P U T U S A N Nomor : 312/PID/Sus/2013/PT.Bdg. Umur/Tgl lahir : 37 Tahun / 04 Pebruari 1976; A g a m a : Kristen ; Pekerjaan : Karyawan Swasta ;

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 312/PID/Sus/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT DI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : HERMAWAN ALIAS LI ONE ; Tempat lahir : Bandung ; Umur/Tgl lahir : 37 Tahun / 04 Pebruari 1976; Jenis kelamin : Laki-laki; Kebangsaan : Indonesia ; A g a m a : Kristen ; Pekerjaan : Karyawan Swasta ; Tempat tinggal : Jl. Bojongloa No.05 Rt.02 Rw.01 Kel. Panjunan Kec. Astanaanyar Kota Bandung ; Terdakwa tidak ditahan; PENGADILAN TINGGI tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung, tanggal 28 Mei 2013, Nomor : 156/Pid.B/2013/PN.Bdg, dalam perkara terdakwa tersebut diatas : Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan kemuka persidangan Pengadilan Negeri Bandung oleh Jaksa Penuntut Umum, dengan surat dakwaannya tertanggal 04 Pebruari 2013 Nomor : PDM-94/BDUNG/02/2013 yang berbunyi sebagai berikut : DAKWAAN : KESATU : Bahwa ia terdakwa HERMAWAN Alias LI ONE, pada waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi sejak pertengahan bulan April tahun 2010 sampai dengan awal bulan Juli tahun 2011, atau pada suatu waktu antara bulan April tahun 2010 sampai dengan bulan Juli tahun 2011, bertempat di jalan Jati No.30 Rt 01 Halaman 1 dari 11 halaman perkara No. 312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

2 Kelurahan Paledang Kecamatan Lengkong Kota Bandung, atau pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung, telah menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) yakni dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut, perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Bahwa terdakwa telah melakukan pernikahan secara syah dengan Saksi Korban(selanjutnya disebut saksi korban) pada tanggal 18 April 2010 di Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Suryalaya No.3 Bandung dan terdaftar serta tercatat pada Kantor Catalan Sipil Kabupaten Bandung No.103/2010 tanggal 18 April tahun 2010 ; - Bahwa sejak menikah dan berumah tangga dengan terdakwa saksi korban selaku istrinya yang syah tidak pernah mendapat perhatian layaknya sebagai istri, terdakwa selalu mendapat perlakuan kasar serta tidak dinafkahi sebagaimana layaknya seorang istri, padahal waktu itu terdakwa sudah berpenghasilan sebagai pegawai/karyawan pada perusahaan Perumahan di daerah Caringin ; - Bahwa selama berumah tangga terdakwa kurang peduli akan kesehatan maupun kedudukan saksi korban sebagai istrinya yang syah, terdakwa justru lebih perhatian kepada orang tuanya yaitu terdakwa tidak mau memberikan struk gajinya melainkan memberikannya kepada ibunya sendiri dan selama hidup berumah tangga terdakwa hanya baru sekali memberikan uang biaya hidup sebesar Rp ,- setelah itu tidak pernah memberi nafkah lagi kepada saksi korban, begitu juga dibidang kesehatan istrinya (saksi korban) ketika istrinya mengalami keguguran kandungannya dan perlu perawatan dirumah sakit selama beberapa waktu tetapi terdakwa tidak mau tau apalagi mengantarkannya ke rumah sakit, akhirnya saksi korban berobat sendiri tanpa diperdulikan sama sekali oleh terdakwa ; - Bahwa saksi korban merasa tidak diperhatikan baik nafkah maupun kebutuhan lainnya, antara lain terdakwa tidak pernah menganggap saksi korban sebagai istrinya hal tersebut diperlihatkan dengan perbuatan terdakwa ketika bertemu dengan teman-temannya baik dilingkungan tetangga maupun kantornya terdakwa selalu mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa menikah dengan saksi korban, dan ketika saksi korban menanyakan tentang sikap terdakwa Halaman 2 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

3 tersebut selalu dijawab oleh terdakwa secara tidak jelas yang akhirnya menimbulkan pertengkaran, selain itu ketika saksi korban berniat mau ikut arisan di kantor terdakwa, terdakwa melarangnya dengan mengatakan tidak ada jatah untuk saksi korban mengikuti arisan di kantor terdakwa ; - Bahwa akibat dari sikap dan perlakuan terdakwa kepada saksi korban, saksi korban mengalami tekanan bathin dan mental yang berat dan karena merasa diterlantarkan oleh terdakwa yang nota bene sebagai suaminya yang syah, akhirnya pada tangga! 29 Mei tahun 2010 saksi korban pamit untuk menenangkan diri dirumah ibunya di kelurahan Baros Kota Cimahi, dan atas sikap saksi korban tersebut terdakwa malah tidak menghiraukannya apalagi mengantarkannya sebagai suami ; - Bahwa selama berada di rumah ibunya tersebut saksi korban yang sedang mengandung anaknya dari perkawinan dengan terdakwa, terdakwa tidak pernah menemuinya atau memperdulikannya apalagi memberikan nafkah lahir maupun bathin dan pada tanggal 7 Juni 2010 terdakwa malah menggugat cerai saksi korban, sehingga saksi korban benar-benar diterlantarkan dan terakhir terdakwa malah melakukan acara pertunangan dengan perempuan bernama FANIE DYANA OCTAVIA bertempat di Restoran Magna Masxim's di Jalan Bahagia No.47 Cirebon yang dilaksanakan pada tanggal 2 Juli tahun 2011, padahal saksi korban masih berstatus istrinya yang syah dari terdakwa ; - Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa, saksi korban merasa diterlantarkan dalam kedudukannya sebagai istri syah dari terdakwa yang seharusnya ia terdakwa wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada saksi korban sebagai istri dari terdakwa ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 49 huruf a Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; ATAU KEDUA Bahwa ia terdakwa HERMAWAN Alias LI ONE pada waktu dan tempat sebagaimana terurai dalam dakwaan Kesatu, melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf b, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Bahwa terdakwa telah menikahi Saksi Korban sebagai istrinya (selanjutnya disebut saksi korban), pernikahan dilaksanakan di Gereja Katolik Santa Maria Halaman 3 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

4 di Jalan Suryalaya No.3 Bandung tanggal 18 April 2010 dan terdaftar pada Kantor Catalan Sipil Kabupaten Bandung No.103/2010 tanggal 18 April 2010, setelah menikah terdakwa dan saksi korban menjalani hidup rumah tangga di rumah orang tua terdakwa di Jalan Jati Lengkong Besar No.30 Kota Bandung ; - Bahwa sejak menikah dan berumah tangga dengan terdakwa, saksi korban selalu mendapat perlakuan kasar dan arogan baik lahir maupun bathin, dan memperlakukan saksi korban secara tidak layak, perlakuan terdakwa tersebut antara lain : 1. Bahwa sejak menikah terdakwa selalu bertindak kasar sering memaki-maki saksi korban ; 2. Ketika mengandung dan mengalami keguguran dan harus dirawat di Rumah Sakit beberapa hari, terdakwa dengan terang terangan tidak mau mengurusnya, akhirnya saksi korban mengurus seorang diri ; 3. Selama berumah tangga, ketika saksi korban menanyakan gaji terdakwa, terdakwa tidak mau berterus terang dan malahan memberikan struk gajinya ke orang tua terdakwa sendiri, yang membuat saksi korban sebagai istri terdakwa tidak dihargai sama sekali dan selama berumah tangga saksi korban menerima nafkah dari terdakwa hanya sekali sebesar Rp ,- ; 4. Pernah beberapa kali ada acara arisan di kantor dimana terdakwa bekerja, terdakwa selalu melarang saksi korban sebagai istri terdakwa untuk datang ke kantor terdakwa di daerah Caringin Bandung, dengan alasan yang tidak jelas, padahal istri-istri pegawai yang lain selalu hadir dan terakhir mendapat khabar terdakwa baik didepan teman-temannya di kantor maupun diluar kantor selalu mengatakan bahwa tidak pernah mengakui bahwa ia telah menikah dengan saksi korban, dan ketika hal tersebut ditanyakan kepada terdakwa, terdakwa malah marah dan memberi jawaban yang tidak jelas ; 5. Atas perlakukan terdakwa yang memperlakukan saksi korban tidak selayaknya sebagai istri yang syah, oleh karena itu untuk menenangkan diri maka pada tanggal 29 Mei 2010 saksi korban pamit baik kepada terdakwa maupun ibu mertua saksi korban untuk tinggal di rumah ibu kandungnya di daerah Baros Cimahi, terdakwa tidak berusaha mencegahnya malah membiarkannya, hal itu didukung oleh ibu mertua saksi korban yang menyuruh segera mungkin dengan berkata-kata sekalian barang-barang kamu bawa sekalian jangan ada yang tertinggal, sedangkan terdakwa diam Halaman 4 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

5 tidak melakukan apa-apa seolah-olah mensyukuri kepergian saksi korban meninggalkan rumahnya, padahal tujuan saksi korban hanya untuk menenangkan diri ; 6. Selama saksi korban berdiam dirumah orang tuanya, terdakwa tidak pernah menengok/menemui saksi korban sebagai istrinya, padahal waktu itu saksi korban sedang hamil muda, apalagi memberi nafkah sampai lahirnya anak dari terdakwa, malah sebaliknya terdakwa tidak mengakui atau meragukan anak kandungnya hasil dari perkawinan antara terdakwa dengan saksi korban, dan tidak mau tau keberadaan anak kandungnya sendiri, malahan pada tanggal 7 Juni tahun 2010 terdakwa menggugat cerai saksi korban dengan alasan bahwa selama perkawinan tidak pernah ada kerukunan, dan perlakuan terdakwa makin membuat saksi korban stres dan depresi karena pada tanggal 2 Juli tahun 2011, terdakwa telah melangsungkan pertunangan dengan perempuan bernama FANIE DYANA OCTAVIA bertempat di Restoran Magna "Maxim's" di Jalan Bahagia 47 Cirebon, padahal waktu itu saksi korban masih sebagai istri terdakwa secara syah, dan yang lebih menyakitkan saksi korban terdakwa telah mengedarkan surat undangan yang judulnya " Resepsi pernikahan antara terdakwa dengan FANIE DYAXA OCTAVIA " ; Bahwa sebagai akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, Saksi Korban kedudukannya sebagai istri yang syah dari terdakwa merasa terhina, tertekan, selalu dipermainkan, tidak memiliki kemampuan dalam menjalani kehidupan yang normal, beban mental yang berat, segala potensi yang ada pada saksi korban tidak berkembang bahkan menjadi hilang, hal tersebut diperkuat oleh keterangan ahli psikolog dra. YUSI HARI HARIYUMANTI,M.Psi. Penata NIP tanggal 24 Januari 2012 yang menyatakan bahwa subjek (Saksi Korban) mengalami kecemasan dan tekanan psikologis dari peristiwa yang dialaminya, hal tersebut mempengaruhi aktifitas subjek ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; ATAU KETIGA Bahwa ia terdakwa HERMAWAN Alias LI ONE pada waktu dan tempat sebagaimana terurai dalam dakwaan Kesatu, melakukan perbuatan kekerasan psikis Halaman 5 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

6 dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf b, yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Bahwa terdakwa telah menikahi Saksi Korban sebagai istrinya (selanjutnya disebut saksi korban), pernikahan dilaksanakan di Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Suryalaya No.3 Bandung tanggal 18 April 2010 dan terdaftar pada Kantor Catalan Sipil Kabupaten Bandung No.103/2010 tanggal 18 April 2010, setelah menikah terdakwa dan saksi korban menjalani hidup rumah tangga di rumah orang tua terdakwa di Jalan Jati Lengkong Besar No.30 Kota Bandung ; - Bahwa sejak menikah dan berumah tangga dengan terdakwa, saksi korban selalu mendapat perlakuan kasar dan arogan baik lahir maupun bathin, dan memperlakukan saksi korban secara tidak layak, perlakuan terdakwa tersebut antara lain : 1. Bahwa sejak menikah terdakwa selalu bertindak kasar sering memaki-maki saksi korban ; 2. Ketika mengandung dan mengalami keguguran dan harus dirawat di Rumah Sakit beberapa hari, terdakwa dengan terang terangan tidak mau mengurusnya, akhirnya saksi korban mengurus seorang diri ; 3. Selama berumah tangga, ketika saksi korban menanyakan gaji terdakwa, terdakwa tidak mau berterus terang dan malahan memberikan struk gajinya ke orang tua terdakwa sendiri, yang membuat saksi korban sebagai istri terdakwa tidak dihargai sama sekali dan selama berumah tangga saksi korban menerima nafkah dari terdakwa hanya sekali sebesar Rp ,- ; 4. Pernah beberapa kali ada acara arisan di kantor dimana terdakwa bekerja, terdakwa selalu melarang saksi korban sebagai istri terdakwa untuk datang ke kantor terdakwa di daerah Caringin Bandung, dengan alasan yang tidak jelas, padahal istri-istri pegawai yang lain selalu hadir dan terakhir mendapat khabar terdakwa baik didepan teman-temannya di kantor maupun diluar kantor selalu mengatakan bahwa tidak pernah mengakui bahwa ia telah menikah dengan saksi korban, dan ketika hal tersebut ditanyakan kepada terdakwa, terdakwa malah marah dan memberi jawaban yang tidak jelas ; Halaman 6 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

7 5. Atas perlakukan terdakwa yang memperlakukan saksi korban tidak selayaknya sebagai istri yang syah, oleh karena itu untuk menenangkan diri maka pada tanggal 29 Mei 2010 saksi korban pamit baik kepada terdakwa maupun ibu mertua saksi korban untuk tinggal di rumah ibu kandungnya di daerah Baros Cimahi, terdakwa tidak berusaha mencegahnya malah membiarkannya, hal itu didukung oleh ibu mertua saksi korban yang menyuruh segera mungkin dengan berkata-kata sekalian barang-barang kamu bawa sekalian jangan ada yang tertinggal, sedangkan terdakwa diam tidak melakukan apa-apa seolah-olah mensyukuri kepergian saksi korban meninggalkan rumahnya, padahal tujuan saksi korban hanya untuk menenangkan diri ; 6. Selama saksi korban berdiam dirumah orang tuanya, terdakwa tidak pernah menengok/menemui saksi korban sebagai istrinya, padahal waktu itu saksi korban sedang hamil muda, apalagi memberi nafkah sampai lahirnya anak dari terdakwa, malah sebaliknya terdakwa tidak mengakui atau meragukan anak kandungnya hasil dari perkawinan antara terdakwa dengan saksi korban, dan tidak mau tau keberadaan anak kandungnya sendiri, malahan pada tanggal 7 Juni tahun 2010 terdakwa menggugat cerai saksi korban dengan alasan bahwa selama perkawinan tidak pernah ada kerukunan, dan perlakuan terdakwa makin membuat saksi korban stres dan depresi karena pada tanggal 2 Juli tahun 2011, terdakwa telah melangsungkan pertunangan dengan perempuan bernama FANIE DYANA OCTAVIA bertempat di Restoran Magna "Maxim's" di Jalan Bahagia 47 Cirebon, padahal waktu itu saksi korban masih sebagai istri terdakwa secara syah, dan yang lebih menyakitkan saksi korban terdakwa telah mengedarkan surat undangan yang judulnya " Resepsi pernikahan antara terdakwa dengan FANIE DYAXA OCTAVIA " ; Bahwa sebagai akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, Saksi Korban kedudukannya sebagai istri yang syah dari terdakwa merasa terhina, tertekan, selalu dipermainkan, tidak memiliki kemampuan dalam menjalani kehidupan yang normal, beban mental yang berat, segala potensi yang ada pada saksi korban tidak berkembang bahkan menjadi hilang, hal tersebut diperkuat oleh keterangan ahli psikolog dra. YUSI HARI HARIYUMANTI,M.Psi. Penata NIP tanggal 24 Januari 2012 yang menyatakan bahwa subjek Halaman 7 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

8 (Saksi Korban) mengalami kecemasan dan tekanan psikologis dari peristiwa yang dialaminya, hal tersebut mempengaruhi aktifitas subjek ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; Menimbang, bahwa telah mendengar tuntutan pidana dari Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan Terdakwa HERMAWAN ALIAS LI ONE terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dan Undang-Undang bersalah melakukan tindak pidana melanggar pasal 49 huruf a Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa HERMAWAN ALIAS LI ONE dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dengan perintah agar terdakwa supaya ditahan ; 3. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.1000,-(seribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 28 Mei 2013 telah menjatuhkan putusan Nomor : 156/Pid.B/2013/PN.Bdg, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : - Menyatakan Terdakwa HERMAWAN ALIAS LI ONE terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya, ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, dan pemeliharaan kepada orang tersebut ; - Menghukum Terdakwa dengan hukum penjara selama 8 (delapan) bulan; - Menyatakan bahwa lamanya hukuman tersebut tidak perlu dijalani, apabila Terdakwa dalam waktu percobaan selama 16 (enam belas) bulan tidak mengulangi perbuatannya, akan melakukan tindak pidana lainnya ; - Menghukum Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (Lima ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa pada tanggal 28 Mei 2013 Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bandung, dan permintaan Halaman 8 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

9 banding mana diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 3 Juni 2013 ; Menimbang, bahwa dengan Akta Nomor : 29/Akta.Pid/2013/PN.Bdg, tanggal 10 Juni 2013, Terdakwa menyatakan Mencabut permohonan bandingnya tersebut ; Menimbang, bahwa pada tanggal 03 Juni 2013 Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bandung, dan permintaan banding mana diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 10 Juni 2013 ; Menimbang, bahwa kesempatan untuk mempelajari berkas perkara ini sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa dengan suratnya tertanggal 20 Agustus 2013 Nomor : W11.U1/3025/WN.02.02/VIII/2013 masing-masing sejak tanggal 21 Agustus 2013 s/d tanggal 29 Agustus 2013 selama 7 (tujuh) Hari Kerja ; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 1 Juni 2013, dan memori banding tertsebut telah diberitahukan kepada Terdakwa tanggal 10 Juni 2013, dengan seksama ; Menimbang, bahwa Terdakwa telah pula mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Agustus 2013, dan kontra memori banding mana diberitahukan kepada Terdakwa tanggal 28 Agustus 2013, dengan seksama ; Menimbang, bahwa permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara sera telah memenuhi ketentuan dalam Undang-undang sehingga sercara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 28 Mei 2013 Nomor : 156/Pid.B/2013/PN.Bdg serta memori banding dan kontra memori banding, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusannya bahwa terdakwa terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus Halaman 9 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

10 perkara ini dalam tingkat banding, kecuali pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama, menurut Pengadilan Tinggi terlalu ringan dan adil apabila terdakwa dihukum seperti tersebut dalam amar putusan dibawah ini ; Menimbang, bahwa pidana yang dijatuhkan kepada seorang terdakwa tidak hanya mendidik terdakwa sendiri, tetapi juga sebagai contoh bagi masyarakat lainnya supaya tidak berbuat serupa dengan terdakwa ; Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa yang menterlantarkan anak dan istrinya serta melangsungkan perkawinan dengan wanita lain tanpa seijin dan sepengetahuan istrinya yang sah, merupakan perbuatan yang merendahkan harkat dan martabat seorang wanita dan disamping itu dapat meresahkan masyarakat ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 28 Mei 2013 Nomor : 156/Pid.B/2013/PN.Bdg haruslah diperbaiki sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dapat dikuatkan, yang amar selengkapnya sebagaimana tersebut dibawah ini ; Menimbang, bahwa karena terdakwa dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Mengingat Pasal 49 huruf a Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2004 dan Pasal-Pasal lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I - Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum ; - Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 28 Mei 2013 Nomor : 156/Pid.B/2013/PN.Bdg sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : - Menyatakan Terdakwa HERMAWAN ALIAS LI ONE terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya, ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, dan pemeliharaan kepada orang tersebut ; - Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 8 (delapan) Bulan ; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tersebut untuk selebihnya ; Halaman 10 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg

11 - Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.5.000,- (Lima ribu rupiah) ; DEMIKIANLAH diputus pada hari ini, Selasa tanggal 17 September 2013 oleh DJERNIH SITANGGANG, Bc.Ip.,SH.,MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat sebagai Hakim Ketua Majelis dengan H. SUKARMAN SITEPU, SH.,M.Hum. dan ENOS RADJAWANE, SH. masingmasing sebagai Hakim Anggota dalam sidang permusyawaratan berdasarkan surat penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 5 September 2013 Nomor : 312/Pen/Pid.Sus/2013/PT.Bdg, putusan mana diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim yang sama pada hari itu juga dengan dibantu oleh : UMAR BASRI, SH Panitera Pengganti akan tetapi tanpa hadirnya Jaksa Penuntut Umum dan terdakwa. HAKIM KETUA MAJELIS, HAKIM ANGGOTA, DJERNIH SITANGGANG, Bc.Ip.,SH.,MH. H. SUKARMAN SITEPU,SH.,M.Hum. ENOS RADJAWANE, SH. PANITERA PENGGANTI UMAR BASRI, SH Halaman 11 dari 11 halaman perkara No.312/Pid/Sus/2013/PT.Bdg