Village Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat

Transkripsi

1 FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Village Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat Deni K Sunjaya, Dewi MDH Universitas Padjadjaran HOTEL HORISON MAKASSAR, September 2011

2 Baseline data GAVI HSS Kemenkes RI di 5 propinsi Tujuan kegiatan menilai dan mendapatkan gambaran dasar (1) kegiatan mobilisasi masyarakat; (2) pengelolaan program KIA dan imunisasi (3)ketersediaan sarana yang berkaitan dengan KIA dan imunisasi Mixed Method (Jawa Barat) Survey: (a) 5893 Desa (b) 1038 Puskesmas dan (c) 30 RS pada 26 kabupaten/kota Interview: 26 Dinkes, 26 Puskesmas, 26 Bides, 26 Kader, 26 Perangkat Desa

3 Keberadaan Bidan Desa di Desa/Kelurahan 2.50% Bidan Desa yang menetap di wilayah kerja 9.90% % 97.30% Tenaga Kesehatan lain yang melakukan pelayanan KIA Jumlah Bidan yang praktik di Desa 50.00% 45.00% 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 4.60% 47.30% 25.50% 10.60% 4.80% 2.90% 1.20% 0.50% 0.50% 48.60% 51.30% ada Bidan VAM

4 Jenis Kepegawaian Bidan 1.30% 1.40% Pendidikan Bidan 0.00% 1.00% 13.90% D1 D2 8.20% 4.70% 27.00% 59.90% PNS PTT Pusat PTT Daerah D3 D4 Lain-lain 82.40% S1 S2 Bidan Desa di Kab Bogor

5 Bidan yang mendapatkan pelatihan MTBS Bidan yang mendapatkan pelatihan Imunisasi 20.20% 48.80% 51.10% 79.70% Bidan Desa yang mendapatkan Pelatihan P4K 44.50% 55.50% Pelatihan imunisasi

6 Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi 11% Ada ada 89% Jumlah Dukun Bayi yang masih aktif membantu persalinan 1.50% 1.50% 0.50% Ada 0.80% 3.20% 2.50% % 12.00% % 18.70% % % 18.90% Insentif Dukun Bayi 23% 60.00% 50.00% Besaran Insentif Dukun Bayi 40.00% 77% Ada 30.00% ada20.00% 10.00% Jumlah paraji 0.00% Rp Rp Rp Rp Rp Rp. Rp

7 Desa yang memiliki Desa Siaga 5.90% 94.10% Sudah Belum Desa yang memiliki Poskesdes

8 14.00% 12.00% 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% Posyandu: 91 % madya (5363) Rata-rata Jumlah Kader per Posyandu 43% Pendidikan Ketua Kader/Ketua PKK 17% 33% Tamat SD Tamat SD SLTP SLTA Akademi / PT 0.00% % 30.00% 25.00% 20.00% Jumlah Kader yang sudah dilatih KIA Dana Operasional Posyandu 15.00% 10.00% 5.00% 51% 49% 0.00%

9 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) setiap Bulan 50.90% 49.00% 56% 44% Alokasi anggaran desa utk KIA Kegiatan Surveillans (Pemantauan) KIA oleh Kader 21% 79% Asal Anggaran untuk KIA 0.10% 8.90% 21.40% 42.90% 26.10% ADD APBD PNPM Otsus Lain-lain

10 Pemantauan KIA dikoordinasikan dan dimusyawarahkan Dipakai sebagai pengambil keputusan Keberadaan dan keaktifan donor darah desa

11 Pengeluaran biaya Utk Posyandu

12 Ibu Hamil yang mendapatkan Buku KIA dengan Stiker P4K Balita dengan Buku KIA 28% 72% 37% 63% Bayi yang Mendapat Buku KIA 23% 77%

13 SAM Administrasi Waktu tempuh Daerah terpencil: 6,3 % Waktu tempuh desa terjauh : 6 jam 35 menit Biaya transportasi tertinggi: Rp ,- Biaya transport 8 Puskesmas yang tidak memiliki fasilitas listrik 5 Puskesmas tidak menggunakan fasilitas air bersih

14 rusak rusak sedang berat 7% 2% rusak ringan 16% Kondisi PKM baik 73% perbaika n 2% Pusling dua tiga 5% 0% tidak ada 9% satu 86%

15 Jumlah dokter yang mengikuti pelatihan Jumlah bidan yang mengikuti pelatihan Jumlah perawat ang mengikuti pelatihan

16 Peralatan medik/non medik 50%-<70% memiliki resusitasi kit, stok buku KMS, stok formulir MTBS bayi < 2 bulan dan bayi 2-59 bulan, dan stok register kohort bayi. 48,07% memiliki stok pedoman teknis vitamin K1, 42,1% memiliki tensimeter dengan manset anak 7,91% memiliki ARI timer (timer ISPA). 26,78 % memiliki PONED kit 45 % memiliki stok kohort balita 57,4% tidak memiliki ruang persalinan, 24,1% tidak memiliki tempat tidur kebidanan 6,2% tidak memiliki tempat tidur periksa.

17 Logistik : Sarana cold chain Puskesmas: 90% memiliki cool pack, alat suntik, vaccine carrier/termos. 72,1% memiliki refrigerator 77,2% memiliki safety box 10% Puskesmas tidak memiliki cool pack, vaccine carrier dan alat suntik, 20-30% Puskesmas tidak memiliki refrigerator dan safety box.

18 memiliki stok vaksin sudah lebih dari 90%, baik untuk stok vaksin HbO, DPT, Polio dan BCG. stok vaksin campak : 88,4%, stok format RR ada 64%. memiliki poster/iklan layanan masyarakat: 80,3%, yang memiliki genset : 44,2% dan memiliki wastafel : 50,2%. 11,6% puskesmas tidak mempunyai stok vaksin campak,

19 Rumah Sakit Daerah

20 Kantong2 Masalah Ekuitas Akses Efisiensi Mutu Keberlangsungan SDM Kes v v v Pembiayaan v v Prasarana v v Sarana v v CSO v v

21 Perubahan pada tombol kebijakan Financing Sistem jaminan pembiayaan kesehatan komprehensif Payment Insentif Organization Kejelasan peran Pusat, Propinsi dan Kabupaten/ Kota Contracting Out Regulation Distribusi tenaga dan fasilitas yankes Standarisasi Behaviour Kepercayaan kepada upaya preventif dan nakes terlatih

22 Ucapan terimakasih Kementrian Kesehatan RI : DJ Gizi dan KIA Fak Kedokteran Unpad Prof Laksono Trisnantoro Dinkes Propinsi, Dinkes Kab/ Kota di Jawa Barat Narasumber: Dinkes, Puskesmas, Desa, Bidan, Kader Koordinator lapangan dan asesor Asisten dan analis