BAB 4 HASIL PENELITIAN ANALISA KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENELITIAN ANALISA KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL PENELITIAN ANALISA KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dari sebuah metode penelitian yaitu metode Information Economics untuk menganalisis biaya dan manfaat perusahaan dimana data data yang telah diperoleh akan digunakan untuk menentukan tingkat kelayakan dari implementasi SAP modul Human Capital Management pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas. Selain itu akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi implementasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian peralatan TI seperti software, hardware yang dihitung menggunakan metode Information Economics. Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi / biaya pengembangan dan biaya berjalan yang meliputi biaya pemeliharaan serta pengembangan sistem dengan pertimbangan akan manfaat nilai ekonomis yang diperoleh dari SAP modul Human Capital Management ini dalam menunjang kegiatan perusahaaan. Dalam Bab 4 ini, akan dihitung biaya pengembangan sistem, biaya berjalan serta semua manfaat SAP Human Capital Management (HCM) yang akan diidentifikasikan pada bab ini, akan dikuantifikasi dalam bentuk uang (Rupiah). Proses perhitungan ini dilakukan terhadap manfaat-manfaat yang masih bisa diukur / dikuantifikasi. Manfaat-manfaat yang didapat kemudian dikelompokkan ke dalam analisa biaya dan manfaat tradisional dampak ekonomis, value linking, value acceleration dan value

2 304 restructuring. Hasil akhir dari analisis ini merupakan presentase Return on Investment (ROI) yang kemudian akan digabungkan dengan analisis nilai dan resiko divisi HR perusahaan dalam Information Economics Scorecard yang akan memberikan skor akhir proyek SAP Human Capital Management (HCM) serta memberikan kategori status kelayakan SAP Human Capital Management (HCM) untuk dikembangkan dan diimplementasikan pada Divisi Human Resource PT. Bank Sinarmas Rekomendasi Analisa Kelayakan SAP Human Capital Management Berdasarkan hasil analisa kebutuhan, proses bisnis, sistem yang berjalan, dan kondisi perusahaan serta permasalahan permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan analisa SWOT dan pemberian bobot nilai korporat pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas, maka teridentifikasi adanya kebutuhan / requirement dari pengguna terhadap proses bisnis yang ada. Kebutuhan ini muncul karena adanya masalah dan adanya kekurangan, baik dalam proses bisnis maupun sistem yang berjalan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka akan dilakukan analisa kelayakan suatu sistem dan teknologi informasi terintegrasi yaitu SAP Module Human Capital Management pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas SAP Human Capital Management SAP (System Application and Product) adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi mewakilkan area bisnis

3 305 tertentu. SAP mempunyai kemampuan untuk dapat dikonfigurasikan sesuai dengan kebutuhan bisnis. SAP sebagai penyedia solusi ERP Enterprise Recource Planning terbesar merupakan software buatan Jerman yang telah lama dipakai di perusahaan besar Eropa dan Amerika. Dalam lima tahun terakhir ini, perusahaan-perusahaan di negara Asia, termasuk Indonesia, sedang gencargencarnya mengimplementasikan software SAP ini. Harus diakui bahwa SAP adalah penguasa pasar produk ERP saat ini. Hasil survey dari beberapa media memperkirakan bahwa lebih dari 10 juta pengguna yang menggunakan lisensi produk ERP dari SAP. Pada awalnya SAP hanya berfokus pada para pelanggan dari kelas ukuran besar namun seiring semakin ketatnya kompetisi dan meningkatnya kesadaran perusahaan-perusahaan kelas kecil-menengah maka fokus pun bergeser ke segmen pasar tersebut. Secara teknis, aplikasi software SAP menggunakan arsitektur 3-tier dan dikembangkan atas beberapa modul. Modul-modul tersebut dapat diterapkan secara penuh atau dapat digunakan secara terpisah yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan Keuntungan menggunakan SAP - SAP mempunyai level integrasi yang sangat tinggi antara aplikasi-aplikasi individu sehingga menjamin konsistensi data terhadap sistem dan perusahaan implementator.

4 306 - SAP banyak dipakai di perusahaan besar untuk mendukung integrasi proses bisnis. - Mengurangi jumlah biaya dan waktu yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji semua program-program yang ada dalam satu perusahaan. Untuk itulah kebanyakan perusahaan akan mencoba menggunakan tool yang tersedia dalam SAP. - SAP juga mampu mengintegrasikan proses end-to-end secara ringkas. - SAP ini mampu mendukung untuk mentransformasikan organisasi / perusahaan secara menyeluruh Modul Modul SAP Human Capital Management Proses utama yang berkaitan dengan modul Human Capital Management adalah proses human resource management karena fungsi-fungsi utama yang ada di modul ini akan digunakan mulai dari perekrutan sampai dengan karyawan tidak bekerja lagi di perusahaan. Fitur-fitur yang terdapat pada sistem ini adalah : o Personnel Administration o Time Management o Payroll o Recruitment o Personnel Development

5 307 o Enterprise Compensation Management o Personnel Cost Planning o Optional : End User Service Delivery (M SS) o Benefits (Optional) o Learning Gambar 4.1 Siklus mysap ERP Human Resource Fungsi Fungsi Modul Human Resources SAP - Memudahkan melaksanakan Manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap penggajian, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan.

6 308 - Melindungi data personalia dari pihak luar. - Membangun sistem perekrutan dan pembangunan SDM yang efisien melalui manajemen karir. - Meningkatkan keterbukaan informasi, kontrol manajemen, standarisasi proses, akurasi dan efisiensi data. - SAP ERP HCM adalah suatu alat untuk mengelola aset perusahaan seperti karyawan. Solusi ini membantu para eksekutif dan manajer sumber daya manusia (HR merekrut tenaga mereka). - SAP ERP HCM merupakan solusi yang lengkap dan terintegrasi yang bisa memberikan perangkat (tools) kepada organisasi atau perusahaan untuk mengelola aset terpenting perusahaan, yakni karyawan. - Mendorong ke arah kemampuan decision-making yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti misalnya penentuan gaji, penambahan & pengurangan personel, percepatan pengolahan laporan dan lain-lain. - Meningkatnya efisiensi perusahaan. - Menghasilkan laporan-laporan akurat yang berkelas dunia. - Mendukung perusahaan untuk mentransformasikan organisasi secara menyeluruh. - Adanya proses yang standar mengurangi potensi konflik.

7 Ruang Lingkup Analisa Kelayakan Implementasi Implementasi adalah penggunaan aplikasi baru dengan cara melakukan pembangunan sistem baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini. Dalam hal ini, sistem yang sedang berjalan pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas saat ini, yang menggunakan Andal Kharisma 2007, akan diganti dengan sistem baru yaitu SAP ECC 6.0. Analisa kelayakan Implementasi ini diprediksikan akan dilakukan pada tahun Dengan analisa kelayakan implementasi sistem SAP HCM ini, diharapkan kebutuhan / requirement dari pengguna dapat terpenuhi sehingga kinerja serta proses bisnis yang ada akan semakin baik dan sempurna Usulan Implementasi menggunakan ASAP ASAP (AcceleratedSAP) merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk implementasi SAP. Pendekatan ini dinilai mampu memangkas waktu yang dibutuhkan untuk implementasi SAP menjadi kurang dari 2 tahun serta mampu mengurangi biaya yang dikeluarkan. ASAP terdiri dari 5 tahap yaitu tahap Project Preparation, Business Blue Print, Realization, Final Preparation dan Go Live and Support. Berikut adalah rencana jadwal kegiatan implementasi SAP ECC 6.0 Modul Human Capital Management menggunakan pendekatan ASAP.

8 310 Implementation akan melakukan fase-fase pada metodologi ASAP (AcceleratedSAP) secara lengkap, yang terdiri dari : Project Preparation Dalam fase ini, pemimpin proyek akan mendefinisikan tujuan dari proyek secara jelas dan keseluruhan mekanisme pengambilan keputusan. Business Blueprint Dalam fase ini ruang lingkup dari implementasi SAP diputuskan dan didefinisikan secara jelas. Pemilihan dari modul bisnis atau fungsi yang akan diimplementasikan dan semua kebutuhan bisnis dijelaskan dan didokumentasikan sebagai Business Blueprint. Realization Merupakan fase dimana SAP di-install dan dikonfigurasi. Final Preparation Fase ini merupakan persiapan akhir sebelum going live yang meliputi testing, user training, manajemen sistem, dan aktivitas cutover. Fase ini juga menyelesaikan semua open issues yang penting. Begitu fase ini selesai, maka perusahaan telah siap untuk menjalankan sistem SAP. Go Live and Support Fase dimana keseluruhan sistem akan dijalankan dan akan didukung oleh konsultan SAP yang akan melakukan analisa

9 311 terhadap performa sistem dan memantau perkembangan dari tiap aktivitas. Berikut adalah fase-fase dan aktivitas masing masing kegiatan: Tabel 4.1 Fase dan Aktivitas dari Implementasi 1. Preparation Phase No. Kegiatan Keterangan 1 Kick Off Meeting Follow up terhadap persiapan Project Mempersiapkan rencana implementation project Penentuan kebutuhan secara teknikal Mempersiapkan list detail aktivitas untuk DEV, QA, dan PROD Merupakan tahap awal dalam proyek implementasi SAP yang dilakukan oleh pihak manajemen, divisi IT, consultant, dan tim proyek untuk membicarakan kegiatan proyek dan tanggung jawab masing-masing pihak selama proyek berlangsung. Yang terlibat adalah semua consultant. Melakukan realisasi dan improvement terhadap hasil kick off meeting serta menurunkannya menjadi strategi-strategi yang diperlukan. Yang terlibat adalah semua consultant. Menentukan perencanaan implementasi sistem SAP ECC 6.0 module HCM, menentukan langkah-langkah yang diperlukan khususnya dalam melakukan implementasi terhadap komponenkomponen SAP ECC 6.0. Yang terlibat adalah semua consultant. Menentukan perencanaan kebutuhan infrastruktur yang diperlukan untuk melakukan implementasi. Yang terlibat adalah consultant teknikal. Dalam melakukan implementasi SAP terdapat 3 landscape yaitu development system (DEV), quality assurance (QAS), dan production system (PROD). Dalam proses ini akan dilakukan list yang menjelaskan aktivitas-aktivitas yang diperlukan dari masing-masing landscape yang terlibat adalah consultant fungsional dan teknikal. Jumlah Hari 1 hari 5 hari 14 hari 7 hari 15 hari

10 312 Total Fase 1 2. Business Blueprint Phase No. Kegiatan Keterangan Merancang system landscape implementation Melakukan analisa terhadap proses bisnis yang berjalan. Menentukan berbagai kebutuhan fungsional ABAP Development checklist Merancang prosedur dan dokumentasi training pada key user. Mengidentifikasi batasan dan skenario testing Mengidentifikasi konversi autorisasi peran pada SAP ECC 6.0 module HCM Merancang ketiga landscape yang diperlukan untuk melakukan implementation komponen SAP ECC 6.0 module HCM. Yang terlibat adalah consultant fungsional dan teknikal. Melakukan analisa terhadap struktur organisasi, standard operating procedure, dan policy perusahaan. Yang terlibat adalah consultant fungsional. Pada tahap ini, consultant akan melakukan analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan perusahaan agar dapat dipenuhi pada sistem yang baru. Yang terlibat adalah consultant fungsional. Melakukan analisa dan perancangan berbagai konfigurasi yang diperlukan untuk setiap requirement khusus serta program-program tambahan SAP (add on) yang akan dilakukan melalui ABAP. Yang terlibat adalah consultant ABAP. Perubahan konstruksi dan pondasi serta berbagai core process membutuhkan perencanaan training yang efektif baik pada key user, untuk itu diperlukan dokumentasi prosedur training agar meningkatkan training yang akan dilakukan. Yang terlibat adalah consultant fungsional Menyusun berbagai persiapan testing yang akan dilakukan dengan menentukan paramater-parameter testing sesuai dengan setiap requirement yang telah direkapitulasi. Yang terlibat adalah consultant teknikal. Melakukan struktur peran sesuai dengan role-based dalam sistem SAP untuk pengaksesan berbagai fungsi dan transaksi sesuai dengan kebutuhan dari masingmasing user dan unit dalam struktur bisnis perusahaan. Yang terlibat adalah consultant fungsional. 42 hari Jumlah Hari 14 hari 18 hari 15 hari 10 hari 3 hari 2 hari 5 hari

11 Mendokumentasikan BASIS Activity List Merancang matriks autorisasi pada aktivitasaktivitas kelompokkelompok untuk autorisasi peran. Mempersiapkan Upgrade Deliverable Checklist Total Fase 2 3. Realization Phase Menyusun dokumentasi yang berkaitan dengan berbagai aktivitas instalasi, konfigurasi, dan maintenance. Yang terlibat adalah consultant BA SIS. Memetakan kelompok user sesuai dengan fungsi dan karakteristik terhadap autorisasi role-based dalam pengaksesan sistem SAP. Yang terlibat adalah consultant fungsional dan consultant teknikal. Mengevaluasi dan melakukan konfirmasi terhadap penyusunan berbagai design dan dokumentasi untuk kemudian direalisasikan pada fase selanjutnya. Yang terlibat adalah consultant fungsional. No. Kegiatan Keterangan Konfigurasi dan konfirmasi baseline Konfigurasi dan konfirmasi tahap akhir Pengembangan program dan antarmuka eksternal Perform Unit & Integration Testing serta dokumentasi. 5 Quality Check Baseline terdiri dari prioritas requirement / persyaratan perusahaan. Pada tahap ini, dilakukan konfigurasi pada requirement / persyaratan tanpa melakukan pemrograman. Yang terlibat adalah consultant fungsional Tujuannya untuk menyelesaikan cakupan dan mengkonfigurasi sistem SAP ECC 6.0 module HCM. Yang terlibat adalah consultant fungsional Mengembangkan antarmuka untuk pengguna dan add on pada workstations. Yang terlibat adalah consultant BA SIS. Melakukan unit testing yaitu pengujian pada masing-masing fungsi yang independent, kemudian melakukan integration testing untuk memastikan keseluruhan fungsi yang ada berjalan dengan baik untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Tujuannya melakukan pengujian terhadap unit sistem untuk menemukan kesalahan serta memperbaiki kesalahan tersebut. Pengujian ini akan dicatat ke dalam dokumen pengujian. Yang terlibat adalah semua consultant. Tujuannya adalah sebagai verifikasi bahwa konfigurasi akhir sistem SAP 4 hari 5 hari 12 hari 88 hari Jumlah Hari 5 hari 7 hari 7 hari 12 hari 10 hari

12 Menginstall Human Resource system SAP ECC 6.0 Homogenous System of PRD to new Quality dan implementasi pada SAP ECC 6.0 Melakukan testing / training pada key user. Testing oleh end user pada Quality System Total Fase 3 4. Final Preparation Phase memenuhi requirement / persyaratan dalam business blueprint. Yang terlibat adalah consultant fungsional Melakukan instalasi SAP ECC 6.0 module HCM. Yang terlibat adalah consultant teknikal. Proses Homogenous System adalah suatu proses melakukan penginstalan Operating System (OS) dan bersifat sejenis atau tidak adanya perubahan (homogenous). Proses penginstalan ini dilakukan pada landscape production (PRD) dalam sistem SAP. Yang terlibat adalah consultant BA SIS. Melakukan training pada key user terhadap SAP ECC 6.0 modul Human Capital Management. Yang terlibat adalah consultant fungsional, dan teknikal M elakukan pengujian kualitas dari fungsifungsi sistem SAP yang baru agar berjalan dengan baik ketika dijalankan oleh end user. Yang terlibat adalah consultant fungsional, BASIS dan teknikal No. Kegiatan Keterangan 1 User Acceptance Testing Melakukan pengujian berbagai penyempurnaan dan pengembangan fungsional yang telah dilakukan sesuai dengan perspektif dan ekspektasi user. Yang terlibat adalah consultant, fungsional, ABAP, teknikal. 7 hari 9 hari 5 hari 7 hari 69 hari Jumlah Hari 10 hari 2 Production System Go Total Fase 4 5. Post Go Live & Support Total Fase 5 Total Implementation Menjalankan landscape production yang telah dikembangkan. Yang terlibat adalah semua consultant. 5 hari 15 hari 20 hari 234 hari (7 Bulan 24 Hari)

13 315 Implementasi ini membutuhkan waktu kurang lebih 234 hari. Pada tahap Preparation, dibutuhkan waktu sekitar 42 hari, yang dibagi menjadi beberapa sub kegiatan yang dilakukan pada waktu yang berbeda. Pada tahap Blueprint, waktu yang dibutuhkan adalah 88 hari. Selanjutnya, tahap Realization, membutuhkan waktu 69 hari dan tahap Final Preparation, membutuhkan 15 hari. Tahap terakhir, yakni Post Go Live & Support, membutuhkan 20 hari Mapping Tipe-Tipe Aplikasi, Tingkat Aplikasi, dan Teknik Analisis Sebelum memulai formula perhitungan metode Information Economics terlebih dahulu kita menentukan / menempatkan posisi tipe aplikasi teknologi informasi yang sedang berjalan pada perusahaan saat ini. Ada 3 (tiga) tipe aplikasi teknologi informasi untuk penyesuaian finansial: subtitusi, complementary, inovatif, dan ada 3 (tiga) tingkat aplikasi perusahaan yang dibagi menjadi : individual, group / department, dan Line Of Business (Perusahaan). Dari hasil analisis proses bisnis, analisis kebutuhan pengguna dan spesifikasi hardware dan software pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas, maka dapat diperoleh fakta bahwa aplikasi TI yang ada termasuk jenis kategori Complementary applications, hal ini dikarenakan sistem pada divisi HR tersebut hanya sebagai application support dari sebuah Bank / perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Complementary applications berfokus pada peningkatan produktivitas dan keefektifan karyawan untuk melakukan aktivitas / kegiatan-kegiatan departemen yang ada (sedang berjalan) sebagai contoh SAP Human Capital Management dapat

14 316 menawarkan banyak kemudahan bagi para penggunanya yaitu dengan memberikan fasilitas yang memadai dalam tampilan pembuatan laporan / reporting, controlling, helping operation sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem dan memudahkan karyawan dalam melihat data dan melakukan update data serta pembuatan laporan. Selain itu tingkat aplikasi Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas masih tergolong kategori grup atau Departemen, bukan bergerak secara individual maupun berperan sebagai line of business perusahaan, divisi HR ini hanya sebagai support division dalam sebuah perusahaan perbankan. Aplikasi ini berhubungan secara langsung maupun tidak langsung pada kinerja bottom-line. Untuk kategori Complementary applications teknik analisis yang digunakan adalah Traditional Cost Benefit Analysis, Value Acceleration dan / atau Value Restructuring. Teknik-teknik ini (dan aplikasi) menghubungkan ke kinerja paling rendah dari perusahaan secara langsung (percepatan waktu) atau tidak langsung (restrukturisasi). Mereka secara efektif berkontribusi dalam penyesuaian finansial. Kontribusi potensial untuk kinerja bisnis lebih besar daripada substitutive (pengganti), tapi prediksi dan pengukurannya lebih sulit. Sedangkan untuk kategori tingkat aplikasi grup / departemen, teknik analisis yang digunakan adalah Value Linking, Value Acceleration, dan Value Restructuring. Jadi berdasarkan 2 kategori tersebut aplikasi divisi human resource PT. Bank Sinarmas dianalisis dengan menggunakan Traditional Cost Benefit Analysis, Value Linking, Value Acceleration, dan Value Restructuring. Hasil mapping tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2.

15 317 Gambar 4.2 Mapping Tipe-Tipe Aplikasi, Tingkat Aplikasi, dan Teknik Analisis Aplikasi Teknologi Informasi pada Divisi Human Resource Di PT. Bank Sinarmas (Sumber: Parker, 1988, p105) 4.3. Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Information Economiscs Dengan menggunakan metode Information Economics secara garis besar analisa investasi implementasi SAP Module Human Capital Management dibagi menjadi dua komponen pokok yaitu: 1. Analisa Biaya dan Manfaat Analisa ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang akan diperoleh divisi Human Resource perusahaan dengan diimplementasikannya SAP Modul Human Capital Management ini. Penilaian ini dipandang dari faktor Domain Bisnis maupun faktor Domain Teknologi yang ada. Dalam analisa biaya dan manfaat ini, biaya biaya yang dikeluarkan serta manfaat manfaat yang didapatkan kemudian akan dikelompokkan

16 318 dalam traditional cost benefit analysis, value linking, value acceleration, dan value restructuring. Dari hasil penelitian yang didapat, tidak ditemukan adanya pembentukan fungsi atau kegiatan bisnis baru dalam Divisi Human Resource PT. Bank Sinarmas dengan adanya pengimplementasian SAP Module Human Capital Management sehingga metode Innovation Valuation tidak diperhatikan. 2. Analisa Nilai dan Resiko Analisa ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi divisi Human Resource perusahaan dengan diimplementasikannya SAP Module Human Capital Management ini. Penilaian ini juga dipandang dari faktor Domain Bisnis maupun faktor Domain Teknologi yang ada. Hasil analisa biaya dan manfaat menghasilkan persentase return on investment yang kemudian akan digabungkan dengan analisa nilai dan resiko divisi HR perusahaan dalam Information Economics Scorecard yang akan memberikan skor proyek SAP Module Human Capital Management. Skor akhir ini dicerminkan dalam tabel predikat untuk mengetahui seberapa baik dan layak implementasi SAP Module Human Capital Management tersebut Analisa Biaya dan Manfaat Manfaat manfaat SAP Module Human Capital Management yang akan didefinisikan pada sub bab ini, akan dianalisis dengan menggunakan metode-metode yang berbeda. Untuk mempermudah dalam menganalisis

17 319 manfaat yang ditimbulkan dalam implementasi SAP Module Human Capital Management ini, digunakan IT Benefit Matrix yang dikombinasikan dengan Information Economics. Manfaat yang bersifat tangible measurable dapat dianalisis dengan metode cost benefit tradisional. Manfaat yang bersifat intangible unmeasurable dapat dianalisis dengan menggunakan kuisioner (hasil wawancara) domain bisnis dan teknologi. Sedangkan untuk manfaat yang bersifat tangible unmeasurable dan intangible measurable dapat dianalisis dengan menggunakan metode analisis manfaat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

18 322 Tabel 4.2 Konversi IT Benefit Matrix dengan Information Economics tools No. POTENSI MANFAAT KLAS IFIKAS I Aspek Manfaat Domain Value METODE PENGUKURAN 1 Penghematan Biaya Kertas Tangible Teknologi Finansial Traditional Cost Benefit Analysis 2 Penghematan Biaya Tinta (catridge ribbon) Tangible Teknologi Finansial Traditional Cost Benefit Analysis 3 Penghematan Biaya Listrik ( Printer ) Tangible Teknologi Finansial Traditional Cost Benefit Analysis 4 Penghematan Biaya Odner Tangible Teknologi Finansial Traditional Cost Benefit Analysis 5 Penghematan Biaya Alat Tulis Kantor Tangible Teknologi Finansial Traditional Cost Benefit Analysis 6 Penghematan Biaya Jumlah Tenaga Kerja Tangible Teknologi Finansial Traditional Cost Benefit Analysis 7 Penghematan Biaya Lembur Tangible Teknologi Finansial Traditional Cost Benefit Analysis 8 Ketersediaan Akses Data Dan Informasi Yang Berkualitas Quasi Tangible Bisnis Finansial Value Acceleration 9 Membantu Manajemen Dalam Membuat Keputusan Yang Tepat Quasi Tangible Bisnis Finansial Value Linking 10 Mengurangi Redudansi Data Quasi Tangible Teknologi Finansial Value Acceleration 11 Meningkatkan kepuasan karyawan dalam bekerja Quasi Tangible Bisnis Finansial Value Linking 12 Meningkatkan Kecepatan Proses Kerja Quasi Tangible Bisnis Finansial Value Acceleration 13 Mengurangi Human Error Quasi Tangible Teknologi Finansial Value Linking 14 Mengurangi Ketidakpuasan Pihak Manajemen / Penghematan Biaya Quasi Tangible Bisnis Finansial Value Linking Rekrutmen 15 Meningkatkan Produktivitas Unit Kerja Quasi Tangible Bisnis Finansial Value Restructuring

19 Meningkatkan Citra Perusahaan Intangible Bisnis 17 Meningkatkan Tingkat Keamanan Data ( Level of Security Intangible Teknologi 18 Meningkatkan Maintain Master Data Intangible Teknologi 19 Peningkatan Keunggulan Kompetitif Manajemen SDM Perusahaan Intangible Bisnis Non- Finansial Non- Finansial Non- Finansial Non- Finansial IE - Kuesioner Domain IE - Kuesioner Domain IE - Kuesioner Domain IE - Kuesioner Domain

20 Identifikasi Manfaat SAP Modul Human Capital Management Identifikasi manfaat yang ada diperoleh dengan diimplementasikannya SAP Modul Human Capital Management dibagi menjadi dua bagian yaitu manfaat tangible dan manfaat intangible. Manfaat tangible adalah manfaat yang berwujud sehingga dapat diukur dengan pasti sedangkan manfaat intangible merupakan manfaat yang tidak berwujud atau tidak kelihatan secara langsung sehingga sulit untuk diukur. Agar mudah dalam menganalisis dan melakukan pengukuran manfaat yang ditimbulkan dengan adanya penerapan SAP Modul Human Capital Management pada Divisi Human Resource PT. Bank Sinarmas, maka menggunakan IT Benefit Matrix yang dikombinasikan dengan Information Economics. Manfaat berwujud (tangible) diperoleh dari pengurangan biaya operasional secara langsung pada lembar kerja dampak ekonomis. Sedangkan manfaat setengah berwujud (quasi tangible) akan dihitung dengan konsep Value Linking, Value Acceleration, dan Value Restructuring. Manfaat yang tidak berwujud (intangible) yang sulit diukur dan dikonversikan ke dalam nilai rupiah akan tercakup dalam penilaian terhadap domain bisnis dan domain teknologi. Tujuan identifikasi manfaat ini adalah agar perusahaan mengetahui dampak ekonomis dari investasi teknologi informasi tersebut. Di bawah ini akan disajikan manfaat yang telah diidentifikasi dari proyek SAP Modul Human Capital Management yang akan diimplementasikan. Manfaat ini dapat dikelompokkan ke dalam empat

21 323 kategori, yaitu Tangible Measurable, Tangible Unmeasurable, Intangible Measurable, dan Intangible Unmeasurable. Dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. IT Benefit Matrix SAP Modul Human Capital Management IT Benefit Matrix Tangible Measurable Information Economics Penghematan biaya kertas Penghematan biaya tinta (catridge ribbon) Penghematan biaya listrik ( Printer ) Penghematan biaya odner Penghematan biaya Alat Tulis Kantor Penghematan biaya jumlah tenaga kerja Penghematan biaya lembur Tangible Unmeasurable Ketersediaan akses data dan informasi yang berkualitas Bersifat membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan yang tepat yang berhubungan dengan sumber daya manusia (sebagai sistem penunjang keputusan) Mengurangi redudansi data Intangible Measurable Meningkatkan kepuasan karyawan dalam bekerja Meningkatkan kecepatan proses kerja Mengurangi Human Error Mengurangi ketidakpuasan pihak manajemen /

22 324 Penghematan biaya rekrutmen Peningkatan produktivitas unit kerja Intangible Unmeasurable Meningkatkan citra perusahaan Meningkatkan tingkat keamanan data ( Level of Security) Meningkatkan maintain master data Peningkatan keunggulan kompetitif manajemen SDM perusahaan Tangible Measurable Tangible measurable merupakan manfaat-manfaat yang membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan dan dampaknya dapat diukur secara objektif, atau manfaat yang berwujud dengan adanya implementasi SAP Human Capital Management (HCM) bentuknya berupa berkurangnya / penghematan biaya-biaya operasional yang dapat dihitung secara kuantitatif. Manfaat berwujud dari penerapan SAP Human Capital Management (HCM) yaitu : a. Penghematan Biaya Kertas Sebelum adanya aplikasi SAP Human Capital Management (HCM), penggunaan kertas diperkirakan mencapai 10 rim per bulan-nya, dimana semua laporan yang wajib ada pengesahan akan dicetak baik itu menggunakan

23 325 sistem (Andal Kharisma 2007) maupun tidak menggunakan sistem (manual). Namun setelah diimplementasikan SAP Human Capital Management (HCM), maka penggunaan kertas turun sebanyak 20% menjadi ±8 rim per bulannya. Penghematan biaya kertas setelah implementasi SAP Human Capital Management (HCM) dapat dilihat melalui adanya penghematan biaya pencetakan laporan sebagai berikut: Rekap Gaji bulanan per cabang ( Asumsi : disesuaikan dengan jumlah cabang) Laporan Pendaftaran Asuransi Laporan MIS Laporan tindakan disiplin Surat Keputusan (surat pengesahan mutasi karyawan / penetapan promosi karyawan) Berlaku jika ada proses itu saja. Dengan adanya SAP Human Capital Management (HCM) pendistribusian dokumen tersebut ke bagian terkait menjadi berkurang, Hal ini dikarenakan kemudahan dalam pertukaran data dan mengakses data / informasi, hampir semua informasi bisa didapatkan secara langsung melalui sistem tersebut, untuk pengesahan (approval) dan pemeriksaan laporan yang dilakukan oleh pihak manager / Division Head juga dapat dilakukan secara langsung dan efisien tanpa harus

24 326 mencetak laporan laporan tersebut. Dengan demikian biaya yang diperlukan untuk membeli kertas dapat berkurang, serta kemungkinan hilangnya data pelaporan tersebut dapat dihindari. b. Penghematan Biaya Tinta (catridge ribbon) Untuk setiap laporan yang harus dibuat setiap bulannya seperti: Rekap Gaji bulanan per cabang ( Asumsi : disesuaikan dengan jumlah cabang), Laporan Pendaftaran Asuransi, Laporan MIS, Laporan tindakan disiplin karyawan oleh divisi Payroll, pendistribusian dokumen- dokumen tersebut ke bagian terkait menjadi berkurang. Penyerahan laporan laporan tersebut akan diolah oleh divisi Payroll dengan menggunakan sistem yang ada. Laporan laporan tersebut akan dicetak dan diserahkan kepada pihak manager / Division Head untuk pengesahan (approval). Hal ini dikarenakan menggunakan aplikasi sistem yang berjalan saat ini sebagai sistem yang memberikan informasi. Namun untuk pengelolaannya lebih lanjut, divisi Payroll masih menggunakan aplikasi-aplikasi lain seperti Microsoft Excel untuk perhitungan bonus dan formula kenaikan gaji karena diasumsikan bahwa perhitungan bonus dan kenaikan gaji karyawan yang tidak selalu sama setiap bulannya, oleh sebab itu masih diperlukan perhitungan secara manual. Sehingga terdapat biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya kertas dan biaya catridge

25 327 ribbon. Dengan adanya implementasi SAP Human Capital Management (HCM) dan MSS, semua pelaporan akan langsung disampaikan dan proses pengesahannya langsung kepada pihak manajer hanya dengan melalui sistem, Sehingga biaya penggunaan kertas dan catridge ribbon dapat berkurang. c. Penghematan Biaya Listrik (Printer) Dengan menerapkan SAP Human Capital Management (HCM) pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas maka dapat menghemat biaya listrik. Biaya listrik disini adalah untuk penggunaan mesin printer, dimana sebelum adanya penghematan biaya kertas, mesin printer diasumsikan menyala selama jam kerja, namun setelah menggunakan sistem SAP yang disertai dengan adanya penghematan jumlah kertas yang harus dicetak ( pendistribusiannya sudah melalui sistem yang terintegrasi), otomatis biaya listrik untuk pemakaian mesin printer juga dapat dikurangi. d. Penghematan Biaya ATK Dengan penerapan implementasi investasi SAP Human Capital Management (HCM) yang dilakukan oleh Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas, diasumsikan penggunaan alat tulis kantor menjadi berkurang setiap bulannya. Persetujuan jika adanya penyimpangan- penyimpangan,

26 328 persetujuan pelaporan (proses approval) yang hampir ditiadakan setelah adanya penerapan implementasi SAP HCM & MSS dilakukan menggunakan sistem, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembelian alat tulis kantor dapat dikurangi. e. Penghematan Biaya Odner Pemakaian odner sebagai sarana pendokumentasian dokumen seperti Memo, Surat Keputusan, Laporan MIS, Laporan Tindakan Disiplin juga menjadi berkurang, Dengan adanya SAP Human Capital Management (HCM) pembuatan Laporan MIS, dan Laporan Tindakan Disiplin sudah dapat didokumentasikan di dalam sistem sehingga tidak diperlukan lagi adanya pendokumentasian berupa hardcopy otomatis dokumen yang disimpan dalam odner menjadi lebih sedikit dengan adanya sistem SAP. f. Pengurangan Jam lembur Diperlukan waktu bagi para staf operasional (Golongan A) misalnya staf payroll untuk menyelesaikan tugas rutinnya yang memang harus segera diselesaikan, misalnya harus mempersiapkan bahan meeting yang banyak, menyelesaikan laporan dengan deadline yang mendesak khususnya pada saat mendekati atau sesudah proses penggajian, sehingga seringkali / tidak jarang mengharuskan kerja lembur bagi staf payroll untuk

27 329 menyelesaikan tugasnya serta untuk para security / OB dalam menjalankan tugas rutinnya yang memang mengharuskan lembur, karena menunggu seluruh karyawan selesai bekerja. Dengan diimplementasikan sistem SAP Human Capital Management, manajemen mengharapkan sistem tersebut dapat membantu pekerjaan dalam Divisi Human Resource agar lebih mudah dan cepat untuk diselesaikan melalui penyediaan data dan informasi yang lengkap dan mudah untuk diakses melalui sistem terintegrasi sehingga mengurangi biaya lembur karyawan. g. Penghematan Biaya Tenaga Kerja Seiring dengan pembukaan cabang cabang baru setiap bulannya, yaitu ± 2-3 bulan setiap bulannya, hingga saat ini jumlah cabang pada PT. Bank Sinarmas ± 93 cabang, secara pembagian divisi, di setiap cabang tidak mempunyai staf HR / rekrutmen secara signifikan, namun secara tidak langsung cabang itu membantu proses perekrutan yang dikoordinir oleh para supervisor dan kepala operasional per cabang. Oleh karena sistem rekrutmen yang masih manual, sehingga setiap cabang utama dan pembantu sebab itu diasumsikan setiap cabang memiliki 1 staf recruitment, sehingga jumlah staf kantor pusat dan cabang berjumlah ± 100 orang, termasuk 5 sekretaris wilayah. Setelah memakai SAP Human Capital Management,

28 330 diasumsikan di setiap kantor cabang pembantu (KCP) tidak memerlukan staf rekrutmen, cukup di kantor cabang utama (KCU) saja untuk menangani keperluan di kantor cabang utama sendiri dan pembantu (KCP) dalam melakukan proses perekrutan di wilayah tersebut. Pengurangan tenaga kerja ini dikarenakan adanya sistem rekrutmen yang sudah terintegrasi dan pendistribusian informasi yang semakin baik, sehingga dalam mengerjakan suatu proses perekrutan karyawan terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja Tangible Unmeasurable Tangible unmeasurable merupakan manfaat yang memberikan dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan tetapi dampaknya sulit diukur secara langsung. Yang termasuk dalam kategori manfaat ini adalah tersedianya akses data dan informasi yang berkualitas, membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan yang tepat, serta dapat mengurangi adanya redudansi data. a. Ketersediaan Akses Data Dan Informasi Yang Berkualitas Dengan adanya implementasi SAP Human Capital Management (HCM) maka dapat menghasilkan jaminan akan keakuratan data dan informasi karena semua data disimpan dalam satu sistem. Informasi tersedia kapan saja (real time) dan dimana saja (terintegrasi) sehingga memberikan kemudahan

29 331 bagi para karyawan dan manager dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya SAP Human Capital Management (HCM) dan SAP MSS para manager dapat memantau pergerakan karyawan serta dapat memeriksa semua pelaporan (reporting) yang berjalan dengan efektif dan efisien, serta mempermudah karyawan dalam pembuatan laporanlaporan, maintain data master dan proses approval, porsi waktu yang biasa digunakan, akan tetapi, tetap dengan pembatasan hak akses untuk setiap bagian. Untuk melakukan hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya, dan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Selain itu dengan adanya sistem SAP maka akan menciptakan komunikasi yang lebih efisien antara Divisi Human Resource perusahaan di kantor pusat dengan cabang yang saling berhubungan dalam pengajuan dan persetujuan pelaporan secara tepat waktu. Manajemen mengharapkan tidak terjadi simpang siur data yang sering terjadi jika ada proses rekrut karyawan baru, dimana banyak berkas karyawan yang menumpuk. b. Membantu Manajemen Dalam Membuat Keputusan Yang Tepat Dengan adanya informasi yang lebih baik dan akurat maka pihak manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih

30 332 tepat. Hal ini juga membantu meningkatkan kualitas keputusan yang diambil. Keputusan yang tidak tepat akan menghasilkan dampak negatif bagi perusahaan. Dengan adanya penerapan SAP Human Capital Management (HCM) pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas maka akan mempermudah dalam proses perekrutan karyawan baru sampai dengan proses training karyawan, penyediaan informasi payroll yang lengkap seperti daftar karyawan mana saja yang layak mendapatkan penghargaan, karyawan mana yang berhak untuk dipromosikan dan dimutasikan, dll. Dimana dengan menggunakan SAP Human Capital Management (HCM) yang diimplementasikan oleh Divisi Human Resource PT. Bank Sinarmas akan sangat membantu dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) pada PT. Bank Sinarmas karena adanya penyimpanan semua data karyawan dengan teratur, dan adanya penyampaian informasi yang lebih cepat, lengkap, real time serta dapat dipercaya sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan tindakan strategis yang berkaitan dengan masalah SDM apalagi mempertimbangkan jumlah karyawan PT. Bank Sinarmas yang mencapai ±2000 orang. Pihak manajemen dapat menilai performa kerja karyawannya secara tidak langsung berdasarkan record yang ada sehingga dapat mempertahankan karyawan yang berprestasi.

31 333 Feature dan menu / modul yang terdapat pada SAP Human Capital Management (HCM) dapat dikembangkan lebih lanjut serta memaksimalkan fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya. Hasil usulan dari sistem dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan yang tepat. Berikut salah satu contoh penerapan SAP MSS dalam membantu manajer (manajemen) mengambil keputusan yang tepat. Perencanaan kompensasi menggunakan Manager Self- Service (MSS) : SAP menawarkan perencanaan berbasis web secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan manajer dengan tanggung jawab untuk personil dan anggaran. Yang memungkinkan manajer untuk melakukan perencanaan kompensasi karyawan yang bersangkutan. Divisi Human Resource yang tidak melaksanakan secara terpusat. Sebaliknya, para manajer bertanggung jawab atas perencanaan secara desentralisasi. Ketika seorang manajer untuk mengakses perangkat ini, yang secara otomatis menampilkan sistem semua karyawan dan siapa manajer yang melakukan perencanaan kompensasi. Untuk memudahkan perencanaan yang optimal, berbagai kompensasiinformasi yang relevan akan muncul untuk manajer. Selama proses perencanaan, manajer dapat selalu melihat anggaran yang tersedia. Hal ini memungkinkan para

32 334 manajer untuk memonitor apakah anggaran tersebut telah kadaluarsa atau untuk menentukan berapa banyak anggaran tetap untuk didistribusikan. Hanya dengan memilih nama karyawan, manajer yang dapat melihat data yang komprehensif yang dia butuhkan untuk membuat keputusan. Data yang dapat mencakup kontrak, tugas organisasi, pengembangan sebelumnya penyesuaian gaji atau kompensasi, dan penghargaan sebagai bagian dari rencana seleksi. Manajer dapat membandingkan kompensasi penyesuaian bagi karyawan yang dipilih. Manajer dapat membuat perbandingan ini untuk semua kompensasi penyesuaian (ex: bonus). Dengan cara ini, fungsi ini mendukung Anda dalam mengambil keputusan tentang strategi remunerasi perusahaan Kompensasi manajer dapat memilih informasi yang harus diberikan, misalnya, informasi gaji dari perusahaanperusahaan dengan ukuran tertentu, dari jumlah tertentu, atau karyawan dengan masa jabatan tertentu. c. Mengurangi Redudansi Data Adapun beberapa proses perhitungan dan pembuatan dokumen yang masih menggunakan sistem file (dokumen), aplikasi aplikasi yang masih sering digunakan di antaranya MS Excel, MS-Word, MS - Power Point, dan Notepad. Seperti

33 335 pada perhitungan bonus, THR karyawan dan formula kenaikan gaji setiap karyawan yang masih dibuat perhitungannya manual di MS - Excel. Hal tersebut memungkinkan adanya redudansi data (adanya file yang sama, namun disimpan di tempat yang berbeda) hal tesebut disebabkan terlalu banyaknya data yang menumpuk / tidak adanya database untuk penyimpanan file-file tersebut, sehingga Payroll sering kali rancu untuk mengingat data terakhir karyawan yang akan digunakan dalam penghitungan penggajian dan sebagainya. Dengan adanya SAP HCM maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya redudansi data tersebut, dimana semua data akan di-maintain dalam satu database. Sehingga porsi waktu yang biasa digunakan untuk mencari data data akibat adanya redudansi data tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya, serta dapat meningkatkan produktivitas kerja Intangible Measurable Intangible measurable adalah manfaat yang dapat diukur tetapi dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan. a. Meningkatkan Kepuasan Karyawan Dalam Bekerja Dengan pengimplementasian SAP Human Capital Management (HCM) yang dilakukan oleh Divisi Human

34 336 Resource di PT. Bank Sinarmas, membantu para pengguna untuk menyediakan sarana penyampaian komunikasi yang terintegrasi serta real time, sehingga informasi secara relevan dan akurat. Relevan berarti data yang ditampilkan sesuai dengan yang diminta. Akurat berarti data yang ditampilkan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepuasan karyawan / pengguna sistem (job satisfaction) dan meningkatkan produktivitas kerja. Dengan adanya SAP Human Capital Management ini maka proses input data menjadi lebih mudah dan sederhana serta menawarkan banyak kemudahan bagi para penggunanya yaitu dengan memberikan fasilitas yang memadai dalam tampilan pembuatan laporan / reporting, controlling, helping operation sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem dan memudahkan karyawan dalam melihat data dan melakukan update data serta pembuatan laporan. Diharapkan dengan adanya kemudahan yang didapat maka dapat meningkatkan kepuasan kerja. Dengan meningkatkan kepuasan karyawan terhadap sistem dan kepuasan kerja yang meningkat diprediksikan kontribusi karyawan terhadap perusahaan akan meningkat dan lebih berkonsentrasi dalam pekerjaan. Sehingga secara tidak langsung menaikkan produktivitas kerja dari karyawan tersebut.

35 337 b. Meningkatkan Kecepatan Proses Kerja Implementasi SAP Human Capital Management (HCM) pada Divisi Human Resource di PT. Bank Sinarmas dapat mempercepat waktu proses. Percepatan waktu proses diperoleh karena kemudahan mendapatkan informasi yang akurat dan dapat mengatur pekerjaannya dengan lebih cepat dan mudah serta waktu yang digunakan menjadi lebih fleksibel. Selain itu SAP Human Capital Management juga memudahkan user dalam menginput data karena penerapan investasi telah mengintegrasikan keseluruhan bagian perusahaan yang menggunakan investasi tersebut. Selain lebih memudahkan user dalam peng-input-an data, pembuatan surat-surat atau dokumen, pencatatan transaksi keuangan, proses approval serta mempercepat dalam pembuatan laporan, dan sebagainya. Karyawan juga dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih produktif dan tepat waktu dalam menyelesaikan proses kerja serta menangani pekerjaan selanjutnya. Hal yang paling banyak menyita waktu karyawan adalah : Menerima dan menjawab complain / pertanyaan karyawan via telepon atau yang memakan waktu ± 6 jam per hari kerja. Hal ini paling banyak menyita waktu karyawan khususnya staff Payroll, dimana kegiatan tersebut merupakan kegiatan harian yang sangat menyita waktu dalam pengerjaan pekerjaan pokok mereka, dengan asumsi

36 338 pekerjaan pokok staff payroll yang seharusnya dapat diselesaikan dalam setengah hari kerja dengan adanya proses complain tersebut, tertunda menjadi 2-3 hari kerja. Proses Complain pasti terjadi setiap hari, paling banyak terjadi ketika mendekati dan sesudah proses penggajian karyawan. Penarikan data absensi (lembur) karyawan per cabang yang hampir memakan waktu ± 1 jam Namun dengan adanya SAP Employee Self Service (Fase 2), karyawan dapat lebih leluasa dalam mengakses informasi mengenai hak cuti karyawan, kenaikan gaji, absensi, pelatihan/training yang sedang diadakan, seminar-seminar, dan lain-lain, sehingga permasalahan di atas dapat dihindari dan proses pengerjaan pokok karyawan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat waktu. (namun penulis tidak membahas manfaat Fase 2 lebih lanjut). c. Mengurangi Human Error Dengan adanya SAP Human Capital Management (HCM) maka dapat mengurangi kesalahan yang ditimbulkan oleh manusia. Suatu sistem berbasis komputer biasanya dapat meminimalkan kesalahan yang terjadi dari sisi manusianya yang biasanya dikarenakan oleh faktor kelelahan, stress dan konsentrasi yang rendah maka manusia sangat mungkin berbuat

37 339 ceroboh / lalai. Manfaat yang diperoleh antara lain dengan perubahan proses yang bersifat manual menjadi otomatis memberikan manfaat pada berkurangnya tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan misalnya dalam proses perhitunganperhitungan seperti Bonus, THR, Formula Kenaikan Gaji yang masih dilakukan dengan perhitungan manual melalui MS-Excel. Serta keterlambatan informasi dari cabang perihal transaksi karyawan sehingga belum diproses pada saat penggajian, hal tersebut dikarenakan masih belum adanya sistem yang terintegrasi. d. Mengurangi Ketidakpuasan Pihak Manajemen SAP Human Capital Management (HCM) digunakan pada divisi Human Resource untuk membantu proses kerja divisi tersebut yang meliputi proses perekrutan, seleksi, penempatan (placement) karyawan sesuai dengan prasyarat dan kebutuhan, proses pengaturan jadwal training, pelaporan promosi, mutasi sampai karyawan tersebut pensiun dini / berhenti kerja / PHK serta proses penggajian karyawan. Dengan adanya sistem aplikasi seperti ini maka dapat sangat membantu pihak manajemen dalam mengambil tindakan yang tepat. Pihak manajemen merasa puas karena informasi yang lengkap dan terpercaya (real time) mengenai karyawan mereka sudah ada dalam sistem, seperti dapat dilihat adanya informasi mengenai

38 340 data perekrutan yang sudah dapat dihasilkan oleh sistem, seperti pelaporan berapa jumlah pelamar, laporan jumlah pelamar yang berhasil diterima, laporan pengelompokan pelamar (S1/D3/SMA), serta dapat membantu pihak perusahaan untuk mengukur seberapa cepat proses perekrutan yang terjadi. Dengan demikian informasi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajer untuk melakukan tindakan dan mengambil keputusan tepat yang berhubungan dengan kemajuan dan kinerja karyawan / staf mereka sehingga dapat diasumsikan dapat mengurangi ketidakpuasan manajemen. Dengan pengimplementasian SAP ini memberikan manfaat yang bersifat intangible measurable. Manfaat lain adalah penghematan adanya biaya perekrutan karyawan. Ini dikarenakan sudah adanya E-Recruiting (Sebuah solusi dalam perekrutan yang disediakan via internet secara menyeluruh) / fasilitas-fasilitas yang disediakan SAP untuk menampilkan lowongan yang tersedia pada Divisi Human Resouce PT. Bank Sinarmas. Dengan demikian biaya - biaya yang tadinya dikeluarkan untuk mengiklankan lowongan di media cetak atau media lainnya dapat menjadi berkurang. e. Peningkatan Produktivitas Unit Kerja Berhubungan dengan kemudahan dan kenyamanan penggunaan SAP Human Capital Management, diasumsikan

39 341 dapat meningkatan produktivitas unit kerja atau suatu kegiatan pada suatu departemen yang dapat diukur akibat adanya implementasi otomasi perkantoran tersebut. Adanya implementasi sistem ini menyebabkan terjadinya pergeseran pola kerja dalam perusahaan dan diharapkan produktivitas setiap pengguna akan meningkat serta efektivitas waktu kerja dapat ditingkatkan dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang bernilai rendah / kegiatan yang kurang produktif (mengerjakan sebagian pekerjaan yang bukan merupakan pekerjaan pokoknya) dan dapat melakukan kegiatan pokok / kegiatan yang memiliki nilai yang lebih tinggi Intangible Unmeasurable Intangible unmeasurable meliputi manfaat-manfaat tidak langsung yang sulit untuk diukur dan dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan yaitu meliputi citra dan daya saing perusahaan, peningkatan kepuasan user (pengguna) serta keunggulan kompetitif manajemen SDM yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. a. Meningkatkan Citra Perusahaan PT. Bank Sinarmas (Sinarmas Group) sudah memiliki brand image yang memiliki potensi jual yang tinggi. Namun citra yang ditimbulkan dari sumber daya manusianya masih kurang menjual. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

40 342 faktor utama dan penting dalam suatu organisasi yang mengelola jasa keuangan dan Perbankan. Adapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan pelayanan yang baik kepada pelanggan dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan ditangani oleh manusia. Dengan adanya SAP Human Capital Management (HCM) maka dapat meningkatkan citra perusahan, PT. Bank Sinarmas dapat mengelola dan memonitor lebih dari ±2000 karyawan tanpa kesulitan yang berarti dan dapat mempertahankan karyawan yang potensial agar tetap bekerja di PT. Bank Sinarmas, serta dapat mengaplikasikan pengelolaan SDM yang terampil, berbudaya jujur, senang melayani dan prudent, dengan berbasiskan pada pengelolaan talenta yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan yang terstruktur. Selain itu PT. Bank Sinarmas bertindak sebagai pioner dalam menerapkan SAP Human Capital Management (HCM) dan lebih maju satu langkah dengan mengimplementasikan teknologi informasi. b. Meningkatkan Tingkat Keamanan Data ( Otorisasi / ( Level of Security) SAP Human Capital Management (HCM) dapat memberikan jaminan atas keamanan data atau informasi seperti membatasi akses hanya bagi pihak yang berwenang,

41 343 memungkinkan back up dan recovery data, menjaga integritas data ( adanya otorisasi 2 layer ) yaitu mencegah adanya pengubahan / modifikasi data baik secara sengaja maupun tidak disengaja sehingga data yang disimpan terjaga keasliannya. Bentuk lainnya adalah, SAP MSS menyediakan SAP menawarkan perencanaan berbasis web secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan manajer dengan tanggung jawab untuk personil dan anggaran. Yang memungkinkan manajer untuk melakukan perencanaan kompensasi karyawan yang bersangkutan. Divisi Human Resource tidak melaksanakan secara terpusat. Sebaliknya, para manajer bertanggung jawab atas perencanaan secara desentralisasi. c. Meningkatkan Maintain Master Data Dengan adanya implementasi SAP Human Capital Management (HCM) terdapat manfaat yang bersifat tangible unmeasurable. Salah satu manfaat yang ada antara lain dapat meningkatkan maintain master data. Dimana masih terdapat banyak file yang dibuat menggunakan aplikasi aplikasi yang masih sering digunakan di antaranya MS Excel, MS-Word, MS - Power Point, dan Notepad yang diasumsikan banyaknya data (file) yang menumpuk sehingga dapat mengurangi memori sistem (tidak adanya pengaturan database penyimpanan data).

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Setelah serangkaian kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada implementasi

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trasportasi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dan manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagian keuangan merupakan bagian yang memegang peranan sangat penting dalam suatu perusahaan, bagian ini merupakan suatu garis hidup dari suatu bisnis atau usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini konsumen sudah mahir membedakan produk mana yang baik serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk dikonsumsi. Sama halnya dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang cikal bakal pembentukannya berasal dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) telah membuktikan kehandalannya dalam melahirkan tenaga

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials

BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN 4.1 Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials Management, dan kinerja dengan menggunakan IT Balanced Scorecard serta analisa

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Temuan risiko dalam sistem perekrutan PT.Metrodata Electronics,Tbk, yaitu: 1. Prosedur Mengidentifikasi Kebutuhan Rekrut a. Keterlambatan pembuatan MPP dan O-Chart

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat di dalam dunia industri sampai saat ini, maka sangat diperlukannya sebuah sistem atau infrastruktur yang dirancang

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM Arief Purnomo¹, Wiyono.², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Untuk menghadapi

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat belakangan ini, membuat banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. Hal ini

Lebih terperinci

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi sebagai fasilitas yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran mahasiswa/i maupun kinerja pekerja di lembaga

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 136 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pikir Metode yang akan digunakan dalam studi kelayakan Human Resource Information Systems (HRIS) ini adalah metode Information Economics (IE). Buku yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen dalam pemilihan untuk mencapai suatu tujuan. Pengambilan keputusan ini sangat bergantung kepada informasi (Kadir, 2003).

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD 4.1 Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard Dalam membangun suatu kerangka IT Balanced Scorecard, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI SKRIPSI Oleh Atalya Septina Vional (0900815673) Sisca Jayanti (0900823284) Rina (0900829331) Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP adalah sebuah paket software yang mengintegrasikan semua informasi dalam perusahaan seperti informasi keuangan dan akuntansi (Finance & Accounting), informasi sumber

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

ISC HR & PAYROLL memiliki kelebihan diantaranya : Sistem yang fleksibel dan dinamis Konfigurasi elemen sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan user

ISC HR & PAYROLL memiliki kelebihan diantaranya : Sistem yang fleksibel dan dinamis Konfigurasi elemen sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan user MODUL ISC HR & PAYROLL PERSONNEL Modul ini menyimpan informasi dan pengelolaan terhadap perekrutan,mutasi,sanksi,pengunduran diri, identitas karyawan, keluarga, dll TIME ATTENDANCE Pengaturan waktu kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kahar Duta Sarana (KDS) yang bekedudukan di Jl. Peta Lingkar Selatan, Ruko Kopo Plaza BI D/5 Bandung 40233 Jawa Barat, Indonesia adalah perusahaan multinasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser BAB I PENDAHULUAN Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser paradigma yang selama ini berlaku, yaitu bahwa kesuksesan suatu perusahaan diukur dari banyaknya sumber

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Audit SDM & HRIS

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Audit SDM & HRIS Audit SDM & HRIS Audit SDM Audit SDM: Fakultas Komunikasi dan Bisnis Pengertian Pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, objektif dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor pendukung terbesar dalam meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

KAUSALITAS ANTARA PENERAPAN HRIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PT INDOSAT MEGA MEDIA JAKARTA

KAUSALITAS ANTARA PENERAPAN HRIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PT INDOSAT MEGA MEDIA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 263~268 KAUSALITAS ANTARA PENERAPAN HRIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PT INDOSAT MEGA MEDIA JAKARTA 263 Ekky Nurzakiyya 1, Eigis Yani Pramularso

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia adalah sub dari Allianz Group, pemimpin penyedia asuransi dan servis keuangan di dunia. Berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi saat ini, perusahaan yang mengalami kompleksitas dalam menangani proses bisnis berjalan, membutuhkan software yaitu ERP (Enterprise Resource Planning)

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP ERP 6.0 UNTUK MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (HCM) PADA PT. SINARMAS SEKURITAS SKRIPSI. Oleh. Yuliany

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP ERP 6.0 UNTUK MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (HCM) PADA PT. SINARMAS SEKURITAS SKRIPSI. Oleh. Yuliany STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP ERP 6.0 UNTUK MODUL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (HCM) PADA PT. SINARMAS SEKURITAS SKRIPSI Oleh Yuliany 1000861301 Yulianti 1000863244 Novita 1000879495 BINUS UNIVERSITY Jakarta

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin kompleks pula situasi bisnis yang berkembang. Makin banyak proses proses bisnis yang terjadi, maka

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT INVESTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BAGIAN SDM PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG A RIVAI PALEMBANG

ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT INVESTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BAGIAN SDM PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG A RIVAI PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT INVESTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan

Lebih terperinci

Jakarta, 1 Maret Tim GFP

Jakarta, 1 Maret Tim GFP KATA PENGANTAR Segenap puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini disusun guna melengkapi persyaratan kurikulum

Lebih terperinci