BAB IV DATA DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV DATA DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri pada tahun 1972 dengan nama PT. Daya Manunggal, luas tanah 52 ha, fokus pada produk textile hulu. Tanggal 12 Juli 1977 holding company membangun pabrik Spinning sebanyak 2 unit yaitu AP1 & AP2, tahun 1980 holding company membangun Pertenunan dan Dyeing Finishing dengan nama AP3 & AP4. Tahun 1985 unit weaving yaitu PT. Daya Manunggal melakukan rekondisi mesin dari mesin tenun shutle ke AJL dan diadakan perubahan PT. Daya manunggal diambil alih oleh PT. Dharma Manunggal yang memproduksi kain tenun. Ditahun yang sama PT. Dharma manunggal mendirikan unit pencelupan benang bernama DM. 3. Tahun 1987 mendirikan unit Printing kain motif bernama AP5, kemudian tahun 1990 dilakukan merger semua aset PT. Dharma Manunggal melebur menjadi PT. Argo Pantes,Tbk. Terakhir tahun 1990 melakukan perluasan area di Bekasi sebanyak 2 unit yaitu SP4 dan SP5. Kapasitas produksi PT. Argo Pantes, Tbk adalah : 1. Unit Weaving = 1,5-3 juta yard/bulan, 2. Unit SP1 = bale/bulan, 3. Unit SP2 = bale/bulan 4. Unit SP3 = bale/bulan 5. Unit Fab Proc = 2 2,5 juta yard/bulan Dimana tujuan eksport produk yang dihasilkan oleh PT. Argo Pantes, Tbk meliputi negara-negara : 1. Netherland (46,03%) 10. Vietnam (1,23%) 2. Polandia (6,5%) 11. Spain (4,22%) 3. Dubai (1,24%) 12. UK (4,22%) 4. Srilanka (7,22%) 13. USA (4,30%) 5. Bangladesh (2,3%) 14. Peru (5%) 48

2 6. Swedia (0,35%) 15. Italy (7,72%) 7. Turki (3,97%) 16. Greece (4,4%) 8. Colombia (0,54%) 17. Africa (0,04%) 9. Cyprus (0,73%) Pasar global SDM masuk ke Indonesia tahun 1999 PT. Argo Pantes Tbk. menerima berbagai TKA terutama India paling banyak mendominasi. Tahun adalah pasar bebas riil. Tahun 2008 Sekarang pasar AC-FTA produk textile Chine merajai semua jenis tekstil termasuk garment untuk muslim dengan harga murah. Tahun 1985 jumlah tenaga kerja PT. Argo Pantes sekitar 7000 orang, kini tinggal 3300 orang. Hal ini sangat memukul sistem perekonomian dunia khususnya negara negara berkembang seperti, Indonesia sangat dirasakan sekali meski langkah berat dan tertatih-tatih PT. Argo Pantes, Tbk tetap survival mengingat banyaknya industri TPT yang gulung tikar khususnya home industry, namun dengan semangat tinggi bahwa mutu produk textile Indonesia masih diperhitungkan oleh pasar eropa, karena dikelola oleh putera-puteri terbaik dengan pendidikan rata rata SLTA, S1 dan S Lokasi PT. Argo Pantes, Tbk Tangerang berlokasi di Jl. M. H Tamrin KM. 4 Cikokol Tangerang, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil atau garment dengan kantor pusat di Jakarta, wisma Argo Manunggal Lt. 2 Jl. Jend Gatot Kav 22, Jakarta Pusat. Alasan memilih mendirikan industri di lokasi Cikokol, Tangerang ini adalah sebagai berikut : 1. Menurut Tata kota Jawa Barat, daerah ini merupakan daerah industri. 2. Tersedianya lahan yang cukup dan murah untuk mendirikan sebagai pabrik. 3. Terletak di pinggir jalan M.H Thamrin, Cikokol yang merupakan jalan utama menurut Dinas Tata Kota Tangerang. 49

3 4. Dekat dengan sungai Cisadane sehinga memudahkan untuk mengambil sumber air dan pembuangan limbah cair yang telah mengalami proses pengolahan air bersi sehingga tidak mencemari sungai Cisadane. 5. Lebih mendekatkan dengan ibu kota negara yang sekaligus sebagai pusat perdagangan nasional maupun internasional Tata Letak PT. Argo Pantes, Tbk Tangerang merupakan perluasan da pengembangan dari pabrik tekstil PT. Daya Manunggal yang berlokasi di Salatiga Jawa Tengah. Pabrik Daya Manunggal Salatiga didirikan pada tahun 1961, kongsi antara Mr. The Ning King dan Mr. Musa karena dirasakan perlu pengembangan dan perluasan pabrik maka didirikannya PT. Daya Manunggal yang berlokasi di Tangerang dengan menempati tanah seluas 44,5 ha. PT. Daya Manunggal didirikan pada 29 Mei 1972 dengan kantor pusat di Jakarta Wisma Argo Manunggal Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 22. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dan pesanan konsumen maka pada tahun 1987 didirikan 1 (satu) unit printing yang memproduksi kain bermotif dan manajemennya dikelola oleh PT. Argo Pantes, Tbk Tangerang dan unit ini disebut unit Argo Pantes 5. Dengan selesainya pembangunan yang telah dilaksanankan oleh PT. Argo Pantes,Tbk Tangerang dan Dharma Manungal maka pada areal tanah seluas 52 ha telah berdiri perusahaan tekstil terpadu yang memproduksi benang hingga menjadi kain siap pakai. Gambar 4.1. Lay Out PT. Argo Pantes, Tbk 50

4 4.1.4 Visi Perusahaan Menjadi produsen tekstil terpadu dan terkemuka di Indonesia yang menghasilkan produk berkualitas, ramah lingkungan dan berorientasi pada kepuasan pelanggan Misi Perusahaan 1. Meningkatkan efisiensi dan produtivitas dengan menerapkan Best Practice 2. Menyediakan produk dan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. 3. memaksimalkan pengembalian nilai investasi para pelanggan. 4. Meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Government) 5. Berperan aktif bagi pertumbuhan ekonomi nasional Fasilitas di PT.Argo Pantes,Tbk Tangerang PT.Argo Pantes, Tbk Tangerang menyediakan fasilitas untuk kenyamanan dan kepuasan karyawan. Fasilitas tersebut antara lain : 1. Kamar mandi (1 kamar mandi pria untuk 20 orang, 1 kamar mandi wanita untuk 20 orang) 2. Masjid 3. Kantin karyawan 4. Ruang training center 5. Poliklinik 6. Kendaraan bus antar jemput karyawan 7. Sepeda karyawan 8. Mess karyawan yang di dalamnya terdapat : a. lapangan tenis b. lapangan bulu tangkis c. lapangan sepak bola Struktur Organisasi PT.Argo Pantes,Tbk Tangerang Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu tatanan kerangka kerja semua aktivitas perusahaan dan merupakan pedoman dalam pengaturan posisi kerja 51

5 setiap pekerja. Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan manajemen yang baik. Hal ini jelas berpengaruh terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. PT. Argo Pantes, Tbk Tangerang merupakan perusahaan yang berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas, yaitu perusahaan yang modalnya berasal dari beberapa pemegang saham. Perusahaan ini memiliki wewenang yang harus dilaksanakan Dewan Direksi (Board of Directors). Unsur Pimpinan PT.Argo Pantes,Tbk Tangerang meliputi : 1. Dewan Komisaris 2. Direktur Utama 3. Sekretaris Secara garis jabatan, Dewan Komisaris membawahi Direktur Utama, yaitu Direktur Produksi, Direktur Sumber Daya Manusia, Direktur keuangan dan Administrasi, Direktur Pemasaran. Masing-masing Direktur membawahi VP (Vice President), Manager, Shift Leader, Supervisor, Operator dan Helper di divisinya. Struktur organisasi di tempat melaksanakan penelitian pada Unit Spinning satu yang mempunyai mesin-mesin : 1. Lattice Mesin Blowing 2. Lap Hasil Mesin Blowing 3. Mesin Carding CE 4. Mesin Drawing 5. Mesin Combing 6. Mesin Ring Spinning (RY) 7. Mesin Mach Conner (WD) adalah seperti pada gambar berikut ini : 52

6 Gambar 4.2. Struktur Organisasi Unit Spinning 1 PT. Argo Pantes, Tbk. 53

7 4.1.8 Proses Produksi PT. Argo Pantes,Tbk Tangerang mempunyai beberapa unit proses, yaitu sebagai berikut : 1. Spinning 1 Spinning 1 merupakan suatu istilah umum untuk suatu proses yang mensejajarkan serat satu dengan yang lain dan dibentuk menjadi ukuran tertentu lalu di pilih agar serat-serat tidak lepas dan hasilnya itulah yang disebut benang, spinning 1 mempunyai beberapa tahap proses yaitu sebagai berikut : a. Classer Fungsinya yaitu mengatur pemakaian kapas untuk diproses di unit spinning. Alat yang digunakan adalah H.V.I yang berfungsi untuk mengukur diameter serat kapas dengan standard kapas berkisar antara 3,5 5 microner. b. Blowing Berfungsi untuk membuka serat dari balee padat. Berat tumpukan balee berkisar kg dan 1 mixing di mesin blower berisi balee tergantung pada komposisi dan jenis kapas. Tahap ini menghasilkan lap yang berbentuk gulungan. c. Carding Berfungsi untuk mensejajarkan serat satu dengan yang lain dan mengeluarkan kotoran serat-serat pendek. Pada proses ini kapas dari lap yang berbentuk gulungan diubah menjadi sliver carding yaitu tali yang digulungkn. Proses ini menghasilkan efek debu kapas yang paling banyak. d. Drawing Berfungsi untuk meluruskan serta menyusun serat-serat agar lebih sejajar agar lebih sejajar satu dengan yang lain dalam arah untaian dan untuk mengurangi ketebalan serat. e. Lap Former Berfungsi untuk mengubah kapas dalam bentuk sliver drawing menjadi bentuk lap untuk persiapan pada proses berikutya dan menyesuaikan berat satuan panjang untuk proses berikutnya. 54

8 f. Combing Berfungsi untuk menghilangkan serat-serat pendek, mensejajarkan serat dan meluruskannya, menghilangkan nep dan abu dengan hasil lap combing. g. Roving Berfungsi untuk mengecilkan sliver sampai ukuran yang cocok untuk dipintal dan memberi twist hasilnya yaitu benang roving. h. Ring Spinning Berfungsi untuk menarik roving sampai ukuran yang diinginkan dan memberi pilihan (twist) yang tepat untuk mendapatkan kekuatan yang diinginkan. Bagian ini merupakan proses yang paling bising. i. Winding Berfungsi untuk menggulung kembali benang dari proses pemintalan ke dalam bentuk cheese/cones agar mudah digunakan untuk proses selanjutnya dan memperbaiki kualitas dengan jalan memotong slub benang, memotong benang besar dan benang kecil. j. Packing Proses packing yaitu benang-benang yang sudah siap dibawa ke gudang benang denga kendaraan forklift atau kereta benang. 2. Spinning 2 Pada dasarnya proses pengolahan yang terjadi di unit spinning 2 sama saja dengan spinning 1 dan 3, perbedaannya hanya pada bahan baku. Bahan yang digunakan di spinning 2 adalah Polyester. Tahapan proses unit spinning 2, yaitu : a. Persiapan bahan baku b. Open balee c. Blowing (pencampuran dan pemisahan serat benang) d. Carding (mensejajarkan serat benang) e. Drawing I (merapatkan serat benang) f. Drawing II (menghaluskan serta benang) g. Drawing III (finishing) 55

9 h. Roving (benang roving yang dihasilkan dari drawing III merupakan benang setengah jadi) i. Ring spinning j. Winding (menggulung dan mengoreksi benang) k. Packing l. Gudang m. Pasar 3. Weaving Weaving merupakan proses pertenunan kain. Weaving 1 hanya memproduksi kain polos. Bahan baku weaving 1 berupa benang yang didapatkan dari unit spinning. Bagian weaving terdiri dari 2 unit, yaitu ; a. Weaving 1 : mengubah bahan baku benang putih ataupun berwarna menjadi kain polos. b. Weaving 2 : mengubah bahan baku benang berwarna menjadi kain bermotif kotak-kotak atau salur. Flow Process Weaving 1 : a. Warping : pemindahan gulungan benang lusi dari gulungan cones kepada boom sesuai dengan panjang hanian. b. Sizing : proses pengajian benang lusi untuk menutup bulu-bulu benang dan menambah kekuatan benang. c. Reaching / Tyeing : memasukkan benang lusi setelah proses sizing ke dalam sisir sesuai dengan anyaman tenun. d. Loom : membuat kain dengan cara menganyam benang lusi dan benang pakan dengan motif anyaman yang tertentu. e. Inspecting : pemeriksaan kain untuk memisahkan grade kain yang telah selesei ditenun. f. Folding : melipat kain dengan mesin folding. g. Packing : mengepak kain grey sesuai jenis kain dan gradenya. h. Finishing atau mutasi ke gudang. 56

10 Weaving 2 Sama seperti weaving 1, pada unit weaving 2 juga terjadi proses penenunan, perbedaannya bahan baku pada unit ini hanya berupa benang berwarna. Beberapa tahap proses, yaitu sebagai berikut : a. Warping yaitu pemindahan gulugan benang lusi dari gulungan cones kepada boom sesuai dengan panjang hanian. b. Sizing yaitu proses penganjian benang lusi untuk menutup bulu-bulu benang dan menambah kekuatan benang serta untuk menentukan ukuran panjang benang yang diinginkan. c. Reaching / tyeing yaitu memasukkan benang lusi setelah proses sizing ke dalam sisir sesuai dengan anyaman tenun. d. Loom yaitu membuat kain dengan cara menganyam bengan lusi dan benang pakan dengan motif anyaman yang tertentu. Pada tahap ini menggunakan mesin tenun yang pada proses kerja menghasilkan suara yang sangat bising. e. Inspecting yaitu pemeriksaan kain untuk memisahkan grade kain yang telah selesai ditenun. f. Folding yaitu melipat kain dengan mesin folding g. Packing yaitu mengepak kain grey sesuai jenis kain dan gradenya. h. Finishing atau mutasi ke gudang. Adapun produk akhir yang diolah pada Unit Spinning 1 berada pada bagian Winding yang merupakan tempat penelitian dilaksankan adalah berupa gulungan benang (cones/cheese) seperti pada Gambar 4.3 berikut ini : Gambar 4.3. Gulungan Benang (cones/cheese) 57

11 Salah satu bentuk cacat (defect) yang terjadi pada proses produksi pada bagian Winding ini adalah seperti Gambar 4.4. berukut ini, yaitu berupa Gulungan Benang Bertingat (Stepped Winding) dan Gulungan Benang Berkembang (Wrinkles) Gambar 4.4. Bentuk Cacat (defect) pada hasil Produksi pada Bagian Winding Kondisi Tempat Penelitian di Bagian Winding Unit Spinning 1 Mesin yang ada di bagian Winding Unit Spinning 1 PT. Argo Pantes, Tbk antara lain adalah Mesin Mach Coner yang mempynia fungsi pokok sebagai : 1. Menggulung benang bobbin dari bentuk bobbin Ring Spinning menjadi bentuk cone/cheese dengan berat maupun panjang sesuai dengan kebutuhan/permintaan konsumen. 2. Menghilangkan kesalahan-kesalahan benang (Deffect) yang terjadi pada proses Ring Spinning maupun Front Spinning dengan syarat-syarat tertentu. 3. Untuk kebutuhan-kebutuhan proses tertentu pada benang diberikan wax yang maksudnya untuk menidurkan bulu-bulu benang. 4. Penggulungan tersebut untuk memudahkan proses produksi pada unit pertenunan maupun perajutan. Adapun banyak mesinnya adalah 16 buah yang diberi nomor urut 1 s/d 16, salah satu contoh mesin tersebut adalah seperti Gambar 4.5 di bawah ini. 58

12 Gambar 4.5. Mesin Winding Sedangkan keadaan ruangan dapat dilihat pada Gambar 4.6 seperti di bawah ini. Gambar 4.6. Kondisi Ruang Bagian Winding 4.2 Pengolahan Data Karakteristik Responden Responden yang terlibat pada penelitian ini adalah karyawan produksi yang terkena shift pada Bagian Winding Unit Spinning 1 PT. Argo Pantes Tbk yang berjumlah 44 orang. Profil responden dijelaskan berdasarkan data demografi dan kondisi karyawan dalam pekerjaannya. Data demografi meliputi umur dan pendidikan, sedangkan profil responden berdasarkan data kondisi karyawan berhubungan dengan jenis kelamin, jabatan dan masa kerja karyawan Umur Responden Umur responden terdiri dari < 21 tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, tahun dan >45 tahun. Gambar 4.7. menunjukkan persentase karakteristik responden berdasarkan usia. Dalam penelitian ini terlihat persentase 59

13 terbanyak terdapat pada rentang usia tahun yaitu sebanyak 36 persen, lalu dikuti kelompok usia tahun sebanyak18 persen, kelompok usia tahun sebanyak 14%, selanjutnya kelompok usia >45 tahun sebanyak 11%, kelompok usia tahun sebanyak 9%, berikutnya kelompok usia <21 tahun sebanyak 7% dan terakhir kelompok usia tahun sebanyak 5 persen. Umur Responden <21 tahun tahun tahun tahun tahun tahun >45 tahun 14% 11% 7% 9% 18% 5% 36% Gambar 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin pekerja di bagian Winding Unit Spinning 1 sesuai dengan jumlah responden dalam penelitian ini dilaksanakan. Gambar 4.8. menunjukkan bahwa 48 % adalah laki-laki dan 52% terdiri dari perempuan. Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 52% 48% Gambar 4.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 60

14 4.2.4 Pendidikan Responden Berdasarkan jumlah responden sebanyak 44 orang, sebanyak 23 % responden berpendidikan SLTP, 59 % berpendidikan SLTA, 11% berpendididkan Diploma dan 7% berpendidikan S1. Hal tersebut dapat terlihat pada gambar 4.9. Pendidikan SLTP SLTA DIPLOMA S1 11% 7% 23% 59% Gambar 4.9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Jabatan Responden Pada penelitian ini jabatan dikategorikan menjadi tiga, yaitu shift leader, supervisor dan operator. Pada gambar terlihat bahwa sebagian responden 77% bekerja sebagai operator, 9% mempunyai jabatan shift leader dan 14% sebagai supervisor Jabatan Shift Leader Supevisor Operator 9% 14% 77% Gambar Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan 61

15 4.2.6 Masa Kerja Responden Pengalaman bekerja yang dimaksudkan adalah masa kerja responden selama bekerja sampai dengan penelitian ini dilaksanakan. Gambar menunjukkan bahwa 21 % responden memiliki masa kerja tahun, s e b a n y a k 1 8 % r e s p o n d e n m e m i l i k i m a s a k e r j a 4-6 t a h u n, sebanyak 16 % responden memiliki pengalaman kerja 4-6 tahun dan 7-9 tahun, serta 11 % responden memiliki masa kerja <15 tahun. Masa Kerja Responden 0-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun tahun tahun >15 tahun 21% 16% 16% 18% 11% 18% Gambar Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja 4.3 Reliabilitas dan Validitas Untuk mengetahui kualitas dari sebuah kuesioner maka peneliti melakukan uji reliabilitas dan validitas. Kuesioner disebarkan kepada para pekerja bagian produksi shift dengan cara simpel random sampling dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan mengenai pelaksanaan 5S yang sudah berjalan di perusahaan ini. Sekaran (2006) menyatakan bahwa reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Pengujian reliabilitas terhadap hasil kuesioner dilakukan untuk memastikan apakah kuesioner tersebut konsisten dalam megukur suatu gejala yang sama. Untuk hasil dari Output Reliability Statistic menggunakan teknik Cronbach Alpha. 62

16 Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen/indikator yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur. Makin kecil error pengukuran makin reliabel alat pengukur. Sebaliknya, makin besar error makin tidak reliable alat pengukur tersebut. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien. Koefisien yang tinggi menunjukkan reliabilitas yang tinggi dan makin rendah kesalahan dalam pengukuran. Pengujian reliabilitas terhadap hasil kuesioner dilakukan untuk memastikan apakah kuesioner tersebut konsisten dalam mengukur sesuatu gejala yang sama. Dari data-data yang telah diperoleh, dapat diketahui hasil uji reabilitas 5S dan hambatan dengan menggunakan teknik Cronbach s Alpha seperti pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1. Reliability Statistic Variabel Reabilitas Keterangan Seiri 0,632 Dapat Diterima Seiton 0,770 Dapat Diterima 5S Seiso 0,780 Dapat Diterima Seiketsu 0,841 Baik Shitsuke 0,860 Baik Hambatan 0,871 Baik Nilai Cronbach s Alpha dari hasil pengolahan data 5S yang terdiri dari seiri diperoleh nilai 0,632, seiton nilai 0,770, seiso nilai 0,780, seiketsu nilai 0,841, shitsuke nilai 0,860 dan nilai hambatan adalah 0,871 Dengan demikian sesuai teori Sekaran, instrumen/indikator 5S dinilai dapat diterima dan hambatan dinilai baik atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel. Dengan demikian apabila dilakukan pengukuran ulang maka data yang didapat akan konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian validitas kuesioner, dilakukan untuk memastikan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan dapat mengukur hal yang ingin diteliti. Item dapat dikatakan valid jika terjadi korelasi yang kuat dengan skor totalnya. 63

17 Hal ini menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap sesuatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengungkap sesuatu. Pengujian validitas item dalam SPSS menggunakan Corrected Item Total Correlation dengan syarat r hitung > r tabel. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sah atau tidaknya indikator yang dipergunakan sebagai alat ukur variabel. Dalam kuesioner ini berjumlah 44 responden. Dengan demikian diperoleh r tabel sebesar 0,297 dengan derajat kebebasan 5%. Tabel 4.2. Validitas Item Rhitung rtabel Keterangan Item Rhitung rtabel Keterangan Q_1 0,651 0,297 Valid Q_19 0,834 0,297 Valid Q_2 0,665 0,297 Valid Q_20 0,797 0,297 Valid Q_3 0,574 0,297 Valid Q_21 0,800 0,297 Valid Q_4 0,769 0,297 Valid Q_22 0,845 0,297 Valid Q_5 0,554 0,297 Valid Q_23 0,778 0,297 Valid Q_6 0,847 0,297 Valid Q_24 0,854 0,297 Valid Q_7 0,602 0,297 Valid Q_25 0,720 0,297 Valid Q_8 0,688 0,297 Valid Q_26 0,782 0,297 Valid Q_9 0,702 0,297 Valid Q_27 0,813 0,297 Valid Q_10 0,759 0,297 Valid Q_28 0,775 0,297 Valid Q_11 0,813 0,297 Valid Q_29 0,840 0,297 Valid Q_12 0,865 0,297 Valid Q_30 0,866 0,297 Valid Q_13 0,786 0,297 Valid Q_14 0,579 0,297 Valid Q_15 0,578 0,297 Valid Q_16 0,834 0,297 Valid Q_17 0,740 0,297 Valid Q_18 0,862 0,297 Valid 64

18 Item-item varibel dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui nilai seluruh pertanyaan hasilnya lebih dari 0,297. Maka dapat disimpulkan bahwa item-item variabel yang digunakan valid dan dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya. 4.4 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan metode analisis yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya (Irawan, 2004) Dimensi Seiri Sikap kerja seiri (pemilahan) merupakan pengaturan segala sesuatu dengan cara memilah sesuai dengan aturan dan prinsip tertentu. Tabel 4.3. Skor Seiri Item Q_1 SS S R TS STS Mean Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Di area tempat kerja, saya membuang barang yang tidak perlu 3 6, , , , ,59 Q_2 Q_3 Q_4 Q_5 Saya selalu memilah-milah barang yang perlu dan barang yang tidak perlu 7 15, , , ,98 Saya selalu melakukan pemakaian barang atau alat kerja sesuai dengan kebutuhan 3 6, , , ,77 Saya menyimpan barang-barang-barang yang tidak terlalu sering dipergunakan di gudang/tempat penyimpanan 2 4, , ,36 1 2, ,64 Tidak ada barang yang tidak diperlukan di area tempat kerja saya 2 4, , ,18 1 2, ,57 Q Rata 3,4 7, , ,73 2 4, ,71 Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat rata-rata responden memberi jawaban 3,4% sangat setuju, 60,00% menjawab setuju, 27,73% menjawab ragu-ragu dan 4,55% tidak setuju. Dari data ini dengan nilai 60% responden menyatakan setuju 65

19 menunjukkan bahwa aktifitas Seiri sudah dipahami dan menjadi budaya kerja mereka di area tempat kerja Dimensi Seiton Seiton merupakan suatu kegiatan menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendadak. Hal ini merupakan cara untuk menghilangkan proses pencarian. Item Q_6 Q_7 Q_8 Q_9 Q_10 Tabel 4.4. Skor Seiton SS S R TS STS Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Mean Saya memberikan tanda/label tempat penyimpanan dan identifikasi semua peralatan/mesin yang ada 3 6, , ,27 2 4, ,70 Saya membuat daftar inventaris barang/alat yang ada 4 9, , , ,75 Saya menyusun semua alat dengan rapi sesuai dengan kegunaan, urutan dan seringnya penggunaan 6 13, , ,18 1 2, ,91 Saya melakukan pengecatan pada peralatan yang sudah mulai kusam/korosi 1 2, , ,27 3 6, ,61 Saya menentukan letak penempatan peralatan yang dipakai serta meletakkan kembali peralatan yang telah digunakan pada tempatnya 7 15, , , ,86 Q Rata 4,2 9, , ,27 1,2 2, ,77 Dari tabel 4.17 di bawah dapat dilihat rata-rata responden memberi jawaban 9,55% sangat setuju, 60,45% menjawab setuju, 27,27% menjawab ragu-ragu dan 2,73% tidak setuju. Dari data ini dengan nilai 60,45% responden menyatakan setuju menunjukkan bahwa aktifitas Seiton sudah dipahami dan menjadi budaya kerja mereka di area tempat kerja Dimensi Seiso Seiso berarti pembersihan. Dengan pembersihan kita sekaligus memeriksa. Cleaning is inspection. Kegiatan membersihkan dipercaya sebagai pembawa 66

20 semangat dan gairah baru bagi manusia. Pembersihan sebagai pemeriksaan terhadap kebersihan dan menciptakan tempat kerja yang tidak memiliki cacat dan cela. Pembersihan lebih luas artinya daripada sekedar membersihkan tempat dan peralatan. Dalam pembersihan juga tercakup kesempatan untuk pemeriksaan. Bahkan tempat yang tidak kotor pun harus dicek ulang dan diperiksa. Gerakan seiso berusaha mencapai kotoran nihil dan debu nihil serta menghilangkan cacat dan kesalahan kecil sesuai dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan utama. Item Q_11 Q_12 Q_13 Q_14 Q_15 Tabel 4.5. Skor Seiso SS S R TS STS Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Mean Saya memastikan area dalam keadaan bersih, dengan prinsip "saya datang bersih, pulang harus bersih". 5 11, , ,27 1 2, ,80 Saya memastikan area dalam keadaan bersih setelah ada perbaikan alat 5 11, , , , ,55 Saya tidak membiarkan terjadi genangan air, oli/bahan kimia di area kerja 4 9, , ,82 1 2, ,73 Saya melakukan kegiatan pembersihan di area kerja selama 5-15 menit setiap hari sebagai habit/kebiasaan 3 6, , , ,89 Saya selalu menjaga kebersihan peralatan setelah digunakan 2 4, , , ,89 Q Rata 3,8 8, , ,64 1,8 4, ,77 Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat rata-rata responden memberi jawaban 8,64% sangat setuju, 63,64% menjawab setuju, 23,64% menjawab ragu-ragu, dan 4,09% tidak setuju. Dari data ini dengan nilai 63,64% responden menyatakan setuju menunjukkan bahwa aktifitas Seiso sudah dipahami dan menjadi budaya kerja mereka di area tempat kerja Dimensi Seiketsu Seiketsu berarti pemantapan yang dilakukan secara terus-menerus dan 67

21 berulang-ulang, memelihara pemilahan, penataan dan pembersihannya. Dengan demikian, pemantapan mencakup kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan. Osada (2000) mengutamakan manajemen visual yang dipergunakan untuk mencapai dan memelihara kondisi yang dimantapkan sehingga selalu dapat bertindak dengan cepat. Manajemen visual merupakan cara efektif menerapkan penyempurnaan berkesinambungan (kaizen). Tabel 4.6. Skor Seiketsu Item SS S R TS STS Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Mean Q_16 Q_17 Q_18 Q_19 Q_20 Saya melaksanakan jadwal piket 3S yang telah ditentukan perusahaan 1 2, , , ,77 Saya dapat memahami petunjuk/manual penggunaan peralatan/mesin , , , ,48 Saya mematuhi peraturan keamanan yang ada di perusahaan , , ,80 Saya selalu menjaga agar kondisi area kerja tidak terjadi ketidakteraturan 1 2, , , ,77 Saya memberi warna pada masing-masing tempat penyimpanan barang , ,82 4 9, ,50 Q Rata 0,4 0, , ,55 2,2 5, ,66 Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat rata-rata responden memberi jawaban 0,91% sangat setuju, 69,55% menjawab setuju, 24,55% menjawab ragu-ragu, dan 5,00% tidak setuju. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui kebanyakan responden dapat menerima program ini, walaupun masih ada empat responden yang menyatakan tidak setuju dengan pada salah satu item pada seiketsu ini Dimensi Shitsuke Shitsuke berarti memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan sebagaimana seharusnya. Titik beratnya adalah melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya, 68

22 lingkungan kerja dengan kebiasaan dan disiplin yang baik. Dengan mendidik dan melatih manusia, kebiasaan buruk dihilangkan, kebiasaan baik ditumbuhkan. Manusia akan terlatih dalam membuat dan mematuhi aturan. Tabel 4.7. Skor Shitsuke Item SS S R TS STS Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Mean Q_21 Q_22 Q_23 Q_24 Q_25 Saya melaksanakan tanggung jawab saya dalam penerapan 5S , , ,68 Saya selalu memeriksa kondisi lingkungan kerja saya, apakah sudah sesuai dengan standar 5S 1 2, , ,00 1 2, ,73 Saya melaksanakan standar keselamatan kerja dengan menggunakan perlengkapan keselamatan dalam bekerja 2 4, , , ,80 Setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya, saya selesaikan dengan tepat waktu 1 2, , ,55 1 2, ,68 Saya menempatkan semua peralatan pada tempatnya setelah selesai digunakan 4 9, , , ,98 Q Rata 1,6 3, , ,55 0,4 0, ,77 Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat rata-rata responden memberi jawaban 3,64% sangat setuju, 70,91% menjawab setuju, 24,55% menjawab ragu-ragu, dan 0,91% tidak setuju. Secara keseluruhan responden kebanyakan menjawab setuju dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kusioner. Ini menunjukkan respon yang positif dari responden terhadap pelaksanaan program shitsuke yang telah dilakukan perusahaan Dimensi Hambatan Hambatan merupakan suatu hal yang menyebabkan pelaksanaan kerja menjadi tidak baik atau paling tidak akan mengganggu kelancaran di dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Semakin besar hambatan kerja dapat ditangani dengan 69

23 baik, maka semakin lancar pelaksanaan suatu kegiatan. Aktifitas 5S adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan secara terus menerus, dipantau kemajuannya dan dievaluasi hambatan-hambatan yang muncul selama kegiatan berlangsung. Hasil pantauan terhadap hambatan kemudian diketegorikan ke dalam beberapa indikator, seperti yang telah dijelaskan pada Bab III, selanjutnya dilakukan survey yang dimaksudkan untuk mengetahui persepsi responden terhadap hambatan. termasuk melakukan survey. Adapun Dimensi hambatan ini meliputi : Kepemiminan, Tempat Penyimpanan dan Alat Kebersihan dan Pemahaman tentang 5S. Tabel 4.8. Skor Hambatan Item SB B CB TB STB Mean Frek % Frek % Frek % Frek % Frek % Q_26 Q_27 Q_28 Q_29 Q_30 Menurut anda, seberapa baik manajemen mendukung pelaksanaan 5S? 24 54, ,64 3 6, ,48 Menurut anda, seberapa baik pimpinan memberikan teladan pelaksanaan 5S agar dilakukan dan dilaksanakan oleh karyawan? 19 43, , ,64 1 2, ,32 Menurut anda, bagaimana ketersediaan tempat penyimpanan dan alat-alat kebersihan untuk mendukung aktivitas 5S? 19 43, , , ,32 Menurut anda, sejauh mana anda mengetahui dan memahami pelaksanaan 5S? 18 40, ,27 3 6, ,34 Menurut anda, seberapa baik penerapan 5S di area kerja saat ini? 21 47, , , ,34 Q Rata 20 45, ,18 4,6 10,45 0,2 0, ,35 Dari tabel 4.8 di bawah dapat dilihat rata-rata responden memberi jawaban 45,91% sangat baik, 43,18% menjawab baik, 10,45% menjawab cukup baik, dan 0,45.% menjawab tidak baik. Dari jawaban responden di bawah diketahui masih ada beberapa hambatan yang terjadi atau yang menghambat pelaksanaan program 5S menurut beberapa responden. Persepsi responden terkait dukungan manajemen terhadap pelaksanaan 5S, dipersepsikan % sangat baik dan 38.64% dipersepsikan baik, ini menunjukkan bahwa pelaksanaan 5S didukung 70

24 penuh oleh manajemen dan dukungan ini merupakan modal yang sangat berharga untuk keberhasilan. Komitmen manajemen adalah merupakan faktor utama dan pertama untuk keberhasilan program apapun dalam suatu industri termasuk pelaksanaan 5S. Namun demikian, keteladanan dari pihak manajemen terhadap pelaksanaan 5S dipersepsikan paling rendah diantara persepsi-persepsi yang lain, 43.18% responden mempersepsikan sangat baik dan 40.91% responden mempersepsikan baik. Ini mengindikasikan bahwa di dalam pelaksanaan 5S, menajemen belum maksimal menjadi teladan bagi semua karyawan, bahkan terdapat 1 responden yang mempersepsikan keteladanan adalah tidak baik. Keteladanan merupakan bentuk dari komitmen manajemen, karenanya keteladanan harus menjadi norma bagi suatu organisasi. 4.5 Analisis Perbedaan Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada penerapan budaya kerja 5S maka diperlukan adanya suatu uji beda. Uji tersebut dilakukan berdasarkan kategori umur, jenis kelamin, pendidikan, jabatan dan masa kerja Perbedaan Berdasarkan Umur Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai 5S dan hambatan berdasarkan umur, maka dilakukan pengujian menggunakan ANOVA. Syarat pengujian ANOVA adalah data harus berbentuk interval/rasio dan berdistribusi normal. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang merupakan data ordinal. Hipotesis hubungan umur/usia, 5S, dan hambatan dengan uji ANOVA adalah sebagai berikut : a. H o = tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada b. H 1 = terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada Dengan kriteria pengujian : 71

25 H o diterima jika sig. > 0,05 H o ditolak jika sig. 0,05 Untuk mengatasi masalah tersebut, data yang diperoleh harus dinaikkan menjadi skala interval/rasio. Menurut Al-Rasyid (1994), menaikkan data dengan skala ordinal menjadi skala interval dinamakan transformasi dengan menggunakan Metode Suksesive Interval. Tujuan dari dilakukannya transformasi data adalah untuk menaikkan data dari skala pengukuran ordinal menjadi skala dengan pengukuran interval yang lazim digunakan bagi kepentingan analisis statistik parametrik. Penggunaan skala interval bagi kepentingan statistik parametrik, selain merupakan suatu kelaziman, juga untuk mengubah data agar memiliki sebaran normal. Transformasi menggunakan model ini berarti tidak perlu melakukan uji normalitas. Tabel 4.9. Uji ANOVA Berdasarkan Umur Dimensi Sign. α r tabel Keterangan Seiri 0,424 0,05 Ho diterima Seiton 0,174 0,05 Ho diterima Seiso 0,150 0,05 Ho diterima Seiketsu 0,312 0,05 Ho diterima Shitsuke 0,063 0,05 Ho diterima Hambatan 0,053 0,05 Ho diterima Dari tabel 4.9. tersebut di atas diketahui nilai signifikansi di atas 0,05, artinya H o diterima dan H 1 ditolak, karena nilai kesemua dimensi 5S dan hambatan sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada ditinjau dari aspek umur/usia, dengan kata lain persepsi semua karyawan di bagian Winding Unit Spinning I tidak ada perbedaan dari tingkat umur/usia dalam menerapakan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada. Ini berarti tidak tedapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan 5S dan penanganan hambatan yang ada untuk 72

26 keenam dimensi tersebut berdasarkan kategori umur. Hal ini menunjukkan faktor umur tidak mempengaruhi persepsi responden terhadap keenam dimensi tersebut Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam penelitian ini, data sudah sesuai dengan asumsi yang disyaratkan, yaitu merupakan data statistik nonparametrik dan hanya memiliki 2 sampel. Uji perbedaan dengan menggunakan uji Mann-Whitney dapat diaplikasikan pada karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Hipotesis hubungan jenis kelamin, 5S, dan hambatan dengan uji Mann-Whitney adalah sebagai berikut : a. H o = tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada b. H 1 = terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada Dengan kriteria pengujian : H o diterima jika sig. > 0,05 H o ditolak jika sig. 0,05 Tabel Uji Mann-Whitney U Test Berdasarkan Jenis Kelamin Dimensi Sign. α r tabel Keterangan Seiri 0,213 0,05 Ho diterima Seiton 1,000 0,05 Ho diterima Seiso 0,493 0,05 Ho diterima Seiketsu 0,749 0,05 Ho diterima Shitsuke 0,250 0,05 Ho diterima Hambatan 0,521 0,05 Ho diterima Dari tabel tersebut karena hasil uji tidak signifikasn secara statistik, dengan demikian hipotesa nol dapat diterima yang artinya tidak ada perbedaan nilai kesemua dimensi 5S sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan penerapan budaya kerja 5S ditinjau dari aspek jenis kelamin, dengan kata lain 73

27 persepsi semua karyawan di bagian Winding Unit Spinning I tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menerapakan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada Perbedaan Berdasarkan Pendidikan Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai 5S berdasarkan pendidikan maka dilakukan pengujian menggunakan Kruskal- Wallis Test. Hal ini sesuai syarat bahwa data merupakan data ordinal yang merupakan data statistik nonparametrik dan mempunyai kategori lebih dari dua sampel. Hipotesis hubungan pendidikan, 5S, dan hambatan dengan uji Kruskal- Wallis adalah sebagai berikut : a. H o = tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada berdasarkan pendidikan. b. H 1 = terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada berdasarkan pendidikan. Dengan kriteria pengujian : H o diterima jika sig. > 0,05 H o ditolak jika sig. 0,05 Tabel Uji Kruskal-Wallis Test Berdasarkan Pendidikan Dimensi Sign. α r tabel Keterangan Seiri 0,495 0,05 Ho diterima Seiton 0,067 0,05 Ho diterima Seiso 0,391 0,05 Ho diterima Seiketsu 0,444 0,05 Ho diterima Shitsuke 0,497 0,05 Ho diterima Hambatan 0,890 0,05 Ho diterima Pada Tabel menunjukkan h a s i l p e n g u j i a n m e n g g u n a k a n U j i Kruskal-Wallis dimana nilai keenam dimensi (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke dan Hambatan) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar dimensi 74

28 berdasarkan kategori pendidikan, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang artinya budaya 5S tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karyawan, misalnya karyawan yang berlatar belakang pendidikan S1 belum tentu lebih memahami dan melaksanakan budaya 5S dibandingkan karyawan yang berlatar belakang pendidikan lebih rendah Perbedaan Berdasarkan Jabatan Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai 5S dan hambatan berdasarkan jabatan maka dilakukan pengujian menggunakan Kruskal-Wallis. Hal ini sesuai syarat bahwa data merupakan data ordinal yang merupakan data statistik nonparametrik dan hanya mempunyai lebih dari dua sampel. Hipotesis hubungan jabatan, 5S, dan hambatan dengan uji Kruskal- Wallis adalah sebagai berikut : c. H o = tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada d. H 1 = terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada Dengan kriteria pengujian : H o diterima jika sig. > 0,05 H o ditolak jika sig. 0,05 Tabel Uji Kruskal-Wallis Berdasarkan Jabatan Dimensi Sign. α r tabel Keterangan Seiri 0,008 0,05 Ho ditolak Seiton 0,039 0,05 Ho diterima Seiso 0,068 0,05 Ho diterima Seiketsu 0,160 0,05 Ho diterima Shitsuke 0,071 0,05 Ho diterima Hambatan 0,150 0,05 Ho diterima Pada Tabel menunjukkan hasil pengujian menggunakan Uji Kruskal

29 Wallis dimana : 1. Pada kelima dimensi (Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke dan Hambatan) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar dimensi tersebut berdasarkan kategori jabatan, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang artinya 2. Sedangkan untuk dimensi seiri mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Ini artinya untuk dimensi seiri ada perbedaan yang signifikan berdasarkan kategori jabatan. Berdasarkan pengujian Kruskal-Wallis diketahui bahwa jabatan shiftleader dan supervisor memiliki perbedaan yang signifikan dengan pemahaman operator pada dimensi seiri Perbedaan Berdasarkan Masa kerja Perbedaan yang signifikan pada nilai 5S dan hambatan berdasarkan masa kerja dapat diketahui dengan pengujian menggunakan ANOVA. Syarat pengujian ANOVA adalah data harus berbentuk interval/rasio dan berdistribusi normal. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang merupakan data ordinal. Untuk mengatasi masalah tersebut, data yang diperoleh harus dinaikkan menjadi skala interval/rasio. Hipotesis hubungan masa kerja, 5S, dan hambatan dengan uji ANOVA adalah sebagai berikut : a. H o = tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada b. H 1 = terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan budaya kerja 5S dan penanganan hambatan yang ada Dengan kriteria pengujian : H o diterima jika sig. > 0,05 H o ditolak jika sig. 0,05 Tabel Uji ANOVA Berdasarkan Masa Kerja Dimensi Sign. α r tabel Keterangan Seiri 0,206 0,05 Ho diterima Seiton 0,375 0,05 Ho diterima Seiso 0,593 0,05 Ho diterima 76

30 Tabel Uji ANOVA Berdasarkan Masa Kerja (Lanjutan) Dimensi Sign. α r tabel Keterangan Seiketsu 0,816 0,05 Ho diterima Shitsuke 0,724 0,05 Ho diterima Hambatan 0,000 0,05 Ho ditolak Dari tabel 4,13. di atas dapat diperoleh hasilnya : a. Nilai signifikansi di atas 0,05 untuk kelima dimensi 5S, artinya H o diterima. Ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penerapan dimensi 5S tersebut berdasarkan kategori masa kerja, b. Sedangkan pada dimensi hambatan nilai signifikansi di bawah 0,05, artinya H0 ditolak, hal ini berarti terdapat perbedaan dimana pada karyawan yang memiliki masa kerja lebih lama berpendapat lebih banyak hambatan dalam melaksanakan pekerjaannya dibandingkan karyawan yang memiliki masa kerja sedikit. 4.6 Analisis Pengaruh Uji pengaruh menggunakan analisis regresi linier sederhana, yaitu hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada variable yang mempengaruhi dan ada variable yang dipengaruhi. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variable independen (X) terhadap variable dependen (Y). Hipotesisnya adalah sebagai berikut : a. H o = tidak terdapat pengaruh yang signifikan hambatan terhadap penerapan budaya kerja 5S. b. H 1 = terdapat pengaruh yang signifikan hambatan terhadap penerapan budaya kerja 5S. 77

31 Dengan kriteria pengujian : H o diterima jika sig. > 0,05 H o ditolak jika sig. 0,05 Tabel Nilai Koefisien Regresi (R) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3, ,073,036,850 b Residual 3579, ,228 Total 3582, a. Dependent Variable: Total_5S b. Predictors: (Constant), Hambatan Berdasarkan Tabel yang menggunakan regresi ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 0,036 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,850. Nilai F hitung (0,036)<F tabel (4,07), dan nilai sig. lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,850>0,05; maka H o diterima dan H 1 ditolak, hal ini berarti hambatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budaya kerja 5S. Indikator dalam penelitian yang menentukan hambatan hanya mencakup support manajemen, keteladan, ketersediaan fasilitas kerja, pemahaman 5S dan kondisi penerapan 5S, ketidaksignifikanan hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh cakupan penelitian yang kurang luas, artinya ada faktor diluar indikator atau dimensi hambatan yang lebih baik dalam mempengaruhi pelaksanaan 5S. 78

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT.

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT. V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT. AKM Bekasi sebanyak 102 orang. Profil responden dijelaskan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah-langkah secara sistematis untuk memudahkan menganalisa masalah yang dihadapi sehingga penelitian menjadi jelas dan sesuai

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Asuransi Staco Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang asuransi kerugian didukung dengan permodalan yang jumlahnya meningkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1) Sejarah Singkat PT Surya Toto Indonesia. yang khususnya bergerak dalam perdagangan bahan bangunan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1) Sejarah Singkat PT Surya Toto Indonesia. yang khususnya bergerak dalam perdagangan bahan bangunan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1) Sejarah Singkat PT Surya Toto Indonesia PT Surya Toto Indonesia didirikan pada awalnya dengan nama CV Surya, yang khususnya bergerak dalam perdagangan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed 54 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Identitas Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan spring bed Airland PT. Dinamika Indonusa Prima showroom Hayam Wuruk yang berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 65 Tahun 2013 IAIN Sunan Ampel Surabaya berubah menjadi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Perusahaan PT.Argo Pantes Tbk Tangerang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang Tekstil. PT. Argo Pantes Tbk Tangerang berlokasi Jl.MH Thamrin

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1. PT. X 4.1.1. Profil PT. X PT. X melayani jasa penyewaan kendaraan meliputi penyewaan kendaraan dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, PT. Hero Supermarket. Tbk, merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Pada bagian ini membahas tentang karakteristik dari responden yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 60 responden. Profil responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden 4.1.1 Responden Menurut Jenis Kelamin Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan pembedaan terhadap jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada mahasiswa STIQ (Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur an) yang ada diruangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Casa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatupenelitian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik menggunakan kuesioner. Adapun kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMAK- BMN di lingkungan

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada tahun 2005. Perusahaan ini merayakan ulang tahun setiap tanggal 8 Agustus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari warga Alam Indah Rt001/07. Data-data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. sejak Tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Haryantoyang bergerak pada

BAB IV PEMBAHASAN. sejak Tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Haryantoyang bergerak pada BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adiwraksa Atyanta adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak Tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Haryantoyang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, kondisi ini mendorong suatu industri di Indonesia mulai tumbuh. Seiring dengan ketatnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Berikut ini adalah profil perusahaan yang meliputi latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, arti dan logo, serta struktur organisasi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Lokasi penelitian ini di Kisel berada

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SS Utama adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu dan sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981,

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada Pada tahun 2007 bergabung didalam suatu perusahaan yang bergerak di bidang Kontraktor

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang merupakan bentuk integrasi dari instansi kantor wilayah departemen Koperasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini dilihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Perusahaan Freetrend Indrustrial Limited merupakan indrustri sepatu atletik dan hanya memproduksi sepatu atletik. Pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini adalah karyawan PT. Apac Inti Corpora yang berlokasi di Jl. Sukarno-Hatta Km32, Desa Harjosari, Bawen-Semarang 50661, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian Rumah Sakit Umum Kecamatan Kalideres yakni satu dari sekian RS milik Pemprop Jakarta Barat yang berwujud RSU, dinaungi oleh Pemerintah Provinsi dan tercatat

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total % BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Karakteristik demografi responden pada penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. a. Berdasarkan jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Chandra Super Store merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang telah tersebar di berbagai kota. Chandra menjual berbagai produk dan merek mulai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah SMK Negeri 6 Malang yang beralamat di Jalan Ki Ageng Gribig 28 Malang, merupakan sekolah menengah kejuruan berstatus negeri yang resmi

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co merupakan salah satu merek produk yang fenomenal di pasar. Yang menarik

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB IV Analisa Hasil Penelitian 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji itas dan Reabilitas 4.1.1 Uji itas Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan analisis faktor menggunakan alat bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara BAB 4 Analisis Data dan Penyajian 4.1 Penyajian data penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas hasil data yang telah dikumpulkan dari para responden yaitu karyawan Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang di Tangerang. Data hasil kuesioner yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan PT Argo Pantes Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan PT Argo Pantes Tbk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan PT Argo Pantes Tbk PT Argo Pantes Tangerang merupakan perluasan dan pengembangan dari pabrik Tekstil PT Daya Manunggal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Responden 4.1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Adapun data berdasarkan usia responden karyawan Toko Buku Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci