BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1. Profil Perusahaan Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988, dengan lokasi kantor dan pabrik terletak di jalan Kebon Pala N0.67E Jakarta Utara. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta nasional dimana modal dasarnya meliputi 500 (lima ratus) lembar saham, terbagi atas 250 (dua ratus lima puluh) lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham. PT. Vigano Cipta Perdana memiliki tujuan yaitu bagaimana agar masyarakat Indonesia lebih mencintai produk dalam negeri dan tetap memakai merek Buccheri. Adapun visi perusahaan yaitu selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Sedangkan misi utama perusahaan adalah melindungi dan memperhatikan kesejahteraan karyawan, konsumen, masyarakat serta melakukan inovasi dan pengembangan produk. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang industri sepatu dan sandal baik wanita maupun pria. Produk sepatu yang dihasilkan ini belum dipasarkan ke luar negeri karena pemilik perusahaan menganggap bahwa masyarakat di dalam negeri masih membutuhkan sepatu yang bermutu tinggi sehingga perusahaan ini lebih memfokuskan diri kepada pemenuhan kebutuhan akan sepatu di dalam negeri. Tetapi perusahaan ini memiliki target yang cukup baik karena 15 tahun yang akan datang mereka akan melakukan go public dimana mereka akan mulai masuk dalam pasar internasional pada industri sepatu.

2 Bidang Usaha Perusahaan Usaha PT. Vigano Cipta Perdana dalam memasarkan produknya guna mencapai tingkat penjualan yang diinginkan dan dalam mengantisipasi keadaan pasar yang semakin kompleks, maka pihak perusahaan harus melancarkan suatu strategi yang tepat guna memaksimalkan pencapaian sasarannya. PT. Vigano Cipta Perdana memproduksi berbagai macam model sepatu yang dapat dipakai saat santai maupun resmi untuk kaum wanita dan pria. Sepatu yang diproduksi sangat menunjang kenyamanan konsumen dalam jangka waktu pemakain yang lama tanpa menimbulkan rasa lelah dan sakit, serta dapat dipakai saat santai dan sakit, serta dapat dipakai saat santai maupun saat resmi. Sepatu tersebut terbuat dari bahan kulit yang lembut dan bagian sisi dalam sepatu ada yang dilapisi dengan bahan sponge dan tatakan dari bahan kulit disertai nama merek yang langsung mengenai tapak kaki. Model bagian depan sepatu ada yang polos ataupun beraksesoris. Selain itu sol sepatu yang digunakan berasal dari bahan karet lembut yang telah diolah dengan bahan PV, PVC, TPR, fiber dan sponge. Ciri-ciri sepatu untuk wanita adalah: Model : Polos ataupun beraksesoris Ukuran sepatu : 36, 37, 38, 39 dan 40 Bahan sepatu Warna sepatu : Kulit biasa, kulit gosok, kulit jeruk dan kulit balik : Hitam, putih, coklat, merah, maroon, cream dan biru

3 Sol sepatu : Sol karet bahan PV, PVC, TPR atau fiber bergaris kecil ataupun besar Ciri-ciri sepatu untuk pria adalah: Model : Polos ataupun beraksesoris Ukuran sepatu : 29, 40, 41, 42, 43 dan 44 Bahan sepatu Warna sepatu : Kulit gosok, kulit jeruk dan kulit balik : Hitam, putih, coklat, merah, maroon, cream dan biru Sol sepatu : Sol karet bahan PV, PVC, TPR atau fiber bergaris kecil ataupun besar. Dalam pelaksanaan pembuatan suatu produk PT. Vigano Cipta Perdana selalu mengawali dengan pembuatan prototype dengan membuat sketsa yang dilakukan oleh bagian desain. Setelah sketsa dibuat, maka akan dipilih untuk dijadikan prototype produk yang kemudian diadakan pengujian fungsional. Pengujian fungsional ini, prototype produk baru tersebut diuji oleh bagian produksi dan bagian desain yang tergabung dalam manajemen operasi untuk mengetahui apakah produk sepatu tersebut cocok ukurannya dengan ukuran rata-rata kaki di Indonesia dan seberapa jauh daya tahan produksi tersebut bila dilihat dari segi bahan baku yang dipakai dan daya rekat lem yang digunakan Organisasi Perusahaan Organisasi merupakan wadah dari seluruh kegiatan perusahaan. Organisasi yang baik harus mencerminkan adanya batasan wewenang dan tanggung jawab yang jelas,

4 pembagian tugas dan spesialisasi diantara karyawan yang bekerjasama di dalam perusahaan yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Karena hal ini akan memudahkan koordinasi, komunikasi, penggerakan dan pengawasan terhadap semua aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Sebagaimana telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban Direksi adalah menentukan garis kebijaksanaan dalam pengurusan perusahaan dan mewakili perusahaan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Oleh karenanya dapat diartikan bahwa Direksi adalah sumber kewenangan di PT. Vigano Cipta Perdana. Untuk mkencapai tujuan tersebut, Direksi menyusun struktur organisasi PT. Vigano Cipta Perdana dengan memakai sistem lini atau garis. Bentuk organisasi ini menggunakan sistem pelimpahan wewenang dari atasan langsung kepada para bawahannya dan sebaliknya. Adapun bentuk struktur organisasi dari PT. Vigano Cipta Perdana sebagai berikut:

5 Dewan Komisaris Direktur Operasional Sekretaris Perusahaan Bagian Keuangan dan Administrasi Bagian Pabrik Bagian Pemasarn Seksi Keuangan Seksi Pembelian Seksi PPC Seksi Pemasarn Seksi Quality Control Sub Seksi Penagihan Sub Seksi Pembelian Seksi Produksi Wiraniaga SubSeksi Kas Besar Sub Seksi Kas Kecil Sub Seksi Kas Pabrik Sub Seksi Administrasi Pembelian Seksi Persediaan Seksi Desain Seksi Umum dan Personalian Seksi Administrasi Pemasaran Seksi Akuntansi Sub Seksi Akuntansi Umum Seksi Reparasi dan Pemeliharaan Sub Seksi Akuntansi Biaya Gambar 4. 1 Bagan Organisasi PT Vigano Cipta Persada 1.2. Analisis SWOT Buccheri Strengths Memiliki jaringan outlet yang luas dan model yang relatif banyak. Customer Base. Weaknesses

6 Penjualan barang untuk model-model yang sedang trend di pasaran sering mengalamai keterlambatan, ditenggarai akibat terlambatnya pendistribusian barang. Marketing Communication yang tidak konsisten. Opportunities Pasar yang besar dan masih terus berkembang. Budaya pop culture. Berkembangnya regionalisasi. Threats Ancaman dari para pesaing sesama produk sepatu atau sandal, khususnya yang menawarkan produk dengan harga di bawah Rp Imitasi produk dengan brand lain Hasil Survey Dari hasil uji validitas ditemukan beberapa hal, yaitu: Banyak responden yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap, karena: o Atribut terlalu banyak o Tidak semua merek dikenal oleh responden o Pertanyaan dan petunjuk pengisian kuesioner yang kurang jelas Sulit untuk mendapatkan responden yang mau mengisi kuesioner di ketiga lokasi yang sudah direncanakan, karena:

7 o Merasa terganggu ketika berbelanja o Sedang terburu-buru Berdasarkan temuan-temuan di atas dilakukan beberapa perubahan, yaitu: Mempersingkat atribut-atribut dalam kuesioner Melakukan penelitian kepada 30 pria dan 30 wanita yang dipilih secara acak untuk mengetahui merek merek top of mind responden dan diambil tiga terbanyak untuk dimasukkan ke dalam kuesioner Memperjelas pertanyaan dan petunjuk pengisian kuesioner Merubah metode penyebaran kuesioner yaitu dengan melakukan penyebaran secara acak di wilayah Jabodetabek Dalam kuesioner yang disebarkan dibagi dalam dua bagian yaitu bagian demografi responden, preferensi responden dan perceptual map. Untuk mengetahui demografi responden diajukan pertanyaan-pertanyaan seperti jenis kelamin, domisili, usia, pekerjaan, latar belakang pendidikan dan pengeluaran per bulan. Sedangkan pertanyaan-pertanyaan di dalam preferensi responden lebih kepada pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku konsumen. Pada pertanyaan di bagian ketiga yaitu pada bagian perceptual map lebih kepada pertanyaan yang berhubungan mengenai persepsi konsumen terhadap suatu merek tertentu.

8 Demografi Responden Jenis Kelamin Dari data responden yang disebarkan di daerah Jakarta dan sekitarnya dan mendapatkan sejumlah 167 responden dimana dari segi jenis kelamin mendapatkan jumlah pria sebanyak 83 (50%) dan wanita sebanyak 84 (50%). 50% 50% Pria Wanita Gambar 4. 2 Grafik Jenis Kelamin Responden Usia Gambar di bawah menunjukkan variasi usia responden. Dari gambar di bawah ini dapat dilihat usia yang berkisar tahun cukup banyak baik dari sisi pria maupun wanita. Dari pria mencapai 39% dan wanita mencapai 70% dan untuk total keduanya mencapi sebesar 55% dari responden yang ada. Untuk usia tahun dari pria sedikit lebih banyak dibanding dengan wanita yaitu pria mencapai 39% sedangkan wanita hanya 24%, sehingga secara keseluruhan usia tahun mencapai 31%. Pada usia tahun baik pria maupun wanita cukup sedikit yaitu untuk pria mencapai 14% dan wanita sebesar 2%, untuk keseluruhan secara totalpun hanya 8%. Dari responden yang kita dapat

9 usia yang paling kecil adalah 36 tahun ke atas, ini dapat dilihat pada grafik di bawah yaitu pria hanya 8% dan wanita 4%, sehingga dari keseluruhan usia 36 tahun ke atas presentasenya memang paling kecil yaitu hanya sebesar 6%. Pria Wanita 8% 2% 4% 14% 39% 24% 70% 39% Total 8% 6% 31% 55% tahun tahun tahun 36 tahun ke atas Gambar 4. 3 Grafik Usia Responden

10 Domisili Pria Wanita 7% 1% 5% 0% 7% 17% 1% 21% 7% 13% 10% 11% 11% 6% 10% 7% 32% 34% Total 1% 6% 10% 4% 19% Jakarta Selatan Jakarta Utara Jakarta Pusat 10% 8% Jakarta Barat Jakarta Timur Tangerang 8% Bekasi Bogor Lainnya 34% Gambar 4. 4 Grafik Domisili Responden Hasil survey menunjukkan bahwa penyebaran responden cukup luas karena responden berasal dari berbagai lokasi, hal ini ditunjukkan oleh data berikut: 34% berasal

11 dari Jakarta Barat, 19% berasal dari Jakarta Selatan, 16% berasal dari Jakarta Utara dan Pusat, berasal dari Jakarta Timur sebesar 10%, kemudian untuk responden yang berasal dari Tangerang, Bekasi, Bogor dan lainnya seperti Depok mencapai 21% Latar Belakang Pendidikan Responden yang di survei memiliki latar belakang pendidikan yang cukup beragam dengan rincian sebagai berikut: sejumlah 1 responden berpendidikan S3 yang hanya dari wanita, untuk yang berpendidikan S2 sejumlah 13 responden untuk pria sedangkan 2 responden untuk wanita, 43 responden baik pria dan wanita berpendidikan S1, 7 responden pria dan 11 responden wanita berpendidikan D3 sedangkan yang berpendidikan SMU dari pria sejumlah 19 responden dan wanita 26 responden. Baik pria maupun wanita berlatar belakang pendidikan lainnya sejumlah 1 responden, dimana latar belakang pendidikan mereka adalah D1.

12 S3 S2 S1 D3 SMU Lainnya Pria Wanita Total S3 S2 S1 D3 SMU Lainnya Series Gambar 4. 5 Grafik Latar Belakang Pendidikan Responden

13 k 500k - 700k 700k k 1.000k k 1.500k k 2.000k k 3.000k k 3.500k k 4.000k k 4.500k k Pria Wanita k -... Total k 500k - 700k 700k k 1.000k k 1.500k k 2.000k k 3.000k k 3.500k k 4.000k k 4.500k k Series k -... Gambar 4. 6 Grafik Pengeluaran per Bulan Responden Dari gambar 4.5 secara keseluruhan bahwa mayoritas responden dalam satu bulan memiliki pengeluaran sebesar 1 hingga 1,5 juta rupiah (47 responden), 27 responden

14 memiliki pengeluaran sebesar 1,5 hingga 2 juta rupiah. Untuk responden yang memiliki pengeluaran 500 hingga 700 ribu rupiah sebanyak 11 responden sedangkan untuk responden yang memiliki pengeluaran 700 ribu hingga 1 juta rupiah sebanyak 10 responden. Sebanyak 10 responden memiliki pengeluaran sebesar 2 hingga 3 juta rupiah dan 12 responden memiliki pengeluaran sebesar 3 hingga 3,5 juta rupiah. Responden yang memiliki pengeluaran sebesar 3,5 hingga 4 juta rupiah ada 10 responden sedangkan hanya 5 responden yang memiliki pengeluaran sebesar 4 hingga 5 juta rupiah. Hal ini lebih banyak jika dibandingkan dengan responden yang memiliki pengeluaran di atas 5 juta rupiah yaitu sebanyak 13 responden Pekerjaan Jenis pekerjaan dari responden yang kita dapatkan kebanyakan memang sudah bekerja menjadi karyawan baik dari pria maupun wanita, hal ini dapat terlihat dari data di bawah ini yang menunjukkan bahwa pria sebesar 63% dan wanita sebesar 45%, kemudian responden yang masih menyandang status sebagai mahasiswa dari respoden pria lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yaitu pria sebesar 24% dan wanita sebesar 37%. Kemudian responden wanita yang menjadi ibu rumah tangga hanya 5% dan yang wirausaha 2% saja. Sisanya memiliki pekerjaan lainnya seperti dosen, guru sebesar 11%. Dari responden pria 8% menjadi wirausaha dan 5% memiliki pekerjaan lainnya seperti dosen ataupun guru. Pria Wanita

15 8% 0%5% 24% 5% 11% 2% 37% 63% 45% Total 5% 2% 8% 31% Mahasiswa Karyawan Wiraswasta Ibu rumah tangga Lainnya 54% Gambar 4. 7 Grafik Jenis Pekerjaan Responden Analisis Preferensi dan Kebiasaan Responden Pada bagian preferensi responden di dalam kuesioner lebih kepada untuk mengetahui kebiasaan konsumen dalam membeli atau mengenali alas kaki (sepatu atau sandal) berbahan dasar kulit.

16 Gambar di bawah ini menunjukkan perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk pada umumnya mereka dipengaruhi oleh faktor apa saja Pendorong Dalam Memilih Merek Dari responden wanita dalam membeli sebuah produk memang paling banyak karena produk tersebut sedang di diskon, hal ini dapat dilihat pada grafik yang mencapai 35% dan sangat jauh jika dibandingkan dengan pria yang hanya mencapai 16%. Untuk responden yang membeli suatu produk berdasar rekomendasi teman dari pria dan wanita cukup seimbang yaitu pria 20% dan wanita 23%. Internet ternyata belum begitu penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli sutau produk karena dari hasil yang kami dapatkan secara keseluruhan hanya 1% saja 167 responden yang kami dapatkan. 16% dari pria dan 20% dari wanita mereka membeli suatu produk karena mereka memang butuh apa yang mereka inginkan. Dan bisa disimpulkan responden tersebut tidak akan membeli suatu produk jika mereka tidak membutuhkan produk yang mereka inginkan. Suatu iklan memang cukup efektif untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk karena dengan pesan yang unik membuat konsumen semakin penasaran akan mencoba produk tersebut. Pria Wanita

17 4% 6% 7% 16% 2% 11% 0% 1% 20% 16% 7% 5% 35% 11% 16% 20% 23% Total 18% 8% 4% 5% 13% 1% 4% 25% Iklan TV Internet Iklan media cetak Diskon Rekomendasi Pameran Kebutuhan Product Lainnya 22% Gambar 4. 8 Grafik Faktor Terpenting Yang Mendorong Dalam Membeli Suatu Produk Dari hasil survei ditemukan bahwa responden yang membeli suatu produk karena pengaruh iklan TV juga cukup banyak baik dari responden pria maupun wanita yaitu 16% dan 11%. Sisanya sebanyak 21% adalah responden yang secara keseluruhan mendapatkan pengaruh dari iklan media cetak, pameran dan produk itu sendiri.

18 Jumlah Sepatu atau Sandal yang di Beli Dalam Satu Tahun Total pasang 4-6 pasang 7-9 pasang pasang Pria 76 7 lebih dari 12 pasang Wanita pasang 4-6 pasang 7-9 pasang pasang lebih dari 12 pasang Grand Total Gambar 4. 9 Grafik Sepatu atau Sandal Yang Dibeli Dalam Satu Tahun Pada grafik di atas merupakan hasil analisis untuk mengetahui responden dalam membeli alas kaki (sepatu atau sandal) berbahan dasar kulit. Rata-rata secara umum responden pria hanya membeli alas kaki (sepatu atau sandal) dalam satu tahun paling banyak empat hingga enam pasang. Sangat berbeda dengan responden wanita yang dalam

19 satu tahunnya membeli alas kaki (sepatu atau sandal) hingga mencapai lebih dari 12 pasang, walaupun hanya 2 responden saja. Jika dilihat dari keseluruhan dalam satu tahun responden paling banyak membeli alas kaki (sepatu atau sandal) sebanyak satu hingga 3 pasang yang diwakili oleh 123 responden. Untuk pria yang membeli alas kaki (sepatu atau sandal) empat hingga enam pasang hanya 7 responden, sangat kecil jika dibandingkan dengan responden wanita yang mencapai 25 responden. 10 responden wanita yang membeli alas kaki (sepatu atau sandal) tujuh hinga dua belas pasang dalam satu tahunnya Tingkat Kepentingan Faktor Penentu Pemilihan Merek Dalam memilih alas kaki (sepatu atau sandal) ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan. Di bawah ini adalah hasil survei yang menunjukkan faktor apa yang paling penting dalam memilih alas kaki (sepatu atau sandal) berbahan dasar kulit. Jika dilihat rata-rata secara keseluruhan faktor yang paling penting bagi responden dalam membeli alas kaki (sepatu atau sandal) adalah dari segi kenyamanan, hal ini dapat dilihat pada hasil analisis survei yang menunjukkan rata-rata pada kenyamanan sebesar 5,59. Bagi responden ternyata harga menjadi pilhan terakhir menjadi pertimbangan untuk memilih alas kaki (sepatu atau sandal) berbahan dasar kulit. Pada data di bawah ditunjukkan rata-rata responden yang memilih harga sebagai pertimbangan adalah sebesar 5,01. Pertimbangan lainnya yang dipilh responden adalah daya tahan yang mana pada data di bawah ditunjukkan rata-rata sebesar 5,43. Model juga merupakan pertimbangan responden yang pada data di bawah diwakili dengan rata-rata sebesar 5,32.

20 Dari hasil survey berdasarkan jenis kelamin, data mengenai faktor terpenting dalam membeli alas kaki berbahan dasar kulit ternyata tidak begitu banyak berbeda dengan hasil survey secara keseluruhan. Hanya ada beberapa perbedaan antara pria dan wanita dalam memilih sepatu. Jika melihat gambar 5.0 bisa disimpulkan bahwa kaum wanita lebih sensitif terhadap harga dan lebih mementingkan design ketika ingin membeli alas kaki ketimbang kaum pria Daya Tahan Model Nyaman Harga All Gambar Grafik Faktor Terpenting Dalam Membeli Alas Kaki Berbahan Dasar Kulit

21 Daya Tahan Model Nyaman Harga Pria Wanita Gambar Grafik Faktor Terpenting Dalam Membeli Alas Kaki Berbahan Dasar Kulit Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

22 Merek Pilihan Responden Pria 20% 35% Buccheri Yongki Komaladi Hush Puppies Lainnya 28% 17% Wanita 15% 31% 11% 32% 11% Buccheri Yongki Komaladi Charles & Keith Rotelli Lainnya Gambar Grafik Merek Alas Kaki Kulit Yang Menjadi Pilihan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa merek sepatu Yongki Komaladi cukup mendominasi pasar bagi responden pria dengan tingkat persentase 28%, diurutan kedua terdapat 20% untuk Buccheri, dan 35% untuk merek-merek sepatu

23 lainnya. Sedangkan menurut responden wanita merek sepatu yang menjadi pilihan adalah Charles & Keith mendapatkan pilihan paling banyak dengan persentase 32%, Buccheri mendapatkan pilihan kedua terbanyak dengan persentase 15%, sedangkan Rotelli dan Yongki Komaladi dengan persentase yang sama yaitu 11%, dan merek-merek lainnya sebesar 31% (VNC, Fladeo, dan lain-lain). Total 18% 19% Buccheri Yongki Komaladi Lainnya 63% Gambar Grafik Merek Alas Kaki Kulit Yang Menjadi Pilihan Responden Jika dilihat dari grafik di atas, secara total baik responden pria maupun wanita hanya ada dua merek yang cenderung mendominasi sedangkan merek-merek lainnya yang tidak terlalu banyak dipilih dikelompokan menjadi satu yaitu dengan 63%, dan sisanya dibagi dua yaitu Buccheri dengan 18% dan Yongki Komaladi dengan 19% Faktor Yang Menentukan Pilihan Responden Pria Wanita

24 6% 0% 8% 8% 4% 30% 36% 39% 41% 28% Total 5% 4% 19% 38% Daya Tahan Model / Design Kenyamanan Harga Lainnya 34% Gambar Grafik Faktor Yang Menentukan Pilihan Responden Menyambung pertanyaan sebelumnya mengenai merek sepatu yang menjadi pilih responden. Pertanyaan selanjutnya adalah untuk mengetahui apa yang menjadi faktor penentu, sehingga responden memutuskan untuk memilih merek pilihannya. Dari respoden pria dan wanita ada satu perbedaan yang mencolok yaitu responden pria lebih banyak memilih suatu merek alas kaki dengan alasan daya tahan yaitu sebesar 30%, tidak

25 seperti responden wanita yang hanya 8% yang memilih alasan karena daya tahan suatu merek alas kaki. Sedangkan dari responden wanita yang paling mencolok adalah alasan design dengan 39% dan kenyamanan dengan 41%. Secara total keseluruhan responden lebih banyak memilih suatu merek alas kaki dengan alasan kenyamanan 38%, alasan design sebesar 34%, alasan daya tahan sebesar 19%, alasan harga sebesar 5%, dan lainnya sebesar 4% Persepsi Responden Terhadap Merek Buccheri Dari hasil survey terhadap persepsi responden terhadap alas kaki merek Buccheri didapatkan hasil bahwa 48% responden memilih alas kaki Buccheri cocok untuk eksekutif muda, 33% memilih alas kaki Buccheri cocok untuk kaum mapan, dan sisanya 19% memilih alas kaki Buccheri cocok untuk kawula muda. Sedangkan apabila dibandingkan antara responden pria dan wanita yang mempersepsikan alas kaki Buccheri, terbanyak kaum pria memilih 58% alas kaki Buccheri cocok untuk eksekutif muda dan terbanyak kaum wanita memilih 42% alas kaki Buccheri cocok untuk kaum mapan. Pria Wanita

26 24% 18% 19% 42% 39% 58% Total 19% 33% Kawula Muda Eksekutif Muda Mapan 48% Gambar Grafik Persepsi Responden Terhadap Merek Buccheri

27 Harga Yang Pantas Untuk Merek Buccheri Pria Wanita 10% 1% 25% 11% 4% 4% 13% 7% 42% 18% 33% 32% Total 7% 2% 13% 12% 34% 0-200k 200k - 250k 250k - 300k 300k - 350k 350k - 400k 400k % Gambar Grafik Penilaian Responden Terhadap Harga Yang Pantas Untuk Merek Buccheri

28 Berdasarkan grafik di atas, hasil survey responden terhadap ketika ditanya berapa harga yang pantas untuk alas kaki Buccheri, sebanyak 34% memilih harga yang pantas untuk alas kaki Buccheri adalah Rp. 0- Rp , sebanyak 32% memilih harga yang pantas untuk alas kaki Buccheri adalah Rp Rp , 13% memilih harga yang pantas untuk Buccheri adalah Rp Rp , 12% memilih harga yang pantas untuk Buccheri adalah Rp Rp , sisanya 7% responden memilih Rp Rp dan 2% memilih harga yang cocok untuk alas kaki Buccheri adalah > Rp Apabila dilihat lebih detail lagi, yaitu berdasarkan jenis kelamin, 33% responden pria memilih Rp Rp adalah harga yang pantas untuk Buccheri, sedangkan 42% responden wanita memilih < Rp adalah harga yang paling pantas untuk alas kaki Buccheri Perceptual map Analisis Perceptual map digunakan untuk mengetahui dimana posis Buccheri di banding dengan merek-merek kompetitor di pandang dari beberapa atribut Harga dan Daya Tahan Grafik menjukkan persepsi pasar terhadap merek di pandang dari sisi Harga dan Daya Tahan. Semakin ke kanan, maka merek di persepsikan lebih mahal. Sedangkan semakin ke atas, merek di persepsikan lebih memiliki daya tahan yang tinggi. (tahan lama)

29 Daya Tahan Buccheri Yongki Komaladi Hush Puppies Harga Gambar Perceptual map Berdasarkan Daya Tahan dan Harga Berdasarkan perceptual map di atas, dapat disimpulkan persepsi konsumen terhadap Buccheri, Yongki Komaladi dan Hush Puppies adalah: Dari segi harga Buccheri lebih mahal dan berpaut jauh dibandingkan dengan Yongki Komaladi dan lebih murah sedikit bila dibandingkan dengan Hush Puppies. Dari segi daya tahan Buccheri dengan Yongki Komaladi tidak beda terlalu jauh tetapi persepsi konsumen tetap Buccheri lebih kuat dibandingkan Yongki Komaladi, tidak seperti antara Buccheri dan Hush Puppies dimana persepsi konsumen terhadap Hush Puppies jauh lebih kuat dibanding Buccheri dan Yongki Komaladi Model dan Kenyamanan Grafik ini untuk membandingkan persepsi pasar terhadap merek dipandang dari model dan kenyamannya. Semakin kiri posisinya berarti suatu merek di persepsikan memiliki model yang lebih konservatif, namun semakin ke kanan posisinya maka merek

30 tersebut di persepsikan memiliki model yang lebih modern. Sedangkan bila suatu merek letaknya makin ke atas, berarti bahwa merek tersebut dipersepsikan lebih nyaman. Kenyamanan Buccheri Yongki Komaladi Hush Puppies Model (Konservatif - Modern) Gambar Perceptual map Berdasarkan Model dan Kenyamanan Berdasarkan perceptual map di atas, dapat disimpulkan persepsi konsumen terhadap Buccheri, Yongki Komaladi dan Hush Puppies adalah: Dari segi kenyamanan Buccheri jauh lebih nyaman bila dibandingkan dengan Yongki Komaladi, tetapi Hush Puppies jauh lebih nyaman dibandingkan dengan Buccheri dan Yongki Komaladi. Dari segi design terlihat sangat mencolok perbedaan antara Buccheri dengan Yongki Komaladi dan Hush Puppies. Dimana persepsi konsumen terhadap design Buccheri adalah konservatif.

31 Model dan Warna Berbeda dengan perceptual map yang sebelumnya ( ), pada perceptual map ini, model bukan di tinjau dari segi konservatif atau modern-nya, tapi dari model yang casual sampai dengan model yang formal. Semakin ke kiri maka merek di persepsikan memiliki model yang lebih casual, sedangkan semakin ke kanan merek di persepsikan memiliki model yang lebih formal. Sedangkan untuk sumbu warna, semakin ke atas posisi sebuah merek, maka pasar memiliki persepsi bahwa merek tersebut memiliki variasi yang lebih banyak dalam pilihan warna yang di tawarkan. Warna Buccheri Yongki Komaladi Hush Puppies Model (Casual - Formal) Gambar Perceptual map Berdasarkan Model dan Warna Berdasarkan perceptual map di atas, dapat disimpulkan persepsi konsumen terhadap Buccheri, Yongki Komaladi dan Hush Puppies adalah: Dari segi pilihan warna dapat dilihat bahwa Buccheri paling sedikit variasi warnanya dibandingkan dengan Yongki Komaladi dan Hush Puppies.

32 Dari segi Model dapat dilihat bahwa persepsi konsumen terhadap Buccheri adalah alas kaki formal, sedangkan Yongki Komaladi dan Hush Puppies lebih casual Analisis Cross tabulation Selain melakukan analisis cross tabulation dengan membandingkan semua temuan terhadap jenis kelamin. Ada beberapa analisis cross tabulation yang menarik untuk di perhatikan dan di analisis. Dalam tesis ini, di lakukan analisis cross tabulation tambahan yaitu: Pekerjaan dan Persepsi Terhadap Merek Buccheri 60% 55.56% 50% 47.06% 46.67% 40% 35.29% 35.56% Kawula Muda 30% 20% 17.65% 17.78% 22.22% 22.22% Eksekutif Muda Mapan 10% 0% Mahasiswa Karyawan Wiraswasta Gambar Grafik Cross tabulation Antara Pekerjaan dan Persepsi Dari grafik cross tabulation di atas didapatkan hasil: Mahasiswa mempersepsikan Buccheri adalah alas kaki untuk Kawula Muda (17.65%), eksekutif muda (47.06%), dan Mapan (35.29%).

33 Karyawan mempersepsikan Buccheri adalah alas kaki untuk Kawula Muda (17.78%), eksekutif muda (46.67%), dan Mapan (35.56%). Wiraswasta mempersepsikan Buccheri adalah alas kaki untuk Kawula Muda (22.22%), eksekutif muda (55.56%), dan Mapan (22.22%) Usia dan Persepsi Terhadap Merek Buccheri 60% 52.75% 57.14% 50% 40% 30% 20% 40.38% 34.07% 32.69% 26.92% 13.19% 21.43% 21.43% 20.00% 40.00% 40.00% Kawula Muda Eksekutif Muda Mapan 10% 0% tahun tahun tahun 36 tahun ke atas Gambar Grafik Cross tabulation Antara Umur dan Persepsi Dari grafik cross tabulation di atas didapatkan hasil: Umur tahun mempersepsikan Buccheri untuk kawula muda (13.19%), eksekutif muda (52.75%), dan Mapan (34.07%). Umur tahun mempersepsikan Buccheri untuk kawula muda (26.92%), eksekutif muda (40.38%), dan Mapan (32.69%). Umur tahun mempersepsikan Buccheri untuk kawula muda (21.43%), eksekutif muda (57.14%), dan Mapan (21.43%). Umur 36 tahun ke atas mempersepsikan Buccheri untuk kawula muda (20.00%), eksekutif muda (40.00%), dan Mapan (40.00%).

34 Pengeluaran per Bulan dan Merek Pilihan Responden Pria 70% 60% 50% 40% 30% 20% Buccheri Yongki Komaladi Hush Puppies Lainnya 10% 0% k 1.000k k 2.000k k 3.000k k 4.000k k 5.000k - Gambar Grafik Cross tabulation Antara Pengeluaran dan Pilihan Merek (Pria) Dari grafik cross tabulation di atas didapatkan hasil: Konsumen Pria dengan pengeluaran k memilih Buccheri (11.11%), Yongki Komaladi (27.78%), Hush Puppies (11.11%), dan merek lainnya (50.00%). Konsumen Pria dengan pengeluaran 1.000k 2.000k memilih Buccheri (28.57%), Yongki Komaladi (25.71%), Hush Puppies (22.86%), dan merek lainnya (22.86%). Konsumen Pria dengan pengeluaran 2.000k-3.000k memilih Buccheri (0%), Yongki Komaladi (40.00%), Hush Puppies (0%), dan merek lainnya (60.00%). Konsumen Pria dengan pengeluaran 3.000k k memilih Buccheri (30.77%), Yongki Komaladi (23.08%), Hush Puppies (30.77%), dan merek lainnya (15.38%).

35 Konsumen Pria dengan pengeluaran 4.000k k memilih Buccheri (33.33%), Yongki Komaladi (33.33%), Hush Puppies (0%), dan merek lainnya (33.33%). Konsumen Pria dengan pengeluaran di atas 5.000k memilih Buccheri (0%), Yongki Komaladi (33.33%), Hush Puppies (0%), dan merek lainnya (33.33%).

36 Pengeluaran per Bulan dan Merek Pilihan Responden Wanita 70% 60% 50% 40% 30% 20% Buccheri Yongki Komaladi Charles & Keith Rotelli Lainnya 10% 0% k 1.000k k 2.000k k 3.000k k 4.000k k 5.000k - Gambar Grafik Cross tabulation Antara Pengeluaran dan Pilihan Merek (Wanita) Dari grafik cross tabulation di atas didapatkan hasil: Konsumen wanita dengan Pengeluaran k memilih Buccheri (32.00%), Yongki Komaladi (12.00%), Charles & Keith (8.00%), Rotelli (4.00%), dan merek lainnya (44.00%). Konsumen wanita dengan pengeluaran 1.000k 2.000k memilih Buccheri (10.26%), Yongki Komaladi (15.38%), Charles & Keith (38.46%), Rotelli (12.82%), dan merek lainnya (23.08%). Konsumen wanita dengan pengeluaran 2.000k 3.000k memilih Buccheri (0%), Yongki Komaladi (0%), Charles & Keith (60.00%), Rotelli (20.00%), dan merek lainnya (20.00%).

37 Konsumen wanita dengan pengeluaran 3.000k 4.000k memilih Buccheri (11.11%), Yongki Komaladi (0%), Charles & Keith (55.56%), Rotelli (0%), dan merek lainnya (33.33%). Konsumen wanita dengan pengeluaran 4.000k 5.000k memilih Buccheri (0%), Yongki Komaladi (0%), Charles & Keith (50.00%), Rotelli (0%), dan merek lainnya (50.00%). Konsumen wanita dengan pengeluaran di atas 5.000k memilih Buccheri (0%), Yongki Komaladi (0%), Charles & Keith (25.00%), Rotelli (50.00%), dan merek lainnya (25.00%) Pengeluaran per Bulan dan Alasan Memilih Merek Responden Pria Pria 50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% k 2.000k k 3.000k k 4.000k k 5.000k - Daya Tahan Model / Design Kenyamanan Harga Gambar Grafik Cross tabulation Antara Pengeluaran dan Alasan Memilih Merek (Pria) Dari grafik cross tabulation di atas didapatkan hasil:

38 Konsumen pria dengan pengeluaran k memilih karena daya tahan (25.00%), design (25.00%), kenyamanan (43.18%), dan harga (6.82%). Konsumen pria dengan pengeluaran 2.000k 3.000k memilih karena daya tahan (20.00%), design (20.00%), kenyamanan (40.00%), dan harga (20.00%). Konsumen pria dengan pengeluaran 3.000k k memilih karena daya tahan (46.15%), design (30.77%), kenyamanan (23.08%), dan harga (0%). Konsumen pria dengan pengeluaran 4.000k k memilih karena daya tahan (33.33%), design (33.33%), kenyamanan (33.33%), dan harga (0.00%). Konsumen pria dengan pengeluaran di atas 5.000k memilih karena daya tahan (33.33%), design (33.33%), kenyamanan (27.78%), dan harga (5.56%) Pengeluaran per Bulan dan Alasan Memilih Merek Responden Wanita

39 Wanita 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% Daya Tahan Model / Design Kenyamanan Harga Lainnya 0% k 2.000k k 3.000k k 4.000k k 5.000k - Gambar Grafik Cross tabulation Antara Pengeluaran dan Alasan Memilih Merek (Wanita) Dari grafik cross tabulation di atas didapatkan hasil: Konsumen wanita dengan pengeluaran k memilih karena daya tahan (7.69%), design (34.62%), kenyamanan (46.15%), harga (1.92%), dan lainnya (9.62%). Konsumen wanita dengan pengeluaran 2.000k 3.000k memilih karena daya tahan (0%), design (40.00%), kenyamanan (60.00%), harga (0%), dan lainnya (0%). Konsumen wanita dengan pengeluaran 3.000k k memilih karena daya tahan (22.22%), design (66.67%), kenyamanan (0%), harga (0%), dan lainnya (11.11%). Konsumen wanita dengan pengeluaran 4.000k k memilih karena daya tahan (0%), design (50.00%), kenyamanan (50.00%), harga (0%), dan lainnya (0%).

40 Konsumen wanita dengan pengeluaran di atas 5.000k memilih karena daya tahan (6.25%), design (37.50%), kenyamanan (37.50%), harga (12.50%), dan lainnya (6.25%) Domisili Responden dan Tingkat Kepentingan Faktor Penentu Pemilihan Merek Daya Tahan Model Nyaman Harga Jakarta Selatan Jakarta Utara Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Timur Tangerang Bekasi Gambar Grafik Cross tabulation Antara Domisili dan Preferensi Dari grafik cross tabulation di atas didapatkan hasil: Faktor terpenting bagi konsumen yang berdomisili di Jakarta Selatan dalam memilih alas kaki adalah karena daya tahan (5.56), Model (5.53), Kenyamanan (5.78), dan Harga (5.13). Faktor terpenting bagi konsumen yang berdomisili di Jakarta Utara dalam memilih alas kaki adalah karena daya tahan (5.36), Model (5.57), Kenyamanan (5.71), dan Harga (5.29).

41 Faktor terpenting bagi konsumen yang berdomisili di Jakarta Pusat dalam memilih alas kaki adalah karena daya tahan (5.43), Model (5.07), Kenyamanan (5.43), dan Harga (5.14). Faktor terpenting bagi konsumen yang berdomisili di Jakarta Barat dalam memilih alas kaki adalah karena daya tahan (5.40), Model (5.22), Kenyamanan (5.56), dan Harga (4.93). Faktor terpenting bagi konsumen yang berdomisili di Jakarta Timur dalam memilih alas kaki adalah karena daya tahan (5.35), Model (5.29), Kenyamanan (5.71), dan Harga (4.88). Faktor terpenting bagi konsumen yang berdomisili di Jakarta Tangerang dalam memilih alas kaki adalah karena daya tahan (5.06), Model (5.00), Kenyamanan (5.06), dan Harga (4.88). Faktor terpenting bagi konsumen yang berdomisili di Bekasi dalam memilih alas kaki adalah karena daya tahan (5.57), Model (5.57), Kenyamanan (5.57), dan Harga (4.29) Petikan Wawancara dengan Marketing Manager Buccheri Pewawancara: Apa bahan dasar alas kaki Buccheri? Buccheri: Kalau untuk Buccheri kita memakai bahan dasar kulit asli, tetapi kalau untuk Vicari kita menggunakan bahan sintetis dan kain. Lebih banyak mana jumlah produksi antara alas kaki pria dengan alas kaki wanita? Sebenarnya awal mulanya kita hanya bermain di alas kaki wanita, tetapi seiring waktu berjalan dan adanya demand dari pasar yang sangat tinggi dan kita

42 memiliki kemampuan untuk bermain di segmen alas kaki pria akhirnya kita juga memproduksi alas kaki untuk pria. Tetapi sekarang porsinya masih lebih banyak wanita. Kurang lebih 60% untuk produksi sepatu wanita dan 40% untuk produksi sepatu pria. Kita juga bermain di segmen anak, tapi sambutannya kurang bagus jadi kita hanya memproduksi kurang lebih 5%. Ada berapa merek yang diproduksi oleh PT. Vigano Cipta Perdana? Kita memiliki banyak brand diantaranya adalah Buccheri, Vicari, Gabino, Juliano, dan Brunoni. Apa perbedaan diantara merek-merek tersebut? Kalau Buccheri kita bermain disegmen pria dan wanita dan dengan kualitas yang paling baik yaitu dengan bahan kulit dan juga dengan harga untuk kalangan menengah ke atas. Terus untuk Vicari khusus untuk wanita dan warnya lebih beragam, bahannya dari kain, modelnya lebih fashion dan dari segi harga untuk menengah kebawah (kurang lebih antara Rp Rp ). Untuk Gabino, Juliano, dan Brunoni hanya berfungsi sebagai fighting brand yang meramaikan pasar saja. Dan ditujukan untuk kalangan menengah kebawah dengan harga kurang dari Rp dan didiskon 50%. Kalau untuk sandal dan sepatu antara pria dan wanita perbandingan produksinya berapa? Untuk wanita produksi sandal lebih banyak yaitu sebesar 70% sepatu 30% dan untuk pria perbandingan produksi antara sandal dan sepatu 50% - 50%. Selama ini bagaimana Buccheri menjalankan strategi promosinya?

43 Biasanya kita mengadakan diskon pada momen-momen tertentu, seperti contohnya pada waktu Lebaran kita mengadakan diskon sebesar 20% untuk Buccheri dan iklannya kita pasang di Kompas. Dan untuk brand awareness-nya kita memasang di radio Elshinta. Kenapa pilih radio Elshinta? Kita pilih radio Elshinta karena jaringannya sangat luas dan pendengarnya adalah orang bekerja dan biasanya ingin mendengarnya info lalu lintas karena di Jakarta sangat macet. Berapa banyak jumlah produksi dalam satu bulan? Kurang lebih pasang. Bagaimana dengan yang tidak laku dijual? Yang tidak laku biasanya kita obral Analisis Pemasaran Strategik Merek kompetitor yang di gunakan sebagai pembanding untuk segmen pasar pria dan segmen wanita adalah berbeda. Ini di dasarkan pada hasil survey top-of-mind dimana untuk segmen pasar pria Yongki Komaladi dan Hush Puppies menempati urutan teratas, sedangkan untuk segmen wanita dua urutan teratas ditempati oleh merek Charles & Keith dan Rotelli. Selain itu, analisa survey menunjukkan bahwa segmen pasar pria dan wanita memiliki perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam menentukan pilihan mereknya. Oleh karena itu dalam rekomendasi yang diberikan, akan membedakan pendekatan strategi marketing untuk target market wanita dan target market pria, kecuali dimana ditemukan bahwa unsur tertentu tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.

44 Rekomendasi dibuat berdasarkan STP (Segmentation, Targeting, and positioning) dan marketing mix (product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process) Rekomendasi Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) Segmentation Karena produk yang dipasarkan Buccheri adalah produk yang erat kaitannya dengan gaya hidup, maka segmentation yang digunakan adalah berdasarkan gaya hidup (psycography). Berdasarkan laporan SWA pada edisi Maret 2005, pasar di Indonesia terbagi dalam 8 segmen, jika ditinjau dari kaca mata psycography nya Targeting adalah: Dari ke delapan segmen pasar tersebut, maka yang menjadi target pasar Buccheri 1. The Savvy Conqueror (Main Untuk Menang), sekitar 16% dari populasi pasar Indonesia. 2. Networking Pleasure Seeker (Gaul-Glam), 11% 3. Spontaneous Fun-Loving (Bintang Panggung), 13,6% Beberapa karakteristik yang unik dari ke tiga segmen di atas, yaitu: a. Hidup di perkotaan (kaum urban). b. Social economy status menengah ke atas.

45 c. Diterima dan dihargai oleh lingkungannya dipandang sebagai suatu hal yang penting dalam memberikan kebahagian dan kesuksesan dalam hidup. d. Berpendidikan rata-rata sampai dengan tinggi e. Materi adalah alat untuk mencapai kebahagiaan Positioning Berdasarkan karakteristik dari target pasar, maka strategi positioning yang tepat untuk merek Buccheri adalah: a. Point-of-Parity (POP) Untuk membantu pasar dalam meng-asosiasikan merek Buccheri, maka Point-of-Parity di dapat dengan meng-asosiasi-kan merek Buccheri dengan merek Yongki Komaladi. Dalam hal ini pasar akan dipersepsikan bahwa merek Buccheri memiliki kesamaan atribut dengan merek tersebut dalam hal: - Model yang trendy dan Modern. - Merek untuk orang yang gaul. b. Point-of-Difference (POD) Untuk dapat lebih diterima oleh pasar maka Point-of-Different (POD) yang harus dibangun dan kembangkan dalam persepsi pasar adalah: - Buccheri adalah merek dengan kualitas tinggi, dimana memiliki daya tahan yang tinggi dan kenyaman saat digunakan. - Simbol keunggulan.

46 Rekomendasi Marketing Mix Dalam meraih pangsa pasar yang ada sesuai dengan target segmen yang telah dipilih, maka strategi marketing mix harus dikembangkan dan dilaksanakan dengan terintegrasi Product Dalam segi produk, pria dan wanita sama-sama mementingkan kenyamanan saat memelih suatu merek alas kaki. Pada kedua segmen pasar ini atribut kenyamanan menempati posisi pertama. Sedangkan pada posisi kedua, ada perbedaan antara segmen pasar pria dan wanita. Segmen pria lebih mengutamakan atribut daya tahan sebagai atribut penting yang kedua, sedangkan bagi segmen pasar wanita atribut model di pilih sebagai atribut terpenting kedua. Dibandingkan dengan perceptual map, untuk pasar pria kenyamanan merek Bucceri ada diantara kedua merek lain, yaitu lebih unggul dibanding merek Yongki Komaladi dan masih relatif berada di bawah Hush Puppies. Sedangkan untuk pasar wanita, persepsi pasar menyiratkan bahwa daya tahan merek Buccheri pada tingkat yang hampir sama dengan dua merek pesaing, namun relatif ada di bawah. Sedangkan untuk atribut terpenting kedua. Segmen pasar pria memiliki persepsi bahwa daya tahan Buccheri berada sedikit di atas Yongki Komaladi namun relatif jauh di bawah Hush Puppies. Untuk segmen pasar wanita, model yang ditawarkan Buccheri dipersepsikan lebih konservatif dan formal dibanding dengan dua merek kompetitor. Berdasarkan analisis pasar di atas, maka Buccheri harus memperhatikan faktor kenyamanan dalam membuat produknya, khususnya produk-produk untuk segmen pasar

47 wanita. Sehingga kualitas daya tahan produk Buccheri dipersepsikan sama atau lebih unggul dengan kedua merek kompetitor. Selain itu, produk-produk untuk segmen pasar pria harus juga memperhatikan daya tahan, karena walaupun masih relatif unggul dibanding merek Yongki Komaladi, namun persepsi pasar masih melihat bahwa daya tahan masih jauh di bawah merek Hush Puppies. Demikian halnya untuk produk-produk bagi segmen pasar wanita, model harus lebih dikembangkan sehingga dapat mengikuti tren pasar. Karena dari perceptual map yang terbentuk, persepsi pasar menempatkan merek Buccheri masih tertinggal dari keinginan pasar dibanding dengan kedua merek pesaing Price Strategi harga berdasarkan hasil survey menunjukkan bahwa segmen pasar pria tidak terlalu memperhatikan harga sebagai salah satu faktor untuk menentukan pemilihan merek. Sebaliknya, segmen pasar wanita memberi nilai yang relatif tinggi untuk faktor harga. Dalam menentukan pilihan suatu merek, 35% segmen pasar wanita memilih diskon sebagai faktor yang paling menentukan. Sedangkan hanya 16% dari segmen pasar pria yang memilih diskon sebagai faktor penentu pemilihan merek (20% memilih rekomendasi). Fakta lain, 32% responden berpendapat bahwa harga yang pantas untuk alas kaki merek Buccheri adalah pada kisaran 200 ribu sampai dengan 250 ribu.

48 adalah: Dari hasil temuan tersebut, strategi harga yang dapat dilakukan oleh Buccheri 1. Mematok harga dasar dalam kisaran rata-rata antara Rp sampai Rp Strategi diskon lebih sering dilakukan untuk produk-produk bagi segmen pasar wanita Place Untuk bersaing dengan merek-merek kompetitor, pemilihan lokasi outlet juga menjadi salah satu faktor penentu. Sesuai dengan target market-nya, lokasi outlet sebaiknya ditempatkan di pusat perbelanjaan untuk kelas menengah ke atas seperti Mall Ciputra, Mall Taman Anggrek, Mega Mall Pluit, Pondok Indah Mall, dll. Oleh karena itu perlu diadakan relokasi tempat untuk outlet yang letaknya tidak sesuai dengan target market Promotion Dari hasil survey (Gambar 4.7), rekomendasi menempati posisi pertama untuk pria (20%), kedua untuk wanita (23%) dan secara keseluruhan kedua terbesar (22%). Oleh karena itu, Buccheri perlu membangun loyalitas dari konsumen yang sudah ada. Dengan loyalitas yang tinggi dan dengan rasa memiliki akan merek, konsumen akan terdorong untuk melakukan rekomendasi merek kepada kolega nya. Strategi untuk membangun loyalitas konsumen lebih dipusatkan dengan melakukan aktifitas below the line, yaitu:

49 1. Member card. Untuk mendapatkan data konsumen dan untuk men-track histori transaksi. 2. Kartu ulang tahun. Diberikan bagi setiap konsumen yang berulang tahun sehingga meninggalkan kesan istimewa dalam hati konsumen. Dengan harapan konsumen akan menceritakan peristiwa ini kepada relasinya (buzz). 3. Surprise gift (voucher bila sudah melakukan belanja sejumlah tertentu). Hadiah yang diberikan tanpa sepengetahuan konsumen dan dikirimkan berdasarkan data member dan data transaksi. Misalnya: pemberian voucher, small gift, dan lain-lain atas transaksi kelipatan minimum satu juta atau lebih. Hal ini juga akan meninggalkan kesan istimewa yang tak terlupakan oleh konsumen dan dengan harapan akan terjadi word of mouth. 4. Katalog dan Brosur. Diberikan kepada konsumen yang memiliki member card atau data konsumen terdapat di dalam database Buccheri. Sesuai dengan target pasar-nya, yang mementingkan citra diri sebagai salah satu unsur keberhasilan, perlu di bangun asosiasi yang kuat antara merek dengan ikon-ikon populer. Strategi pemasaran yang dapat di lakukan adalah: 1. Bekerja sama dengan wedding organizer untuk menjadi salah satu sponsor produk sepatu pengantin. 2. Menjadi salah satu sponsor produk untuk peragaan busana dari perancangperancang busana terkenal. Strategi ini akan meningkatkan brand awareness Buccheri. 3. Menjadi sponsor alas kaki untuk program-program acara yang sedang populer.

50 4. Melakukan join-promo dengan bank penerbit credit card. (Pemilihan bank atau credit card di sesuaikan dengan target market Buccheri, mis; Citibank Clear Card, BCA side-card, Danamon MU Card, Permata Manhattan) 5. Radio talk-show. Pemilihan radio di sesuaikan dengan target market, misal: Cosmopolitan FM, A Radio, Female Radio, Smart FM, Tri Jaya FM. 6. Pemecahan rekor MURI untuk sepatu kulit terbesar People Strategi marketing mix untuk people adalah dengan meningkat pelayanan dari setiap personil yang bertugas disetiap outlet Buccheri yaitu dengan cara: 1. Memberikan pelatihan kepada setiap karyawan Buccheri khususnya pada bagian front-liner agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal sehingga dapat meningkatkan customer satisfaction. 2. Mempersiapkan dan meningkatkan after-sales service Physical Evidence Agar dapat bersaing dalam mendapatkan pangsa pasar, perlu dilakukan juga perubahan-perubahan dalam bentuk fisik seperti: 1. Design outlet. Untuk outlet disarankan untuk menggunakan design dengan konsep modern minimalist. Konsep modern minimalist ini sedang menjadi tren dan dipandang sebagai simbol kemapanan dalam gaya hidup.

51 2. Design packaging. Untuk packaging produk meliputi kotak sepatu dan carry bag. Disarankan untuk men-design sesuai dengan konsep modern minimalist untuk menjaga konsistensi dengan konsep outlet. 3. Seragam pramuniaga. Untuk seragam disarankan untuk membuat seragam khusus dengan model dan paduan warna yang menarik dan sepadan dengan konsep outlet. 4. Media promosi. Untuk media promosi meliputi banner, spanduk, brosur, flyer disarankan untuk menggunakan design modern minimalist (sepadan dengan konsep design Buccheri secara keseluruhan) Process Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Buccheri maka perlu dibuat dan diterapkan standard operation procedure dalam setiap proses yang terjadi dalam perusahaan. Ini dimaksudkan agar semua proses dapat berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan dan meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan, terutama dalam proses pelayanan terhadap konsumen (front line). Standard Operation Procedure (SOP) yang perlu disusun dan diterapkan yaitu: 1. Proses pengambilan barang sesuai permintaan konsumen. 2. Proses penangan keluhan konsumen (after sales)

52 Timeline, Estimasi Biaya, Benefit dan Proyeksi Penjualan Untuk mendukung implementasi strategi pemasaran yang baru, diperlukan timeline, estimasi biaya, estimasi benefit yang tepat dan tentunya apa yang akan dihasilkan oleh strategi pemasaran yang baru Timeline Table 4.1. Marketing Activitis Timeline Marketing Activities Redesign Outlet Member Card Sales Person uniform Wedding exhibiton Sponshorship Advertisements Discount (pria) Discount (wanita) Berdasarkan timeline diatas aktivitas pemasaran dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya : Redesign Outlet. Ditargetkan minimal 5 outlet yang direnovasi dalam satu tahun. Member Card. Dilaksanakan setiap bulannya mulai dari semester kedua tahun Sales Person Uniform. Ditargetkan satu tahun sekali setiap pramuniaga diberikan seragam yang baru.

53 Wedding Exhibition. Dilaksanakan pada pameran wedding yang besar saja. Sponsorship. Dilaksanakan pada hari yang tidak bersamaan dengan wedding exhibiton. Advertisement. Memasang iklan pada majalah-majalah dewasa dengan segmen B+ keatas. Discount. Untuk konsumen pria kegiatan promosi discount lebih dikurangi dibandingkan dengan konsumen wanita Estimasi Biaya Table Estimasi Biaya Implementasi New Marketing Strategy (dalam juta rupiah) Keterangan Redesign Outlets Member Cards Membership Related Promotions Sales Person s Uniforms Others Total Cost Tabel diatas adalah perincian biaya investasi untuk strategi pesamasaran yang baru. Untuk redesign outlet diasumsikan Buccheri harus me-redesign outlet-nya minimal 5 outlet dalam satu tahun dengan biaya +/- Rp ,- / outlet. Untuk membercard diasumsikan per outlet harus mendapatkan minimal 5 anggota member baru per hari untuk 2 tahun pertama dan untuk tahun ketiga dan seterusnya setiap outlet minimal harus mendapatkan 3 anggota member baru per hari-nya. Harga per kartu member diasumsikan sebesar +/- Rp ,- jadi total biaya pertahun untuk dua tahun

54 pertama +/- Rp ,- (untuk 2007 hanya dihitung untuk 6 bulan), sedangkan untuk tahun ketiga dan berikutnya total biaya untuk kartu member per tahun adalah +/- Rp ,-. Untuk keperluan membership related promotion, sales person s uniforms dan untuk keperluan lainnya diasumsikan masing-masing +/- Rp ,- / tahun untuk membership related promotion, +/- Rp ,- / tahun untuk seragam dengan asumsi per outlet memiliki minimal 3 pramuniaga. Sedangkan untuk keperluan lainnya dicadangkan dana sebesar +/- Rp ,- / tahun Estimasi Benefit Berdasarkan analisa dari hasil survey yang didapat, apabila dilakukan strategi pemasaran yang baru maka akan terjadi perubahan-perubahan persepsi konsumen yang cukup signifikan terhadap merek Buccheri. Perubahan-perubahan persepsi konsumen dapat dilihat dari perceptual maps dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini membuat setiap produsen sepatu dan sandal harus mencermati dengan serius perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik yang bergerak dalam perakitan cenderung mengarah pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah sepatu buccheri wanita. Cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

Program Pasca Sarajana Uniersitas Bina Nusantara. O thn. O thn. O thn. O 36 keatas 5. Domisili Anda saat ini:

Program Pasca Sarajana Uniersitas Bina Nusantara. O thn. O thn. O thn. O 36 keatas 5. Domisili Anda saat ini: L1 Program Pasca Sarajana Uniersitas Bina Nusantara Kue sioner Mohon partisipasi Anda untuk mengisi kuisioner ini. Kebenaran informasi yang Anda berikan sangat membantu kami dalam menyelesaikan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen adalah bagian terpenting dalam proses jual beli barang maupun jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pekanbaru. Perusahaan ini merupakan perusahaan nasional.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pekanbaru. Perusahaan ini merupakan perusahaan nasional. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Cafe Angkringan Pak Belalang merupakan perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 24 september 2008, dengan lokasi yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara, Pengguna Kartu Prabayar Fren di tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung yang sedang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian untuk mengukur brand awareness dari BCKG, kita menyimpulkan bahwa brand awareness BCKG masih relatif rendah. Secara umum, hanya

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA)

LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA) LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA) L1-1 Lampiran 1 L1-2 KUESIONER PENELITIAN Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen Maranatha Bandung, kepada Bapak/Ibu/Sdr/i

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Variabel yang Dipentingkan Oleh Konsumen Variabel-variabel yang dianggap penting oleh konsumen adalah sebanyak 30 variabel, dimana data yang diambil dari

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunikan suatu produk, merupakan salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya saing produknya, karena semakin unik suatu produk, maka konsumen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Faktor-faktor Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats dari pemasaran produk celana jeans PT. Multi Garmenjaya, yaitu : o Strengths - Merek Cardinal di

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian dilakukan di toko sepeda ACC semarang. Penelitian dilakukan karena terjadi penurunan penjualan dari akhir tahun 2011 sampai akhir tahun 2012 sebesar 25%. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning Bengkel Jaya Motor : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Jenis Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa/Mahasiswi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Responden Eceran atau Satuan 6.1.1.1 Matriks Importance / Performance Analysis (IPA) Rata-rata kepentingan dan performansi untuk PD. Ferina Bandung adalah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 57 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Kesimpulan pertama adalah brand awareness Inez memiliki tingkat kepekaan brand yang tinggi namun brand tidak melekat di benak konsumen. Hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Natura Foods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri minuman dalam kemasan gelas dan sachet. Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Perusahaan Data Perusahaan Kayla Florist 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist 2. Bidang Usaha : Papan Bunga 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang 4. Alamat Perusahaan : Jl.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor- faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam membeli tas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi banyak membawa perubahan, salah satunya yaitu menjadikan pertukaran informasi yang semakin cepat. Ditandai dengan perkembangan penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis maka pada akhir penelitian dapat dibuatkan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan proses identifikasi variabel internal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deksriptif mengenai Strategi Bauran Promosi pada Website Autoritel.com sebagai Media Jual Beli Mobil diperoleh data dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond BAB IV STRATEGI MARKETING 4.1 Strategi Marketing 4.1.1 STP Dalam penetapan STP (Segmentation, Targeting dan Positioning), pihak Diamond seharusnya lebih menfokuskan pada persepsi STP konsumen. Berdasarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Evaluasi Aktivitas Promosi II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu mengenai perumusan dan penetapan strategi promosi dilakukan oleh Simorangkir (2009) yang meneliti strategi promosi produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri modern ritel dewasa ini semakin pesat, baik pemain lokal maupun asing semakin agresif bermain dalam pasar yang empuk tersebut. Prospek

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: 09 Merancang Strategi Pemasaran Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Definisi Pemasaran Pemasaran tidak hanya mengenal penjualan,pemasangan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI

RINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI RINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI, 2003, Strategi Pengembangan BritAma dalam Rangka Meningkatkan Posisi Dana Bank BRI, pembimbing SETIADI DJOHAR dan KIRBRANDOKO BritAma merupakan produk tabungan Bank BRI yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Cipta Master Perkasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Cipta Master Perkasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Cipta Master Perkasa PT. Cipta Master Perkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan tekstil dan garment,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari Bab 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari berbagai sumber, dantara lain: a. Literatur: artikel elektronik maupun non elektronik,

Lebih terperinci

BAB I. membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang. menciptakan para pelanggan yang merasa puas.

BAB I. membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang. menciptakan para pelanggan yang merasa puas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Terciptanya kepuasan dari konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Harapan (Awal) Konsumen LAMPIRAN 1

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Harapan (Awal) Konsumen LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian Persepsi dan Harapan (Awal) Konsumen LAMPIRAN 1 Lampiran L1-1 KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr/i responden. Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 MODUL 5 MARKETING OFF-LINE A. SUB POKOK BAHASAN Product Price Place Promotion B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan mampu untuk: 1. Memahami bauran

Lebih terperinci

Gambar 3.19 Langkah-langkah Memilih Pricing Strategy

Gambar 3.19 Langkah-langkah Memilih Pricing Strategy Gambar 3.19 Langkah-langkah Memilih Pricing Strategy 1. Set Pricing Objectives Harga ditetapkan untuk positioning product, dengan tujuan untuk menciptakan citra produk dan pelayanan yang pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS. Profil responden dalam penelitian ini memiliki gender yang jumlahnya

BAB III SOLUSI BISNIS. Profil responden dalam penelitian ini memiliki gender yang jumlahnya BAB III SOLUSI BISNIS 3.1. Hasil Penelitian 3.1.1. Profil Responden Profil responden dalam penelitian ini memiliki gender yang jumlahnya berimbang yaitu terdiri dari wanita 48% dan pria 52%. Sedangkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: KUESIONER

LAMPIRAN A: KUESIONER LAMPIRAN A: KUESIONER Kuesioner Penelitian Pengantar No :... No. Cust :... Tgl :... Nama :... Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi Anda untuk menjadi responden kami dalam survei

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Dari survey yang kami lakukan dapat disimpukan bahwa pembeli (pihak yang menentukan pemilihan suatu merek) keramik, umumnya memiliki kualifikasi: - Mayoritas pria

Lebih terperinci

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS 1.1 Latar Belakang Di era modern sekarang ini, berbelanja barang-barang fashion untuk menunjang penampilan menjadi kebutuhan rutin setiap orang baik pria maupun wanita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan segala lini perusahaan pada masa kini merupakan hasil pengelolaan yang baik dalam tiap-tiap lini perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, fashion menjadi gaya hidup (life style) yang sangat di minati. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan di dalam dunia usaha sudah semakin ketat. Siapa saja yang tidak kuat bersaing atau tidak punya strategi untuk melawan para pesaing akan kalah. Di dalam dunia usaha saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rambut merupakan mahkota yang paling berharga, bahkan rasa percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang sehat dan indah. Hal ini senada

Lebih terperinci

2) Apakah pekerjaan Anda saat ini? Wiraswasta Pegawai negeri Pegawai Swasta Profesional Pensiunan

2) Apakah pekerjaan Anda saat ini? Wiraswasta Pegawai negeri Pegawai Swasta Profesional Pensiunan LAMPIRAN I. Kuesioner Riset Pendahuluan Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban Anda 1) Apakah jenjang pendidikan terakhir Anda? SD SLTP SLTA Diploma Sarjana Pascasarjana Lainnya, sebutkan. 2) Apakah

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.I. Kesimpulan Dalam bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penulis setelah menganalisa dan membahas data data temuan lapangan. Selain itu, bab ini juga membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH BAB I MARKETING PLAN DALAM BISNIS

UCAPAN TERIMA KASIH BAB I MARKETING PLAN DALAM BISNIS UCAPAN TERIMA KASIH 1 BAB I MARKETING PLAN DALAM BISNIS 2 MARKETING PLAN! dalam Bisnis MARKETING PLAN DALAM BISNIS 3 ARTI MARKETING Arti umum marketing adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang dirancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu, tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana pelanggan sangat kritis dengan kebutuhan dan keinginan yang terus berkembang. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data, pengolahan data dan analisis diperoleh kesimpulan hasil penelitian antara lain : 1. Konsumen yang potensial

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa The Dharmawangsa dengan berbagai analisa, yaitu SWOT, STP, Marketing mix, Startegi Generic serta PLC: Dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat. Seperti halnya terjadi pada perkembangan industri bisnis sepatu yang saat ini tingkat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Atribut atribut yang dianggap penting oleh konsumen GPS yang ditawarkan selalu ada Kondisi GPS selalu baru GPS yang ditawarkan berkualitas baik Kehandalan

Lebih terperinci