ASOSIASI PEMERINTAH DAERAH

Transkripsi

1 ASOSIASI PEMERINTAH DAERAH OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PILKADA SERENTAK MELALUI DESK PILKADA Oleh DR. SUMARSONO, MDM. DIRJEN OTONOMI DAERAH DIRJEN OTONOMI DAERAH Disampaikan Pada Acara Rakor Dengan Asosiasi Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia di Kementerian Pertahanan Jakarta, 14 Agustus 2015 Jakarta, 6 Agustus

2 PENGANTAR DEMOKRASI PEMERINTRAHAN DARI RAKYAT, OLEH RAKYAT, DAN UNTUK RAKYAT PILKADA SERENTAK MERUPAKAN WAHANA PENGGUNAAN HAK POLITIK RAKYAT DALAM MEMILIH KDH & WAKIL KDH PENENTUAN KEPALA PEMERINTAHAN NEGARA (PRESIDEN) DAN KEPALA PEMERINTAHAN DAERAH (GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA), DIDASARKAN PADA PILIHAN RAKYAT 2

3 1. MEMASTIKAN BAHWA ROTASI KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DAERAH BERJALAN SECARA DEMOKRATIS SESUAI PILIHAN RAKYAT. PENTINGNYA PILKADA SERENTAK 2. MEMASTIKAN BAHWA AGENDA PENYELE- NGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG WAJIB DILAKSANAKAN OLEH KDH DAN WAKIL KDH BERJALAN EFEKTIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT. 3. MEMASTIKAN TERWUJUDNYA SINERGI PENYE- LENGGARAAN PEMERINTAHAN SECARA NASIONAL, KARENA PEMERINTAH DAERAH MERUPAKAN SUBSISTEM DARI PEMERIN- TAHAN NASIONAL. BILA TERJADI INSTABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN DI DAERAH, YANG MENGAKIBATKAN PENUNDAAN PILKADA SERENTAK, AKAN BERIMPLIKASI PADA TERGANGGUNYA PENYELENGGARAAN PEMDA DAN TERHAMBATNYA UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PENTINGNYA DESK PILKADA DALAM MEMANTAU DAN MENGEVALUASI SITUASI POLITIK DAN KEAMANAN DI DAERAH 3

4 WILAYAH SUMATERA SUMUT 17 Pilbup/Wabub 6 Walkot/Wawalkot SUMBAR 11 Pilbup/Wabub 2 Walkot/Wawalkot RIAU 8 Pilbup/Wabub Sumsel 7 Pilbup/Wabub BENGKULU 8 Pilbup/Wabub JAMBI 4 Pilbup/Wabub KEP BABEL 4 Pilbup/Wabub KEPRI 5 Pilbup/Wabub LAMPUNG 6 Pilbup/Wabub 2 Walkot/Wawalkot Provinsi : 4 Kabupaten : 70 Pilwalkot : 13 WILAYAH JAWA JABAR 7 Pilbup/Wabub JATENG 17 Pilbup/Wabub 4 Walkot/Wawalkot DIY 3 Pilbup/Wabub JATIM 16 Pilbup/Wabub 3 Walkot/Wawalkot BANTEN 2 Pilbup/Wabub 2 Walkot/Wawalkot Provinsi : - Kabupaten : 45 Pilwalkot : 10 4

5 WILAYAH BALI, NTB DAN NTT BALI 5 Pilbup/Wabub NTB 6 Pilbup/Wabub NTT 9 Pilbup/Wabub Provinsi : - Kabupaten : 20 Pilwalkot : 2 WILAYAH KALIMANTAN KALBAR 7 Pilbup/Wabub KALTENG 1 Pilbup/Wabub KALSEL 5 Pilbup/Wabub 2 Walkot/Wawalkot KALTIM 6 Pilbup/Wabub 3 Walkot/Wawalkot KALTARA 4 Pilbup/Wabub Provinsi : 3 Kabupaten : 23 Pilwalkot : 5 5

6 WILAYAH SULAWESI SULUT 4 Pilbup/Wabub 3 Walkot/Wawalkot SULTENG 7 Pilbup/Wabub SULSEL 11 Pilbup/Wabub SULTRA 7 Pilbup/Wabub GORONTALO 3 Pilbup/Wabub SULBAR 4 Pilbup/Wabub Provinsi : 2 Kabupaten : 36 Pilwalkot : 4 WILAYAH MALUKU & PAPUA MALUKU 4 Pilbup/Wabub MALUT 6 Pilbup/Wabub 2 Walkot/Wawalkot PAPUA 11 Pilbup/Wabub PAPUA BARAT 9 Pilbup/Wabub Provinsi : - Kabupaten : 30 Pilwalkot : 2 6

7 PERAN DESK PILKADA 1. ISSUE DIRECTION FINDER 2. ISSUE INTENSIFIER 3. CONFLICTS DEMINISHER PERAN MEMAHAMI, MENYADARI, ATAU BAHKAN MEMPREDIKSI BEBERAPA KEMUNGKINAN ISU TEKNIS MAUPUN SUBSTANTIF YANG PERLU DAN TIDAK PERLU MENJADI PERHATIAN BERSAMA. PERAN MEMBERIKAN PENEKANAN TENTANG ISU- ISU MANA YANG PERLU DITONJOLKAN SERTA ISU MANA YANG PERLU DIELIMINIR, ATAU PERAN SEBAGAI PENGERAS ISU-ISU'' SEHINGGA ISU TERSEBUT DAPAT BERKEMBANG MENJADI PERHATIAN PUBLIK PERAN PERAN SEBAGAI PEMECAH DAN PENEDUH KONFLIK DARI BERBAGAI KEMUNGKINAN KONflIK YANG MUNCUL. DESK PILKADA MEMBUTUHKAN SUMBERDAYA DAN RUANG GERAK YANG MEMADAI DALAM PROSES RESOLUSI KONFLIK, AGAR MAMPU MENGURANGI POTENSI INSTABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN DALAM PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK 7

8 REGULASI DESK PILKADA PERMENDAGRI NOMOR 9 TAHUN 2005 SE MENDAGRI NOMOR 270/1982/OTDA KEBERADAAN DESK PILKADA UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN PILKADA TAHUN 2015 MENJADI PRIORITAS UTAMA UNTUK DITINDAK LANJUTI

9 TUGAS DESK PILKADA MELAKUKAN SOSIALISASI DAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN PILKADA DI DAERAH. MENGINVENTARISASI DAN MENGANTISIPASI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN PILKADA. MEMBERIKAN SARAN KEPADA PENYELESAIAN PERMASALAHAN-PERMASALAHAN PILKADA. MELAPORKAN INFORMASI KEPADA PEMERINTAH MENGENAI PELAKSANAAN PILKADA SECARA BERJENJANG. 9

10 SUMBER KONFLIK POTENSIAL MOBILISASI POLITIK (SUKU, AGAMA, RAS) PREMANISME DAN PEMAKSAAN KEHENDAK KAMPANYE HITAM (BLACK CAMPAIGN) SUMBER KONFLIK POTENSIAL MANIPULASI DAN KECURANGAN PENGHITUNGAN HASIL SUARA PERBEDAAN PENAFSIRAN TERHADAP ATURAN PENYELENGGARAAN PILKADA

11 STATUS KEADAAN KONFLIK SOSIAL DALAM PILKADA SKALA PROVINSI: ESKALASI KONFLIK MEMILIKI DAMPAK SAMPAI PADA TINGKAT PROVINSI SKALA KABUPATEN/KOTA: ESKALASI KONFLIK MEMILIKI DAMPAK HANYA PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA SKALA NASIONAL: ESKALASI KONFLIK MEMILIKI DAMPAK SAMPAI PADA TINGKAT NASIONAL 11

12 STRATEGI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DALAM PILKADA 1. Inventarisasi Potensi Konflik. 2. Penelitian/Pendalaman Potensi Konflik 3. Menentukan Prioritas Penanganan Potensi Konflik. IDENTI- FIKASI POTENSI KONFLIK PENCE- GAHAN KONFLIK 1. Memelihara kondisi damai dalam msy. 2. Mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai, 3. Meredam potensi konflik. 4. Membangun Sistem Peringatan Dini. 1. Kegiatan rekonsiliasi. 2. Kegiatan rehabilitasi; 3. Kegiatan rekonstruksi. PEMULIHAN PASCA KONFLIK PENGHE- NTIAN KONFLIK 1. Penghentian kekerasan fisik. 2. Penetapan status keadaan konflik. 3. penyelamatan dan perlindungan korban. 4. Bantuan penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI. 12

13 TERIMA KASIH SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA 13