STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016"

Transkripsi

1 Katalog BPS : Katalog BPS : STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016 Badan Pusat Statistik Kota Bandung

2 STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016

3 STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BANDUNG 2016 Nomor Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25,0 cm Jumlah Halaman : xiv halaman Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota Bandung Gambar Kulit : Seksi Statistik Sosial BPS Kota Bandung Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Bandung Dicetak oleh : Badan Pusat Statistik Kota Bandung Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016 iii

4 KATA PENGANTAR Data dan informasi diperlukan dalam rangka mendukung proses perencanaan, implementasi dan evaluasi hasil pembangunan agar dapat berjalan dengan baik. Data mengenai keadaan sosial ekonomi dibutuhkan untuk memberikan gambaran pencapaian pembangunan dan juga dapat digunakan oleh para pengambil kebijakan untuk mengevaluasi program-program pembangunan. Data yang terkait dengan kebutuhan hidup masyarakat seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kesempatan kerja diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil-hasil pembangunan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dirancang untuk menghasilkan data sosial ekonomi penduduk di sektor pendidikan, kesehatan, perumahan, kriminalitas, sosialbudaya, perjalanan wisata, dan persepsi masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangga. Mulai tahun 2015, pengumpulan data Susenas dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan bulan September. Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2016 merupakan hasil pengumpulan data melalui kuesioner Kor Susenas Maret 2015 (Daftar VSEN2015.K) yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Publikasi ini disajikan dalam bentuk angka persentase dari suatu populasi. Sejumlah data dibedakan menurut jenis kelamin untuk memenuhi kebutuhan analisis kesenjangan gender. Dengan terbitnya buku ini, diharapkan kebutuhan data statistik kesejahteraan rakyat sebagian besar sudah dapat dipenuhi. Kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam mengusahakan terwujudnya publikasi ini, diucapkan terima kasih. Bandung, April 2017 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bandung Dra. Lilis Pujiawati iv Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL SINGKATAN iii iv v xii BAB I. PENJELASAN UMUM 1 BAB II. KEPENDUDUKAN 7 BAB III. PENDIDIKAN 23 BAB IV. KESEHATAN 37 BAB V. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA 59 BAB VI. PERUMAHAN 71 BAB VII. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKAS 95 BAB VIII. SOSIAL LAINNYA 107 KUESIONER VSEN15.K 123. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016 v

6 DAFTAR TABEL II. KEPENDUDUKAN 2.1. Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan), dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 5-24 Tahun menurut Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Jenis Kelamin dan Status Perkawinan, Persentase Penduduk Berumur Tahun ke Atas menurut Jenis Kelamin dan Status Perkawinan, Persentase Anak Berumur 0-4 Tahun menurut Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil dan Jenis Kelamin, Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun menurut Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil dan Jenis Kelamin, Persentase Anak Berumur 0-4 Tahun yang Tidak Mempunyai Akte Kelahiran Menurut Alasan Utama Tidak Mempunyai Akte Kelahiran dan Jenis Kelamin, Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Tidak Mempunyai Akte Kelahiran Menurut Alasan Utama Tidak Mempunyai Akte Kelahiran dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) menurut Sumber Data NIK dan dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 17 Tahun ke Atas yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) menurut Sumber Data NIK dan dan Jenis Kelamin, Persentase Balita yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) menurut Sumber Data NIK dan dan Jenis Kelamin, III. PENDIDIKAN 3.1. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas menurut Kemampuan Membaca dan Menulis dan Jenis Kelamin, vi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

7 3.2. Persentase Penduduk Berumur Tahun ke atas menurut Kemampuan Membaca dan Menulis dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 7-24 Tahun menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin, Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk 7-18 Tahun menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, Angka Partisipasi Murni (APM) Penduduk menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 0-6 Tahun menurut Keikutsertaan Pendidikan Prasekolah dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 0-6 Tahun yang Pernah/Masih Mengikuti Pendidikan Pra Sekolah menurut Jenis Pendidikan Pra Sekolah dan Jenis Kelamin, 2015 IV. KESEHATAN 4.1. Persentase Penduduk yang mempunyai Keluhan dan Menderita Sakit Selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Hari Sakit, dan Rata-rata Lama Sakit (Hari) dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk yang Berobat Jalan selama Sebulan Terakhir dan Rawat Inap menurut Jenis Kelamin, Persentase Penduduk yang Sakit Tetatpi Tidak Berobat Jalan selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin dan Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, Persentase Penduduk yang Berobat Jalan selama Sebulan Terakhir menurut Tempat Berobat Jalan dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Kesehatan, Persentase Penduduk yang Berobat Inap selama Setahun Terakhir menurut Tempat Rawat Inap dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap Menurut Jumlah Hari Rawat Inap, dan Rata-rata Lama Rawat Inap (Hari) dan Jenis Kelamin, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016 vii

8 4.9. Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir Menurut Kebiasaan Merokok dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas yang Merokok selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Batang yang Dihisap per Minggu dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir Menurut Kebiasaan Merokok Sebelumnya dan Jenis Kelamin, Persentase Balita yang Mempunyai Kartu Imunisasi menurut Jenis Kelamin, Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi menurut Jenis Kelamin, Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi DPT menurut Frekwensinya dan Jenis Kelamin, Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Polio menurut Frekwensinya dan Jenis Kelamin, Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Hepatitis B menurut Frekwensinya dan Jenis Kelamin, Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Pernah Diberi ASI dan Masih diberi ASI menurut Jenis Kelamin, Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Pernah Diberi ASI dan Masih diberi ASI menurut Rata-rata Lama Pemberian ASI (bulan) dan Jenis Kelamin, Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Mendapat Makanan/Cairan dalam 24 Jam Terakhir menurut Jenis Makanan/Cairan yang Dimakan dalam 24 Jam dan Jenis Kelamin, 2015 V. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA 5.1. Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Umur Perkawinan Pertama dan Umur Pertama Kali Hamil, Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak yang Dilahirkan (ALH), Jumlah Anak yang Masih Hidup (AMS), dan Jumlah Anak yang Sudah Meninggal (ASM), Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin menurut Tempat Melahirkan Anak Hidup yang Terakhir, viii Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

9 5.4. Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin menurut Penolong Proses Kelahiran Terakhir, Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin menurut Berat Badan Aak Lahir Hidup yang Terakhir, Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini Menurut Jarak Waktu Menyusui Pertama Kali dengan Kelahiran, Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin menurut Status Penggunaan Alat/Cara KB, Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin yang Tidak Pernah Menggunakan Alat KB Menurut Alasan Utama Tidak Menggunakan Alat/Cara KB, 2015 VI. PERUMAHAN 6.1. Persentase Rumah Tangga menurut Status Kepemilikan Bangunan 72 Tempat Tinggal yang Ditempati, Persentase Rumah Tangga menurut Luas Lantai Tempat Tinggal 73 (m2), Persentase Rumah Tangga menurut Luas Lantai per Kapita (m2), Persentase Rumah Tangga menurut Atap Rumah Terluas, Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Dinding Terluas, Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Lantai Terluas, Persentase Rumah Tangga menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar, Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Kloset yang Digunakan Rumah Tangga, Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja, Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Minum, Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum dari Sumur Bor/Pompa, Sumur Terlindung, Sumur Tak Terlindung, Mata Air Terlindung, dan Mata Air Tak Terlindung Menurut Jarak ke Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016 ix

10 6.12. Persentase Rumah Tangga menurut Fasilitas Air Minum, Persentase Rumah Tangga menurut Cara Memperoleh Air Minum, Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Memasak, Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air untuk Memasak dari Sumur Bor/Pompa, Sumur Terlindung, Sumur Tak Terlindung, Mata Air Terlindung, dan Mata Air Tak Terlindung Menurut Jarak ke Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat, Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Mandi/Cuci, Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air untuk Mandi/Cuci dari Sumur Bor/Pompa, Sumur Terlindung, Sumur Tak Terlindung, Mata Air Terlindung, dan Mata Air Tak Terlindung Menurut Jarak ke Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat, Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum Bersih dan Sumber Minum Layak, Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum (minum/mandi/cuci/ Masak) dengan menggunakan Perpipaan atau Hidran Umum/Terminal Air, Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan Utama, Persentase Rumah Tangga menurut Bahan Bakar/Energi Utama yang Digunakan untuk Memasak, VII. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 7.1. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP) dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP) dalam 3 Bulan Terakhir x Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

11 menurut Jenis Kelamin dan Jumlah Kartu Telepon yang Dapat dihubungi, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Menggunakan Komputer (PC/Desktop, Laptop/Notebook, Tablet) dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet (Termasul Facebook, Twitter, BBM, Whatsapp) dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, dan alat yang Digunakan, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Tempat Mengakses Internet, Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Tujuan Mengakses Internet, Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/PTSN dan Komputer/Laptop, 2015 VIII. SOSIAL LAIINYA 8.1. Persentase Penduduk yang Melakukan Kegiatan Bepergian dalam 6 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, Persentase Penduduk yang Melakukan Kegiatan Bepergian dalam 3 Bulan dan 6 Bulan Terakhir menurut Frekwensi (Kali) Bepergian dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk yang Melakukan Kegiatan Bepergian menurut Maksud Utama Melakukan Bepergian dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Provinsi, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan), Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Provinsi, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan), Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Provinsi, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016 xi

12 8.9. Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan), Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Provinsi, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan), Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Provinsi, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan), Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin, xii Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

13 SINGKATAN KEPENDUDUKAN KK : Kartu Keluarga KTP : Kartu Tanda Penduduk NIK : Nomor Induk Kependudukan PENDIDIKAN APS : Angka Partisipasi Sekolah BKB : Bina Keluarga Balita MA : Madrasah Aliyah MTs : Madrasah Tsanawiyah SMK : Sekolah Menengah Kejuruan TA : Tahun Ajaran KESEHATAN ASABRI : Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ASI : Air Susu Ibu Askes : Asuransi Kesehatan Baduta : Bawah Dua Tahun Balita : Bawah Lima Tahun BCG : Bacillus Calmette Guerin BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan DPT : Difteri, Pertusis, Tetanus Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamsostek : Jaminan Sosial Tenaga Kerja Social PBI : Penerima Bantuan Iuran Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat Pustu : Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016 xiii

14 FERTILITAS DAN KB AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim IMD : Inisiasi Menyusui Dini IUD : Intra Uterine Device KB : Keluarga Berencana MOP : Metoda Operasi Pria MOW : Metoda Operasi Wanita MUYAN : Mobil Unit Pelayanan PPKBD : Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa TKBK : Tim Keluarga Berencana Keliling TMK : Tim Medis Keliling PERUMAHAN MCK : Mandi, Cuci, Kakus SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah LPG : Liquid Petroleum Gas PLN : Perusahaan Listrik Negara Kg : Kilogram Kilogram TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BBM : Blackberry Messenger HP : Handphone PC : Personal Computer Ponsel : Telepon Seluler PSTN : Public Switched Telephone Network SOSIAL LAINNYA BSM : Bantuan Siswa Miskin KIP : Kartu Indonesia Pintar KKS : Kartu Keluarga Sejahtera KPS : Kartu Perlindungan Sosial Raskin : Beras Miskin xiv Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

15 Rice for the Poor PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat KUB : Kelompok Usaha Bersama KUBE : Kelompok Usaha Bersama KUR : Kredit Usaha Rakyat. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016 xv

16 xvi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

17

18

19

20

21 I. PENJELASAN UMUM 1.1 PENDAHULUAN Umum Monitoring terhadap hasil-hasil pembangunan mutlak diperlukan untuk melihat sejauh mana pembangunan yang telah dilaksanakan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, sehingga program-program pembangunan berikutnya dapat lebih optimal. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diselenggarakan oleh BPS merupakan salah satu sumber informasi untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat. Mulai tahun 2015, pengumpulan data Susenas dilaksanakan pada Bulan Maret. Data Kor yang disajikan dalam publikasi ini estimasinya mencakup hingga level kabupaten/kota. Informasi mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat yang telah dikumpulkan melalui Susenas, digunakan sebagai dasar untuk memperoleh berbagai indikator pencapaian kesejahteraan rakyat. Indikator tersebut meliputi: angka partisipasi sekolah dan angka melek huruf untuk bidang pendidikan; angka morbiditas, pemanfaatan fasilitas kesehatan, jaminan kesehatan, pemberian ASI pada baduta, dan imunisasi untuk bidang kesehatan, dan penolong persalinan; umur perkawinan pertama, partisipasi KB, dan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk bidang fertilitas dan KB; kondisi tempat tinggal, sumber air untuk minum, memasak, mandi dan mencuci untuk bidang perumahan, kepemilikan HP, akses internet dalam pemanfaatan teknologi informasi, serta bantuan/program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat. Masih banyak indikator-indikator lain yang dapat dihasilkan dari Susenas, namun karena indikator yang disajikan dalam publikasi ini telah dianggap cukup mewakili berbagai bidang dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, maka tidak semua indikator tersebut dipublikasikan. Indikatorindikator khusus maupun variabel yang terdapat pada kuesioner kor yang tidak disajikan dalam publikasi ini dapat diakses atau diperoleh melalui kemasan media komputer maupun mengolahnya dari data mentah (raw data) Sistematika Penyajian Data yang disajikan dalam publikasi ini seluruhnya berasal dari data Kor Susenas Maret 2015 (Daftar VSEN2015.K), contoh kuesioner dicantumkan pada lampiran. Publikasi ini terdiri dari penjelasan dan tabel. Penjelasan terdiri dari gambaran umum, metode survei yang meliputi ruang lingkup, kerangka sampel, rancangan penarikan sampel, metode pengumpulan data, dan pengolahan data. Tabel pada publikasi ini terdiri dari tabel data kependudukan, pendidikan, kesehatan, fertilitas dan keluarga berencana, Perumahan, teknologi informasi dan komunikasi, dan tabel lainlain.. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

22 1.2 METODE SURVEI Ruang Lingkup Susenas 2015 dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia (34 provinsi) dengan ukuran sampel rumah tangga yang tersebar di 511 kabupaten/kota di Indonesia, sedangkan sampel di Kota Bandung sebanyak rumah tangga. Sampel tidak termasuk rumah tangga tinggal dalam blok sensus khusus dan rumah tangga khusus seperti asrama, penjara, dan sejenisnya tetapi rumah tangga yang berada di blok sensus biasa. Seluruh rumah tangga sampel tersebut dicacah dengan kuesioner VSEN2015.K. Data yang dihasilkan cukup representatif untuk disajikan sampai dengan tingkat kabupaten/kota namun tidak dapat dibedakan menurut daerah tempat tinggal (perkotaan/perdesaan) Kerangka Sampel Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, Sakernas, dan SUPAS 2015 adalah sekitar blok sensus (25 persen populasi) yang ditarik secara PPS size rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus. Selanjutnya untuk kegiatan Susenas didefinisikan sebagai berikut: 1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 25 persen blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya. 25 persen blok sensus ini disebut sampling frame induk. 3. Kerangka sampel tahap ketiga adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih Desain Sampel A. Estimasi Kabupaten/kota Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling: Tahap 1: Memilih 25 persen blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata. Tahap 2 Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/ kota per strata kesejahteraan. Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan KRT. 2 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2015.

23 B. Estimasi Provinsi Sampel untuk Susenas estimasi provinsi merupakan subsampel dari Susenas estimasi kabupaten/kota dan dipilih menggunakan metode two stages stratified sampling seperti berikut Tahap 1: Memilih blok sensus secara systematic sampling dari blok sensus estimasi kabupaten/ kota sesuai alokasi dan mempertimbangkan distribusi sampel per strata di tingkat kabupaten/kota Tahap 2: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification pendidikan tertinggi yang ditamatkan kepala rumah tangga Metode Pengumpulan Data Tahun 2015, pengumpulan data Susenas Kor dilaksanakan pada Bulan Maret Jumlah sampel total sampel Susenas Kor sebanyak rumah tangga. Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang ditujukan kepada individu diusahakan agar individu yang bersangkutan yang menjadi responden. Keterangan tentang rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik yang ditanyakan Pengolahan Data Proses pengolahan data meliputi tahap perekaman data, pemeriksaan konsistensi antar-isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian daftar pertanyaan, penyuntingan terhadap isian yang tidak wajar, termasuk hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya. Proses perekaman data dilakukan di BPS kabupaten/kota. Dari target rumah tangga sampel, hanya rumah tangga sampel yang dinyatakan bersih dan dapat diolah Faktor pengali/ Penimbang menggunakan penduduk tengah tahun 2015 untuk estimasi kabupaten/kota.. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

24

25

26

27 II. KEPENDUDUKAN PENJELASAN TEKNIS 1. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. 2. Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk lakilaki untuk 100 penduduk perempuan. 3. Angka Beban Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tahun (angkatan kerja). 4. Belum kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan belum terikat dalam perkawinan. 5. Kawin adalah status dari mereka yang terikat perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya) tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami isteri. 6. Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah sebagai suami isteri karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya, tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/isteri ditinggalkan oleh isteri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup. 7. Cerai mati adalah status dari mereka yang ditinggal mati oleh suami/isterinya dan belum kawin lagi. 8. Pernah Kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan status perkawinannya kawin, cerai hidup, atau cerai mati. 9. Akte kelahiran adalah surat tanda bukti kelahiran yang dikeluarkan oleh kantor catatan sipil. 10. Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

28 Tabel 2.1. Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (5 Tahunan), Jenis Kelamin dan Sex Ratio, 2015 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Sex Ratio (1) (2) (3) (4) (5) 0-4 7,79 7,86 15,65 99, ,61 8,07 16,68 106, ,81 8,11 16,92 108, ,28 8,27 15,56 88, ,40 10,87 22,27 104, ,92 8,35 17,27 106, ,82 8,52 16,35 91, ,15 8,01 17,16 114, ,53 6,94 13,47 94, ,01 6,97 13,98 100, ,69 5,46 11,15 104, ,98 4,61 8,59 86, ,13 2,63 5,75 119, ,58 2,24 3,82 70, ,17 1,46 2,63 79, ,13 1,62 2,75 69,6 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,0 8 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

29 Tabel 2.2. Persentase Penduduk Berumur 5-24 Tahun *) menurut Jenis Kelamin, 2015 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 5-6 3,63 3,10 3, ,58 9,78 9, ,59 5,08 5, ,56 4,64 4, ,75 12,72 12,73 Catatan : *) persentase dari total penduduk. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

30 Tabel 2.3. Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2015 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) ,21 24,04 24, ,92 70,64 70, ,88 5,33 4,59 Dependency Ratio 41,01 41,57 41,29 Jumlah 100,00 100,00 100,00 10 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

31 Tabel 2.4. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Jenis Kelamin dan Status Perkawinan, 2015 Status Perkawinan Laki-laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Belum Kawin 40,28 31,82 36,08 Kawin 56,73 57,18 56,95 Cerai Hidup 0,98 2,93 1,94 Cerai Mati 2,01 8,07 5,02 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

32 Tabel 2.5. Persentase Penduduk Berumur Tahun menurut Jenis Kelamin dan Status Perkawinan, 2015 Status Perkawinan Laki-laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Belum Kawin 42,34 31,96 37,21 Kawin 56,20 63,61 59,86 Cerai Hidup 1,18 2,75 1,96 Cerai Mati 0,28 1,68 0,97 Jumlah 100,00 100,00 100,00 12 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

33 Tabel 2.6. Persentase Anak Berumur 0-4 Tahun Menurut Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil dan Jenis Kelamin, 2015 Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil Laki-laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Ya, Dapat Ditunjukkan 68,81 74,33 71,56 Ya, Tidak Dapat ditunjukkan 14,88 11,91 13,40 Tidak Memiliki 16,31 13,76 15,04 Tidak Tahu 0,00 0,00 0,00 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

34 Tabel 2.7. Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun menurut Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil dan Jenis Kelamin, 2015 Kepemilikan Akte Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil Laki-laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Ya, Dapat Ditunjukkan 74,45 76,31 75,36 Ya, Tidak Dapat Ditunjukkan 15,73 15,62 15,68 Tidak Memiliki 9,39 7,75 8,59 Tidak Tahu 0,43 0,32 0,37 Jumlah 100,00 100,00 100,00 14 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

35 Tabel 2.8. Persentase Anak Berumur 0-4 Tahun yang Tidak Mempunyai Akte Kelahiran Menurut Alasan Utama Tidak Mempunyai Akte Kelahiran dan Jenis Kelamin, 2015 Alasan Utama Tidak Mempunyai Akte Kelahiran Laki-laki Perempuan Laki- Laki+Perempuan (1) (2) (3) (4) Akte Belum Terbit 52,09 28,53 41,37 Tidak Mempunyai Biaya 14,59 46,91 29,30 Tempat Pengurusan Akte Jauh 7,88 0,00 4,29 Tidak Tahu Kelahiran Harus Dicatat/ Tidak Tahu Cara Mengurusnya 0,00 0,00 0,00 Tidak Merasa Perlu/Malas/Tidak Mau 8,58 0,00 4,67 Lainnya 16,86 24,56 20,36 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

36 Tabel 2.9. Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun Tahun yang Tidak Mempunyai Akte Kelahiran Menurut Alasan Utama Tidak Mempunyai Akte Kelahiran dan Jenis Kelamin, 2015 Alasan Utama Tidak Mempunyai Akte Kelahiran Laki-laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan (1) (2) (3) (4) Akte Belum Terbit 31,60 21,80 27,30 Tidak Mempunyai Biaya 38,03 38,85 38,39 Tempat Pengurusan Akte Jauh 3,61 0,00 2,02 Tidak Tahu Kelahiran Harus Dicatat/ Tidak Tahu Cara Mengurusnya Tidak Merasa Perlu/Malas/Tidak Mau 2,29 1,65 2,01 10,27 11,44 10,78 Lainnya 14,20 26,26 19,50 Jumlah 100,00 100,00 100,00 16 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

37 Tabel Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) menurut Sumber Data NIK dan Jenis Kelamin, 2015 Sumber Data NIK Laki-laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan (1) (2) (3) (4) KTP 66,87 67,66 67,26 KK 32,83 32,18 32,51 Lainnya 0,30 0,16 0,23 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

38 Tabel Persentase Penduduk Berumur 17 Tahun ke Atas yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) menurut Sumber Data NIK dan Jenis Kelamin, 2015 Sumber Data NIK Laki-laki Perempuan Laki- Laki+Perempuan (1) (2) (3) (4) KTP 83,32 84,46 83,89 KK 16,42 15,35 15,89 Lainnya 0,26 0,20 0,23 Jumlah 100,00 100,00 100,00 18 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

39 Tabel Persentase Balita yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) Menurut Sumber Data NIK dan Jenis Kelamin, 2015 Sumber NIK Laki-laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) KK 83,24 80,57 81,85 Akte Kelahiran 16,76 19,43 18,15 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

40

41 III. Pendidikan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 18,09 % 5,08 % 19,31 % 38,19 % Tdk tamat SD 19,32 %

42

43 III. PENDIDIKAN PENJELASAN TEKNIS 1. Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis katakata/kalimat sederhana dalam huruf latin/alfabet (a-z), huruf arab/hijaiyah, atau huruf lainnya (contoh huruf jawa, kanji, dll). 2. Angka Buta Huruf adalah proporsi penduduk kelompok umur tertentu yang tidak dapat membaca dan menulis. 3. Tidak/belum pernah bersekolah adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah/belum pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C), termasuk juga yang tamat/ belum tamat taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar. 4. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi, meliputi SD/MI/ sederajat, SMP/MTs/sederajat, SM/MA/ sederajat, dan Perguruan Tinggi 5. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, meliputi pendidikan kecakapan hidup (kursus), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendiidkan keterampilan, dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan (paket A, B, C), serta pendidikan lainnya untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. 6. Masih bersekolah adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C). Termasuk bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah. 7. Tidak bersekolah lagi adalah anggota ruta berumur 5 tahun ke atas yang pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di jenjang pendidikan formal maupun non formal (Paket A/B/C), tetapi pada saat pencacahan tidak terdaftar atau tidak aktif mengikuti pendidikan lagi. 8. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh seseorang, ditandai dengan sertifikat/ijazah. 9. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan formal dan non. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

44 formal (Paket A/B/C) di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi sudah mengikuti ujian akhir dan lulus, dianggap tamat sekolah. 10. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. 11. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok umurnya terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. 12. Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal. 24 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

45 Tabel 3.1. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas menurut Kemampuan Membaca dan Menulis dan Jenis Kelamin, 2015 Mampu Baca Tulis Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Huruf Latin 99,69 98,98 99,34 Huruf Arab 67,85 67,64 67,75 Huruf Lainnya 4,33 5,19 4,76 Buta Huruf 0,28 0,58 0,43. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

46 Tabel Persentase Penduduk Berumur Tahun menurut Kemampuan Membaca dan Menulis dan Jenis Kelamin, 2015 Mampu Baca Tulis Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Huruf Latin 100,00 99,90 99,95 Huruf Arab 75,78 70,04 72,91 Huruf Lainnya 3,92 5,83 4,88 Buta Huruf 0,00 0,00 0,00 26 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

47 Tabel 3.3. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas Menurut Status Pendidikan dan Jenis kelamin, 2015 Status Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (5) Tidak/Belum Pernah Sekolah 3,81 3,14 3,47 SD/MI/Paket A 11,15 10,64 10,90 Masih Sekolah SMP/MTs/ Paket B 5,54 5,86 5,70 SMA/SMK/MA/Paket C Diploma I s.d. Universitas Jumlah yang Masih Sekolah 4,72 4,53 4,62 6,63 5,85 6,25 28,04 26,87 27,46 Tidak Bersekolah Lagi 68,16 69,99 69,07 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

48 Tabel 3.4. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 7-24 Tahun Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2015 Status Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (2) (3) Tidak/Belum Pernah Sekolah 0,15 0,06 0,11 SD/MI/Paket A 30,24 28,14 29,21 Masih Sekolah SMP/MTs/ Paket B 15,73 16,74 16,23 SMA/SMK/MA/Paket C Diploma I s.d. Universitas Jumlah yang Masih Sekolah 13,40 12,94 13,17 16,97 15,64 16,31 76,33 73,47 74,92 Tidak Bersekolah Lagi 23,51 26,47 24,97 Jumlah 100,00 100,00 100,00 28 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

49 Tabel 3.5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Berumur 7-18 Tahun menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2015 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) ,00 98,53 99, ,84 96,24 97, ,67 84,69 85,68. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

50 Tabel 3.6. Angka Partisipasi Murni (APM) Penduduk menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2015 Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) SD 99,80 92,70 96,25 SMP 88,60 85,69 87,23 SMA 82,67 65,44 74,06 30 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

51 Tabel 3.7. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin, 2015 Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Tidak Mempunyai Ijazah 4,05 6,11 5,08 SD/MI 18,22 20,41 19,31 SMP/MTs 18,04 20,61 19,32 SMA/SMK 29,72 27,87 28,79 MA/MAK 10,45 8,34 9,40 Diploma I dan Diploma II 1,83 2,44 2,13 Akademi/ Diploma III 5,12 4,89 5,00 Diploma IV/ S1/S2/S3 12,58 9,33 10,96 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

52 Tabel 3.8. Persentase Penduduk 0-6 Tahun menurut Keikutsertaan Pendidikan Prasekolah dan Jenis Kelamin, 2015 Keikutsertaan Pendidikan Pra Sekolah Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Masih/Pernah Mengikuti Pra Sekolah TA 2014/2015 Pernah Mengikuti Pra Sekolah TA 2013/2014 dan Sebelum TA 2013/ ,54 27,06 26,79 8,27 8,41 8,34 Tidak/Belum Pernah Mengikuti Pra Sekolah 65,19 64,53 64,87 Jumlah 100,00 100,00 100,00 32 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

53 Tabel 3.9. Persentase Penduduk Berumur 0-6 Tahun yang Pernah/Masih Mengikuti Pendidikan Pra Sekolah menurut Jenis Pendidikan Pra Sekolah dan Jenis Kelamin, 2015 Pendidikan Pra Sekolah Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Taman Kanak-kanak 64,21 63,97 64,10 Bustanul Athfal 0,94 1,43 1,18 PAUD/PAUD Terintegrasi BKB/Taman Posyandu, dll Kelompok Bermain/ Taman Penitipan Anak 27,21 32,63 29,86 7,64 1,96 4,86 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

54

55 IV. Kesehatan Penduduk 5 tahun yang merokok tembakau Tidak 50% Tidak Tahu 0% Ya, Tidak Setiap Hari 4% Ya, Tidak Setiap Hari 0% Tidak 98% Balita yang mendapat imunisasi Ya, setiap hari 2% Ya, setiap hari 46% Tidak Tahu 0% BCG DPT Polio Campak/Morbili Hepatitis B

56

57 IV. KESEHATAN PENJELASAN TEKNIS 1. Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering dialami penduduk seperti panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala, maupun karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan, kriminalitas atau keluhan lainnya. 2. Menderita sakit adalah mengalami keluhan kesehatan dan terganggunya pekerjaan, sekolah, atau kegiatan sehari-hari (tidak dapat melakukan kegiatan secara normal seperti bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari-hari sebagaimana biasanya). 3. Berobat jalan adalah upaya anggota ruta yang mempunyai keluhan kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan mendatangi tempattempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah anggota ruta. 4. Jaminan kesehatan adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan. Menurut UU no. 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional, jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. 5. Merokok merupakan aktifitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai saat pencacahan. Terdapat 2 (dua) cara merokok yang umum dilakukan, yaitu pertama menghisap lalu menelan asap rokok ke dalam paruparu dan dihembuskan; kedua hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan melalui mulut atau hidung. 6. Imunisasi didefinisikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

58 Tabel 4.1. Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Menderita Sakit Selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2015 Keluhan Kesehatan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Keluhan Kesehatan 29,75 29,73 29,74 Menderita Sakit 14,95 13,87 14,41 38 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

59 Tabel 4.2. Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Hari Sakit, dan Rata-rata Lama Sakit (Hari) dan Jenis Kelamin, 2015 Jumlah Hari Sakit Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 3 53,53 53,47 53, ,14 31,02 33, ,15 5,87 7, ,45 1,39 0, ,73 8,25 5,36 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Rata-rata lama sakit (hari) 5,38 6,50 5,91. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

60 Tabel 4.3. Persentase Penduduk yang Berobat Jalan selama Sebulan Terakhir dan Rawat Inap menurut dan Jenis Kelamin, 2015 Berobat Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Rawat Jalan 55,74 58,08 56,90 Rawat Inap 2,63 4,27 3,45 40 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

61 Tabel 4.4. Persentase Penduduk yang Sakit Tetapi Tidak Berobat Jalan selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin dan Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2015 Alasan Tidak Berobat Jalan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Tidak Punya Biaya Berobat Tidak Ada Biaya Transport 1,65 2,16 1,89 0,55 0,59 0,57 Tidak Ada Sarana Transportasi Waktu Tunggu Pelayanan Lama 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Mengobati Sendiri 57,79 61,24 59,45 Tidak Ada yang Mendampingi 0,00 0,94 0,45 Merasa Tidak Perlu 36,13 32,70 34,48 Lainnya 3,87 2,37 3,15 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

62 Tabel 4.5. Persentase Penduduk yang Berobat Jalan selama Sebulan Terakhir menurut Tempat Berobat Jalan dan Jenis Kelamin, 2015 Tempat Berobat Jalan Rumah Sakit Pemerintah Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 6,90 10,14 8,54 Rumah Sakit Swasta 16,45 13,14 14,78 Prakter Dokter/Bidan 32,31 32,23 32,27 Klinik/Praktek Dokter Bersama 21,65 19,68 20,65 Puskesmas/Pustu 23,69 28,71 26,23 UKBM* 0,00 0,00 0,00 Praktek Pengobatan Tradisional 2,11 0,92 1,51 Lainnya 3,32 1,38 2,34 *UKBM terdiri dari Poskesdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan 42 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

63 Tabel 4.6. Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Kesehatan, 2015 Jenis Jaminan Kesehatan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) BPJS Kesehatan 15,57 16,12 15,84 BPJS Ketenagakerjaan Askes/Asabri/ Jamsostek 3,39 2,15 2,78 7,11 7,70 7,40 Jamkesmas/ PBI 9,85 8,52 9,19 Jamkesda 1,97 1,93 1,95 Asuransi Swasta 2,66 3,66 3,15 Perusahaan/ Kantor 2,70 2,96 2,83 Tidak Punya 57,70 57,85 57,78. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

64 Tabel 4.7. Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap selama Setahun Terakhir menurut Tempat Rawat Inap dan Jenis Kelamin, 2015 Tempat Rawat Inap Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Rumah Sakit Pemerintah (1) (2) (3) (4) 30,29 28,55 29,22 Rumah Sakit Swasta 67,61 60,56 63,28 Praktek Dokter/Bidan Klinik/Praktek Dokter Bersama 0,00 8,30 5,10 0,00 3,31 2,04 Puskesmas/ Pustu 2,10 0,00 0,81 Praktek Pengobatan Tradisional 0,00 0,79 0,49 Lainnya 0,00 0,00 0,00 44 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

65 Tabel 4.8 Persentase Penduduk yang Pernah Rawat Inap menurut Jumlah Hari Rawat Inap, Rata-rata Lama Rawat Inap (Hari) dan Jenis Kelamin, 2015 Jumlah Hari Rawat Inap Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 3 44,37 47,79 46, ,03 21,85 21, ,79 30,35 31, ,81 0,00 0,31 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Rata-rata lama rawat inap (hari) 5,55 4,84 5,12. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

66 Tabel 4.9. Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir Menurut Kebiasaan Merokok dan Jenis Kelamin, 2015 Kebiasaan Merokok Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Ya, setiap hari 46,41 1,89 24,37 Ya, Tidak Setiap Hari 3,44 0,38 1,93 Tidak 50,06 97,54 73,56 Tidak Tahu 0,09 0,19 0,14 Jumlah 100,00 100,00 100,00 46 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

67 Tabel Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas yang Merokok selama Sebulan Terakhir Menurut Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu dan Jenis Kelamin, 2015 Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 1-6 batang 1,65 14,78 2, batang 9,30 14,03 9, batang 8,68 16,06 9, batang 27,68 24,29 27,54 60 batang 52,69 30,84 51,75 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Rata-rata per Minggu (Batang Rokok) 63,19 49,50 62,61. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

68 Tabel Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir Menurut Kebiasaan Merokok Sebelumnya dan Jenis Kelamin, 2015 Kebiasaan Merokok Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Ya, setiap hari 5,02 0,81 2,26 Ya, Tidak Setiap Hari 2,95 0,27 1,19 Tidak 91,13 98,92 96,24 Tidak Tahu 0,90 0,00 0,31 Jumlah 100,00 100,00 100,00 48 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

69 Tabel Persentase Balita yang Mempunyai Kartu Imunisasi Menurut Jenis Kelamin, 2015 Kartu Imunisasi Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Ya, ditunjukkan 52,80 63,89 58,32 Ya, tidak dapat ditunjukkan 41,01 30,40 35,73 Tidak Ada Kartu 6,19 5,71 5,95 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

70 Tabel Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi menurut Jenis Imunisasi, 2015 Imunisasi Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) BCG 96,02 100,00 97,83 DPT 96,37 91,29 94,05 Polio 97,75 95,51 96,73 Campak/Morbili 84,85 86,55 85,63 Hepatitis B 90,80 91,29 91,02 50 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

71 Tabel Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi DPT menurut Frekuensinya dan Jenis Kelamin, 2015 Frekuensi Memperoleh DPT Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 1 21,27 20,54 20, ,41 18,10 14, ,70 59,57 61,33 Tidak Tahu 3,63 1,78 2,82 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

72 Tabel Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Polio, menurut Frekuensinya dan Jenis Kelamin, 2015 Frekuensi Memperoleh Polio Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 1 20,83 22,31 21, ,46 11,19 11, ,46 66,51 65,37 Tidak Tahu 2,25 0,00 1,25 Jumlah 100,00 100,00 100,00 52 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

73 Tabel Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Hepatitis B menurut Frekuensinya dan Jenis Kelamin, 2015 Frekuensi Memperoleh DPT Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 1 39,72 17,66 29,74 2 9,40 14,38 11, ,16 66,18 55,76 Tidak Tahu 3,72 1,78 2,84 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

74 Tabel Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Pernah Diberi ASI dan Masih di Beri Asi menurut Jenis Kelamin, 2015 Pemberian Asi Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Pernah diberi Asi 100,00 95,54 97,79 Masih diberi Asi 95,22 95,28 95,25 54 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

75 Tabel Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Pernah Diberi ASI menurut Rata-rata Lama Pemberian ASI (bulan) dan Jenis Kemalin, 2015 Lama Pemberian ASI (bulan) Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) < 12 55,07 49,05 52, ,41 19,56 15, ,58 19,97 22, ,95 11,42 9,63 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Rata-rata Lama Pemberian ASI 10,48 10,81 10,64. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

76 Tabel Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Mendapat Makanan/ Cairan dalam 24 Jam Terakhir menurut Jenis Makanan/ Cairan yang Dimakan dalam 24 Jam, 2015 Makanan/Cairan yang dimakan dalam 24 Jam Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Air Putih 69,18 70,72 69,92 Air Tajin, Madu, Teh, Air Gula 40,75 50,13 45,29 Bubur, Nasi, Roti, Mie Jagung 60,42 72,53 66,28 Kacang-Kacangan 23,16 24,98 24,04 Susu selain ASI, Keju, Yogurt 53,30 45,50 49,53 Daging, Hati, Jeroan, Ikan 32,76 34,03 33,37 Telur 50,94 41,96 46,59 Sayuran (wortel, bayam, labu, dll) 56,42 63,02 59,62 Buah-buahan 49,97 56,70 53,23 Lainnya (Kue, gorengan, dll) 33,85 47,21 40,32 56 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

77 V. Fertilitas dan KB Rata-rata Perempuan yang pernah Kawin 10 tahun Ke atas : Umur perkawinan pertama :20 tahun Umur Pertama Kali Hamil : 22 tahun Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Penolong Proses Kelahiran Terakhir Dokter Kandungan Dokter Umum Bidan Perawat Tenaga Kesehatan Lainnya Dukun Beranak/ Paraji Perempuan Berumur Tahun Pernah Kawin Menurut Status Penggunaan Alat/Cara KB Pernah Sedang Tidak Pernah Menggunakan

78

79 V. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA PENJELASAN TEKNIS 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir, membiarkannya merayap mencari puting, kemudian menyusui sampai puas 2. Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tandatanda kehidupan, walaupun mungkin hanya beberapa saat saja, seperti jantung berdenyut, bernafas, dan menangis 3. Sterilisasi wanita/tubektomi/mow adalah tindakan operasi menyumbat (mengikat dan atau memotong) saluran keluar ovum, yakni tuba, sehingga perjalanan ovum dari ovarium saat ovulasi tidak sampai ke tempat pembuahan di uterus. Dengan demikian, kehadiran sperma tidak mengakibatkan konsepsi, dan tidak terjadi kehamilan. 4. Seterilisasi pria/vasektomi/mop adalah suatu operasi ringan yang dilakukan pada pria dengan maksud untuk mencegah terjadinya kehamilan. Operasi yang dimaksud adalah prosedur klinis untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan mengikat/memotong saluran sperma, sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses pembuahan dengan sel telur tidak terjadi. Vasektomi biasanya bersifat permanen 5. IUD/AKDR/spiral (alat kontrasepsi dalam rahim) adalah alat KB dari bahan plastik atau tembaga, dipasang dalam rongga rahim untuk mencegah kehamilan. 6. Suntikan adalah cara KB hormonal dengan cara menyuntikkan hormon progesteron dan atau estrogen. Suntikan diberikan pada masa interval 7 hari setelah haid, segera setelah persalinan atau keguguran atau kapan saja selama yakin tidak sedang hamil 7. Susuk KB/implan adalah alat KB berupa batang susuk, yang tipis dan halus seperti korek api, ditanam di bawah kulit lengan kiri (atau kanan jika kidal) bagian atas perempuan untuk mencegah kehamilan 8. Pil adalah alat KB berupa pil yang mengandung kombinasi progesteron dan estrogen untuk mencegah kehamilan 9. Kondom pria/karet KB adalah alat KB berupa kantong karet tipis dan elastis dipakai oleh pria ketika melakukan hubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Kondom berfungsi sebagai penampung sperma agar tidak tumpah ke vagina, sehingga konsepsi tidak terjadi. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

80 10. Intravag adalah alat KB berupa tisyu yang dimasukkan pada vagina ketika akan melakukan hubungan seksual 11. Diafragma adalah alat/cara KB yang berbentuk mangkok terbuat dari karet lunak yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup mulut rahim agar sperma tidak masuk ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur. Diafragma biasanya digunakan bersama spermisida (pembunuh sperma) berupa jelly atau krim yang berguna untuk menutup mulut rahim (cervix) sehingga menghalangi sperma bertemu sel telur. 12. Kondom wanita adalah alat/cara KB berupa karet tipis berbentuk tabung yang ujungnya terdapat semacam spong dan dimasukkan ke dalam vagina. 13. Pantang berkala/kalender didasarkan pada pemikiran bahwa dengan tidak melakukan senggama pada hari-hari tertentu, yaitu pada masa subur dalam siklus bulanan maka dapat menghindarkan dari kehamilan 14. Pelayanan KB di TKBK/TMT/MUYAN merupakan fasilitas pelayanan KB mobil (bukan statis) yang berfungsi untuk mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat oleh satuan kerja terpadu (KB, Kesehatan, dan pihak lain sesuai keperluan) dan mempunyai kemampuan dan kewenangan memberikan pelayanan alat/cara KB seperti pil KB, kondom, suntik KB, IUD, dan implant 15. Penolong persalinan adalah siapa yang menolong pada saat proses kelahiran anak (balita). Hingga tahun 2014, penolong persalinan ditanyakan untuk anak usia di bawah lima tahun. Namun mulai tahun 2015, penolong persalinan ditanyakan untuk wanita usia tahun berstatus pernah kawin yang melahirkan anak dalam 2 tahun terakhir. 60 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

81 Tabel 5.1. Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 10 Tahun Ke Atas menurut Umur Perkawinan Pertama dan Umur Pertama Kali Hamil, 2015 Umur Umur perkawinan pertama Umur Pertama Kali Hamil (1) (2) (3) 16 4,15 6, ,01 15, ,53 24, ,31 54,46 Rata-rata 20,96 22,36. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

82 Tabel 5.2. Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup (ALH), Jumlah Anak yang Masih Hidup (AMH) dan Jumlah Anak yang Sudah Meninggal (ASM), 2015 Jumlah Anak ALH AMH ASM (1) (2) (3) (4) 0 8,60 9,00 92, ,78 28,99 6, ,40 38,23 0, ,28 18,03 0,00 4 5,96 4,30 0, ,98 1,45 0,00 Rata-rata 1,92 1,84 0,08 62 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

83 Tabel 5.3. Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Tempat Melahirkan Anak Hidup yang Terakhir, 2015 Tempat Melahirkan Anak Lahir Hidup yang Terakhir 2015 (1) (2) Rumah Sakit/RS Bersalin 32,48 Klinik/Bidan/ Praktek Dokter 53,35 Puskesmas/ Polindes/Pustu 5,10 Rumah 7,85 Lainnya 1,22 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

84 Tabel 5.4. Persentase Perempuan Berumur Tahun yang Pernah Kawin Menurut Penolong Proses Kelahiran Terakhir Terakhir, 2015 Penolong Proses Kelahiran 2015 (1) (2) Dokter Kandungan 27,79 Dokter Umum 8,30 Bidan 58,70 Perawat 1,07 Tenaga Kesehatan Lainnya 0,00 Dukun Beranak/ Paraji 4,14 Jumlah 100,00 64 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

85 Tabel 5.5 Persentase Perempuan Berumur Tahun Pernah Kawin menurut Berat Badan Anak Lahir Hidup yang Terakhir Ketika Dilahirkan, 2015 Berat Badan 2015 (1) (2) < 2,5 kg 11,98 2,5 kg 88,02 Tidak Tahu 0,00 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

86 Tabel 5.6 Persentase Perempuan Berumur Tahun Pernah Kawin Yang Melakukan Inisiasi Menyusui Dini Menurut Jarak Waktu Menyusui Pertama Kali dengan Kelahiran, 2015 Waktu 2015 (1) (2) < 1 jam 46, jam 29,39 1 hari 6,01 Tidak Tahu 18,47 Jumlah 100,00 66 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

87 Tabel 5.7. Persentase Perempuan Berumur Tahun Pernah Kawin Menurut Status Penggunaan Alat/Cara KB, 2015 Status Penggunaan Alat/Cara KB 2015 (1) (2) Pernah 10,38 Sedang 65,13 Tidak Pernah Menggunakan 24,49 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

88 Tabel 5.8. Persentase Perempuan Berumur Tahun Pernah Kawin yang Tidak Pernah Menggunakan Alat KB Menurut Alasan Utama Tidak Menggunakan Alat/Cara KB, 2015 Alasan Utama Tidak Menggunakan Alat/Cara KB 2015 (1) (2) Alasan Fertilitas 21,12 Tidak Setuju KB 1,48 Tidak Tahu Alat/Cara KB 0,00 Takut Efek Samping 13,19 Lainnya 58,71 Tidak Tahu 5,50 Jumlah 100,00 68 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

89 VI. Perumahan Fasilitas Air Minum : Sendiri 71,80% Cara Memperoleh Air Minum : Berlangganan 30,36% Sumber Air Minum Bersih : 91,67% Sumber Air Minum Layak : 91,88% Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal : Milik sendiri 60,55% Atap terluas Genteng : 80,25% Dinding terluas Tembok : 98,15% Lantai terluas Keramik : 77,99% Tempat Buang Air Besar Sendiri : 76,18% Sumber Penerangan Utama : Listrik PLN 99,33% Bahan Bakar yang Digunakan untuk Memasak : Elpiji 92,53%

90

91 VI. PERUMAHAN PENJELASAN TEKNIS 1. Keluarga adalah hubungan yang didasarkan atas ikatan perkawinan, baik yang saat ini statusnya masih kawin atau sudah bercerai. 2. Kepemilikan bangunan adalah status penguasaan bangunan tempat tinggal atau rumah yang ditempati dilihat dari sisi anggota ruta yang mendiaminya. Terdiri dari miik sendiri, kontrak sewa, dst. 3. Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan seharihari (sebatas atap rumah). 4. Parket (parquetted) adalah menyusun potongan-potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai. 5. MCK Komunal singkatan dari Mandi, Cuci, Kakus adalah salah satu sarana fasilitas umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluargauntuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu yang dinilai berpenduduk cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi rendah. 6. SPAL adalah Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) terpadu. Dalam sistem pembuangan limbah cair seperti ini, air limbah ruta tidak ditampung dalam tangki atau wadah semacamnya, tetapi langsung dialirkan ke suatu tempat pengolahan limbah cair. 7. Air minum layak dan bersih adalah air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran, penampungan limbah dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung. 8. Perpipaan adalah bila air yang digunakan disalurkan menggunakan pipa dari sumber air sampai ke rumah. 9. Hidran umum/terminal air adalah sarana penyediaan air bersih yang sumbernya berasal dari air permukaan yang dialirkan melalui perpipaan ke tempat atau distribusi yang yang bersifat komunal.. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

92 Tabel 6.1. Persentase Rumah Tangga menurut Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati, 2015 Status Kepemilikan 2015 (1) (2) Milik Sendiri 60,55 Kontrak/Sewa 21,62 Bebas Sewa 16,22 Dinas/ Lainnya 1,61 Jumlah 100,00 72 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

93 Tabel 6.2. Persentase Rumah Tangga menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (m2), 2015 Luas Lantai 2015 (1) 19 18, , , , ,27 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

94 Tabel 6.3. Persentase Rumah Tangga menurut Luas Lantai per Kapita (m2), 2015 Luas Lantai per Kapita 2015 (1) (2) 7,2 m 2 23,40 7,3-9,9 m 2 9,90 10 m 2 66,69 Jumlah 100,00 74 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

95 Tabel 6.4. Persentase Rumah Tangga Menurut Atap Rumah Terluas, 2015 Jenis Atap 2015 (1) (2) Beton 6,00 Genteng 80,25 Asbes 10,47 Seng 1,99 Bambu/Kayu/ Sirap/Jerami/Ijuk/ Daun/Rumbia/Lainnya 1,28 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

96 Tabel 6.5. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas, 2015 Jenis Dinding Tembok (1) (2) Tembok 98,15 Plasteran Ayaman Bambu/Kawat 0,43 Kayu/Batang Kayu 0,64 Bambu/Anyaman Bambu 0,48 Lainnya 0,30 Jumlah 100,00 76 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

97 Tabel 6.6. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas, 2015 Jenis Lantai 2015 (1) (2) Marmer/ Granit 3,04 Keramik 77,99 Parket/Vinil/ Permadani/ Ubin/Tegel/ Teraso 10,21 Kayu/Papan Kualitas Tinggi 1,09 Semen/Bata Merah 7,14 Bambu/ Kayu/Papan Kualitas Rendah 0,24 Tanah 0,23 Lainnya 0,06 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

98 Tabel 6.7. Persentase Rumah Tangga menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar, 2015 Fasilitas Tempat Buang Air Besar 2015 (1) (2) Sendiri 76,18 Bersama 22,58 MCK Komunal/Umum 1,24 Tidak Ada 0,00 Jumlah 100,00 78 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

99 Tabel 6.8. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset yang digunakan Rumah Tangga, 2015 Jenis Kloset 2015 (1) (2) Leher Angsa 98,11 Plengsengan Tertutup/Tanpa Tutup 1,71 Cemplung/Cubluk 0,18 Tidak Pakai 0,00 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

100 Tabel 6.9. Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja, 2015 Tempat Pembuangan Akhir Tinja 2015 (1) (2) Tangki Septik 22,24 SPAL 22,78 Kolam/Sawah/ Sungai/Danau/Laut 52,94 Lubang Tanah 0,32 Pantai/Tanah Lapang/Kebun/ Lainnya 1,72 Jumlah 100,00 80 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

101 Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Utama yang digunakan Rumah Tangga untuk Minum, 2015 Sumber Air Utama 2015 (1) (2) Air Kemasan Bermerk/ Isi Ulang 64,31 Ledeng Meteran/ Eceran 18,61 Sumur Bor/Pompa 15,31 Sumur Terlindung 1,28 Sumur Tak Terlindung 0,00 Mata Air Terlindung/Tak Terlindung/Air Hujan/Lainnya 0,49 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

102 Tabel Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum dari Sumur Bor/Pompa, Sumur Terlindung, Sumur Tak Terlindung, Mata Air Terlindung, dan Mata Air Tak Terlindung Menurut Jarak ke Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat, 2015 Jarak 2015 (1) (2) < 10 m 13,97 10 m 52,30 Tidak Tahu 33,73 Jumlah 100,00 82 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

103 Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Fasilitas Air Minum, 2015 Fasilitas Air Minum 2015 (1) (2) Sendiri 71,80 Bersama 26,08 Umum 2,12 Tidak Ada 0,00 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

104 Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Cara Memperoleh Air Minum, 2015 Cara Memperoleh Air minum 2015 (1) (2) Membeli Eceran 57,75 Langganan 30,36 Tidak Membeli 11,89 Jumlah 100,00 84 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

105 Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Utama yang digunakan Rumah Tangga untuk Memasak, 2015 Sumber Air Utama 2015 (1) (2) Air Kemasan Bermerk/Isi Ulang 14,35 Leding Meteran/Eceran 41,40 Sumur Bor/Pompa 36,66 Sumur Terlindung/Tak Terlindung 2,38 Mata Air Terlindung/Tak Terlindung 0,09 Air Permukaan/Air Hujan/Lainnya 5,13 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

106 Tabel Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air untuk Memasak dari Sumur Bor/Pompa, Sumur Terlindung, Sumur Tak Terlindung, Mata Air Terlindung dan Mata Air Tak Terlindung menurut Jarak ke Tempat Penampungan Limbah Kotoran/Tinja Terdekat, 2015 Jarak 2015 (1) (2) < 10 m 14,41 10 m 58,46 Tidak Tahu 27,13 Jumlah 100,00 86 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

107 Tabel 6.16 Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Utama yang Digunakan Rumah Tangga untuk Mandi/Cuci, 2015 Sumber Air Utama 2015 (1) (2) Air Kemasan Bermerk/Isi Ulang 0,44 Leding Meteran/Eceran 31,93 Sumur Bor/Pompa 58,85 Sumur Terlindung/Tak Terlindung 7,18 Mata Air Terlindung/Tak Terlindung 0,79 Air Permukaan/Air Hujan/Lainnya 0,81 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

108 Tabel Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air untuk Mandi/Cuci dari Sumur Bor/Pompa, Sumur Terlindung, Sumur Tak Terlindung, Mata Air Terlindung, dan Mata Air Tak Terlindung Menurut Jarak ke Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat, 2015 Jarak 2015 (1) (2) < 10 m 21,36 10 m 51,95 Tidak Tahu 26,69 Jumlah 100,00 88 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

109 Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum Bersih, Dan Sumber Air Minum Layak, 2015 Sumber 2015 (1) (2) Sumber Air Minum Bersih *) 91,67 Sumber Air Minum Layak **) 91,88 *) Terdiri dari air kemasan, air isi ulang, dan [(sumur bor/pompa, sumur terlindung serta mata air terlindung) dengan jarak ke tempat penampungan akhir tinja 10 m] **) Terdiri dari leding, air hujan, dan [(sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung) dengan jarak ke tempat penampungan akhir tinja 10 m]. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

110 Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air (Minum/Mandi /Cuci/Memasak) dengan menggunakan Perpipaan atau Hidran Umum/Terminal Air, 2015 Rumah tangga 2015 (1) (2) Perpipaan/Hidran Umum/ Terminal Air 79,42 Tidak Membeli 18,45 Tidak Tahu 2,13 Jumlah 100,00 90 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

111 Tabel Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan Utama, 2015 Sumber Penerangan Utama 2015 (1) (2) Listrik PLN 99,33 Listrik non PLN 0,67 Bukan Listrik 0,00 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

112 Tabel Persentase Rumah Tangga Bahan Bakar/Energi Utama yang Digunakan untuk Memasak, 2015 Bahan Bakar/Energi Utama 2015 (1) (2) Listrik 2,22 Elpiji 3 kg, 5,5 kg/ Bluegaz, 12kg 92,53 Gas Kota 0,00 Minyak Tanah 0,67 Briket/Arang 0,00 Kayu Bakar/Lainnya 0,39 Tidak Memasak 4,19 Jumlah 100,00 92 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

113 VII. Teknologi Informasi dan Komunikasi Penduduk 5 tahun ke atas yang mengakses Internet : 47,38% dan paling banyak dilakukan di Rumah Sendiri sebanyak 89,95% Penduduk 5 tahun ke atas yang Menguasai HP : 79,13% Penduduk yang Memiliki Jumlah Kartu lebih dari 3 : Rumah tangga yang memiliki Telepon Rumah : 15,81% Rumah tangga yang memiliki Komputer/Lap top : 42,88% Penduduk 5 tahun yang Menggunakan Komputen/lap top/notebook : 37,46%

114

115 VII. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENJELASAN TEKNIS 1. Telepon seluler (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyaikemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat dibawa ke mana-mana (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telekomunikasi kabel. Selain berfungsi sebagai telepon, telepon selular modern biasanya mendukung layanan tambahan seperti Short Messages Services (SMS), Multimedia Messages Service (MMS), dan akses Internet, aplikasi bisnis dan permainan, serta fotografi. Saat ini, Indonesia mempunyai dua sistem jaringan telepon bergerak seluler yaitu Global System for Mobile Telecommunications (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA). 2. Komputer mengacu pada komputer desktop, laptop (portable) atau tablet (atau komputer genggam yang serupa). Personal Computer (PC)/Desktop adalah komputer yang biasanya tetap di satu tempat,biasanya pengguna ditempatkan di depannya, di belakang keyboard. Laptop (Portable) adalah komputer yang cukup kecil untuk dibawa dan biasanya memungkinkan tugas yang sama sebagai komputer desktop, tetapi juga mencakup notebook dan netbook tetapi termaksud tablet dan sejenisnya komputer genggam. Tablet (atau sejenisnya komputer genggam) adalah komputer yang terintegrasi ke layar sentuh datar,yang dioperasikan dengan menyentuh layar daripada menggunakan keyboard fisik.dalam hal initidak termaksud peralatan dengan beberapa kemampuan komputasi, seperti set TV pintar,dan perangkat dengan telepon sebagai fungsi utama mereka,seperti smartphone. Tablet meskipun bisa digunakan untuk menelpon,tidak dimasukan dalam kelompok telepon seluler karena fungsi utama tablet adalah sebagai komputer. 3. Internet adalah sebuah jaringan komputer publikdi seluruh dunia. Internet menyediakan akses ke sejumlah layanan komunikasi termasuk World Wide Web dan membawa , berita, hiburan dan file data. 4. Telepon tetap nirkabel atau Fixed Wireless Acces (FWA) merujuk pada jaringan transmisi nirkabel lokal yang menggunakan teknologi selular,gelombang mikro atau radio untuk menghubungkan sinyal kepada pelanggan dilokasi yang tetap ke sentral lokal. Lisensi FWA menggunakan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) yang mengikuti nomor telepon biasa dengan kode area tertentu yang tidak bisa dibawa ke luar area tersebut,kecuali dengan mengganti sementara dengan nomor kode area daerah setempat. Contoh: Flexy, StarOne dan Esia. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

116 Tabel 7.1. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP) dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2015 Kemilikan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP) 80,87 75,34 78,13 96 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

117 Tabel 7.2. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP) dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin dan Jumlah Kartu Telepon yang Dapat Dihubungi, 2015 Jumlah Kartu Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuam (1) (2) (3) (4) 1 73,92 79,69 76, ,28 17,98 20, ,80 2,33 2,57 Jumlah 100,00 100,00 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

118 Tabel 7.3. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Menggunakan Komputer (PC/Desktop, Laptop/Notebook, Tablet) dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2015 Menggunakan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Menggunakan Komputer (PC/Desktop, Laptop/Notebook, Tablet) 40,89 33,96 37,46 98 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

119 Tabel 7.4. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet (Termasuk Facebook, Twitter, BBM, Whatsapp) dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2015 Mengakses Internet Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Mengakses Internet (Termasuk Facebook, Twitter, BBM, Whatsapp) 50,48 44,21 47,38. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

120 Tabel 7.5. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, dan Alat yang Digunakan, 2015 Alat yang digunakan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Komputer/Desktop 46,20 42,50 44,49 Laptop/Note Book 53,53 49,71 51,77 HP/Ponsel 90,80 91,62 91,18 Lainnya 4,82 4,56 4, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

121 Tabel 7.6. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Tempat Mengakses Internet, 2015 Tempat Mengakses Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Rumah Sendiri 90,61 89,18 89,95 Bukan Rumah Sendiri 34,26 34,81 34,51 Tempat Bekerja/Kantor 43,05 29,60 36,84 Sekolah/Kampus 26,46 29,61 27,91 Tempat Umum 41,11 43,11 42,04 Di Dalam Kendaraan Bergerak 12,27 16,59 14,26. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

122 Tabel 7.7. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Tujuan Mengakses Internet, 2015 Tujuan Mengakses Internet Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Mendapat Informasi/Berita 80,19 74,40 77,52 Mengerjakan Tugas Sekolah 32,49 35,56 33,91 Mengirim/ Menerima 43,26 38,29 40,96 Sosial Media/Jejaring Sosial 86,57 88,79 87,60 Pembelian/ Penjualan Barang/Jasa 19,81 20,58 20,16 Hiburan 53,87 46,62 50,52 Fasilitas Finansial 13,67 14,78 14,18 Lainnya 7,53 5,91 6, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

123 Tabel 7.8. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Telepon Rumah/PSTN dan Komputer/Laptop, 2015 Rumah tangga 2015 (1) (2) Telepon Rumah (PSTN) 15,81 Komputer/Laptop 42,88. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

124

125 VIII. Sosial Lainnya 8,72% 4,08% 26,12% 32,38% Subsidi BBM Rmt Membeli Raskin Rmt yang Menerima KUR Rmt yang Menerima BSM

126

127 VIII. SOSIAL LAINNYA PENJELASAN TEKNIS 1. Bepergian adalah bepergian dari tempat tinggal dalam wilayah geografis Indonesia secara sukarela kurang dari 6 bulan, baik dilakukan secara perorangan (sendiri) ataupun berkelompok (rombongan) serta bukan bertujuan untuk sekolah dan bekerja secara rutin. 2. Beras murah/raskin adalah program bantuan dari pemerintah untuk keluarga miskin berupa pendistribusian beras khusus Kepada keluarga miskin yang harganya telah disubsidi oleh pemerintah. 3. Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah bantuan tunai yang diberikan secara langsung kepada anakanak usia sekolah/siswa dari semua jenjang pendidikan yang berasal dari ruta miskin dan rentan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh penyelenggara Program BSM, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). 4. Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/kartu keluarga sejahtera (KKS) adalah kartu yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan BLSM di tahun Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

128 Tabel 8.1. Persentase Penduduk yang Melakukan Kegiatan Bepergian dalam 6 Bulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2015 Kegiatan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Bepergian dalam 6 Bulan Terakhir 30,41 34,16 32, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

129 Tabel Persentase Penduduk yang Melakukan Kegiatan Bepergian dalam 3 Bulan dan 6 Bulan Terakhir Menurut Frekuensi (Kali) Bepergian dan Jenis Kelamin, 2015 Kegiatan Berpergian Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) 1 kali 77,02 77,08 77,05 3 Bulan 6 Bulan 2 + kali 22,98 22,92 22,95 2 kali 73,25 75,32 74, kali 26,75 24,68 25,67. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

130 Tabel 8.3. Persentase Penduduk yang Melakukan Kegiatan Bepergian menurut Maksud Utama Melakukan Bepergian dan Jenis Kelamin, 2015 Maksud Utama Melakukan Bepergian Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Berlibur/rekreasi 34,86 38,14 36,58 Profesi/Bisnis/Misi/Pertemuan /Kongres/Seminar/Pendidikan/ Pelatihan Kesehatan/berobat/Olahraga/ Kesenian 4,64 2,28 3,40 0,84 0,44 0,63 Mengunjungi teman/keluarga 58,20 56,35 57,23 Berziarah/keagamaan/Lainnya 1,46 2,80 2,16 Jumlah 100,00 100,00 100, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

131 Tabel 8.4. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Sejak Maret Februari 2015 Menurut Jenis Kelamin, 2015 Kejadian Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Menjadi Korban Kejahatan 1,72 1,31 1,52. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

132 Tabel 8.5. Persentase Rumah Tangga yang Menerima Bantuan Tunai Terkait Pengalihan Subsidi BBM Selama 6 Bulan Terakhir, 2015 Uraian 2015 (1) (2) Rumah Tangga yang Menerima 8, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

133 Tabel 8.6. Persentase Rumah Tangga yang Membeli/ Menerima Beras Miskin (Raskin) Selama 3 Bulan Terakhir dan Jumlah Beras yang Dibeli, 2015 Uraian 2015 (1) (2) % RT yang Membeli Beras Murah/Raskin 26,12 < 15 89,58 Jumlah Beras yang Dibeli/Diterima (kg) , ,20 > 45 2,56 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

134 Tabel 8.7. Persentase Rumah Tangga yang Membeli/ Menerima Beras Miskin (Raskin) Harga Beras per Kg Selama 3 Bulan Terakhir Menurut Harga Rata-rata per Kg (Rp), 2015 Kelompok Harga Beras per Kg (Rupiah) 2015 (1) (2) < , ,85 > ,34 Harga Rata-rata per Kg (Rp) Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

135 Tabel 8.8. Persentase Rumah Tangga yang Membeli/Menerima Beras Miskin (Raskin) selama 3 Bulan Terakhir menurut Harga Beras per Kg, 2015 Harga Beras pe Kg (Rupiah) 2015 (1) (2) < , ,00 > ,81 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

136 Tabel 8.9. Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha selama Setahun Terakhir dan Jenis Kredit Usaha, 2015 Uraian 2015 (1) (2) % RT yang Menerima Kredit Usaha 8,99 PNPM 13,93 Jenis Kredit Usaha Kredit Usaha Rakyat (KUR) 32,38 Program Bank selain KUR 29,94 KUBE/KUB 2,89 Program Koperasi 10,31 Perorangan (dengan Bunga) 12,77 Lainnya 11, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

137 Tabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) Menurut Tingkat Pendidikan selama Agustus Maret 2015 Uraian 2015 (1) (2) % RT yang MenerimaBantuan Siswa Miskin (BSM) 4,08 SD 53,80 Tingkat Pendidikan SMP 23,78 SMA 29,83. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

138 Tabel Persentase Rumah Tangga yang Memiliki atau Menerima Jaminan Sosial selama Setahun Terakhir menurut Jenis Jaminan Sosial, 2015 Memiliki Jaminan Sosial 2015 (1) (2) Jaminan Pensiun/Veteran 9,13 Jaminan Hari Tua 4,42 Asuransi Kecelakaan Kerja 6,97 Jaminan/Asuransi Kematian 4,57 Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 1, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

139 Tabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/ Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), 2015 Rumah tangga yang Menerima KPS 2015 (1) (2) Ya, Dapat Menunjukkan Kartu 6,02 Ya, Tidak Dapat Menunjukkan Kartu 3,84 Tidak Punya 90,15 Jumlah 100,00. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

140 Tabel Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Aset Menurut Jenis Aset yang Dimiliki, 2015 Kepemilikan Aset 2015 (1) (2) Tabung Gas 5,5, kg atau lebih 24,19 Lemari Es/Kulkas 70,22 AC 5,06 Pemanas Air (Water Heater) 6,68 Emas/Perhiasan (minimal 10 gram) 38,50 Sepeda Motor 77,89 Perahu 0,07 Perahu Motor 0,00 Mobil 17, Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

141 KUESIONER VSEN 2015.K

142

143 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

144 124 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

145 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

146 126 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

147 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

148 128 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

149 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

150 130 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

151 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

152 132 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

153 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

154 134 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

155 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

156 136 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

157 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

158 138 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

159 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

160 140 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

161 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

162 142 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

163 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

164 144 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

165 . Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung

166 146 Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung 2016.

167 Badan Pusat Statistik. Statistik Kesejahteraan Kota Rakyat Bandung Kota Bandung Jl. Jendral Gatot Subroto No. 93 Bandung Telp/Fax (022) E_mail : bps3273@bps.go.id Website : bandungkota.bps.go.id

ii prancis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2016/2017 ISBN: 978-602-8258-39-5 No. Publikasi: 14080.1713 Katalog: 4101002.1408 Ukuran Buku: 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman: xiv + 166

Lebih terperinci

prancis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2016 No. Publikasi: 14080.1620 Katalog: 4101002.1408 Ukuran Buku: 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman: xi + 117 halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial

Lebih terperinci

https://sitarokab.bps.go.id/

https://sitarokab.bps.go.id/ STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO 2015 I S B N : No. Publikasi : 71080.1625 Katalog BPS : 4101002.7108 Ukuran Buku : 21 X 29 cm Jumlah Halaman : iii + 117 halaman

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: January 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

DATA KULON. kulonprogokab.bps.go.id MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO

DATA KULON. kulonprogokab.bps.go.id MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KULON PROGO Katalog : 4101002.3401 STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KULON PROGO s. go..b p go ka b on pr o ku l tp :// ht MENCERDASKAN BANGSA STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KULON PROGO 2015 DATA

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup:

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup: Penduduk: Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Lebih terperinci

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan BPS untuk memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi. Data yang dihasilkan Susenas Kor

Lebih terperinci

STATISTIK GENDER 2011

STATISTIK GENDER 2011 STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :

Lebih terperinci

http:\\anambaskab.bps.go.id http:\\anambaskab.bps.go.id STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2015 ISSN : - Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman : x + 119 halaman Naskah

Lebih terperinci

madiunkota.bps.go.id

madiunkota.bps.go.id Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35770.1610 Katalog BPS : 3101001.3577 Naskah oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit oleh : Seksi Statistik Sosial Diterbitkan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2012 Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah halaman : 60 + ix halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser Penyunting : Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon 2012 Kerjasama : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon Dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon

Lebih terperinci

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 ISBN: 978-979 - 064-666 - 7 No. Publikasi: 04210.1310 Katalog BPS: 2104010 Ukuran Buku: 11 cm x 19 cm Jumlah Halaman: vii + 48 Naskah: Subdirektorat Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA 2011 ISSN. 2086 1036 No Publikasi : 04220.1202 Katalog BPS : 4104001 Ukuran Buku : 28 Cm x 21 Cm Jumlah Halaman : xviii + 148 Halaman Naskah : Subdirektorat Statistik Pendidikan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G / Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Laporan ditulis pada: November 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2.

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. RAHASIA VSENP09.K Dibuat set untuk BPS Provinsi SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2009 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL MARET 2009 ] BADAN PUSAT STATISTIK I. KETERANGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Katalog BPS : 4103.3375 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Kerjasama BAPPEDA KOTA PEKALONGAN Dengan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

pareparekota.bps.go.id

pareparekota.bps.go.id INDIKATOR SOSIAL KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : 2460-2450 Nomor Publikasi : 73720.1503 Katalog BPS : 4102004.7372 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 87 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BLORA 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BLORA 2015 No. 17/12/33/16/Th.VIII, 29 Desember 2016 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BLORA 2015 Susenas 2015 mencatat penduduk Kabupaten Blora yang mengalami keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir yaitu sebesar 35,62

Lebih terperinci

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INIJIKATDR l~e~ejaht&raan RAKYAT ~~QI!i Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN 2015

Lebih terperinci

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan kesejahteraan di Kabupaten

Lebih terperinci

Statistik Kesejahteraan Rakyat

Statistik Kesejahteraan Rakyat Katalog BPS : 3101001.3577.id Statistik Kesejahteraan Rakyat m ad iu nk ot a. bp s. go 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MADIUN Statistik Kesejahteraan Rakyat Madiun Tahun 2016 Nomor Publikasi : 35772.1701

Lebih terperinci

4203002 2 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 PROFIL KESEHATAN ffiu DAN ANAK 2012 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ISSN: 2087-4480 No. Publikasi: 04230.1202 Katalog BPS: 4203002 Ukuran Buku: 18,2 cm x

Lebih terperinci

Katalog BPS: Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: Katalog BPS: 2204009 Katalog BPS: 2204009 PROFIL MIGRAN HASIL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2011 2012 ISBN : 978-979-064-620-9 Katalog BPS : 2204009 No. Publikasi : 04140.1301 Ukuran Buku : 17,6 cm

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014 Kabupaten Pinrang 1 Kabupaten Pinrang 2 Kata Pengantar I ndikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Pinrang tahun 2013 memuat berbagai indikator antara lain: indikator Kependudukan, Keluarga Berencana,

Lebih terperinci

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG KatalogBPS:4102004.18 Kerjasama BadanPerencanaanPembangunanDaerahLampung dan BadanPusatStatitistikProvinsiLampung BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI LAMPUNG 2012

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini adalah masih tingginya angka kemiskinan dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN DATA INDONESIA

LAMPIRAN DATA INDONESIA LAMPIRAN DATA LAPORAN NEGARA PIHAK SESUAI PASAL 44 KONVENSI LAPORAN PERIODIK KETIGA DAN KEEMPAT NEGARA PIHAK TAHUN 2007 INDONESIA - 1 - DAFTAR TABEL DAN GRAFIK TABEL Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Golongan

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ]

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ] BADAN PUSAT STATISTIK VSEN008.K Dibuat set untuk BPS Kab/Kota RAHASIA SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 008 ] I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 Nomor ISBN : 979-599-884-6 Nomor Publikasi : 52085.11.08 Ukuran Buku : 18.2 x 25.7cm Jumlah Halaman : 50 Halaman Naskah : Dinas Komunikais

Lebih terperinci

Katalog :

Katalog : Katalog : 4102004.7372 KATA PENGANTAR Penyusunan buku Indikator Sosial Kota Parepare 2013 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat kesejahteraan yang telah dicapai di Kota Parepare, dan sebagai

Lebih terperinci

STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016 Katalog : 4101014.53 STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ht tp :// n tt.b ps.g o. id TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ps.b tt tp :// n ht id o..g

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id KATA PENGANTAR Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 disusun guna memenuhi kebutuhan pengguna data statistik khususnya data statistik sosial. Oleh karena itu BPS Kabupaten

Lebih terperinci

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2017

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2017 SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2017 Mariet Tetty Nuryetty Badan Pusat Statistik Forum Informatika Kesehatan Indonesia ke 5 Mercure Hotel Surabaya, 9 November 2017 SDKI? salah satu survei sosial

Lebih terperinci

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 No. Publikasi : 5371.1012 Katalog BPS : 4103.5371 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 122 Halaman

Lebih terperinci

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN 1. DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Tabel A KUANTITAS 1 Jumlah penduduk Banyaknya orang yang sudah SP (2000, SP (2000, SP (2000, BPS Sensus

Lebih terperinci

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 INDIKATOR SOSIAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 Jumlah Halaman : ix + 77 halaman Naskah : BPS Kabupaten Pulau Morotai Diterbitkan Oleh : BAPPEDA Kabupaten Pulau

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (Modul) Laporan ditulis pada: December 8, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA : SOSIAL BUDAYA JENIS DATA : Pendidikan, Kebudayaan Nasional Pemuda dan Olahraga DATA SATUAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013

PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 i PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 ii KATA PENGANTAR Profil Kesejahteraan Rakyat Kota Palangka Raya Tahun 2013 ini adalah merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2017 Februari

Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2017 Februari Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2017 Februari Laporan ditulis pada: February 20, 2018 Kunjungi data katalog kami di: https://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN SUMENEP 2016 Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah Halaman : v + 36 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Sumenep Gambar Kulit : Seksi Statistik Sosial BPS

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN PESISIR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1421 Katalog BPS : 1101001.2102.063 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

KATALOG BPS :

KATALOG BPS : KATALOG BPS : 3101013.6303 i INDIKATOR SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 No. Publikasi : 63030.1724 Katalog BPS: 3101013.6303 Ukuran Buku: 17.60 cm x 25.00 cm Jumlah Halaman: xiv +

Lebih terperinci

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG ISBN : 979.486.906.6 No. Publikasi : 3273.0608 Katalog BPS : 4716.3273 Ukuran Buku : 28,0 x 21,5

Lebih terperinci

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) Katalog BPS : 4101014.1204 Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) 371082 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN 2010-2011 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Blitar Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35052.1647 Katalog BPS : 4101002.3505 Naskah Oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit Oleh : Seksi Integrasi Pengolahan dan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 162 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Lebih terperinci

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN

Lebih terperinci

RINGKASAN DARI BLOK IV Banyaknya ART Banyaknya ART umur 0-4 th Banyaknya ART umur 10+ th

RINGKASAN DARI BLOK IV Banyaknya ART Banyaknya ART umur 0-4 th Banyaknya ART umur 10+ th NAME LABEL VALUE LABELS BLOK I KETERANGAN TEMPAT B1R1 Propinsi B1R2 Kabupaten/kota B1R3 Kecamatan B1R4 Desa/Kelurahan B1R5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan B1R6 Letak geografis desa/kelurahan

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENANGGULANGAN KEMISKINAN I N A N T A INOVASI KETAHANAN KOMUNITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN TANA TORAJA Penanggulangan Kemiskinan APA ITU adalah kebijakan dan program pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang dilakukan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum 1 1.2

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PANDEGLANG 2 0 1 3 ISSN: 2085-6016 Katalog BPS : 4101002.3601 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 86 + xiii Halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit:

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah

Lebih terperinci

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 merupakan survey yang berskala Nasional, sehingga untuk menganalisa tingkat propinsi perlu dilakukan suatu

Lebih terperinci

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2008 ISSN : No. Publikasi/Publication Number : 91522.09.12 Katalog BPS/BPS Catalog : 4101002.9100 Ukuran Buku/Book Size : 14.85x21 cm Jumlah Halman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara keempat terbesar penduduknya di dunia dengan lebih dari 253 juta jiwa (BPS, 2014). Fertilitas atau kelahiran adalah salah satu faktor

Lebih terperinci

STATISTIK PENDIDIKAN JAWA TENGAH 2014 Hasil Susenas 2014

STATISTIK PENDIDIKAN JAWA TENGAH 2014 Hasil Susenas 2014 Katalog BPS : 4301002. 33 STATISTIK PENDIDIKAN JAWA TENGAH 2014 Hasil Susenas 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH STATISTIK PENDIDIKAN JAWA TENGAH 2014 IS B N : 97 8-6 0 2-0916 - 51-4 No.

Lebih terperinci

BUKU 1D ANAK 0-36 BULAN

BUKU 1D ANAK 0-36 BULAN IR, POS, MAA, IM, NA, US, CP SURVEI PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BUKU 1D ANAK 0-36 BULAN ID ANAK 0-36 BULAN 4 Responden adalah ibu kandung atau pengasuh dari semua anak umur 0-36 bulan yang tinggal

Lebih terperinci

Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011

Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011 17. PENDIDIKAN 120 Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Barat 2010/2011 2010/2011 1 Di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Jumlah

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1 Provinsi :. 1 2 Kabupaten/Kota :. 2 3 Kecamatan: :. 3 4 Desa/Kelurahan :. 4 5 Tipe Desa/Kelurahan : 1 = Perkotaan 2 = Perdesaan 5 6 mor Klaster :.

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA TANGERANG SELATAN 2 0 1 4 ISSN : 2089-4619 Katalog BPS : 4102004.3674 Ukuran Buku : 25 cm x 17,6 cm Jumlah Halaman : x + 76 Halaman / pages Naskah: Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS Suami mempunyai tanggung jawab yang berat. PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS Suami bertanggung jawab secara sosial, moral dan ekonomi menyangkut : Pencari Nafkah Pelindung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. iii. Alfatah Sibua, S.Ag, M.Hum. Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015

KATA PENGANTAR. iii. Alfatah Sibua, S.Ag, M.Hum. Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas kehendaknya Publikasi tahunan Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Publikasi ini mencakup informasi

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (Modul )

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (Modul ) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (Modul ) Laporan ditulis pada: January 22, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1404 Katalog BPS : 4102004.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm :

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Laporan ditulis pada: December 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Laporan Pendahuluan Badan Pusat Statistik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kementerian Kesehatan MEASURE DHS ICF International 1 Survei Demografi

Lebih terperinci

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BANYUMAS 2015 No. Publikasi : 33020.1658 Katalog BPS : 4101002.3302 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xiii + 48 halaman Naskah : BPS Kabupaten Banyumas

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Katalog BPS : 4102004.8172 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MALUKU TENGGARA Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Tahun 2012 ISSN : 0216.4769 Katalog BPS

Lebih terperinci

PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB

PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB Action 1 Rina : Assalamualaikum wr wb. Masy. : walaikum salam wr wb. Rina : bapak ibu bagaimana kabarnya hari ini? Terima kasih sudah meluangkan

Lebih terperinci

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 ISSN 2087-7633 KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 KERJASAMA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMANFAATAN DATA RISET

PROSEDUR PEMANFAATAN DATA RISET PROSEDUR PEMANFAATAN DATA RISET Flourisa Juliaan S Pada acara : Sosialisasi Pemanfaatan Data Riset bagi Civitas Akademika FKMUI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 8 Maret 2016 DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Katalog BPS : 4103.7371 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR KATA PENGANTAR BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Makassar 2015 disusun sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2011/2012 WELFARE INDICATORS OF KALIMANTAN

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KUESIONER PERAN IBU. Lampiran:

KUESIONER PERAN IBU. Lampiran: Lampiran: KUESIONER PERAN IBU Petunjuk Pengisian 1. Untuk pertanyaan A, B, C, D diharapkan mengisi jawaban sesuai kolom yang tersedia dan memilih satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban

Lebih terperinci

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT 2014 ISBN : 978-602-1196-66-3 Nomor Publikasi : 13520.15.08 Katalog BPS : 4301003.13 Ukuran buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : ix + 40 Naskah : Bidang Statistik

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci