Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon"

Transkripsi

1 Peodean Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi di Jawa Tiur dengan Pendekatan Regresi Nonaraetrik Sine Bireson Ni Nyoan Trisna Juiandari dan I Nyoan Budiantara Jurusan Statistika, Fakutas Mateatika dan Iu Pengetauan Aa, Institut Teknoogi Seuu Noeber (ITS) J. Arief Raan Haki, Surabaya E-ai: ina.koang@gai.co dan i_nyoan_b@statistika.its.ac.id Abstrak Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian bayi eruakan dua indikator yang digunakan untuk engetaui eningkatan derajat keseatan. Identifikasi faktor-faktor yang eengarui kedua indicator secara teat daat diakukan dengan eodean, yaitu dengan anaisis regresi nonaraetrik karena oa ubungan antara variabe yang terjadi tidak engikuti oa tertentu. Pendekatan regresi nonaraetric yang digunakan adaa Sine, dengan keebiannya ode cenderung encari estiasinya keanaun data tersebut bergerak. Ha ini dikarenakan terdaat titik knot yang eruakan titik eraduan bersaa yang enunjukkan terjadinya erubaan oa riaku data. Adaun variabe-variabe yang diduga berengaru signifikan terada Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi yaitu resentase rua tangga enggunakan air inu dari air keasan, resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan, resentase ersainan yang dibantu tenaga edis, resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis, dan aju ertubuan ekonoi. Mode terbaik yang diasikan adaa ode dengan titik knot otia knot. Kata Kunci Angka Haraan Hidu, Angka Keatian Bayi, Regresi Nonaraetrik, Sine K I. PENDAHULUAN ESEHATAN eruakan saa satu bidang yang tidak daat diisakan dari kesejateraan anusia. Faktorfaktor yang dijadikan indikator keberasian di bidang keseatan adaa ketersediaan sarana dan rasarana yang endukung, seerti fasiitas erawatan keseatan, daya bei untuk eenui kebutuan gizi serta eningkatan di bidang endidikan. Ketiga faktor ini akan berengaru terada eningkatan angka araan idu. Angka araan idu eruakan saa satu aat yang daat digunakan untuk engevauasi kinerja eerinta daa eningkatan kesejateraan enduduk secara uu dan eningkatan derajat keseatan secara kusus. Indikator ain yang dijadikan aat untuk enunjukkan eningkatan derajat keseatan adaa angka keatian bayi. Angka keatian bayi eruakan banyaknya keatian bayi usia taun dari setia keairan idu. Angka keatian bayi eunyai koreasi dengan angka araan idu karena daa eritungan angka araan idu digunakan indikator angka keatian bayi di daanya. Waauun eiiki koreasi negatif kedua indikator ini disejajarkan untuk engukur derajat keseatan anusia dengan eiian faktor-faktor yang berengarus secara angsung untuk kedua indikator. Berdasarkan data Survey Sosia Ekonoi Nasiona, enunjukkan bawa angka araan idu di Jawa Tiur dari taun 7 ingga engaai eningkatan yakni dari,9 taun ada 7 eningkat berturut-turut enjadi 69, taun, 69,5 taun, 69,58 taun dan 69,8 taun di taun. Sedangkan angka keatian bayi engaai enurunan seiring dengan eningkatnya angka araan idu yaitu dari taun 7 sebesar 39,32 er keairan idu enurun berturut-turut enjadi 32, er keairan idu, 3,4 er keairan idu, 29,99 er keairan idu, dan di taun enjadi 29,24 er keairan idu. Peningkatan dan enurunan kedua indikator ini tentunya tidak tereas dari faktor-faktor yang eengarui, yang secara teat daat diakukan dengan eodean terada dua indikator tersebut. Peodean daat diakukan dengan enggunakan etode anaisis regresi, diana terdaat tiga endekatan yaitu endekatan araetrik, endekatan nonaraetrik, dan endekatan seiaraetrik []. Daa endekatan nonaraetrik data diarakan encari sendiri bentuk estiasinya tana diengarui oe subyektifitas eneiti [2]. Saa satu endekatan regresi nonaraetrik yang sering digunakan adaa Sine. Peneitian engenai angka araan idu erna diakukan oe Firdia () [3] dan Rakawati () [4]. Peneitian engenai angka keatian bayi erna diakukan oe Jayanti (7) [5] dan Ardiyanti () [6], sedangkan Riskiyanti () [7] eakukan eneitian dengan enggunakan variabe reson resentase angka keatian bayi, resentase angka araan idu, dan resentase gizi buruk. Peneitian tentang regresi Sine Bireson sebeunya erna diakukan oe Oktaviana () [8] dan Setyawan () [9]. Berdasarkan atar beakang aka terdaat dua erasaaan daa eneitian ini yaitu bagaiana karakteristik angka araan idu dan angka keatian bayi beserta faktor-faktor yang diduga berengaru dan bagaiana eodean kedua indikator tersebut dengan enggunakan endekatan regresi nonaraetrik sine bireson. Daa eneitian ini asi kesiuan dibatasi ada ubungan antara variabe angka araan idu dan angka keatian bayi dengan indikator derajat keseatan. Seain itu eneitian juga dibatasi anya saai ebentukan ode beserta interretasi dari ode yang terbentuk, a ini dikarenakan keterbatasan teori untuk uji signifikansi dan uji asusi residua yang beu ada untuk

2 2 bireson. Metode yang digunakan adaa regresi nonaraetrik sine bireson diana eiian titik knot otia enggunakan etode Generaized Cross Vaidation (GCV). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Nonaraetrik Pendekatan ode regresi nonaraetrik digunakan jika bentuk kurva regersi yang terjadi sangat feksibe daa endekati oa data, serta tidak enuntut terenuinya asusi-asusi kasik (bentuk kurva regresi diketaui) atau inforasi tentang bentuk oa data diasa au tidak engka. Mode regresi nonaraetrik uunya dituiskan sebagai berikut. yi f ( ti ) i ; i,2,, n () dengan adaa variabe reson, fungsi yang tidak diketaui bentuk kurva regresinya dengan sebagai variabe rediktor dan adaa error rando yang diasusikan berdistribusi. B. Sine daa Regresi Nonaraetrik Estiasi terada fungsi f(t) daa regresi nonaraetrik daat diakukan dengan berbagai endekatan saa satunya Sine []. Mode regresi nonaraetrik sine truncated secara uu dituiskan sebagai berikut. eruakan fungsi truncated (otongan) yang daat diuraikan sebagai berikut. ( t k ) ( t k ), t, t k k Bia Persaaan (2) disubstitusikan ke Persaaan () akan engasikan ode regresi nonaraetrik sine sebagai berikut. y i r j it j ( t k ) Aabia daa ode regresi variabe yang teribat ebi dari satu dan diantara variabe-variabe eiiki koreasi atau ubungan yang kuat baik secara ogika auun ateatis, aka dikatakan sebagai regresi bireson []. Jika bentuk kurva yang terjadi tidak ebentuk suatu oa tertentu aka digunakan regresi noaraetrik sine bireson dengan ode sebagai berikut y i y 2i j j f ( t g( t itij f ( t ) ij ji ji ) i ) 2i Estiator sine daa regresi nonaraetrik daat enangani fungsi yang bersifat aus (soot) [2]. C. Peiian Titik Knot Otia Ha enting daa estiator sine adaa encari estiator yang aing sesuai untuk sekuuan data yang ( t ij k ) i (2) diiat dari titik knot otia. Titik knot eruakan titik eraduan bersaa diana terdaat erubaan oa eriaku fungsi atau kurva. Titik knot otia daat dieroe dengan eii fungsi yang eiiki niai GCV aing iniu. Secara teoritis etode GCV eunyai sifat otia asitotik yang dieriatkan oe Waba (99) yang tidak diiiki oe etode ainnya. Metode Generaized Cross Vaidation (GCV) secara uu dituiskan sebagai berikut. GCV ( k) MSE ( k) n tracei Ak 2 dengan: =, dan = III. METODOLOGI PENELITIAN A. Suber Data Data yang digunakan daa eneitian kai ini adaa data sekunder ada taun yang dieroe dari kantor Badan Pusat Statistika rovinsi Jawa Tiur. Data yang digunakan berasa dari Data Makro Sosia Ekonoi Jawa Tiur 7- serta data yang berasa dari Hasi Survey Sosia Ekonoi Nasiona Taun Provinsi Jawa Tiur. Adaun unit observasi yang digunakan daa eneitian ini adaa 38 kabuaten/kota di rovinsi Jawa Tiur. B. Variabe Peneitian Variabe eneitian yang digunakan antara ain angka araan idu ( ), angka keatian bayi ( ), resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan ( ), ersentase bayi berusia - buan yang diberi ASI seaa -3 buan ( ), resentase ersainan yang dibantu oe tenaga edis ( ), resentase ersainan yang dibantu oe tenaga non edis ( ), dan aju ertubuan ekonoi ( ). C. Langka Anaisis Langka-angka anaisis data yang diakukan daa eneitian ini iaa sebagai berikut :. Mebuat Statistika deskritif dari asing-asing variabe untuk engetaui karakteristik asingasing kota/kabuaten di Jawa Tiur. 2. Mebuat scatter ot antara variabe rediktor dengan variabe reson untuk engetaui eriaku oa data. 3. Meodekan Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi di Jawa Tiur dengan sine inear knot, 2 knot, 3 knot, 4 knot, dan 5 knot. 4. Meii titik knot otia enggunakan etode Generaized Cross Vaidation (GCV) diana titik knot otia berkaitan dengan GCV terkeci. 5. Mengitung niai MSE iniu dari ode dengan knot otia yang diasikan. 6. Meodekan Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi di Jawa Tiur enggunakan sine dengan titik knot otia. 7. Meakukan interretasi ode dan enarik kesiuan. (6)

3 3 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi beserta Faktor yang diduga Meengarui Karakteristik angka araan idu dan angka keatian bayi beserta faktor-faktor yang diduga berengaru, eiuti niai ean, varians, aksiu, iniu, dan range ditunjukkan ada Tabe. Y Tabe. Karakteristik Angka Haraan Hidu dan Faktor yang diduga Meengarui Variabe Mean Varians Maksiu Minuu Range,59 9,82,5 6,3, 34,8,,9, 44, 6,4 34, 78,,78 76,3 26,,9 48,38 4,5 43,8 9,69 25,3, 55, 44,99 8,3 25,3 44,99, 44,99 6,879,389 9,2 6, 3, Niai ean dari angka araan idu enunjukkan sebesar,59 taun dengan niai aksiu sebesar 75,5 taun dan niai iniu 6,3 taun. Ini engindikasikan bawa usia idu yang akan dijaani oe bayi yang baru air di Jawa Tiur ada taun akan encaai usia antara 6,3 taun saai,5 taun. Untuk angka keatian bayi eiiki niai ean sebesar 34,8 er keairan idu dengan niai aksiu encaai angka,9 er keairan idu. Rata-rata angka keatian bayi sebesar 34,8 enyatakan bawa setia keairan bayi idu di Jawa Tiur taun akan tejadi eristiwa keatian bayi sebanyak 34 atau 35 orang bayi. B. Hubugan antara Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi dengan Faktor-faktor yang diduga Berengaru Poa ubungan antara variabe reson dengan variabe rediktor daat diiat dari visuaisasi Gabar berikut. Y Y 2 8 Gabar.. Scatterot antara Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi dengan Variabe,,,, dan 2 8 Y Y Gabar enunjukkan oa ubungan yang terbentuk antara angka araan idu dan angka keatian bayi dengan keia variabe rediktor yang diduga berengaru. Berdasarkan scatter ot yang terbentuk enunjukkan bawa oa ubungan yang terjadi tidak ebentuk suatu oa ubungan tertentu. Ha ini engindikasikan bawa untuk enyeesaian erasaaan ini digunakan endekatan regresi nonaraetrik, diana fungsi kurva regresi yang terbentuk tidak diketaui. C. Mode Regresi Nonaraetrik Sine Bireson Berdasarkan asi scatter ot untuk asing-asing variabe reson dengan variabe rediktor, aka eodean angka araan idu dan angka keatian bayi diakukan dengan enggunakan etode regresi nonaraetrik sine bireson. Daa eodean ini digunakan ode inear dengan enggunakan titik knot, 2 titik knot, 3 titik knot, 4 titik knot, dan 5 titik knot yang dituiskan daa Persaaan (7). 6. Gabar.. Scatterot antara Angka Haraan Hidu dan Angka Keatian Bayi dengan Variabe,,,, dan (Lanjutan) () () () (2) (2) (2) y ( k ) 2 ( 2 k )... 5 ( 5 k ) () () () (2) (2) (2) y2 ( ) 2 ( 2 ) (7)... 5 ( 5 )

4 4 D. Peiian Mode Terbaik Daa anaisis regresi, saa satu tujuan yang ingin dicaai adaa endaatkan ode terbaik yang au enjeaskan ubungan antara variabe rediktor dengan variabe reson berdasarkan kriteria tertentu seerti GCV. Titik knot otia yang diasikan daat diiat dari niai GCV. Mode dengan niai GCV aing iniu dikatakan ode yang terbaik. Berikut adaa niai GCV dan MSE yang diasikan dengan enggunakan titik knot, 2 titik knot, 3 titik knot, 4 titik knot dan 5 titik knot ditunjukkan ada Tabe 2. Tabe 2 enunjukkan bawa niai GCV iniu dan MSE yang diasikan untuk asing-asing titik knot. Berdasarkan niai GCV dan MSE aing iniu, aka eiian ode untuk angka araan idu dan angka keatian bayi di Jawa Tiur enggunakan satu titik knot otia yaitu dengan niai GCV iniu sebesar,3 dan MSE sebesar,524. Mode regresi nonaraetrik sine bireson ditunjukkan ada Persaaan (8). ˆ() ˆ() () ˆ(2) ˆ ( ) ˆ(2) (2) y k ( k ) 2 2 ˆ ˆ ( ) ˆ ˆ k 4 ( 4 k ) ˆ ˆ 5 ( 5 k ) ˆ () () () ˆ (2) (2) (2) 2 ˆ ˆ ( ) 2 ( 2 ) ˆ ˆ ( ) ˆ ˆ 4 ( 4 ) ˆ ˆ 5 ( 5 ) yˆ Tabe 2. Niai GCV dan MSE Menggunakan Titik Knot, 2 Titik knot, 3 Titik knot, 4 Titik Knot dan 5 Titik Knot Banyak Titik Knot GCV Miniu MSE Titik Knot,3,524 2 Titik Knot 39, ,48 3 Titik Knot 6,445 48, Titik Knot 9,7946 3,895 5 TitikKnot 59, ,339 Cetak teba Niai knot yang engasikan GCV terenda. Berdasarkan niai GCV dan MSE iniu yang diasikan, aka ode yang terii adaa ode dengan titik knot dengan niai araeter yang diasikan, seingga ode regresi nonaraetrik sine bireson terbaik dituiskan ada Persaaan (9). yˆ 2, ,9637( 2,4),82 2 9,525( 2 4,8), ,554( 55,3787) 2,58 4 5,88( 4,37) 7, ,849( 5 6,55) yˆ 2,67877,63792( 2,4), ,3449( 2 4,8),335 3,452( 55,3787),99 4,5( 4,37) 4,76 5 3,84( 5 6,55) Interretasi untuk ode Sine terbaik untuk reson ertaa dengan variabe rediktor ertaa yaitu resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan dengan asusi variabe ain konstan adaa sebagai berikut. (8) (9) () Interretasi dari ode yang terbentuk adaa ada saat resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan ebi keci dari 2,4 aka aabia resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan akan naik sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk di Jawa Tiur akan naik sebesar 2,29897 taun. Adaun wiaya di Jawa Tiur yang eiiki resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan ebi keci dari 2,4 ersen adaa Kabuaten Bitar dan Kabuaten Bondowoso. Sedangkan saat resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan ebi besar atau saa dengan 2,4 aka aabia resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan eningkat sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk cenderung turun sebesar,6 taun. Wiaya di Jawa Tiur yang resentase rua tangga enggunakan suber air bersi untuk air inu dari air keasan ebi besar atau saa dengan 2,4 ersen adaa 36 Kabuaten/Kota ainnya seain Bitar dan Bondowoso. Pengaru variabe rediktor kedua yaitu resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan dengan asusi variabe ain konstan adaa sebagai berikut. () Pada saat resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan kurang dari 4,8 aka aabia resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan naik sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk Jawa Tiur cenderung akan naik sebesar,82 taun. Adaun wiaya di Jawa Tiur yang resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan ebi keci dari 4,8 ersen adaa Kabuaten Bondowoso dan Kabuaten Bangkaan. Sedangkan saat resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan ebi besar atau saa dengan 4,8 aka aabia resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan naik sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk cenderung eningkat sebesar,32826 taun. Wiaya di Jawa Tiur yang eiiki resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan yang ebi dari atau saa dengan 4,8 ersen adaa 36 Kabuaten/Kota ainnya, seain Bondowoso dan Bangkaan. Pengaru variabe rediktor ketiga yaitu resentase ersainan yang dibantu tenaga edis dengan asusi variabe ain kosntan. (2) Interretasi untuk ode yang ketiga adaa ada saat resentase ersainan yang dibantu tenaga edis kurang dari 55,3787 aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga edis naik sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk cenderung turun sebesar,7825 taun. Wiaya di Jawa Tiur yang resentase ersainan dibantu oe tenaga edis asi berada di bawa 55,3787 ersen diiiki oe Kabuaten Saang. Sedangkan saat resentase ersainan yang dibantu tenaga edis ebi dari atau saa dengan 55,3787 aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga edis eningkat sebesar

5 5 satu ersen, aka angka araan idu enduduk Jawa Tiur taun cenderung eningkat sebesar,22529 taun. Presentase ersainan yang di bantu oe tenaga edis di rovinsi Jawa Tiur yang berada di atas atau saa dengan 55,3787 ersen tea dicaai oe 37 Kabuaten/kota ainnya, seain Kabuaten Saang. Pengaru variabe rediktor keeat yaitu resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis dengan asusi variabe ain konstan. Untuk interretasi ode seanjutnya adaa ada saat resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis ebi keci dari,37 aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis naik satu ersen, aka angka araan idu enduduk cenderung turun sebesar 2,58 taun. Wiaya yang eiiki resentase ersainan yang dibantu oe tenaga non edis ebi keci dari,37 ersen adaa Kabuaten Ponorogo, Kabuaten Sidoarjo, Kabuaten Magetan, dan Kota Bitar. Sedangkan saat resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis ebi besar atau saa dengan,37 aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis naik sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk Jawa Tiur cenderung akan turun sebesar 7,576 taun. Presentase ersainan yang di bantu oe tenaga non edis yang berada di atas atau saa dengan,37 ersen tea dicaai oe 34 Kabuaten/Kota ainnya, seain Ponorogo, Sidoarjo, Magetan, dan Bitar. Pengaru variabe rediktor keia yaitu aju ertubuan ekonoi dengan asusi variabe ain konstan. Interretasi untuk ode diatas adaa ada saat ersentase aju ertubuan ekonoi kurang dari 6,55 aka aabia ersentase aju ertubuan ekonoi naik sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk cenderung turun sebesar 7,9538 taun. Wiaya yang eiiki aju ertubuan ekonoi ebi keci dari 6,55 ersen dicaai oe Kabuaten Magetan. Sedangkan ada saat ersentase aju ertubuan ekonoi ebi dari atau saa dengan 6,55 aka aabia ersentase aju ertubuan ekonoi naik sebesar satu ersen, aka angka araan idu enduduk Jawa Tiur taun cenderung naik 5,89529 taun. Adaun wiaya di Jawa tiur yang eiiki aju ertubuan ekonoi di atas atau saa dengan 6,55 ersen dicaai oe 37 Kabuaten/Kota ainnya di Jawa Tiur seain Kabuaten Magetan. Untuk ode dari variabe reson kedua yaitu Angka Keatian Bayi. Interretasi untuk engaru variabe rediktor ertaa yaitu resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan dengan asusi variabe ain konstan. Interretasi dari ode yang terbentuk adaa ada saat resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan kurang dari 2,4 aka aabia resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan akan naik sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi di Jawa Tiur akan naik sebesar,67877 er keairan idu. Adaun wiaya di Jawa Tiur yang eiiki resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan ebi keci dari 2,4 ersen adaa Kabuaten Bitar dan Kabuaten Bondowoso. Sedangkan saat resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan ebi dari atau saa dengan 2,4 aka aabia resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan eningkat sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi di Jawa Tiur ada taun cenderung naik sebesar,85 er keairan idu. Wiaya di Jawa Tiur yang resentase rua tangga enggunakan suber air bersi untuk air inu dari air keasan ebi besar atau saa dengan 2,4 ersen adaa 36 Kabuaten/Kota ainnya seain Bitar dan Bondowoso. Pengaru variabe rediktor kedua yaitu resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan dengan asusi variabe ain kosntan. (6) Interretasi untuk ode seanjutnya adaa ada saat resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan kurang dari 4,8 aka aabia resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan naik sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi di Jawa Tiur cenderung akan turun sebesar,987 er keairan idu. Adaun wiaya di Jawa Tiur yang resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan ebi keci dari 4,8 ersen adaa Kabuaten Bondowoso dan Kabuaten Bangkaan. Sedangkan ada saat resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan ebi dari atau saa dengan 4,8 aka aabia resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan naik sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi di Jwa Tiur taun cenderung eningkat sebesar,444 er keairan idu. Wiaya di Jawa Tiur yang eiiki resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan yang ebi besar atau saa dengan 4,8 ersen adaa 36 Kabuaten/Kota ainnya, seain Bondowoso dan Bangkaan. Pengaru variabe rediktor ketiga yaitu resentase ersainan yang dibantu tenaga edis dengan asusi variabe ain diangga konstan. (7) Interretasi untuk ode yang ketiga adaa ada saat resentase ersainan yang dibantu tenaga edis kurang dari aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga edis naik sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi cenderung akan naik sebesar,335 er keairan idu. Wiaya di Jawa Tiur yang resentase ersainan dibantu oe tenaga edis asi berada di bawa 55,3787 ersen diiiki oe Kabuaten Saang. Sedangkan ada saat resentase ersainan yang dibantu tenaga edis ebi dari atau saa dengan aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga edis eningkat sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi di Jawa Tiur taun cenderung akan turun sebesar,8435 er keairan idu. Presentase ersainan

6 6 yang di bantu oe tenaga edis di rovinsi Jawa Tiur yang berada di atas atau saa dengan 55,3787 ersen tea dicaai oe 37 Kabuaten/kota ainnya, seain Kabuaten Saang. Pengaru variabe rediktor keeat yaitu resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis dengan asusi variabe ainnya diangga konstan. (8) Untuk interretasi ode seanjutnya adaa ada saat resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis ebi keci dari,37 aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis naik satu ersen, aka angka keatian bayi cenderung akan turun sebesar,99 er keairan idu. Wiaya yang eiiki resentase ersainan yang dibantu oe tenaga non edis ebi keci dari,37 ersen adaa Kabuaten Ponorogo, Kabuaten Sidoarjo, Kabuaten Magetan, dan Kota Bitar. Sedangkan ada saat resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis ebi besar atau saa dengan,37 aka aabia resentase ersainan yang dibantu tenaga non edis naik sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi di Jawa Tiur akan cenderung akan naik sebesar,95565 er keairan idu. Presentase ersainan yang di bantu oe tenaga non edis yang berada di atas atau saa dengan,37 ersen tea dicaai oe 34 Kabuaten/Kota ainnya, seain Ponorogo, Sidoarjo, Magetan, dan Bitar. Pengaru variabe rediktor keia yaitu aju ertubuan ekonoi denga asusi variabe ainnya diangga kosntan. Interretasi untuk ode diatas adaa ada saat ersentase aju ertubuan ekonoi kurang dari 6,55 aka aabia ersentase aju ertubuan ekonoi naik sebesar satu ersen, aka angka keatian bayi di Jawa Tiur cenderung akan turun sebesar 4,76 er keairan idu. Wiaya yang eiiki aju ertubuan ekonoi ebi keci dari 6,55 ersen dicaai oe Kabuaten Magetan. Sedangkan ada saat ersentase aju ertubuan ekonoi ebi dari atau saa dengan 6,55 aka aabia ersentase aju ertubuan ekonoi naik sebesar satu ersen aka angka keatian bayi di Jawa Tiur ada taun cenderung naik sebesar 26,5392 er keairan idu. Adaun wiaya di Jawa tiur yang eiiki aju ertubuan ekonoi di atas atau saa dengan 6,55 ersen dicaai oe 37 Kabuaten/Kota ainnya di Jawa Tiur seain Kabuaten Magetan. V. KESIMPULAN DAN SARAN (9) Angka araan idu tertinggi untuk asing-asing kabuaten/kota di Jawa Tiur diiiki oe kota Bitar yaitu sebesar,52 taun, sedangkan angka araan idu terenda diiiki oe kabuaten roboinggo yaitu sebesar 6,36 taun. Angka keatian bayi aing tinggi di Jawa Tiur dicaai oe Kabuaten Proboinggo sebesar,9 er keairan idu, sedangkan angka keatian bayi aing renda dicaai oe Kota Mojokerto yaitu sebesar 22,2 er keairan idu. Mode regresi nonaraetrik sine bireson terbaik yang terbentuk adaa ode sine inier dengan satu titik knot. Niai GCV yang diasikan adaa,3 dengan niai MSE adaa,524. Diana variabe reson yang digunakan daa eneitian adaa angka araan idu dan angka keatian bayi dengan ia variabe rediktor yang terdiri dari resentase rua tangga yang enggunakan suber air bersi untuk inu dari air keasan, resentase bayi usia - buan yang erna diberi ASI seaa -3 buan, resentase ersainan yang dibantu oe tenaga edis, resentase yang dibantu oe tenaga non edis, dan aju ertubuan ekonoi di Jawa Tiur taun. Saran bagi eerinta diarakan ebi eeratikan variabe-variabe yang eberikan kontribusi ositif terada eningkatan derajat keseatan yang diiat dari faktor angka araan idu dan angka keatian bayi sebagai asi dari eneitian ini. Saran bagi ebaca, eneitian ini diarakan daat enjadi acuan atau ertibangan untuk eneitian seanjutnya. DAFTAR PUSTAKA [] Budiantara, I.N., 5, Mode Keuarga Sine Poinoia Truncated daa Regresi Seiaraetrik, Berkaa MIPA, Institut Teknoogi Seuu Noeber, Surabaya. [2] Eubank, R.L., 99, Nonaraetric Regression and Sine Sooting, Merce Dekker, New York. [3] Firdia, L.,, Peodean Angka Haraan Hidu di Proinsi Jawa Tiur dan Jawa Tenga dengan Metode Geograicay Weigted Regression (GWR), Tugas Akir, Jurusan Statistika, Fakutas Mateatika dan Iu Pengetauan Aa, Institut Teknoogi Seuu Noeber, Surabaya [4] Rakawati, D.,P.,, Anaisis Faktor-Faktor yang Meengarui Angka Haraan Hidu di Provinsi Jawa Barat, Universitas Gadja Mada. [5] Jayanti, L.D., 7, Peodean Angka Keatian Bayi di Proinsi Jawa Tiur dengan Pendekatan Regresi Nonaraetrik Sine, Tugas Akir, Jurusan Statistika, Fakutas Mateatika dan Iu Pengetauan Aa, Institut Teknoogi Seuu Noeber, Surabaya. [6] Ardiyanti, S.T.,, Peodean Angka Keatian Bayi dengan Pendekatan Geograicay Weigted Poisson Regression di Provinsi Jawa Tiur, Tugas Akir, Jurusan Statistika, Fakutas Mateatika dan Iu Pengetauan Aa, Institut Teknoogi Seuu Noeber, Surabaya [7] Riskiyanti, R.,, Anaisis Regresi Mutivariat Berdasarkan Faktor-faktor yang Meengarui Derajat Keseatan di Provinsi Jawa Tiur, Tugas Akir, Jurusan Statistika, Fakutas Mateatika dan Iu Pengetauan Aa, Institut Teknoogi Seuu Noeber, Surabaya. [8] Oktaviana, D.,, Regresi Sine Bireson untuk Meodekan Kadar Gua Dara Penderita Diabetes Meitus, Tugas Akir, Jurusan Statistika, Fakutas Mateatika dan Iu Pengetauan Aa, Institut Teknoogi Seuu Noeber, Surabaya. [9] Setyawan, N.A.D.,, Pendekatan Regresi Nonaraetrik Bireson Sine untuk Peodean Deterinan Tingkat Pendidikan di Puau Paua, Tesis, Jurusan Statistika, Fakutas Mateatika dan Iu Pengetauan Aa, Institut Teknoogi Seuu Noeber, Surabaya. [] Waba, G. 99. Sine Modes For Observationa Data. Pennysyvania: SIAM. [] Siiia, T. dan Tikka, J., 7, Inut Seection and Srinkage in Mutiresonse Linear Regression, Prerint Subitted to Esevier. [2] Budiantara, I.N., 9, Sine daa Regresi Nonaraetrik dan Seiaraetrik : Sebua Peodean Statistika Masa Kini dan Masa Mendatang, Institut Teknoogi Seuu Noeber Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BB IV HSIL DN PEMBHSN.. Hasi Pengabian Data Data asi peneitian sing pup skaa aboratoriu dengan anifod segaris disajikan seperti pada Tabe. berikut. Tabe. Data asi pengujian sing pup dengan anifod segaris

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon

Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon Angka Harapan Hidup Angka Kematian Bayi Penyaji: Ni Nyoman Trisna Juliandari

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-9X D-77 Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Tiur dengan Pendekatan Regresi Nonparaetrik Spline Riana Kurnia Dewi, I Nyoan Budiantara

Lebih terperinci

SIMULASI HAMILTONIAN CHAOS PADA OSILASI HARMONIK DAN REDAMAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.

SIMULASI HAMILTONIAN CHAOS PADA OSILASI HARMONIK DAN REDAMAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7. Prosiding Perteuan Iiah XXIV FI Jateng & DIY, Searang 0 Ari 00 3 ha. 3-37 SIMULASI AMILTONIAN AOS PADA OSILASI ARMONIK DAN REDAMAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPI 7. Nuru Fitria, Suari, Viska Inda Variani Jurusan

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M. 16 JANUARI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDUDUK MISKIN DAN PENGELUARAN PERKAPITA MAKANAN DI JAWA TIMUR DENGAN METODE REGRESI NONPARAMETRIK BIRESPON SPLINE Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari

Lebih terperinci

PEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL. Abstract

PEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL. Abstract Peodelan Inflasi (Alan Prahutaa) PEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL Alan Prahutaa 1, Tiani Wahyu U, Rezzy Eko C 3, Dede Zurohtuliyosi 3 1 Dosen Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4) PEMODELAN KADAR GULA DARAH DAN EKANAN DARAH PADA REMAJA PENDERIA DIABEES MELIUS IPE II DENGAN PENDEKAAN REGRESI NONPARAMERIK BIRESPON BERDASARKAN ESIMAOR SPLINE Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2),

Lebih terperinci

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS Dhina Oktaviana P, I Nyoman Budiantara Mahasiswa Jurusan Statistika ITS Surabaya, Dosen Jurusan Statistika ITS Surabaya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel Seminar Hasil Tugas Akhir Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel Mega Pradipta 1309100038 Pembimbing I : Dra. Madu Ratna, M.Si Pembimbing II

Lebih terperinci

Research Consortium OPPINET, Institut Teknologi Bandung

Research Consortium OPPINET, Institut Teknologi Bandung IATMI 006-TS-9 PROSIDING, Siosiu Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perinyakan Indonesia (IATMI) 006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 5-7 Noveber 006 APLIKASI NILAI EFISIENSI ALIRAN DAN METODE SEQUENTIAL

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Oleh : Rengganis L. N. R 302 00 046 PENDAHULUAN Latar Belakang Penduduk

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA -ISSN 979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 206: 75-84 htt://eournal.undi.ac.id/index.h/media_statistika APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek enelitian eruakan hal yang tidak bisa diisahkan dari berbagai enelitian yang dilakukan. Menurut Suharisi Arikunto (2010: 161), objek enelitian adalah

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS Seminar Tugas Akhir Oleh: Dhina Oktaviana P 1307 100 068 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Pengenalan Kata pada Mikrokontroler Keluarga MCS51

Implementasi Sistem Pengenalan Kata pada Mikrokontroler Keluarga MCS51 Ipeentasi Siste Pengenaan Kata pada Mikrokontroer Keuarga MCS51 Thiang Jurusan Teknik Eektro, Universitas Kristen Petra Siwaankerto 121-131, Surabaya eai : thiang@petra.ac.id Abstrak-Makaah ini eaparkan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 GUNUNG TALANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 GUNUNG TALANG PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GUNUNG TALANG Chyntia Handayani, Khairuddin, Puspa Aeia Jurusan Pendidikan Mateatika,

Lebih terperinci

PENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNTUK MENGATASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD TIME STOKASTIK

PENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNTUK MENGATASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD TIME STOKASTIK Seminar Nasiona Pakar ke 1 aun 2018 ISSN (P) : 2615-2584 Buku 1 ISSN (E) : 2615-3343 PENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNUK MENGAASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD IME SOKASIK Sumiarni Batubara

Lebih terperinci

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Konferensi Nasional Sistem & Informatika 7 STMIK STIKOM Bali, Agustus 7 Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Luh Putu Safitri Pratiwi Program Studi Sistem Informasi STMIK STIKOM

Lebih terperinci

Bab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation

Bab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation Bab IV Peodelan, Pengujian dan Analisa Siste Steel Ball Magnetic Levitation Pada bab IV ini akan dijelaskan engenai peodelan, pengujian dari siste yang tela dibuat dan penganalisaan asil pengujian tersebut.

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR SULVIA MEGASARI 1310 100 037 PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR 1 Sulvia Megasari dan I Nyoman Budiantara Jurusan Statistika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

BAB V K A B E L Hubungan Umum. Gambar 5.1. Kabel Sebagai Batang Lentur. q. dx. Dalam analisisnya, baik. Beban total pada kabel adalah R

BAB V K A B E L Hubungan Umum. Gambar 5.1. Kabel Sebagai Batang Lentur. q. dx. Dalam analisisnya, baik. Beban total pada kabel adalah R V K E L Kabe merupakan saa satu bentuk batang entur yang banyak dipakai pada knstruksi, antara ain: jembatan, jaringan kabe istrik dan kereta gantung. Daam anaisis kekuatannya, ketaanan batang teradap

Lebih terperinci

Impuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie

Impuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie Iuls dan Moentu y. Aan S. Arcadie A. Iuls (I ---- Ns) ada saat Anda enendang bola, gaya yang diberikan kaki aada bola teradi dala waktu yang sangat singkat. Gaya seerti ini disebut sebagai gaya iulsif.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN ALGORITMA RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN FUNGSI ERROR CROSS-ENTROPY PADA JARINGAN SARAF TIRUAN TUNGGAL DAN ENSEMBLE SERTA PERBANDINGANNYA DENGAN BACKPROPAGATION SKRIPSI

Lebih terperinci

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Jun 2016

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Jun 2016 [URNAL ECOBISMA] Vo. No. un 6 PENGARUH PREFERENSI MEREK PERSEPSI KUALITAS PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA CV BASIMBAH TANILABUHANBATU Eka Setiawati Pristiyono² Aumni Sarjana Ekonomi STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN Amalia Ma rufa, Sri Subanti, Titin Sri Martini Program Studi Matematika FMIPA UNS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melihat hubungan antara variabel respons dengan satu atau lebih variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melihat hubungan antara variabel respons dengan satu atau lebih variabel BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aaisis Regresi Paraetrik Aaisis regresi eruaka sebuah aat statistika yag diguaka utuk eihat hubuga atara variabe resos dega satu atau ebih variabe rediktor. Aaisis regresi ertaa

Lebih terperinci

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Vol. 6, No.1, 0-8, Juli 009 Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Wahidah Sanusi Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi model pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1 PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK Agustini Tripena 1 1) Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Pada paper ini

Lebih terperinci

METODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANGSUNG PADA TANGKI REAKTOR. Iskandar Aziz Dosen PNS dpk pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Almuslim ABSTRAK

METODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANGSUNG PADA TANGKI REAKTOR. Iskandar Aziz Dosen PNS dpk pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Almuslim ABSTRAK METODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANSUN PADA TANKI REAKTOR Iskandar Aziz Dosen PNS dk ada Progra Studi Teknik Siil Universitas Alusli ABSTRAK Tulisan ini eresentasikan etoda eletakan akar adatif langsung

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA Kornelius Ronald Demu, Dewi Retno Sari Saputro, Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika FMIPA

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline Oleh : A. Anggita Tauwakal Retno (303008) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs.

Lebih terperinci

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R. REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R Tiani Wahyu Utami 1), Alan Prahutama 2) 1 Program studi Statistika, FMIPA, Universitas Mumammadiyah Semarang email: tianiutami@unimus.ac.id 2 Departemen

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR UNIVERSITAS DIPONEGORO 01 ISBN: -0-1-0-1 MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR Alan Prahutama Dosen Jurusan Statistika Undip

Lebih terperinci

Delay System II. Sistem Antrian M/M/m

Delay System II. Sistem Antrian M/M/m 03/2/202 Deay Syste II Siste Antrian M/M/ Kedatangan panggian : oisson arriva Service tie : exponentiay distributed Juah server : anjang antrian : ta terhingga Diagra transisi ondisi 0 2 + 2 3 = syste

Lebih terperinci

STUDI SIMULASI BIAS ESTIMATOR GPH PADA DATA SKIP SAMPLING

STUDI SIMULASI BIAS ESTIMATOR GPH PADA DATA SKIP SAMPLING Statistika, Vol., No., Noveber 0 STUDI SIMULASI BIAS ESTIMATOR GPH PADA DATA SKIP SAMPLING Gede Suwardika, Heri Kuswanto, Irhaah Jurusan Statistika,Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala, Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Generalized Additive Model (GAM) pada Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Jawa Tengah

Penerapan Generalized Additive Model (GAM) pada Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Jawa Tengah Peneraan Generalized Additive Model (GAM) ada Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Jawa Tengah Rosalinda Nainggolan 1, Yudhie Andriyana 2, Achmad Bachrudin 3 Deartemen Statistika, Universitas Padjajaran, Bandung

Lebih terperinci

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN M-20 PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN Titi Purwandari, Yuyun Hidayat 2,2) Deartemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, email : titiurwandari@yahoo.com,

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (04) 7-0 (0-98X Print) D-7 Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya Merly Fatriana Bintariningrum

Lebih terperinci

DINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum

DINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum DINAIKA LINEAR Teori Singkat Huku-huku Newton tentang Gerak. Huku Newton Benda yang dia atau berada dala gerak dengan keceatan konstan akan terus berada dala keadaan geraknya kecuali ada gaya yang bekerja

Lebih terperinci

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG Getaran, geobang dan Optia CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG. Tes ITB 976 Daa percobaan interferensi dua ceah (percobaan Young) dipaai sinar uning onoroatis, aa pada ayar terihat A. garis uning dan geap berseang-seing

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk

BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK -LEVEL Model hirarki -level erupakan odel statistik ang digunakan untuk enganalisis data ang bersarang, atau data ang epunai struktur hirarki -level.

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need KB di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need KB di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. No. (06 7-0 (0-98X Print D-6 Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need KB di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Anita Trias Anggraeni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012 Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) I Made Budiantara Putra 1, I Gusti Ayu Made Srinadi 2, I Wayan Sumarjaya 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA

Lebih terperinci

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb. JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011 PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER Agustini Tripena Br.Sb. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indonesia ABSTRAK.

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

ESTIMASI LIKELIHOOD MAXIMUM PENALIZED DARI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK. Nur Salam 1

ESTIMASI LIKELIHOOD MAXIMUM PENALIZED DARI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK. Nur Salam 1 ISN: 978-60-4387-0- ESTIMASI LIKELIHOOD MAXIMUM PENALIZED DARI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK Nur Sala Universitas Labung Mangkurat (UNLAM Abstract The seiparaetric regression odel in atri for is where X

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BERORIENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

TEKNOLOGI BERORIENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI BERORIENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UISU Jln. Sisingaangaraja Tel. 7869920 Teladan Medan Abstrak Diasa ledakan teknologi,

Lebih terperinci

Analisis Regresi Spline Kuadratik

Analisis Regresi Spline Kuadratik Analisis Regresi Spline Kuadratik S 2 Oleh: Agustini Tripena Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Regresi spline

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

PENDEKATAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK VIEWS DALAM PORTOFOLIO MODEL BLACK LITTERMAN

PENDEKATAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK VIEWS DALAM PORTOFOLIO MODEL BLACK LITTERMAN Pendekatan Fuzzy Coroise... (Suci Rahadani) 43 PENDEKATAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK VIEWS DALAM PORTOFOLIO MODEL BLACK LITTERMAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING APPROACH FOR VIEWS ON BLACK LITTERMAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL 1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa

Lebih terperinci

SENSITIFITAS INDIKATOR KESELURUHAN MULTIKOLINEARITAS DALAM MODEL REGRESI LINEAR MULTIPEL. Dien Sukardinah

SENSITIFITAS INDIKATOR KESELURUHAN MULTIKOLINEARITAS DALAM MODEL REGRESI LINEAR MULTIPEL. Dien Sukardinah PROSIDING ISBN: 978-979-6353-3- SENSITIFITAS INDIKATOR KESELURUHAN MULTIKOLINEARITAS DALAM MODEL REGRESI LINEAR MULTIPEL S-30 Dien Sukardinah Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran.

Lebih terperinci

EVALUASI PERPUSTAKAAN DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY EVALUATION MEMBERSHIP DEGREE TRANSFORMATION NEW ALGORITHM M(1,2,3)

EVALUASI PERPUSTAKAAN DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY EVALUATION MEMBERSHIP DEGREE TRANSFORMATION NEW ALGORITHM M(1,2,3) EVALUASI PERPUSTAKAAN DIGITAL MENGGUNAKAN FUZZY EVALUATION MEMBERSHIP DEGREE TRANSFORMATION NEW ALGORITHM M(,2,3) Riah Ukur Ginting, Rocky Y Dillak 2 Jurusan Mateatika FMIPA USU Jl. Bioteknologi I Kaus

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

Analisis Optimasi Daya Generator Turbin Angin Skala Kecil Dengan Metode Penulusuran Titik Daya Maksimum Untuk Aplikasi Pengisian Baterai

Analisis Optimasi Daya Generator Turbin Angin Skala Kecil Dengan Metode Penulusuran Titik Daya Maksimum Untuk Aplikasi Pengisian Baterai Analisis Otiasi Daya Generator Turbin Angin Skala Kecil Dengan Metode Penulusuran Titik Daya Maksiu Untuk Alikasi Pengisian Baterai Sekolah Teknik Elektro dan Inforatika, Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi Oleh : Edwin Erifiandi (NRP. 1309 201 701) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi PENDAHULUAN Latar Belakang (1) () Salah satu metode statistika untuk memodelkan hubungan antar variabel adalah

Lebih terperinci

Kata Kunci kematian maternal, regresi, spline, nonparametrik, GCV

Kata Kunci kematian maternal, regresi, spline, nonparametrik, GCV JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) D-13 Pendekatan Spline untuk Estimasi Kurva Regresi Nonparametrik (Studi Kasus pada Data Angka Kematian Maternal di Jawa Timur)

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ADANYA IMPERFECT QUALITY PRODUCT DAN INSPECTION ERROR

PENGEMBANGAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ADANYA IMPERFECT QUALITY PRODUCT DAN INSPECTION ERROR PENGEMBANGAN MODEL JOINT ECONOMIC LOT SIZE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ADANYA IMPERFECT UALITY PRODUCT DAN INSPECTION ERROR Penyusun Risky Racania 507 00 097 Pebibing Prof. Dr. Ir. Suarno, MSIE 948070 97603

Lebih terperinci

Analisis Pengelompokan Mengenai Perubahan Struktur Kependudukan Dalam Menghadapi Era Bonus Demografi Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur

Analisis Pengelompokan Mengenai Perubahan Struktur Kependudukan Dalam Menghadapi Era Bonus Demografi Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur D-486 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (06) 337-350 (30-98X Print) Analisis Pengelomokan Mengenai Perubahan Struktur Keendudukan Dalam Menghadai Era Bonus Demografi Di Kabuaten/Kota Provinsi Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara satu variabel atau lebih dengan satu variabel atau lebih lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel respon ( ), dimana

Lebih terperinci

Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (17) ISSN: 337-35 (31-98X Print) D-16 Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Puspita Khanela, Madu Ratna, dan I Nyoman Budiantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu analisis dalam statistika yang dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau variabel bebas X dengan

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR Oleh : Isnia Dwimayanti (0 09 06) Pembimbing : DR Drs I Nyoman Budiantara, MS ABSTRAK Tingginya tingkat fertilitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Untuk encaai tujuan enelitian, dierlukan beberaa engertian dan teori yang relevan dengan ebahasan. Dala bab ini akan diberikan beberaa teori berua definisi, teorea, auun lea yang

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA OMPADE SANS NASONA 2011 BDANG MU FSKA SEEKS TM OMPADE FSKA NDONESA 2012 SOA TES EKSPERMEN KEMENTERAN PENDDKAN NASONA DREKTORAT JENDERA MANAJEMEN PENDDKAN MENENGAH DREKTORAT PEMBNAAN SEKOAH MENENGAH ATAS

Lebih terperinci

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013), hal 121 126. PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Yuyun

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN PELANGGAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI KOTA DENPASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN PELANGGAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI KOTA DENPASAR E-Jurna Matematika Vo. 4 (), Januari 05,. -7 ISSN: 0-75 FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN PELANGGAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI KOTA DENPASAR Ni Kadek Lestari Putri, Ni Made Asih, Desak Putu Eka Niakusmawati

Lebih terperinci

MODEL KEBUTUHAN PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU. Pada Lumba 1, Rismalinda 2

MODEL KEBUTUHAN PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU. Pada Lumba 1, Rismalinda 2 MODEL KEBUTUHAN PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU Pada Luba, Risainda eai: padaubaat@yahoo.co ABSTRAK Pada tahun, bandara udara SSK II pada kondisi existing eiiki kapasitas,8 juta

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi. Deskrisi Rinci Rona Lingkungan Hidu Awal dengan nelayan juragan dan buruh nelayan (10,06%) juga termasuk ke dalam jenis mata encaharian yang akan terkena damak langsung dari adanya rencana usaha dan/atau

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 111-116 ISSN: 2303-1751 ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA Desak Ayu Wiri Astiti 1, I

Lebih terperinci

Di dalam kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kelas. VIII semester 1 terdapat bermacam-macam pokok bahasan yang memberi

Di dalam kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kelas. VIII semester 1 terdapat bermacam-macam pokok bahasan yang memberi Proses belajar engajar eruakan suatu siste. Di alanya teraat berbagai koonen engajaran yang saling terintegrasi ala encaai tujuan. Guna encaai hasil belajar yang otial, seua koonen i ala roses belajar

Lebih terperinci

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah BAB III REGRESI SPLINE 3.1 Fungsi Pemulus Spline yaitu Fungsi regresi nonparametrik yang telah dituliskan pada bab sebelumnya = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah faktor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan beberapa tinjauan pustaka sebagai landasan teori pendukung penulisan penelitian ini. 2.1 Analisis Regresi Suatu pasangan peubah acak seperti (tinggi, berat)

Lebih terperinci

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Tanah Bumbu BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Tanah Bumbu BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi Kabupaten Tanah Bubu Terwujudnya Kabupaten Tanah Bubu sebagai pusat peabuhan, perdagangan dan pariwisata terdepan di Kaiantan berbasis ekonoi kerakyatan enuju Tanah Bubu

Lebih terperinci

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) D-157 Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

Lebih terperinci