Yield. Curve Surat. yield yield. Oktober Yield to maturity (%) Spread (%) Sep Oct 15

Transkripsi

1 Press Release Review Pasar Obligasii Indonesia Oktober 2015 Pasar Obligasi Domestik Bullish Kebijakan Paket Ekonomi Dorong Penguatan Pasar Pasar obligasi Indonesia padaa bulan Oktober bergerak rebound. Komitmen pemerintah dalam memperbaiki kondisi perekonomian melalui paket kebijakan ekonomi jilid II di akhir September dan jilid III, IV, dan V yang dirilis sepanjang bulan Oktober menjadi katalis menguatnya pasar obligasi domestik. Disamping itu tren deflasi dan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turutt menopang menguatnya pasar. Sementara sentimen global yang turut memberikan sentimen positif yakni menguatnya ekspektasi penundaan kenaikann The Fed rate menyusul rilis data ekonomi AS yang dibawah ekspektasi pasar. Disisi lain, dibukanya wacana perluasan stimulus oleh Bank Sentral Eropa di bulan Desember turut memberikan sentimenn positif di pasar obligasi domestik. Yield Curve Surat Utang Negara dan Harga SUN Seri Benchmark Menurut Direktur Utama IBPA, Ignatius Girendroheru, tren pergerakan kurva imbal hasil atau yield curve SUN IBPA IGSYC selama bulan Oktober 2015 menunjukkan pola bullish. Penurunan yield terjadi padaa seluruh tenor SUN. Yield SUN tenor pendek (1 4tahun) turun 78,8bps mom dari level 9,2034% pada akhir bulan September ke level 8,4157% pada akhir bulan Oktober. SUN tenor menengah (5 7tahun) turun 96,8bpss mom dari level 9,6854% di akhir bulan September ke levell 8,7177% di akhir bulan Oktober. SUN tenor panjang (8 30tahun) turun 80,3bps mom dari levell 9,9084% di akhir bulan September ke level 9,1054% di akhir bulan Oktober. Grafik 1. IBPA IGSYC 10.5 Yield to maturity 30 Sep Oct Spread

2 Tabel 1. Yield SUN Tenor Oct Yield 30 Sep Chg (bps) Chg Kelompok SUN seri benchmark (FR0069, FR0070, FR0071, FR0068) juga bergerak positif. Fair price FR0069 naik +269,58bps mom ke level 97,7455% %, FR0070 naik +460,83bps mom ke level 97,6000%, FR0071 naik +539,75bps mom ke level 99,4304%, dan FR0068 naik +635,59bps mom ke level 93,2519% %. Tabel 2. Price and Yield Benchmark Series Benchmark Time to Maturity Close (30 Oct 15) Coupon Series (year) Price Yield FR0069 FR0070 FR0071 FR Last month (30 Sep 15) Spread Price Yield Price Yield (bps) Indeks Surat Berharga Negaraa (SBN) Tiga indeks acuan utama SBN juga bergerak positif selama bulan Oktober INDOBeXG Total Return, indeks yang mengukur tingkat pengembalian (total return) SBN, naik +9,63poin mom atau +5,73%momm dari level 167,8995 di akhir bulan September ke level 177,5279 di akhir bulan Oktober. Secara year to date (ytd), tingkat pengembalian SBN mengalami kenaikan sebesar +1,67%ytd. INDOBeXG Clean Price, indeks yang mengukur pergerakan harga bersih (clean price) SBN,, naik +5,05poin mom atau +5,08%momm dari level 99,5449 di akhir bulan September ke level 104, 5980 di akhir bulan Oktober. Secara year to date (ytd), sampai dengan Oktober harga SBN masih mengalami penurunann rata rata sebesar 5,16%ytd. INDOBeXG Effective Yield, indeks yang mengukur tingkat imbal hasil (yield) SBN, turun 0,79poin momm dari level 9,6797% di akhir bulan September ke level 8,8862% di akhir bulan Oktober. Secaraa year to date (ytd), sampai dengan September tingkat imbal hasil efektif SBN masih mengalami kenaikan rata rata sebesar +0,86poin ytd. Tabel 3. INDOBeX Government Indonesia Bond Indices INDOBeXG Total Return INDOBeXG Clean Price INDOBeXG Effective Yield INDOBeXG Gross Price INDOBeXG Gross Yield Index 30 Oct Sep MoM Ytd Chg Chg Chg Chg % 5.16% 10.69% 5.29% 10.29%

3 Lelang SBN SBSN Dari sisi penerbitan SBN, penjualan SUN dari awal tahun 2015 hingga bulan Oktober telah mencapai 97,89% dari target gross issuance dalam APBN tahun 2015 yang berjumlah sebesar Rp461,75tn. Bahkan dari sisi net issuance, hingga bulan Oktober telah melampaui target net issuance dalam APBNP tahun 2015 yang berjumlah Rp307,26tn yakni sebesar 102,04%. Mengawali kuartal IV 2015 di bulan Oktober ini, pemerintah telah menyelenggarakan 2 kali lelang SBN dan 2 kali lelang SBSN. Dari lelang tersebutt total penawaran yang masuk mencapai Rp31,24tn, atau total penawaran yang terendah sejak Januari Rendahnya total penawaran juga sejalan dengan rendahnya total dana yang dimenangkan pemerintah di bulan Oktober yakni sebesar Rp22,48tn. Grafik 2. Kondisi Lelang SBN SBSNN IDRTrillion Bid to Cover Ratio Q1 Q2 Q3 Q4 (Oct) 2015 Incoming Bid Bid Accepted Bid to Cover Ratio [rhs] Sumber: DJPPR, Kemenkeu, diolah Outstanding SBN Tabel 4: Outstanding SBN Berdasarkan Jenis Seri Bond Type Obligasi Fixed Coupon Fixed Rate (FR) ORI Global Bond Obligasi Jenis Lainnya Variable Rate (VR) SPN Sukuk Total Sumber: DJPPR, IBPA. September Series Outstanding (IDR) Series 41 1,038,796,311,000, ,097,910,000, ,342,120,500, ,179,700,000, ,900,000,000, ,263,255,000, ,043,579,296,500, October Outstanding (IDR) 1,055,946,311,000,000 68,859,920,000, ,337,315,500, ,179,700,000,000 42,300,000,000, ,847,255,000,000 2,025,470,501,500,000

4 Menurut Ignatius, secara bulanan nilai outstanding SBN turun sebesar 0,89%% dari Rp2.044tn menjadi Rp2.025tn, penurunan lebih disebabkan oleh outstanding global bond yang turun 7,,84% atau senilai Rp43tn. Namun ditengah penurunan, outstanding obligasi seri FR dan ORI meningkat pada bulan Oktober FR meningkat sebesar Rp17,15tn (+1,65%). Peningkatan outstanding FR lebih disebabkan oleh tingginya penawaran yang masuk pada lelang SBN bulan Oktober. Selain itu, outstanding seri ORI turut meningkat Rp14,76tn (+27,29%). Peningkatan outstanding ORI disebabkan oleh munculnya new issuance yakni seri ORI012 yang menyumbang nilai outstanding tertinggii diantara seri ORI lainnya yakni sebesar Rp27,44tn. Grafik 3: Komposisi Outstanding SBN Berdasarkan Jenis Seri Variable Rate (VR) 5% SPN 2% Sukuk 12% Global Bond 25% Fixed Rate (FR) 52% ORI 4% Sumber: DJPPR, per 29 Oktober 2015 Obligasi Korporasi Direktur IBPA, Wahyu Trenggono, mengungkapkan bahwa kondisi bullish juga terjadi pada pasar obligasi korporasi. Kurva Imbal Hasil (Yield Curve) IBPA ICBYC menunjukkan rata rata yield obligasi korporasi bertenor pendek (1 4tahun) turun 78,99bps momm dari level 11,9749% di akhir bulan September ke level 11,1849% di akhir bulan Oktober. Tenor menengah (5 7tahun) turun 100, 51bps mom dari level 12,,9589% di akhir bulan September ke level 11,9538% di akhir bulan Oktober. Tenor panjang (8 10tahun) turun 100,86bps mom dari level 13,1799% di akhir bulan September ke level 12,1713% di akhir bulan Oktober. Wahyu menambahkan, berdasarkan kelompok rating, rata rata yield obligasi korporasi dengan rating BBB turun 86,66bps mom dari level 14,8216% di akhir bulan September ke level 13,9550% di akhir bulan Oktober; rating A turun 84,03bps mom dari level 12,7171% di akhir bulan September ke level 11,8768% di akhir bulan Oktober; rating AA turun 94,94bpss mom dari level 11,7851% di akhir bulan September ke level 10,8357% di akhir bulan Oktober; rating AAA turun 102,42ps mom dari level 11,2027% di akhir bulan September ke level 10,1785% di akhir bulan Oktober.

5 Grafik 4. Yield Curve Corporate Bond BBB 30 Okt 15 AAA 30 Okt 15 A 30 Okt 15 Indonesia Government Securities AA 30 Okt 15 BBB 30 Sep A 30 Sep 15 AA 30 Sep 15 AAA 30 Sep 15 YTM Tenor (Years) Tabel 5. Corporate Bond Yield Tenor YTM as of 30 Oktober 2015 (Year) IGS AAA AA A Average by Rating BBB Average by Tenor Penerbitan Obligasi Korporasi penerbitan obligasi korporasi baru dari Januari 2015 hingga Oktober 2015 sebesar Rp53,99tn atau terdapat penerbitan obligasi korporasi baru sebesar Rp2,00tn sepanjang bulan Oktober Angka penerbitan obligasi korporasi baru di bulan Oktober tersebut lebih rendah jika dibandingkann dengan nilaii penerbitan baru di bulan September 2015 yang sebesar Rp3,48tn. Grafik 5. Corporate Bond New Issuance (2010 Sep 2015) Rp Triliun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct 2015

6 , IDX Aktivitas Perdagangan Obligasi Perdagangan SBN di bulan Oktober diwarnai dengann penurunan total volume perdagangan sebesar Rp34,96tn atau 14,8%mom dari Rp236,68tn di bulan September menjadi Rp201,71tn di bulan Oktober. Rata rata volume perdagangan harian di bulan Oktober turun 14,8%mom dari Rp11,21tn/hari di bulan September menjadi Rp9,61tn/hari di bulan Oktober. Sementara itu, total frekuensi perdagangan menurun sebesar 20,0%momm dari kali di bulan September menjadi kali di bulan Oktober. Rata rata transaksi harian SBN di bulan Oktober yang menurun dari si si frekuensinya sebesar 20,0%mom dari 641 kali/hari di bulan September menjadi 513 kali/ /hari di bulan Oktober. Tabel 6. Government Bond Trading Activities Bulan (Miliar) (RpMiliar) Oct , , Nov , , Dec , , Jan , , Feb , , Mar , , Apr , , May , , Jun , , Jul , , Aug , , Sep , , Oct , , Frek (Kali) Jumlah Hari Pelaporan 11, , , , , , , , , , , , , Sumber: PLTE IDX Per 30 Oktober 2015 pkl 17:30 WIB Rata rata Transaksi Per hari (Miliar) (RpMiliar) Frek (Kali) 11, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Rata rata Transaksi Per Frek hari Frek 11.4% 12.0% 2.4% 6.6% 7.1% 2.1% 1.9% 0.8% 108.4% 12.8% 14.1% 139.7% 11.7% 12.0% 57.7% 15.9% 16.1% 59.7% 47.6% 50.7% 53.3% 47.6% 50.7% 53.3% 6.6% 3.7% 13.9% 3.2% 6.4% 4.9% 5.8% 7.5% 14.9% 18.6% 20.1% 26.5% 23.2% 24.3% 80.2% 19.5% 20.7% 88.8% 1.2% 0.6% 50.9% 11.8% 9.9% 45.7% 57.1% 53.3% 13.2% 42.2% 38.7% 2.5% 44.6% 43.4% 23.1% 41.8% 40.6% 19.3% 22.3% 19.3% 12.5% 22.3% 19.3% 12.5% 0.9% 4.0% 31.4% 5.6% 8.5% 25.1% 14.8% 13.7% 20.0% 14.8% 13.7% 20.0% Perdagangan obligasi korporasi di bulan Oktober diwarnai dengan penurunan total volume perdagangan sebesar Rp6,91tn atau 37,0%mom dari Rp18,70tn di bulan September menjadi Rp11,79tn di bulan Oktober. Rata rata volume perdagangan harian di bulan Oktober menurun 37,0%mom dari Rp891miliar/hari di bulan September menjadi Rp561miliar/hari di bulan Oktober. Total frekuensi perdagangan juga menurun sebesar 4,7%mom dari kali di bulan September menjadi kali di bulan Oktober. Rata rata frekuensi transaksi harian obligasi korporasi di bulan Oktober turut menurun sebesar 4,7%mom dari 89 kali/hari di bulan September menjadi 85 kali/hari di bulan Oktober. Tabel 7. Corporate Bond Trading Activities Bulan (Miliar) (RpMiliar) Frek (Kali) Oct 14 Nov 14 Dec 14 Jan 15 Feb 15 Mar 15 Apr 15 May 15 Jun 15 Jul 15 Aug 15 Sep 15 Oct 15 16, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,437 2,248 2,335 2,322 1,981 1,912 2,058 1,655 2,120 1,585 1,631 1,866 1,779 Jumlah Rata rata Transaksi Per hari Hari Pelaporan (Miliar) (RpMiliar) Frek (Kali) , , Sumber: PLTE IDX Per 30 Oktober 2015 pkl 17:30 WIB 51.7% 7.5% 36.1% 25.8% 0.6% 24.3% 22.2% 18.8% 51.4% 27.5% 11.3% 25.0% 37.0% Rata rata Transaksi Per hari Frek Frek 50.3% 63.8% 45.1% 43.7% 56.7% 7.4% 7.8% 6.4% 6.5% 6.1% 37.2% 3.9% 29.6% 30.7% 1.1% 26.8% 0.6% 25.8% 26.8% 0.6% 0.4% 14.7% 9.9% 11.0% 5.7% 22.2% 3.5% 7.4% 5.6% 16.6% 20.6% 7.6% 18.5% 16.8% 12.8% 19.4% 19.6% 10.3% 10.9% 11.1% 50.3% 28.1% 37.0% 36.0% 15.9% 26.7% 25.2% 23.9% 23.0% 21.5% 10.9% 2.9% 11.3% 10.9% 2.9% 25.4% 14.4% 19.0% 19.4% 9.0% 37.4% 4.7% 37.0% 37.4% 4.7%

7 Seri SUN Teraktif FR0068 (TTM 18,39tahun) tercatat sebagai obligasi pemerintah yang paling aktif diperdagangkan yakni ditransaksikan sebanyak kali dengan total nilai sebesar Rp16,69tn. Sementara seri SBN yang diperdagangkan dengan total nilai terbesar dicatatkan oleh FR0070 (TTM: 8,38tahun) yakni sebesar Rp31,02tn dengan total frekeunsi sebesar kali. Tabel 8. Seri SUN Teraktif Bulan Oktober 2015 Nama Obliga si Negara Republik Indonesia Seri FR0068 Obliga si Negara Republik Indonesia Seri FR0070 Obliga si Negara Republik Indonesia Seri FR0071 Sukuk Negara Ritel Seri SR 007 Obliga si Negara RI Seri FR0056 Obliga si Negara Republik Indonesia Seri FR0072 Obliga si Negara Republik Indonesia Seri FR0073 Obliga si Negara Republik Indonesia Seri ORI011 Obliga si Negara RI Seri FR0053 Sukuk Negara Ritel Seri SR 006 FR0068 FR0070 FR0071 SR007 FR0056 FR0072 FR0073 ORI011 FR0053 SR006 16,,693 31,,016 10,,584 5,,597 25,,376 17,,355 8,,655 1,,655 11,,212 5,,313 1,419 1,141 1, % % % % % % % % % % Sumber: PLTE IDX per 30 Oktober 2015 pkl 17:30 WIB Seri Obligasi Korporasi Terkatif Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 (TAXI01) diperdagangkan dengan jumlah transaksi terbanyak yakni hingga 78 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp220miliar. Sementara obligasi korporasi dengan total nilai transaksi terbesar dicatatkan oleh Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permataa Tahap II Tahun 2012 (BNLI01SBCN2) yakni sebesar Rp493miliar dengan frekuensi sebesar 45 kali transaksi. Tabel 9. Seri Obligasi Korporasi Teraktif Bulan Oktober 2015 Kode (Rpmiliar) Frekuensi Kup on TTM (tahun) IBPA Fair Price YTM Nama Kode Rating (Rpmiliar) Frek. Kupon TTM (tahun) Fair Price IBPA YTM Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 TAXI01 ida % Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 BNLI01SBCN2 idaa % Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap II Tahun 2014 APLN01CN2 ida % Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap I Tahun 2013 APLN01CN1 ida % Obligasi Berkelanjutan I Bumi Serpong Damai Thp I Tahun 2012 Seri C BSDE01CCN1 idaa % Obligasi Berkelanjutan I Bumi Serpong Damai Tahap II Tahun 2013 BSDE01CN2 idaa % Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B ANTM01BCN1 ida % Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C ASDF01CCN1 idaaa % Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 Seri B APLN01B ida % Sukuk Subordinasi Mudharabah Berkelanjutan I BBMISMSB1CN2 ida(sy) Tahap II Bank Muamalat Tahun 2013 Sumber: PLTE IDX per 30 Oktober 2015 pkl 17:30 WIB 7.61%

8 Kepemilikan Obligasi Kepemilikan SBN pada Oktober masih didominasi asing. Kepemilikan asing di pasar SBN domestik per tanggal 30 Oktober 2015 tercatat sebesar Rp528,76tn atau mencakup 37,10% dari total SBN outstanding yang senilai Rp1.425,20tn. Setelah mencatatkan net outflow pada bulan September sebesar Rp14,16tn, di bulan Oktober asing kembali mencatatkan net inflow sebesar Rp5,39tn. Kenaikan kepemilikan yang cukup tinggi dicatatkan oleh investor ritel sebesar Rp23,68tn seiring dengan diterbitkannya ORI012 di bulan Oktober. Tabel 10. Komposisi Kepemilikan SBN Kepemilikan (Rptriliun) Jan 15 Feb 15 Mar 15 Apr 15 May 15 Jun 15 Jul 15 Aug 15 Asing Perbankan Asuransi Lain lain Bank Indonesia Reksadana Dapen Perseorangan Sekuritas Total , , , , , , , , Sumber: DJPPR, Kemenkeu per 30 Oktober 2015 Sep 15 Oct , , Change mom Rptriliun % % % % % % % % % % % Dominasi industri dana pensiun sebagai pemegang terbesar obligasi korporasi masih berlanjut di Oktober 2015 dengan komposisi 27,67% (Rp70,25tn), naik dari akhir September dengan komposisi kepemilikan sebesar 27,56% (Rp69,72tn). Perubahan komposisi paling signifikan terjadi pada industri reksadana dengan komposisi naik menjadi 21,19% (Rp53,80tn) di bulan Oktober dari 20,84% (Rp52,72tn). Sementara komposis kepemilikan asing turun menjadi 7,84% (Rp19,89tn) di bulan Oktober dari 7,96% (Rp20,13tn). Tabel 11. Komposisi Kepemilikan Obligasi Korporasi Institusi Dana Pensiun (Lokal) Reksadana (Lokal) Bank ( Lokal) Asuransi (Lokal) Lainnya Korporasi (Lokal) Asing Individu (Lokal) Yayasan (Lokal) Sekuritas (Local) Sum Sumber: KSEI Dec 14 Aug 15 Sep 15 Oct 15 Rptriliun % Rptriliun % Rptriliun % Rptriliun % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % Change mom Rptriliun % % % % % % % % % % % % Inflow/Outflow Asing Pergerakan positif pasar SBN di bulan Oktober juga didorong oleh aksi beli asing. Di bulan Oktober 2015 (per 29 Oktober 2015), asing membukukan net buy sebesar Rp5,39tn. Secara tahun berjalan, dari awal tahun 2015 hingga awal kuartal IV 2015 (per akhir Oktober 2015), asing di pasar SBN masih mencatatkann net inflow sebesar Rp67,41tn.

9 Grafik 6. Inflow/Outflow Asing 2012 Oktober 2015 Net Inflow (Outflow) Rptn (0.29) (14.16) Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV (Okt) Sumber: DJPPR Kemenkeu per 30 Oktober 2015, diolah Demikian Siaran Pers ini disampaikan. Jakarta, 3 November PT Penilai Harga Efek Indonesia Departemen Hukum & Komunikasi Perusahaan Menara Global, Lantai 19 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27 Jakarta Ph Fx