BAB I PENDAHULUAN. berbentuk melengkung, terbentuk dari timur laut ke barat daya di lautan
|
|
- Sucianty Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara kepulauan yang wilayahnya terdiri dari pulaupulau berbentuk melengkung, terbentuk dari timur laut ke barat daya di lautan bagian timur benua Asia. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau utama yaitu Honshu, Hokkaido, Kyushu, Shikoku dan sejumlah gugusan pulau yang lebih kecil lagi. Luas wilayahnya km 2 merupakan daerah gunung api dan gempa bumi kuat yang telah berlangsung sepanjang masa pembentukan struktur bumi. Pergeseran dahsyat pada kulit bumi di waktu lampau mengakibatkan topografi Jepang sangat rumit, dataran-dataran luas sangat jarang ditemui. Kekhasan topografi Jepang terletak pada kelabilan geologinya, termasuk kegiatan gunung berapi dan gempa bumi yang mengakibatkan turun-naiknya permukaan bumi. Sifat khas lainnya yakni wilayahnya yang terdiri dari daerah berbukit atau pegunungan dengan tinggi rata-rata meter, yang berjajar di bagian barat daya Jepang. Hampir 70% wilayah Jepang merupakan daerah berbukit dan pegunungan. Jumlah yang sangat besar dan bentuk yang beraneka ragam dari gunung-gunung yang terdapat di seluruh wilayah kepulauan Jepang juga menjadi kekhasan tersendiri dari negara ini yang turut menambahkan kecantikan alam Jepang. Jepang terletak pada zona gunung berapi yaitu di atas Lingkaran Api Pasifik, yang menyebabkan Jepang sering mengalami gempa bumi berkekuatan
2 rendah dan letusan gunung berapi. Negara Jepang memiliki 186 gunung berapi dari total 457 gunung berapi yang ada di planet bumi ini. Dari jumlah tersebut 46 diantaranya merupakan gunung berapi yang masih aktif yang kadang-kadang mengeluarkan lava dan asap. Gunung Fuji merupakan salah satu diantaranya, yang merupakan sebuah gunung berapi yang berbentuk simetris yang terletak di Pulau Honshu tepatnya di perbatasan prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jepang, dengan tinggi 3776 meter di atas permukaan laut, yang termasuk salah satu tipe gunung stratovulkano (gunung yang terbentuk sebagai akibat penggabungan gunung berapi). Gunung Fuji tercipta sebagai akibat aktivitas letusan dari 3 gunung berapi. Gunung-gunung tersebut yakni Ko-mitake (Mitake kecil), Ko-Fuji (Fuji Tua) dan Shin-Fuji (Fuji Baru). Ko-mitake meletus kira-kira tahun yang lalu dan Ko-Fuji meletus kira-kira tahun yang lalu. Shin-Fuji diperkirakan meletus tahun yang lalu dan telah meletus ratusan kali selama jangka waktu tersebut. Sebelum erupsi terakhir dari Shin-Fuji pada tahun 1707, daerah di sekitar kaki gunung berapi ini terdapat desa-desa kecil yang sekarang telah ditutupi oleh lava yang mengalir dari letusan tersebut. Letusan Gunung Fuji pada tahun 1707 (Hoei 4) disebut juga dengan Letusan Hoei, yang termasuk sebagai salah satu letusan yang paling besar sepanjang masa. Abu vulkanik dari letusan ini menutupi Edo (Tokyo) setinggi 6 cm (F. Davis Hadland, 1989: 131). Gunung Fuji begitu akrab dengan masyarakat Jepang. Gunung ini terkenal bukan hanya karena ketinggiannya, tetapi juga karena dikenal sebagai sosok yang mengagumkan. Dalam Nihonshoki (720) sebagai penulisan paling awal di Jepang dapat kita lihat tulisan-tulisan yang tercantum tentang Gunung Fuji. Lebih jauh
3 lagi dalam Man-yo-shu sebagai antologi tertua Jepang, terdapat banyak puisi yang mengisahkan tentang keagungan Gunung Fuji. Catatan tertua tentang Gunung Fuji terdapat dalam Fuji-san ki yang ditulis oleh Miyako-no Yoshika pada tahun 870. buku ini memberikan catatan yang jelas mengenai pemandangan akan magma biru yang kemilau mendidih dalam kawah di puncak gunung dan disana terdapat sebuah batu yang berbentuk seperti seekor harimau berjongkok. Dalam buku ini juga terdapat catatan yang menyebutkan bahwa Matsudai, seorang pendeta Buddha membangun kuil Dainichi di puncak gunung pada tahun 1149 dan juga menguburkan kitab suci Buddha. Keberadaan gunung di Jepang sangat erat hubungannya dengan masyarakat Jepang, terkait dengan tradisi dan kepercayaan mereka. Shinto sebagai agama yang lahir di masyarakat Jepang meyakini gunung sebagai tempat kediaman dewa-dewa dan roh-roh yang disebut Kami. Terjadinya peniruan tradisi Tao dan masuknya agama Buddha yang berkembang baik di daratan Cina, turut menjadikan gunung sebagai tempat yang sakral, tempat yang cocok untuk bertapa dan menjadi tempat peziarahan oleh agama Shinto. Dalam hal ini jelas kelihatan bahwa gunung memiliki fungsi religi. Gunung yang memiliki fungsi religi biasanya terdapat kuil-kuil atau Jinja sebagai tempat beribadah dan pada waktuwaku tertentu di kuil atau Jinja tersebut diselenggarakan upacara-upacara/ritual. Gunung Fuji merupakan salah satu dari 3 gunung keramat (sanreizan) di Jepang. Di puncak Gunung Fuji terdapat sebuah Jinja yang bernama Fuji Sengen Taisha Okunomiya yang dipersembahkan bagi Dewi Konohana Sakuya Hime yang dikenal sebagai istri Ninigi no Mikoto yang merupakan kakeknya Jimmu
4 Tenno. Dewi tersebut juga dikenal sebagai dewi dari semua gunung keramat yang ada di Jepang. Gunung Fuji atau Fuji-san, yang terkenal di luar negeri dengan nama Fujiyama sudah merupakan simbol negara Jepang dan sangat dicintai oleh masyarakat Jepang. Selain memiliki fungsi religi, Gunung Fuji memiliki fungsi seni bagi masyarakat Jepang. Gunung ini telah menjadi inspirasi dan seringkali menjadi subyek pada karya seni bangsa Jepang sejak dulu, seperti pada puisi-puisi dan lukisan-lukisan (ukiyo-e). Pada saat sekarang gunung ini menjadi salah satu obyek wisata, yang merupakan daerah tujuan wisata yang sangat populer, baik di kalangan turis domestik maupun turis mancanegara. Pada umumnya turis-turis tersebut bertujuan untuk wisata pendakian gunung. Kunjungan turis ke Gunung Fuji tentunya berdampak positif pada masyarakat di sekitar gunung tersebut. Jarang diketahui Gunung Fuji juga merupakan sebuah situs yang sangat berharga sebagai lapangan penelitian alam. Bertitik tolak dari pemikiran di atas, penulis berminat membahasnya melalui skripsi yang berjudul Fungsi Gunung Fuji dalam Kehidupan Masyarakat Jepang. 1.2 Perumusan Masalah Gunung Fuji merupakan gunung yang paling terkenal di Jepang, terletak di perbatasan prefektur Shizuoka dan Yamanashi di pulau Honshu dekat Pantai Pasifik. Tepatnya sebelah barat dari Tokyo dan berjarak 60 mil (100 km). Dikenal sebagai gunung bertipe strato yang berbentuk kerucut, yang dipandang dari mana pun bentuknya selalu sama. Gunung ini memiliki perkembangan sejarah yang
5 kompleks, Gunung Komitake, Ko-Fuji dan Shin-Fuji yang saling melengkapi membentuk struktur tunggal yakni Gunung Fuji. Tak ada satupun gunung di Jepang yang begitu akrab dengan masyarakat Jepang selain Gunung Fuji. Keakraban tersebut menjadikan gunung ini telah menjadi simbol negara Jepang. Gunung ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat Jepang. Melihat Gunung Fuji akan membangkitkan semangat hidup bagi masyarakat Jepang. Sehubungan dengan hal tersebut permasalahan penelitian ini hendak menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah mitos dan sejarah geografis terciptanya Gunung Fuji? 2. Bagaimana fungsi Gunung Fuji dalam kehidupan masyarakat Jepang? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Pembahasan pada penelitian ini terfokus pada fungsi gunung Fuji dalam kehidupan masyarakat Jepang. Fungsi yang diteliti yakni fungsi seperti; fungsi religi, fungsi seni, fungsi wisata, fungsi studi alam dan fungsi produk pertanian. Pembatasan ruang lingkup permasalahan diperlukan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga masalah yang akan dibahas lebih terarah. Untuk mendukung penulisan ini, juga akan diuraikan tinjauan secara umum tentang gunung Fuji seperti letak geografis dan geologis, sejarah pembentukan, makna nama, legenda tentang gunung Fuji dan gunung Fuji dalam sejarah Jepang. Dengan penguraian-penguraian tersebut diharapkan dapat diketahui fungsi Gunung Fuji dalam kehidupan masyarakat Jepang.
6 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Menurut Peter Salim (1995:352), Fungsi artinya adalah kegunaan suatu hal, kemampuan yang dimiliki dari seseorang yang sesuai dengan pekerjaanya atau tugasnya. Gunung api mempunyai pengertian yang cukup kompleks, yaitu sebagai jenis atau kegiatan magma yang sedang berlangsung atau merupakan tempat munculnya batuan leleran atau lava yang berasal dari dalam bumi. Sebuah gunung api disebut aktif apabila kegiatan magmatisnya dapat dilihat secara nyata. Leleran lava dari kawah puncak atau kawah samping, adanya awan panas, letusan dan awan panas guguran, lahan letusan dan lain sebaginya mencirikan bahwa gunung api tersebut masih aktif ( Gunung api berbeda dengan gunung, bukit atau pegunungan yang bukan berapi. Pada daerah gunung api atau bekas gunung berapi akan terdapat perbedaan yang dicirikan oleh adanya mata air panas, adanya suatu kawah (lubang bekas letusan) dan adanya sumber-sumber uap yang sering berbau belerang dan adanya kerucut (bukit) atau kubah disekitar puncak. Gunung api terbentuk pada jalur-jalur tertentu di muka bumi ini yaitu; a). Pada jalur punggungan tengah samudra b). Pada jalur dua buah lempeng kerak bumi. c). Pada patahan/titik-titik panas (hot Spot) di muka bumi yang merupakan tempat keluarnya magma.
7 Adanya gunung berapi akan mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim di sekitarnya. Dengan demikian suatu gunung berapi akan banyak sekali sumber daya alam yang terdapat di dalamnya. Sumber daya alam tersebut dapat berupa tanah subur yang ditumbuhi hutan alam sehingga menghasilkan hasil hutan yang berlimpah, serta dengan segala isinya, berupa mahluk hidup, sebagi sumber daya flora dan fauna. Sumber daya air yang ada di sekitar gunung berapi dapat diubah menjadi sumber energi listrik. Selain itu gunung berapi dan daerah sekitarnya juga dapat diolah menjadi sebuah tempat wisata, yang turut membantu sektor perekonomian bagi masyarakat setempat, terbukanya lapangan pekerjaan, dan tak jarang juga daerah gunung berapi merupakan rumah bagi penelitian alam. Geertz (1976: 38-41) menyatakan bahwa daerah gunung berapi selalu dipadati pemukiman penduduk karena merupakan sumber kehidupan yaitu menyburkan tanah pertanian melalui air, mineral dan abu vulkanik yang selalu menutupi permukaan tanahnya. Berdasarkan pendapat Geertz tersebut, bahwa jelas sebuah gunung berapi mempunyai fungsi bagi masyarakat di sekitarnya, walaupun terkadang menimbulkan malapetaka melalui letusannya. Jepang adalah negara yang memiliki banyak gunung berapi. Terdapat 46 gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang juga hampir 70% wilayah Jepang merupakan daerah berbukit atau pegunungan. Gunung-gunung ini sangat erat hubungannya dengan dengan kehidupan sehari-hari orang Jepang. Kayukayuan untuk bangunan rumah, alat-alat rumah tangga dan sayur-sayuran serta buah-buahan sebahagian besar didatangkan dari daerah pegunungan. Akan tetapi disamping itu juga sering menimbulkan malapetaka bagi rakyat, misalnya letusan yang tiba-tiba dan gempa bumi. Bahaya yang mengancam kehidupan manusia
8 sesungguhnya muncul sebagai akibat adanya interaksi manusia dengan gunung berapi tersebut (Sheet dan Grayson, 1979: 165). Gunung Fuji merupakan salah satu gunung berapi yang terdapat di Negara Jepang. Gunung ini sangat terkenal di Jepang dan juga ke seluruh dunia. Sudah sejak lama dihormati sebagai salah satu dari gunung keramat, dan merupakan tempat religius bagi masyarakat Jepang, karenanya Gunung Fuji tidak terpisahkan dari masyarakat Jepang. 2 Kerangka Teori Kerangka teori menurut Koentjaraningrat (1976:1) berfungsi sebagai pendorong proses berpikir deduktif yang bergerak dari alam abstrak ke alam konkrit. Suatu teori dipakai oleh peneliti sebagai kerangka yang memberi pembatasan terhadap fakta-fakta konkrit yang tak terbilang banyaknya dalam kenyataan kehidupan masyarakat yang harus diperhatikan. Berbicara tentang fungsi Gunung Fuji dalam kehidupan masyarakat Jepang, erat sekali kaitannya dengan sejarah Jepang. Oleh karena itu pembahasan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan historis. Menurut Ratna (2004:66), pendekatan historis melihat konsekuensi karya sastra sebagai sarana untuk memahami aspek-aspek kebudayaan yang lebih luas dimana karya sastra merupakan gambaran kehidupan masyarakat di zamannya. Selain menggunakan pendekatan historis, penulis juga menggunakan konsep yang berhubungan dengan religi yang bertujuan untuk menganalisa fungsi religi gunung Fuji. Konsep religi menurut Koentjaraningrat (1976:137) yaitu sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan dan bertujuan mencari
9 hubungan antara manusia dengan Tuhan, dewa-dewa atau mahluk halus yang mendiami alam gaib. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui secara jelas bagaimana proses terciptanya Gunung Fuji 2. Untuk mengetahui secara jelas bagaimana fungsi Gunung Fuji dalam kehidupan masyarakat Jepang 2. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat sebagai: 1. Menambah wawasan pengetahuan khususnya tentang sejarah terbentuknya Gunung Fuji. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa sastra jepang pada khususnya tentang fungsi Gunung Fuji dalam kehidupan masyarakat Jepang. 3. Sumber ide dan tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang termasuk dalam cakupan penelitian kualitatif. Menurut Koentjaraningrat (1976:30) bahwa penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberi gambaran secermat mungkin
10 mengenai suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu dalam memecahkan masalah penelitian, mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji dan menginterpretasikan data. Dengan metode ini peneliti akan menjelaskan fungsi Gunung Fuji dalam kehidupan masyarakat Jepang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tulisan yang dikutip dari berbagai buku yang berhubungan dengan permasalahan yang ada seperti buku-buku tentang geografi Jepang, majalah yang membahas tentang Gunung Fuji dan artikel-artikel dari internet yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan metode Survey Book. Survey Book adalah mengumpulkan data dari berbagai literatur buku yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Metode ini dilakukan dengan mencapai data dari bahan bacaan yang berhubungan dengan skripsi penulis di perpustakaan dan pusat-pusat buku lainnya. Selain dikarenakan penggunaan bahan-bahan yang mempergunakan bahasa asing, maka peneliti juga menggunakan translation method atau metode terjemahan. Metode terjemahan adalah metode yang berkenaan dengan rencana pelaksanaan (analisis, pengalihan dan penyerasian) penerjemahan (Machali 2000:48).
Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dilewati oleh dua jalur pegunungan muda dunia sekaligus, yakni pegunungan muda Sirkum Pasifik dan pegunungan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material.
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi 1. Cara pandang atau metode untuk memecahkan permasalahan dalam persepsi geografi dapat digunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,
BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG 2.1. Letak Geografis Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, membentang seperti busur yang ramping sepanjang 3.800 KM. Luas totalnya adalah 377.815
Lebih terperinciJenis Bahaya Geologi
Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di ring of fire (Rokhis, 2014). Hal ini berpengaruh terhadap aspek geografis, geologis dan klimatologis. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang (Nippon/Nihon) secara harfiah memiliki arti asal-muasal matahari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belaakang Masalah Jepang (Nippon/Nihon) secara harfiah memiliki arti asal-muasal matahari adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di benua Asia di ujung barat Samudera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui berbagai proses dalam waktu yang
Lebih terperinciBAB I BENTUK MUKA BUMI
BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GUNUNG FUJI. Gunung Fuji terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi,
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GUNUNG FUJI 2.1 Letak Geografis dan Geologis 2.1.1 Letak Geografis Gunung Fuji terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, tepatnya sebelah barat kota Tokyo di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana geologi yang sangat besar, fakta bahwa besarnya potensi bencana geologi di Indonesia dapat dilihat dari
Lebih terperinciabelpetrus.wordpress.com
GEOGRAFI SAN JOSE abelpetrus.wordpress.com KONDISI GEOGRAFIS & PENDUDUK INDONESIA Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe stripe strato yang erupsinya telah mengalami perbedaan jenis erupsi, yaitu erupsi letusan dan leleran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara dua benua Asia dan Autralia serta antara Samudera Pasifik dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia termasuk Negara Kepulauan yang memiliki rangkaian pegunungan dengan jumlah gunung berapi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 240 gunung. Diantaranya, sekitar 70
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada lingkaran cincin api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini menyebabkan
Lebih terperinciUNIT X: Bumi dan Dinamikanya
MATERI KULIAH IPA-1 JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FOTO YANG RELEVAN UNIT X: Bumi dan Dinamikanya I Introduction 5 Latar Belakang Pada K-13 Kelas VII terdapat KD sebagai
Lebih terperinciBENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR
BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR Oleh : MUKHAMAD LEO L2D 004 336 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Lampung Selatan tepatnya secara geografis, terletak antara 5 o 5'13,535''-
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Lokasi Penelitian Tempat penelitian secara administratif terletak di Gunung Rajabasa, Kalianda, Lampung Selatan tepatnya secara geografis, terletak antara 5 o 5'13,535''-
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.
STANDAR KOMPETENSI Memahami Lingkungan kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan. INDIKATOR : I. Mendeskripsikan proses alam endogen
Lebih terperinciGEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA
GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA Disusun Oleh: Josina Christina DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 BAB I... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Tujuan... 3 1.3 Rumusan Masalah... 4 BAB II... 5 2.1 Pengertian
Lebih terperinciPOTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI
POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI Disusun oleh : Lucky Indra Pradipta (07312244072) Agus Satmoko (07312244081) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSUTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui garis astronomis 93⁰BT-141 0 BT dan 6 0 LU-11 0 LS. Dengan morfologi yang beragam dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas 377.944 km 2, dan terdiri dari 6.852 pulau. Pulau-pulau utama yang membentang dari utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai suatu negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali gunungapi yang berderet sepanjang 7000 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa,
Lebih terperinciKelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N
Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang rawan akan bencana alam. Indonesia berada diantara dua lempeng tektonik yaitu lempeng eurasia dan lempeng India- Australiayang setiap
Lebih terperinciTema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju
Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju Peta Konsep Potensi lokasi Potensi Sumber Daya Alam Potensi Sumber Daya Manusia Potensi Sumber Daya Manusia Upaya Pemanfaatan Potensi lokasi, Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni
Lebih terperinciDefinisi Vulkanisme. Vulkanisme
VULKANISME Definisi Vulkanisme Vulkanisme Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia memiliki kandungan sumber daya alam berupa mineral dan energi yang cukup tinggi, salah satunya adalah panas bumi. Sumber energi panas bumi Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan
Lebih terperinci6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara
6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain : Tonkoko Nama Kawah : - Lokasi Ketinggian Kota Terdekat Tipe Gunungapi Pos Pengamatan Gunungapi : Administratif: termasuk Desa Makewide, Kecamatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pattern Recognition Konsep utama dari Pattern Recognition adalah tentang ketidakpastian (uncertainty) (Bishop, 2006). Pattern Recognition disebut juga sebagai proses klasifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara secara geografis terletak pada 1ºLintang Utara - 4º Lintang Utara dan 98 Bujur Timur Bujur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara secara geografis terletak pada 1ºLintang Utara - 4º Lintang Utara dan 98 Bujur Timur - 100 Bujur Timur. Provinsi Sumatera memiliki luas total sebesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan setiap individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, dijelaskan bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 13.466 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Wilayah Indonesia terbentang
Lebih terperinciOleh: Dr. Darsiharjo, M.S.
Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN DAN PENYADARAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI TANGGAL 20 APRIL 2005 G e o g r a f i KAJIAN GEOGRAFI Fenomena
Lebih terperinciGempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.
1.1 Apakah Gempa Itu? Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran tersebut disebabkan oleh pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai setiap bentuk intervensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai setiap bentuk intervensi (campur tangan) manusia terhadap lahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik material
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA
BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA 2.1 Pengertian Pariwisata Keberadaan pariwisata dalam suatu daerah biasa dikatakan merupakan suatu gejala yang kompleks di dalam masyarakat. Di sini terdapat suatu keterkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Schieferdecker (1959) maar adalah suatu cekungan yang umumnya terisi air, berdiameter mencapai 2 km, dan dikelilingi oleh endapan hasil letusannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PenelitianTerdahulu Penelitian di bidang mitigasi bencana alam khususnya gempa bumi juga telah banyak dilakukan sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan oleh Coburn dkk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan adat istiadat yang berbeda,yang mempunyai banyak pemandangan alam yang indah berupa pantai,danau,laut,gunung,sungai,air
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan (nusantara) yang terdiri dari 17.508 pulau Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan menakjubkan. Kondisi kondisi alamiah seperti letak dan keadaan geografis, lapisan tanah yang subur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu Indonesia memiliki potensi bencana gempa bumi dan dapat menimbulkan ancaman bencana yang sangat besar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia dijuluki sebagai Negara Kepulauan karena wilayah Indonesia terdiri dari beberapa pulau. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata
Lebih terperinciPENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM
MODUL ONLINE 21.2 DAMPAK LETAK GEOGRAFIS, LETAK ASTRONOMIS DAN LETAK GEOLOGI INDONESIA PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM
Lebih terperinci4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur
4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur Puncak G. Rokatenda dilihat dari laut arah selatan P. Palue (Agustus 2008) KETERANGAN UMUM Nama : G. Rokatenda Nama Kawah : Ada dua buah kawah dan tiga buah kubah
Lebih terperinci1. Kebakaran. 2. Kekeringan
1. Kebakaran Salah satunya kebakaran hutan adalah bentuk kebakaran yang tidak dapat terkendali dan seringkali terjadi di daerah hutan belantara. Penyebab umum hal ini seperti petir, kecerobohan manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan dari flora dan faunanya, serta kekayaan dari hasil tambangnya. Hamparan bumi Indonesia
Lebih terperinciKERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lokasi Objek Penelitian Berdasarkan bentuk morfologinya, puncak Gunung Lokon berdampingan dengan puncak Gunung Empung dengan jarak antara keduanya 2,3 km, sehingga merupakan
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Venus, Dewi Kecantikan
Venus, Dewi Kecantikan Si Cantik jika dilihat dari jauh Planet kedua dari Matahari adalah Venus. Nama Venus diambil dari cerita Romawi yakni Dewi Kecantikan dan Cinta. Kamu mungkin akan setuju dengan nama
Lebih terperinciA. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta
A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute
Lebih terperinciPOTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)
POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA Oleh : Hendro Murtianto*) Abstrak Aktivitas zona patahan Sumatera bagian tengah patut mendapatkan perhatian,
Lebih terperinciPAPER LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
PAPER 7 BUSUR MAGMATISME Disusun Oleh: Rayto Wahyu, ST 211001131200** LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG MARET
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang yang oleh penduduknya sendiri disebut Nippon atau Nihon merupakan negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: 649-658). Barisan pulau-pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dinamika bentuk dan struktur bumi dijabarkan dalam berbagai teori oleh para ilmuwan, salah satu teori yang berkembang yaitu teori tektonik lempeng. Teori ini
Lebih terperinciDalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile
Geodinamika bumi 9. GEODINAMIKA Geodinamika adalah cabang ilmu geofisika yang menjelaskan mengenai dinamika bumi. Ilmu matematika, fisika dan kimia digunakan dalam geodinamika berguna untuk memahami arus
Lebih terperinciGEOGRAFI REGIONAL INDONESIA 1
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA 1 LAUT BANDA, CEKUNGAN LAUT TERBESAR DI DUNIA Disusun oleh : Herniyanti Ian K ( K5414025 ) Marina Kurnia H( K5414031 ) Program Studi Pendidikan Geograf Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciPENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd
PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd SMA N 3 UNGGULAN TENGGARONG PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2009 GEOGRAFI Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan dimuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang berada di daerah khatulistiwa. Dengan letak Indonesia yang berda di kawasan khatulistiwa ini Indonesia memilki iklim tropis. Iklim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.504 pulau. Lebih dari itu, Indonesia memiliki banyak kekayaan dan keindahan alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang sosial, kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal, dan kekacauan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and Trans Asiatic Volcanic Belt dengan jajaran pegunungan yang cukup banyak dimana 129 gunungapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7 32 31 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geologi Gunungapi Soputan Geomorfologi Gunungapi Soputan dan sekitarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga satuan morfologi (Gambar 2.1) yaitu : 1. Satuan Morfologi Tubuh Gunungapi,
Lebih terperinci5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku
5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku G. Lawarkawra di P. Nila, dilihat dari arah utara, 1976 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Kokon atau Lina Lokasi a. Geografi Puncak b. Administratif : : 6 o 44' Lintang
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2 1. Serangkaian peristiwa yang menyebabkan gangguan yang mendatangkan kerugian harta benda sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki manfaat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki manfaat serbaguna dalam kehidupan. Selain sebagai sumber daya penghasil kayu dan sumber pangan yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenampakan alam di permukaan bumi meliputi wilayah perairan dan daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciMorfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran
Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran Morfologi Gunung Ungaran Survei geologi di daerah Ungaran telah dilakukan pada hari minggu 15 Desember 2013. Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciMACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.
MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. Macam-macam Letak Geografi Untuk mengetahui dengan baik keadaan geografis suatu tempat atau daerah, terlebih dahulu perlu kita ketahui letak tempat atau daerah tersebut di permukaan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Sumber: Gambar 4.1 Peta Provinsi Banten 1. Batas Administrasi Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa yang memiliki luas sebesar 9.160,70
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan oleh beberapa negara di seluruh dunia. Negara menggunakan pariwisata sebagai penyokong ekonomi dan juga devisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Australia dan Lempeng Pasifik (gambar 1.1). Pertemuan dan pergerakan 3
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan : (a) latar belakang, (b) perumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) ruang lingkup penelitian dan (f) sistematika penulisan. 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan alamnya, tetapi merupakan salah satu Negara yang rawan bencana karena berada dipertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Indo Australia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Selain itu tinggal secara tidak menetap. Semenjak itu pula
Lebih terperinciGEMPA DAN TSUNAMI GEMPA BUMI
GEMPA DAN TSUNAMI FIDEL BUSTAMI COREMAP DAN LAPIS BANDA ACEH Pengertian : GEMPA BUMI Pergerakan bumi secara tiba-tiba tiba,, yang terjadi karena adanya tumbukan lempeng bumi yang mengandung energi yang
Lebih terperinciDANAU SEGARA ANAK. Gambar 1. Lokasi Danau Segara Anak di Pulau Lombok. Gambar 2. Panorama Danau Segara Anak Rinjani dengan kerucut Gunung Barujari.
DANAU SEGARA ANAK Danau Segara Anak adalah danau kawah (crater lake) Gunung Rinjani yang berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh gejala alam sehingga mengakibatkan timbulnya
Lebih terperinciWarisan Dunia Gunung Fuji
Warisan Dunia Gunung Fuji Objek Kepercayaan Spiritual dan Sumber Inspirasi Seni Katsushika Hokusai, "Ombak Besar Lepas Pantai Kanagawa", dari 36 Pemandangan Gunung Fuji (Koleksi Museum Prefektur Yamanashi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik
Lebih terperinci4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur
4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur G. Iya KETERANGAN UMUM Nama : G. Iya Nama Lain : Endeh Api Nama Kawah : Kawah 1 dan Kawah 2 Tipe Gunungapi : Strato Lokasi Geografis : 8 03.5' LS dan 121 38'BT Lokasi
Lebih terperinciPROFIL NEGARA JEPANG
PROFIL NEGARA JEPANG Kepala Negara Kaisar (Akihito, 7 Januari 1989- sekarang) Kepala pemerintahan Perdana Menteri (Yukio Hatoyama, 16-9- 2009-sekarang Bentuk pemerintahan Kekaisaran Ibukota Tokyo Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah dengan kondisi geologi yang menarik, karena gugusan kepulauannya diapit oleh tiga lempeng tektonik besar (Triple Junction) yaitu lempeng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada saat gunungapi meletus mengeluarkan tiga jenis bahan yaitu berupa padatan, cair, dan gas.
Lebih terperinciserta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata Alam Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam, pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring of Fire atau disebut juga dengan Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik daerah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang bangga akan kebudayaan yang mereka miliki. Permainan-permainan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki beragam budaya, diantaranya keberagaman dalam bentuk tarian, makanan, budaya, olahraga, dan banyak hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau tersebut memiliki pulau-pulau berukuran kecil, memiliki
BAB I PENDAHULUAN I. I. Latar belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sejumlah besar dari pulau-pulau tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Indonesia terletak pada pertemuan tiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak
Lebih terperinciKita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer
Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam pembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinci