APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR"

Transkripsi

1 APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR Oleh : Isnia Dwimayanti ( ) Pembimbing : DR Drs I Nyoman Budiantara, MS ABSTRAK Tingginya tingkat fertilitas menadikan umlah penduduk semakin berkembang Oleh karena umlah penduduk dikhawatirkan akan membengkak, maka usaha pengendalian penduduk lebih ditekankan kepada usaha untuk menekankan lau pertumbuhan penduduk melalui penurunan fertilitas Fertilitas adalah terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan Dan sebagai ukuran dasar dari fertilitas salah satunya adalah Children Ever Born (CEB) atau umlah anak yang pernah dilahirkan yang mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama reproduksinya dan disebut uga paritas Penelitian ini bertuuan untuk mendapatkan model regresi spline dari pola hubungan rata-rata paritas berdasarkan umur wanita di beberapa propinsi yang tingkat fertilitasnya tinggi (Nusa Tenggara Barat) dan rendah (DKI Jakarta) mulai periode tahun 980, 990, dan 000 Datanya berupa data sekunder yang diambil dari BPS hasil sensus penduduk tahun 980, 990, 000, dan metode yang digunaka adalah regresi spline Setelah dilakukan analisa didapatkan model optimal yaitu model spline kubik dan hasil estimasi model spline kubik Propinsi Nusa Tenggara Barat dan DKI Jakarta periode tahun 980, 990, dan 000 secara berurutan sebagai berikut: Propinsi Nusa Tenggara Barat: Y = 0,t 0,049t 0,00t 0,00( t,9) 0,00( t 4,6) ; R = 99,9999% Y = 0,79t 0,04t 0,00t 0,00( t 4) 0,0004( t ) 0,000( t 40,47) ; R = 99,99999% Y = 0,7t 0,06t 0,0009t 0,00( t ) 0,0007( t 4) ; R = 99,99997% Propinsi DKI Jakarta Y = 0,48t 0,08t 0,00t 0,00( t ) 0,00( t 7,0) ; R = 99,99997% Y = 0,069t 0,00t 0,0004t 0,00( t ) 0,00( t ) 0,0007( t 9,9) R = 99,99999% Y = 0,07t 0,004t 0,000t 0,0004( t,) 0,0008( t 4) ; R = 99,99999% ( t k ) m ( t k ) = 0 m, t k, t < k I PENDAHULUAN Peningkatan umlah penduduk yang besar dapat menimbulkan bencana nasional Karena umlah penduduk yang dikhawatirkan akan membengkak, salah satu usaha pengendalian penduduk lebih ditekankan pada lau pertumbuhan penduduk melalui penurunan fertilitas Faktor faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menadi dua yaitu faktor demografi dan non demografi (Mantra, 00) Faktor demografi diantaranya adalah umur kawin pertama, paritas Sedangkan faktor non demografi antara lain tingkat pendidikan Dengan demikian perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengetahui seberapa besar tingkat fertilitas wanita dengan cara melihat hubungan antara umur dan rata-rata banyaknya anak yang pernah dilahirkan hidup tiap wanita Untuk menelaskan hubungan antara variabel prediktor dengan variabel respon digunakan estimasi kurva regresi (Hardle, 990) Pendekatan yang paling sering digunakan adalah pendekatan parametrik Tetapi pada kenyataannya bahwa pola hubungannya tidak sesuai dengan apa yang telah dipelaari, sehingga bersifat nonparametrik Terdapat beberapa pendekatan dalam regresi nonparametrik diantaranya adalah spline, kernel (Wahba, 990) Agung (988) dalam studinya, yang dilakukan dalam rangka pengembangan suatu metode untuk memperkirakan tingkat fertilitas menurut umur tertentu menggunakan regresi tersegmen untuk

2 mengestimasi model kurva suatu distribusi data yang tidak linear, yang mana data yang dipakai adalah rata-rata banyaknya anak yang pernah dilahirkan hidup tiap wanita berdasarkan umur dari hasil sensus penduduk tahun 980 Dalam studinya, Agung (988) menerapkan penggunaan model regresi berganda tersegmen Motivasi penggunaan regresi tersegmen adalah untuk memperoleh suatu model yang lebih sederhana Namun hal ini dapat menghasilkan interpretasi yang keliru, karena interpretasinya berupa segmen-segmen Dari beberapa pendekatan pada regresi nonparametrik pendekatan tersebut dirasakan sulit dan dengan melihat kekurangan dari metode yang dibuat oleh Agung, maka pada penelitian ini dicoba untuk menggunakan pendekatan lain yaitu dengan metode regresi spline Spline mempunyai kelebihan dibanding dengan estimator yang lain Regresi spline merupakan estimator yang diperoleh dengan meminimumkan least square (Hardle, 989) Tuuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model regresi spline dari pola hubungan rata-rata paritas berdasarkan umur wanita, sehingga hasil model dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat fertilitas dan memberikan masukan BKKBN tentang keberhasilan program Keluarga Berencana dilihat dari rata-rata anak yang pernah dilahirkan hidup tiap wanita Penelitian ini dikhususkan untuk Propinsi Nusa Tenggara Barat yang mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi dan yang fertilitasnya rendah, yaitu Propinsi DKI Jakarta II TINJAUAN PUSTAKA Analisa Regresi Analisa regresi merupakan alat statistik yang memanfaatkan hubungan antara dua atau lebih peubah kuantitatif sehingga salah satu peubah bisa diramalkan dari peubah-peubah lainnya Salah satu tuuan analisa regresi adalah untuk memperkirakan nilai dari peubah tak bebas apabila nilai peubah yang menerangkan sudah diketahui Regresi Parametrik Salah satu pendekatan untuk mengestimasi kurva regresi adalah regresi parametrik yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan variabel respon dan prediktor yang diketahui bentuk kurva regresinya Secara umum regresi linear sederhana dapat ditulis sebagai berikut (Neter et al dalam Sumantri, 997): Yi = 0 X i εi () Y i adalah nilai variabel tak bebas dalam amatan ke-i, 0 dan adalah parameter regresi, X i adalah konstanta (nilai variabel prediktor), ε i adalah variabel random yang saling bebas dengan asumsi IIDN(0, σ ), i =,,,n Regresi Nonparametrik Metode yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan antar variabel respon dan prediktor yang tidak diketahui bentuk kurva regresinya merupakan suatu pendekatan regresi nonparametrik Secara umum bentuk regresi nonparametrik digambarkan sebagai berikut (Hardle, 989): Yi = m( X i ) ε, () i Y i : variabel respon ke-i, m(x i ): fungsi nonparametrik, ε i : residual random yang IIDN (0, σ ), X i : variabel penelas, i =,,,n 4 Fungsi Spline Spline merupakan suatu polinomial dimana segmen-segmen polinomial yang berbeda digabungkan bersama pada knot k, k,,k r dan kontinu sehingga bersifat fleksibel dibandingkan polinomial biasa Spline mempunyai titik knot yaitu titik perpaduan bersama dimana teradi perubahan perilaku kurva Spline orde m dengan titik-titik knots k, k,,k r secara umum dapat disaikan dalam bentuk (Eubank, 988): m r i m S( t) = it m ( t k ) () i= 0 =

3 dengan =,,,r ( t k ) m m ( t k ), t k =, dimana adalah konstanta real dan k adalah titik knot dengan 0, t < k Pemilihan Titik Knot Optimal Salah satu cara untuk menentukan titik knot adalah dengan menggunakan metode Generalized Cross Validation (GCV) GCV didefinisikan sebagai berikut (Eubank, 988): GCV ( k) = MSE( k) /( n tr I A( k) ) (4) [ ] n dimana MSE ( k) = n Yi g( t i ) () i= Pemilihan titik knot optimal dilakukan dengan melihat nilai GCV yang minimum 6 Penguian Parameter Regresi (Draper,99) Untuk mengui ketepatan garis regresi yang diduga dapat ditulis dalam bentuk tabel dengan deraat bebas masing-masing sebagai berikut: Tabel Tabel ANOVA Sumber Deraat bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Regresi p b X y Residual n-p y y-b X y Total n y y Rata-rata (KT) KS R KT E Tabel dapat digunakan untuk melakukan penguian secara serentak apakah parameter yang terdapat dalam model signifikan atau tidak, yaitu dengan menggunakan ui F Ui Serentak (ui F) Hipotesa: H = = 0 : 0 = n = H : minimal terdapat satu i 0, i =0,,,,n Statistik ui: KTR F hitung = KT E 0 (6) F F tabel = ( p, n p,α ) Keputusan : H 0 ditolak ika F hitung >F tabel Ui Parsial (ui t) Untuk menentukan peubah mana yang signifikan, maka dilakukan ui individu atau parsial Hipotesa H0 : i = 0 H : i 0, i = 0,,,,p Statistik Ui i : thitung = se( i) (7) Keputusan :

4 Tolak H 0 ika t hitung > t n p, α Analisa Residual Asumsi Independent : Asumsi ini dapat diperiksa apabila nilai residual berada dalam batas interval ± (,96 ), maka dapat disimpulakan bahwa tidak ada autokorelasi antar residual n Asumsi Identik : Asumsi identik terpenuhi ika datanya menyebar secara acak Dan untuk mengui apakah asumsi identik ini terpenuhi salah satunya dengan menggunakan ui Gleser Asumsi Distribusi Normal : Hal ini dapat dilakukan dengan melihat normality plot dimana dikatakan berdistribusi normal apabila semua titik menyebar disekitar garis normal atau mendekati garis lurus Untuk mengui asumsi distribusi normal salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan ui Kolmogorov Smirnov 8 Koefisien Determinasi R digunakan untuk mengukur kesesuaian modelnya, JK E R = (8) JKT Fertilitas Fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan, misalnya berteriak, bernafas, dan sebagainya Ukuran dasar yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat fertilitas diantaranya adalah Children Ever Born (CEB) atau umlah anak yang pernah dilahirkan yang mencerminkan banyaknya kelahiran selama reproduksinya dan disebut uga paritas CEBi Rata-rata banyaknya anak yang dilahirkan: = (9) f Pi CEB i : banyaknya anak yang dilahirkan hidup oleh kelompok umur i P : banyaknya wanita pada kelompok umur i f i III METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Software Minitab, Excel, dan S-Plus 000 Referensi yang terkait dalam permasalahan penelitian Data yang digunakan data sekunder yang diambil dari BPS hasil sensus penduduk tahun 980, 990, dan 000 tentang rata-rata banyaknya anak yang pernah dilahirkan hidup tiap wanita menurut propinsi dan golongan umur Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah terdiri dari variabel respon dan satu variabel penelas Variabel tersebut adalah: a Variabel respon ; y = rata-rata banyaknya anak yang pernah dilahirkan hidup tiap wanita b Variabel penelas ; x = umur wanita Metode Analisa Metode analisa penelitian yang dilakukan untuk memperoleh tuuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Melakukan deskripsi data Menentukan bentuk model (orde) dan titik knot Menghitung nilai GCV dan memilih nilai GCV minimum 4 Estimasi model Spline 4

5 Melakukan pemeriksaan terhadap parameter model dan residual untuk mengetahui asumsi IIDN(0, σ ) Sebagai perbandingan ditunukkan model regresi parametrik yang langkah-langkahnya sebagai berikut: Membuat model regresi parametrik (linear dan kubik) Melakukan pemeriksaan terhadap parameter model dan residual untuk mengetahui asumsi IIDN(0, σ ) Setelah mendapatkan estimasi model kurva untuk mendapatkan model terbaik maka dipilih nilai R terbesar dan MSE terkecil IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4 Deskripsi Data Gambar 4 Plot Rata-rata Paritas Berdasarkan Umur Gambar 4 Plot Rata-rata Paritas Berdasarkan Umur Wanita di Propinsi DKI Jakarta Hasil Sensus Wanita di Propinsi DKI Nusa Tenggara Barat Penduduk Tahun 000 Hasil Sensus Penduduk Tahun 000 Dalam penelitian ini, akan dilihat pola hubungan antara umur wanita dan rata-rata paritas dengan menggunakan model spline Gambar 4 dan Gambar 4 adalah plot antara variabel respon dan variabel penelas Dari Gambar 4 dan Gambar 4 dapat diketahui bahwa di Propinsi DKI Jakarta tahun 000 semakin meningkatnya umur wanita semakin banyak anak yang dilahirkan hidup 4 Pemilihan Titik Knot Untuk mendapatkan model spline yang baik dipilih dari nilai GCV yang minimum, yang dilakukan dengan cara coba-coba mulai dari bentuk spline linear, kuadratik maupun kubik, dengan satu titik knot sampai tiga titik knots Dari ketiga model spline untuk Propinsi Nusa Tenggara Barat dan DKI Jakarta semua periode, ika dilihat dari nilai GCV minimum semua ada pada model spline kubik Hal ini terlihat pada Tabel 4 dan Tabel 4 Tabel 4 Nilai GCV Minimum Propinsi Nusa Tenggara Barat Periode Tahun 980, 990, dan 000 Propinsi Knot/ Titik Knot GCV Orde k k k Minimum NTB / 8, , /, 8 8, 0,00076 /4,9 4,6-0,00008 NTB / 8,6 40-0, / 0 0,0090 /4 4 40, 0,00000 NTB / 8,6 9,9-0, / 6,9-0, / Tabel 4 Nilai GCV Minimum Propinsi DKIJakarta Periode Tahun 980, 990, dan 000 Propinsi Knot/ Titik Knot GCV Orde k k k Minimum Jakarta / 8, 9-0, / 7 0 0,0009 /4 7, - 0,004 Jakarta / 0 40,9 0, / 4,49 7-0,0000 /4 9,9 0, Jakarta / 7 4, 0, / , /4, 4-0,0006

6 4 Estimasi Model Spline dan Penguian Parameter 4 Estimasi Model Spline Linear dan Penguian Parameter Nilai GCV minimum pada Propinsi Nusa Tenggara Barat periode tahun 980, 990, dan 000 semua diperoleh dengan dua titik knots Model spline linear dapat ditulis Y = t ( t k) ( t k) ε Dengan menggunakan software S- Plus 000 diperoleh estimasi model spline linear sebagai berikut: Tabel 4 Estimasi Model Spline Linear Propinsi Nusa Tenggara Barat Model Estimasi F-hit t-hit NTB = 0,00 470,9, 980 = 0,84 0,0 = -0,90-8,04 NTB = 0, ,, = 0,9 4,8 = -0,0-0,8 NTB = 0,004 48,, = 0,87 7,89 = -0,09-6,89 a Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 980 : Y = 0,00t 0,84( t 8,09) 0,90( t 40) b Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 990 : Y = 0,004t 0,9( t 8,6) 0,0( t 40) c Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 000 : Y = 0,004t 0,87( t 8,6) 0,09( t 9,9) m ( t k ), t k m ( t k ) = 0, t < k Dengan menggunakan α = % didapat nilai F hitung > F tabel (4,76), maka dapat dikatakan bahwa model signifikan Sedangkan pada penguian parsial dengan t tab =,447 ada beberapa parameter yang tidak signifikan, yaitu pada model spline linear tahun 980 dan 990 ada satu parameter ( ) Nilai GCV minimum untuk Propinsi DKI Jakarta tahun 980 diperoleh dari dua titik knots, sehingga model spline linear dapat ditulis Y = t ( t k) ( t k) ε, sedangkan Propinsi DKI Jakarta tahun 990 dan 000 dapat ditulis Y t t k ) ( t k ) ( t ε = ( 4 k) Tabel 44 Estimasi Model Spline Linear Propinsi DKI Jakarta Propinsi Estimasi F-hit F-tab t-hit t-tab Jakarta = 0,007 70,4 4,77,, = 0,6,9 = -0,4-0,04 Jakarta = 0,00 9,8,9 0,7,7 990 = 0,,99 = -0,048 -,90 4 = -0,09-4,907 Jakarta = 0,00 06,06,9 0,404,7 000 = 0,09,4 = 0,0 6,97 = -0,077-7,646 4 apropinsi DKI Jakarta Tahun 980 Y = 0,007t 0,6( t 8,) 0,4( t 9) 6

7 bpropinsi DKI Jakarta Tahun 990 Y = 0,00t 0,( t 0) 0,048( t ) 0,09( t 40,89) cpropinsi DKI Jakarta Tahun 000 Y = 0,00t 0,09( t 7) 0,0( t,9) 0,077( t 4,) Penguian parameter secara serentak dengan α = % dapat dikatakan bahwa model signifikan Tetapi pada penguian parameter secara parsial ada beberapa parameter yang tidak signifikan, yaitu pada model spline linear tahun 980 dan 990 ada satu parameter ( ) sedangkan tahun 000 ada dua parameter dan Gambar 4 Kurva Spline Linear Propinsi Nusa Gambar 44 Kurva Spline Linear Propinsi DKIJakarta Tenggara Barat Hasil Sensus Penduduk Tahun 000 Hasil Sensus Penduduk Tahun Estimasi Model Spline Kubik dan Penguian Parameter Model spline kubik untuk tahun 980 Y = t t t 4 ( t k) ( t k ) ε dan tahun 990, 000 dapat ditulis Y = t t t 4 ( t k) ( t k ) 6 ( t k) ε, sehingga didapat estimasi model spline kubik sebagai berikut: Tabel 4 Estimasi Model Spline Kubik Propinsi Nusa Tenggara Barat Model Estimasi F-hit F-tab t-hit t-tab NTB = 0, 74499,7 6,6,7098, = -0,049-68,8 = 0,00 8,8 4 = -0,00-9,90 = 0,0006 7,466 NTB = 0, ,9406 8,76,8 990 = -0, ,960 = 0,00 09,69 4 = -0,000-4,44 = 0,0004 8,89 6 = 0,000 9,8 NTB = 0,7 0470, 6,6 8,609, = -0,064-0,96 = 0,000,46 4 = -0,00-4,940 = 0,0007 0,8 a Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 980 : Y = 0,t 0,049t 0,00t 0,00( t,9) 0,00( t 4,6) bpropinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 990 : Y = 0,79t 0,04t 0,00t 0,00( t 4) 0,0004( t ) 0,000( t cpropinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 000 : 40,47) 7

8 Y = 0,7t 0,06t 0,0009t 0,00( t ) 0,0007( t Semua model spline untuk propinsi Nusa Tenggara Barat tahun 980, 990, dan 000 pada penguian parameter secara serentak dengan α = % dapat dikatakan bahwa model signifikan, hal ini dapat dilihat pada tabel 4 Sedangkan penguian secara individu semua parameter signfikan Model spline Propinsi DKI Jakarta sama dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat, dengan menggunakan software S-Plus 000 didapat estimasi model spline kubik sebagai berikut: 4) Tabel 46 Estimasi Model Spline Kubik Propinsi DKI Jakarta Model Estimasi F-hitung F-tabel t-hitung t-tabel DKIJakarta = 0, ,8 6,606 8,77, = -0,078-0,97 = 0,004,47 = -0,008 -,0 4 = 0,000 9,6 DKIJakarta = 0, ,4 8,9406 9,988,8 990 = -0,00-4,64 = 0,0004,7 = -0,00-4,468 4 = 0,00 4,76 6 = -0,0007-6,88 DKIJakarta = 0, ,606,08, = -0,004 -,64 = 0,000 9,9 = -0,0004 -,7 4 = 0,0008 7,06 a Propinsi DKI Jakarta Tahun 980 : Y = 0,48t 0,08t 0,00t 0,00( t ) 0,00( t 7,0) b Propinsi DKI Jakarta Tahun 990 : Y = 0,069t 0,00t 0,0004t 0,00( t ) 0,00( t ) c Propinsi DKI Jakarta Tahun 000 : Y = 0,07t 0,004t 0,000t 0,0004( t,) 0,0008( t 4) 0,0007( t 9,9) Gambar 4 Kurva Spline Kubik Propinsi Gambar 46 Kurva Spline Kubik Propinsi Nusa Tenggara Barat Hasil Sensus DKIJakarta Hasil Sensus Penduduk Penduduk Tahun 000 Tahun 000 8

9 44 Estimasi Model Regresi Parametrik dan Penguian Paramater 44 Estimasi Model Regresi Parametrik Linear dan Penguian Parameter Tabel 47 Estimasi Model Regresi Linear Propinsi Nusa Tenggara Barat Propinsi Estimasi F-hit t-hit NTB 980 = 0,,46 0,7 NTB 990 = 0,7,89 0,78 NTB 000 = 0,090 04,74 0, Tabel 48 Estimasi Model Regresi Linear Propinsi DKI Jakarta Propinsi Estimasi F-hit t-hit Jakarta 980 = 0,04,9,087 Jakarta 990 = 0,08 9,990 9,69 Jakarta 000 = 0,06 7,4 8,68 Model regresi parametrik linear adalah Y = t ε, dan didapatkan estimasi model parametrik linear sebagai berikut: a Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 980 : Y = 0, t b Propinsi Nusa Tenggara Barat tahun 990 : Y = 0, 7t c Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 000 : Y = 0, 089t d Propinsi DKI Jakarta Tahun 980 : Y = 0, 04t e Propinsi DKI Jakarta Tahun 990 : Y = 0, 08t f Propinsi DKI Jakarta Tahun 000 : Y = 0, 06t Gambar 47 Kurva Regresi Linear Propinsi Gambar 48 Kurva Regresi Linear Propinsi Nusa Tenggara Barat Hasil Sensus DKIJakarta Hasil Sensus Penduduk Penduduk Tahun 000 Tahun 000 Menggunakan α = % berdasarkan Tabel 47 dan 48 didapat nilai F hitung > F tabel (,77), maka dapat dikatakan bahwa model signifikan Sedangkan pada penguian parsial dengan t tab =,06 uga signifikan semua 44 Estimasi Model Regresi Parametrik Kubik dan Penguian Parameter Tabel 49 Estimasi Model Regresi Parametrik Kubik Model Estimasi F-hit t-hit NTB = -0,74 8,4-7,8 980 = 0,08 0,70 = -0,000-9,6 NTB = -0,90 9,644-7,6 990 = 0,0 0,6 = -0,000-8,78 NTB = -0,0 9,4-7,7 000 = 0,009 0,006 = -0,000-7,87 Tabel 40 Estimasi Model Regresi Parametrik Kubik Model Estimasi F-hit t-hit Jakarta = -0,8 994,74-8, = 0,00,7 = -0,000-0,68 Jakarta = -0,8 649,48 -, = 0,00 7,9 = -0,000-6,48 Jakarta = -0,098 47,687-4, = 0,0067 6,0 = -0,000-4, 9

10 Model regresi parametrik kubik secara umum adalah Y = t t t ε, berdasarkan Tabel 49 dan Tabel 40 diperoleh estimasi model regresi parametrik kubik yang dapat ditulis sebagai berikut: a Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 980 : Y = 0,t 0,08t 0,000t b Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 990 : Y = 0,9t 0,0t 0,000t c Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 000 : Y = 0,t 0,009t 0,000t d Propinsi DKI Jakarta Tahun 980 : Y = 0,8t 0,0t 0,000t e Propinsi DKI Jakarta Tahun 990 : Y = 0,6t 0,00t 0,000t f Propinsi DKI Jakarta Tahun 000 : Y = 0,094t 0,007t 0,00007t Gambar 49 Kurva Regresi Kubik Propinsi Gambar 40 Kurva Regresi Kubik Propinsi Nusa Tenggara Barat Hasil Sensus DKI Jakarta Hasil Sensus Penduduk Penduduk Tahun 000 Tahun 000 Dengan menggunakan α = % berdasarkan Tabel 49 dan tabel 40 model dapat dikatakan signifikan secara serentak maupun parsial, karena didapat nilai F hitung > F tabel (4,77) dan t hit > t tab (,447) 4 Penguian Analisa Residual 4 Asumsi Independent Asumsi independent ini diperiksa melalui plot ACF Gambar 4 Plot ACF Residual Model Spline Kubik Propinsi DKIJakarta Tahun 000 Gambar 4 terlihat bahwa tidak ada nilai residual yang keluar dari batas spesifikasi ( ±,96 ) n Sehingga residual estimasi model spline kubik Propinsi DKI Jakarta tahun 000 memenuhi asumsi independent Sedangkan untuk model spline lainnya uga sudah memenuhi, hanya saa pada model regresi parametrik linear propinsi Nusa Tenggara Barat dan DKI Jakarta untuk semua periode tidak memenuhi asumsi independent 4 Asumsi Identik Asumsi identik terpenuhi dengan melihat plot penyebaran data antara residual dengan y taksiran plot tampak menyebar, dan asumsi identik untuk model spline kubik Propinsi DKIJakarta sudah terpenuhi seperti yang terlihat pada Gambar 4 Untuk memastikan asumsi identik terpenuhi digunakan ui gleser Ui gleser didapatkan hasil P-value >α ( 0,44 > %), sehingga dapat diketahui bahwa varians residualnya homogen yang artinya asumsi identik terpenuhi, hal ini dapat dilihat pada tabel 4 Sedangkan untuk model regresi linear dan kubik hanya beberapa saa yang memenuhi 0

11 Gambar 4 Plot antara Residual dengan y Taksiran Model Spline Kubik Propinsi DKI Jakarta Tahun Asumsi Distribusi Normal Tabel 4 Ui Gleser Propinsi DKI Jakarta Tahun 000 Source DF SS MS F P Regresi,4E-0,4E-0,7 0,44 Residual 7,88E-0 8,E-06 Total 8 8,06E-0 Gambar 4 Plot Probabilitas Normal Model Spline Kubik Propinsi DKI Jakarta Tahun 000 P-value > 0, dengan menggunakan α =%, sehingga dapat dinyatakan bahwa residual model spline kubik Propinsi DKI Jakarta tahun 000 berdistribusi normal Untuk model yang lainnya uga sudah memenuhi asumsi residual 46 Perbandingan Model 46 Perbandingan Model Spline Tabel 4 Perbandingan Model Spline Linear dan Kubik Propinsi Nusa Tenggara BaratPeriode Tahun 980, 990, dan 000 Propinsi Model R MSE NTB Linear 0, , Kubik 0, ,84E-0 NTB Linear 0, , Kubik 0, ,7E-06 NTB Linear 0, , Kubik 0, , Dengan melihat nilai R terbesar dan nilai MSE terkecil berdasarkan Tabel 4 model spline yang terbaik untuk Propinsi Nusa Tenggara adalah model spline kubik Tabel 4 memberikan informasi bahwa model spline yang terbaik untuk Propinsi DKI Jakarta tahun 980, 990, dan 000 sama seperti dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat yaitu model spline kubik

12 Tabel 4 Perbandingan Model Spline Linear dan Kubik Propinsi DKIJakarta Periode Tahun 980, 990, dan 000 Propinsi Model R MSE DKIJakarta Linear 0, , Kubik 0, ,0009 DKIJakarta Linear 0, , Kubik 0, ,0006 DKIJakarta Linear 0,9999 0, Kubik 0,99999,6E-0 46 Perbandingan Model Regresi Parametrik Kubik dan Spline Kubik Tabel 44 Perbandingan Model Spline Kubik dengan Model Regresi Parametrik Kubik Propinsi Nusa Tenggara Barat Propinsi Model Spline Kubik Model Regresi Parametrik Kubik R MSE R MSE NTB 980 0, ,84E-0 0,9974 0,07806 NTB 990 0,999999,7E-06 0, ,064 NTB 000 0, , , ,0077 Tabel 4 Perbandingan Model Spline Kubik dengan Model Regresi Parametrik Kubik Propinsi DKI Jakarta Propinsi Model Spline Kubik Model Regresi Parametrik Kubik R MSE R MSE DKIJakarta 980 0, ,0008 0, ,04447 DKIJakarta 990 0, , ,9969 0,047 DKIJakarta 000 0,99999,6E-0 0, ,09 Model rata-rata paritas berdasarkan umur wanita yang optimal adalah model spline kubik Hal ini dapat dilihat pada Tabel 44 dan Tabel 4 Gambar 44 Kurva Spline Kubik Gabungan Propinsi Gambar 4 Kurva Spline Kubik Gabungan Wanita Nusa Tenggara Barat Hasil Sensus Penduduk Propinsi DKIJakarta Hasil Sensus Penduduk Tahun 980, 990, dan 000 Tahun 980, 990, dan 000 Gambar 44 dan 4 terlihat dari tahun 980, 990, dan 000 bentuk kurvanya menurun, sehingga usaha penekanan lau pertambahan penduduk yang salah satunya adalah program Keluarga Berencana dapat dikatakan berhasil

13 V Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dengan ditetapkan pola dari data, maka dapat dibuat model spline yang optimal yaitu dengan model spline kubik Dari model spline kubik akan didapat estimasi model dengan menggunakan software S-Plus yang hasilnya sebagai berikut: Propinsi Nusa Tenggara Barat a Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 980 0,t 0,049t 0,00t, t <,9 Y =,77 0,94t 0,04t 0,000t,,9 t < 4,6 9,08,t 0,08t 0,000t, t 4,6 R = 99,9999% dan MSE = 0, b Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 990: 0,79t 0,04t 0,00t, t < 4,488 0,897t 0,04t 0,00t,4 t < Y = 7,6 0,0t 0,00t 0,006t, t < 40,47 7,07,807t 0,0t 0,000t, t 40,47 R = 99,99999% dan MSE = 0, c Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 000 0,7t 0,06t 0,0009t, t < Y =,66 0,4t 0,004t 0,000t, t < 4,6,6,46t 0,069t 0,0004t, t 4 R = 99,99997% dan MSE = 0, Propinsi DKI Jakarta a Propinsi DKI Jakarta Tahun 980 : 0,48t 0,008t 0,00t, t < Y =,9 0,66t 0,0t 0,0004t, t < 7,0,474,444t 0,0t 0,000t, t 7,0 R = 99,99997% dan MSE = 0,000 b Propinsi DKI Jakarta Tahun 990 0,069t 0,00t 0,0004t, t <,78,t 0,06t 0,0007t, t < Y = 4,6,87t 0,04t 0,0004t, t < 9,9 0,69,489t 0,04t 0,0004t, t 9,9 R = 99,99999% dan MSE =0,00096 c Propinsi DKI Jakarta Tahun 000 0,07t 0,004t 0,000t, t <, Y =, 0,67t 0,04t 0,000t,, t < 4 7,764,86t 0,08t 0,0006t, t 4 R = 99,99999% dan MSE = 0,00006 Saran Disarankan agar estimasi model spline kubik ini dapat digunakan untuk mengestimasi data ratarata paritas berdasarkan umur wanita di Indonesia Selain itu disarankan uga agar estimasi model spline kubik dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat fertilitas wanita berdasarkan faktor-faktor lainnya, misalnya umur pertama kawin

14 DAFTAR PUSTAKA Agung, IGN (988), Garis Patah Paritas, Pengembangan Suatu Metode Untuk Memperkirakan Fertilitas, Pusat Penelitian Kependudukan UGM, Yogyakarta BPS (00), Penduduk Indonesia Hasil Survey Modul Kependudukan Tahun 000, BPS Jakarta-Indonesia Draper, N Dan Smith, H(99), Analisis Regresi Terapan, edisi kedua, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Eubank,RL (988), Spline Smoothing and Nonparametric Regression, Marcel Decker, Inc, New York Hardle, W (989), Applied Nonparametrik Regression, Cambridge University Press, New york Hatmadi, SH (98), Fertilitas, Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi, UI, Jakarta Khair, A (006), Spline Polinomial Truncated untuk Interval Konfidensi Kurva Regresi Nonparametrik, Tesis, Jurusan Statistika ITS, Surabaya Mantra, IB (00), Demografi Umum, edisi kedua, Pustaka Pelaar, Yogyakarta, hal4-69 Singaribuan, M (988), Penurunan Angka Kelahiran Aspek-Aspek Program dan Sosial Budaya, Wahba, G (990), Spline Models for Observational Data, Society for Industrial and Applied Mathematics, Philadelphia, Pennsylvania Wiknosastro, H (997), Ilmu Kandungan, edisi kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardo, Jakarta

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN Oleh : Servianie Purnamasari (1310 030

Lebih terperinci

Analisis Regresi Spline Kuadratik

Analisis Regresi Spline Kuadratik Analisis Regresi Spline Kuadratik S 2 Oleh: Agustini Tripena Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Regresi spline

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1 PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK Agustini Tripena 1 1) Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Pada paper ini

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA Kornelius Ronald Demu, Dewi Retno Sari Saputro, Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika FMIPA

Lebih terperinci

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb. JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011 PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER Agustini Tripena Br.Sb. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indonesia ABSTRAK.

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN Amalia Ma rufa, Sri Subanti, Titin Sri Martini Program Studi Matematika FMIPA UNS

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel Seminar Hasil Tugas Akhir Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel Mega Pradipta 1309100038 Pembimbing I : Dra. Madu Ratna, M.Si Pembimbing II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel respon ( ), dimana

Lebih terperinci

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Vol. 6, No.1, 0-8, Juli 009 Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Wahidah Sanusi Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi model pertumbuhan

Lebih terperinci

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R. REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R Tiani Wahyu Utami 1), Alan Prahutama 2) 1 Program studi Statistika, FMIPA, Universitas Mumammadiyah Semarang email: tianiutami@unimus.ac.id 2 Departemen

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (04) 7-0 (0-98X Print) D-7 Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya Merly Fatriana Bintariningrum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian pertama bab ini diberikan tinjauan pustaka yang berisi penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini Pada bagian kedua bab ini diberikan teori penunjang yang berisi

Lebih terperinci

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS Dhina Oktaviana P, I Nyoman Budiantara Mahasiswa Jurusan Statistika ITS Surabaya, Dosen Jurusan Statistika ITS Surabaya

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA Febriani Astuti, Kartiko, Sri Sulistijowati Handajani Jurusan Matematika

Lebih terperinci

ESTIMATOR SPLINE KUBIK

ESTIMATOR SPLINE KUBIK Bimafika, 011, 3, 30-34 ESTIMATOR SPLINE KUBIK Johannis Takaria * Staff Pengajar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon Diterima 10-1-010; Terbit 31-06-011 ABSTRACT Consider

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan secara luas pada berbagai bidang penelitian, sebagai contoh penelitian-penelitian dalam ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) D-157 Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Contraceptive Prevalence Rate (Cpr) di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Contraceptive Prevalence Rate (Cpr) di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.,., (0) 7-0 (0-9X Print) D-97 Faktor-Faktor yang empengaruhi Contraceptive Prevalence Rate (Cpr) di Indonesia dengan Pendekatan Regresi nparametrik Spline Diana Cristie dan

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need KB di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need KB di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. No. (06 7-0 (0-98X Print D-6 Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unmet Need KB di Provinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Anita Trias Anggraeni

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE Annita Nur Kusumastuti, Sri Sulistijowati Handajani, dan Respatiwulan Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Inflasi identik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu analisis dalam statistika yang dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau variabel bebas X dengan

Lebih terperinci

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah BAB III REGRESI SPLINE 3.1 Fungsi Pemulus Spline yaitu Fungsi regresi nonparametrik yang telah dituliskan pada bab sebelumnya = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah faktor

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA 1 Mifta Luthfin Alfiani, 2 Indah Manfaati Nur, 3 Tiani Wahyu Utami 1,2,3 Program Studi Statistika,

Lebih terperinci

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE Dian Ragil P.. Abstrak Model varying-coefficient pada data longitudinal akan dikaji dalam proposal ini. Hubungan antara variabel

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR SULVIA MEGASARI 1310 100 037 PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR 1 Sulvia Megasari dan I Nyoman Budiantara Jurusan Statistika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi Oleh : Edwin Erifiandi (NRP. 1309 201 701) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi PENDAHULUAN Latar Belakang (1) () Salah satu metode statistika untuk memodelkan hubungan antar variabel adalah

Lebih terperinci

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3. PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP 2,3 Staff Pengajar Jurusan Statistika

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR UNIVERSITAS DIPONEGORO 01 ISBN: -0-1-0-1 MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR Alan Prahutama Dosen Jurusan Statistika Undip

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan beberapa tinjauan pustaka sebagai landasan teori pendukung penulisan penelitian ini. 2.1 Analisis Regresi Suatu pasangan peubah acak seperti (tinggi, berat)

Lebih terperinci

Kata Kunci kematian maternal, regresi, spline, nonparametrik, GCV

Kata Kunci kematian maternal, regresi, spline, nonparametrik, GCV JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) D-13 Pendekatan Spline untuk Estimasi Kurva Regresi Nonparametrik (Studi Kasus pada Data Angka Kematian Maternal di Jawa Timur)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Model regresi yang baik memerlukan data yang baik pula. Suatu data dikatakan baik apabila data tersebut berada di sekitar garis regresi. Kenyataannya, terkadang terdapat

Lebih terperinci

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Konferensi Nasional Sistem & Informatika 7 STMIK STIKOM Bali, Agustus 7 Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon Luh Putu Safitri Pratiwi Program Studi Sistem Informasi STMIK STIKOM

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS Seminar Tugas Akhir Oleh: Dhina Oktaviana P 1307 100 068 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi telah diterapkan pada berbagai bidang, seperti administrasi bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi. Keberhasilan dalam

Lebih terperinci

Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No., (17) ISSN: 337-35 (31-98X Print) D-16 Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Puspita Khanela, Madu Ratna, dan I Nyoman Budiantara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa :. Model regresi yang mampu menjelaskan hubungan antara angka kematian bayi di Jawa Timur

Lebih terperinci

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) D-103 Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua Latifatul Mubarokah, I Nyoman

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) I Made Budiantara Putra 1, I Gusti Ayu Made Srinadi 2, I Wayan Sumarjaya 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana

Lebih terperinci

Analisis Regresi Spline Multivariabel untuk Pemodelan Kematian Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur

Analisis Regresi Spline Multivariabel untuk Pemodelan Kematian Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. 0) ISSN: 0-98X D- Analisis Regresi Spline Multivariabel untuk Pemodelan Kematian Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur Reza Mubarak dan I Nyoman

Lebih terperinci

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013), hal 121 126. PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Yuyun

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja)

APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja) E-Jurnal Matematika Vol 6 (1), Januari 2017, pp 65-73 ISSN: 2303-1751 APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang paling banyak digunakan. Pada kejadian sehari hari terdapat hubungan sebab akibat yang muncul,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi.

ABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi. Judul : Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Pada Angka Kematian Bayi di Provinsi Bali Nama : Gede Abdi Hadi Suryawan Pembimbing : 1. I.Gst. Ayu Made Srinadi, S.Si.,M.Si. 2. I Wayan Sumarjaya, S.Si.,M.Stats.

Lebih terperinci

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL Alan Prahutama, Suparti, Departemen Statistika, Fakultas Sains dan Matematika,Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara satu variabel atau lebih dengan satu variabel atau lebih lainnya

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Semiparametrik Spline Oleh : A. Anggita Tauwakal Retno (303008) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs.

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR Elsha Puspitasari, Drs. Hery Tri Sutanto, M.Si 2,,2 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar nomor 3 (tiga) di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Selain sebagai kota

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 111-116 ISSN: 2303-1751 ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA Desak Ayu Wiri Astiti 1, I

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 603-612 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI

Lebih terperinci

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE SKRIPSI Disusun Oleh : ANISA SEPTI RAHMAWATI 24010212140046 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL Firmanti Suryandari, Sri Subanti, Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Inflasi merupakan proses meningkatnya

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M. 16 JANUARI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDUDUK MISKIN DAN PENGELUARAN PERKAPITA MAKANAN DI JAWA TIMUR DENGAN METODE REGRESI NONPARAMETRIK BIRESPON SPLINE Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel

Lebih terperinci

MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL Aplikasi Pada Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar (Nilai Praktek) Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth Surabaya Erika

Lebih terperinci

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL

ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL Statistika Vol 1 No 1 Mei 213 ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK PADA DATA LONGITUDINAL BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL Tiani Wahyu Utami 1 Program Studi S1 Statistika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu alat statistika yang banyak digunakan untuk mengetahui hubungan antara sepasang variabel atau lebih. Misalkan X adalah variabel

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM) II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode Regresi Analisis regresi merupakan bagian dalam analisis statistika yang digunakan untuk memodelkan hubungan antara peubah tidak bebas (respon) dengan satu atau beberapa peubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (respon) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas), dengan

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK PROSES PEMBENTUKAN LIMBAH PABRIK GULA ASEMBAGUS SITUBONDO

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK PROSES PEMBENTUKAN LIMBAH PABRIK GULA ASEMBAGUS SITUBONDO PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK PROSES PEMBENTUKAN LIMBAH PABRIK GULA ASEMBAGUS SITUBONDO Niarfie Radythia, 2 Ir. Mutiah Salamah Chamid, M Kes, dan 3 Jerry Dwi TP, S.Si, M.Si Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor. Misalkan

Lebih terperinci

GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE

GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 3 (2013), hal 191 196. GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE Andi Sayuti, Dadan Kusnandar, Muhlasah Novitasari Mara

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK

BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK Dalam melakukan estimasi pada suatu kasus regresi nonparametrik, ada banyak metode yang dapat digunakan. Yasin (2009) dalam makalahnya melakukan estimasi regresi

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 223-231 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMILIHAN MODEL REGRESI POLINOMIAL LOKAL DAN SPLINE UNTUK ANALISIS

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA 24010211130039 Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

APLIKASI SPLINE ESTIMATOR TERBOBOT

APLIKASI SPLINE ESTIMATOR TERBOBOT APLIKASI SPLINE ESTIMATOR TERBOBOT I Nyoman Budiantara) APLIKASI SPLINE ESTIMATOR TERBOBOT I Nyoman Budiantara Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Statistika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Regresi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang paling banyak digunakan. Banyak sekali teknik analisis statistika yang diturunkan atau didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini diberikan deskripsi data, diagram pencar data, titik knot optimal, model regresi nonparametrik spline, pengujian parameter, dan pengujian sisaan. Selanjutnya regresi nonparametrik

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Analisis Regresi Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Tuuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menelaskan regresi linier sederhana dan berganda dan asumsi-asumsi yang mendasarinya

Lebih terperinci

MODEL SPLINE TERBOBOT UNTUK MERANCANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) PROPINSI JAWA TIMUR

MODEL SPLINE TERBOBOT UNTUK MERANCANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) PROPINSI JAWA TIMUR MODEL SPLINE TERBOBOT UNTUK MERANCANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) PROPINSI JAWA TIMUR Adi Wicaksono 1, Mutiah Salamah, dan Jerry Dwi Trijoyo Purnomo 1 Mahasiswa Statistika ITS Dosen Statistika ITS ABSTRAK

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan fungsional antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan

Lebih terperinci

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE BERBASIS RADIAL

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE BERBASIS RADIAL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 533-541 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Semiparametrik Spline

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Semiparametrik Spline JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (217) ISSN: 2337-352 (231-928X Print) D-11 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Semiparametrik Spline

Lebih terperinci

ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE

ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE SKRIPSI Oleh : ALVITA RACHMA DEVI 24010210120017 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRACT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pembatasan Masalah TujuanPenulisan

DAFTAR ISI ABSTRACT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pembatasan Masalah TujuanPenulisan `DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT i ii iii iv v vii x xi xii xiv

Lebih terperinci

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi Metode Statistika Pertemuan XII Analisis Korelasi dan Regresi Analisis Hubungan Jenis/tipe hubungan Ukuran Keterkaitan Skala pengukuran variabel Pemodelan Keterkaitan Relationship vs Causal Relationship

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR - SS MADE AYU DWI OCTAVANNY NRP

TUGAS AKHIR - SS MADE AYU DWI OCTAVANNY NRP TUGAS AKHIR - SS141501 PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT PROVINSI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE MADE AYU DWI OCTAVANNY NRP

Lebih terperinci

Oleh : Fuji Rahayu W ( )

Oleh : Fuji Rahayu W ( ) Oleh : Fuji Rahayu W (1208 100 043) JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012 Indonesia sebagai negara maritim Penduduk Indonesia

Lebih terperinci

REGRESI SPLINE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI

REGRESI SPLINE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI REGRESI SPLINE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI Oleh: SULTON SYAFII KATIJAYA NIM : J2E009041 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Belajar Menurut Dalyono (2007), ada beberapa definisi belajar dari para ahli, antara lain, yaitu: a) Witherington, dalam buku educational psychology mengemukakan:

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1) Analisis Hubungan Jenis/tipe hubungan Ukuran Keterkaitan Skala pengukuran peubah Pemodelan Keterkaitan anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)

Lebih terperinci

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TUGAS AKHIR ST 1325

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TUGAS AKHIR ST 1325 TUGAS AKHIR ST 325 PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE LIA DWI JAYANTI NRP 303 00 04 Dosen Pembimbing DR. DRS. I Nyoman Budiantara, MS. JURUSAN

Lebih terperinci

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK ( ) = ( + ) Kata kunci: regresi linear ganda, multikolinearitas, regresi gulud.

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK ( ) = ( + ) Kata kunci: regresi linear ganda, multikolinearitas, regresi gulud. 1 LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK Metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) merupakan suatu metode penaksiran koefisien regresi yang paling sederhana. Jika diantara

Lebih terperinci

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal).

2-RP RENCANA PEMBELAJARAN. Semester : VI Hal: 1 dari 5. No.Revisi : 00. tim. Regresi Nonparametrik. Deskripsi. Kemampuan. lokal). RP S1 SP 14 A. CAPAIAN PEMBELAJARAN : CP 11.1 : Mampu memodelkan data kuantitatif univariat linier nonlinier. CP15.2 : Mampu mengelola berja dalam tim CP15.4 : Bertanggung jawab atas hasil rja mandiri

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas Analisis Regresi Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penelas Penulisan model regresi linier berganda dengan notasi matriks Model Regresi Linier dengan peubah penelas Model Regresi Linier Berganda

Lebih terperinci

oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika MODEL REGRESI B-SPLINE PADA LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M0112032 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE BERBASIS RADIAL SKRIPSI Disusun oleh: KARTIKANINGTIYAS H.S 24010211140076 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Metode regresi merupakan metode statistika untuk mengetahui hubungan antara variabel respon dengan variabel prediktor. Menurut Eubank (1988), f(x i ) merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya

Lebih terperinci

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN Iswan Rahman 1, Raupong 2, M. Saleh AF. 3 1 Mahasiswa Departemen Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin 2,3 Staff Pengajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pada prakternya tolak ukur yang dapat dilihat oleh keberhasilan mahasiswa adalah

ABSTRAK. Pada prakternya tolak ukur yang dapat dilihat oleh keberhasilan mahasiswa adalah PEMODELAN PRESTASI MAHASISWA TERHADAP MATAKULIAH WAJIB DENGAN ANALISIS REGRESI Anik Rufaidah Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Jalan Raya No. 01 Bungah Gresik 61152 Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua peubah atau lebih (Draper dan Smith, 1992).

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE TRUNCATED UNTUK DATA LONGITUDINAL

PEMODELAN REGRESI SPLINE TRUNCATED UNTUK DATA LONGITUDINAL PEMODELAN REGRESI SPLINE TRUNCATED UNTUK DATA LONGITUDINAL ( Studi Kasus : Harga Saham Bulanan pada Kelompok Saham Perbankan Periode Januari 2009 Desember 2015 ) SKRIPSI Disusun oleh: KHOIRUNNISA NUR FADHILAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah

BAB I PENDAHULUAN. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan daratan dimulai dari batas garis pasang tertinggi. Daerah lautan adalah daerah yang terletak

Lebih terperinci