VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG
|
|
- Sonny Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Kepuasan dan loyalitas pengunjung dapat diketahui secara tidak langsung melalui penilaian mereka terhadap atribut-atribut atau indikator-indikator wisata yang ada di TRKWC. Atribut-atribut tersebut merupakan cerminan atas pelayanan yang ditawarkan dan diberikan oleh TRKWC. Atribut-atribut tersebut terhimpun di dalam suatu dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi tangibles, dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi assurance, dan dimensi emphaty Dimensi Tangibles Dimensi tangibles merupakan dimensi yang mencerminkan penampilan fisik, kondisi fasilitas, peralatan, serta hal-hal yang tampak dari TRKWC yang menjadi penilaian oleh responden. Responden menilai baik atau tidaknya fasilitas fisik yang mereka rasakan. Ilustrasi mengenai sebaran pilihan responden terhadap atribut-atribut pada dimensi tangibles dapat dilihat pada Gambar X11 = Kondisi fasilitas X12 = Areal parkir X13 = Penataan lokasi, taman, dan fasilitas X14 = Keasrian, kenyamanan, dan kebersihan X15 = Paket wisata beragam X16 = Kemudahan mencapai lokasi X11 X12 X13 X14 X15 X Gambar 22. Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Masing- Masing Dimensi Tangibles Sangat Cukup Tidak 78
2 Berdasarkan Gambar 22 di atas, secara keseluruhan responden cenderung setuju terhadap pilihan pada atribut-atribut dimensi tangibles. Mengenai kondisi fasilitas, sebagian besar responden yaitu sebesar 47 persen menyatakan setuju bahwa fasilitas yang disediakan oleh TRKWC seperti penginapan, kolam renang, saung, toilet, mushola, restoran, dan toko souvenir dalam kondisi yang baik. Akan tetapi, sebanyak 11 persen menyatakan tidak setuju dan dua persen menyatakan sangat tidak setuju. Mereka beralasan bahwa fasilitas yang disediakan TRKWC masih belum lengkap. Mereka berpendapat bahwa sebaiknya pihak TRKWC menambah mushola dan perlengkapan shalat, menambah toilet di bagian belakang lokasi, adanya tempat bermain anak, penambahan tempat sampah, saung, dan lainnya. Pilihan responden pada atribut kondisi areal parkir yaitu sebanyak 35 persen responden menyatakan cukup setuju dan setuju dengan kondisi areal parkir TRKWC yang cukup luas dan dapat menampung kendaraan pengunjung. Namun demikian, cukup banyak juga responden yang tidak setuju dengan hal tersebut. Sebanyak 22 persen responden menyatakan bahwa areal parkir yang disediakan kurang luas. Lebih dari setengah jumlah responden yaitu sebesar 55 persen menyatakan setuju bahwa penataan lokasi dan taman TRKWC sudah baik, maka tidak heran bila banyak pengunjung yang mengagumi penataan taman TRKWC yang rapi dan tertata. Oleh karena itu, sedikit pula responden yang tidak setuju yaitu sebesar delapan persen. Bahkan tidak satu pun responden yang berpendapat tidak setuju dengan hal tersebut. Keasrian, kenyamanan, dan kebersihan lokasi TRKWC dinilai sudah baik, bahwa sebesar 53 persen dari 100 orang responden setuju bila TRKWC merupakan tempat yang nyaman karena keasrian dan kebersihannya. Bahkan cukup banyak juga yang berpendapat sangat setuju dengan hal tersebut yaitu sebesar 24 persen. Namun demikian, masih ada yang tidak setuju dengan hal tersebut. Sebesar empat persen menyatakan tidak setuju dan satu persen menyatakan sangat tidak setuju. Responden yang menyatakan cukup setuju dan setuju berjumlah seimbang pada persentase 38 persen terhadap atribut keberagaman paket wisata. Mereka 79
3 berpendapat bahwa paket-paket wisata yang ditawarkan oleh TRKWC cukup banyak sebagai pilihan wisata mereka dan di dalam setiap paketnya terdapat berbagai kegiatan wisata yang menarik dan sarat akan nilai pendidikan. Beberapa orang lagi sebesar 10 persen tidak setuju dengan hal tersebut. Mereka menginginkan ditambahnya kegiatan outbond, variasi pada kegiatan yang sudah ada, dan peningkatan nuansa pendidikan pada setiap kegiatan wisatanya. Mengenai atribut kemudahan mencapai lokasi, sebagian besar responden yaitu 36 persen cukup setuju dengan hal itu, sedangkan 23 persen menyatakan tidak setuju. Mereka berpendapat bahwa terkadang lokasi TRKWC cukup sulit untuk dicapai dan ditemukan, selain itu juga karena banyaknya hambatan ketika di perjalanan seperti kemacetan dan sarana jalan yang tidak baik Dimensi Reliability Dimensi ini menunjukkan seberapa mampu TRKWC memberikan pelayanan yang sesuai janji yang ditawarkan dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Melalui dimensi ini, ke 100 orang responden akan menilai apakah kegiatan yang mereka lakukan dan pelayanan yang didapatkan sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh TRKWC. Ilustrasi mengenai sebaran pilihan responden terhadap atribut-atribut pada dimensi reliability dapat dilihat pada Gambar X21 = Manfaat kegiatan wisata X22 = Keterlibatan masyarakat sekitar X23 = Kesesuaian harga dengan kualitas pelayanan Gambar 23. Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Masing- Masing Dimensi Reliability X21 X22 X23 Sangat Cukup Tidak 80
4 Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 23, para responden umumnya berpendapat setuju dengan ketiga atribut pada dimensi reliability. Mengenai atribut yang pertama terkait manfaat kegiatan wisata, sebanyak 45 persen setuju bahwa kegiatan yang dilakukan dapat memberikan manfaat serta nilai pendidikan, seperti dapat mengetahui kegiatan pertanian dan mengetahui serta melestarikan kebudayaan Jawa Barat. Terlebih lagi, sebanyak 42 persen responden sangat setuju dengan hal itu. Akan tetapi hanya satu persen yang tidak setuju dengan pendapat sebagian besar responden. Responden tersebut berpendapat bahwa kegiatan pertanian dan kebudayaan yang ada sudah umum dan telah diketahui oleh banyak orang. Hampir sama dengan atribut yang pertama, pada atribut yang kedua mengenai keterlibatan masyarakat sekitar, sebagian besar responden yaitu sebesar 39 persen menyatakan setuju bahwa TRKWC melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan wisata. Mereka berpendapat, dengan melibatkan masyarakat setempat yang secara langsung menjadi pemandu wisata akan menjadikan para pemandu dapat menjelaskan dengan baik kegiatan-kegiatan yang tengah dilakukan. Hanya ada enam persen yang menyatakan tidak setuju dengan hal tersebut. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena responden tidak mengetahui dari mana para pemandu berasal. Sebanyak 40 persen responden juga berpendapat bahwa harga yang ditawarkan oleh TRKWC sebanding dengan kualitas dan pelayanan yang mereka rasakan. Namun demikian, sebesar 15 persen dari responden mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh TRKWC tidak sebanding dengan harga yang ditetapkan. Mereka beralasan demikian karena fasilitas yang disediakan oleh TRKWC kurang lengkap dan pelayanannya perlu ditingkatkan Dimensi Responsiveness Dimensi ini terkait dengan daya tanggap dari karyawan maupun pemandu, yaitu seberapa mampu dan cepat karyawan dalam membantu dan memberikan pelayanan kepada pengunjung. Melalui dimensi ini, para responden akan menilai kinerja dari para karyawan dan pemandu dalam melakukan pelayanan. Sebaran pilihan responden terhadap atribut-atribut pada dimensi responsiveness dapat dilihat pada Gambar
5 10 9 X31 = Kesediaan memberikan bantuan dan penjelasan X32 = Kecepatan dan ketanggapan melayani pengunjung Gambar 24. Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Masing- Masing Dimensi Responsiveness Sebaran pilihan responden terhadap kedua atribut pada dimensi ini cenderung menyebar pada jumlah persentase yang sama pada setiap pilihannya. Atribut pertama mengenai kesediaan memberikan bantuan dan penjelasan, sebanyak 48 persen dari seluruh responden setuju bahwa karyawan dan pemandu selalu bersedia memberikan bantuan dan penjelasan. Sementara itu, sebanyak sembilan persen menyatakan tidak setuju dan satu persen menyatakan sangat tidak setuju dengan hal ini. Mereka berpendapat, karyawan dan pemandu kurang dapat mengkomunikasikan informasi secara baik sehingga maksud yang disampaikan kurang dapat dimengerti oleh responden. Mengenai kecepatan dan ketanggapan dalam melayani pengunjung, sebanyak 46 persen responden menyatakan bahwa karyawan dan pemandu sudah cepat dan tanggap dalam melayani apa yang diperlukan oleh pengunjung. Namun demikian, 11 persen dari responden menyatakan tidak setuju dan satu persen menyatakan sangat tidak setuju. Ketidaksetujuan tersebut dikarenakan responden melihat bahwa karyawan dan pemandu kurang cepat dalam melayani keperluan pengunjung Dimensi Assurance X31 Seperti pada dimensi responsiveness, dimensi assurance juga diterapkan untuk mengetahui penilaian responden terhadap pelayanan yang diberikan oleh X32 Sangat Cukup Tidak 82
6 karyawan. Namun demikian, yang berbeda pada dimensi ini adalah melihat kinerja pelayanan karyawan berdasarkan pengetahuan dan kesopansantunan karyawan serta kemampuannya untuk memberikan kepercayaan dan keamanan kepada pengunjung. Ilustrasi mengenai sebaran pilihan responden terhadap atribut-atribut pada dimensi assurance dapat dilihat pada Gambar X41 = Tingkat keamanan X42 = Sikap ramah dan sopan X43 = Pengetahuan yang baik Gambar 25. Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Masing- Masing Dimensi Tangibles Assurance Diperoleh informasi bahwa secara keseluruhan responden menyatakan setuju dengan atribut-atribut pada dimensi assurance. Hampir setengah dari jumlah responden yaitu sebesar 41 persen menyatakan setuju bahwa tingkat keamanan di TRKWC sudah baik, sehingga mereka dapat melakukan kegiatan wisata dengan tenang tanpa mencemaskan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara itu, sebesar delapan persen responden menyatakan tidak setuju Menurut mereka, tingkat keamanan dalam kegiatan wisata harus ditingkatkan, seperti ditambahnya pagar pembatas di area yang curam, selain itu satpam atau petugas keamanan hanya berpatroli di depan area parkir sehingga mereka merasa kuatir dengan tingkat keamanan di dalam area wisata TRKWC. Mengenai atribut sikap ramah dan sopan, sebesar 51 persen responden menyatakan setuju bahwa karyawan dan pemandu sudah bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan. Namun demikian, hanya ada dua persen 23 X41 X42 X43 Sangat Cukup Tidak 83
7 yang tidak sependapat dengan sebagian besar responden. Ketidaksetujuan mereka dikarenakan mereka merasa bahwa karyawan dan pemandu terkadang tidak menghiraukan apa yang dibutuhkan mereka sehingga terkesan tidak ramah. Serupa dengan atribut sikap ramah dan sopan, pada atribut ini lebih dari setengah jumlah responden yaitu sebesar 57 persen menyatakan setuju. Mereka berpendapat, karyawan dan pemandu sudah memiliki pengetahuan yang baik, terlebih lagi hampir semua karyawan berasal dari daerah setempat, sehingga mengerti akan seluk beluk Kampung Cinangneng dan kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Sementara itu, sebesar lima persen menyatakan tidak setuju dan dua persen menyatakan sangat tidak setuju. Ketidaksetujuan mereka dikarenakan, karyawan dan pemandu tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh responden dan tidak dapat menjelaskan suatu kegiatan dengan lengkap atau terinci Dimensi Emphaty Dimensi emphaty menjelaskan bagaimana karyawan dapat memberikan kepedulian dan perhatian secara individual kepada setiap pengunjung. Dimensi ini perlu dinilai kerena setiap pengunjung memerlukan suatu pelayanan khusus yang membedakannya dengan pengunjung lainnya. Sebaran pilihan responden terhadap atribut-atribut pada dimensi emphaty dapat dilihat pada Gambar X51 X51 = Respon terhadap keluhan pengunjung X52 = Perhatian secara personal Gambar 26. Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Masing- Masing Dimensi Emphaty X52 Sangat Cukup Tidak 84
8 Berdasarkan sebaran pilihan responden dari atribut respon terhadap keluhan pengunjung, sebagian besar responden yaitu sebesar 48 persen menyatakan setuju. Mereka berpendapat bahwa karyawan dan pemandu sudah merespon dengan baik keluhan dari pengunjung. Namun demikian, sembilan persen menyatakan tidak setuju dan satu persen menyatakan sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Responden yang tidak setuju berpendapat, karyawan tidak dapat menangani atau mendapatkan solusi atas keluhan yang diajukan responden. Mereka juga menambahkan, aturan yang ditetapkan oleh TRKWC tidak fleksibel dan cukup ketat seperti tidak diperbolehkannya membawa makanan dan minuman dari luar, dan ketika dipertanyakan masalah tersebut karyawan kurang dapat menjelaskan alasan aturan tersebut dengan baik. Berbeda dengan atribut sebelumnya, pada atribut perhatian secara personal, sebagian besar responden menyatakan cukup setuju dengan hal ini. Sebesar 42 persen responden berpendapat bahwa, karyawan dan pemandu cukup baik dalam memberikan perhatian secara personal kepada setiap pengunjung. Akan tetapi, ada tujuh persen dari responden yang menyatakan tidak setuju dan tiga persen yang menyatakan sangat tidak setuju. Mereka beralasan bahwa karyawan kurang dapat memberikan perhatian dari setiap perbedaan kebutuhan antar pengunjung, seperti mendahulukan kebutuhan ibu yang sedang hamil, ibu dengan bayinya, dan kalangan lanjut usia atau dengan menanyakan apa yang mereka butuhkan terlebih dahulu dibandingkan dengan pengunjung lainnya Variabel Kepuasan Kepuasan adalah perasaan yang dirasakan oleh konsumen karena pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dapat memenuhi apa yang mereka harapkan (Zeithaml, Parasuraman, dan Berry, 1990). Pengunjung yang merasa puas akan memberikan berbagai dampak positif bagi TRKWC. Ilustrasi mengenai sebaran pilihan responden terhadap atribut pada variabel kepuasan dapat dilihat pada Gambar
9 10 9 Y11 = Kepuasan berkunjung Y11 Sangat Cukup Tidak Gambar 27. Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Variabel Kepuasan Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan pengunjung secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, setengah dari jumlah responden yaitu sebesar 50 persen menyatakan puas setelah berkunjung ke TRKWC. Responden yang menyatakan puas berpendapat bahwa secara keseluruhan kegiatan wisata yang dilakukan menarik dan memiliki nilai pendidikan, fasilitas yang disediakan cukup lengkap dan dalam kondisi yang baik, dan pelayanan yang diberikan oleh karyawan maupun pemandu sudah baik. Akan tetapi, hanya dua persen dari responden yang menyatakan tidak puas, sedangkan satu persen lainnya menyatakan sangat tidak puas. Responden yang menyatakan tidak puas, dikarenakan mereka tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak dapat menikmati fasilitas yang dibutuhkan seperti mushola dan tempat bermain anak. Agar lebih memastikan apakah responden berada pada kondisi puas atau tidak, maka dilakukan perhitungan terhadap posisi kepuasan reponden TRKWC dalam suatu skala tingkat kepuasan. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 1) Penentuan skala tingkat kepuasan Skala kepuasan = (5 skala dalam kusioner 1) / 5 = 0,8 Sehingga skalanya sebagai berikut: 1,0 1,8 = Sangat tidak puas 1,8 2,6 = Tidak puas 86
10 2,6 3,4 = Cukup puas 3,4 4,2 = Puas 4,2 5,0 = Sangat Puas 2) Perhitungan nilai kepuasan responden Nilai kepuasan = ((1 x 1) + (2 x 2) + (3 x 33) + (4 x 50) + (5 x 14)) / 100 = ( ) / 100 = 3,74 Nilai kepuasan responden sebesar 3,74 berada pada skala puas, sehingga dapat dibuktikan bahwa dari pelayanan, fasilitas, dan kegiatan wisata yang ditawarkan secara keseluruhan, responden telah merasa puas Variabel Loyalitas Loyalitas adalah gambaran dari keinginan konsumen untuk berlangganan dengan suatu perusahaan dalam jangka waktu yang panjang, membeli, dan menggunakan barang dan jasa tersebut secara berulang, dan merekomendasikan produk perusahaan kepada teman dan lembaga (Lovelock dan Wirtz, 2004). Loyalitas tercapai jika pengunjung telah merasa puas dengan segala pelayanan yang diberikan. Ilustrasi mengenai sebaran pilihan responden terhadap atributatribut pada variabel loyalitas dapat dilihat pada Gambar Y21 Y22 Y23 Y21 = Kunjungan ulang Y22 = Sikap terhadap kenaikan harga Y23 = Rekomendasi kepada orang lain Gambar Sebaran Persentase Responden Menurut Penilaiannya pada Masing-Masing Variabel Loyalitas Sangat Cukup Tidak 87
11 Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 28, diketahui bahwa 40 persen dari jumlah responden menyatakan setuju untuk melakukan kunjungan kembali ke TRKWC di lain waktu, sedangkan 13 responden menyatakan sangat setuju. Responden yang setuju adalah responden yang merasa puas dengan segala pelayanan yang diberikan oleh pihak TRKWC, sehingga mereka tertarik untuk berkunjung kembali dan mencoba paket lainnya. Bahkan, mereka juga mengatakan akan berkunjung kembali dengan mengajak keluarga atau teman lainnya. Sementara itu, masih ada sembilan persen responden yang menyatakan tidak setuju dan dua persen menyatakan sangat tidak setuju. Responden yang tidak setuju adalah mereka yang merasa tidak puas dengan sebagian besar pelayanan yang diberikan, sehingga mereka enggan untuk berkunjung kembali. Mengenai atribut sikap terhadap kenaikan harga, sebagian besar responden yaitu sebesar 36 persen menyatakan cukup setuju dan 25 persen menyatakan setuju jika terjadi kenaikan harga. Hal itu dikarenakan segmentasi pengunjung TRKWC adalah kalangan menengah ke atas, sehingga dengan kenaikan harga dan selama diimbangi dengan kualitas pelayanannya maka kenaikan harga tidak menjadi masalah. Namun demikian, cukup banyak juga responden yang menyatakan tidak setuju dengan adanya kenaikan harga yaitu sebesar 26 persen dan sangat tidak setuju sebesar tujuh persen. Sebagian besar responden yaitu sebesar 42 persen menyatakan setuju dan 21 persen menyatakan sangat setuju akan merekomendasikan TRKWC kepada orang lain termasuk keluarga dan teman. Mereka yang menyatakan setuju adalah mereka yang telah merasakan bahwa kegiatan-kegiatan wisata di TRKWC menarik serta pelayanannya yang memuaskan. Sementara itu, hanya sebagian kecil yaitu tiga persen dari responden yang menyatakan tidak setuju. Responden menyatakan tidak setuju karena responden tersebut telah merasakan pelayanan yang diberikan TRKWC kurang baik sehingga mereka tidak akan menyarankan orang lain untuk berkunjung ke TRKWC. Agar lebih memastikan apakah responden berada pada kondisi loyal atau tidak, maka dilakukan perhitungan terhadap posisi loyalitas reponden TRKWC dalam suatu skala tingkat loyalitas. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 88
12 1) Penentuan skala tingkat loyalitas Skala loyalitas = (5 skala dalam kusioner 1) / 5 = 0,8 Sehingga skalanya sebagai berikut: 1,0 1,8 = Sangat tidak loyal 1,8 2,6 = Tidak loyal 2,6 3,4 = Cukup loyal 3,4 4,2 = Loyal 4,2 5,0 = Sangat loyal 2) Perhitungan nilai loyalitas responden Nilai loyalitas = ((1 x 9) + (2 x 38) + (3 x 106) + (4 x 107) + (5 x 40)) / 300 = ( ) / 300 = 3,44 Nilai loyalitas responden sebesar 3,44 berada pada skala loyal. Nilai kepuasan responden (3,74) lebih besar dari nilai loyalitasnya (3,44) dan nilai loyalitas tersebut berada di batas bawah skala kriteria loyal (3,4 4,2). Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap loyalitas pengunjung TRKWC tidak terlalu kuat yang dapat dibuktikan dengan adanya data bahwa jumlah pengunjung tetap setiap tahunnya hanya sekitar 20 persen dari total keseluruhan pengunjung TRKWC. Oleh karena itu, pihak TRKWC harus berusaha memenuhi harapan dan keinginan pengunjung agar pengunjung menjadi loyal terhadap TRKWC. 89
VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI
VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI Penilaian terhadap berbagai atribut di Restoran Mira Sari secara tidak langsung dapat mengukur menganai kepuasan dan
Lebih terperinciVIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)
VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang
Lebih terperinciVII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR
VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR Kepuasan konsumen dapat dilihat secara tidak langsung melalui penilaian mereka terhadap atribut-atribut atau indicator-indikator
Lebih terperinciABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai
ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian yang menyebabkan masa depan suatu bisnis juga tidak menentu arahnya. Hal ini menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Untuk memperoleh kebenaran, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.
BAB V ANALISA V.1 Pengukuran Penelitian Untuk memperoleh kebenaran, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi dari penelitian ini diperoleh dengan meng-cross check informasi antara responden
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada PT. AXA Life Indonesia di Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG
VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik
Lebih terperincitertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang
80 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya, maka dapat ditentukan faktor dan sub faktor yang memiliki prioritas tertinggi berdasarkan susunan hirarki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini. Kota Bandung yang masyarakatnya memiliki mobilitas tinggi membutuhkan kepraktisan ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka makin tinggi pula tuntutan seseorang akan kebutuhannya. Dan tentunya perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBab VI Kesimpulan dan Saran
Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang dilakukan terhadap Hotel XYZ mengenai kepuasan pelanggan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pelayanan Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan dalam pendidikan, perekonomian yang lebih makmur, perubahan sosial budaya masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya, serta didasarkan kepada identifikasi masalah penelitian, maka penulis menarik
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus menerus untuk meningkatkan nilai dari produk dan jasa, perusahaan harus mengetahui tingkat kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Service Clinic Car sebagai tempat merawat bagi mobil terkadang tidak hanya untuk tempat perawatan mobil tapi juga untuk tempat konsultasi atau pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini
Lebih terperinciVIII IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENINGKATAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRIMA FRESH MART
VIII IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM PENINGKATAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRIMA FRESH MART Hasil analisis SEM yang memaparkan hubungan-hubungan antar variabel yang membangun model merupakan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia usaha terutama bidang kuliner bergerak sangat dinamis seiring dengan semakin ketatnya persaingan yang ada di dalamnya. Hal tersebut juga dialami oleh Bakpia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu. Semua individu membutuhkan pengiriman barang yang cepat dan aman untuk memastikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memahami perilaku konsumen merupakan permasalahan yang kompleks karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang berbeda. Levitt (1983)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat mengalami perubahan, semula hanya terfokus pada product oriented kini berubah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
Lebih terperinciVII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR
VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR 7.1. Hasil Analisis SEM (Structural Equation Modelling) Model pada penelitian ini terdiri dari enam variabel laten, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan kewajiban bagi masyarakat. Untuk memajukan bangsa, salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Profil Benz Auto Car Wash Sejarah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Bisnis jasa pencucian mobil atau car wash belakangan ini sangatlah menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya pemilik kendaraan bermotor yang memadati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri yang bergerak di bidang jasa seperti restoran memiliki persaingan yang ketat sedari awal berdirinya perusahaan tersebut, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya pemakaian kendaraan baik pribadi maupun dinas, mengakibatkan permintaan layanan parkir menjadi besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang cepat dan kemajuan teknologi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor pariwisata telah memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas pelayanan Yu Yuan Tang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin pria (60,9%), hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner mayoritas responden berjenis kelamin pria.
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, sarana transportasi tidak bisa dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Salah satunya alat
Lebih terperinciLAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS
LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS LAMPIRAN IDENTITAS RESPONDEN LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI VALIDITAS LAMPIRAN KUESIONER LAMPIRAN TABULASI DATA LAIN - LAIN KUESIONER PENELITIAN Sehubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis dalam bidang jasa semakin berkembang, itu terlihat dari bertambahnya jumlah bisnis jasa seperti contohnya penginapan atau indekos, restoran atau cafe,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi bukanlah suatu hal yang mudah. Setelah melalui ujian akhir nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi sosial ekonomi Indonesia yang terus meningkat dewasa ini menumbuhkan tantangan baru dalam dunia bisnis. Konsep bisnis tidak hanya berpusat pada produk,
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH III.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam sektor otomotif saat ini, khususnya untuk jasa perbengkelan menyebabkan perusahaan harus menciptakan keunggulankeunggulan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan pada bab analisis sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan lima dimensi kualitas jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengolahan data untuk Gap 5, secara keseluruhan pelayanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya persaingan bisnis sekarang ini, perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan konsumen yang loyal. Berbagai
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.
Lebih terperinciPERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 1~6 PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 1) AMIK BSI Pontianak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian pengumpulan data, penyebaran kuesioner, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. orangtua murid terhadap kualitas pelayanan di SDK X Bandung antara lain:
57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dibuat pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai tingkat kepuasan orangtua murid terhadap
Lebih terperinciOleh karena itu, dimohon kerjasama dari para pelanggan jasa untuk dapat mengisi koesioner ini dengan sebenar-benarnya.
LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan informasi terhadap tingkat kepuasan pelanggan atas mutu pelayanan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis, dan mengetahui besarnya pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas pelanggan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR
VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja suatu perusahaan sangat penting untuk merumuskan strategi pemasaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Maslow(2007: 445) mengatakan kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia hidup tidak dapat melepaskan diri dari pemenuhan akan kebutuhan hidup. Maslow(2007: 445) mengatakan kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era bisnis yang semakin hari mengalami perkembangan dan perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era bisnis yang semakin hari mengalami perkembangan dan perubahan yang membawa pengaruh terhadap munculnya persaingan yang ketat. Serta dengan adanya isu globalisasi
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis menjelaskan teori-teori yang dipergunakan untuk membantu dalam pelaksanaan setiap tahapan penelitian dan penyusunan karya
Lebih terperinciPENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA
PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk CABANG SEMARANG PANDANARAN Sigit Sujarwo D2D 604 237 Pendahuluan Dewasa ini
Lebih terperinciVI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART
VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART 6.1. Karakteristik Umum Responden Konsumen yang berbelanja di Prima Fresh Mart (PFM) memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan konsumen agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai
Lebih terperinciIR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan dari pembahasan di atas bahwa pengguna jasa air bersih PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati wilayah Pati Kota merasa puas terhadap layanan tersebut, dan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang usaha menjadi semakin ketat. Hal ini dapat kita lihat khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mengakibatkan pertumbuhan dan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Hal ini dapat kita lihat khususnya di daerah Jawa Barat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, persaingan jasa menjadi semakin ketat. Banyak peluang bisnis yang muncul dari berbagai sektor, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak pelaku
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi berkunjung di Toko Mas Kerbau Weleri. Penyebaran. umum responden berdasarkan umur mereka:
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden yang menjadi sampel penelitian ini meliputi: umur responden, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan frekuensi berkunjung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Semester Ganjil 2005/2006 Analisis Kepuasan Pelanggan Bengkel Paten Ban Oleh Glenn Kurniawan NIM : 0500586430 Abstrak Usaha yang bergerak dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya. Perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian khususnya sektor jasa di Indonesia berlangsung sangat pesat. Salah satu sektor jasa yang menjadi andalan Indonesia adalah industri
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG Nama : Muh Firman Malik Manggala NPM : 19210660 Jurusan / Strata : Manajemen / Strata Satu Pembimbing : Dessy Hutajulu,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK..i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..v. DAFTAR TABEL..viii. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN..xii BAB I PENDAHULUAN.
ABSTRAK Dalam era persaingan yang bergejolak, perusahaan dituntut untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen. Nilai tambah tersebut ditujukan untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga mengharuskan setiap
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI Rosmawati 18209009 Latar Belakang Masalah Secara umum rumah sakit belum mampu memberikan sesuatu hal yang benar-benar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Brand Experience terhadap Customer Satisfaction pada Trans Studio Bandung, maka dapat disimpulkan nilai P value
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan konsumen terhadap pembelian suatu barang atau jasa semakin bertambah. Khususnya pada jasa transportasi, kenyamanan, keamanan, pelayanan yang prima, harga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maraknya kebutuhan manusia rupanya membawa angin segar bagi dunia bisnis jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dalam dunia bisnis, maraknya
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN
71 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien terhadap kinerja
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di salon FORA
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di salon FORA jalan Junjunan Pasteur Bandung, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat menentukan suatu perusahaan bisnis jasa berjalan dalam jangka panjang. Karena negara Indonesia dipenuhi
Lebih terperinciINTERNAL SERVICE PROJECT
PERSI AWARD 2012 DOKTER TEPAT WAKTU PASIEN SENANG INTERNAL SERVICE PROJECT RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH DOKTER DATANG TEPAT WAKTU PASIEN SENANG i ABSTRAK Salah satu faktor yang cukup mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 5.1 Hasil Temuan Deskriptif Hasil temuan deskriptif yang disajikan pada Bab IV mengenai dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa Perpustakaan Universitas Widyatama
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
149 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih terdapatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sekarang ini telah menjadi salah satu industri yang berkembang dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai andalan utamanya
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era global, persaingan dalam dunia industri barang maupun jasa begitu ketat. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan
Lebih terperinciKEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H
KEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H34066014 PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
Lebih terperinci2.1. Gambaran Umum Kampoeng Baron Guest House Sejarah Berdirinya Fasilitas Kampoeng Baron Guest House
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATAPENGANTAR... vii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR
Lebih terperinciLampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun. Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator
LAMPIRAN 71 Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator Berwujud (Tangible) Harga Tiket 1= Harga tiket sangat mahal 2=Harga tiket mahal 3=Harga
Lebih terperinci