PENGATURAN POLA BEBAN LISTRIK DENGAN SUPLAI DARI SISTEM PEMBANGKIT HIBRIDA FOTOVOLTAIK-BIOGAS
|
|
- Handoko Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 28 Dielektrika, ISSN Vol. 1, No. 1 : 28-35, Pebruari 2014 PENGATURAN POLA BEBAN LISTRIK DENGAN SUPLAI DARI SISTEM PEMBANGKIT HIBRIDA FOTOVOLTAIK-BIOGAS Hazinatul Aror1 1, Romaliati2 1, Abdul Natir3 1 ABSTRAK Sitem fotovoltaik dan item bioga tela dibangun di Laboratorium Energi Barudan Terbarukan Fakulta Teknik Univerita Mataram. Kedua item terebut akan digabungkan menjadi item ibrida untuk menentukan pola implementai, kapaita dan kinerja item pada kelompok bebanyang terdiri dari kelompok dea dan kelompok kota.kelompok dea terdiri dari kelompok pendapatan, kelompok pendapatan menenga, dan kelompok pendapatan ata, edangkan kelompok kota terdiri dari kelompok pendapatan dan kelompok pendapatan menenga.penelitian ini menggunakan baterai ebagai penyimpanan energi, inverter untuk menguba DCmenjadi AC, dan beban AC yang dibutukan maing-maing kelompok berdaarkan data urvey. Hail penelitian menunjukkan bawa, bioga dengan kapaita digeter 8m 3 dibutukan ole emua kelompok. Untuk mengatai kekurangan energi yang diailkan ole bioga, kelompok dea pendapatan menenga, kelompok dea pendapatan ata, kelompok kota pendapatan dan kelompok kota pendapatan menenga, membutukan fotovoltaik kapaita 65 Wp dengan jumla maing-maing panel 2, 5, 2, dan 8. Kapaita baterai yang dibutukan maing-maing kelompok beban adala 22,6A, 81,73A, 151,83A, 83A, dan 262,63A. Kinerja item ibrida fotovoltaik-bioga dipengarui ole cuaca, mekipun produki bioga cenderung tetap, tetapi kapaita aru yang diailkan ole fotovoltaik tergantung dari radiai mataari yang diterima Kata kunci: fotovoltaik, bioga, item ibrida. ABSTRACT Potovoltaic ytem and bioga ytem ave been intalled at te New and Renewable Energy Laboratory of Engineering Faculty, Mataram Univerity. Bot ytem will be combined into a ybrid ytem to determine implementation pattern, capacity and ytem performance on load group tat conit of rural group and urban group. Te rural group conit of lower income, middle income, and upper income; wile te urban group conit of lower income and middle income. Ti tudy ue batterie a energy torage, an inverter to convert DC to AC, and AC load needed by eac group baed on urvey data. Reult of tudy ow tat, a bioga digeter wit capacity of 8 m 3 i required by all group. To overcome te ortage energy produced by bioga, te middle income of rural group, te upper income of rural group, te lower income of urban group and te middle income of urban group need potovoltaicwit capacity of 65 Wp, wit teir number of panel are 2, 5, 2, dan 8. Te capacitie of batterie needed by eac group are 22.6 A, A, A, 83 A, and A. Performance of potovoltaic-bioga ybrid ytem i influenced by te weater, altoug te production of bioga likely remain, but current capacity generated by potovoltaic depend on te received olar radiation. Keyword :potovoltaic, bioga, ybrid ytem. PENDAHULUAN Penggunaan baan bakar untuk pembangkit-pembangkit litrik konvenional dalam jangka waktu panjang akan mengura umber energi foil yang ada, maka perlu dilakukan evaluai teradap kemungkinankemungkinan aplikai energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan umber energi foil. Sitem ibrida fotovoltaik-bioga merupakan ala atu metode yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan aplikai energi terbarukan. Pemilian item ibrida fotovoltaik-bioga ini ditinjau dari poteni yang dimiliki wilaya Indoneia. Wilaya Indoneia mendapat radiai arian rata-rata 4,5 kw/m 2 /ari dan didukung dengan banyaknya jumla populai api. Diamping itu, dengan memanfaatkan kotoran api menjadi bioga dapat memperbaiki kualita lingkungan, karena kotoran api yang dibiarkan begitu aja dapat mencemari lingkungan, kandungan 1, Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Mataram, Nua Tenggara Barat Indoneia
2 Hazinatul Aror, Romaliati & Abdul Natir: Pengaturan Pola Litrik Dengan Suplai Dari Sitem 29 ga metan yang dimilikinya 21 kali berifat polutan daripada ga CO 2. Teknologi fotovoltaik dan bioga tela berkembang ejak lama, namun aplikainya ebagai item ibrida umber energi litrik terbarukan belum berkembang ecara lua. Beberapa kendala antara lain yaitu kurangnya kemampuan tekni, reaktor bioga tidak berfungi akibat bocor atau kealaan kontruki dan biaya kontruki yang maal. Di Laboratorium Energi Baru dan Terbarukan Fakulta Teknik Univerita Mataram tela dibangun item fotovoltaik dan item bioga yang akan digunakan untuk memenui kebutuan energi litrik pada imulai beban yang tela terpaang dengan cara menggabungkan item fotovoltaik dan bioga terebut menjadi item ibrida fotovoltaik-bioga. Penelitian ini diarapkan dapat diterapkan ecara lua pada mayarakat, eingga dapat mengurangi ketergantungan teradap umber energi foil. Sitem Pembangkit Hibrid. Sitem pembangkit energi ibrida adala item yang menggabungkan beberapa umber energi untuk memaok energi litrik ke beban. Tujuan dikembangkannya item ibrida adala untuk mendapatkan daya guna optimal dengan memadukan kelebian-kelebian dua atau lebi item konveri energi yang bekerja ecara terpadu ebagai uatu item yang kompak. Sitem ibrida memungkinkan penggunaan umber energi lokal dan mengurangi pemakaian baan bakar dieel yang elama ini menjadi pembangkit litrik yang banyak digunakan di daera terpencil. Sitem Pembangkit Hibrid Fotovoltik- Bioga. Pada item ibrida fotovoltaikbioga, ail keluaran dari panel urya mauk ke carge controller, kemudian digunakan untuk mengii baterai yang elanjutnya dialirkan ke inverter, dimana pada inverter ini tegangan DC yang diailkan akan diuba menjadi tegangan AC untuk elanjutnya diubungkan ke beban. Pada bioga, ga yang diailkan ole bioga digunakan ebagi baan bakar generator. Generator bioga ini memiliki 2 keluaran yaitu tegangan AC dan DC. Keluaran AC digunakan langung untuk menyuplai beban, edangkan keluaran DC digunakan untuk mengii baterai. Sel Surya. Sel urya merupakan ala atu produk teknologi fotovoltaik yang dikembangkan pada baan emikonduktor (ilikon multikrital, monokrital dan amorf) yang mampu menyerap gelombang elektromagnetik dan konveri energi caaya (poton) menjadi energi litrik ecara langung.prinip daar el urya merupakan kebalikan dari LED (Ligt Emmiting Diode) yang menguba energi litrik menjadi caaya atau identik dengan ebua dioda caaya (potodioda) ambung p-n (p-n junction) dengan caaya energi (band gap). Ketika energi foton yang datang lebi bear dari cela energi ini maka foton akan dierap ole emikonduktor untuk membentuk paangan electron-ole ebagai pembawa muatan (carrier). Selanjutnya elektron dan ole bergerak berturut-berturut keara lapian n dan p eingga timbul beda potenial dan potocurrent (aru yang diailkan ole caaya) ketika kedua muatan melintai daera ambung p-n. Komponen Sitem Fotovoltaik. Komponen item fotovoltaik terdiri dari : 1. Panel Surya Satu el urya mengailkan kurang lebi tegangan 0,5 Volt. Jadi, ebua panel urya 12 Volt terdiri dari kurang lebi 36 el untuk mengailkan 17 Volt tegangan makimun. 2. Baterai Baterai adala alat penyimpan tenaga litrik aru eara (DC). Pada baterai terdapat proe pengiian (carging) dan pelepaan muatan (dicarging). 3. Battery Carge Regulator (BCR) Batery Carge Regulator adala peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur aru eara yang diii ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. 4. Inverter Inverter adala perangkat elektrik yang digunakan untuk menguba aru litrik eara (DC) menjadi aru litrik bolak-balik (AC). Kapaita Fotovoltaik Berdaarkan Peritungan. Untuk mengetaui kapaita item fotovoltaik yang dibutukan, dilakukan peritungan-peritungan ebagai berikut : 1. Mengitung kebutuan beban, Untuk menentukan kebutuan beban dapat diitung menggunakan peramaan [1]: E T = E S + ( 20% x E S ) (1) E T = Total energi item (W) E S = Total energi beban (W) 2. Mengitung kapaita daya panel urya Untuk menentukan kebutuan beban dapat diitung menggunakan peramaan [2]:
3 30 Dielektrika. 1, (1 ), Pebruari (2) P panel urya = kapaita daya panel urya E T = Total energi item (W) WIM = Waktu inolai mataari () Faktor penyeuaian = Faktor penyeuaian pada kebanyakan intalai PLTS adala 1,1 [3]. 3. Mengitung kapaita baterai Satuan energi item dalam Watt our (W) dikonverikan menjadi Ampere our yang euai dengan kapaita baterai, dengan menggunakan peramaan[4]:..(3) A = atuan kapaita baterai E T = total energi item (W) = tegangan item (Volt) V S Hari otonomi (d) yang ditentukan adala atu ari.jadi, baterai menyimpan energi dan menyalurkannya pada ari itu juga.umumnya baterai deep cycle dapat dicarge ampai dengan 80% dari kapaita baterai (olarcellpanel.com). Kapaita baterai dapat diitung menggunakan peramaan [4]:..(4) C b = kapaita baterai A = atuan kapaita baterai d = ari otonomi DOD = Dept Of Dicarge 4. Mengitung aru Battery Carge Regulator (BCR) pada item mengambil energi dari BCR. Kapaita aru yang mengalir pada BCR dapat ditentukan dengan mengetaui beban puncak, menggunakan peramaan 2.5 [4]:...(5) I max = Aru pada BCR (A) P max = puncak V = Tegangan item (V) 5. Mengitung kapaita inverter Tegangan maukan pada inverter aru euai dengan tegangan BCR yang digunakan, dalam penelitian ini digunakan tegangan item 12 V. Sedangkan kapaita inverter (watt) yang digunakan adala inverter yang kapaitanya ama dengan kapaita panel urya [4]. Bioga. Bioga adala ga yang diailkan ole mikroba dari baan organik yang mengalami proe fermentai dalam keadaan anaerobik. Sitem Pembangkit Bioga. Sitem pembangkit bioga terdiri dari: 1. Saluran Mauk 2. Sitem Pengaduk 3. Reaktor (Digeter) 4. Saluran Keluaran Reidu 5. Katup Pengaman Tekanan (Control Valve) 6. Saluran Ga 7. Penampung ga 8. Pompa bioga 9. Purifier 10. Alat ukur tekanan 11. Flowmeter 12. Generator Proe Pembentukan Bioga. Secara umum proe pembentukan bioga dibagi menjadi tiga taapan, yaitu: 1. Taap Hidrolii (Hydrolyi) Pada taap ini, bakteri memutukan rantai panjang karboidrat komplek, protein dan lipida menjadi enyawa rantai pendek. 2. Taap Aidifikai (Acidogenei dan Acetogenei) Pada taap ini, bakteri Acetobacter aceti mengailkan aam untuk menguba enyawa rantai pendek ail proe idrolii menjadi aam aetat, idrogen, dan karbon diokida. 3. Taap Pembentukan Ga Metana (Metanogenei) Pada taap ini, bakteri Metanobacterium Omelianki menguba enyawa ail proe aidifikai menjadi metana dan CO 2 dalam kondii anaerob. Proe pembentukan ga metana ini termauk reaki ekotermi.
4 Hazinatul Aror, Romaliati & Abdul Natir: Pengaturan Pola Litrik Dengan Suplai Dari Sitem 31 METODE PENELITIAN Alat dan Baan Penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian menggunakan panel urya Tipe Monokrital produk Sarp model ND-T065M1 dengan kapaita 65 Watt, BCR, Inverter W,digeter kapaita 8m 3, penampung bioga, purifier H 2 S, purifier CO 2, purifier H 2 O, generator bioga kapaita 700 W, baterai kapaita 105 A, tang amper, voltmeter, amperemeter, beban-beban berupa lampu, lampu pijar, televii, kulka, rice cooker, kipa, laptop, Pyranometer, Software Hoboware, Microoft Window ebagai item operai. Rancangan Sitem Hibrida Fotovoltaik- Bioga. Penelitian ini menggunakan baterai yang digunakan ebagai penyimpan energi yang diuplai ole panel urya dan generator bioga eperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Gambar 1. Rancangan Sitem Hibrida Fotovoltaik- Bioga Langka-langka Penelitian. Rincian proe penelitian yang akan dilakukan antara lain: 1. Penelitian dimulai dengan proe pengumpulan data. Data awal yang diperlukan yaitu data karakteritik beban arian. 2. Menganalia kapaita item ibrida fotovoltaik-bioga : 2.1 Menentukan total energi item 2.2 Mengitung kapaita item bioga. 2.3 Mengitung kapaita panel urya 2.4 Mengitung kapaita baterai 2.5 Mengitung kapaita aru BCR 2.6 Menentukan kapaita inverter 3. Melakukan pengujian pada pengiian baterai menggunakan panel urya. 4. Melakukan pengujian pada pengiian baterai menggunakan generator bioga. 5. Membuat jadwal uplai beban untuk maing-maing pembangkit. 6. Menarik Keimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuan. Pada penelitian ini, kelompok beban dea terdiri dari 3 pola beban, yaitu kelompok beban dea, dea menenga dan dea ata. Kelompok beban kota terdiri dari kelompok beban kota dan kota menenga, elanjutnya dilakukan peritungan kebutuan energi arian pada maing-maing kelompok beban terebut, eperti yang diajikan pada Tabel 1-5: 1. Kelompok beban dea a. Kelompok beban dea Tabel 1 Kebutuan energi arian kelompok beban dea Pengg Total Da unaan Ener Juml Day ya Setiap gi a a Hari (W) Jam () (K.Tidur) ,75 22 (Dapur) ,5 20 (Tera) ,25 98 (R.Keluarga) Total 172 b. Kelompok beban dea menenga Tabel 2 Kebutuan energi arian kelompok beban dea menenga Day a Ju mla Tota l Day a Penggun aan Setiap Hari Jam () Energi (W) Pijar (K.Mandi) (K.Tidur) ,25 115,5 (Dapur) ,75 14 (Tera) ,25 134,75 (R.Keluarga) ,5 77 Televii : 64W ,5 288 Total 639,25
5 32 Dielektrika. 1, (1 ), Pebruari 2014 c. Kelompok beban dea ata Tabel 3. Kebutuan energi arian kelompok beban dea ata Daya Jumla Total Daya Pengguna an Setiap Hari Jam () Energi (W) (K.Mandi) (K.Tidur ,5 27,5 1) (K.Tidur ,5 55 2&3) (Dapur) ,5 27,5 (Tera) (R.Tamu) ,75 38,5 (R.Keluar ,75 38,5 ga) Televii : 64W Kulka : Kompreo r ON , Kompreo r OFF , Total Kelompok beban kota Tabel 4. Kebutuan energi arian kelompok beban kota Daya J u m l a Total Daya Penggun aan Setiap Hari Jam () Energi (W) (K.Mandi) (Tera) ,25 134,8 (Dapur) ,5 38,5 (K.Tidur) (R.Keluarga) ,25 45,5 Televii : 64W , Total 678,8 Kelompok beban kota menenga Tabel 5. Kebutuan energi arian kelompok beban kota menenga Daya Jumla Total Day a Penggu naan Setiap Hari Jam () Energi (W) (K.M.) tera) ,25 134,8 Dpr) ,75 30,25 K.T ,75 123,8 (R.K) ,25 45,5 Televii : 64W ,5 416 Kipa ,25 75 Kulka : Kompreor ON , Kompreor OFF , Laptop ,25 67,5 Magic com : Cooking ,5 197,5 Warm ,75 568,75 Total 2.26 Pengujian Kapaita Sitem Hibrida Fotovoltaik-Bioga. Penelitian ini menggunakan baterai yang digunakan ebagai penyimpan energi yang diuplai ole panel urya dan generator bioga. Pengiian Baterai dengan Generator Bioga. Dari ail peritungan kapaita bioga, diketaui bawa generator dapat beroperai elama 3 jam per ari. Hail pengujian pengiian baterai pada tanggal 10 September 2012 menggunakan generator bioga dapat diliat pada Tabel 6. Tabel 6. Pengukuran pengiian baterai dengan generator Bioga Wakt u V bat Flowmete r (m 3 ) Laju Konumi bioga/ menit (m 3 ) Aru (A) 9:35 12,5 33,602 9:50 12,9 33,758 0, :05 12,9 33,915 0, :20 12,9 34,069 0, :35 12,9 34,225 0, :50 12,9 34,381 0, : ,538 0, : ,694 0, : ,85 0, : ,008 0, :05 13,1 35,164 0, :20 13,1 35,32 0, :35 13,1 35,474 0,010 8 Rata-rata 0,010 Dari Tabel 6 dapat diliat bawa, aru yang diailkan rata-rata ebear 8 A. Seingga elama 3 jam beroperai, generator bioga menyuplai aru pengiian pada baterai ebear 24 A. Pengiian baterai dengan fotovoltaik. Pengukuran ini menggunakan atu panel urya 65 Wp dan atu baterai kapaita 105 A dengan tiga kondii cuaca yaitu kondii cera, mendung, dan ujan yang ailnya dapat diliat pada tabel 7. Tabel 7. Pengukuran pengiian baterai dengan panel urya Kondii cuaca I mp rata-rata (A) Kapaita aru rata-rata cera 2,99 30,62 mendung 2,17 22,25 ujan 1,59 16,31
6 Hazinatul Aror, Romaliati & Abdul Natir: Pengaturan Pola Litrik Dengan Suplai Dari Sitem 33 Rangkaian Litrik Sitem Hibrida Fotovoltaik-Bioga. Penelitian ini menggunakan baterai ebagai penyimpan energi yang diuplai ole fotovoltaik dan bioga dengan rangkaian eperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Kelompok beban Dea Dea menenga Dea ata cera Kapaita aru mendung uja n ,24 68,5 177,1 111,25 56, , 55 Tabel 8. Pengukuran kebutuan aru baterai pada kelompok beban dea Kelompok beban Dea Dea menenga Kapaita baterai pada DOD 80% Kapa ita bioga (m 3 ) 22, ,73 8 Dea ata 151,83 8 Kapait a (Wp) 130 (2x65) 325 (5x65) Dari ail pengujian item ibrida fotovoltaik-bioga pada kelompok beban dea, dapat dibuat etimai kapaita aru yang diailkan item ibrida pada maingmaing kondii eperti yang teraji pada Tabel 9. Gambar 2. Rangkaian litrik item ibrida fotovoltaik-bioga Dari Gambar 2 dapat dibuat peramaan ebagai berikut : a. Saat ada uplai dari pembangkit. Kondii I : Jika I / I bioga I beban I / I bioga = I beban + I baterai, maka I / I bioga = I beban + I baterai, yang menunjukkan bateraidalam keadaan carging Kondii II :Jika I / I bioga I beban I beban = I / I bioga + I baterai, maka I / I bioga = I beban + (-I baterai ), yang menunjukkan baterai dalam keadaan dicarging b. Saat tidak ada uplai dari pembangkit. Saat tidak ada uplai dari pembangkit, eluru kebutuan beban diambil dari baterai, eingga I beban = I baterai. Pengujian Sitem Hibrida Fotovoltaik- Bioga pada Kelompok Dea. Untuk mengetaui kapaita item ibrida yang dibutukan pada kelompok beban dea, dilakukan pengujian untuk mengetaui total pemakaian aru baterai perari. Total pemakaian aru baterai untuk kelompok beban dea dapat diliat pada Tabel 8. Perentae uplai fotovoltaik dan bioga pada kelompok beban dea. Perentae uplai dari fotovoltaik dan bioga untuk maing-maing kondii cuaca pada kelompok beban dea menenga dapat diliat pada Tabel 10. Tabel 10.Perentae uplai fotovoltaik dan bioga pada kelompok beban dea Kelompok beban dea dea menenga dea ata P V perentae cera mendung ujan Bioga Biog Bioga a Dari Tabel 10 dapat diliat bawa, pada kondii mendung dan ujan kapaita aru yang diailkan fotovoltaik menurun, edangkan kapaita aru yang diailkan generator bioga kontan.hal ini diebabkan karena produki bioga tidak terpengaru ole kondii cuaca.ole karena itu, untuk menjaga agar uplai beban tetap terpenui dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan item bioga baik ecara kualita maupun kuantita. Pengujian Sitem Hibrida Fotovoltaik- Bioga pada Kelompok Kota. Untuk mengetaui kapaita item ibrida yang dibutukan pada kelompok beban dea, dilakukan pengujian untuk mengetaui total
7 34 Dielektrika. 1, (1 ), Pebruari 2014 pemakaian aru baterai perari. Total pemakaian aru baterai untuk kelompok beban dea dapat diliat pada Tabel 11. Tabel 11. Pengukuran kebutuan aru baterai pada kelompok beban kota Kelompok beban Kota Kota menenga Kapaita baterai pada DOD 80% Kapaita bioga(m 3 ) ,63 8 Kapaita (Wp) 130 (2x65) 520 (8x65) Dari ail pengujian item ibrida fotovoltaik-bioga pada kelompok beban kota, dapat dibuat etimai kapaita aru yang diailkan item ibrida pada maing-maing kondii eperti yang teraji pada Tabel 12. Tabel 12. Etimai kapaita aru yang diailkan item ibrida fotovoltaikbioga pada kelompok beban dea Kelompok beban Kota Kota menenga cera Kapaita aru mendung ujan 85,24 68,5 56,62 268, ,48 Perentae uplai fotovoltaik dan bioga pada kelompok beban kota. Perentae uplai dari fotovoltaik dan bioga untuk maing-maing kondii cuaca pada kelompok beban dea menenga dapat diliat pada Tabel 13. Tabel 13. Perentae uplai fotovoltaik dan bioga pada kelompok beban kota Kelompo k beban kota kota meneng a P V perentae cera mendung ujan Bioga Bioga Bioga Dari Tabel 13 dapat diliat bawa, pada kondii mendung dan ujan kapaita aru yang diailkan fotovoltaik menurun, edangkan kapaita aru yang diailkan generator bioga kontan.hal ini diebabkan karena produki bioga tidak terpengaru ole kondii cuaca. Ole karena itu, untuk menjaga agar uplai beban tetap terpenui dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan item bioga baik ecara kualita maupun kuantita. KESIMPULAN Berdaarkan ail dan pem-baaan yang tela dilakukan, maka dapat diambil keimpulan, yaitu: 1. Pola implementai item ibrida fotovoltaik-bioga pada penelitian ini menggunakan baterai ebagai penyimpan energi. 2. Kapaita item ibrida fotovoltaik-bioga ditentukan berdaarkan kebutuan beban dan pemakaian kapaita aru perari pada maing-maing kelompok beban, yaitu : a. Kelompok beban dea membutukan baterai dengan kapaita 22,26 A. Dibutukan digeter bioga dengan kapaita 8 m 3 yang mengailkan kapaita aru ebear 24 A. b. Kelompok beban dea menenga dan dea ata membutukan baterai dengan kapaita 81,73 A dan 151,83 A. Dibutukan digeter bioga dengan kapaita 8 m 3 dan panel urya dengan kapaita maing-maing 2x65 Wp dan 5x65 Wp. c. Kelompok beban kota dan kota menenga membutukan baterai dengan kapaita 83 A dan 262,63 A. Dibutukan digeter bioga dengan kapaita 8 m 3 dan panel urya dengan kapaita maing-maing 2x65 Wp dan 8x65 Wp. 3. Kinerja item ibrida fotovoltaik-bioga bergantung pada kondii cuaca. Pada kondii cera, item ibrid fotovoltaikbioga dapat memenui kebutuan energi untuk emua kelompok beban. Sedangkan pada kondii mendung dan ujan, kinerja item ibrid fotovoltaik-bioga menurun. Untuk menjaga agar uplai beban tetap terpenui dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan item bioga baik ecara kualita maupun kuantita. SARAN. Untuk pengembangan dari kripi ini di berikan aran-aran ebagai berikut adala: 1. Penelitian ini mai menggunakan item manual dalam pengaturan uplai dari bioga dan panel urya. Diarapkan penelitian elanjutnya dapat menggunakan item otomati. 2. Perlunya penelitian lanjutan untuk mengkaji ecara detail implementai
8 Hazinatul Aror, Romaliati & Abdul Natir: Pengaturan Pola Litrik Dengan Suplai Dari Sitem 35 pembangkit bioga untuk memenui kebutuan litrik kelompok ruma tangga menenga ke ata. DAFTAR PUSTAKA Pamungka,Putra,webite:ttp://klatik.wordpr e.com/2012/04/02/cara-itungpemaangan-panel-urya/. Tanggal ake 20 Oktober Hariyanto, Narun. Perancangan Dan Aplikai Pembangkit Hybrid Energi Surya Dan Energi Bioga Di Kampung Haur Gembong Kabupaten Sumedang.Bandung : Univerita Teknologi Naional Bandung. Hankin, Mark Small Solar Electric Sytem for Africa. Motif Creative Art, Ltd. Kenya. Suriadi, dkk, Perencanaan Pembangkit Litrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu Menggunakan Software SYST Pada Komplek Perumaan Di Banda Ace. Banda Ace :Univerita Syia Kuala.
[roof top system solution] Solusi alternatif sumber energi listrik ramah lingkungan untuk daerah perkotaan RENEWABLE E N E R G Y.
rekaurya RENEWABLE E N E R G Y E X P E R T S image ource : www.pvolarreport.com [roof top ytem olution] Solui alternatif umber energi litrik ramah lingkungan untuk daerah perkotaan w w w. r e k a u r y
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN
PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN Liem Ek Bien, Ishak Kasim & Wahyu Wibowo* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN
PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN Ahmad Munawar* Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciTRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI
Univerita Gadja Mada TRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI SOAL A Suatu ungai (tampang dianggap berbentuk egiempat) dengan lebar B = 5 m. Di uatu tempat di ungai tb, terdapat daar ungai yang berupa
Lebih terperinciSOAL-PENYELESAIAN DEGRADASI-AGRADASI DASAR SUNGAI
Juruan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM Program S Teknik Sipil SOAL-PENYELESAIAN DEGRADASI-AGRADASI DASAR SUNGAI Soal Penyeleaian di bawa ini dicuplik dari buku: Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulic:
Lebih terperinciPenentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V)
Penentuan Parameter-Parameter Karakteritik Sel Surya untuk Kondii Gelap dan Kondii Penyinaran dari Kurva Karakteritik Aru-Tegangan (-) A. Suhandi, Y. R. Tayubi, Hikmat, A. Eliyana Juruan Pendidikan Fiika
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciHarrij Mukti K. Kata kunci: Slip energy recovery, Motor Induksi, Rotor Belitan, Konverter, Chopper
Harrij Mukti, Penggunaan Modified Slip Energy Recovery Drive (Merd) Pada Sitem Pengaturan Kecepatan Motor Induki Rotor Belitan PENGGUNAAN MODIFIED SLIP ENERGY RECOVERY DRIVE () PADA SISTEM PENGATURAN KECEPATAN
Lebih terperinciDEGRADASI DASAR SUNGAI Oleh : Imam Suhardjo. Abstraksi
DEGRADAI DAAR UNGAI Ole : Imam uardjo Abtraki Degradai daar ungai umumnya merupakan akibat adanya eroi dan ebagai perantara utama adala air yang dipengarui ole kecepatan aliran. tudi ini bertujuan mengidentifikai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja
Lebih terperinciAbstrak 1. PENDAHULUAN
PERANCANGAN DAN APLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK HYBRIDA ENERGI SURYA DAN ENERGI BIOGAS DI KAMPUNG HAUR GEMBONG KAB. SUMEDANG Nasrun Hariyanto, MT Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Energi Elektrik Institut
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)
RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROIRO (PLTM) Fifi ety Sholihah, Ir. Joke Pratilatiaro, MT. Mahaiwa Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS, Surabaya,Indoneia, e-mail: pipipiteru@yahoo.com
Lebih terperinciSIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB
36 SIULASI KAAKTEISTIK OTO INDUKSI TIGA FASA BEBASIS POGA ATLAB Yandri Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Tanjungpura E-mail : yandri_4@yahoo.co.id Abtract otor uki angat lazim digunakan pada
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinciBAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI
BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI BATU BARA SEBAGAI PENGHASIL SYNGAS UNTUK SUPLAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL (PERANCANGAN REAKTOR)
PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI BATU BARA SEBAGAI PENGHASIL SYNGAS UNTUK SUPLAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL (PERANCANGAN REAKTOR) Dioniiu Ramaditya Putra Fatruan Program Sarjana Departemen Teknik Mein Fakulta
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciPERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC
, Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA.1. Secara Umum Motor-motor pada daarnya digunakan ebagai umber beban untuk menjalankan alat-alat tertentu atau membantu manuia dalam menjalankan pekejaannya ehari-hari,
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN
BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang
Lebih terperinciMetode Penentuan Parameter Kelistrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction
Metode Penentuan Parameter Kelitrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction Setianto 1*, Awad H.S. 1, Kuwat T. 2, M.F. oyid 2 1 Departemen Fiika-FMIPA, Univerita Padjadjaran l. aya atinangor KM. 21,
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG
ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG Liky Saputra Mulia¹, Ir. Mahfud Shidiq, MT.², Ir. Soeprapto, MT.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciDASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciModel Hibrid PV-Genset Aplikasi pada Sistem Off-Grid
Model Hibrid PV-Genet Aplikai pada Sitem Off-Grid Agu Adria dan Tarmizi Juruan Teknik Elektro Univerita Syiah Kuala Jl. Syech Abdurrauf No. 7, Darualam, Banda Aceh 23111 e-mail: agadria@yahoo.com Abtrak
Lebih terperinciBAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG
BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciPENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA
BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS
NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi
Lebih terperinciANALISA HASIL UJI RANGKAIAN PENGENDALI SCR UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER
ISSN 4-349 Volume 3, Januari 202 ANALISA HASIL UJI RANGKAIAN PENGENDALI SCR UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER Saefurrochman dan Suprapto Puat Teknologi Akelerator dan Proe Bahan-BATAN, Yogyakarta
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI
ANALISA ESTABILAN SISTEM ENDALI ESITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARAN PENDEATAN TANGGAPAN FREUENSI Heru Dibyo Lakono (1)*, Mazue (2), Wayu Diafridho A (3) (1,2) Juruan
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN
Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciII. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review
Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN
SUPLY PLN SHS MCB 2 MCB 1 BEBAN Gambar 3.10 Panel daya (kombinasi solar home system dengan listrik PLN) BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN 4.1 ANALISA SOLAR HOME SYSTEM Analisa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH
SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH Benny Raharjo *), Munawar Agu Riyadi, and Achmad Hidayatno Departemen Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampu UNDIP
Lebih terperinciINVERTER HALF-BRIDE DENGAN TRANSFORMATOR STEP-UP TANPA DAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF BERBASIS IC SG3524 SEBAGAI APLIKASI DARI PHOTOVOLTAIC
INVERTER HALF-BRIDE DENGAN TRANSFORMATOR STEP-UP TANPA DAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF BERBASIS IC SG3524 SEBAGAI APLIKASI DARI PHOTOVOLTAIC Byan Baga Pradana *), Mochammad Facta, dan Iwan Setiawan Departemen
Lebih terperinciTransformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat
Lebih terperinciPerancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2015 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.3 No.2 Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt
Lebih terperinciNERACA ENERGI SATUAN OPERASI I. q In General, C p = m. (T 2 -T 1 ) Recommended Textbooks:
SATUAN OPERASI I NERACA ENERGI Recommended Textbook: Toledo, R.M., 2010, Fundamental of Food Proce Engineering (3 rd edition), Springer. Sing, R.P. and D.P. eldman, 2008, Introduction to Food Engineering
Lebih terperinciPENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR
PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR Muammad Efrizal Lubis 1 (Dosen FT USI / Dinas PU Pengairan Kab. Simalungun) Novdin M Sianturi 2 (Dosen FT USI)
Lebih terperinciDAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH
Konfereni Naional Teknik Sipil Univerita Tarumanagara, 26-27 Oktober 207 DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH I Wayan Redana, I Nengah Simpen 2, dan Kadek Suardika 3 Program Studi
Lebih terperinciPERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE)
Abtrak MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE) Anton Suila L2F 399366 Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik Univeita Diponegoro Sermarang 2004
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL
BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL 3.1 Survey Lokasi Langkah awal untuk merancang dan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Lebih terperinciRaharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1
Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1 PERANCANGAN SISTEM HIBRID SOLAR CELL - BATERAI PLN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (DESIGN OF HYBRID SYSTEM SOLAR CELL - BATERRY - PLN USING PROGRAMMABLE
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI
26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan
Lebih terperinciSistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 209 Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau Muhammad Suyanto*
Lebih terperinciPenyusun: Tim Laboratorium Energi
Penyusun: Tim Laboratorium Energi Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta-Tahun 2013 DAFTAR ISI BAB Pokok Bahasan Halaman 1 Pengujian Pembangkit Listrik
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL KOMPRESSOR AC BERBASISKAN PC
PERANCANGAN SISTEM KONTROL KOMPRESSOR AC BERBASISKAN PC Makalah Seminar Tuga Akhir SATIYONO MARSUKAT PUTRO LF300553 Juruan Teknik Elektro Fakulta teknik Univerita Diponegoro Semarang 003 ABSTRAK Implementai
Lebih terperinciP R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System
P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami
Lebih terperinciPengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328
Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbai ATmega38 Dyah Ayu Anggreini T, Retnowati, Rahmadwati. Abtrak Pengendalian kadar keaaman pada pengendapan tahu angat
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciPANEL SURYA dan APLIKASINYA
PANEL SURYA dan APLIKASINYA Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 10 24 joule pertahun. Jumlah energi sebesar
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN JQUERY DEFERRED PADA AJAX DAN JQUERY AJAX BIASA UNTUK MEMPROSES MULTIPLE AJAX GUNA MENGOPTIMALKAN PERFORMA WEB SERVER
ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN JQUERY DEFERRED PADA AJAX DAN JQUERY AJAX BIASA UNTUK MEMPROSES MULTIPLE AJAX GUNA MENGOPTIMALKAN PERFORMA WEB SERVER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Didy Septiyono.. kepada
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon
Lebih terperinciANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GRATE COOLER INDUSTRI SEMEN
ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GRATE COOLER INDUSTRI SEMEN Khairil Anwar* * Abtract Thi reearch aimed to ind out heat traner rate between cooling air upply and clinker in grate cooler o cement indutry.
Lebih terperinciUsulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo
Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
Tuga Akhir BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada proe perhitungan dibutuhkan data-data yang beraal dari data operai. Hal ini dilakukan karena data operai merupakan data performance harian
Lebih terperinciAplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa
Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinciBAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan
BAB III PAAMETE DAN TOSI MOTO INDUKSI TIGA FASA 3.1. Parameter Motor Induki Tiga Faa Parameter rangkaian ekivalen dapat dicari dengan melakukan pengukuran pada percobaan tahanan DC, percobaan beban nol,
Lebih terperinciAnalisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus
ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein
Lebih terperinciDESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR
97, Inovtek, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 97-24 DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR Zainal Abidin, Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT
DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT This research aims to create a single phase inverter which serves to complement the performance of a hybrid
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.
Lebih terperinciINTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA
INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 2, Angga 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice
NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK MOTOR INDUKSI SEBAGAI PENGGERAK KOMPRESOR PADA SIANG HARI DAN MALAM HARI PADA INDUSTRI ES BALOK
JETri, Volume 4, Nomor, Februari 005, Halaman 1-16, ISSN 141-037 ERBANDINGAN ENGGUNAAN DAYA LISTRIK MOTOR INDUKSI SEBAGAI ENGGERAK KOMRESOR ADA SIANG HARI DAN MALAM HARI ADA INDUSTRI ES BALOK Liem Ek Bien
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK SISTEM HIBRIDA SEL SURYA DENGAN ENERGI ANGIN
JTE - ITP ISSN NO. 5-347 PEMBANGKIT LISTRIK SISTEM HIBRIDA SEL SURYA DENGAN ENERGI ANGIN Oleh: Asnal Effendi, Arfita Yuana Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Padang Institut Teknologi Padang Asnal.effendi@gmail.com
Lebih terperinciSistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED
TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id
Lebih terperinciPengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno
Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH
NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik
Lebih terperinciPROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.
PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin. Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani Abstrak Penyediaan tenaga listrik untuk meningkatkan
Lebih terperinciMANAJEMEN ENERGI HIBRID BIOGAS DAN ENERGI SURYA PADA SUPLAI TENAGA LISTRIK INDUSTRI PETERNAKAN
MANAJEMEN ENERGI HIBRID BIOGAS DAN ENERGI SURYA PADA SUPLAI TENAGA LISTRIK INDUSTRI PETERNAKAN Zainal Abidin Program Studi Teknik Elektro, Universitas Islam Lamongan, Jawa Timur inal9474@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciX. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.
X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan
Lebih terperinciANALISA SIMULASI KINERJA SEL SURYA 10 WP DENGAN ENERGI TERBARUKAN SUMBER ENERGI CAHAYA BUATAN SEBAGAI PENGGANTI SINAR MATAHARI
ANALISA SIMULASI KINERJA SEL SURYA 10 WP DENGAN ENERGI TERBARUKAN SUMBER ENERGI CAHAYA BUATAN SEBAGAI PENGGANTI SINAR MATAHARI Haris Isyanto 1, Prian Gagani 2, Budiyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciHUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM
PENDUGAAN POTENSI TEGAKAN HUTAN PINUS (Pinu merkuii) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM START MENGGUNAKAN UNIT CONTOH LINGKARAN KONVENSIONAL
Lebih terperinciPENYELESAIAN NUMERIK SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL NON LINEAR DENGAN METODE HEUN PADA MODEL LOTKA-VOLTERRA. Rizka Oktaviani, Bayu Prihandono, Helmi
Bulen Ilmia Mat. Stat. dan Terapanna (Bimater) Volume 3 No. (4) al 9 38. PENYELESAIAN NUMERIK SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL NON LINEAR DENGAN METODE HEUN PADA MODEL LOTKA-VOLTERRA Rizka Oktaviani Bau Priandono
Lebih terperinciTugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV 1. AHMAD 102504014 2. ACHMAD RIFAI 102504005 3. NURSI 102504022 4. RENRA RIANDA H. 102504034 5. MUKHLIS 092504015 JURUSAN
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciFISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )
FSKA KELAS X PA - KURKULUM GABUNGAN 08 Sei NGAN NDUKS ELEKTROMAGNETK nduki elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induki ada enghantar karena erubahan fluk magnetik yang melingkuinya. A. FLUKS MAGNETK
Lebih terperinci