*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F. Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan sehingga munculnya penyakit dapat dihindari. Hal mendasar yang menyebabkan sulitnya pelaksanaan upaya sanitasi lingkungan ialah rendahnya pemahaman mengenai pentingnya upaya sanitasi lingkungan serta kemampuan finansial yang kurang mencukupi bagi setiap rumah tangga untuk mengupayakan sanitasi lingkungan rumah tangga yang memenuhi syarat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap dan perilaku kepala keluarga dengan sanitasi lingkungan di Desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 di Desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Jumlah sampel yang digunakan adalah 142 kepala keluarga yang ada di desa Pintadia. Penelitian ini menggunakan kuisioner tentang pengetahuan, sikap, tindakan dan sanitasi lingkungan yang kemudian diolah di spss menggunakan uji chi-square dengan P value = 0,05. Dari hasil penelitian sebanyak 36 orang (26,7%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 99 orang (73,3%) memiliki pengetahuan kurang baik. Terdapat 69 orang (51,1%) memiliki sikap baik dan 66 orang (48,9%) memiliki sikap kurang baik. Terdapat 53 orang (39,3) memiliki tindakan baik dan terdapat 82 orang (60,7%) memiliki tindakan kurang baik. Terdapat 58 orang (43,3%) memiliki sanitasi dengan kondisi baik dan terdapat 77 orang (57,0%) memiliki sanitasi dengan kondisi kurang baik. Hasil penelitian yang didapat tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia, dengan nilai p value = 0,079. Terdapat hubungan antara sikap dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia, dengan nilai p value = 0,04. Dan Terdapat hubungan antara tindakan dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia, dengan nilai p value = 0,04. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan ABSTRACT Background: Sanitation is a public health effort that emphasizes monitoring of environmental factors so that the emergence of disease can be avoided. The purpose of this study was to determine the relationship between attitude and behavior of family head with environmental sanitation in Pintadia Village Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan District. Method: This was an observational analytical study with Cross Sectional Study and was conducted in May-June 2017 in Pintadia Village, Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan District. The number of samples used is 142 family heads in Pintadia village. This research uses questionnaire about knowledge, attitude, action and environmental sanitation which then processed in spss using chisquare test with P value = 0,05. Result: From result of research as many as 36 people (26,7%) have good knowledge and as many as 99 people (73,3%) have bad knowledge. There are 69 people (51.1%) have good attitude and 66 people (48,9%) have bad attitude. There were 53 people (39,3) had good actions and 82 people (60,7%) had bad actions. There were 58 people (43,3%) had good sanitation and 77 people (57,0%) had poor sanitation. Conclusion: The result of the research did not have relationship between knowledge with environmental sanitation in Pintadia village, with p value = 0,079. There is a relationship between attitude and environmental sanitation in Pintadia village, with p value = 0,04. And there is relationship between action with environmental sanitation in village Pintadia, with value p value = 0,04. Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Environmental Sanitation 1

2 PENDAHULUAN Kebersihan lingkungan merupakan salah satu aspek yang penting di dalam kehidupan. Karena seperti yang kita ketahui bahwa kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Salah satu penyebab yang sulitnya masyarakat menjaga sanitasi lingkungan yaitu kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya sanitasi lingkungan serta kemampuan ekonomi yang kurang mencukupi bagi setiap rumah tangga untuk mengupayakan sanitasi lingkungan rumah tangga yang memenuhi syarat. Kebersihan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat sekitarnya, berbagai permasalahan sering disebabkan oleh kurangnya informasi yang diterima masyarakat (Desiere,2014). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 tentang sanitasi lingkungan secara nasional untuk akses sumber air minum di Indonesia 66,8 persen. Dari kualitas fisik terdapat rumah tangga dengan kualitas air keruh sebesar 3,3%, kualitas air berwarna sebesar 1,6%, kualitas air berasa sebesar 2,6%, kualitas air berbusa sebesar 0,5%, dan kualitas air berbau sebesar 1,4%. Pada fasilitas untuk buang air besar (BAB) milik sendiri ada 76,2 persen dan fasilitas umum ada 4,2 persen. Masih ada juga rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas untuk buang air besar (BAB) sendiri sebesar 12,9 %. Pada penampungan air limbah rumah tangga, umumnya masyarakat yang membuang air limbah ke selokan sebesar 46,7% orang, dan sebesar 15,5% orang yang menggunakan penampungan tertutup di pekarangan dengan dilengkapi sistem pembuangan air limbah SPAL, ada sebesar 13,2 % masyarakat yang menggunakan penampungan terbuka di pekarangan, dan ada sebesar 7,4% orang yang memilih menampung air limbah di luar pekarangan. Sedangkan dalam pengelolaan sampah rumah tangga kebanyakan masyarakat yang memilih sampah dibakar ada sebesar 50,1% orang sedangkan ada 24,9% orang yang memilih sampah dibiarkan untuk nantinya oleh petugas. Cara lainnya dengan cara ditimbun dalam tanah, dibuat pupuk kompos atau dibuang ke kali dan parit sembarangan. Kemudian berdasarkan status kepemilikan bangunan, sebagian besar rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri ada sebesar 81,4% orang dan sisanya memilih untuk menempati rumah orang lain. (Kemenkes RI, 2013). Dari pengamatan awal pada Desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolang Mongondow Selatan, didapati bahwa masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di 2

3 sekitar halaman atau pekarangan rumah, kemudian air limbah rumah tangga yang hanya dibuang di pekarangan rumah, dan juga masyarakat sekitar yang masih belum sepenuhnya mempunyai jamban sehingga mereka sering buang air besar sembarangan di pantai dan di aliran sungai yang berdekatan dengan tempat tinggal masyarakat di desa Pintadia. Mengingat sangat pentingnya perilaku masyarakat untuk kehidupan sehari-hari, maka penulis perlu untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap sanitasi lingkungan di Desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolang Mongondow Selatan. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian. Data akan disampaikan dalam bentuk distribusi frekuensi menurut masing masing variable yang akan diteliti. Kemudian analisis bivariat, dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap dan perilaku kepala keluarga dengan sanitasi lingkungan yang ada di desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow menggunakan uji Chi-Square dengan bantuan program SPSS. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang). Untuk mengetahui hubungan antara sikap dan perilaku kepala keluarga dengan sanitasi lingkungan di Desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kepala keluarga yang ada di desa Pintadia. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh kepala keluarga di desa Pintadia dengan jumlah 142 orang dan diambil berdasarkan kriteria inklusi. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang didapat, berdasarkan karakteristik responden menurut jenis kelamin didapatkan lakilaki ada 109 orang (80,7%) dan perempuan ada 26 orang (19,3%). Berdasarkan karakteristik responden menurut umur, responden dengan umur tahun sebanyak 55 orang (40,7%), responden dengan umur tahun sebanyak 59 orang (43,7%), dan responden dengan umur tahun sebanyak 21 orang (15,6%) Dilihat tingkat pendidikan diketahui bahwa paling banyak responden lulusan pendidikan SMA dengan jumlah 50 orang (37,0%), 3

4 selanjutnya lulusan SD dengan jumlah 41 orang (30,4%), lulusan SMP dengan jumlah 38 orang (28,1%) dan paling sedikit lulusan Diploma-S1 yaitu dengan jumlah 6 orang (4,4%). Dilihat dari pekerjaan yang dimiliki kepala keluarga yang ada di desa Pintadia, responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 7 orang (5,2%), Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 36 orang (26,7%) dan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 99 orang (73,3%). Berdasarkan sikap kepala keluarga yang ada di desa Pintadia, hasilnya dapat dilihat pada tabel 2. yang bekerja dibagian swasta sebanyak 10 orang (7,4%), yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 9 orang (6,4%), yang bekerja sebagai nelayan sebanyak 48 orang (35,6%), yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 6 orang (4,4%), yang bekerja sebagai tukang sebanyak 11 orang (8,1%), yang bekerja sebagai petani sebanyak 14 orang (10,4%), yang bekerja sebagai supir sebanyak 8 orang (5,9%), dan sebanyak 5 orang (3,7%) yang bekerja sebagai buruh, pejabat, penambang, petugas kebersihan, dan pengusaha. Berdasarkan pengetahuan kepala keluarga, hasilnya dapat dilihat dari tabel 1. Tabel 1. Hasil tingkat pengetahuan kepala keluarga di desa Pintadia Pengetahuan n % Kurang 99 73,3 Baik 36 26,7 Total Tabel 2. Hasil sikap kepala keluarga di desa Pintadia Sikap n % Kurang 66 48,9 Baik 69 51,1 Total Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan sikap baik sebanyak 69 orang (51,1%) dan sebanyak 66 orang (48,9%) memiliki sikap kurang baik. Berdasarkan tindakan kepala keluarga yang ada di desa Pintadia, hasilnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil tindakan kepala keluarga di desa Pintadia Tindakan n % Kurang 82 60,7 Baik 53 39,3 Total Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan tindakan baik sebanyak 53 orang 4

5 (39,3%) dan sebanyak 82 orang (60,7%) memiliki tindakan kurang baik. Berdasarkan sanitasi lingkungan yang ada di desa Pintadia, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil pengukuran sanitasi lingkungan di desa Pintadia Sanitasi Lingkungan n % Kurang 77 57,0 Baik 58 43,0 Total Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa Sanitasi Lingkungan dengan kondisi baik sebanyak 58 orang (43,0%) dan sanitasi lingkungan dengan kondisi kurang baik sebanyak 77 orang (57,0%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaaang Mongondow, ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sanitasi lingkungan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia Pengetahuan Sanitasi Lingkungan P value Total Kurang Baik n % n % n % Kurang 52 38, , ,3 Baik 25 18,5 11 8, ,7 0,079 Total 77 57, , Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang baik dengan kondisi sanitasi lingkungan kurang sebanyak 52 orang (38,5%) dan responden dengan pengetahuan kurang baik dengan kondisi sanitasi lingkungan baik sebanyak 47 orang (34,8%). Responden yang memiliki pengetahuan baik dengan kondisi sanitasi lingkungan kurang baik sebanyak 25 orang (18,5%) dan responden yang memiliki pengetahuan baik dengan kondisi sanitasi lingkungan baik sebanyak 11 orang (8,1%). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan chi-square untuk menentukan hubungan pengetahuan dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki, maka didapatkan hasil dengan nilai probabilitas 0,079 yang berarti p value < ( = 0,05), hal ini berarti bahwa H0 di terima dan H1 di tolak atau tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sanitasi lingkungan di desa 5

6 pintadia kecamatan bolaang uki menentukan hubungan sikap dengan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sanitasi lingkungan di desa pintadia Berdasarkan penelitian yang kecamatan bolaang uki, maka dilakukan di desa Pintadia kecamatan didapatkan hasil dengan nilai Bolaang Uki Kabupaten Bolaaang probabilitas 0,04 yang berarti p value < Mongondow, ditemukan bahwa ada hubungan antara sikap dengan sanitasi lingkungan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 6. ( = 0,05), hal ini berarti bahwa H1 di terima dan H0 di tolak atau terdapat hubungan antara sikap dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki kabupaten Bolaang Tabel 6. Hubungan antara sikap kepala Mongondow Selatan. keluarga dengan sanitasi Berdasarkan penelitian yang lingkungan di desa Pintadia dilakukan di desa Pintadia kecamatan Sikap Sanitasi Lingkungan P value Total Kurang Baik n % n % n % Kurang 46 34, , ,9 Baik 31 23, , ,1 0,04 Total 77 57, , Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa responden yang memiliki sikap kurang baik dengan kondisi sanitasi lingkungan kurang sebanyak 46 orang (34,1%) dan responden yang memiliki sikap kurang baik dengan kondisi sanitasi lingkungan baik sebanyak 20 orang (14,8%). Responden yang memiliki sikap baik dengan kondisi sanitasi lingkungan kurang baik sebanyak 31 orang (23,0%) dan responden yang memiliki sikap baik dengan kondisi sanitasi lingkungan baik sebanyak 38 orang (28,1%). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan chi-square untuk Bolaang Uki Kabupaten Bolaaang Mongondow, ditemukan bahwa ada hubungan antara tindakan dengan sanitasi lingkungan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hubungan antara tindakan kepala keluarga dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia Tindakan Sanitasi Lingkungan P value Total Kurang Baik n % n % n % Kurang 36 26, , ,7 Baik 14 10, , ,3 0,04 Total 50 37, , Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa responden yang memiliki tindakan kurang baik dengan kondisi sanitasi lingkungan kurang sebanyak 36 orang (26,7%) dan responden yang memiliki 6

7 tindakan kurang baik dengan kondisi sanitasi lingkungan baik sebanyak 46 orang (34,1%). Responden yang memiliki tindakan baik dengan kondisi sanitasi lingkungan kurang baik sebanyak 14 orang (10,4%) dan responden yang memiliki tindakan baik dengan kondisi sanitasi lingkungan baik sebanyak 39 orang (28,9%). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan chi-square untuk menentukan hubungan tindakan dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki, maka didapatkan hasil dengan nilai probabilitas 0,04 yang berarti p value < ( = 0,05), hal ini berarti bahwa H1 di terima dan H0 di tolak atau terdapat hubungan antara tindakan dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pembahasan A. Gambaran Pengetahuan Berdasarkan data yang telah diolah ke dalam SPSS, didapatkan tingkat pengetahuan pada kepala keluarga di desa Pintadia yang baik sebanyak 36 orang (26,7%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 99 orang (73,3%). Hasil ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan pada kepala keluarga yang ada di desa Pintadia. Ini juga dibuktikan dari ratarata pendidikan terakhir masyarakat desa Pintadia yang sebagian besar hanya lulusan SMA. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hasni (2012) tentang hubungan pengetahuan dan tingkat pendidikan kepala keluarga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat keluarga di kelurahan limau manis selatan didapatkan hasil yang berbeda yaitu tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 226 orang (70,2%) dan pengetahuan yang kurang sebanyak 96 orang (29.8%). Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap kesadaran tentang pentingnya derajat kesehatan yang lebih baik akan membuat masyarakat terhindar dari berbagai macam penyakit. B. Gambaran Sikap Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow dengan menggunakan alat ukur kuisioner, maka didapatkan hasilnya yaitu responden dengan sikap baik sebanyak 69 orang (51,1%) dan sebanyak 66 orang (48,9%) memiliki sikap kurang baik. Ini menunjukkan bahwa masyarakat tahu penting akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, meski begitu masih ada beberapa orang yang hanya sekedar tahu tetapi tidak mengaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Nugrahaningsih 7

8 (2016) tentang sikap ibu rumah tangga terhadap pentingnya sanitasi lingkungan juga menunjukkan hasil yang baik sebanyak 53 orang (54,08%) dan yang kurang baik sebanyak 45 orang (45,92%). Perlu adanya kerja nyata dari masyarakat untuk menciptakan kondisi lingkungan yang memadai karena percuma saja masyarakat mengetahui seberapa pentingnya hidup sehat atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan tetapi didalam kehidupan sehari-hari tidak dipraktekkan. C. Gambaran Tindakan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow dengan menggunakan alat ukur kuisioner, maka didapatkan hasil yaitu responden dengan tindakan baik sebanyak 53 orang (39,3%) dan sebanyak 82 orang (60,7%) memiliki tindakan kurang baik. Dapat dilihat bahwa tindakan kepala keluarga di desa Pintadia terhadap sanitasi lingkungan masih kurang. Dari hasil penelitian yang didapat oleh Kantiadagho (2014) terdapat 34 orang (37,8%) yang memiliki tindakan baik terhadap sanitasi lingkungan dan terdapat 56 orang (62,2%) yang memiliki tindakan cukup terhadap sanitasi lingkungan. D. Gambaran Sanitasi Lingkungan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow dengan menggunakan alat ukur kuisioner, maka didapatkan hasil yaitu sanitasi lingkungan dengan kondisi baik sebanyak 58 orang (43,0%) dan sanitasi lingkungan dengan kondisi kurang baik sebanyak 77 orang (57,0%). Dapat dilihat bahwa sanitasi lingkungan di desa Pintadia masih belum dikatakan dalam kondisi yang sehat Pada penelitian yang dilakukan oleh Ligawa (2016) tentang sanitasi lingkungan yang ada di desa Tanoyan Utara Kabupaten Bolaang Mongondow didapatkan kondisi sanitasi lingkungan yang baik sebanyak 76 orang (86,4%) dan kondisi sanitasi lingkungan yang kurang baik sebanyak 12 orang (13,6%). Kehidupan setiap manusia pasti tidak lepas dari yang namanya penggunaan air karena itu sanitasi lingkungan dapat dikatakan baik apabila sudah memenuhi salah satu syarat yaitu tersedianya air bersih E. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sanitasi Lingkungan di Desa Pintadia Berdasarkan penelitian yang dilakukan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaaang Mongondow, ditemukan bahwa tidak ada hubungan 8

9 antara pengetahuan dengan sanitasi lingkungan. Hasil ini sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil spss menggunakan chi-square dimana nilai probabilitas yang didapat yaitu 0,079 yang berarti p value > ( = 0,05), hal ini berarti bahwa H0 di terima dan H1 di tolak atau tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Nugrahaningsih (2016), dimana didapatkan hasil tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sanitasi lingkungan. Ini dibuktikan dari nilai p = 0,106 (nilai p > ) yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. F. Hubungan Antara Sikap Dengan Sanitasi Lingkungan di Desa Pintadia Berdasarkan penelitian yang dilakukan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaaang Mongondow, ditemukan bahwa ada hubungan antara sikap dengan sanitasi lingkungan. Hasil ini sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil spss menggunakan chi-square dimana nilai probabilitas 0,04 yang berarti p value < ( = 0,05), hal ini berarti bahwa H1 di terima dan H0 di tolak atau terdapat hubungan antara sikap dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian yang berbeda didapatkan oleh Ligawa (2016), dimana tidak terdapat hubungan antara sikap masyarakat dengan kondisi sanitasi lingkungan. Ini dibuktikan dari hasil yang didapat yaitu nilai p value = 0,07 (p > ) atau H0 diterima dan H1 ditolak. G. Hubungan Antara Tindakan Dengan Sanitasi Lingkungan di Desa Pintadia Berdasarkan hasil pengujian menggunakan chi-square untuk menentukan hubungan tindakan dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki, maka didapatkan hasil dengan nilai probabilitas 0,04 yang berarti p value < ( = 0,05), hal ini berarti bahwa H1 di terima dan H0 di tolak atau terdapat hubungan antara tindakan dengan sanitasi lingkungan di desa pintadia kecamatan bolaang uki kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2013), dengan menggunakan uji parsial (uji T) didapatkan hasil bahwa koefisien (T) sebesar 2,959 dan taraf signifikasi sebesar 0,004 dengan demikian taraf signifikasi variabel tingkat kesadaran 9

10 kepala keluarga < 0,05 %. Ini berarti terdapat hubungan antara tindakan partisipasi keluarga terhadap perbaikan sanitasi lingkungan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kepala keluarga di desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki kabupaten Bolaang Mongondow. 2. Terdapat hubungan antara sikap dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki kabupaten Bolaang Mongondow. 3. Terdapat hubungan antara tindakan dengan sanitasi lingkungan di desa Pintadia kecamatan Bolaang Uki kabupaten Bolaang Mongondow. SARAN 1. Perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap kesadaran tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan juga sekaligus ada kegiatan kerja nyata yang dilakukan pemerintah desa seperti kegiatan bersih-bersih lingkungan yang mencakup rumah, sungai, pantai, dan sekitarnya agar supaya dapat tercipta derajat kesehatan yang lebih baik di desa Pintadia. 2. Dibutuhkan peran serta pemerintah dalam upaya penyediaan air bersih di desa Pintadia karena air merupakan komponen penting dalam kehidupan masyarakat. 3. Diberlakukannya peringatan dengan cara memberi sanksi bagi siapa saja yang membuang sampah di sungai dan juga di pantai agar supaya dapat memberikan pelajaran serta dapat meningkatkan kesadaran setiap masyarakat tentang kepedulian terhadap lingkungan sekitar DAFTAR PUSTAKA Cahyani, Partisipasi Kepala Keluarga Dalam Perbaikan Sanitasi Lingkungan Pemukiman Di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang Desiere, 2014.Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Masyarakat Tentang Sanitasi Lingkungan Di Pesisir Pantai Sindulang 1 Kecamatan Tuminting tahun

11 Hasni, Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Di Kelurahan Limau Manis Selatan Tahun 2012 Kantiadagho, Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Tentang 8 Sanitasi Lingkungan Pada Masyarakat Di Kelurahan Bunaken Kecamatan Kepulauan Bunaken Kota Manado Sulawesi Utara. Kementerian Kesehatan RI, Riset Kesehatan Dasar, Jakarta. Ligawa, A Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kondisi Sanitasi Lingkungan Masyarakat Di Desa Tanoyan Utara Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Nugrahaningsih D, Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi Rumah Di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta Tahun