu produk, baik barang maupun jasa industri kreatif Indonesia.
8 8 Tabel 1. 3 NTB Ekonomi Kreatif Tahun (Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013) Dari tabel Nilai Tambah Bruto, industri kreatif untuk permainan interaktif mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga tahun 2013 yang hampir mencapai 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa permainan interaktif masih memiliki banyak peminat yang dapat memberikan peluang usaha yang sangat menguntungkan. Berawal dari pemikiran ide dan konsep yang sudah ada maka penulis membuat serta mengembangkan konse ptempat hiburan yang mengabungkan antara industri permainan interaktif, olahraga dan sajian makan. Penulis memberikan nama Baricade untuk tempat hiburan tersebut. Bukan sekedar tempat yang menyediakan hiburan namun juga terdapat fasilitas permainan interaktif (arcade game),
9 9 permainan tradisional seperti congklak, ular tangga serta board game tradisional lain dan dipadukan dengan sajian menu makanan dan minuman yang menarik. Sebuah konsep baru dan dapat menjadi sarana lain untuk tempat relaksasi, rekreasi serta berkumpul bersama teman ataupun keluarga. 1.3 Ruang Lingkup Penulisan tesis ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Model bisnis Baricade berupa sebuah tempat berkumpul dan bersantaiyang mengabungkan antara nuansa hiburan berupa game center, dengan menyajikan hidangan kuliner. 2. Model bisnis ini dirancang untuk menyediakan fasilitas berupa game arcade dan game interaktif untuk pelanggan dan menawarkan berbagai menu makanan untuk pelanggantempat makan yang juga menawarkan berbagai menu makanan dan minuman untuk pelanggan. 3. Model bisnis ini mencakup deskripsi bisnis, analisa pasar, analisa lingkungan internal dan eksternal, perancangan keuangan, strategi operasional dan pemasaran, serta analisa kelayakan finansial.
10 Tingkat Prioritas (Urgency) Industri hiburan khususnya game center, industry kreatif serta industrirumah makan yang semakin memiliki banyak peminat namun minimnya tempat berkumpul dengan menggabungkan konsep ketiganya membuat penulis melihat potensi industri ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah tempat hiburan berupa game center dengan konsep yang masih baru dan belum banyak tersedia di Jakarta. Bukan sekedar game center namun juga menyediakan sarana untuk berkumpul dan melepas lelah, permainan game arcade, board game, game tradisional dan sajian menu makanan yang menarik sebagai penunjang fasilitas untuk konsumen. 1.5 Ide Bisnis Untuk membantu agar bisnis ini berjalan maka Penulis memiliki ide dasar yang diaplikasikan ke dalam 5w dan 1h seperti dibawah ini : What? Baricade Cafe adalah tempat hiburan berupa game center yang dilengkapi dengan berbagai macam permainan seperti arcade game, board game, console game, permainan tradisional seperti congklak, ular tangga,
11 11 dan lain-lain. Baricade Cafe juga menyediakan sebuah rumah makan dan bar dengan menu makanan dan minuman yang beragam untuk melengkapi kebutuhan konsumsi. Who? Siapa customer dari Baricade Cafe? Semua golongan dari umur yang sedang berkumpul atau ingin bersantai dan menikmati hiburan game. Seperti kita ketahui, Jakarta merupakan ibu kota negara yang hampir setiap jamnya terjadi transaksi dan padatnya penduduk menyebabkan terjadinya kemacetan, sehingga Baricade dapat menjadi alternatif tempat untuk melepas lelah dan menunggu jam kemacetan yang terjadi di Jakarta. Where? Ada beberapa pilihan tempat untuk membuka Baricade Cafe. Di daerah Jakarta Barat, karena berdasarkan data jumlah penduduk berumur tahun di daerah tersebut memiliki jumlah yang cukup banyak. Juga ditunjang dengan akses yang mudah dicapai dengan semua kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun umum. When? Kapan waktu yang tepat untuk membuka bisnis Baricade Cafe? Jawabannya adalah. Baricade Cafe mempunyai benefit sebagai First Mover yang menggabungkan konsep tempat hiburan industri kreatif dan industri
12 12 rumah makan. Namun tentunya sebagai Business Start-Up, Baricade Cafe harus membuat perencanaan secara tepat untuk menghindari kegagalan. Why? Berawal dari meningkatnya perekonomian yang diimbangi dengan meningkatnya penghasilan masyarakat di Indonesia sehingga mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih modern dan konsumtif. Tingkat konsumsi masyarakat menengah ke atas terus meningkat. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan primer namun juga kebutuhan lain seperti hiburan. Baricade Cafe dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan berbagai fasilitas yang tersedia. How? Bagaimana Baricade menyampaikan pesan game center dengan konsep yang baru kepada pelanggan? Baricade Cafe akan menyediakan fasilitas permainan memiliki demand yang tinggi seperti arcade game dan console game selain itu Baricade Cafe juga menyediakan board game dan permainan tradisional sehingga konsumen akan merasa puas dengan pilihan fasilitas permainan yang tersedia. Menu dalam rumah makan ini juga sangat diperhatikan oleh penulis. Untuk makanan, kami akan fokus kepada finger food karena fokus kami adalah pelanggan yang ingin berkumpul dan menikmati suasana interior yang nyaman.
13 Tujuan dan Manfaat Tujuan 2. Membuat sebuah game center dengan menggabungkan konsep tempat makan dan bar. 3. Melestarikan permainan tradisional seperti congklak dan permainan tradisonal lain. 4. Memberikan tempat untuk membuat acara seperti menonton bersama acara olahraga, tempat perkumpulan komunitas, dan acara lain Manfaat 2. Bagi penulis, mengimplementasikan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah sehingga ilmu tidak berhenti di teori. 3. Bagi kalangan akademik, diharapkan dengan adanya penyusunan tesis ini nantinya dapat dijadikan bahan studi sebagai bahan pertimbangan dan pengembangan lebih lanjut. 4. Bagi kalangan umum, diharapkan tesis ini dapat membantu dalam menyusun sebuah bisnis baru dan pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan.
14 Sistematika Penulisan Sistematikan dalam penulisan ini disusun dengan urutan sebagai berikut: 1. Bab 1: Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Perkembangan Industri, Ruang Lingkup, Tingkat Prioritas (Urgency), Ide Bisnis, Tujuan dan Manfaat dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Bab 2: Landasan Teori Bab ini menjelaskan mengenai analisa pasar dan industri, menggunakan Business Model Canvas, melakukan analisa lingkungan internal dan eksternal, strategi pemasaran yang dilakukan serta perencanaan dan perkiraan keuangan ditambah dengan analisa kelayakan usaha. 3. Bab 3: Business Model Canvas Bab ini menjelaskan bagaimana mengimplementasikan Business Model Canvas pada bisnis ini. Dalam Business Model Canvas ini terdiri dari Segmentasi Pelanggan ( Customer Segments), Proposisi Nilai ( Value Propositions), Media Distribusi ( Channels), Hubungan Pelanggan ( Customer Relationships), Mitra Utama ( Key Partnerships), Kegiatan Utama ( Key Activities), Sumber Daya Utama ( Key Resources), Struktur Biaya ( Cost Structure), dan Sumber Pendapatan ( Revenue Stream).
15 15 4. Bab 4: Rencana Bisnis Bab ini menjelaskan bagaimana perencanaan bisnis yang akan dijalankan dari mulai awal pembangunan ide bisnis hingga bisnis ini mulai dijalankan. Perencanaan dari aktivitas bisnis yang akan dilakukan seperti organisasi usaha, struktur pembiayaan, teknologi yang akan digunakan, aktivitas operasional, bagian pemasaran atau marketing, serta bagaimana analisa keuangan dari bisnis ini. Dalam bab ini juga berisi prototypeyang menjelaskan tentang cara untuk menggali berbagai kemungkinan sampai diperoleh suatu produk atau cara yang diharapkan. 5. Bab 5: Simpulan dan Saran Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penulis yang diambil berdasarkan Business Model Creation yang sudah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi dan apa yang menjadi tujuan perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang ada, selanjutkan akan dibahas mengenai analisa pasar industri terkait oleh perusahaan
BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2008 hingga. Tabel 1-1 Pertumbuhan Restoran di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industry Overview Dan Market Share Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada perkembangan jenis usaha dan bisnis yang semakin berkembang salah satunya adalah bidang bisnis food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di
Lebih terperinciBISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS
BISNIS MODEL PERMAINAN INTERAKTIF THE SHERLOCK WAYS Raymond R. Mulyadi, Virtue Ngaharjo, Janice, dan Agustian B. Prasetya Laporan Teknis Jakarta, 04/05/2015 Disetujui, Dr. Agustian Budi Prasetya, MPA ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan
Lebih terperinciGambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2013 dibanding triwulan I-2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2013 dibanding triwulan I-2013 mencapai 2,61 persen (q-to-q)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa ini, memungkinkan setiap individu atau kelompok menerima, menyerap dan mengkaji segala
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis, dimana semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman era modern seperti sekarang alat komunikasi menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu. Salah satu alat komunikasi adalah telepon seluler atau handphone.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya pada skala nasional, pertumbuhan ekonomi provinsi DI. Yogyakarta juga mengalami pertumbuhan positif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti halnya pada skala nasional, pertumbuhan ekonomi provinsi DI Yogyakarta juga mengalami pertumbuhan positif. Sumber: BPS DIY Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Di Indonesia, kopi menjadi komoditas perkebunan yang sangat digemari oleh penduduk. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan konsumsi kopi di Indonesia secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Restoran di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Restoran di Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia berada di urutan keempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, tidak hanya kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Semakin maju perkembangan zaman membuat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara dapat tercermin dari perkembangan sektorsektor yang ada di dalamnya, baik di sektor ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bisnis food and beverage. Salah satu kebutuhan primer
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan jaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada perkembangan jenis usaha dan bisnis yang semakin berkembang salah satunya adalah bidang
Lebih terperinciBAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta adalah kota dengan berbagai predikat, banyak julukan yang dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis ritel, terutama bisnis ritel modern, saat ini semakin berkembang dengan pesat di Indonesia. Bisnis ritel memainkan peranan penting dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi untuk tetap dapat bertahan hidup. Banyaknya pilihan makanan yang tersedia serta pertimbangan bahan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, persaingan pun semakin ketat dalam proses penawaran serta penyajian dari makanan dan minuman. Dari perkembangan jaman inilah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh suatu perusahaan untuk mencari keuntungan atau nilai tambah. Saat ini perkembangan bisnis
Lebih terperinciBAB III DESAIN AKHIR
62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini rutinitas kegiatan masyarakat meningkat, dapat dilihat dari semakin padatnya kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Hal ini dapat menyebabkan mudahnya masyarakat
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota terbesar di Jawa Barat sekaligus me njadi ibukota provinsi. Sebagai kota yang terus berkembang, laju pertumbuhan ekonomi serta perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana relevansi keduanya, dengan komunikasi
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan tujuan pariwisata memiliki peran besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang, hal itu dapat terlihat dari pertumbuhan didunia teknologi, ekonomi, yang begitu pesat khususnya didaerah perkotaan seperti Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dicoba ada di Indonesia mulai dari makanan tradisional, chinese food,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai macam keunikan tak terkecuali dengan kulinernya yang beragam. Berbagai jenis wisata kuliner unik dan menarik
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemampuan daya beli masyarakat Indonesia meningkat ditandai dengan bertambahnya jumlah masyarakat dengan pendapatan kelas menengah (middle class income) di Indonesia. Peningkatan
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1
a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah Perusahaan Rumah makan Uji Nyali atau yang biasa disebut dengan UjiNyali Cafe yang terletak di Jalan Guntur No. 21 Bandung adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan merupakan sebuah fase yang akan dialami oleh setiap manusia yang memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah berusaha menjadikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA
C.19 PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA Narto * Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi saat ini sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan suatu kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua
BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda. Perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana menuju keadaan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik daripada kondisi yang lalu (Tanuwidjaya,
Lebih terperinciBAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL
BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pariwisata dan makanan merupakan duet ideal, manakala ekses dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun 2015, tahun 2016 ini diproyeksikan bisa bertumbuh sekitar 6-7%. Menurut Eddy (2016), perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awalnya, es krim merupakan makanan penutup yang digemari oleh hampir seluruh kalangan masyarakat di segala usia. Namun, dalam perkembangannya, es krim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bumbu impor. Kuliner asing tersebut dapat menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia sangat berkembang pesat, bahkan sudah hampir menyamai perkembangan kuliner di negara-negara seperti di USA, Perancis, Australia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini salah satu kebutuhan remaja adalah sosialisasi diri dalam pergaulan sebayanya. Maka tidak jarang rumah makan dan cafe menjadi tempat-tempat yang
Lebih terperinciBAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu
BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini Kota Bandung telah menjadi daerah tujuan wisata untuk para wisatawan lokal maupun asing. Didukung dengan daerah yang nyaman, dan aman serta udara yang
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, memberikan banyak dampak positif dalam persaingan usaha. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. masyarakat global yang berdampak terhadap gaya hidup seseorang. termasuk dalam memenuhi kebutuhan hiburan. Rutinitas yang cukup
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika perkembangan zaman telah mengubah dimensi masyarakat global yang berdampak terhadap gaya hidup seseorang termasuk dalam memenuhi kebutuhan hiburan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota yang dikenal dengan kota kuliner ini memiliki penduduk sebesar 4.037.274 jiwa dan di dominasi oleh remaja-remaja
Lebih terperinciUniversitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Terakreditasi A SK BAN PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 Model Bisnis Cafe The Hungry Belly
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ina Kristiani, 2013
Ina Kristiani, 2013 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BAKSO LOTUS JEMBAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus akademinis di dunia, permasalahan ini fokus pada pencemaran lingkungan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis sekarang ini telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan menjadikan daya tarik bisnis itu tersendiri.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Restoran dan Kafe adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyediakan makanan dan minuman kepada pelanggan. Selain bertujuan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan
BAB 1 Pendahuluan 1.1. Pola Hidup Sehat Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan kesehatan dan menjunjung tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan organisasi kesehatan
Lebih terperinci2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di dunia saat ini dari masa ke masa demikian pesat dan menjadi hal penting bagi setiap negara dan kalangan industri pariwisata. Indonesia
Lebih terperinciAdanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian di negara kita. Usaha kecil, dan menengah (UKM) merupakan tulang punggung perekonomian di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian KOPI adalah salah satu komoditi yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari 90
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pangan bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Pangan
Lebih terperinciPusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan makanan selalu menjadi salah satu kebutuhan utama. Dengan melihat ini, pengusaha dapat menjadikan prospek berbisnis berupa restoran. Restoran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan Industri Kreatif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu ide bisnis sering kali tercipta dari hasil pengamatan berbagai industri dan perusahaan yang disatukan menjadi suatu inovasi untuk menjawab permintaan pasar yang
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kondisi persaingan yang sangat ketat seperti saat ini, perusahaan harus bisa beradaptasi pada lingkungan pasar yang dinamis agar mampu tetap hidup bahkan mampu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan membaiknya perekonomian dan ditunjang oleh kemajuan perkembangan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola kehidupan masyarakat Indonesia mengalami perubahan sejalan dengan membaiknya perekonomian dan ditunjang oleh kemajuan perkembangan teknologi yang sangat pesat, khususnya
Lebih terperinciVI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Engel, et al (1995), proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3)
Lebih terperinciBAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS
BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS 1.1 Latar Belakang Di era modern sekarang ini, berbelanja barang-barang fashion untuk menunjang penampilan menjadi kebutuhan rutin setiap orang baik pria maupun wanita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kebutuhan manusia makin banyak yang harus terpenuhi, bukan hanya kebutuhan pokok saja seperti pangan, papan dan sandang. Seiring dengan perkembangan zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berikut ini akan dibahas secara lebih detail mengenai hal-hal di atas.
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan akan dibahas beberapa hal seperti latar belakang pembuatan bisnis nasi gulung, ide bisnis dengan pendekatan 5W 1H, tujuan dan manfaat pendirian bisnis nasi gulung,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Di era moderenisasi ini Kopi menjadi bagian dari Gaya Hidup manusia. Kepenatan dan kesibukan dalam pekerjaan membuat kita jenuh dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama manusia adalah kebutuhan fisiologis (Maslow, 1954). Kebutuhan fisiologis ini penting, karena terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri kuliner semakin pesat di Indonesia. Menurut Tjahjono Haryono sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) cabang Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupanya, kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling utama. Kebutuhan primer itu sendiri meliputi sandang, pangan, papan.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v
DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Daftar Lampiran... xiii Intisari... xiv Abstract...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan
Lebih terperinciKabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Gresik adalah sebuah daerah yang memiliki luas 1.191,25 km² di Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Penduduk Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak cafe yang menawarkan konsep one stop shopping pengunjung dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akibat perkembangan jaman dan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, membuat gaya hidup seseorang untuk mencari suatu hiburan menjadi berubah. Waktu mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1. A 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin baik pula perekonomian negara
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi restoran disebabkan oleh
Lebih terperinci