PENENTUAN PERIODE OPTIMAL AMORTIZATION GAINS AND LOSSES DENGAN MEMINIMUMKAN RAGAM KONTRIBUSI JANGKA PANJANG FENNY SILVIASTUTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENENTUAN PERIODE OPTIMAL AMORTIZATION GAINS AND LOSSES DENGAN MEMINIMUMKAN RAGAM KONTRIBUSI JANGKA PANJANG FENNY SILVIASTUTI"

Transkripsi

1 PENENTUAN PERIODE OPTIMAL AMORTIZATION GAINS AND LOSSES DENGAN MEMINIMUMKAN RAGAM KONTRIBUSI JANGKA PANJANG FENNY SILVIASTUTI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penentuan Periode Optimal Amortization Gains and Losses dengan Meminimumkan Ragam Kontribusi Jangka Panjang adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2013 Fenny Silviastuti NIM G

4 ABSTRAK FENNY SILVIASTUTI. Penentuan Periode Optimal Amortization Gains and Losses dengan Meminimumkan Ragam Kontribusi Jangka Panjang. Dibimbing oleh I GUSTI PUTU PURNABA dan RETNO BUDIARTI. Metode amortization gains and losses merupakan metode penentuan kontribusi tambahan pada pendanaan pensiun manfaat pasti. Dalam setiap pendanaan pensiun selalu terjadi rugi atau laba. Rugi atau laba disebabkan oleh perbedaan asumsi tingkat bunga pengembalian investasi dengan tingkat bunga pengembalian yang sebenarnya. Kerugian yang terjadi harus ditutupi agar kewajiban atas manfaat pensiun dapat dipenuhi. Kontribusi tambahan dapat menutupi kerugian dengan mekanisme pembayaran yang sama pada beberapa periode. Periode yang ditentukan merupakan periode optimal yang dapat meminimumkan ragam kontribusi jangka panjang karena diharapkan dalam jangka panjang besarnya kontribusi yang dibebankan kepada peserta program akan stabil pada setiap tahunnya. Periode optimal untuk metode amortization gains and losses adalah sebesar 22 tahun dengan nilai ragam kontribusi jangka panjang sebesar Kata kunci: metode amortization gains and losses, minimum ragam kontribusi, periode optimal, tingkat bunga ABSTRACT FENNY SILVIASTUTI. Determining the Optimal Period of Amortization Gains and Losses by Minimizing the Variance of Long-term Contribution. Supervised by I GUSTI PUTU PURNABA and RETNO BUDIARTI. Amortization gain and loss method is a method to determine supplementary contributions for defining benefit pension funds. In any pension fund, profits or losses are always occur. Gains or losses are caused by the difference in the interest rate return on investment assumption and the actual rate of return. Losses must be covered in order to meet retirement benefit. Supplementary contributions to cover losses with the same payment mechanism at some periods, which are the optimal period; minimizing the range of long-term contribution as expected in the longterm the contribution be applied to program participants will be stable for each years. The optimal period of amortization gain and loss method is twenty-two years and the variance of long-term contribution is Keywords: amortization gain and loss method, interest rates, minimum variance of contribution, optimal period

5 PENENTUAN PERIODE OPTIMAL AMORTIZATION GAINS AND LOSSES DENGAN MEMINIMUMKAN RAGAM KONTRIBUSI JANGKA PANJANG FENNY SILVIASTUTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

6

7

8 Judul Skripsi : Penentuan Periode Optimal Amortization Gains and Losses dengan Meminimumkan Ragam Kontribusi Jangka Panjang Nama : Fenny Silviastuti NIM : G Disetujui oleh Dr Ir I Gusti Putu Purnaba, DEA Pembimbing I Ir Retno Budiarti, MS Pembimbing II Diketahui oleh Dr Dra Berlian Setiawaty, MS Ketua Departemen Tanggal Lulus:

9 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam karya ilmiah ini ialah pendanaan pensiun manfaat-pasti, dengan judul Penentuan Periode Optimal Amortization Gains and Losses dengan Meminimumkan Ragam Kontribusi Jangka Panjang. Terima kasih penulis ucapkan kepada: 1 Ayah Samengku Utomo (alm), ibu Eko Indah Wuryaningtyas selaku orang tua yang sudah membesarkan, menyayangi, mendidik, dan selalu mendoakan penulis, 2 Kakak Farid Ilham Rahadiansyah, adik Fahrul Rendra Premadi, eyang Nunuk Muati dan seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya, 3 Bapak Dr Ir I Gusti Putu Purnaba, DEA selaku pembimbing I dan ibu Ir Retno Budiarti, MS selaku pembimbing II, bapak Dr Ir I Wayan Mangku, MSc selaku penguji serta ibu Dra Farida Hanum, MSi selaku komisi pendidikan yang telah banyak memberi saran, 4 seluruh dosen departemen Matematika IPB yang telah banyak membagi ilmu dan pengalamannya, 5 Aldi Martiandi yang telah banyak membantu dan memberi semangat serta dukungan, 6 Yoyok, Nurul, Ipul, Fitria, Evy, Dedew, Randita, Nur Lasmini, dan Windiani yang sudah menjadi sahabat yang baik dan banyak membantu dalam kegiatan belajar, 7 seluruh teman Matematika 46 yang telah banyak membantu dalam kegiatan belajar, 8 seluruh teman angkatan 44, 45, 47 atas kerja sama dan bantuannya selama proses belajar serta dalam kegiatan organisasi. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juni 2013 Fenny Silviastuti

10 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Asuransi Pensiun Manfaat Pasti 2 Nilai Sekarang Aktuaria 3 Turunan dan Minimum Fungsi Kontinu 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Model Sederhana dalam Pendanaan Program Pensiun Manfaat-Pasti 4 Metode Amortization Gains and Losses 8 Nilai Harapan Dana dan Kontribusi 10 Ragam Dana dan Kontribusi 14 Fungsi Ragam Kontribusi Jangka Panjang terhadap Periode 16 Ilustrasi Penentuan Periode Optimal pada Metode Amortization Gains and Losses 17 Asumsi-asumsi 17 Ilustrasi Pendanaan Pensiun dengan Periode Optimal pada Metode Amortization Gains and Losses 19 Perbandingan Laju Kontribusi terhadap Periode 21 Perbandingan Hasil Optimal Metode Amortization Gains and Losses dan Metode Spreading Gains and Losses 22 SIMPULAN DAN SARAN 24 Simpulan 24 Saran 24 DAFTAR PUSTAKA 25 LAMPIRAN 26 RIWAYAT HIDUP 43 vii vii

11 DAFTAR TABEL 1 Ilustrasi pendanaan program pensiun manfaat-pasti pada periode optimal 20 2 Nilai ragam kontribusi jangka panjang pada metode amortization gains and losses dengan periode yang berbeda 22 3 Nilai ragam kontribusi jangka panjang pada metode amortization gains and losses dan metode spreading gains and losses dengan periode yang berbeda 23 DAFTAR LAMPIRAN 1 English Life Table No Males 26 2 Pembuktian solusi persamaan beda 26 3 Pembuktian 1 dan menggunakan simulasi 28 4 Perhitungan dan 29 5 Perhitungan menggunakan Wolfram Mathematica 8.0 dalam menentukan periode optimal dengan meminimumkan ragam kontribusi jangka panjang 32 6 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat-pasti pada metode amortization gains and losses dengan, 33 7 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat-pasti pada metode amortization gains and losses dengan, 35 8 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat-pasti pada metode amortization gains and losses dengan, 36 9 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat-pasti pada metode amortization gains and losses dengan, Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat-pasti pada metode amortization gains and losses dengan, Perhitungan nilai ragam kontribusi jangka panjang pada metode amortization gains and losses dengan periode yang berbeda menggunakan Wolfram Mathematica Perhitungan periode optimal dan nilai ragam kontribusi jangka panjang pada metode spreading gains and losses dan pembuktian rumus kontribusi jangka panjang terhadap periode 41

12 PENDAHULUAN Latar Belakang Modal manusia untuk hidup dan memenuhi segala kebutuhan adalah dengan bekerja. Saat usia produktif orang dapat menghasilkan kekayaan secara finansial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat usia tidak produktif (masa tua), tenaga dan pikiran seseorang mulai berkurang sehingga perusahaan tempat mereka bekerja biasanya menetapkan usia maksimum bagi karyawan untuk bekerja. Hal ini mengakibatkan hilangnya pendapatan seorang pekerja yang berdampak pada tidak seimbangnya antara kebutuhan hidup dan penghasilan. Untuk mengatasi masalah tersebut terdapat suatu sistem yang dapat menjaga keseimbangan kebutuhan dan pendapatan seseorang yaitu program dana pensiun. Program dana pensiun merupakan program jangka panjang sebagai sarana untuk mencapai masa pensiun yang menyenangkan secara finansial. Program pensiun yang biasa diterapkan oleh pemberi kerja adalah program pensiun manfaat-pasti. Program manfaat-pasti adalah program yang manfaatnya sudah ditentukan atau tetap dari tahun ke tahun sedangkan iurannya berubah-ubah sesuai dengan kondisi pendanaan suatu pemilik program pensiun (terjadi laba atau rugi). Pada proses perhitungan, seorang aktuaris menentukan asumsi-asumsi aktuaria untuk memprediksikan segala kemungkinan yang terjadi. Asumsi tersebut diantaranya berkaitan dengan tingkat kematian (mortalitas), tingkat gaji (termasuk inflasinya) dan tingkat bunga. Asumsi tingkat bunga terbagi menjadi tingkat bunga yang dikenakan atas kewajiban pensiun dan tingkat bunga yang dikenakan atas aset pensiun (pengembalian investasi). Jika asumsi-asumsi yang digunakan oleh seorang aktuaris tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya maka akan terjadi laba atau rugi, misalkan tingkat bunga pengembalian investasi yang ditetapkan oleh aktuaris lebih besar atau lebih kecil dengan tingkat bunga pengembalian investasi yang sebenarnya. Agar dana yang terkumpul tetap mampu mencukupi kewajiban program pensiun, maka kerugian ini harus ditutupi dengan dana tambahan yang dibebankan kepada peserta program pensiun atau sebaliknya jika terjadi laba. Laba dan rugi dari suatu pendanaan pensiun dapat diatasi dengan adanya dana tambahan yang biasanya disebut dengan supplementary contribution. Ada beberapa metode untuk menentukan besarnya kontribusi tambahan (supplementary contribution), namun yang lebih sering digunakan di negaranegara berkembang yaitu metode amortization gains and losses dan metode spreading gains and losses. Pembayaran kontribusi tambahan dilakukan secara berkala selama periode m tahun oleh peserta program pensiun. Penentuan periode pembayaran sebenarnya bebas, namun untuk menghindari fluktuasi yang tinggi pada besarnya kontribusi dari tahun ke tahun, maka diperlukan penentuan periode yang optimal. Besarnya m kali pembayaran secara optimal dapat ditentukan dengan prinsip ragam terkecil dari kontribusi dalam jangka panjang agar stabilitas kontribusi optimal. Langkah ini dilakukan agar pemilik program pensiun dapat memenuhi kewajiban manfaat pensiun. Penentuan periode optimal dapat menguntungkan pihak peserta program pensiun maupun pemilik program pensiun. Jika dilihat dari sisi peserta, kontribusi yang dibebankan akan stabil sepanjang

13 2 tahun dan tidak terjadi fluktuasi yang tinggi. Begitu pula dari sisi pemilik program pensiun, kerugian akan lebih cepat tertutupi dengan m kali pembayaran kontribusi yang besarnya tidak memberatkan peserta program pensiun. Dalam karya ilmiah ini hanya akan dibahas secara mendalam tentang metode amortization gains and losses sedangkan metode spreading gains and losses akan digunakan sebagai pembanding hasil optimal. Rujukan utama dari penggunaan metode ini didasarkan pada artikel ilmiah karangan Owadally dan Haberman (1999) yang berjudul Pension Fund Dynamics and Gains/Losses Due to Random Rates of Investment Return. Tujuan Penelitian Tujuan dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1 menentukan periode optimal proses penyusutan kerugian menggunakan metode amortization gains and losses dengan meminimumkan ragam kontribusi jangka panjang, 2 menjelaskan pendanaan program pensiun manfaat pasti dan menentukan kontribusi tambahan menggunakan metode amortization gains and losses, 3 menganalisis terjadinya rugi atau laba suatu pendanaan pensiun yang diakibatkan oleh perbedaan asumsi tingkat bunga pengembalian investasi dan tingkat bunga pengembalian investasi aktual, 4 menganalisis dan membandingkan laju kontribusi menggunakan variasi periode m dan periode optimal, 5 menganalisis dan membandingkan hasil periode optimal pada metode amortization gains and losses dan metode spreading gains and losses. TINJAUAN PUSTAKA Asuransi Pensiun Manfaat-Pasti Asuransi pensiun program manfaat-pasti adalah program asuransi pensiun yang penentuan besarnya manfaat pensiun yang akan diperoleh setelah memasuki usia pensiun normal sudah ditentukan di awal. Penetapan besarnya manfaat pensiun ini akan digunakan sebagai patokan untuk perhitungan besarnya penetapan kontribusi yang harus dibayarkan peserta setiap periodenya. Asumsi tingkat bunga yang digunakan pada pensiun program manfaat-pasti yaitu asumsi tingkat bunga pengembalian investasi, tingkat bunga yang dikenakan atas kewajiban pensiun, dan tingkat bunga pengembalian investasi aktual. Asumsi tingkat bunga pengembalian investasi merupakan asumsi yang digunakan untuk menentukan besarnya imbalan pengembalian atas dana program pensiun. Besar kecilnya perkiraan tingkat pengembalian investasi ini berbanding lurus dengan besar kecilnya hasil investasi dari dana yang akan diperoleh. Asumsi tingkat bunga kewajiban atas pensiun merupakan tingkat bunga yang diberikan atas dasar penentuan nilai sekarang dari manfaat pensiun yang akan diterima di masa saat manfaat pensiun diterima. Besarnya biasanya ditentukan

14 dari perkiraan awal aktuaris yang didasarkan pada faktor tingkat bunga yang dikenakan atas dana bebas risiko, seperti obligasi yang dikeluarkan pemerintah atau sesuai peraturan pemerintah pada suatu negara tertentu (Dufresne 1988). Asumsi tingkat bunga ketiga yang digunakan merupakan tingkat bunga yang diperoleh dari investasi dana secara aktual yang diketahui di akhir suatu periode tertentu. Semua tingkat suku bunga dinyatakan dalam persentase. Program pensiun manfaat-pasti menerapkan metode entry age normal yaitu metode yang menerapkan pendanaan dengan pandangan manfaat pensiun pada usia pensiun normal. Metode ini menentukan normal contribution (kontribusi normal) yang akan dibayarkan setiap peserta yang berpedoman awal dari besarnya manfaat pensiun. Pandangan ini didasarkan pada beberapa faktor antara lain: gaji peserta di masa depan, gaji terakhir peserta sebelum masa pensiun, atau gaji ratarata dari peserta selama masa kerja dan masa pembayaran kontribusi (Owadally dan Haberman 1999). Ketentuan lain pada entry age normal yaitu kontribusi normal dibayarkan dari peserta dimulai saat umur peserta mulai bekerja, bukan saat umur peserta mulai mengikuti program pensiun, selain itu besarnya kontribusi normal bisa tetap setiap periodenya atau bisa ditentukan dari persentase gaji peserta (Owadally dan Haberman 1999). 3 Nilai Sekarang Aktuaria Nilai Sekarang Aktuaria atas Manfaat Pensiun Masa Depan Menurut Winklevoss (1993), nilai sekarang dari pembayaran manfaat pensiun masa depan disebut juga actuarial present value of future benefit (APVFB). APVFB merupakan sekumpulan pembayaran manfaat pensiun di masa yang akan datang yang ditafsirkan di masa sekarang. Secara matematis nilai APVFB bagi seseorang yang berumur y adalah, dengan: = manfaat pensiun (benefit) usia pensiun normal z, = anuitas diskret di awal periode seumur hidup yang dibayarkan dimulai usia pensiun z, = probabilitas seseorang berusia y tetap bertahan hidup sampai usia pensiun z, = tingkat diskonto dengan merupakan tingkat bunga untuk kewajiban pensiun. Nilai Sekarang Aktuaria atas Iuran Pensiun Menurut Winklevoss (1993), nilai sekarang dari pembayaran iuran peserta pensiun disebut juga dengan actuarial present value of future normal contribution (APVFNC). APVFNC merupakan sekumpulan pembayaran iuran peserta yang ditafsirkan di masa sekarang. Secara matematis nilai APVFNC bagi seseorang yang berumur y yaitu:

15 4 dengan ( ) = normal contribution pada waktu t. Turunan dan Minimum Fungsi Kontinu Turunan Turunan digunakan untuk mengukur tingkat perubahan sesaat variabel takbebas jika terjadi perubahan unit yang sangat kecil dalam variabel bebas. Menurut Stewart (1998), turunan fungsi pada bilangan dinyatakan dengan adalah jika limit ini ada. Jika a maka - a dan mendekati 0 jika dan hanya jika mendekati a, sehingga dapat ditulis Prinsip Minimum Fungsi Penerapan dari turunan kedua salah satunya adalah menguji nilai maksimum dan minimum (terkait kecekungan). Dalam kalkulus dikenal dengan sebutan Uji Turunan Kedua. Andaikan kontinu di sekitar, jika dan maka mempunyai nilai minimum lokal pada HASIL DAN PEMBAHASAN Model Sederhana dalam Pendanaan Program Pensiun Manfaat-Pasti Beberapa model dan faktor-faktor yang digunakan dalam konsep pendanaan pensiun program manfaat pasti antara lain: Benefit (B) Benefit adalah jumlah total manfaat yang wajib dibayarkan oleh perusahaan asuransi atau pihak penanggung untuk setiap periodenya. Nilainya merupakan penjumlahan atas manfaat pensiun bagi semua peserta yang mengikuti asuransi pensiun pada periode tertentu. Besarnya benefit (B) ditentukan di awal secara pasti dan diketahui nilainya karena akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan berbagai perhitungan aktuaria pada program pensiun manfaat-pasti. Kontribusi Normal (NC) Kontribusi normal adalah iuran yang dibayarkan oleh setiap peserta asuransi pensiun selama peserta mengikuti program tersebut mulai dari usia awal y sampai

16 usia pensiun z. ( ) menyatakan nilai kontribusi normal yang dibayarkan oleh peserta yang saat itu berusia t. Nilai NC konstan setiap tahunnya. Rumus untuk menentukan kontribusi normal sebagai berikut: 5 (1) dengan a merupakan anuitas hidup diskret di awal periode berjangka waktu - tahun yang dibayarkan mulai dari usia masuk kerja y. Rumus tersebut berasal dari aturan nilai sekarang seseorang berusia y dari pembayaran berkala kontribusi normal besarnya harus sama dengan nilai sekarang dari pembayaran berkala benefit seseorang berusia y, persamaannya yaitu Dari persamaan tersebut, dapat dibuktikan bahwa rumus untuk kontribusi normal sebagai berikut:. Actuarial Liability (AL) Actuarial liability merupakan kemampuan aktuaria (cadangan manfaat) dalam menjamin suatu kewajiban manfaat pensiun. Actuarial liability dihitung dengan actuarial present value of future benefit (APVFB) saat usia x dikurangi actuarial present value of future normal contribution (APVFNC) pada saat usia x. Rumus actuarial liability saat orang berumur x adalah sebagai berikut: Bukti diperolehnya rumus tersebut yaitu: Untuk usia pensiun z ( )

17 6 Jika secara agregrat (keseluruhan) besarnya NC, B dan sudah diketahui dan konstan sepanjang waktu, maka besarnya actuarial liability juga dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: Bukti: Misalkan kontribusi normal diterima di awal tahun t dan benefit juga dibayarkan, maka setiap tahunnya akan mendapatkan bunga atas kewajiban pensiun. Kondisi ini menyebabkan perubahan actuarial liability dalam setahun karena penerimaan kontribusi normal dan pembayaran benefit. Jika dilihat pada waktu t sehingga berlaku: (2) Karena konstan, maka, B dan NC juga konstan, sehingga berlaku juga. Menurut Owadally dan Haberman (2000), persamaan actuarial liability dapat diekspresikan menjadi suatu persamaan yang biasa disebut dengan persamaan equilibrium yaitu. (3) Kontribusi (C) Kontribusi merupakan iuran rutin yang dibayarkan dari peserta program pensiun. Nilai kontribusi ini bisa berubah setiap periodenya. Hal ini disebabkan nilai kontribusi pada waktu ke-t dipengaruhi oleh kontribusi tambahan yang nilainya berubah-ubah setiap waktu ke-t bergantung pada keadaan laba atau rugi suatu pemilik program pensiun. Rumus kontribusi diekspresikan dalam persamaan berikut:. (4) Dana Pensiun (F) Dana pensiun pada waktu t ( ) merupakan nilai total dana yang dimiliki suatu program pensiun pada waktu t. Dana ini terdiri dari total pembayaran iuran seluruh peserta, pengurangan atas pembayaran manfaat pensiun dan termasuk hasil pengembangan investasi dari dana pensiun tersebut. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

18 7 Rumus untuk nilai dana atas asumsi aktuaria yaitu, (5) dengan merupakan asumsi tingkat bunga pengembalian investasi. Rumus untuk nilai dana aktual yaitu. (6) dengan merupakan tingkat bunga pengembalian investasi aktual. Unfunded Liability (UL) Unfunded liability pada waktu ke-t adalah selisih nilai actuarial liability pada waktu ke-t dengan dana program pensiun secara aktual pada periode tersebut. Perumusannya dapat ditulis sebagai berikut:. (7) Nilai unfunded liability juga dapat digunakan untuk menentukan kecukupan dana pensiun yang tersedia untuk pembayaran manfaat pensiun kedepannya. Artinya jika nilai unfunded liability bernilai positif maka terjadi kekurangan pada pendanaan pensiun tersebut. Initial Unfunded Liability Initial unfunded liability merupakan unfunded liability yang terjadi pada saat pembentukan program pensiun. Menurut Ulfah (2007), hal ini timbul karena adanya past service liability atau adanya perubahan atas asumsi aktuaria yang digunakan. Past service liability yaitu kewajiban yang timbul karena adanya penghargaan atas jasa peserta program pensiun yang telah bekerja sebelum memasuki program pensiun. Dalam metode amortisasi initial unfunded liability didanakan secara terpisah dengan cara diamortisasi selama n tahun. Dalam karya ilmiah ini tidak dibahas tentang past service liability dan diasumsikan nilai. Asumsi ini berarti bahwa pada saat program pensiun diadakan, dana yang ada pada saat itu mencukupi untuk membayar acturial liability. Dengan demikian berdasarkan persamaan (7) berlaku. Kerugian (L) Kerugian merupakan indikasi terjadi situasi laba atau rugi pada pendanaan pensiun yang telah direncanakan. Kerugian bernilai positif artinya telah terjadi kerugian. Nilai kerugian diperoleh dari selisih unfunded liability yang dihitung dari asumsi aktuaria dan dari perhitungan yang sebenarnya yaitu, (8) dengan dihitung dengan asumsi aktuaria. Menggunakan persamaan (3) dan (5) diperoleh. (9)

19 8 Dalam karya ilmiah ini, pada ilustrasi pendanaan pensiun akan digunakan fungsi kerugian dalam bentuk lain yang diperoleh dari penjabaran persamaan (8), persamaan (6) dan persamaan (7) sehingga diperoleh fungsi sebagai berikut:. (10) Metode Amortization Gains and Losses Metode amortization gains and losses adalah metode penentuan supplementary contribution (kontribusi tambahan) yang mengikuti prinsip aggregate actuarial cost menthod. Aggregate actuarial cost menthod adalah metode perhitungan aktuaria yang menggunakan total nilai seluruh objek perhitungan (secara keseluruhan). Metode ini diterapkan di negara Amerika dan Kanada. Prinsip yang mendasari metode ini dalam perumusan kontribusi tambahan pada tahun ke-t adalah dengan memperhitungkan kerugian-kerugian yang terjadi di m tahun terakhir yang dibagi dengan nilai sekarang dari anuitas awal dengan jangka waktu m tahun dengan tingkat bunga. Metode ini juga memperhitungkan initial unfunded liability yang diamortisasi selama n tahun, sehingga rumus kontribusi tambahan adalah sebagai berikut: (11) dengan untuk dan merupakan amortisasi dari initial unfunded liability yang diberikan sebagai berikut:, Selain itu, initial unfunded liability yang belum teramortisasi pada saat t didefinisikan sebagai berikut:, Dalam karya ilmiah ini diasumsikan bahwa nilai dan menyebabkan nilai dari dana awal sama dengan actuarial liability Dengan demikian dalam perhitungan kontribusi tambahan hanya berlaku: (1 )

20 dengan nilai a merupakan nilai sekarang dari pembayaran sebesar 1 setiap awal tahun selama jangka waktu m tahun yang dihitung dengan tingkat bunga. Berdasarkan persamaan (12) bahwa kerugian yang dialami tahun ke-s dengan, dapat ditutupi dengan membayar m kali pembayaran yang sama sebesar a selama m tahun setelahnya, dapat diilustrasikan sebagai berikut: 9 a a a a s s + 1 s + 2 s + m - 1 s + m Dari ilustrasi tersebut dapat diambil sebuah contoh yaitu ketika ingin dicari nilai kontribusi tambahan pada tahun ke-3 yang harus dibebankan pada peserta apabila pendanaan program pensiun menggunakan metode amortization gains and losses dengan lama periode amortisasi selama 2 tahun. Untuk dapat menghitung nilai tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut: - pada tahun ke-3, kerugian-kerugian aktuaria yang mungkin dialami yaitu kerugian pada tahun ke-1, tahun ke-2, dan tahun ke-3, - kerugian pada tahun ke-1 dapat ditutupi dengan membayar 2 kali pembayaran yang sama sebesar a selama 2 tahun setelahnya, - kerugian pada tahun ke-2 dapat ditutupi dengan membayar 2 kali pembayaran yang sama sebesar a selama 2 tahun setelahnya, - kerugian pada tahun ke-3 dapat ditutupi dengan membayar 2 kali pembayaran yang sama sebesar a selama 2 tahun setelahnya. Untuk mempermudah pemahaman, dapat diilustrasikan dalam bagan berikut: a a a a a a maka diperoleh nilai kontribusi tambahan pada tahun ke-3 adalah: a a

21 10 Penentuan kontribusi tambahan digunakan untuk menutupi kerugian yang terjadi karena adanya perbedaan tingkat bunga investasi. Dufresne (1988) menyatakan bahwa tujuan dari metode ini agar nilai harapan dari kontribusi tambahan diharapkan konvergen menuju untuk waktu t dalam jangka panjang. Hal ini karena kestabilan kontribusi tambahan akan menentukan kestabilan kontribusi. Dufresne (1988) juga menyatakan terdapat dua tujuan utama dalam jangka panjang pada pendanaan pensiun. Pertama, untuk memaksimumkan jaminan manfaat pensiun yang dapat dilakukan dengan cara meminimumkan ragam fund (dana). Kedua, untuk memaksimumkan stabilitas kontribusi dengan cara meminimumkan ragam dari kontribusi. Karena kontribusi normal konstan setiap periode pada pensiun manfaat pasti, maka besaran kontribusi tambahan diharapkan juga stabil dalam jangka panjang. Kontribusi tambahan yang stabil dipengaruhi oleh penentuan periode m yang tepat dalam metode amortization gains and losses. Sebenarnya penentuan periode m adalah bebas, namun untuk menstabilkan nilai kontribusi tambahan harus dipilih periode m yang optimal. Nilai Harapan Dana dan Kontribusi Pada metode amortization gains and losses setiap kerugian di tahun ke-s akan ditutupi dengan m kali pembayaran sebesar a yang dilakukaan pada saat. Faktanya bahwa a yang dihitung pada tingkat bunga memastikan bahwa pada kenyataanya dibatalkan setelah m kali pembayaran dilakukan. Hal ini berarti bahwa semua kerugian diamortisasi dengan cara yang sama. Menurut Dufresne (1989), dalam praktiknya, keuntungan dapat dihapuskan untuk mengurangi unfunded liability. Dengan demikian dalam menghitung nilai harapan dana dan kontribusi pada metode amortization gains and losses harus dilihat secara keseluruhan penyebab dari kerugian. Semua kerugian akan diamortisasi dengan menurunkan persamaan beda yang melibatkan unsur kerugian. Hasil dari nilai harapan fungsi kerugian tersebut digunakan untuk menghitung nilai harapan dana dan kontribusi. Dari persamaan (3) dan (6) dapat diekspresikan menjadi (13) Menggunakan persamaan (8), (9), dan (4) diperoleh ] ] (14) Persamaan (13) dapat ditulis sebagai berikut:, (15) (16) a

22 11 Diperoleh solusi persamaan partikular dari persamaan (16) yaitu dengan dapat ditentukan dengan mensubstitusi secara langsung ke dalam persamaan (16) dan diperoleh hasil sebagai berikut: ] ] [ a ] [ a ], karena, a - a a - a berarti,, a - a,, a a, Persamaan homogen dari persamaan (16) adalah yang mempunyai solusi merupakan konstanta. Solusi secara lengkap disajikan di Lampiran 2, kemudian diperoleh solusi umum dari persamaan (16) yaitu, Menurut Dufresne (1989), solusi memberikan fakta bahwa initial unfunded liability tidak diperhitungkan selama ini. Dengan mudah dapat dilihat bahwa dalam pembayaran kontribusi tambahan terdapat pula pembayaran sebesar a pada saat yang dapat menutupi seluruhnya. Untuk kasus yang lebih sederhana, misalkan, dapat didefinisikan dan untuk sehingga diperoleh (1 ) Selanjutnya dari persamaan (12), (14), dan (17) diperoleh [ ( ) ] a [ ] (1 )

23 12 dengan berlaku a sehingga jelas bahwa ketika. Fungsi kerugian yang telah diperoleh di persamaan (18) selanjutnya dicari nilai harapannya dan hasilnya digunakan untuk menentukan nilai harapan menuju takhingga dari dana dan kontribusi. * [ ]+ karena saling bebas dengan, diperoleh [ ] (19) Untuk memperoleh nilai harapan kerugian pada saat t menuju dicari nilai limit pada kedua ruas yaitu maka harus ] Karena untuk t menuju, maka sehingga berlaku Agar nilai limitnya ada, maka harus terpenuhi, artinya jika maka nilai untuk akan konvergen menuju ke dengan Namun, jika maka untuk akan divergen. Pembuktian dengan simulasi disajikan di Lampiran 3

24 sedangkan pembuktian secara analitik menggunakan Preposition 1 dan Preposition 2 disajikan di Dufresne (1989). Hasil akan digunakan untuk menentukan dan untuk. Dari persamaan (7), (4), dan (17) diperoleh sebagai berikut: 13 ] * + * + Di dalam asumsi aktuaria yang takbias untuk tingkat bunga pengembalian investasi yaitu nilai harapan tingkat bunga pengembalian investasi aktual sama dengan asumsi tingkat bunga pengembalian investasi ( ), yang berimplikasi pada sehingga diharapkan tidak ada kerugian yang terjadi. Dengan demikian berdasarkan persamaan (7), (17), dan persamaan diperoleh fungsi dari dana sebagai berikut: { karena diperoleh nilai harapan sebagai berikut:,

25 14 dari persamaan (4), (12) dan persamaan diperoleh { karena diperoleh nilai harapan sebagai berikut:, Ragam Dana dan Kontribusi Rumus ragam jangka panjang dari dana dan kontribusi oleh Dufresne (1989) diberikan sebagai berikut: Untuk m > 1, jika menurut Dufresne (1989) yaitu ( ) ( 1) dengan untuk ] dan untuk ]. Bukti: Untuk mendapatkan momen kedua diperlukan asumsi tambahan yaitu, sehingga dari persamaan (19) menghasilkan. Serupa dengan kasus penentuan nilai harapan, penentuan ragam dari dana dan kontribusi juga berasal dari nilai ragam fungsi kerugian yaitu:, karena maka diperoleh,, menggunakan persamaan (19) diperoleh [( ) ] ] ( ]+ [ ]] karena dan maka diperoleh

26 15 [ ] ( ) [ ] untuk, sehingga diperoleh [ ] ( + ( ) ( ) Ragam kerugian akan stabil dalam jangka panjang jika konvergen ke suatu nilai. Agar nilai limitnya ada, maka harus terpenuhi dan ragam kerugian untuk akan konvergen ke ( ) Kondisi harus dipenuhi juga dalam menentukan ragam dana dan kontribusi sehingga dari persamaan (7), (4), dan (17) dengan mudah dapat ditunjukkan ragam dana dan kontribusi dalam jangka panjang yaitu [ ] ( + ( ) [ ] ( ) ( ) ( )( )

27 16 Fungsi Ragam Kontribusi Jangka Panjang terhadap Periode Dengan asumsi penggunaan tingkat bunga dan yang sama sebesar sehingga kerugian hanya terjadi karena adanya perbedaan asumsi tingkat bunga pengembalian investasi dan tingkat bunga pengembalian investasi aktual, maka fungsi ragam jangka panjang dari kontribusi dapat diubah hanya bergantung pada periode m yaitu dengan: Bukti : ( ( ) ( )* ( ) = tingkat bunga pengembalian investasi aktuaria dan tingkat bunga atas kewajiban pensiun = ragam tingkat bunga pengembalian investasi aktual =, dan. Dari persamaan (21) terdapat unsur, dengan maka diperoleh, dan ( ) ( ) ( ) ( ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

28 17 Menggunakan konsep deret geometri diperoleh sebagai berikut: ( ) ( ) er a aan ( a) ( ) er a aan ( b) Kemudian dari persaman (24a) dan (24b) diperoleh ( ( ( ) ( * +) ( ( ( ) ( *) ) ( ( ) ( )* Persamaan (24) akan digunakan untuk menentukan periode optimal menggunakan minimum fungsi limit takhingga ragam kontribusi yaitu ( ( ( ) ( )*, Ilustrasi Penentuan Periode Optimal Metode Amortization Gains and Losses ( Asumsi-asumsi Sebelum melakukan ilustrasi perhitungan akan diberikan asumsi-asumsi yang digunakan dalam karya ilmiah ini. Asumsi-asumsi yang dibangun untuk menyederhanakan kasus dan memudahkan dalam perhitungan ditentukan berdasarkan asumsi-asumsi aktuaria sebagai berikut: 1 tingkat mortalitas diasumsikan seperti pada English Life Table No (males) yang disajikan di Lampiran 1, 2 populasi peserta pensiun diasumsikan stasioner (besarnya populasi dan distribusi usia dalam populasi tetap konstan dari tahun ke tahun) dan semua mulai bekerja pada usia 25 tahun dan usia pensiun normal 56 tahun, 3 gaji peserta sebesar 1 satuan dan mengalami kenaikan yang sama setiap tahun sebesar 2%, 4 manfaat pensiun diberikan dengan proporsi 2/3 dari gaji terakhir,

29 18 5 tidak terjadi inflasi, dana menghasilkan tingkat investasi aktual yang menyebar bebas dan identik dengan nilai harapan sama dengan tingkat pengembalian investasi dan simpangan baku serta tingkat bunga atas kewajiban pensiun, 6 initial unfunded liability diasumsikan sama dengan nol, sehingga besarnya dana awal sama dengan actuarial liability, 7 semua perhitungan merupakan proporsi terhadap benefit Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa penentuan periode optimal diperoleh dengan meminimumkan fungsi ragam kontribusi jangka panjang. Dalam bagian berikut ini akan diuraikan langkah-lagkah dalam menentukan. Langkah pertama adalah dihitung benefit yang akan dibayarkan setiap tahun yang diperoleh dari gaji terakhir. Gaji terakhir diperoleh sebagai berikut: a Kemudian diperoleh benefit yang dibayarkan setiap tahun yaitu ( 1 9 ).. Berdasarkan persamaan (25) diperlukan nilai dan. Selanjutnya dilakukan perhitungan kontribusi normal berdasarkan persamaan (1) yaitu: ,,, Semua perhitungan tersebut menggunakan rumus yang diperoleh dari Bowers (1997), perhitungan secara lengkap disediakan di Lampiran 4. Proporsi NC terhadap B setiap tahunnya adalah. Dari persamaaan (2) diperoleh nilai actuarial liability setiap tahunnya yaitu ( ) Proporsi AL terhadap B setiap tahunnya adalah

30 Dengan demikian diperoleh periode optimal menggunakan persamaan (25) dengan meminimumkan nilai ragam kontribusi saat t dalam jangka panjang yaitu 19 ( ( ) ) Dengan prinsip turunan, fungsi minimum lokal dan uji turunan kedua diperoleh dan dilakukan pembulatan menjadi. Pada uji turunan kedua diperoleh nilai fungsi ragam kontribusi jangka panjang untuk adalah sebesar sehingga terbukti minimum lokal, karena nilai pada uji turunan kedua positif. Perhitungan dalam mendapatkan solusi tersebut disediakan di Lampiran 5. Ilustrasi Pendanaan Pensiun Metode Amortization Gains and Losess Ilustrasi masa pendanaan dimulai dari tahun ke-0 sampai tahun ke-50. Semua asumsi yang telah dibahas sebelumnya tetap digunakan dalam perhitungan pendanaan pensiun metode amortization gains and losess. Tahap-tahap perhitungan pendanaan pensiun manfaat-pasti sebagai berikut: 1. Untuk tahun ke-0 Dana ( F ) dihitung menggunakan persamaan (6) dengan asumsi yang mengakibatkan sehingga. Untuk tahuntahun selanjutnya unfunded liability dihitung menggunakan persamaan (7). Kerugian dihitung menggunakan persamaan (10), karena untuk sehingga. Kontribusi tambahan dihitung dari persamaan (12) dengan maka diperoleh dan = Kontribusi dihitung menggunakan persamaan (4) yaitu,. Penggunaan rumus untuk mencari di tahun-tahun berikutnya menggunakan persamaan yang sama dengan tahun ke Untuk tahun ke , 3. Untuk tahun ke-2 =,.

31 , = 0.037, = 4. Untuk, berlaku langkah-langkah dan rumus yang sama. Dengan lembar kerja Microsoft Excel secara rekursif diperoleh hasil yang disajikan dalam Tabel 1. Dari Tabel 1 akan terlihat kapan suatu perusahaan mengalami laba atau rugi. Proses pendanaan hingga tahun ke-50 secara lengkap disajikan di Lampiran 6. Tabel 1 Ilustrasi pendanaan pensiun manfaat-pasti pada metode amortization gains and losses dengan periode optimal, t Proses pendanaan dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan rugi atau laba pemilik program pensiun sangat bergantung pada besarnya tingkat bunga pengembalian investasi yang sebenarnya. Jika tingkat bunga pengembalian investasi yang sebenarnya lebih besar dari asumsi tingkat bunga

32 pengembalian yaitu maka pemilik program pensiun akan mengalami laba. Hal ini terlihat pada pendanaan tahun ke-4, 5, 6, 7, dan 8 dengan kerugian yang terjadi bernilai negatif. Namun ketika memasuki tahun ke-9 kerugian yang terjadi bernilai positif. Hal ini menandakan bahwa pemilik program pensiun mengalami kerugian karena tingkat bunga pengembalian investasi yang sebenarnya lebih kecil dari asumsi tingkat bunga pengembalian aktuaria. Untuk mengatasi kerugian yang dialami, langkah yang diambil oleh perusahaan adalah dengan menaikkan besarnya kontribusi. Dapat dilihat dari tahun ke-8 dan tahun ke-9 yang besarnya kontribusi meningkat dari ke Peningkatan besarnya kontribusi ini dipengaruhi oleh adanya kontribusi tambahan. Kontribusi tambahan diperoleh menggunakan metode amortization gains and losses yang mengakumulasikan semua kerugian yang terjadi di tahuntahun sebelumnya. Semakin tinggi kerugian dari tahun ke tahun maka kontribusi tambahan akan meningkat yang menyebabkan besarnya kontribusi semakin tinggi. Namun di sisi lain, jika pemilik program mengalami keuntungan maka keuntungan tersebut dapat menurunkan besarnya kontribusi pada tahun tersebut. Dengan demikian sistem yang seperti ini dapat saling menguntungkan antara peserta dan pemilik program pensiun. Penentuan periode optimal dapat menstabilkan fluktuasi besarnya kontribusi dari tahun ke tahun. Dari Tabel 1 terlihat bahwa dengan periode yang optimal dalam mengamortisasi kerugian, kontribusi yang dibebankan kepada peserta program pensiun cenderung stabil dan fluktuasinya cukup rendah. 21 Perbandingan Laju Kontribusi terhadap Periode Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pendanaan program pensiun yang menggunakan periode optimal akan menstabilkan besarnya kontribusi dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui perbedaan laju kontribusi setiap tahunnya dengan periode yang tidak optimal diilustrasikan dalam grafik berikut: Gambar 1 Perbandingan laju kontribusi terhadap periode

33 22 Grafik tersebut diperoleh dengan melakukan pendanaan program pensiun untuk periode yang berbeda selama 50 tahun. Tabel pendanaan untuk periode yang berbeda disajikan di Lampiran 7, Lampiran 8, Lampiran 9, dan Lampiran 10. Dari gambar tersebut terlihat bahwa untuk memiliki laju kontribusi yang relatif stabil dibandingkan dengan periode m yang lain, karena naik turunnya nilai kontribusi tidak terlalu jauh. Fluktuasi yang tinggi terjadi saat, hal ini terjadi karena kerugian yang terjadi pada saat t langsung dibayarkan pada saat t sehingga tidak ada proses penyusutan kerugian secara berkala yang berakibat pada besarnya kontribusi yang tinggi. Namun pada, pergerakan laju kontribusinya sangat lambat dan terlihat cenderung stabil. Hal ini terjadi karena penyebaran kerugian dilakukan dalam waktu yang lama sehingga jelas bahwa laju kontribusi dari tahun ke tahun pasti rendah. Penyusutan kerugian dalam jangka waktu yang lama akan merugikan pemilik program pensiun karena kerugian akan tertutupi dalam jangka waktu yang lama pula. Dari grafik terlihat bahwa untuk,, cenderung berimpit dengan sehingga sulit disimpulkan periode yang lebih optimal. Karena penentuan periode optimal berasal dari minimum fungsi ragam kontribusi jangka panjang, dari Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai ragam kontribusi jangka panjang yang paling kecil adalah. Dengan demikian membuat laju kontribusi stabil dalam jangka panjang karena memiliki ragam kontribusi yang paling kecil yaitu Tabel 2 Ragam kontribusi jangka panjang yang berbeda dengan berbagai periode Perbandingan Hasil Optimal Metode Amortization Gains and Losses dan Metode Spreading Gains and Losses dalam Jangka Panjang Dalam karya ilmiah ini juga dibahas tentang perbandingan hasil optimal pada metode amortization gains and losses dan spreading gains and losses. Sekilas tentang metode spreading gains and losses merupakan metode penentuan supplementary contribution (kontribusi tambahan) dengan perumusan kontribusi tambahan pada tahun ke-t sebanding dengan unfunded liability yang diboboti dengan suatu proporsi k tertentu. Proporsi sebesar k ini dipengaruhi oleh periode selama m (tahun) untuk menutupi unfunded liability. Dengan demikian kontribusi tambahan dirumuskan sebagai berikut:

34 Perbandingan antara kedua metode tersebut dilakukan karena kedua metode ini sering digunakan di negara-negara berkembang. Dengan asumsi-asumsi yang sama, periode optimal secara langsung dapat dibandingkan. Unsur yang dapat dibandingkan dari kedua metode tersebut adalah hasil periode optimal dari fungsi minimum ragam kontribusi jangka panjang dan besarnya minimum ragam kontribusi jangka panjang. Diperoleh minimum fungsi ragam kontribusi jangka panjang metode spreading gains and losses sebagai berikut: 23 ( ( ) + ( ) Hasil optimal dari metode spreading gains and losses diperoleh dari persamaan (26) yang diseleseikan dengan cara yang sama dengan metode amortization gains and losses. Perhitungan secara lengkap dan diperolehnya rumus tersebut disajikan di Lampiran 12. Hasil optimal dari setiap metode tersebut adalah dan Hasil ini tidak bisa secara langsung disimpulkan bahwa metode spreading gains and losses lebih baik dari metode amortization gains and losses dalam hal proses penyusutan kerugian. Namun, besarnya ragam kontribusi jangka panjang dari setiap metode yang lebih menentukan, sehingga diperlukan nilai ragam dari masing-masing metode dan disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3 Ragam kontribusi jangka panjang pada metode amortization gains and losses dan metode spreading gains and losses dengan variasi periode Dengan periode optimal setiap metode ternyata metode spreading gains and losses menghasilkan ragam kontribusi jangka panjang yang lebih kecil. Selain itu jika dilihat dari besarnya setiap periode optimal, periode pada metode spreading gains and losses lebih kecil dibandingkan dengan metode amortization gains and losses. Hal ini berarti bahwa, metode spreading gains and losses lebih cepat mentupi kerugian dengan ragam kontribusi yang kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode spreading gains and losses lebih baik dibandingkan dengan metode amortization gains and losses dalam hal penentuan periode optimal dalam proses penyusutan kerugian.

35 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dalam karya ilmiah ini laba dan rugi hanya ditimbulkan dari perbedaan asumsi tingkat bunga pengembalian investasi aktuaria dan tingkat bunga pengembalian investasi sebenarnya. Perbedaan tingkat bunga yang menyebabkan kerugian adalah ketika dan ketika pemilik program pensiun mengalami laba (gains). Metode amortization gains and losses merupakan metode untuk menentukan kontribusi tambahan. Adanya kontribusi tambahan yang bernilai positif menandakan bahwa pemilik program pensiun mengalami kerugian. Penentuan periode optimal diperlukan dalam proses penyusutan kerugian. Pemilihan periode proses penyusutan kerugian yang optimal pada metode amortization gains and losses menggunakan prinsip minimum fungsi ragam kontribusi dalam jangka panjang. Periode optimal yang diperoleh pada metode amortization gains and losses yaitu. Pemilihan periode dalam proses penyusutan kerugian sangat menentukan laju kontribusi setiap tahunnya, semakin besar pemilihan periode penyusutan kerugian maka semakin lambat laju kontribusinya, yang berarti bahwa semakin lama penutupan kerugian. Laju kontribusi dari periode optimal cenderung stabil sehingga jika dilihat dari perilaku jangka panjangnya, penggunaan periode optimal dapat meminimumkan ragam kontribusi. Metode spreading gains and losses lebih baik dibandingkan metode amortization gains and losses karena diperoleh dan Hal ini berarti metode spreading gains and losses lebih cepat menutupi kerugian dengan ragam yang lebih kecil. Saran Model pendanaan asuransi pensiun program manfaat-pasti masih perlu dibahas lebih lanjut terutama ketika kerugian ditimbulkan bukan hanya disebabkan oleh faktor perbedaan tingkat bunga pengembalian investasi aktuaria dan tingkat bunga pengembalian investasi sebenarnya. Namun disebabkan oleh perbedaan dari asumsi-asumsi aktuaria yang lain. Penentuan periode optimal metode amortization gains and losses dalam karya ilmiah ini menggunakan asumsi yang sederhana bahwa tingkat bunga yang dikenakan atas kewajiban pensiun dan tingkat bunga atas pengembalian investasi aktuaria besarnya sama. Dengan demikian perlu dibahas lebih lanjut untuk kasus tingkat bunga yang berbeda. Initial unfunded liability dalam penentuan kontribusi tambahan diasumsikan sama dengan nol, pada metode amortization gains and losses perlu dibahas lagi ketika initial unfunded liability karena akan berpengaruh terhadap besarnya kerugian dan periode optimal.

36 DAFTAR PUSTAKA Bowers NL, Gerber HU, Hickman JC, Jones DA, dan Nesbitt CJ Actuarial Mathematics Hasca III, Second Eedition. Schaumburg: The Society of Actuaries. Schaumburg (US): The Society of Actuaries. Dufresne D Moment of pension contributions and fund levels when rates are random. Journal of the Institute of Actuaries. 44: Dufresne D Stability of pension system when rates are random. Insurance: Mathematics and Economics. 8: Owadally MI dan Haberman S Pension fund dynamics and gains/losses due to random rates of insvestment return. North American Actuarial Journal. 3(3): Owadally MI dan Haberman S Asset valuation and amortization of asset gains and losses in defined benefit pension plans. Actuarial Research Paper No.132. Stewart J Kalkulus Jilid 1 Edisi Keempat. Susila IN dan Gunawan H, penerjemah; Mahanani N dan Hardani W, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Calculus, Fourth Edition. Ulfah E Analisis dampak penyimpangan asumsi tingkat pengembalian investasi pada pendanaan program pensiun manfaat pasti [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia. Winklevoss HE Pensions Mathematics with Numerical Ilustrations, 2 nd ed. Philadelphia, Pennsylvania (US): University of Pennsylvania Press.

37 26 Lampiran 1 English Life Table No Males x x X x x x Lampiran 2 Pembuktian solusi persamaan beda tak homogen Persamaan beda tak homogen sebagai berikut: a Solusinya terdiri dari: 1. Solusi Persamaan Partikular Kemudian memperoleh nilai disubstitusikan ke persamaan beda tak homogen untuk sebagai berikut: a a a

38 27 a a Dengan demikian persamaan beda tak homogen menjadi sebagai berikut: a a a a ] ] a a a a Dari persamaan tersebut dapat ditentukan nilai yaitu: Karena ] a sehingga diperoleh a a ] ( ) Karena ] a ( ) maka diperoleh: a a ( ) ( ( )) a [( ) ] [ ] ( ) Dari hasil dan diperoleh pola untuk, bentuk dapat direpresentasikan menjadi sebagai berikut: a - a sehingga persamaan partikular diperoleh

39 28 2. Solusi Persamaan Homogen Menggunakan persamaan karakteristik diperoleh akar persamaan sebagai berikut: Solusi persamaan homogen adalah misalkan untuk nilai awal adalah homogen menjadi sebagai berikut: sehingga solusi Solusi umum dari persamaan beda tak homogen adalah Lampiran 3 Pembuktian dengan menggunakan simulasi pada,, Sebelum mencari nilai, dicari terlebih dahulu ( ) ( ( )) ( ( *) Dengan Microsoft Excel dapat dibuktikan bahwa dengan diperoleh = Misalkan, simulasi diperoleh sebagai berikut:

40 29 (Lanjutan) Di simulasi diatas terlihat bahwa. Dengan simulasi numerik, akan dibuktikan bahwa dengan = dan diperoleh Lampiran 4 Perhitungan dan Perhitungan untuk x t

41 30 (Lanjutan) x t Perhitungan untuk x t

42 31 (Lanjutan) x t =

43 32 Lampiran 5 Perhitungan menggunakan Wolfram Mathematica 8.0 dalam menentukan periode optimal dengan meminimumkan ragam kontribusi jangka panjang

44 33 Lampiran 6 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat-pasti pada metode amortization gains and losses dengan periode optimal, t

45 34 (Lanjutan) t

46 35 Lampiran 7 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat pasti pada metode amortization gains and losses dengan, t

47 36 (Lanjutan) t Lampiran 8 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat pasti pada metode amortization gains and losses dengan, t

48 37 (Lanjutan) t Lampiran 9 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat pasti pada metode amortization gains and losses dengan, t

49 38 (Lanjutan) t

50 Lampiran 10 Ilustrasi hasil perhitungan pendanaan pensiun manfaat pasti pada metode amortization gains and losses dengan, 39 t

51 40 (Lanjutan) t Lampiran 11 Perhitungan nilai ragam kontribusi jangka panjang pada metode amortization gains and losses dengan periode yang berbeda dengan menggunakan Wolfram Mathematica 8.0

PENENTUAN PERIODE OPTIMAL SPREADING GAINS AND LOSSES DENGAN MEMINIMUMKAN RAGAM KONTRIBUSI JANGKA PANJANG YOYOK HARIYANTO

PENENTUAN PERIODE OPTIMAL SPREADING GAINS AND LOSSES DENGAN MEMINIMUMKAN RAGAM KONTRIBUSI JANGKA PANJANG YOYOK HARIYANTO PENENTUAN PERIODE OPTIMAL SPREADING GAINS AND LOSSES DENGAN MEMINIMUMKAN RAGAM KONTRIBUSI JANGKA PANJANG YOYOK HARIYANTO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDUGAAN NILAI ASET PENDANAAN PENSIUN DENGAN DUA JENIS PEMULUSAN: STUDI KASUS DATA MORTALITAS INDONESIA 2011 AYUB PRISNA WARDANA

PENDUGAAN NILAI ASET PENDANAAN PENSIUN DENGAN DUA JENIS PEMULUSAN: STUDI KASUS DATA MORTALITAS INDONESIA 2011 AYUB PRISNA WARDANA PENDUGAAN NILAI ASET PENDANAAN PENSIUN DENGAN DUA JENIS PEMULUSAN: STUDI KASUS DATA MORTALITAS INDONESIA 2011 AYUB PRISNA WARDANA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI ASET AKTUARIA PADA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN ARITMATIKA DESYI CHRISTIA

PENENTUAN NILAI ASET AKTUARIA PADA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN ARITMATIKA DESYI CHRISTIA PENENTUAN NILAI ASET AKTUARIA PADA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN ARITMATIKA DESYI CHRISTIA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDANAAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DENGAN METODE SPREADING GAINS AND LOSSES DAN MODIFIED SPREADING GAINS AND LOSSES NURUL TIKAWATI

PENDANAAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DENGAN METODE SPREADING GAINS AND LOSSES DAN MODIFIED SPREADING GAINS AND LOSSES NURUL TIKAWATI PENDNN PROGRM PENSIUN MNFT PSTI DENGN METODE SPREDING GINS ND LOSSES DN MODIFIED SPREDING GINS ND LOSSES NURUL TIKWTI DEPRTEMEN MTEMTIK FKULTS MTEMTIK DN ILMU PENGETHUN LM INSTITUT PERTNIN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

Perhitungan Penyesuaian Biaya Normal Dana Pensiun Dinamis Menggunakan Metode Penyebaran (Spread Method) Pada Dana Pensiun Muhammadiyah

Perhitungan Penyesuaian Biaya Normal Dana Pensiun Dinamis Menggunakan Metode Penyebaran (Spread Method) Pada Dana Pensiun Muhammadiyah Perhitungan Penyesuaian Biaya Normal Dana Pensiun Dinamis Menggunakan Metode Penyebaran (Spread Method) Pada Dana Pensiun Muhammadiyah Joko Purwadi Universitas Ahmad Dahlan Jl Prof. Dr.Soepomo Warungboto

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penghitungan Manfaat dan Iuran Peserta Program Dana Pensiun dengan Metode Projected Unit Credit dan Individual Level Premium pada PT Taspen

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN Chrisna Sandy 1, Sudarwanto 2, Ibnu Hadi 3 Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN-NORMAL MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL IRMA OKTIANI

PERHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN-NORMAL MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL IRMA OKTIANI PERHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN-NORMAL MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL IRMA OKTIANI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN

PENGGUNAAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 47-54 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGGUNAAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL DALAM PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)

PERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT) Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2014), hal 77-82 PERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH

PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 24 30 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tabungan dan Asuransi Pensiun Tabungan dan asuransi pensiun merupakan tabungan jangka panjang yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN NORMAL MENGGUNAKAN METODE FROZEN INITIAL LIABILITY PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL RAHMADDANI MULIA

PENGHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN NORMAL MENGGUNAKAN METODE FROZEN INITIAL LIABILITY PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL RAHMADDANI MULIA PENGHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN NORMAL MENGGUNAKAN METODE FROZEN INITIAL LIABILITY PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL RAHMADDANI MULIA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA NORMAL PROGRAM PENSIUN USIA NORMAL DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL (PERCENT DOLLAR)

PERHITUNGAN BIAYA NORMAL PROGRAM PENSIUN USIA NORMAL DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL (PERCENT DOLLAR) PERHITUNGAN BIAYA NORMAL PROGRAM PENSIUN USIA NORMAL DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL (PERCENT DOLLAR) 1 1 Tenaga Pengajar Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria Program Vokasi UI Abstrak - Setiap

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN DANA PENSIUN DENGAN METODE ATTAINED AGE NORMAL DAN PROJECTED UNIT CREDIT

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN DANA PENSIUN DENGAN METODE ATTAINED AGE NORMAL DAN PROJECTED UNIT CREDIT PERHITUNGAN PEMBIAYAAN DANA PENSIUN DENGAN METODE ATTAINED AGE NORMAL DAN PROJECTED UNIT CREDIT (STUDI KASUS : PT. TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA SEMARANG) SKRIPSI Disusun Oleh : MUSSANDINGMI ELOK

Lebih terperinci

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang Abstrak Program dana pensiun merupakan salah satu faktor pendorong

Lebih terperinci

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau) Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau) Application of Projected Unit Credit Method And The Entry Age

Lebih terperinci

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI. Disusun Oleh :

PENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI. Disusun Oleh : PENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI Disusun Oleh : Nama : ADITYAWAN WIDI NUGROHO NIM : J2E 008 001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN KOMPETENSI TERAPAN SKRIPSI LIA JENITA JURUSAN MATEMATIKA

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN KOMPETENSI TERAPAN SKRIPSI LIA JENITA JURUSAN MATEMATIKA PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN KOMPETENSI TERAPAN SKRIPSI LIA JENITA 1108405009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT

Lebih terperinci

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH PENENTUAN BESARNYA PREMI UNTUK SEBARAN RISIKO YANG BEREKOR GEMUK (FAT-TAILED RISK DISTRIBUTION) ADRINA LONY SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 32-37 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE Ni Luh Putu Ratna Dewi 1, I Nyoman Widana 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1

Lebih terperinci

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN Agustina Siregar 1, Johannes Kho 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 505-514 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERHITUNGAN PEMBIAYAAN DANA PENSIUN DENGAN METODE ATTAINED AGE

Lebih terperinci

METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT

METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT Puteri Ressiana Dewi Achmad, Rini Marwati, Fitriani Agustina Departemen Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pada era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa. Sejalan dengan meningkatnya masyarakat yang memiliki pekerjaan

Lebih terperinci

PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA

PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA Farah Kristiani (farah@home.unpar.ac.id) Jurusan Matematika FTIS Universitas Katolik Parahyangan ABSTRACT There

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross

BAB III PEMBAHASAN. A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross BAB III PEMBAHASAN A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross Dalam perkembangan ekonomi, suku bunga konstan dianggap kurang efektif, maka diperlukannya model yang bisa memprediksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Dana Pensiun Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap pegawai yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Di sisi lain,

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN

PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN (PREMIUM PRICING BASED ON DEMAND FUNCTION AND EQUILIBRIUM POINT IN HETEROGENOUS PORTOFOLIO) Usep

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 14-21 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN Lia Jenita 1, I Nyoman Widana 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1

Lebih terperinci

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)

PENGGUNAAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 01, No. 1 (2012), hal 41 46. PENGGUNAAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT) Nurmailis, Neva

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 206 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang akan membantu pembaca dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang akan dibahas pada bab ini adalah probabilitas,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN UNIT CREDIT COST METHOD (ACCRUED BENEFIT) MAKALAH

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN UNIT CREDIT COST METHOD (ACCRUED BENEFIT) MAKALAH PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN UNIT CREDIT COST METHOD (ACCRUED BENEFIT) MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Matematika Aktuaria yang dibimbing oleh Dr. Isnani Darti,

Lebih terperinci

Grosen A, Jorgensen. P.L Fair valuation of life insurance liabilities: the infact of interest rate guarantees, surrender option and bonus

Grosen A, Jorgensen. P.L Fair valuation of life insurance liabilities: the infact of interest rate guarantees, surrender option and bonus 59 DAFTAR PUSTAKA Abink M, Saker M. 2002. Getting to grif with fair value. The Staple Inn Actuarial Society. Bacinello AR. 200. Fair pricing of Life Insurance participating policies with a minimum interest

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI. Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH JURUSAN STATISTIKA

PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI. Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH JURUSAN STATISTIKA PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE ACCRUED BENEFIT COST PADA PENDANAAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH 24010211130052 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Perhitungan Iuran Normal Program Pensiun dengan Asumsi Suku Bunga Mengikuti Model Vasicek

Perhitungan Iuran Normal Program Pensiun dengan Asumsi Suku Bunga Mengikuti Model Vasicek Jurnal Matematika Vol. 7, No. 2, Desember 2017, pp. 85-91 ISSN: 1693-1394 Perhitungan Iuran Normal Program Pensiun dengan Asumsi Suku Bunga Mengikuti Model Vasicek I Nyoman Widana Program Study Matematika,

Lebih terperinci

NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT

NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER Anggia Fitri, Hasriati 2,2 Program Studi S Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek

Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 T - 1 Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek Angki Okta Vianus 1, Rosita Kusumawati 2 Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275 PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU Asri Nurul Fajriani 1, Djuwandi 2, Yuciana Wilandari 3 1,2,3 Program Studi Matematika Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275 ABSTRAK

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 tentang Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun disetujui dalam Rapat Komite

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT Valensia Huang; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK Kumala Dewi S.; Ferry Jaya Permana; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi dan Ilmu Sains, Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian BAB II KAJIAN TEORI A. Probabilitas Teorema 2.1 (Walpole, 1992) Probabilitas menunjukan suatu percobaan mempunyai hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi,

Lebih terperinci

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT Devi Ramana Cita*, Rolan Pane2, Harison2 Mahasiswa Program S Matematika 2 Dosen JurusanMatematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan serta menjaga kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus dapat menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ Danu Aditya 1, Johannes Kho 2, T. P. Nababan 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No.1 (2014), hal 13-18. PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP Winda Sri Wulandari, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS

PENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS PENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

PENDUGAAN CADANGAN KLAIM ASURANSI DENGAN METODE PEMISAHAN ZAHRA ZAFFIRA SABILA RAHMAH

PENDUGAAN CADANGAN KLAIM ASURANSI DENGAN METODE PEMISAHAN ZAHRA ZAFFIRA SABILA RAHMAH PENDUGAAN CADANGAN KLAIM ASURANSI DENGAN METODE PEMISAHAN ZAHRA ZAFFIRA SABILA RAHMAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANUITAS LAST SURVIVOR

ANUITAS LAST SURVIVOR Jurnal MIPA 39 (1) (2016): 70-77 Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jm ANUITAS LAST SURVIVOR UNTUK KASUS TIGA ORANG TERTANGGUNG D P Sari, Jazwinarti Jurusan Matematika, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. penggunaan metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga model

BAB III PEMBAHASAN. penggunaan metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga model BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai estimasi parameter model Vasicek, penggunaan metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga model Vasicek, kemudian diterapkan dalam perhitungan

Lebih terperinci

METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI

METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah peubah acak waktu meninggal. Fungsi distribusi dinyatakan

Lebih terperinci

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pensiun adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak memiliki pendapatan karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan) adalah suatu upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pensiun Pensiun sejauh ini dianggap sebagai ungkapan rasa terima kasih. Para pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara mereka sepanjang

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id 0. Konsep Dasar Kematian merupakan kejadian random yang mengandung dampak finansial. Prinsip fundamental yang mendasari dapat diilustrasikan dengan contoh berikut. Misalkan seorang laki laki ingin mengambil

Lebih terperinci

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT

PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 September 2015 1 PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT Erna Hayati *) *) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER LATHIFATURRAHMAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER Pada bab ini akan ditentukan harga premi pada polis partisipasi yang terdapat opsi surrender pada kontraknya.

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang di dunia ini siapapun dia ingin mendapatkan kehidupan yang layak dan sejahtera. Banyak orang kemudian berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Dahlan Siamat ( Manajemen Lembaga Keuangan,1995, p343), Dana

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Dahlan Siamat ( Manajemen Lembaga Keuangan,1995, p343), Dana 5 BAB 2 LANDASAN TEOR 2.1 Dana Pensiun Pemberi Kerja Menurut Dahlan Siamat ( Manajemen Lembaga Keuangan,1995, p343), Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku

Lebih terperinci

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT Ni Luh Juliantari 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Nyoman Widana 3 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE Dian Fauzia Rahmi 1, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M.

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M. Judul : Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link dengan Garansi Minimum dan Nilai Cap Menggunakan Metode Point To Point Nama : Ni Luh Juliantari Pembimbing : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini banyak masyarakat di Indonesia yang sudah menyadari pentingnya asuransi, meskipun jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih kalah jauh. Kebanyakan

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1(2014), hal 7 12. PENENTUAN NILAI CAANGAN PROSPEKTIF PAA ASURANSI IWA SEUMUR HIUP MENGGUNAKAN METOE NEW ERSEY estriani, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT Dila T. Julianty *, Johannes Kho 2, Aziskhan 2 Mahasiswa Program S Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Estimasi Hazard Rate Temporal Point Process

Estimasi Hazard Rate Temporal Point Process Vol. 9, No.1, 33-38, Juli 2012 Estimasi Hazard Rate Temporal Point Process Nurtiti Sunusi 1 Abstrak Point process adalah suatu model stokastik yang dapat menerangkan fenomena alam yang sifatnya acak baik

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi Jiwa adalah asuransi yang memberikan pembayaran sejumlah uang tertentu atas kematian tertanggung kepada anggota keluarga atau orang yang berhak menerimanya

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Dalam bab ini akan diulas bagaimana strategi imunisasi multiperiode dapat diterapkan pada salah satu institusi Lembaga Keuangan yang dalam studi kasus ini adalah Dana

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Joint Life Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan gabungan dari dua faktor atau lebih, misalnya suami-istri, orang tua-anak dan lain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK

PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK Muslim 1*, Hasriati 2, Asli Sirait 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN

PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN Pricilla Natalia Budiman; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94,

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI WEB PERHITUNGAN MANFAAT DAN IURAN NORMAL DANA PENSIUN DENGAN PROJECTED BENEFIT COST METHOD

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI WEB PERHITUNGAN MANFAAT DAN IURAN NORMAL DANA PENSIUN DENGAN PROJECTED BENEFIT COST METHOD ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI WEB PERHITUNGAN MANFAAT DAN IURAN NORMAL DANA PENSIUN DENGAN PROJECTED BENEFIT COST METHOD Siti Qomariyah Ulfa Jl. Raya Serang KM.21,5 RT.06/01 No.29 Tangerang, 082112175989,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan tinjauan pustaka, teori penunjang dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka terdiri dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari skripsi ini, teori

Lebih terperinci

MODEL FUNGSI SALARY DALAM VALUASI PROGRAM PENSIUN

MODEL FUNGSI SALARY DALAM VALUASI PROGRAM PENSIUN MODEL FUNGSI SALARY DALAM VALUASI PROGRAM PENSIUN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : Alwin Rianto Kurniawan NIM : 20804001

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian 2.1.1 Landasan Teori Bagian ini akan membahas lebih mendalam mengenai teori-teori dan pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa dalam rangka upaya memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua, perlu

Lebih terperinci

EVALUASI DETERMINAN MATRIKS REKURSIF DENGAN FAKTORISASI LB RUDIANSYAH

EVALUASI DETERMINAN MATRIKS REKURSIF DENGAN FAKTORISASI LB RUDIANSYAH EVALUASI DETERMINAN MATRIKS REKURSIF DENGAN FAKTORISASI LB RUDIANSYAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 ABSTRAK RUDIANSYAH. Evaluasi

Lebih terperinci