VII. ANALISIS PENDAPATAN
|
|
- Widyawati Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VII. ANALISIS PENDAPATAN 7.1. Biaya Produksi Usahatani dianalisis dengan cara mengidentifikasikan penggunaan sarana produksi (input). Sarana produksi yang digunakan antara peternak mitra dan peternak non mitra pada dasarnya adalah sama. Sarana produksi ini berupa DOC, pakan, obat, dan vitamin. Komponen biaya yang dikeluarkan peternak pada kegiatan budidaya usaha ternak ayam broiler terbagi atas biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai seperti DOC, pakan, dan obat obatan untuk peternak mitra semuanya di tanggung oleh perusahaan inti. Namun peternak mitra wajib membayarnya jika telah mendapatkan pembayaran hasil panen. Sedangkan untuk peternak non mitra semua biaya ditanggung sendiri, yang termasuk dalam biaya tunai usaha beternak ayam broiler antara lain DOC, pakan, obat obatan dan vitamin, vaksin, bahan bakar pemanas, listrik, tenaga kerja dan operasional kandang. Biaya operasional kandang terdiri atas sekam, kapur dan deterjen. Biaya yang diperhitungkan merupakan biaya biaya yang tidak secara tunai dikeluarkan oleh peternak. Namun sebenarnya biaya biaya ini dapat mempengaruhi besarnya pendapatan peternak. Pada usaha ternak ayam broiler biaya yang diperhitungkan meliputi biaya penyusutan kandang, biaya penyusutan peralatan, sewa lahan serta biaya tenaga kerja dalam keluarga. Biaya tunai yang dikeluarkan untuk DOC dan pakan merupakan biaya yang paling signifikan daripada biaya tunai lainnya. Jumlah biaya tunai tesebut akan semakin besar seiring dengan bertambahnya populasi ayam yang dibudidayakan. Biaya tunai terbesar yang dikeluarkan oleh peternak mitra maupun peternak non mitra adalah biaya untuk pembelian pakan. Harga DOC dan pakan yang digunakan oleh peternak mitra telah ditetapkan oleh perusahaan inti di awal kontrak perjanjian. Biaya tunai lain yang dikeluarkan oleh peternak adalah biaya operasional kandang untuk sekam. Peternak mitra dan peternak non mitra menggunakan kurang lebih 100 karung sekam sebagai alas kandang, satu karung sekam dibeli dengan harga Biaya yang hampir sama besarnya dikeluarkan oleh peternak mitra dan peternak non mitra untuk biaya operasional 60
2 kandang. Hal ini berarti baik peternak mitra dan peternak non mitra memiliki proporsi biaya yang hampir sama untuk penggunaan sekam. Pada perhitungan biaya produksi untuk peternak mitra dan peternak non mitra memperlihatkan bahwa hanya sedikit perbedaan pada biaya yang diperhitungkan. Dikarenakan penggunaan alat produksi yang sama banyaknya dan luas kandang yang sama. Harga sewa lahan untuk peternak mitra sebesar.350 per meter per periode usatani. Peternak mitra mengeluarkan biaya untuk sewa sebesar per periode produksi. Sementara sewa lahan untuk peternak non mitra sebesar.200 per meter per periode sehingga untuk luas lahan sebesar 500 meter persegi peternak non mitra harus mengeluarkan biaya sebesar per periode. Perbedaan harga sewa lahan antara wilayah peternak mitra dan peternak non mitra karena harga tersebut merupakan harga yang berlaku didaerah masing masing. Peralatan produksi yang digunakan peternak antara lain tempat pakan, tempat minum dan alat pemanas. Feedtray adalah tempat pakan yang digunakan peternak. Untuk ekor ayam peternak menggunakan 20 sampai 30 buah tempat pakan. Tempat minum yang digunakan peternak mitra dan peternak non mitra adalah alat minum otomatis, 20 buah alat minum otomatis dipakai untuk ekor ayam. Sedangkan alat pemanas yang digunakan oleh peternak mitra dan non mitra adalah gasolek. Gasolek adalah salah satu alat pemanas yang menggunakan tabung gas sebagai bahan bakar. Peternak menggunakan satu tabung gas untuk menghangatkan ekor ayam. Tenaga kerja yang digunakan peternak adalah tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga akan digunakan jika peternak mempunyai skala usaha diatas ekor ayam. Upah tenaga kerja luar keluarga yang dikeluarkan oleh peternak mitra berbeda dengan biaya yang dikeluarkan oleh peternak non mitra. Peternak mitra mengupah tenaga kerja luar keluarga sebesar.300 per ekor per periode. Semakin banyak ayam yang dapat dipelihara dengan baik maka upah yang diterima oleh tenaga kerja akan semakin besar. Sedangkan peternak non mitra mengeluarkan biaya tenaga kerja luar keluarga sebesar. 200 per ekor per periode. Pada Tabel 13 dapat dilihat rata rata struktur biaya produksi peternak mitra dan peternak non mitra per Mei
3 Tabel 13. Struktur Biaya Produksi Peternak Mitra dan Peternak Non Mitra No Satuan Uraian Peternak Mitra Peternak Non Mitra A B Biaya Tunai DOC Pakan Obat Obatan Sekam Listrik Pemanas TKLK Total Biaya Tunai Biaya Diperhitungkan Penyusutan TKDK Sewa Lahan Total Biaya Diperhitungkan Total Biaya Biaya DOC yang dikeluarkan peternak non mitra lebih rendah daripada peternak mitra. Hal ini disebabkan peternak non mitra bebas memilih sapronak yang akan digunakan untuk kelangsungan usaha ternak mereka. Akan tetapi tidak halnya dengan peternak mitra yang telah sepakat dengan harga kontrak yang diberikan oleh CV TMF. Hal tersebut juga terlihat dari biaya obat obatan yang digunakan oleh peternak mitra. Sedangkan untuk biaya sekam dan bahan bakar pemanas peternak mitra mengeluarkan biaya yang lebih kecil dari peternak non mitra. Hal ini dikarenakan peternak mitra lebih efisien dalam hal penggunaan sarana produksi ternak. Peternak non mitra juga tidak mendapatkan pengarahan maupun bimbingan yang bersifat teknis dari tenaga ahli seperti halnya peternak mitra untuk mengefisiensikan sarana produksi yang akan digunakan untuk kelangsungan usaha berternak ayam. Perbedaan biaya juga terlihat pada biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja antara peternak mitra dan non mitra. Secara keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan oleh peternak non mitra memang lebih kecil dari pada peternak mitra. Ini merupakan salah satu 62
4 indikasi bahwa harga kontrak yang diberikan oleh CV TMF cukup besar. Hal tersebut ditujukan bahwa peternak non mitra hanya mengeluarkan per periode. Sedangkan biaya produksi untuk peternak mitra lebih besar yaitu Namun demikian untuk mengelola usaha ternak ayam dengan skala besar dibutuhkan modal yang besar pula Penerimaan Usaha Ayam Broiler Penerimaan usahatani merupakan nilai dari total produksi usahatani (output) yang dikelola oleh peternak. Penerimaan usahatani dapat dikatakan juga sebagai pendapatan kotor atau total produksi dikalikan dengan harga per satuan. Penerimaan dari hasil penjualan output usahatani adalah pendapatan kotor yang diperoleh peternak sebelum dikurangi oleh biaya biaya yang dikeluarkan pada usahataninya. Hasil produksi dari kegiatan usahatani peternak mitra dan non mitra adalah ayam broiler. Ayam yang dihasilkan oleh peternak mitra dijual kepada CV TMF dengan harga yang telah ditetapkan di awal kontrak berdasarkan bobot ayam per kg. Sedangkan ayam yang dihasilkan oleh peternak non mitra langsung di jual ke pasar atau pihak ketiga yang akan membelinya. Penerimaan yang diperoleh peternak mitra berasal dari penjualan ayam siap panen, bonus dari konversi pakan (FCR), bonus mortalitas, penjualan kotoran ternak. Bonus FCR akan didapatkan oleh peternak mitra jika peternak menghasilkan nilai FCR lebih rendah atau sama dengan FCR standar perusahaan. Sedangkan untuk bonus mortalitas didapat jika tingkat kematian ayam peternak mitra dibawah standar perusahaan, yaitu empat persen. Sedangkan untuk peternak non mitra, penerimaan dari hasil usaha hanya didapat dari penjualan ayam dewasa dan kotoran ternak. Penerimaan yang diperoleh peternak non mitra berasal dari penjualan ayam broiler siap panen dan penjualan kotoran ternak. Penjualan kotoran ternak oleh peternak mitra dan non mitra dilakukan setiap periode panen. Kotoran ternak di jual dengan harga per karung besar. Dapat dilihat pada Tabel 14 komposisi penerimaan peternak mitra dan peternak non mitra. 63
5 Tabel 14. Komposisi Penerimaan Peternak Mitra dan Non Mitra. No Keterangan Satuan Peternak Mitra Peternak Non Mitra 1 Penjualan Ayam Broiler Bonus FCR , Bonus Mortalitas , Penjualan Kotoran Ternak Total Penerimaan , Penerimaan dari usaha ternak yang utama adalah penerimaan dari hasil penjualan ayam broiler, hasil penjualan ayam sangat tergantung pada bobot badan ayam yang dihasilkan. Apabila dapat mencapai bobot yang tinggi, disertai penggunaan pakan yang lebih hemat maka peternak akan mendapatkan hasil penjualan yang baik. Jadwal panen yang berbeda menyebabkan harga yang berlaku di pasar pada saat pemanenan juga berbeda. Total penerimaan yang didapat peternak mitra jauh lebih besar dari peternak non mitra yaitu sebesar ,5. Hal ini disebabkan peternak non mitra tidak memperoleh bonus FCR dan bonus Mortalitas. Sehingga peternak mitra dapat menambah sumber penghasilan Pendapatan Usaha Ayam Broiler. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Besarnya pendapatan usahatani yang diterima merupakan balas jasa untuk tenaga kerja, modal keluarga yang dipakai dan pengelolaan yang dilakukan oleh seluruh keluarga. Besarnya peranan kemitraan dalam pendapatan dapat terlihat dari besarnya sumbangan pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan ayam broiler terhadap pendapatan peternak. Pendapatan yang diterima peternak akan dibedakan menjadi dua yakni pendapatan atas biaya tunai (pendapatan tunai) dan pendapatan atas biaya total (pendapatan total). Pendapatan atas biaya tunai adalah selisih antara penerimaan tunai usahatani dan biaya tunai usahatani. Sedangkan pendapatan atas biaya total adalah selisih penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan dalam satu periode usahatani. 64
6 Perhitungan pendapatan atas biaya total dan pendapatan atas biaya tunai yang diperoleh peternak dalam satu periode usahatani termasuk salah satu tolak ukur keberhasilan usahatani. Sedangkan analisis imbangan penerimaan dan biaya produksi (R/C Ratio) menilai efisiensi usahatani yang dilaksanakan oleh peternak mitra dan peternak non mitra. Total biaya yang dikeluarkan oleh peternak mitra jauh lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan oleh peternak non mitra. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah harga kontrak yang ditetapkan oleh CV TMF untuk biaya produksi jauh lebih besar dari harga pasar yang dapat diperoleh peternak non mitra. Sementara untuk total penerimaan yang diperoleh peternak mitra jauh lebih besar dari total penerimaan peternak non mitra. Hal ini dikarenakan peternak mitra mendapatkan beberapa bonus dari CV TMF. Perhitungan analisis usahatani ayam broiler dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Perhitungan Pendapatan Peternak Mitra dan Non Mitra No Uraian Satuan Peternak Mitra Peternak Non Mitra 1 Total Biaya Tunai (a) Total Biaya Diperhitungkan (b) Total Biaya (c) Total Penerimaan (d) , Pendapatan Atas Biaya Tunai , Pendapatan Atas Biaya Total , Ratio Biaya Tunai 1,11 1,09 8 Ratio Biaya Total 1,04 1,02 Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa pendapatan peternak mitra lebih besar dibandingkan peternak non mitra baik pendapatan atas biaya tunai maupun pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas biaya total yang diterima oleh peternak mitra sebesar ,5 per periode jauh lebih besar dari peternak non mitra yang hanya memperoleh per periode. Pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total yang diperoleh peternak mitra juga lebih besar dari peternak non mitra. Perbedaan total biaya dan pendapatan yang diperoleh peternak mitra dan non mitra tidak hanya dikarenakan peternak non 65
7 mitra yang masih kurang pembinaan dan pemahaman dalam mengefisienkan faktor faktor input produksi seperti pakan, obat obatan dan vaksin. Akan tetapi hal tersebut juga dipengaruhi oleh bonus bonus yang diberikan oleh perusahaan, sehingga meningkatkan jumlah penerimaan peternak mitra. Adanya selisih biaya total dan penerimaan antara peternak mitra dan peternak non mitra menunjukan bahwa pengusahaan ternak ayam oleh peternak mitra jauh lebih menguntungkan karena memiliki jumlah panen yang lebih besar dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu juga peternak mitra dapat menghemat biaya pemeliharaan budidaya ternak ayam dibandingkan peternak non mitra. Hal ini berarti dengan tingkat biaya yang hampir sama, ternyata peternak mitra lebih besar mendapatkan keuntungan. Tingkat keuntungan antara peternak mitra dan non mitra juga dapat dilihat dari besarnya R/C rasio. Rasio atas biaya tunai peternak mitra sebesar 1,11 dan peternak non mitra hanya memperoleh sebesar 1,09. Rasio atas biaya total juga diperoleh lebih tinggi oleh peternak mitra yaitu sebesar 1,03 dan 1,02 untuk R/C ratio peternak non mitra. Hal ini berarti penerimaan yang diperoleh peternak mitra dan non mitra lebih besar daripada tiap unit biaya yang telah dikeluarkan. Sama halnya dengan R/C rasio atas biaya total peternak mitra dan non mitra yang lebih besar juga dari satu. Sehingga dapat dikatakan bahwa usahatani yang dijalankan oleh peternak mitra dan non mitra menguntungkan. Akan tetapi peternak mitra memiliki R/C rasio lebih besar dibandingkan dengan peternak non mitra baik R/C rasio atas biaya tunai ataupun R/C rasio atas biaya total. Hal ini berarti usahatani ayam peternak mitra lebih efisien dibandingkan dengan usaha ternak yang dijalankan oleh peternak non mitra. Berdasarkan hasil penghitungan secara usahatani tersebut, maka dapat dilihat bahwa dengan adanya kemitraan dapat meningkatkan pendapatan peternak ayam. Meskipun usaha ternak dilakukan dengan skala ekor. Akan tetapi jika dibudidayakan dengan baik dan sesuai prosedur, maka hasil yang didapatkan juga memuaskan. Pendapatan peternak mitra dan non mitra sangat dipengaruhi bagaimana peternak tersebut dapat mengelola ayam dengan sebaik baiknya, memperhatikan kesehatan ayam agar dapat menekan angka kematian pada ayam, dan menjaga kondisi ayam agar nafsu makan semakin meningkat, sehingga 66
8 menghasilkan bobot ayam yang berat, tentu disertai dengan penggunaan pakan yang seefisien mungkin Secara keseluruhan pada kasus peternak mitra dan peternak non mitra, keuntungan yang lebih besar didapat oleh peternak mitra. Tidak hanya dalam keuntungan materi, akan tetapi pembinaan dan pengawasan dalam masa pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak perusahaan inti sangat membantu peternak mitra mengefisienkan input input produksi untuk memperoleh hasil yang maksimal. Berdasarkan perhitungan statistik uji t didapatkan hasil bahwa ada perbedaan pendapatan tunai antara peternak yang bermitra dengan peternak yang tidak bermitra. Hal ini dapat dilihat dari p-value yang diperoleh sebesar 0,004 lebih kecil dari nilai α yang ditentukan, yaitu 0,05. Hasil serupa juga diperoleh bahwa ada perbedaan pendapatan total antara peternak yang bermitra dengan peternak yang tidak bermitra. Nilai p value yang didapatkan sebesar 0,001 lebih kecil dari nilai α yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nyata pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total yang diperoleh peternak mitra dan peternak non mitra. Pada lampiran 9 dapat dilihat hasil uji statistik uji t. 67
IV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peneilitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Ternak Cibinong yang bermitra dengan CV Tunas Mekar Farm (TMF) di Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciVII. ANALISIS FINANSIAL
VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar
Lebih terperinciVI. PELAKSANAAN KEMITRAAN
VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN 6.1. Pola Kemitraan CV TMF Kemitraan antara peternak ayam di daerah Cibinong pada dasarnya adalah sama dengan semua kemitraan yang dijalankan di semua daerah kemitraan CV TMF.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan
Lebih terperinciVI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak
VI POLA KEMITRAAN Dramaga Unggas Farm merupakan perusahaan kemitraan ayam broiler yang didirikan pada tanggal 17 Juli 2009. Lokasi kantor perusahaan ini berada di Jl. Raya Dramaga KM 8, Kecamatan Dramaga
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH Analisis pendapatan pada usaha budidaya udang galah akan menjelaskan apakah usaha yang dilakukan menguntungkan (profitable) atau tidak yaitu dengan
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO Bentuk analisis pendapatan ini mengacu kepada konsep pendapatan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tunai dan biaya
Lebih terperinci[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Agribisnis peternakan memberikan banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaaan dan berperan dalam pembangunan. Berdasarkan data statistik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK Analisis pendapatan usahatani paprika hidroponik meliputi analisis penerimaan, analisis biaya, analisis pendapatan, dan analisis R/C. Perhitungan usahatani
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH 8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah Penerimaan usahatani bawang merah terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA
ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA (Studi Kasus Peternak Plasma dari Tunas Mekar Farm di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jawa Barat) SKRIPSI MUHAMAD LUCKY MAULANA
Lebih terperinciVII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan
VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,
1 BAB I PENDAHULUAN Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging, mengalami pasang surut, terutama pada usaha kemitraan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya fluktuasi harga
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Kemitraan Definisi kemitraan diungkapkan oleh Hafsah (1999) yang menyatakan bahwa kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan CV Cipta Usaha Sejahtera Cipta Usaha Sejahtera ( CV CUS ) merupakan perusahaan kemitraan Ayam Pedaging yang berdiri sejak tahun 2002 dengan No izin usaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan umum Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki sifat ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai
Lebih terperinciAnalisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Pola Usaha Yang Berbeda Di Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 3 Nomor Juli 25 Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Pola Usaha Yang Berbeda Di Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka Ulfa Indah Laela
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM 7.1 Penerimaan Usahatani Caisim Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh petani dari jumlah produksi. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. CV. Tunas Mekar Farm 5.1.1. Sejarah CV. Tunas Mekar Farm Tunas Mekar Farm (TMF) adalah perusahaan peternakan ayam broiler yang menerapkan sistem kemitraan pola inti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula mendeskripsikan identitas petani, teknik budidaya ikan nila, bawal, dan udang galah kemudian menganalisis besarnya
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU 7.1. Analisis Penggunaan Sarana Produksi Budidaya ubi kayu tidak terlalu sulit. Ubi kayu tidak mengenal musim, kapan saja dapat ditanam. Karena itulah waktu
Lebih terperinciI Peternakan Ayam Broiler
I Peternakan Ayam Broiler A. Pemeliharaan Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ras ayam pedaging yang memiliki produktivitas tinggi. Ayam broiler mampu menghasilkan daging dalam waktu 5 7 minggu (Suci dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Menurut Murtidjo (2006), ayam broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan
Lebih terperinciKata Kunci : Usaha Ternak, Pola Mandiri dan Makloon, Ayam Ras Pedagin
KAJIAN USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA MANDIRI DAN MAKLOON Neli Yuliani 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi neliyuliani21@gmail.com M Iskandar Mamo en 2) Fakultas Pertanian
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar
LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Tabel FCR Peternakan Agus Suhendar MORT (%) FCR AGE (DAYS) AVG. B.W MORT. (%) FCR AGE (DAYS) AVG. B.W MORT. (%) 3 1.012 27 1.15 3.8 1.656 36 1.76 4.7 1.843 3 1.062 27 1.16 3.8 1.659
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Broiler
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Ayam Broiler Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas
Lebih terperinciKAJIAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN KARANG ANYAR: MEMBANDINGKAN ANTARA POLA KEMITRAAN DAN POLA MANDIRI
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Desember 2012 Vol. 1 No.1 Hal : 65-72 ISSN 2302-6308 KAJIAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN KARANG ANYAR: MEMBANDINGKAN ANTARA POLA KEMITRAAN DAN POLA
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Definisi usahatani ialah setiap organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE
ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE POLA KEMITRAAN (Studi Kasus di Peternakan Plasma Sri Budi Ratini, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
Lebih terperinciWajib menjaga kelestarian lingkungan.
I. PENDAHULUAN A. Rencana Usaha Peningkatan jumlah populasi penduduk mengakibatkan meningkatnya kenutuhan sumber makanan. salah satu jenis makanan yang mengandung gizi yang lengkap adalah daging. Salah
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA
KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA Muhammad Sujudi 1) Dhyvhy29@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Enok Sumarsih 2) sumarsihenok@gmail.com
Lebih terperinciVII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL 7.1 Analisis Perbandingan Penerimaan Usaha Tani Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis. Dalam pembahasannyan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian pada masa sekarang adalah dengan meletakkan masyarakat sebagai pelaku utama (subyek pembangunan), bukan lagi sebagai obyek pembangunan
Lebih terperincidan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha peternakan ayam potong merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keunggulan yang dimiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Ras Pedaging (Broiler) Ayam Ras pedaging (Broiler) adalah ayam jantan dan betina muda yang umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Analysis Of Break Even Point at Broiler Farm In
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Lokasi dan Bentuk Perusahaan Cikahuripan PS merupakan perusahaan perorangan yang didirikan pada tahun 1983 oleh Bapak H. Aceng Rusli yang dikelola
Lebih terperinciKOMPARASI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING SISTEM KANDANG CLOSED HOUSE DAN OPEN HOUSE
KOMPARASI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING SISTEM KANDANG CLOSED HOUSE DAN OPEN HOUSE ABSTRAK Astri Maulina 1) astry_pc@hotmail.com Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL
1 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Profitability Analysis of Livestock Broiler Business with Partnership Pattern in the
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR
ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Usahatani ubi jalar di Desa Cikarawang menurut bentuk dan coraknya tergolong ke dalam usahatani perorangan dimana pengelolaannya dilakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Menurut Suratiyah (2006), modal dapat dibagi dalam dua golongan yaitu modal tetap dan modal tidak tetap atau modal lancar. Modal tetap adalah modal yang dapat dipergunkan
Lebih terperinciBAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN
BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN PRODUCTION SHARING IN BROILER PARTNERSHIP IN PT. X IN MAROS REGENCY, SOUTH SULAWESI PROVINCE Mathina Ranggadatu¹,
Lebih terperinciII. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam
I. PENDAHULUAN Usaha peternakan ayam ras petelur saat ini berkembang sangat pesat, baik dari segi skala usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada. Beberapa alasan peternak untuk terus menjalankan usaha
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG
ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG Nidya Diani *), Iskandarini **), Luhut Sihombing ***) *) Alumni
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PETERNAKAN SOMAN
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PETERNAKAN SOMAN Nama: Aditya Oktaviani NPM: 20214315 Jurusan: Akuntansi/ S1 Pembimbing: Anne Dahliawati S.E.,M.M PENDAHULUAN Latar
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. pengalaman berusaha, dan status kepemilikan lahan penambak. Usaha tambak merupakan usaha yang membutuhkan tenaga yang banyak.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Penambak Udang Identitas penambak merupakan suatu yang penting dalam usaha tambak, karena petambak merupakan faktor utama dalam mengatur usaha udang vanname, jika penambak
Lebih terperinciVI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI
VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan
Lebih terperinciGambar 5. Sebaran Peternak Berdasarkan Skala Usaha
V KARAKTERISTIK USAHA TERNAK DAN PETERNAK 5.1 Karakteristik Usaha Peternak Responden 5.1.1 Skala Usaha Ternak Jumlah ternak yang diusahakan oleh peternak plasma sangat tergantung pada kemampuan peternak
Lebih terperinciVI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA
VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan
Lebih terperinciVIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR
VIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 8.1 Pendapatan Usaha Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Analisis pendapatan usaha bertujuan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciD Praditia, W. Sarengat dan M. Handayani* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan PertanianUniversitas Diponegoro Semarang
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj EFISIENSI PRODUKSI PETERNAKAN AYAM PEDAGING RISKI JAYA ABADI KEBUMEN DITINJAU DARI EFISIENSI MANAJEMEN,TEKNIS DAN EKONOMIS Production Efficiency
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab 4 ini penulis akan membahas mengenai hal hal yang berhubungan dengan target costing yang diterapkan oleh perusahaan peternakan ayam broiler X sebagai berikut
Lebih terperinciPendapatan Rata-Rata Peternak Sapi Perah Per Ekor/Bulan
LAMPIRAN 82 Lampiran 1. Pendapatan Rata-Rata Peternak Sapi Perah Per Ekor/Bulan No Keterangan Jumlah Satuan Harga Nilai A Penerimaan Penjualan Susu 532 Lt 2.930,00 1.558.760,00 Penjualan Sapi 1 Ekor 2.602.697,65
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Organisasi Produksi Usahatani Menurut Rivai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal
Lebih terperinciV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Peternakan Bapak Maulid 5.1.1. Sejarah Perusahaan Peternakan Bapak Maulid adalah usaha peternakan ayam broiler yang didirikan oleh Bapak Maulid Ibrahim
Lebih terperinciVII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI Tingkat efisiensi ekonomi dari faktor-faktor produksi dapat dilihat dari besarnya rasio Nilai Produk Marjinal (NPM)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Karakteristik Ayam Pedaging BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ayam pedaging adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK
1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani
Lebih terperinciAnalisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (2): 1-5 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari
Lebih terperinciAnalisa ekonomi usaha peternakan broiler yang menggunakan dua tipe kandang berbeda
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (3): 11-16 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisa ekonomi usaha peternakan broiler yang menggunakan dua tipe kandang berbeda Imam Ismail, Hari
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras di Indonesia
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras di Indonesia Beberapa penelitian yang mengkaji permasalahan usaha ternak ayam buras banyak menunjukkan pertumbuhan produksi ayam
Lebih terperinciV. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING
V. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING 5.1. Profil Perusahaan Inti Perusahaan inti yang beroperasi di Kabupaten Karanganyar terdiri dari empat perusahaan yaitu Gema Usaha Ternak (anak cabang
Lebih terperinciAnalisa Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola Kemitraan (Studi Kasus : Pt. Alam Terang Mandiri, Tapanuli Selatan)
Grahatani Vol. 01(3):13-24, September 2015 ISSN-2442-9783 Analisa Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola Kemitraan (Studi Kasus : Pt. Alam Terang Mandiri, Tapanuli Selatan) Azhari Romadona Hasibuan 1, Sutan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, kerja, modal, waktu,
Lebih terperinciPerbandingan Pendapatan Sistem Kemitraan Peternakan Ayam Broiler di Kota Pekanbaru. ABSTRACT
Perbandingan Pendapatan Sistem Kemitraan Peternakan Ayam Broiler di Kota Pekanbaru. The Comparison of Partnership System of Broiler Farm in Pekanbaru City Cepriadi Jurusan Agrobisnis(SEP) Fakultas Pertanian
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Domestikasi lazim dilakukan dengan budidaya yang bertujuan mendapatkan
7 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pedaging Ayam pedaging yang saat ini dikembangkan peternak diseluruh dunia berasal dari ayam hutan liar yang didomestikasi sekitar 8000 tahun yang lalu. Domestikasi lazim
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Bapak Maulid yang terletak di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Bukit Baru, Kota Palembang, Provinsi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: profit, R/C ratio, Brean Even Point.
Financial Performance Comparative Between Open and Close Houses of Broiler Farming (Study in Pesona Ternak Gemilang Co. and Ternak Sejati Tabassam Co. Patnership Scheme in Jombang) 1) Vidya Utari, 2) Bambang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Jln. Prof. Dr. A Sofyan No.3 Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciKERAGAAN USAHA AYAM RAS PEDAGING DI KECAMATAN PARUNG BOGOR: PERBANDINGAN USAHA TERNAK MITRA DAN USAHA TERNAK MANDIRI SURYANI NURFADILLAH
i KERAGAAN USAHA AYAM RAS PEDAGING DI KECAMATAN PARUNG BOGOR: PERBANDINGAN USAHA TERNAK MITRA DAN USAHA TERNAK MANDIRI SURYANI NURFADILLAH DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciRECORDING (PENCATATAN)
RECORDING (PENCATATAN) DATA PEMELIHARAAN AYAM BROILER Umur pemeliharaan Jumlah ayam aktual pada minggu tersebut Pemeliharaan minggu ke- Hari Tanggal Jumlah ayam Suhu ( o C) kelembaban Pakan pemberian pakan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani (wholefarm) adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah,
Lebih terperinciJIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h
ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER POLA KEMITRAAN DI DESA BONTOMATENE KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS Iskayani, Veronica Sri Lestari, Wempie Pakiding Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,
Lebih terperinciBAB II KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN KEADAAN USAHA TERNAK AYAM BROILER
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii RIWAYAT HIDUP... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Penambak Udang di Desa Karangsewu. Imorenggo dan Pakualaman Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulon
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Penambak Udang di Desa Karangsewu Penambak udang yang menjadi sampel adalah penambak udang di Dusun Imorenggo dan Pakualaman Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Topografi Wilayah Kabupaten Sragen beriklim tropis dengan suhu harian yang berkisar antara 19-31º C, terletak di dataran dengan ketinggian rata-rata 109 meter diatas
Lebih terperinciSTRUKTUR BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA MANDIRI DAN KEMITRAAN PERUSAHAAN INTI RAKYAT DI KECAMATAN PAMIJAHAN KABUPATEN BOGOR
STRUKTUR BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA MANDIRI DAN KEMITRAAN PERUSAHAAN INTI RAKYAT DI KECAMATAN PAMIJAHAN KABUPATEN BOGOR NUR RIZKY RACHMATIA DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN
Lebih terperinciVI. ANALISIS NON FINANSIAL
VI. ANALISIS NON FINANSIAL Dalam melakukan analisis kelayakan suatu bisnis, tidak hanya dilakukan analisis finansial saja tetapi juga analisis non finansial. Analisis non finansial dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Budidaya Ayam Ras Pedaging Ayam ras pedaging atau ayam broiler merupakan bangsa unggas yang arah kemampuan utamanya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kondisi Peternakan Ayam Broiler di Indonesia. satu sistem agribisnis yang mengalami pertumbuhan sangat cepat
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Ayam Broiler di Indonesia Sistem agribisnis ayam ras dalam perkembangannya merupakan salah satu sistem agribisnis yang mengalami pertumbuhan sangat cepat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih ditekankan pada biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan yang diperoleh
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN
Agros Vol.17 No.2, Juli 2015: 214-221 ISSN 1411-0172 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN ANALYSIS OF LIVESTOCK REVENUE AND FEASIBILITY BROILER CHICKENS
Lebih terperinci