BAB V PEMBAHASAN.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PEMBAHASAN."

Transkripsi

1 BAB V PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kesenjangan (gap) kualitas pelayanan Keraton Kasepuhan serta mengetahui cara perbaikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan atau harapan pengunjung. 1.1 Temuan Utama Dari hasil penelitian terhadap 193 responden dengan jumlah pernyataan sebanyak 23 item dengan menggunakan metode Skala Likert memperoleh nilai rata-rata harapan atau kepentingan terhadap kualitas layanan Keraton Kasepuhan Cirebon sebesar 4.309, sedangkan nilai rata-rata persepsi terhadap layanan yang dirasakan sebesar (Tabel 4.9). Dengan demikian temuan utamanya adalah nilai persepsi lebih kecil daripada nilai harapan, hal ini menunjukkan adanya kesenjangan atau gap antara persepsi yang dirasakan dengan kualitas layanan yang diharapkan atau diinginkan pengunjung pada obyek wisata Keraton Kasepuhan Cirebon Karakteristik Kualitas Layanan di Obyek Wisata Keraton Kasepuhan Berdasarkan pengukuran kualitas pelayanan yang dilakukan dengan metode SERVQUAL khususnya Gap 5 (gap pelanggan) yaitu pengukuran berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan (tangibles, reliability, assurance, responsiveness, emphaty) maka dapat diperoleh nilai kesenjangan atau gap dari setiap dimensi yang berarti dapat menunjukkan kualitas suatu layanan. Dari lima dimensi tersebut diatas, dapat diurutkan nilai kesenjangannya dari dimensi yang memiliki gap terbesar sampai terkecil. Dimensi yang paling besar kesenjangannya yaitu dimensi responsiveness (peringkat gap kesatu). Nilai dimensi responsiveness sebesar menunjukkan ketidakpuasan terhadap kualitas pelayanan yang antara lain: cepat tanggapnya petugas kebersihan, petugas parkir dan keamanan. Atribut kesiagaan petugas kebersihan memperoleh gap sebesar memberikan kontribusi cukup besar terhadap gap dari dimensi responsiveness. 73

2 Dimensi assurance memiliki peringkat gap kedua dengan nilai sebesar Dari kesenjangan (gap) tersebut menunjukkan bahwa pengunjung tidak puas terhadap pelayanan Keraton Kasepuhan Cirebon terhadap keamanan dan kenyamanan di area wisata serta keamanan parkir kendaraan. Dimensi tangible memiliki peringkat gap ketiga dengan nilai sebesar Dari kesenjangan tersebut menunjukkan bahwa pengunjung tidak puas terhadap pelayanan Keraton Kasepuhan Cirebon dalam hal penampilan pemandu wisata (guide) dan staf, papan petunjuk yang kurang jelas, kebersihan lingkungan, tempat parkir kurang memadai, sarana kebersihan, toilet umum, bangunan dan bendabenda yang dipamerkan, taman, koleksi museum, penaatan benda-benda di museum, serta tidak adanya toko souvenir resmi. Atribut yang paling mempengaruhi terhadap dimensi ini yaitu kebersihan lingkungan (indoor & outdoor), tersedia sarana kebersihan dan toilet yang bersih dan nyaman serta taman terawat dan asri (Lihat Tabel 4.9 hal 51). Dimensi reliability memiliki peringkat gap keempat dengan nilai sebesar Dari kesenjangan tersebut menunjukkan bahwa pengunjung tidak puas terhadap pelayanan Keraton Kasepuhan Cirebon dalam hal kemampuan pemandu wisata menyampaikan informasi, layanan pembelian tiket, sebagai sarana edukasi yang menarik, harga tiket, penataan pedagang kaki lima. Dari dimensi reliability diatas, atribut yang paling besar kesenjangannya adalah penataan pedagang kaki lima dengan nilai sebesar Penataan pedagang kaki lima bagi pengunjung dipersepsikan sebagai atribut yang paling menjadi perhatian dan menjadi kontribusi yang besar akan ketidakpuasan terhadap dimensi reliability. Dimensi emphaty memiliki peringkat gap kelima atau dimensi yang memperoleh gap yang paling kecil dengan nilai sebesar Dari kesenjangan tersebut menunjukkan bahwa pengunjung tidak puas terhadap pelayanan Keraton Kasepuhan Cirebon dalam hal keramahan warga lingkungan sekitar serta penyambutan pengunjung dengan baik. Dimensi ini menunjukkan kepekaan atau perasaan baik dari penyelenggara layanan dalam hal ini Keraton Kasepuhan Cirebon maupun lingkungan sekitarnya. 74

3 Selain dari kelima dimensi tersebut diatas, secara keseluruhan diperoleh skor SERVQUAL tunggal atau kesenjangan total dari semua atribut kebutuhan pelanggan yaitu sebesar Dengan demikian dari penilaian tersebut diatas, secara keseluruhan pelayanan di Keraton Kasepuhan Cirebon yang dirasakan masih belum puas karena belum memenuhi harapan dari pengunjung Perbaikan Kualitas Pelayanan di Obyek Wisata Keraton Kasepuhan Cirebon Penilaian pengunjung terhadap kualitas pelayanan yang diberikan memunculkan kebutuhan-kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda begitu pula dengan kualitas yang dirasakan. Dari hasil perhitungan nilai SERVQUAL dan menemukan fakta bahwa nilai kualitas yang dibutuhkan pengunjung masih belum puas dan dianggap penting untuk ditindaklanjuti dan dilakukan upaya perbaikan. Setelah ditelusuri dan dikembangkan lebih lanjut dengan metode Quality Function Deployment (QFD) bagaimana hubungan antara respon teknik dengan kebutuhan pelanggan yang dirancang dalam rumah kualitas (House of Quality) dengan berbagai perhitungan yang dimasukkan dalam matriks perencanaan. Berdasarkan perhitungan prioritas perbaikan kualitas pelayanan wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon (Tabel 4.16 dan Tabel 4.17) perbaikan yang perlu dilakukan secara rinci dari peringkat teratas dengan nilai bobot relatif paling besar adalah: 1. Tenaga kebersihan yang memadai (bobot relatif 7.9) sehingga kebersihan dapat menjadi perhatian yang lebih, mengingat dari hasil observasi dan wawancara masalah kebersihan adalah masalah yang paling utama dikeluhkan pengunjung. Adapun usulan perbaikannya yaitu dengan melakukan perekrutan tenaga kebersihan tetap yang nantinya diharapkan dapat menjaga kebersihan area wisata dengan baik. Selama ini menurut pengakuan pengelola keraton, tenaga kebersihan merupakan sukarelawan yang mengabdi pada Sultan sehingga belum menjadi perhatian. 2. Dari hasil observasi di area wisata begitu mudahnya orang-orang tertentu keluar masuk area wisata serta melakukan pungutan atau bahasa yang digunakan untuk sedekah. Penertiban adalah sebagai solusi perbaikannya (bobot relatif 7.9). Dengan penertiban ini maka akan menjawab kebutuhan 75

4 pelanggan berupa keamanan dan kenyamanan berwisata, keamanan kendaraan, serta menertibkan pedagang kaki lima serta menertibkan warga sekitar yang kurang menghargai pengunjung. 3. Meningkatkan renovasi dan restorasi (bobot relatif 7.7), aspek ini perbaikan yang harus dilakukan antara lain: perluasan tempat parkir, perbaikan toilet umum serta memberikan tempat khusus bagi para pedagang kaki lima. Renovasi dan restorasi yang paling utama adalah pada bagian bangunan dan benda-benda yang dipamerkan di museum agar tampak lebih segar serta tidak terkesan tua. Perlu penataan yang baik benda-benda yang dipamerkan juga diperlukan sehingga tampak lebih menarik. Dan untuk menjawab kebutuhan pelanggan (pengunjung) sebagai sarana edukasi tentang sejarah dan budaya yang menarik bisa dilakukan dengan cara mengadakan atraksi berupa tarian saat pengunjung tiba terutama bagi pengunjung yang datang bersama rombongan dan cukup dilakukan pada hari libur saja. Selain itu juga dengan melakukan pembangunan galeri seni seperti galeri batik sehingga sambil berwisata pengunjung juga dapat pengetahuan tambahan membatik. Hal lainnya aspek teknis yang perlu dilakukan perbaikan adalah pedagang kaki lima. 4. Perlu peningkatan dukungan dari pemerintah (bobot relatif 6.9) baik di tingkat pusat maupun daerah. Dukungan pemerintah dalam peningkatan atau perbaikan kualitas layanan Keraton Kasepuhan sangat dibutuhkan terutama pada bagian inti dari obyek wisata yaitu bangunan serta benda-benda sejarah yang dipamerkan. Dukungan dari pemerintah tersebut berupa kebijakan sekaligus pendanaan. Renovasi dan restorasi yang disebutkan diatas membutuhkan biaya yang besar sehingga campur tangan pemerintah sangat dibutuhkan. Dari sisi koleksi benda-benda juga pemerintah diharapkan dapat membantu dengan melakukan duplikasi atau tiruan benda-benda sejarah yang ada sehingga walaupun benda aslinya tidak ada. Penataan pedagang kaki lima juga membutuhkan peranan pemerintah, hal ini bisa dilakukan dengan cara pembinaan melalui dinas koperasi dan usaha kecil & menengah. Untuk menjawab kebutuhan pelanggan berupa keamanan dan kenyamanan di area wisata Keraton Kasepuhan peran pemerintah perlu dilibatkan antara lain 76

5 memberikan dukungan keamanan untuk mengerahkan kepolisian terutama polisi khusus wisata agar terciptanya kenyamanan dan keamanan berwisata. Sosialisasi dan pengarahan pada warga lingkungan sekitar Keraton bahwa pentingnya menjaga ketertiban serta norma-norma kesopanan terhadap tamu yang berkunjung serta menanamkan pentingnya arti wisata bagi pembangunan serta peningkatan ekonomi masyarakat. 5. Ketersediaan tempat sampah (bobot relatif 6.6) sebagai jawaban dari kebutuhan pelanggan yaitu kebersihan lingkungan (indoor & outdoor), tersedianya sarana kebersihan, toilet yang bersih dan nyaman serta penataan pedagang kaki lima. Pihak manajemen Keraton Kasepuhan perlu melakukan pengadaan tempat sampah sehingga dapat mendukung kebersihan lingkungan serta kemudahan sarana kebersihan. Penempatan tempat sampah di titik strategis di lingkungan keraton dan di dalam toilet. 6. Ketersediaan peralatan kebersihan (bobot relatif 6.5) untuk menjawab kebutuhan pelanggan akan kebersihan lingkungan, tersedianya sarana kebersihan, toilet yang bersih dan nyaman, serta taman yang terawat dan asri. Peralatan kebersihan ini antara lain tersedianya sabun pencuci tangan di toilet serta gayung dalam kondisi baik atau jangan sampai tidak tersedia. Kenyamanan di toilet dapat diatasi antara lain dengan tersedianya pengharum ruangan sehingga di dalam toilet tidak bau. 7. Tenaga keamanan yang memadai (bobot relatif 6.0) menjadi jawaban kebutuhan pelanggan akan keamanan dan kenyamanan di sekitar area wisata, keamanan kendaraan di tempat parkir serta menjadi jawaban akan kesiagaan petugas keamanan saat dibutuhkan. Tenaga keamanan yang dimiliki sebanyak dua orang dengan bergantian shift atau hari kerja. Petugas keamanan hanya berjaga didepan pintu gerbang masuk saja tidak ada petugas yang menjaga di area lainnya. Dengan jumlah tenaga keamanan yang memadai juga diharapkan kesiagaan akan keamanan dan ketertiban di area wisata dapat terjaga seperti warga sekitar yang berbuat ulah. Usulan perbaikan untuk tenaga keamanan yang memadai ini berupa penambahan tenaga keamanan sehingga tidak hanya menjaga di pintu masuk saja tetapi ke beberap titik area wisata keraton. 77

6 8. Perlunya dukungan dari manajemen berupa pelatihan (bobot relatif 6.0) untuk meningkatkan kompetensi semua karyawan untuk menjawab kebutuhan pelanggan agar penampilan pemandu wisata dan staf menarik apakah itu dari fisik maupun pakaian yang dikenakan. Untuk pakaian perlu pengadaan serta secara regular diganti sehingga tidak terkesan kusam. Petugas kebersihan, petugas parkir dan kesiagaan petugas keamanan agar sigap dan selalu siap dalam menyelesaikan tugasnya. Dengan adanya pelatihan maka kemampuan dapat ditingkatkan dalam menyampaikan informasi bagi para pemandu. Meningkatkan cara berkomunikasi yang baik mengingat pengunjung memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Disamping itu pula melalui pelatihan dapat memotivasi para pekerja pariwisata untuk tetap selalu semangat dalam melayani tamu dengan menyambut pengunjung penuh keramahan serta bersikap selalu ingin membantu. 9. Sosialisasi dan pendekatan dengan warga lingkungan sekitar (bobot relatif 4.5) sebagai jawaban dari kebutuhan pelanggan yaitu mengenai keamanan parkir kendaraan, penataan pedagang kaki lima serta keberadaan warga lingkungan sekitar. Dengan adanya sosialisasi tersebut maka mengikutkan warga sekitar untuk menjaga keamanan, dan apabila berdagang harus menjaga kesopanan. 10. Prioritas perbaikan kesepuluh ini berupa keteraturan pedagang kaki lima (bobot relatif 4.2) hal ini untuk mengkondisikan agar kebersihan dapat terjaga, sehingga walau terbatasnya tenaga kebersihan masih bisa diatasi kebersihan lingkungan dan pedagang kaki lima tertata dengan baik tidak terlihat kumuh atau kotor. 11. Prioritas perbaikan taman (bobot relatif 3.9) dengan memperbaiki tanaman yang sudah mati atau memang sudah tidak indah. Memotong rumput liar disemua taman sehingga tidak tampak ke pengunjung rumput yang tinggi. Tanaman yang tumbuh harus terawat dengan baik sehingga tampak asri. 12. Kelengkapan koleksi museum (bobot relatif 3.9) bisa memberikan ketertarikan pengunjung karena dengan koleksi yang sedikit membuat pengunjung menjadi bosan. Kelengkapan koleksi ini tidak harus yang asli memajang benda-benda replika juga tidak masalah. Yang terpenting adalah 78

7 memberikan pengetahuan lebih banyak kepada pengunjung. Bila ada bendabenda yang berhubungan dengan sejarah keraton yang berada di orang lain yang mengoleksi sepatutnya dapat mengambilnya kembali sehingga tidak menjadi jual beli benda-benda berharga. 13. Benda-benda museum tertata dengan baik (bobot 3.9) dengan tertata baik maka akan menarik pengunjung serta enak untuk dilihat walaupun sudah kondisi tua. 14. Tersedia kamera pengawas atau CCTV (bobot 3.9), dengan tersedianya kamera pengawas maka akan mudah untuk memantau situasi obyek wisata dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban obyek wisata. Sebagai salah satu usulan yang berkaitan dengan masalah keamanan maka kamera pengawas ini dirasa perlu bagi obyek wisata Keraton Kasepuhan Cirebon. 15. Komunikasi dengan bahasa yang baik dan dimengerti (bobot 3.6) sangat dibutuhkan bagi para petugas dan pemandu wisata sehingga dengan keterampilan bahasa akan mudah menyampaikan informasi kepada pengunjung serta tidak membuat salah paham. 16. Area parkir yang luas (bobot 1.9), usulan perbaikannya yaitu dengan memperluas area parkir dengan mengutamakan parkir untuk bus. Bisa dengan mengubah alun-alun keraton menjadi lahan parkir. Dari prioritas perbaikan yang diperoleh dari hubungan antara kebutuhan pelanggan dengan respon teknik diatas maka secara umum peningkatan kualitas pelayanan kepariwisataan di Keraton Kasepuhan Cirebon dapat dilakukan melalui usulan program sebagai berikut: A. Pembenahan Sistem Operasional Program pembenahan sistem operasional ini berupa pemberlakuan sistem yang lebih baik serta terstandar. Dengan demikian dibutuhkan pembuatan prosedur pelayanan terstandar, adanya job desk yang jelas bagi setiap karyawan, standar harga, standar keamanan, jadwal kerja serta pembuatan papan peringatan bagi wisatawan. B. Perbaikan dan Penambahan Fasilitas Program ini dilakukan untuk memenuhi keinginan pengunjung terhadap kelengkapan sarana. Program perbaikan fasilitas dilakukan terhadap 79

8 fasilitas/sarana kepariwisataan yang diperkirakan masih dapat berfungsi jika diperbaiki sedangkan program penambahan fasilitas dilakukan jika pada kenyataannya fasilitas yang dibutuhkan benar-benar tidak ada sedangkan kebutuhan terhadap fasilitas tersebut sangat dibutuhkan. Program ini bisa berupa pembangunan galeri serta toko souvenir resmi, perbaikan tempat parkir, sarana kebersihan. C. Penambahan Sumber Daya Manusia Program usulan ini bertujuan untuk melengkapi personil yang sudah ada terutama dalam hal kebersihan, keamanan serta tenaga yang memahami mengenai museum atau benda-benda sejarah. D. Pelatihan Program usulan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. Program pelatihan ini dapat dibagi pelatihan teknis atau praktek lapangan. Sehingga dapat ditingkatkan kemampuan serta kompetensi dari petugas. Pelatihan kepribadian harus diberikan untuk meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab terhadap pekerjaan serta mampu menghadapi wisatawan yang berbagai macam sifat. Pelatihan pemahaman perangkat pendukung kegiatan operasional seperti prosedur pelayanan standar, job description atau sistem informasi kepariwisataan. 1.2 Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya Pada penelitian ini menggunakan metode analisis SERVQUAL dan Quality Function Deployment untuk mengetahui kualitas pelayanan sekaligus mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menetapkan langkah prioritas perbaikan yang harus dilakukan. Metode ini seperti dalam penelitian Isabella dan frochot (2000), Tan dan Pawitra (2003) serta Aneesh et al. (2014). Perbandingan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel

9 Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu Parameter Topik Frochot dan Hughes (2000) HISTOQUAL: The development of historic houses assessment scale Pawitra dan Tan (2003) Tourist satisfaction in Singapore - a perspective from Indonesian tourists Metode HISTOQUAL Integrasi SERVQUAL, Model Kano dan QFD Kekurangan Kelebihan Hanya mengukur kualitas layanan saja tanpa adanya perbaikan Dengan menggunakan HISTOQUAL dapat membandingk an penilaian kualitas pelayanan berbagai properti yang berada dalam naungan manajemen yang sama. Mengukur kepuasan pelanggan/turi s serta dapat mengetahui harapan yang diinginkan Shi (2008) A Study of Service Quality and Satisfaction for Museums - Taking the National Museum of Prehistory as an Example Analisis faktor dan Importance Performance Analysis (IPA) Hanya pada satu tempat penelitian Mengukur kepuasan, keinginan berkunjung kembali dan keinginan untuk merekomenda sikan pada orang lain, dapat menyusun strategi untuk meningkatkan kepuasan turis Aneesh et al. (2014) An Integrated Fuzzy Weighted SERVQUAL - QFD Approach for Service Quality Improvement Fuzzy SERVQUAL Model dan QFD Mengetahui kualitas layanan yang diberikan serta mengetahui prioritas perbaikan kualitas layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan Penelitian ini Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Kepariwisataan Dengan Metode SERVQUAL dan QFD - Studi kasus di Keraton Kasepuhan Cirebon SERVQUAL dan QFD Hanya mengukur dari sudut pandang turis domestik (dalam negeri) sehinga masih kurang dalam menggali faktor lain dalam menentukan kebutuhan peningkatan kualitas layanan pelanggan/turis Mengetahui kualitas layanan yang diberikan serta mengetahui langkah perbaikan kualitas layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan/turis 81

10 Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu (lanjutan) Parameter Frochot dan Hughes (2000) Pawitra dan Tan (2003) Shi (2008) Aneesh et al. (2014) Penelitian ini Hasil Perbaikan pada dimensi communicatio n, consumables dan emphaty yang memperoleh peringkat terburuk 1. Image Singapura sebagai destinasi liburan dianggap sebagai tempat belanja yang baik; 2. Belum puas dengan penduduk lokal yang kurang bersahabat dan harga yang mahal; 3. Adanya korelasi antara kepuasan dengan yang yang diharapkan 1.Gap antara expected dengan actual tidak terlalu besar; 2.Tingkat kepuasan cukup tinggi yaitu 85,3%; 3. Tingkat merekomenasi kan kepada orang lain untuk berkunjung dan mengatakan ingin kembali lagi cukup tinggi yaitu 78% dan 75% Semua dimensi terdapat gap antara persepsi dengan ekspektasi, tersedianya spare parts adalah prioritas perbaikan yang utama Pengunjung menginginkan prioritas perbaikan meliputi ketersediaan tenaga kebersihan, penertiban, renovasi dan restorasi, peningkatan dukungan pemerintah, ketersediaan tempat sampah dan sarana kebersihan, tenaga keamanan yang memadai, pelatihan karyawan untuk peningkatan kompetensi dan profesionalitas, sosialisasi pada masyarakat sekitar area wisata, penataan pedagang kaki lima 1.3 Implikasi Industri Dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak perusahaan maupun industri pariwisata pada umumnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur bagaimana kualitas pelayanan jasa wisata Keraton Kasepuhan Cirebon. Penelitian pada kasus ini menunjukkan adanya gap atau kesenjangan antara harapan dengan persepsi. Kesenjangan tersebut menunjukkan bahwa adanya ketidakpuasan atau kurang puas wisatawan terhadap pelayanan Keraton Kasepuhan. Dengan adanya ketidakpuasan tersebut maka diperlukan suatu perbaikan agar gap tidak semakin lebar. 82

11 Perbaikan kualitas layanan diantaranya melalui: Pertama, peningkatan kualitas atau kompetensi sumber daya manusia sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Kompetisi diantara praktisi kepariwisataan tentu saja memberikan kontribusi terhadap keberadaan suatu obyek pariwisata. Profesionalitas dalam kinerja akan membangun suatu pencitraan yang baik sehingga persepsi akan kualitas semakin meningkat. Kedua, peningkatan sarana dan prasarana pendukung yang baik sehingga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi. Sarana dan prasarana pendukung harus terawat dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan yang diharapkan. Ketiga, pentingnya membuat rasa aman dan nyaman sehingga aktifitas kepariwisataan tidak terganggu baik secara langsung atau tidak langsung. Untuk menjaga rasa aman dan nyaman ini dibutuhkan tekad dari internal perusahaan atau lembaga sehingga segera dapat diantisipasi serta mengurangi adanya penyimpangan. Selain dari pihak internal dibutuhkan pula tenaga keamanan tambahan yang resmi sehingga hal-hal yang dapat mengganggu dapat segera diatasi. Dengan menyadari akan arti pentingnya kualitas pelayanan kepariwisataan, tentunya akan berdampak bagi perusahaan maupun lingkungan masyarakat sekitar. Kesemua itu berujung pada manfaat ekonomis. Bila kualitas pelayanan yang diberikan baik maka pelanggan pun akan puas maka pelanggan tersebut berpeluang kembali untuk membeli membeli atau datang. Dan dengan banyaknya pelanggan tentunya memberikan efek keekonomian bagi perusahaan maupun masyarakat sekitar, namun apabila kebalikannya jika para pelanggan kecewa maka tentunya tidak akan kembali lagi bahkan mereka tidak akan merekomendasikan kepada orang lain untuk datang. 1.4 Keterbatasan Penelitian Dikarenakan keterbatasan biaya dan waktu maka dalam penelitian ini terbatas hanya pada pengunjung atau responden dari dalam negeri (domestik) serta dalam 83

12 melakukan analisis perbaikan kualitas pelayanan Keraton Kasepuhan hanya sampai dengan HOQ fase pertama. 84

Evaluasi Kualitas Pelayanan Jasa Kepariwisataan Dengan Metode SERVQUAL dan QFD

Evaluasi Kualitas Pelayanan Jasa Kepariwisataan Dengan Metode SERVQUAL dan QFD Evaluasi Kualitas Pelayanan Jasa Kepariwisataan Dengan Metode SERVQUAL dan QFD Didi Junaedi Program Studi Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta Email: didi.junaedi79@gmail.com Abstrak Kasepuhan

Lebih terperinci

Junaedi Jurnal OE, Volume VII, No. 1, Maret 2015

Junaedi Jurnal OE, Volume VII, No. 1, Maret 2015 PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN JASA KEPARIWISATAAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi Kasus di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon) Didi Junaedi Universitas Islam Bandung didi.junaedi79@gmail.com Abstract.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memaparkan prosedur atau dasar penelitian secara detil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata sebagai salah satu industri jasa ikut membantu meningkatkan perekonomian negara seiring dengan industri lainnya seperti pertanian, pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan pusat industri,pusat hiburan sampai pusat bisnis sangat banyak dan ada dimana-mana. Kebutuhan tempat beristirahat pun semakin tinggi dan bisa terlihat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416

Lebih terperinci

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA MUSEUM MULAWARMAN TENGGARONG

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA MUSEUM MULAWARMAN TENGGARONG PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA MUSEUM MULAWARMAN TENGGARONG A. Rinto DWi Atmojo (Staf Pengajar Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak A. RINTO DWI ATMOJO: Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Listrik merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi perkembangan dan peradaban umat manusia. Hal ini ditunjukkan bahwa semua masyarakat Indonesia menggunakan listrik untuk kebutuhan sehari-hari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line TESIS Nugraha T. Hutapea 9108.201.311 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udi Subakti Ciptomulyono, MEngSc MMT

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 35 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Proses gambar 4. 1 Alur proses Klaim Biaya Pengobatan 36 4.2. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data didapat dari hasil

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA

PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2015), Vol. 3 No. 1, 25 32 PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara e-mail: laricha_salomon@yahoo.com

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hilda Harijono dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Kepuasan dan loyalitas pengunjung dapat diketahui secara tidak langsung melalui penilaian mereka

Lebih terperinci

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STIKOM SURABAYA) Seminar Tesis Sri Hariani Eko Wulandari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan setiap insan di seluruh dunia. Setiap orang mempunyai hak dalam

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 94 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dari hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif dan

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

Ratna Kencana Ekasari LOGO. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Plasa Telkom Sidoarjo dengan Menggunakan Integrasi Metode Service Quality dan Quality Function Deployment (QFD) Ratna Kencana Ekasari 9110 201 504 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh yang berupa nilai kepuasan mahasiswa. Pada Tugas Akhir

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 ANALISIS KUALITAS LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL), MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Restoran X Lokasi Surabaya) Soca Waskitha 1) dan Suparno 2)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi ABSTRAK Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, RS Hermina Pasteur sangat perlu memperhatikan kualitas jasa pelayanannya. Untuk mencapai hal tersebut, RS Hermina perlu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, Universitas ini tidak hanya membentuk mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Atas Kualitas Pelayanan di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2013 ini menggunakan data yang dikelompokkan menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat dan tidak menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada di Indonesia. Beragam objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya

BAB I PENDAHULUAN. ada di Indonesia. Beragam objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Indonesia. Beragam objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya dan wisata

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Analisa Kualitas Layanan Dengan Model Servqual, Model Kano, Dan Quality Function Deployment (QFD) di PT. Toyota Asri Motor Sidoarjo Rr.Rochmoeljati Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dibahas pada bab V, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI 1.1 Kesimpulan Secara umum, penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan persepsi wisatawan komponen lingkungan, sumber daya manusia, dan infrastruktur, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT. PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.X) Oleh: Evelyn Darmawan (9108.201.315) PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil dan mampu terus berkembang jika pelanggan terus merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh pemilik usaha. Kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini: Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini: 1. Pengembangan produk yang lebih baik. Sebagai contoh perusahaan akan lebih menguntungkan jika meningkatkan atribut kategori

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh Petunjuk Sitasi: Bakhtiar, Syukriah, & Yustika, T. (2017). Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di SOSI Sport Club mengenai pengukuran kualitas pelayanan, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Faktor faktor

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA), dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN INTEGRASI SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus: Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang) THE EFFORT TO IMPROVE LIBRARY SERVICES

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan QFD Alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi keinginan konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode QFD diawali dengan pembentukan House

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan termasuk kebutuhan utama. Tapi sekarang wisata menjadi suatu kebutuhan, setiap orang perlu berwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor pariwisata telah memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang dilakukan terhadap Hotel XYZ mengenai kepuasan pelanggan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seseorang baik dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, masyarakat agar beralih ke sarana jasa angkutan umum

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seseorang baik dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, masyarakat agar beralih ke sarana jasa angkutan umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia transportasi di dalam negeri mengalami peningkatan yang pesat, khususnya pada pengadaan sarana transportasi masal atau umum. Transportasi digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di Indonesia. Kekayaan

BAB I PENGANTAR. merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di Indonesia. Kekayaan BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya. Masing-masing provinsi di Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan industri makanan di Indonesia, dan meningkatnya kesibukkan seseorang atas pekerjaannya sekarang ini yang menyebabkan seseorang

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Permata GYM & SPA merupakan pusat kebugaran yang ingin memperkenalkan konsep hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menawarkan program kebugaran yang bermanfaat khususnya di kota Bandung. Dari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Kuesioner tahap I (Uji Coba) Kuesioner tahap I ini dibagikan kepada 30 responden. Hasil kuesioner yang didapat terhadap penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak-pihak yang memiliki kelebiban dana dengan pihak-pihak yang memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak-pihak yang memiliki kelebiban dana dengan pihak-pihak yang memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor Perbankan mempunyai peranan penting dalam usaha pengembangan ekonomi di Indonesia. Selain itu perbankan juga berperan dalam meningkatkan pembangunan serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Identifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Identifikasi Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan, identifikasi masalah, lingkup tugas akhir, langkah-langkah pengerjaan tugas akhir serta sistematika penulisan. 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri saat ini mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri saat ini mengalami peningkatan yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini mengakibatkan persaingan di dunia industri juga ikut meningkat. Adanya persaingan ini,

Lebih terperinci

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah membawa para pelaku dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi ke persaingan yang sangat ketat. Perguruan tinggi sebagai

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Karakteristik Responden Dari semua responden di dalam penelitian ini, karakteristik dari responden dapat kelompokkan ke dalam beberapa karakteristik yaitu umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan, sebagai berikut: 1. Terjadi kesenjangan antara persepsi dan harapan konsumen terhadap kualitas

Lebih terperinci

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ Hana Catur Wahyuni, Wiwik Sumarmi Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo hanacatur@umsida.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

Oleh karena itu, dimohon kerjasama dari para pelanggan jasa untuk dapat mengisi koesioner ini dengan sebenar-benarnya.

Oleh karena itu, dimohon kerjasama dari para pelanggan jasa untuk dapat mengisi koesioner ini dengan sebenar-benarnya. LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan informasi terhadap tingkat kepuasan pelanggan atas mutu pelayanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi Petunjuk Sitasi: Suhartini, & Prayogo, S. B. (2017). Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dibidang manufaktur dan jasa sangat ketat, untuk itu produsen harus senantiasa menghasilkan produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi. Salah

Lebih terperinci

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA Sonya Marliana, Rini Dharmastiti Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR..iii UCAPAN TERIMA KASIH iv DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL....vii DAFTAR GAMBAR...xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....1 B. Rumusan Masalah.. 5 C. Tujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN 71 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien terhadap kinerja

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan games center X di Bandung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menganalisa atribut kualitas pelayanan yang perlu diperbaiki oleh PT Jeruk Nipis berdasarkan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Olly Wicaksono Pratama Sari, Udisubakti Cipto Mulyono Program

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian yang menyebabkan masa depan suatu bisnis juga tidak menentu arahnya. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis pada bidang hospitality Industry. Jakarta sebagai ibukota negara merupakan pasar yang

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sejalan dengan itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menyusun rangka teoritis untuk

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Kinerja Pengelolaan Aset Graha Wisata Hasil pengukuran kinerja pengelolaan aset Graha Wisata Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta dari seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Biro Perjalanan Umum, Tour Operator, dan Agen Perjalanan. Dengan perkataan

BAB I PENDAHULUAN. Biro Perjalanan Umum, Tour Operator, dan Agen Perjalanan. Dengan perkataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan di Indonesia. Hal ini terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan pada tahun 2014

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja suatu perusahaan sangat penting untuk merumuskan strategi pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari pengolahan data dan analisis terhadap kualitas pelayanan di Perpustakaan UKM pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

Jl. Veteran No.1 malang *

Jl. Veteran No.1 malang * Perencanaan Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Konsumen Dengan Metode Service Quality (ServQual) Dan Quality Function Deployment (QFD) Di Restoran Cepat Saji Quick Chicken Kota Batu Quality Improvement

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi produsen. Produsen akan dapat memenangkan persaingan bisnis dengan memberikan kepuasan kepada pelanggannya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan 236 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verikatif atribut produk pariwisata galeri pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Distribusi dan Persentase Kinerja Terhadap Pelayanan Pada tabel dibawah ini diperoleh nilai distribusi dan persentase tingkat kinerja terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Lebih terperinci