REDUKSI PEMBOROSAN UNTUK PERBAIKAN VALUE STREAM PRODUKSI MI LETHEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "REDUKSI PEMBOROSAN UNTUK PERBAIKAN VALUE STREAM PRODUKSI MI LETHEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING"

Transkripsi

1 AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Me 2015 REDUKSI PEMBOROSAN UNTUK PERBAIKAN VALUE STREAM PRODUKSI MI LETHEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING Waste Reducton to Improve Value Stream of M Lethek Producton Usng Lean Manufacturng Approach Jurusan Teknolog Industr Pertanan, Fakultas Teknolog Pertanan, Unverstas Gadjah Mada, Jl. Flora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta Emal: nugroho.adtya91@gmal.com ABSTRAK Industr M Lethek merupakan ndustr yang menghaslkan produk berupa m kerng berbahan baku tepung tapoka. Pada proses pengolahan m d ndustr M Lethek, terdapat berbaga pemborosan () yang dapat merugkan ndustr. Dantara pemborosan yang terjad berupa persedaan bahan baku yang belum dperlukan dan transportas berlebh. Untuk mereduks pemborosan tersebut dperlukan suatu perbakan pada menggunakan pendekatan. Pendekatan aktvtas yang ada pada ndustr M Lethek. Aktvtas-aktvtas tersebut kemudan dgolongkan menjad dua jens aktvtas, yatu aktvtas yang memberkan nla tambah dan aktvtas yang tdak memberkan nla tambah. Waktu dar masng-masng aktvtas tersebut yang selanjutnya dgunakan untuk menghtung nla (PCE). nla pada produk dbandngkan total waktu yang dgunakan produk selama dalam proses. Berdasarkan peneltan yang telah dlakukan, ddapatkan nla PCE awal dar ndustr M Lethek sebesar 12,05 %Perbakan yang dlakukan alah dengan mengubah tata letak pabrk dan melakukan perbakan penjadwalan pemesanan bahan baku. Hasl perbakan tersebut berhasl menngkatkan nla PCE menjad 15,68 %. Kata kunc: Pemborosan, M Lethek, ABSTRACT M Lethek ndustry s an ndustry that produce dry noodles. In the producton process of M Lethek ndustry, unnecessary nventory and excessve transportaton. To reduce that waste, lean manufacturng approach s requred. ndustry was 12,05%. The recommendatons for ncrease PCE are relayoutng the plant and change the order schedulng of raw materals. These recommendatons could ncrease PCE score to 15,68 %. Keywords: Waste, value stream, M Lethek, lean manufacturng PENDAHULUAN Industr M Lethek d Yogyakarta merupakan salah satu ndustr pangan yang menghaslkan produk berupa m kerng. Industr n mengolah bahan baku berupa tepung tapoka dan tepung gaplek menjad m kerng yang menyerupa m bhun, namun yang membedakan alah warna m yang kusam sehngga mendapat julukan M Lethek. M Lethek memlk dameter sebesar 1 mm yang untaannya dtata membentuk perseg sepert m nstan pada umumnya. M kerng dmasukkan ke dalam kemasan plastk dengan berat 5 kg per kemasan. Persangan yang cukup ketat antar produsen m menuntut ndustr M Lethek untuk melakukan perbakan secara terus menerus dengan memnmalkan pemborosan dan berfokus pada pencptaan nla (). 205

2 AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Me 2015 Pemborosan merupakan segala aktvtas kerja yang tdak memberkan nla tambah bag produk. Shngo (1989) berhasl merumuskan tujuh jens pemborosan yang mungkn terjad dalam suatu perusahaan. Ketujuh pemborosan tersebut adalah (produks berlebh), (pergerakan yang tdak dperlukan), (transportas yang berlebh), (proses tdak tepat), (waktu tunggu), (cacat produk), dan (persedaan tdak perlu). Pemborosan dapat dtemukan dalam bentuk apapun dan dmana pun, sepert permasalahan yang dhadap ndustr M Lethek. Pemborosan yang terjad berupa produk setengah jad yang menunggu untuk dproses oleh stasun kerja berkutnya. Selan tu tata letak pabrk yang kurang bak menyebabkan waktu transportas antar stasun kerja menjad lama. Pemborosan-pemborosan n perlu untuk dreduks bahkan dhlangkan. adalah suatu upaya untuk menghlangkan pemborosan dan menngkatkan nla tambah ( ) produk agar dapat memberkan nla kepada pelanggan () (Gasperz, 2007). Langkah dasar dalam ) dan menghlangkan pemborosan yang terjad sepanjang proses alran nla tersebut. Pemborosan yang terjad d ndustr M Lethek tergolong dalam pemborosan dar ss waktu. Ukuran untuk mengetahu sejauh mana dengan PCE. PCE merupakan persentase dar waktu yang dpergunakan untuk menambah nla pada produk dbandngkan total waktu yang dpergunakan produk selama dalam proses. Peneltan n bertujuan untuk mengetahu nla PCE produks M Lethek berdasarkan pemetaan konds awal dan mengetahu lebh lanjut faktor-faktor yang menyebabkan terjadnya pemborosan. Berdasarkan perbakan untuk mereduks pemborosan. METODE PENELITIAN Peneltan dlakukan d ndustr M Lethek yang beralamatkan d dusun Bendo, Srandakan, Bantul Yogyakarta dengan pelaksanaan kegatan selama perode Aprl-Jun Metode peneltan yang dgunakan adalah metode deskrptf dengan menggunakan data masa lalu dan juga data sekarang. Penentuan nla PCE awal dan pembuatan dengan tahapan sebaga berkut: proses produks, mula dar penyapan bahan baku sampa pengemasan produk, kemudan dbag dalam elemen-elemen kerja yang lebh kecl. 2. Penentukan waktu sklus dar tap-tap elemen kerja (Ws) dengan menggunakan data yang telah lolos uj keseragaman dan kecukupan data. 3. Penentuan waktu normal (Wn) dengan rumus:... (1) 4. Penentuan waktu baku (Wb) dengan rumus:... (2) 5. Pengelompokan elemen kerja ke dalam () dan (N). adalah waktu dar aktvtas yang memberkan nla tambah pada produk sepert kegatan operas, sedangkan N adalah waktu dar aktvtas yang tdak memberkan nla tambah sepert kegatan transportas. 6. Perhtungan (PLT) berdasarkan waktu yang dhabskan mula dar, N, dan (LT). LT adalah waktu tunggu bahan pada proses produks untuk proses selanjutnya ( / WIP). Nla LT ddapatkan dar jumlah yang terjad pada tap tngkat permntaan produk..... (3)... (4) 7. Perhtungan PCE berdasarkan dan PLT yang terjad... (5) 8. Pembuatan (VSM) adalah suatu pendekatan yang dgunakan untuk memetakan alran nla sepanjang proses produks secara mendetal sehngga dan menemukan penyebab terjadnya serta memberkan cara yang tepat untuk menghlangkan atau mengurangnya. VSM dgunakan untuk mengetahu keadaan awal ndustr M Lethek. Nla PCE awal dan data lan yang telah dolah kemudan djadkan sebaga nput nformas dalam pembuatan Berdasarkan nformas yang ada pada, maka dapat dketahu pemborosan yang terjad d sepanjang alran nla, yang selanjutnya danalss untuk mengatahu faktor-faktor apakah yang menyebabkan pemborosan tersebut. 206

3 AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Me 2015 Rekomendas Perbakan Rekomendas perbakan dberkan berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadnya pemborosan. Pemberan rekomendas perbakan yang tepat dapat menngkatkan nla PCE akhr. Penentuan Nla PCE Akhr dan Pembuatan Future State Map Berdasarkan rekomendas perbakan yang dberkan, kemudan dhtung kembal nla PCE konds usulan. Rekomendas perbakan dapat dkatakan berhasl apabla nla PCE usulan lebh besar dar konds awal. Nla PCE usulan dan data lan yang telah dolah kemudan djadkan sebaga nput nformas dalam pembuatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Industr M Lethek ddrkan sektar tahun 1940 dan saat n memlk pekerja tetap sejumlah 24 orang. Industr beroperas dengan satu shft dar pukul WIB dengan waktu strahat pada pukul WIB dan WIB sehngga waktu efektf kerja setap harnya adalah 10,5 jam atau detk. Permntaan rata-rata M Lethek () setap bulan adalah sejumlah 19259,58 kg atau 846,6 kg per har. Dengan demkan waktu rata-rata yang dperlukan untuk memenuh permntaan pelanggan ( ) adalah 44,65 detk/kg. Untuk memenuh kebutuhan bahan baku utama yatu tepung, setap bulannya dlakukan pemesanan sejumlah ,5 kg atau 119.8,352 kg per har. Rata-rata frekuens pemesanan terhadap bahan baku setap bulannya sebesar 2,5 sehngga jumlah bahan baku yang dpesan setap kal pesan sejumlah kg. Industr M Lethek setap harnya melakukan dua sklus kerja, dengan hasl m kerng setap sklusnya () sebesar 475 kg. Penentuan Nla PCE Awal dan Pembuatan Current State Map Proses produks pembuatan M Lethek terbag menjad 11 stasun kerja yang secara berurutan melput penyapan bahan, pencampuran 1, pemadatan, pengukusan adonan, pencampuran 2, pengepresan, pengukusan m, penrsan, perendaman dan penataan m, penjemuran, dan pengemasan. Setap stasun kerja dbag menjad beberapa elemen kerja dan dtentukan waktu bakunya yang selanjutnya dkelompokkan dalam dan N. Msalnya pada stasun pencampuran 1, pekerjaan terbag menjad lma elemen kerja yatu persapan alat, penuangan bahan, pencampuran, transportas bahan ke dalam keranjang, dan transportas keranjang ke stasun kerja berkutnya. Elemen kerja kedua dan ketga dkelompokkan dalam, ssanya termasuk N. Total nla dan pada produks M Lethek masng-masng sebesar ,19 detk dan 18371,79 detk. Berdasarkan data d setap stasun kerja, dapat dhtung LT produks M Lethek (Tabel 1). Dar perhtungan yang dlakukan dengan rumus (5), dketahu nla PCE konds awal sebesar 12,05 %. PCE perusahaan Toyota Jepang adalah 53%, perusahaan lan d Jepang sektar 50%, perusahaan Amerka sektar 20-40%, perusahaan lokal Indonesa mash dbawah 10%. Jka nla kurang dar 30%, maka proses tersebut dsebut atau proses produks yang tdak rampng (Gazpersz, 2007). Industr M Lethek merupakan ndustr yang kapastas produksnya tergantung pada kapastas mesn atau tpe sehngga menurut Gazperz (2007), batas bawah nla PCE sebesar 1 % dan batas atas sebesar 20 %. Target perbakan yang menjad acuan alah berusaha menngkatkan ndustr dan data olahan, mula dar proses kedatangan bahan baku sampa proses dstrbus m ke konsumen setap harnya, djadkan sebaga nput pada (Gambar 1). Tabel 1. Data produks ' M Lethek No Jens WIP (kg) (kg) () (a) (b) (a/b) 1 Persedaan bahan d gudang Bahan baku 9866,43 846,6 11,650 2 Bahan baku d stasun kerja pencampuran 1 Bahan baku 316,67 846,6 0,370 3 Bahan baku d stasun kerja pengukusan 1 Adonan 166,48 846,6 0,197 4 Bahan baku d stasun kerja pencampuran 2 Adonan 497,62 846,6 0,590 5 Adonan d stasun kerja pengepresan Adonan 494,05 846,6 0,580 6 Adonan d stasun kerja pengukusan 2 M basah 332,95 846,6 0,390 7 M basah d stasun kerja perendaman dan penataan M basah 488,12 846,6 0,580 8 M kerng d pengemasan M kerng 411,67 846,6 0,540 14,904 (detk)* ,4 *konvers waktu 1 har = 13,5 jam kerja 207

4 AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Me 2015 Berdasarkan pada Gambar 1, terdapat dketahu bahwa d semua stasun kerja terdapat N yang sebagan atau seluruhnya merupakan elemen kerja pemndahan bahan (transportas). Msalnya, dar stasun kerja penjemuran ke pengemasan membutuhkan waktu transportas sebesar detk (19,21 ment). Transportas berlebhan d ndustr M Lethek karena frekuens transportas yang terlalu tngg dan juga tata letak pabrk yang kurang bak, sehngga jarak antar stasun kerja menjad jauh. Tata letak ndustr M Lethek dapat dlhat pada Gambar 2. Alran bahan antar stasun tdak lurus dan terdapat beberapa. terjad karena satu alat dgunakan untuk dua tahapan proses yang tdak berurutan, msalnya alat pencampur dgunakan untuk proses pencampuran 1 dan pencampuran 2, yang keduanya bukan merupakan proses yang berurutan. Jarak perpndahan bahan mula dar penyapan bahan baku sampa pengemasan produk sejauh 217,9 m dengan waktu tempuh 8.935,65 detk. Selan pemborosan karena transportas berlebhan, pada Gambar 1 terlhat adanya pemborosan berupa persedaan yang belum dperlukan (smbol D), bak d dalam gudang bahan baku maupun WIP d beberapa stasun kerja. LT terbesar terjad pada persedaan bahan baku, yatu sebesar 11,65 har. Tnggnya nla LT n dsebabkan karena banyaknya jumlah persedaan bahan baku d gudang. Rekomendas Perbakan pada ndustr M Lethek, dsusun rekomendas perbakan untuk mereduks pemborosan sebaga berkut : Rekomendas perbakan pada pemborosan transportas berlebhan. Rekomendas yang dberkan alah perbakan tata letak pabrk. Perbakan tata letak dperlukan untuk memperlancar alran bahan, menghlangkan, dan juga memperpendek jarak perpndahan bahan. Perbakan dlakukan dengan mempertmbangkan keterkatan antar aktvtas, stasun kerja yang prosesnya berurutan dletakkan berdekatan. Alat pencampur, pengukus, dan press yang sebelumnya tdak dgunakan dusulkan untuk dmanfaatkan lag sehngga tdak terjad. Perbakan tata letak n dapat menurunkan jarak perpndahan bahan sebesar 27% atau menjad 158,3 m dengan waktu tempuh 6.775,72 detk. pengukusan 1 menuju pengepresan dan stasun pengukusan 2 menuju penrsan. Rekomendas perbakan tata letak ndustr M Lethek dapat dlhat pada Gambar 3. Weekly Order Current State Map Of Lethek Noodle Industry Industry Owner (Bapak Fer) (producton control) Daly Order Customer Suppler Workng /month : 22 Shft/day : 1 shft Break : 3 hours /day Takt tme : sec/kg Demand/month : kg Demand/day : kg Penyapan bahan Pencampuran 1 Pemadatan Pengukusan Adonan Pencampuran 2 Pengepresan Pengukusan M Penrsan M Perendaman dan Penataan M Penjemuran Pengemasan kg LT = sec 350 kg LT = sec Machne : sec kg LT = sec sec 550 kg LT = Machne : 2 Machne : kg LT = sec Machne : kg LT = Machne : sec kg LT = sec sec kg LT = sec sec N sec sec sec sec sec sec sec sec sec sec sec N sec N sec N sec N sec N sec N sec N sec N sec N sec N Total Lead Tme = sec Total Non Value Added Tme (N)= sec Value Added Tme () = sec Process Lead Tme = Total Lead Tme + N + = sec Process Cycle Effcency = /Process Lead Tme x 100% = % Gambar

5 I AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Me 2015 A T G F E C D J H Q B L K M S O 4030cm 4830cm 0-8 O - 5 O - 4 O - 7 O I 2 I 1 O - 6 O - 3 I - 3 O O - 2 O - 9 I - 4 O - 12 O - 11 G U A F E B O - 7 C D K L S O - 9 H 3300cm 730cm 0-1 N Q M O T 4830cm O - 2 I J O - 5 I 2 O - 6 O - 4 I 1 O I - 3 O - 10 I - 4 O - 12 O - 11 Gambar 2. Tata letak awal ndustr M Lethek Gambar 3. Tata letak usulan ndustr M Lethek 209

6 AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Me 2015 Rekomendas perbakan pada jens pemborosan persedaan yang belum dperlukan. Reduks pemborosan berupa persedaan yang belum dperlukan dlakukan dengan mengatur jadwal pemesanan bahan baku sehngga menurunkan penympanan d gudang. Usulan perbakan alah dengan menyeragamkan frekuens pemesanan bahan baku setap bulan. Berdasarkan perhtungan sebelumnya, ndustr n melakukan pemesanan bahan baku dengan rata-rata frekuens pemesanan sebesar 2,5 kal setap bulannya, dengan frekuens terbanyak alah 4 kal dan frekuens terendah alah 2 kal. Untuk mengurang pada gudang bahan baku dberkan usulan melakukan pemesanan secara seragam, yatu 4 kal setap bulan agar menjad berkurang. Pemlhan pemesanan sebanyak 4 kal ddasar oleh pertmbangan kemampuan ndustr M Lethek. Karena perbakan n akan menjad dasar dalam kegatan produks ndustr M Lethek ke depannya, maka perhtungan kebutuhan bahan baku ddasarkan pada hasl peramalan permntaan kedepan, dalam peneltan n tga bulan. Jumlah rata-rata permntaan setap bulan dramalkan sebesar ,52 kg m kerng atau setara ,36 kg bahan baku. Untuk mengantspas ketdakpastan permntaan maupun pasokan dar, ndustr perlu menyapkan persedaan pengaman (). Dengan tngkat 99%, dperoleh jumlah sebesar 815,57 kg. Berdasarkan data tersebut, maka jumlah bahan baku yang harus dpesan setap kal pesan alah 7.309,41 kg, dengan 7,67 har atau ,1 detk. Penurunan yang cukup besar akan berpengaruh terhadap penngkatan nla PCE. Penentuan nla PCE usulan dan pembuatan Future State Map Berdasarkan usulan perbakan, terjad perubahan pada jumlah dan juga konds awal sebesar 18371,79 detk sedangkan konds usulan sebesar 15605,77 detk. Nla konds awal sebesar ,4 detk, sedangkan konds usulan sebesar detk. Dar data tersebut ddapatkan nla hasl usulan lebh tngg jka dbandngkan dengan konds awal sebesar 12,05 %. Dengan demkan terjad penngkatan sebesar 3,63 %. Data hasl olahan tersebut kemudan djadkaan sebaga nput nformas dalam pembuatan sepert pada Gambar 4. Future State Map Of Lethek Noodle Industry Daly Daly Daly Daly Daly Daly Daly Daly Daly Daly Daly Gambar

7 AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Me 2015 KESIMPULAN Nla PCE berdasarkan pemetaan konds awal sebesar 12,05 % dengan pemborosan berupa transportas berlebh dan persedaan yang belum dperlukan. Rekomendas perbakan yang dusulkan alah perbakan tata letak pabrk dan penjadwalan pemesanan bahan baku. Rekomendas n mampu menngkatkan nla PCE menjad 15,68 %. DAFTAR PUSTAKA. Skrps. Jurusan Teknolog Industr Pertanan. Fakultas Teknolog Pertanan. Unverstas Gadjah Mada, Yogyakarta. Gazperz, V. (2007).. Grameda Pustaka Utama, Jakarta. Hnes, P. dan Rch, N (1997). The seven value stream mappng tools. 17(1): Lee, Q. dan Snyder, B. (2007).. Enna Products Corporaton, Bellngham. Ma arf, M.S. dan Tanjung, H. (2003).. PT Grasndo, Jakarta. Muslch, M. (1993).. Lembaga Penerbt Fakultas Ekonom Unverstas Indonesa, Jakarta. Nasuton, A.H. (1999).. PT Candmas Metropole, Jakarta. Nelson, B.L., Ncol, D.M., Banks, J. dan Carson, J.S. (2005)., 4 th edton, Pearson Educaton, nc. Premyss Consultng. (2008). ; Astra Internatonal, Jakarta. Pujawan, N. (2005).. Penerbt Guna Wdya, Surabaya. Rdwan, A. dan Ekawat, R. (2008). Jurusan Teknk Industr. Unverstas Sultan Ageng Trtayasa, Banten. Rother, M. dan Shook, J. (1999) Edton. The Lean Enterprse Insttute, Inc., Brooklne, MA. Shngo, S. (1989).. Productvty Press, Cambrdge. Sutalaksana (1979).. Teknk Industr. Insttut Teknolog Bandung, Bandung. Wgnjosoebroto, S. (2000).. Penerbt Guna Wdya, Surabaya. 211

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan Pada bab n akan dbahas mengena penyelesaan masalah ops real menggunakan pohon keputusan bnomal. Dalam menentukan penlaan proyek, dapat dgunakan beberapa metode d antaranya dscounted cash flow (DF). DF

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos 1, Pabelan,

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS LINE BALANCING DENGAN METODE LEARNING CURVE

ANALISIS LINE BALANCING DENGAN METODE LEARNING CURVE ANALISIS LINE BALANCING DENGAN METODE LEARNING CURVE Kelvn Dosen Teknk Industr Sekolah Tngg Teknk Surabaya e-mal: kelvn@stts.edu ABSTRAK Sebuah perusahaan manufaktur yang memproduks speaker memlk permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penghtungan 4.1.1 Penghtungan Peramalan 4.1.1.1 Peramalan Me Atom Contoh perhtungan peramalan permntaan dengan metode regres lner, regres kuadrats, double movng average,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

Oleh : Fifi Fisiana

Oleh : Fifi Fisiana Optmas Baya Produks menggunakan Metode Revsed Mult Choce Goal programmng dengan Tahap Persedaan Terkontrol Supply Chan Model stud kasus : PT.Gunungarta Manunggal, Gempol Oleh : Ff Fsana 1207100018 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode peneltan Metode peneltan yang dlakukan adalah metode ekspermen melakukan tes awal dengan pemberan lathan dan pemberkan tes akhr yang kemudan melhat penngkatan dan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Semnar Nasonal Aplkas Teknolog Informas 004 Yogyakarta, 19 Jun 004 Aplkas Pemrograman Komputer Dalam Bdang Teknk Kma Arf Hdayat Program Stud Teknk Kma Fakultas Teknolog Industr, Unverstas Islam Indonesa

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran

Lebih terperinci

MENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK

MENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK Nelson ulstono Teknk Mesn Unverstas Islam Malang 015 MENGANALIA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKI DI PT. EMEN GREIK (PERERO).Tbk PABRIK TUBAN Nelson ulstono, Teknk Mesn, Fakultas

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci