BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penjualan peralatan alat konstruksi maupun alat berat dari perusahaan induknya PT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penjualan peralatan alat konstruksi maupun alat berat dari perusahaan induknya PT"

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Tera Factor Indonesia merupakan anak perusahaan penyewaan serta penjualan peralatan alat konstruksi maupun alat berat dari perusahaan induknya PT Intraco Penta Group yang dibangun pada tahun 1986 dan sebelumnya dikenal sebagai PT Intraco Duta. Di tahun 2001, perusahaan tersebut merubah namanya menjadi PT Terra Factor Indonesia pada 31 maret 2010 dan dipercaya oleh PT Intraco Penta, Tbk untuk menyelesaikan misinya menjadi pemimpin pada industri solusi penyewaan dan penjualan alat berat. Lebih dari 2 dekade, PT Terra Factor Indonesia telah melayani customer vital dalam berbagai infrastruktur, kehutanan, minyak dan gas serta melayani sektor industri pertambangan. PT Terra Factor Indonesia selalu membangun kepercayaan yang tinggi dan kepuasan pelayanan bagi para customernya melalui ketersediaan dan keandalannya dalam memberikan solusi melalui kehadiran geografis yang cukup kuat, pelayanan yang premium, menghadirkan nilai yang tinggi serta penjadwalan alat maupun mesin yang tepat bagi para customernya. Saat ini perusahaan telah memiliki lebih dari 30 affiliasi dalam skala nasional dan didukung oleh 3 cabang utamanya di kota Jakarta, Kalimantan, dan Mandau serta mendapat dukungan dari group perusahaan. 54

2 Alasan Perusahaan Berfokus pada Penyewaan PT Terra Factor Indonesia saat ini lebih berfokus pada penyewaan alat berat atau peralatan konstruksi lainnya disebabkan oleh berbagai macam pertimbangan, yaitu : 1) Tidak tersedianya modal investasi. Melalui cara sewa, modal kita tidak akan dipaksakan dan tidak ada kekhawatiran terhadap biaya kepemilikan alat. 2) Kuatnya tujuan pinjaman. Melalui cara sewa, pada neraca saldo perusahaan nantinya tidak akan tercatat sebagai kewajiban. Oleh karena itu, hutang pada ratio ekuitas anda akan tetap rendah. 3) Meningkatkan ROE perusahaan (Return On Equity). Menyewa akan dicatat sebagai penghasilan tambahan tanpa perlu adanya tambahan modal. Hal ini tentu akan meningkatkan ROE perusahaan anda yang merefleksikan kinerja organisasi anda. 4) Fleksibilitas pada proyek. Melalui cara sewa, kita dapat melakukan kontrak secara musiman, sementara, atau pekerjaan khusus. 5) Jaminan kinerja. Peralatan yang disewa akan datang dengan jaminan bebas resiko dan meyakinkan proyek anda bahwa peralatan akan diservice dan dipelihara dengan baik selama pengerjaan proyek anda. 6) Mengurangi biaya overhead. Dengan menyewa, maka perusahaan dapat memotong biaya dengan menghilangkan kebutuhan terhadap penyimpanan, pemeliharaan, perbaikan, layanan pada area, dan dukungan staff untuk pemeliharaan.

3 56 7) Layanan selama 24/7 hari melalui jaringan web site Rental Fleet Dengan hampir 200 peralatan yang tersedia untuk disewakan, PT Terra Factor Indonesia dapat melayani seluruh kebutuhan penyewaan peralatan yang diinginkan oleh customernya. Peralatan alat berat yang disewakan maupun yang dijual antara lain : 1) Dozers : traktor yang dipasangkan blade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada didepannya. 2) Articulated Haulers : jenis truk digunakan untuk mengangkut beban di medan kasar, dan tak beraturan. 3) Hydraulic Excavators : peralatan konstruksi yang berat yang memiliki tiang piston, ceruk, dan kabin yang dapat diputar ke segala arah. 4) Rigid Haulers : sama seperti articulated hauler, namun lebih kaku dan hanya digunakan pada kondisi permukaan datar. 5) Wheel Loaders : sebuah kendaraan alat berat yang biasa digunakan untuk menceruk dan mengisi bahanbahan yang akan dipindahkan ke tempat lainnya.biasanya pasir dan batu cor. 6) Cranes : Jenis mesin yang umumnya dilengkapi dengan tiangtiang beserta tali kawat dan rantai kerek yang dapat digunakan untuk menggangkat dan menurunkan serta memindahkan material secara horizontal. 7) Motor Grades : mesin pembajak tanah

4 57 8) Truck 9) Vibratory Compactors : alat berat yang biasa digunakan untuk meratakan permukaan tanah, biasanya digunakan pada konstruksi pengaspalan jalan. 10) Hydraulic Breakers : adalah sebuah alat berat yang biasa digunakan untuk menghancurkan konstruksi beton dan batu yang besar yang memiliki palu yang dipasangkan pada mata excavator. 3.2 Visi dan Misi Perusahaan 1) Visi PT Terra Factor Indonesia (1) Menjadi perusahaan penyedia jasa penyewaan peralatan berat maupun peralatan konstruksi terbaik dan terpercaya. 2) Misi PT Terra Factor Indonesia (1) Fokus pada kepuasan pelanggan dengan menyediakan jasa penyewaan yang komprehensif dan mampu memberikan solusi kepada pelanggan. (2) Melakukan kegiatan bisnis dengan integritas dan keterbukaan untuk memperoleh kepercayaan dari pelanggan.

5 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : PT Terra Factor Indonesia

6 Uraian Tugas dan Wewenang Direktur Utama: 1) Mengawasi dan mengatur kinerja perusahaan. 2) Mengawasi dan berhak meminta pertanggung jawaban tindakan dan kebijakan yang diambil oleh General Manager serta Business Controller. 3) Menetapkan dan mengambil langkahlangkah strategis bagi perusahaan. 4) Menentukan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan. 5) Berusaha membawa seluruh staff untuk berjalan sesuai arah dan tujuan perusahaan. 6) Berhak meminta laporanlaporan terkait dari seluruh divisi untuk menganalisa, merencanakan langkah kerja kedepan, mensosialisasikan perencanaan, sampai pada pengambilan keputusan. General Manager: 1) Mengawasi dan menentukan kebijakan bagi divisi di bawahnya serta membawa seluruh anggotanya kea rah dan tujuan yang direkomendasikan Direktur Utama. 2) Membantu Direktur Utama dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi dan memproyeksikan keadaan perusahaan menurut pandangan 3) Berhak untuk menerima laporanlaporan dari setiap divisi setiap periode yang ditentukan dan selanjutnya membuat laporan tinjauan perusahaan dan dipresentasikan kepada Direktur Utama. 4) Menjalin hubungan kerjasama dengan aliansialiansi bisnis yang lainnya.

7 60 Secretary: 1) Berkewajiban mengatur dan melaksanakan jadwal rapat atau pertemuan General Manager dengan klien bisnisnya, membuat presentasi, pengarsipan, dokumentasi hasil rapat. 2) Bertanggung jawab dalam penerimaan dan distribusi surat, , telephone kepada klien maupun rekan bisnis. Business Controller: 1) Mengontrol kegiatan bisnis perusahaan. 2) Mengetahui dan menyetujui kontrak dengan klien, transaksi pembelian barang, dan mengontrol kegiatan proyek 3) Menyetujui adanya investasi bagi pengadaan alat berat maupun mesin yang baru untuk mendukung operasional perusahaan atau dijual kembali untuk mendatangkan profit. 4) Memonitor dan mengarahkan segala proses kontrak agar berjalan sesuai dengan prosedur. 5) Menjaga hubungan (relationship) dengan pihak bank / leasing 6) Mengecek laporan keuangan yang akan diserahkan kepada direktur. Operational Manager: 1) Mengawasi, mengarahkan, dan mengkoordinasi setiap bagian wilayah/cabang/job sites dalam unit usaha yang dipimpinnya. 2) Membantu setiap bagian operational wilayah/cabang dalam menjembatani pertukaran data dan informasi dengan pusat.

8 61 3) Membantu General Manager dalam merencanakan dan merumuskan langkah kerja kedepan kepada setiap operational di wilayah/cabang. Finance Manager: 1) Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan perusahaan. 2) Pengendalian atas anggaran perusahaan. 3) Memeriksa dan menandatangani laporan harian dan laporan rekonsiliasi bank 4) Memberikan saran kepada Business Controller mengenai keadaan keuangan bisnisnya dan mengajukan pembelian untuk menambah operasional atau untuk menggantikan peralatan yang breakdown dengan membuat surat pengajuan pembelian atau pengeluaran kas untuk proyek dan menandatangani surat tersebut. 5) Membuat laporan kas (cash flow) keuangan. Accounting Manager: 1) Memimpin divisi akuntansi dalam mengahasilkan laporan keuangan yang update sebagai dasar pengambilan keputusan yang akan digunakan Business Controller maupun Direktur. 2) Membuat laporan keuangan perusahaan 3) Membuat laporan pajak bulanan dan tahunan 4) Mengawasi divisi akuntansi seperti kasir, petugas penagih, bagian kas, dan bagian pembukuan kecil.

9 62 Procurement Manager: 1) Membuat pertemuan dengan para supplier dan vendor bisnis lainnya untuk melakukan penawaran harga, persetujuan pengadaan alat, maupun untuk menangani hubungan dengan supplier dan vendor. 2) Mengarahkan dan memimpin kegiatan pengadaan alat, sparepart, dan mesin yang sibutuhkan secara cepat, tepat waktu dan mutu, serta dengan harga yang menguntungkan. Marketing manager: 1) Menganalisa laporanlaporan penjualan untuk menentukan strategi penjualan pada masa yang akan datang dan meminta persetujuan perusahaan. 2) Membuat laporan penjualan perusahaan untuk disampaikan kepada General manager untuk diteruskan kepada direktur. 3) Memastikan target penjualan perusahaan dapat terus dicapai dan menganalisa kendalakendala yang dihadapi IT Manager: 1) Membangun keamanan dan akses informasi yang aman bagi setiap anggota internal maupun eksternal perusahaan, penyimpanan data perusahaan, transfer informasi dan data yang cepat. 2) Memantau setiap staffnya dalam memantain infrastruktur dan artsitektur perusahaan. 3) Menyetujui dan mempertimbangkan adanya pengeluaran yang berkaitan dengan infrastruktur IT.

10 63 HRD Manager: 1) Mengawasi data para karyawan perusahaan secara menyeluruh. 2) Membuat laporan tertulis mengenai data performance kinerja setiap karyawan. 3) Membuat proses recruitment karyawan, mengadakan event pelatihan kerja. 4) Menyeleksi karyawan yang berhak dipromosikan melalui jenjang karir, mengevaluasi karyawan dan melakukan pengembangan terhadap karyawan yang low performance. 5) Membuat daftar kompensasi dan gaji karyawan

11 Proses Bisnis PT Terra Factor Indonesia Gambar 3.2 Proses Bisnis PT Terra Factor Indonesia Sumber: Penulis

12 Kegiatan Supply Chain PT Terra Factor Indonesia Kegiatan pengelolaan supply chain PT Terra Factor Indonesia dapat dijelaskan melalui beberapa aktivitas di bawah ini. Gambar 3.3 Kegiatan Supply Chain PT Terra Factor Indonesia Sumber : PT Terra Factor Indonesia Firm Infrastructure PT Terra Factor Indonesia memiliki struktur organisasi yang kuat yang terdiri dari berbagai divisi kerja yang khusus menangani pekerjaannya masingmasing. Selain itu, perusahaan menetapkan SOP ( Standard Operasional Procedure) bagi setiap divis sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawannya serta layanan kepada para customer.

13 Technology Development Pada setiap armada alat berat maupun konstruksi milik PT Terra Factor Indonesia menggunakan alat pengukur jarak tempuh/jam yang dipasang pada kabin setiap alat yang berguna sewaktu alat berat dirental dan dikembalikan sehingga bagian persediaan dan pergudangan serta inventaris dapat melakukan analisa terhadap alat pengukur kapan alat mulai bekerja dan kapan estimasi alat habis masa sewanya serta adanya kelebihan pemakaian maupun kekurangan pemakaian alat berat dapat diketahui melalui alat tersebut Procurement Struktur pendanaan PT Terra Factor Indonesia 90% yang berasal dari PT Intraco Penta Tbk sebagai induk perusahaan serta dari perputaran transaksi rental alat berat maupun konstruksi dari customernya. Pengadaan suku cadang alat berat dan konstruksi selain disupply oleh induk perusahaan sendiri, juga disupply oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM) lainnya Inventory and Warehouse PT Terra Factor Indonesia memiliki beberapa supplier untuk memasok suku cadang bagi alat berat dan alat konstruksinya sesuai dengan merek alat berat dan konstruksi yang mengalami breakdown dan menjalani perawatan. Seluruh supplier berdomisili di Indonesia dan merupakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang sudah berlisensi dari pusat yang berjumlah 5 perusahaan.

14 67 Tingkat availability persediaan alat berat dan konstruksi yang dapat dicapai PT Terra Factor Indonesia adalah sekitar 85% dari 720 jam kerja karena didukung oleh armada alat berat maupun konstruksi sebanyak kurang lebih 150 alat yang tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Kalimantan, dan wilayah lainnya yang menangani bidang pertambangan sebagian besarnya. Alat dapat keluar dari gudang setelah ada konfirmasi persetujuan sewa oleh konsumen dan telah dipenuhinya pembayaran security deposit, maka alat berat atau konstruksi yang disewa dapat dimobilisasi ke lokasi dan mendapat proteksi dari PT Terra Factor Indonesia sampai ke lokasi dan dilayani selama masa persetujuan sewa mengenai keluhan alat tersebut dan jasa SDM yang dimiliki PT Terra Factor Indonesia secara outsourching. Sebelum alat dimobilisasi, di gudang, setelah alat disiapkan, dilakukan final testing terhadap alat tersebut dan dicatat KM (kilometer) terakhir serta alat pencatat waktu otomatis yang ada pada alat tersebut sebagai penanda alat mulai bekerja sehingga nanti di akhir akan ada tinjauan kembali terhadap KM dan alat pencatat waktu apakah melebihi jangka waktu yang ditetapkan atau kurang dari jangka waktu yang ditetapkan Fleet Operational PT Terra Factor Indonesia menggunakan bermacammacam merek alat berat dan konstruksi yang dibeli secara second (bekas) dari perusahaan asing di luar negeri dan dibeli melalui ATPM untuk menambah operasional. Alat berat maupun konstruksi yang dibeli secara second memiliki jangka waktu pemakaian yang rendah dan kondisi yang baik. Alat berat maupun konstruksi sebagian besar memang dibeli

15 68 secara second kepada perusahaan asing di luar negeri karena lebih murah dan jam operasional alat tersebut masih tinggi sehingga masih dapat dimanfaatkan. Setelah proses negosiasi antara customer dengan PT Terra Factor Indonesia disetujui oleh kedua belah pihak melalui quotation (penawaran harga), maka PT Terra Factor Indonesia sebagai penyedia jasa akan membuat surat persetujuan sewa dan pembayaran security deposit (pembayaran kerusakan alat) dan selanjutnya akan diproses ke bagian pergudangan untuk disiapkan alatnya melalui tembusan surat penyiapan alat kontrak kerja oleh perusahaan yang bersangkutan dan alat siap diantar ke lokasi kerja selama kurun waktu tertentu. Selama alat dioperasionalkan kepada perusahaan customer, PT Terra Factor Indonesia berkewajiban untuk melayani dan menjaga alatnya dapat dioperasionalkan sampai akhir periode penyewaan alat tersebut. Jika pada saat dioperasionalkan alat mengalami gangguan, maka PT Terra Factor Indonesia akan melakukan perbaikan terhadap alat tersebut dengan mengirimkan teknisinya ke lokasi. Terhambatnya aktivitas kerja di resourse customer dikarenakan alat mengalami gangguan, Sehingga PT Terra Factor Indonesia yang bertanggung jawab terhadap alat tersebut akan memberikan potongan biaya di depan atau di belakang saat terjadinya pelunasan terhadap penyewaan alat tersebut. Pada saat alat dioperasionalkan lebih dari jam kerja yang telah ditetapkan, maka akan dikenakan biaya tambahan di mana kelebihan KM dan penunjukan waktu otomatis yang telah digunakan dikalikan dengan biaya tambahan yang dikenakan PT Terra Factor Indonesia, Penyewaan alat tergantung dari kesepakatan antara PT Terra

16 69 Factor Indonesia dengan customer. Kontrak minimum berkisar jam per bulan sehingga jika customer menggunakan alat dibawah jam minimum, maka PT Terra Factor Indonesia akan memberlakukan pembayaran minimum sesuai dengan pemakaian. Jika pemakaian alat melebihi minimum hour, maka PT Terra Factor Indonesia akan memberlakukan charge sebesar kelebihan KM dan penunjukan waktu otomatis dari hour meter yang telah digunakan dikalikan dengan biaya tambahan yang dikenakan PT Terra Factor Indonesia. Alat yang telah mencapai akhir masa kontrak sewa akan masuk kembali ke gudang untuk dilakukan pengecekan dan perawatan kembali dan jika memungkinkan, pada saat alat mencapai akhir masa kontrak sewanya, alat dapat dioperasionalkan kembali pada lokasi customer yang telah membuat kesepakatan kontrak sewa berikutnya Testing and Maintenance Sebelum alat dikeluarkan untuk dioperasionalkan ke lokasi, di gudang, alat yang siap mengalami perawatan dan secara periodik dimonitor performancenya seperti beberapa hari sekali dihidupkan dan dipanaskan. Setelah alat dikembalikan ke gudang dikarenakan usai kontrak kerjanya, alat dicek apakah ada kerusakan atau tidak dan dibuat laporan. Jika ada kerusakan, maka alat direpair dan dicatat ke dalam laporan. Suku cadang yang diperlukan selanjutnya diorder kepada ATPM masingmasing merek alat melalui bagian pengadaan dengan mengirimkan order part secara atau melalui fax. Estimasi hari breakdown alat tidak dapat diketahui karena adanya ketergantungan terhadap ATPM untuk menyediakan suku cadang yang

17 70 diinginkan. Jika suku cadang tidak tersedia, maka akan memakan waktu untuk mendatangkan item yang diinginkan agar alat dapat dioperasionalkan kembali. Untuk alat berat maupun konstruksi yang ingin dijual kembali, pada saat alat usai kontrak kerjanya, alat selanjutnya akan dicek kelengkapannya dan diperbaiki jika perlu dan dimasukkan ke dalam laporan. Selanjutnya alat tadi akan masuk ke bengkel yang ada di gudang untuk dilakukan cosmetic repair di mana alat mengalami pembenahan kembali seperti baru sehingga siap untuk dijual dengan harga yang layak Order Processing and Mobilization Fleet Pemrosesan order di PT Terra Factor Indonesia dibagi menjadi dua bagian yaitu rental fleet order dan order part. Fleet order dilakukan oleh staff agent penyewaan yang berada di lapangan atau adanya tendertender yang dipublikasikan serta melalui rekomendasi dari mulut ke mulut. Bagian sales akan memberikan informasi mengenai alat berat maupun konstruksi yang sedang stand by dan promo mengenai paketpaket penawaran harga yang kompetitif melalui , fax maupun telephone. Pemrosesan rental fleet order dilakukan setelah quotation( penawaran harga) menemukan kata sepakat dan selanjutnya membuat surat persetujuan sewa yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Sedangkan Order part diproses setelah ada laporan perbaikan terhadap alat berat maupun konstruksi yang berada di bengkel beserta nama barang dan spesifikasi lengkap untuk di pesan kepada masingmasing ATPM.

18 71 Distribusi alat berat maupun konstruksi yang di sewa kepada customer dilakukan setelah proses commisioning (tahap pelaksanaan) disetujui dan dibuatlah berita acara terima alat dan surat jalan yang artinya alat siap dimobilisasi ke lokasi oleh bagian delivery. Sebelumnya alat telah di cek kelengkapannya, sudah melalui test dan siap untuk dipakai. Setelah sampai di lokasi pertambangan maupun konstruksi milik customer, maka alat ditest jika alat ternyata mengalami gangguan secara tidak terduga, maka PT Terra Factor Indonesia akan segera mengirimkan alat pengganti untuk dioperasionalkan di lokasi. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan datadata dari PT Terra Factor Indonesia, penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dan kepustakaan. 1) Wawancara Teknik wawancara dilakukan kepada business controller perusahaan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan mengenai informasi keadaan internal dan eksternal perusahaan untuk digunakan sebagai bahan pembuatan situs web e SCM. 2) Observasi Teknik observasi dilakukan kepada bagian yang berkaitan dengan arus supply chain perusahaan mulai dari bagian persediaan dan pergudangan, bagian finance, pengadaan barang, pembelian dan penjualan, dan bagian marketing perusahaan

19 72 untuk memperoleh informasi yang nyata dari lapangan dan datadata perusahaan mengenai kelemahan dan kekuatan internal yang dimiliki perusahaan. 3) Kepustakaan Teknik kepustakaan dilakukan untuk melengkapi penulisan skripsi ini dengan mencari informasiinformasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan topik skripsi. Teknik kepustakaan diperoleh dari teoriteori dan jurnal yang berkaitan dengan topik skripsi. 3.6 Metode Analisis Matriks Lima Kekuatan Bersaing Michael Porter Gambar 3.4 Matriks Lima Kekuatan Bersaing Industri dari Porter Sumber : PT Terra Factor Indonesia

20 73 1) Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants) Suatu industri yang memiliki peluang yang besar akan menarik pendatangpendatang baru untuk masuk ke dalam industri yang sama. PT Terra Factor Indonesia yang sudah lama bergerak dalam industri rental peralatan konstruksi dan alat berat memiliki beberapa pesaing baru dalam industri yang sedang dijalankan. Dari sekian banyaknya pendatang baru yang masuk, ada 2 perusahaan yang menjadi pesaing utama PT Terra Factor Indonesia dalam bersaing di dunia rental dan penjualan peralatan konstruksi dan alat berat yaitu PT Multi Perkasa Utama dan PT Hitachi Rental. PT Multi Perkasa Utama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan dan penjualan alat berat dan sparepart yang didukung penuh oleh PT United Tractor sebagai perusahaan afiliasinya. Sedangkan PT Hitachi Rental adalah perusahaan penyewaan, penjualan alat berat dan sparepart yang didukung langsung oleh perusahaan Hitachi Construction Machinery Co.ltd di Jepang dan memiliki daerah jangkauan geografis yang kuat di seluruh dunia dan berafiliasi dengan perusahaan PT Hexindo Adiperkasa, Tbk. Namun, PT Hitachi Rental merupakan perusahan baru di Indonesia sehingga pengalaman pengerjaan proyek masih kurang dibandingkan PT Terra Factor Indonesia. Oleh sebab itu, kedua perusahaan tersebut menjadi ancaman bagi PT Terra Factor Indonesia dalam merebut proyek kedepan karena memiliki kelebihan masingmasing baik dari segi pendanaan(modal), dukungan perusahaan induk, ketersediaan peralatan konstruksi, akses distribusi dan alat berat serta jasa masingmasing perusahaan. 2) Ancaman Barang Pengganti (Threat of Substitute Products and Services)

21 74 Kenaikan harga sewa dan segment pasar yang dilayani menjadi pemicu adanya peluang untuk membuat barang pengganti yang dapat digunakan untuk menurunkan biaya penggunaan alat sehingga lebih efisien.meskipun ada sebagian perusahaan yang menggunakan peralatan konstruksi dan alat beratnya dengan cara membeli sendiri maupun menyewa dengan perusahaan penyewaan dengan kualitas yang lebih baik, tidak menutup kemungkinan adanya peluang yang direbut oleh pesaingpesaing dalam melayani segment pasar yang lebih rendah dengan menawarkan kemudahan dan layanan yang lebih optimal walaupun kualitas peralatannya tidak sebaik perusahaan yang menawarkan peralatan yang kualitasnya diunggulkan. Dalam lingkup pasar yang melayani penyewaan dan penjualan alat konstruksi maupun alat berat, belum memiliki barang pengganti dari segi apapun, sehingga ancaman dari barang pengganti belum terlihat sampai saat ini dan jelas masih memiliki peluang kedepan. 3) Kekuatan tawar menawar supplier (Bargaining Power of Suppliers) PT Terra Factor Indonesia lebih mengutamakan mutu pada alat berat dan alat konstruksinya serta layanan yang optimal untuk menghasilkan nilai tersendiri bagi para customernya sehingga dengan cara ini perusahaan dapat menjaga hubungan dengan customernya dan mencegah customernya beralih ke perusahaan lain. Oleh karena itu, PT Terra Factor Indonesia menyeleksi suppliersupplier dan memilih supplier terbaik dalam menjaga hubungan dengan customernya. PT Terra Factor Indonesia memiliki 5 supplier utama dalam penyediaan alat berat dan sparepart untuk kebutuhan konstruksi maupun alat berat yaitu PT Intraco Penta, Tbk, PT United

22 75 Tractors, Tbk, PT Trakindo Utama, PT Hexindo AdiPerkasa,Tbk, PT Kobexindo Tractors. Setiap supplier memasok kebutuhan satu merek alat berat yang dipakai dalam operasional PT Terra Factor Indonesia. PT Intraco Penta, Tbk sebagai perusahaan induk dari PT Terra Factor Indonesia mensupply merek Volvo, Bobcat, Mahindra, dsb. PT United Tractors mensupply merek Komatsu, Bomag, Nissan Diesel, dsb. PT Trakindo Utama mensupply merek Caterpillar (CAT), PT Hexindo AdiPerkasa,Tbk yang merupakan pesaing mensupply merek Hitachi, John Deere, dan Bell. PT Kobexindo mensupply merek Doosan, MercedesBenz dan NHL. Kekuatan tawarmenawar berada pada pihak supplier sebagai agen tunggal pemegang merek sehingga harga sudah diatur oleh masingmasing agen tunggal dan merupakan keunggulan bagi masingmasing agen. 4) Kekuatan tawarmenawar pembeli (Bargaining Power of Buyers) PT Terra Factor Indonesia selalu berfokus pada kepuasan customernya dengan menyediakan kebutuhan penyewaan peralatan konstruksi dan alat berat yang menjadi keinginan para customernya serta selalu memberikan tingkat penawaran yang bersaing untuk mempertahankan customernya maupun menarik customer baru yang banyak melirik kebutuhan penyewaan alat berat dan peralatan konstruksi sebagai suatu cara yang lebih efisien dan efektif. Customer (Perusahaan tambang/konstruksi) yang ingin mengembangkan proyeknya dapat mengajukan permintaan harga kepada PT Terra Factor Indonesia secara tatap muka, telephone, , dan fax untuk mengetahui penawaran yang diberikan. Apabila kesepakatan harga antara Customer dengan PT Terra Factor Indonesia samasama tidak

23 76 menguntungkan untuk menjalankan proyek tersebut, maka Customer dapat beralih ke perusahaan lainnya sehingga kekuatan tawar menawar berada pada pihak Customer sebagai pelaksana proyek. Oleh sebab itu, maka PT Terra Factor Indonesia selalu mengajukan harga yang pantas dan bersaing bagi Customernya untuk merebut peluang pasar. 5) Persaingan diantara perusahaan sejenis (Rivalry Among Existing Competitors). Pada dasarnya setiap bisnis pasti memiliki persaingan yang terjadi di dalam lingkup pasarnya yang disebabkan adanya peluang untuk menjadi pemimpin pasar dari kelebihan dan keuanggulan setiap entitas bisnis yang bersaing dalam industri yang sama. PT Terra Factor Indonesia jika dilihat pada industri dan segment pasar yang dilayani, ada dua perusahaan sejenis yang menjadi pesaing dalam menyediakan penyewaan alat konstruksi dan alat berat yaitu Prima Tractor Indonusa dan CAT Rental Store. PT Terra Factor Indonesia saat ini sedang melakukan ekspansi di wilayah Kalimantan dan berhasil merebut 88% pendapatan dari sektor pertambangan dan banyak berlokasi di daerah kalimantan sehingga PT Terra Factor Indonesia telah membuka 2 kantor cabang di kalimantan dan juga didukung oleh 12 kantor cabang perusahaan induknya yaitu PT Intraco Penta, Tbk sehingga menambah daya dukung perusahaan secara keseluruhan untuk mensupply kebutuhan pasar.pt Prima Tractor Indonesia adalah perusahaan lokal yang menyediakan kebutuhan rental alat berat dan peralatan konstruksi lainnya yang memiliki pengalaman di tempat asalnya dan telah banyak memiliki pelanggan tetap sehingga keunggulan yang dimiliki PT Prima Tractor Indonesia menjadi kemampuan bersaing dengan kompetitor lainnya. CAT

24 77 Rental Store adalah bagian dari perusahaan PT Trakindo Utama yang melayani sektor penyewaan alat berat saja dan sudah lama terjun pada dunia pertambangan dan konstruksi sehingga pengalaman dan brand imagenya sudah tidak asing lagi bagi para pemegang proyek. Berdasarkan analisis menggunakan matriks lima kekuatan bersaing pada industri milik Michael Porter ini, diketahui bahwa perusahaan sudah memiliki daya dukung yang kuat sehingga membuat PT Terra Factor Indonesia menjadi pesaing yang kuat serta memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi untuk merebut pangsa pasar mengingat banyaknya perusahaan pesaing yang didukung oleh pendanaan dan strategi yang kuat serta dukungan dari perusahaan afiliasinya External Factor Evaluation (EFE) Matrix Adalah tools atau Strategi yang digunakan untuk menganalisa faktorfaktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan. Berikut akan disajikan faktorfaktor eksternal dari PT Terra Factor Indonesia : 1) Peluang (Opportunities) (1) Wilayah indonesia terdiri dari wilayah aggraris yang luas dan sangat kaya akan sumber daya alam serta banyaknya wilayahwilayah di Indonesia yang terus mengembangkan Infrastruktur kotanya, sehingga untuk mengelola wilayahwilayah tersebut akan membutuhkan sarana konstruksi untuk melaksanakannya. Oleh sebab itu, peranan alat berat dan alat konstruksi lainnya sangat dibutuhkan untuk pengolahannya sehingga kehadiran

25 78 perusahaan penyewaan alat berat maupun alat konstruksi menjadi peluang yang besar nantinya. (2) PT Terra Factor Indonesia dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan customer dalam melakukan kegiatan yang memerlukan tenaga jasa alat berat dan memiliki prospek yang baik sehingga dapat membantu dalam mengembangkan usaha bisnis. (3) Industri pada sektor pertambangan khususnya batu bara, oil dan gas yang terus mengalami perkembangan di pasar dan merupakan fokus utama dan keahlian tersendiri yang dimiliki PT Terra Factor Indonesia ke depan untuk terus melakukan peningkatan penyewaan alat beratnya dan pemanfaatan pengetahuan dari pengalamannya di lapangan yang dapat menjadi keuntungan tersendiri dalam industri tersebut. (4) PT Terra Factor Indonesia mengutamakan kepercayaan customernya dengan memberikan layanan dan solusi yang senantiasa membantu para customernya memecahkan persoalan proyeknya sehingga membangun suatu nilai kepercayaan yang tinggi dari customer terhadap PT Terra Factor Indonesia. (5) Perusahaan yang memiliki proyek untuk dijalankan lebih memilih untuk menyewakan alat berat dan alat konstruksi kepada perusahaan penyedia jasa rental karena jika dibandingkan perusahaan membeli peralatan tersebut dan mengopersikannya secara personal tanpa dioutsource maka biaya akan menjadi lebih mahal dan perusahaan akan lebih kompleks untuk mengurusi masalah yang bukan pada bidangnya sehingga peluang perusahaan penyedia

26 79 jasa rental alat berat dan konstruksi menjadi salah satu alternatif bagi perusahaan tersebut dan menjadi peluang bagi perusahaan jasa rental alat berat maupun konstruksi. 2) Ancaman (Threatness) (1) Tingginya persaingan dalam industri penyewaan alat berat maupun alat konstruksi yang didukung oleh tingkat penyewaan oleh customer yang tinggi telah membuat perusahaan sejenis berlombalomba untuk menarik customer serta menarik perusahaan baru untuk menambah persaingan di dalam industri tersebut. (2) Banyaknya perusahaan leasing yang menawarkan pembiayaan dengan skema financial lease (menawarkan pinjaman kredit untuk pengadaan alat berat) sehingga perusahaan mulai berpikir untuk mengkredit alat berat dan alat konstruksi yang ingin dibeli dengan biaya yang dapat dicicil dan sah dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan kalau operational lease (menyewa). (3) Banyak perusahaan2 kecil yang menawarkan alat rental yang murah namun dengan mutu, kualitas dan hasil yang cukup. (4) Masalah perizinan daerah setempat dan kegagalan sumber daya dalam mengelola hasil pertambangannya menjadi kendala perusahaan tidak ingin mengambil resiko dan menghentikan kegiatan pertambangannya yang akhirnya ikut berdampak pada industri rental alat berat. (5) Banyaknya agen tunggal pemegang merek yang ikut dalam persaingan industri penyewaan alat berat dan konstruksi sehingga kemampuan

27 80 perusahaan untuk menghadirkan tipe dan merek alat berat serta alat konstruksi yang diinginkan customer akan dibandingbandingkan dengan agen tunggal pemegang merek dari segi harga yang ditawarkan, kondisi alat, sparepart yang mendukung, layanan, serta pengalaman dalam memberikan solusi terhadap masalah di lokasi. Tabel 3.1 Matriks EFE Variabel Bobot Rating Nilai Peluang (opportunities) 1) Wilayah Indonesia yang aggraris menjadi peluang yang besar. 2) Berpeluang untuk melakukan kerja sama dengan pihak customer dalam kegiatan pertambangan, konstruksi, dan foresty 3) Sektor pertambangan dalam negeri yang terus meningkat sehingga memberikan peluang yang besar. 4) Kepercayaan yang tinggi dari customer. 5) Pemilik proyek lebih memilih mengoutsource kepada penyedia jasa rental alat berat Ancaman (Threatness) 1) Tingginya tingkat persaingan industri. 2) Adanya perusahaan yang menawarkan program financial lease pada alat berat yang dibutuhkan. 3) Adanya perusahaan yang lebih kecil yang menawarkan alat rental yang lebih murah. 4) Masalah perizinan daerah dan kegagalan pada aktivitas pertambangan yang ikut berdampak pada industri rental alat berat 5) Peran agen tunggal pemegang merek yang ikut dalam persaingan penyedia rental alat berat maupun konstruksi Total Sumber: PT Terra Factor Indonesia

28 81 Berdasarkan Matriks EFE diatas, maka dapat diketahui bahwa faktor kepercayaan dari customer dapat memberikan peluang yang sangat tinggi bagi perusahaan, dilihat dari nilai sebesar 1. Sedangkan dari sisi ancaman, perusahaan mendapatkan ancaman terbesar melalui program penawaran leasing oleh perusahaan pesaing dimana dengan penggunaan leasing perusahaan dapat memiliki alat berat serta peralatan konstruksi secara diangsur Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks Adalah suatu tools atau strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam suatu area fungsional bisnis. Berikut akan disajikan faktor internal dari PT Terra Factor Indonesia. 1) Kekuatan (Strengths) (1) PT Terra Factor Indonesia mengutamakan kepercayaan customernya dengan memberikan layanan dan solusi yang senantiasa membantu para customernya memecahkan persoalan proyeknya sehingga service (layanan) yang diberikan oleh PT Terra Factor Indonesia dapat dijadikan kekuatan dalam mempertahankan hubungan dengan customernya maupun mendapatkan rekomendasi dari customer yang merasakan nilai dari layanan perusahaan yang berdampak untuk menarik customer yang baru di mana terjadi peningkatan pendapatan dari tahun sebelumnya sebesar 36.9%. (2) Penawaran harga sewa alat berat maupun konstruksi yang bersaing memberikan keuntungan bagi PT Terra Factor Indonesia dalam

29 82 mempertahankan pelanggan dan menarik customer yang baru melalui adanya rekomendasi yang menjadi media promosi sehingga menjadi suatu keunggulan dalam merebut pangsa pasar dalam industri. (3) Pendapatan dari penjualan alat berat yang tadinya digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dapat dijual kembali kepada perusahaan lain yang membutuhkan. (4) Tingkat breakdown (Gangguan) alat berat maupun alat konstruksi sangat rendah sehingga adanya gangguan alat selama proyek berlangsung sampai pada waktu yang ditetapkan sangat jarang dan tetap terjaga kualitasnya. (5) Peralatan yang disewakan relatif masih baru dan reliable. (6) Pendapatan dari operasional alat berat dapat dialokasikan pada sektor investasi lain dari perusahaan. (7) Perusahaan didukung oleh induk perusahaan yaitu PT Intraco Penta, Tbk dalam akses penyediaan modal, arus informasi, maupun sparepart dan alat berat sesuai merek yang dipegang. 2) Kelemahan (weakness) (1) PT Terra Factor Indonesia mengoperasikan banyak merek alat berat maupun alat konstruksi sesuai dengan keinginan customernya atau kebijakan dari perusahaan sendiri sehingga untuk mensupply sparepart setiap merek alat tersebut harus melalui agen tunggal pemegang merek sehingga ketergantungan perusahaan terhadap setiap agen tunggal pemegang merek untuk dukungan sparepart maupun purna jual sangat tinggi.

30 83 (2) PT Terra Factor Indonesia sebagian besar terfokus pada bidang pertambangan seperti tambang batu bara, tambang mineral, dan sebagainya sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan untuk mengembangkan usahanya di bidang lain, seperti konstruksi bangunan, jalan, maupun infrastruktur lainnya agar tidak menjadi peluang bagi perusahaan pesaing lainnya. (3) Jumlah cabang PT Terra Factor Indonesia yang masih sedikit untuk melayani customernya. (4) Karyawan perusahaan yang kurang terampil dalam pengoperasian peralatan teknologi informasi. (5) Proses bisnis dari pengadaan alat berat maupun konstruksi, bagian inventori sampai pada distribusi alat maupun informasi kepada perusahaan yang memiliki proyek masih dijalankan secara konvensional dengan menggunakan telphone, fax, dan bahkan masih menggunakan kertas dalam pelaksanaan kerja sehingga belum ada sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnisnya secara realtime.

31 84 Tabel 3.2 Matriks IFE Variabel Bobot Rating Nilai Kekuatan (Strenghts) 1) Service (layanan) yang memuaskan kepada customer 2) Penawaran harga sewa alat berat maupun konstruksi yang bersaing. 3) Pendapatan dari penjualan alat second 4) Tingkat Breakdown alat berat/konstruksi rendah. 5) Peralatan yang disewakan relatif baru dan reliable. 6) Pendapatan dari operasional alat dapat diinvestasikan pada sektor lainnya. 7) Perusahaan didukung oleh induk perusahaan yaitu PT Intraco Penta, Tbk Kelemahan (Weakness) 1) Ketergantungan terhadap agen tunggal pemegang merek dalam hal waktu dan ketersediaan alat. 2) Sebagian besar hanya berfokus pada bidang pertambangan. 3) Jumlah cabang masih sedikit. 4) Ketrampilan para karyawan yang masih kurang dalam penggunaan teknologi informasi 5) Proses bisnis masih ditangani secara konvensional menggunakan telepon, fax, Total Sumber: PT Terra Factor Indonesia Berdasarkan Matriks IFE diatas, Maka dapat diketahui bahwa dari sisi kekuatan perusahaan faktor layanan menjadi kekuatan utama untuk merebut pasar yang dilihat dari nilai sebesar Sedangkan dari sisi kelemahan, perusahaan memiliki kelemahan terbesar pada ketergantungan terhadap agen tunggal pemegang merek dikarenakan untuk menyediakan peralatan alat berat maupun alat konstruksi

32 85 yang baru serta sparepart perusahaan sangat bergantung pada agen tunggal dalam hal waktu penyediaan dan jenis alat yang tersedia The InternalExternal (IE) Matrix Berdasarkan matriks EFE dan IFE, maka dapat diketahui nilai ratarata tertimbang untuk EFE adalah Sedangkan nilai ratarata tertimbang untuk IFE adalah Dari kedua nilai tersebut, maka dapat diketahui bahwa PT Terra Factor Indonesia termasuk dalam kuadran II dalam matriks IE. Hal ini berarti PT Terra Factor Indonesia berada pada posisi internal yang seimbang (average). Oleh karena itu, kelemahan dan ancamanancaman yang ada dapat ditutupi oleh kekuatan dan peluang perusahaan sehingga perusahaan berpotensi untuk berkembang menjadi lebih baik dengan menerapkan beberapa solusi bisnis serta pengaplikasian teknologi informasi yang akan mendukung proses bisnis perusahaan.

33 86 Total Rata Rata Tertimbang EFE Tinggi Sedang Lemah Total Rata Rata Tertimbang IFE Kuat I II III IV VII Sedang V VIII Lemah VI IX Gambar 3.5 Matriks IE Sumber: Penulis Untuk nilai ratarata tertimbang yang berada pada kuadran II strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melalui dua pendekatan, yaitu: 1) Intensive (1) Penetrasi pasar (2) Pengembangan pasar (3) Pengembangan produk atau 2) Integrasi (1) Integrasi ke belakang (2) Integrasi ke depan

34 87 (3) Integrasi horizontal Hasil analisa matriks IE di atas menunjukkan PT Terra Factor Indonesia berada pada kuadran II, maka PT Terra Factor Indonesia dapat menggunakan strategi intensive dengan cara melakukan: 1) Penetrasi pasar PT Terra Factor Indonesia dapat meningkatkan pangsa pasarnya di suatu wilayah dengan cara meningkatkan volume penyediaan terhadap alat rental dan alat konstruksinya (availability alat ditingkatkan) atau perusahaan dapat membuka cabang baru di wilayah tertentu. Selain itu, PT Terra Factor Indonesia dapat melakukan inovasi terhadap jasa yang diberikan dengan cara memberikan programprogram rental yang fleksibel dan proses yang mudah dengan harga yang bersaing dengan meningkatkan tenaga sales person dan meningkatkan iklan melalui , situs, brosur. 2) Pengembangan pasar PT Terra Factor Indonesia yang selama ini berfokus terhadap segmen pertambangan saja dapat meningkatkan perluasan terhadap pangsa pasarnya dengan memasuki segmen pasar yang baru yaitu pada jasa konstruksi bangunan bertingkat, jalan raya, dan penyedia jasa konstruksi di bidang pembangunan infrastruktur lainnya. PT Terra Factor Indonesia dapat memanfaatkan media jaringan internet melalui situs PT Terra Factor Indonesia untuk membawa proses bisnis secara lengkap terhadap layanan yang diinginkan konsumen ke dalam situs tersebut dengan memberikan penawaranpenawaran penyewaan seperti diskon

35 88 rental, promo, paket, dan program lainnya. Sehingga proses yang tadinya dijalankan secara manual dan dapat juga dijalankan secara elektronik. PT Terra Factor Indonesia dapat juga menggunakan strategi Integrasi ke belakang dengan cara : 1) Integrasi ke belakang Untuk menangani masalah alat rental yang breakdown( mengalami gangguan) atau untuk menangani masalah perawatan dan peremajaan alat berat dan konstruksinya PT Terra Factor Indonesia sangat bergantung kepada para agen tunggal pemegang merek (ATPM) lainnya sehingga strategi ini perlu untuk ditingkatkan dengan cara meningkatkan kerja sama dalam bidang pengadaan suku cadang dan waktu penyediaanya agar setiap ATPM dapat menikmati informasi yang jelas mengenai lama pengadaannya dan suku cadang yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi sampai pada letak barang pada tempat penyimpanan dalam jumlah dan harga yang dapat dilihat langsung melalui e SCM The StrengthsWeaknessesOpportunitiesThreats (SWOT) Matrix Dari hasil evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman menggunakan matriks SWOT, maka dapat dirumuskan beberapa strategi yang dapat dijalankan perusahaan untuk menghadapi faktor internal dan eksternal.

36 89 Tabel 3.3 Matriks SWOT Kekuatan (strenghts) 1) Service (layanan) yang memuaskan kepada customer 2) Penawaran harga sewa alat berat maupun konstruksi yang bersaing. 3) Pendapatan dari penjualan alat second 4) Tingkat Breakdown alat berat/konstruksi rendah. 5) Peralatan yang disewakan relatif baru dan reliable. 6) Pendapatan dari operasional alat dapat diinvestasikan pada sektor lainnya. 7) Perusahaan didukung oleh induk perusahaan yaitu PT Intraco Penta, Tbk. Kelemahan (weakness) 1) Ketergantungan terhadap agen tunggal pemegang merek dalam hal waktu dan ketersediaan alat. 2) Sebagian besar hanya berfokus pada bidang pertambangan. 3) Jumlah cabang masih sedikit. 4) Ketrampilan para karyawan yang masih kurang dalam penggunaan teknologi informasi 5) Proses bisnis masih ditangani secara konvensional menggunakan telepon, fax, .

37 90 Peluang (Opportunities) 1) Wilayah Indonesia yang aggraris menjadi peluang yang besar. 2) Berpeluang untuk melakukan kerja sama dengan pihak customer dalam kegiatan pertambangan, konstruksi, dan foresty 3) Sektor pertambangan dalam negeri yang terus meningkat sehingga memberikan peluang yang besar. 4) Kepercayaan yang tinggi dari customer. 5) Pemilik proyek lebih memilih mengoutsource kepada penyedia jasa rental alat berat. Ancaman (threatness) 1) Tingginya tingkat persaingan industri. 2) Adanya perusahaan yang menawarkan program financial lease pada alat berat yang dibutuhkan. 3) Adanya perusahaan yang lebih kecil yang menawarkan alat rental yang lebih murah. Strategi SO 1) Garansi bagi peralatan yang dirental sesuai kontrak sewa, proses sewa yang fleksibel, penawaran harga yang bersaing, peralatan ready, dan layanan 24/7 (S1, S2, O4, O5). 2) Peremajaan seluruh alat rental yang bertujuan untuk menjaga harga dan kehandalan yang premium dan maintenance alat yang rendah (S3, S4, S6,O3). 3) Menambah kantor cabang pada area bisnis yang berpotensi (S1, S6, O1) Strategi ST 1) Membuat programprogram penyewaan peralatan dengan harga yang lebih kompetitif.(s1,s2,t1,t2,t3). 2) Membuat kerjasama antar agen tunggal pemegang merek dalam hal waktu penyediaan, program pembelian dan pembayaran, ketersediaan serta barang Strategi WO 1) Mengaplikasikan escm yang terhubung dengan entitas bisnis untuk memastikan ketepatan arus informasi, uang, dan peralatan sewa.(w1,w3,w4,w5,o1, O4). 2) Memperluas bidang proyek yang ada sesuai dengan segala resources yang dimiliki.(w2,o1,o2,o4,o 5) Strategi WT 1) Menerapkan suatu aplikasi escm yang dapat digunakan entitas bisn dalam meningkatkan kinerja dan meningkatkan layanan(24/7) antar entitas tersebut.(w1,w3,w4,w5, T1,T2,T3, T5)

38 91 4) Masalah perizinan dengan memanfaatkan daerah dan escm.(s1,s2,s7,t3,t5) kegagalan pada aktivitas pertambangan yang ikut berdampak pada industri rental alat berat 5) Peran agen tunggal pemegang merek yang ikut dalam persaingan penyedia rental alat berat maupun konstruksi.. Sumber: PT Terra Factor Indonesia The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Berdasarkan hasil analisa dari matriks IFE, EFE, IE, dan Matriks SWOT, maka untuk mencari strategi yang sesuai diterapkan perusahaan adalah dengan menggunakan matriks QSPM. Berikut analisis menggunakan matriks QSPM. Tabel 3.4 Matriks QSPM Strategic Alternatives 1 Menerapkan suatu aplikasi e scm 2 Meningkatkan service (layanan) dan menerapkan programprogram penyewaan. Key Factors Weight AS TAS AS TAS Peluang (Opportunities) 1) Wilayah Indonesia yang aggraris menjadi peluang yang besar

39 92 2) Berpeluang untuk melakukan kerja sama dengan pihak customer dalam kegiatan pertambangan, konstruksi, dan foresty 3) Sektor pertambangan dalam negeri yang terus meningkat sehingga memberikan peluang yang besar. 4) Kepercayaan yang tinggi dari customer. 5) Pemilik proyek lebih memilih mengoutsource kepada penyedia jasa rental alat berat Ancaman (threatness) 1) Tingginya tingkat persaingan industri. 2) Adanya perusahaan yang menawarkan program financial lease pada alat berat yang dibutuhkan. 3) Adanya perusahaan yang lebih kecil yang menawarkan alat rental yang lebih murah. 4) Masalah perizinan daerah dan kegagalan pada aktivitas pertambangan yang ikut berdampak pada industri rental alat berat 5) Peran agen tunggal pemegang merek yang ikut dalam persaingan penyedia rental alat berat maupun konstruksi Kekuatan (strenghts) 1) Service (layanan) yang memuaskan kepada customer 2) Penawaran harga sewa alat berat maupun konstruksi yang bersaing. 3) Pendapatan dari penjualan alat second 4) Tingkat Breakdown alat berat/konstruksi rendah. 5) Peralatan yang disewakan relatif baru dan reliable. 6) Pendapatan dari operasional alat dapat diinvestasikan pada sektor lainnya. 7) Perusahaan didukung oleh induk perusahaan yaitu PT Intraco Penta, Tbk Kelemahan (weakness)

40 93 1) Ketergantungan terhadap agen tunggal pemegang merek dalam hal waktu dan ketersediaan alat. 2) Sebagian besar hanya berfokus pada bidang pertambangan. 3) Jumlah cabang masih sedikit. 4) Ketrampilan para karyawan yang masih kurang dalam penggunaan teknologi informasi 5) Proses bisnis masih ditangani secara konvensional menggunakan telepon, fax, . Total Sumber: PT Terra Factor Indonesia Berdasarkan analisis melalui tabel QSPM di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai total tertimbang terhadap strategi 1 adalah 3.93 dan nilai tertimbang terhadap strategi 2 adalah 3.63 sehingga dari analisis di atas dapat diambil opsi strategi bisnis bahwa PT Terra Factor Indonesia dapat menggunakan peran website sebagai media yang dapat menghubungkan seluruh entitas bisnis terkait serta mengaplikasikan e SCM sebagai aplikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis perusahaan Analisis 7C PT Terra Factor Indonesia telah menggunakan website untuk memperkenalkan profil perusahaan serta produk dan jasanya pada bidang pertambangan, selain itu juga website perusahaan sudah digunakan sebagai media penghubung antar entitas melalui contact us. Salah satu permasalahan yang ada yaitu website yang digunakan masih

41 94 pasif dan tidak dioperasionalkan dengan baik sehingga seharusnya dapat di applikasikan untuk meningkatkan proses bisnis bagi PT Terra Factor Indonesia. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil analisis di atas, maka penulis merasa perlu sekali untuk meningkatkan proses bisnis perusahaan melalui media website dengan mengaplikasikan sistem escm yang dapat dihubungkan dengan entitasentitas bisnis sehingga proses yang tadinya dijalankan secara konvensional dapat dijalankan secara online. Analisis 7C ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan pada bagian bisnis controller dan pada divisi IT manager. 1) Context Website yang dibangun PT Terra Factor Indonesia pada memiliki unsur fungsional di mana website tersebut hanya mengutamakan fungsinya saja dibanding unsur estetika maupun keduanya. Website cepat karena tidak menggunakan image maupun flash. Menu disediakan di bagian atas dan didesign secara sederhana serta dikelompokkan menurut kategorinya masingmasing sehingga memudahkan pelanggan untuk mengetahui dan menelusuri informasi yang diinginkan. Link ke layout lainnya cepat dan akurat secara sederhana. Text maupun gambar didesign secara sederhana namun tetap nyaman untuk dilihat. 2) Content Website PT Terra Factor Indonesia berisi semua jenis alat berat maupun alat konstruksi yang disewakan dan dijual beserta jumlah item yang tersedia yang dikategorikan pada use equipment for sale dan rental equipment. Selain itu,

42 95 untuk menawarkan aneka jasa yang ditawarkan perusahaan, PT Terra Factor Indonesia, melalui websitenya memuat kategori project yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kategori experience di mana perusahaan menawarkan jasajasa konstruksi maupun pertambangan di bidang tertentu berdasarkan pengalaman mereka sendiri, dan gallery yang memuat fotofoto aktivitas pertambangan dan konstruksi di lapangan. Content memiliki 4 dimensi antara lain : (1) Offering mix Website PT Terra Factor Indonesia menampilkan informasi alat berat dan konstruksi yang dijual secara spesifik. Hal ini bisa terlihat dari beberapa informasi yang ditampilkan seperti harga, spesifikasi, lokasi, stock yang tersedia dan contact agent perusahaan. Namun, pada sisi rental equipment belum menampilkan detail informasi secara spesifik dikarenakan tidak mendukung pembuatan keputusan lebih lanjut mengenai harga sewa dan prosedurprosedur yang masih harus dijalankan. (2) Multimedia mix Multimedia yang digunakan pada website ini berupa text, gambar dan link yang menghubungkan antar layout dan juga menghubungkan antar group perusahaan sehingga response website cepat. (3) Timeliness mix

LAMPIRAN 1. Wawancara dilakukan terhadap Bapak Willianto Febriansa selaku Business

LAMPIRAN 1. Wawancara dilakukan terhadap Bapak Willianto Febriansa selaku Business LAMPIRAN 1 Wawancara dilakukan terhadap Bapak Willianto Febriansa selaku Business Controller PT Terra Factor Indonesia. Daftar pertanyaan wawancara yang diajukan sebagai berikut: 1) Bagaimana sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan di seluruh dunia terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara,

I. PENDAHULUAN. berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurun waktu tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 industri alat berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ELECTRONIC SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (E-SCM) PADA PT TERRA FACTOR INDONESIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN ELECTRONIC SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (E-SCM) PADA PT TERRA FACTOR INDONESIA ANALISIS DAN PERANCANGAN ELECTRONIC SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (E-SCM) PADA PT TERRA FACTOR INDONESIA Dewan Dana Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstract Ketatnya dunia persaingan dan penerapan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PERANCANGAN. Pada tahap ini akan dibahas mengenai perancangan situs web e-scm pada PT.

BAB IV HASIL DAN PERANCANGAN. Pada tahap ini akan dibahas mengenai perancangan situs web e-scm pada PT. BAB IV HASIL DAN PERANCANGAN 4.1 Perancangan dengan Analisis 7C Pada tahap ini akan dibahas mengenai perancangan situs web e-scm pada PT. Terra Factor Indonesia. Dalam perancangan situs web ini, penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA 2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006 2016 2 Grafik

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang melibatkan para investor dan kontraktor asing. Kalau jumlah proyek-proyek skala besar yang berorientasi jangka panjang

I. PENDAHULUAN. yang melibatkan para investor dan kontraktor asing. Kalau jumlah proyek-proyek skala besar yang berorientasi jangka panjang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis alat berat / alat konstruksi semakin bergairah seiring dengan semakin surutnya dampak krisis ekonomi moneter. Dalam tiga tahun terakhir, lahan usaha alat-alat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi PT. Kairos Utama Indonesia adalah perusahaan konsultan IT yang didirikan pada tahun 2005. Kairos fokus pada solusi IT melalui teknologi Microsoft,

Lebih terperinci

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA 2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen.

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen. 174 cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; jumlah pengunjung yang berkunjung; nilai penjualan dalam satu periode waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen. Ancaman (threats)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Profile Perusahaan PT Reall Pro merupakan perusahaan jasa yang berbentuk agent properti.pada awal pendiriannya perusahaan ini berlokasi pada Jalan Karang Tengah Raya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat disangkal apabila semua perusahaan menginginkan kegiatan operasinya dapat dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga dapat dilakukan penghematan

Lebih terperinci

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT.

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. L 1 Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. Threechords Systemindo dalam persaingan bisnis ini?

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan CV. Dewi Bersaudara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Rezeki Pertiwi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT. DSB Solusi?

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT. DSB Solusi? L1 LAMPIRAN 1. Wawancara 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? PT. DSB Solusi berdiri sejak tanggal 17 Juli 2009. Jadi, perusahaan ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

2015 LAPORAN INDUSTRI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT

2015 LAPORAN INDUSTRI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT 2015 LAPORAN INDUSTRI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT DAFTAR ISI BAB I UNITED TRACTORS 1.1. KINERJA KEUANGAN Grafik 1.1. Pendapatan dan Pertumbuhan Pendapatan PT United Tractors, 2000 2015 Grafik 1.2. Laba

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini. 29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan pelanggan (customer) yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama internet mengalami perkembangan yang pesat terutama di Indonesia. Internet memberikan kemudahan untuk saling bertukar informasi dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut ini adalah data tentang perusahaan PT LION BROTHER.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut ini adalah data tentang perusahaan PT LION BROTHER. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah data tentang perusahaan PT LION BROTHER. 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT LION BROTHER adalah perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alat berat di Indonesia semakin pesat seiring makin berkembangnya industri pertambangan di tanah air dimana alat berat sebagai sarana dan alat utama dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? PT. Mega Daya bergerak dalam bidang electrical rotating services untuk semua tipe generator. 2. Kapan PT. Mega Daya berdiri? PT. Mega

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang digunakan adalah PT TPHE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan pada saat ini semakin ketat. Dimana semakin berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi yang ada

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ibu Lita, bisa di ceritakan Sejarah berdirinya Cemara Ban ini? Cemara Ban berdiri pada tahun 1998 dan terletak pada Jln.

LAMPIRAN. 1. Ibu Lita, bisa di ceritakan Sejarah berdirinya Cemara Ban ini? Cemara Ban berdiri pada tahun 1998 dan terletak pada Jln. L.1 LAMPIRAN Wawancara Dengan Pemilik Cemara Ban 1. Ibu Lita, bisa di ceritakan Sejarah berdirinya Cemara Ban ini? Cemara Ban berdiri pada tahun 1998 dan terletak pada Jln. Meruya ilir raya No. 3c, Cemara

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JALA ANUGERAH SEJATImerupakan perusahaan jasa angkutan yang dibentuk sesuai dengan Akte Notaris Rohana Frieta, SH No. 5, di Jakarta. Manajemen

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari jumlah pengguna internet di

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari  jumlah pengguna internet di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet di Indonesia telah mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna internet di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi BAB AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA. Sejarah Organisasi PT Indonusa System Integrator Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci