Kebijakan Penyebaran Dokter di Indonesia:
|
|
- Dewi Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FORUM NASIONAL II: JARINGAN KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA, MAKASSAR, SEPTEMBER 2011 Kebijakan Penyebaran Dokter di Indonesia: Apakah Pengambil Kebijakan Sudah Melihat Akar Masalahnya? Andreasta Meliala Laksono Trisnantoro
2 Agenda Latar Belakang Kerangka Konsep Fakta di Lapangan Kesimpulan
3 Isu Utama tentang Dokter di Indonesia Jumlah dokter spesialis sangat terbatas: Di Indonesia, rasio dokter spesilasi per penduduk sebesar (World Bank, 2009): 1996: 3, : 5,18 Penyebaran dokter spesialis (Ilyas, 2007): 27% bekerja di Jakarta 73% bekerja di luar Jakarta Rasio dokter spesialis di daerah rural vs urban (Trisnantoro, 2005) Rural: 0,8 per penduduk Urban: 8,4 per penduduk
4 Tujuan Mengidentifikasi kebijakan yang diambil untuk mengatasi masalah distribusi Mengidentifikasi implikasi dari kebijakankebijakan tersebut Menelusuri faktor yang menghambat efektifitas kebijakan di lapangan.
5 Medical School Capacity Kerangka Konsep (Fieldstein, 1979; Demand for Physician Services Prekker, 2008) Barrier to Entry Supply of Physician Services - non economic factor -economic factor -income -insurance (payment mechanism) Physician PRICES* & QUANTITIES -Number of physician -Physician s hours -Substitution -Capital & equipment* -Prices paid for above inputs (Other Expenses)* Attrition Number of physician
6 Model Distribusi Dokter: Supply Side Physician s price Regulation Professional facilities Motivation Social facilities Production Issue Distribusi Dokter Barrier to Entry
7 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional. Data yang berupa data sekunder jumlah dokter spesialis diambil dari Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan tahun 2010 Data sekunder jumlah rumah sakit diambil dari DirJen BUK Kementrian Kesehatan tahun 2008 Data sekunder untuk kapasitas fiskal dan data demografik lainnya diambil dari Susenas
8 Production Issue Adakah hubungannya? Jumlah dokter di Indonesia? Memadai (jika dilihat jumlahnya) Tidak memadai (jika dilihat penyebarannya) Jumlah dokter spesialis? Neuro-surgeon: 150? 250? Rasio dokter spesialis dengan jumlah penduduk? Rasio dokter spesialis dengan jumlah kasus? Rasio dokter spesialis dengan jumlah institusi pelayanan kesehatan? Jumlah FK yang memproduksi dokter spesialis? Kapasitas produksi masing-masing FK? Adakah hubungannya?
9 Motivation Kebijakan pendistribusian dokter banyak dilandasi konsep motivasi Pemberian kompensasi Pemberian sangsi Short term contract Motivasi material bersifat sementara dan akan terjadi peningkatan standar seiring berjalannya waktu
10 Physician Price: Market-Based Material incentive Bergantung pada kriteria daerah Bergantung pada kompetensi Imaterial Incentive Tidak ada ikatan kontraktual yang kuat antara pemberi insentif dengan dokter Kompetisi antar-pemda untuk menarik dokter dengan pemberian insentif
11 Kebijakan Insentif Permenkes No.132/Menkes/Per/IV/2006 tanggal 21 April 2006 insentif bagi dokter spesialis, dokter/dokter gigi, bidan PTT yang bekerja di daerah sangat terpencil di seluruh Indonesia.
12 Contoh Kebijakan Pemda Insentif dokter spesialis (2001) Jasa tindakan (2003) Tugas belajar dokter spesialis (2005) Penyesuaian tarif (2007) Keadaan Dokter Spesialis Jumlah dokter spesialis menurun Dokter spesialis yang pernah di RSUD Bima (sejak tahun 2001): 3 orang: tidak menyelesaikan masa tugas 4 orang: enggan memperpanjang 2 orang: perpanjang dengan syarat
13 Regulation Regulasi masih lemah, terbukti dengan banyaknya pemberian surat penugasan dari Dinas Kesehatan untuk dokter, agar bisa berpraktek di lebih dari 3 tempat Aturan makro tidak mengikat dan relatif mudah diterobos Banyak rumah sakit didirikan tanpa kelayakan jumlah dokter Regulasi internal rumah sakit tidak mendukung keberadaan dokter
14 Dual Practice in Practice & Compliance to Medical Act Specialist Hospital State Non-State Private Practice Total Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist Specialist
15 Working Hours Sp Practice Hours State hospital Non-state hospital Private Practice Day Time Normal Working Hours Outside of Normal Working Hours Day Time Day Time Normal Working Hours Outside of Normal Working Hours Sp 01 Tuesday Saturday Monday, Wednesday Sp 02 Thursday noon Friday Sp 03 Thursday morning Monday to Friday Tuesday Monday Monday to Sp 04 Wednesday Friday Sp 05 Saturday Monday to Saturday Sp 06 Room ICU Thursday, Friday Monday to Saturday
16 Professional Facilities Pemda banyak mengundang dokter untuk bekerja di suatu daerah, tetapi tidak menyediakan fasilitas yang layak Rumah sakit, bahkan yang sudah terakreditasi, tidak menyediakan peralatan yang memadai dan tim yang kompeten untuk mendukung pekerjaan dokter
17 Social Facilities Banyak dokter tidak betah tinggal di daerah remote oleh karena dukungan fasilitas sosial yang lemah Sarana pendidikan, transportasi, sampai dengan keamanan menjadi isu penting untuk mendukung keberadaan dokter Contoh: Dokter di Kepri dan beberapa kabupaten di Kaltim
18 Barrier to Entry Data permintaan dokter dari kabupaten tidak sesuai dengan data keberadaan dokter Ada daerah yang tidak memiliki dokter yang memadai, tetapi tidak mengajukan permintaan Mengapa? Dokter yang memiliki pendapatan tinggi, tidak serta merta memberikan persetujuan/rekomendasi terhadap kebijakan penambahan dokter baru
19 Income in 8 Provinces (Mean) Province GP Internist Surgeon Ob-Gyn Pediatrician N Sumatera 3,965 10,505 19,657 18,033 6,810 Bengkulu 6,205 22,600 20,650 74,924 18,600 Jakarta 3,351 33,790 14,477 24,809 21,878 C. Java 8,162 23,875 27,550 25,833 17,250 Jogjakarta 2,154 9,810 19,769 18,241 6,584 NTB 6,830 14,466 21,667 54,050 16,974 N. Sulawesi 9,041 20,361 20,978 22,760 7,845 Papua 4,578 22,062 24,150 37,883 24,235 TOTAL 6,174 18,886 19,317 29,388 14,490
20 Kesimpulan Kebijakan pendistribusian dokter di Indonesia belum mencakup seluruh variabel-variabel utama yang mempengaruhi distribusi dokter
21 Saran Diperlukan konsistensi dalam penerapan kebijakan tingkat nasional Membuat kebijakan yang dapat mengintervensi faktor suplai (dan demand) yang memberikan kontribusi besar terhadap terjadinya malsdistribusi dokter
22 Model Distribusi Dokter: Komprehensif Physician s price Regulation Professional facilities Motivation Social facilities Production Issue Distribusi Dokter Barrier to Entry
23 TERIMA KASIH
Penyebaran dan Pendapatan Dokter (Spesialis) Pemerintah di Indonesia. Andreasta Meliala Laksono Trisnantoro
Penyebaran dan Pendapatan Dokter (Spesialis) Pemerintah di Indonesia Andreasta Meliala Laksono Trisnantoro Agenda Latar Belakang Hasil Peneli?an dan Pengembangan Kebijakan Hasil Peneli?an dan Pengembangan
Lebih terperinciProfessionalisme Dokter dan Tantangannya di Lapangan: Fokus pada altruism dan self regulation. Andreasta Meliala; Laksono Trisnantoro PMPK-FK UGM
Professionalisme Dokter dan Tantangannya di Lapangan: Fokus pada altruism dan self regulation Andreasta Meliala; Laksono Trisnantoro PMPK-FK UGM Being Professional Medical professionalism: describes the
Lebih terperinciTHE GEOGRAPHIC DISTRIBUTION OF SPECIALIST DOCTORS IN A MIXED PUBLIC-PRIVATE SYSTEM: REGULATORY CHALLENGES FOR INDONESIA
THE GEOGRAPHIC DISTRIBUTION OF SPECIALIST DOCTORS IN A MIXED PUBLIC-PRIVATE SYSTEM: REGULATORY CHALLENGES FOR INDONESIA Andreasta Meliala Krishna Hort Laksono Trisnantoro CONTEXT & QUESTIONS Universal
Lebih terperinciGedung Granadi, Kuningan Lantai 10 (seberang Departemen Kesehatan) Jakarta, Selasa 8 Februari 2011, pukul
Lunch Seminar Peranan Profesi dan Asosiasi Profesi dalam Reformasi Pelayanan Kesehatan: Apakah mendukung atau menghambat proses reformasi pelayanan kesehatan? Sebuah kajian budaya dan ideologi Gedung Granadi,
Lebih terperinciPEMERATAAN TENAGA DOKTER: ANTARA MITOS DAN FAKTA. Andreasta Meliala, Laksono Trisnantoro, Dwi Handono; Alinda; Eki Haryadi
PEMERATAAN TENAGA DOKTER: ANTARA MITOS DAN FAKTA Andreasta Meliala, Laksono Trisnantoro, Dwi Handono; Alinda; Eki Haryadi AGENDA Latar Belakang Batasan & Konsep Perkembangan Kebijakan dan Dampaknya Usulan
Lebih terperinciPay for Performance: Antara Konsep dan Fakta di Lapangan serta Peluang bagi Rumah Sakit untuk Menerapkannya di Era SJSN 2014 Andreasta Meliala MMR UGM
Pay for Performance: Antara Konsep dan Fakta di Lapangan serta Peluang bagi Rumah Sakit untuk Menerapkannya di Era SJSN 2014 Andreasta Meliala MMR UGM Agenda A. SJSN dan Isu Pembayaran di Rumah Sakit B.
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Distribusi tenaga kesehatan menjadi isu sistem kesehatan di berbagai negara di dunia. Maldistribusi tidak hanya terjadi di negara miskin dan berkembang, tetapi
Lebih terperinciTantangan Kebijakan & Manajemen SDMK: Upaya Mengejar Bola Salju. Andreasta Meliala Ina-HEA 2015
Tantangan Kebijakan & Manajemen SDMK: Upaya Mengejar Bola Salju Andreasta Meliala Ina-HEA 2015 *ringkasan Health Sector Review/HRH 2014 Outline Perspektif saat ini Situasi terkini Blind-spots Langkah strategis
Lebih terperinciSkenario RS menghadapi era
Skenario RS menghadapi era BPJS: dalam konteks spesialis dan kebijakan industri Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM Ob servasi 15 tahun terakhir: Masyarakat miskin yang dulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan distribusi dokter spesialis masih merupakan isu yang sampai saat ini masih ada dalam sistem kesehatan di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia
Lebih terperinciKEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK
KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK Disajikan Pada : Lokakarya Nasional Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK Tahun 2014 Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK Kerangka
Lebih terperinciLaksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 1 Pembahasan 1. Makna Ekonomi Politik 2. Makna Pemerataan 3. Makna Mutu 4. Implikasi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Word Health Organization (WHO) telah mengeluarkan Global Policy Recommendation-increasing Acces to Health workers in Remote and Rural Areas Through Improves Retention
Lebih terperinciAndreasta Meliala. Latar Belakang
Mengembangkan Penelitian Kebijakan dan yang Berdampak pada Kebijakan: Pengalaman Kolaborasi antara PMPK UGM dengan Nossal Institute, Melbourne University dan UNSW, Sydney, Australia Andreasta Meliala Latar
Lebih terperinciVisi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Visi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia Laksono Trisnantoro, Fakultas Kedokteran UGM Pengantar Jaminan Kesehatan Nasional talah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekurangan tenaga kesehatan di daerah terpencil dan pedesaan telah menjadi perhatian dunia. Banyak negara telah melaksanakan intervensi untuk mengatasi masalah ini,
Lebih terperinciLOWONGAN DOKTER SPESIALIS PTT PUSAT WILAYAH KERJA PROVINSI KEPRI TAHUN 2014 DENGAN FORMASI :
Monday, September 24 9: - Last Updated Wednesday, September 24 23:5 LOWONGAN DOKTER SPESIALIS PTT PUSAT WILAYAH KERJA PROVINSI KEPRI TAHUN 24 DENGAN FORMASI : NO KABUPATEN/KOTA TIPE RUMAH SAKIT JENIS SPESIALIS
Lebih terperinciReaching the Unreached
Reaching the Unreached STAKEHOLDER M EETING STRATEGIC ALLIANCE FOR A CHIEVING MDGS BANDUNG, 2 1 OCTOBER 2 010 DI Yogyakarta Central Java Central Kalimantan DKI Jakarta Bali East Kalimantan North Sulawesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Seiring dengan upaya pemerintah untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia, pada tahun 2004, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persebaran tenaga kesehatan di wilayah-wilayah Indonesia masih menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persebaran tenaga kesehatan di wilayah-wilayah Indonesia masih menjadi permasalahan yang utama. Kekurangan tenaga kesehatan/dokter di daerah yang sulit merupakan hal
Lebih terperinciSkenario pelaksanaan Kebijakan JKN: Bagaimana mencegah kemungkinan terjadinya kegagalan dan menghadapi era MEA?
Skenario pelaksanaan Kebijakan JKN: Bagaimana mencegah kemungkinan terjadinya kegagalan dan menghadapi era MEA? Prof. Dr. Laksono Trisnantoro MSc. PhD Magister Manajemen Rumahsakit (MMR) Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciSistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat. Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Sistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Daftar Isi Bagian 1. Kerangka kerja Hubungan Pemerintah dan Swasta dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini Indonesia masih mengalami kelangkaan jumlah tenaga dokter spesialis. Hal ini terlihat dari hasil registrasi nasional yang dilakukan oleh Konsil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Sistem Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan, ketanggapan, dan keadilan dalam pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Sistem Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan, ketanggapan, dan keadilan dalam pembiayaan pelayanan kesehatan (WHO, 2000). Komponen pengelolaan kesehatan
Lebih terperinciKepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien
Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien Laksono Trisnantoro Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Kebijakan Manajemen Pelayanan Kesehatan, FK UGM Model Berfikir
Lebih terperinciProf. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan 1. Latar Belakang 2. Sistem Pembiayaan dalam SJSN 3. Contoh dari negara lain (US) 4. Kondisi Yang Diharapkan
Lebih terperinciMonitoring Pelaksanaan Kebijakan BOK dan Jampersal Di DIY, Papua dan NTT. PMPK UGM dan UNFPA Laksono Trisnantoro Sigit Riyarto Tudiono
Monitoring Pelaksanaan Kebijakan BOK dan Jampersal Di DIY, Papua dan NTT PMPK UGM dan UNFPA Laksono Trisnantoro Sigit Riyarto Tudiono Pengantar Mengapa melakukan Monitoring Kebijakan Proses Kebijakan Penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan masyarakat menjadi tugas utama dari pemerintah. Perihal ini tercantum jelas dalam pasal 34 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Dasar Republik
Lebih terperinciPRAKTEK SPESIALIS DI ERA SJSN. Aru W. Sudoyo Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia PAPDI
PRAKTEK SPESIALIS DI ERA SJSN Aru W. Sudoyo Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia PAPDI Jumlah Dokter Spesialis/100.000 penduduk menurut Provinsi 26/10/09 Pendidikan KKI 4 NUMBER OF SPECIALISTS
Lebih terperinciPENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 1. LANDASAN HUKUM LANDASAN HUKUM Undang-undang No. 17 Tahun 2007
Lebih terperinciPengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia
Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia Laksono Trisnantoro Center for Health Service Management Gadjah Mada University
Lebih terperinci" Ideologi Jaminan Kesehatan di Indonesia: Apakah akan bertabrakan atau seiring dengan "ideologi dokter (spesialis) dan rumah sakit?
" Ideologi Jaminan Kesehatan di Indonesia: Apakah akan bertabrakan atau seiring dengan "ideologi dokter (spesialis) dan rumah sakit? Laksono Trisnantoro Center for Health Service Management Gadjah Mada
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciINTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016
INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 Tantangan Pembangunan Kesehatan Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PENENTUAN STANDAR TENAGA KESEHATAN BERBASIS KOMPETENSI DI PUSKESMAS DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK)
ANALISIS KEBIJAKAN PENENTUAN STANDAR TENAGA KESEHATAN BERBASIS KOMPETENSI DI PUSKESMAS DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK) Gurendro Putro, Didik Budijanto, Mugeni Sugiharto, Kartini Rustandi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Internsip Dokter sebagai Social Engineering Pendistribusian Dokter di. Indonesia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
164 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berangkat dari paparan di atas tentang Politik Hukum Program Internsip Dokter sebagai Social Engineering Pendistribusian Dokter di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Sumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya
Lebih terperinciSAMBUTAN REKTOR PADA PELANTIKAN/PENGAMBILAN SUMPAH DOKTER BARU PERIODE
SAMBUTAN REKTOR PADA PELANTIKAN/PENGAMBILAN SUMPAH DOKTER BARU PERIODE 178 12 Desember 2011 Yang kami hormati, Bapak Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Direktur RSUD Dr. Moewardi, Direktur Rumah
Lebih terperinciUPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN
UPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDMK Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK Batam, 16 Oktober 2012 SUPPLY SIDE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rumah sakit. Tanpa pelayanan spesialistik, eksistensi rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan dokter spesialis mutlak diperlukan untuk pelayanan kuratif di rumah sakit sebab pelayanan profesional dokter spesialis adalah inti dari pelayanan rumah
Lebih terperinciIntervensi Kebijakan Yang Memiliki Dampak Jangka Panjang Terhadap Retensi Tenaga Kesehatan Di Daerah Terpencil: Sebuah Tinjauan Sistematis
Intervensi Kebijakan Yang Memiliki Dampak Jangka Panjang Terhadap Retensi Tenaga Kesehatan Di Daerah Terpencil: Sebuah Tinjauan Sistematis Ferry Efendi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga fefendi@indonesiannursing.com
Lebih terperinciJadwal & Hasil Pertandingan Voli Pasir Popnas 2015
Jadwal & Hasil Pertandingan Voli Pasir Popnas 2015 Contributed by Nindy Thursday, 17 September 2015 Last Updated Friday, 18 September 2015 volimania.org volimania.org Masih di event yang sama, yaitu POPNAS
Lebih terperinciOleh : Dr. Didik K Wijayanto, MPH
PANDANGAN IDI DAN REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN Oleh : Dr. Didik K Wijayanto, MPH Ketua Divisi Penataan Layanan Primer Bidang JKN PB IDI FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN JKN
Lebih terperinciKebijakan Strategis untuk mengurangi ketidak adilan dalam mencapai Universal Health Coverage
Kebijakan Strategis untuk mengurangi ketidak adilan dalam mencapai Universal Health Coverage Strategic Policy for narrowing inequity in Universal Health Coverage programs Laksono Trisnantoro Universitas
Lebih terperinciPEMBIAYAAN KESEHATAN IBU & UPAYA PENURUNAN AKI: Antara kenyataan dan harapan. Mardiati Nadjib FKM UI 3 Juni 2010
PEMBIAYAAN KESEHATAN IBU & UPAYA PENURUNAN AKI: Antara kenyataan dan harapan Mardiati Nadjib FKM UI 3 Juni 2010 Latar Belakang AKI masih tinggi Berbagai intervensi telah dilaksanakan (PTT BDD, P4K, Kemitraan
Lebih terperinciContoh topik penelitian manajemen rumahsakit
Contoh topik penelitian manajemen rumahsakit Adi Utarini Penelitian di bidang manajemen rumah sakit merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan manajemen.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1231/MENKES/PER/XI/2007 TENTANG PENUGASAN KHUSUS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1231/MENKES/PER/XI/2007 TENTANG PENUGASAN KHUSUS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan adalah hak masyarakat dan penyelenggaraannya
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012 1 LANDASAN HUKUM PPSDM-K UUD 1945 UU 29/2004 PRAK.DOK UU 322004 PEM.DA. UU 17/2007 RPJP-N UU 36/2009
Lebih terperinciManajemen Kinerja dan Kompensasi :
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Bagian I Manajemen Kinerja dan Kompensasi : Macam-macam Kompensasi COMPENSATION Financial Non Financial Direct The
Lebih terperinciKAJIAN PARKIR RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG TESIS MAGISTER. Oleh : APRIANTO FlVAN HANDITA N I M :
KAJIAN PARKIR RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG TESIS MAGISTER Oleh : APRIANTO FlVAN HANDITA N I M : 25099009 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciREGULASI DOKTER SPESIALIS
REGULASI DOKTER SPESIALIS Studi Komparasi Regulasi Pelayanan Kesehatan Di Kota Medan Indonesia dan Negeri Pulau Pinang Malaysia Tahun 2006 Oleh: Zulfendri FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran.
BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK Konsep awal Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran adalah konsep awal yang disajikan di dalam Naskah Akademik, sebagai dasar untuk menyusun pasal-pasal
Lebih terperinciOUTSTANDING OF MICRO, SMALL, AND MEDIUM ENTERPRISES
PERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT USAHA MIKRO, USAHA KECIL, DAN USAHA MENENGAH (UMKM) PERBANKAN 1 OUTSTANDING OF MICRO, SMALL, AND MEDIUM ENTERPRISES (MSMEs) CREDITS 1 (Miliar / Billion Rp) 7.89% II.1.A PERKEMBANGAN
Lebih terperinciEfektifitas Pendampingan Klinis Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Maternal dan Neonatal di 6 RSUD Nusa Tenggara Timur
Efektifitas Pendampingan Klinis Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Maternal dan Neonatal di 6 RSUD Nusa Tenggara Timur Dr. Hardhantyo Puspowardoyo Disampaikan oleh Dr. Tiara Marthias MPH Center For Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan wilayah merupakan sebuah langkah untuk mengembangkan suatu kawasan secara holistik. Tak hanya dengan memacu pertumbuhan sosial ekonomi,
Lebih terperinciLustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011
REPUBLIK INDONESIA STRATEGI DAN KEBIJAKAN KEAN MENUJU UNIVERSAL COVERAGE DAN PEMENUHAN SERTA PEMERATAAN FASILITAS DAN TENAGA Oleh: Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH Lustrum
Lebih terperinciPenerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM Pokok Bahasan Ruang Lingkup SDM Kesehatan Manajemen SDM Kesehatan Isu-isu dalam
Lebih terperinciPengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri
Surabaya, 15 September 2016 Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan
Lebih terperinciFORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Dwi Handono Sulistyo Bapelkes Yogyakarta
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Dwi Handono Sulistyo Bapelkes Yogyakarta HOTEL HORISON MAKASSAR, 28-29 September 2011 Sudah banyak reformasi kebijakan untuk ketersediaan & pemerataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan program internship bagi lulusan
Lebih terperinciKebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Lebih terperinciHakim, et al, Hubungan Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis dengan...
Hubungan Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis dengan Proses Pengambilan Keputusan Pasien dalam Pemanfaatan Rawat Jalan (Relation of Marketing Mix and Psychological Factors with Patient's Decision-Making
Lebih terperinciPengantar (ITC-DRR) Laksono Trisnantoro PMPK FK UGM
Pengantar Rapat koordinasi antara ITC-DRR Universitas untuk Gawat Darurat dan Program Pelatihan dan Pengajaran Manajemen Bencana Konsorsium Pelatihan Internasional Pengurangan Resiko Bencana (ITC-DRR)
Lebih terperinciBy: Dwi H a H ndono ndono Sulisty o Sulisty 1
By: Dwi Handono Sulistyo 1 Review dari Penutup Kuliah I: Banyak masalah SDM berakar pada Sistem Kegagalan melihatan keterkaitan dengan Sistem solusi parsial/lokal il/lkl membuat masalah lh baru Masalah
Lebih terperinciSending Nursing Manpower Project To Taiwan
Sending Nursing Manpower Project To Taiwan NTUNHS Kebutuhan Tenaga kerja Asing di Taiwan Aging population Kekurangan tenaga kerja lokal yang bekerja di sektor long term care Bertambahnya insitusi layanan
Lebih terperinciMencari RS Rujukan Nasional dalam era JKN. Pemetaan Motivasi Direksi dan Spesialis 6 Juni 2014
Mencari RS Rujukan Nasional dalam era JKN Pemetaan Motivasi Direksi dan Spesialis 6 Juni 2014 Pengantar Jaminan Kesehatan Nasional sudah dimulai pada tahun 2014. Sistem rujukan semakin penting. Apa akibatnya?
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM ALOKASI FORMASI ASN. Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E. M. Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM ALOKASI FORMASI ASN Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E. M. Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA & REFORMASI
Lebih terperinciVillage Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat
FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Village Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat Deni K Sunjaya, Dewi MDH Universitas Padjadjaran HOTEL HORISON MAKASSAR,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT USAHA MIKRO, USAHA KECIL, DAN USAHA MENENGAH (UMKM) PERBANKAN 1
II.1.A PERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT UMKM dan KREDIT PERBANKAN OUTSTANDING OF MSMEs CREDIT AND BANKING CREDIT. II.1.A Kredit UMKM 479,886.5 21.2% 506,890.6 530,416.8 529,979.8 513,192.6 512,041.8 552,226.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki tantangan peningkatan jumlah tenaga kesehatan yang terlatih untuk memenuhi tuntutan yang berkembang. Indonesia telah mampu secara teratur dan andal
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah
xvi BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan bidang kesehatan di Indonesia dan dalam upaya
Lebih terperinciPerkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro
Perkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-UGM/ Magister Manajemen Rumahsakit UGM/
Lebih terperinciHEALTH SERVICES GLOBALIZATION: KE MANA AJA INDONESIA?
HEALTH SERVICES GLOBALIZATION: KE MANA AJA INDONESIA? Oleh: Kementrian Kajian dan Riset Strategis BEM FK UGM Background Akhir tahun 2015 adalah saat diberlakukannya kebijakan AFTA yang kemudian menjadikan
Lebih terperinciASOSIASI PEMERINTAH DAERAH
ASOSIASI PEMERINTAH DAERAH OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PILKADA SERENTAK MELALUI DESK PILKADA Oleh DR. SUMARSONO, MDM. DIRJEN OTONOMI DAERAH DIRJEN OTONOMI DAERAH Disampaikan Pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PERTOLONGAN PERSALINAN UNTUK MENURUNKAN AKI DI PROPINSI JAWA BARAT. Forum Nasional II Makassar, September
PENGEMBANGAN MODEL PERTOLONGAN PERSALINAN UNTUK MENURUNKAN AKI DI PROPINSI JAWA BARAT Forum Nasional II Makassar, 28-30 September Jalan Menuju Safe Motherhood Akses dan Kualitas Penempatan bidan 85% normal
Lebih terperinciLATAR BELAKANG KEMENKES LEADING SECTOR PEMBANGUNAN KESEHATAN TERSELENGGARANYA YANKES YANG MERATA DAN BERKEADILAN BAGI MASYARAKAT.
LATAR BELAKANG GAJI DAN INSENTIF HAK DASAR PEGAWAI YANG BEKERJA. MEKANISME : PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NO 29 TAHUN 2007. KEMENKES LEADING SECTOR PEMBANGUNAN KESEHATAN TERSELENGGARANYA YANKES YANG
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Lebih terperinciTinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran
Tinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran Sebuah kajian oleh Kastrat BEM IKM FKUI 2013 Pelayanan kedokteran di Indonesia saat ini terselenggara secara tidak merata. Berdasarkan data Kementerian
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan oleh setiap negara. Pembangunan adalah perubahan yang terjadi pada semua struktur ekonomi dan sosial. Selain itu
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN DAN KUALIFIKASI TENAGA DOKTER DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS STAFFING NEED (WISN)
ANALISIS KEBUTUHAN DAN KUALIFIKASI TENAGA DOKTER DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS STAFFING NEED (WISN) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN Selvana Kanter* Jimmy Posangi* A. Joy M. Rattu* *Pascasarjana
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperincidr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes
dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes Peraturan yg menjadi acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit. Definisi Komite Medik Perangkat
Lebih terperinciJurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENEMPATAN DOKTER SPESIALIS IKATAN DINAS
VOLUME 09 No. 02 Juni l 2006 Halaman 58-64 S.R. Mustikowati, dkk: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Artikel Penelitian FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENEMPATAN DOKTER SPESIALIS IKATAN DINAS
Lebih terperinciPERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT USAHA MIKRO, USAHA KECIL, DAN USAHA MENENGAH(UMKM) PERBANKAN 1
II.1.A PERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT UMKM dan KREDIT PERBANKAN OUTSTANDING OF MSMEs CREDITS AND BANKING CREDITS. II.1.A Kredit UMKM 376,649.7 360,673.3 367,790.0 391,758.9 MSMEs Credits Kredit Non UMKM
Lebih terperinciPERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT USAHA MIKRO, USAHA KECIL, DAN USAHA MENENGAH (UMKM) PERBANKAN 1
II.1.A PERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT UMKM dan KREDIT PERBANKAN OUTSTANDING OF MSMEs CREDIT AND BANKING CREDIT. II.1.A Kredit UMKM 394,298.9 479,886.5 443,514.3 470,799.7 481,175.9 491,717.4 506,890.6
Lebih terperinciKebijakan JKN: Apakah akan mencapai Pelayanan Semesta?
Kebijakan JKN: Apakah akan mencapai Pelayanan Semesta? Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Isi Paper 1. Membahas situasi terakhir
Lebih terperinciOTONOMI BIDANG KESEHATAN
Tinjauan Buku: OTONOMI BIDANG KESEHATAN YANG SETENGAH HATI Oleh: Jane KP 1 Judul Buku : Pelaksanaan Desentralisasi Kesehatan di Indonesia 2000-2007 (Mengkaji Pengalaman dan Skenario Masa Depan) Editor
Lebih terperinciSituasi Pendidikan Dokter di Indonesia
Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia Paparan di Dewan Perwakilan Rakyat oleh Menteri Pendidikan Nasional 26 April 200 Kondisi saat ini Paparan Tantangan yang dihadapi Harapan Upaya untuk mencapai harapan,
Lebih terperinciPengantar: Webinar & Workshop Pengembangan Semangat Kewirausahaan Calon Provider Kontrak dalam Kesehatan Masyarakat
Pengantar: Webinar & Workshop Pengembangan Semangat Kewirausahaan Calon Provider Kontrak dalam Kesehatan Masyarakat Oleh: Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM Pokok Bahasan Perkembangan contracting out dan
Lebih terperinciKONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5. KKNI 1. PENERAPAN STANDAR PENDIDIKAN DOKTER GIGI Pemahaman dan kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu kebijakan pemerintah bidang kesehatan yang terintegrasi dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Lebih terperinciKUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN i.oetama Marsis PB. IKATAN DOKTER INDONESIA Diajukan dalam Rakornas KKI,Bandung, 10-13 Agustus 2015 PENDAHULUAN Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii
Lebih terperinciPOST GRADUATE PROGRAM IN PUBLIC HEALTH, FACULTY OF MEDICINE, UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA
POST GRADUATE PROGRAM IN PUBLIC HEALTH, FACULTY OF MEDICINE, UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA 1. Nama Mata Kuliah : Jaminan Sosial dan Asuransi Kesehatan 2. Kode : KUI 7672 3. Kredit : 2 SKS 4. Status
Lebih terperinciMengapa perlu informasi satuan biaya pendidikan? Kajian politik ekonomi dalam UU Pendidikan Kedokteran. Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran UGM
Mengapa perlu informasi satuan biaya pendidikan? Kajian politik ekonomi dalam UU Pendidikan Kedokteran Laksono Trisnantoro Fakultas Kedokteran UGM Isi Pendahuluan: Berbagai pasal mengenai biaya dan sumber
Lebih terperinciGRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007
Lebih terperinci