SISTEM PRODUKSI PAKAN DAN

Transkripsi

1 ternak. Untuk Sub Sistem konsumsi dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk, tingkat konsumsi dan diversifikasi konsumsi di masyarakat. Dalam membangun keempat subsistem tersebut, tentunya menggunakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi riil di lapangan sehingga model yang terbentuk akan sangat mendekati kebenaran. Disamping menggunakan data primer, beberapa data sekunder baik dari data statistic maupun data hasil penelitian terkait dengan sapi perah digunakan dalam penyusunan model dinamis ini. Beberapa unsur pembentuk model dan sub model dinamis penyediaan di Indonesia dirangkum pada lampiran PENGEMBANGAN MODEL Penyusunan Struktur Model Dalam sistem produksi, terdapat 4 hal yang terkait sangat erat di dalamnya yaitu jumlah populasi sapi, produksi, pakan dan manajemen, konsumsi (Gambar 7.2). Keempat hal tersebut saling berkaitan dalam menciptakan ketersediaan nasional yang berkelanjutan. PRODUKS I SUSU POPULAS I SAPI SISTEM PRODUKSI KONSU MSI PAKAN DAN Gambar 7.2: Struktur model sistem produksi Peningkatan produksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh populasi sapi perah yang ada di Indonesia. Peningkatan populasi sapi perah tentunya akan menyebabkan peningkatan jumlah produksi. Namun demikian peningkatan jumlah populasi sapi perah tidak akan memberi efek positif terhadap produksi jika perbaikan pakan dan manajemen tidak juga ditingkatkan. Perbaikan pakan dan manajemen melalui adopsi teknologi diharapkan mampu meningkatkan populasi sapi 148

2 perah. Jika dilihat dari sisi konsumsi, produksi yang tinggi diharapkan akan meningkatkan konsumsi masyarakat. Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa konsumsi tahun 2010 hanya mencapai 11,6 kg/kapita/tahun, dimana 70% disuplai dari impor. Konsumsi yang tinggi diharapkan memacu peningkatan produksi melalui perbaikan pakan dan manajemen. a. CLD (Causal Loop Diagram) Causal loop diagram (CLD) sistem produksi dibangun oleh 8 unsur parameter yang saling terhubung dan terkait. Produksi dipengaruhi oleh produktivitas sapi dan populasi sapi perah betina. Kesehatan ternak dan pakan berpengaruh positif terhadap produktivitas sapi. Sementara ada sebuah hubungan feedback negative antara produksi dan konsumsi, dan sebuah hubungan feedback positif terjadi antara konsumsi dan kebutuhan. Kebutuhan memberikan pengaruh yang besar terhadap populasi sapi perah betina. Produktivitas sapi Pakan Kesehatan ternak Jumlah penduduk - Produksi - Konsumsi Populasi sapi perah betina Kebutuhan Gambar 7.3: Causal loop diagram (CLD) sistem produksi Flow Diagram Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, model sistem produksi terbagi dalam 4 sub model yakni: submodel populasi, submodel produksi, submodel konsumsi dan submodel pakan. Submodelsubmodel tersebut terbentuk dari beberapa unsur yang saling memberikan pengaruh terhadap parameter-parameter yang menjadi stock. 149

3 Impor_sapi rate_kematian_pedet rate_kematian_betina Kematian_Pedet Umur_pedet Kematian_btn_prod Lahir_pedet_betina Dara_bunting Afkir Umur_produktif Sapi_impor ate_lahir_betina Dara_mandul Masa_bunting Masa_laktasi Keberhasilan_IB Bunting Betina_melahirkan Masa_kering Gambar 7.4: Flow diagram sub model populasi Total_Pemenuhan_Kebutuhan Keb_Hijauan_Laktasi Produksi_Rumput_Gajah Produktivitas Produksi_Susu Total_Produksi_Susu Pemenuhan_Konsentrat Total_Kebutuhan_Konsentr at Total_Kebutuhan_Konsentr at_ideal Gambar 7.5: Flow diagram sub model produksi Total_Pemenuhan_Kebutuhan Total_Kebutuhan_Hijauan Keb_Hijauan_Pedet_Eks isting Penambahan_Hijauan_Pedet Keb_Hijauan_Laktasi_Eksisting Total_Lahan_untuk_Hijauan Penambahan_Lahan Keb_Hijauan_Pedet Total_Keb_Hijauan_Pedet Keb_Hijauan_Dew asa_eksisting Keb_Hijauan_Dew asa Keb_Hijauan_Laktasi Penambahan_Hijauan_Dew asa Total_Keb_Hijauan_Dew asa Total_Keb_Hijauan_Laktasi Kebutuhan_Hijauan_Laktasi_Ideal Produksi_Rumput_Gajah Penambahan_lahan_perbln Kebutuhan_Hijauan_Pedet_Ideal Penambahan_Hijauan_Laktasi Penambahan_Hijauan_Pedet Penambahan_Hijauan_Dew asa Total_Kebutuhan_Hijauan Penambahan_Hijauan_Laktasi Kebutuhan_Hijauan_Dew asa_ideal 150 Total_Kebutuhan_Hijauan_Ideal

4 Keb_Kons_Dewasa Keb_Kons_Laktasi Produksi_Susu_Maks Total_Kebutuhan_Konsentrat_Ideal Total_Keb_Kons_Dew asa Total_Keb_Kons_Laktasi Rate_Keb_Kons_Dewasa Rate_Keb_Kons_Laktasi Total_Kebutuhan_Konsentrat Gambar 7.6: Flow diagram sub model pakan Konsumsi_Susu_perbln Rate_kelahiran Populasi_Indonesia Konsumsi_ Kelahiran_Populasi Total_konsumsi_ Total_konsumsi Gambar 7.7: Flow diagram sub model konsumsi Simulasi Model Model yang dibentuk kemudian disimulasikan dimana tahun 2005 merupakan titik awal simulasi (t=0). Sementara itu skenario kebijakan diterapkan mulai tahun 2012 hingga tahun Target tahun akhir 2014 merupakan target tahun yang sudah ditetapkan oleh Badan Litbang Pertanian. Tujuan simulasi adalah untuk memahami proses dalam system, menganalisis dan meramalkan kedepannya (Muhammadi, 2001). 151

5 Validasi Model Validasi dilakukan untuk melihat sejauhmana ketepatan model yang sudah dibangun dengan membandingkan data hasil simulasi dengan data real yang ada. Verifikasi dan validasi model dilakukan dengan metode MSE pada ketiga diagram populasi sapi perah, produksi dan konsumsi. Model dianggap valid apabila perilaku historis variabel-variabel yang dipergunakan dalam model mirip atau memiliki trend yang sama. Model yang dianggap valid bila MSE 5% (Suryani, 2006) HASIL ANALISIS Hasil Simulasi Model Hasil simulasi model system produksi dilakukan untuk masing-masing sub model yakni populasi sapi perah, produksi dan konsumsi seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Simulasi tidak dilakukan terhadap sub model pakan karena keterbatasan data-data terkait jumlah pakan. 152