PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 GUNUNG TALANG

Transkripsi

1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GUNUNG TALANG Chyntia Handayani, Khairuddin, Puspa Aeia Jurusan Pendidikan Mateatika, Fakutas Keguruan dan Iu Pengetahuan Aa Universitas Bung Hatta E-ai : Chyntiahandayani609@yahoo.co Abstract This background of this researche ack of the understanding of atheatica concept of VIII student cass at SMP Negeri Taang Mount generay centered earning on the teacher, student participation in the earning process is sti ow, the ack of interaction between teachers and students and ow student earning outcoes obtained. The purpose of this study was to deterine how students earning activities by using active earning strategies firing ine foration type and deterine whether students atheatics earning outcoes using active earning strategy firing ine foration type is better than the resuts of students atheatics earning by using conventiona earning in cass VIII at SMP Negeri Taang Mount. This type of research is experienta research. The popuation is a of eighth grade students of VIII cass at SMP Negeri Taang Mount acadeic year 202/203 which consists of four casses. The data anayzed by using the hypothesis t-test. After processing the data obtained t.copute = 4,043 and t.tabe=,686 at 9% confidence eve, so that t copute > t tabe. Thus, the hypothesis is accepted that the earning outcoes of students earning atheatics by using active earning strategy foration type firing ine is better than earning outcoes of students earning atheatics by using conventiona earning. Key words : active earning strategy, firing ine Pendahuuan Pebeajaran aktif, kreatif, efektif dan enyenangkan sangat didabakan oeh siswa daa rangka encapai tujuan pebeajaran. Naun untuk enciptakan situasi dan kondisi tersebut tidak seudah apa yang dibayangkan. Karena banyak kendaa yang terjadi di daa keas yang dapat enghabat keancaran jaannya proses pebeajaran. Keberhasian pebeajaran di keas penentunya bukan hanya terpusat pada siswa saja, faktor guru juga dapat enentukan keberhasian pebeajaran di keas terutaa daa eiih etode atau strategi pebeajaran yang cocok dengan karakteristik siswa. Beajar aktif sangat diperukan oeh siswa untuk endapatkan hasi beajar yang aksiu. Karena pada dasarnya pebeajaran aktif erupakan suatu pebeajaran yang engajak peserta didik untuk turut serta daa

2 proses pebeajaran, tidak hanya enta akan tetapi juga eibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan erasakan suasana yang ebih enyenangkan sehingga hasi beajar dapat diaksiakan. Saah satu strategi beajar engajar yang bertujuan eningkatkan utu pendidikan adaah strategi active earning. Saah satu cara yang paing efektif dan efisien untuk eningkatkan beajar aktif adaah dengan ebagipeserta didik dengan berpasang pasangan dan enyusun partner beajar. Sungguh suit untuk terewatkan daa berpasangan. Juga suit untuk bersebunyi daa partner. Beajar dengan partner dapat daa waktu pendek atau panjang. Beajar dengan partner dapat eakukan berbagai tugas secara cepat atau tugas yang eerukan waktu ebih aa. Ketika peserta didik berjuang epeajari keterapian baru dan engebangkan keterapian yang ada, ereka peru eatihnya secara efektif dan eperoeh feedback yang berguna. Siberan (2007:22) engeukakan pendapat bahwa regu tebak adaah forat gerakan cepat yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti testing dan berain peran, ia enonjokan secara terus-enerus pasangan yang berputar, peserta didik endapatkan kesepatan untuk erespon secara cepat pertanyaan-pertanyaan yang diontarkan atau tipe tantangan yang ain. Menurut Siberan (2006:223-22) bahwa strategi Forasi Regu Tebak eiiki beberapa prosedur sebagai berikut: a. Tetapkan tujuan anda untuk enggunakan Regu Tebak. b. Susun kursi daa forasi dua barisan berhadapan. Sediakan kursi yang cukup untuk keseuruhan siswa di keas. c. Pisahkan kursi-kursi enjadi sejuah regu beranggotakan tiga sapai ia siswa pada tiap sisi atau deret. d. Bagikan pada tiap siswa X sebuah kartu berisi sebuah tugas atau pertanyaan yang teah dipersiapkan guru, keudian siswa X akan inta siswa Y yang duduk berhadapan dengannya untuk enjawab tugas atau pertanyaan tersebut. e. Muaiah tugas pertaa. Daa jangka waktu 0 enit, uukan bahwa sekarangah waktunya bagi siswa Y untuk berpindah satu kursi di sebeah kirinya di daa regunya. Perintahkan siswa X untuk enebakkan tugas atau pertanyaaan kepada siswa Y yang duduk dihadapannya, anjutkan dengan juah babak sesuai dengan juah tugas yang anda berikan. 2

3 Menurut Siberan (2006:22) tipe Forasi Regu Tebak ini dapat juga divariasikan sesuai dengan kebutuhan keas. Variasi yang dapat diakukan adaah: a. Menukar peran antar kedua keopok. b. Daa beberapa situasi, boeh jadi akan ebih enarik dan ebih tepat untuk eberikan tugas yang saa kepada tiap anggota regu. Daa ha ini, siswa Y diinta untuk enjawab instruksi yang saa untuk tiap anggota regunya. Metodoogi Jenis peneitian yang digunakan adaah eksperien. Sugiyono (2008:) engeukakan bahwa peneitian eksperien erupakan etode peneitian yang digunakan untuk encari pengaruh treatent (perakuan) tertentu. Popuasi dari peneitian ini adaah siswa keas VIII SMP Negeri Gunung Taang Padang tahun peajaran 202/203 yang terdiri dari epat keas. Seteah eakukan uji hoogenitas variansi dan uji kesaaan rata-rata didapat bahwa popouasi hoogen, keudian untuk enentukan sape diakukan secara rando dengan eakukan undian, hasinya didapat dua keas dijadikan keas sape yaitu VIII.B sebagai keas eksperien dan VIII.A sebagai keas kontro. Jenis data daa peneitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif adaah data yang berbentuk angka atau biangan. Adapun pada peneitian ini data kuantitatif berupa niai tes akhir hasi beajar ateatika siswa keas VIII SMP Negeri Gunung Taang Hasi Peneitian dan Pebahasan. Aktivitas Siswa Daa bagian ini dibahas pendeskripsian dari perkebangan aktivitas siswa pada setiap perteuan. Persentase siswa untuk setiap turnaen berdasarkan skaa dan indikator peahaan konsep ateatis terdapat pada Tabe berikut: Tabe. Juah dan Persentase Siswa Keas Eksperien yang Meakukan Aktivitas pada Setiap Perteuan Per te u an ke sis wa ha dir Ind ika tor J % j % j % J % j %

4 Keterangan:.Siswa eperhatikan guru enjeaskan ateri peajaran. 2.Siswa berseangat daa proses pebeajaran. 3.Siswa eperhatikan kesipuan yang diberikan oeh tean. 4.Siswa bertanya dan eberi saran terhadap kesipuan yang disapaikan..adanya interaksi siswa dengan tean yang berkaitan dengan ateri. 6.Siswa eberikan tanggapan/ide dari penjeasan yang berhubungan dengan ateri yang sedang dipeajari. Dari tabe, dapat diihat persentase aktivitas siswa pada setiap perteuan. Secara rinci aktivitas siswa setiap indikator dapat diihat pada gabar berikut ini: Percentage PERTEMUAN Gabar. Grafik Aktivitas Siswa yang Meperhatikan Guru Menjeaskan Materi Peajaran Berdasarkan gabar terihat bahwa aktivitas siswa yang eperhatikan guru enjeaskan ateri peajaran terjadi peningkatan. Perteuan pertaa siswa asih banyak tidak eperhatikan guru enjeaskan ateri, karena siswa sibuk dengan perkenaan dan enanyakan strategi pebeajaran yang digunakan penuis. Naun pada perteuan kedua aktivitas siswa terjadi peningkatan karena guru engingatkan kepada siswa untuk tidak engah karena jika siswa engah, aka siswa tidak bisa enjawab pertanyaan yang diberikan. Pada perteuan ketiga aktivitas siswa kebai eningkat karena siswa sudah engerti dengan strategi yang digunakan yaitu seteah siswa eperhatikan guru enjeaskan ateri, siswa akan enjawab pertanyaan yang ada pada kartu. Pada perteuan keepat, aktivitas siswa eperhatikan guru enjeaskan ateri peajaran juga seakin eningkat karena bagi siswa ateri enghitung uas perukaan baok bukan agi ateri baru. Pada perteuan keia aktivitas siswa juga eningkat, karena guru eberi penekanan kepada siswa, bahwa niai siswa berada di tangan penuis sehingga siswa serius daa eperhatikan guru enjeaskan ateri peajaran. Percentage 0 8 Perteuan Gabar 2. Grafik Aktivitas Siswa Berseangat daa Proses Pebeajaran 4

5 Pada gabar 2 terjadi peningkatan aktivitas siswa berseangat engikuti peajaran ha ini disebabkan karena siswa ingin seau bisa enjawab pertanyaan yang ada pada kartu dengan baik. Seua siswa berpacu untuk endapatkan niai terbaik. Pada perteuan pertaa, proses beajar engajar beu teraksana dengan baik karena siswa berseangat daa perkenaan bukan daa proses pebeajaran. Pada perteuan kedua aktivitas siswa eningkat karena guru sudah enjeaskan strategi yang digunakan pada perteuan sebeunya. Pada perteuan ketiga aktivitas eningkat karena siswa sangat senang beajar ateri uas perukaan kubus, karena bagi siswa ateri tersebut bukanah ateri baru agi. Pada perteuan keepat siswa seakin berseangat karena siswa senang dengan strategi beajar yang digunakan, seteah guru enjeaskan ateri siswa akan bertukar pertanyaan dengan tean tentang ateri pada perteuan ini. Pada perteuan keia seangat siswa seakin eningkat karena guru engingatkan bahwa ini adaah perteuan terakhir daa enggunakan strategi pebeajaran aktif tipe forasi regu tebak ini. Percentage 3 Perteuan Gabar 3. Grafik Aktivitas Siswa Meperhatikan Kesipuan yang Diberikan oeh Tean Pada gabar 3 ini aktivitas siswa terjadi peningkatan dan penurunan daa eperhatikan penjeasan kesipuan yang diberikan oeh teannya. Pada perteuan pertaa siswa beu serius engikuti strategi yang digunakan. Pada perteuan kedua aktivitas siswa eningkat karena siswa sudah uai engerti dan sadar anfaat dari enyipukan ateri peajaran. Pada perteuan ketiga dan keepat, aktivitas ini engaai penurunan karena di sekoah da terjadi sedikit kegaduhan yang ebuat siswa tidak konsentrasi agi. Pada perteuan keia, aktivitas siswa kebai terjadi peningkatan karena keadaan di sekoah sudah kebai aan dan gutu tidak eberi izin agi kepada siswa yang inta izin untuk keuar.

6 Percentage 8 Percentage 8 Perteuan Gabar 4. Grafik Aktivitas Siswa Bertanya dan Meberi Saran Terhadap Kesipuan yang Disapaikan Pada gabar 4 ini aktivitas siswa terjadi peningkatan dan penurunan pada saat siswa bertanya dan eberi saran terhadap kesipuan yang disapaikan. Pada perteuan pertaa siswa banyak yang cuek karena ereka kurang enguasai ateri. Pada perteuan kedua dan ketiga aktivitas siswa terjadi peningkatan karena guru eberi penekanan bahwa siswa yang bertanya ataupun eberi saran akan diberi niai tabah. Pada perteuan keepat, aktivitas siswa kebai eurun karena di sekoah ada sedikit kegaduhan yang ebuat siswa tidak konsentrasi daa engikuti proses beajar engajar. Pada perteuan keia, aktivitas siswa kebai eningkat karena proses pebeajaran sangat ancar dan sisswa pun tidak ada yang einta izin untuk keuar. Perteuan Gabar. Grafik Aktivitas Adanya Interaksi Siswa dengan Tean yang Berkaitan dengan Materi Pada gabar ini aktivitas siswa yang berinteraksi dengan teannya tidak begitu banyak, karena ereka sibuk dengan soa yang ereka dapat dari guru, ereka berusaha untuk enjawab dan aju ke depan keas enyeesaikan soa yang diberikan oeh guru. Daa ha ini guru einta agar siswa bisa ebantu tean yang beu paha dengan ateri yang sedang dipeajari pada saat itu. Pada perteuan ketiga terjadi peningkatan yang drastis karena suasana beajar sangat tenang dan kondusif. Materi peajaran pada perteuan ketiga ini juga sangat disenangi dan difahai oeh siswa, karena aterinya sangat tidak asing bagi ereka. Tetapi pada perteuan keepat, aktivitas siswa kebai enurun karena keadaan keas kebai gaduh sehingga siswa tidak serius daa eneria peajaran. Pada perteuan keia aktivitas kebai enurun agi karena bagi siswa sudah erasa paha dan engerti dengan ateri yang dijeaskan oeh guru. 6

7 Percentage tes hasi beajar kedua keas sape dapat diihat pada tabe 2 berikut: Tabe 2 : Data Tes Hasi Beajar Keas Sape Keas Juah Siswa x i S i s 2 i xaks xin Perteuan Gabar 6. Grafik Aktivitas Siswa Meberikan Tanggapan dari Penjeasan yang Berhubungan dengan Materi yang Sedang Dipeajari Eksperien , 62 Kontro 9 70, 34 9,7 9 9, 37 9, Pada gabar 6 aktivitas siswa daa eberikan tanggapan dari penjeasan yang berhubungan dengan ateri yang sedang dipeajari terjadi peningkatan dan penurunan. Pada perteuan pertaa, sebagian besar siswa takut untuk egeuarkan pendapatnya dan juga ereka baru pertaa kai eakukan kegiatan ini. Tapi, pada perteuan kedua siswa berseangat daa eberikan tanggapannya, karena pada perteuan sebeunya sudah pernah diaksanakan. Pada perteuan ketiga dan keepat aktivitas siswa kebai enurun, karena di sekoah ada sedikit keributan sehingga siswa tidak konsentrasi. Perteuan keia aktivitas siswa kebai eningkat, karena proses beajar engajar sedikit ebih tenang. 2. Hasi Beajar Siswa Data yang diperoeh seteah eksperien berakhir adaah hasi beajar siswa yang didapatkan pada tes akhir. Data Dari tabe di atas, terihat bahwa keas eksperien eiiki skor aksiun 99 sedangkan pada keas kontro 90. Ha ini berarti keas eksperien eiiki skor aksiu ebih tinggi dibandingkan dengan keas kontro. Jika diihat dari niai rata-rata, keas eksperien eiiki rata-rata ebih tinggi daripada keas kontro. Seorang siswa dikatakan teah tuntas beajar jika teah encapai Kriteria Ketuntasan Miniu (KKM) yang ditetapkan oeh SMP Negeri Gunung Taang untuk bidang studi ateatika yaitu 70. a) Uji Noraitas Dari uji noraitas diakukan pada kedua keas sape diperoeh harga L 0 dan L tabe pada taraf nyata 0,0 seperti tabe berikut: Tabe 3. Hasi Uji Noraitas Data Hasi Beajar Siswa Keas N L 0 L tabe Eksperien 20 0,33 0,90 Kontro 9 0,29 0,9 7

8 Dari Tabe 3 diketahui bahwa harga L hitung (L 0 ) untuk kedua keas sape ebih keci dari L tabe atau L 0 < L tabe, dengan deikian dapat disipukan bahwa hasi beajar siswa pada keas eksperien dan keas kontro berdistribusi nora. b) Uji Hoogenitas Variansi Dari hasi tes akhir peahaan konsep ateatis, diperoeh uji hoogenitas variansi untuk kedua keas sape. Karena didapat,66 < 2,20 aka H 0 : σ = diteria dengan taraf nyata 2 2 σ 2 α = 0,0 sehingga dapat disipukan data hasi beajar ateatika kedua keopok sape eiiki variansi yang hoogen. c) Uji Hipotesis Dari hasi uji noraitas dan uji hoogenitas yang teah diakukan dapat disipukan bahwa hasi beajar dua keas sape berdistribusi nora dan epunyai variansi yang hoogen. Untuk enguji hipotesis digunakan uji t dengan hipotesis H 0 : μ = μ2 dan H : μ > μ2. Dari data hasi beajar yang diperoeh, didapat niai sipangan baku (S) =,33 dan t = 4,043. Harga t hitung dibandingkan dengan t tabe dengan dk = n +n 2-2 = 37 pada taraf kepercayaan α = 0, 0 diperoeh t tabe =,68 Ternyata didapat t hitung > t tabe, sehingga hipotesis H 0 : μ = μ2 ditoak. Sehingga didapat rata-rata hasi beajar keas eksperien ebih baik daripada hasi beajar keas kontro, dengan deikian dapat disipukan bahwa hasi beajar ateatika siswa yang enggunakan strategi pebeajaran aktif tipe forasi regu tebak ebih baik dari pada hasi beajar ateatika siswa yang enggunakan pebeajaran konvensiona. Pebahasan. Aktivitas Beajar Siswa Aktivitas beajar siswa seaa penerapan pebeajaran aktif tipe forasi regu tebak cukup berbeda dari aktivitas siswa sebeu perakuan diberikan. Sebeunya siswa hanya eneria peajaran dari guru dan engerjakan atihan, sehingga siswa cenderung pasif daa pebeajaran. Dengan penerapan strategi ini siswa enjadi ebih aktif dan apu enyeesaikan persoaan yang diberikan. Berdasarkan uraian di atas, secara uu aktivitas beajar yang diakukan siswa dapat ebuat ereka cukup aktif daa beajar. Waaupun uunya aktivitas pebeajaran ebih banyak diakukan oeh siswa yang berkeapuan tinggi dan beberapa siswa yang berkeapuan sedang, tetapi bukan berarti siswa yang berkeapuan rendah tidak eakukan aktivitas. 2. Hasi Beajar Seaa peneitian pada keas eksperien, pada awanya siswa tapak kesuitan dan kebingungan saat penuis 8

9 enyapaikan angkah-angkah yang akan diakukan siswa daa penerapan strategi pebeajaran aktif tipe forasi regu tebak, tetapi seteah perteuan berikutnya siswa dapat enjaankan tugas - tugas yang diberikan oeh penuis. Ha ini sesuai dengan apa yang teah diuraikan pada bab sebeunya, bahwa penerapan strategi pebeajaran aktif tipe forasi regu tebak enuntut siswa ebih aktif daa bertanya sehingga bisa eningkatkan hasi beajar ateatika siswa.. Seaa proses beajar dan engajar berangsung banyak sekai anfaat yang diperoeh siswa, diantaranya siswa-siswa tersebut erasa dekat dengan teanteannya, berani engeuarkan pendapat, berani eberikan pertanyaan terhadap ateri yang kurang dipahai. Ha ini ungkin disebabkan karena daa proses pebeajaran strategi pebeajaran aktif tipe forasi regu tebak diana siswa dituntut untuk eneukan jawabannya karena daa pebeajaran aktif tipe forasi regu tebak ini teraksana dengan enjawab pertanyaanpertanyaan yang uncu seaa proses pebeajaran. Kesipuan Berdasarkan hasi peneitian yang diperoeh aka dapat disipukan sebagai berikut:. Aktivitas siswa yang pebeajarannya enggunakan strategi pebeajaran aktif tipe Forasi Regu Tebak dapat dikatakan baik. 2. Hasi beajar ateatika siswa yang pebeajarannya enggunakan strategi pebeajaran aktif tipe Forasi Regu Tebak ebih baik dari hasi beajar ateatika siswa yang pebeajarannya enggunakan pebeajaran konvensiona. Daftar Pustaka Nengsih, Novria Penerapan Strategi Pebeajaran Aktif Tipe The Firing Line daa Pebeajaran Mateatika Siswa Keas X SMAN Ena Lingkung Tahun Peajaran 200/20. Padang : Universitas Bung Hatta. Siberan, Mevin ACTIVE Learning 0 Cara Beajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media Nuansa. Sudjana Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono Metoda Peneitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kuaitatif, dan R&D). Bandung : Afabeta. 9