PANDUAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN"

Transkripsi

1 PANDUAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN LABORATORIUM AGROBISNIS DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016 KATA PENGANTAR Mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Proyek Peternakan merupakan salah satu mata kuliah pilihan yang disediakan di Laboratorium Agrobisnis. Mata kuliah ini diperlukan karena mempunyai kompetensi untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa tentang proyek atau usaha terkait industri peternakan, ketrampilan analisis untuk pengambilan keputusan pelaksanaan proyek, dan evaluasi finansial proyek atau usaha untuk mendukung pembangunan sub sektor peternakan. Perlunya ketrampilan yang harus dimiliki mahasiswa untuk melakukan analisis dan evaluasi proyek, maka pada mata kuliah ini perlu dilengkapi dengan praktikum, sehingga jumlah SKS dalam mata kuliah ini adalah 2/1, artinya 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegitan praktikum sesuai dengan Rencana Program Kerja Pembelajaran Semester (RPKPS) yang telah dibuat dalam mata kuliah tersebut. Panduan praktikum ini dibuat secara sederhana untuk membantu mahasiswa dalam memahami tahap-tahap yang harus dikerjakan dalam melaksanakan praktikum perencanaan dan evaluasi proyek yang terkait dengan peternakan. Semoga bermanfaat. Yogyakarta, Agustus 2016 Tim Dosen dan Asisten Laboratorium Agrobisnis Peternakan 1 2

2 PANDUAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN Pendahuluan Praktikum perencanaan dan evaluasi proyek peternakan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Proyek Peternakan yang merupakan mata kuliah pilihan di Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan. Tujuan Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa Fakultas Peternakan UGM: a. Dapat membuat suatu perencanaan usaha terkait dengan bidang peternakan b. Dapat melakukan analisis kelayakan finansial usaha usaha terkait dengan peternakan c. Dapat melakukan penilaian dalam pengambilan keputusan investasi a. Rencana kegiatan Pelaksanaan Praktikum Praktikum dilakukan dalam kelompok-kelompok mahasiswa. Jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar mengikuti mata kuliah. Rencana kegiatan disampaikan oleh dosen pengampu pada awal atau minggu pertama proses pembelajaran. Kegiatan praktikum terdiri dari kegiatan di kelas, lapangan dan di laboratorium. - Masing masing kelompok terdiri dari 3-4 mahasiswa - Kegiatan di kelas terdiri dari pengarahan untuk penentuan perusahaan atau proyek yang bergerak di bidang agrobisnis peternakan yang digunakan sebagai materi atau obyek praktikum; pemahaman dalam analisis evaluasi proyek melalui asistensi; dan pembuatan kuesioner. - Kegiatan lapangan terdiri dari kunjungan ke perusahaan dan industri peternakan dan mengumpulkan data melalui wawancara dengan alat kuesioner yang telah dibuat sebelumnya. - Kegiatan di laboratorium komputer adalah memasukan data, mengolah data, analisis data, dan presentasi hasil kegiatan lapangan. b. Pelaksanaan Pelaksanaan praktikum dilakukan secara terjadwal sesuai dengan RPKPS yang sudah dibuat dan dibimbing oleh dosen atau asisten yang telah ditetapkan. Pelaksanaan praktikum terdiri dari penentuan lokasi perusahaan, pengumpulan dan analisis data, serta pembuatan laporan. - Penentuan lokasi Penentuan lokasi perusahaan atau proyek agrobisnis peternakan ditentukan oleh masing-masing kelompok mahasiswa yang telah mendaftar praktikum, dan dikonsultasikan dengan dosen pengampu atau asisten. - Pengumpulan data 3 4

3 Pengumpulan data parameter teknis dan ekonomis untuk menilai biaya, manfaat atau penerimaan perusahaan dan aspek-aspek yang terkait dengan evaluasi proyek dilakukan dengan metode wawancara langsung menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sesuai dengan obyek masing masing kelompok. Wawancara dilakukan kepada peternak dan pemilik perusahaan serta karyawan perusahaan yang bersangkutan. Disamping itu catatan atau data sekunder yang ada, yang terkait dengan aktivitas perusahaan. - Analisis Data Analisis data terdiri dari penentuan aspek umum, komersial, aspek teknis dan finansial serta penetapan koefisien teknis ekonomis usaha sesuai dengan masing masing obyek praktikum, membuat proyeksi usaha, penentuan biaya dan manfaat dan penerimaan, pembuatan cash flow serta perhitungan NPV, BCR dan IRR. - Pembuatan Laporan Hasil praktikum dituangkan dalam bentuk laporan berupa paper yang disesuaikan dengan materi masing masing kelompok. Pembuatan laporan praktikum dibimbing oleh dosen atau asisten pembimbing dan dapat dikonsultasikan di luar kelas atas pengarahan dosen atau asisten pembimbing lapangan. Draft awal diketik 1.5 spasi pada kertas HVS ukuran kwarto, tanpa dijilid. Draft laporan dipresentasikan dan didiskusikan di kelas dan dibahas oleh kelompok lain atau dosen atau asisten dan dipandu oleh dosen dan asisten pengampu praktikum, serta dilakukan Mg ke : penilaian sebagai salah satu komponen evaluasi. Selanjutnya berdasarkan masukan dari pembimbing, atau asisten atau kelompok lain digunakan untuk perbaikan laporan. Laporan yang telah diperbaiki tersebut kemudian dijilid cover dengan menggunakan kertas bufallo warna merah. Laporan dibuat sebanyak dua buah dikumpulkan ke Departemen Sosial Ekonomi Peternakan dan perusahaan yang bersangkutan. Format laporan bisa dilihat di lampiran 1 dan 2. Tabel 1. SATUAN ACARA PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN 2016 Garis garis Besar Program Pelaksanaan Praktikum Pokok Acara Praktikum Tanggal Asistensi 22 Agustus 2016 General Pretest Pra survey lokasi sasaran dan penyusunan kuesioner Sub pokok acara Penjelasan tahapan dan tata cara pelaksanaan praktikum. 29 Agustus 2016 Latihan soal 5 September 2016 Setiap kelompok ke lapangan untuk memastikan materi perusahaan/ aktivitas proyek yang terkait dengan Waktu 1x1x50 1x1x50 1x4x60 Keterangan Aktivitas di kelas diampu oleh asisten. Aktivitas di kelas diampu oleh asisten. Aktivitas lapangan diampu oleh asisten pembimbing masingmasing kelompok. 5 6

4 6-7 Praktek lapangan September 2016 bidang peternakan. Pembuatan kuesioner terkait dengan aktivitasaktivitas perusahaan/ proyek peternakan. Aktivitas perencanaan produksi, perencanaan investasi, dan penggunaan sumberdaya, serta identifikasi biaya dan manfaat proyek usaha peternakan sesuai dengan materi masingmasing kelompok. Pengumpula n data teknis dan finansial proyek dengan kuesioner di lokasi 2x5x60 Aktivitas di lapangan diampu asisten pembimbing. perusahaan. 8 ULANGAN TENGAH SEMESTER Penilaian 1x3x50 Aktivitas di 9 Analisis Finansial 10 Oktober Analisis cash flow Analisis kelayakan proyek. 17 Oktober Oktober Responsi 3 November 2016 biaya dan manfaat proyek sesuai dengan data yang telah diperoleh masingmasing kelompok, Analisis Cash Flow. Penilaian biaya dan manfaat proyek sesuai dengan data yang telah diperoleh masingmasing kelompok, Analisis Cash Flow (Lanjutan). Membuat analisis kelayakan proyek : NPV, Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio. Presentasi hasil praktikum setiap kelompok, dan dibahas oleh 1x3x50 1x3x50 1x3x50 Lab. Komputer diampu asisten. Aktivitas di Lab. Komputer diampu asisten. Aktivitas di Lab. Komputer diampu asisten. Aktivitas di kelas diampu dosen & asisten. 7 8

5 Pembuatan laporan kelompok. Pengumpulan laporan 7-14 November November 2016 kelompok lain, dosen, dan asisten. Pembuatan laporan kelompok, dikonsultasik an dan dikoreksi oleh asisten. Evaluasi dan penilaian. 16 UJIAN AKHIR SEMESTER 2x3x50 2x3x50 Aktivitas di luar kelas dan di ruang asisten diampu asisten pembimbing. Aktivitas di ruang asisten diampu asisten. Catatan : Tugas praktikum per semester selama 14 minggu terdiri dari tugas di ruang laboratorium (kelas) setara dengan 3 jam per 50 /jam, dan atau tugas di lapangan setara dengan 4-5 jam 60 /jam. oleh dosen atau asisten pembimbing dalam waktu maksimum satu minggu hari kerja setelah mahasiswa absen. Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Rini Widiati, MS Dr. Tri Anggraeni Kusumastuti, SP. MP Koordinator Asisten Anggota : : Wahyu Wijayanti 1. Travelia Febrin 2. Hendri Fathurahman 3. Taufik Ismail A 4. Maya Kurnia Kusuma 5. Sinta Puspita Sari Evaluasi Praktikum : 1. Asistensi dan general pretest : 10 % 2. Kelengkapan isi kuesioner : 15 % 3. Praktikum (pengambilan dan analisis data) : 30 % 4. Laporan : 30 % 5. Responsi : 15 % Total : 100 % Ketidakikutsertaan dari salah satu kegiatan praktikum tersebut diatas akan diberikan nilai TL. Untuk dapat memperbaiki nilai TL, mahasiswa diberikan kesempatan dengan syarat mahasiswa yang bersangkutan harus memberikan bukti ketidakikutsertaan dengan alasan yang dapat diterima Materi Asistensi Asistensi dilakukan untuk memberikan pemahaman dan memperlancar praktikan dalam melaksanakan proses pembelajaran atau pelaksanaan praktikum. Pemberian asistensi dilakukan oleh dosen pengampu dan asisten pembimbing praktikum yang telah ditetapkan sebelumnya. Materi asistensi terdiri : A. Perencanaan penggunaan sumberdaya Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan penggunaan sumber daya sebagai dasar analisis proyek peternakan : 9 10

6 1. Konsensus atau kesepakatan perhitungan usaha Jangka waktu investasi dan jangka waktu analisis yang akan berpengaruh pada penggunaan sumber daya. Misal sewa lahan 5 tahun, pembelian mesin dengan umur ekonomis 6 tahun, membangun kandang dengan umur ekonomis 10 tahun Pola atau model produksi atau usaha peternakan 2. Penggunaan teknologi produksi Bibit : jenis bibit Pakan : jenis pakan Teknologi pemeliharaan : manual atau teknologi mekanisasi 3. Penentuan parameter teknis berdasarkan no 1 dan no Pembuatan proyeksi usaha atau ternak berdasarkan parameter teknis yang telah ditetapkan untuk mengetahui penggunaan sumber daya dari periode ke periode Misal usaha sapi perah dengan pola produksi kontiniue induk sapi perah mulai berproduksi sampai afkir 6 tahun, sehingga jangka waktu analisis adalah 6 tahun. Sumber daya yang digunakan untuk produksi ternak Sebagai contoh teknologi bibit unggul dan pakan konsentrat akan digunakan untuk proyek pengusahaan penggemukan sapi potong, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah: 1. Jumlah konsentrat per hari sesuai dengan ADG yang diharapkan dan berat badan sapi bakalan 2. Pakan hijauan dan pakan tambahan lain yang akan ditambahkan 3. Lama penggemukan Contoh lain yang perlu diperhatikan untuk merencanakan penggunaan sumberdaya tenaga kerja proyek adalah : 1. Produktivitas tenaga kerja / penggunaan tenaga kerja 2. Tenaga kerja periode puncak / periode yang paling sibuk misal : waktu vaksinasi, waktu panen 3. Jumlah tenaga kerja kantor 4. Perkiraan jumlah tenaga kerja lapangan 5. Meratakan jumlah tenaga kerja guna mencegah gejolak B. Identifikasi biaya dan manfaat proyek. Identifikasi Biaya Didalam melakukan proyek diperlukan identifikasi terhadap biaya dan manfaat yang ditimbulkan dari adanya suatu proyek dan bagaimana menentukan agar keduanya konsisten. Biaya adalah segala sesuatu yang mengurangi tujuan. Manfaat adalah segala sesuatu yang membantu tujuan. Secara garis besar biaya-biaya proyek adalah : Barang-barang fisik Sesuai dengan perencanaan teknis dan perlu ditentukan kapan barangbarang tersebut diperlukan Tenaga kerja a) Pada perusahaan; perlu diidentifikasi dari pimpinan tertinggi sampai tenaga kebun atau buruh kasar yang paling bawah. tenaga tetap tenaga kontrak, kapan membutuhkan? 11 12

7 tenaga borongan, keahlian yang dimiliki? b) Pada usaha tani dibedakan tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja sewa. Di sini juga harus diidentifikasi kapan membutuhkan dan pekerjaan apa yang dilakukan sehingga perlu tenaga yang ahli atau hanya buruh kasar. Tanah a) Lokasi yang sesuai untuk proyek b) Luas dan jenis tanah : subur, marjinal atau kering c) Penggunaannya untuk perumahan, bangunan, kandang, untuk lahan pertanian atau budidaya) Cadangan-cadangan tak terduga Suatu investasi awal sebuah proyek akan sesuai dengan perencanaan atau dengan asumsi tidak ada perubahan. Oleh karena itu, perlu adanya cadangan-cadangan sebagai biaya tak terduga. Biaya tak terduga : a) tak terduga fisik b) tak terduga harga : a. perubahan harga relatif / fluktuasi harga b. inflasi Pajak analisis finansiil bagi perusahaan dan petani, pajak diperhitungkan sebagai biaya analisis ekonomi atau biaya proyek secara nasional, pajak tidak diperhitungkan sebagai biaya Jasa pinjaman Perhitungan jasa pinjaman adalah jasa bunga dan pelunasan kembali modalnya atau dikenal sebagai angsuran ditambah bunga. Identifikasi Manfaat Manfaat dari suatu proyek dapat dibedakan menjadi manfaat dan manfaat semu. Manfaat Nyata 1. Meningkatkan produksi dalam bentuk fisik (proyek peternakan baru) 2. Perbaikan kualitas (proyek pengusahaan susu pasteurisasi) 3. Perubahan dalam waktu penjualan 4. Perubahan dalam lokasi penjualan 5. Perubahan dalam bentuk produksi (pengolahan) 6. Pengurangan biaya-biaya pengangkutan (proyek pengusahaan transportasi yang lebih efisien) Manfaat semu Pengadaan kesempatan kerja baru, perbaikan kesehatan, peningkatan gizi masyarakat dan integritas nasional. Untuk menilai besarnya manfaat harus ada target secara kuantitatif. Misal proyek dapat menyerap tenaga kerja orang. C. Perencanaan aspek teknis dan proyeksi usaha Aspek Teknis Beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan dalam suatu proyek, diantaranya adalah : Curah hujan, kelembaban, dan suhu 13 14

8 Jenis-jenis ternak Input fisik Mekanisasi Irigasi dan pengairan Tanaman dan hasil-hasilnya Pemberantasan hama dan penyakit Koefisien produksi dan hasil panen Frekuensi dan pola penanaman Fasilitas pergudangan dan pemasaran Sistem pengolahan Proyeksi Usaha Setelah mengidentifikasi aspek teknis dari proyek yang akan dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan proyeksi terhadap jangka waktu proyek akan dilakukan. Didalam menentukan proyeksi usaha juga diperlukan informasi koefisien teknis dari proyek. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan koefisien teknis dan alokasi sumber daya sebagai dasar analisis proyek peternakan : Tabel 2. Proyeksi model usaha peternakan Item Th 1 Th 2 Th 3-10 Komposisi ternak broiler 0-5 mg Pembelian : DOC yang dibayar DOC Yang dihantar ( setiap pembelian ada bonus 2%) Mortalitas ternk 0-5 mgu(%) Penjualan broiler Penjualan kotoran (kg atau thn) Parameter teknis Umur pembelian (hari) Umur penjualan (hari) Periode pemeliharaan per tahun Mortalitas (%) 1. Konsensus atau kesepakatan perhitungan usaha - Jangka waktu penggunaan investasi yang akan berpengaruh pada jangka waktu analisis - Pola atau model produksi atau usaha peternakan 2. Penggunaan teknologi produksi - Bibit - Pakan - Teknologi pemeliharaan 3. Penentuan parameter teknis berdasarkan no 1 dan no Pembuatan proyeksi usaha atau ternak berdasarkan parameter teknis yang telah ditetapkan 5. Mengidentifikasi biaya dan pendapatan selama jangka waktu analisis dengan mendasarkan pada proyeksi usaha atau ternak 15 16

9 Contoh Parameter Teknis yang akan berpengaruh terhadap perhitungan biaya dan pendapatan proyek Mortalitas Umur ternak mulai berproduksi Umur sapi afkir Litter Size Calving Interval Umur penjualan ternak (sapi penggemukan, ayam broiler, dll) Lama pemeliharaan Tabel 3. Proyeksi model produksi usaha broiler dengan jangka waktu analisis 10 tahun Item Th 1 Th 2 Th 3-10 Komposisi ternak broiler 0-5 mg Pembelian : DOC yang dibayar DOC Yang dihantar ( setiap pembelian ada bonus 2%) Mortalitas ternak 0-5 mg (%) Penjualan broiler Penjualan kotoran (kg/thn) Parameter teknis Umur pembelian (hari) Umur penjualan (hari) Periode pemeliharaan per tahun Mortalitas (%) Tabel 4. Model proyeksi usaha ayam layer dengan jangka waktu analisis 10 tahun Item Thn 1 Thn 2 Thn 3-10 Komposisi ternak pd akhir tahun : - periode starter (umur 1 haripullet) - Grower (pullet) atau ekor - Layer Total Rata-rata ayam bertelur (layer)/tahun Pembelian DOC Mortalitas (%) : - periode starter (jml ekor dari%) - periode grower (jml ekor dari%) - periode layer (jml ekor dari %) Total mortalitas (ekor) Penjualan : - Telur - Ayam afkir - kotoran ternak pupuk Parameter Teknis : - Umur ayam mulai bertelur (bulan) - Umur ayam afkir (bulan) - Hand Day Average (% layer bertelur atau hari) - Mortalitas (%) : starter, grower, layer

10 - Presentase produksi dari layer - Periode bertelur (bulan) Tabel 5. Model proyeksi usaha penggemukan sapi potong dengan jangka waktu analisis 20 tahun Item Komposisi ternak pada akhir tahun : Sapi bakalan (1-2 tahun) Sapi hasil penggemukan (2-3 tahun) Pembelian sapi bakalan (1-2 tahun) Mortalitas sapi penggemukan (% dari spi bakalan) Penjualan spi hsl penggemukan (umur 2-3 thn) Parameter Teknis: Rata2 berat badan pembelian sapi bakalan (kg) Rata2 berat badan penjualan sapi bakalan (kg) Rata-rata kenaikan berat badanatauadg (kg) Rata2. periode penggemukan (bulan) Carrying capacity hijauan pakan (UTatauHa) Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4-20 Tabel 6. Model proyeksi usaha Pembibitan (breeding) sapi potong dengan jangka waktu analisis 20 tahun Item Th 1 Th 2 Th3 Th4 Komposisi Ternak pada akhir tahun (Ekor) Sapi induk dan induk pengganti Anak/pedhet (1hr-0,5th) Anak lepas sapih (0,5-1th) Dara (1-2th) Jantan muda (1-2th) Total Ternak (ekor) Total Ternak (UT) Pembelian Ternak Pejantan Induk Total Ternak (ekor) Mortalitas Pejantan Induk Anak s/d dewasa Total Mortalitas Penjualan Pejantan Induk Anak umur... Total Penjualan Parameter Teknis Umur Penyapihan (bulan) Mortalitas (%) Umur Penjualan sapi bakalan Umur Penjualan betina pengganti induk (thn) Carrying capacity (ekor/hektar) Th

11 D. Analisis cash flow. Setelah melakukan proyeksi terhadap suatu proyek usaha, maka perlu dilakukan analisis cashflow untuk mengetahui kelayakan dari statu proyek. Kriteria kelayakan Proyek : 1. NPV = Net Present Value atau Net present worth 2. B atau C Ratio = Benefit Cost Ratio 3. IRR = Internal Rate of Return Tabel 7. Contoh cash flow dan perhitungan B/C Rasio, NPV dan IRR Tahun ke Total Cost (total outflow) (juta rupiah) Benefit (total inflow) (juta rupiah) Discount factor (12%) 0, ,712 0, , ,247 0,163 0,922 0,047 0,278 Present Value of cost at df 12% (juta rupiah) Present Value of benefit at df 12% (juta rupiah) Benefit Cost Ratio = Rp juta dibagi Rp 9908 jt = 1,39 (pada tk discount factor 12% dan jangka waktu 38 tahun) NPV = Rp jt Rp 9908 jt = Rp 3906 jt (pada tk discount factor 12% dan jangka waktu 38 tahun). IRR = Disc rate rendah + { Perbedaan ant dua disc. Rate x NPVpada disc.rate rendah NPV rendah + NPV tinggi } IRR = IRR = 26 + { 5 X 339 atau (339+48) } = ,38 = 30,38. Catatan: Pada tk df 26% NPV positif (Rp 339 jt) dan pada tk df 31% NPV negatif ( Rp - 48 jt ) D. Analisis kelayakan proyek : NPV, BCR dan IRR. (lampiran contoh discount factor) Dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar kriteria penerimaan atau penolakan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan investment criteria atau kriteria kelayakan investasi atau proyek. Kriteria kelayakan Proyek : 1. NPV = Net Present ValueatauNet present worth 2. BatauC ratio = Benefit Cost Ratio 3. IRR = Internal Rate of Return Total Perhitungan berdasar tabel 7 : 21 22

12 Net Present Value Keuntungan netto suatu usaha adalah pendapatan bruto dikurangi jumlah biaya. Maka, NPV suatu proyek adalah selisih PV arus benefit dengan PV arus biaya. Dalam evaluasi suatu proyek tertentu, tanda layak atau go project dinyatakan dengan nilai NPV yang sama atau lebih besar dari nol. Artinya suatu proyek dapat dinyatakan bermanfaat untuk dilaksanakan bila NPV proyek tersebut sama atau lebih besar atau nol. B/C Ratio B/C ratio adalah total penerimaan atau benefit yang total biaya selama tahun proyek yang telah didiscount factorkan. Internal Rate of Return IRR adalah tk bunga atau disc.rate pada saat NPV = 0 IRR = Disc rate rendah + { Perbedaan ant dua disc. Rate X NPV pada disc rate rendah } Lampiran 1. Format laporan HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN DESKRIPSI PROYEK Aspek Umum Aspek Sosial Aspek Teknis Aspek Komersial Aspek Finansial FORMAT LAPORAN PENGORGANISASIAN DAN MANAJEMEN PROYEK JADWAL PROYEK ESTIMASI BIAYA ESTIMASI PENDAPATAN ANALISIS FINANSIAL Cash flow Analisis Kelayakan Proyek KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Layout Perusahaan Dokumentasi Kuesioner 23 24

13 Lampiran 2. Cover laporan Lampiran 3. Contoh Pembuatan kuesioner LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN (Arial 12) PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PETERNAKAN (Arial 12) (enter 3x) USAHA PEMELIHARAAN SAPI POTONG DI PT. SUKSES SELALU, BANTUL, YOGYAKARTA (Arial 14) (tema bervariasi tergantung kelompok) Enter 3x enter 3x Disusun oleh : Enter 1x Maya Kurnia PT/01234 Wahyu wijayanti PT/04321 arial spasi 1 Sinta Puspita Sari PT/05678 spasi 1 Enter 1x Asisten : Hendri Fathurahman Enter 4x LABORATORIUM AGROBISNIS PETERNAKAN BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2016 Arial 12 spasi 1 1. Contoh Data Penentuan Parameter teknis Parameter Bangsa Umur pertama kali estrus Umur pertam kali kawin Post Partum Estrus (PPE) Post Pertum Mating (PPM) Service per Conception (S/C) Lama siklus estrus Lama bunting Jarak Beranak Litter size Berat sapih Pertambahan berat badan pra sapih Persentase kematian pra sapih 2. Penentuan Parameter Ekonomi a. Harga beli/jual ternak hidup b. Harga beli/jual daging c. Hasil beli/jual hasil sampingan Keterangan 25 26

14 3. Penentuan Cash in Flow Keterangan Cash in flow penerimaan operasional penjualan ternak hidup penjualan daging, susu, tlr penjualan hasil samping TOTAL CASH IN FLOW I II 1-4 bulan 1-4 bulan Bensin Pakan obat-obatan,vitamin dokter hewan minyak tanah dan kayu bakar social cost TOTAL CASH OUT FLOW 4. Penentuan Cash out Flow 5. Penentuan Cash Flow Keterangan CASH OUT FLOW Investasi bangunan kandang lahan kandang mobil pick up sumber air dan instalasi gudang pakan Peralatan Gayung Sekop selang air sapu lidi Ember Drum Pisau Lampu Sikat pengeluaran operasional bibit babi gaji karyawan/tenaga kerja Listrik I II 1-4 bulan 1-4 bulan Keterangan Cash in flow penerimaan operasional penjualan ternak hidup penjualan daging, susu, tlr penjualan hasil samping TOTAL CASH IN FLOW CASH OUT FLOW Investasi bangunan kandang lahan kandang mobil pick up sumber air dan instalasi gudang pakan Peralatan Gayung Sekop selang air sapu lidi Ember Drum Pisau I II 1-4 bulan 1-4 bulan 27 28

15 Lampu Sikat pengeluaran operasional bibit babi gaji karyawan/tenaga kerja Listrik Bensin Pakan obat-obatan,vitamin dokter hewan minyak tanah dan kayu bakar social cost TOTAL CASH OUT FLOW NET CASH FLOW 6. Contoh Kuesioner Usaha Ternak Unggas (Ayam Broiler) Data teknis: 1. Komoditas: 2. Pakan : (Minggu I-III: BR1; Minggu III-IV: BR2) Minggu 1 = g/ekor/hari 2 = g/ekor/hari 3 = g/ekor/hari 4 = g/ekor/hari 5 = g/ekor/hari 3. Vaksin: Mg 1 (hari ke 3): ND1 4. Lama pemeliharaan: Mg 2 (hari ke 10): Gumboro Mg 3 (hari ke 19): ND2 5. Sistem pemeliharaan: 6. Mortalitas: % 7. Berat badan panen: ±kg/ekor 8. FCR: ± 9. Sistem kandang: 7. Contoh Data untuk Menghitung Investasi: No. Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp) 1 Kandang m 2 / ekor x Rp /kandang 2 Gudang pakan 3 Kendaraan Pick up (buah) 4 Perlengkapan kandang 5 Sumber air dan instalasi 6 Pagar keliling (bambu, kayu) Tempat pakan: Rp /kandang Tempat minum: Rp /kandang Alat penyemprot desinfektan (buah) Sekop, sapu, selang, lampu, tirai, pemanas, dll: Rp /kandang 29 30

16 8. Contoh Data Untuk Penentuan Jumlah Pengeluaran: No. Jenis Kebutuhan Jumlah (Rp) 1 Bibit (DOC) ekor 2 Pakan 3 Vaksin dan obatobatan Rp /boks x boks Mg 1: g/ek/hr x mg x ek Mg 2: g/ek/hr x mg x ek Mg 3: g/ek/hr x mg x ek Mg 4: g/ek/hr x mg x ek Mg 5: g/ek/hr x mg x ek BR1 dan BR2: Rp /sak Mg 1 (ND1): Rp / ek Mg 2 (Gumboro): Rp / ek Mg 3 (ND2): Rp / ek Vitastress: Rp / ek/vaksinasi Buruh harian: org x Rp /hr x mg 4 Tenaga kerja 5 Litter Sekam padi: Rp / ek/ mg 6 Listrik, air Rp /bulan 7 Gula Mg I: Rp /ek 8 BBM Bensin: lt/mg x Rp 9 10 Sewa lahan Lain-lain Rp /tahun Rp /bulan 9. Contoh Data untuk Penentuan Penerimaan: No. Jenis Hasil Jumlah (Rp) 1 Ayam broiler ek x % x kg/ek x Rp /kg (Mortalitas %) 2 Kotoran dan sekam Rp /kandang/5 mg 3 Karung pakan Rp /bh x bh/ ek/ mg 10. Contoh Kuesioner Ternak Ruminansia (Sapi Potong) A. Data teknis 1. Komoditas : 2. Pemberian pakan : 3. Komposisi pakan : hijauan (rumput gajah) =...kg, konsentrat (dedak padi, bungkil kelapa, ampas tahu)=...kg pakan tambahan (garam dapur) = g Pemberian pakan : Hijauan:konsentrat Pakan/periode Hijauan = kg/hari x ekor x hari =... kg Konsentrat = kg/hari x ekor x hari =...kg Pakan tambahan = g/hari x ekor x hari =...kg Proporsi konsentrat : Dedak padi = % x kg =...kg Bungkil kelapa = % x kg =...kg Ampas tahu = % x kg =...kg 4. Vaksin : x per periode vaksin antrax, jembrana, dan SE (ngorok) 5. Vitamin : (untuk sapi yang sakit) 6. Skala usaha : ekor 7. Umur sapi : bulan 8. Berat badan : + kg 9. Lama pemeliharaan : bulan 10. Mortalitas : % 11. ADG : kg/hari 12. Kotoran : Feces (kg/ekor/hari) 31 32

17 B. Analisis Biaya No. Jenis Jumlah Harga (Rp) Bibit (sapi bakalan) Pakan/periode Obat-obatan dan vitamin Listrik, air dan telepon Tenaga kerja Karyawan tetap: 1. Dokter hewan 2. Administrasi 3. Sopir + PU 4. Kepala pengawas Buruh harian: 1. Buruh pakan 2. Buruh lapangan Transportasi: Truk Pick up PBB PPh Bahan bakar: Minyak tanah Kayu bakar Social cost ekor Rp Rumput raja = kg x Rp /kg Dedak padi = kg x Rp /kg Bungkil kedelai = kg x Rp /kg Ampas tahu = kg x Rp /kg Garam dapur = kg x Rp /kg Rp /bulan x bulan Rp /bln x bln orang x Rp /bln x bln orang x Rp /bln x bln orang x Rp /bln x bln orang x Rp /bln x bln orang x Rp /hr x hari orang x Rp /hr x hari BBM = lt/bulan Rp Service = Rp /bulan BBM = lt/minggu Rp Service = Rp / bulan Rp /tahun 10% pendapatan/tahun lt/minggu Rp Rp /bulan Rp /bulan Biaya Operasional : Investasi : No. Jenis Jumlah Harga (Rp) Kandang Tempat pakan ( th) Kandang karantina ( th) Tempat loading, unloading dan gang (th) Kendaraan: Truk (th) Pick up (th) Tempat pembuangan limbah (th) Tempat kompos (th) Gudang pakan (th) Kantor dan musholla (th) Tanah (th) Pagar keliling (th) Lahan pertanian (th) Sumber air dan instalasi (th) m 2 (buah) Rp m 3 (buah) m 2 (buah) Rp (px l x t) m 3 dari beton buah buah m 3 (buah) m 3 (buah) (p x l x t) m 3 x buah (p x l x t) m 3 x buah m 2 Rp m 2 x Rp /m 2 m 3 x buah Tinggi m 33 34

18 Peralatan : No. Jenis Jumlah Harga (Rp) Sekop (th) Timbangan (th) Kereta dorong (th) Ear tag tang (th) Ear tag (bulan) Selang air (th) Arit (tahun) Sapu lidi (bulan) Ember (tahun) Drum (tahun) Chopper (th) Alat penyemprot disinfektan (th) Peralatan kantor: Komputer (th) Telepon, meja, kursi dan lemari (th) buah/periode Rp buah x m x Rp /m Rp /set C. Analisis Manfaat Penerimaan: No. Jenis Jumlah Harga (Rp) Sapi hasil feedlot (Mortalitas %) Kotoran: Kompos (kg/ekor/hari) Produksi rumput gajah (kg/m 2 / hari) ekor x Rp ekor x bulan x Rp /kg m 2 x kg/m 2 x panen 35 36

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Asumsi, Koefisien teknis dan Koefisien harga

Lampiran 1. Asumsi, Koefisien teknis dan Koefisien harga 58 Lampiran 1. Asumsi, Koefisien teknis dan Koefisien harga No Asumsi Volume Satuan 1 Dara bunting 4 bulan 4 Ekor 2 Bangunan Kandang Sapi 115,4 m2 3 Gudang Pakan 72 m2 4 Lahan 210 m2 5 Lahan kebun rumput

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

i - - - ii iii iv v vi vii No. Asumsi A B C Aspek Pasar 1. Untuk prediksi ke depan, permintaan produk dianggap tidak mengalami penurunan dalam jangka waktu 10 tahun yang

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar

Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar MORT (%) FCR AGE (DAYS) AVG. B.W MORT. (%) FCR AGE (DAYS) AVG. B.W MORT. (%) 3 1.012 27 1.15 3.8 1.656 36 1.76 4.7 1.843 3 1.062 27 1.16 3.8 1.659

Lebih terperinci

II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan jaman dimana masyarakat mulai sadar akan pentingnya kebutuhan pangan yang harus terpenuhi. Salah satu faktor yang paling di lirik oleh masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra

III. METODE PENELITIAN. Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kampung Agung Timur merupakan salah satu kampung yang menjadi sentra produksi ayam pedaging di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah, dengan jumlah peternakan

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang V. HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha peternakan sapi di CV. Anugrah farm merupakan peternakan yang berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang berbobot 200 kg sampai dengan 300

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Budidaya Ayam Ras Pedaging Ayam ras pedaging atau ayam broiler merupakan bangsa unggas yang arah kemampuan utamanya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN

VII. ANALISIS PENDAPATAN VII. ANALISIS PENDAPATAN 7.1. Biaya Produksi Usahatani dianalisis dengan cara mengidentifikasikan penggunaan sarana produksi (input). Sarana produksi yang digunakan antara peternak mitra dan peternak non

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO

ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO I G.M. BUDIARSANA Balai Penelitian Ternak Jl. Veteran III PO Box 221 Bogor 16002 ABSTRAK Analisis feasibilitas merupakan metode analisis ekonomi

Lebih terperinci

Jawaban yang tidak sesuai dengan soal, tidak akan dikoreksi!!! TUGAS AKHIR ini dan Jawaban soal pada UAS, dikumpulkan SEMUA pada saat UAS!!!

Jawaban yang tidak sesuai dengan soal, tidak akan dikoreksi!!! TUGAS AKHIR ini dan Jawaban soal pada UAS, dikumpulkan SEMUA pada saat UAS!!! MATA KULIAH : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas A HARI / TANGGAL : Senin, 8 Juni 2015 : Take Home DOSEN PENGAMPU : IR. H.D. UTAMI, MS., MAppl.Sc., PhD. Buatlah Perencanan dan Evaluasi Usaha

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Buah naga merupakan tanaman tahunan yang sudah dapat berbuah 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun setelah tanam. Buah naga memiliki usia produktif

Lebih terperinci

Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman

Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 6 (2), September 2008: 22-30 ISSN 1693-8828 Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman Shanti Emawati 1), Rini Widiati 2) dan I Gede Suparta

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS 1. Dosen melakukan rapat koordinasi dengan asisten terkait dengan rencana pelaksanaan praktikum Industri Ternak Unggas minimal 1 bulan sebelum

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan............................................................................

Lebih terperinci

Dampak Gempa Bumi Terhadap Kelayakan Usaha Sapi Potong Model Integrasi Padi-Ternak di DIY (Studi Kasus di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul)

Dampak Gempa Bumi Terhadap Kelayakan Usaha Sapi Potong Model Integrasi Padi-Ternak di DIY (Studi Kasus di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul) Sains Peternakan Vol. 6 (1), Maret 2008: 1-8 ISSN 1693-8828 Dampak Gempa Bumi Terhadap Kelayakan Usaha Sapi Potong Model Integrasi Padi-Ternak di DIY (Studi Kasus di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul)

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Peternakan Sapi Perah Salah satu bidang usaha agribisnis peternakan yang memiliki potensi cukup besar dalam meningkatkan kesejahtraan dan kualitas sumberdaya manusia

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pola Pemanfaatan Energi pada Rumah Tangga Komersial, Industri, Transportasi, Pembangkit Tenaga Listrik

Lampiran 1. Pola Pemanfaatan Energi pada Rumah Tangga Komersial, Industri, Transportasi, Pembangkit Tenaga Listrik LAMPIRAN Lampiran 1. Pola Pemanfaatan Energi pada Rumah Tangga Komersial, Industri, Transportasi, Pembangkit Tenaga Listrik Energi Energi fosil Energi terbarukan Baru Jenis Energi Bio massa Batu bara Panas

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MATA KULIAH : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas F HARI / TANGGAL : Senin, 19 Juni 2017, Jam 14.10-15.50 SIFAT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK KOMPETENSI KEAHLIAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber Daya Ternak Sapi dan Kerbau Sebanyak empat puluh responden yang diwawancarai berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Sumbawa yaitu : Kecamatan Moyo Hilir, Lenangguar, Labuan

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014 No. 78/12/33 Th. VIII, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PRODUKSI UNTUK USAHA SAPI POTONG SEBESAR 4,67 JUTA RUPIAH PER EKOR PER TAHUN, USAHA SAPI PERAH

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum sebagai substitusi bungkil kedelai terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

Imah Gede. Alun-alun

Imah Gede. Alun-alun LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Kampung Budaya Sindangbarang Imah Gede Girang Serat Saung Talu Alun-alun Bale Pangriungan Mus holla Sawah Belajar Menanam Padi Kolam Ikan Belajar Menangkap Ikan Keterangan Warna

Lebih terperinci

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU

III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU A. Jenis Ternak/Unggas Jenis Kegiatan/Usaha :... (... dari...) : 1. Pengembangbiakan 2. Penggemukan 4. Lainnya A). Mutasi

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MATA KULIAH/KELAS : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas D HARI / TANGGAL : Jum at, 8 Januari 2016, WAKTU: 09.20-11.10

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) dalam Ransum sebagai Subtitusi Tepung Ikan Terhadap Konsumsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI.. ABSTRACT... RINGKASAN... HALAMAN PERSETUJUAN.. TIM PENGUJI.. RIWAYAT HIDUP.

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI.. ABSTRACT... RINGKASAN... HALAMAN PERSETUJUAN.. TIM PENGUJI.. RIWAYAT HIDUP. DAFTAR ISI ISI SAMPUL DALAM. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI.. ABSTRACT... ABSTRAK RINGKASAN... HALAMAN PERSETUJUAN.. TIM PENGUJI.. RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISIS COST-BENEFIT

ANALISIS COST-BENEFIT ANALISIS COST-BENEFIT USAHA RAKYAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA (STUDI KASUS PADA PROGRAM SAPI BERGULIR DI DESA ARJANGKA, KECAMATAN PRINGGARATA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH) Juwita

Lebih terperinci

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Kelayakan aspek finansial merupakan analisis yang mengkaji kelayakan dari sisi keuangan suatu usaha. Aspek ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha budidaya nilam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :... DAFTAR-LTU RAHASIA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2012 1. Provinsi................... 2. Kabupaten/kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/kelurahan *).........................................................

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :... DAFTAR-LTU REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 RAHASIA 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan **) 6. Nama

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :...

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :... DAFTAR-LTU REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 RAHASIA 1. KIP*) 2. Provinsi 3. Kabupaten/kota **) 4. Kecamatan 5. Desa/kelurahan **) 6. Nama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Populasi Ternak Domba berdasarkan Provinsi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Populasi Ternak Domba berdasarkan Provinsi di Indonesia Tahun LAMPIRAN 144 Lampiran 1. Populasi Ternak Domba berdasarkan Provinsi di Indonesia Tahun 2005-2009 No Provinsi Tahun 2005 2006 2007 2008 2009* 1 NAD 124,303 157,962 203,489 157,881 184,757 2 Sumut 271,314

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

6,25 6,25 6,00 5,75 6,13 5,75 6,88 5,25 6,50 6,75 Rata-rata Suku Bunga 6,20. Lampiran 2. Tingkat inflasi berdasarkan perhitungan inflasi tahun 2011.

6,25 6,25 6,00 5,75 6,13 5,75 6,88 5,25 6,50 6,75 Rata-rata Suku Bunga 6,20. Lampiran 2. Tingkat inflasi berdasarkan perhitungan inflasi tahun 2011. LAMPIRAN Lampiran 1. Nilai rata-rata suku bunga deposito (jangka waktu 12 bulan) per Juli 2011. No Nama Bank Suku Bunga (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bank Mandiri BNI BRI BCA BII Bank Permata Bank Bukopin Bank

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI (STUDI KASUS CV. BELONA MANDIRI)

KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI (STUDI KASUS CV. BELONA MANDIRI) J. Agrisains () : 7, April 0 ISSN : 657 KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI (STUDI KASUS CV. BELONA MANDIRI) Sayekti Handayani ), Haerani Maksum

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN. UAS Take Home: Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN. UAS Take Home: Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MATA KULIAH : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas B HARI / TANGGAL : Selasa, 20 Desember 2016 SIFAT : Take Home

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN. Menjelaskan potensi sektor pean 2. Menjelaskan dasardasar budidaya 3. Menjelaskan sistem organ

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 SKPD No Misi dan kebijakan : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Program yang direncanakan CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014 Indikator Program

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA AYAM PETELUR DI KALIMANTAN TIMUR (The Financial Analysis Of Layer Poultry In Kalimantan Timur)

ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA AYAM PETELUR DI KALIMANTAN TIMUR (The Financial Analysis Of Layer Poultry In Kalimantan Timur) Analisis Finansial Budidaya Ayam Petelur di Kalimantan Timur (Mariyah) 15 ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA AYAM PETELUR DI KALIMANTAN TIMUR (The Financial Analysis Of Layer Poultry In Kalimantan Timur) Mariyah

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Financial Analysis In Fresh Milk Collecting Unit Of Tani Wilis Dairy Cooperatives At Sendang Sub District

Lebih terperinci

Wajib menjaga kelestarian lingkungan.

Wajib menjaga kelestarian lingkungan. I. PENDAHULUAN A. Rencana Usaha Peningkatan jumlah populasi penduduk mengakibatkan meningkatnya kenutuhan sumber makanan. salah satu jenis makanan yang mengandung gizi yang lengkap adalah daging. Salah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI PETERNAKAN KARISA KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI PETERNAKAN KARISA KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU Jurnal Peternakan Vol 8 No 2 September 2011 (77-87) ISSN 1829 8729 ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI PETERNAKAN KARISA KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU AMRIZAL 1,

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan Usaha Peternakan. Faktor Lingkungan Makro. Faktor Lingkungan Mikro

Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan Usaha Peternakan. Faktor Lingkungan Makro. Faktor Lingkungan Mikro USAHA PETERNAKAN Usaha peternakan merupakan suatu lapangan hidup, tempat seseorang dapat menanamkan modal untuk keperluan hidup keluarganya atau sekelompok masyarakat Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (1) terdapat UPS pada lokasi

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (1) terdapat UPS pada lokasi 4.1. Lokasi dan Waktu BAB IV METODE PENELITIAN Daerah penelitian mencakup Perumahan Cipinang Elok RW 10, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang penaruh pemberian limbah bandeng terhadap karkas dan kadar lemak ayam pedaging ini merupakan penelitian eksperimental yang

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor Urut Perusahaan....

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG Tatap muka ke 13 14 Pokok Bahasan : ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG Tujuan Instruksional Umum : Agar mahasiswa mengetahui dan mampu membuat analisis usaha penggemukan sapi potong. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Perumusan Fungsi Tujuan Berdasarkan metode penelitian, perumusan model program linear didahului dengan penentuan variabel keputusan, fungsi tujuan, dan kendala. Fungsi tujuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ternak Sapi Potong

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ternak Sapi Potong II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ternak Sapi Potong Sapi merupakan hewan ternak yang dipelihara oleh manusia sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja, dan kebutuhan manusia lainya. Ternak sapi menghasilkan 50%

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman

Analisis Sensitivitas Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 5 (1), Maret 2007: 16-22 Analisis Sensitivitas Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman S. Emawati Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Jl.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir :

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner penelitian A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : B. Identitas Usaha Nama Usaha : Nama Pemilik : Bidang Usaha : Jumlah

Lebih terperinci