BAB III SOLUSI BISNIS. Profil responden dalam penelitian ini memiliki gender yang jumlahnya
|
|
- Budi Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III SOLUSI BISNIS 3.1. Hasil Penelitian Profil Responden Profil responden dalam penelitian ini memiliki gender yang jumlahnya berimbang yaitu terdiri dari wanita 48% dan pria 52%. Sedangkan untuk profil usia mayoritas berusia tahun dengan jumlah 39%, respondent yang berusia tahun berjumlah sebesar 31%, sedangkan 30 % lainya berusia tahun dan diatas 45 tahun. Untuk pendidikan mayoritas dari respondent berpendidikan S1 yaitu sebanyak 70%. Sisanya memiliki pendidikan SMA, D1,D3, dan S2. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gender Usia Pendidikan Wanita 48% Pria 52% % >45 14% % % S1 70% S2 8% SMA 6% D1/D2/D3 16% Gambar 3.1 Profil Respondent Berdasarkan Gender, Usia, Pendidikan Untuk profil pekerjaan, mayoritas respondent merupakan pegawai swasta sebanyak 49%, sedangkan pegawai negeri atau pegawai BUMN berjumlah sebesar 34%. Rata rata penghasilan sebesar 2 sampai dengan 5 juta perbulan sebanyak 51% respondent, 5 sampai dengan 10 juta sebesar 22%. Sebanyak 27% lainnya sebesar 500 ribu sampai dengan 2 juta, dan diatas 10 juta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini. 50
2 Pekerjaan Penghasilan Wirasw asta Profesional 5% 4% Mahasisw a 8% 5-10jt 22% 10-15j t 1% >15j t 5% 500rb-2jt 21% PNS/BUMN 34% Pegaw ai Sw asta 49% 2-5jt 51% Gambar 3.2. Profil Respondent Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan Dari profil responden diatas menunjukan walaupun persyaratan untuk memiliki kartu kredit berusia diatas 20 tahun, tetapi kebanyakan nasabah kartu kredit yang disetujui pada umumnya berusia diatas 25 tahun, karena sudah memiliki penghasilan sendiri. Sedangkan untuk pemegang kartu kredit dibawah usia 25 tahun kebanyakan merupakan mahasiwa yang memiliki kartu tambahan. Untuk kepemilikan kartu kredit, respondent terbanyak merupakan nasabah Citibank sebesar 19%, sedangkan BNI sebesar 17%, BRI sebesar 14%, BCA dan Mandiri 13% dan lainnya adalah pemegang kartu dari bank penerbit lainnya. Sebesar 18 % dari responden memiliki lebih dari satu kartu kredit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini. 51
3 Kepemilikan Kartu Kredit BRI 14% DanamonBII Belum Niaga 3% 1% memiliki 3% 6% Mega 1% Citibank 19% Mandiri 13% HSBC 10% BCA 13% BNI 17% Gambar 3.3 Kepemilikan Kartu Kredit Untuk rata rata pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit sebanyak 40% menggunakan dibawah 500 ribu rupiah perbulan. Sedangkan responden yang menggunakan kartu kredit berjumlah 500 ribu sampai dengan satu juta sebanyak 31%. Untuk penggunaan diatas satu juta sebanyak 29%. Dari grafik dibawah terlihat bahwa respondent kebanyakan menggunakan kartu dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Jumlah Rata-Rata Pemakaian Kartu Kredit 1-2jt 18% 2-3jt 7% >3jt 4% <500rb 40% 500rb-1jt 31% Gambar 3.4. Jumlah Rata Rata Pemakaian Kartu Kredit 52
4 ATM merupakan cara pembayaran yang paling banyak dilakukan oleh pengguna kartu kredit sampai dengan saat ini. Pembayaran dengan auto debet dan tunai pun menjadi pilihan lainnya. Cara Pembayaran Kartu Kredit Auto DebetTunai 8% 8% Phone/SMS Banking 2% Internet 3% ATM 79% Gambar 3.5. Cara Pembayaran Kartu Kredit Uji validitas Dengan menggunakan r tabel dengan ketentuan df= 156 2, yaitu =154 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 8% maka didapatkan nilai= Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16, semua item memiliki nilai lebih besar dari , sehingga seluruh pertanyaan dinilai valid Uji reabilitas Hasil perhitungan menunjukan nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0.5 yaitu Berdasarkan hal tersebut maka kuesioner reliabel Tingkat Kepentingan Atribut Kartu Kredit Berdasarkan hasil survey terhadap responden, pengguna kartu kredit diminta untuk menilai tingkat kepentingan dari 36 atribut yang dianggap 53
5 mempengaruhi ekspektasi pengguna kartu kredit dalam memilih suatu kartu kredit. Hasil survey tersebut memperlihatkan bahwa hampir seluruh atribut merupakan faktor yang penting untuk menunjang penggunaan suatu kartu kredit. Bunga kartu kredit yang rendah dan kecepatan proses aplikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi pengguna kartu kredit. hanya satu faktor yang dianggap netral yaitu promosi di media bilboard atau spanduk. Apabila diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan maka dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini. Tabel 3.1. Tingkat Kepentingan Atribut 7'P NO ATRIBUT MEAN SCALE TINGKAT KEPENTINGAN Price 22 Bunga kartu kredit yang rendah Sangat Penting Proses 30 Proses aplikasi cepat Sangat Penting People 24 Petugas melayani dengan ramah Sangat Penting Price 21 Biaya iuran tahunan bersaing Sangat Penting Proses 32 Proses penyelasaian keluhan diatasi dengan baik Sangat Penting Place 35 Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Sangat Penting Proses 31 Pusat layanan tersedia 24 jam Sangat Penting Proses 29 Proses aplikasi mudah Sangat Penting produk 8 Brand image bank penerbit yang baik Sangat Penting People 23 Petugas menguasai produk Sangat Penting Place 36 Pusat pelayanan mudah diakses Sangat Penting Proses 33 Ketepatan pengiriman kartu kredit dan tagihan Sangat Penting Place 34 Produk mudah didapatkan Penting promosi 9 Discount dan program promosi di restaurant Penting produk 2 Informasi promosi lengkap&jelas Penting promosi 11 Discount dan program promosi di supermarket Penting promosi 13 Discount dan program promosi di travel/airline/hotel Penting promosi 12 Discount dan program promosi di Bioskop Penting Physical evidence 26 Kantor cabang/unit yang nyaman dan menarik Penting promosi 10 Discount dan program promosi di mall Penting produk 7 Fitur pembayaran (listrik, HP, telephone, Internet) Penting produk 3 Fitur reward poin menarik Penting promosi 16 Hadiah dari penukaran point reward Penting Physical evidence 27 Outlet menarik Penting promosi 15 Hadiah langsung untuk aplikasi Penting produk 6 Fitur cicilan menarik Penting People 25 Petugas berpenampilan menarik/rapi Penting promosi 14 Discount dan program promosi di branded fashion Penting produk 1 Informasi produk banyak Penting produk 5 Fitur asuransi perlindungan tagihan & asuransi jiwa Penting Physical evidence 28 Penampilan kartu menarik Penting produk 4 Fitur airport lounge memadai Penting promosi 17 Penjualan produk menarik melalui katalog Penting promosi 20 Promosi di Media Cetak Penting promosi 18 Promosi di Televisi Penting promosi 19 Promosi di media bilboard/spanduk Netral 54
6 Apabila kepentingan tersebut dilihat dari masing masing atribut dikaitkan dengan 7 P, maka dapat dilihat atribut yang paling penting dalam variabel produk yaitu brand image bank yang baik. Sedangkan untuk fitur airport lounge dianggap penting tetapi merupakan atribut dengan nilai terendah. Sedangkan untuk fitur informasi produk dan fitur pembayaran dinilai masih penting untuk dimiliki suatu kartu kredit. Tabel 3.2. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Produk ATRIBUT PRODUK NILAI RATA- RATA SKALA TINGKAT KEPENTINGAN Brand image bank penerbit yang baik Sangat Penting Informasi promosi lengkap&jelas Penting Fitur pembayaran (listrik, HP, telephone, Internet) Penting Fitur reward poin menarik Penting Fitur cicilan menarik Penting Informasi produk banyak Penting Fitur asuransi perlindungan tagihan & asuransi jiwa Penting Fitur airport lounge memadai Penting Untuk atribut promosi, discount dan program promosi di restaurant dan supermarket merupakan promosi yang dianggap paling menarik untuk dilakukan. Begitu pula dengan program discount lainnya dianggap lebih penting dibandingkan hadiah langsung dan promosi di media media yang memiliki nilai rata rata lebih kecil. Untuk nilai kepentingan atribut lainnya dapat dilihat pada table 3.3 dibawah ini: 55
7 Tabel 3.3. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Promosi ATRIBUT PROMOSI NILAI RATA- RATA SKALA TINGKAT KEPENTINGAN Discount dan program promosi di restaurant Penting Discount dan program promosi di supermarket Penting Discount dan program promosi di travel/airline/hotel Penting Discount dan program promosi di Bioskop Penting Discount dan program promosi di mall Penting Hadiah dari penukaran point reward Penting Hadiah langsung untuk aplikasi Penting Discount dan program promosi di branded fashion Penting Penjualan produk menarik melalui katalog Penting Promosi di Media Cetak Penting Promosi di Televisi Penting Promosi di media bilboard/spanduk Netral Bunga kartu kredit yang rendah dan bunga kartu kredit yang bersaing dianggap merupakan atribut kartu yang sangat penting. Kedua atribut in memiliki nilai yang tinggi. Tabel 3.4. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Price ATRIBUT PRICE NILAI RATA- RATA SKALA TINGKAT KEPENTINGAN Bunga kartu kredit yang rendah Sangat Penting Biaya iuran tahunan bersaing Sangat Penting Petugas yang dapat melayani dengan baik disertai penguasaan produk dianggap sangat penting untuk menunjang pelayanan dalam kartu kredit. Tabel 3.5. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan People ATRIBUT PEOPLE NILAI RATA- RATA SKALA TINGKAT KEPENTINGAN Petugas melayani dengan ramah Sangat Penting Petugas menguasai produk Sangat Penting Petugas berpenampilan menarik/rapi Penting 56
8 Kantor dan outlet yang nyaman dan menarik merupakan atribut yang cukup penting walaupun nilainya tidak terlalu tinggi. Tabel 3.6. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Physical Evidence ATRIBUT PHYSICAL EVIDENCE NILAI RATA- RATA SKALA TINGKAT KEPENTINGAN Kantor cabang/unit yang nyaman dan menarik Penting Outlet menarik Penting Penampilan kartu menarik Penting Seluruh atribut proses menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan kartu kredit. Proses aplikasi yang cepat dan penanganan keluhan yang dapat diatasi dengan baik memiliki nilai yang tinggi. Tabel 3.7. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Proses ATRIBUT PROSES NILAI RATA- RATA SKALA TINGKAT KEPENTINGAN Proses aplikasi cepat Sangat Penting Proses penyelasaian keluhan diatasi dengan baik Sangat Penting Pusat layanan tersedia 24 jam Sangat Penting Proses aplikasi mudah Sangat Penting Ketepatan pengiriman kartu kredit dan tagihan Sangat Penting Banyaknya tempat untuk melakukan pembayaran merupakan atribut yang sangat penting. Kini walaupun kartu kredit telah memiliki banyak fasilitas pelayanan melalui telephone dan internet, tetapi pusat pelayanan masih menjadi atribut yang sangat penting. Tabel 3.8. Tingkat Kepentingan Atribut Berdasarkan Place ATRIBUT PLACE NILAI RATA- RATA SKALA TINGKAT KEPENTINGAN Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Sangat Penting Pusat pelayanan mudah diakses Sangat Penting Produk mudah didapatkan Penting 57
9 Interview Untuk mengkonfirmasi hasil kuesioner dan dapat mengetahui lebih detail mengenai ekspektasi kartu kredit dan faktor pendukung lainnya serta kelebihan dan kekurangan masing masing kartu kredit bank lain maka dilakukan interview kepada respondent terdiri dari nasabah BRI yang memiliki karu kredit BRI, nasabah BRI yang memiliki kartu kredit lain, nasabah kartu kredit bank lain. Hasil interview menunjukan: Kartu kredit BRI memiliki kekurangan fitur dibandingkan produk kartu kredit lainnya yaitu tidak bisa melakukan internet banking. BRI memiliki kelebihan yaitu bunga yang sangat rendah. Proses pembuatan kartu kredit BRI sangat lama. Promosi yang dilakukan sangat kurang sehingga bahkan tidak diketahui oleh nasabah BRI sendiri Program yang dianggap paling menarik yaitu program promosi yang dilakukan oleh bank lain berupa joint promosi, dan discount lainya di merchant. Ketanggapan petugas dalam melayani keluhan dengan baik santan penting. Kenyamanan pada unit kantor kerja lebih penting daripada desain kartu yang menarik. Tempat untuk mendapatkan kartu harus mudah diakses Media yang menjadi preferensi adalah: media TV dan surat kabar. Untuk media Televisi, RCTI, TransTV, Indosiar, SCTV dan MetroTV menjadi stasiun TV pilihan. Sedangkan untuk media cetak dipilih Kompas, Media Indonesia, dan Pikiran Rakyat. 58
10 Preferensi TV Metro 12% TPI 4% Global 2% RCTI 22% Indosiar 16% Trans7 9% TransTV 21% SCTV 14% Gambar 3.6 Preferensi TV Preferensi Media Cetak Genie 8% Cosmo 10% Tempo 3% SWA 2% Kompas 27% Nova 13% Med Ind 22% PR 15% Gambar 3.7 Preferensi Media Cetak 3.2. Analisa Solusi Bisnis Berdasarkan hasil analisa pada akar permasalahan maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama kartu kredit BRI memiliki pertumbuhan yang rendah dikarenakan kartu kredit BRI memiliki strategi pemasaran yang kurang baik. 59
11 Berdasarkan analisa bisnis dan wawancara dengan pihak internal perusahaan, dan survey dengan pengguna kartu kredit ditemukan permasalahan dimana kondisi kartu kredit BRI kurang sesuai dengan ekspektasi pasar pada umumnya, terutama dengan pasar yang telah menggunakan kartu kredit dari bank penerbit lain yang memiliki faktor pendukung yang lebih baik. Maka dari itu dari analisa bisnis, analisa SWOT dan survey yang telah dilakukan dapat ditemukan beberapa alternative strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah dan pemakaian kartu kredit BRI. Strategi pemasaran yang dirancang untuk memenuhi target beberapa tahun kedepan yaitu adalah strategi pemasaran yang lebih ditujukan kepada nasabah BRI, sedangkan untuk tetap dapat menangkap pasar selain nasabah BRI maka strategi tersebut tetap disesuaikan dengan strategi jangka panjangnya yaitu untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki persyaratan yang memenuhi untuk memiliki kartu kredit Produk Penambahan Fitur Produk Hasil survey maupun interview menunjukan penambahan fitur produk harus dilakukan oleh BRI. Saat in fitur yang dimiliki fitur yang harus ditambahkan oleh BRI yaitu fitur pembayaran yang lengkap seperti pembayaran internet, pembayaran Handphone pasca dari berbagai provider. Karena kini hanya menyediakan jasa pembayaran handphone dengan kartu dari provider Telkomsel. Selain pengguna kartu kredit sudah mulai menggunakan internet sebagai sarana transaksi perbankan. 60
12 Sehingga BRI dinilai perlu untuk mengembangkan teknologinya untuk mulai memiliki internet banking. Karena hal ini akan berpengaruh pada strategi jangka panjang BRI karena produk harus dapat berkompetisi dengan produk bank lainnya. Informasi Produk dan Promosi yang lengkap Informasi promosi yang dilakukan dinilai menjadi faktor yang penting pula untuk mendukung penggunaan kartu kredit. Karena promosi yang dilakukan harus didukung pula oleh informasi produk. Berdasarkan hasil interview dengan pengguna kartu kredit BRI, hanya sebagian dari nasabah yang mengetahui bahwa BRI melakukan program program promosi Promotion Periklanan Iklan merupakan bentuk presentasi yang mempromosikan suatu gagasan, barang, atau jasa. Pesan yang disampaikan biasanya disesuaikan dengan konsep produk untuk dapat menyampaikan pesan kepada segment yang dituju. Walaupun segment yang dituju untuk mencapai pertumbuhan penjualan dalam jangka waktu dekat adalah nasabah BRI, tetapi selain menginformasikan program program yang dilakukan, BRI perlu membangun awareness masyarakat akan produk kartu kredit BRI untuk jangka waktu berikutnya. Sehingga media periklanan di media diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan pertumbuhan kartu kredit di masyarakat. 61
13 Berdasarkan survey dari media scene (2005), televisi merupakan media yang dapat mencapai pasar paling luas dan cepat. Tabel 3.9. Media Penetration Sumber: Media Scene 2005 Media Penetration Television 91,2% Radio 47,3% Newspaper 30,2% Magazine,15% Televisi Iklan pertama produk Kartu Kredit BRI yang pernah ditayangkan di televisi menunjukan dengan sangat jelas bahwa segmentasi yang dituju adalah nasabah BRI yang mayoritas merupakan golongan menengah ke bawah. Tetapi iklan tersebut pada saat ini dirubah saat segment yang dituju bukan hanya nasabah BRI saja tetapi diharapkan dapat meraih semua golongan. Berdasarkan hasil interview, media televisi yang banyak dipilih untuk menayangkan iklan yaitu hampir di seluruh TV swasta di Indonesia, yaitu RCTI, TRANS, Indosiar, SCTV, Metro. Untuk frekuensi penayangan iklan untuk setiap stasiun TV berbeda disesuaikan dengan data survey TV untuk mendapatkan tingkat keefektifan yang tinggi. 62
14 Media Cetak Selama ini iklan yang telah dijalankan di media cetak terutama korankoran nasional maupun lokal yaitu apabila terdapat program promosi dan discount di merchant merchant yang telah bekerjasama dengan BRI. Iklan tersebut biasanya berisikan besarnya harga promosi atau discount, disertai informasi lokasi merchant tersebut. Sedangkan untuk iklan iklan promosi produk sangat jarang dilakukan. Berdasarkan hasil interview, media cetak yang menjadi pilihan respondent adalah surat kabar KOMPAS, Media Indonesia, Pikiran Rakyat. Bilboard dan Spanduk BRI melakukan iklan di billboard apabila sedang melakukan program event atau program promosi yang sangat besar seluruh Indonesia. Apabila event dan program promosi yang dilakukan hanya diwilayah tertentu maka iklan di media billboard tidak dilakukan. Berikut ini gambar contoh Bilboard Kartu Kredit BRI. Gambar 3.8. Contoh Billboard BRI 63
15 Berdasarkan hasil kuesioner media ini memang tidak dainggap menjadi media yang penting dalam memberikan informasi produk dan program promosi. Tetapi berdasarkan interview, iklan di billboard in cukup membantu menginformasikan apabila terdapat program promosi tertentu. Hal ini juga dianggap oleh responden interview bahwa para penerbit kartu kredit kini sangat gencar melakukan promosi di media billboard tersebut. Brosur Brosur selama ini dijadikan media informasi yang diberikan di kantor unit pelayanan. Berdasarkan hasil interview media ini cukup membantu untuk mengetahui informasi produk dan program promo yang sedang dijalankan. Brosur akan sangat membantu untuk media yang menginformasikan produk dan program promo secara detail. Gambar 3.9. Contoh Brosur BRI 64
16 Joint promo Restaurant Berdasarkan hasil survey program promo yang dianggap paling menarik yaitu program promosi dan discount di restaurant. Hal ini dilakukan pula oleh banyak penerbit kartu kredit lain. Sehingga tempat dan besarnya promosi yang dilakukan harus menarik dan dapat bersaing dengan para kompetitor. BRI pun melakukan program promosi di restauran restauran ternama di kota kota besar. Discountnya cukup menarik yaitu sebesar 30% sampai dengan 50%. Permasalahannya berada pada promosi program tersebut. Berdasarkan interview dengan pemasar kartu kredit BRI, nasabah sering tidak mengetahui program program tersebut. Sehingga frekuensi dan volume penggunaan kartu kredit tidak terlalu menunjukan peningkatan yang tinggi. Supermarket Supermarket menjadi pilihan lainnya untuk diadakan program promosi. BRI pernah melakukan program promosi di salah satu supermarket dan program tersebut hanya diadakan 3 hari, tetapi menimbulkan permintaan kartu kredit yang cukup tinggi. Permasalahannya berada dari proses aplikasi kartu kredit BRI yang membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga menjadi tidak sesuai dengan waktu pada saat program promosi yang dilakukan pada supermarket tersebut yang jangka waktunya pendek. 65
17 Hadiah Langsung dan Hadiah Undian Untuk dapat menarik nasabah BRI memiliki kartu kredit maka program promosi disesuaikan dengan karakteristik nasabah BRI. Berdasarkan interview dengan pihak perusahaan bahwa nasabah BRI dinilai masih menyukai hadiah hadiah berupa hadiah langsung, maka hal tersebut dijadikan suatu pilihan untuk dapat menarik Event Gathering Gathering biasa dilakukan oleh BRI untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah. Dalam hal ini BRI dapat melakukan gathering untuk menarik nasabah BRI menjadi nasabah kartu kredit. Hal tersebut dilakukan dengan mensosialisasikan produk kartu kredit BRI dan membujuk nasabah BRI dengan didukung segala fasilitas dan program yang ada. Gathering tersebut terutama dilakukan untuk mengejar nasabah yang memiliki simpanan atau pinjaman dalam jumlah besar. Gathering menjadi pilihan yang baik untuk dilakukan karena selain untuk menawarkan produk kartu kredit BRI dapat sekaligus pula untuk memaintain hubungan baik dengan nasabah. Sponsorship dan Sosialisasi Sponsorship dilakukan terhadap instansi yang memiliki kerjasama dengan cabang masing masing. Pada umumnya setiap instansi melakukan kegiatan acara rutin seperti olah raga bersama atau acara lainnya yang mengharuskan seluruh pegawai berkumpul. Hal tersebut 66
18 dapat dijadikan kesempatan oleh BRI untuk mensponsori kegiatankegiatan olah raga tersebut dan dengan melakukan sosialisasi terhadap para pegawai tersebut. Sponsorship yang dilakukan secara rutin ini biasanya bersifat non formal. Selain untuk mencapai tujuan utama dalam bersosialisasi untuk pengenalan kartu kredit, sponshorship ini juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah Price Untuk kartu kredit, pricing yang menjadi concern nasabah adalah bunga pinjaman dan biaya iuran tahunan. Untuk penerapan bunga pinjaman untuk pembelanjaan, saat ini yang ditawarkan BRI dinilai sudah kompetitif dengan tingkat suku bunga 2,2% per bulan, dibanding tingkat suku bunga kompetitor yaitu antara 2,85% sd. 3,25%. Begitu pula bunga penarikan tunai, tingkat suku bunga lebih murah dari kompetitor yaitu 3%, sedangan kompetitor memiliki bunga tarik tunai rata rata 3,75% sampai dengan 4% perbulan. Dalam masalah biaya iuran tahunan, besar biaya yang ditawarakan para penerbit kartu kredit saat ini sangat bervariasi, bahkan ada yang menawarkan bebas iuran tahunan seumur hidup. BRI saat ini mengenakan tarif sebesar Rp per tahun untuk kartu standard, Rp , per tahun untuk kartu gold. Dari hasil survey kuesioner dan wawancara, variabel bunga dan biaya iuran tahunan menjadi faktor yang sangat penting dalam penentuan kartu kredit. Untuk meningkatkan daya saing kartu kredit BRI, maka strategi pricing yang dilakukan adalah pengenaan iuran tahunan yang kompetitif. Strategi tersebut adalah: 67
19 Bebas Biaya Iuran Tahunan Seumur Hidup Target market yang pertama dan utama adalah eksisting nabasah di BRI. Namun umumnya nasabah nasabah tersebut sudah memiliki kartu kredit di bank lain. Untuk menarik minat mereka agar mau memakai kartu kredit BRI, maka diberikan pricing yang menarik, Pemberian pricing ini diberlakukan secara selektif nasabah perorangan yang memiliki dana atau pinjaman dalam jumlah yang besar. Bebas Biaya Iuran Tahunan Dua Tahun Pertama Disamping nasabah perorangan, BRI juga memiliki nasabah dari instansi instansi pemerintah yang bekerjasama dalam penyediaan jasa simpanan, pinjaman, payroll dan sebagainya. Hubungan yang dimiliki BRI pada dasarnya adalah kepada instansinya, tidak langsung kepada perorangan karyawannya. Namun dengan adanya kerjasama tersebut, maka seluruh karyawan diinstansi tersebut otomatis menjadi target market bagi BRI, baik untuk simpanan maupun pinjaman bagi perorangan. Dengan demikian maka kepada karyawan di instansi tersebut yang memiliki standar gaji sesuai dengan persyaratan minimal pada kartu kredit dapat ditawarkan produk BRI ini. Kepada karyawan instansi ini dapat diberikan pricing yang khusus untuk iuran tahunannya, dengan pertimbangan mereka secara pribadi telah menjadi nasabah BRI oleh karena keterkaitan instansinya,biasanya untuk payroll gaji disamping itu BRI juga telah memperoleh keuntungan dari transaksi keuangan yang dilakukan oleh instansinya. 68
20 Pricing yang diusulkan adalah pembebasan iuran tahunan untuk 2 tahun pertama. Hal ini dinilai lebih menarik dari yang telah ditawarkan bank pesaing yang rata rata menawarkan bebas iuran tahunan untuk tahun pertama People Membuat PIC khusus untuk pemasaran kartu kredit di Setiap Kantor Cabang dan / atau Kantor Wilayah Yang saat ini berjalan adalah adanya penumpukan tugas pemasaran kartu kredit kepada petugas pemasaran cabang yang juga bertugas memasarkan produk dana BRI yang lainnya seperti : tabungan, giro, deposito dan sebagainya. Dengan demikian pencapaian target pemasaran kartu kredit rendah. Untuk mengatasi hal ini maka alternatif solusi yang ditawarkan adalah menambah tenaga pemasar di setiap cabang. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalisasi pemasaran internal kepada nasabah eksisting BRI. Memperkerjakan Outsources Untuk mendukung tenaga pemasar kartu kredit dalam menawarkan produk kepada nasabah BRI, diperlukan support dari tenaga outsource yang bertugas mempercepat proses aplikasi dan sebagai customer information desk di kantor cabang. Hal ini diperlukan karena dalam prakteknya, tenaga pemasaran cabang lebih fokus terhadap penetrasi pasar. Sedangkan untuk hal hal yang bersifat teknis akan lebih baik jika dibantu oleh tenaga outsource. Selain itu perekrutan tenaga outsource juga dilakukan secara insidentil sesuai dengan 69
21 kebutuhan, seperti pada saat ada event promo atau pendekatan kepada instansi tertentu. Memberikan Reward Kepada Pegawai BRI memiliki jumah pegawai yang sangat tinggi yaitu lebih dari pegawai. Karena itu pegawai dapat menjadi potensi untuk meningkatkan jumlah kartu kredit dengan cara memberikan reward kepada pegawai setiap mendapatkan nasabah kartu kredit yang disetujui. Melakukan Training Untuk Peningkatan Layanan Bank merupakan lembaga yang bersifat jasa, oleh karena itu dalam prkateknya diperlukan suatu standar layanan yang baik. Berdasarkan survey MRI dan interview saat ini kualitas layanan yang dimiliki BRI dinilai belum cukup baik. Untuk meningkatkan kualitas layanan tersebut maka diperlukan suatu keseragaman standar layanan disetiap cabang. Agar hal itu dapat tercapai maka diperlukan suatu pelatihan dan sosialisasi mengenai standar yang diinginkan baik dalam tindak tanduk dalam melayani nasabah, penguasanan product knowledge, standard pemrosesan dan penanganan komplain. Melakukan kontrol terhadap pelayanan debt collection kartu kredit Sejauh ini pelayanan debt collection dari Kartu kredit BRI dianggap masih cukup baik dalam menghadapi customer. Tetapi berdasarkan interview terdapat beberapa pengalaman yang kurang baik dari kartu kredit bank penerbit lainnya yang dinilai dapat mempengaruhi image kartu kredit tersebut. Karena dari itu diperlukan kontrol dari pihak 70
22 bank dengan perusahaan penagihan tunggakan kartu kredit untuk menghindari rusaknya image tersebut Physical Evidence Kantor yang nyaman Saat in BRI sedang melakukan perubahan lay out interior banking hall untuk meningkatkan image dan kualitas pelayanan. Perubahan ini belum diterapkan kepada seluruh unit kerja, baru pada kantor cabang tertentu saja. Sehingga untuk keseragaman dalam memberikan pelayanan maka perubahan lay out interior ini harus diterapkan ke segenap kantor cabang dan unit kerja dibawahnya. Hal ini dinilai penting karena berdasarkan hasil kusioner diketahui bahwa kantor cabang yang nyaman termasuk point yang penting dalam pemilihan kartu kredit. Sedangkan untuk desain kartu dianggap faktor yang penting tetapi dinilai tidak menjadi suatu masalah bagi nasabah BRI Gambar Kartu Kredit BRI Proses Berdasarkan hasil survey dan wawancara, proses aplikasi yang mudah dan cepat dinilai sangat penting, begitu pula dengan ketersediaan layanan 24 jam untuk menangani kebutuhan informasi, transaksi dan penanganan 71
23 komplain. Kemudahan proses diperlukan karena semakin mudah dan cepat proses aplikasi yang diterapkan oleh competitor. Proses pembuatan kartu kredit yang mudah Jika seseorang telah memiliki kartu kredit dari bank lain, maka pesaing akan menerapkan syarat yang lebih mudah dengan mempertimbangkan kredibilitas nasabah tersebut di banknya. Syarat yang diperlukan pada umumnya hanya dengan fotokopi kartu kredit dan identitas. Sementara itu BRI masih menerapkan syarat syarat standar aplikasi sebagaimana untuk nasabah yang sama sekali baru. Proses pembuatan kartu kredit yang cepat Perlu adanya suatu standar pemrosesan yang pasti, sehingga nasabah dapat memperoleh kepastian mengenai lama waktu proses yang diperlukan untuk mendapat keputusan apakah aplikasinya diterima atau tidak, sepanjang data persyaratan nasabah tersebut sudah lengkap. Selama ini waktu pemrosesan yang diperlukan masih amat bervariasi dengan range waktu yang cukup besar, mulai dari 1 2 bulan. Di lain pihak, bank pesaing mampu memberikan kepastian waktu proses persetujuan hanya dalam waktu 8 14 hari kerja. Pengiriman tagihan tepat waktu Berdasarkan hasil interview, ketepatan pengiriman kartu kredit sangat penting. Karena keterlambatan pengiriman tagihan kartu kredit 72
24 memungkinkan untuk terjadinya keterlambatan pembayaran oleh pemegang kartu kredit Place Sampai dengan saat ini BRI tidak memiliki outlet khusus kartu kredit baik di tempat umum maupun di kantor unit pelayanannya. Hal ini sangat berbeda dengan para kompetitor yang menempatkan outlet kecil dengan tenaga outsourcesnya di tempat tempat umum seperti mall, restaurant, bahkan di tempat tempat pembayaran tagihan telepon. Bri biasanya membuka outlet pada tempat umum apabila sedang mengadakan program promo nasional. Penempatan outlet pada setiap jaringan unit kerja Sesuai dengan target yang dituju yaitu nasabah BRI, maka outlet akan sangat efektif apabila ditempatkan pada kantor pelayanan BRI yaitu di kantor cabangnya. Dengan begitu adanya outlet tersebut maka calon nasabah lebih mudah untuk mendapatkan produk. Dengan adanya outlet beserta petugas outsourcesnya pada setiap cabang dapat dilakukan penawaran kepada nasabah yang datang ke kantor BRI. Penempatan outlet pada instansi pemerintah yang bekerjasama Untuk dapat melakukan penetrasi pasar terhadap nasabah BRI yang merupakan nasabah instansi maka penempatan outlet di tempattempat kerja mereka akan dapat menarik minat untuk dapat memiliki kartu kredit tersebut. 73
25 Hal ini dilakukan dengan pemberian hadiah langsung pada saat pembuatan aplikasi. Penempatan outlet tersebut akan lebih efektif apabila dilakukan sosialisasi kartu kredit BRI terlebih dahulu. Penempatan outlet dilakukan pada tanggal tertentu dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena apabila penempatan outlet tersebut terlalu lama maka akan tidak efektif. 74
DAFTAR PUSTAKA. Aaker, David & Kumar, V, 2003, Marketing Research, 8 th edition. Corey, Raymond, 2003, Marketing Strategy An Overview.
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David & Kumar, V, 2003, Marketing Research, 8 th edition Corey, Raymond, 2003, Marketing Strategy An Overview. March 2003 Craven, David & Piercy, Nigel, 2006, Strategic Marketing,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI Rencana Implementasi. Rencana implementasi dari solusi bisnis dapat dilihat pada tabel time line.
BAB IV IMPLEMENTASI 4.1. Rencana Implementasi Rencana implementasi dari solusi bisnis dapat dilihat pada tabel time line dibawah ini: Tabel 4.1. Time Line Promosi Bulan 1 Juli 08 Bulan 2 Bulan 3 Bulan
Lebih terperinciBAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan
BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk penyempurnaan kebijakan mengikuti perubahan undang undang yang berlaku. Salah satu implementasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya jaman, kebutuhan akan dunia perbankan menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Konsep Penelitian PT BRI terus melakukan penetrasi kartu kreditnya untuk mencapai target yang diinginkan. Karena hal tersebut sangat penting untuk menganalisa faktor internal
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition
Lebih terperinci2) Apakah pekerjaan Anda saat ini? Wiraswasta Pegawai negeri Pegawai Swasta Profesional Pensiunan
LAMPIRAN I. Kuesioner Riset Pendahuluan Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban Anda 1) Apakah jenjang pendidikan terakhir Anda? SD SLTP SLTA Diploma Sarjana Pascasarjana Lainnya, sebutkan. 2) Apakah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dess,Gregory G, G.T Lumpkin,Marilyn L.Taylor,(2004).Strategic Management, New York,Mc Graw Hill
DAFTAR PUSTAKA Dess,Gregory G, G.T Lumpkin,Marilyn L.Taylor,(2004).Strategic Management, New York,Mc Graw Hill Fleisher,Craig S, Babette E.Bensoussan,(2003),Strategic and Competitive Analysis,New Jersey:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun terutama setelah krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi tumbuh 4% (2003), konsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada awalnya orang menggunakan jasa bank dengan alasan agar uang yang disimpannya aman, namun seiring dengan perkembangan dunia perbankan dan jaman yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan tidak hanya berfokus tentang bagaimana perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada pembelinya. Namun sekarang cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perbankan telah mendorong berbagai bank berlomba untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya nasabah. Pihak perbankan semakin kreatif untuk terus
Lebih terperinciPENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pelaksanaan strategi pemasaran produk consumer banking my First Bjb Cabang Majalengka Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1
BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil analisis pengolahan data yang telah dilakukan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Faktor-faktor yang menjadi petimbangan pelanggan untuk menggunakan dan memilih
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat pesat berakibat pada perubahan gaya
BABl PENDAHULUAN BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang sangat pesat berakibat pada perubahan gaya hidup masyarakat. Saat ini, gaya hidup modern menuntut kemudahan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian BRI Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Bank Bukopin 4.1.1 Sejarah Bank Bukopin Bank Bukopin didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 sebagai bank yang fokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil, Menengah
Lebih terperinciKUESIONER. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi
KUESIONER Pengantar KepadaYTH Nasabah Bank BRI Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi Anda sebagai responden dalam survei ini. Kuesioner berikut dirancang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan industri perbankan yang semakin kompetitif dan dengan banyaknya jumlah bank yang berdiri belakangan ini, terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. supaya produk mereka banyak diminati oleh masyarakat luas, meraka juga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini ekonomi semakin berkembang sangat pesat dan cepat. Sehingga mengharuskan para pelaku ekonomi untuk lebih tangkas, tangguh dan cepat dalam menentukan
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh dari analisis pada bab sebelumnya. Implementasi detil atas solusi bisnis ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kartu kredit adalah fasilitas yang dikeluarkan untuk perbankan untuk melakukan pembayaran tanpa perlu menggunakan uang tunai, sehingga jika dilakukan transaksi,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN & SARAN
BAB 6 KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat, maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Yang menjadi kekuatan (Strength) dari toko MIT adalah: Lokasi toko di tempat
Lebih terperinciBab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang
Lebih terperinciBAB I. membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang. menciptakan para pelanggan yang merasa puas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Terciptanya kepuasan dari konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi dari resegmenting Tabungan BRI BritAma adalah mengkomunikasikan brand identity serta asosiasi baru dari Tabungan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI
RINGKASAN EKSEKUTIF TRAMIAJI, 2003, Strategi Pengembangan BritAma dalam Rangka Meningkatkan Posisi Dana Bank BRI, pembimbing SETIADI DJOHAR dan KIRBRANDOKO BritAma merupakan produk tabungan Bank BRI yang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis maka pada akhir penelitian dapat dibuatkan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,
Lebih terperinciHASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA
125 126 LAMPIRAN 1 HASIL PENGGALIAN DATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA 127 Lampiran 1. Pertanyaan wawancara HASIL PENGGALIANDATA DENGAN TEKNIK WAWANCARA (Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. viii
ABSTRAK Layanan telekomunikasi teknologi CDMA 2000-1X adalah teknologi terbaru di dunia telekomunikasi. PT Telkom adalah pionir operator CDMA di Bandung dengan produk Telkom Flexi. Sejak diluncurkan Oktober
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sales Promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Perilaku pembelian untuk cluster 1 adalah perilaku pembelian yang rumit. Perilaku pembelian untuk cluster 2 adalah
Lebih terperinci1. LAMPIRAN 1 : KUISIONER
1. LAMPIRAN 1 : KUISIONER 1.1. Kuisioner Penggunaan Flexi Classy PT TELKOM RESPONDEN Nama : No Flexi : Jenis Layanan : Classy PENGANTAR Kami mohon kesediaan Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Marketing Mix Pada Produk Tabungan ib Siaga Di Bank Syariah Bukopin Cabang Semarang. Persaingan Perbankan di Indonesia saat ini semakin ketat, oleh karena
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI.
RINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Analisis Perilaku Nasabah dan Efektivitas Iklan Televisi Produk Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta. Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF WAHYU BINUKO UJANG SUMARWAN KIRBRANDOKO
RINGKASAN EKSEKUTIF WAHYU BINUKO, 2005. Preferensi Nasabah Terhadap Layanan ATM Implikasinya Bagi Rekomendasi Pemasaran. Dibawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan KIRBRANDOKO. Bisnis consumer banking merupakan
Lebih terperinciBAB V REKOMENDASI. Rekomendasi berikut kami buat untuk mendukung peningkatan pelayanan
BAB V REKOMENDASI 5.1 Ekspektasi Nasabah Rekomendasi berikut kami buat untuk mendukung peningkatan pelayanan Internet Banking Bank Mega kepada nasabahnya, dan seperti yang telah kami uraikan sebelumnya
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel kualitas produk mobile
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi saat ini tingkat persaingan dalam dunia bisnis UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam era globalisasi saat ini tingkat persaingan dalam dunia bisnis perbankan sangat begitu ketat, dimana para konsumen harus lebih selektif dalam mengkonsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Loyalitas nasabah menjadi hal yang sangat diharapkan pelaku bisnis perbankan. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menjadi penyebar kabar baik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian
Lebih terperinci(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASANDAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT MODAL USAHA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (persero)tbk KCP SUCI BANDUNG (Survei terhadap nasabah Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m-
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menyebutkan bahwa populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perbankan dalam situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk
IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran terhadap brand asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia dilakukan dengan menyebarkan 200 set kuesioner kepada penduduk yang berdomisili didaerah daerah DKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan massive. Peningkatan gaya hidup tersebut bisa dilihat dari menjamunya pusat-pusat perbelanjaan dan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank. yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih
I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih tertarik mengelola bisnis corporate banking
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 USULAN STRATEGI PEMASARAN JASA PENGIRIMAN BARANG DI PT X BERDASARKAN PREFERENSI
Lebih terperinciTABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG. No Informan Deskripsi Intisari
TABEL REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN PEGAWAI PT MASTEL MANDIRI BANDAR LAMPUNG 1. Pelaksanaan strategi promosi PT. Mastel Mandiri yang tepat dalam bersaing a. Segmen pasar yang dituju oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses analisis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank terbesar di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan segala lini perusahaan pada masa kini merupakan hasil pengelolaan yang baik dalam tiap-tiap lini perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 6 1.3
Lebih terperinciPerempuan % Total % Usia di bawah 20 tahun % Usia 20 tahun 29 tahun % Usia Responden
Bahasan Penelitian Karakteristik Responden Data dari sampel sebanyak 200 responden lebih lanjut secara deskriptif, dapat ditelusuri dari: jenis kelamin, usia, pendapatan atau uang saku perbulan dan frekuensi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif. Riset deskriptif disini adalah untuk mendefinisikan dan mengumpulkan fakta-fakta yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jasa perbankan pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dikemukakan dari hasil penelitian dibankbri Cabang Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tabungan Junior adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun perekonomian suatu negara, industri perbankan selaku lembaga keuangan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian yang membantu pemerintah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. kebutuhan nasabahnya agar tidak berpindah ke bank pesaing.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN 5.1 Kesimpulan Bisnis perbankan semakin tumbuh berkembang sehingga menciptakan suatu kompetisi yang cukup ketat diantara para pemainnya. Manajemen perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan lembaga keuangan perbankan semakin ketat dan berkembang pada produk dan layanan jasanya. Menurut Kasmir (2005:9) lembaga keuangan adalah setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat dibuat berdasarkan dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengiriman dana, kliring, hingga settlement. Cara pembayaran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini, pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang konsumsi cenderung meningkat. Berbagai macam cara penawaran produk dilakukan oleh para produsen untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu. bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan yang ada di seluruh bidang dalarn kehidupan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Variabel product secara langsung tidak berpengaruh terhadap loyalitas
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dibuat kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Variabel product secara langsung
Lebih terperinciKeep your business simple with Maybank Corporate Credit Card.
Guidance Book Keep your business simple with Maybank Corporate Credit Card. 4649 MEMBER SINCE VALID THRU Platinum Maybank Corporate Credit Card KEEP YOUR BUSINESS SIMPLE Pemegang Maybank Kartu Kredit Corporate,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang
96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian di Bank BTN Cabang Surabaya
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun
1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1992 dan 1997 dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON
73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur
Lebih terperinciPremium Saving Merupakan produk tabungan dengan suku bunga optimal setara deposito Deskripsi Produk
Tabungan Tinjauan Standard Chartered Bank ( SCB ) menyediakan beragam tabungan dalam bentuk mata uang Rupiah maupun Asing yang memberikan kemudahan dan kenyamanan sesuai dengan kebutuhan perbankan nasabah.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tabloid NOVA merupakan tabloid wanita yang memiliki kompetensi sangat baik dan memiliki market share terbesar dibandingkan dengan para kompetitornya serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Perkembangan pembiayaan Oto ib Hasanah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman saat ini membuat orang semakin kritis dalam menanggapi sesuatu hal, termasuk saat menggunakan jasa sebuah perusahaan seperti perbankan.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.34, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Modal. BPR. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5849) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gambaran umum, BRI menargetkan
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO
BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan industri perbankan di Indonesia sangat pesat dimana laporan total aset secara industri perbankan ditahun 2015 diperkirakan tumbuh sebesar 12,5%. Sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan berbagai sarana pembayaran, mulai dari cara yang paling tradisional, sampai dengan cara
Lebih terperinci