BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai distributor tunggal di Jakarta yang salah satu kegiatannya menyalurkan produk spare part produksi PT. TRIMITRA BATERAI PERKASA ke seluruh Indonesia. Seluruh produk spare part tersebut didistribusikan PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE ke toko-toko pengecer yang tersebar di hampir seluruh wilayah Jakarta. PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE dalam menyalurkan barang agar sampai ke tangan konsumen menggunakan saluran distribusi tidak langsung, yaitu saluran distribusi tiga tingkat (three-level channel). Proses distribusi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : PT. TRIMITRA BATERAI PERKASA PT ANUGERAH IDEALESTARI PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE Toko-toko Pengecer Konsumen Akhir Dalam pelaksanaan kegiatan distribusinya, PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE tetap berpegang pada kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh PT. ANUGERAH IDEALESTARI sebagai induk perusahaan. Sebagai pedagang besar spare part, PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE tidak menjual produknya secara eceran langsung kepada konsumen perorangan melainkan hanya dapat menjual kepada toko-toko pengecer / supplier. Oleh karena itu, jumlah pelanggannya relatif tidak banyak dan pertambahan nama pelanggan tidak terlalu sering. Berikut ini digambarkan mengenai alur saluran distribusi spare part di Jakarta, seperti pada gambar 4.1. dibawah ini : 31

2 32 Pabrik PT. AIL Anak cabang lain PT. ACA Anak cabang lain Toko Pengecer/ Agen Konsumen Akhir Gambar 4.1. Alur Saluran Distribusi Produk Spare Part di Jakarta pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE Sumber : PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE

3 33 Untuk menjadi distributor harus memiliki ijin menyimpan spare part untuk dijual dalam jumlah besar di suatu tempat tertentu sesuai dengan yang tercantum dalam surat ijin. Dalam mencapai sasaran perusahaan, distributor harus berkewajiban untuk mengantar pesanan spare part dengan tepat waktu, selain itu pula pendekatan dari para sales terhadap para pengecer juga harus berjalan dengan baik, dalam hal ini penagihan harus sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan sehingga para pengecer bersedia untuk memesan kembali kepada distributor. Dalam bidang spare part yang menjadi pengecer adalah : a. OPEL b. Mercy c. Volvo d. Audi Dalam melakukan tugasnya, sales dianggap mewakili perusahaan dalam membawa nama baik perusahaan, untuk itu pendekatan yang dilakukan harus sopan agar memberikan kesan yang baik kepada calon pembeli sehingga dapat mempengaruhi mereka untuk membeli produk yang ditawarkan, pelayanan tersebut dimaksudkan untuk menambah kepercayaan pembeli kepada perusahaan bahwa pilihannya tepat. Dalam melakukan pendekatan kepada calon pembeli, para sales mempunyai suatu catatan untuk mengetahui sejauh mana pendekatan yang di lakukan kepada calon pembeli. Catatan tersebut adalah : a. Rencana atau laporan kunjungan Rencana atau laporan kunjungan adalah suatu catatan tentang kunjungan yang dilakukan kepada calon pembeli yang pertama kali dikunjungi atau calon pembeli yang dikunjungi tanpa direncanakan terlebih dahulu yang ditemui pada saat mengadakan kunjungan keluar. Catatan ini merupakan hasil kunjungan yang dilakukan para sales.

4 34 b. Data pelanggan Data pelanggan adalah catatan tentang data orang yang pernah membeli produk. Data tersebut berisi nama, alamat, nomor telepon, dan produk yang telah dibeli. c. Rencana penjualan Catatan ini merupakan rencana yang diperoleh setiap bulan, selain itu juga berguna untuk mencocokkan dengan persediaan yang ada. 4.2 Analisis Kuantitatif Untuk mengukur pengaruh antara biaya distribusi terhadap hasil penjualan pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE, digunakan teknik analisis data regresi berganda. Dalam usaha penyaluran barang ke konsumen, perusahaan mengeluarkan sejumlah dana yang diperlukan untuk membiayai setiap kegiatan penyaluran tersebut yaitu biaya distribusinya. Biaya distribusi yang dimaksud adalah biaya transportasi (meliputi biaya tol, biaya parkir, biaya bahan bakar, dan biaya servis kendaraan), biaya komisi penjualan sales (biaya diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah pesanan masing-masing produk dengan komisi masing-masing produk), dan biaya gudang (meliputi biaya sewa gudang dan biaya listrik di gudang). Biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan setiap bulannya mengalami perubahan. Untuk mengetahui apakah kebijaksanaan saluran distribusi yang dijalankan dapat meningkatkan penjualan sesuai yang diharapkan, maka dibutuhkan analisis yang menunjukan biaya-biaya dari kegiatan distribusi yang dikeluarkan dan penerimaan penjualan dari PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE. Berikut ini adalah laporan hasil penjualan PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE, biaya transportasi, biaya komisi penjualan sales, dan biaya gudang periode Juli 2002 sampai dengan Juli 2003.

5 35 Tabel 4.1 Biaya Transportasi pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE periode Juli 2002 sampai dengan Juli Periode Juli 2002 Agustus 2002 September 2002 Oktober 2002 November 2002 Desember 2002 Januari 2003 Februari 2003 Maret 2003 April 2003 Mei 2003 Juni 2003 Juli 2003 Biaya Transportasi (Rp) Sumber : PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE

6 36 Perhitungan persentase perubahan biaya transportasi perbulan adalah sebagai berikut: N = i 0 100% 0 Dimana : N = Persentase perubahan biaya transportasi X i = Biaya transportasi pada bulan yang bersangkutan X 0 = Biaya transportasi pada bulan sebelumnya Bulan Agustus 2002 : N = 100% = 37,52% Bulan September 2002 : N = 100% = 0,30% Bulan Oktober 2002 : N = 100% = 13,76% Bulan November 2002 : N = 100% = 39,40% Bulan Desember 2002 : N = 100% = 13,05%

7 37 Bulan Januari 2003 : N = 100% = 21,77% Bulan Februari 2003 : N = 100% 54,10% = Bulan Maret 2003 : N = 100% = 11,08% Bulan April 2003 : N = 100% = 5,5% Bulan Mei 2003 : N = 100% = 54,19% Bulan Juni 2003 : N = 100% = 41,57% Bulan Juli 2003 : N = 100% = 2,26%

8 38 Pada bulan Juli 2002, biaya transportasi sangat besar, hal ini dikarenakan perusahaan harus mengambil barang dari induk perusahaan terlebih dahulu, kegiatan pengangkutan barang dilakukan dari gudang induk perusahaan sampai ke gudang perusahaan. Karena barang-barang yang akan dipindahkan sangat banyak, maka diperlukan waktu yang lama dan biaya pengangkutan yang besar. Pada bulan Agustus 2002, biaya transportasi mengalami penurunan sebesar 37,52% menjadi Rp Pada bulan Oktober 2002, biaya transportasi mengalami penurunan sebesar 13,76% menjadi Rp Pada bulan Desember 2002, biaya transportasi mengalami penurunan sebesar 13,05% menjadi Rp Pada bulan Maret 2003, biaya transportasi mengalami penurunan sebesar 11,08% menjadi Rp Pada bulan April 2003, biaya transportasi mengalami penurunan sebesar 5,5% menjadi Rp Pada bulan Mei 2003, biaya transportasi mengalami penurunan sebesar 54,19% menjadi Rp Penurunan ini disebabkan oleh penjualan yang menurun pada bulan yang bersangkutan. Perusahaan tidak banyak melakukan pengiriman barang sehingga otomatis biaya transportasi pun menurun.

9 39 Tabel 4.2 Biaya Komisi Penjualan Sales pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE periode Juli 2002 sampai dengan Juli Periode Biaya Komisi Penjualan Sales (Rp) Juli 2002 Agustus 2002 September 2002 Oktober 2002 November 2002 Desember 2002 Januari 2003 Februari 2003 Maret 2003 April 2003 Mei 2003 Juni 2003 Juli Sumber : PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE

10 40 Perhitungan persentase perubahan biaya komisi penjualan sales perbulan adalah sebagai berikut: N = i 0 100% 0 Dimana : N = Persentase perubahan biaya komisi penjualan sales X i = Biaya komisi penjualan sales pada bulan yang bersangkutan X 0 = Biaya komisi penjualan sales pada bulan sebelumnya Bulan Agustus 2002 : N = 100% = 8,02% Bulan September 2002 : N = 100% = 75,67% Bulan Oktober 2002 : N = 100% = 39,99% Bulan November 2002 : N = 100% = 7,95%

11 41 Bulan Desember 2002 : N = 100% 20,34% = Bulan Januari 2003 : N = 100% 22,26% = Bulan Februari 2003 : N = 100% = 14,38% Bulan Maret 2003 : N = 100% = 3,13% Bulan April 2003 : N = 100% = 9,83% Bulan Mei 2003 : N = 100% = 59,30% Bulan Juni 2003 : N = 100% = 19,62%

12 42 Bulan Juli 2003 : N = 100% 9,28% = Pada bulan bulan pertama perusahaan baru berdiri, biaya komisi penjualan sales masih rendah, hal ini dikarenakan transaksi penjualan perusahaan yang masih belum banyak, sales yang direkrut waktu itu hanya tiga orang. Setelah beberapa bulan berikutnya, perusahaan baru merekrut tambahan sales untuk meningkatkan persentase penjualan sehingga akan mempengaruhi angka penjualan perusahaan. Sistem pembagian komisi sales adalah sebagai berikut : 1. 0,5% - G force 2. 1% - Spare part Ichiban 3. 1,5% - Ban motor, Grand power (aki motor) 4. 2% - Oli, Ferve, Zeel, G master 5. 2,5% - G light, air aki, kepala aki 6. 1,5% sampai 2% - sisa produk yang lainnya Pada bulan November 2002, biaya komisi penjualan sales mengalami penurunan sebesar 7,95% menjadi Rp Pada bulan Mei 2003, biaya komisi penjualan sales mengalami penurunan sebesar 59,30% menjadi Rp Penurunan ini disebabkan oleh arus pergantian sales pada bulan yang bersangkutan. Apabila biaya komisi yang diberikan kecil, maka angka penjualan perusahaan juga tidak akan besar karena sales tidak bersemangat dan tidak tertantang untuk mengejar angka penjualan sebesar-besarnya.

13 43 Tabel 4.3 Biaya gudang pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE periode Juli 2002 sampai dengan Juli Periode Juli 2002 Agustus 2002 September 2002 Oktober 2002 November 2002 Desember 2002 Januari 2003 Februari 2003 Maret 2003 April 2003 Mei 2003 Juni 2003 Juli 2003 Biaya gudang (Rp) Sumber : PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE

14 44 Perhitungan persentase perubahan biaya gudang perbulan adalah sebagai berikut : N = i 0 100% 0 Dimana : N = Persentase perubahan biaya gudang X i = Biaya gudang pada bulan yang bersangkutan X 0 = Biaya gudang pada bulan sebelumnya Bulan Agustus 2002 : N = 100% = 38,10% Bulan September 2002 : N = 100% = 7,50% Bulan Oktober 2002 : N = 100% = 2,99% Bulan November 2002 : N = 100% 23,67% = Bulan Desember 2002 : N = 100% = 13,41%

15 45 Bulan Januari 2003 : N = 100% 21,88% = Bulan Februari 2003 : N = 100% 19,74% = Bulan Maret 2003 : N = 100% = 15,51% Bulan April 2003 : N = 100% = 16,49% Bulan Mei 2003 : N = 100% = 28,97% Bulan Juni 2003 : N = 100% = 4,47% Bulan Juli 2003 : N = 100% = 6,11%

16 46 Biaya gudang pada bulan Juli 2002 besar dikarenakan perusahaan yang baru berdiri harus memasukkan barang-barang ke gudang persediaan agar kegiatan pendistribusian barang pada bulan berikutnya dapat berjalan dengan lancar. Pada bulan Agustus 2002, biaya gudang mengalami penurunan sebesar 38,10% menjadi Rp Pada bulan September, biaya gudang mengalami penurunan sebesar 7,50% menjadi Rp Pada bulan Maret 2003, biaya gudang mengalami penurunan sebesar 15,51% menjadi Rp Pada bulan April 2003, biaya gudang mengalami penurunan sebesar 16,49% menjadi Rp Pada bulan Mei 2003, biaya gudang mengalami penurunan sebesar 28,97% menjadi Rp Pada bulan Juni, biaya gudang mengalami penurunan sebesar 4,47% menjadi Rp Kenaikan biaya gudang dari bulan Juli 2002 sampai dengan Juli 2003, disebabkan kenaikan biaya pemeliharaan barang, biaya pemeliharaan gudang, dan biaya keamanan gudang. Selain itu, bila biaya sewa gudang semakin mahal maka biaya gudang akan ikut bertambah.

17 47 Tabel 4.4 Hasil Penjualan pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE periode Juli 2002 sampai dengan Juli Periode Juli 2002 Agustus 2002 September 2002 Oktober 2002 November 2002 Desember 2002 Januari 2003 Februari 2003 Maret 2003 April 2003 Mei 2003 Juni 2003 Juli 2003 Hasil Penjualan (Rp) Sumber : PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE Perhitungan persentase perubahan hasil penjualan perbulan adalah sebagai berikut :

18 48 N = i 0 100% 0 Dimana : N = Persentase perubahan hasil penjualan X i = Hasil penjualan pada bulan yang bersangkutan X 0 = Hasil penjualan pada bulan sebelumnya Bulan Agustus 2002 : N = 100% = 21,04% Bulan September 2002 : N = 100% = 6,86% Bulan Oktober 2002 : N = 100% = 84,27% Bulan November 2002 : N = 100% 28,46% = Bulan Desember 2002 : N = 100% 23,48% =

19 49 Bulan Januari 2003 : N = 100% 121,69% = Bulan Februari 2003 : N = 100% 25,12% = Bulan Maret 2003 : N = 100% = 42,52% Bulan April 2003 : N = 100% = 37,43% Bulan Mei 2003 : N = 100% = 32,95% Bulan Juni 2003 : N = 100% = 8,29% Bulan Juli 2003 : N = 100% = 29,98%

20 50 PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE pada bulan-bulan pertama belum diperbolehkan untuk menjual produk aki G force yang merupakan produk pembangkit angka penjualan karena harganya yang mahal. Sehingga angka penjualan pada bulan-bulan pertama masih rendah. Pada saat itu sudah ada dealer lain yang ditunjuk untuk menjual produk aki G force ini. Pada bulan Oktober 2002, PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE baru diperbolehkan untuk menjual produk aki G force ini. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil penjualan spare part pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE dari bulan Juli 2002 sampai Juli 2003 mengalami kenaikan dan penurunan. Penurunan terjadi pada bulan September 2002, Desember 2002, Mei 2003, Juni 2003, dan Juli 2003 disebabkan karena manajemen yang kurang efisien, armada pengangkutan kurang, serta persaingan antar pabrik yang semakin ketat, dimana perusahaan pesaing memonopoli pangsa pasar dengan strategi harga yang sangat rendah. Pada bulan September 2002, hasil penjualan mengalami penurunan sebesar 6,86% menjadi Rp Pada bulan Desember 2002, hasil penjualan mengalami penurunan sebesar 23,48% menjadi Rp Pada bulan Mei 2003, hasil penjualan mengalami penurunan sebesar 32.95% menjadi Rp Pada bulan Juni 2003, hasil penjualan mengalami penurunan sebesar 8,29% menjadi Rp Pada bulan Juli 2003, hasil penjualan mengalami penurunan sebesar 29,98% menjadi Rp Analisis Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variabel dan y, maka digunakan analisis koefisien korelasi. Menurut Sugiono (1999, p182), rumus koefisien korelasi dan koefisien determinasi adalah sebagai berikut : Koefisien Determinasi : r 1 y + b2. 2 y + b3 y b1.. 2 = 2 3 y

21 51 Koefisien Korelasi : r = r 2 Dimana : r 2 = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi X 1 = Biaya transportasi X 2 = Biaya komisi penjualan sales X 3 = Biaya gudang Y = Hasil penjualan b 1 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel 1 b 2 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel 2 b 3 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Tabel 4.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber : Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis Dibawah ini adalah tabel koefisien korelasi antara biaya transportasi (X 1 ), biaya komisi penjualan sales (X 2 ), biaya gudang (X 3 ) dengan penjualan (Y) :

22 52 Tabel 4.6 Korelasi Antara Biaya Distribusi Dengan Penjualan pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE periode Juli 2002 sampai dengan Juli 2003 (dalam jutaan Rupiah) Periode Biaya Biaya Komisi Biaya Gudang Hasil Transportasi Penjualan (X 3 ) Penjualan (Y) (X 1 ) Sales (X 2 ) Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Sumber : PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE

23 53 Dari tabel diatas maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Koefisien determinasi r 2 = 57,36% 2. koefisien korelasi r = 0,76 3. Fungsi regresi : Y = 6, ,621 X ,791 X 2 333,023 X 3 Hasil diatas didapat dengan cara menggunakan software pengolahan data statistik yakni, STATGRAPHIC PLUS 2.1 hasil tampilan pengolahan software statistik dapat dilihat di bagian lampiran. Dari hasil diatas maka dapat diketahui antara variabel X dan Y memiliki hubungan yang positif, yakni sebesar 0,76 dan dapat diberi interpretasi bahwa nilai tersebut memiliki hubungan positif kuat diantara biaya transportasi (X 1 ), biaya komisi penjualan sales (X 2 ), biaya gudang (X 3 ), dan hasil penjualan (Y). Untuk mengetahui berapa besarnya kontribusi biaya distribusi terhadap penjualan maka dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi yang menunjukkan nilai sebesar 57,36%, artinya kontribusi nilai X 1, X 2 dan X 3 terhadap Y adalah sebesar 57,36% dan sisa sebesar 42,64% dipengaruhi faktor lain seperti promosi, harga, pasar, dan pesaing Pengujian koefisien korelasi Koefisien korelasi yang dihasilkan diatas harus kembali diuji guna membuktikan tingkat keakuratan hubungan antara variabel X dan variabel Y. untuk menguji koefisien korelasi (r) tersebut dapat dilakukan dengan uji hipotesis, dalam pengujian ini akan digunakan t tabel yang akan dibandingkan dengan t hitung juga f tabel yang dibandingkan dengan f hitung. Dimana ada pendugaan bahwa pelaksanaan saluran distribusi yang diukur melalui biaya transportasi, biaya komisi penjualan sales, dan biaya gudang berpengaruh terhadap

24 54 penjualan. Maka rumusan hipotesis pengujian adalah : uji korelasi antara variabel biaya transportasi (X 1 ), biaya komisi penjualan sales (X 2 ), biaya gudang (X 3 ), dan penjualan (Y). H 0 : r = 0 (tidak ada hubungan antara biaya transportasi, biaya komisi penjualan, biaya gudang dengan penjualan) H : r 0 (Adanya hubungan antara biaya transportasi, biaya komisi penjualan, biaya 1 gudang dengan penjualan) Tarif signifikan α = = maka, Nilai tabel 2 t = t ; 13 2 = Ho diterima bila diantara 2,201 t 2, 201 Tes statistik : t hitung = hit r n 2 0, = = 3, r 1 0,76 Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,201 2,201 3,8 Gambar 4.2. Kurva Normal Uji Hipotesis Koefisien Korelasi Kesimpulan : t hitung tidak berada diantara t tabel, berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan nyata antara biaya transportasi, biaya komisi penjualan sales, biaya gudang, dan penjualan. Pengujian hipotesis ini

25 55 ditunjukkan untuk membuktikan kebenaran metode analisis korelasi yang dilakukan sebelumnya. H 0 : r = 0 (Tidak ada hubungan antara biaya distribusi dengan penjualan) H : r 0 (Adanya hubungan antara biaya distribusi dengan penjualan) 1 Tarif signifikan α = 0.05 = maka, Nilai f = f ; = 3,86 hitung Ho diterima bila diantara f 3, 86 Tes statistik : hit f hitung = 2 R m ( N m 1) ( )( ) = 2 1 R 3( ) ( ) = 4,036 Ho Diterima Ho Ditolak 3,86 4,036 Gambar 4.2 Kurva Normal Uji Hipotesis Koefisien Korelasi Kesimpulan : f hitung f tabel berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan nyata antara biaya distribusi dengan penjualan. Pengujian hipotesis ini ditunjukkan untuk membuktikan kebenaran metode analisis korelasi yang dilakukan sebelumnya.

26 Analisis Regresi Analisis regresi dipergunakan untuk menentukan prospek pelaksanaan saluran distribusi terhadap penjualan pada masa yang akan datang dengan suatu persamaan regresi linier berganda, yaitu : Y = b 0 + b b b 3 3 Dimana : b 0 = Nilai konstanta b 1 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel 1 b 2 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel 2 b 3 = Estimasi koefisien regresi untuk variabel 3 Hasil pengujian analisis regresi terhadap pelaksanaan saluran distribusi, yang terdiri dari biaya transportasi (X 1 ), biaya komisi penjualan sales (X 2 ), biaya gudang (X 3 ) terhadap penjualan (Y) telah diperoleh diatas melalui penggunaan STATGRAPHIC 2.1. Maka dibawah ini merupakan hasil dan implementasi terhadap fungsi linier, yaitu : Y = 6, ,621 X ,791 X 2 333,023 X 3 Artinya adalah : b 0 = 6,05173, artinya apabila ketiga biaya distribusi tersebut tidak ada, maka tetap ada penjualan sebesar Rp 6, b 1 = 134,621, artinya apabila biaya komisi penjualan sales dan biaya gudang konstan (tetap), maka kenaikan biaya transportasi sebesar Rp akan menyebabkan kenaikan penjualan sebesar Rp b 2 = 187,791, artinya apabila biaya transportasi dan biaya gudang konstan (tetap), maka kenaikan biaya komisi penjualan sales sebesar Rp akan menyebabkan kenaikan penjualan sebesar Rp

27 57 b 3 = - 333,023, artinya apabila biaya transportasi dan biaya komisi penjualan sales konstan (tetap), maka kenaikan biaya gudang sebesar Rp akan menyebabkan penurunan penjualan sebesar Rp Hasil Penelitian Dari hasil analisis perbandingan pertumbuhan penjualan pada PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE selama periode bulan Juli 2002 Juli 2003, maka dapat dilihat persentase penjualan pada bulan Januari 2003 mengalami kenaikan yang sangat tinggi sebesar 121,69%. Pada bulan tersebut toko mengambil barang dalam jumlah besar dikarenakan adanya libur akhir tahun dan perusahaan juga libur. Penurunan drastis pada bulan Mei 2003 sebesar 32,95% disebabkan karena persaingan dengan perusahaan sejenis yang semakin ketat dimana pesaing memonopoli pangsa pasar dengan strategi harga yang sangat rendah. Perusahaan perlu menerapkan strategi baru dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal agar perusahaan mampu memperbaiki pertumbuhan penjualannya. Dalam menganalisis pelaksanaan saluran distribusi dengan menggunakan metode korelasi, maka hasil yang pertama diperoleh adalah nilai koefisien korelasi yang menjelaskan hubungan antara biaya distribusi dengan penjualan yakni sebesar 0,76. Hasil yang diperoleh ini semakin mempertegas keeratan hubungan antara biaya distribusi dengan pertumbuhan penjualan perusahaan. Hasil kedua yang diperoleh adalah nilai koefisien determinasi yang menjelaskan tingkat pengaruh dari biaya distribusi terhadap penjualan sebesar 57,36%. Y = 6, ,621 X ,791 X 2 333,023 X 3 Berdasarkan hasil implementasi terhadap fungsi linier tersebut maka dapat dilihat bahwa nilai 6,05173 menjelaskan nilai konstanta dimana apabila tidak ada biaya distribusi (biaya transportasi, biaya komisi penjualan sales, dan biaya gudang) tetap ada penjualan sebesar 6, Nilai 134,621 menunjukkan estimasi koefisien regresi untuk biaya

28 58 transportasi. Nilai 187,791 menunjukkan estimasi koefisien regresi untuk biaya komisi penjualan sales. Nilai 333,023 menunjukkan estimasi koefisien regresi untuk biaya gudang. Hasil pengujian analisis regresi terhadap pelaksanaan saluran distribusi dilihat dari nilai P-Value melalui penggunaan STATGRAPHIC 2.1 untuk variabel X 1 diperoleh hasil 0,3312 lebih besar dari 0,05 berarti tidak signifikan. Untuk variabel X 2 diperoleh hasil 0,0210 lebih kecil dari 0,05 berarti signifikan dan dapat dipakai. Sedangkan untuk variabel X 3 diperoleh hasil 0,1935 lebih besar dari 0,05 berarti tidak signifikan. 4.5 Evaluasi Pelaksanaan Saluran Distribusi PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE yang menggunakan sales dapat menjual lebih banyak karena mereka lebih agresif dalam menjual produknya dan pembeli lebih suka berhubungan dengan sales secara langsung karena produk yang ditawarkan bersifat teknis. Sales perusahaan digunakan untuk mempertahankan pelanggan lama dan mencari pelanggan baru lainnya. Dari segi biaya yang dikeluarkan, perusahaan akan memberikan komisi penjualan apabila mereka berhasil menjual produknya, juga biaya-biaya lain yang dikeluarkan dalam penyaluran produknya seperti biaya pengangkutan. Pasar yang dihadapi berupa toko-toko pengecer produk spare part kendaraan yang tersebar di hampir seluruh Jakarta. PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE menyalurkan produknya ke toko-toko pengecer baru kemudian dijual ke konsumen akhir. Pembeli potensial perusahaan yaitu perusahaan taksi, perusahaan alat-alat berat seperti United Tractor. Dalam menghadapi masalah konsumen yang dianggap rumit oleh perusahaan, akan ditangani langsung oleh pimpinan PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE, sedangkan masalah yang dianggap mudah akan diselesaikan langsung oleh sales yang memegang wilayahnya masing-masing.

29 59 Dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE menjalankan sejumlah fungsi-fungsi utama dan terlibat dalam aliran kegiatan pemasaran sebagai berikut : a. Fungsi Informasi Dalam usaha untuk mengumpulkan informasi tersebut, perusahaan beserta para sales berusaha untuk mendapatkan informasi yang didapatkan. Penyampaian informasi dari sales kepada pihak perusahaan dapat dilakukan dengan berkomunikasi melalui telepon atau melalui laporan. Biasanya penyampaian informasi ini dilakukan secepatnya oleh sales pada saat mereka menghadapi kesulitan atau pada saat mereka mempunyai informasi baru, sehingga semua kesulitan yang dihadapi dapat dibicarakan perusahaan, serta berdiskusi untuk mencari jalan keluarnya. Dari segi informasi perusahaan sudah baik. b. Fungsi Promosi Promosi yang telah dilakukan oleh PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE menitikberatkan pada promosi penjualan berupa bonus dan potongan harga. Bonus tersebut berupa potongan harga sebesar beberapa persen yang ditentukan oleh perusahaan bila penjualan mencapai atau melebihi target. Potongan harga diberikan kepada konsumen apabila membeli barang secara tunai dan dalam jumlah yang banyak. Dari segi promosi perusahaan masih belum cukup. c. Fungsi Negosiasi Menetapkan target penjualan, syarat pembayaran, dan potongan harga yang akan diberikan apabila konsumen dapat memenuhi persetujuan yang telah ditetapkan. Dari segi negosiasi perusahaan sudah baik. d. Fungsi Pemesanan Sering kali jumlah pembelian yang dilakukan oleh para pelanggan ini tidak teratur dan datang secara mendadak sehingga perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi

30 60 permintaan tersebut dan mengakibatkan penyaluran barang kepada pelanggan menjadi terhambat. Dari segi pemesanan belum baik. e. Fungsi Pembiayaan PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE mendapat supplai modal sepenuhnya dari PT. ANUGERAH IDEALESTARI. Bantuan modal ini dikembalikan secara perlahan-lahan kepada PT. ANUGERAH IDEALESTARI setelah adanya transaksi penjualan atau pada saat perusahaan sudah mulai beroperasi. f. Fungsi Pengambilan resiko Setiap kegiatan usaha pasti mengandung suatu resiko. Resiko yang dihadapi PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE adalah keterlambatan membayar dan kerusakaan pada barang akibat pengiriman yang tidak hati-hati. Untuk menghindari hal ini, perusahaan harus memperketat pengontrolan terhadap karyawan dan para konsumennya. Dari segi pengambilan resiko adalah tidak menguntungkan perusahaan. g. Fungsi Pemilikan fisik Perusahaan menyediakan transportasi untuk mempercepat proses pengantaran ke tempat tujuan, tetapi sering mengalami keterlambatan jadwal pengangkutan sehingga proses kepemilikan menjadi terhambat. Dari segi kepemilikan fisik belum berjalan dengan baik. h. Fungsi Pembayaran Pada saat sekarang, sebagai transaksi penjualan dilakukan dengan cara kredit. Ditetapkan jangka waktu hutang, biasanya jatuh temponya adalah satu bulan atau sesuai dengan kontrak yang telah disetujui dan mengawasi setiap transaksi yang telah jatuh tempo agar dapat dilunasi secepatnya. Kadang-kadang perjanjian mengenai pembayaran yang telah disetujui tidak ditetapkan sehingga keterlambatan pembayaran terhadap perusahaan. Dari segi pembayaran belum baik.

31 61 i. Fungsi Hak Milik Apabila produk telah dijual kepada distributor atau agen tidak resmi, dan produk tersebut dijual kembali pada konsumen akhir, perusahaan tidak lepas tangan terhadap produk tersebut karena perusahaan mengutamakan mutu. Dari segi hak milik sudah berjalan dengan baik. Dari hasil evaluasi pelaksanaan saluran disribusi yang dilakukan PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE secara keseluruhan berjalan cukup baik sehingga dapat tercapai penjualan yang cukup besar dan penyaluran produk kepada konsumen cukup baik juga. 4.6 Kendala-kendala Yang Dihadapi Oleh Perusahaan Dan Pemecahannya Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya tidak terlepas dari kendalakendala yang dihadapi baik dari dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan. Begitu pula halnya dengan PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE selaku distributor spare part, menghadapi kendala-kendala dalam kegiatan distribusinya. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan adalah: o Masalah persaingan antar perusahaan sejenis Persaingan timbul karena adanya perusahaan-perusahaan lain yang memasarkan produk yang sejenis yang ditawarkan oleh pasar, maka menimbulkan persaingan harga dan diskon, dimana bila harga spare part yang ditawarkan kepada pengecer lebih tinggi daripada harga yang ditawarkan oleh spare part merek lain yang sejenis, dapat menyebabkan berpindahnya konsumen ke produk spare part merek lain. Dalam mengatasi masalah persaingan ini, PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE melakukan usaha-usaha sebagai berikut : 1. Perusahaan senantiasa memberikan perhatian pada program pemberian bonus dan diskon pada lembaga-lembaga perantara, namun hal itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

32 62 2. Perusahaan berusaha agar dapat menyerahkan produk pesanan tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan antara perusahaan dengan lembaga perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengiriman produk, karena apabila terjadi keterlambatan maka akan menyebabkan penilaian yang kurang baik oleh konsumen terhadap perusahaan, hal ini agar konsumen tidak beralih ke perusahaan lain yang menjadi pesaing. o Informasi dari gudang yang kurang aktual Terkadang sales tidak mengetahui jumlah persediaan barang dalam gudang, sehingga pada saat pengiriman barang yang dipesan oleh konsumen, barang tersebut ternyata tidak ada/ kosong. Cara pemecahan masalah tersebut yaitu dengan menambah jumlah karyawan di gudang dan menjalin komunikasi antara gudang dan para sales. o Armada pengangkutan Perusahaan melakukan pengiriman produk dengan menggunakan armada angkutan perusahaan sendiri, tetapi jumlah armada yang tersedia kurang untuk pengiriman barang yang banyak dilakukan. Cara pemecahannya adalah perusahaan melakukan usaha pengiriman pesanan lebih awal walaupun konsumen memesan untuk beberapa waktu yang akan datang dan perusahaan perlu menambah armada pengangkutan untuk memperlancar kegiatan pendistribusian produknya. o Masalah kurangnya depo/ gudang Perusahaan hanya memiliki satu depo di suatu wilayah dan tidak memiliki depo di wilayah lain. Pengiriman barang dilakukan dari satu wilayah ke wilayah lain terkadang cukup jauh. Pemecahan masalahnya adalah perusahaan menentukan lokasi depo yang lebih strategis untuk mempercepat produk sampai pada konsumen.

ANALISIS PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE CABANG JAKARTA

ANALISIS PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE CABANG JAKARTA Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2002 / 2003 ANALISIS PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran, Fungsi Manajemen Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan dihadapkan pada masalah bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi Toko Nusantara Dalam pembahasan teoritis bab II telah diuraikan bahwa pentingnya pelaksanaan kegiatan saluran distribusi guna produk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... ABSTRAK Saluran distribusi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan agar memudahkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk pada tempat dan waktu yang tepat. Oleh karena itu, saluran distribusi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil yang dilakukan serta mencoba untuk memberikan saran-saran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V / Kesimpulan dan Saran 92 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, yaitu mulai dari pengumpulan data sampai dengan hasil dan pembahasan yang telah dibahas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Saluran Distribusi Menurut Indroyono (2000:253) distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya. Definisi biaya menurut Bastian Bustami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Setiap perusahaan didirikan pasti erat dengan pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba adalah sangat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAN PERLAKUAN HUTANG PADA PT. ANDALAN SURYA KENCANA : TIFANNY SYAM NPM :

PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAN PERLAKUAN HUTANG PADA PT. ANDALAN SURYA KENCANA : TIFANNY SYAM NPM : PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAN PERLAKUAN HUTANG PADA PT. ANDALAN SURYA KENCANA Nama : TIFANNY SYAM NPM : 21209388 Jurusan : AKUNTANSI Pembimbing : : RINA NOFIYANTI SE.MM Latar Belakang Penulisan Perusahaan

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pedagang

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI LATAR BELAKANG Pada masa ini persaingan bisnis ekonomi semakin meningkat, banyak bermunculan dan

Lebih terperinci

12/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc

12/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang-barang yang tujuannya untuk dijual lagi Pada`dasarnya akuntansi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen memiliki ruang lingkup yang sangat luas di dalam dunia bisnis, dapat berarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang-barang yang tujuannya untuk dijual lagi Pada`dasarnya akuntansi perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kebijaksanaan saluran distribusi merupakan salah satu keputusan yang sangat penting, karena keputusan mengenai saluran ini dapat mempengaruhi keputusan pemasaran lainnya. Dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada saat ini cukup berkembang, hal

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada saat ini cukup berkembang, hal BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada saat ini cukup berkembang, hal ini dapat terlihat dari berdirinya perusahaan-perusahaan baru dan semakin berkembangnya

Lebih terperinci

Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi

Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas karya ilmiah

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas karya ilmiah Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas karya ilmiah BISNIS Disusun oleh: NIM : 10.11.3615 RAFIKATURRAHMAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN ILMU KOMPUTER AMIKOM 2011 ABSTRAK Dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barang mereka kepada pemakai akhir. Di antara produsen dan pemakai terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara berkembang yang terus melakukan pembangunan infrastuktur. Pembangunan infrastruktur akan terus dikerjakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

(Studi Kasus di Taman Wisata Goa Maharani Paciran Lamongan) Oleh: M. Nadhor, SE ABSTRAK

(Studi Kasus di Taman Wisata Goa Maharani Paciran Lamongan) Oleh: M. Nadhor, SE ABSTRAK ANALISIS PENGARUH PROMOSI WISATA DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN (Studi Kasus di Taman Wisata Goa Maharani Paciran Lamongan) Oleh: M. Nadhor, SE ABSTRAK Dalam meningkatkan Kunjungan Wisata yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 04 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI ENDANG SUPARMAN SKOM,MM Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA MARKETING

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran

BAB V PENUTUP. Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran distribusi pada PT. Swadharma Indo Perkasa dengan didasarkan pada pembatasan pada bab sebelumnya yang dibandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan mengenal dan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari tujuh unsur yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di

BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN 4.1.Analisa Karakteristik Konsumen 4.1.1. Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di CV. Indah Offset Magelang CV. Indah Offset Magelang memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU Salju 1, Hadrah 2, Risa Melati 3 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Hutama Waserda merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang retail dan didirikan pada tanggal 8 oktober 1993 oleh Bpk. Wendy

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Peranan Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Minat Beli (studi pada Toko Merdeka Baru di Rengasdengklok),

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2006) dengan judul Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Produk Pocari Sweat pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan dan perkembangan dengan pesat dalam segala bidang usaha, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang didirikan, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO. Jurusan Manajemen ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO. Jurusan Manajemen ABSTRAK 0 PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO Novita R. Husain 1, Arifin Tahir 2, Meyko Panigoro 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini cukup pesat, hal ini

BAB I. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini cukup pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini cukup pesat, hal ini dapat terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baru di berbagai sektor.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM Manusia lahir sebagai makhluk sosial, didalam memenuhi kebutuhannya seringkali harus berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan antara satu manusia dengan manusia

Lebih terperinci

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur Nama : Raden Ayu Juliana Dewi NIM : 1406013056 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di PT. Astra Internasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, yaitu dari pengumpulan data sampai dengan pembahasan. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

SOAL. No Nama Afiliasi Bidang Usaha Kepemilikan Lokasi 1 PT. Berlian Pemegang hak 27% Balikpapan

SOAL. No Nama Afiliasi Bidang Usaha Kepemilikan Lokasi 1 PT. Berlian Pemegang hak 27% Balikpapan SOAL PT. Mahameru merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture secara massal dan juga memenuhi permintaan dengan desain khusus. Perusahaan pada tahun 2X07 berencana menjual sahamnya di pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tempat-tempat yang jauh, akan lebih cepat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tempat-tempat yang jauh, akan lebih cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alat transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang cukup mendasar dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tempat-tempat yang jauh, akan lebih cepat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa :

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa : a. Dari hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Sebagai contoh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Sebagai contoh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai laba perusahaan yang optimal dengan cara memfokuskan kegiatan perusahaannya sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko. buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko. buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan Swasta. Mekanisme penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang fenomena yang diteliti dan alasan pemilihan topik penelitian. Selanjutnya juga dipaparkan mengenai perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. 16 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis dilakukan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan teori-teori mengenai konsep penjualan sebagai landasan penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. A. Pengertian Penjualan Definisi menjual menurut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara (GPN) Dalam pembahasan teoritis pada bab II telah di uraikan bahwa pentingnya pelaksanaan

Lebih terperinci

Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau. saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen

Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau. saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen 1. Saluran Pemasaran Salah satu unsur dalam bauran pemasaran adalah place atau saluran pemasaran yang merupakan perantara bagi produsen untuk menyampaikan produknya kepada konsumen. Dengan tidak adanya

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang Pada Toserba X

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang Pada Toserba X Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang Pada Toserba X Fendy Jauwalatta Program Studi Teknik Informatika fendy.jauw@gmail.com Abstrak - Toserba X merupakan Toserba

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO IV.1. Survey Pendahuluan Pemeriksaan operasional dimulai dari tahap perencanaan awal atau yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya Utama Lestari yang beralamat di Jl. Manis II No

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin tajam baik di pasar domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang hiperkompetitif,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan. strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya

PENDAHULUAN. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan. strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai macam masalah yang muncul mengakibatkan para pelaku industri peternakan mengalami

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN BAB III TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Pemasaran Setiap perusahaan didirikan pasti berhubungan erat dengan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mencapai laba optimal. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan melalui peningkatan penjualan. Namun

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Objek penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu biaya distribusi (X) meliputi biaya langsung penjualan (X 1 ), biaya transportasi (X

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa banyak sekali perubahan pada sistem pemasaran perusahaan. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. membawa banyak sekali perubahan pada sistem pemasaran perusahaan. Persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, sehingga membawa banyak sekali perubahan pada sistem pemasaran perusahaan. Persaingan

Lebih terperinci

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik.

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik. LAMPIRAN LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 INTERVIEW GUIDE KEPADA INTERNAL PP I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP 1. Apa visi dan misi perusahaan? - Visi perusahaan: Menjadi Distributor Lampu, Kabel Listrik,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen memiliki ruang lingkup yang sangat luas di dalam dunia bisnis, dapat berarti

Lebih terperinci

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS 1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai

Lebih terperinci

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT 6.1 Identifikasi Tujuan Lembaga Pertanian Sehat Dalam Melakukan Kegiatan Supply Chain Management Perusahaan maupun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA 7 BAB III AALISA KEBUTUHA DA TUJUA BASIS DATA 3. Perumusan Obyek Penelitian 3.. Latar Belakang Perusahaan PT Sukanda Djaya pertama kali didirikan pada tanggal 9 April 978 oleh Mr.W.T. Chen yang lebih dulu

Lebih terperinci

Peran Saluran Pemasaran

Peran Saluran Pemasaran MENGELOLA SALURAN PEMASARAN M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 16 1 Peran Saluran Pemasaran Keputusan perusahaan mengenai saluran distribusi akan langsung mempengaruhi setiap keputusan pemasaran yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri

Lebih terperinci

2. Apa indikasi peningkatan usaha tersebut? Terjadinya peningkatan penjualan dari tahun ke tahun.

2. Apa indikasi peningkatan usaha tersebut? Terjadinya peningkatan penjualan dari tahun ke tahun. LAMPIRAN 92 LAMPIRAN 1 Bagian Admin dan Gudang 1. Apakah perkembangan usaha perusahaan terus meningkat? Perkembangan PT Adinata Global Medika setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. 2. Apa indikasi

Lebih terperinci