BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 3 TAIIUN 2008 TENTANG. i TATA CARA MEMPEROLEH IZIN LOKASI, IZIN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKASI

Transkripsi

1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3 TAUN 2008 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH ZN LOKAS, ZN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKAS BUPAT PACTAN Menmbang a. ^^wa dengan semakn terbukanya peran swasta dan masyarakat dalam pembangunan maka perlu adanya pengarahan dan pengendalan terhadap penggunaan tanah agar peruntukannya sesua dengan rencana tata ruang wlayah yang berlaku; b. Bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana tersebut datas perlu menetapkan Peraturan Bupat Pactan tentang Tata Cara Memperoleh zn Lokas, zn Pemanfaatan Tanah, dan Penetapan Lokas. Mengngat. Undang-Undang Nomor 5 tahun 960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agrara ( Lembaran Negara Republk ndonesa tahun 960 Nomor 04 tambahan Lembaran Negara nomor 350); 2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara R Nomor 4275); 3. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (lembaran Negara Republk ndonesa tahun 2004 nomor 25, tambahan lembaran Negara Republk ndonesa nomor 4437) sebagamana telah dubah dengan Undang-Undang nomor 8 tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerntah Penggant undang- Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang perubahan atas Undang- Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah (lembaran Negara Republk ndonesa tahun 2005 nomor 08, lembaran Negara nomor 4438); 4. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Permbangan Keuangan antara Pemerntah dengan Pemerntah Daerah lembaran. Negara tahun 2004 nomor 26 tambahan lembaran Negara nomor 4438); 5. Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan Antara Pemerntah, Pemerntahan Daerah Provns, dan Pemerntahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republk ndonesa Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republk ndonesa Nomor 4737); 6. Keputusan Presden Republk ndonesa nomor 34 tahun 2003 tentang Kebjakan Nasonal dbdang Pertanahan; 7. Peraturan Menter Agrara / Kepala Badan Pertanahan Nasonal nomor 02 tahun 999 tentang zn Lokas;. 8. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organsas Lembaga Tekns Daerah Kabupaten Pactan.

2 MEMUTUSKAN ~ Menetapkan : PERATURAN BUPAT PACTAN TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH ZN LOKAS, ZN PEMANFAATAN TANAH, DAN PENETAPAN LOKAS j ; BAB KETENTUAN UMUM < Pasal Dalam Peraturan n yang dmaksud dengan : a. Pemerntah Daerah adalah Pemerntah Kabupaten Pactan yang lerdr dar Kepala Daerah beserla Perangkat Daerah Otonom yang Jan sebaga Badan Eksekutf Daerah; b. Kepala Daerah adalah Bupat Pactan c. Pemerntah Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerntah oleh pemerntah daerah dan DPRD menurut azas otonom dan tugas pembantuan dengan prnsp otonom seluas-luasnya dalam sstem dan prnsp Negara Kesatuan Republk ndonesa sebagamana dalam Undang-Undang Dasar Negara Republk ndonesa Tahun 945; d. zn adalah dokumen yang dkeluarkan oleh pemerntah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lannya yang merupakan buk legaltas, menyatakan sah atau dperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegatan tertentu; e. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan, bak yang menlakukan usaha maupun yang tdak melakukan usaha yang melput perseroan terbatas, perseroan komandter, perseroan lannya, badan usaha mlk negara atau daerah dengan nama atau dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, frma, kongs, koperas, yayasan atau organsas yang sejens, lembaga, dana penson, bentuk usaha tetap serta bentuk badan lannya; f. Perusahaan adalah perseorangan atau badan hukum yang telah memperoleh zn untuk melakukan penanaman modal d ndonesa sesua ketentuan yang berlaku; g. Penanaman Modal adalah usaha menanamkan modal yang menggunakan maupun yang tdak menggunakan fasllltas sebagamana dmaksud dalam Undang-Undang Nomor tahun 967 tentang Penanaman Modal Asng sebagamana telah dubah dengan Undang-Undang Nomor tahun 970 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 970 tentang Penanaman Modal Dalam Neger; BAB ZN LOKAS ', Bagan Kesatu Umum Pasal 2 zn Lokas adalah zn yang dberkan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang dperlukan dalam rangka penanaman modal yang berlaku pula sebaga zn pemndahan hak, dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan penanaman modalnya dengan batasan keluasan sebaga berkut: a. Untuk Usaha Pertanan > 25 Ha b. Untuk usaha non pertanan > Ha

3 Pasal 3 ( zn Lokas tdak dperlukan dan danggap sudah dmlk dalam hal : a. Tanah yang akan dpercleh merupakan pemasukan (nbreng ) dar para pemegang saham; b. Tanah yang akan dperoleh merupakan tanah yang sudah dkuasa oleh perusahaan lan dalam rangka melanjutkan pelaksanaan sebagan atau seluruh rencana penanaman modal perusahaan an tersebut sepanjang jens peruntukannya sama dan untuk tu telah dperoleh persetujuan dar nstans yang berwenang; c. Tanah yang akan dperoleh dperlukan dalam rangka melaksanakan usaha ndustr dalam suatu kawasan ndustr; d. Tanah yang akan dperoleh berasal dar otorta atau badan penyelenggara penegmbangan suatu kawasan sesua dengan rencana tata ruang kawasan penegmbangan tersebut; e. Tanah yang akan dperoleh dperluakan untuk perluasan usaha yang sudah berjalan dan untuk perluasan tu telah dperoleh zn perluasan usaha sesua ketentuan yang berlaku, dan letak tanah tersebut berbatasan dengan lokas usaha yang bersangkutan; f. Tanah yang akan dpergunakan untuk melaksanakan rencana penanaman modal adalah tanah yang sudah dpunya oleh perusahaan yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa tanah-tanah tersebut terletak dlokas yang menurut rencana tata ruang yang berlaku dperuntukkan bag penggunaan yang sesua dengan rencana penanaman modal yang bersangkutan. [ ' Bagan Kedua Tanah Yang Dapat Dtunjuk Dengan zn Lokas \ Pasal 4 Tanah yang dapat dtunjuk dalam zn Lokas adalah tanah yang menurut Rencana Tata Ruang Wlayah yang berlaku dperuntukkan bag penggunaan yang sesua dengan rencana penanaman modal yang akan dlaksanakan oleh perusahaan menurut persetujuan penanaman modal yang dpunyanya. Pasal 5 () zn Lokas dapat dberkan kepada perusahaan yang sudah mendapatkan persetujuan penanaman modal sesua ketentuan yang berlaku untuk memperoleh tanah dengan luas tertentu sehngga apabla perusahaan tersebut berhasl membebaskan seluruh areal yang dtunjuk; (2) Untuk keperluan menentukan luas areal yang dtunjuk dalam zn Lokas perusahaan pemohon wajb menyampakan pemyataan tertuls hengena luas tan^ yang sudah dkuasa olehnya dan pemsahaanperusahaan lan yang merupakan satu group dengannya. j Pasal 6 zn Lokas dapat dberkan berdasarkan pertmbangan mengena : a. Aspek Rencana Tata Ruang; b. Aspek pengusahaan tanah yang melput perolehan hak, pemndahan hak, dan penggunaan tanah; c. Aspek ekonom, sosal budaya, dan lngkungan k '

4 j Bagan Ketga : Jangka \Vaktu zn Lokas \ ' Fasal 7 t () zn lokas dberkan untuk jangka waktu sebaga berkut: a. zn Lokas dengan keluasan tanah sampa dengan 25 Ha (dua : puluh lma hektar ) jangka waktu zn (satu) tahun b. zn Lokas dengan keluasan tanah dantara 25 Ha (dua puluh lma hektar) sampa dengan 50 Ha (lma puluh hektar) jangka waktu zn 2 (dua) tahun; c. zn lokas dengan keluasan tanah lebh dar 50 Ha (lma puluh hektar) jangka waktu zn 3 (tga) tahun. (2) Apabla dalam jangka waktu zn lokas sebagamana dmaksud dalam ayat perolehan tanah belum selesa, maka zn dapat dperpanjang satu kal untuk jangka waktu selama (satu) tahun dengan ketentuan tanah yang sudah dperoleh mencapa lebh dar 50 % (lma puluh persen) dar luas tanah yang dtunjuk dalam zn lokas. (3) Permohonan perpanjangan harus dajukan selambat-lambatnya 5 (lma belas) har kerja sebelum jangka waktu zn lokas berakhr dengan alasan perpanjangan. * Pasal 8 t Apabla perolehan tanah tdak dapat dselesakan dalam jangka waktu zn lokas, termasuk perpanjangannya sebagamana dmaksud dalam ayat ( 2 ) pasal 7 dan perolehan tanah tdak dapat lag dlakukan oleh pemegang zn lokas, maka terhadap bdang-bdang tanah yang telah dperoleh, dpergunakan untuk melaksanakan rencana kegatan dengan penyesuaan mengena luas bangunan. Pasal 9 Apabla perusahaan akan melanjutkan perolehan tanahnya untuk kegatan pembangunan sebagamana dmaksud pada pasal 8 maka perusahaan wajb mengajdcan zn lokas bam. Bagan Keempat ; Tata Cara Pemberan zn Lokas ; Pasal 0 () zn Lokas dberkan berdasarkan pertmbangan mengena aspek penguasaan tanah dan tekns tata guna tanah yang melput keadaan hak serta penguasaan tanah yang bersangkutan, penlaan fsk wlayah, penggunaan tanah, serta kemampuan tanah; * (2) Surat Keputusan Pemberan zn Lokas dtandatangan oleh Bupat setelah dadakan rapat koordnas antar nstans terkat yang dpmpn oleh pejabat yang dtunjuk tetap olehnya; (3) Bahan-bahan untuk keperluan pertmbangan sebagamana dmaksud pada ayat () dan rapat koordnas sebagamana dmaksud pada ayat (2) dpersapkan oleh Kantor Pelayanan Perznan Kabupaten Pactan; (4) Rapat Koordnas sebagamana dmaksud pada ayat (2) dserta konsultas dengan masyarakat pemegang hak atas tanah dalam lokas dmohon.

5 (5) Konsultas sebagamana dmaksud pada ayat (4) melput aspek sebaga berkut: a. Penyebarluasan nformas mengena rencana penanaman modal yang ' akan dlaksanakan, ruang lngkup dampaknya dan rencana perolehan ; tanah serta penyelesaan masalah yang berkenaan dengan perolehan tanah tersebut; b. Pemberan kesempatan kepada pemegang hak atas tanah untuk ' memperoleh penjelasan tentang rencana penanaman modal dan mencar altematf pemecahan masalah yang dtemu; c. Pengumpulan nformas langsung dar masyarakat untuk memperoleh data sosal dan lngkungan yang dperlukan; d. Peran serta masyarakat berupa usulan tentang altematf bentuk dan besamya gant kerugan dalam perolehan tanah dalam pelaksanaan j zn Lokas. Bagan Kelma Hak Dan Kewajban Pemegang zn Lokas \ Pasal () Pemegang zn lokas dznkan untuk membebaskan tanah dalam areal zn lokas dar hak dan kepentngan phak an berdasarkan kesepakatan dengan pemegang hak atau phak yang mempunya kepentngan tersebut dengan cara jual bel, pemberan gant kemgan, konsoldas tanah atau cara an sesua ketentuan yang berlaku; (2) Sebelum tanah yang bersangkutan dbebaskan oleh pemegang zn Lokas sesua ketentuan ayat (), maka semua hak atau kepentngan phak lan yang sudah ada atas tanah yang bersangkutan tdak berkurang dan tetap daku, termasuk kewenangan yang menurut hukum dpunya oleh pemegang hak atas tanah untuk memperoleh tanda bukt hak (sertfkat) dan kewenangan untuk menggunakan dan memanfaatkan tanahnya bag keperluan prbad atau usahanya sesua rencana tata mang yang berlaku, serta kewenangan untuk mengalhkannya kepada phak lan; (3) Pemegang zn Lokas wajb menghormat kepentngan phak-phak lan atas tanah yang belum dbebaskan sebagamana dmaksud pada ayat (), tdak menutup atau menguran aksesbltas yang dmlk masyarakat d sektar lokas, dan menjaga serta melndung kepentngan umum; (4) Sesudah tanah yang bersangkutan dbebaskan dar hak dan kepentngan phak lan, maka kepada pemegang zn Lokas dapat dberkan hak atas tanah yang memberkan kewenangan kepadanya untuk menggunakan tanah tersebut sesua dengan keperluan untuk melaksanakan rencana penanaman modalnya. Pasal 2 Pemegang zn lokas berkewajban untuk melaporkan secara berkala setap 3 (tga) bulan kepada Kepala Kantor Pertanahan mengena perolehan tanah yang sudah dlaksanakannya berdasarkan zn Lokas dan pelaksanaan penggunaan tanah tersebut. (

6 BAB ZN PEMANFAATAN TANA j Pasal 3 () zn Pemanfaatan tanah adalah zn yang dberkan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang dperlukan dalam rangka penanaman modal yang berlaku pula sebaga zn pemndahan hak, dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan penanaman modalnya dengan batasan keluasan sebaga berkut; a. Untuk usaha Pertanan < 25 ha b. Untuk usaha non pertanan < ha c. Untuk kegatan bdang sosal dan keagamaan tanpa batasan keluasan. t (2) zn pemanfaatan tanah dkecualkan untuk pembangunan rumah tempat tnggal prbad/perseorangan; E (3) zn pemanfaatan tanah wajb dmlk apabla rumah tempat tnggal prbad/perseorangan sebagamana dmaksud dalam ayat (2) dubah peruntukannya/pemanfaatannya untuk kepentngan usaha; Pasal 4 Jens usaha yang wajb memlk zn pemanfaatan tanah sebaga berkut : a. Pemukman :. Perumahan dengan ketentuan > 4 (empat) unt dalam (satu) lokas; 2. Pondokan dengan ketentuan > 0 (sepuluh )kamartdur; 3. Rumah sewa dengan ketentuan > 4 (empat) unt dalam (satu) : lokas. E ) b. Penddkan :. Perguruan tngg dengan ketentuan untuk semua keluasan; 2. SD/SLTP/SMU dengan ketentuan untuk semua keluasan; 3. Taman kanak-kanak/kelompok berman dengan ketentuan untuk : semua keluasan; 4. LPK/Kursus dengan ketentuan luas lanta > DO m^ atau dtep jalan arter atau kolektor prmer untuk semua keluasan. c. Perkantoran dan sejensnya dengan ketentuan untuk semua keluasan; d. Perhotelan dan sejensnya dengan ketentuan untuk semua keluasan; e. Perdagangan / jasa;. Pasar Swalayan/super market dengan ketentuan untuk semua ' keluasan; 2. Pasar dengan ketentuan untuk semua keluasan; 3. Pertokoan / rumah kantor / rumah toko dengan ketentuan > 4 (empat) unt dalam (satu) lokas dengan ketentuan jumlah keluasan ; >250m^ 4. Restoran/rumah makan / usaha katerng / toko dengan ketentuan luas tanah > 500 atau luas lanta > Gedung pertemuan dengan ketentuan luas tanah > 000 atau luas lanta > 500 m^; 6. Tempat hburan dengan ketentuan untuk semua keluasan; 7. Pusat kebugaran dengan ketentuan untuk semua keluasan. f. ndustr kecual ndustr rumah tangga dengan ketentuan untuk semua keluasan;

7 g. Rumah sakt / bala pengobatan / rumah bersaln dengan ketentuan untuk semua keluasan; h. Petemakan dengan ketentuan untuk semua keluasan;. Sarana badah umum dengan ketentuan untuk semua keluasan; j. Sarana olah raga dengan ketentuan untuk luas tanah > 5000 m2; k. Pembangunan makam baru atau perluasan makam untuk umum dengan ketentuan luas untuk semua keluasan;. Tower/menara dengan ketentuan luas tanah > 25 m 2 atau dengan ketnggan tower > 20 m; m. Tempat pembuangan sampah/depo sampah dengan ketentuan luas tanah > 00 m2; n. Stasun televs/rado dengan ketentuan untuk semua keluasan; 0. Rumah produks hburan dengan ketentuan untuk semua keluasan. ; Pasal 5 () Untuk kegatan pembangunan perumahan / permukman sebagamana dmaksud dalam pasal 4 angka, dan angka 3 huruf a, apabla jumlah rumah yang dbangun < 4 (empat) unt namun pembangunan tersebut bertujuan mtuk membangun > 4 (empat) unt dan bersfat komersal atau dperjualbelkan maka terhadap kegatan dmaksud wajb memlk zn pemanfaatan tanah; (2) Untuk kegatan pembangunan pondokan sebagamana dmaksud dalam pasal 4 angka 2 huruf a apabla jumlah kamar yang dbangun < 0 (sepuluh) kamar tdur namun pembangunan tersebut bertujuan untuk membangun > 0 (sepuluh) kamar tdur dan bersfat komersal atau dperjualbelkan maka terhadap kegatan dmaksud wajb memlk zn pemanfaatan tanah. Pasal 6 () Pelaksana yang dapat melakukan pembangunan perumahan/permukman wajb berbadan hukum. (2) Perseorangan dapat membangun perumahan/permukman dengan ketentuan jumlah rumah yang dbangun < 4 (empat) unt. ] Pasal 7 () zn pemanfaatan tanah dberkan untuk jangka waktu (satu) tahun (2) Apabla dalam jangka waktu zn pemanfaatan tanah sebagamana dmaksud dalam ayat () perolehan tanah belum selesa, maka zn dapat dperpanjang (satu) kal jangka waktu selama (satu) tahun, dengan ketentuan tanah yang sudah dperoleh mencapa lebh dar 50 % (lma puluh persen) dar luas tanah yang dtunjuk dalam zn pemanfaatan tanah; }

8 (3) Permohonan perpanjangan harus dajukan selambat-lambatnya 5 (lma belas) har keja sebelum jangka waktu zn pemanfaatan tanah berakhr dserta dengan alasan perpanjangan. Pasal 8 r Apabla perolehan tanah tdak dapat dselesakan dalam jangka waktu zn pemanfaatan tanah, termasuk perpanjangannya sebagamana dmaksud dalam ayat (2) pasal 6 dan perolehan tanah tdak dapat dlakukan oleh pemegang zn pemanfaatan tanah maka terhadap bdang-bdang tanah yang telah dperoleh, dpergunakan untuk melaksanakan rencana kegatan dengan penyesuaan mengena luas pembangunan. BAB V ; PENETAPAN LOKAS PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTNGAN UMUM Pasal 9 Penetapan lokas adalah penetapan lokas tanah yang dperlukan oleh nstans pemerntah dalam rangka pengadaan tanah guna pelaksanaan pembangunan untuk kepentngan umum. Pasal 20 t nstans pemerntah yang telah menerma zn penetapan lokas pembangunan untuk kepentngan umum, dapat memula kegatan perolehan tanah dengan ketentuan sebaga berkut ; a. Bla tanah yang dperlukan keluasannya lebh dar (satu) hektar perolehan tanah harus melalu panlta pengadaan tanah; b. Bla tanah yang dperlukan keluasannya kurang dar (satu) hektar, perolehan tanah dapat dlakukan secara langsung oleh nstans pemerntah yang memerlukan tanah dengan pemegang hak atas tanah. BAB V ; DASAR PERTMBANGAN PEMBERAN ZN 4 ( Pasal 2 Dasar pertmbangan pemberan zn adalah sebaga berkut: a. Tanah untuk kehutanan:. Mempunya keanekaragaman jens tumbuhan; 2. Mewakl formas bota tertentu;. 3. ' Mewakl keanekaragaman dan populas satwa yang tngg; 4. '} Merupakan daerah konservas; 5. Merupakan tempat dan kehdupan bag satwa tertentu; 6. Mempunya luas yang cukup sebaga habtat jens satwa yang bersangkutan. 7. ; Dprortaskan yang mempunya lereng lapangan 40 % (empat \ puluh persen) atau lebh. b. Tanah untuk pertanan:. ; Lahan subur atau produktf pertanan; 2. ; Memlk jarngan rgas tekns, non tekns atau setengah tekns. c. Tanah untuk perumahan/permukman :. ; Tdak terletak pada kawasan lndung; 2. Tdak terletak pada lokas yang rawan bencana alam; 3. Penggunaan tanah dutamakan pada tanah yang kurang subur;

9 4. Memlk aksesbltas jalan : a). Perumahan dengan luas wlayah < sekurang - \ kurangnya jalan lokal. b). Perumahan dengan luas wlayah > sekurang -.; kurangnya jalan kolektor sekunder. 5. Terjangkau pelayanan sarana prasarana sumber ar bersh, jarngan lstrk dan telepon; 6.' Berdekatan dengan permukman penduduk, seluas-luasnya Kemrngan tanah lebhkecl atau sama dengan 8 % (delapan persen) d. Tanah untuk perdagangan dan jasa :. ' Perdagangan besar dan jasa besar dengan skala pelayanan > ; jwa dan luas bangunan > m^ perletakannyad pusat regonal j dengan luas kawasan pelayanan > 2 Ha; 2. Perdagangan besar dan jasa besar dengan skala pelayanan loo.ooojwa dan luas bangunan m^ perletakannya dpusat kota dengan luas kawasan pelayanan 4-2 Ha; 3. Perdagangan besar dan jasa besar dengan skala pelayanan j jlwadan luas bangunan m^ perletakannya d, pusat lngkungan dengan luas kawasan pelayanan,5-4 Ha; 4. ' Perdagangan dan jasa sedang sepert toko, grosr, pasar, rumah ; makan, gedung pertemuan, area parkr dengan krtera tejangkau j pelayanan lstrk, telepon, ar bersh, santas, transportas dan pembuangan sampah. e. Tanah untuk ndustr :. ' ndustr Besar : a). DluarkDta,maksmal 5 km dar tep wlayah perkotaan; : b). Terpsah dar permukman, mnmal 2 km; c). Dsek tar jalan regonal; d). Dekat sumber ar; e). Dsektar buddaya non pertanan; 0- Terjangkau pelayanan lstrk, ar bersh, telepon, transportas, perbankan dan saluran ar hujan; g). Memungknkan alokas untdc pengolahan lmbah. 2. ; ndustr Menengah : a). Daerah pnggran kota; ; b). Terpsah dar permukman mnmal 2 Km; c). Dsektar jalan regonal; d). Dlokas buddaya non pertanan; e). Terjangkau pelayanan lstrk, ar bersh, telepon, transportas, perbankan dan saluran ar hujan; f). Memungknkan alokas untuk pengolahan lmbah. 3. \ ndustr Kecl a). Berbaur dengan pemukman, perdagangan pertanan; : b). Terjangkau pelayanan lstrk, ar bersh, telepon, transportas, j perbankan dan saluran ar hujan c). Memungknkan alokas tanah untuk pengolahan lmbah. ; Pasal 22 Dalam' hal wlayah yang dmohonkan zn tcrmasuk dalam lokas rencana umum tata ruang atau rencana detal tala ruang atau rencana tekns tata ruang. maka rencana tata ruang yang dpergunakan adalah rencana tata ruang yang lebh rnc.

10 BAB V SSTEM DAN PROSEDUR PERZNAN Bagan Kesatu Persyaratan Admnstras Paragraf Pertama zn Lokas Pasal 23 () : Permohonan zn lokas dsampakan kepada Bupat Pactan melalu ; Kepala Kantor Pelayanan Perznan Kabupaten Pactan dengan j mengs formulr yang dsedakan; (2) Persyaratan permohonan zn lokas : a. Fotccop kartu tanda penduduk pemohon; ;b. c. Foto cop nomor wajb pajak pemohon; Foto cop akte pendran perusahaan yang telah dsahkan oleh pejabat yang berwenang; d. e. Gambar kasar letak tanah/denah letak tanah yang dmohon; Surat pemyataan dengan matera secukupnya tentang kesanggupan akan memberkan gant kerugan dan atau menyedakan tempat penampungan bag pemlk tanah yang berhak atas tanah; f. Sural pemyataan dengan matera cukup tentang kerelaan dar pemlk hak atas tanah; 8- Foto cop bukt kepemlkan tanah yang drencanakan akan F h.. dperoleh; Foto cop surat pembertahuan pajak bum dan bangunan temtang dar tanah yang drencanakan akan dperoleh; Uraan rencana proyek yang akan dbangun (proposal) dengan dtanda tangan oleh pemohon; j- Ste plan sementara; k. Salnan surat persetujuan penanaman modal dar Presden/BKPM/BKPMD bag perusahaan PMA/PMDN;. Surat pemyataan dengan matera cukup tentang tanah - tanah yang sudah dmlk oleh pemsahaan-pemsahaan lan yang merupakan group pemohon. (3) Berkas pemohonan dsampakan dalam rangkap 0 (sepuluh) dengan ketentuan (satu) bendel bermatera asl. Fasal 24 () Permohonan perpanjangan zn lokas dsampakan kepada Bupat melalu Kepala Kantor Pelayanan Perznan Kabupaten Pactan dengan mengs formulr yang telah dsedakan; (2) (4) Persyaratan perpanjangan zn lokas : a. Foto cop surat keputusan zn lokas yang akan dperpanjang znnya; b. < c. d. Laporan terakhr perkembangan perolehan tanah dan pemanfaatan tanah, dan foto cop bukt perolehan tanah yang dperoleh; Alasan permohonan perpanjangan zn secara tertuls; Berkas permohonan zn lokas yang akan dperpanjang znnya. Berkas permohonan dsampakan dalam rangkap 0 (sepuluh) dengan ketentuan (satu) bendel bermatera asl.

11 5 Paragraf Ketga Penetapan Lokas Pembangunan Untuk Kepentngan Umum Pasal 27 () Permohonan penetapan lokas pembangunan untuk kepentngan umum, dsampakan kepada Bupat melalu Kepala Kantor Pelayanan Perznan Kabupaten Pactan dengan mengs formulr yang telah dsedakan; (2) Persyaratan zn penetapan lokas pembangunan untuk kepentngan umum: a. Lokas tanah yang dperlukan; b. Luas dan ambang kasar tanah yang dmohon; c. Penggunaan tanah pada saat permohonan dajukan; d. Uraan rencana proyek yang akan dbangun dserta keterangan mengena aspek pembayaan dan lamanya pelaksanaan ; pembangunan. (3) Berkas permohonan dsampakan dalam rangkap 3 (ta) dengan ketentuan (satu) bendel bermatera asl. Bagan Kedua ; Frosedur Perznan ; Pasal 28 () Berkas permohonan zn yang telah lengkap dan benar ddaftar dan dkajt oleh Kantor Pelayanan Perznan Kabupaten Pactan sebaga bahan rapat koordnas tm zn peruntukan penggunaan tanah. t (2) Rapat koordnas dlaksanakan bersama dengan pemohon. dan masyarakat pemegang hak atas tanah (atau kuasanya) dalam lokas yang dmohon. (3) Pelaksanaan rapat koordnas dlakukan dalam waktu selambatlambatnya 30 (tga puluh) har kerja sejak tanggal dtermanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. Pasal 29 j () Bupat atas dasar pertmbangan tm tekns terkat memberkan keputusan atas permohonan zn Lokas, zn Pemanfaatan Tanah, dan Penetapan Lokas; (2) Keputusan dterma atau dtolaknya permohonan zn sebagamana dmaksud pada ayat () dtetapkan dalam waktu selambat - lambatnya 60 (enam puluh) har kerja terhtung sejak tanggal dtermanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. Pasal 30 Permohonan perpanjangan zn dlakukan selambat-lambatnya 30 (tga puluh) har kerja sebelum jangka waktu zn peruntukan penggunaan tanah yang dberkan berakhr dan serta dserla dengan alasan perpanjangan secara tertuls. j

12 j Paragraf Kedua [ zn Pemanfaatan Tanah Pasal 25 Permohonan zn pemanfaatan tanah dsampakan kepada Bupat melalu Kepala Kantor Pelayanan Perznan Kabupaten Pactan dengan mengs formulr yang telah dsedakan. Persyaratan permohonan zn pemanfaatan tanah : a. Foto cop kartu tanda penduduk pemohon; b. Foto cop nomor pokok wajb pajak; c. Foto cop akte pendran peusahaan yang telah dsahkan oleh pejabat yang berwenang; d. Gambar kasar letak tanah/denah letak tanah yang dmohon; e. Surat pemyataan dengan matera cukup tentang kesanggupan akan j memberkan gant kerugan dan atau menyedakan tempat penampungan bag pemlk yang berhak atas tanah; f. Surat pemyataan dengan matera cukup tentang kerelaan dar \ pemlk hak atas tanah; g. Foto cop bukt kepemlkan tanah yang drencanakan akan ' dperoleh; h. Foto cop surat pembertahuan pajak bum dan bangunan terutang dar tanah yang drencanakan akan dperoleh;. Uraan rencana proyek yang akan dbangun (proposal) dengan dtandatangan oleh pemohon; j. Ste plan sementara; k. Salnan surat persetujuan penanaman modal dar Presden/BKPM/BKPMD bag perusahaan PMA/PMDN;. Surat pemyataan dengan matera cukup tentang tanah-tanah yang sudah dmlk oleh perusahaan pemohon dan perusahaan-perusahaan an yang merupakan group pemohon. Berkas permohonan dsampakan dalam rangkap 0 (sepuluh) dengan ketentuan (satu) bendel bermatera asl. j Pasal 26 Permohonan perpanjangan zn pemanfaatan tanah dsampakan kepada Bupat melalu Kepala Kantor Pelayanan Perznan Kabupaten Pactan dengan mengs formulr yang telah dsedakan; Persyaratan permohonan perpanjangan zn pemanfaatan tanah: a. Foto cop kartu tanda penduduk pemohon; b. Foto cop surat pembayaran PBB terakhr; c. Foto cop sertfkat hak atas tanah; d. Tujuan perubahan dan rencana gambar rencana bangunan; c. Gambar kasar letak tanah atau denah letak tanah yang dmohon; f. Surat keterangan wars apabla pemlk tanah sudah mennggal duna; g. Surat kuasa bermatera cukup apabla tdak durus oleh pemohon ' sendr. Berkas permohonan dsampakan dalam rangkap 0 (sepuluh) dengan ketentuan (satu) bendel bermatera.

13 BAB V KETENTUAN PERALHAN DAN PENUTUP Pasal 3 () Semua proses permohonan dan/atau permohonan perpanjangan zn Lokas, zn Pemanfaatan Tanah, dan Penetapan Lokas yang sudah dajukan oleh pemohon, prosedur perznamya harus menyesuakan dengan Peraturan n. * (2) Semua zn Lokas, zn Pemanfaatan Tanah, dan Penetapan Lokas yang sudah ada tetap berlaku sepanjang tdak bertentangan dengan Peraturan n. Pasal 32 Dengan berlakunya Peraturan n, segala peraturan yang ada tetap berlaku selama tdak bertentangan dengan Peraturan n. Pasal 33 (). Peraturan Bupat n mula berlaku pada tanggal dtetapkan. (2). Agar setap orang mengetahunya memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan,? L Dtetapkan d : Pactan ; Pada tanggal : M ^ oos { BUPAT PACTAN 4 j H. SUJONO s \ t

14 . BAB V KETENTUAN PERALHAN DAN PENUTUP Pasal 3 () Semua proses permohonan dan/atau permohonan perpanjangan zn Lokas, zn Pemanfaatan Tanah, dan Penetapan Lokas yang sudah dajukan oleh pemohon, prosedur perznannya harus menyesuakan dengan Peraturan n. (2) Semua zn Lokas, zn Pemanfaatan Tanah, dan Penetapan Lokas yang sudah ada tetap berlaku sepanjang tdak bertentangan dengan Peraturan n. j Pasal 32 Dengan berlakunya Peraturan n, segala peraturan yang ada tetap berlaku selama tdak bertentangan dengan Peraturan n. j Pasal 33 (). Peraturan Bupat n mula berlaku pada tanggal dtetapkan. (2). Agar setap orang mengetahunya memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan Dtetapkan d Pactan Pada tanggal BUPAT PACTAN Cap. ttd. S U J O N O Dundangkan d Pactan Pada Tanggal Aprl 2008 SEKRETARS DAERAH r. M U L V O N O. MM. Pembna Utama Muda NP SO BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 2008 NOMOR 8