MARKETING SAVINGS BOND RITEL SERI SBR002
|
|
- Yuliani Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MARKETING SAVINGS BOND RITEL SERI SBR
2 1. Prospek Perekonomian Indonesia & Strategi Pembiayaan APBN Melalui Utang 2. Savings Bond Ritel (SBR) sebagai Pilihan Investasi 3. Penerbitan SBR Perbandingan Struktur SBR001 vs SBR002 Budget 2010 Source: Bank Indonesia Outline
3 Prospek Perekonomian Indonesia & Strategi Pembiayaan APBN Melalui Utang
4 Faktor Eksternal Tetap Menjadi Risiko Utama Pertumbuhan Ekonomi perlambatan pertumbuhan ekonomi global mempengaruhi turunnya tingkat permintaan IMF-WEO menurunkan proyeksi ekonomi global tahun Sumber: IMF GDP Trade Vol WEO Jan 16 WEO Apr 16 WEO Jan 16 WEO Apr 16 World 3,1 3,4 3,2 3,6 3,5 US 2,4 2,6 2,4 2,6 2,5 Europe 1,6 1,7 1,5 1,7 1,6 China 6,9 6,3 6,5 6 6,2 India 7,3 7,5 7,5 7,5 7,5 ASEAN-5 4,7 4,8 4,8 5,1 5,1 World 2,8 3,4 3,1 4,1 3,8 RISIKO TAHUN 2016 Gejolak perekonomian Tiongkok memberikan dampak yang relatif besar di kawasan. Lemahnya harga komoditas diproyeksikan masih akan terus terjadi. Membaiknya perekonomian AS membawa risiko normalisasi suku bunga dan menyebabkan kesediaan modal menjadi lebih terbatas Penguatan Dolar AS juga menambah tekanan kepada portofolio pembiayaan, Capital Flow menjadi selektif 4
5 Strategi Ekonomi Jangka Pendek dan Jangka Panjang untuk mencapai pertumbuhan potensial ekonomi dan mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif Strategi JANGKA PANJANG untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang adil, merata, dan berkelanjutan FLUKTUASI GLOBAL TANTANGAN STRUKTURAL Budget Reforms Optimalisasi Pendapatan Meningkatkan kontribusi investasi pada struktur ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang adil, merata, dan berkelanjutan. 8 7 Pembiayaan Berkelanjutan Strategi JANGKA PENDEK untuk mendorong ekonomi mengatasi tantangan perekonomian global Kualitas Belanja Reformasi Struktural Meningkatkan Daya Beli Masyarakat Memperbaiki Kualitas Iklim Investasi
6 Struktur APBN Besarnya belanja negara ditentukan oleh : 1. Asumsi dasar makro ekonomi. 2. Kebutuhan penyelenggaraan negara. 3. Kebijakan pembangunan. 4. Resiko (bencana alam, dampak krisis global). 5. Kondisi dan kebijakan lainnya. A Pendapatan Negara B (A-B)* SAL Surplus PEMBIAYAAN DALAM DAN LUAR NEG ERI (Sisa Anggaran Lebih) Besarnya pendapatan negara ditentukan oleh : 1. Indikator ekonomi makro pada asumsi dasar makro ekonomi. 2. Kebijakan pendapatan negara. 3. Kebijakan pembangunan ekonomi. 4. Perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum. 5. Kondisi dan kebijakan lainnya. D C Besarnya pembiayaan ditentukan oleh : 1. Asumsi dasar makro ekonomi. 2. Kebijakan pembiayaan. 3. Kondisi dan kebijakan lainnya. *APBN Surplus jika A>B; APBN Defisit jika A<B 6
7 APBN Tahun 2016 Pembiayaan Non Utang Uraian A. Pendapatan Negara I. Pendapatan Dalam Negeri 1. Penerimaan Perpajakan 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak II. Hibah B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat APBN , , , , Belanja Non Kementerian/Negara II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa D. Surplus/(Defisit Anggaran) (%) Persentase Surplus (Defisit) terhadap PDB E. Pembiayaan I. Pembiayaan Dalam Negeri a. Perbankan Dalam Negeri b. Non-Perbankan II. Asumsi Dasar Ekonomi Makro : 1, Belanja Kementerian/Negara C. Keseimbangan Primer (Rp57.70T) (88.2) Pertumbuhan Ekonomi: 5.3% Tingkat Inflasi: 4.7% Nilai tukar: Rp13,900/US$1 Tingkat bunga SPN 3 bulan: 5.5% ICP: USD50/barrel Lifting Minyak Mentah: 830 ribu barel/hari Lifting Gas : 1,155 ribu barel setara minyak per hari Pembiayaan Utang Rp330.88T 330,88 Surat Berharga Negara (Net) 327,22 Penerbitan Redemption & Cash Management Debt Portfolio Management Domestic Loan (Net) 5.5 Withdrawal Redemption Surat Berharga Negara Pinjaman Dalam Negeri 3.3 Withdrawal 0.4 Redemption Pembiayaan Luar Negeri (Net) Rp273.2T (2.15% PDB) Target Indikatif` (273.2) (2.15%) Defisit APBN Foreign Loans (Net) 555,72 (228,49) (3,00) 3,26 3,71 (0,45) 0,40 69,18 (68,78) 7
8 Surat Berharga Negara Rencana Pembiayaan Tahun 2016 SBN Domestik APBN 2016 Uraian Target Indikatif (IDR bn) SBN Netto 327,224 Jatuh Tempo ,999 SBN Cash Management 28,500 Buyback 3,000 Kebutuhan Penerbitan 555,723 Lelang Reguler: Surat Utang Negara (SUN): Surat Berharga Syariah Negara (SUKUK): 9-11 tahun Non-Lelang: SBN Retail: 76% Lelang 66% Non-Lelang 10% International Bond 24% International Bonds Rencana Penerbitan Sukuk, 24% SUN, 76% Penerbitan SBN Valas sebagai komplementer untuk menghindari crowding out di domestic market & menyediakan benchmark bagi corporate issuance, terdiri dari USD,YEN atau EURO. Penerbitan SBN Valas maksimal 30% dari Kebutuhan Penerbitan 23 x AverageTime to Maturity Penerbitan melalui Lelang: Komposisi Domestik 23 x Private Placement Sukuk Retail (Maret), SBR (Mei), Sukuk Tabungan (Agustus), and ORI (Oktober) Based on request Front Loading Issuance untuk Pembiayaan Pre-funding Menerbitkan 73% dari total Kebutuhan Penerbitan pada semester 1 Seri Seri Benchmark 2016 Kupon Jatuh Tempo FR0053 (5Y) 8,250% 15 Juli 2021 FR0056 (10Y) 8,375% 15 September 2026 FR0073 (15Y) 8,750% 15 Mei 2031 FR0072 (20Y) 8,250% 15 Mei
9 Realisasi Penerbitan SBN 2016 (per 28 April 2016) Uraian SBN Netto Jatuh Tempo 2016 Cash Management Buyback Kebutuhan Penerbitan (Gross) Surat Utang Negara SUN Domestik ON SPN Private Placement SUN Retail SUN Valas SUN Valas USD (GMTN) SUN Valas EUR (GMTN) Samurai Bond dalam JPY SBSN SBSN Domestik SBSN Valas (USD) Catatan: - Penerbitan SBN Konversi Penyaluran DAU - Jatuh tempo SBN Konversi Penyaluran DAU Neto Penerbitan SBN Konversi DAU Realisasi s.d. 28 April 2016 Rp triliun Target APBN 2016 Rp triliun % Realisasi terhadap Target APBN % 49.93% 3.51% 55.20%
10 Perbandingan Yield dengan Negara Peer s LCY 10 Year Government Bonds Latest Yield YTD Change (BP) MTD Change (BP) HK ID JP KR MY PH SG TH US VN Market Watch as of April 27, 2016 Source: Asian Bonds Online [in percentage] Apr '16 19 Apr '16 28 Mar '16 23 Sep '11 27 Oct '08 13 Sep'05 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 15Y 9 Feb '12 20Y 30Y Source: IDMA, Bloomberg, as of April 26,
11 Posisi Utang Pemerintah Pusat #) Jan 2016 Feb 2016 Angka dalam Triliun Rupiah Total Utang Pemerintah Pusat a. Pinjaman 1). Pinjaman Luar Negeri Bilateral Multilateral Komersial Suppliers 2). Pinjaman Dalam Negeri b. Surat Berharga Negara Denominasi Valas Denominasi Rupiah Maret 2016 Nominal % 1, , , , , , , , % % % % % % % % 1, , , , , , , , % % , , , , , , , % #) Angka Sementara 11
12 Rasio Utang Pemerintah Rasio Utang Terhadap PDB** Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai Negara Tahun % % 23.0% % 24.7% % Securities (LHS) 2013 Loans (LHS) * Govt Debt / GDP (%) (RHS) (80.0) Indonesia Philippines Turkey India Thailand Brazil Germany Poland Italy Japan Colombia Malaysia South Africa United States United Kingdom Chile Australia Average Time To Maturity 9.50 (43.3) (39.4) (39.0) (19.3) (1.0) 3% 4% 100% 80% % ATM (in years) * 3% 3% 3% 3% 3% 3% 2% 3% 9% 8% 29% 31% 53% 57% 56% * 18% 17% 14% 12% 21% 22% 24% 29% 54% 55% 56% % 3% 40% 20% Posisi Utang Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama (30.0) 0% IDR USD JPY EUR Others *) Angka Sementara ** Menggunakan PDB seri atas harga berlaku 12
13 Indikator Risiko Utang Risiko Tingkat Bunga/ Interest Rate Risks Risiko Nilai Tukar/ Exchange Rate Risks Variable Rate Ratio Refixing Rate 2015* Profil Jatuh Tempo Utang berdasarkan Mata Uang FX Debt to GDP Ratio * IDR-Denominated Other Currencies note: *) Angka sementara; Profil jatuh tempo per akhir tahun FX Debt to Total Debt Ratio Jatuh Tempo Di bawah 5 tahun / Upcoming Maturities (Next 5 Years) [%] In < 1 year In < 3 year In < 5 year 2015* 13
14 SAVINGS BOND RITEL (SBR) SEBAGAI PILIHAN INVESTASI
15 Definisi Obligasi Negara: Surat pengakuan utang Jangka waktu > 12 bulan Dengan kupon atau tanpa kupon Dalam mata uang Rupiah atau Valuta Asing Dijamin oleh negara kupon & pokoknya JENIS INSTRUMEN INVESTASI Reksadana Obligasi Negara untuk Investor Ritel: Di pasar perdana hanya dijual kepada individu atau perorangan WNI, melalui Agen Penjual yang ditunjuk. Ada 2 jenis Dapat diperdagangkan: ORI Tidak dapat diperdagangkan: SBR Saham Obligasi Swasta Deposito Lainnya Sukuk 15
16 Tujuan Penerbitan Obligasi Negara untuk Investor Ritel Mendukung terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka menengah & panjang Memperluas basis investor di dalam negeri 5 Mewujudkan cita-cita 4 kemandirian dalam pembiayaan pembangunan Menyediakan alternatif instrumen investasi bagi investor ritel Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik 16
17 Karakteristik Obligasi Negara untuk Investor Ritel Obligasi Negara untuk Investor Ritel Dapat Diperdagangkan Kupon Tetap Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp3 M Ada Potensi Capital Gain Tidak Dapat Diperdagangkan, Namun Dapat Dicairkan Sebelum Jatuh Tempo* Kupon Mengambang Dengan Batas Kupon Minimal (Floating with Floor) Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp5 M Tidak Ada Potensi Capital Gain *Syarat dan Ketentuan Berlaku 17
18 Perbandingan SBR dengan Investasi Lain Jaminan Negara SBR ORI (tanpa batasan dan tanpa syarat) (tanpa batasan dan tanpa syarat) Deposito Reksadana Terproteksi (maks. Rp2 miliar dengan syarat) Jatuh tempo Kupon/Bunga Saham Floating with floor, disesuaikan tiap 3 bulan, di atas LPS Rate ) (jumlah tetap, di atas bunga deposito BUMN pada saat penerbitan) (dapat berubah setiap saat) Dividen Potensi capital gain Perdagangan di Pasar Sekunder (namun dapat dicairkan sebelum jatuh tempo) Stand by buyer di Pasar Sekunder 18
19 Keuntungan SBR dan Risiko Berinvestasi KEUNTUNGAN Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang RISIKO RISIKO GAGAL BAYAR SBR bebas risiko gagal bayar Kupon dibayar tiap bulan Kupon di atas LPS Rate, jaminan kupon minimal (floor) sampai dengan jatuh tempo Early redemption tanpa dikenakan redemption cost oleh Pemerintah. Dapat dijaminkan kepada pihak lain* Turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional *Syarat dan Ketentuan Berlaku RISIKO TINGKAT BUNGA SBR bebas risiko tingkat bunga karena nilai pokok tidak berubah, kuponnya mengambang mengikuti LPS rate dan memiliki floor rate sampai jatuh tempo RISIKO LIKUIDITAS SBR tidak likuid karena tidak diperdagangkan, namun terdapat fasilitas early redemption. Investor diharapkan melakukan diversifikasi 19
20 Penerbitan SBR002
21 Ringkasan Struktur SBR002 Penerbit : Pemerintah Republik Indonesia Seri : SBR002 Masa Penawaran : 28 April s.d. 19 Mei 2016 Bentuk Obligasi Obligasi Negara tanpa warkat; Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder; Tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) Jatuh Tempo (Tenor): 20 Mei 2018 (2 tahun, terdapat fasilitas early redemption) Tanggal Penerbitan : 25 Mei 2016 Periode Early Redemption 1-14 Juni 2017 Persyaratan Early Redemption 1. Minimal kepemilikan: Rp10 juta atau 10 unit per Agen Penjual 2. Nilai maksimal: 50% dari total kepemilikan investor di masing-masing Agen Penjual 3. Nominal yang diajukan Rp5 juta dengan kelipatan Rp5 juta Kupon : Kupon mengambang (disesuaikan setiap 3 bulan) dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan referensi kupon adalah LPS Rate Dibayarkan pada tanggal 20 setiap bulan Tingkat Kupon Minimal/spread tetap: 7,50% p.a / 0,25% (25 bps) Nilai Nominal per Unit : Rp1 juta Minimum Pemesanan : Rp5 juta dan kelipatan Rp5 juta Maksimum Pemesanan : Rp5 miliar Agen Penjual : 18 Bank Umum dan 6 Perusahaan Efek yang ditunjuk oleh Pemerintah 21
22 Timeline SBR Jun Apr 16 Penetapan Kupon dan tingkat spread tetap 20 Jun Mei 16 Penjatahan SBR002 Pembayaran Kupon Pertama (Short Coupon) Juni 16 Mei 16 April 16 Masa Penawaran SBR002 (28 Apr-19 Mei) 28 Apr 16 Launching SBR Mei 16 Setelmen dan Penerbitan SBR Mei 16 Hari terakhir masa penawaran SBR Jun 17 Penyerahan Data ke BI Mei 17 J u n i Mei 17 Pembayaran Kupon ke-12 Setelmen early redemption & Pembayaran Kupon ke-13 Mei Mei 18 (Jatuh Tempo) 1 s.d 14 Juni 17 Masa Pengajuan fasilitas early redemption 22
23 Kupon SBR002 Tingkat Kupon untuk periode 3 bulan pertama (26 Mei 2016 s.d. tanggal 20 Agustus 2016) dan merupakan tingkat kupon minimal (floor) adalah sebesar 7,50%. Merupakan tingkat Bunga Penjaminan LPS pada saat penetapan spread, 26 April 2016 (7,25%) ditambah spread tetap 25 bps (0,25%) Tingkat Kupon akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo Bulan penyesuaian kupon: Mei, Agustus, November, Februari Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada Tingkat Bunga Penjaminan LPS (untuk Bank Umum) ditambah 25 bps (0,25%) Tanggal penyesuaian kupon yaitu 3 hari kerja sebelum tanggal mulai berlakunya periode kupon Tanggal mulai berlakunya periode kupon: 21 Februari, 21 Mei, 21 Agustus, dan 21 November setiap tahun 23
24 Simulasi Kupon SBR002 Fixed spread ditetapkan sebesar 25 bps 25 Mei Nov Aug Juni Juli Sept 16 C= 7,50% p.a Berlaku 26 Mei 16 s.d 20 Aug 16 Kupon pertama/floor: LPS rate + fixed spread 7,25% + 25 bps = 7,50% Menggunakan LPS rate tiga hari kerja sebelum tanggal penyesuaian kupon (16 Aug 16) ditambah fixed spread 6,00% +25 bps = LPS Rate 6,25% Kupon minimum (floor) berlaku = 7,50% C= 7,75% p.a 21 Nov 16 s.d 20 Feb Nov 16 (Tanggal Penyesuaian Kupon) Menggunakan LPS rate tiga hari sebelum tanggal penyesuaian kupon (16 Nov 16) ditambah fixed spread 7,50% +25 bps = 7,75% 7,50% 7,25% 16 Aug Apr 16 (penetapan kupon perdana) 20 Oct 16 C= 7,50% p.a 21 Aug 16 s.d 20 Nov Aug 16 (Tanggal Penyesuaian Kupon) 20 Feb Nov 16 6,00% LPS Rate 24
25 Mekanisme Pembelian Savings Bond Ritel (SBR) - [1] AGEN PENJUAL mendatangi PEMBELI Pembeli menerima salinan formulir pemesanan SBR Di Pasar Perdana, yang dapat membeli SBR adalah Investor Individu (orang per-orangan) yang dibuktikan dengan KTP. Di Pasar Sekunder, SBR tidak diperdagangkan di pasar sekunder 25
26 Mekanisme Pembelian Savings Bond Ritel (SBR) - [2] 1 Pembelian Minimal Rp5 juta dengan kelipatan 2 Biaya-Biaya Meterai untuk membuka rekening tabungan pada Bank. Meterai untuk membuka rekening surat berharga pada Subregistry yang ditunjuk. Rp5 juta Maksimal Rp5 miliar Transfer dana untuk menampung dana pemesanan. Penyimpanan dan Biaya transfer Kupon/Pokok 4 Kepemilikan Investor akan menerima atau dapat meminta semacam statement of account terhadap rekening surat berharganya di Subregistry. 3 Perpajakan Berlaku peraturan perundangundangan di bidang perpajakan PP No.16 tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 100 tahun 2013 Pajak atas kupon obligasi : PPh final 15% 26
27 Mekanisme Early Redemption Savings Bond Ritel (SBR) - [1] AGEN PENJUAL (Pasar Perdana) SBR Mendatangi pada saat masa pengajuan fasilitas early redemption (1 s.d 14 Juni 2017) INVESTOR Investor menerima salinan formulir permohonan early redemption Persyaratan Early Redemption: 1. Minimal kepemilikan: Rp10 juta atau 10 unit per Agen Penjual 2. Nilai maksimal: 50% dari total kepemilikan investor di masing-masing Agen Penjual 3. Nominal yang diajukan Rp5 juta dengan kelipatan Rp5 juta 4. Tidak dikenakan biaya pelunasan (redemption cost) oleh Pemerintah 27
28 Mekanisme Early Redemption Savings Bond Ritel (SBR) - [2] 16 Juni 17 Penyerahan Data ke BI J u n i 17 Juli 17 Mei Mei 17 Pembayaran Kupon ke-12 1 s.d 14 Juni Jun 17 Setelmen early redemption & Pembayaran Kupon ke-13 Tanggal Pengajuan (Window) Early Redemption SBR melalui Agen Penjual dimulai tanggal 1 Juni 2017 dan ditutup pada tanggal 14 Juni 2017 pukul waktu setempat Agen Penjual menyampaikan data investor yang mengajukan fasilitas early redemption paling lambat tanggal 14 Juni 2017 pukul WIB 28
29 Perbandingan Struktur SBR001 dan SBR002
30 Tidak Dapat Diperdagangkan Tidak Dapat dijaminkan kepada pihak lain SBR002 SBR001 Perbandingan SBR001 vs SBR002 Tidak Dapat Diperdagangkan, namun dapat dicairkan lebih awal (early redemption) Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp5 M Dapat dijaminkan kepada pihak lain Tidak Ada Potensi Capital Gain Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp5 M Tidak Ada Potensi Capital Gain 30
31 Perbandingan Kupon SBR001 vs Bunga Deposito 1 Bulan SBR001 Kupon Minimal 8,75% (LPS rate saat penerbitan (7,50%) + fixed spread sebesar 125 bps) Rata-rata Deposito 1 Bulan Feb-16 Jan-16 Dec-15 Nov-15 Oct-15 Sep-15 Aug-15 Jul-15 Jun-15 May-15 Apr-15 Mar-15 Feb-15 Jan-15 Dec-14 Nov-14 Oct-14 Sep-14 Aug-14 Jul-14 Jun-14 May Kupon SBR001 Catatan: Suku bunga deposito 1 bulan menggunakan suku bunga rata-rata 131 bank sumber data Bloomberg. 31
32 Investasi SBR001 vs Deposito: Kupon Minimal 8,75% (LPS rate saat penerbitan (7,50%) + fixed spread sebesar 125 bps) Tanggal penerbitan/ penyesuaian kupon LPS rate saat penetapan/ penyesuaian kupon Kupon SBR001 (LPS rate + spread 125 bps) Kupon per bulan yang diterima (investasi Rp 200 juta) *potong pajak 15% Bunga Deposito per bulan yang diterima (investasi Rp 200 juta) *potong pajak 20% Rata-rata Tingkat Bunga Deposito 1 Bulan V 30 Mei ,50% 8,75% Rp E Rp ,93% Rp ,13% Rp ,11% Rp ,42% Rp ,24% Rp ,11% 18 Agst ,75% 9,00% 18 Nov ,75% 9,00% Rp Feb ,75% 9,00% Rp Mei ,75% 9,00% Rp Agst ,75% 9,00% Rp Nov ,50% 8,75% Rp Rp ,08% 17 Feb ,50% 8,75% Rp Rp ,96% Rp R S U S Catatan: Suku bunga deposito 1 bulan menggunakan suku bunga rata-rata 131 bank sumber data Bloomberg. 32
33 AKHIR PRESENTASI Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Gedung Frans Seda Lantai 4, Jl. Wahidin Raya No. 1, Jakarta Pusat Kode pos: Phone: (021) Fax. : (021) Site :
34 Daftar Agen Penjual SUN Ritel Tahun 2016 No Nama Agen Penjual No Nama Agen Penjual BANK 1 Bank ANZ Indonesia 14 Bank Panin 2 Bank Bukopin 15 Bank Permata 3 Bank Central Asia 16 Bank Rakyat Indonesia 4 Bank CIMB Niaga 17 Standard Chartered Bank 5 18 Bank Tabungan Negara 6 Citibank, N.A. Bank Danamon Indonesia 7 Bank DBS Indonesia 8 HSBC 9 Bank Maybank Indonesia PERUSAHAAN SEKURITAS 19 Danareksa Sekuritas 20 Indo Premier Securities 21 Mega Capital Indonesia 10 Bank Mandiri 11 Bank Mega 22 MNC Securities 23 Sucorinvest Central Gani 12 Bank Negara Indonesia 13 Bank OCBC NISP 24 Trimegah Securities 34
35 Informasi Penyesuaian Tingkat Kupon kepada Investor SBR002 Website DJPPR ( Agen Penjual Lampiran I Memorandum Informasi SBR002 Sub-registry Lampiran II Memorandum Informasi SBR002 35
36 Simulasi Penghitungan Kupon SBR002 [1] A. Pehitungan Kupon 3 bulan Pertama (Jun-Agst 16) o Kupon Minimal: 7,50 % p.a. (LPS rate 7,25% + spread tetap 25 bps) o Frekuensi Pembayaran Kupon: bulanan o Harga Penerbitan per unit : Rp ,00 dengan satuan perdagangan minimal Rp ,00 o Harga di Pasar Perdana: 100% (par) o Fikri, investor di pasar perdana membeli Savings Bond Ritel sebesar Rp ,00, maka kupon yang diperoleh tiap bulan untuk 3 (tiga) bulan pertama, kecuali bulan Juni (short coupon, 26 hari) adalah sebagai berikut : Kupon per unit (Rp ,00): 7,50 1 Rp , Rp Kupon per Rp ,00: Rp unit Rp , 00 Catatan : Belum memperhitungkan pajak 36
37 Simulasi Penghitungan Kupon SBR002 [2] B. Pehitungan Kupon 3 bulan berikutnya, LPS rate pada tanggal 15 Agustus turun menjadi 6,00%. o Kupon Minimal berlaku yakni: 7,50 % p.a walaupun LPS rate+25 bps =6,25% o Maka kupon SBR002 yang diperoleh Fikri tanggal 20 September, 20 Oktober dan 21 November adalah sebagai berikut : Kupon per Rp ,00: Kupon per unit (Rp ,00): 7, 50 1 Rp , Rp Rp unit Rp , 00 C. Pada bulan November 2016, LPS Rate naik menjadi 7,50% o Kupon untuk periode Des 2016, Jan-Feb 17 : 7,75 % p.a., (LPS rate 7,50% + spread tetap 25 bps) o Maka kupon SBR002 yang diperoleh Fikri tiap bulan untuk periode tersebut adalah: Kupon per unit (Rp ,00): 7, 75 1 Rp , Rp , 33 Rp , 00 Catatan : Belum memperhitungkan pajak Kupon per Rp ,00: Rp unit Rp , 00 37
38 Simulasi Penghitungan Kupon SBR002 [3] D. Perhitungan kupon pada periode early redemption, dengan LPS Rate yang berlaku 8,00% o Fikri mengajukan fasilitas early redemption sebesar maksimal yang diperbolehkan y.i Rp50 juta & disetujui o Kupon untuk periode Jun-Agst 17 : 8,25 % p.a., (LPS rate 8,00% + spread tetap 25 bps) o Kupon SBR002 yang diperoleh Fikri untuk bulan Juni adalah: Kupon per unit (Rp ,00): 8, 25 1 Rp , Rp , 00 Kupon per Rp ,00: Rp unit Rp , 00 o Kupon yang diterima untuk bulan Juli dan Agustus adalah dengan nominal kepemilikan Rp50 juta: Kupon per unit (Rp ,00): 8, 25 1 Rp , Rp , 00 Kupon per Rp ,00: Rp unit Rp , 00 Catatan : Belum memperhitungkan pajak 38
39 Perkembangan Penerbitan SBR dan ORI [1] 16.00% 30, % 25, % 12.50% 11.45% 20, % 10.00% 9.00% 8.50% 9.50% 9.28% 8.00% 9.35% 7.95% 8.75% 7.30% 8.50% 15, % 6.00% 10, % 5, % 0.00% Nominal (miliar Rp) Kupon ORI001 ORI002 ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 ORI009 SBR001 ORI010 ORI011 ORI012 (09/08/09) (28/03/10) (12/09/11) (12/03/12) (15/09/13) (15/08/12) (15/08/13) (15/10/14) (15/10/15) (20/05/16) (15/10/16) (15/10/17) (15/10/18) 3,283 6,233 9,367 13,455 2,714 8,537 8,000 11,000 12,677 2,391 20,205 21,216 27, % 9.28% 9.40% 9.50% 9.35% 7.95% 11.45% 7.30% 6.25% 8.75% 8.50% 8.50% 9.00% - 39
40 Perkembangan Penerbitan SBR dan ORI [2] [berdasarkan Nominal dan Frekuensi Pemesanan] 30,000 60,000 49,521 25,000 20,000 40,000 38,860 37,724 50,000 35,024 15,000 30,000 25,293 24,433 22,837 10,000 20,000 16,446 17,403 15,372 14,001 13,158 9,944 5,000 Nom (Mil) -LHS Frek-RHS 10,000 ORI001 ORI002 ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 ORI009 ORI010 SBR001 ORI011 ORI012 3,284 17,403 6,233 13,158 9,368 22,837 13,456 37,724 2,715 14,001 8,537 24,433 8,000 16,446 11,000 15,372 12,677 25,293 20,205 38,860 2,391 9,944 21,216 35,024 27,439 49,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara SUN Ritel Jakarta, 30 November 2017 Pembicara: SANDI ARIFIANTO Kepala Seksi Perencanaan
Lebih terperinciPENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN) Jakarta, 30 November 2017 DJPPR Kemenkeu
Lebih terperinciSeri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia
Seri ORI004 Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia Struktur ORI004 Penerbit : Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia Masa Penawaran
Lebih terperinciPROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA
PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA Aula Ged B Lt.5, Sekretariat BPPK, 9 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko OUTLINE 1 2 Mengenal Instrumen
Lebih terperinciKementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara SUN Ritel Lampung, 13 April 2017 Pembicara DENI WAHIDIN Jabatan: Kepala Seksi
Lebih terperinciPENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA
PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA Auditorium Sabang Kantor Pusat DJBC, 2 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan OUTLINE 1 2 Mengenal
Lebih terperinciPENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA Jakarta, 8 November 2017 DJPPR Kemenkeu @djpprkemenkeu
Lebih terperinciSAVINGS BOND RITEL SERI SBR003
Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI SAVINGS BOND RITEL SERI SBR003 Bandung Balikpapan Palembang Yogyakarta Medan Pontianak Manado
Lebih terperinciSAVINGS BOND RITEL SERI SBR003
Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI SAVINGS BOND RITEL SERI SBR003 Bandung Balikpapan Palembang Yogyakarta Medan Pontianak Manado
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF Utang Pemerintah Pusat berperan dalam mendukung pembiayaan APBNP 2017. Penambahan utang neto selama bulan September 2017 tercatat sejumlah Rp40,66 triliun, berasal dari penerbitan Surat
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF Pembiayaan APBNP 2017 masih didukung oleh peran utang Pemerintah Pusat. Penambahan utang neto selama bulan Agustus 2017 tercatat sejumlah Rp45,81 triliun, berasal dari penarikan pinjaman
Lebih terperinciSaving Bonds Ritel seri SBR002
Saving Bonds Ritel seri SBR002 Definisi Saving Bonds Ritel : adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual yang tidak dapat diperdagangkan
Lebih terperinciDirektorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia Obligasi Negara Ritel (ORI) Obligasi Negara Surat pengakuan utang jangka panjang (di atas 12 bulan)
Lebih terperinciSurat Berharga Syariah Negara
Lampiran 13 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2011 I. PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi amanat pasal 16 Undang-Undang
Lebih terperinciPT PHILLIP SECURITIES INDONESIA
MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 9,35% per tahun Jatuh Tempo 15 Agustus 2012 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2008 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA
Lebih terperinciSukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan
Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan Disampaikan pada acara Marketing seri SR-007 Tahun 2015 Dasar Hukum Undang-Undang: UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Lebih terperinciDAFTAR ISI DISCLAIMER
DAFTAR ISI 1. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 2. Realisasi APBNP 2017 dan Defisit Pembiayaan APBN 3. Perkembangan Posisi Utang Pemerintah Pusat dan Grafik Posisi Utang Pemerintah Pusat 4. Perkembangan
Lebih terperinciORI OBLIGASI NEGARA RITEL
ORI OBLIGASI NEGARA RITEL PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK sebagai AGEN PENJUAL Oktober 2011 ORI Outline Sekilas Tentang ORI Cara Pembelian dan Perdagangan ORI Keuntungan dan Risiko Investasi di
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010 I. PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi amanat pasal 16 Undang-Undang
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2009 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA
Lebih terperinciPerkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),
Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2008 up date 31 Juli 2008 Ringkasan Eksekutif Ratio Utang (Pinjaman Luar Negeri + Surat Utang Negara) terhadap PDB terus menurun
Lebih terperinciPerkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),
Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2008 up date 30 November 2008 Ringkasan Eksekutif Rasio Utang (Pinjaman Luar Negeri + Surat Utang Negara) terhadap PDB terus
Lebih terperinciDEFINISI DAN SINGKATAN
DEFINISI DAN SINGKATAN Agen Penjual Basis points (bps) Central Registry Hari Kerja Kupon Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Masa Penawaran Obligasi Negara Partisipan/Nasabah Sub-Registry Pasar Perdana Pemesanan
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2007 I. Pendahuluan Laporan pertanggungjawaban pengelolaan Surat
Lebih terperinciPress Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik
Spread Yield to maturity Press Release Monthly Bond Market Review September 2015 Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik Kondisi pasar obligasi Indonesia pada bulan September mengalami tekanan
Lebih terperinciSukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010
Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI Jakarta, 22 Januari 2010 Agenda I. Dasar Hukum II. Tujuan dan Manfaat Penerbitan III. Investasi Pada
Lebih terperinciF A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012
F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012 1. Apakah yang dimaksud dengan Surat Utang Negara? Yaitu surat berharga yang berupa surat pengakuan hutang dari pemerintah dalam mata uang Rupiah maupun Valuta
Lebih terperinciPendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi
Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 5
Lebih terperinciSukuk Ritel. Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan
Sukuk Ritel Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan Disampaikan pada acara Marketing Sukuk Ritel seri SR-007 Tahun 2015 Apakah? Sukuk Negara yang dijual kepada individu atau orang
Lebih terperinciInvestasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera
Investasi Untuk Pembangunan Bangsa Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH Gedung A.A. Maramis II Lantai
Lebih terperinciXXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti
PPA Univ. Trisakti XXI Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10 Tugas Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Dosen Pengajar : Ibu Susi Muchtar Mahasiswa
Lebih terperinciFrequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010
Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010 1. Apakah yang dimaksud dengan SR-010? SR-010 adalah Sukuk Negara Ritel seri ke-10 yang merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan
Lebih terperinciKREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE
KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE Bagaimana memutus rantai pelemahan kredit & PDB Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah
Lebih terperinciFAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013
FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013 1 Q Apakah yang dimaksud dengan Surat Utang Negara? A Yaitu surat berharga yang berupa surat pengakuan hutang dari pemerintah dalam mata uang Rupiah maupun Valuta
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata
Lebih terperinciNo. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN
1 No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November 2015 2015 SURAT EDARAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Berharga Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Berharga Negara Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001
RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001 1. Nama Produk: Sukuk Tabungan Republik Indonesia seri ST001 2. Jenis Produk: Obligasi Negara 3. Nama Penerbit: Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia 4.
Lebih terperinci27 Januari 2011 TAHUN Bond Market Update
27 Januari 2011 TAHUN 2011 Bond Market Update a a Bond Market Update Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 10 Jan 25 Jan Perkembangan Pasar Obligasi Indeks Harga SUN 2006 25 Januari
Lebih terperinciPerkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), up date 28 Februari 2009
Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2009 up date 28 Februari 2009 Gambaran Umum Stok Utang & Bunga Trend Defisit 3-28.1-10.272-1.9-3.1-26.5665-23.8524-19.1004-9.4482
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN
Lebih terperinciNo. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April 2013 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan
Lebih terperinciRealisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35
Lebih terperinciECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report
1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBIAYAAN UTANG PEMERINTAH DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM APBN
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN UTANG PEMERINTAH DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM APBN Jakarta, 30 November 2017 APBN dan Nota Keuangan Sebagai Instrumen Fiskal Negara APBN merupakan KESEPAKATAN Pemerintah dan DPR Pemerintah
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Ritel Staf penjual yang berwenang dari PermataBank
Lebih terperinciLaporan Kinerja Bulanan
CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 752% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 12 dengan total aset perusahaan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.0% Deposito
Lebih terperinciMARKET UPDATE UTANG JUNI 2011
MARKET UPDATE UTANG JUNI 2011 Ringkasan: Tingkat Imbal Hasil SUN mengalami penguatan pada bulan Mei dibanding April dan terjadi Net Foreign Buying pada SUN sebesar Rp3,90 Trilliun selama bulan Mei. Tingkat
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)
Lebih terperinciPEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA RITEL REPUBLIK INDONESIA SERI ORI013 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 6,60% per tahun Jatuh Tempo 15 Oktober 2019 OBLIGASI NEGARA
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang
Lebih terperinciLaporan Kinerja Bulanan
CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata Uang Rupiah
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata Uang Rupiah PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Adira IIA
Lebih terperinciSURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
No.12/ 31 /DASP Jakarta, 10 November 2010 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Astra Sedaya
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata
Lebih terperinciPEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM INFORMASI SAVING BONDS RITEL REPUBLIK INDONESIA SERI SBR001 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Mengambang (disesuaikan setiap tiga bulan) dengan kupon minimal
Lebih terperinciSUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN
SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN Salah satu upaya untuk mengatasi kemandegan perekonomian saat ini adalah stimulus fiskal yang dapat dilakukan diantaranya melalui defisit anggaran. SUN sebagai
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Astra Sedaya
Lebih terperinciPROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF
PROSPEK EKONOMI 216: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 215 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF PERKEMBANGAN TERKINI 3Q6 3Q7 3Q8 3Q9 3Q1 3Q11 3Q12 3Q13 3Q14 3Q15 EKONOMI GLOBAL: PERTUMBUHAN EKONOMI
Lebih terperinciKEBIJAKAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI
KEBIJAKAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI 1 DASAR HUKUM Pasal 15 ayat (2) dan (3) UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN Tahun 2016 (1) Ketentuan mengenai penyaluran anggaran
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia investasi semakin marak. Banyaknya masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi menambah semakin berkembangnya
Lebih terperinciNo. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN
No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank
Lebih terperinciNo.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April 2012 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Penerbitan dan Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara Sehubungan
Lebih terperinciLaporan Kinerja Bulanan
CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 752% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 12 dengan total aset perusahaan
Lebih terperinciMEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH
MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 9,35% per tahun Jatuh Tempo 15 Agustus 2012 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA
Lebih terperinciANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO
ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinciLAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN November 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen
Lebih terperinciPress Release Review Pasar Obligasi Indonesia November Tren Inflasi Turun, Pasar Obligasi Berlanjut Bullish
Press Release Review Pasar Obligasi Indonesia November 2015 Tren Inflasi Turun, Pasar Obligasi Berlanjut Bullish Pasar obligasi Indonesia pada bulan November berlanjut bullish yang ditunjukkan dari penurunan
Lebih terperinciLaporan Kinerja Bulanan
DANA INVESTASI UNIT LINK PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA AGGRESSIVE MULTI PLUS TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 758% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD Staf penjual
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD Staf penjual
Lebih terperinciPT PHILLIP SECURITIES INDONESIA
MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI007 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 7,95% per tahun Jatuh Tempo 15 Agustus 2013 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA
Lebih terperinciMEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI008 DALAM MATA UANG RUPIAH
MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI008 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 7,30% per tahun Jatuh Tempo 15 Oktober 2014 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA
Lebih terperinciEdisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN
Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN Istilah yang berasal dari Bahasa Arab: (ص ك ( Sakk Singular (ص ك و ك) Sukuk Plural Dokumen, Sertifikat,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009
PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009 I. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam UU APBN 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 6,0%.
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD Staf penjual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu kenaikan jumlah nominal utang pemerintah Indonesia (DJPU,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar keuangan global yang sangat cepat dan semakin terintegrasi telah mengakibatkan pasar obligasi memainkan peranan penting sebagai alternatif sumber
Lebih terperinciNo. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara
No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN Perihal: Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset yang dimilikinya. Investor dapat melakukan investasi pada beragam aset finansial, salah satunya
Lebih terperinciPENGUMUMAN LELANG SURAT UTANG NEGARA
PENGUMUMAN LELANG SURAT UTANG NEGARA Sehubungan dengan akan dilakukannya Lelang Surat Utang Negara (SUN), jenis Obligasi Negara (ON) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di Pasar Perdana oleh Pemerintah
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciKAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist
KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS RESIKO FINANSIAL
BAB IV ANALISIS RESIKO FINANSIAL A. Gambaran Umum Tentang Obligasi Negara 1. Surat Utang Negara di Indonesia a). Jenis Surat Utang Negara (1) Obligasi Negara Berdenominasi Rupiah Obligasi Negara berdenominasi
Lebih terperinciPendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi
Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 3 Dipergunakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009
PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009 I. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO 1. Pertumbuhan Ekonomi Dalam UU APBN 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan
Lebih terperinciOVERVIEW investasi obligasi. 1/51
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan
Lebih terperinciEconomic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)
Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi
Lebih terperinciPasar Obligasi Domestik Bullish, ICBI Catat Rekor Tertinggi Januari 2016: Asing Catatkan Net Inflow
SIARAN PERS Indonesia Bond Pricing Agency Review Pasar Obligasi Indonesia Januari 2016 Pasar Obligasi Domestik Bullish, ICBI Catat Rekor Tertinggi Januari 2016: Asing Catatkan Net Inflow Pergerakan pasar
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinci