IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI KAOS SABLON INDOPRINT PONOROGO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI KAOS SABLON INDOPRINT PONOROGO"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI KAOS SABLON INDOPRINT PONOROGO Chandra Sugianto Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika PENDAHULUAN UAN Di era modern ini kebutuhan penduduk uk semakin banyak, sehingga menyebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat. ar ak at. Perubahan mendasar tersebut juga didukung pertumbuhan teknologi yang sangat pesat, menjadikan konsumen lebih tahu akan spesifikasi sifikas dan jenis produk, atau au dengan kata lain sebelum memilih atau memakai suatu hasil produk, konsumen akan semakin kritis untuk mempertimbangkan dan membandingkan dengan n produk lain yang serupa. Pengendalian ndali an kualitas merupakan syarat at mutlak untuk menghadapi persaingan terhadap produk lain yang sejenis. s. Dengan adanya pengendalian enda a kualitas perusahaan akan terpacu untuk uk semakin berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain. Terutama dalam am industri i tekstil til dan garmen yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat tentu harus memperhatikan mperhatika kualitas produksinya melihat banyaknya saingan dan juga masih terus berkembangnya emba bang ny a industri tekstil dan garmen di Indonesia. Mengingat akan perkembangan jaman, banyak masyarakat mengikuti era fashion jaman sekarang yang banyak diadaptasi dari gaya fashion luar negeri seperti Eropa dan juga mengutamakan easy to wear sehingga industri garmen di Indonesia makin bersaing untuk membuat fashion item yang semakin berkualitas dan menarik minat konsumen sehingga tentu saja aspek kualitas akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu bisnis 1

2 Saat ini, di Indonesia sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang garmen, salah satunya adalah Indoprint di Ponorogo yang berdiri pada 21 Juli Indoprint merupakan perusahaan sablon yang tergolong masih muda dibanding pesaingnya, namun mesin atau alat yang digunakan lebih modern dimana tingkat kepresisian lebih akurat dan membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dalam prosesnya. Dengan itu Indoprint dapat berkembang di pasar percetakan dan sablon lokal dan juga dapat menerima pesanan dari luar kota bahkan dari luar pulau. Belum adanya standar kerja yang jelas dan sistem pengawasan yang cenderung longgar membuat para karyawan masih sering melakukan kesalahan dalam produksi. Proses produksi kaos sablon cenderung er kompleks, apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi tidak jarang harus dilakukan an rework. rk. Tentu saja hal itu akan sangat memakan an waktu, tenaga dan biaya dan berdampak ak pada a proses produksi secara menyeluruh. Masalah yang ada pada a Indoprint adalah al ah pengendalian an kualitas yang masih tergolong konvensional o dimana a masih sering terjadinya kecacatan c dalam produksi. Selain itu tidak adanya inspeksi memadahi ahi membuat mbuat perusahaan a tidak mengetahui secara pasti dimana penyebab ebab kecacatan atan an terjadi. j Metode e penyelesaian masalah yang dapat at digunakan untuk menangani kecacatan produksi kaos dan sablon pada Indoprint antara lain: checksheet, control chart, histogram, pareto, diagram sebab-akibat, FMEA, dan matriks pugh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan pengendalian kualitas dengan metode statistik pada Indoprint Ponorogo. METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas mengenai garis besar gambaran metode-metode statistik yang digunakan. 2

3 1. Check sheet a. Memeriksa item yang diteliti pada setiap proses produksi kaos mulai dari design, screening, penyablonan, penjahitan, hingga finishing yang kemudian disajikan dalam bentuk formulir. b. Membuat data menjadi ringkas dari item kecacatan yang didapat. c. Membuat usulan rancangan checksheet yang lebih baik untuk perusahaan 2. Control ol Chart (c-chart) a. Analisis dengan menggunakan gunaka n peta kendali c (c-chart) dilakukan untuk menggambarkan grafik i suatu karakteristik akte ri produksi pada periode tertentu. Dimana didalamnya terdapat at Center er line (CL), Upper Center Line (UCL), dan Lower Center Line (LCL) yang akan menyatakan proses produksi kaos sablon Indoprint terkendali enda atau tidak. Proses produksi secara periodik ik akan tervisualisasikan sasisi dalam bentuk grafik untuk mempermudah melihat apakah akahah in control atau au out of control. ol. b. Peta kendali c (c-chart) c digunakan untuk mengetahui etah rata-rata banyaknya item kecacatan at an yang yang telah diinspeksi dalam perusahaan dan juga untuk mengendalikan enda n item cacat at yang dihasilkan an dalam a suatu proses. c. Rumus yang digunakan an dalam am peta kendali c (c-chart) ch adalah: CL = mean c (item kecacatan) 3. Analisis Histogram a. Untuk menunjukkan variasi frekuensi dari item kecacatan dalam proses produksi b. Mengambil kesimpulan tentang berapa banyak frekuensi yang sering terjadi dan kemungkinan terjadinya frekuensi item kecacatan yang masuk dalam batas toleransi yang diinginkan perusahaan. 3

4 4. Diagram Pareto a. Menentukan klasifikasi kecacatan berdasarkan data yang nantinya akan digunakan dalam grafik b. Membuat ringkasan atau tabel mengenai frekuensi kecacatan yang diteliti c. Membuat daftar masalah berdasarkan frekuensi kejadian serta menghitung frekuensi kumulatif termasuk persentase dari total kejadian dan total kejadian secara kumulatif d. Membuat diagram pareto yang bertujuan melihat jenis kecacatan yang sering muncul 5. Diagram am sebab-akibat akib at / Diagram Ishikawa a. Melakukan kan penyelidikan el ikan secara langsung dengan n wawancara Bapak Hendy Setyawan a beserta erta karyawan pada bidangnya untuk mengetahui akar ar permasalahan yang terjadi, j serta melakukan l kan observasi langsung di lokasi produksi. b. Mengidentifikasikan e k n faktor utama sumber-sumber m yang mungkin menyebabkan ebab n kecacatan cata kaos sablon c. Mengidentifikasi enti lebih detail dari faktor utama sumber kecacatan tersebut. 6. Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Tabel FMEA merupakan an salah ah satu alat at yang digunakan untuk mengidentifikasi sebab dan akibat permasalahan alah ah an pokok dan mengukurnya dalam beberapa kriteria i standar yang telah lhditetapkan sehingga nilai iliyang didapatkan dapat berguna untuk perbaikan di perusahaan. Poin yang diusulkan melalui standar nilai RPN (Risk Priority Number) merupakan prioritas masalah yang didapat terkait munculnya kejadian cacat dalam perusahaan. Langkah menerapkan FMEA adalah: a. Mengidentifikasi proses dan produk. b. Mendaftar masalah potensial yang dapat muncul. 4

5 c. Menilai masalah berdasarkan keparahan kegagalan (severity), tingkat kemungkinan terjadi gagal (occurance), dan kemampuan mendeteksi kegagalan (detection) dengan menggunakan skala d. Menghitung Risk Priority Number atau RPN dan memprioritaskan tindakan dimulai dari masalah yang memiliki nilai RPN terbesar. e. Mengambil tindakan untuk mengurangi resiko yaitu berupa problem solving. 7. Matriks pugh Matriks Pugh digunakan an untuk uk mengevaluasi hasil perbaikan yang dapat diusulkan ke Indoprint berdasarkan rkan data-data perhitungan yang diperoleh dari pengolahan FMEA. Keseluruhan el uhan penilaian i an untuk uk tiap alternatif dihitung dengan menjumlahkan n skor bobot b untuk tiap kriteria. r Kemudian alternatif dengan keseluruhan penilaian ia n tertinggi t dipilih untuk diimplementasikan. impl enta n. Melalui hasil dari penggunaan Matrix pugh didapat da kemampuan real perusahaan untuk uk melaksanakan k n alternatif at yang diusulkan u oleh FMEA berdasarkan RPN yang didapat. dapat at. Apabila hasilnya sinkron artinya perusahaan a sudah siap dengan usulan perbaikan, namun apabila abila terjadi ketidaksesuaian kses esua ian itu berarti kesiapan perusahaan dalam menjalankan j nkan solusi si tersebut t masih kurang. HASIL IMPLEMENTASI Dalam hasil implementasi akan dibahas mengenai penerapan dari metodemetode statistik yang digunakan. 1. Checksheet Selama ini sistem pencatatan yang dilakukan indoprint tergolong masih sederhana. Pencatatan dilakukan di akhir hari produksi dengan menanyakan pada bagian produksi tentang kesalahan yang terjadi. 5

6 TABEL 1 DESAIN LAPORAN HASIL PRODUKSI Tanggal : Catatan Khusus : Pemeriksa : Produksi : Jenis Cacat Jumlah Keterangan Potong Sablon Jahit Screen Total Tanda tangan Petugas Mengetahui Dengan tabel 1 yang merupakan usulan ul checksheet heet et yang baru, perusahaan dapat lebih mengetahui tentang penyebab detail terjadinya kecacatan. cata 2. Control Chart Control lchart digunakan untuk melihat dan mengetahui et apakah proses produksi yang dilakukan kan oleh Indoprint masih berada dalam am batas as kendali atau tidak. Gambar1. Control Chart produksi Kaos Sablon Indoprint Pada gambar 1, terlihat bahwa proses produksi kaos dan sablon Indoprint masih berada diluar batas kendali. Pada titik ke-9 yaitu pada awal tahun 2014 item kecacatan kecil dikarenakan order yang diterima perusahaan sedikit, sehingga karyawan bekerja dengan tidak terburu-buru dan penuh perhatian karena diawasi langsung oleh pemilik. Sedangkan pada titik ke-14 yaitu pada awal februari, item kecacatan cenderung lebih sering terjadi dikarenakan banyaknya order yang diterima, dan juga kesalahpahaman 6

7 tentang spesifikasi kaos yang diminta konsumen, sehingga harus dilakukan banyak rework. Gambar2. Control Chart revisi produksi Kaos Sablon Indoprint Pada gambar 2 terlihat bahwa proses produksi sudah dalam a batas kendali sehingga tidak diperlukan revisi kembali. 3. Analisis Histogram Analisis histogram merupakan analisis s yang membantu mengkomunikasikan variasi dalam am proses. Disini data a yang diolah menjadi bentuk histogram adalah akumulasi kecacatan, catan, sehingga dapat dilihat l t masing-masing n frekuensi kecacatan dan juga pola dari frekuensi ensi kecacatan atan an tersebut. t. Gambar3. Histogram produksi Kaos Sablon Indoprint 7

8 Pada gambar 3 terlihat bahwa item kecacatan masih berada pada batas normal item kecacatan dimana masih melebihi toleransi perusahaan. Jumlah kejadian yang dibawah 24 pernah terjadi meskipun frekuensinya sedikit, hal itu membuktikan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pengendalian kualitas untuk meminimalisir kecacatan untuk berada dalam batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. 4. Analisis Pareto Diagram pareto digunakan an untuk uk mengetahui jenis kecacatan dengan frekuensi paling tinggi, dimana nanti jenis kecacatan tersebut dapat diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan ngan anan a terlebih dahulu sehingga akan berdampak pada operasional perusahaan. an. Kecacatan cata yang dihasilkan ilka dibagi menjadi 4 kriteria: a. Cacat screen meliputi screen mampet, cacat gambar, dan juga screen rusak seperti sobek b. Cacat penjahitan meliputi kesalahan penjahitan dan salah ukuran c. Kesalahan pemotongan yaitu salah potong dan kurang cermat dalam memotong d. Kecacatan sablon meliputi sablon miring, blobor, dan juga warna tidak sesuai. Gambar 4. Diagram pareto kecacatan produksi kaos dan sablon Indoprint 8

9 Pada gambar 4 terlihat jumlah kecacatan yang terjadi pada proses produksi periode November 2013 April Pada gambar juga dapat dilihat bahwa jenis cacat yang paling sering terjadi pada kaos sablon Indoprint adalah jenis cacat sablon, diikuti jenis cacat screen, cacat jahit, dan cacat potong. Jenis cacat sablon memiliki persentase 37,3%, cacat screen sebesar 25,0%, cacat jahit 22,9%, dan cacat potong 14,8%. Dari 3kum kumulatif jenis kecacatan sablon, screen, dan jahit sudah melebihi angka 80%. Hal ini menunjukkan bahwa 3 penyebab yang mengakibatkan atkan terjadinya cacat at yang sangat a besar tersebut merupakan penyebab utama dan patut menjadi prioritas r perbaikan. 5. Diagram Ishikawa Penggunaan an diagram sebab-akibat dalam pengendalian kualitas produksi di Indoprint dapat membantu pihak manajemen untuk mencari akar penyebab masalah produksi yang timbul selama proses produksi dan mengetahui akibat masalah tersebut bagi produk yang nantinya akan dijadikan informasi bagi Indoprint untuk memecahkan permasalahan tersebut. Gambar 5. Diagram Sebab Akibat pada Proses Produksi Pemotongan Kain 9

10 Gambar ar 6. Diagram Sebab b Akibat pada Proses Produksi Sablon Gambar 7. Diagram Sebab Akibat pada Proses Produksi Screening 10

11 Gambar ar 8. Diagram Sebab Akibat pada Proses Produksi Penjahitan 6. FMEA FMEA digunakan an untuk uk mengetahui akar ar masalah alah ah dari kecacatan pada proses produksi kaos sablon di Indoprint. t Data atau a au faktor-faktor apa saja yang ada pada tabel FMEA diperoleh eh berdasarkan rkan diagram i am sebab-akibat akib at untuk mengidentifikasi sebab dan akibat at permasalahan pokok serta mengukurnya urny nya dalam beberapa kriteria standar yang telah ditetapkan oleh Indoprint. nt. Tabel FMEA diperoleh melalui analisis pada diagram sebab-akibat, dari FMEA diperoleh nilai RPN (Risk Priority Number) yaitu nilai yang akan menjadi tolok ukur resiko yang akan diprioritaskan dalam perbaikan. Nilai RPN didapatkan dari hasil wawancara dengan pihak internal Indoprint. Dimana pihak perusahaan memberikan penilaian kepada severity, occurance, dan detection kemudian hasilnya diolah lalu diurutkan dari terbesar hingga terkecil. 11

12 Tabel 2 Analisis FMEA Pada Proses Produksi Kaos Sablon Indoprint Akibat Severity Proses Buruk Penyebab Kecacatan Occurance Rencana Perbaikan Detection RPN Salah sablon, jahit, potong, screen Salah Potong, Sablon Salah sablon Salah Sablon, Jahit, Screen Karyawan sering kali teledor edor dalam bekerja, kurang konsentrasi, dan terburu-buru, buru, bekerja dengan kondisi 7 lelah. Penyimpanan kain di tempat yang lembab, penyimpanan pa na n bahan baku tinta jenis tertentu tentu kurang kedap dan terpapar 6 sinar matahari Kurangnya pemerikasaan secara a rutin terhadap ap mesin dan alat yang digunakan sebagai sarana produksi Ruang produksi yang cenderung erun pengap kurang ventilasi sehingga selain ruangan panas as juga bau tinta terasa menyengat. Kemudian tidak stabilnya a tegangan listrik ik yang menyebabkan sering mati mendadak. Selain itu pada pengerjaan lembur, lampu ruangan di ruang sablon ataupun ruang jahit dirasa masih belum cukup terang Memberikan pengawasan lebih ketat selama proses produksi berlangsung, memberikan pengertian pada karyawan akan pentingnya kualitas, melarang karyawan merokok di tempat kerja Memberikan tempat khusus penyimpanan kain dan juga memberikan pallet untuk dasar penyimpanan kain, memberikan instruksi agar segera menutup rapat tinta yang telah digunakan Membuat jadwal perencanaan maintenance mesin dan alat-alat produksi juga menyediakan alat-alat sederhana perbaikan Memberikan exhaust pada ruangan produksi dan membuat jendela kaca menjadi jendela yang bisa dibuka tutup, kemudian menambah tegangan listrik, juga mengganti lampu ruang yang lebih terang Salah sablon, potong, jahit, scereen 7 Tidak adanya standar kerja yang jelas dan belum ada check sheet. 7 Menetapkan standar kerja dan check sheet pada tiap proses tahap

13 Tabel 3 Prioritas Perbaikan Proses Produksi Kaos Sablon Indoprint Prioritas Perbaikan RPN 1 Memberikan pengawasan lebih ketat selama proses produksi berlangsung, memberikan pengertian pada karyawan akan pentingnya kualitas, melarang 504 karyawan merokok di tempat kerja, serta memberi sanksi tertentu apabila ketentuan tersebut dilanggar. 2 Memberikan tempat khusus penyimpanan kain dan juga memberikan pallet untuk dasar penyimpanan kain, selanjutnya memberikan mberik instruksi pada 210 karyawan bagian penyablonan na n agar segera menutup rapat tinta yang telah digunakan an 3 Membuat jadwal al perencanaan encana naan maintenance mesin dan alat-alat l t produksi serta pengadaan an tools 72 sederhana perbaikan 4 Memberikan er exhaust pada a ruangan n produksi dan membuat mbua jendela ela kaca menjadi jendela yang bisa dibuka tutup, up kemudian menambah tegangan a listrik, juga mengganti lampu ruang yang lebih terang Menetapkan an standar ar kerja dan membuat mb check sheet pada tiap tahap Matriks Pugh Setelah penyebab-penyebab ebab p ebab kecacatan at an yang terjadi pada proses produksi kaos sablon Indoprint nt teridentifikasi, entifika kemudian dibuatlah ah usulan-usulan yang dapat memberi solusi terhadap masalah-masalah m s utama yang terjadi. Usulan tersebut haruslah sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Untuk itulah usulan perbaikan tersebut harus dievaluasi berdasarkan beberapa kriteria. 13

14 Tabel 4 Matriks Pugh Tanda ( + ) berarti lebih baik Kondisi saat ini Konsep 1 : Perbaikan SDM a) Memperketat pengawasan b) Memberi pengertian pentingnya kualitas c) Memberi sanksi Konsep 2 : Perbaikan penyimpanan dan penggunaan gu na an bahan baku a) Mengatur proses pengiriman bahan baku sekali jalan an b) Mengkondisikan nd ikan tempat penyimpanan bahan a baku kain dan tinta ta c) Penggunaan bahan baku tinta harus disesuaikan su dengan jenisnya Konsep 3 : Perbaikan lingkungan kerja a) Membuat ventilasi dan exhaust b) Meningkatkan kapasitas daya listrik c) Mengganti atau menambah lampu di ruang sablon Konsep 4 : Perbaikan Sistem Kerja a) Menetapkan standar kerja dan membuat check sheet untuk tiap bagian Konsep 5 : Pemeliharaan Kinerja Mesin a) Menetapkan jadwal pemeliharaan secara rutin b) Penyediaan tools sederhana untuk perbaikan ringan Importance Rating Tanda ( S ) berarti sama Tanda ( ) berarti lebih buruk 1. Biaya Operasional 2. Efektivitas 3. Opportunity 4. Pengetahuan 5. Kemudahan Penerapan 6. Dukungan dari pemilik + S S + + S S S S S + S S S S S + 5 Jumlah tanda positif Jumlah tanda negatif Jumlah tanda sama Jumlah positif berbobot Jumlah negatif berbobot

15 RINGKASAN DAN REKOMENDASI Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa masih ada kecacatan yang terjadi diluar batas toleransi perusahaan selama proses produksi yaitu 5% atau 24 item kecacatan. Oleh karena itu Indoprint butuh pengendalian kualitas yang dapat menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan serta penanganan yang tepat untuk menangani permasalahan tersebut. Perbaikan dimulai dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam proses produksi kaos sablon Indoprint, kemudian dilanjutkan dengan mencari penyebab terjadinya masalahmasalah itu. Setelah itu dilakukan an penanganan n n terhadap penyebab masalah tersebut berdasarkan prioritas. Penelitian ian diawali dengan n mengumpulkan semua data dan informasi yang berkaitan dengan proses produksi dari wawancara w ar a pemilik, karyawan terkait dan melihat buku catatan atan an produksi. Setelah el semua informasi terkumpul kemudian dibuatlah peta kendali c untuk uk mengetahui apakan a proses s produksi masuk dalam batas kendali atau au tidak. Kemudian, histogram dibuat untuk uk mengetahui bagaimana kemampuan proses selama ini dan kemungkinan ki na n untuk meminimalisir mi terjadinya kecacatan. Selanjutnya, diagram pareto dibuat untuk mengetahui et kecacatan yang paling dominan n sampai yang paling tidak dominan. Dari situ dapat dilihat kecacatan paling dominan adalah pada proses sablon yang menyebabkan ebab tidak sedikit bahan baku yang terbuang sia-sia. s a. Setelah elah selesai e membuat dan menyimpulkan data dari diagram pareto, kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi penyebab dari kecacatan-kecacatan tersebut. Data penyebab kecacatan tersebut diperoleh juga dari wawancara pemilik dan juga karyawan terkait. Dari diagram tulang ikan ini dapat diidentifikasi bahwa penyebab kecacatan ini disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah penerapan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis). FMEA digunakan untuk memperoleh alternatif perbaikan berdasarkan tingkat prioritas sehingga metode ini sangat membantu perusahaan dalam melakukan 15

16 pengambilan keputusan berdasarkan prioritas yang paling penting. Perbaikan dengan prioritas tertinggi yaitu memberikan pengawasan lebih ketat selama proses produksi berlangsung, memberikan pengertian pada karyawan akan pentingnya kualitas, melarang karyawan merokok di tempat kerja karena bisa mengotori ruang dan produksi, serta memberi sanksi apabila ketentuan tersebut dilanggar. Langkah terakhir yaitu dengan matriks pugh. Melalui matriks pugh ditentukan prioritas perbaikan mana yang dapat diimplementasikan im dulu oleh perusahaan. Hasil yang diperoleh eh dari matriks pugh pada Indoprint antara lain: memperketat pengawasan, memberikan pengertian n pentingnya kualitas, menetapkan checksheet dan standar kerja, menyediakan an palet untuk uk kain, penyimpanan tinta dan pasta segera dikedapkan, penyediaan an tools sederhana er untuk uk mesin, menjadwalkan pemeliharaan mesin secara teratur.. Konsep yang masih belum bisa diterapkan dalam Indoprint karena beberapa keterbatasan t as an antara ara lain, mengatur tempat t penyimpanan agar tidak lembab, memberikan er sanksi terhadap ap karyawan, memberlakukan mber l ka sistem checksheet membuat ventilasi i dan exhaust di ruang produksi, kemudian menambah lampu di ruang sablon. Adapun saran-saran tersebut ebut antara ara lain: 1. Memperketat pengawasan as an pada para karyawan di ruang produksi, dengan adanya pengawas atau paling tidak salah satu karyawan senior diberikan tanggung jawab lebih sebagai pengawas as dalam am proses s produksi oromatis dengan adanya pengawas maka karyawan awan akan lebih serius dan bertanggung g jawab dalam bekerja. Selain tidak membutuhkan mbutuhkan biaya besar, karyawan yang ditunjuk akan merasa lebih dihargai dengan diberikan tanggung jawab lebih untuk mengawasi. 2. Menetapkan standar kerja yang baik, jadi karyawan akan terpacu untuk bekerja sebaik mungkin dan penuh tanggung jawab. Apabila karyawan melakukan kesalahan diluar standar maka diberikan hukuman yang mendidik seperti membersihkan tempat kerja atau peralatan kerja. 16

17 3. Faktor penyebab kecacatan yang lainnya adalah kualitas dari bahan baku itu sendiri berupa kain dan juga tinta dalam proses sablon. Alangkah baiknya apabila perusahaan menyediakan tempat khusus sebagai penyimpanan kain dan juga memberikan instruksi khusus terhadap pemakaian dan penyimpanan tinta untuk tiap jenisnya. 4. Membuat jadwal maintenance mesin yang ada, pertama-tama karyawan terkait dijadwalkan an untuk selalu melakukan an pembersihan mesin dan peralatan setelah selesai digunakan khususnya peralatan sablon yang banyak mengandung unsur tinta warna. Kemudian memberlakukan mber ka jadwal inspeksi rutin oleh teknisi terhadap mesin-mesin yang digunakan an seperti erti mesin screening, mesin sablon, dryer, dan pressing sing setiap 2 bulan sekali. 5. Memasang exhaust dan menambah mb ah daya listrik serta lampu di ruang produksi. Diharapkan dengan adanya an ruang produksi yang nyaman akan membuat produktifitas karyawan meningkat. ngka 17

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil benang jahit. Saat ini perusahaan memiliki permasalahan kualitas benang jahit pada bagian twisting, di mana diketahui terjadi cacat benang.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sepatu. Sebagai salah satu perusahaan yang menghasilkan produk kelas dunia, maka kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistik di UD Sumber Makmur, Sidoarjo.

Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistik di UD Sumber Makmur, Sidoarjo. Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistik di UD Sumber Makmur, Sidoarjo. Fidelia Dewi A. Utami B. Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika v_di3l_sagittarius@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. Kembar Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengecoran dan menghasilkan berbagai jenis produk berbahan logam (jenis produk yang diproduksi sesuai dengan pesanan). Pengecoran

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya

Lebih terperinci

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI PER BONEL PT PANCA GRAHA PRATAMA GRESIK

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI PER BONEL PT PANCA GRAHA PRATAMA GRESIK RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI PER BONEL PT PANCA GRAHA PRATAMA GRESIK Andika Nugraha Manajemen Jejaring Bisnis/ Fakultas Bisnis dan Ekonomika andika_muts23@yahoo.com INTISARI Abstrak

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA

ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA Faisal Waisul Kurni Rusmana 1), Syarif Hidayat. 2), 1),2) Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kualitas produk textile merupakan suatu hal yang sangat penting yang mampu membuat perusahaan semakin berkembang dan unggul di pasar komoditi textile ini. Perusahaan yang memiliki kualitas produk

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.

Bab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products. 40 Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka berpikir adalah rangkaian urutan-urutan langkah yang disusun secara sistematis dan dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian, berikut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah..

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah.. ABSTRAK Usaha untuk tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh pihak CV.X agar produknya dapat bersaing di pasaran.

Lebih terperinci

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat ABSTRAK Dengan semakin ketatnya persaingan antar industri garment saat ini, agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang di kemudian hari, hal ini dapat memicu setiap perusahaan garment untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 57 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Jenis-jenis Penelitian menurut Tujuan, Metode,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Tirta Ria Tekstil, Bandung merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil di kota Cimahi. Perusahaan ini memproduksi kain hasil pencelupan maupun pencapan. Latar belakang dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak di bidang sejenis dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahanperubahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Anugrah, dkk USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Ninda Restu Anugrah, Lisye Fitria, Arie Desrianty

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI 56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process 70 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil control chart PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process Control. Sebagai langkah awal penulis mencoba menganalisa data volume produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen. Salah satu hal yang menjadi kebutuhan konsumen yaitu kualitas produk yang digunakan.

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI

ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jurusan Teknik Industri Jl.

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan

Lebih terperinci

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Jenis Cacat Berdasarkan hasil dari diagram pareto yang telah dibuat, dapat dilihat persentase masing-masing jenis cacat, yaitu cacat Haze dengan persentase sebesar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah 59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... ABSTRAK.. ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv viii ix x xv

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Produk yang menjadi objek penelitian adalah kemeja wanita style 12FS4808. Pada proses produksi baik sewing maupun finishing sering

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI TALI RAFIA HITAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTIK DI UD KARTIKA PLASTIK JOMBANG

IMPLEMENTASI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI TALI RAFIA HITAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTIK DI UD KARTIKA PLASTIK JOMBANG IMPLEMENTASI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI TALI RAFIA HITAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTIK DI UD KARTIKA PLASTIK JOMBANG Harkit Dwi Hargo Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan untuk mencapai suatu tujuan. Peralatan tersebut dapat berupa mesin yang bekerja sendiri

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau

BAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau BAB V ANALISA HASIL 5.1 Definisi Cacat a. Belang Dari hasil pengolahan data sebelumnya terlihat bahwa jenis cacat belang merupakan jenis cacat terbanyak. Jenis cacat belang merupakan jenis cacat dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model dan Teknik Penyelesaian Masalah Model pengatasan masalah reject dapat digambarkan sebagai berikut: STUDI PUSTAKA TUJUAN PENELITIAN OBSERVASI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan

ABSTRAK. dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan ABSTRAK Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia saat ini harus siap dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan bebas yang semakin menantang di mana setiap negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk hasil pertanian, umumnya rawan akan kerusakan saat pengolahan maupun saat penanganan bahannya. Untuk menghindari hal tersebut, setiap perusahaan akan menerapkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 77 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Hasil Pengumpulan Data Bagian ini merupakan tahapan dimana semua data-data hasil observasi lapangan di CV. Panca Karya Utama, dengan demikian dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu mulai dari tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap pembuatan kesimpulan.

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. perbaikan. Usulan perbaikan terhadap proses produksi JK-6050 dapat dilihat pada. Tabel 5. 1 Urutan Risk Priority Number

BAB V ANALISA HASIL. perbaikan. Usulan perbaikan terhadap proses produksi JK-6050 dapat dilihat pada. Tabel 5. 1 Urutan Risk Priority Number BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Berdasarkan penilaian RPN yang telah didapat, perbaikan yang akan dilakukan berdasarkan penyebab kegagalan yang telah dianalisis berdasarkan FMEA sehingga diketahui permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma... ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Penyebab Kegagalan Produk Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) didapatkan hasil

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer 46 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2010. Tempat penelitian dilakukan di PPP Sadeng, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijabarkan kesimpulan yang merupakan akhir dari proses penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Jenis cacat

Lebih terperinci

: defect, six sigma, DMAIC,

: defect, six sigma, DMAIC, ABSTRAK PD.Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam part mesin seperti carbon brus. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan maka perusahaan harus memiliki keunggulan. Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Grootwatch merupakan salah satu industri kreatif yang sedang berkembang dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang terbuat dari

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAOS DENGAN METODE SEVEN STEPS DI PT. ASELI DAGADU DJOKDJA

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAOS DENGAN METODE SEVEN STEPS DI PT. ASELI DAGADU DJOKDJA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAOS DENGAN METODE SEVEN STEPS DI PT. ASELI DAGADU DJOKDJA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri Debbie Indrawan 13

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan berikut : Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.1 Mulai Studi Pendahuluan Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci