BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan selama 1 (satu) bulan yaitu bulan Agustus 2016

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek, Subjek, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan selama 1 (satu) bulan yaitu bulan Agustus 2016 bertempat di Power Plant II, Utilities-Production, RU V Balikpapan, Jalan Yos Sudarso No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Subjek penelitian adalah HHP Boiler VI. Pertimbangannya adalah product steam yang dihasilkan paling sedikit dibandingkan dengan HHP Boiler lainnya di Bagian Utilities. Gambar 3.1 : Peta Area Utilites-Production, RU V Balikpapan 68

2 3.2 Penentuan Sumber Data Sumber Data Primer Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh dari objek penelitian melalui observasi langsung, wawancara. Observasi dan wawancara dilakukan dilapangan dengan pejabat yang kompeten yang meliputi Senior Supervisor, Shift Supervisor, Panelman serta Operator yang menangani operasional Boiler Sumber Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara dokumentasi dan studi literatur. Data dokumen berupa data logsheet (daily report) operasional Boiler (baik dari Panel Control Room maupun DCS serta data lapangan) Studi literatur dilakukan terhadap literatur-literatur mengenai data yang mendeskripsikan tentang konservasi energi melalui peningkatan efisiensi pembakaran Boiler dengan pendekatan simulasi sistem dinamik yang diperoleh dari buku-buku, artikel, penelitian, jurnal, tugas akhir, tesis, dan berbagai peraturan pemerintah terkait konservasi energi. 3.3 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan simulasi sistem dinamik. Diharapkan mendapatkan formula yang paling 69

3 optimal, sehingga konservasi energi melalui peningkatan efisiensi dengan menggunakan simulasi sistem dinamik dapat didayagunakan. 3.4 Kerangka Konsep Gambar 3.1 menggambarkan flow diagram sederhana langkah-langkah pemodelan system dynamics penelitian yang dilakukan. Langkahnya meliputi: a. Membangun konsep pemodelan. Menurut (Sterman,2000) pembuatan hipotesa awal sangat penting untuk memastikan permasalaahn yang muncul. Hipotesa meliputi penentuan feedback, membuat kecenderungan system dan keadaan sebenarnya. Hipotesa ini yang kemudian dibuat modelnya. Model awal diturunkan ke dalam causal loop diagram untuk mengidentifikasi efek sebab akibat dari masing masing variable. Gambar 3.2 : Flow Diagram Sederhana Pemodelan 70

4 b. Membangun Model Data hasil penelitian kemudian dijadikan sebagai model causal loop didalam simulasi. Pembuatan model simulasi didalamnya termasuk memberikan rumusan matematis pada setiap variable model. c. Verifikasi. Langkah ini dilakukan untuk melihat konsistensi dari model dinamis yang telah dibuat. d. Validasi Validasi merupakan tahap akhir dalam pengembangan model untuk memriksa model dengan meninjau apakah keluaran model sesuai dengan system nyata, dengan melihat konsistensi internal, korespondensi dan representas (Simatupang, 2000). Menurut Suryani et al. (2010) validasi model merupakan langkah penting yang diperlukan untuk memastikan model simulasi yang dibuat sesuai dengan system sebenarnya. Validasi didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengertian valid tidak hanya tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat (Suliyanto, 2005). 71

5 Validasi pada pemodelan ini dilakukan dengan membandingkan tingkah laku model dengan system nyata yaitu : Uji MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Adalah salah satu ukuran relative yang menyangkut kesalahan persentase. Validasi pada pemodelan ini dilakukan dengan membandingkan tingkah laku model dengan system nyata yaitu dengan uji MAPE (Mean Absolute Percentage Error) adalah salah satu ukuran relative yang menyangkut kesalahan persentase. Uji ini dapat digunakan untuk mengetahui kesesuaian data hasil prakiraan dengan data actual. Formula adalah sebagai berikut : Dimana : Xm Xd n = Data hasil simulasi = Data actual = Periode/banyaknya data Kriteria ketepatan model dengan uji MAPE (Lomauro dan Bakshi, 1985 dalam Somantri, 2005) adalah : MAPE < 5 % : sangat tepat 5 % < MAPE < 10 % : tepat MAPE > 10 % : tidak tepat 72

6 Uji Hipotisis t-test Uji ini dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Uji hipotesis t-test dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t table atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). - Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. - Jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. 3.5 Bahan dan Alat Penelitian Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini Peta dari area HHP Boiler VI di Power Plant II Utilities-Production, RU V Balikpapan 73

7 3.5.2 Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat komputer, alat tulis dan perangkat lunak (Software). Sedangkan perangkat lunak yang digunakan berupa : Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel digunakan sebagai alat untuk membuat data dan tabel serta dan perhitungan awal yang kemudian digunakan sebagai input untuk Powersim software. SPSS & Minitab: Adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat analisis statistika yang kemudian digunakan sebagai input untuk Powersim software. Powersim Studio 2005 Powersim digunakan untuk membuat model causal loop diagram dan flow diagram dan kemudian mensimulasikan ke dalam model yang dibentuk. 74