P U T U S A N. Nomor : 662/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 662/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama : SAHAT HASIOLAN PURBA. Tempat Lahir : Banjar Tonga. Umur/Tanggal Lahir : 38 Tahun / 18 Agustus Jenis Kelamin : laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Tempat tinggal : Desa Boang Manalu Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Barat. Agama : Kristen Protestan. Pekerjaan : PNS. Pendidikan : S-1. Terdakwa tidak ditahan; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 29 Oktober 2015, nomor : 662/PID.SUS/2015/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 124/Pid.Sus/2015/PN.Trt, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Dolok Sanggul yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut : Kesatu: Bahwa ia Terdakwa Sahat Hasiolan Purba sejak bulan Mei 2012 atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012 bertempat di Jalan Maduma II Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Negeri Tarutung yang berhak memeriksa dan mengadili perkara ini, menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut, Perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dengan cara sebagai berikut:

2 - 2 - Berawal pada tanggal 08 Desember 2005 Terdakwa Sahat Hasiolan Purba telah menikah dengan saksi korban Hasna M.I Tampubolon di HKBP Sosorgonting dengan Surat Akte Nikah Nomor :16/SHR/H-1/XII/2005, sejak saat itu Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dan korban Hasna M.I Tampubolon tinggal satu rumah dengan orangtua Terdakwa Sahat Hasiolan Purba yang merupakan mertua saksi korban Hasna M.I Tampubolon yang bertempat tinggal di Jl. Maduma II Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan selanjutnya pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 saksi korban Hasna M.I Tampubolon danterdakwa Sahat Hasiolan Purba sering bertengkar mulut disebabkan Terdakwa Sahat Hasiolan Purba tidak melaksanakan tanggung jawab sebagai suami untuk memberikan nafkah (uang) atau kebutuhan materi dan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga (biaya perawatan dan pemeliharaan istri dan anak hasil perkawinan) selanjutnya sekira Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2009 Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon pisah rumah (tidak tinggal satu rumah lagi) dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon pindah dari rumah orangtua Terdakwa Sahat Hasiolan Purba kerumah orangtua saksi korban Hasna M.I Tampubolon di Jl. Pematang Siantar Desa Sipsas Balige Kab. Tobasa karena Terdakwa Sahat Hasiolan Purba tidak memberikan nafkah kepada saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan kedua anaknya. Selanjutnya sekira Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2011 saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan Terdakwa Sahat Hasiolan Purba berbaikan kembali dan tinggal satu rumah kembali dan mengontrak di Desa Pasaribu Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan. Selanjutnya sekira bulan Januari 2011 terdakwa diangkat sebagai CPNS di Dinas Perhubungan Kab.Pakpak Barat, sehingga Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon tinggal berjauhan dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon meminta kepadaterdakwa Sahat Hasiolan Purb untuk menafkahi saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan kedua orang anaknya sebesar Rp ,-(enam ratus ribu rupiah) per bulan tetapi sejak terdakwa mulai berdinas di Dinas Perhubungan Kab.Pakpak Barat terdakwa hanya memberikan nafkah kepada saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan dua orang anaknya hanya sebanyak dua kali yakni sebesar Rp ,-(tiga ratus ribu rupiah) dan Rp ,-(seratus ribu rupiah) dan sejak bulan Mei 2012 sampai dengan saksi korban Hasna M.I Tampubolon melaporkan kejadian ini ke Polres Humbang Hasundutan, terdakwa tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan 2 (dua) orang anaknya.

3 - 3 - Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 49 huruf (a) UURI No. 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga. Atau Kedua: Bahwa ia Terdakwa Sahat Hasiolan Purba sejak bulan Mei 2012 atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012 bertempat di Jalan Maduma II Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Negeri Tarutung yang berhak memeriksa dan mengadili perkara ini, menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak didalam atau diluar rumah sehingga korban berada dibawah kendali orang itu, Perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dengan cara sebagai berikut: Berawal pada tanggal 08 Desember 2005 Terdakwa Sahat Hasiolan Purba telah menikah dengan saksi korban Hasna M.I Tampubolon di HKBP Sosorgonting dengan Surat Akte Nikah Nomor :16/SHR/H-1/XII/2005, sejak saat itu Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dan korban Hasna M.I Tampubolon tinggal satu rumah dengan orangtua Terdakwa Sahat Hasiolan Purba yang merupakan mertua saksi korban Hasna M.I Tampubolon yang bertempat tinggal di Jl. Maduma II Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan selanjutnya pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 saksi korban Hasna M.I Tampubolon danterdakwa Sahat Hasiolan Purba sering bertengkar mulut disebabkan Terdakwa Sahat Hasiolan Purba tidak melaksanakan tanggung jawab sebagai suami untuk memberikan nafkah (uang) atau kebutuhan materi dan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga (biaya perawatan dan pemeliharaan istri dan anak hasil perkawinan) selanjutnya sekira Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2009 Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon pisah rumah (tidak tinggal satu rumah lagi) dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon pindah dari rumah orangtua Terdakwa Sahat Hasiolan Purba kerumah orangtua saksi korban Hasna M.I Tampubolon di Jl. Pematang Siantar Desa Sipsas Balige Kab. Tobasa karena Terdakwa Sahat Hasiolan Purba tidak memberikan nafkah kepada saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan kedua anaknya. Selanjutnya sekira Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2011 saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan Terdakwa Sahat Hasiolan Purba berbaikan kembali dan tinggal satu rumah

4 - 4 - kembali dan mengontrak di Desa Pasaribu Kec. Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan. Selanjutnya sekira bulan Januari 2011 terdakwa diangkat sebagai CPNS di Dinas Perhubungan Kab.Pakpak Barat, sehingga Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon tinggal berjauhan dan saksi korban Hasna M.I Tampubolon meminta kepadaterdakwa Sahat Hasiolan Purba untuk menafkahi saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan kedua orang anaknya sebesar Rp ,-(enam ratus ribu rupiah) per bulan tetapi sejak terdakwa mulai berdinas di Dinas Perhubungan Kab.Pakpak Barat terdakwa hanya memberikan nafkah kepada saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan dua orang anaknya hanya sebanyak dua kali yakni sebesar Rp ,-(tiga ratus ribu rupiah) dan Rp ,-(seratus ribu rupiah) dan sejak bulan Mei 2012 sampai dengan saksi korban Hasna M.I Tampubolon melaporkan kejadian ini ke Polres Humbang Hasundutan, terdakwa tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada saksi korban Hasna M.I Tampubolon dan 2 (dua) orang anaknya. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 49 huruf (b) UU RI No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Dolok Sanggul, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Sahat Hasiolan Purba terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut sebagaimana diatur dalam dakwaan pertama melanggar Pasal 49 huruf (a) UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Sahat Hasiolan Purba dengan pidana penjara selama 12 (dua belas) bulan; 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 25 (dua puluh lima) lembar fotokopi putusan dari Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :39/Pdt.G/2012/PN-TRT; - (satu) lembar surat pemberkatan dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sosor Goting sesuai dengan surat pemberkatan Nomor :16/SHR/H- 1/XII/2005 tanggal 08 Desember 2005; - 1 (satu) lembar dari Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Nomor : 634/DKC/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011;

5 - 5 - Dikembalikan kepada pemiliknya 4. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp (dua ribu rupiah); Membaca putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 124/Pid.Sus/2015/PN.Trt, tanggal 13 Agustus 2015, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Sahat Hasiolan Purba telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangga; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan; 3. Menetapkan barang bukti berupa : - 25 (dua puluh lima) lembar fotokopi putusan dari Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :39/Pdt.G/2012/PN-TRT; - (satu) lembar surat pemberkatan dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sosor Goting sesuai dengan surat pemberkatan Nomor :16/SHR/H- 1/XII/2005 tanggal 08 Desember 2005; - (satu) lembar dari Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Nomor : 634/DKC/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011; Dikembalikan kepada yang berhak yaitu Terdakwa Sahat Hasiolan Purba; 4. Membebani supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp (dua ribu rupiah). Telah membaca : 1. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Tarutung bahwa pada tanggal 18 Agustus 2015, Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 124/Pid.Sus/2015/PN.Trt, tanggal 13 Agustus 2015; 2. Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding yang disampaikan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Tarutung, bahwa permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 21 Agustus 2015; 3. Memori banding yang diajukan oleh Terdakwa tertanggal 3 September 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 8 September 2015, dan memori banding tersebut telah dengan sempurna

6 - 6 - diberitahukan dan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum tanggal 8 September 2015; 4. Kontra memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 14 September 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 17 September 2015, dan kontra memori banding tersebut telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa tanggal 8 Oktober 2015; 5. Surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 30 September 2015, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum, untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Terdakwa tertanggal 3 September 2015, pada prinsipnya memohon agar Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan tingkat pertama seraya mengadili sendiri dengan amar putusan membebaskan Terdakwa dari dakwaan atau setidaktidaknya melepaskan Terdakwa dari semua tuntutan hukum; Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Terdakwa tersebut, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan kontra memori banding tertanggal 14 September 2015, yang pada prinsipnya membantah dalil-dalil dari memori banding Terdakwa, dan memohon agar Pengadilan Tinggi menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun, sesuai dengan tuntutannya; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, berikut turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 124/Pid.Sus/2015/PN.Trt, tanggal 13 Agustus 2015, memori banding yang diajukan oleh Terdakwa tertanggal 3 September 2015, kontra memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 14 September 2015, dan bukti-bukti surat lain yang bersangkutan, berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasari

7 - 7 - putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Terdakwa sebagaimana yang didakwakan kepadanya telah tepat dan benar, oleh karenanya Majelis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding, kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa Majelis Hakim Tingkat Banding menilai terlalu berat, dengan alasan sebagai berikut : 1. Bahwa ternyata Terdakwa masih mempunyai itikad baik terhadap anak-anak dan saksi Hasna Tampubolon, walaupun nilai biaya nafkah yang diberikan Terdakwa dianggap tidak cukup, hal ini adalah relatif karena saat itu Terdakwa masih calon Pegawai Negeri Sipil; 2. Bahwa setelah Terdakwa menjadi Pegawai Negeri Sipi, Terdakwa berjanji akan memberikan nafkah hidup yang lebih besar dari sebelumnya; 3. Bahwa hukuman penjara apabila dijatuhkan kepada Terdakwa akan menimbulkan efek negatif baik terhadap Terdakwa sebagai Pegawai Negeri Sipil, maupun bantuan biaya hidup untuk anak-anaknya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka hukuman yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Tingkat Banding sebagaimana tersebut pada amar putusan dibawah ini, dianggap telah memenuhi rasa keadilan, dan agar Terdakwa bisa tetap menjalankan tugasnya sebagai PNS, dan tetap memberikan nafkah hidup kepada isteri dan anak-anaknya; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 124/Pid.Sus/2015/PN.Trt, tanggal 13 Agustus 2015, yang dimintakan banding sekedar penjatuhan pidana terhadap Terdakwa harus dirubah; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan; Memperhatikan, Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang RI nomor : 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Undangundang nomor : 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I : - Menerima permintaan banding dari Terdakwa;

8 Mengubah Putusan Pengadilan Negeri Tarutung nomor : 124/Pid.Sus/2015/PN.Trt, tanggal 13 Agustus 2015, yang dimintakan banding sekedar penjatuhan pidana terhadap Terdakwa, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Sahat Hasiolan Purba telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangga; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan; 3. Menetapkan pidana tersebut tidak perlu dijalani kecuali dalam tempo 1 (satu) tahun belum lewat, Terdakwa melakukan tindak pidana lain yang dijatuhkan dalam putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap; 4. Menetapkan barang bukti berupa : - 25 (dua puluh lima) lembar fotokopi putusan dari Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :39/Pdt.G/2012/PN-TRT; - (satu) lembar surat pemberkatan dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sosor Goting sesuai dengan surat pemberkatan Nomor :16/SHR/H-1/XII/2005 tanggal 08 Desember 2005; - (satu) lembar dari Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Nomor : 634/DKC/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011; Dikembalikan kepada yang berhak yaitu Terdakwa Sahat Hasiolan Purba; 5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 oleh kami : H. BACHTIAR AMS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masingmasing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 29 Oktober 2015, nomor : 662/PID.SUS/2015/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 23 Nopember 2015, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota serta BHINNEKA PUTRA GINTING,

9 - 9 - SH.MH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa. Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis, ttd 1. DALIZATULO ZEGA, SH. H. BACHTIAR AMS, SH. ttd ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti, ttd BHINNEKA PUTRA GINTING, SH.MH. Untuk salinan sesuai dengan aslinya. WAKIL PANITERA, HAMONANGAN RAMBE, SH.MH. NIP